proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

10
Proposal Kerja Praktek di PT Pertamina EP Region Jawa Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung 022 4203368 (Hunting) 1. JUDUL Aktivitas Pengeboran Migas di PT Pertamina EP Region Jawa lokasi Rig Taylor-II Subang Field2. LATAR BELAKANG Keberadaan industri dan gas bumi di Indonesia bagi kalangan tertentu mungkin merupakan sektor yang memiliki daya tarik begitu besar terkait dengan keuntunganya. Tidak dapat dipungkiri lagi, karena sektor industri migas memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini dapat dibuktikan bila sedikit flashback , negara Indonesia “pernah” menjadi bagian/anggota dari organisasi negara -negara pengekspor minyak di dunia. Sehingga tidak heran berbagai kalangan berlomba- lomba untuk dapat ,menjadi bagian dan terlibat di dalam sebuah industri minyak ataupun gas bumi. Namun, dibalik itu semua, industri minyak dan gas bumi padat akan modal, penuh akan resiko sehingga untuk menjalankan kegiatan industrinya harus mendapat perhatian khusus. Maka dari itu organisasi-organisasi yang telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dibidang perminyakan dan gas bumi menerapkan beberapa persyaratan keselamatan. Terutama bagi tenaga kerja yang resiko terjadinya kecelakaan kerja tinggi, maka para tenaga itu harus mempunyai sertifikat kompetensi tenaga teknis khusus migas. Pemilihan Judul ini didasarkan pada terus meningkatnya produksi migas di PT Pertamina EP Region Jawa, sehingga dengan peningkatan produksi tersebut pasti akan timbul beberapa kendala seiring berkembangnya aktivitas pemboran pada lokasi tersebut. Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan survey lapangan untuk kinerja alat utama maupun penunjang serta kondisi lapangan dalam kegiatan lapangan agar kendala teknis tersebut baik skala kecil maupun besar segera teratasi. 3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas pengeboran migas secara umum yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Region Jawa, hasil penelitian ini dapat dilakukan penelitian secara teknis dalam proses pengeboran migas. Hal ini didapat setelah data-data yang dibutuhkan diperoleh, yaitu berupa data-data yang akan diperoleh dari penyelidikan maupun data penunjang lain sehingga teknis kegiatan pengeboran yang tepat dapat ditentukan, data-data tersebut antara lain : Data spesifikasi alat

Upload: norman-adi

Post on 22-Jul-2015

649 views

Category:

Engineering


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

1. JUDUL

”Aktivitas Pengeboran Migas di PT Pertamina EP Region Jawa lokasi Rig

Taylor-II Subang Field”

2. LATAR BELAKANG

Keberadaan industri dan gas bumi di Indonesia bagi kalangan tertentu

mungkin merupakan sektor yang memiliki daya tarik begitu besar terkait dengan

keuntunganya. Tidak dapat dipungkiri lagi, karena sektor industri migas memiliki nilai

ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini dapat dibuktikan bila sedikit flashback, negara

Indonesia “pernah” menjadi bagian/anggota dari organisasi negara -negara

pengekspor minyak di dunia. Sehingga tidak heran berbagai kalangan berlomba-

lomba untuk dapat ,menjadi bagian dan terlibat di dalam sebuah industri minyak

ataupun gas bumi. Namun, dibalik itu semua, industri minyak dan gas bumi padat

akan modal, penuh akan resiko sehingga untuk menjalankan kegiatan industrinya

harus mendapat perhatian khusus. Maka dari itu organisasi-organisasi yang telah

memiliki pengalaman dan pengetahuan dibidang perminyakan dan gas bumi

menerapkan beberapa persyaratan keselamatan. Terutama bagi tenaga kerja yang

resiko terjadinya kecelakaan kerja tinggi, maka para tenaga itu harus mempunyai

sertifikat kompetensi tenaga teknis khusus migas.

Pemilihan Judul ini didasarkan pada terus meningkatnya produksi migas di

PT Pertamina EP Region Jawa, sehingga dengan peningkatan produksi tersebut

pasti akan timbul beberapa kendala seiring berkembangnya aktivitas pemboran pada

lokasi tersebut. Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan survey lapangan untuk

kinerja alat utama maupun penunjang serta kondisi lapangan dalam kegiatan

lapangan agar kendala teknis tersebut baik skala kecil maupun besar segera teratasi.

3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas pengeboran migas

secara umum yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Region Jawa, hasil

penelitian ini dapat dilakukan penelitian secara teknis dalam proses pengeboran

migas. Hal ini didapat setelah data-data yang dibutuhkan diperoleh, yaitu berupa

data-data yang akan diperoleh dari penyelidikan maupun data penunjang lain

sehingga teknis kegiatan pengeboran yang tepat dapat ditentukan, data-data

tersebut antara lain :

Data spesifikasi alat

Page 2: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

Data waktu kerja

Metode pengeboran

Dan data penunjang yang lainnya.

4. PERUMUSAN MASALAH

Di dalam kegiatan pemboran migas, biasanya kedala teknis dapat terjadi

baik dari alat mekanisnya maupun alat penunjang lainnya, dari berbagai faktor

yang mempengaruhi baik faktor internal maupun faktor eksternal yang terdapat

pada lokasi penelitian, maka penelitian ini hanya dibatasi pada aktivitas

pemboran migas secara teknisnya di PT Pertamina EP Region Jawa lokasi Rig

Taylor-II Subang Field. Sehingga untuk itu kami melakukan penelitian pada

bagian tertentu didalam kegiatan pemboran diantarnya:

1. Mengetahui teknis pemboran, metode yang digunakan, dan produksi dari

hasil pemboran tersebut.

2. Mengetahui pemilihan-pemilihan alat mekanis serta alat penunjang yang

baik untuk kegiatan tersebut.

5. PENYELESAIAN MASALAH

Dasar Teori

1. Pengeboran Eksplorasi

Tujuan Pengeboran Eksplorasi adalah untuk membuktikan suatu

cekungan terdapat minyak dan gas bumi. Data - data pengeboran belum ada

sehingga memerlukan perencanaan yang memperhitungkan kemungkinan -

kemungkinan selama proses pengeboran. Selain itu pengamatan selama

pengeboran harus dilakukan karena kedalaman lapisan batuan dan sifat - sifat

batuan yang akan ditembus belum diketahui, bahkan kedalaman akhir masih

akan berubah mengikuti serbuk bor serta data logging. Sehingga casing,

penyemenan, lumpur, bit dan material lainnya akan menyebabkan biaya

pengeboran lebih mahal. Sumur Eksplorasi sering disebut dengan sumur "Wild

Cat". Bila pengeboran Eksplorasi tersebut tidak menemukan sesuatu, atau

Reservoir tersebut kosong, sumur pengeboran itu disebut Dry Hole.

2. Pengeboran Deliniasi

Pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran Reservoir,

mencari batas dan ketebalan Reservoir tersebut. Pengeboran ini biasanya tidak

Page 3: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

terlalu menghabiskan biaya karena sudah ada data dari pengeboran Eksplorasi

sebelumnya. Untuk menentukan batas Reservoir maka dilakukan pengeboran

Deliniasi untuk jarak - jarak tertentu dari sumur yang pertama. Sumur yang kedua

menembus minyak sangat tipis, dan air yang tebal. Ini dapat dikatakan sebagai

Resesrvoir minyak. Sumur yang ketiga masih menembus minyak yang tebal dan

air yang cukup tebal. Untuk itu dilakukan pengeboran yang keempat pada jarak

ntertentu dari sumaur yang kedua. Ternyata sumur keempat hanya menemukan

air yang tebal. Sehingga batas minyak dan air adalah antara sumur ketiga dan

sumur keempat. Selanjutnya berdasarkan ketebalam minyak dari setiap sumur

dibuat peta isopach yang digunakan untuk menghitung volume batuan yang

mengandung minyak.

3. Pengeboran Eksploitasi

Pengeboran ini bertujuan untuk meningkatkan pengurasan terhadap

Reservoir produksi sekaligus meningkatkan volume produksi. Pengeboran sumur

Eksploitasi memerlukan biaya yang jauh lebih murah karena data sumur sudah

lengkap seperti kedalaman dan ketebalan Reservoir, jenis dan sifat batuan yang

ditembus mata bor. Sumur Eksplorasi dapat diubah fungsinya menjadi sumur

Eksploitasi . Sumur yang memproduksikan minyak disebut dengan sumur

produksi.

Berdasarkan Lokasinya

1. Pengeboran Darat (Onshore)

Pengeboran darat adalah pengeboran yang titik lokasinya berada

didaratan. Istilah lainnya adalah Onshore Drilling.

2. Pengeboran Lepas Pantai (Offshore)

Pengeboran lepas pantai adalah pengeboran yang titik lokasinya di lepas

pantai. Akan tetapi dapat dimasukkan juga untuk pengeboran lepas pantai jika

lokasi pengeborannya berada di lingkungan yang berair seperti di danau, sungai

dan rawa.

Berdasarkan Bentuk Lubang

1. Pengeboran Lurus (Straight Hole Drilling)

Dari titik permukaan, lubang dibuat lurus vertikal sampai menjangkau titik

target. Pengeboran yang digolongkan pada Straight Hole Drilling, apabila :

Pengeboran masih dalam suatu kerucut dengan sudut 5 derajat, untuk

ketinggian kerucut 10000ft.

Page 4: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

Lubang boleh membelok asal kemiringannya tidak kurang 3 derajat/100ft.

2. Pengeboran Berarah (Directional Drilling)

Pengeboran yang dilakukan dengan membelokan pipa ke arah titik target

yang tidak berada lurus dengan titik permukaan. Faktor penyebab dilakukan

pengeboran berarah adalah geografi dan pertimbangan ekonomi. Beberapa jenis

Directional Drilling :

Inaccesible Location Drilling

Teknik ini adalah salah satu dari teknik pengeboran kearah paling umum

dipakai untuk mencapai lapisan yang tidak dapat dicapai dengan cara

biasa, seperti Reservoir yang terletak dibawah sebuah kota yang padat.

Multiple Well Drilling

Sumur majemuk biasanya diperlukan bila akan membor dari suatu lokasi

permukaan yang terbatas luasnya. Untuk pengeboran lepas pantai dari

suatu platform tunggal.

Side Tracking

Dalam operasi pengeboran yang biasa, mungkin sekali perlu meluruskan

lubang sumur yang parah karena kemiringannya atau untuk memintas

lubang yang terdapat pipa yang terkubur.

Relief Well Drilling

Kadang - kadang sebagai akibat Blow Out diperlukan pengeboran untuk

mematikan sumur yang sedang Blow Out. Dalam hal ini dipakai teknik

pengeboran berarah.

Proses Pengeboran Minyak Bumi

1. Seismic

Proses ini bertujuan untuk mencari t4 yang memiliki kandungan gas/

minyak bumi. Dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang

merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh

sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah

lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi

mengandung gas/oil.

2. Drilling and well construction

Proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya pake rig

(tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb).simpel nya, kita membuat

Page 5: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak/gas di

tempat tersebut.

Perlu di ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out (pressure

yang ga bisa di kontrol, langsung ke surface), jadi harus ada pengendalian

pressure dari dalam tanah. Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari

pressure atmosferik, untuk mengimbanginya biasanya pake mud a.k.a lumpur

dengan spesific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini akan menciptakan

hydrostatic pressure yang bisa menahan pressure dari dalam. Setelah "lubang"

siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/ gas nya.

3. Well logging

Proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan

pressure dan temperature yang tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah,

proses ini juga mengambil sample untuk nantinya d cek kandungannya (minyak,

gas, ato cuma air). Dari sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang

mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah mana yang "mungkin"

ada kandungan minyaknya.

4. Well testing

Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung

oil/gas di "tembak", dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung

diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat yang pressure nya lebih

kecil (ke atmosferik a.k.a ke permukaan tanah). Untuk mengontrol pergerakan ini,

sumur diisi dengan liquid tertentu untuk menjaga under balance (sumur masih

bisa di "kendalikan" dan tidak blow out), contoh liquid: Brine, diesel, ato air aja.

Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang keluar akan dicari rate nya.

Untuk minyak berapa bopd(barrell oil per day) yang bisa dihasilkan. Untuk gas,

berapa mmscfmm/d (million metric standart cubic feet per day atau berapa juta

cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut. Proses testing ini juga

mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-data tentang pressure,

temperature, specific grafity, dll untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engineer.

Data ini akan menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan

berproduksi dari reservoir sumur tersebut.

Page 6: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya

sudah sangat maju, dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk

menjadikan pembakaran yang optimal.

5. Well completion

Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya

sumur siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring "pasir" yang

dihasilkan setelah proses penembakan dalam well testing. Pasir yang sampai ke

surface dengan pressure diibaratkan "peluru" yang nantinya akan

membahayakan line produksi. Pipa produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya

burst (pecah). dengan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap

pasir di dalam sumur dan menyaringnya sehingga tidak ikut ke surface.

6. Production

Inilah proses yang membahagiakan, dimana sumur siap untuk

berproduksi dan nantinya akan diolah lagi ke tempat penyulingan untuk diolah

dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak tanah, bensin, solar,kerosin, lpg, dll.

6. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam menyusun rencana skripsi ini penyusun akan menggabungkan

antara teori yang telah ada dengan keadaan yang ada dilapangan, sehingga dari

keduanya akan didapatkan pendekatan masalah yang baik.

Adapun aturan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur

Studi ini dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang

menunjang diperoleh dari :

Instansi yang terkait

Perpustakaan

Brosur-brosur, buletin

Informasi-informasi

Peta, grafik dan tabel

2. Penelitian di lapangan

Dalam melaksanakan penelitian dilapangan akan dilakukan beberapa

tahap, yaitu :

Page 7: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

Observasi lapangan dengan melakukan pengamatan secara langsung

dilapangan yang akan dibahas yang terjadi dan mencari informasi-

informasi pendukung yang berkaitan dengan masalah.

Penentuan batas lokasi pengamatan.

Mencocokkan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar

penelitian yang dilakukan tidak meluas, data yang diambil dapat

digunakan secara efektif.

3. Pengambilan data

Mencatat keadaan yang terjadi, melakukan wawancara dan

pemotretan.

Melakukan pengukuran-pengukuran

4. Akuisisi data

Akuisisi data bertujuan untuk :

Mengumpulkan data dan mengelompokkan data untuk memudahkan

analisa nantinya.

Mengolah nilai karateristik data-data yang mewakili obyek

pengamatan.

Mengetahui keakuratan data, sehingga kerja menjadi lebih efisien.

5. Pengolahan data

Pengolahan data dengan beberapa perhitungan dan penggambaran,

selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, grafik atau rangkaian

perhitungan dalam menyelesaikan suatu proses tertentu.

6. Analisis pengolahan data

Analisis hasil pengolahan data dilakukan dengan tujuan memperoleh

kesimpulan sementara. Selanjutnya kesimpulan sementara tersebut akan

diolah lebih lanjut dalam bagian pembahasan.

7. Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan

data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang teliti. Kesimpulan

ini merupakansuatu hasil akhir dari semua aspek yang telah dibahas.

Page 8: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

7. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Tabel 1

Matriks Kegiatan Kerja Praktek

Jenis Kegiatan

Waktu Kegiatan - Tahun 2014 (Bulan / Minggu)

Agustus - september

IV I & II III IV

Tahap Persiapan

1. Studi Literatur

2. Persiapan Perlengkapan

Tahap Kegiatan

1. Orientasi Lapangan

2. Pengambilan Data

3. Analisa Data

4. Peng. Data Tambahan

Tahap Penyusunan

Laporan

1. Evaluasi

2. Pembuatan Laporan

3. Lain-lain

Keterangan :

: Kegiatan Dilakukan

: Kegiatan tidak dilakukan

8. PESERTA KERJA PRAKTEK

Adapun data peserta kegiatan Kerja Praktek di PT Pertamina EP

Region Jawa lokasi Rig Taylor-II Subang Field ini adalah sebagai berikut

:

1. Nama : Norman Adi Pamungkas

NPM : 10070111040

2. Nama : Yusuf Solehudin

NPM : 10070111046

Prog. Studi : Teknik Pertambangan

Universitas : Universitas Islam Bandung (UNISBA).

Page 9: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

9. PERMOHONAN FASILITAS

Untuk mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan kerja praktek

ini, maka kami mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan

menyediakan fasilitas berupa :

1. Konsumsi dan penginapan untuk 2 orang selama kegiatan berlangsung,

2. Penyediaan alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama

kegiatan Kerja Praktek berlangsung (bila diperlukan),

3. Transportasi Bandung - Lokasi PT Pertamina EP region Jawa ( Subang )

- Bandung dan selama kegiatan berlangsung.

4. Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan.

10. PENUTUP

Demikian proposal ini kami ajukan, besar harapan kami akan bantuan

semua pihak di PT Pertamina EP region Jawa demi kelancaran serta suksesnya

pelaksanaan Kerja Praktek yang akan kami laksanakan.

11. DAFTAR PUSTAKA

Budianovi, Lefko, 2011,”proses pengeboran minyak”, blogspot.

Sulistio, 2010,” teknik dasar pengeboran”, migasrevew.com.

Page 10: Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep

Proposal Kerja Praktek

di PT Pertamina EP Region Jawa

Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 Bandung

022 – 4203368 (Hunting)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : ”Aktivitas Pengeboran Migas di PT Pertamina EP Region Jawa

lokasi Rig Taylor-II Subang Field”

Peserta : 1. Norman Adi Pamungkas (10070111040)

2. Yusuf Solehudin (10070111046)

Peserta 1,

Norman Adi Pamungkas

1.007.01.11.040

Peserta 2,

Yusuf Solehudin

1.007.01.11.046

Menyetujui

Koordinator Kerja Praktek

Elfida Moralista, S.Si., M.T

NIK.D.95.0.219

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

Sri Widayati, S.T., M.T

NIK.D.97.0.270