proposal penelitian koperasi

21
1 PROPOSAL PENELITIAN PROSPEK KEBERHASILAN USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BAUBAU . Oleh: D A R M I N NPM. 08 212 045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAUBAU 2011

Upload: darmins-naqsyiabdy

Post on 17-Jul-2015

1.369 views

Category:

Data & Analytics


2 download

TRANSCRIPT

1

PROPOSAL PENELITIAN

PROSPEK KEBERHASILAN USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM

SEJAHTERA BAUBAU

.

Oleh:

D A R M I N

NPM. 08 212 045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2011

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................... 2

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 3

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 5

2.1. Pengertian Koperasi ......................................................................... 5

2.2. Fungsi dan Peran Koperasi ............................................................... 6

2.3. Prinsip Koperasi ............................................................................... 7

2.4. Konsep Keberhasilan Koperasi ........................................................ 9

2.5. Hipotesis ........................................................................................... 13

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 15

3.1. Lokasi Penelitian .............................................................................. 15

3.2. Metode Yang Digunaksn ................................................................. 15

3.3. Variabel Penelitian .......................................................................... 15

3.2. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 15

3.5. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................... 16

3.3. Analisis Data .................................................................................... 16

3.4. Defenisi Operasional Variabel ......................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1

dinyatakan bahwa’’ perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

asas kekeluargaan’’. Menurut penjelasan pasal diatas bahwa bangun perusahaan

yang cocok adalah koperasi karena di dalamnya mengutamakan kemakmuran

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Bukan kemakmuran

orang seorang. Dalam hal ini sebagai usaha bersama yang dijiwai oleh semangat

kerjasama dan kekeluargaan. Koperasi diharapkan menjadi tiang utama atau

sokoguru perekonomian nasional, tidak saja harus sejajar dengan pelaku ekonomi

lainnya yaitu BUMN dan swasta, melainkan harus memiliki peran yang lebih

dominan dalam membangun ekonomi yang berwatak demokrasi.

Jika melihat keberhasilan usaha koperasi maka dengan segala keseksemaan

kita perlu melihat kekuatan yang memnjadi kunci keberhasialan pengembangan

usaha tersebut. Dengan sikap demikian, maka kekuatannya dapat kita pupuk

menjadi landasan kekuatan yang lebih besar dan kokoh untuk maju, sedangkan

kelemahannya harus segera diperbaiki agar tidak terulang dimasa yang akana

datang.

Keberhasilan usaha koperasi harus ditunjang oleh tersedianya sarana dan

prasarana penunjang dengan berbagai keunggulan dan kemudahan untuk

percepatan arus informasi, menyebabkan segala sumber daya yang dikelola oleh

4

koperasi dapat berkompentisi baik harga maupun kualitas barang dan jasa yang

ditawarkan.

Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau merupakan sebuah koperasi

yang kebanyakan anggotanya adalah guru dan pegawai negeri sipil dilingkup

dinas baik kabupaten Buton maupun kota Baubau. Berdasarkan hasil pengamatan

sementara bahwa keberhasilan usaha yang dicapai oleh Koperasi Simpan Pinjam

Sejahtera Baubau setiap tahunnya terjadi penurunan. Hal ini disebabkan oleh

banyaknya anggota koperasi yang mengundurkan diri karena pindah tugas ke

daerah lain. Sehingga mengakibatkan kurangnya jumlah simpanan dari jumlah

transaksi baik pembelian maupun penjualan serta sisa hasil usaha yang diperoleh

koperasi.

Sehubungan dengan hal ini tersebut dia atas, maka penulis bermaksud

mengadakan penelitian untuk mengetahui lebih mendalam tentang Prospek

Keberhasilan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat di identifikai yaitu :

1. Prospek volume usaha Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau dari

tahun 2006-2010

2. Prospek Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera

Baubau dari tahun 2006-2010

3. Prospek keberhasilan usaha Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau

dari tahun 2006-2010.

5

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan yaitu :

1. Bagaimanakah prospek volume usaha Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera

Baubau dari tahun 2006-2010.

2. Bagaimanakah prospek Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam

Sejahtera Baubau dari tahun 2006-2010

3. Bagaimanakah prospek keberhasilan Usaha Koperasi Simpan Pinjam

Sejahtera Baubau dari tahun 2006-2010

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Prospek volume usaha Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau dari

tahun 2006-2010

2. Prospek Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera

Baubau dari tahun 2006-2010

3. Prospek keberhasilan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera

Baubau dari tahun 2006-2010

2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis, yaitu dapat dijadikan bahan informasi dan masukan

bagi pengurus Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau dalam

pengambilan kebijakan guna meningkatkan usahanya.

6

2. Manfaat praktis yaitu bagi peneiliti selanjutnya yang menggunakan

penelitian ini sebagai bahan banding.

7

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa inggris “Co” dan “Operation”. Co bersama-

sama dan operation berarti bekerja. Dengan demikian koperasi berarti bekerja

sama (Winardi, 1982:88).

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 (Satu) Ayat 1 (satu)

dijelaskan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarakan

prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan

atas azas kekeluargaan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka koperasi sebagai ekonomi rakyat

maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945

dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Mohammad hatta mengemukakan bahwa : “Koperasi adalah usaha bersama

untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong”

(Departemen koperasi, 1984:18).

Menurut Margono Djojohadikoesoema dalam bukunya yang berjudul “10

tahun koperasi” 1941, mengatakan bahwa “Koperasi adalah perkumpulan manusia

seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk

memajukan ekonominya” (Hendrojogi, 1997:20).

8

Berdasarkan konsep teori diatas diatas dapat disimpulkan maka maka

koperasi adalah ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta

untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan

pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam tatanan perekonomian nasional

yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

2.2 Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

menyatakan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggotanya

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,

dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah sebagai :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya

9

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

2.3 Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi pada hakekatnya adalah seperti yang tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 Tentang perekonomian pasal 5 dan

penjelasan yaitu :

Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

e. Kemandirian

Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan

pula prinsip Koperasi sebagai berikut:

a. Pendidikan perkoperasian

b. Kerja sama antarkoperasi.

d. modal koperasi

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

perkoperasian menyatakan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan

10

modal pinjaman. Sebagai badan usaha koperasi harus memiliki modal ekuitas

sebagai modal perusahaan dan modal pinjaman sebagai modal penunjang.

Dalam pasal 14 UU Nomor 25 tahun 1992 menyebutkan bahwa :

1. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

2. Modal sendiri berasal dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Dana

Cadangan dan Hibah.

3. Modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lainnya atau

anggotanya. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Penerbitan obligasi

dan surat utang lainnya dan sumber lainnya yang syah.

Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa modal sendiri adalah modal yang

mengandung resiko atau disebut modal ekuitas yaitu :

1. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib

dibayarkan oleh anggota kepada Koperasi pada saat masuk menjadi

anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang

bersangkutan masih menjadi anggota.

2. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama

yang wajib dibayar oleh anggota kepada Koperasi dalam waktu dan

kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama

yang bersangkutan masih menjadi anggota.

3. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa

hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk

menutup kerugian Koperasi bila diperlukan.

11

4. Hibah merupakan sumbangan pihak tertentu yang diserahkan kepada pihak

koperasi dalam upaya untuk mengembangkan koperasi.

Selain itu, simpanan anggota lainnya yang dapat berupa simpanan sukarela,

simpanan khusus, simpana berjangka, tabungan dan bentuk simpanan lainnya,

yang tentu merupakan utang/pinjaman koperasi terhadap anggotanya.

2.4 Konsep Keberhasilan Koperasi

Keberhasilan koperasi usaha adalah meningkatnya pendapatan bersih

koperasi dalam satu tahun buku atau dalam satu tahun periode yang telah berjalan.

Menurut Hanel (1996 : 57 menyatakan bahwa prasyarat keberhasilan

koperasi maka koperasi harus :

1. Berusaha secara efisien atau produktif artinya koperasi itu harus

memberikan manfaat dari usaha bersama kepada anggotanya dan

menghasilkan potensi peningkatan pelayanan yang cukup bagi anggotanya,

dimana koperasi tersebut harus mampu bersaing dengan pasar.

2. Efisien dan efektif bagi anggotanya, artinya setiap anggota akan menilai

bahwa manfaat yang diperoleh karena berpartisipasi dalam usaha

bersama/kerjasama itu merupakan kontribusi yang lebih efektif dalam

mencapai kepentingan dan tujuan-tujuan sendiri ketimbang hasil yang

mungkin diperoleh dari pihakl lain.

3. Dalam jangka panjang memberikan kepada setiap anggota suatu saldo

positif antara kemanfaatan/insentif yang diperoleh dari koperasi yang jika

dibandingkan dengan kemafaatan dan sumbangan para anggota lainnya

mencerminkan rasa keadilan diantara sesama anggota kelompok.

12

4. Menghindari terjadinya situasi dimana kemanfaatan dari usaha bersama itu

menjadi milik umum atau dengan kata lain mencegah timbulnya dampak-

dampak dari penumpang gelap yang terjadi karena kedudukan sebagai orang

luar semakin menariknya atau karena usaha koperasi mengarah ke usaha

bukan anggota.

Dengan demikian bahwa keberhasilan usaha koperasi sangatlah ditentukan

oleh kemampuan pengurus koperasi dalam pengelolaan usahanya.

a. Volume usaha

Volume usaha merupakan rangkaian kegiatan transaksi pembelian dan

penjualan barang jasa baik dengan anggota maupun dengan non anggota

yang mampu dicapai oleh koperasi dalam waktu tertentu.

Suwandi (1988 ; 38) menyatakan bahwa volume usaha merupakan

totalitas kegiatan yang tercermin dalam bentuk nilai uang dan merupakan

titik sentral dari interaksi dari berbagai peubah dalam koperasi sehingga

volume usaha merupakan ukuran jumlah seluruh kegiatan yang diukur

dalam satuan uang sekaligus dapat memberikan apa saja yang dilakukan

koperasi selama kurus waktu tertentu.

Volume usaha adalah total dari pembeliaan dan penjualan yang

diperoleh suatu perusahan dalam kelangsungan usahanya. Kalau pengertian

volume usaha dibawa dalam konteks koperasi, maka volume usaha adalah

total pembelian dan penjualan yang diperoleh dalam satu tahun buku.

b. Sisa Hasil Usaha (SHU)

13

Setiap koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu

menginginkan diperolehnya laba Sisa Hasil Usaha yang dapat digunakan

untuk mengembangkan usaha koperasi. Adapun timbulnya Sisa Hasil Usaha

(SHU) sebagai pendapatan koperasi sebagai badan usaha yang memberikan

pelayanan adalah bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

telah dinyatakan bahwa :

1. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi

yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya-biaya

penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku

yang bersangkutan.

2. Sisa Hasil Usaha (SHU) setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan

kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh

masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk

kerperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dan koperasi

sesuai dengan keputusan rapat anggota.

3. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota

Jadi Sisa Hasil Usaha (SHU) pada hakekatnya adalah milik anggota,

sebab diperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) tersebut sebagai beban yang telah

diperhitungkan atas harga barang yang dijual dari dan oleh anggota, oleh

karena itu Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan sedemikian rupa sehingga

dapat dihindari diperolehnya keuntungan seseorang dengan merugikan

orang lain.

14

Di dalam UUD 1945 khususnya pasal ayat (1) dinyatakan bahwa

’’Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan’’.

Menurut pasal diatas, bangun perusahaan yang cocok adalah koperasi karena di

dalamnya mengutamakan kemakmuran masyarakat pada umumnya dan anggota

pada khususnya. Dalam hal ini, koperasi sebagai usaha bersama harus dijiwai oleh

semangat kerja sama dan kekeluargaan diantara para pengurus koperasi dengan

para anggotanya sehingga koperasi dapat mampu memberikan konstribusi yang

optimal bagi peningkatan kesejahteraan para anggotanya yang akan tercermin

antara lain pada kelancaran usaha yang dikelola oleh koperasi.

Untuk menghindari kesalahan penafsiran tentang prospek keberhasilan

usaha dalam penelitian ini, maka peneliti mengemukakan bahwa prospek

keberhasilan usaha yang dimaksudkan adalah dari segi Bussines Success yaitu :

1. Prospek volume usaha yang terdiri dari total pinjaman baik anggota maupun

non anggota dan total pendapatan yang akan diterima oleh koperasi.

2. Prospek Sisa Hasil Usaha (SHU) terdiri dari total pendapatan dan total biaya

Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau untuk lima tahun kedepan yaitu

tahun 2006-2010 dengan berdasarkan data selama 5 tahun terakhir yaitu tahun

2000-2005. Untuk lebihh jelasnya dilihat pada skema kerangka pikir dibawah

ini.

15

2.5 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga bahwa :

1. Volume usaha koperasi Sinpan Pinjam Sejahtera Baubau mengalami

peningkatan dari tahun 2006-2010

2. Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau

mengalami peningkatan dari tahun 2006-2010

Aktivitas Simpan Pinjam Koperasi

Sejahtera Baubau

Volume usaha ;

Total Pinjaman

Pendapatan yang akan

diterima

Sisa Hasil Usaha ;

Total Pendapatan

Total Biaya

Prospek volume Usaha dan SHU

tahun 2006-2010

Prospek Keberhasilan Usaha

tahun 2006-2010

Skema Kerangka Pikir Penelitian

16

3. Keberhasilan usaha Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau

mengalami peningkatan dari tahun 2006-20110

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau

hal ini didasarkan oleh beberapa hal antara lain :

1. Pertimbangan ekonomis, dimana lokasi ini mudah dijangkau oleh peneliti

2. Pertimbangan lain, yaitu belum pernah dilakukannya penelitian tentang

prospek keberhasilan usaha pada Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau

3.2 Metode Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu

peneliti mengamati langsung pada lokasi penelitian dan dengan menggunakan

kusioner sebagai alat pengumpulan data yang telah disiapkan sebelumnya

(Singarimbun, 1987 : 8)

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari ;

1. Volume usaha dengan indikatornya : pinjaman dan pendapatan yang akan

diperoleh koperasi

2. Sisa Hasil Usaha (SHU) dengan indikatornya : pendapatan koperasi, biaya

penyusutan dan kewajiban lain termasuk pajak

3. Keberhasilan usaha dengan indikatornya : volume usaha dan sisa hasil usaha

(SHU)

3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

18

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan data atau dokumen volume

usaha dan sisa hasil usaha yang ada pada Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera

Baubau

2. Sampel Penelitian

Adapun sampel penelitian ini adalah data atau dokumen volume usaha yang

mencakup jumlah pinjaman, pendapatan yang akan diperoleh koperasi dalam lima

tahun terakhir yaitu dari tahun 2001-2005 dan sisa hasil usaha yang mencakup

jumlah pendapatan dan pengeluaran Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Baubau

dalam lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2001-2005

3.5 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Studi dokumen, yaitu mengambil data sekunder berupa jumlah anggota,

jumlah modal, struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera

Baubau

b. Angket, yaitu memberikan jumlah daftar pertanyaan tertulis kepada

responden yang disesuaikan dengan tujuan penelitian

c. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab langsunng dengan respoden

yang mengacu pada isi angket dan tujuan penelitian

3.6 Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan mengguankan analisis ramalan

dalam bentuk (%) untuk meramalkan keberhasilan usaha Koperasi Simpan Pinjam

19

Sejahtera Baubau pada 5 tahun akan datang digunakan rumus geometri sebagai

berikut :

P1 = P0 (1 + r)ⁿ (J. Supranto, 1978 : 299)

Dimana :

P1 = Jumlah volume usaha atau Sisa Hasil Usaha (SHU) pada tahun proyeksi

yang akan dicari (Rp)

P0 = Jumlah volume usaha atau Sisa Hasil Usaha (SHU) pada tahun dasar

proyeksi (Rp)

r = (%)

n = Jumlah tahun proyeksi

Untuk mengetahui baik buruknya keberhasilan usaha (volume usaha dan

Sisa Hasil Usaha (SHU), maka dapat dikategorikan sebagai berikut :

< 1 % : Sangat Rendah

1% − 25% : Rendah

26% − 50% : Cukup

51% − 75% : Baik

76% − 100% : Baik Sekali

Diatas 100% : Cemerlang

(Rusidi, 1990 : 17)

3.7 Defenisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran variabel yang diteliti, maka

dikemukakan defenisi operasional setiap variabel tersebut sebagai berikut :

20

1. Volume usaha adalah rangkaian kegiatan transaksi pinjaman dan

pendapatan yang akan diterima oleh koperasi dalam waktu tertentu.

2. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan yang dapat dicapai oleh

koperasi dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan

kewajiban-kewajiban lain termasuk pajak dalam satu tahun buku yang

bersangkutan.

3. Keberhasilan usaha adalah totalitas antara jumlah volume usaha dan Sisa

Hasil Usaha (SHU)

21

DAFTAR PUSTAKA

Alfred Hanel. 1989. Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi dan

Kebijakan Pengembangannya di Negara-Negara Berkembang. UNPAD

Bandung.

Hendrojogi, 1997. Kopeasi Asas – Asas Teori Dan Praktek. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

John M. Rchols, 1982. Kamus Inggris – Indonesia. Gramedia, Jakarta.

J. Supranto. 1973. Pengantar Matriks. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Jakarta

Poerwadarminta, W.J.S, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka,

Jakarta.

Rusidi. 1990. Metodologi Penelitian dan Variabel Penelitian,Duduk Perkara dari

Variabel dalam Penelitian. Fakultas Pasca Sarjana UNPAD Bandung.

Sastropoetra, Santoso, 1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi Dan Disiplin

Dalam Pembangunan Nasional. Alumni, Bandung.

Sevilla, G, Consueleo, 1993. Metode Penelitian Sosial, UI Pers, Jakarta

Sugiono, 2001. Metode Penelitian bisnis. CV. Alfabeta. Bandung.

Suwandi, Ima, 1982. Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial. Batara

Karya Aksara, Jakarta.

Undang – Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 1992. Tentang

Perkoperasian

Winardi, 1982. Kamus Ekonomi. Alumni, Bandung.