proposal gas lift i

14
I. JUDUL OPTIMASI INJEKSI GAS DALAM PERENCANAAN GAS LIFT DI LAPANGAN “FB” STAR ENERGY LAUT NATUNA II. LATAR BELAKANG MASALAH Terjadinya penurunan laju produksi pada sumur – sumur yang diakibatkan turunnya tekanan dasar sumur seiring dengan diproduksikannya dan bertambahnya kadar water cut yang terproduksi, menyebabkan bertambah besarnya fluida yang harus diproduksikan ke permukaan, sedangkan tekanan drawdown-nya tidak mampu lagi mengalirkan minyak ke permukaan. Sumur – sumur minyak yang laju produksinya rendah karena tekanan alir dasar sumurnya tidak mampu mengalirkan minyak ke permukaan, dapat diupayakan dengan metode pengangkatan buatan, seperti pompa atupun gas lift. Gas lift merupakan salah satu metode pengangkatan buatan disamping metode pemompaan setelah cara sembur alam tidak dapat dilakukan. Dengan menginjeksikan sejumlah gas ke dalam kolom fluida, maka akan terjadi penambahan harga GLR yang akan mengakibatkan turunnya densitas fluida dan berkurangnya gradien tekanan alirnya. Dengan turunnya densitas fluida diharapkan fluida dapat mengalir dipermukaan. Penerapan gas lift pada suatu lapangan diharapkan untuk dapat memperpanjang life time dari suatu

Upload: rasya-refan

Post on 10-Jul-2016

100 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

proposal gas lift

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Gas Lift i

I. JUDUL

OPTIMASI INJEKSI GAS DALAM PERENCANAAN GAS LIFT DI

LAPANGAN “FB” STAR ENERGY LAUT NATUNA

II. LATAR BELAKANG MASALAH

Terjadinya penurunan laju produksi pada sumur – sumur yang diakibatkan

turunnya tekanan dasar sumur seiring dengan diproduksikannya dan

bertambahnya kadar water cut yang terproduksi, menyebabkan bertambah

besarnya fluida yang harus diproduksikan ke permukaan, sedangkan tekanan

drawdown-nya tidak mampu lagi mengalirkan minyak ke permukaan.

Sumur – sumur minyak yang laju produksinya rendah karena tekanan alir

dasar sumurnya tidak mampu mengalirkan minyak ke permukaan, dapat

diupayakan dengan metode pengangkatan buatan, seperti pompa atupun gas lift.

Gas lift merupakan salah satu metode pengangkatan buatan disamping metode

pemompaan setelah cara sembur alam tidak dapat dilakukan. Dengan

menginjeksikan sejumlah gas ke dalam kolom fluida, maka akan terjadi

penambahan harga GLR yang akan mengakibatkan turunnya densitas fluida dan

berkurangnya gradien tekanan alirnya. Dengan turunnya densitas fluida

diharapkan fluida dapat mengalir dipermukaan.

Penerapan gas lift pada suatu lapangan diharapkan untuk dapat

memperpanjang life time dari suatu reservoar, dan ini akan terlihat pada grafik Np

Vs time yang menunjukan perbedaan performance apabila suatu lapangan

menggunakan gas lift atau natural flow.

Optimasi dilakukan dengan meningkatkan laju injeksi gas yang

dimaksudkan untuk meningkatkan laju produksi sumur maksimum. Laju produksi

maksimum ini dapat dicapai pada harga GLRtotal yang optimum, yaitu suatu harga

GLR dimana penambahan gas injeksi lebih lanjut justru akan menurunkan

produksi sumur.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah

Page 2: Proposal Gas Lift i

1. Untuk mengevaluasi pengaruh parameter gas lift terhadap performance

reservoar dari lapangan “FB”.

2. Untuk mengoptimasi atau mencapai laju produksi yang maksimum,

yaitu mendesign ulang gas lift agar dicapai injeksi gas yang optimum.

3. Mengetahui apakah sumur – sumur pada lapangan tersebut masih

dapat ditingkatkan laju produksinya dan sejauh mana pengaruh laju

injeksi gas terhadap laju produksi dan performance dari reservoar.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Gas Lift sebagai salah satu metode artificial lift merupakan suatu proses

pengangkatan fluida dari lubang sumur dengan cara menambahkan gas /

menginjeksikan gas yang relatif bertekanan tinggi (minimum 250 psi) ke dalam

kolom fluida, sehingga dapat meningkatkan kolom fuida dan mengurangi tekanan

balik formasi 3,10,11).

Konsep dari gas lift adalah cairan yang ada dianulus ditekan oleh gas

injeksi, akibatnya permukaan cairan sekarang berada dibawah valve, pada saat ini

valve yang pertama membuka sehingga akan masuk pada tubing, sehingga density

minyak turun akibatnya gradien tekanan kecil dan minyak dapat diangkat keatas10).

Gambar 4.1.

Prinsip Kerja Gas Lift 11)

Syarat – syarat suatu sumur dapat dilakukan gas lift 3):

Page 3: Proposal Gas Lift i

1. Tersedianya gas yan memadai untuk injeksi, baik dari reservoar itu

sendiri maupun dari tempat lain.

2. Fluid level masih tinggi.

Berdasarkan dari productivity indeks dan tekanan dasar sumur maka cara

penginjeksian gas lift dibagi dalam 3,11) :

1. Continous gas lift.

Continous gas lift digunakan apabila tekanan dasar sumur dan productivity

indeks tinggi. Pada continous gas lift gas diinjeksikan secara terus menerus

kedalam annulus dan melalui valve yang dipasang pada tubing masuk kedalam

tubing.

2. Intermitent gas lift.

Intermitent gas lift digunakan apabila productivity indeks besar dan tekanan

static dasar sumur kecil, atau productivity indeks kecil dan tekanan static dasar

sumur besar. Pada intermittent gas lift, gas diinjeksikan secara terputus-putus

pada selang waktu tertentu dengan rate yang besar dengan demikian injeksi

gas merupakan suatu siklus injeksi dan diatur sesuai dengan rate fluida dari

formasi ke lubang sumur.

Maksud dari penggunaan gas lift adalah untuk meningkatkan produksi

minyak 7,9,10). Untuk mendapatkan perolehan produksi yang maksimum maka perlu

dilakukan optimasi pada penggunaan ataupun design gas lift. Pada dasarnya

optimasi dari gas lift adalah menentukan laju injeksi gas yang optimum untuk

mendapatkan laju produksi yang maksimum. Laju injeksi optimum disini adalah

laju injeksi gas yang mana penambahan laju injeksi akan menurunkan laju

produksi minyak. Sementara itu karakteristik reservoar mempunyai pengaruh

penting dalam penggunaan gas lift. Kirpatrick mengemukakan karakteristik

reservoar Rocky Mountain yang menjadi permasalahan dalam pembangunan gas

lift. Kandungan paraffin dan kalsium deposite pada reservoar tersebut sangat

efektif membentuk scale sementara itu kandungan gas asam sangat berpengaruh

terhadap alat-alat yang digunakan.

Page 4: Proposal Gas Lift i

Joe Mach dan Kermit E. Brown 3) menunjukkan perbedaan performance

reservoar dari suatu proyek apabila menggunakan natural flow atau menggunakan

gas lift.

Gambar 4.2.

Produksi Komulatif Vs Waktu

V. METODOLOGI PENDEKATAN

Evaluasi dilakukan pada sumur-sumur gas lift ini, dilakukan dengan tiga

cara pendekatan, yaitu :

1. Menganalisa produktivitas sumur (membuat kurva IPR) dengan

menggunakan metode Pudjo Sukarno, dimana metode ini

memperhitungkan besarnya water cut serta fluida yang mengalir adalah

gas, minyak dan air.

2. Menghitung distribusi tekanan aliran disepanjang pipa produksi vertical

dengan menggunakan konsep Hogedorn dan Brown. Dengan

menggunakan konsep analisa nodal, perhitungan dilakukan dengan

mengasumsikan berbagai harga laju produksi untuk menentukan harga

tekanan alir dasar sumur pada berbagai haraga tekanan alir dasar sumur

pada berbagai harga GLR. Kemudian dari hasil perpotongan antara kurva

Page 5: Proposal Gas Lift i

IPR dengan kurva Outflow dapat ditentukan laju produksi maksimum dan

laju injeksi gas optimum. Selanjutnya dari kurva gas lift performance

dapat dianalisa berbagai pengaruh laju injeksi gas terhadap peningkatan

laju produksi yang dihasilkan.

3. Mengevaluasi ultimate recovery dari lapangan “FB” yang menggunakan

gas lift dengan ditunjukan grafik komulatif produksi (Np) versus Waktu

(t).

VI. DATA YANG DIBUTUHKAN

1. Data reservoar.

- Rock properties: porositas, permeabilitas, saturasi, tekanan kapiler,

wettabilitas.

- Fluid properties: API minyak, SG gas, SG air, FVF, Kelarutan gas

(Rs).

- Tekanan dan temperatur reservoar.

2. Data sumur : diameter tubing, diameter casing, kedalaman tubing,

kedalaman valve, kedalaman perforasi.

3. Data produksi : Laju total, water cut, laju produksi minyak, GLR total,

GOR formasi, Total gas, SG gas injeksi, Tekanan casing, Pwh, Pwf.

VII. KESIMPULAN SEMENTARA

- Penggunaan gas lift pada lapangan “FB” akan memberikan performance

dan life time reservoar yang lebih baik.

Page 6: Proposal Gas Lift i

VIII. RENCANA DAFTAR PUSTAKA

1. Beggs, Dale, “The Gas Production Operations”, OGCI Publications, Oil &

Gas Consultans International Inc., Tulsa, Oklahoma, 1991.

2. Brown, KE., “The Technology of Artificial Lift Methods”, Volume 1,

Petroleum Publishing Company, Tulsa Oklahoma, 1977.

3. Brown, KE., “The Technology of Artificial Lift Methods”, Volume 2A,

Petroleum Publishing Company, Tulsa Oklahoma, 1980.

4. Brown, KE., “The Technology of Artificial Lift Methods”, Volume 2B,

Petroleum Publishing Company, Tulsa Oklahoma, 1980.

5. Brown, KE., “The Technology of Artificial Lift Methods”, Volume 4,

Petroleum Publishing Company, Tulsa Oklahoma, 1984.

6. Chornoboy, G.M, Englehardt, H.W., A Production and Operation Review

of the Khurais Gas Lift Project, Society of Petrolleum Engineers of AIME,

1983.

7. DeMoss, EE., Teledyne Meria, W.D., Gas Lift Increase High Volume

Production From Claymore Field, Society of Petrolleum Engineers of

AIME, 1979.

8. Kirkpatrick, C.V., Gas Lift Principles and New Developments With

Applications To The Rocky Mountains Areas, Society of Petrolleum

Engineers of AIME, 1963.

9. Laing, C.M., Gas Lift Design and Production Optimization Offshore

Trinidad, Society of Petrolleum Engineers, 1986.

10. Osuji, Leo.,C., Review Advances in Gas Lift Operations, Society of

Petrolleum Engineers, 1986.

11. _________, “Artificial Lift Methods”, Perpustakaan Jurusan Teknik

Perminyakan UPN Veteran, Yogayakarta, 1983.

Page 7: Proposal Gas Lift i

IX. RENCANA DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB

I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

2.1 Keadaan Umum Geologi Lapangan “FB”

2.2 Stratigarfi Lapangan “FB”

2.3 Data dan Sejarah Produksi Lapangan “FB”

III. TEORI DASAR GAS LIFT

3.1. Kemampuan Produksi Sumur

3.1.1. Indeks Produktivitas

3.1.2. Kurva IPR (Inflow Performance Relationship).

3.1.3. Kurva Outflow

3.2. Kehilangan Tekanan pada Aliran Fluida di Dalam Pipa

Produksi

3.2.1. Korelasi Sifat Fisik Fluida

3.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Distribusi

Tekanan Aliran Dalam Pipa

3.2.3. Aliran Fluida Multifasa di Dalam Pipa

3.2.4. Metode Penentuan Kehilangan Tekanan di Dalam Pipa

Produksi

3.2.5. Konsep Analisa Nodal

Page 8: Proposal Gas Lift i

3.3. Instalasi Gas Lift

3.3.1. Instalasi Permukaan

3.3.2. Instalasi Bawah Permukaan

3.4. Prinsip Gas Lift

3.5. Penentuan Parameter Gas Lift

3.5.1. Penentuan Titik Injeksi

3.5.2. Penentuan Spasi Valve

3.5.3. Penentuan Jumlah Gas Injeksi

3.5.4. Penentuan Tekanan Injeksi Gas

IV. OPTIMASI INJEKSI GAS DALAM PERENCANAAN GAS

LIFT DI LAPANGAN “FB”

4.1. Optimasi Perencanaan Gas Lift Pada Sumur-sumur Kajian

4.2. Evaluasi Ultimate Recovery

V. PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: Proposal Gas Lift i

PROPOSAL

SKRIPSI

OPTIMASI INJEKSI GAS DALAM PERENCANAAN

GAS LIFT DI LAPANGAN “FB” STAR ENERGY

LAUT NATUNA

Oleh :

FAISAL BAFADAL

113970034/TM

Di setujui oleh :

(Ir. Anas Puji Santoso, MT)

Pembimbing I

Page 10: Proposal Gas Lift i

(Ir. Nur Suharcahyo, MT)

Pembimbing II

PROPOSAL

SKRIPSI

OPTIMASI INJEKSI GAS DALAM PERENCANAAN

GAS LIFT DI LAPANGAN “FB” STAR ENERGY

LAUT NATUNA

Oleh :

FAISAL BAFADAL

113970034/TM

Page 11: Proposal Gas Lift i

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’

YOGYAKARTA

2004