proposal aspal 20 tph

12
PROPOSAL PEMBANGUNAN INDUSTRI ASPAL SINTETIS Latar Belakang : Jalan merupakan infrastruktur utama yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam upaya pembangunan ekonomi dan pengembangan suatu daerah. Seluruh Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten – kota di Indonesia mempunyai program anggaran setiap tahunnya untuk pembangunan jalan baru maupun untuk perawatan, pelebaran maupun peningkatan kualitas jalan yang sudah ada. Pembangunan jalan dan fasilitas parkir juga dilakukan oleh sektor swasta dalam pembangunan kompleks perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan kawasan industri. Bahan penetrasi aspal masih menjadi pilihan utama untuk pembangunan jalan disamping alternatif menggunakan jalan beton pada daerah-daerah yang labil struktur tanahnya. Prediksi kebutuhan akan aspal di tahun 2008 ini menurut data dari Departemen Pekerjaan Umum bisa mencapai 2.200.000 ton per tahun. Sedangkan supply dari PERTAMINA cenderung menurun. Kebutuhan aspal saat ini sangat bergantung dengan aspal impor. Saat ini yang beredar di pasaran adalah aspal dari SHELL, ESSO, aspal curah dari Iran dan Arab Saudi. Selain itu harga aspal terus bergerak naik seiring dengan kenaikan harga minyak bumi saat ini. Untuk mengatasi masalah tersebut kami menawarkan suatu solusi untuk memproduksi aspal dengan sumber bahan baku yang berasal dari bentonite (tanah liat) maupun dari limbah minyak goreng (waste spent earth/ bleaching earth) . Aspal ini kami sebut sebagai Aspal Sintetis Polimer.

Upload: nawacita

Post on 16-Jan-2016

96 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Proposal Aspal 20 Tph

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Aspal 20 Tph

PROPOSALPEMBANGUNAN INDUSTRI ASPAL SINTETIS

Latar Belakang :

Jalan merupakan infrastruktur utama yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam upaya pembangunan ekonomi dan pengembangan suatu daerah. Seluruh Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten – kota di Indonesia mempunyai program anggaran setiap tahunnya untuk pembangunan jalan baru maupun untuk perawatan, pelebaran maupun peningkatan kualitas jalan yang sudah ada. Pembangunan jalan dan fasilitas parkir juga dilakukan oleh sektor swasta dalam pembangunan kompleks perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan kawasan industri.

Bahan penetrasi aspal masih menjadi pilihan utama untuk pembangunan jalan disamping alternatif menggunakan jalan beton pada daerah-daerah yang labil struktur tanahnya.

Prediksi kebutuhan akan aspal di tahun 2008 ini menurut data dari Departemen Pekerjaan Umum bisa mencapai 2.200.000 ton per tahun. Sedangkan supply dari PERTAMINA cenderung menurun. Kebutuhan aspal saat ini sangat bergantung dengan aspal impor. Saat ini yang beredar di pasaran adalah aspal dari SHELL, ESSO, aspal curah dari Iran dan Arab Saudi. Selain itu harga aspal terus bergerak naik seiring dengan kenaikan harga minyak bumi saat ini.

Untuk mengatasi masalah tersebut kami menawarkan suatu solusi untuk memproduksi aspal dengan sumber bahan baku yang berasal dari bentonite (tanah liat) maupun dari limbah minyak goreng (waste spent earth/ bleaching earth). Aspal ini kami sebut sebagai Aspal Sintetis Polimer.

Kualitas aspal kami sudah diuji di Laboratorium Departemen PU dan sudah melakukan uji job mix di PT Lampiri (salah satu asphalt mixing plant terbesar di Indonesia - data terlampir). Aspal kami dikategorikan sebagai aspal polimer, yang penggunaannya untuk jalan kelas 1, seperti di jalan tol, sirkuit dan bandara dengan biaya produksi rendah, mudah diaplikasikan diberbagai tempat sehingga dapat mengurangi biaya transportasi, sehingga dapat mempercepat laju pembangunan suatu daerah.

Page 2: Proposal Aspal 20 Tph

Model Pabrik :

Model pabrik sudah dibuat dalam skala kecil di Bandung dengan kapasitas 5 ton perbatch dan hasil produk sudah uji coba di beberapa tempat sejak tahun 2005. Saat ini produk sudah dijual ke pasar dengan harga Rp 6.000,-/kg. Walaupun dalam bentuk penjualan retail. Karena kapasitas produksi yang terbatas, antrian pembeli dengan proses inden selama 2 bulan tetap ditunggu oleh pasar karena harga yang lebih murah dan kualitas produk yang bagus.

Pabrik pertama di Bandung dengan kapasitas 5 ton perbatch (gambar kiri). Pabrik dengan kapasitas produksi 20 ton perhari dibangun di Kuala Tanjung – Sumatera Utara (gambar kanan).

Pabrik dengan kapasitas 10 ton per batch sudah dibangun di Curug (gambar kiri) dan di Bekasi (gambar kanan).

Page 3: Proposal Aspal 20 Tph

Hasil Uji Produk :

Hasil Pengujian dari Departemen Pekerjaan Umum, yang menggolongkan Aspal Sintetis PT RGI dalam kategori Aspal Polimer.

Page 4: Proposal Aspal 20 Tph

Hasil Pengujian dari Departemen PU Korea

Page 5: Proposal Aspal 20 Tph

Hasil pengujian Job Mix dari PT Lampiri, yang merupakan salah satu Asphalt Mixing Plant terbesar di Indonesia.

Page 6: Proposal Aspal 20 Tph
Page 7: Proposal Aspal 20 Tph

Uji gelar di beberapa tempat di Indonesia (tol Jagorawi dan di Palur- Tawangmangu)

Analisa SWOT :

Strenghts

Seluruh bahan baku tersedia di Indonesia . Biaya produksi rendah (±Rp. 3.500,-/kg). Tidak perlu lahan yang besar untuk pabrik (hanya + 2.000

m² untuk kapasitas 200 ton/hari) Transfer teknologi ke investor. Memiliki sertifikat lolos uji Departemen Pekerjaan Umum.

Limitation

Kapasitas produksi tergantung dengan ketersediaan bahan baku.

Opportunities

Kebutuhan akan aspal yang terus meningkat.

Page 8: Proposal Aspal 20 Tph

Supply dari Pertamina cenderung menurun. Secara keseluruhan Negara kita masih kekurangan aspal. Sudah tersedia standby buyer untuk kapasitas produksi

besar. Pasar ekspor yang masih terbuka luas (India, China,

Vietnam, dll).

Treaths

Tidak ada ancaman yang harus dihadapi.

Analisa Investasi :

Analisa investasi secara ringkas dan akan ditunjukkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

DESCRIPTION 20 ton/ day

Total Investasi (dalam rupiah) 8,75 M

Akumulasi Arus Kas untuk tahun yang berakhir - 5

36,80 M

NPV 16,56 M

IRR 46,4%  

Page 9: Proposal Aspal 20 Tph

Profitability Index 2,89  

Payback Period 2 tahun 9 bulan

*) total investasi diluar tanah, bangunan & kendaraan

Biaya produksi ± Rp 3.500,-/kg dan perkiraan harga retail saat ini sudah berada diatas Rp 7.000,-/kg mendekati harga Rp 8.000,-/kg. Penempatan lokasi akan lebih efisien apabila berdekatan dengan sumber bahan baku misalnya sumber tanah liat yang mengandung sodium Bentonite atau limbah Waste spent Earth (Bleaching Earth) yang merupakan limbah dari pabrik minyak goreng.

Pola Kerjasama:

Page 10: Proposal Aspal 20 Tph

Organisasi PT. Kerjasama :

Susunan pengurus yang terdiri dari dewan komisaris dan direksi akan ditentukan sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Wakil pihak InvestorKomisaris : Wakil pihak RGI

Dewan Direksi

Direktur Utama : Wakil pihak InvestorDirektur Keuangan : Wakil pihak InvestorDirektur Operasi & Produksi : Wakil pihak RGI

Jadwal Pelaksanaan

Pembangunan Industri Aspal Sintetis Polimer untuk kapasitas 20 ton/ hari dioperasikan dalam waktu 7 bulan dengan masa konstruksi selama 3 bulan.

PROJECT SCHEDULE

No DESCRIPTIONTahun I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I COMPANY SET UP                    

1.1 Agreement & Contract                    

1.2 Notarial                    

1.3 Organization Structure                    

II PROJECT FINANCING                    

2.1 Capital Structure                    

2.2 Financing Process                    

III LAND REQUESITION                    

3.1 Refinery Location Decision                    

3.2 Land Purchasing                    

Page 11: Proposal Aspal 20 Tph

3.3 Land Sertification                    

IV LEGAL & PERMITION                    

4.1 IMB (Building Permition)                    

4.2 IPB & Operation Legalitation                    

V EPC                    

5.1 Project Management Set Up                    

5.2 Design Engineering                    

5.3 Procurement                    

5.4 Construction                    

VI START UP & COMISSIONING                    

VII PROMOTION & MARKETING                    

7.1 Branding Image                    

7.2 Product Promotion                    

7.3 Marketing                    

VIII OPERATION                    

8.1 Operation Management                    

8.2 Raw Material Management                    

8.3 Product Management                    

IX PRODUCT QUALITY CONTROL                    

X RESEARCH & DEVELOPMENT                    

Penutup

1. Pasar Aspal di Indonesia saat ini berada pada fase pertumbuhan permintaan yang sangat tinggi, sekitar 1.000.000 – 2.800.000 ton per tahun.

2. Ketersediaan bahan baku aspal sangat melimpah di Indonesia, baik berasal dari bentonite, bleaching (spent) earth, sehingga strategi subtitusi impor sangat tepat digunakan, selain itu penetrasi ke pasar ekspor masih sangat terbuka, terutama ke RRC, Vietnam dan India.

3. Membutuhkan investasi awal yang tidak terlalu besar dan kemampuan pengembalian investasi yang sangat cepat.