programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...p rogram penguatan kapasitas dan peran...
TRANSCRIPT
ProgramPenguatan Kapasitas Organisasi Masyarakat Sipildalam Proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006 - 2009
Kerjasama:
atas dukungan dari:
ii
Program
Penguatan Kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil
dalam Proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006 - 2009
Cetakan Pertama, Nopember 2006
viii, 39, 21 x26,7 cm
Penulis : Yappika
Pengantar : Yappika
Tata Letak : Moelanka
Cover : Moelanka
Diterbitkan oleh:
Yappika
Jl. Pedati Raya No. 20, RT 007/09, Jakarta Timur 13350
Phone: +62-21-8191623, Fax: +62-21-85905262, +62-21-8500670
e-mail: [email protected]
dan
USC Canada
Atas dukungan dana dari:
CIDA
Dicetak oleh:
Sentralisme Production
Jl. Percetakan Negara VB No. 2A-Jakarta Pusat
Telp/Fax: (021) 425 2133
iii
Kata Pengantar
Dalam hampir dua tahun proses rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh, koordinasi menjadisalah satu titik lemah yang terlihat, baik koordinasi antar sesama instansi pemerintah,antara instansi pemerintah dengan lembaga donor dan Organisasi Masyarakat Sipil
(OMS), maupun antar sesama lembaga donor dan OMS sendiri. Salah satu penyebab darilemahnya koordinasi ini adalah tidak mengalirnya informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya.Masing-masing pihak tidak tahu apa yang dikerjakan oleh pihak lain, dimana lokasi kegiatannyadan apa yang menjadi sasaran akhir dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Akibatnya, setiappihak hanya berorientasi menyelesaikan pekerjaan dan targetnya sendiri, dan baru tersentakkaget ketika mengetahui bahwa apa yang dikerjakannya memiliki kemiripan bahkan kesamaandengan yang dilakukan pihak lain.
Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, dokumen ini sengaja kami terbitkan.
Penerbitan dokumen ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai ProgramPenguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi danRehabilitasi Aceh, yang dilaksanakan oleh Yappika dan USC Canada dengan dukungan danadari Canadian International Development Agency (CIDA). Penerbitan dokumen ini diharapkanmenjadi langkah awal bagi terbangunnya koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yangsedang aktif bekerja dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi di Propinsi NAD.
Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Ringkasan Eksekutif ............................................................................................. v
Bagian 1: Pendahuluan ....................................................................................... 1
Bagian 2: Desain Program ................................................................................. 3
2.1 Latar Belakang .................................................................................... 3
2.2 Analisis Kerangka Logis (Logical Framework Analysis) ...................... 5
2.3 Komponen dan Kegiatan-kegiatan Utama Program............................ 5
Bagian 3: Manajemen Program ......................................................................... 25
3.1 Pendekatan Manajemen dan Struktur .................................................. 25
3.2 Peran Para Pihak ................................................................................. 27
3.3 Pertemuan-Pertemuan ........................................................................ 29
Lampiran:Pohon Hasil Program Peningkatan Kapasitas dan Peran OrganisasiMasyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh ......... 30
Analisis Kerangka Logis (Logical Framework Analysis)Program Peningkatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh ................................................ 31
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam prosesRekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah program berdurasi 3 tahun dengan dukungandana CIDA sebesar C$ 3.65 juta, dirancang untuk berkontribusi dalam proses
pembangunan dan penguatan tata pemerintahan lokal di Propinsi Nanggro Aceh Darussalam(NAD). Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)agar dapat menyuarakan kepentingannya dan berperan aktif membangun kembalikomunitasnya.
Program ini dilaksanakan melalui kemitraan antara USC Canada dan Yappika, bekerjasamadengan dua lembaga pengembangan sumberdaya di Aceh, yaitu Aceh Development Fund(ADF) dan Inspiring Management for People’s Action (IMPACT). Yappika, dengan pengalamanyang selama ini telah dimilikinya, akan bertindak sebagai pengelola utama program. Yappika,ADF dan IMPACT secara bersama-sama akan memilih 14 OMS tingkat kabupaten dan duajaringan OMS di tingkat propinsi untuk diikutsertakan dalam program. Pelaksanaan kegiatanakan akan difokuskan di Banda Aceh dan tujuh kabupaten lainnya, yaitu Aceh Besar, Pidie,Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeulue dan Singkil.
Dua sasaran yang ingin dicapai program ini adalah; (1) menguat dan meningkatnyakapasitas OMS dalam mengembangkan partisipasi publik yang inklusif, dan mempengaruhiperumusan serta implementasi kebijakan pemerintah daerah maupun pihak-pihak strategislainnya; dan (2) meningkatnya kapasitas resource organisation di tingkat propinsi dalammendukung peningkatan ketrampilan OMS melakukan advokasi kebijakan danpengorganisasian masyarakat.
Untuk mencapai kedua sasaran di atas, kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitasdikategorisasikan ke dalam tiga komponen utama, yaitu:
Komponen 1: Pengembangan Kapasitas untuk OMS terpilih di tingkat Kabupatenagar dapat melakukan advokasi kebijakan dan mempromosikan partisipasi yanginklusif dari beragam kalangan OMS dan berbagai kelompok kepentingan
Komponen 2: Penguatan Resource Organisation di tingkat Propinsi , memfokuskanperhatian pada membangun kapasitas dua organisasi, yaitu ADF dan IMPACT,untuk dapat memberikan fasilitasi, bantuan teknis dan coaching secara terusmenerus kepada OMS di tingkat kabupaten
Komponen 3: Bantuan Teknis Yappika di Aceh untuk memfasilitasi peningkatankapasitas OMS-OMS di Aceh, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten.
Ringkasan Eksekutif
v
Hasil program pada tataran outcomes —yakni makin kuatnya OMS-OMS tingkat kabupatendan meningkatnya kapasitas resource organisation di tingkat propinsi— akan secara langsungbermanfaat bagi OMS-OMS yang terlibat karena mereka mendapatkan ketrampilan baru dankemampuan mengelola kelembagaan secara efektif. Kalangan pemerintah yang berinteraksidengan mereka juga akan mendapat manfaat karena memperoleh berbagai masukan dalampenyusunan kebijakan yang lebih responsif dengan kepentingan publik.
Hasil program pada tataran output —yakni meningkatnya ketrampilan dalam halpengorganisasian komunitas, analisis dan perumusan rekomendasi kebijakan, pengembanganjaringan, membangun opini publik dan aliansi strategis, melakukan pelatihan, pengembangansistem manajemen dan prosedur—akan memberikan manfaat bagi OMS yang berpartisipasidan instansi pemerintah yang berinteraksi dengan mereka.
Baik CIDA maupun Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa penguatan masyarakat sipilmerupakan prioritas utama dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Melaluipeningkatan kapasitas OMS lokal di Aceh untuk berpartisipasi dalam dialog kebijakan danmempengaruhi kebijakan publik, program ini akan berkontribusi terhadap tujuan-tujuan yangtelah dirumuskan oleh pemerintah Indonesia maupun CIDA.
Yappika and USC Canada meyakini bahwa kemajuan demokrasi dan tata pemerintahantidak dapat dicapai tanpa secara eksplisit menerima kesetaraan laki-laki dan perempuan dalamproses penyusunan kebijakan publik. Melalui program ini, USC Canada dan Yappika akanmemberikan perhatian terhadap kesetaraan gender, baik dalam struktur OMS maupun di dalamkomunitas dimana program dilaksanakan.
vi
1
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Pada tanggal 26 December 2004, gempa bumi dengan kekuatan 9,0 skala richter terjadi diujung utara Pulau Sumatra, Indonesia. Gempa bumi tersebut diikuti dengan tsunami yanghebat yang menghancurkan kehidupan masyarakat di sepanjang pantai Propinsi NAD, dan disebagian Propinsi Sumatera Utara. Tsunami juga menyebabkan korban jiwa dan kehancurandi beberapa kawasan Asia Selatan, bahkan hingga Afrika. Kerusakan dan kerugian akibatgempa dan tsunami yang diderita masyarakat di Indonesia sangat besar, melampaui negara-negara lainnya. Korban meninggal dilaporkan sebanyak 128.845 jiwa, dan yang hilang 94.682jiwa. Sementara itu, jumlah orang yang menjadi pengungsi (IDP’s) sebanyak 513.278 jiwa diAceh dan 19.620 di Sumatera Utara. adalah sebagai berikut;
Bencana alam yang cukup besar ini telah memicu kehadiran bantuan internasional, baikuntuk mengatasi kondisi darurat (emegency) maupun program rehabilitasi dan rekonstruksiyang bersifat jangka panjang. Pemerintah Indonesia telah membuat master plan untuk kegiatanrekosntruksi dan rehabilitasi, sekaligus membentuk Badan Rehabiltasi dan Rekonstruksi (BRR)yang bertanggungjwab mengkoordinir seluruh kerja-kerja rehabilitasi dan rekonstruksi.Sebagaimana tercantum dalam master plan, kegiatan rekonstruksi tidak hanya akanmemfokuskan perhatian pada infra-struktur fisik, seperti perumahan, prasarana jalan dan pasar,tetapi juga mengembangkan struktur sosial masyarakat dengan memberi kesempatan kepadamasyarakat Aceh untuk berpartisipasi dalam membangun tata pemerintahan di wilayah merekamasing-masing. Dalam konteks revitalisasi pengembangan sosial inilah penguatan organisasimasyarakat sipil diperlukan agar mereka dapat berperan aktif dalam membangun kembalikehidupan masyarakat di Aceh.
Program ini akan meneruskan aktivitas penguatan kapasitas dan peningkatan partisipasimasyarakat sipil dalam proses rekonstruksi Aceh, yang sebelumnya telah didukung oleh CIDA.Melalui Partnership Program for Development phase II (PPD II), assessmen telah dilakukan di10 kabupaten yang terkena dampak tsunami untuk mengidentifikasi infrastruktur sosial danpeningkatan kapasitas yang dibutuhkan oleh Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di tingkatlokal. Hasil assesmen menunjukkan bahwa dibutuhkan program peningkatan kapasitas untukdapat memperkuat kemampuan OMS berpartisipasi lebih aktif dalam proses rehabilitasi danrekonstruksi Aceh. Beberapa temuan utama dari assesmen tersebut adalah sebagai berikut:
Adanya kesenjangan antara OMS yang ada dengan kemampuan yang merekamiliki untuk memperkuat modal sosial di dalam komunitas (kelemahan dalamanalisis sosial dan kapasitas pengorganisasian masyarakat)
Kesadaran mengenai pentingnya membangun organisasi rakyat yang solid untukmemperjuangkan kepentingan bersama sudah muncul, tetapi masih ada masalahdalam kapasitas membangun organisasi
Masyarakat pada umumnya sadar bahwa tanggungjawab pemerintah menyediakanpelayanan publik yang paling mendasar (seperti kesehatan dan pendidikan) tetapikurang dorongan untuk menuntut tanggung jawab pemerintah menyangkutkebutuhan mereka
BAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUAN
2
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Adanya kesenjangan pengetahuan masyarakat mengenai proses penyusunankebijakan dan saluran-saluran untuk menyampaikan aspirasi mereka, termasuktidak mengetahui bagaimana cara berpartisipasi dalam proses penyusunankebijakan
Ada peningkatan jumlah organisasi baru, tetapi tidak memiliki visi yang jelas untukpemberdayaan masyarakat dan lemah dalam membangun jaringan atau aliansistrategis
3
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
BAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAM
2.12.12.12.12.1 Latar BelakangLatar BelakangLatar BelakangLatar BelakangLatar BelakangKonteks ProgramSebelum tanggal 26 Desember 2004, akses ke Aceh oleh pihak luar, termasuk media
massa dan NGO, amat dibatasi oleh serangkaian peraturan pemerintah dan operasi-operasimiliter. Hal ini terutama disebabkan karena situasi konflik berkepanjangan antara pemerintahIndonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pada situasi seperti itu, pengembangangerakan masyarakat sipil di Aceh amat terbatas. Mayoritas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)di Aceh dapat dideskripsikan sebagai aktor-aktor alternatif dan independen yang bekerja untukisu HAM, hukum dan keadilan. Beberapa NGO yang bergerak untuk isu pengembanganmasyarakat (community development) dan organisasi berbasis keagamaan juga ada danmelanjutkan keberadaannya di setiap desa, tetapi peran mereka bervariasi antar satu komunitasdengan komunitas lainnya
Bencana yang terjadi di Aceh telah mengakibatkan kerusakan yang cukup parah, namunpada sisi lain, juga telah membuka beberapa peluang. Sejak 26 Desember 2004, Aceh menjadiwilayah terbuka untuk dimasuki oleh sekitar 300 organisasi internasional yang memberikanbantuan kemanusiaan dan terlibat dalam proses-proses rekonstruksi. Selain itu, penandatanganMoU antara pemerintah Indonesia dengan GAM pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki,telah menyebabkan situasi yang lebih kondusif bagi OMS untuk terlibat dalam prosesrekonstruksi dan pembangunan di Aceh pada masa-masa mendatang.
Namun demikian, peluang ini tidak dapat direspon secara memadai oleh OMS di tingkatlokal, karena keterbatasan kapasitas yang mereka miliki. Dari hasil beberapa assesmen yangdilakukan setelah bencana tsunami, keterbatasan kemampuan OMS lokal disebabkan olehbanyaknya aktivis yang hilang, baik karena meninggal dunia atau pindah tempat. Pada saatyang bersamaan, banyak LSM internasional dan nasional yang beroperasi di Aceh merekrutstaf LSM lokal yang terbaik dan cerdas, sehingga berpengaruh juga terhadap kapasitas OMSlokal. Meskipun ada beberapa LSM tingkat nasional yang cukup kuat bekerja di Aceh, tetapibanyak LSM lokal atau kelompok masyarakat yang lemah kapasitasnya dalam pengorganisasianmasyarakat, lobby, dialog kebijakan dan mengelola program mereka secara berkelanjutan.Oleh karena itu, dukungan terhadap peningkatan kapasitas OMS lokal merupakan unsur yangsangat penting dalam mempromosikan pemerintahan lokal yang demokratis di Aceh danmembantu masyarakat Aceh merealisasikan keinginan mereka untuk pembangunan kembaliAceh ke arah yang lebih baik.
Pelatihan, bantuan teknis dan pendampingan secara terus menerus merupakan kegiatankunci dalam memberdayakan dan meningkatkan kaspasitas OMS lokal untuk mengembangkanpartisipasi publik yang inklusif, memperngaruhi kebijakan dan arah program dari pemerintahlokal maupun aktor-aktor pembangunan strategis lainnya. Peningkatan ketrampilan masyarakatdalam bidang analisis kebijakan dan anggaran, misalnya, dapat membangun kepercayaan diridan kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses penyusunan kebijakan,sehingga kebijakan dan program-program yang disusun mengakomodasikan kebutuhanmasyarakat
4
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Keterkaitan dengan Kebijakan CIDA dan Pemerintah IndonesiaBaik CIDA maupun Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa penguatan masyarakat sipil
merupakan prioritas utama dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Gagasan programini mendukung tujuan program CIDA untuk rekonstruksi Aceh dan Sumatera Utara, melaluipeningkatan kapasitas OMS di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota untuk mengembangkanpartisipasi publik yang inklusif dalam kegiatan-kegiatan rekonstruksi dan mempengaruhikebijakan yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Pemerintah Indonesia sendiri dalam Master Plan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Acehdan Nias yang disusun BRR menyebutkan pentingnya keterlibatan masyarakat sipil dalamproses rehabilitasi dan rekonstruksi. Lebih jauh lagi, tata pemerintahan yang baik dan partisipasimasyarakat sipil dalam pembuatan kebijakan juga tercantum sebagai prioritas penting dalamrencana pembangunan Indonesia. Prioritas itu tercantum dalam Rencana Pembangunan JangkaMenengah (RPJM) tahun 2004-2009, yang antara lain menyebutkan: (1) menciptakan Indonesiayang aman dan damai (menyelesaikan konflik dan memerangi terorisme); (2) membangundemokrasi dan keadilan untuk semua warga negara (reformasi hukum, tata pemerintahan,mengembangkan transparansi dan akuntabilitas); dan (3) meningkatkan kesejahteraan bagiseluruh masyarakat (akses terhadap pelayanan publik, menyediakan lapangan kerja yang lebihluas dan lebih baik, dan pengembangan sumberdaya manusia). Merujuk pada rencana-rencanasebelumnya, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat sipil dalam prosespembuatan kebijakan dan perekonomian, dan mendorong terjadinya pembagian tanggung jawabantara masyarakat sipil dan pemerintah dalam mengimplementasikan strategi dan memonitorperkembangannya. Melalui peningkatan kapasitas OMS lokal di Aceh untuk berpartisipasi dalamdialog kebijakan dan mempengaruhi kebijakan lokal, program ini akan berkontribusi terhadaptujuan-tujuan yang telah dirumuskan oleh pemerintah Indonesia.
Mitra KerjaUSC Canada dan Yappika telah memilih dua lembaga di tingkat propinsi untuk menjadi
mitra utama dalam melaksanakan program ini, yaitu ADF dan IMPACT. Kedua organisasi tersebutmemiliki beberapa pengalaman dalam memberikan pelayanan dan fasilitasi kepada lembaga-lembaga di tingkat kabupaten, dan potensial untuk berkembang menjadi service providerpeningkatan kapasitas pada masa mendatang. Program ini akan mengakselerasi potensi yangdimiliki oleh kedua lembaga tersebut dan mengembangkannya menjadi organisasi sumberdaya(resource organisation) yang berasal dari dalam wilayah Aceh sendiri. Selain dengan ADF danIMPACT, program ini juga akan bekerjasama dengan 2 jaringan OMS tingkat propinsi dan 14OMS di 7 kabupaten wilayah kerja program.
Wilayah kerjaProgram ini akan memfokuskan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas di delapan wilayah
kerja di Aceh, yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeuluedan Singkil. Kegiatan peningkatan kapasitas untuk organisasi tingkat propinsi dan jaringanOMS akan dilakukan di wilayah Banda Aceh, dan untuk peningkatan kapasitas OMS tingkatkabupaten dilakukan di 7 kabupaten lainnya.
5
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
2.22.22.22.22.2 Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Logical Framework AnalysisLogical Framework AnalysisLogical Framework AnalysisLogical Framework AnalysisLogical Framework Analysis)))))2.2.1 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi MasyarakatSipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh ini adalah untukmeningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatanrekonstruksi dan pelayanan publik secara adil, partisipatif dan gender sensitif.Sedangkan sasarannya adalah memberdayakan dan meningkatkankapasitas OMS di beberapa kabupaten terpilih dan di tingkat propinsi agardapat lebih aktif berpartisipasi dalam proses rekonstruksi, khususnyaberkaitan dengan perbaikan kualitas perencanaan dan pelaksanaankegiatan-kegiatan pelayanan publik dan rekonstruksi yang dapat memenuhikebutuhan masyarakat
2.2.2 Hasil yang diharapkanImpact:Partisipasi publik, baik laki-laki maupun perempuan, dalam perencanaandan pelaksanaan rekonstruksi khususnya yang berkaitan denganpemenuhan pelayanan dasar, lebih inklusif
Outcomes:1. Menguat dan meningkatnya kapasitas OMS dalam mengembangkan
partisipasi publik secara inklusif, baik laki-laki maupun perempuan, danmempengaruhi perumusan serta implementasi kebijakan pemerintahdaerah maupun pihak-pihak strategis lainnya
2. Meningkatnya kapasitas resource organisation di tingkat propinsi dalammendukung peningkatan ketrampilan OMS melakukan advokasikebijakan dan pengorganisasian masyarakat.
Outputs:1.1 Meningkatnya keterampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalam
melakukan pendampingan masyarakat dan memperkuat modal sosial
1.2 Meningkatnya ketrampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalammenganalisis kebijakan pelayanan publik dan menyusun rekomendasikebijakan untuk disampaikan kepada pemerintah dan berbagai pihakstrategis lainnya
1.3 Meningkatnya ketrampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalammengembangkan jaringan, mempengaruhi opini publik dan membangunaliansi strategis
1.4 Meningkatnya ketrampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalammengimplementasikan program kerjanya
2.1 Meningkatnya ketrampilan aktivis OMS di tingkat propinsi, baik laki-laki maupun perempuan, dalam melakukan pelatihan, bantuan teknis,coaching, dan memfasilitasi proses pengambilan keputusan yanginklusif
6
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
2.2 Berkembang dan berfungsinya mekanisme pembelajaran antarsesama (peer-learning) di dalam resource organisation di tingkatpropinsi
2.3 Ada dan berfungsinya prosedur dan sistem manajemen dalampemanfaatan sumber daya manusia, dan tersusunnya materi-materiuntuk peningkatan kapasitas
2.4 Menguatnya jaringan dan hubungan kemitraan antar sesama OMS ditingkat propinsi untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitasOMS dan mengembangkan/mempromosikan agenda bersama
2.32.32.32.32.3 Komponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramProgram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses
Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh memiliki tiga komponen utama, yaitu:
Pengembangan Kapasitas untuk OMS terpilih di tingkat Kabupaten
Penguatan Resource Organisation di tingkat Propinsi; dan
Bantuan Teknis Yappika di Aceh
Komponen 1: Pengembangan Kapasitas untuk OMS terpilih di tingkatKabupaten
Komponen 1 ini bertujuan untuk membangun dan memperkuat kapasitas OMS tingkatKabupaten dalam melakukan advokasi kebijakan publik dan mendorong terjadinya partisipasiinklusif dari OMS dan wakil-wakil berbagai kelompok kepentingan dalam proses-prosespenyusunan kebijakan publik yang formal. Beberapa sub-komponen yang dirancang untukmencapai tujuan ini adalah; (a) pengembangan modal sosial; (b) analisis kebijakan danpenyusunan rekomendasi kebijakan; (c) pengembangan jaringan, lobby, mempengaruhi opinipublik dan membangun aliansi strategis; serta (d) peningkatan ketrampilan dalam mengelolaprogram.
Peningkatan kapasitas di bawah komponen ini akan diberikan kepada 14 OMS mitra yangterpilih dari 7 kabupaten di Aceh. Berbagai strategi akan dikembangkan sebagai sebuahkesatuan pelaksanaan advokasi kebijakan, mulai dari pengorganisasian kelompok basis;pelaksanaan riset dan analisis kebijakan; penyusunan naskah akademik, kertas posisi danrekomendasi kebijakan (termasuk legal drafting); pelaksanaan kampanye publik untuk meraihdukungan berbagai pihak; serta aktivitas-aktivitas memahami situasi politik mikro secaramendetail, mengembangkan aliansi strategis dan jaringan kerja, serta melakukan lobby keberbagai pihak penentu kebijakan tingkat Kabupaten.
Kegiatan utama untuk membangun kapasitas advokasi kebijakan di tingkat kabupaten iniadalah pelatihan, bantuan teknis, coaching, dan studi banding. Kegiatan-kegiatan ini akandirancang dan dilaksanakan terutama oleh ADF, Impact dan Yappika, namun jika ada bidang-bidang tertentu yang tidak bisa dipenuhi oleh ketiga lembaga ini, maka dapat memanfaatkansumberdaya dari luar.
7
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Waktu pelaksanaan setiap jenis kegiatan peningkatan kapasitas tersebut akan disusunsesuai dengan perkembangan tingkat kapasitas organisasi mitra serta kemajuan pelaksanaanadvokasi kebijakan di tiap kabupaten. Dengan mengingat bahwa ini program iterative makajenis kebutuhan atas pelatihan, bantuan teknis atau coaching bisa berubah sesuai denganperubahan situasi di lapangan. Tugas utama dari ADF, Impact dan Yappika adalah membangunkapasitas organisasi mitra di Kabupaten terpilih agar mampu mengkapitalisasi berbagai jenispengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki menjadi sesuatu yang dapat digunakan untukmelakukan advokasi. Dengan demikian, proses peningkatan kapasitas yang akan dilakukantidak hanya melalui training in-class, tetapi diikuti dengan penerapan langsung di lapangan.
1.1 Pengembangan Modal SosialSub-komponen ini mencakup segala hal yang berkaitan dengan pengorganisasiankomunitas (community organizing) dalam rangka memperkuat/merevitalisasi modalsosial yang ada di tengah masyarakat. Hasil dari community organizing yangdiharapkan adalah terwujudnya komunitas yang terorganisir (baik laki-laki maupunperempuan), yang sadar akan hak-hak dasarnya, mampu mengidentifikasi dengantepat problem-problem mendasar yang mereka hadapi dan mencari solusi atasproblem mendasar tersebut, serta merumuskan aturan-aturan dan mekanisme yangdisepakati untuk gerakan bersama.
Pendekatan community organizing yang dilakukan akan berdasarkan padakelompok-kelompok kepentingan (misalnya: buruh, nelayan, petani, kelompokkeagamaan, masyarakat adat, organisasi perempuan, kelompok pemuda, miskinkota) dan bukan atas dasar wilayah administratif mukim, gampong, atau kecamatan.Dengan demikian, lembaga mitra kabupaten memang harus memikirkan secaraserius kelompok-kelompok kepentingan apa saja yang perlu didampingi, sehinggamampu berpartisipasi untuk menggulirkan isu yang akan didorong menjadi kebijakanpublik di tingkat Kabupaten.
Aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dalam sub-komponen ini terdiridari:
Pelatihan/bantuan teknis/coachingIMPACT dan Yappika akan bekerjasama melatih staf dari lembaga mitrakabupaten untuk menjadi pendamping komunitas (Community organizer/CO)yang memiliki kemampuan mengembangkan pemimpin informal dari komunitasyang didampinginya. Pelatihan yang akan dibuat mencakup antara lain: pelatihanCO, pendokumentasian perkembangan dinamika lapangan, kepemimpinan,analisis sosial dan gender, serta tema-tema lain yang menjadi kebutuhan darikelompok dampingan. Bantuan teknis dan coaching melalui beberapa kunjunganakan dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pelatihan dapat diterapkan.Meskipun target utama dari pelatihan adalah staf lembaga mitra, tetapi pelatihanini dapat juga diikuti oleh wakil komunitas dampingan yang dipercaya oleh
8
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
komunitas memimpin mereka dan/atau bertindak sebagai dinamisator lapangan.Program ini akan memastikan bahwa setiap lembaga mitra kabupaten akanmengembangakan kapasitas CO laki-laki maupun perempuan secara seimbang.
Pengorganisasian komunitas, termasuk penyediaan dana hibah skala kecilYang dimaksud dengan pengorganisasian komunitas (community organizing)adalah seluruh kegiatan pendampingan yang dilakukan pada komunitas tertentuoleh pendamping komunitas (community organizer) untuk memastikan terjadinyakonsolidasi sumberdaya komunitas yang didampingi. Bagian dari tugascommunity organizer adalah mendorong tumbuhnya kesadaran komunitas atashak-hak dasarnya, sekaligus memastikan terbangunnya kemampuan komunitasmengorganisir diri, mengartikulasikan kepentingan, dan mengatasi persoalan-persoalan dasar yang dihadapi secara mandiri. Agar tugas-tugas tersebut dapatdilaksanakan dengan baik, maka program ini akan mendukung biaya-biaya yangdiperlukan oleh community organizer, mencakup sallary, transport dan hiduphidup selama di lokasi pendampingan, serta kebutuhan peralatan dari paracommunity organizer tersebut. Program ini akan memastikan adanyapendampingan secara seimbang terhadap kelompok perempuan atau kelompokyang memperjuangkan masalah-masalah yang menyangkut kepentinganperempuan.
Dana hibah skala kecil (small grant) maksimum Rp 8.000.000 akan dimanfaatkansebagai pintu masuk untuk melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompokkepentingan, sekaligus menjadi awal dari rangkaian usaha mengembangkankonsolidasi di tingkat komunitas. Tujuan dari pemberian small grant ini adalahuntuk membangun kepercayaan dan mendorong komunitas untuk salingbekerjasama. Oleh karena itu, small tidak dapat digunakan untuk modal usahaatau digunakan untuk kepentingan individual. Jenis-jenis kegiatan yang dapatdidukung dapat berupa: pembangunan sarana sosial yang dibutuhkan komunitas(lapangan bola, jembatan kecil, balai pertemuan); alat untuk menyelenggarakanevent-event khusus kebudayaan dan olahraga yang dibutuhkan oleh komunitas(missal: bola kaki, toa, tikar); maupun juga dalam bentuk kenduri komunitas/buka puasa bersama (pesejuk) untuk mempererat ikatan kekerabatan dengankomunitas yang didampingi. Proses untuk pemberian small grant akan disertaidengan analisis kemanfaatannya bagi perempuan maupun laki-laki.
Pertemuan komunitas akan diselenggarakan untuk mengidentifikasi akarmasalah yang dihadapi komunitas, mendorong munculnya kesepakatan-kesepakatan dan aturan main ditengah komunitas, termasuk untuk memberikanketrampilan baru (misalnya: kepemimpinan yang egaliter, ketrampilanberorganisasi dan mengembangkan program kerja bersama), serta merumuskanstrategi aksi yang akan dilakukan bersama dalam rangka merespon/mengantisipasi isu tertentu. Dalam pertemuan-pertemuan komunitas akandisinggung juga wacana kesetaraan gender
9
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Magang/studi bandingMagang/studi banding merupakan salah satu jenis aktivitas peningkatankapasitas yang akan didukung melalui program ini. Community organizers akanmemiliki kesempatan untuk mengunjungi wilayah lain atau organisasi lain untukbelajar atau memperluas pengetahuan mereka. Tema magang/studi bandingbervariasi, bisa untuk kebutuhan peningkatan kapasitas dasar dalam melakukancommunity organizing, bisa juga untuk meningkatkan pengetahuan dalammembangun inisiatif-inisiatif yang berbasis masyarakat. Disamping itu, bisa puladimanfaatkan untuk melihat pengalaman pemerintah daerah lain dalam rangkamengembangkan tata-pemerintahan yang lebih akuntabel dan responsifmemenuhi kebutuhan dasar warganya. Peserta kegiatan ini dipastikan akan adakeseimbangan antara perempuan dan laki-laki.
1.2 Peningkatan ketrampilan analisis kebijakan dan memproduksirekomendasi kebijakanSub-komponen ini akan memfokuskan perhatian pada peningkatan kemampuanOMS mitra di kabupaten untuk dapat melakukan analisis kebijakan dan menyusunrekomendasi-rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kebijakanyang akan disasar berkaitan dengan pelayanan publik untuk pemenuhan hak sosialdasar masyarakat, baik dalam kerangka rehabilitasi dan rekonstruksi paska tsunamimaupun akibat konflik yang berkepanjangan di Aceh, tergantung dari kondisi spesifikpada masing-masing kabupaten lokasi program. Rekomendasi kebijakan yang akandihasilkan, tidak hanya diarahkan kepada pemerintah lokal, tetapi juga akanditujukan kepada berbagai lembaga donor yang bekerja di daerah bersangkutan,agar program-program pelayanan yang mereka laksanakan sesuai dengankebutuhan masyarakat dan memberikan hasil yang berkualitas. Melalui komponenini diharapkan OMS mitra di Kabupaten dapat menghasilkan analisis kebijakanyang cukup solid berbasiskan pada data dan informasi yang valid, sehinggarekomendasi yang disampaikan memiliki argumen yang kuat untuk dapat diterimaoleh berbagai pihak yang dituju.
Beberapa aktivitas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Pelatihan/bantuan teknis/coachingIMPACT dan Yappika akan berkejasama melakukan training kepada staf OMSmitra di Kabupaten mengenai berbagai ketrampilan yang dapat menunjangmereka menghasilkan analisis kebijakan secara baik, mulai dari penggalian datalapangan melalui riset yang sistematis untuk mengumpulkan berbagai fakta yangterjadi di lapangan, penyusunan argumentasi dengan logika yang mudahdipahami banyak pihak, hingga penulisan rekomendasi yang rasional dan mudahditerapkan. Beberapa pelatihan yang akan dilakukan adalah: metodologi risetuntuk kepentingan advokasi kebijakan (evidence-based policy advocacy
10
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
research), analisis kebijakan dan legal drafting, serta penulisan kertas posisidan press release. Untuk peningkatan pemahaman, akan dilakukan jugabeberapa pelatihan yang secara khusus mendalami isu-isu tertentu, sepertimisalnya, analisis anggaran atau tema-tema lain yang menjadi kebutuhan.Yappika dan IMPACT juga akan memberikan bantuan teknis dan atau coachingpada saat analisis dan penyusunan rekomendasi kebijakan sedang berlangsung.Selain ditujukan terutama untuk staff OMS mitra, training ini juga bisa diikutioleh individu-individu yang akan dilibatkan sebagai aliansi strategis dalammelakukan advokasi kebijakan yang diusung, baik dari kalangan perguruan tinggi,media massa, pesantren, maupun tokoh-tokoh masyarakat.
Pembuatan materi advokasi (riset kebijakan, naskah akademis, kertas posisidan rekomendasi kebijakan)
Riset kebijakan ditujukan untuk mempelajari secara mendalam kebijakan-kebijakan yang menyangkut pelayanan publik yang ada di satu kabupaten danrelevansinya dengan kehidupan masyarakat di daerah bersangkutan. Kegiatanini akan dilakukan oleh OMS mitra di Kabupaten –dan aliansi strategisnya—yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya, melalui serangkaian prosespengumpulan dokumen kebijakan, penggalian data lapangan dengan carainterview mendalam maupun FGD, diskusi-diskusi di dalam tim studi secaraintensif, dan penulisan laporan. Draft laporan akan dididistribusikan kepada pihak-pihak yang dipandang relevan untuk memberi masukan (peer-review), untukselanjutnya disusun menjadi laporan studi yang komprehensif. IMPACT danYappika akan memberikan bantuan teknis dan atau coaching kepada tim peneliti,sebagai kelanjutan dari pelatihan yang dilakukan secara in-class.
Dari kegiatan ini diharapkan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan kebijakan-kebijakan yang ada, baik menyangkut rumusan substansinya maupun dari segiimplementasinya di lapangan, sekaligus mengetahui kekosongan kebijakan yangmasih diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah —maupunpihak-pihak yang ditunjuk pemerintah untuk memberikan pelayanan— kepadamasyarakat. Riset kebijakan tidak hanya terbatas untuk kebijakan yang sudahada. Tidak tertutup kemungkinan juga dilakukan usul inisiatif untuk lahirnyasebuah kebijakan yang dirasa penting oleh masyarakat, apabila ada kekosongankebijakan menyangkut masalah pelayanan publik tertentu.
Temuan dari kegiatan riset kebijakan juga akan dimanfaatkan untuk menyusunnaskah akademik dan kertas posisi, serta merumuskan rekomendasi kebijakansebagai materi utama dalam advokasi di kabupaten tersebut. Sebelum hasil-hasil perumusan disampaikan kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya,akan dilakukan konsultasi publik untuk mendapatkan umpan balik atas rumusan-rumusan yang telah disusun. Dengan proses seperti ini, maka hasil rumusanyang dibuat benar-benar membuka ruang partisipasi publik, sekaligusmenampung aspirasi atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat
11
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Magang/study tours untuk menambah pengetahuan dan ketrampilanKegiatan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan ketrampilan daristaf OMS kabupaten dengan memberi kesemopatan mereka belajar dariorganisasi-organisasi tingkat nasional maupun kabupaten lainnya yang memilikibanyak pengalaman dalam melakukan advokasi kebijakan. Dana disediakanuntuk magang di sebuah lembaga agar dapat terlibat langsung dalam kegiatanadvokasi atau mempelajari proses penyusunan analisis kebijakan maupunperumusan rekomendasi. Dari kegiatan ini peningkatan ketrampilan yangdiharapkan diperoleh adalah teknik-teknik dan metoda pengumpulan data daninformasi untuk analisis kebijakan, metoda mereview dan mendalami kebijakanyang dianalisis, paradigma yang digunakan untuk melakukan analisis kebijakandan merumuskan rekomendasi, metoda untuk menyusun argumen yang soliduntuk rekomendasi yang diusulkan, dan bagaimana mengemas rekomendasiyang dibuat agar menarik perhatian pengambil kebijakan.
1.3 Pengembangan jaringan, mempengaruhi opini publik dan membangunaliansi strategisKumpulan kegiatan pada sub-komponen ini ditujukan untuk peningkatan kapasitasOMS mitra Kabupaten untuk melakukan advokasi secara masif denganmenggunakan berbagai metode yang tersedia, seperti lobby, hearing, public forum,pameran, kampanye media termasuk aksi massa jika memang diperlukan. Hasilyang diharapkan adalah terjadinya interaksi yang efektif antara OMS dengan parapengambil kebijakan sehingga memungkinkan diakomodasinya rekomendasi-rekomendasi yang diusulkan oleh OMS. Selain itu, akan dilakukan juga peningkatankapasitas dalam hal mengkomunikasikan pandangan dan posisi OMS terhadappermasalahan kabijakan yang ada kepada khalayak luas secara sistematis, denganharapan agar publik mau memberikan dukungan secara nyata terhadap apa yangdiusulkan oleh OMS.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Pelatihan/bantuan teknis/coachingSerangkaian pelatihan akan dilakukan oleh IMPACT dan yappika kepada OMSmitra Kabupaten mengenai teknik dan strategi membangun interaksi denganpengambil keputusan, menjalin kerjasama dengan media massa, menggalangdukungan publik, termasuk juga bagaimana membangun jaringan secara efektif.Beberapa jenis training yang akan dilakukan adalah analisis peta politik mikro,lobby dan negosiasi, leadership, teknik fasilitasi, social marketing danpengembangan media kampanye. Berbagai training ini diharapkan dapatmembekali OMS mitra Kabupaten untuk dapat melakukan advokasi secara efektif.Selain dalam bentuk in-class, IMPACT dan Yappika juga akan mendampingiOMS mitra kabupaten dalam proses pelaksanaan advokasi paska pelatihan.
12
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Pertemuan/Lokakarya (hearing/lobby dan pertemuan refleksi)Hearings dan lobby akan dilakukan oleh OMS mitra kabupaten dan aliansistrategisnya untuk menyampaikan usulan-usulan kepada pengambil keputusan.Kegiatan hearing akan dilakukan secara formal di kantor DPRD maupunpemerintah setempat, sementara lobby dilakukan secara informal denganmemanfaatkan momen-momen yang tersedia. Selain dilakukan secara bersama-sama, lobby juga akan dilakukan secara individual kepada aparat pemerintahdan anggota DPRD untuk memberikan penjelasan lebih detil tentang usulan-usulan yang disampaikan. Strategi lain yang akan dilakukan berkaitan denganlobby ini adalah dengan melakukan diskusi reguler dengan para pengambilkeputusan, dan tidak tertutup kemungkinan juga menjadi tim asistensi yangmendampingi fraksi-fraksi DPRD secara intens.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas kerjasama dengan berbagai pihak yangdipandang sebagai aliansi strategis dari OMS mitra di kabupaten, akan dilakukanpertemuan reguler dengan pihak-pihak tersebut. Pertemuan reguler ini akandimanfaatkan sebagai media sharing antar pihak, penyusunan rencana danstrategi advokasi, serta menjadi ajang refleksi atas kegiatan-kegiatan yang telahdilakukan secara bersama. Secara generik, pertemuan reguler akan dilakukansebulan sekali, tetapi jika ada kebutuhan yang mendesak memungkinkan jugauntuk dilakukan lebih dari satu kali sebulan.
Kampanye publik melalui iklan layanan masyarakat dan penyelenggaraankegiatan (pameran, talk-show, pembuatan poster/leaflet)Kegiatan ini akan dilakukan untuk menyebarluaskan gagasan dan pandanganOMS mitra kabupaten mengenai hal-hal yang berkaitan dengan isu pelayananpublik yang diadvokasikan. Bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan dapatberupa pertemuan tatap muka dengan masyarakat melalui pameran, publik forumdan event-event publik lainnya atau dalam bentuk penyebaran bahan-bahantertulis seperti leaflet, spanduk, sticker, petisi dan poster. Ruang-ruang komunikasidengan publik ini juga akan dilakukan melalui kerjasama dengan stasiun radiodalam bentuk talkshow atau dialog interaktif. Selain untuk meningkatkankesadaran masyarakat, kegiatan ini juga ditujukan untuk menjaring umpan balikdan tambahan informasi dari masyarakat mengenai realitas yang terjadi dilapangan. Hasil akhir yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah mengalirnyadukungan publik terhadap isu-isu yang diadvokasikan oleh OMS mitra kabupaten,dalam bentuk penandatanganan petisi, mengirimkan surat kepada pihak-pihakterkait, terlibat dalam hearing dan aksi-aksi massa, atau bentuk-bentukketerlibatan lainnya.
Relasi dengan media (press release/briefings/conference)Untuk memperluas kampanye atas isu-isu yang diadvokasikan, termasuk jugauntuk menanggapi berbagai peristiwa yang berkaitan dengan isu yangdiadvokasikan, OMS mitra kabupaten akan memanfaatkan media massa cetak
13
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
sebagai media kampanye. Bentuk kegiatannya dapat berupa press release, pressbriefing atau pers conference, tergantung dari kepentingan dan momentum yangada. Akan dilakukan juga analisis media review untuk mengetahuikecenderungan perhatian media massa terhadap sebuah tema tertentu dalamrangka mengembangkan strategi advokasi yang lebih efektif.
1.4 Peningkatan ketrampilan implementasi programSub-komponen ini akan mencakup kegiatan-kegiatan yang ditujukan untukpenguatan kelembagaan OMS mitra kabupaten, baik dalam hal internal governance,pelaksanaan program maupun pengelolaan keuangan. Perhatian terhadapkapasitas kelembagaan ini penting dilakukan agar semua program yang dirancangdapat terlaksana dengan baik, dalam artian berjalan sesuai dengan rencana danakuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa kegiatan yang akandilakukan adalah sebagai berikut:
Pelatihan/bantuan teknis/coaching
ADF dan Yappika secara bersama-sama akan memberikan pelatihan kepadaOMS mitra kabupaten berkenaan dengan pengelolaan program dan keuangan.Dalam bidang pengelolaan program, beberapa ketrampilan yang akan menjadiperhatian menyangkut sistem pendokumentasian, monitoring lapangan danpenyusunan laporan perkembangan program. Sementara untuk bidangkeuangan, selain pengelolaan keuangan sehari-hari, akan dikembangkan jugasistem pengelolaan keuangan secara menyeluruh pada setiap lembaga, termasukpengembangan standar dan prosedur-prosedur keuangan yang memenuhistandar audit. Untuk mendampingi penerapan hasil in-class training, ADF danYappika juga akan memberikan bantuan teknis dan coaching secara rutin agarpengetahuan dan ketrampilan yang disampaikan dalam training menjaditerlembaga di dalam setiap OMS mitra kabupaten. Pada saat pendampinganrutin ini, perhatian juga akan diberikan untuk memastikan bahwa mekanismekelembagaan, misalnya sistem kontrol dari pengurus terhadap pelaksana,berjalan sesuai dengan anggaran dasar setiap lembaga.
Core support
Untuk memastikan bahwa semua rencana kegiatan dapat berjalan dengan baik,maka OMS mitra kabupaten akan mendapatkan dukungan operasional, yangdapat digunakan untuk sewa kantor, biaya komunikasi, biaya listrik, pembayaransallary, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebutuhan lembaga untukmelaksanakan program. Dalam kaitan ini, akan diberlakukan aturan-aturan yangmenyangkut sistem pengadaan barang sesuai dengan standar CIDA danketersediaan bukti-bukti yang sah dan asli pada setiap pengeluaran uang demiterpenuhinya akuntabilitas lembaga dalam mengelola program.
14
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Komponen 2: Penguatan Resource Organisation di tingkat PropinsiKomponen 2 secara khusus ditujukan untuk membangun kapasitas dari 2 organisasi di
tingkat propinsi, yaitu IMPACT dan ADF, agar dapat memberikan fasilitasi kepada OMS mitrakabupaten dengan baik. Beberapa sub-komponen telah dirancang untuk mencapai tujuan ini,yaitu pengembangan ketrampilan untuk aktivis OMS, pengembanagn mekanisme pembelajaransesama, pengembangan sistem manajemen dan prosedur, serta pengembangan/perluasanjaringan dan kemitraan.
Organisasi yang kuat di tingkat propinsi dibutuhkan untuk melanjutkan peningkatan kapasitasterhadap OMS di tingkat kabupaten yang lebih kecil dan lebih lemah pada saat berakhirnyakerjasama dengan lembaga donor. Pendekatan dalam melakukan penguatan IMPACT danADF mencakup pelatihan langsung kepada 2 lembaga tersebut, diikuti dengan bantuan teknisdan coaching oleh Yappika agar ketrampilan mereka dapat langsung dipraktekkan dalam melatihdan memfasilitasi OMS di tingkat kabupaten. Kepada IMPACT, penguatan kapasitas akanmengarah pada kemampuan fasilitasi, baik teknik-teknik yang akan mereka gunakan maupundalam hal penyusunan materi dan modul pelatihan yang akan disampaikan kepada OMS mitrakabupaten. Untuk dapat mengakselerasi dukungan yang diberikan IMPACT kepada OMS mitrakabupaten, akan dikembangkan pula mekanisme pembelajaran antar sesama (peer learning)yang sistematis dengan merefleksikan berbagai pengalaman yang mereka miliki. Sementarauntuk ADF, peningkatan kapasitas terutama ditujukan untuk mendukung peran-peran ADFsebagai organisasi pengelola dana yang dapat memberikan asistensi dalam bidang pengelolaanprogram yang efektif, termasuk dalam melakukan monitoring dan pendokumentasian hasil-hasil kerja lapangan dengan baik. Untuk menjaga transparansi pengelolaan dana yang dilakukan,akan ditingkatkan pula kapasitas pengembangan sistem pengelolaan keuangan yang transparan,bukan hanya untuk ADF sendiri tetapi juga untuk disebarluaskan kepada lembaga-lembagayang menjadi dampingan ADF.
Selain memberikan perhatian kepada Impact dan ADF, komponen ini juga akan mendukungperan-peran forum/jaringan OMS — salah satu yang diperhatikan adalah jaringan CSO yangmemperjuangkan aspirasi perempuan — yang ada di Banda Aceh untuk memberikan pelayananyang maksimal kepada anggota/partisipan sesuai dengan mandat mereka. Tujuannya agarforum/jaringan OMS benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga terjadi gerakanyang terkonsolidasi dalam melaksanakan isu-isu strategis yang telah dirumuskan bersama.Dalam kaitan ini, kapasitas yang akan ditingkatkan adalah bagaimana forum/jaringan dapatmenjalankan mekanisme internalnya sesuai dengan statuta yang mereka miliki. Pada sisi lain,akan didorong pula sinergi antar forum/jaringan dalam mengadvokasikan isu-isu yang menjadikepedulian bersama.
2.1 Peningkatan ketrampilan bagi aktivis OMSSub-komponen ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas fasilitator-fasilitatoranggota IMPACT dan juga untuk staff ADF dalam mengembangkan media-mediafasilitasi (metodologi dan media pendidikan popular – pendidikan orang dewasa),analisis anggaran, dinamika sistem untuk membaca geopolitik wilayah (geoghrapicprofiling), strategi fundraising, project development and management, internal audit,organizational development, MIS. Peningkatan kapasitas akan menggunakan
15
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
beragam metode, mulai dari Training of Trainers (ToT), coaching maupunpembelajaran bersama (peer learning) antar sesama fasilitator IMPACT dan ADF.Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Training of Trainers (ToT)ToT akan dilakukan untuk membekali fasilitator Impact dan staf ADF dalammemberikan penguatan kapasitas kepada OMS di kabupaten. Training-traininguntuk IMPACT diantaranya: pengembangan metodologi dan media pendidikanpopuler, analisis anggaran, dinamika sistem, pemahaman/ pembacaan geopolitikwilayah. Sementara untuk ADF, beberapa training yang diperlukan adalah strategyfund raising, project development and management, manajemen strategis,internal audit, organisation development, dan majemen sistem informasi. Yappikabertanggung jawab menyediakan pelatih untuk ADF dan IMPACT yang berasaldari dalam dan luar Aceh. ToT ini terbuka juga untuk staf forum/jaringan di BandaAceh, sehingga mereka pun memiliki ketrampilan untuk melayani anggota/partisipannya yang tersebar di seluruh Aceh.
Pelatihan/bantuan teknis/coaching untuk OMS di tingkat KabupatenIMPACT and ADF akan memberikan pelatihan/bantuan teknis/coaching kepadaOMS mitra kabupaten, sesuai kebutuhan yang diajukan oleh mitra OMSkabupaten. IMPACT akan memberikan pelatihan pada bidang-bidang yang dapatmenjamin proses-proses pendampingan masyarakat, pengembangan jaringandan kampanye publik yang dilakukan OMS mitra kabupaten memiliki orientasiyang sesuai dengan perubahan yang diharapkan terjadi di kabupatenbersangkutan. ADF akan lebih banyak memberikan pelatihan padapengembangan kelembagaan OMS mitra kabupaten, baik menyangkutpengelolaan program maupun keuangan yang dapat memenuhi internalgovernance yang baik, pengembangan partisipasi yang tinggi danakuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam berbagai kegiatanpelatihan yang akan diberikan kepada OMS mitra kabupaten, ADF akan bertindaksebagai panitia penyelenggara, sementara Impact akan memposisikan dirisebagai pelatih/fasilitator. Jika dibutuhkan pelatih dari luar Aceh untukmendampingi IMPACT/ADF, maka akan menjadi tanggung jawab Yappika untukmemenuhinya.
Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh kedua lembaga tersebutdiharapkan tidak hanya akan berhenti pada tataran pengetahuan, tetapi harusberkontribusi langsung terhadap kerja-kerja keseharian dari OMS mitrakabupaten. Dalam konteks inilah maka pendampingan yang intensif akandilakukan oleh ADF dan IMPACT dalam seluruh periode program melalui kegiatanpemberian bantuan teknis (technical assistance) dan coaching terhadap OMSmitra kabupaten. Secara reguler, IMPACT dan ADF memantau perkembanganyang terjadi pada OMS mitra kabupaten dan kemudian merumuskan strategipenguatan lebih lanjut yang diperlukan. Untuk dapat mengukur tingkat
16
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
perkembangan kapasitas hasil pendampingan yang dilakukan, pada awal periodeprogram. akan dilakukan assessment kapasitas lembaga mitra kabupaten. Hasilassessment ini akan dipandang sebagai base-line data yang dapat digunakansebagai pembanding antara sebelum dan sesudah pendampingan dilakukan.ADF bertanggung jawab untuk mengumpulkan baseline data ini.
Lokakarya/pertemuan untuk refleksi perkembangan OMS kabupatenSerangkaian workshop/meeting dalam rangka mendiskusikan perkembangansituasi OMS di kabupaten yang didukung/difasilitasi akan dilakukan oleh IMPACT,ADF dan Yappika selama periode program berlangsung. Dalam workshop/meeting akan dibicarakan perkembangan kapasitas yang terjadi di kabupaten,termasuk soal perubahan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan efektifitaspendampingan.
2.2 Pengembangan mekanisme pembelajaran sesama (peer-learning)Salah satu strategi untuk meningkatkan kapasitas IMPACT, ADF dan forum/jaringan yang
bertindak sebagai pemberi pelayanan kepada OMS di tingkat kabupaten adalahmengembangkan mekanisme pembelajaran antar sesama pihak yang terlibat (peer learningmechanism). Kegiatan ini ditujukan untuk membagi pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikioleh setiap individu menjadi pengetahuan dan ketrampilan bersama. Dengan demikian,pengetahuan dan ketrampilan tidak hanya akan dimiliki oleh seorang individu saja, tetapi dapatmenyebar kepada banyak orang. Penyebaran pengetahuan dan ketrampilan ini penting dilakukanuntuk mengakselerasi ketersediaan sumberdaya manusia yang dapat merespon kebutuhanOMS mitra kabupaten, sehingga dalam memberikan pendampingan kepada kabupaten tidaktergantung pada satu atau dua orang saja. Hasil-hasil kongkrit dari peer learning mechanismini akan diukur dari tingkat keberhasilan setiap fasilitator IMPACT maupun staf ADF memberikanbantuan teknis dan coaching kepada OMS mitra kabupaten.
Peer learning mechanism akan dilandasi dengan semangat belajar bersama, berkembangbersama. Namun demikian, prosesnya tidak akan dilakukan secara tertutup dengan menafikanpandangan dan perspektif dari luar. Untuk memperkaya wawasan dan menambah inspirasi,akan dilakukan juga upaya-upaya penggalian pengetahuan dan ketrampilan dari berbagai pihaklainnya melalui kegiatan study tour maupun internship.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam sub-komponen ini adalahsebagai berikut:
Bantuan teknis dan CoachingKegiatan ini akan dilakukan oleh IMPACT dan ADF kepada OMS mitra kabupaten,sebagai wahana untuk mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yangtelah diperoleh. Dengan kata lain, kegiatan coaching dan TA ini merupakan “batuuji” bagi fasilitator IMPACT dan staf ADF untuk membuktikan peningkatanpengetahuan dan ketrampilannya melalui pendampingan mereka terhadap kerja-
17
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
kerja OMS mitra di kabupaten. IMPACT akan menunjuk seorang fasilitatornyauntuk bertanggung jawab penuh terhadap peningkatan kapasitas OMS di satukabupaten tertentu. Tugas dari fasilitator tersebut adalah; (a) mendampingi OMSmitra kabupaten merumuskan strategi advokasi yang tepat sesuai denganperkembangan situasi yang terjadi di kabupaten bersangkutan; (b) mendampingiOMS mitra kabupaten agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan orientasiprogram dan capaian-capaian hasil yang dirumuskan; (c) mendampingi OMSmitra kabupaten dalam mengembangkan jaringan dan membangun aliansistrategis dengan berbagai pihak yang ada di kabupaten tersebut; (d)mengupayakan terpenuhinya berbagai kebutuhan peningkatan kapasitas dariOMS mitra kabupaten, dengan mengkomunikasikan hal tersebut kepada ADF,Yappika, atau fasilitator IMPACT lainnya.
Staf ADF akan memberikan perhatian terhadap peningkatan kinerja internal OMSmitra kabupaten dalam pelaksanaan program. Tugas utama yang harus dilakukanoleh staf ADF adalah; (a) mendampingi OMS mitra kabupaten mempraktekaninternal governance sesuai dengan mekanisme yang berlaku di lembagaberangkutan; (b) mendampingi OMS mitra kabupaten dalam mengembangkansistem pengelolaan keuangan secara akuntabel; (c) mendampingi OMS mitrakabupaten membuat laporan perkembangan program dan laporan keuangansesuai dengan format-format yang telah disiapkan dan memenuhi jadwal yangtelah disepakati; (d) menyelenggarakan training-training yang dibutuhkan olehOMS mitra kabupaten.
Pengukuran mengenai efektifitas bantuan teknis/coaching yang diberikan olehIMPACT maupun ADF akan dilakukan melalui survey kepuasan OMS kabupatenyang dilayani.
Lokakarya/pertemuan untuk untuk menyusun modul/manualSerangkaian workshop penyusunan manual/modul akan dilakukan oleh IMPAT,ADF dan Yappika mengenai tema-tema pelatihan tertentu sesuai dengankebutuhan yang diajukan oleh OMS mitra kabupaten. Dalam workshop ini, setiaporang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan pada bidang tertentu akandiminta untuk membagi pengetahuan dan ketrampilannya kepada yang lain.Peserta yang hadir, akan memberikan komentar dan tanggapan sesuai denganpengalaman yang dimiliki sebagai pengayaan terhadap apa yang telahdisampaikan. Seluruh hasil diskusi kemudian akan dirumuskan secara bersama-sama menjadi modul/manual pelatihan yang dapat digunakan oleh setiap orang.Jika diperlukan, workshop juga akan mengundang narasumber dari luar untukmemberikan tambahan informasi dan perspektif lain.
Untuk merefleksikan efektifitas penerapan modul/manual yang telah diterapkandi kabupaten, akan dilakukan pertemuan reguler setiap bulan antara IMPACT,ADF dan Yappika. Dalam pertemuan reguler ini akan dibahas kekuatan dankelemahan dari modul/manual berdasarkan pengalaman penerapannya dilapangan, untuk kemudian dilakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan.
18
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Pertemuan reguler ini akan menjadi sarana bagi proses aksi-refleksi-aksi dalamkeseluruhan periode pelaksanaan program, sehingga pendekatan dalampelaksanaan pendampingan kepada OMS mitra kabupaten dapat berjalandinamis mengikuti perkembangan yang terjadi di lapangan.
Magang/Study tourKegiatan ini ditujukan bagi fasilitator IMPACT untuk menambah pengetahuandan ketrampilannya dalam mengembangkan materi dan metode fasilitasi.Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat fasilitator IMPACT dalammendampingi OMS mitra kabupaten. Oleh karena itu, tema-tema yang akandipilih untuk dipelajari dalam kegiatan magang/study tour adalah yang memilikiketerkaitan dengan situasi kabupaten lokasi-lokasi program.
2.3 Pengembangan sistem manajemen dan materi-materi peningkatankapasitasSub-komponen in akan memberikan perhatian secara khusus untuk penguataninstitusi OMS di tingkat propinsi, khususnya ADF dan IMPACT. Sistem manajemenyang efektif perlu dikembangkan oleh ADF agar dapat berfungsi sebagai resourceorganisation yang handal, baik dalam hal penyaluran dana maupun pengembanganprogram dan kelembagaan, termasuk pengembangan prosedur standar dalampengelolaan dana dan berinteraksi dengan berbagai pihak yang terlibat dalamprogram. Untuk IMPACT, Yappika akan membantu IMPACT dapat berfungsi sebagaiasosiasi fasilitator/trainer yang memiliki sistem manajemen yang baik, dalam artianmemiliki prosedur-prosedur standar untuk penyediaan jasa fasilitasi kepadaberbagai pihak, berfungsinya hak dan kewajiban setiap anggota fasilitator,pengaturan jadwal yang pasti dalam alokasi sumberdaya manusia yang dimiliki,termasuk strategi peningkatan kapasitas untuk anggota fasilitator/trainer yangmenjadi anggotanya.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:Pengelolaan kegiatan dan peningkatan kapasitas stafUntuk dapat menjalankan fungsinya sebagai resource organisation, ADF akanmengembangkan prosedur standar penyaluran dana yang dikelolanya, mencakupmengembangkan alat-alat yang sesuai untuk melakukan assesmen kapasitaskelembagaan lembaga mitranya secara efektif, dan mengembangkan bahan-bahan yang mendukung kebutuhan peningkatan kapasitas lembaga mitranyadalam melaksanakan program di lapangan. Sistem pendokumentasian yang baikakan dibuat berkaitan dengan pengelolaan keuangan, pengelolaan dana,monitoring perkembangan program, strategi fund-raising, dan assesmenkapasitas kelembagaan.
Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai asosiasi fasilitator/trainer secaraefektif, IMPACT akan mengembangkan prosedur-prosedur standar untuk dapat
19
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
diketahui oleh kalangan internal IMPACT maupun pihak-pihak lain yang inginbekerjasama dengan IMPACT. Secara internal, prosedur standar perlu disusununtuk mengatur hak dan kewajiban fasilitator dan pengaturan alokasi sumberdayafasilitator. Penyusunan prosedur-prosedur ini akan dilakukan melalui serangkaianrapat internal IMPACT dengan mengundang seluruh anggota asosiasi. Berkaitandengan penyusunan materi-materi untuk bahan fasilitasi, akan dilakukanpenyusunan modul/manual melalui serangkaian diskusi secara intensif antarsesama fasilitator IMPACT, dengan tidak tertutup kemungkinan mendatangkanpihak luar sebagai narasumber. Materi-materi yang akan diolah menjadi modul/manual merupakan gabungan dari pengalaman-pengalaman yang diperolehselama ini dan ditambah dengan beberapa rujukan yang diperoleh pada saatstudy tour/internship maupun training-training yang pernah diikuti. Bentuk modul/manual akan disusun dalam bentuk tertulis (booklet/leaflet) maupun dalam bentukaudio-visual untuk memudahkan bagi pihak-pihak yang ingin menggunakannya.
Sewa kantor, pembelian peralatan kerja dan biaya perawatanProgram ini akan menyediakan biaya operasional pelaksanaan kegiatan,mencakup sewa kantor dan perawatannya, biaya komunikasi, ATK dan pembelianperalatan kerja termasuk sepeda motor.
Publikasi dan pengembangan perpustakaanPengembangan perpustakaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan IMPACTatas berbagai rujukan yang dapat digunakan dalam mempersiapkan materi-materitraining maupun fasilitasi. Tercakup dalam kegiatan ini adalah pembelian buku-buku, jurnal maupun publikasi-publikasi dalam bentuk audio-visual. Selain itu,IMPACT pun akan menerbitkan buku, manual/modul yang berhasil disusun dariberbagai pengalaman yang dimiliki.
2.4 Pengembangan jaringan dan kemitraanSub-komponen ini ditujukan untuk terciptanya sinergi kerja antara resourceorganisation, forum/jaringan, maupun aliansi-aliansi taktis yang dibentuk atas isu-isu yang berkembang pada saat tertentu. Pertemuan-pertemuan antar berbagaikomponen tersebut akan dilakukan secara intensif untuk terjadinya saling tukarinformasi mengenai kondisi masing-masing forum/jaringan dalam melakukanpeningkatan kapasitas OMS di tingkat Kabupaten maupun mengenai isu-isu terkiniyang penting untuk disikapi. Diharapkan dari pertemuan-pertemuan ini akan lahirstrategi bersama untuk melakukan peningkatan kapasitas secara masif denganorientasi yang jelas dan terarah terbangun kesepakatan untuk melakukan advokasiatas isu-isu yang krusial untuk disikapi secara bersama-sama.
Dukungan terhadap forum/jaringan OMSProgram ini akan mendukung dua jaringan OMS tingkat propinsi untuk secara
20
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
khusus menjalankan fungsi-fungsi yang dimandatkan oleh anggota/partisipannya.Dukungan terhadap jaringan ini merupakan strategi untuk memperluas cakupanprogram ke sejumlah OMS yang bergerak pada isu-isu spesifik, sehingga terjadisinergi antara isu-isu pelayanan publik yang diusung program ini dengan isu-isulainnya. Untuk tetap menjamin komitmen program mengenai kesetaraan gender,maka salah satu jaringan yang akan didukung adalah jaringan yang memilikiperhatian utama pada isu gender.
Konsolidasi OMS dan kampanye bersamaYappika akan mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan pertemuankonsolidasi antar berbagai jaringan OMS dan mitra-mitra kerjanya untukmembahas perkembangan situasi yang terjadi. Tujuan dari kegiatan ini adalahagar ada kesamaan sudut pandang antar sesama OMS dalam mensikapi situasiyang berkembang dan bagaimana mengkomunikasikannya kepada berbagaikalangan. Kesepakatan-kesepakatan dalam pertemuan konsolidasi dapat beruparancangan untuk melakukan kampanye bersama dengan pesan yang jelas baikuntuk dilakukan di tingkat propinsi maupun kabupaten.
Komponen 3: Bantuan Teknis Yappika di AcehKomponen ini akan mencakup berbagai kegiatan yang dilakukan Yappika di Aceh berkaitan
dengan peningkatan kapasitas ADF, IMPACT dan jaringan/forum OMS dalam pengelolaanprogram dan keuangan, sekaligus ditujukan untuk memastikan semua rencana program dapatberjalan secara efektif dan mencapai hasil-hasil yang diharapkan sesuai dengan disain program.Berkaitan dengan kapasitas ADF, Yappika akan melakukan technical assistance dan coachingagar ADF berkembang menjadi organisasi grant-making yang profesional di level Aceh.Sementara dalam kaitannya dengan IMPACT, Yappika akan mendukung organisasi pengembangkapasitas (service provider for capacity building) tersebut menemukan bentuk-bentuk peer-learning yang effective, sekaligus meningkatkan wacana dan ketrampilan dari para aktivisanggotanya. Yappika juga memiliki peran mendinamisir dan memperkuat relasi antar jaringanOMS di tingkat propinsi, dan antara jaringan OMS dengan program kerja yang diimplementasikanoleh ADF dan IMPACT sehingga terjadi sinergi gerakan OMS di Aceh.
3.1 Personal and Living allowanceAgar proses peningkatan kapasitas OMS di Aceh berlangsung secara efektif, makaYappika menempatkan 3 orang stafnya di Aceh dalam jangka waktu 6 bulan hingga2 tahun. Meskipun jangka waktu program 3 tahun, staf Yappika akan ditarik kembalike Jakarta setelah 2 tahun, untuk memberikan kesempatan kepada OMS di Acehmengelola program secara mandiri. Staf Yappika akan terus memberikan bantuanteknis dan coaching selama tahun terakhir melalui kunjungan secara reguler darijakarta.
Pada tahap awal (6 bulan pertama), keberadaan staf Yappika akan banyakmemberikan perhatian pada proses seleksi mitra dan pematangan konsep proposal
21
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
yang diajukan oleh mitra-mitra dari kabupaten agar sesuai dengan gagasan dasarprogram. Selain itu, staf Yappika juga akan mendampingi pengembangan sistemdan standar pelaksanaan program maupun pengelolaan keuangan untuk internalADF dan IMPACT, serta membangun mekanisme kerja antar kedua lembagatersebut dan mengembangkan mekanisme peer learning, baik di dalam masing-masing lembaga maupun antar lembaga.
3.2 Office and Coordination ExpensesSub-komponen ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat mendukungpelaksanaan program berjalan secara efektif, baik menyangkut pengaturan internaldi dalam ADF, IMPACT dan Yappika maupun relasi dengan pihak-pihak lainnya.Beberapa kegiatan yang akan termuat dalam sub-komponen ini adalah; (a) regulermanagement meeting antara Yappika, ADF dan Impact; (b) membangun interaksidan komunikasi yang rutin dengan stakeholder kunci diluar mitra program yangberada di Aceh dalam rangka exposure program, koordinasi program dan mencaridukungan terhadap program kerja; (c) menghimpun data-data yang penting gunamengembangkan data based program. Termasuk di dalam sub-komponen ini adalahpengadaan perlengkapan kantor untuk dapat mendukung kelancaran pelaksanaanprogram.
3.3 Monitoring/bantuan teknis/Coaching kepada OMS tingkat KabupatenSub-komponen ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung ADF danIMPACT dalam memfasilitasi mitra-mitra di Kabupaten, baik dalam hal peningkatankapasitas maupun monitoring perkembangan program di lapangan. Untukkepentingan monitoring, akan disusun rancangan monitoring yang memuat indkator-indikator pencapaian program. Rancangan monitoing yang akan disusun bersamadengan ADF dan IMPCAT ini, akan menjadi tools dalam melihat perkembangankapasitas kelembagaan, pengelolaan program dan keuangan, serta sejauhmanahasil-hasil yang dicapai dalam masa tertentu memiliki kesesuaian dengan orientasiprogram. Selain menyangkut alat monitoring, akan disusun pula format pelaporanyang dapat digunakan oleh setiap mitra. Beberapa kegiatan yang akan dilakukanadalah; (a) Monitoring 6 bulanan untuk Jaringan oms, IMPACT dan ADF; (b) bersamadengan ADF dan IMPACT melakukan monitoring mitra kabupaten; (c) membuatlaporan reguler enam bulanan maupun tahunan; serta (d) melakukan kunjunganke kabupaten, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul.
2.4 Strategi keberlanjutanProgram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam prosesRekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh telah dirancang dengan mempertimbangkankeberlanjutan hasilnya. Pada akhir program diharapkan, dua organisasi di tingkatpropinsi, ADF dan IMPACT akan memiliki ketrampilan pengelolaan program dankeuangan yang baik. ADF akan akan memiliki pengalaman membuat perencanaandan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dengan efektif, serta mengelola dan
22
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
membuat laporan keuangan organisasi secara akuntabel. Dengan pengalaman-pengalaman ini, akan mudah bagi ADF menarik dukungan dari berbagai lembagadana lainnya untuk keberlanjutan program organisasi. Sementara itu IMPACT akanmenjadi pusat pengembangan sumberdaya OMS yang handal, memiliki tools danperangkat fasilitasi yang lengkap, serta memiliki prosedur dan mekanisme yangberjalan dengan baik. Semuanya itu dapat menjadi modal dasar untuk menjalinrelasi dengan berbagai pihak yang membutuhkan jasa pelayanan dari IMPACT.
Di tingkat kabupaten, pada akhir program, OMS-OMS yang terlibat dalam programini akan memiliki kapasitas yang tinggi dalam mengelola keuangan lembaga,pendampingan masyarakat, analisis kebijakan dan mampu berkomunikasi denganpemerintah maupun pihak-pihak lainnya. Kemampuan dan ketrampilan-ketrampilanini dapat meningkatkan kepercayaan pihak-pihak yang ingin bekerjasama denganOMS-OMS bersangkutan.
2.5 Strategi kesetaraan GenderYappika and USC Canada meyakini bahwa kemajuan demokrasi dan tatapemerintahan tidak dapat dicapai tanpa secara eksplisit menerima kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam proses penyusunan kebijakan publik. Melalui programini, USC Canada dan Yappika akan memberikan perhatian terhadap kesetaraangender, baik dalam struktur OMS maupun di dalam komunitas dimana programdilaksanakan. Beberapa strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Baik perempuan dan laki-laki dilibatkan secara penuh dalam berbagai tahapanprogram, termasuk penjajagan kebutuhan, penyusunan rancangan program,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program
Memastikan bahwa kegiatan pelatihan/peningkatan kapasitas dilakukan untukmenjamin adanya kesetaraan gender. Sebagai contoh, mempertimbangkankeseimbangan jumlah peserta perempuan dan laki-laki dalam pelatihan analisiskebijakan, penyusunan rekomendasi kebijakan dan pengorganisasianmasyarakat. Selain itu, pelatihan-pelatihan yang secara khusus mengenai analisisgender juga akan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahamanseluruh pelaksana program dari berbagai tingkatanmengenai pentingnyakesetaraan gender.
Memastikan bahwa jumlah pelatih dan staf OMS memiliki keseimbangan gender,minimum mencapai 30% perempuan. Yappika akan memastikan bahwa masing-masing organisasi memiliki pendamping masyarakat dari kalangan perempuanAceh, untuk mengidentifikasi dan merespon isu-isu yang khusus dihadapi kaumperempuan, dan mendorong keterlibatan aktif perempuan dalam prosespengambilan keputusan maupun pelaksanaan kegiatan di dalam komunitasmereka masing-masing
23
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Satu dari dua jaringan OMS yang dipilih sebagai mitra program adalah organisasiyang bergerak pada isu kesetaraan gender
Staf pelaksana program akan mengumpulkan data pada semua tingkatpelaksanaan program dengan melakukan pemilahan jenis kelamin perempuandan laki-laki (gender dis-agregate). Pelatihan akan dilakukan untukpengembangan dan penggunaan dokumentasi dan alat-alat analisis yang sensitifgender.
24
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
25
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
3.1 Pendekatan manajemen dan struktur
Pihak-pihak utama yang terlibat dalam program ini adalah CIDA, USC Canada,Yappika, IMPACT, ADF, 14 OMS tingkat kabupaten dan 2 jaringan OMS tingkatpropinsi. Selain pihak utama, ada juga pihak sekunder yaitu pihak-pihak yang secaratidak langsung terlibat dalam program tetapi memiliki pengaruh terhadap pencapaianprogram seperti komunitas dampingan, pemerintah lokal, BRR dan OMS-OMSlain yang melakukan kerja-kerja advokasi.
Program ini memiliki Program Steering Committe (PSC) yang merupakan badantertinggi yang memiliki wewenang untuk melakukan perubahan terhadap segalahal yang berkaitan dengan program. PSC terdiri dari perwakilan CIDA, USC Canada,Yappika, ADF, IMPACT dan dua lembaga mitra Kabupaten yang dipilih secarabergantian di dalam pertemuan mitra. Keterlibatan banyak pihak dalam PSCdimaksudkan untuk membuka partisipasi yang luas dalam proses pengambilankeputusan.
Skema keorganisasian program dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
BAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAM
26
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
CIDA
USC Canada
Project Steering Committee
Yappika
IMPACT Aceh Development Fund (ADF)
CSO Networks
District Level CSO Partners
SKEMA KEORGANISASIAN PROGRAM
Reporting
Participation
Coordination/collaboration/technical assistance
27
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
3.2 Peran para pihakCIDACIDA akan mendukung pembiayaan program ini. CIDA akan terlibat dalammanajemen program secara umum melalui keterlibatannya dalam pertemuanProgram Steering Committee (PSC) yang dilaksanakan setahun sekali, dan melaluimonitoring ke lapangan. Program manajer CIDA akan memberikan persetujuanakhir atas rencana kerja, anggaran dan laporanlaporan perkembangan program.CIDA akan bertanggungjawab kepada masyarakat Canada sebagai pembayarpajak.
USC CanadaPeran utama USC Canada adalah menjamin pencapaian keseluruhan hasil programdi tingkat outcomes. Sebagai lembaga yang menandatangani kontrak dengan CIDA,USC Canada merupakan penanggung jawab utama manajemen dan administrasiprogram, termasuk penyaluran dana, pelaksanaan kegiatan, serta monitoring danevaluasi hasil-hasil yang diperoleh kepada CIDA. Namun dalam pelaksanaanprogram sehari-hari, USC Canada berkoordinasi dengan Yappika yang diikat olehsebuah nota kesepahaman (MoU)
YappikaPeran utama Yappika adalah melakukan peningkatan kapasitas ADF, Impact, danJaringan OMS dalam rangka melakukan peran-peran yang dimandatkan padaorganisasi tersebut. Berkaitan dengan kapasitas ADF, Yappika akan melakukantechnical assistance dan coaching agar ADF berkembang menjadi organisasi grant-making yang profesional di Aceh. Sementara untuk IMPACT, Yappika akanmendukung organisasi pengembang kapasitas (service provider for capacitybuilding) tersebut menemukan bentuk-bentuk peer-learning yang effective,sekaligus meningkatkan wacana dan ketrampilan dari para aktivis anggotanya.Yappika juga memiliki peran mendinamisir dan memperkuat relasi antar jaringanOMS di tingkat propinsi, dan antara jaringan OMS dengan program kerja yangdiimplementasikan oleh ADF dan Impact sehingga terjadi sinergi gerakan OMS diAceh.
Disisi lain, Yappika menjadi organisasi yang secara langsung berhubungan,berkomunikasi serta melakukan proses pelaporan/pertanggunggugatan kepadaUSC Canada dan CIDA. Berkaitan dengan ini, Yappika secara aktif akan membantuADF dan IMPACT mengembangkan sistem pengelolaan keuangan yang transparandan akutantabel. Yappika juga akan membantu ADF mereview laporan keuanganserta narasi mitra kerja Kabupaten, serta mendukung Jaringan OMS menyusunlaporan keuangan yang dapat dipertanggung-jawabkan. Yappika pun bertugasmengumpulkan, mereview laporan-laporan keuangan dan narasi dari masing-masing organisasi pelaksana (ADF, IMPACT, dan Jaringan OMS) untukdiformulasikan menjadi laporan tengah tahun dan laporan tahunan yang akandisampaikan kepada USC Canada.
28
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Aceh Development Fund (ADF)ADF merupakan mitra kerja utama Yappika dalam rangka melakukan seleksi mitradan program kerja yang akan diimplementasikan oleh mitra OMS Kabupaten,mengelola grant untuk OMS Kabupaten, sekaligus mengembangkan kapasitasmanajemen keuangan organisasi yang bersangkutan. ADFmempertanggunggugatkan pelaksanaan kerja-kerja kepada Yappika, melaluikomunikasi intensif dan laporan-laporan tertulis (narasi dan keuangan), baik yangmenyangkut operasional dan perkembangan kinerja internal organisasi ini maupunyang berkaitan dengan perkembangan program OMS Kabupaten kepada Yappika.
.IMPACTIMPACT memiliki peran utama mengembangkan kapasitas mitra Kabupaten dalamrangka manajemen program, serta keahlian-keahlian khusus yang diperlukan untukmelakukan advokasi kebijakan publik (seperti: analisis kebijakan, legal drafting,lobby, dan lain-lain). IMPACT juga akan bertanggung-jawab menjaga orientasiprogram terus terjaga.IMPACT mempertanggung-gugatkan pelaksanaan kerja-kerjanya kepada Yappikadalam bentuk komunikasi intensif dan laporan-laporan (narasi dan keuangan) secaraberkala.
Jaringan OMSPeran jaringan OMS di tingkat propinsi adalah memberdayakan anggota merekasesuai dengan mandat yang telah diberikan, dan melaksanakan mekanismekelembagaan jaringan sesuai dengan kesepakatan yang ada. Dukungan programini juga diarahkan untuk memfasilitasi proses-proses kolaborasi antar jaringan OMSdalam mensikapi dan/atau merespon isu-isu terkini yang terjadi di Aceh selamaperiode program. Jaringan OMS akan mempertanggung-gugatkan hasil-hasilkerjanya kepada Yappika dalam bentuk komunikasi intensif dan laporan-laporan(narasi dan keuangan) sesuai dengan program kerja yang menjadi bagian tanggung-jawabnya.
OMS tingkat kabupatenOMS tingkat kabupaten adalah front-line pelaksana program di tingkat Kabupatendengan tugas utama mendorong terjadinya peningkatan partisipasi publik,khususnya kelompok yang didampinginya, dalam proses perumusan kebijakantentang pelayanan publik. Disisi lain, mereka juga adalah OMS yang diharapkanmenjadi pelopor dalam membangun gerakan bersama untuk perubahan yang sesuaidengan kebutuhan masyarakat, melalui pengoorganisasian komunitas dan kerja-kerja advokasi kebijakan. OMS tingkat kabupaten mempertanggunggugatkan hasil-hasil kerjanya kepada ADF dalam bentuk komunikasi intensif dan penulisan laporan-laporan (narasi dan keuangan) sesuai program kerja yang menjadi tanggung-jawabnya. Oleh karena itu, ADF akan mengembangkan perjanjian kerja-samadengan para mitra tingkat Kabupaten ini.
29
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
3.3 Pertemuan-pertemuan
Pertemuan PSCPertemuan PSC dilakukan setahun sekali, dengan agenda utama; (a) melaporkanperkembangan program selama satu tahun sebelumnya untuk mengiformasikankepada anggota PSC mengenai capaian hasil dan kendala-kendala yangdihadapi; (b) pemaparan perencanaan kegiatan program beserta anggaran yangdibutuhkan untuk tahun berikutnya. Dokumen-dokumen perencanaan akandibahas dan disetujui. Persetujuan yang diambil dalam rapat PSC (yangdidalamnya hadir perwakilan CIDA), memberikan arti bahwa semua yang tertuangdalam dokumen telah mendapat persetujuan dari CIDA untuk dilaksanakansepanjang satu tahun ke depan; (c) membahas isu-isu penting yang ada kaitannyadengan program, dan mendiskusikan kebijakan apa yang perlu diambil olehPSC untuk mengantisipasi/mengatasi masalah yang muncul. Jika dianggap perlu,pertemuan PSC dapat mengundang beberapa pihak di luar program, baik darikalangan pemerintah maupun lembaga donor lainnya, untuk menjadi narasumberatau memberikan masukan terhadap program, atau untuk membangun koordinasiyang lebih baik buat pelaksanaan program ke depan.
Pertemuan Mitra (All Partner Meetings/APM)Pertemuan mitra dilakukan setahun sekali dan dihadiri oleh seluruh mitra yangterlibat dalam pelaksanaan program, yaitu Yappika, IMPACT, ADF, OMS tingkatkabupaten, dan jaringan OMS. Tujuan dari pertemuan mitra adalah; (a)mendiskusikan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan, kendala yang dihadapi danpelajaran berharga yang dapat dipetik untuk perbaikan tahun berikutnya; (b)mendapatkan masukan dari semua mitra kerja menyangkut perencanaankegiatan tahun berikutnya, yang akan dikompilasi oleh Yappika untuk dipaparkandalam pertemuan PSC; (c) menentukan wakil-wakil mitra kabupaten untuk hadirdalam pertemuan PSC .
Pertemuan manajemen (Project Management Meetings/PMM)Pertemuan manajemen program dihadiri oleh wakil-wakil Yappika, ADF danIMPACT, yang dilakukan secara reguler setiap bulan sekali. Pertemuan inimerupakan media koordinasi, merefleksikan perkembangan program danmendiskusikan perubahan strategi yang sesuai untuk mencapai hasil.Pengambilan keputusan dilakukan secara konsensus, tetapi jika tidak tercapaikonsensus Yappika memiliki otoritas sebagai pengambil keputusan mengingatYappika terikat MoU dengan USC Canada.
30
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
2.
Men
ingk
atny
a ka
pasi
tas
reso
urce
or
gani
sati
on d
i tin
gkat
pro
pins
i dal
am
men
duku
ng p
enin
gkat
an k
etra
mpi
lan
OM
S m
elak
ukan
adv
okas
i keb
ijak
an d
an
peng
orga
nisa
sian
mas
yara
kat.
1.
Men
guat
dan
men
ingk
atny
a ka
pasi
tas
OM
S
dala
m m
enge
mba
ngka
n pa
rtis
ipas
i pub
lik, b
aik
laki
-lak
i mau
pun
pere
mpu
an, s
ecar
a in
klus
if
dan
mem
peng
aruh
i per
umus
an s
erta
im
plem
enta
si k
ebij
akan
pem
erin
tah
daer
ah
mau
pun
piha
k-pi
hak
stra
tegi
s la
inny
a
Par
tisip
asi p
ubli
k, b
aik
laki
-lak
i mau
pun
pere
mpu
an, d
alam
pe
renc
anaa
n da
n pe
laks
anaa
n re
kons
truk
si k
husu
snya
yan
g be
rkai
tan
deng
an p
emen
uhan
pel
ayan
an d
asar
, leb
ih in
klus
if
1.1
M
enin
gkat
nya
kete
ram
pila
n O
MS
terp
ilih
di
tingk
at
kabu
pate
n da
lam
m
elak
ukan
pe
ndam
ping
an
mas
yara
kat d
an
mem
perk
uat
mod
al s
osia
l
1.2
M
enin
gkat
nya
ketr
ampi
lan
OM
S te
rpili
h di
tin
gkat
ka
bupa
ten
dala
m
men
gana
lisi
s ke
bija
kan
pela
yana
n pu
blik
dan
m
enyu
sun
reko
men
dasi
ke
bija
kan
1.3
Men
ingk
atny
a
ketr
ampi
lan
OM
S te
rpil
ih d
i tin
gkat
ka
bupa
ten
dala
m
men
gem
bang
-ka
n ja
ring
an,
mem
peng
aruh
i op
ini p
ublik
da
n m
emba
ngun
al
ians
i str
ateg
is
2.1
M
enin
gkat
nya
ketr
ampi
lan
akti
vis
OM
S di
tin
gkat
pro
pins
i, ba
ik la
ki-l
aki
mau
pun
pere
mpu
an,
dala
m m
elak
ukan
pe
latih
an,
bant
uan
tekn
is,
coac
hing
, dan
m
emfa
silit
asi
pros
es
peng
ambi
lan
kepu
tusa
n ya
ng
inkl
usif
2.3
A
da d
an
berf
ungs
inya
pr
osed
ur d
an
sist
em
man
ajem
en
dala
m
pem
anfa
atan
su
mbe
r da
ya
man
usia
, dan
te
rsus
unny
a m
ater
i-m
ater
i un
tuk
peni
ngka
tan
kapa
sita
s
1.4
M
enin
gkat
nya
ketr
ampi
lan
OM
S te
rpili
h di
tin
gkat
kab
upat
en
dala
m
men
gim
plem
enta
sika
n pr
ogra
m
kerj
anya
2.2
B
erke
mba
ng
dan
berf
ungs
inya
m
ekan
ism
e
pem
bela
jara
n an
tar
sesa
ma
(pee
r-le
arni
ng)
di d
alam
re
sour
ce
orga
nisa
tion
di
tingk
at p
ropi
nsi
Po
ho
n H
asil
Pro
gra
m P
enin
gka
tan
Kap
asita
s d
an P
eran
Org
anis
asi M
asya
raka
t S
ipil
dal
am p
rose
s R
eko
nst
ruks
i dan
Reh
abili
tasi
Ace
h
31
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
An
alis
is K
eran
gka
Lo
gis
(L
og
ical
Fra
mew
ork
An
alys
is)
Pro
gra
m P
enin
gka
tan
Kap
asita
s d
an P
eran
Org
anis
asi M
asya
raka
t S
ipil
dal
am p
rose
s R
eko
nst
ruks
i dan
Reh
abili
tasi
Ace
hP
EN
ER
IMA
MA
NFA
AT
AS
UM
SI D
AN
RE
SIK
OIN
DIK
ATO
RH
AS
IL
Go
alM
enin
gkat
kan
kual
itas
pere
ncan
aan
dan
pela
ksan
aan
kegi
atan
-keg
iata
nre
kons
truk
si d
anpe
laya
nan
publ
ikse
cara
adi
l,pa
rtis
ipat
if da
nge
nder
sen
sitif
.
DE
SK
RIP
SI
Impa
ctP
artis
ipas
i pub
lik, b
aik
laki
-laki
mau
pun
pere
mpu
an, d
alam
pere
ncan
aan
dan
pela
ksan
aan
reko
nstr
uksi
khu
susn
yaya
ng b
erka
itan
deng
anpe
men
uhan
pel
ayan
anda
sar,
lebi
h in
klus
if
Ada
nya
kebi
jaka
n da
npr
akte
k pe
mer
inta
h ya
ngle
bih
resp
onsi
f ter
hada
ppe
men
uhan
keb
utuh
anda
sar
mas
yara
kat s
ecar
abe
rkea
dila
n da
n ge
nder
sens
itive
Tid
ak la
ng
sun
g:
•S
ekita
r 976
.000
war
ga d
i 7ka
bupa
ten
loka
sipr
ogra
m•
Pen
gam
bil
kebi
jaka
n di
tingk
at n
asio
nal
dan
loka
l
Asu
msi
:•
Pem
erin
tah
akan
mem
berik
anke
sem
pata
nke
pada
OM
S u
ntuk
berp
artis
ipas
ida
lam
pro
ses
peny
usun
anke
bija
kan,
sep
erti
yang
tert
uang
dala
m U
U N
o. 1
0/20
04 te
ntan
gP
embe
ntuk
anP
erat
uran
Per
unda
ng-
unda
ngan
• P
rose
spe
rdam
aian
berla
njut
dan
kond
isi p
oliti
k st
abil
Ind
ikat
or
Res
iko
:•
Pem
erin
tah
tidak
mem
buka
rua
ngba
gi m
asya
raka
tsi
pil u
ntuk
berp
artis
ipas
ida
lam
peny
usus
nan
kebi
jaka
n (s
edan
g)•
Kes
epak
atan
Hel
sink
i tid
akdi
jala
nkan
seh
ingg
ape
rdam
aian
dan
keam
anan
di A
ceh
tidak
terja
di
32
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Pu
rpo
sem
embe
rday
akan
dan
men
ingk
atka
nka
pasi
tas
OM
S d
ibe
bera
paka
bupa
ten
terp
ilih
dan
di ti
ngka
tpr
opin
si a
gar
dapa
tle
bih
aktif
berp
artis
ipas
ida
lam
pro
ses
reko
nstr
uksi
,kh
usus
nya
berk
aita
n de
ngan
perb
aika
n ku
alita
spe
renc
anaa
n da
npe
laks
anaa
nke
giat
an-k
egia
tan
pela
yana
n pu
blik
dan
reko
nstr
uksi
yang
dap
atm
emen
uhi
kebu
tuha
nm
asya
raka
t
Ou
tco
mes
1.M
engu
at d
anm
enin
gkat
nya
kapa
sita
s O
MS
dala
mm
enge
mba
ngka
npa
rtis
ipas
i pub
lik,
baik
laki
-laki
mau
pun
pere
mpu
an, s
ecar
ain
klus
if da
nm
empe
ngar
uhi
peru
mus
an s
erta
impl
emen
tasi
kebi
jaka
n pe
mer
inta
hda
erah
mau
pun
piha
k-pi
hak
stra
tegi
sla
inny
a
2.M
enin
gkat
nya
kapa
sita
s re
sour
ceor
gani
satio
n d
itin
gkat
pro
pins
ida
lam
men
duku
ngpe
ning
kata
nke
tram
pila
n O
MS
mel
akuk
an a
dvok
asi
kebi
jaka
n da
npe
ngor
gani
sasi
anm
asya
raka
t.
1.1
Tind
akan
yan
g di
ambi
lol
eh O
MS
unt
ukm
endi
skus
ikan
reko
men
dasi
keb
ijaka
nde
ngan
pem
buat
kebi
jaka
n.1.
2 Ju
mla
h pr
oses
mek
anis
me
pem
buat
anke
bija
kan
form
al,
berk
aita
n de
ngan
kete
rliba
tan
perw
akila
nko
mun
itas
(laki
/pe
rem
puan
) dal
ampe
ngam
bila
n ke
putu
san
men
yang
kut p
enye
diaa
npe
laya
nan
publ
ik.
1.3
Jum
lah,
var
iasi
dan
dera
jat d
ari p
erw
akila
nm
asya
raka
t (la
ki/
pere
mpu
an) y
ang
terli
bat
dala
m p
enga
mbi
lan
kepu
tusa
n m
enya
ngku
tpe
nyed
iaan
pel
ayan
anpu
blik
.
2.1
Jum
lah
dan
varia
siin
stitu
si p
eman
faat
reso
urce
org
aniz
atio
n.2.
2S
pekt
rum
pel
ayan
anya
ng b
isa
dibe
rikan
ole
hre
sour
ce o
rgan
izat
ion
2.3
Ting
kat k
epua
san
clie
nt,
laki
dan
per
empu
an,
atas
pel
ayan
an y
ang
dibe
rikan
ole
h re
sour
ceor
gani
zatio
n, te
rmas
ukja
ringa
n O
MS
.
Lan
gsu
ng
:•
OM
S d
i 14
kabu
pate
n da
n 95
staf
mer
eka
•6.
300
angg
ota
kom
unita
s ya
ngm
ener
ima
bant
uan
tekn
is/
fasi
litas
i dar
ico
mm
unity
orga
nize
r (O
MS
)di
7 k
abup
aten
•4
orga
nisa
si/
jarin
gan
tingk
atpr
opin
si•
kom
unita
s N
GO
di A
ceh
yang
men
gaks
esfa
silit
ator
yan
gbe
rkua
litas
Tid
ak la
ng
sun
g:
•se
kita
r 31
.500
angg
ota
kelu
arga
yang
men
jadi
dam
ping
an O
MS
•pi
hak-
piha
k la
inya
ng d
ilaya
ni o
leh
OM
S y
ang
men
erim
afa
silit
asi d
ari
reso
urce
orga
nisa
tion
tingk
at p
ropi
nsi
Asu
msi
:•
BR
R te
tap
mem
perb
oleh
kan
kete
rliba
tan
OM
Sda
lam
pro
ses
reha
bilit
asi d
anre
kons
truk
si m
elal
uiko
nsul
tasi
pub
lik d
ll.H
al in
i dap
atm
empe
ngar
uhi
pem
erin
taha
n lo
kal
men
gem
bang
kan
mek
anis
me
bagi
OM
S u
ntuk
terli
bat
dala
m p
enyu
suna
nke
bija
kan
dan
kegi
atan
-keg
iata
nbe
rkai
tan
reko
nstr
uksi
• O
MS
dan
orga
nisa
si-
orga
nisa
si d
i tin
gkat
prop
insi
dap
at te
tap
mem
pert
ahan
kan
staf
/fasi
litat
orny
am
engi
kuti
pela
tihan
peni
ngka
tan
ketr
ampi
lan
Ind
ikat
or
resi
ko:
• B
RR
men
gaba
ikan
pand
anga
n-pa
ndan
gan
MS
dala
m p
rose
sre
habi
litas
i dan
reko
nstr
uksi
(ren
dah)
• S
taf/f
asili
tato
rya
ng te
rlatif
dap
atm
enin
ggal
kan
orga
nisa
si m
erek
aun
tuk
men
dapa
tkan
gaji
yang
lebi
htin
ggi d
i NG
Oin
tern
asio
nal
(ren
dah)
PE
NE
RIM
AM
AN
FAA
TA
SU
MS
I DA
NR
ES
IKO
IND
IKA
TOR
HA
SIL
DE
SK
RIP
SI
33
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Inp
ut/
keg
iata
n:
oP
engu
mpu
lan
data
dasa
r (b
asel
ine)
dan
anal
isis
gen
der
oP
enja
jaka
nke
butu
han
OM
Sse
cara
par
tisip
atif
oP
elat
ihan
, lak
akar
ya,
bant
uan
tekn
is d
anco
achi
ng p
ada
bida
ng-b
idan
gan
alis
is s
osia
l,pe
renc
anaa
npa
rtis
ipat
if,pe
ngor
gani
sasi
anko
mun
itas,
peng
elol
aan
orga
nisa
si d
anke
uang
an,
peng
angg
aran
,an
alis
is k
ebija
kan
dan
advo
kasi
, leg
aldr
aftin
go
Mag
ang
dan
stud
ito
uro
Pen
gem
bang
anm
ater
i-mat
eri
peng
emba
ngan
kapa
sita
so
Dia
log
dan
lobb
yo
Pem
bent
ukan
jarin
gan
oS
harin
g da
n re
fleks
io
Pro
duks
i spa
nduk
,st
icke
r, ik
lan
laya
nan
mas
yara
kat d
anta
lksh
owo
Pen
yedi
aan
dana
hiba
h
Su
mb
er d
aya:
CID
A: C
$ 3.
6 ju
taU
SC
: C $
50.
000
Ou
tpu
ts
1.1
Men
ingk
atny
ake
tera
mpi
lan
OM
Ste
rpili
h di
ting
kat
kabu
pate
n da
lam
mel
akuk
anpe
ndam
ping
anm
asya
raka
t dan
mem
perk
uat m
odal
sosi
al d
i ten
gah-
teng
ahan
ggot
a ko
mun
itas
1. 2
Men
ingk
atny
ake
tram
pila
n O
MS
terp
ilih
di ti
ngka
t kab
upat
enda
lam
men
gana
lisis
kebi
jaka
n pe
laya
nan
publ
ik d
an m
enyu
sun
reko
men
dasi
keb
ijaka
nun
tuk
disa
mpa
ikan
kepa
da p
emer
inta
h da
nak
tor-
akto
rpe
mba
ngun
an la
inny
a
1.1.
1 Ju
mla
h da
n ku
alita
ske
sepa
kata
n da
n pr
osed
urya
ng d
ikem
bang
kan
oleh
orga
nisa
si k
omun
itas
yang
dida
mpi
ngi O
MS
mitr
a ke
rjate
rmas
uk k
esep
akat
an &
pros
edur
yan
g se
nsiti
vege
nder
1.1.
2 ju
mla
h da
n je
nis
mas
alah
yan
g di
inde
ntifi
kasi
ber
hasi
ldi
sele
saik
an o
leh
OM
Sde
ngan
duk
unga
n da
rico
mm
unity
org
aniz
er
1.2.
1 Ju
mla
h da
n ku
alita
sre
kom
enda
si y
ang
dipr
oduk
si o
leh
OM
S.
1.2.
2 P
eman
faat
an h
asil-
hasi
l ana
lisis
keb
ijaka
n da
nre
kom
enda
si o
leh
pem
erin
tah
dan
orga
nisa
si
PE
NE
RIM
AM
AN
FAA
TA
SU
MS
I DA
NR
ES
IKO
IND
IKA
TOR
HA
SIL
DE
SK
RIP
SI
Lan
gsu
ng
:o
40 c
omm
unity
orga
nize
r (st
afda
ri O
MS
di 1
4ka
bupa
ten)
o14
ana
liske
bija
kan/
lega
ldr
afte
r (s
taf d
ari
OM
S d
i 14
kabu
pate
n)o
14 s
taf a
dvok
asi/
jarin
gan
dari
14O
MS
di
kabu
pate
n95
sta
f dar
i OM
Sdi
14
kabu
pate
n
o12
6 to
koh
mas
yara
kat y
ang
dida
mpi
ngi o
leh
14 O
MS
di 7
kabu
pate
no
6300
ang
gota
kom
unita
s ya
ngm
enda
pat
man
faat
dar
ida
na h
ibah
yan
gdi
laks
anak
an d
ida
erah
mer
eka
ope
nerim
a da
rim
ater
i-mat
eri
pend
idik
an p
ublik
Ass
um
pti
on
s:•
OM
Sm
emah
ami
pent
ingn
yam
emba
ngun
orga
nisa
si y
ang
solid
aga
r m
ampu
men
yam
paik
anas
pira
si d
anm
empu
nyai
kem
ampu
anun
tuk
men
yam
paik
anke
pedu
lian
dan
kepe
ntin
gann
yapa
da a
rena
pub
likda
n di
dep
anpe
mbu
atke
bija
kan.
Ind
ikat
or
resi
ko:
• S
elai
n tr
aini
ngO
MS
tida
km
enge
mba
ngka
nka
pasi
tas
dan
kepe
rcay
aan
dirin
ya u
ntuk
mem
bang
unko
mun
ikas
ide
ngan
pem
buat
kebi
jaka
n(r
enda
h)•
Mem
banj
irnya
dana
dan
prog
ram
dar
ior
gani
sasi
-or
gani
sasi
inte
rnas
iona
lm
enye
babk
ante
rpec
ahny
ape
rhat
ian
mitr
ate
rhad
ap p
rogr
amya
ng d
ijala
nkan
(ren
dah)
34
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
1.3
Men
ingk
atny
ake
tram
pila
n O
MS
terp
ilih
di ti
ngka
t kab
upat
enda
lam
men
gem
bang
-kan
jarin
gan,
mem
peng
aruh
iop
ini p
ublik
dan
mem
bang
un a
lians
ist
rate
gis
1.4
Men
ingk
atny
ake
tram
pila
n O
MS
terp
ilih
di ti
ngka
t kab
upat
enda
lam
men
gim
plem
enta
sika
npr
ogra
m k
erja
nya
1.3.
1Ju
mla
h p
ublik
, lak
ida
n pe
rem
puan
,ya
ng m
endu
kung
isu,
mel
alui
ant
ara
lain
:pe
nand
atan
gana
npe
tisi,
keik
utse
rtaa
nda
lam
aks
i mas
a,m
embe
rikan
kom
enta
r di
med
ia.
1.3.
2Ju
mla
h da
n tip
eor
gani
sasi
yan
gte
rgab
ung
dala
mja
ringa
n/ko
alis
i.1.
3.3
Jum
lah
alia
nsi
stra
tegi
s ya
ngdi
bang
un d
antin
gkat
duk
unga
nte
rhad
ap is
u-is
uya
ng d
iang
kat o
leh
jarin
gan
1.4.
1K
iner
ja O
MS
di
kabu
pate
n da
lam
mel
akuk
anpe
ndok
umen
tasi
an,
mon
itorin
g da
nla
pora
npe
rkem
bang
anpr
ogra
m.
1.4.
2La
pora
n te
pat w
aktu
PE
NE
RIM
AM
AN
FAA
TA
SU
MS
I DA
NR
ES
IKO
IND
IKA
TOR
HA
SIL
DE
SK
RIP
SI
Tid
ak L
ang
sun
g:
•63
00 a
nggo
tako
mun
itas
yang
men
erim
aba
ntua
n te
knis
/fa
silit
asi s
ecar
ala
ngsu
ng d
ari
com
mun
ityor
gani
zer (
OM
S)
di 7
kab
upat
en•
angg
ota
kom
unita
sla
inny
a ya
ngm
enin
gkat
kepe
dulia
nnya
akib
atm
ende
ngar
kan
talk
show
/ikla
nla
yana
n pu
blik
35
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Lan
gsu
ng
:•
17 a
ktiv
is(a
nggo
tafa
silit
ator
yan
gdi
kelo
la Im
pact
)•
2 re
sour
ceor
gani
satio
ntin
gkat
pro
pins
i(I
mpa
ct d
an A
DF
)da
n st
af m
erek
a•
2 ja
ringa
n O
MS
•65
-80
OM
S y
ang
men
jadi
ang
gota
dari
jarin
gan
OM
S
Tid
ak la
ng
sun
g:
•40
com
mun
ityor
gani
zer y
ang
men
erim
aba
ntua
n te
knis
dan
coac
hing
dar
i17
ora
ng a
ktiv
is•
klie
n da
ri Im
pact
yang
mem
anfa
atka
nla
yana
n m
erek
a•
OM
S la
in p
ada
tingk
at p
ropi
nsi
mau
pun
kabu
pate
n ya
ngm
ener
ima
duku
ngan
(ban
tuan
tekn
is,
pela
tihan
, dan
a)da
ri re
sour
ceor
gani
zatio
n at
auja
ringa
n tin
gkat
prop
insi
Ou
tpu
ts
2.1
Men
ingk
atny
ake
tram
pila
n ak
tivis
OM
Sdi
ting
kat p
ropi
nsi,
baik
laki
-laki
mau
pun
pere
mpu
an, d
alam
mel
akuk
an p
elat
ihan
,ba
ntua
n te
knis
,co
achi
ng, d
anm
emfa
silit
asi p
rose
spe
ngam
bila
n ke
putu
san
yang
inkl
usif
2.1.
1Ju
mla
h tr
aini
ng/T
A/
coac
hing
dan
fasi
litas
i yan
gdi
laku
kan
tiap
aktiv
is O
MS
2.1.
2Je
nis
ketr
ampi
lan
yang
dim
iliki
ole
han
ggot
a or
gani
sasi
peng
emba
sum
ber
daya
(lak
i/P
erem
puan
)
PE
NE
RIM
AM
AN
FAA
TA
SU
MS
I DA
NR
ES
IKO
IND
IKA
TOR
HA
SIL
DE
SK
RIP
SI
36
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
2.2
Ber
kem
bang
dan
berf
ungs
inya
mek
anis
me
pem
bela
jara
n an
tar
sesa
ma
(pee
r-le
arni
ng)
dida
lam
res
ourc
eor
gani
satio
n di
ting
kat
prop
insi
2.3
Ada
dan
ber
fung
siny
apr
osed
ur d
an s
iste
mm
anaj
emen
dal
ampe
man
faat
an s
umbe
r da
yam
anus
ia, d
an te
rsus
unny
am
ater
i-mat
eri u
ntuk
peni
ngka
tan
kapa
sita
s
2.4
Men
guat
nya
jarin
gan
dan
hubu
ngan
kem
itraa
nan
tar
sesa
ma
OM
S d
itin
gkat
pro
pins
i unt
ukm
emen
uhi k
ebut
uhan
peni
ngka
tan
kapa
sita
sO
MS
dan
men
gem
bang
kan/
mem
prom
osik
an a
gend
abe
rsam
a
2.2.
1Ju
mla
h m
ekan
ism
epe
er-le
arni
ng y
ang
dike
mba
ngka
n da
ndi
prak
teka
nte
rmas
ukm
ekan
ism
e un
tuk
mem
baha
s ge
nder
equa
lity
mai
nstr
eam
ing)
.
2.3.
1K
ualit
as s
iste
mm
anag
emen
t dan
pros
edur
, dan
adan
ya k
ebija
kan
yang
mem
pert
imba
ngka
nke
seta
raan
gen
der
2.3.
2Je
nis
dan
kual
itas
dari
mat
eri-m
ater
iya
ng d
ikem
bang
kan
dan
digu
naka
n ba
ikol
eh O
MS
ting
kat
prov
insi
mau
pun
kabu
pate
n.
2.4.
1Ju
mla
h da
n ku
alita
ske
rja s
ama
yang
dike
mba
ngka
ndi
anta
ra O
MS
tingk
at p
ropi
nsi,
term
asuk
jarin
gan
OM
S.
PE
NE
RIM
AM
AN
FAA
TA
SU
MS
I DA
NR
ES
IKO
IND
IKA
TOR
HA
SIL
DE
SK
RIP
SI
37
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
WB
S 1
00
Cap
acit
y B
uild
ing
on
Reb
uild
ing
So
cial
Cap
ital
110
Tra
inin
g/T
A/C
oach
ing
on S
ocia
l Ana
lysi
s, P
artic
ipat
ory
Pla
nnin
g an
d C
omm
unity
Org
aniz
ing
120
Org
aniz
e co
mm
uniti
es &
fund
sm
all p
roje
cts
130
Org
aniz
e st
udy
tour
s an
d in
tern
ship
s to
enh
ance
com
mun
ity o
rgan
izin
g sk
ills
WB
S 2
00
Cap
acit
y B
uild
ing
on
Po
licy
An
alys
is a
nd
Rec
om
men
dat
ion
s
210
Tra
inin
g/T
A/C
oach
ing
on b
udge
ting,
pol
icy
anal
ysis
, leg
al d
rafti
ng
220
Pro
duct
dev
elop
men
t tha
t inc
lude
con
duct
res
earc
h an
d po
licy
stud
ies
and
deve
lop
posi
tion
pape
rs a
nd p
olic
y re
com
men
datio
ns
230
Org
aniz
e st
udy
tour
s an
d in
tern
ship
to e
nhan
ce s
kills
on
polic
y an
alys
is a
nd le
gal d
rafti
ng
WB
S 3
00C
apac
ity
Bu
ildin
g in
Net
wo
rkin
g, P
ub
lic O
pin
ion
& S
trat
egic
Alli
ance
s B
uild
ing
310
Tra
inin
g/T
A/C
oach
ing
on p
olic
y ad
voca
cy, l
obby
ing,
pol
icy
dial
ogue
and
pub
lic c
ampa
ign
320
Mee
tings
and
wor
ksho
ps
330
Med
ia m
anag
emen
t and
pub
lic e
vent
s\ W
BS
400
Cap
acit
y B
uild
ing
on
Pro
gra
m D
eliv
ery
410
Sup
port
/faci
litat
ion/
TA
in o
rgan
izat
iona
l man
agem
ent,
prog
ram
del
iver
y an
d fin
anci
al
man
agem
ent a
nd b
ook-
keep
ing
WB
S 5
00C
apac
ity
Bu
ildin
g f
or
Pro
vin
cial
Lev
el R
eso
urc
e O
rgan
izat
ion
s
510
Tra
inin
g of
Tra
iner
s an
d tr
aini
ng o
f fac
ilita
tors
520
Tra
inin
g/T
A/C
oach
ing
to d
istr
ict l
evel
CS
Os
530
Wor
ksho
ps to
ref
lect
on
prog
ress
WB
S 6
00D
evel
op
men
t o
f P
eer-
Lea
rnin
g M
ech
anis
ms
610
Coa
chin
g an
d T
A to
dev
elop
pee
r-le
arni
ng m
echa
nism
s
620
Mee
tings
and
wor
ksho
ps to
enh
ance
the
lear
ning
pro
cess
am
ong
IMP
AC
T's
trai
ners
/faci
litat
ors
and
to im
prov
e ef
fect
iven
ess
of th
e ca
paci
ty b
uild
ing
met
hodo
logy
630
Org
aniz
e st
udy
tour
s an
d in
tern
ship
s to
furt
her
know
ledg
e ab
out p
eer-
lear
ning
mec
hani
sms
WB
S 7
00D
evel
op
men
t o
f M
anag
emen
t S
yste
ms
and
Pro
ced
ure
s
710
Dev
elop
man
agem
ent s
yste
ms
and
proc
edur
es
720
Set
ting
up o
ffice
, pur
chas
e eq
uipm
ent,
pay
oper
atio
nal e
xpen
ses
730
Dev
elop
mod
ules
/man
uals
for
capa
city
bui
ldin
g an
d se
t up
libra
ry a
nd p
urch
ase
rele
vant
film
s,
CD
-RO
M a
nd b
ooks
PR
OJE
CT
IMP
LE
ME
NT
AT
ION
SC
HE
DU
LE
AC
TIV
ITY
FY
1F
Y 2
FY
3
38
Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh
2006-2009
WB
S 8
00P
rovi
nci
al L
evel
Net
wo
rkin
g a
nd
Par
tner
ship
fo
r C
apac
ity
Bu
ildin
g
810
Iden
tify
CS
O n
etw
ork
proj
ects
and
sup
port
s fo
r th
e se
lect
ed C
SO
net
wor
ks
820
Dev
elop
col
labo
rativ
e m
eetin
gs/w
orks
hops
to d
iscu
ss la
test
cru
cial
issu
es a
ffec
ting
civi
l soc
iety
an
d th
e co
mm
on a
gend
as to
enh
ance
pub
lic p
artic
ipat
ion
in p
olic
y m
akin
g
830
Dev
elop
col
labo
rativ
e ca
mpa
igns
and
mat
eria
ls
WB
S 9
00P
rog
ram
Man
agem
ent
910
Pre
pare
pro
gram
impl
emen
tatio
n pl
an
920
Set
-up
offic
e in
Ace
h an
d ar
rang
e st
aff r
eloc
atio
n
930
Iden
tify
and
sele
ct p
artn
er C
SO
s an
d ne
twor
ks
940
Com
mun
icat
ion
and
liais
on
950
Mon
itorin
g an
d te
chni
cal a
ssis
tanc
e
960
Ann
ual w
ork
plan
ning
and
bud
getin
g
970
Pro
gram
and
fina
ncia
l man
agem
ent
980
Ann
ual P
SC
and
ref
lect
ion
mee
tings