promkes mengenai kaki gajah

Upload: muhammad-ihsan-hilmi

Post on 01-Mar-2016

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Kelompok 3

1. Aap ahmad s.2. Anggun w.3. Fitri ls.4. Mekka f.5. M. ihsan 6. Rizki m.

FILARIASIS

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis.

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.

Sejarah filariasisSebuah pernyatan menarik tentang asal dan penyebaran filariasis yang disebabkan oleh W.bancrofti telah diajukan oleh Laurence pada tahun 1989. Pendapatnya itu berdasarkan pada fakta bahwa filariasis telah ditemukan dan telah meluas di utara dan selatan Polynesia

Menurut Felix Partono dan Agnes Kurniawan, berdasarkan tempat pembiakan cacing dewasanya, ada Filariasis limfatik yakni filariasis di mana cacing dewasa penyebab penyakit itu berkembang biak di sistem limfatik. Agen filariasis limfatik adalah Wucheria bancrofti,Brugia malayi, dan Brugia timor.

Menurut Markell,Voge dan John filariasis non limfatik adalah filariasis di mana cacing dewasa penyebab penyakit itu berkembang biak tidak pada sistem limfatik melainkan pada saluran darah,di bawah kulit atau bahkan di bola mata. Agen filariasis alimfatik adalah Loa-loa, Mansonella ozzardi,Mansonella streptocerca,dan Mansonella perstan.

Vektor Penyebaran

Menurut Zuhasril, seorang dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, berdasarkan tempat pembiakan cacing dewasanya, vektor filariasis dapat digolongkan menjadi 2 jenis,yaitu:

1. Vektor Filariasis Limfatikmenyebar melaui nyamuk yang termasuk dalam jenis Aedes, Anopheles,Culex,Mansonia,Coquiletiddia, dan Armigeres

2. Vektor Filariasis NonlimfatikMenyebar melalui lalat yang termasuk dalam ordo Diptera dari kelas Insekta,yaitu genus Simulium dan Chrysops.

Agen Filariasis

Seperti yang telah disebutkan di atas,terdapat beberapa jenis cacing filariae yang dapat menyebabakan filariasis. Cacing-cacing itu antara lain :

1. Wucheria bancrofti

Cacing ini tersebar luas di daerah yang beriklim tropis di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Mempunyai ukuran bervariasi.

Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu. Pada umumnya, microfilaria W.brancrofti bersifat periodisitas nokturna,artinya mikrofilaria hanya terdapat di dalam aliran darah tepi pada waktu malam. Pada siang hari microfilaria hanya terdapat di kapiler alat dalam.

2. Brugia malayi

Brugia malayi adalah jenis cacing filariae yang dapat ditemukan dari Asia Tenggara sampai Pasifik Barat Daya. Juga pernah ditemukan di Korea Selatan. Cacing dewasa B.malayi lebih kecil daripada W.brancofti dan B.malayi memiliki nuklei di ekornya.

3. Brugia timori

Mikrofilaria dari B.timori lebih panjang dari B.malayi,dengan rata-rata 310 mikron. Jarak cephalic (bagian dari mikrofilaria anterior ke nuclei tubuh) mempunyai perbandingan panjang dan lebar 2:1 di B.malayi,sedangkan di B.timori 3:1.

4. Cacing dari genus Mansonella

Mansonella ozzardi tidak memiliki nuklei di ujung ekornya sementara Mansonella streptocerca memilki nuklei yang memanjang sampai ke ujung ekor.

5. Loa loa

Parasit ini hanya ditemukan pada manusia. Penyakitnya disebut loiasis atau Calabar Swelling. Dapat ditemukan dalam urin,dahak dan kadang-kadang dapat ditemukan pada cairan sumsum tulang belakang

Gejala filariasisBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, gejala penyakit kaki gajah (filariasis) yang biasanya muncul adalah demam berulang-ulang selama 3-5 hari. Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening tanpa luka di daerah lipatan paha, ketiak, dan tampak kemerahan.

Liliana Kurniawan,seorang peneliti penyakit menular dari Departemen Kesehatan RI, menjelaskan gejala penyakit kaki gajah dapat dibagi menjadi beberapa fase, yaitu:

1. Masa prepaten masa antara masuknya larva infektif sampai terjadinya mikrofilaremia berkisar antara 3-7 bulan.2. Masa inkubasimasa antara masuknya larva infektif sampai terjadinya gejala klinis berkisar antara 8-16 bulan.

Gejala klinik akut

merupakan limfadenitis dan limfangitis (peradangan kelenjar getah bening) disertai panas dan malaise. Kelanjar yang terkena biasanya unilateral.

Gejala menahun

Gejala yang ditimbulkan biasanya elephantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya). Elephantiasis biasanya menyerang bagian bawah tubuh, namun hal ini juga tergantung pada species filaria.