programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...p rogram penguatan kapasitas dan peran...

48

Upload: dinhdiep

Post on 09-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah
Page 2: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

ProgramPenguatan Kapasitas Organisasi Masyarakat Sipildalam Proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006 - 2009

Kerjasama:

atas dukungan dari:

Page 3: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

ii

Program

Penguatan Kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil

dalam Proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006 - 2009

Cetakan Pertama, Nopember 2006

viii, 39, 21 x26,7 cm

Penulis : Yappika

Pengantar : Yappika

Tata Letak : Moelanka

Cover : Moelanka

Diterbitkan oleh:

Yappika

Jl. Pedati Raya No. 20, RT 007/09, Jakarta Timur 13350

Phone: +62-21-8191623, Fax: +62-21-85905262, +62-21-8500670

e-mail: [email protected]

dan

USC Canada

Atas dukungan dana dari:

CIDA

Dicetak oleh:

Sentralisme Production

Jl. Percetakan Negara VB No. 2A-Jakarta Pusat

Telp/Fax: (021) 425 2133

Page 4: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

iii

Kata Pengantar

Dalam hampir dua tahun proses rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh, koordinasi menjadisalah satu titik lemah yang terlihat, baik koordinasi antar sesama instansi pemerintah,antara instansi pemerintah dengan lembaga donor dan Organisasi Masyarakat Sipil

(OMS), maupun antar sesama lembaga donor dan OMS sendiri. Salah satu penyebab darilemahnya koordinasi ini adalah tidak mengalirnya informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya.Masing-masing pihak tidak tahu apa yang dikerjakan oleh pihak lain, dimana lokasi kegiatannyadan apa yang menjadi sasaran akhir dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Akibatnya, setiappihak hanya berorientasi menyelesaikan pekerjaan dan targetnya sendiri, dan baru tersentakkaget ketika mengetahui bahwa apa yang dikerjakannya memiliki kemiripan bahkan kesamaandengan yang dilakukan pihak lain.

Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, dokumen ini sengaja kami terbitkan.

Penerbitan dokumen ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai ProgramPenguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi danRehabilitasi Aceh, yang dilaksanakan oleh Yappika dan USC Canada dengan dukungan danadari Canadian International Development Agency (CIDA). Penerbitan dokumen ini diharapkanmenjadi langkah awal bagi terbangunnya koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak yangsedang aktif bekerja dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi di Propinsi NAD.

Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Page 5: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah
Page 6: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................... iii

Ringkasan Eksekutif ............................................................................................. v

Bagian 1: Pendahuluan ....................................................................................... 1

Bagian 2: Desain Program ................................................................................. 3

2.1 Latar Belakang .................................................................................... 3

2.2 Analisis Kerangka Logis (Logical Framework Analysis) ...................... 5

2.3 Komponen dan Kegiatan-kegiatan Utama Program............................ 5

Bagian 3: Manajemen Program ......................................................................... 25

3.1 Pendekatan Manajemen dan Struktur .................................................. 25

3.2 Peran Para Pihak ................................................................................. 27

3.3 Pertemuan-Pertemuan ........................................................................ 29

Lampiran:Pohon Hasil Program Peningkatan Kapasitas dan Peran OrganisasiMasyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh ......... 30

Analisis Kerangka Logis (Logical Framework Analysis)Program Peningkatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh ................................................ 31

Page 7: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah
Page 8: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam prosesRekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah program berdurasi 3 tahun dengan dukungandana CIDA sebesar C$ 3.65 juta, dirancang untuk berkontribusi dalam proses

pembangunan dan penguatan tata pemerintahan lokal di Propinsi Nanggro Aceh Darussalam(NAD). Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)agar dapat menyuarakan kepentingannya dan berperan aktif membangun kembalikomunitasnya.

Program ini dilaksanakan melalui kemitraan antara USC Canada dan Yappika, bekerjasamadengan dua lembaga pengembangan sumberdaya di Aceh, yaitu Aceh Development Fund(ADF) dan Inspiring Management for People’s Action (IMPACT). Yappika, dengan pengalamanyang selama ini telah dimilikinya, akan bertindak sebagai pengelola utama program. Yappika,ADF dan IMPACT secara bersama-sama akan memilih 14 OMS tingkat kabupaten dan duajaringan OMS di tingkat propinsi untuk diikutsertakan dalam program. Pelaksanaan kegiatanakan akan difokuskan di Banda Aceh dan tujuh kabupaten lainnya, yaitu Aceh Besar, Pidie,Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeulue dan Singkil.

Dua sasaran yang ingin dicapai program ini adalah; (1) menguat dan meningkatnyakapasitas OMS dalam mengembangkan partisipasi publik yang inklusif, dan mempengaruhiperumusan serta implementasi kebijakan pemerintah daerah maupun pihak-pihak strategislainnya; dan (2) meningkatnya kapasitas resource organisation di tingkat propinsi dalammendukung peningkatan ketrampilan OMS melakukan advokasi kebijakan danpengorganisasian masyarakat.

Untuk mencapai kedua sasaran di atas, kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitasdikategorisasikan ke dalam tiga komponen utama, yaitu:

Komponen 1: Pengembangan Kapasitas untuk OMS terpilih di tingkat Kabupatenagar dapat melakukan advokasi kebijakan dan mempromosikan partisipasi yanginklusif dari beragam kalangan OMS dan berbagai kelompok kepentingan

Komponen 2: Penguatan Resource Organisation di tingkat Propinsi , memfokuskanperhatian pada membangun kapasitas dua organisasi, yaitu ADF dan IMPACT,untuk dapat memberikan fasilitasi, bantuan teknis dan coaching secara terusmenerus kepada OMS di tingkat kabupaten

Komponen 3: Bantuan Teknis Yappika di Aceh untuk memfasilitasi peningkatankapasitas OMS-OMS di Aceh, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten.

Ringkasan Eksekutif

v

Page 9: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

Hasil program pada tataran outcomes —yakni makin kuatnya OMS-OMS tingkat kabupatendan meningkatnya kapasitas resource organisation di tingkat propinsi— akan secara langsungbermanfaat bagi OMS-OMS yang terlibat karena mereka mendapatkan ketrampilan baru dankemampuan mengelola kelembagaan secara efektif. Kalangan pemerintah yang berinteraksidengan mereka juga akan mendapat manfaat karena memperoleh berbagai masukan dalampenyusunan kebijakan yang lebih responsif dengan kepentingan publik.

Hasil program pada tataran output —yakni meningkatnya ketrampilan dalam halpengorganisasian komunitas, analisis dan perumusan rekomendasi kebijakan, pengembanganjaringan, membangun opini publik dan aliansi strategis, melakukan pelatihan, pengembangansistem manajemen dan prosedur—akan memberikan manfaat bagi OMS yang berpartisipasidan instansi pemerintah yang berinteraksi dengan mereka.

Baik CIDA maupun Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa penguatan masyarakat sipilmerupakan prioritas utama dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Melaluipeningkatan kapasitas OMS lokal di Aceh untuk berpartisipasi dalam dialog kebijakan danmempengaruhi kebijakan publik, program ini akan berkontribusi terhadap tujuan-tujuan yangtelah dirumuskan oleh pemerintah Indonesia maupun CIDA.

Yappika and USC Canada meyakini bahwa kemajuan demokrasi dan tata pemerintahantidak dapat dicapai tanpa secara eksplisit menerima kesetaraan laki-laki dan perempuan dalamproses penyusunan kebijakan publik. Melalui program ini, USC Canada dan Yappika akanmemberikan perhatian terhadap kesetaraan gender, baik dalam struktur OMS maupun di dalamkomunitas dimana program dilaksanakan.

vi

Page 10: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

1

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Pada tanggal 26 December 2004, gempa bumi dengan kekuatan 9,0 skala richter terjadi diujung utara Pulau Sumatra, Indonesia. Gempa bumi tersebut diikuti dengan tsunami yanghebat yang menghancurkan kehidupan masyarakat di sepanjang pantai Propinsi NAD, dan disebagian Propinsi Sumatera Utara. Tsunami juga menyebabkan korban jiwa dan kehancurandi beberapa kawasan Asia Selatan, bahkan hingga Afrika. Kerusakan dan kerugian akibatgempa dan tsunami yang diderita masyarakat di Indonesia sangat besar, melampaui negara-negara lainnya. Korban meninggal dilaporkan sebanyak 128.845 jiwa, dan yang hilang 94.682jiwa. Sementara itu, jumlah orang yang menjadi pengungsi (IDP’s) sebanyak 513.278 jiwa diAceh dan 19.620 di Sumatera Utara. adalah sebagai berikut;

Bencana alam yang cukup besar ini telah memicu kehadiran bantuan internasional, baikuntuk mengatasi kondisi darurat (emegency) maupun program rehabilitasi dan rekonstruksiyang bersifat jangka panjang. Pemerintah Indonesia telah membuat master plan untuk kegiatanrekosntruksi dan rehabilitasi, sekaligus membentuk Badan Rehabiltasi dan Rekonstruksi (BRR)yang bertanggungjwab mengkoordinir seluruh kerja-kerja rehabilitasi dan rekonstruksi.Sebagaimana tercantum dalam master plan, kegiatan rekonstruksi tidak hanya akanmemfokuskan perhatian pada infra-struktur fisik, seperti perumahan, prasarana jalan dan pasar,tetapi juga mengembangkan struktur sosial masyarakat dengan memberi kesempatan kepadamasyarakat Aceh untuk berpartisipasi dalam membangun tata pemerintahan di wilayah merekamasing-masing. Dalam konteks revitalisasi pengembangan sosial inilah penguatan organisasimasyarakat sipil diperlukan agar mereka dapat berperan aktif dalam membangun kembalikehidupan masyarakat di Aceh.

Program ini akan meneruskan aktivitas penguatan kapasitas dan peningkatan partisipasimasyarakat sipil dalam proses rekonstruksi Aceh, yang sebelumnya telah didukung oleh CIDA.Melalui Partnership Program for Development phase II (PPD II), assessmen telah dilakukan di10 kabupaten yang terkena dampak tsunami untuk mengidentifikasi infrastruktur sosial danpeningkatan kapasitas yang dibutuhkan oleh Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di tingkatlokal. Hasil assesmen menunjukkan bahwa dibutuhkan program peningkatan kapasitas untukdapat memperkuat kemampuan OMS berpartisipasi lebih aktif dalam proses rehabilitasi danrekonstruksi Aceh. Beberapa temuan utama dari assesmen tersebut adalah sebagai berikut:

Adanya kesenjangan antara OMS yang ada dengan kemampuan yang merekamiliki untuk memperkuat modal sosial di dalam komunitas (kelemahan dalamanalisis sosial dan kapasitas pengorganisasian masyarakat)

Kesadaran mengenai pentingnya membangun organisasi rakyat yang solid untukmemperjuangkan kepentingan bersama sudah muncul, tetapi masih ada masalahdalam kapasitas membangun organisasi

Masyarakat pada umumnya sadar bahwa tanggungjawab pemerintah menyediakanpelayanan publik yang paling mendasar (seperti kesehatan dan pendidikan) tetapikurang dorongan untuk menuntut tanggung jawab pemerintah menyangkutkebutuhan mereka

BAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUANBAGIAN 1: PENDAHULUAN

Page 11: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

2

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Adanya kesenjangan pengetahuan masyarakat mengenai proses penyusunankebijakan dan saluran-saluran untuk menyampaikan aspirasi mereka, termasuktidak mengetahui bagaimana cara berpartisipasi dalam proses penyusunankebijakan

Ada peningkatan jumlah organisasi baru, tetapi tidak memiliki visi yang jelas untukpemberdayaan masyarakat dan lemah dalam membangun jaringan atau aliansistrategis

Page 12: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

3

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

BAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAMBAGIAN 2: DISAIN PROGRAM

2.12.12.12.12.1 Latar BelakangLatar BelakangLatar BelakangLatar BelakangLatar BelakangKonteks ProgramSebelum tanggal 26 Desember 2004, akses ke Aceh oleh pihak luar, termasuk media

massa dan NGO, amat dibatasi oleh serangkaian peraturan pemerintah dan operasi-operasimiliter. Hal ini terutama disebabkan karena situasi konflik berkepanjangan antara pemerintahIndonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pada situasi seperti itu, pengembangangerakan masyarakat sipil di Aceh amat terbatas. Mayoritas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)di Aceh dapat dideskripsikan sebagai aktor-aktor alternatif dan independen yang bekerja untukisu HAM, hukum dan keadilan. Beberapa NGO yang bergerak untuk isu pengembanganmasyarakat (community development) dan organisasi berbasis keagamaan juga ada danmelanjutkan keberadaannya di setiap desa, tetapi peran mereka bervariasi antar satu komunitasdengan komunitas lainnya

Bencana yang terjadi di Aceh telah mengakibatkan kerusakan yang cukup parah, namunpada sisi lain, juga telah membuka beberapa peluang. Sejak 26 Desember 2004, Aceh menjadiwilayah terbuka untuk dimasuki oleh sekitar 300 organisasi internasional yang memberikanbantuan kemanusiaan dan terlibat dalam proses-proses rekonstruksi. Selain itu, penandatanganMoU antara pemerintah Indonesia dengan GAM pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki,telah menyebabkan situasi yang lebih kondusif bagi OMS untuk terlibat dalam prosesrekonstruksi dan pembangunan di Aceh pada masa-masa mendatang.

Namun demikian, peluang ini tidak dapat direspon secara memadai oleh OMS di tingkatlokal, karena keterbatasan kapasitas yang mereka miliki. Dari hasil beberapa assesmen yangdilakukan setelah bencana tsunami, keterbatasan kemampuan OMS lokal disebabkan olehbanyaknya aktivis yang hilang, baik karena meninggal dunia atau pindah tempat. Pada saatyang bersamaan, banyak LSM internasional dan nasional yang beroperasi di Aceh merekrutstaf LSM lokal yang terbaik dan cerdas, sehingga berpengaruh juga terhadap kapasitas OMSlokal. Meskipun ada beberapa LSM tingkat nasional yang cukup kuat bekerja di Aceh, tetapibanyak LSM lokal atau kelompok masyarakat yang lemah kapasitasnya dalam pengorganisasianmasyarakat, lobby, dialog kebijakan dan mengelola program mereka secara berkelanjutan.Oleh karena itu, dukungan terhadap peningkatan kapasitas OMS lokal merupakan unsur yangsangat penting dalam mempromosikan pemerintahan lokal yang demokratis di Aceh danmembantu masyarakat Aceh merealisasikan keinginan mereka untuk pembangunan kembaliAceh ke arah yang lebih baik.

Pelatihan, bantuan teknis dan pendampingan secara terus menerus merupakan kegiatankunci dalam memberdayakan dan meningkatkan kaspasitas OMS lokal untuk mengembangkanpartisipasi publik yang inklusif, memperngaruhi kebijakan dan arah program dari pemerintahlokal maupun aktor-aktor pembangunan strategis lainnya. Peningkatan ketrampilan masyarakatdalam bidang analisis kebijakan dan anggaran, misalnya, dapat membangun kepercayaan diridan kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses penyusunan kebijakan,sehingga kebijakan dan program-program yang disusun mengakomodasikan kebutuhanmasyarakat

Page 13: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

4

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Keterkaitan dengan Kebijakan CIDA dan Pemerintah IndonesiaBaik CIDA maupun Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa penguatan masyarakat sipil

merupakan prioritas utama dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Gagasan programini mendukung tujuan program CIDA untuk rekonstruksi Aceh dan Sumatera Utara, melaluipeningkatan kapasitas OMS di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota untuk mengembangkanpartisipasi publik yang inklusif dalam kegiatan-kegiatan rekonstruksi dan mempengaruhikebijakan yang berkaitan dengan pelayanan publik.

Pemerintah Indonesia sendiri dalam Master Plan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Acehdan Nias yang disusun BRR menyebutkan pentingnya keterlibatan masyarakat sipil dalamproses rehabilitasi dan rekonstruksi. Lebih jauh lagi, tata pemerintahan yang baik dan partisipasimasyarakat sipil dalam pembuatan kebijakan juga tercantum sebagai prioritas penting dalamrencana pembangunan Indonesia. Prioritas itu tercantum dalam Rencana Pembangunan JangkaMenengah (RPJM) tahun 2004-2009, yang antara lain menyebutkan: (1) menciptakan Indonesiayang aman dan damai (menyelesaikan konflik dan memerangi terorisme); (2) membangundemokrasi dan keadilan untuk semua warga negara (reformasi hukum, tata pemerintahan,mengembangkan transparansi dan akuntabilitas); dan (3) meningkatkan kesejahteraan bagiseluruh masyarakat (akses terhadap pelayanan publik, menyediakan lapangan kerja yang lebihluas dan lebih baik, dan pengembangan sumberdaya manusia). Merujuk pada rencana-rencanasebelumnya, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat sipil dalam prosespembuatan kebijakan dan perekonomian, dan mendorong terjadinya pembagian tanggung jawabantara masyarakat sipil dan pemerintah dalam mengimplementasikan strategi dan memonitorperkembangannya. Melalui peningkatan kapasitas OMS lokal di Aceh untuk berpartisipasi dalamdialog kebijakan dan mempengaruhi kebijakan lokal, program ini akan berkontribusi terhadaptujuan-tujuan yang telah dirumuskan oleh pemerintah Indonesia.

Mitra KerjaUSC Canada dan Yappika telah memilih dua lembaga di tingkat propinsi untuk menjadi

mitra utama dalam melaksanakan program ini, yaitu ADF dan IMPACT. Kedua organisasi tersebutmemiliki beberapa pengalaman dalam memberikan pelayanan dan fasilitasi kepada lembaga-lembaga di tingkat kabupaten, dan potensial untuk berkembang menjadi service providerpeningkatan kapasitas pada masa mendatang. Program ini akan mengakselerasi potensi yangdimiliki oleh kedua lembaga tersebut dan mengembangkannya menjadi organisasi sumberdaya(resource organisation) yang berasal dari dalam wilayah Aceh sendiri. Selain dengan ADF danIMPACT, program ini juga akan bekerjasama dengan 2 jaringan OMS tingkat propinsi dan 14OMS di 7 kabupaten wilayah kerja program.

Wilayah kerjaProgram ini akan memfokuskan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas di delapan wilayah

kerja di Aceh, yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeuluedan Singkil. Kegiatan peningkatan kapasitas untuk organisasi tingkat propinsi dan jaringanOMS akan dilakukan di wilayah Banda Aceh, dan untuk peningkatan kapasitas OMS tingkatkabupaten dilakukan di 7 kabupaten lainnya.

Page 14: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

5

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

2.22.22.22.22.2 Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Analisis Kerangka Logis (Logical Framework AnalysisLogical Framework AnalysisLogical Framework AnalysisLogical Framework AnalysisLogical Framework Analysis)))))2.2.1 Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi MasyarakatSipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh ini adalah untukmeningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatanrekonstruksi dan pelayanan publik secara adil, partisipatif dan gender sensitif.Sedangkan sasarannya adalah memberdayakan dan meningkatkankapasitas OMS di beberapa kabupaten terpilih dan di tingkat propinsi agardapat lebih aktif berpartisipasi dalam proses rekonstruksi, khususnyaberkaitan dengan perbaikan kualitas perencanaan dan pelaksanaankegiatan-kegiatan pelayanan publik dan rekonstruksi yang dapat memenuhikebutuhan masyarakat

2.2.2 Hasil yang diharapkanImpact:Partisipasi publik, baik laki-laki maupun perempuan, dalam perencanaandan pelaksanaan rekonstruksi khususnya yang berkaitan denganpemenuhan pelayanan dasar, lebih inklusif

Outcomes:1. Menguat dan meningkatnya kapasitas OMS dalam mengembangkan

partisipasi publik secara inklusif, baik laki-laki maupun perempuan, danmempengaruhi perumusan serta implementasi kebijakan pemerintahdaerah maupun pihak-pihak strategis lainnya

2. Meningkatnya kapasitas resource organisation di tingkat propinsi dalammendukung peningkatan ketrampilan OMS melakukan advokasikebijakan dan pengorganisasian masyarakat.

Outputs:1.1 Meningkatnya keterampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalam

melakukan pendampingan masyarakat dan memperkuat modal sosial

1.2 Meningkatnya ketrampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalammenganalisis kebijakan pelayanan publik dan menyusun rekomendasikebijakan untuk disampaikan kepada pemerintah dan berbagai pihakstrategis lainnya

1.3 Meningkatnya ketrampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalammengembangkan jaringan, mempengaruhi opini publik dan membangunaliansi strategis

1.4 Meningkatnya ketrampilan OMS terpilih di tingkat kabupaten dalammengimplementasikan program kerjanya

2.1 Meningkatnya ketrampilan aktivis OMS di tingkat propinsi, baik laki-laki maupun perempuan, dalam melakukan pelatihan, bantuan teknis,coaching, dan memfasilitasi proses pengambilan keputusan yanginklusif

Page 15: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

6

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

2.2 Berkembang dan berfungsinya mekanisme pembelajaran antarsesama (peer-learning) di dalam resource organisation di tingkatpropinsi

2.3 Ada dan berfungsinya prosedur dan sistem manajemen dalampemanfaatan sumber daya manusia, dan tersusunnya materi-materiuntuk peningkatan kapasitas

2.4 Menguatnya jaringan dan hubungan kemitraan antar sesama OMS ditingkat propinsi untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitasOMS dan mengembangkan/mempromosikan agenda bersama

2.32.32.32.32.3 Komponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramKomponen dan Kegiatan-kegiatan Utama ProgramProgram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses

Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh memiliki tiga komponen utama, yaitu:

Pengembangan Kapasitas untuk OMS terpilih di tingkat Kabupaten

Penguatan Resource Organisation di tingkat Propinsi; dan

Bantuan Teknis Yappika di Aceh

Komponen 1: Pengembangan Kapasitas untuk OMS terpilih di tingkatKabupaten

Komponen 1 ini bertujuan untuk membangun dan memperkuat kapasitas OMS tingkatKabupaten dalam melakukan advokasi kebijakan publik dan mendorong terjadinya partisipasiinklusif dari OMS dan wakil-wakil berbagai kelompok kepentingan dalam proses-prosespenyusunan kebijakan publik yang formal. Beberapa sub-komponen yang dirancang untukmencapai tujuan ini adalah; (a) pengembangan modal sosial; (b) analisis kebijakan danpenyusunan rekomendasi kebijakan; (c) pengembangan jaringan, lobby, mempengaruhi opinipublik dan membangun aliansi strategis; serta (d) peningkatan ketrampilan dalam mengelolaprogram.

Peningkatan kapasitas di bawah komponen ini akan diberikan kepada 14 OMS mitra yangterpilih dari 7 kabupaten di Aceh. Berbagai strategi akan dikembangkan sebagai sebuahkesatuan pelaksanaan advokasi kebijakan, mulai dari pengorganisasian kelompok basis;pelaksanaan riset dan analisis kebijakan; penyusunan naskah akademik, kertas posisi danrekomendasi kebijakan (termasuk legal drafting); pelaksanaan kampanye publik untuk meraihdukungan berbagai pihak; serta aktivitas-aktivitas memahami situasi politik mikro secaramendetail, mengembangkan aliansi strategis dan jaringan kerja, serta melakukan lobby keberbagai pihak penentu kebijakan tingkat Kabupaten.

Kegiatan utama untuk membangun kapasitas advokasi kebijakan di tingkat kabupaten iniadalah pelatihan, bantuan teknis, coaching, dan studi banding. Kegiatan-kegiatan ini akandirancang dan dilaksanakan terutama oleh ADF, Impact dan Yappika, namun jika ada bidang-bidang tertentu yang tidak bisa dipenuhi oleh ketiga lembaga ini, maka dapat memanfaatkansumberdaya dari luar.

Page 16: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

7

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Waktu pelaksanaan setiap jenis kegiatan peningkatan kapasitas tersebut akan disusunsesuai dengan perkembangan tingkat kapasitas organisasi mitra serta kemajuan pelaksanaanadvokasi kebijakan di tiap kabupaten. Dengan mengingat bahwa ini program iterative makajenis kebutuhan atas pelatihan, bantuan teknis atau coaching bisa berubah sesuai denganperubahan situasi di lapangan. Tugas utama dari ADF, Impact dan Yappika adalah membangunkapasitas organisasi mitra di Kabupaten terpilih agar mampu mengkapitalisasi berbagai jenispengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki menjadi sesuatu yang dapat digunakan untukmelakukan advokasi. Dengan demikian, proses peningkatan kapasitas yang akan dilakukantidak hanya melalui training in-class, tetapi diikuti dengan penerapan langsung di lapangan.

1.1 Pengembangan Modal SosialSub-komponen ini mencakup segala hal yang berkaitan dengan pengorganisasiankomunitas (community organizing) dalam rangka memperkuat/merevitalisasi modalsosial yang ada di tengah masyarakat. Hasil dari community organizing yangdiharapkan adalah terwujudnya komunitas yang terorganisir (baik laki-laki maupunperempuan), yang sadar akan hak-hak dasarnya, mampu mengidentifikasi dengantepat problem-problem mendasar yang mereka hadapi dan mencari solusi atasproblem mendasar tersebut, serta merumuskan aturan-aturan dan mekanisme yangdisepakati untuk gerakan bersama.

Pendekatan community organizing yang dilakukan akan berdasarkan padakelompok-kelompok kepentingan (misalnya: buruh, nelayan, petani, kelompokkeagamaan, masyarakat adat, organisasi perempuan, kelompok pemuda, miskinkota) dan bukan atas dasar wilayah administratif mukim, gampong, atau kecamatan.Dengan demikian, lembaga mitra kabupaten memang harus memikirkan secaraserius kelompok-kelompok kepentingan apa saja yang perlu didampingi, sehinggamampu berpartisipasi untuk menggulirkan isu yang akan didorong menjadi kebijakanpublik di tingkat Kabupaten.

Aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dalam sub-komponen ini terdiridari:

Pelatihan/bantuan teknis/coachingIMPACT dan Yappika akan bekerjasama melatih staf dari lembaga mitrakabupaten untuk menjadi pendamping komunitas (Community organizer/CO)yang memiliki kemampuan mengembangkan pemimpin informal dari komunitasyang didampinginya. Pelatihan yang akan dibuat mencakup antara lain: pelatihanCO, pendokumentasian perkembangan dinamika lapangan, kepemimpinan,analisis sosial dan gender, serta tema-tema lain yang menjadi kebutuhan darikelompok dampingan. Bantuan teknis dan coaching melalui beberapa kunjunganakan dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pelatihan dapat diterapkan.Meskipun target utama dari pelatihan adalah staf lembaga mitra, tetapi pelatihanini dapat juga diikuti oleh wakil komunitas dampingan yang dipercaya oleh

Page 17: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

8

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

komunitas memimpin mereka dan/atau bertindak sebagai dinamisator lapangan.Program ini akan memastikan bahwa setiap lembaga mitra kabupaten akanmengembangakan kapasitas CO laki-laki maupun perempuan secara seimbang.

Pengorganisasian komunitas, termasuk penyediaan dana hibah skala kecilYang dimaksud dengan pengorganisasian komunitas (community organizing)adalah seluruh kegiatan pendampingan yang dilakukan pada komunitas tertentuoleh pendamping komunitas (community organizer) untuk memastikan terjadinyakonsolidasi sumberdaya komunitas yang didampingi. Bagian dari tugascommunity organizer adalah mendorong tumbuhnya kesadaran komunitas atashak-hak dasarnya, sekaligus memastikan terbangunnya kemampuan komunitasmengorganisir diri, mengartikulasikan kepentingan, dan mengatasi persoalan-persoalan dasar yang dihadapi secara mandiri. Agar tugas-tugas tersebut dapatdilaksanakan dengan baik, maka program ini akan mendukung biaya-biaya yangdiperlukan oleh community organizer, mencakup sallary, transport dan hiduphidup selama di lokasi pendampingan, serta kebutuhan peralatan dari paracommunity organizer tersebut. Program ini akan memastikan adanyapendampingan secara seimbang terhadap kelompok perempuan atau kelompokyang memperjuangkan masalah-masalah yang menyangkut kepentinganperempuan.

Dana hibah skala kecil (small grant) maksimum Rp 8.000.000 akan dimanfaatkansebagai pintu masuk untuk melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompokkepentingan, sekaligus menjadi awal dari rangkaian usaha mengembangkankonsolidasi di tingkat komunitas. Tujuan dari pemberian small grant ini adalahuntuk membangun kepercayaan dan mendorong komunitas untuk salingbekerjasama. Oleh karena itu, small tidak dapat digunakan untuk modal usahaatau digunakan untuk kepentingan individual. Jenis-jenis kegiatan yang dapatdidukung dapat berupa: pembangunan sarana sosial yang dibutuhkan komunitas(lapangan bola, jembatan kecil, balai pertemuan); alat untuk menyelenggarakanevent-event khusus kebudayaan dan olahraga yang dibutuhkan oleh komunitas(missal: bola kaki, toa, tikar); maupun juga dalam bentuk kenduri komunitas/buka puasa bersama (pesejuk) untuk mempererat ikatan kekerabatan dengankomunitas yang didampingi. Proses untuk pemberian small grant akan disertaidengan analisis kemanfaatannya bagi perempuan maupun laki-laki.

Pertemuan komunitas akan diselenggarakan untuk mengidentifikasi akarmasalah yang dihadapi komunitas, mendorong munculnya kesepakatan-kesepakatan dan aturan main ditengah komunitas, termasuk untuk memberikanketrampilan baru (misalnya: kepemimpinan yang egaliter, ketrampilanberorganisasi dan mengembangkan program kerja bersama), serta merumuskanstrategi aksi yang akan dilakukan bersama dalam rangka merespon/mengantisipasi isu tertentu. Dalam pertemuan-pertemuan komunitas akandisinggung juga wacana kesetaraan gender

Page 18: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

9

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Magang/studi bandingMagang/studi banding merupakan salah satu jenis aktivitas peningkatankapasitas yang akan didukung melalui program ini. Community organizers akanmemiliki kesempatan untuk mengunjungi wilayah lain atau organisasi lain untukbelajar atau memperluas pengetahuan mereka. Tema magang/studi bandingbervariasi, bisa untuk kebutuhan peningkatan kapasitas dasar dalam melakukancommunity organizing, bisa juga untuk meningkatkan pengetahuan dalammembangun inisiatif-inisiatif yang berbasis masyarakat. Disamping itu, bisa puladimanfaatkan untuk melihat pengalaman pemerintah daerah lain dalam rangkamengembangkan tata-pemerintahan yang lebih akuntabel dan responsifmemenuhi kebutuhan dasar warganya. Peserta kegiatan ini dipastikan akan adakeseimbangan antara perempuan dan laki-laki.

1.2 Peningkatan ketrampilan analisis kebijakan dan memproduksirekomendasi kebijakanSub-komponen ini akan memfokuskan perhatian pada peningkatan kemampuanOMS mitra di kabupaten untuk dapat melakukan analisis kebijakan dan menyusunrekomendasi-rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kebijakanyang akan disasar berkaitan dengan pelayanan publik untuk pemenuhan hak sosialdasar masyarakat, baik dalam kerangka rehabilitasi dan rekonstruksi paska tsunamimaupun akibat konflik yang berkepanjangan di Aceh, tergantung dari kondisi spesifikpada masing-masing kabupaten lokasi program. Rekomendasi kebijakan yang akandihasilkan, tidak hanya diarahkan kepada pemerintah lokal, tetapi juga akanditujukan kepada berbagai lembaga donor yang bekerja di daerah bersangkutan,agar program-program pelayanan yang mereka laksanakan sesuai dengankebutuhan masyarakat dan memberikan hasil yang berkualitas. Melalui komponenini diharapkan OMS mitra di Kabupaten dapat menghasilkan analisis kebijakanyang cukup solid berbasiskan pada data dan informasi yang valid, sehinggarekomendasi yang disampaikan memiliki argumen yang kuat untuk dapat diterimaoleh berbagai pihak yang dituju.

Beberapa aktivitas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Pelatihan/bantuan teknis/coachingIMPACT dan Yappika akan berkejasama melakukan training kepada staf OMSmitra di Kabupaten mengenai berbagai ketrampilan yang dapat menunjangmereka menghasilkan analisis kebijakan secara baik, mulai dari penggalian datalapangan melalui riset yang sistematis untuk mengumpulkan berbagai fakta yangterjadi di lapangan, penyusunan argumentasi dengan logika yang mudahdipahami banyak pihak, hingga penulisan rekomendasi yang rasional dan mudahditerapkan. Beberapa pelatihan yang akan dilakukan adalah: metodologi risetuntuk kepentingan advokasi kebijakan (evidence-based policy advocacy

Page 19: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

10

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

research), analisis kebijakan dan legal drafting, serta penulisan kertas posisidan press release. Untuk peningkatan pemahaman, akan dilakukan jugabeberapa pelatihan yang secara khusus mendalami isu-isu tertentu, sepertimisalnya, analisis anggaran atau tema-tema lain yang menjadi kebutuhan.Yappika dan IMPACT juga akan memberikan bantuan teknis dan atau coachingpada saat analisis dan penyusunan rekomendasi kebijakan sedang berlangsung.Selain ditujukan terutama untuk staff OMS mitra, training ini juga bisa diikutioleh individu-individu yang akan dilibatkan sebagai aliansi strategis dalammelakukan advokasi kebijakan yang diusung, baik dari kalangan perguruan tinggi,media massa, pesantren, maupun tokoh-tokoh masyarakat.

Pembuatan materi advokasi (riset kebijakan, naskah akademis, kertas posisidan rekomendasi kebijakan)

Riset kebijakan ditujukan untuk mempelajari secara mendalam kebijakan-kebijakan yang menyangkut pelayanan publik yang ada di satu kabupaten danrelevansinya dengan kehidupan masyarakat di daerah bersangkutan. Kegiatanini akan dilakukan oleh OMS mitra di Kabupaten –dan aliansi strategisnya—yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya, melalui serangkaian prosespengumpulan dokumen kebijakan, penggalian data lapangan dengan carainterview mendalam maupun FGD, diskusi-diskusi di dalam tim studi secaraintensif, dan penulisan laporan. Draft laporan akan dididistribusikan kepada pihak-pihak yang dipandang relevan untuk memberi masukan (peer-review), untukselanjutnya disusun menjadi laporan studi yang komprehensif. IMPACT danYappika akan memberikan bantuan teknis dan atau coaching kepada tim peneliti,sebagai kelanjutan dari pelatihan yang dilakukan secara in-class.

Dari kegiatan ini diharapkan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan kebijakan-kebijakan yang ada, baik menyangkut rumusan substansinya maupun dari segiimplementasinya di lapangan, sekaligus mengetahui kekosongan kebijakan yangmasih diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah —maupunpihak-pihak yang ditunjuk pemerintah untuk memberikan pelayanan— kepadamasyarakat. Riset kebijakan tidak hanya terbatas untuk kebijakan yang sudahada. Tidak tertutup kemungkinan juga dilakukan usul inisiatif untuk lahirnyasebuah kebijakan yang dirasa penting oleh masyarakat, apabila ada kekosongankebijakan menyangkut masalah pelayanan publik tertentu.

Temuan dari kegiatan riset kebijakan juga akan dimanfaatkan untuk menyusunnaskah akademik dan kertas posisi, serta merumuskan rekomendasi kebijakansebagai materi utama dalam advokasi di kabupaten tersebut. Sebelum hasil-hasil perumusan disampaikan kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya,akan dilakukan konsultasi publik untuk mendapatkan umpan balik atas rumusan-rumusan yang telah disusun. Dengan proses seperti ini, maka hasil rumusanyang dibuat benar-benar membuka ruang partisipasi publik, sekaligusmenampung aspirasi atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat

Page 20: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

11

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Magang/study tours untuk menambah pengetahuan dan ketrampilanKegiatan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan ketrampilan daristaf OMS kabupaten dengan memberi kesemopatan mereka belajar dariorganisasi-organisasi tingkat nasional maupun kabupaten lainnya yang memilikibanyak pengalaman dalam melakukan advokasi kebijakan. Dana disediakanuntuk magang di sebuah lembaga agar dapat terlibat langsung dalam kegiatanadvokasi atau mempelajari proses penyusunan analisis kebijakan maupunperumusan rekomendasi. Dari kegiatan ini peningkatan ketrampilan yangdiharapkan diperoleh adalah teknik-teknik dan metoda pengumpulan data daninformasi untuk analisis kebijakan, metoda mereview dan mendalami kebijakanyang dianalisis, paradigma yang digunakan untuk melakukan analisis kebijakandan merumuskan rekomendasi, metoda untuk menyusun argumen yang soliduntuk rekomendasi yang diusulkan, dan bagaimana mengemas rekomendasiyang dibuat agar menarik perhatian pengambil kebijakan.

1.3 Pengembangan jaringan, mempengaruhi opini publik dan membangunaliansi strategisKumpulan kegiatan pada sub-komponen ini ditujukan untuk peningkatan kapasitasOMS mitra Kabupaten untuk melakukan advokasi secara masif denganmenggunakan berbagai metode yang tersedia, seperti lobby, hearing, public forum,pameran, kampanye media termasuk aksi massa jika memang diperlukan. Hasilyang diharapkan adalah terjadinya interaksi yang efektif antara OMS dengan parapengambil kebijakan sehingga memungkinkan diakomodasinya rekomendasi-rekomendasi yang diusulkan oleh OMS. Selain itu, akan dilakukan juga peningkatankapasitas dalam hal mengkomunikasikan pandangan dan posisi OMS terhadappermasalahan kabijakan yang ada kepada khalayak luas secara sistematis, denganharapan agar publik mau memberikan dukungan secara nyata terhadap apa yangdiusulkan oleh OMS.

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Pelatihan/bantuan teknis/coachingSerangkaian pelatihan akan dilakukan oleh IMPACT dan yappika kepada OMSmitra Kabupaten mengenai teknik dan strategi membangun interaksi denganpengambil keputusan, menjalin kerjasama dengan media massa, menggalangdukungan publik, termasuk juga bagaimana membangun jaringan secara efektif.Beberapa jenis training yang akan dilakukan adalah analisis peta politik mikro,lobby dan negosiasi, leadership, teknik fasilitasi, social marketing danpengembangan media kampanye. Berbagai training ini diharapkan dapatmembekali OMS mitra Kabupaten untuk dapat melakukan advokasi secara efektif.Selain dalam bentuk in-class, IMPACT dan Yappika juga akan mendampingiOMS mitra kabupaten dalam proses pelaksanaan advokasi paska pelatihan.

Page 21: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

12

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Pertemuan/Lokakarya (hearing/lobby dan pertemuan refleksi)Hearings dan lobby akan dilakukan oleh OMS mitra kabupaten dan aliansistrategisnya untuk menyampaikan usulan-usulan kepada pengambil keputusan.Kegiatan hearing akan dilakukan secara formal di kantor DPRD maupunpemerintah setempat, sementara lobby dilakukan secara informal denganmemanfaatkan momen-momen yang tersedia. Selain dilakukan secara bersama-sama, lobby juga akan dilakukan secara individual kepada aparat pemerintahdan anggota DPRD untuk memberikan penjelasan lebih detil tentang usulan-usulan yang disampaikan. Strategi lain yang akan dilakukan berkaitan denganlobby ini adalah dengan melakukan diskusi reguler dengan para pengambilkeputusan, dan tidak tertutup kemungkinan juga menjadi tim asistensi yangmendampingi fraksi-fraksi DPRD secara intens.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas kerjasama dengan berbagai pihak yangdipandang sebagai aliansi strategis dari OMS mitra di kabupaten, akan dilakukanpertemuan reguler dengan pihak-pihak tersebut. Pertemuan reguler ini akandimanfaatkan sebagai media sharing antar pihak, penyusunan rencana danstrategi advokasi, serta menjadi ajang refleksi atas kegiatan-kegiatan yang telahdilakukan secara bersama. Secara generik, pertemuan reguler akan dilakukansebulan sekali, tetapi jika ada kebutuhan yang mendesak memungkinkan jugauntuk dilakukan lebih dari satu kali sebulan.

Kampanye publik melalui iklan layanan masyarakat dan penyelenggaraankegiatan (pameran, talk-show, pembuatan poster/leaflet)Kegiatan ini akan dilakukan untuk menyebarluaskan gagasan dan pandanganOMS mitra kabupaten mengenai hal-hal yang berkaitan dengan isu pelayananpublik yang diadvokasikan. Bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan dapatberupa pertemuan tatap muka dengan masyarakat melalui pameran, publik forumdan event-event publik lainnya atau dalam bentuk penyebaran bahan-bahantertulis seperti leaflet, spanduk, sticker, petisi dan poster. Ruang-ruang komunikasidengan publik ini juga akan dilakukan melalui kerjasama dengan stasiun radiodalam bentuk talkshow atau dialog interaktif. Selain untuk meningkatkankesadaran masyarakat, kegiatan ini juga ditujukan untuk menjaring umpan balikdan tambahan informasi dari masyarakat mengenai realitas yang terjadi dilapangan. Hasil akhir yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah mengalirnyadukungan publik terhadap isu-isu yang diadvokasikan oleh OMS mitra kabupaten,dalam bentuk penandatanganan petisi, mengirimkan surat kepada pihak-pihakterkait, terlibat dalam hearing dan aksi-aksi massa, atau bentuk-bentukketerlibatan lainnya.

Relasi dengan media (press release/briefings/conference)Untuk memperluas kampanye atas isu-isu yang diadvokasikan, termasuk jugauntuk menanggapi berbagai peristiwa yang berkaitan dengan isu yangdiadvokasikan, OMS mitra kabupaten akan memanfaatkan media massa cetak

Page 22: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

13

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

sebagai media kampanye. Bentuk kegiatannya dapat berupa press release, pressbriefing atau pers conference, tergantung dari kepentingan dan momentum yangada. Akan dilakukan juga analisis media review untuk mengetahuikecenderungan perhatian media massa terhadap sebuah tema tertentu dalamrangka mengembangkan strategi advokasi yang lebih efektif.

1.4 Peningkatan ketrampilan implementasi programSub-komponen ini akan mencakup kegiatan-kegiatan yang ditujukan untukpenguatan kelembagaan OMS mitra kabupaten, baik dalam hal internal governance,pelaksanaan program maupun pengelolaan keuangan. Perhatian terhadapkapasitas kelembagaan ini penting dilakukan agar semua program yang dirancangdapat terlaksana dengan baik, dalam artian berjalan sesuai dengan rencana danakuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa kegiatan yang akandilakukan adalah sebagai berikut:

Pelatihan/bantuan teknis/coaching

ADF dan Yappika secara bersama-sama akan memberikan pelatihan kepadaOMS mitra kabupaten berkenaan dengan pengelolaan program dan keuangan.Dalam bidang pengelolaan program, beberapa ketrampilan yang akan menjadiperhatian menyangkut sistem pendokumentasian, monitoring lapangan danpenyusunan laporan perkembangan program. Sementara untuk bidangkeuangan, selain pengelolaan keuangan sehari-hari, akan dikembangkan jugasistem pengelolaan keuangan secara menyeluruh pada setiap lembaga, termasukpengembangan standar dan prosedur-prosedur keuangan yang memenuhistandar audit. Untuk mendampingi penerapan hasil in-class training, ADF danYappika juga akan memberikan bantuan teknis dan coaching secara rutin agarpengetahuan dan ketrampilan yang disampaikan dalam training menjaditerlembaga di dalam setiap OMS mitra kabupaten. Pada saat pendampinganrutin ini, perhatian juga akan diberikan untuk memastikan bahwa mekanismekelembagaan, misalnya sistem kontrol dari pengurus terhadap pelaksana,berjalan sesuai dengan anggaran dasar setiap lembaga.

Core support

Untuk memastikan bahwa semua rencana kegiatan dapat berjalan dengan baik,maka OMS mitra kabupaten akan mendapatkan dukungan operasional, yangdapat digunakan untuk sewa kantor, biaya komunikasi, biaya listrik, pembayaransallary, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebutuhan lembaga untukmelaksanakan program. Dalam kaitan ini, akan diberlakukan aturan-aturan yangmenyangkut sistem pengadaan barang sesuai dengan standar CIDA danketersediaan bukti-bukti yang sah dan asli pada setiap pengeluaran uang demiterpenuhinya akuntabilitas lembaga dalam mengelola program.

Page 23: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

14

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Komponen 2: Penguatan Resource Organisation di tingkat PropinsiKomponen 2 secara khusus ditujukan untuk membangun kapasitas dari 2 organisasi di

tingkat propinsi, yaitu IMPACT dan ADF, agar dapat memberikan fasilitasi kepada OMS mitrakabupaten dengan baik. Beberapa sub-komponen telah dirancang untuk mencapai tujuan ini,yaitu pengembangan ketrampilan untuk aktivis OMS, pengembanagn mekanisme pembelajaransesama, pengembangan sistem manajemen dan prosedur, serta pengembangan/perluasanjaringan dan kemitraan.

Organisasi yang kuat di tingkat propinsi dibutuhkan untuk melanjutkan peningkatan kapasitasterhadap OMS di tingkat kabupaten yang lebih kecil dan lebih lemah pada saat berakhirnyakerjasama dengan lembaga donor. Pendekatan dalam melakukan penguatan IMPACT danADF mencakup pelatihan langsung kepada 2 lembaga tersebut, diikuti dengan bantuan teknisdan coaching oleh Yappika agar ketrampilan mereka dapat langsung dipraktekkan dalam melatihdan memfasilitasi OMS di tingkat kabupaten. Kepada IMPACT, penguatan kapasitas akanmengarah pada kemampuan fasilitasi, baik teknik-teknik yang akan mereka gunakan maupundalam hal penyusunan materi dan modul pelatihan yang akan disampaikan kepada OMS mitrakabupaten. Untuk dapat mengakselerasi dukungan yang diberikan IMPACT kepada OMS mitrakabupaten, akan dikembangkan pula mekanisme pembelajaran antar sesama (peer learning)yang sistematis dengan merefleksikan berbagai pengalaman yang mereka miliki. Sementarauntuk ADF, peningkatan kapasitas terutama ditujukan untuk mendukung peran-peran ADFsebagai organisasi pengelola dana yang dapat memberikan asistensi dalam bidang pengelolaanprogram yang efektif, termasuk dalam melakukan monitoring dan pendokumentasian hasil-hasil kerja lapangan dengan baik. Untuk menjaga transparansi pengelolaan dana yang dilakukan,akan ditingkatkan pula kapasitas pengembangan sistem pengelolaan keuangan yang transparan,bukan hanya untuk ADF sendiri tetapi juga untuk disebarluaskan kepada lembaga-lembagayang menjadi dampingan ADF.

Selain memberikan perhatian kepada Impact dan ADF, komponen ini juga akan mendukungperan-peran forum/jaringan OMS — salah satu yang diperhatikan adalah jaringan CSO yangmemperjuangkan aspirasi perempuan — yang ada di Banda Aceh untuk memberikan pelayananyang maksimal kepada anggota/partisipan sesuai dengan mandat mereka. Tujuannya agarforum/jaringan OMS benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga terjadi gerakanyang terkonsolidasi dalam melaksanakan isu-isu strategis yang telah dirumuskan bersama.Dalam kaitan ini, kapasitas yang akan ditingkatkan adalah bagaimana forum/jaringan dapatmenjalankan mekanisme internalnya sesuai dengan statuta yang mereka miliki. Pada sisi lain,akan didorong pula sinergi antar forum/jaringan dalam mengadvokasikan isu-isu yang menjadikepedulian bersama.

2.1 Peningkatan ketrampilan bagi aktivis OMSSub-komponen ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas fasilitator-fasilitatoranggota IMPACT dan juga untuk staff ADF dalam mengembangkan media-mediafasilitasi (metodologi dan media pendidikan popular – pendidikan orang dewasa),analisis anggaran, dinamika sistem untuk membaca geopolitik wilayah (geoghrapicprofiling), strategi fundraising, project development and management, internal audit,organizational development, MIS. Peningkatan kapasitas akan menggunakan

Page 24: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

15

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

beragam metode, mulai dari Training of Trainers (ToT), coaching maupunpembelajaran bersama (peer learning) antar sesama fasilitator IMPACT dan ADF.Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Training of Trainers (ToT)ToT akan dilakukan untuk membekali fasilitator Impact dan staf ADF dalammemberikan penguatan kapasitas kepada OMS di kabupaten. Training-traininguntuk IMPACT diantaranya: pengembangan metodologi dan media pendidikanpopuler, analisis anggaran, dinamika sistem, pemahaman/ pembacaan geopolitikwilayah. Sementara untuk ADF, beberapa training yang diperlukan adalah strategyfund raising, project development and management, manajemen strategis,internal audit, organisation development, dan majemen sistem informasi. Yappikabertanggung jawab menyediakan pelatih untuk ADF dan IMPACT yang berasaldari dalam dan luar Aceh. ToT ini terbuka juga untuk staf forum/jaringan di BandaAceh, sehingga mereka pun memiliki ketrampilan untuk melayani anggota/partisipannya yang tersebar di seluruh Aceh.

Pelatihan/bantuan teknis/coaching untuk OMS di tingkat KabupatenIMPACT and ADF akan memberikan pelatihan/bantuan teknis/coaching kepadaOMS mitra kabupaten, sesuai kebutuhan yang diajukan oleh mitra OMSkabupaten. IMPACT akan memberikan pelatihan pada bidang-bidang yang dapatmenjamin proses-proses pendampingan masyarakat, pengembangan jaringandan kampanye publik yang dilakukan OMS mitra kabupaten memiliki orientasiyang sesuai dengan perubahan yang diharapkan terjadi di kabupatenbersangkutan. ADF akan lebih banyak memberikan pelatihan padapengembangan kelembagaan OMS mitra kabupaten, baik menyangkutpengelolaan program maupun keuangan yang dapat memenuhi internalgovernance yang baik, pengembangan partisipasi yang tinggi danakuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam berbagai kegiatanpelatihan yang akan diberikan kepada OMS mitra kabupaten, ADF akan bertindaksebagai panitia penyelenggara, sementara Impact akan memposisikan dirisebagai pelatih/fasilitator. Jika dibutuhkan pelatih dari luar Aceh untukmendampingi IMPACT/ADF, maka akan menjadi tanggung jawab Yappika untukmemenuhinya.

Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh kedua lembaga tersebutdiharapkan tidak hanya akan berhenti pada tataran pengetahuan, tetapi harusberkontribusi langsung terhadap kerja-kerja keseharian dari OMS mitrakabupaten. Dalam konteks inilah maka pendampingan yang intensif akandilakukan oleh ADF dan IMPACT dalam seluruh periode program melalui kegiatanpemberian bantuan teknis (technical assistance) dan coaching terhadap OMSmitra kabupaten. Secara reguler, IMPACT dan ADF memantau perkembanganyang terjadi pada OMS mitra kabupaten dan kemudian merumuskan strategipenguatan lebih lanjut yang diperlukan. Untuk dapat mengukur tingkat

Page 25: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

16

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

perkembangan kapasitas hasil pendampingan yang dilakukan, pada awal periodeprogram. akan dilakukan assessment kapasitas lembaga mitra kabupaten. Hasilassessment ini akan dipandang sebagai base-line data yang dapat digunakansebagai pembanding antara sebelum dan sesudah pendampingan dilakukan.ADF bertanggung jawab untuk mengumpulkan baseline data ini.

Lokakarya/pertemuan untuk refleksi perkembangan OMS kabupatenSerangkaian workshop/meeting dalam rangka mendiskusikan perkembangansituasi OMS di kabupaten yang didukung/difasilitasi akan dilakukan oleh IMPACT,ADF dan Yappika selama periode program berlangsung. Dalam workshop/meeting akan dibicarakan perkembangan kapasitas yang terjadi di kabupaten,termasuk soal perubahan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan efektifitaspendampingan.

2.2 Pengembangan mekanisme pembelajaran sesama (peer-learning)Salah satu strategi untuk meningkatkan kapasitas IMPACT, ADF dan forum/jaringan yang

bertindak sebagai pemberi pelayanan kepada OMS di tingkat kabupaten adalahmengembangkan mekanisme pembelajaran antar sesama pihak yang terlibat (peer learningmechanism). Kegiatan ini ditujukan untuk membagi pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikioleh setiap individu menjadi pengetahuan dan ketrampilan bersama. Dengan demikian,pengetahuan dan ketrampilan tidak hanya akan dimiliki oleh seorang individu saja, tetapi dapatmenyebar kepada banyak orang. Penyebaran pengetahuan dan ketrampilan ini penting dilakukanuntuk mengakselerasi ketersediaan sumberdaya manusia yang dapat merespon kebutuhanOMS mitra kabupaten, sehingga dalam memberikan pendampingan kepada kabupaten tidaktergantung pada satu atau dua orang saja. Hasil-hasil kongkrit dari peer learning mechanismini akan diukur dari tingkat keberhasilan setiap fasilitator IMPACT maupun staf ADF memberikanbantuan teknis dan coaching kepada OMS mitra kabupaten.

Peer learning mechanism akan dilandasi dengan semangat belajar bersama, berkembangbersama. Namun demikian, prosesnya tidak akan dilakukan secara tertutup dengan menafikanpandangan dan perspektif dari luar. Untuk memperkaya wawasan dan menambah inspirasi,akan dilakukan juga upaya-upaya penggalian pengetahuan dan ketrampilan dari berbagai pihaklainnya melalui kegiatan study tour maupun internship.

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam sub-komponen ini adalahsebagai berikut:

Bantuan teknis dan CoachingKegiatan ini akan dilakukan oleh IMPACT dan ADF kepada OMS mitra kabupaten,sebagai wahana untuk mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yangtelah diperoleh. Dengan kata lain, kegiatan coaching dan TA ini merupakan “batuuji” bagi fasilitator IMPACT dan staf ADF untuk membuktikan peningkatanpengetahuan dan ketrampilannya melalui pendampingan mereka terhadap kerja-

Page 26: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

17

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

kerja OMS mitra di kabupaten. IMPACT akan menunjuk seorang fasilitatornyauntuk bertanggung jawab penuh terhadap peningkatan kapasitas OMS di satukabupaten tertentu. Tugas dari fasilitator tersebut adalah; (a) mendampingi OMSmitra kabupaten merumuskan strategi advokasi yang tepat sesuai denganperkembangan situasi yang terjadi di kabupaten bersangkutan; (b) mendampingiOMS mitra kabupaten agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan orientasiprogram dan capaian-capaian hasil yang dirumuskan; (c) mendampingi OMSmitra kabupaten dalam mengembangkan jaringan dan membangun aliansistrategis dengan berbagai pihak yang ada di kabupaten tersebut; (d)mengupayakan terpenuhinya berbagai kebutuhan peningkatan kapasitas dariOMS mitra kabupaten, dengan mengkomunikasikan hal tersebut kepada ADF,Yappika, atau fasilitator IMPACT lainnya.

Staf ADF akan memberikan perhatian terhadap peningkatan kinerja internal OMSmitra kabupaten dalam pelaksanaan program. Tugas utama yang harus dilakukanoleh staf ADF adalah; (a) mendampingi OMS mitra kabupaten mempraktekaninternal governance sesuai dengan mekanisme yang berlaku di lembagaberangkutan; (b) mendampingi OMS mitra kabupaten dalam mengembangkansistem pengelolaan keuangan secara akuntabel; (c) mendampingi OMS mitrakabupaten membuat laporan perkembangan program dan laporan keuangansesuai dengan format-format yang telah disiapkan dan memenuhi jadwal yangtelah disepakati; (d) menyelenggarakan training-training yang dibutuhkan olehOMS mitra kabupaten.

Pengukuran mengenai efektifitas bantuan teknis/coaching yang diberikan olehIMPACT maupun ADF akan dilakukan melalui survey kepuasan OMS kabupatenyang dilayani.

Lokakarya/pertemuan untuk untuk menyusun modul/manualSerangkaian workshop penyusunan manual/modul akan dilakukan oleh IMPAT,ADF dan Yappika mengenai tema-tema pelatihan tertentu sesuai dengankebutuhan yang diajukan oleh OMS mitra kabupaten. Dalam workshop ini, setiaporang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan pada bidang tertentu akandiminta untuk membagi pengetahuan dan ketrampilannya kepada yang lain.Peserta yang hadir, akan memberikan komentar dan tanggapan sesuai denganpengalaman yang dimiliki sebagai pengayaan terhadap apa yang telahdisampaikan. Seluruh hasil diskusi kemudian akan dirumuskan secara bersama-sama menjadi modul/manual pelatihan yang dapat digunakan oleh setiap orang.Jika diperlukan, workshop juga akan mengundang narasumber dari luar untukmemberikan tambahan informasi dan perspektif lain.

Untuk merefleksikan efektifitas penerapan modul/manual yang telah diterapkandi kabupaten, akan dilakukan pertemuan reguler setiap bulan antara IMPACT,ADF dan Yappika. Dalam pertemuan reguler ini akan dibahas kekuatan dankelemahan dari modul/manual berdasarkan pengalaman penerapannya dilapangan, untuk kemudian dilakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan.

Page 27: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

18

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Pertemuan reguler ini akan menjadi sarana bagi proses aksi-refleksi-aksi dalamkeseluruhan periode pelaksanaan program, sehingga pendekatan dalampelaksanaan pendampingan kepada OMS mitra kabupaten dapat berjalandinamis mengikuti perkembangan yang terjadi di lapangan.

Magang/Study tourKegiatan ini ditujukan bagi fasilitator IMPACT untuk menambah pengetahuandan ketrampilannya dalam mengembangkan materi dan metode fasilitasi.Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat fasilitator IMPACT dalammendampingi OMS mitra kabupaten. Oleh karena itu, tema-tema yang akandipilih untuk dipelajari dalam kegiatan magang/study tour adalah yang memilikiketerkaitan dengan situasi kabupaten lokasi-lokasi program.

2.3 Pengembangan sistem manajemen dan materi-materi peningkatankapasitasSub-komponen in akan memberikan perhatian secara khusus untuk penguataninstitusi OMS di tingkat propinsi, khususnya ADF dan IMPACT. Sistem manajemenyang efektif perlu dikembangkan oleh ADF agar dapat berfungsi sebagai resourceorganisation yang handal, baik dalam hal penyaluran dana maupun pengembanganprogram dan kelembagaan, termasuk pengembangan prosedur standar dalampengelolaan dana dan berinteraksi dengan berbagai pihak yang terlibat dalamprogram. Untuk IMPACT, Yappika akan membantu IMPACT dapat berfungsi sebagaiasosiasi fasilitator/trainer yang memiliki sistem manajemen yang baik, dalam artianmemiliki prosedur-prosedur standar untuk penyediaan jasa fasilitasi kepadaberbagai pihak, berfungsinya hak dan kewajiban setiap anggota fasilitator,pengaturan jadwal yang pasti dalam alokasi sumberdaya manusia yang dimiliki,termasuk strategi peningkatan kapasitas untuk anggota fasilitator/trainer yangmenjadi anggotanya.

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:Pengelolaan kegiatan dan peningkatan kapasitas stafUntuk dapat menjalankan fungsinya sebagai resource organisation, ADF akanmengembangkan prosedur standar penyaluran dana yang dikelolanya, mencakupmengembangkan alat-alat yang sesuai untuk melakukan assesmen kapasitaskelembagaan lembaga mitranya secara efektif, dan mengembangkan bahan-bahan yang mendukung kebutuhan peningkatan kapasitas lembaga mitranyadalam melaksanakan program di lapangan. Sistem pendokumentasian yang baikakan dibuat berkaitan dengan pengelolaan keuangan, pengelolaan dana,monitoring perkembangan program, strategi fund-raising, dan assesmenkapasitas kelembagaan.

Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai asosiasi fasilitator/trainer secaraefektif, IMPACT akan mengembangkan prosedur-prosedur standar untuk dapat

Page 28: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

19

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

diketahui oleh kalangan internal IMPACT maupun pihak-pihak lain yang inginbekerjasama dengan IMPACT. Secara internal, prosedur standar perlu disusununtuk mengatur hak dan kewajiban fasilitator dan pengaturan alokasi sumberdayafasilitator. Penyusunan prosedur-prosedur ini akan dilakukan melalui serangkaianrapat internal IMPACT dengan mengundang seluruh anggota asosiasi. Berkaitandengan penyusunan materi-materi untuk bahan fasilitasi, akan dilakukanpenyusunan modul/manual melalui serangkaian diskusi secara intensif antarsesama fasilitator IMPACT, dengan tidak tertutup kemungkinan mendatangkanpihak luar sebagai narasumber. Materi-materi yang akan diolah menjadi modul/manual merupakan gabungan dari pengalaman-pengalaman yang diperolehselama ini dan ditambah dengan beberapa rujukan yang diperoleh pada saatstudy tour/internship maupun training-training yang pernah diikuti. Bentuk modul/manual akan disusun dalam bentuk tertulis (booklet/leaflet) maupun dalam bentukaudio-visual untuk memudahkan bagi pihak-pihak yang ingin menggunakannya.

Sewa kantor, pembelian peralatan kerja dan biaya perawatanProgram ini akan menyediakan biaya operasional pelaksanaan kegiatan,mencakup sewa kantor dan perawatannya, biaya komunikasi, ATK dan pembelianperalatan kerja termasuk sepeda motor.

Publikasi dan pengembangan perpustakaanPengembangan perpustakaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan IMPACTatas berbagai rujukan yang dapat digunakan dalam mempersiapkan materi-materitraining maupun fasilitasi. Tercakup dalam kegiatan ini adalah pembelian buku-buku, jurnal maupun publikasi-publikasi dalam bentuk audio-visual. Selain itu,IMPACT pun akan menerbitkan buku, manual/modul yang berhasil disusun dariberbagai pengalaman yang dimiliki.

2.4 Pengembangan jaringan dan kemitraanSub-komponen ini ditujukan untuk terciptanya sinergi kerja antara resourceorganisation, forum/jaringan, maupun aliansi-aliansi taktis yang dibentuk atas isu-isu yang berkembang pada saat tertentu. Pertemuan-pertemuan antar berbagaikomponen tersebut akan dilakukan secara intensif untuk terjadinya saling tukarinformasi mengenai kondisi masing-masing forum/jaringan dalam melakukanpeningkatan kapasitas OMS di tingkat Kabupaten maupun mengenai isu-isu terkiniyang penting untuk disikapi. Diharapkan dari pertemuan-pertemuan ini akan lahirstrategi bersama untuk melakukan peningkatan kapasitas secara masif denganorientasi yang jelas dan terarah terbangun kesepakatan untuk melakukan advokasiatas isu-isu yang krusial untuk disikapi secara bersama-sama.

Dukungan terhadap forum/jaringan OMSProgram ini akan mendukung dua jaringan OMS tingkat propinsi untuk secara

Page 29: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

20

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

khusus menjalankan fungsi-fungsi yang dimandatkan oleh anggota/partisipannya.Dukungan terhadap jaringan ini merupakan strategi untuk memperluas cakupanprogram ke sejumlah OMS yang bergerak pada isu-isu spesifik, sehingga terjadisinergi antara isu-isu pelayanan publik yang diusung program ini dengan isu-isulainnya. Untuk tetap menjamin komitmen program mengenai kesetaraan gender,maka salah satu jaringan yang akan didukung adalah jaringan yang memilikiperhatian utama pada isu gender.

Konsolidasi OMS dan kampanye bersamaYappika akan mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan pertemuankonsolidasi antar berbagai jaringan OMS dan mitra-mitra kerjanya untukmembahas perkembangan situasi yang terjadi. Tujuan dari kegiatan ini adalahagar ada kesamaan sudut pandang antar sesama OMS dalam mensikapi situasiyang berkembang dan bagaimana mengkomunikasikannya kepada berbagaikalangan. Kesepakatan-kesepakatan dalam pertemuan konsolidasi dapat beruparancangan untuk melakukan kampanye bersama dengan pesan yang jelas baikuntuk dilakukan di tingkat propinsi maupun kabupaten.

Komponen 3: Bantuan Teknis Yappika di AcehKomponen ini akan mencakup berbagai kegiatan yang dilakukan Yappika di Aceh berkaitan

dengan peningkatan kapasitas ADF, IMPACT dan jaringan/forum OMS dalam pengelolaanprogram dan keuangan, sekaligus ditujukan untuk memastikan semua rencana program dapatberjalan secara efektif dan mencapai hasil-hasil yang diharapkan sesuai dengan disain program.Berkaitan dengan kapasitas ADF, Yappika akan melakukan technical assistance dan coachingagar ADF berkembang menjadi organisasi grant-making yang profesional di level Aceh.Sementara dalam kaitannya dengan IMPACT, Yappika akan mendukung organisasi pengembangkapasitas (service provider for capacity building) tersebut menemukan bentuk-bentuk peer-learning yang effective, sekaligus meningkatkan wacana dan ketrampilan dari para aktivisanggotanya. Yappika juga memiliki peran mendinamisir dan memperkuat relasi antar jaringanOMS di tingkat propinsi, dan antara jaringan OMS dengan program kerja yang diimplementasikanoleh ADF dan IMPACT sehingga terjadi sinergi gerakan OMS di Aceh.

3.1 Personal and Living allowanceAgar proses peningkatan kapasitas OMS di Aceh berlangsung secara efektif, makaYappika menempatkan 3 orang stafnya di Aceh dalam jangka waktu 6 bulan hingga2 tahun. Meskipun jangka waktu program 3 tahun, staf Yappika akan ditarik kembalike Jakarta setelah 2 tahun, untuk memberikan kesempatan kepada OMS di Acehmengelola program secara mandiri. Staf Yappika akan terus memberikan bantuanteknis dan coaching selama tahun terakhir melalui kunjungan secara reguler darijakarta.

Pada tahap awal (6 bulan pertama), keberadaan staf Yappika akan banyakmemberikan perhatian pada proses seleksi mitra dan pematangan konsep proposal

Page 30: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

21

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

yang diajukan oleh mitra-mitra dari kabupaten agar sesuai dengan gagasan dasarprogram. Selain itu, staf Yappika juga akan mendampingi pengembangan sistemdan standar pelaksanaan program maupun pengelolaan keuangan untuk internalADF dan IMPACT, serta membangun mekanisme kerja antar kedua lembagatersebut dan mengembangkan mekanisme peer learning, baik di dalam masing-masing lembaga maupun antar lembaga.

3.2 Office and Coordination ExpensesSub-komponen ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat mendukungpelaksanaan program berjalan secara efektif, baik menyangkut pengaturan internaldi dalam ADF, IMPACT dan Yappika maupun relasi dengan pihak-pihak lainnya.Beberapa kegiatan yang akan termuat dalam sub-komponen ini adalah; (a) regulermanagement meeting antara Yappika, ADF dan Impact; (b) membangun interaksidan komunikasi yang rutin dengan stakeholder kunci diluar mitra program yangberada di Aceh dalam rangka exposure program, koordinasi program dan mencaridukungan terhadap program kerja; (c) menghimpun data-data yang penting gunamengembangkan data based program. Termasuk di dalam sub-komponen ini adalahpengadaan perlengkapan kantor untuk dapat mendukung kelancaran pelaksanaanprogram.

3.3 Monitoring/bantuan teknis/Coaching kepada OMS tingkat KabupatenSub-komponen ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung ADF danIMPACT dalam memfasilitasi mitra-mitra di Kabupaten, baik dalam hal peningkatankapasitas maupun monitoring perkembangan program di lapangan. Untukkepentingan monitoring, akan disusun rancangan monitoring yang memuat indkator-indikator pencapaian program. Rancangan monitoing yang akan disusun bersamadengan ADF dan IMPCAT ini, akan menjadi tools dalam melihat perkembangankapasitas kelembagaan, pengelolaan program dan keuangan, serta sejauhmanahasil-hasil yang dicapai dalam masa tertentu memiliki kesesuaian dengan orientasiprogram. Selain menyangkut alat monitoring, akan disusun pula format pelaporanyang dapat digunakan oleh setiap mitra. Beberapa kegiatan yang akan dilakukanadalah; (a) Monitoring 6 bulanan untuk Jaringan oms, IMPACT dan ADF; (b) bersamadengan ADF dan IMPACT melakukan monitoring mitra kabupaten; (c) membuatlaporan reguler enam bulanan maupun tahunan; serta (d) melakukan kunjunganke kabupaten, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul.

2.4 Strategi keberlanjutanProgram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam prosesRekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh telah dirancang dengan mempertimbangkankeberlanjutan hasilnya. Pada akhir program diharapkan, dua organisasi di tingkatpropinsi, ADF dan IMPACT akan memiliki ketrampilan pengelolaan program dankeuangan yang baik. ADF akan akan memiliki pengalaman membuat perencanaandan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dengan efektif, serta mengelola dan

Page 31: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

22

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

membuat laporan keuangan organisasi secara akuntabel. Dengan pengalaman-pengalaman ini, akan mudah bagi ADF menarik dukungan dari berbagai lembagadana lainnya untuk keberlanjutan program organisasi. Sementara itu IMPACT akanmenjadi pusat pengembangan sumberdaya OMS yang handal, memiliki tools danperangkat fasilitasi yang lengkap, serta memiliki prosedur dan mekanisme yangberjalan dengan baik. Semuanya itu dapat menjadi modal dasar untuk menjalinrelasi dengan berbagai pihak yang membutuhkan jasa pelayanan dari IMPACT.

Di tingkat kabupaten, pada akhir program, OMS-OMS yang terlibat dalam programini akan memiliki kapasitas yang tinggi dalam mengelola keuangan lembaga,pendampingan masyarakat, analisis kebijakan dan mampu berkomunikasi denganpemerintah maupun pihak-pihak lainnya. Kemampuan dan ketrampilan-ketrampilanini dapat meningkatkan kepercayaan pihak-pihak yang ingin bekerjasama denganOMS-OMS bersangkutan.

2.5 Strategi kesetaraan GenderYappika and USC Canada meyakini bahwa kemajuan demokrasi dan tatapemerintahan tidak dapat dicapai tanpa secara eksplisit menerima kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam proses penyusunan kebijakan publik. Melalui programini, USC Canada dan Yappika akan memberikan perhatian terhadap kesetaraangender, baik dalam struktur OMS maupun di dalam komunitas dimana programdilaksanakan. Beberapa strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Baik perempuan dan laki-laki dilibatkan secara penuh dalam berbagai tahapanprogram, termasuk penjajagan kebutuhan, penyusunan rancangan program,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program

Memastikan bahwa kegiatan pelatihan/peningkatan kapasitas dilakukan untukmenjamin adanya kesetaraan gender. Sebagai contoh, mempertimbangkankeseimbangan jumlah peserta perempuan dan laki-laki dalam pelatihan analisiskebijakan, penyusunan rekomendasi kebijakan dan pengorganisasianmasyarakat. Selain itu, pelatihan-pelatihan yang secara khusus mengenai analisisgender juga akan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahamanseluruh pelaksana program dari berbagai tingkatanmengenai pentingnyakesetaraan gender.

Memastikan bahwa jumlah pelatih dan staf OMS memiliki keseimbangan gender,minimum mencapai 30% perempuan. Yappika akan memastikan bahwa masing-masing organisasi memiliki pendamping masyarakat dari kalangan perempuanAceh, untuk mengidentifikasi dan merespon isu-isu yang khusus dihadapi kaumperempuan, dan mendorong keterlibatan aktif perempuan dalam prosespengambilan keputusan maupun pelaksanaan kegiatan di dalam komunitasmereka masing-masing

Page 32: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

23

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Satu dari dua jaringan OMS yang dipilih sebagai mitra program adalah organisasiyang bergerak pada isu kesetaraan gender

Staf pelaksana program akan mengumpulkan data pada semua tingkatpelaksanaan program dengan melakukan pemilahan jenis kelamin perempuandan laki-laki (gender dis-agregate). Pelatihan akan dilakukan untukpengembangan dan penggunaan dokumentasi dan alat-alat analisis yang sensitifgender.

Page 33: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

24

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Page 34: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

25

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

3.1 Pendekatan manajemen dan struktur

Pihak-pihak utama yang terlibat dalam program ini adalah CIDA, USC Canada,Yappika, IMPACT, ADF, 14 OMS tingkat kabupaten dan 2 jaringan OMS tingkatpropinsi. Selain pihak utama, ada juga pihak sekunder yaitu pihak-pihak yang secaratidak langsung terlibat dalam program tetapi memiliki pengaruh terhadap pencapaianprogram seperti komunitas dampingan, pemerintah lokal, BRR dan OMS-OMSlain yang melakukan kerja-kerja advokasi.

Program ini memiliki Program Steering Committe (PSC) yang merupakan badantertinggi yang memiliki wewenang untuk melakukan perubahan terhadap segalahal yang berkaitan dengan program. PSC terdiri dari perwakilan CIDA, USC Canada,Yappika, ADF, IMPACT dan dua lembaga mitra Kabupaten yang dipilih secarabergantian di dalam pertemuan mitra. Keterlibatan banyak pihak dalam PSCdimaksudkan untuk membuka partisipasi yang luas dalam proses pengambilankeputusan.

Skema keorganisasian program dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

BAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAMBAGIAN 3: MANAJEMEN PROGRAM

Page 35: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

26

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

CIDA

USC Canada

Project Steering Committee

Yappika

IMPACT Aceh Development Fund (ADF)

CSO Networks

District Level CSO Partners

SKEMA KEORGANISASIAN PROGRAM

Reporting

Participation

Coordination/collaboration/technical assistance

Page 36: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

27

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

3.2 Peran para pihakCIDACIDA akan mendukung pembiayaan program ini. CIDA akan terlibat dalammanajemen program secara umum melalui keterlibatannya dalam pertemuanProgram Steering Committee (PSC) yang dilaksanakan setahun sekali, dan melaluimonitoring ke lapangan. Program manajer CIDA akan memberikan persetujuanakhir atas rencana kerja, anggaran dan laporanlaporan perkembangan program.CIDA akan bertanggungjawab kepada masyarakat Canada sebagai pembayarpajak.

USC CanadaPeran utama USC Canada adalah menjamin pencapaian keseluruhan hasil programdi tingkat outcomes. Sebagai lembaga yang menandatangani kontrak dengan CIDA,USC Canada merupakan penanggung jawab utama manajemen dan administrasiprogram, termasuk penyaluran dana, pelaksanaan kegiatan, serta monitoring danevaluasi hasil-hasil yang diperoleh kepada CIDA. Namun dalam pelaksanaanprogram sehari-hari, USC Canada berkoordinasi dengan Yappika yang diikat olehsebuah nota kesepahaman (MoU)

YappikaPeran utama Yappika adalah melakukan peningkatan kapasitas ADF, Impact, danJaringan OMS dalam rangka melakukan peran-peran yang dimandatkan padaorganisasi tersebut. Berkaitan dengan kapasitas ADF, Yappika akan melakukantechnical assistance dan coaching agar ADF berkembang menjadi organisasi grant-making yang profesional di Aceh. Sementara untuk IMPACT, Yappika akanmendukung organisasi pengembang kapasitas (service provider for capacitybuilding) tersebut menemukan bentuk-bentuk peer-learning yang effective,sekaligus meningkatkan wacana dan ketrampilan dari para aktivis anggotanya.Yappika juga memiliki peran mendinamisir dan memperkuat relasi antar jaringanOMS di tingkat propinsi, dan antara jaringan OMS dengan program kerja yangdiimplementasikan oleh ADF dan Impact sehingga terjadi sinergi gerakan OMS diAceh.

Disisi lain, Yappika menjadi organisasi yang secara langsung berhubungan,berkomunikasi serta melakukan proses pelaporan/pertanggunggugatan kepadaUSC Canada dan CIDA. Berkaitan dengan ini, Yappika secara aktif akan membantuADF dan IMPACT mengembangkan sistem pengelolaan keuangan yang transparandan akutantabel. Yappika juga akan membantu ADF mereview laporan keuanganserta narasi mitra kerja Kabupaten, serta mendukung Jaringan OMS menyusunlaporan keuangan yang dapat dipertanggung-jawabkan. Yappika pun bertugasmengumpulkan, mereview laporan-laporan keuangan dan narasi dari masing-masing organisasi pelaksana (ADF, IMPACT, dan Jaringan OMS) untukdiformulasikan menjadi laporan tengah tahun dan laporan tahunan yang akandisampaikan kepada USC Canada.

Page 37: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

28

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Aceh Development Fund (ADF)ADF merupakan mitra kerja utama Yappika dalam rangka melakukan seleksi mitradan program kerja yang akan diimplementasikan oleh mitra OMS Kabupaten,mengelola grant untuk OMS Kabupaten, sekaligus mengembangkan kapasitasmanajemen keuangan organisasi yang bersangkutan. ADFmempertanggunggugatkan pelaksanaan kerja-kerja kepada Yappika, melaluikomunikasi intensif dan laporan-laporan tertulis (narasi dan keuangan), baik yangmenyangkut operasional dan perkembangan kinerja internal organisasi ini maupunyang berkaitan dengan perkembangan program OMS Kabupaten kepada Yappika.

.IMPACTIMPACT memiliki peran utama mengembangkan kapasitas mitra Kabupaten dalamrangka manajemen program, serta keahlian-keahlian khusus yang diperlukan untukmelakukan advokasi kebijakan publik (seperti: analisis kebijakan, legal drafting,lobby, dan lain-lain). IMPACT juga akan bertanggung-jawab menjaga orientasiprogram terus terjaga.IMPACT mempertanggung-gugatkan pelaksanaan kerja-kerjanya kepada Yappikadalam bentuk komunikasi intensif dan laporan-laporan (narasi dan keuangan) secaraberkala.

Jaringan OMSPeran jaringan OMS di tingkat propinsi adalah memberdayakan anggota merekasesuai dengan mandat yang telah diberikan, dan melaksanakan mekanismekelembagaan jaringan sesuai dengan kesepakatan yang ada. Dukungan programini juga diarahkan untuk memfasilitasi proses-proses kolaborasi antar jaringan OMSdalam mensikapi dan/atau merespon isu-isu terkini yang terjadi di Aceh selamaperiode program. Jaringan OMS akan mempertanggung-gugatkan hasil-hasilkerjanya kepada Yappika dalam bentuk komunikasi intensif dan laporan-laporan(narasi dan keuangan) sesuai dengan program kerja yang menjadi bagian tanggung-jawabnya.

OMS tingkat kabupatenOMS tingkat kabupaten adalah front-line pelaksana program di tingkat Kabupatendengan tugas utama mendorong terjadinya peningkatan partisipasi publik,khususnya kelompok yang didampinginya, dalam proses perumusan kebijakantentang pelayanan publik. Disisi lain, mereka juga adalah OMS yang diharapkanmenjadi pelopor dalam membangun gerakan bersama untuk perubahan yang sesuaidengan kebutuhan masyarakat, melalui pengoorganisasian komunitas dan kerja-kerja advokasi kebijakan. OMS tingkat kabupaten mempertanggunggugatkan hasil-hasil kerjanya kepada ADF dalam bentuk komunikasi intensif dan penulisan laporan-laporan (narasi dan keuangan) sesuai program kerja yang menjadi tanggung-jawabnya. Oleh karena itu, ADF akan mengembangkan perjanjian kerja-samadengan para mitra tingkat Kabupaten ini.

Page 38: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

29

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

3.3 Pertemuan-pertemuan

Pertemuan PSCPertemuan PSC dilakukan setahun sekali, dengan agenda utama; (a) melaporkanperkembangan program selama satu tahun sebelumnya untuk mengiformasikankepada anggota PSC mengenai capaian hasil dan kendala-kendala yangdihadapi; (b) pemaparan perencanaan kegiatan program beserta anggaran yangdibutuhkan untuk tahun berikutnya. Dokumen-dokumen perencanaan akandibahas dan disetujui. Persetujuan yang diambil dalam rapat PSC (yangdidalamnya hadir perwakilan CIDA), memberikan arti bahwa semua yang tertuangdalam dokumen telah mendapat persetujuan dari CIDA untuk dilaksanakansepanjang satu tahun ke depan; (c) membahas isu-isu penting yang ada kaitannyadengan program, dan mendiskusikan kebijakan apa yang perlu diambil olehPSC untuk mengantisipasi/mengatasi masalah yang muncul. Jika dianggap perlu,pertemuan PSC dapat mengundang beberapa pihak di luar program, baik darikalangan pemerintah maupun lembaga donor lainnya, untuk menjadi narasumberatau memberikan masukan terhadap program, atau untuk membangun koordinasiyang lebih baik buat pelaksanaan program ke depan.

Pertemuan Mitra (All Partner Meetings/APM)Pertemuan mitra dilakukan setahun sekali dan dihadiri oleh seluruh mitra yangterlibat dalam pelaksanaan program, yaitu Yappika, IMPACT, ADF, OMS tingkatkabupaten, dan jaringan OMS. Tujuan dari pertemuan mitra adalah; (a)mendiskusikan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan, kendala yang dihadapi danpelajaran berharga yang dapat dipetik untuk perbaikan tahun berikutnya; (b)mendapatkan masukan dari semua mitra kerja menyangkut perencanaankegiatan tahun berikutnya, yang akan dikompilasi oleh Yappika untuk dipaparkandalam pertemuan PSC; (c) menentukan wakil-wakil mitra kabupaten untuk hadirdalam pertemuan PSC .

Pertemuan manajemen (Project Management Meetings/PMM)Pertemuan manajemen program dihadiri oleh wakil-wakil Yappika, ADF danIMPACT, yang dilakukan secara reguler setiap bulan sekali. Pertemuan inimerupakan media koordinasi, merefleksikan perkembangan program danmendiskusikan perubahan strategi yang sesuai untuk mencapai hasil.Pengambilan keputusan dilakukan secara konsensus, tetapi jika tidak tercapaikonsensus Yappika memiliki otoritas sebagai pengambil keputusan mengingatYappika terikat MoU dengan USC Canada.

Page 39: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

30

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

2.

Men

ingk

atny

a ka

pasi

tas

reso

urce

or

gani

sati

on d

i tin

gkat

pro

pins

i dal

am

men

duku

ng p

enin

gkat

an k

etra

mpi

lan

OM

S m

elak

ukan

adv

okas

i keb

ijak

an d

an

peng

orga

nisa

sian

mas

yara

kat.

1.

Men

guat

dan

men

ingk

atny

a ka

pasi

tas

OM

S

dala

m m

enge

mba

ngka

n pa

rtis

ipas

i pub

lik, b

aik

laki

-lak

i mau

pun

pere

mpu

an, s

ecar

a in

klus

if

dan

mem

peng

aruh

i per

umus

an s

erta

im

plem

enta

si k

ebij

akan

pem

erin

tah

daer

ah

mau

pun

piha

k-pi

hak

stra

tegi

s la

inny

a

Par

tisip

asi p

ubli

k, b

aik

laki

-lak

i mau

pun

pere

mpu

an, d

alam

pe

renc

anaa

n da

n pe

laks

anaa

n re

kons

truk

si k

husu

snya

yan

g be

rkai

tan

deng

an p

emen

uhan

pel

ayan

an d

asar

, leb

ih in

klus

if

1.1

M

enin

gkat

nya

kete

ram

pila

n O

MS

terp

ilih

di

tingk

at

kabu

pate

n da

lam

m

elak

ukan

pe

ndam

ping

an

mas

yara

kat d

an

mem

perk

uat

mod

al s

osia

l

1.2

M

enin

gkat

nya

ketr

ampi

lan

OM

S te

rpili

h di

tin

gkat

ka

bupa

ten

dala

m

men

gana

lisi

s ke

bija

kan

pela

yana

n pu

blik

dan

m

enyu

sun

reko

men

dasi

ke

bija

kan

1.3

Men

ingk

atny

a

ketr

ampi

lan

OM

S te

rpil

ih d

i tin

gkat

ka

bupa

ten

dala

m

men

gem

bang

-ka

n ja

ring

an,

mem

peng

aruh

i op

ini p

ublik

da

n m

emba

ngun

al

ians

i str

ateg

is

2.1

M

enin

gkat

nya

ketr

ampi

lan

akti

vis

OM

S di

tin

gkat

pro

pins

i, ba

ik la

ki-l

aki

mau

pun

pere

mpu

an,

dala

m m

elak

ukan

pe

latih

an,

bant

uan

tekn

is,

coac

hing

, dan

m

emfa

silit

asi

pros

es

peng

ambi

lan

kepu

tusa

n ya

ng

inkl

usif

2.3

A

da d

an

berf

ungs

inya

pr

osed

ur d

an

sist

em

man

ajem

en

dala

m

pem

anfa

atan

su

mbe

r da

ya

man

usia

, dan

te

rsus

unny

a m

ater

i-m

ater

i un

tuk

peni

ngka

tan

kapa

sita

s

1.4

M

enin

gkat

nya

ketr

ampi

lan

OM

S te

rpili

h di

tin

gkat

kab

upat

en

dala

m

men

gim

plem

enta

sika

n pr

ogra

m

kerj

anya

2.2

B

erke

mba

ng

dan

berf

ungs

inya

m

ekan

ism

e

pem

bela

jara

n an

tar

sesa

ma

(pee

r-le

arni

ng)

di d

alam

re

sour

ce

orga

nisa

tion

di

tingk

at p

ropi

nsi

Po

ho

n H

asil

Pro

gra

m P

enin

gka

tan

Kap

asita

s d

an P

eran

Org

anis

asi M

asya

raka

t S

ipil

dal

am p

rose

s R

eko

nst

ruks

i dan

Reh

abili

tasi

Ace

h

Page 40: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

31

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

An

alis

is K

eran

gka

Lo

gis

(L

og

ical

Fra

mew

ork

An

alys

is)

Pro

gra

m P

enin

gka

tan

Kap

asita

s d

an P

eran

Org

anis

asi M

asya

raka

t S

ipil

dal

am p

rose

s R

eko

nst

ruks

i dan

Reh

abili

tasi

Ace

hP

EN

ER

IMA

MA

NFA

AT

AS

UM

SI D

AN

RE

SIK

OIN

DIK

ATO

RH

AS

IL

Go

alM

enin

gkat

kan

kual

itas

pere

ncan

aan

dan

pela

ksan

aan

kegi

atan

-keg

iata

nre

kons

truk

si d

anpe

laya

nan

publ

ikse

cara

adi

l,pa

rtis

ipat

if da

nge

nder

sen

sitif

.

DE

SK

RIP

SI

Impa

ctP

artis

ipas

i pub

lik, b

aik

laki

-laki

mau

pun

pere

mpu

an, d

alam

pere

ncan

aan

dan

pela

ksan

aan

reko

nstr

uksi

khu

susn

yaya

ng b

erka

itan

deng

anpe

men

uhan

pel

ayan

anda

sar,

lebi

h in

klus

if

Ada

nya

kebi

jaka

n da

npr

akte

k pe

mer

inta

h ya

ngle

bih

resp

onsi

f ter

hada

ppe

men

uhan

keb

utuh

anda

sar

mas

yara

kat s

ecar

abe

rkea

dila

n da

n ge

nder

sens

itive

Tid

ak la

ng

sun

g:

•S

ekita

r 976

.000

war

ga d

i 7ka

bupa

ten

loka

sipr

ogra

m•

Pen

gam

bil

kebi

jaka

n di

tingk

at n

asio

nal

dan

loka

l

Asu

msi

:•

Pem

erin

tah

akan

mem

berik

anke

sem

pata

nke

pada

OM

S u

ntuk

berp

artis

ipas

ida

lam

pro

ses

peny

usun

anke

bija

kan,

sep

erti

yang

tert

uang

dala

m U

U N

o. 1

0/20

04 te

ntan

gP

embe

ntuk

anP

erat

uran

Per

unda

ng-

unda

ngan

• P

rose

spe

rdam

aian

berla

njut

dan

kond

isi p

oliti

k st

abil

Ind

ikat

or

Res

iko

:•

Pem

erin

tah

tidak

mem

buka

rua

ngba

gi m

asya

raka

tsi

pil u

ntuk

berp

artis

ipas

ida

lam

peny

usus

nan

kebi

jaka

n (s

edan

g)•

Kes

epak

atan

Hel

sink

i tid

akdi

jala

nkan

seh

ingg

ape

rdam

aian

dan

keam

anan

di A

ceh

tidak

terja

di

Page 41: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

32

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Pu

rpo

sem

embe

rday

akan

dan

men

ingk

atka

nka

pasi

tas

OM

S d

ibe

bera

paka

bupa

ten

terp

ilih

dan

di ti

ngka

tpr

opin

si a

gar

dapa

tle

bih

aktif

berp

artis

ipas

ida

lam

pro

ses

reko

nstr

uksi

,kh

usus

nya

berk

aita

n de

ngan

perb

aika

n ku

alita

spe

renc

anaa

n da

npe

laks

anaa

nke

giat

an-k

egia

tan

pela

yana

n pu

blik

dan

reko

nstr

uksi

yang

dap

atm

emen

uhi

kebu

tuha

nm

asya

raka

t

Ou

tco

mes

1.M

engu

at d

anm

enin

gkat

nya

kapa

sita

s O

MS

dala

mm

enge

mba

ngka

npa

rtis

ipas

i pub

lik,

baik

laki

-laki

mau

pun

pere

mpu

an, s

ecar

ain

klus

if da

nm

empe

ngar

uhi

peru

mus

an s

erta

impl

emen

tasi

kebi

jaka

n pe

mer

inta

hda

erah

mau

pun

piha

k-pi

hak

stra

tegi

sla

inny

a

2.M

enin

gkat

nya

kapa

sita

s re

sour

ceor

gani

satio

n d

itin

gkat

pro

pins

ida

lam

men

duku

ngpe

ning

kata

nke

tram

pila

n O

MS

mel

akuk

an a

dvok

asi

kebi

jaka

n da

npe

ngor

gani

sasi

anm

asya

raka

t.

1.1

Tind

akan

yan

g di

ambi

lol

eh O

MS

unt

ukm

endi

skus

ikan

reko

men

dasi

keb

ijaka

nde

ngan

pem

buat

kebi

jaka

n.1.

2 Ju

mla

h pr

oses

mek

anis

me

pem

buat

anke

bija

kan

form

al,

berk

aita

n de

ngan

kete

rliba

tan

perw

akila

nko

mun

itas

(laki

/pe

rem

puan

) dal

ampe

ngam

bila

n ke

putu

san

men

yang

kut p

enye

diaa

npe

laya

nan

publ

ik.

1.3

Jum

lah,

var

iasi

dan

dera

jat d

ari p

erw

akila

nm

asya

raka

t (la

ki/

pere

mpu

an) y

ang

terli

bat

dala

m p

enga

mbi

lan

kepu

tusa

n m

enya

ngku

tpe

nyed

iaan

pel

ayan

anpu

blik

.

2.1

Jum

lah

dan

varia

siin

stitu

si p

eman

faat

reso

urce

org

aniz

atio

n.2.

2S

pekt

rum

pel

ayan

anya

ng b

isa

dibe

rikan

ole

hre

sour

ce o

rgan

izat

ion

2.3

Ting

kat k

epua

san

clie

nt,

laki

dan

per

empu

an,

atas

pel

ayan

an y

ang

dibe

rikan

ole

h re

sour

ceor

gani

zatio

n, te

rmas

ukja

ringa

n O

MS

.

Lan

gsu

ng

:•

OM

S d

i 14

kabu

pate

n da

n 95

staf

mer

eka

•6.

300

angg

ota

kom

unita

s ya

ngm

ener

ima

bant

uan

tekn

is/

fasi

litas

i dar

ico

mm

unity

orga

nize

r (O

MS

)di

7 k

abup

aten

•4

orga

nisa

si/

jarin

gan

tingk

atpr

opin

si•

kom

unita

s N

GO

di A

ceh

yang

men

gaks

esfa

silit

ator

yan

gbe

rkua

litas

Tid

ak la

ng

sun

g:

•se

kita

r 31

.500

angg

ota

kelu

arga

yang

men

jadi

dam

ping

an O

MS

•pi

hak-

piha

k la

inya

ng d

ilaya

ni o

leh

OM

S y

ang

men

erim

afa

silit

asi d

ari

reso

urce

orga

nisa

tion

tingk

at p

ropi

nsi

Asu

msi

:•

BR

R te

tap

mem

perb

oleh

kan

kete

rliba

tan

OM

Sda

lam

pro

ses

reha

bilit

asi d

anre

kons

truk

si m

elal

uiko

nsul

tasi

pub

lik d

ll.H

al in

i dap

atm

empe

ngar

uhi

pem

erin

taha

n lo

kal

men

gem

bang

kan

mek

anis

me

bagi

OM

S u

ntuk

terli

bat

dala

m p

enyu

suna

nke

bija

kan

dan

kegi

atan

-keg

iata

nbe

rkai

tan

reko

nstr

uksi

• O

MS

dan

orga

nisa

si-

orga

nisa

si d

i tin

gkat

prop

insi

dap

at te

tap

mem

pert

ahan

kan

staf

/fasi

litat

orny

am

engi

kuti

pela

tihan

peni

ngka

tan

ketr

ampi

lan

Ind

ikat

or

resi

ko:

• B

RR

men

gaba

ikan

pand

anga

n-pa

ndan

gan

MS

dala

m p

rose

sre

habi

litas

i dan

reko

nstr

uksi

(ren

dah)

• S

taf/f

asili

tato

rya

ng te

rlatif

dap

atm

enin

ggal

kan

orga

nisa

si m

erek

aun

tuk

men

dapa

tkan

gaji

yang

lebi

htin

ggi d

i NG

Oin

tern

asio

nal

(ren

dah)

PE

NE

RIM

AM

AN

FAA

TA

SU

MS

I DA

NR

ES

IKO

IND

IKA

TOR

HA

SIL

DE

SK

RIP

SI

Page 42: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

33

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Inp

ut/

keg

iata

n:

oP

engu

mpu

lan

data

dasa

r (b

asel

ine)

dan

anal

isis

gen

der

oP

enja

jaka

nke

butu

han

OM

Sse

cara

par

tisip

atif

oP

elat

ihan

, lak

akar

ya,

bant

uan

tekn

is d

anco

achi

ng p

ada

bida

ng-b

idan

gan

alis

is s

osia

l,pe

renc

anaa

npa

rtis

ipat

if,pe

ngor

gani

sasi

anko

mun

itas,

peng

elol

aan

orga

nisa

si d

anke

uang

an,

peng

angg

aran

,an

alis

is k

ebija

kan

dan

advo

kasi

, leg

aldr

aftin

go

Mag

ang

dan

stud

ito

uro

Pen

gem

bang

anm

ater

i-mat

eri

peng

emba

ngan

kapa

sita

so

Dia

log

dan

lobb

yo

Pem

bent

ukan

jarin

gan

oS

harin

g da

n re

fleks

io

Pro

duks

i spa

nduk

,st

icke

r, ik

lan

laya

nan

mas

yara

kat d

anta

lksh

owo

Pen

yedi

aan

dana

hiba

h

Su

mb

er d

aya:

CID

A: C

$ 3.

6 ju

taU

SC

: C $

50.

000

Ou

tpu

ts

1.1

Men

ingk

atny

ake

tera

mpi

lan

OM

Ste

rpili

h di

ting

kat

kabu

pate

n da

lam

mel

akuk

anpe

ndam

ping

anm

asya

raka

t dan

mem

perk

uat m

odal

sosi

al d

i ten

gah-

teng

ahan

ggot

a ko

mun

itas

1. 2

Men

ingk

atny

ake

tram

pila

n O

MS

terp

ilih

di ti

ngka

t kab

upat

enda

lam

men

gana

lisis

kebi

jaka

n pe

laya

nan

publ

ik d

an m

enyu

sun

reko

men

dasi

keb

ijaka

nun

tuk

disa

mpa

ikan

kepa

da p

emer

inta

h da

nak

tor-

akto

rpe

mba

ngun

an la

inny

a

1.1.

1 Ju

mla

h da

n ku

alita

ske

sepa

kata

n da

n pr

osed

urya

ng d

ikem

bang

kan

oleh

orga

nisa

si k

omun

itas

yang

dida

mpi

ngi O

MS

mitr

a ke

rjate

rmas

uk k

esep

akat

an &

pros

edur

yan

g se

nsiti

vege

nder

1.1.

2 ju

mla

h da

n je

nis

mas

alah

yan

g di

inde

ntifi

kasi

ber

hasi

ldi

sele

saik

an o

leh

OM

Sde

ngan

duk

unga

n da

rico

mm

unity

org

aniz

er

1.2.

1 Ju

mla

h da

n ku

alita

sre

kom

enda

si y

ang

dipr

oduk

si o

leh

OM

S.

1.2.

2 P

eman

faat

an h

asil-

hasi

l ana

lisis

keb

ijaka

n da

nre

kom

enda

si o

leh

pem

erin

tah

dan

orga

nisa

si

PE

NE

RIM

AM

AN

FAA

TA

SU

MS

I DA

NR

ES

IKO

IND

IKA

TOR

HA

SIL

DE

SK

RIP

SI

Lan

gsu

ng

:o

40 c

omm

unity

orga

nize

r (st

afda

ri O

MS

di 1

4ka

bupa

ten)

o14

ana

liske

bija

kan/

lega

ldr

afte

r (s

taf d

ari

OM

S d

i 14

kabu

pate

n)o

14 s

taf a

dvok

asi/

jarin

gan

dari

14O

MS

di

kabu

pate

n95

sta

f dar

i OM

Sdi

14

kabu

pate

n

o12

6 to

koh

mas

yara

kat y

ang

dida

mpi

ngi o

leh

14 O

MS

di 7

kabu

pate

no

6300

ang

gota

kom

unita

s ya

ngm

enda

pat

man

faat

dar

ida

na h

ibah

yan

gdi

laks

anak

an d

ida

erah

mer

eka

ope

nerim

a da

rim

ater

i-mat

eri

pend

idik

an p

ublik

Ass

um

pti

on

s:•

OM

Sm

emah

ami

pent

ingn

yam

emba

ngun

orga

nisa

si y

ang

solid

aga

r m

ampu

men

yam

paik

anas

pira

si d

anm

empu

nyai

kem

ampu

anun

tuk

men

yam

paik

anke

pedu

lian

dan

kepe

ntin

gann

yapa

da a

rena

pub

likda

n di

dep

anpe

mbu

atke

bija

kan.

Ind

ikat

or

resi

ko:

• S

elai

n tr

aini

ngO

MS

tida

km

enge

mba

ngka

nka

pasi

tas

dan

kepe

rcay

aan

dirin

ya u

ntuk

mem

bang

unko

mun

ikas

ide

ngan

pem

buat

kebi

jaka

n(r

enda

h)•

Mem

banj

irnya

dana

dan

prog

ram

dar

ior

gani

sasi

-or

gani

sasi

inte

rnas

iona

lm

enye

babk

ante

rpec

ahny

ape

rhat

ian

mitr

ate

rhad

ap p

rogr

amya

ng d

ijala

nkan

(ren

dah)

Page 43: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

34

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

1.3

Men

ingk

atny

ake

tram

pila

n O

MS

terp

ilih

di ti

ngka

t kab

upat

enda

lam

men

gem

bang

-kan

jarin

gan,

mem

peng

aruh

iop

ini p

ublik

dan

mem

bang

un a

lians

ist

rate

gis

1.4

Men

ingk

atny

ake

tram

pila

n O

MS

terp

ilih

di ti

ngka

t kab

upat

enda

lam

men

gim

plem

enta

sika

npr

ogra

m k

erja

nya

1.3.

1Ju

mla

h p

ublik

, lak

ida

n pe

rem

puan

,ya

ng m

endu

kung

isu,

mel

alui

ant

ara

lain

:pe

nand

atan

gana

npe

tisi,

keik

utse

rtaa

nda

lam

aks

i mas

a,m

embe

rikan

kom

enta

r di

med

ia.

1.3.

2Ju

mla

h da

n tip

eor

gani

sasi

yan

gte

rgab

ung

dala

mja

ringa

n/ko

alis

i.1.

3.3

Jum

lah

alia

nsi

stra

tegi

s ya

ngdi

bang

un d

antin

gkat

duk

unga

nte

rhad

ap is

u-is

uya

ng d

iang

kat o

leh

jarin

gan

1.4.

1K

iner

ja O

MS

di

kabu

pate

n da

lam

mel

akuk

anpe

ndok

umen

tasi

an,

mon

itorin

g da

nla

pora

npe

rkem

bang

anpr

ogra

m.

1.4.

2La

pora

n te

pat w

aktu

PE

NE

RIM

AM

AN

FAA

TA

SU

MS

I DA

NR

ES

IKO

IND

IKA

TOR

HA

SIL

DE

SK

RIP

SI

Tid

ak L

ang

sun

g:

•63

00 a

nggo

tako

mun

itas

yang

men

erim

aba

ntua

n te

knis

/fa

silit

asi s

ecar

ala

ngsu

ng d

ari

com

mun

ityor

gani

zer (

OM

S)

di 7

kab

upat

en•

angg

ota

kom

unita

sla

inny

a ya

ngm

enin

gkat

kepe

dulia

nnya

akib

atm

ende

ngar

kan

talk

show

/ikla

nla

yana

n pu

blik

Page 44: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

35

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Lan

gsu

ng

:•

17 a

ktiv

is(a

nggo

tafa

silit

ator

yan

gdi

kelo

la Im

pact

)•

2 re

sour

ceor

gani

satio

ntin

gkat

pro

pins

i(I

mpa

ct d

an A

DF

)da

n st

af m

erek

a•

2 ja

ringa

n O

MS

•65

-80

OM

S y

ang

men

jadi

ang

gota

dari

jarin

gan

OM

S

Tid

ak la

ng

sun

g:

•40

com

mun

ityor

gani

zer y

ang

men

erim

aba

ntua

n te

knis

dan

coac

hing

dar

i17

ora

ng a

ktiv

is•

klie

n da

ri Im

pact

yang

mem

anfa

atka

nla

yana

n m

erek

a•

OM

S la

in p

ada

tingk

at p

ropi

nsi

mau

pun

kabu

pate

n ya

ngm

ener

ima

duku

ngan

(ban

tuan

tekn

is,

pela

tihan

, dan

a)da

ri re

sour

ceor

gani

zatio

n at

auja

ringa

n tin

gkat

prop

insi

Ou

tpu

ts

2.1

Men

ingk

atny

ake

tram

pila

n ak

tivis

OM

Sdi

ting

kat p

ropi

nsi,

baik

laki

-laki

mau

pun

pere

mpu

an, d

alam

mel

akuk

an p

elat

ihan

,ba

ntua

n te

knis

,co

achi

ng, d

anm

emfa

silit

asi p

rose

spe

ngam

bila

n ke

putu

san

yang

inkl

usif

2.1.

1Ju

mla

h tr

aini

ng/T

A/

coac

hing

dan

fasi

litas

i yan

gdi

laku

kan

tiap

aktiv

is O

MS

2.1.

2Je

nis

ketr

ampi

lan

yang

dim

iliki

ole

han

ggot

a or

gani

sasi

peng

emba

sum

ber

daya

(lak

i/P

erem

puan

)

PE

NE

RIM

AM

AN

FAA

TA

SU

MS

I DA

NR

ES

IKO

IND

IKA

TOR

HA

SIL

DE

SK

RIP

SI

Page 45: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

36

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

2.2

Ber

kem

bang

dan

berf

ungs

inya

mek

anis

me

pem

bela

jara

n an

tar

sesa

ma

(pee

r-le

arni

ng)

dida

lam

res

ourc

eor

gani

satio

n di

ting

kat

prop

insi

2.3

Ada

dan

ber

fung

siny

apr

osed

ur d

an s

iste

mm

anaj

emen

dal

ampe

man

faat

an s

umbe

r da

yam

anus

ia, d

an te

rsus

unny

am

ater

i-mat

eri u

ntuk

peni

ngka

tan

kapa

sita

s

2.4

Men

guat

nya

jarin

gan

dan

hubu

ngan

kem

itraa

nan

tar

sesa

ma

OM

S d

itin

gkat

pro

pins

i unt

ukm

emen

uhi k

ebut

uhan

peni

ngka

tan

kapa

sita

sO

MS

dan

men

gem

bang

kan/

mem

prom

osik

an a

gend

abe

rsam

a

2.2.

1Ju

mla

h m

ekan

ism

epe

er-le

arni

ng y

ang

dike

mba

ngka

n da

ndi

prak

teka

nte

rmas

ukm

ekan

ism

e un

tuk

mem

baha

s ge

nder

equa

lity

mai

nstr

eam

ing)

.

2.3.

1K

ualit

as s

iste

mm

anag

emen

t dan

pros

edur

, dan

adan

ya k

ebija

kan

yang

mem

pert

imba

ngka

nke

seta

raan

gen

der

2.3.

2Je

nis

dan

kual

itas

dari

mat

eri-m

ater

iya

ng d

ikem

bang

kan

dan

digu

naka

n ba

ikol

eh O

MS

ting

kat

prov

insi

mau

pun

kabu

pate

n.

2.4.

1Ju

mla

h da

n ku

alita

ske

rja s

ama

yang

dike

mba

ngka

ndi

anta

ra O

MS

tingk

at p

ropi

nsi,

term

asuk

jarin

gan

OM

S.

PE

NE

RIM

AM

AN

FAA

TA

SU

MS

I DA

NR

ES

IKO

IND

IKA

TOR

HA

SIL

DE

SK

RIP

SI

Page 46: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

37

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

WB

S 1

00

Cap

acit

y B

uild

ing

on

Reb

uild

ing

So

cial

Cap

ital

110

Tra

inin

g/T

A/C

oach

ing

on S

ocia

l Ana

lysi

s, P

artic

ipat

ory

Pla

nnin

g an

d C

omm

unity

Org

aniz

ing

120

Org

aniz

e co

mm

uniti

es &

fund

sm

all p

roje

cts

130

Org

aniz

e st

udy

tour

s an

d in

tern

ship

s to

enh

ance

com

mun

ity o

rgan

izin

g sk

ills

WB

S 2

00

Cap

acit

y B

uild

ing

on

Po

licy

An

alys

is a

nd

Rec

om

men

dat

ion

s

210

Tra

inin

g/T

A/C

oach

ing

on b

udge

ting,

pol

icy

anal

ysis

, leg

al d

rafti

ng

220

Pro

duct

dev

elop

men

t tha

t inc

lude

con

duct

res

earc

h an

d po

licy

stud

ies

and

deve

lop

posi

tion

pape

rs a

nd p

olic

y re

com

men

datio

ns

230

Org

aniz

e st

udy

tour

s an

d in

tern

ship

to e

nhan

ce s

kills

on

polic

y an

alys

is a

nd le

gal d

rafti

ng

WB

S 3

00C

apac

ity

Bu

ildin

g in

Net

wo

rkin

g, P

ub

lic O

pin

ion

& S

trat

egic

Alli

ance

s B

uild

ing

310

Tra

inin

g/T

A/C

oach

ing

on p

olic

y ad

voca

cy, l

obby

ing,

pol

icy

dial

ogue

and

pub

lic c

ampa

ign

320

Mee

tings

and

wor

ksho

ps

330

Med

ia m

anag

emen

t and

pub

lic e

vent

s\ W

BS

400

Cap

acit

y B

uild

ing

on

Pro

gra

m D

eliv

ery

410

Sup

port

/faci

litat

ion/

TA

in o

rgan

izat

iona

l man

agem

ent,

prog

ram

del

iver

y an

d fin

anci

al

man

agem

ent a

nd b

ook-

keep

ing

WB

S 5

00C

apac

ity

Bu

ildin

g f

or

Pro

vin

cial

Lev

el R

eso

urc

e O

rgan

izat

ion

s

510

Tra

inin

g of

Tra

iner

s an

d tr

aini

ng o

f fac

ilita

tors

520

Tra

inin

g/T

A/C

oach

ing

to d

istr

ict l

evel

CS

Os

530

Wor

ksho

ps to

ref

lect

on

prog

ress

WB

S 6

00D

evel

op

men

t o

f P

eer-

Lea

rnin

g M

ech

anis

ms

610

Coa

chin

g an

d T

A to

dev

elop

pee

r-le

arni

ng m

echa

nism

s

620

Mee

tings

and

wor

ksho

ps to

enh

ance

the

lear

ning

pro

cess

am

ong

IMP

AC

T's

trai

ners

/faci

litat

ors

and

to im

prov

e ef

fect

iven

ess

of th

e ca

paci

ty b

uild

ing

met

hodo

logy

630

Org

aniz

e st

udy

tour

s an

d in

tern

ship

s to

furt

her

know

ledg

e ab

out p

eer-

lear

ning

mec

hani

sms

WB

S 7

00D

evel

op

men

t o

f M

anag

emen

t S

yste

ms

and

Pro

ced

ure

s

710

Dev

elop

man

agem

ent s

yste

ms

and

proc

edur

es

720

Set

ting

up o

ffice

, pur

chas

e eq

uipm

ent,

pay

oper

atio

nal e

xpen

ses

730

Dev

elop

mod

ules

/man

uals

for

capa

city

bui

ldin

g an

d se

t up

libra

ry a

nd p

urch

ase

rele

vant

film

s,

CD

-RO

M a

nd b

ooks

PR

OJE

CT

IMP

LE

ME

NT

AT

ION

SC

HE

DU

LE

AC

TIV

ITY

FY

1F

Y 2

FY

3

Page 47: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah

38

Program Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipildalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh

2006-2009

WB

S 8

00P

rovi

nci

al L

evel

Net

wo

rkin

g a

nd

Par

tner

ship

fo

r C

apac

ity

Bu

ildin

g

810

Iden

tify

CS

O n

etw

ork

proj

ects

and

sup

port

s fo

r th

e se

lect

ed C

SO

net

wor

ks

820

Dev

elop

col

labo

rativ

e m

eetin

gs/w

orks

hops

to d

iscu

ss la

test

cru

cial

issu

es a

ffec

ting

civi

l soc

iety

an

d th

e co

mm

on a

gend

as to

enh

ance

pub

lic p

artic

ipat

ion

in p

olic

y m

akin

g

830

Dev

elop

col

labo

rativ

e ca

mpa

igns

and

mat

eria

ls

WB

S 9

00P

rog

ram

Man

agem

ent

910

Pre

pare

pro

gram

impl

emen

tatio

n pl

an

920

Set

-up

offic

e in

Ace

h an

d ar

rang

e st

aff r

eloc

atio

n

930

Iden

tify

and

sele

ct p

artn

er C

SO

s an

d ne

twor

ks

940

Com

mun

icat

ion

and

liais

on

950

Mon

itorin

g an

d te

chni

cal a

ssis

tanc

e

960

Ann

ual w

ork

plan

ning

and

bud

getin

g

970

Pro

gram

and

fina

ncia

l man

agem

ent

980

Ann

ual P

SC

and

ref

lect

ion

mee

tings

Page 48: Programyappika-actionaid.or.id/wp-content/uploads/2016/04/...P rogram Penguatan Kapasitas dan Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh adalah