program studi magister manajemen … · mata kuliah : pengetahuan manajemen dan e-bisnis dosen :...

21
Manajemen E-Business pada PT. Kereta Api Indonesia Mata Kuliah : Pengetahuan Manajemen dan E-Bisnis Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Lie Robert Iskandar (01-2014-028) Josa Tobias (01-2014-026) Alvin Soesilo (01-2014-024) Ruth Imelda Febryta Liem (01-2014-091) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA KAMPUS III JAKARTA 2015

Upload: phamtruc

Post on 13-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Manajemen E-Business pada PT. Kereta Api Indonesia

Mata Kuliah : Pengetahuan Manajemen dan E-Bisnis

Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng

Disusun oleh :

Lie Robert Iskandar (01-2014-028)

Josa Tobias (01-2014-026)

Alvin Soesilo (01-2014-024)

Ruth Imelda Febryta Liem (01-2014-091)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

KAMPUS III – JAKARTA

2015

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 2

1.4 Tujuan Analisis ......................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3

2.1 PT. Kereta Api Indonesia (KAI) .............................................................. 3

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................................... 4

2.3 E-Business dan E-Commerce ................................................................... 4

2.3.1 E-Business ......................................................................................... 5

2.3.2 E-Commerce ...................................................................................... 5

BAB 3 ANALISA MANAJEMEN ....................................................................... 8

3.1. Klasifikasi Bisnis PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) .......................... 8

3.2. Strategi Perusahaan .................................................................................. 8

3.3. Action Plan dan Program Kerja SDM dan IT ........................................ 11

3.4. Manajemen Pemasaran pada PT. KAI.................................................... 12

3.5. Peremajaan Armada Kereta Api ............................................................. 14

3.6. Manfaat E-Ticketing Bagi Pelanggan PT. KAI ......................................... 15

3.7. Manfaat E-ticketing Bagi PT. KAI ......................................................... 16

3.8. Perencanaan Perusahaan ......................................................................... 16

BAB 4 KESIMPULAN ....................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini semakin berkembang,

dengan adanya teknologi informasi, segala informasi yang dibutuhkan akan dapat

diakses kapan dan dimana saja. Perusahaan berlomba-lomba memberikan

pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya. Oleh karena itu, sebuah

perusahaan harus mampu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan

memanfaatkan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan nilai jual

perusahaan tersebut.

Pelayanan dan pembelian tiket secara online kini telah diterapkan di

berbagai perusahaan. Tiket secara online atau sering disebut e-ticketing dapat

dilakukan melalui internet dan kemudian pelanggan dapat melakukan transaksi

dengan mudah. E-Bisnis merupakan penggunaan teknologi informasi yang

bertujuan untuk mengaktifkan, memperbaiki, meningkatkan, mengubah, atau

menciptakan suatu sistem untuk mencapai suatu keuntungan.

PT. Kereta Api Indonesia (KAI), telah menerapkan E-Bisnis untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggan. PT KAI merupakan salah

satu perusahaan milik negara yang bergerak dibidang jasa transportasi darat, yaitu

jasa angkutan menggunakan kereta api. Namun dalam menjalankan proses

bisnisnya, PT KAI belum menerapkan sistem pembayaran tiket secara online tetapi

hanya sebatas untuk melihat informasi mengenai reservasi dan untuk mengakses

websitenya pun cukup sulit karena sering terjadi kesalahan. Untuk melakukan

pemesanan dan pembayaran tiket online, pelanggan harus mengakses ke

www.tiket.com untuk memesan tiket kereta.

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana cara pelanggan mendapatkan pelayanan pemesanan tiket

menggunakan e-ticketing?

2. Apa nilai positif yang bagi pelanggan dan PT. KAI dari penerapan e-bisnis

yang dilakukan oleh PT. KAI?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji, ditentukan batasan masalah yang

akan dibahas sebagai berikut:

1. Klasifikasi dan strategi e-bisnis PT. KAI.

2. Pembahasan makalah dibatasi pada perkembangan PT. KAI sampai tahun

2012 sesuai laporan tahunan PT. KAI tahun 2012.

1.4 Tujuan Analisis

Adapun tujuan dari analisis ini adalah:

1. Mengetahui klasifikasi dan strategi e-bisnis dari PT. KAI.

2. Memberikan gambaran atau prosedur tentang cara kerja bagaimana e-

ticketing dapat digunakan sebagai media e-bisnis PT. KAI.

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PT. Kereta Api Indonesia (KAI)

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mengalami berbagai perubahan dan

perbaikan baik dalam status perusahaan maupun kegiatan operasional selama

keberadaannya 67 tahun di Indonesia. Kehadiran kereta api ditandai dengan

pembangunan jalan kereta api dari Kemijen menuju Desa Tanggung di Semarang

sepanjang 26 km yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes, pada 17 Juni 1864. Pada

saat itu perusahaan kereta api masih bernama Naamlooze Venootschap

Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM).

Pembangunan rel kereta api terus dilakukan hingga panjangnya mencapai

5910 km pada tahun 1950. Hingga akhirnya setelah kemerdekaan Indonesia

diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam

Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) mengambil alih perusahaan kereta api dari

tangan Jepang. Peristiwa tersebut terjadi pada 28 September 1945, yang kemudian

dijadikan sebagai hari lahir Kereta Api Indonesia. Pada tanggal ini dibentuk pula

Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Sejak saat itulah perusahaan

perkeretaapian Indonesia mengalami berbagai perubahan status perusahaan.

Pada kurun waktu tahun 1971-1991 perusahaan kereta api Indonesia

bernama PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api). Kemudian pada tahun 1991-

1998 status perusahaan berubah kembali menjadi Perumka (Perusahaan Umum

Kereta Api). Hingga akhirnya pada tahun 2010 sampai sekarang status perusahaan

kereta api berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau yang biasa

disebut dengan PT KAI.

Kebijakan perusahaan diberlakukan untuk meraih kemajuan perkeretaapian

dari sisi internal maupun eksternal. Dari sisi internal, perusahaan mulai

menerapkan kebijakan yang tegas bagi para karyawannya. Dari sisi eksternal, PT

KAI mulai membenahi berbagai pelayanan kepada para pengguna jasa kereta api

di Indonesia. Beberapa transformasi yang dilakukan di antaranya pemberlakuan

sistem boarding, kapasitas penumpang 100%, larangan merokok di stasiun dan di

dalam kereta, larangan pedagang asongan di stasiun dan di dalam kereta, fasilitas

4

stasiun yang semakin lengkap, perluasan peron dan tempat parkir stasiun, serta

sistem penjualan tiket yang semakin modern, terintegrasi dengan saluran internet,

dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

Untuk mendukung operasionalnya sehari- hari, saat ini PT KAI memiliki

sarana berupa lokomotif sebanyak 486 unit, kereta 1716 unit, gerbong untuk

angkutan barang 6249 unit, Kereta Rel Listrik (KRL) 754 unit, dan Kereta Rel

Diesel (KRD) 166 unit. Sedangkan prasarana berupa jalan rel yang dimiliki oleh

PT KAI saat ini yaitu 2710 km di sepanjang Pulau Jawa dan 1151,5 km di

sepanjang Pulau Sumatera.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan

pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

Misi

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya,

melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai

tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4

pilar utama: Keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

2.3 E-Business dan E-Commerce

E-business dan E-commerce, kedua istilah tersebut sering di asumsikan oleh

orang banyak sebagai satu istilah yang memiliki arti yang sama padahal E-

business dan E-commerce secara teknis adalah hal yag berbeda. E-business

merupakan sebuah konsep yang lebih luas jika di bandingkan dengan E-

commerce, karena E-business tidak hanya terbatas di dalam hal pembelian dan

penjualan barang saja tetapi E-business juga mengacu kepada pelayanan terhadap

konsumen, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan serta melakukan transaksi

elektronik dengan organisasi lain.

5

2.3.1 E-Business

Menurut O’Brian dan Marakas (2006), e-business adalah penggunaan

internet dan jaringan lainnya serta teknologi informasi yang mendukung e-

commerce, enterprise communication & collaboration, dan proses bisnis berbasis

web yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan partner bisnisnya.

E-business yang meliputi e-commerce, yaitu melibatkan pemasaran, pembelian,

penjualan, serta servis produk atau jasa dan informasi pada jaringan internet.

Menurut Samantha Shurety (1999), e-business adalah mengenai penggunaan

teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan.

Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara

online baik retail maupun grosir.

Dari pemaparan diatas, maka disimpulkan bahwa e-business (Electronic

Business) mempunyai pengertian kegiatan bisnis suatu perusahaan yang

memanfaatkan sistem internet dan teknologi informasi yang mendukung e-

commerce, enterprise communication & collaboration, dan proses bisnis berbasis

web yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan partner bisnisnya.

2.3.2 E-Commerce

Menurut Dave Chaffey pada bukunya yang berjudul E-Business And E-

Commerce Management (2009), E-commerce merupakan seluruh jenis transaksi

elektronik antara perusahaan dan stakeholder, baik transaksi keuangan (jual-beli)

atau bertukar informasi.

E-commerce memiliki beberapa jenis atau model yang ditunjukkan pada

gambar dibawah ini:

6

1. Consumer to Consumer (C2C), kegiatan bisnis/transaksi antar konsumen.

2. Consumer to Business (C2B), kegiatan bisnis/transaksi dari konsumen

kepada produsen atau perusahaan. Contoh: pemberian masukan/feedback

kepada perusahaan.

3. Consumer to Government (C2G), kegiatan bisnis/transaksi dari konsumen

kepada pemerintahan. Dapat berupa feedback kepada pemerintah.

4. Business to Consumer (B2C), kegiatan bisnis/transaksi dari produsen kepada

konsumen. Dapat berupa promosi, pembentukan brand image.

5. Business to Business (B2B), kegiatan bisnis/transaksi antar perusahaan.

6. Business to Government (B2G), kegiatan bisnis/transaksi dari perusahaan

kepada pemerintah. Dapat berupa masukan atau komentar kepada organisasi

pemerintahan.

7. Government to Consumer (G2C), kegiatan bisnis/transaksi dari pemerintah

kepada konsumen, dapat berupa pemberian pajak (tax), pelayanan pemerintah.

8. Government to Business (G2B), kegiatan bisnis/transaksi dari pemerintah kepada

produsen/perusahaan, dapat berupa pemberian pajak, regulasi pemerintah.

9. Government to Government (G2G), kegiatan bisnis/transaksi antar institusi

pemerintahan.

7

E-commerce memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan, diantaranya

adalah:

Kelebihan dari e-commerce, diantaranya:

1. Bagi konsumen : harga lebih murah, belanja lebih mudah dan cepat.

2. Bagi perusahaan : efisiensi penjualan, peningkatan pendapatan,

menghemat biaya, mendapatkan loyalitas pelanggan

Kelemahan dari e-commerce, diantaranya:

1. Kurangnya peraturan pemerintah baik nasional maupun internasional

dalam menerapkan standar industri e-commerce.

2. Persepsi bahwa e-commerce tidak terjamin kualitas barang dan

keamanannya.

8

BAB 3

ANALISA MANAJEMEN

3.1. Klasifikasi Bisnis PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan e-business untuk meningkatkan

pelayanan bagi para pelanggannya, yang didalamnya terdapat e-commerce untuk

melakukan penjualan tiket secara online kepada pelanggannya yang biasa disebut

e-ticketing. E-bisnis PT. KAI menggunakan klasifikasi B2C (Business to

Consumer) dan B2B (Business to Business), dimana B2C yang dimaksud adalah

proses yang dijalankan perusahaan ini adalah memberikan informasi layanan pada

pelanggannya dengan memanfaatkan teknologi informasi menggunakan media

internet, sedangkan B2B yang dimaksud adalah hasil kerjasama PT. KAI dengan

perusahaan lain yang memiliki sistem pembayaran tersendiri.

Didalam website www.kereta-api.co.id terdapat informasi umum tentang

reservasi tiket kereta yang disediakan oleh PT. KAI dan dapat diakses oleh siapa

saja. Untuk melakukan pemesanan/reservasi tiketnya, PT. KAI melakukan

kerjasama dengan sebuah website platform www.tiket.com, dimana pelanggan

dapat memesan dan membeli tiket secara online.

3.2. Strategi Perusahaan

Dengan memperhatikan tantangan strategis serta hasil analisis posisi

perusahaan, telah dirumuskan grand strategy dan target pencapaian kinerja

perusahaan yang akan dijalankan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam

periode 5 tahun mendatang seperti tampak pada gambar di bawah ini:

9

Grand Strategy atau tahapan arah pengembangan perusahaan ke depan akan

mengedepankan INOVASI sebagai inti dari setiap kegiatan. Diharapkan, inovasi

dapat dilakukan terus menerus untuk mencapai tujuan Better Business. Better

Business yang dimaksud adalah perusahaan mampu memberikan pelayanan yang

terbaik untuk pelanggan sekaligus memperoleh pendapatan yang maksimal.

Secara teknis, kegiatan strategis yang dijalankan perusahaan akan digolongkan

dalam 2 (dua) tema besar yaitu Fix (perbaikan), usaha perbaikan dan peningkatan

kinerja dan kapabilitas yang telah dimiliki perusahaan sampai saat ini ke arah

yang lebih baik, dan Transform (perubahan), usaha untuk menjadikan perusahaan

sebagai standar baru dalam memberikan solusi transportasi yang terintegrasi

untuk menuju better business.

10

Untuk tahun 2012 hingga 2016 langkah strategis yang akan dijalankan

perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fix (Perbaikan)

a. Peningkatan Kinerja (Business Improvement). Strategi ini memfokuskan

perusahaan pada upaya improvisasi biaya dengan berbagai kegiatan seperti:

i. Penghematan biaya.

ii. Peningkatan layanan.

iii. Prioritas bisnis dengan tingkat kepentingan dan manfaat bagi

perusahaan, serta melihat kemampuan internal (fokus terhadap

peningkatan angkutan barang dan pemanfaatan aset perusahaan).

iv. Inisiatif berbasis konsumen.

b. Peningkatan Kapabilitas (Capabilities Improvement). Strategi ini memfokuskan

perusahaan pada upaya mengurangi sebanyak mungkin kelemahan internal dan

kemampuan adaptasi lingkungan bisnis, antara lain dengan:

i. Fokus pada kualitas.

ii. Pengembangan SDM dan Teknologi. Pengembangan SDM melalui

pelatihan-pelatihan yang mengubah paradigma bisnis, mampu

beradaptasi terhadap perubahan lingkungan secara cepat dan tepat serta

melakukan perbaikan yang diperlukan untuk peningkatan layanan bagi

customer dan stakeholders lainnya.

iii. Memanfaatkan teknologi untuk peningkatan keamanan, pelayanan, dan

peningkatan kualitas perawatan.

2. Transform (Perubahan)

Strategi ini dijalankan untuk mencapai cita-cita perusahaan untuk bisa

menjadi standar penyelenggaraan perusahaan transportasi di Indonesia dan dunia.

Langkah yang akan dijalankan antara lain:

a. Reformasi Manajemen.

b. Reformasi SDM.

c. Reformasi GCG (Good Corporate Governance).

d. Reformasi Produk.

Diharapkan berbagai langkah strategis ini akan membantu usaha

pertumbuhan perusahaan sehingga dapat menguasai potensi pasar dan industri

11

secara optimal. Perusahaan juga diharapkan dapat memiliki laju pertumbuhan

pendapatan dan keuntungan yang stabil serta mencapai hal-hal seperti:

1. Citra KA sudah menjadi pilihan transportasi yang unggul.

2. Kinerja keuangan perusahaan sudah dinilai sangat baik.

3. Tercapainya empat pilar utama: keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan

dan keamanan.

4. Penguasaan bisnis penunjang Perkeretaapian.

3.3. Action Plan dan Program Kerja SDM dan IT

Untuk mendukung arah pengembangan strategis perusahaan, seiring dengan

perubahan pada lingkungan bisnis internal & eksternal, berikut adalah action plan

yang dijalankan pada 2012:

1. Reformasi kebijakan. Perlunya kebijakan baru yang mendukung

penciptaan iklim persaingan antarmoda yang lebih kondusif bagi

peningkatan peran KA dan reformasi kebijakan pada restrukturisasi

pengelolaan yang mengarah pada kemandirian, transparansi, akuntabilitas,

kompetisi, peningkatan aset & penetapan kejelasan fungsi owner, regulator,

& operator sehingga dapat meningkatkan kapaSitas angkut, efisiensi &

pelayanan.

2. Peningkatan peran KA dalam hal perluasan jaringan, peningkatan

kapasitas, pelayanan & efisiensi

3. Pengembangan angkutan barang di Jawa & peningkatan angkutan

batubara Tanjungenim Baru-Tarahan sampai 20 juta ton/tahun.

4. Perubahan desain interior kereta ekonomi dari non AC menjadi AC

secara bertahap

5. Pengembangan KA Bandara ke Kualanamu & Soekarno Hatta via

Tangerang

6. Pengembangan angkutan komuter Jabodetabek sampai dengan 1,2 juta

penumpang/hari pada 2019

7. Implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) di bidang SDM dan

Keuangan

8. Percepatan waktu tempuh rute andalan.

12

Adapun program kerja untuk SDM dan Teknologi Informasi adalah sebagai

berikut:

1. Program kerja SDM adalah dengan memperbaharui sistem rekrutmen

2. Program kerja IT, dengan mengintegrasikan seluruh sistem dengan

teknologi informasi

3.4. Manajemen Pemasaran pada PT. KAI

Keberhasilan PT. KAI dalam hal pengembangan produknya dalam tiga

tahun terakhir ini telah banyak diakui dan dinikmati oleh masyarakat, khususnya

pengguna jasa kereta api. Sebagai salah satu perusahaan BUMN penyedia jasa

layanan transportasi terkemuka di Indonesia, PT. KAI telah membuktikan kepada

seluruh stakeholdernya bahwa pengembangan dan inovasi produk yang

berkelanjutan adalah wujud dari kepedulian manajemen PT. KAI dalam hal

peningkatan layanan.

Dari aspek komersial, PT. KAI memfokuskannya pada peningkatan layanan

untuk reservasi tiket kereta, penambahan kereta baru, baik angkutan penumpang

maupun barang, dan peningkatan layanan di stasiun dan di kereta. Berbagai

inovasi telah dilakukan untuk menciptakan sistem pelayanan terpadu yang

menjadi target PT. KAI untuk layanan publik. Sehingga para pengguna jasa KA

semakin diberikan kemudahan dan tentunya berbagai manfaat dapat dirasakan

oleh mereka. PT. KAI menggandeng sejumlah mitra kerja dalam hal penjualan

tiket kereta. Hasilnya, kini reservasi dan pembelian tiket kereta api dan diperoleh

di berbagai channel pembelian. Berikut channel pembelian tiket kereta yang dapat

dimanfaatkan oleh pengguna jasa kereta antara lain:

Agen B2B (Business to Business)

Program ini merupakan hasil kerjasama antara PT KAI dengan perusahaan

lain yang memiliki sistem pembayaran tersendiri. Agen B2B yang dimiliki PT

KAI diantaranya Indomaret, Alfamart, Kantor Pos, Gerai Fastpay, Pegadaian, dan

lain-lain yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat yang bertempat

tinggal di luar pulau Jawa ataupun Sumatera juga bisa dengan mudah

mendapatkan tiket tersebut.

13

Internet

Inovasi layanan internet reservation merupakan produk layanan jasa

pemesanan tiket melalui internet. Saluran pemesanan tiket melalui internet, yaitu

melalui website corporate PT. KAI www.kereta-api.co.id, atau dapat melalui

www.tiket.com dan www.tiketkai.com. Semakin berkembangnya internet di

Indonesia membuat masyarakat ingin mendapatkan kemudahan dalam melakukan

berbagai kegiatan, salah satunya transaksi pemesanan tiket kereta api.

14

3.5. Peremajaan Armada Kereta Api

Untuk mendukung kenyamanan bagi pelanggan, PT.KAI melakukan

revitalisasi armada yang bertujuan untuk mengganti armada lama yang sudah

tidak efisien untuk disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan, sebagai salah satu

pilar dalam membangun pelayanan prima.

Perusahaan tengah melakukan program pembaharuan armada lokomotif,

kereta dan gerbong agar lebih maksimal dalam merespon kebutuhan angkutan

penumpang dan angkutan barang dengan kereta api. Pada saat bersamaan, PT KAI

juga meremajakan prasarana seperti stasiun-stasiun, jalan rel dan listrik aliran atas

serta menambah fasilitas-fasilitas layanan baik dilingkungan stasiun atau di atas

kereta api. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan maka PT KAI terus

melakukan upaya efisiensi biaya dalam melaksanakan aktivitasnya.

Sarana Kereta Api ini terdiri dari lokomotif, Kereta Rel Listrik (KRL),

Kereta Rel Diesel (KRD), kereta penumpang dan gerbong barang. Kondisi

perkembangan sarana kereta api PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah

sebagai berikut:

15

3.6. Manfaat E-Ticketing Bagi Pelanggan PT. KAI

Berdasarkan penerapan E-Ticketing pada PT. KAI, didapat beberapa nilai

lebih/keuntungan bagi para pelanggan, diantaranya sebagai berikut:

1. Kemudahan mengakses website PT. KAI untuk melihat segala informasi

yang dibutuhkan, dapat diakses kapan saja (24 jam sehari) dan dimana saja.

2. Kemudahan bertransaksi setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir semua

lokasi bagi para pelanggan, sehingga pelanggan tidak perlu mengantri pada

saat membeli tiket di stasiun.

3. Pelanggan bisa mendapatkan harga yang lebih murah, karena pelanggan

dapat membeli tiket jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan.

4. Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi

pelanggan

Beli Tiket Kereta Api Cukup Tempelkan Handphone:

Para pengguna kereta api kini makin mudah membeli e-ticket. Dengan

hanya menempelkan handphone pada alat khusus di stasiun, calon penumpang

bisa membeli tiket tanpa harus mengeluarkan uang tunai. Layanan ini dinamakan

Tap-Izy. Layanan Tap-Izy ini hanya untuk pelanggan Telkomsel. Saldo dana yang

tersimpan untuk layanan tap-izy itu sendiri berbeda dengan pulsa yang tersedia

untuk berkomunikasi. Pembayaran menggunakan tap-izy tidak akan memotong

pulsa seluler di kartu SIM yang bersangkutan.

Pemesanan Tiket Kereta Api melalui Tiket.com:

PT KAI bekerja sama dengan Tiket.com dalam hal pemesanan tiket KA

secara online. Situs Tiket.com dapat diakses melalui komputer, mobile dengan

alamat m.tiket.com.

Tiket Kereta Api Dapat Dibeli H-90

Sejak 8 Maret 2012, PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

memberlakukan penjualan Tiket Kereta Api sampai dengan H-90 (90 hari

sebelum keberangkatan). Sehingga bagi pelanggan atau calon penumpang bisa

membeli tiket KA untuk perjalanan hingga 90 hari mendatang. Ketentuan tersebut

hanya berlaku untuk KA kelas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi komersial jarak

jauh dan menengah. Selain itu PT. KAI (Persero) menerapkan ketentuan untuk

satu tiket KA hanya berlaku untuk satu orang penumpang.

16

Beli Tiket KA Lewat Alfamart

PT Kereta Api (Persero) menggandeng PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk

(AMRT) untuk proses reservasi online kereta api di seluruh gerai Alfamart. Kini

membeli tiket kereta api bisa di peroleh di Alfamart yang ada di Pulau Jawa,

Sumatera, Bali dan Sulawesi. Layanan hasil kerjasama dengan PT Kereta Api ini

tentu saja kian memudahkan masyarakat pengguna moda transportasi kereta api

khususnya kelas eksekutif, bisnis dan kelas ekonomi komersial/AC. Bahkan,

masyarakat juga bisa mendapatkan harga promo tiket kereta api.

Beli Tiket Kereta Semakin Mudah dengan Fastpay

PT. KAI bekerjasama dengan PT. Bimasakti Multiwealth, meluncurkan

layanan reservasi tiket KA secara online melalui FASTPAY. FASTPAY

merupakan layanan Payment Point Online Banking (PPOB) yang dapat melayani

pembelian tiket KA secara online dan akurat. FASTPAY memiliki lebih dari

3.7. Manfaat E-ticketing Bagi PT. KAI

1. Memungkingkan perusahaan untuk menerapkan mass customization

terhadap produk dan jasanya.

2. Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.

3. Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.

4. Menekan biaya telekomunikasi.

5. Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan

yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru,

waktu siklus dan pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi

yang lebih luas, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.

3.8. Perencanaan Perusahaan

Untuk program kerja 2013, PT. KAI yang bekerjasama dengan PT. Railink

yang merupakan joint venture antara PT. KAI dan PT. Angkasa Pura II (Persero)

akan melanjutkan program-program yang belum selesai ditahun 2012, diantaranya:

1. KA Bandara Soekarno Hatta, Jakarta:

a. Memonitor proses Pre-FS yang dibuat oleh PT. SMI yang belum

terealisasi secara keseluruhan untuk KA Bandara Soekarno-Hatta via

Pluit.

17

b. Melanjutkan pelelangan terkait spesifikasi teknis untuk KA Bandara

Soekarno-Hatta via Tangerang.

2. KA Bandara Kualanamu, Medan:

a. Melakukan finishing desain dan penambahan pengadaan interior CAT

(City Air Terminal) Medan dan ART (Airport Railways Terminal)

Kualanamu.

b. Merampungkan sistem perhotelan dan sistem software akuntansi.

c. Menambah proses permohonan ijin operasi

d. Melengkapi dan merampungkan sistem pelayanan ART (Airport

Railways Terminal) Kualanamu

e. Penambahan sarana untuk KA Bandara Kualanamu, Medan berupa

kereta dari Korea Selatan yang dijadwalkan tiba di Indonesia pada

Agustus 2015.

18

BAB 4

KESIMPULAN

1. Pengembangan e-business dan e-commerce pada suatu perusahaan

merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa

organisasi/situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi.

2. Dalam dunia bisnis, e-commerce mendukung pemutusan rantai distribusi,

sehinggan konsumen memperoleh produk dengan harga yang lebih murah,

dari mana saja, dan dapat diakses kapan saja (24 jam sehari).

3. Perubahan demi perubahan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api yang

dilakukan oleh PT KAI dalam beberapa tahun terakhir ini sudah tentu

didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Perbaikan kinerja

pegawai dan manajerial, pola rekrutmen yang semakin baik, juga komitmen

dari Direksi PT KAI untuk meningkatkan kualitas SDM-nya, telah

mendapatkan apresiasi dari Indonesia Human Capital Study (IHCS) 2012. PT.

KAI mendapatkan penghargaan “The Best For Change Management, The

Best For Recruit Management, dan The Best For CEO Commitment. Ketiga

penghargaan ini, merupakan sebagai bukti dari PT. KAI untuk terus ingin

berubah menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Chaffey, Dave. (2009). E-Business and E-Commerce Management: strategy,

implementation, and practice. 4th ed. Edinburgh Gate, England: Prentice Hall.

Laporan keuangan tahunan PT. KAI Tahun 2012.

O’Brien & Marakas. (2006). Management Information Systems, McGraw-

Hill/Irwin.

Shurety, Samantha. E-business with Net.Commerce, Upper Saddle River, N.J. :

Prentice Hall PTR ; London : Prentice-Hall International, 1999