strategi manajemen dalam e-business (pembahasan bab · pdf fileprof rudy c tarumingkeng, ir,...
TRANSCRIPT
1
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
FAKULTAS EKONOMI
MAGISTER MANAJEMEN
JAKARTA
Strategi Manajemen dalam E-business
(Pembahasan bab V buku E-business and
E-commerce Management : Strategy,
Implementation, and Practice
karya Dave Chaffey)
Dosen Pembimbing :
Prof Rudy C Tarumingkeng, Ir, MF, PhD
Disusun oleh :
Venki Wibowo
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan atas anugerah serta kekuatan yang
diberikanNya memampukan penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Dia juga yang mengatur
dan menjadikan semua ini terselesaikan dengan indah pada waktunya.
Makalah ini disusun oleh penulis guna memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk
memenuhi nilai pada mata kuliah Manajemen dan e-business dengan dosen pengajar Prof. Rudy
C Tarumingkeng,PH.D. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang ”Strategi
Manajemen Dalam E-business” yang sumber utama penulisan tersebut berasal dari buku E-
business and e-commerce management : strategy, implementation, and practice karya Dave
Chaffey bab V.
Keberhasilan suatu karya tentunya tak lepas dari bantuan, bimbingan, doa, serta saran dari
pihak-pihak lain yang turut berperan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu,
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis hendak menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung, baik berupa dukungan materi maupun moril.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan masih sedikitnya pengalaman penulis, dengan
rendah hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka penulis bersedia menerima saran dan kritik yang ingin disampaikan
untuk kebaikan kesempurnaan karya di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Hormat saya,
Venki Wibowo
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
BAB II STRATEGI MANAJEMEN DALAM E-BUSINESS ................................ 6
2.1. ANALISIS SWOT ............................................................................... 7
2.2. EFISIEN, EFEKTIF, SMART ............................................................. 10
2.3. TAHAPAN STRATEGI E-BUSINESS ............................................... 11
2.4. IMPLEMENTASI E-BUSINESS ........................................................ 14
2.5. E-MARKETING PLANNING ............................................................. 15
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 22
4
BAB I
PENDAHULUAN
Di masa sekarang yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan diharuskan
untuk dapat melakukan aktivitas bisnisnya secara efisien dan efektif, apapun bentuk
perusahaan itu, hal tersebut dilakukan agar perusahaan tetap dapat bersaing pada masa
sekarang ini.
Penggunaan teknologi diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong yang bisa
digunakan oleh perusahaan untuk bisa memenangkan persaingan tersebut. Banyak hal
yang bisa dilakukan dengan teknologi, seperti internet misalnya, setiap perusahaan tentu
dapat dan diharuskan mengerti serta memanfaatkan internet semaksimal mungkin agar
dapat terus berkompetisi di dunia bisnis. Berkaitan dengan bisnis di internet, maka istilah
e-business muncul.
Berkaitan dengan e-business yang semakin berkembang ini, e-business menjadi
salah satu bahan menarik yang perlu dipelajari untuk dapat memenangkan persaingan di
era penuh kompetisi ini.
Salah satu teks buku mengenai e-business yang cukup lengkap menjelaskan
secara komprehensif untuk tujuan perkuliahan adalah buku E-business and E-commerce
Management : Strategy, Implementation, and Practice karya Dave Chaffey. Oleh
karenanya penulis tertarik untuk lebih mendalami buku tersebut dengan menganalisis isi
salah satu bab yang berhubungan dengan strategi manajemen, yaitu pembahasan bab V.
Bab ini menjelaskan mengenai apakah dan bagaimana strategi e-business yang
dipergunakan dalam suatu bisnis.
Isi dari bab ini antara lain : analisis strategi, tujuan dari strategi, difinisi strategi
dan implementasi dari strategi yang berfokus pada strategi sistem informasi dan strategi
e-business.
Mengembangkan strategi e-bisnis memerlukan perpaduan dari pendekatan yang
ada untuk bisnis, pemasaran, manajemen rantai pasokan, pengembangan strategi sistem
5
informasi dan bagaimana menerapkan teknik yang inovatif untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
Dalam bab ini penulis akan berusaha untuk menunjukkan bagaimana strategi e-
business dapat diciptakan melalui prinsip-prinsip yang ditetapkan, dan juga melalui
pertimbangan cermat bagaimana mengidentifikasi dan mengeksploitasi perbedaan yang
diperkenalkan oleh saluran elektronik baru. Singkatnya, e-bisnis tidak hanya tentang
mendefinisikan “bagaimana melakukan bisnis online”, tetapi mendefinisikan “bagaimana
melakukan bisnis berbeda secara online”.
Pembahasan bab ini akan dimulai dengan memperkenalkan strategi e-bisnis dan
kemudian mendiskusikan sesuai model proses strategi yang mengikuti kerangka kerja
untuk mengembangkan strategi e-bisnis.
6
BAB II
STRATEGI MANAJEMEN DALAM E-BUSINESS
Kata strategi berasal dari bahasa yunani “ Strategos” terdiri dari dua kata Stratos
yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin yang berarti generalship atau sesuatu
yang dikerjakan oleh para jenderal perang untuk memenangkan perang. Strategi
mendefinisikan arah dan tindakan dari suatu organisasi atau bagian dari organisasi di
masa depan.
Johnson dan Scholes (2006) mendefinisikan strategi perusahaan sebagai berikut :
the direction and scope of an organization over the long-term: which achieves advantage
for the organization through its configuration of resources within a changing
environment to meet the needs of markets and to fulfil stakeholder expectations.
Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan agar
mencapai misi dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain strategi adalah cara yang harus
dilakukan oleh perusahaan agar memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Strategi yang baik adalah mampu memenangkan persaingan tanpa harus
berkonfrontasi dan melakukan pengorbanan yang terlalu besar atau mengeluarkan cost
yang besar.
Manajemen Strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating),
penerapan (implementing, dan evaluasi keputusan, keputusan strategis antar fungsi-fungsi
yang menciptakan keunggulan bersaing yang berkesinambungan sehingga dapat
mencapai tujuan perusahaan.
Keunggulan suatu perusahaan terdiri dari dua bagian :
1. Comparative Advantage :
Keunggulan dalam memiliki :
a. Sumber daya yang berlimpah, iklim yang mendukung, tenaga kerja yang murah
dan mudah diperoleh, lokasi strategis dan keamanan yang baik.
7
b. Skala usaha yang besar dan modern, pasar yang luas, daya beli masyarakat yang
tinggi dll.
2. Competitive Advantage :
Keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan
pesaingnya dalam kemampuan melakukan berbagai fungsi yang kait-mengkait lewat
rantai nilai dimana keunggulan ini sangat tergantung pada superioritas kualitas SDM.
E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan /
atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,dan
salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi
sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara
luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa
sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan
jasa internet.
2.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah metode analisis yang dicetuskan oleh Albert
Humprey pada dasawarsa 1960-1970-an. SWOT merupakan sebuah akronim dari huruf
awal : Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan
Threat (Ancaman).
Strengths (kekuatan)
“Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri”.
8
Weakness (kelemahan)
“Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri”.
Opportunities (peluang)
“Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar”.
Threats (ancaman)
“Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri”.
Gambar 2.1
SWOT Analysis
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yang paling dasar,
yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang
berbeda. Hasil analisis ini biasanya adalah arahan / rekomendasi untuk mempertahankan
9
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, serta mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT
akan membantu penggunanya untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat
selama ini.
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena sangat
dimungkinkan 2 (dua) orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang
berbeda ke 4 (empat) bagian tersebut. Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah
sebuah analisis yang akanmemberikan Output berupa arahan dan tidak memberikan solusi
“ajaib” dalam sebuah permasalahan tertentu dalam sebuah bisnis ataupun organisasi.
Adapun manfaat dari Analisis SWOT tersebut, antara lain:
1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
2. Untuk membuat rekomendasi yang tepat.
3. Informasi yang lebih akurat.
4.Untuk mengurangi risiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali
(double decision)
5.Menjawab hal yang bersifat intuitif atau keputusan yang bersifat emosional.
Selain itu, Manfaat atau kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi
yang mencari laba. Analisis SWOT dapat digunakan dalam setiap situasi pengambilan
keputusan ketika keadaan-akhir yang diinginkan (tujuan) telah ditetapkan. Contohnya
antara lain : organisasi nirlaba, unit pemerintah, dan individu. Analisis SWOT juga dapat
digunakan dalam perencanaan pra-krisis dan pencegahan krisis manajemen. Analisis
SWOT juga dapat digunakan dalam menciptakan sebuah rekomendasi selama studi
kelayakan.
Tujuan dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi kunci faktor
internal dan eksternal yang penting untuk mencapai tujuan.
a. Faktor internal – Kekuatan dan kelemahan internal organisasi.
Faktor-faktor internal dapat dipandang sebagai kekuatan atau kelemahan
tergantung pada dampaknya terhadap tujuan organisasi. Apa yang dapat
mewakili kekuatan yang berkaitan dengan satu tujuan mungkin kelemahan
untuk tujuan lain.
10
b. Faktor eksternal – Peluang dan ancaman yang disajikan oleh lingkungan
eksternal
Faktor-faktor eksternal dapat mencakup masalah-masalah makro ekonomi,
perubahan teknologi, undang-undang, dan perubahan sosial-budaya, serta
perubahan-perubahan dalam pasar atau posisi kompetitif. Hasilnya sering
disajikan dalam bentuk matriks.
2.2 Efisien, Efektif dan Smart
Efficiency is “doing the thing right”, Effectiveness is “doing the right thing”.
Efisien adalah “melakukan hal yang benar” – hal ini mendefinisikan apakah proses yang
dilakukan menggunakan sumber daya seminimal dan dalam waktu sesingkat mungkin.
Efektivitas adalah “melakukan hal yang benar”. Hal ini berarti melakukan kegiatan yang
tepat dan menerapkan strategi terbaik untuk keunggulan kompetitif. Dari sudut pandang
proses produksi berarti menghasilkan output dan outcome (keluaran dan hasil) untuk
mencapai tujuan organisasi.
Ketika suatu organisasi menetapkan tujuan untuk e-bisnis dan e-commerce, ada
kecenderungan untuk fokus pada metriks efisiensi seperti waktu untuk menyelesaikan
proses dan mengurangi biaya. Langkah-langkah seperti itu sering tidak menangkap
keseluruhan nilai yang dapat diperoleh dari e-bisnis. Langkah-langkah efektif akan
menilai berapa banyak pelanggan atau mitra menggunakan layanan e-bisnis dan manfaat
tambahan yang berkontribusi terhadap profitabilitas. Sebagai contoh, sebuah maskapai
penerbangan seperti BA.com bisa menggunakan e-channel layanan untuk mengurangi
biaya (peningkatan efisiensi), tapi bisa juga menghadapi pangsa menurun karena adanya
online bookers (penurunan efektifitas).
Salah satu metode yang dapat dipakai untuk melakukan pengukuran / penilaian
kinerja apakah adalah dengan metode SMART. Metode SMART digunakan untuk
menilai kesesuaian tujuan yang ditetapkan untuk mendorong strategi yang berbeda atau
perbaikan dari berbagai proses bisnis.
(i) Specific. Apakah tujuan cukup rinci untuk mengukur masalah dunia
nyata dan bagaimana peluangnya.
11
(ii) Measurable. Dapatkah atribut kuantitatif atau kualitatif diterapkan
untuk pembuatan matriks?
(iii) Actionable. Dapatkah informasi digunakan untuk meningkatkan
kinerja?
(iv) Relevant. Dapat informasi diterapkan untuk masalah spesifik yang
dihadapi oleh manajer?
(v) Time-related. Waktu terkait. Apakah ukuran atau tujuan berhubungan
dengan jangka waktu yang ditetapkan?
2.3. Tahapan Strategi E-business
Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi,
pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan antara lain :
Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal
maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.
Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus
bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka
di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang
jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi
(bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan
secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis
(baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.
Dalam pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan.
Setelah hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta
kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi. Di tahap
ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah
sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk
melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang nantinya berguna apabila
12
rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah diperbaharui untuk mencapai tujuan yang
lebih besar.
Strategi e-business tentunya dipengaruhi oleh strategi bisnis itu sendiri. Namun
dalam e-business strategi-strategi bisnis tersebut dapat dikembangkan dengan adanya
penggunaan IT.
E-business sama seperti halnya bisnis biasa namun dengan memanfaatkan media
elektronik. Maka dari itu sama halnya seperti bisnis, e-business pastinya membutuhkan
strategi untuk dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Teknologi informasi adalah sarana penunjang paling potensial dalam penerapan e-
business dewasa ini. Maka dari itu, teknologi informasi menjadi salah satu potensi yang
dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa
perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi apakah
dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan
sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan.
Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :
a. Penyusunan rencana pengembangan.
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana
yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.
b. Pembangunan secara bertahap/dinamis.
Implementasi e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum
menerapkan e-business harus dilakukan secara bertahap dan tidak langsung.
Ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh
(separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi
langsung. Selain itu butuh evaluasi terus – menerus dalam penerapan e-
business yang dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat
cepat.
c. Perlu menetapkan prioritas implementasi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang
beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem
lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Dalam
13
hal implementasi perlu memperhatikan prioritas, cara implementasi yang
mana yang sangat dibutuhkan perusahaan.
d. Pemilihan teknologi yang tepat.
Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya. Maka
dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari perusahaan
menurut tingkat urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya berdasarkan hal
– hal yang menjadi kebutuhan paling mendesak dalam hal menunjang kinerja
perusahaan dalam pencapaian tujuan.
e. Penyiapan sumber daya.
Diperlukan banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-business
antara lain sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber daya
teknologi, perusahaan ada baiknya memperhatikan hal – hal yang menunjang
bekerjanya sistem e-business tersebut seperti contohnya penggunaan hardware
tertentu, penggunaan jasa web hosting, kerjasama dengan institusi penyedia
jasa internet dan lain sebagainya. Sedangkan dalam hal sumber daya manusia
perusahaan perlu melatih para pegawainya yang nantinya akan bekerja
menggunakan sistem e-business. Namun ada baiknya dilakukan perundingan
dengan pegawai – pegawai senior untuk melakukan musyawarah apakah
sistem layak diterapkan atau tidak.
f. Pengembangan diserahkan pihak ketiga.
Tidak sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya
ditangani oleh pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam
pengembangannya sehingga perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya
mencapai tujuan.
Strategi e-business dan strategi bisnis memiliki keterkaitan yaitu strategi e-
business merupakan implementasi strategi bisnis yang dalam proses bisnisnya lebih
mengutamakan penggunaan IT.
Cost leadership strategy : memposisikan biaya produk dan jasa yang lebih
rendah namun kualitas standar tetap dipertahankan dalam industri tersebut. Upaya
penghematan dan penekanan biaya di berbagai sektor menjadi pilihan yang tidak dapat
14
ditawar lagi guna menentukan harga terbaik untuk konsumen. Dalam strategi e-bussiness
Penggunaan IT sangat bermanfaat untuk mengurangi biaya dari proses bisnis.
Differentiation strategy : menjadi unik dalam industri, seperti penyediaan
produk-produk yang unik dengan tetap menjaga kualitas yang tinggi dengan harga
kompetitif. Dalam strategi e-business IT digunakan untuk mengurangi keunggulan dari
pesaing dan dapat memantau harga produk kita tetap kompetiif dengan harga produk
pesaing bisnis.
Innovation strategy : membangun atau membuat produk dan layanan dengan
karakteristik baru dan mengembangkan jaringan penjualan. Dalam strategi e-business IT
digunakan untuk membantu menciptakan produk dan jenis layanan-layanan baru,
mengubah proses bisnis, dan juga menciptakan pasar baru.
Growth strategy : peningkatan pangsa pasar. Dalam strategi e-business IT dapat
digunakan untuk mengelola ekspansi bisnis regional dan global.
Alliance strategy : membangun kerjasama dengan rekan bisnis dan melakukan
sinergi dari kompetisi bisnis yang ditekuni oleh masing-masing. Dalam strategi e-
business IT dapat digunakan untuk memperluas dan mendukung strategi relasi bisnis.
Customer oriented strategy : sebuah upaya yang dilakukan untuk membuat
konsumen nyaman dan senang. Dalam strategi e-business IT sangat bermanfaat dalam
penerapan strategi ini misalnya dengan membentuk pelayanan konsumen melalui situs
resmi atau pun e-mail.
Internal efficiency strategy : peningkatan cara atau metode untuk menciptakan
kepuasan karyawan, peningkatan kualitas, produktivitas dan pengambilan keputusan.
Dalam strategi e-business IT digunakan untuk mendukung strategi ini untuk dapat lebih
efisien dengan peningkatan layanan informasi karyawan,produk dan penggunaan
software atau aplikasi yang membantu.
2.4. Implementasi E-business
Dalam penggunaan e-Business, perusahaan harus membuka data pada sistem
informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan
bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka
15
memanfaatkan internet. Perbedaan e-Business dengan e-Commerce adalah e-Commerce
hanya berupa transaksi secara elektronik di internet, sedangkan e-Business termasuk juga
pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi
informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi
informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya.
Dampak dari e-Business tidak hanya di dalam pembuatan perusahaan berbasis
web, tetapi juga membangun order industri yang baru. Bill Gates menyatakan bahwa
kompetisi yang terjadi sekarang ini bukan diantara produk dan jasa, tetapi adalah kepada
model bisnis perusahaan. Perkembangan e-Business sudah berada pada tahap konsolidasi
dimana ketertarikan kepada teknologi dan ide sedang dipadukan secara hati-hati terhadap
strategi, implementasi, profitabiliti. Sebagian besar orang mengenali bahwa e-Business
mempunyai dua bagian; tidak hanya teknologi tetapi juga tentang bisnis.
Penerapan e-Business di Indonesia sedang dalam tahap berkembang. Jika kita
lihat pada beberapa website terkenal di Indonesia itu sudah terbukti bahwa sebenarnya
internet itu sedang digemari oleh Indonesia, contohnya seperti social media yang belum
lama ini semakin tenar di para pengguna internet di Indonesia. Fenomena ini harus bisa
dimanfaatkan juga untuk kepentingan bisnis, bahkan sekarang masyarakat Indonesia
banyak yang melakukan kegiatan e-Commerce di Indonesia, seperti online shoping yang
sedang merebak. E-Commerce ini juga sangat booming karena sifatnya yang mudah, dan
banyak sekali mengurangi biaya yang ada. Tidak perlu berpergian, tidak perlu tempat
fisik, dan akses yang mudah.
Di Indonesia prospek penerapan konsep e-Business masih terbuka lebar. Prospek
atau peluang bisnis akan dinikmati bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu
manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi,
kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi padabackoffice. Selain itu peluang bisnis ini
juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki pasar sasaran generasi
muda, karena generasi muda akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai perubahan
teknologi dibandingkan generasi tua.
Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka kesempatan bagi
perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang eksklusif
dengan harga mahal atau premium. Data dan informasi yang dijual tersebut dapat
16
diperjualbelikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi
yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business juga terbuka lebar bagi perusahaan yang
bergerakdalampenyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware dan software yang
berkaitan dengan teknologiperpasive computing (barang elektronik dengan teknologi
digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-mana.
Banyak perusahaan di Indonesia berusaha untuk mempersiapkan diri dengan
berbagai perangkat e-businesssebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para
pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini
sejalan dengan semakin beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di
era perdagangan bebas seperti sekarang. Dengan adanya persaingan yang ketat ini, maka
akan muncul suatu bentuk usaha untuk semakin meningkatkan daya kualitas e –Business
itu sendiri, terlebih di Indonesia di masa mendatang.
Misalnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang, e-Business di Indonesia akan
sangat tampak kemajuannya dibanding saat ini. Seiring dengan dilakukannya persiapan
dan strategi yg benar akan menghasilkan laba yg benar – benar nyata, sehingga bisa
membuat perusahaan tumbuh dan menghasilkan nilai tambah kepada investor. Selain itu,
implementasi strategi yang baik juga akan meningkatkan citra perusahaan itu sendiri,
meningkatkan layanan konsumen, menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas,
mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan
fleksibilitas.
Lahirnya era e-Business di Indonesia akan membuka peluang kerja baru dengan
pola kerja dan permodalan yang baru. E-Business akan menjadi wahana kompetisi antar
perusahaan atau usaha perorangan yang mengglobal, sehingga masyarakat Indonesia akan
dapat menikmati produk-produk dalam negeri yang berkualitas standar dengan harga
kompetitif dan terjangkau. Di samping itu, konsumen akan dapat memperoleh informasi
dan bertransaksi setiap saat dengan akurat, cepat, dan murah. Biaya transport menuju
lokasi untuk memilih barang, perbandingan harga dengan penjual lain dan transaksi dapat
ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan dari balik meja dan
hanya menekan klik mouse. Para konsumen di Indonesia juga akan merasa aman dalam
melakukan transaksi dengan jumlah uang yang sangat besar, dibandingkan pada pasar
17
tradisional. Risiko kecopetan atau perampasan yang sering terjadi saat ini akan sangat
kecil, meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit dan pembobol sistem (hacker).
2.5. E-marketing Planning
Paul Smith memperkenalkan metode SOSTAC dalam perencanaan pemasaran
(marketing plan) yang diakui beberapa pihak merupakan metode perencanaan pemasaran
yang mudah dipahami dan dijalankan perusahaan. Metode perencanaan pemasaran
SOSTAC tersebut adalah :
a. Situation analysis
Pada tahap awal ini dilakukan dalam menyusun perencanaan pembangunan e-
marketing dimana pada tahapan ini dilakukan analisis kondisi atau tingkat
keefektifan dari aktivitas marekting. Hasil analisis yang diperoleh dapat
digunakan sebagai bahan menyusun strategi marketing yang baru. Dalam
tahap ini perusahaan mengumpulkan informasi mengenai keadaan internal dan
eksternal perusahaan sehingga mereka tahu konsisi perusahaan mereka di
dalam marketlace.
b. Objectivities.
Setelah perusahaan mengetahui posisi mereka dalam marketplace kemudian
saatnya menentukan tujuan. Tujuan mengarahkan perusahaan supaya fokus
hanya pada hal-hal yang ingin dicapai. Bila perusahaan mempunyai tujuan
yang jelas dan spesifik maka hal itu akan membantu perusahaan agar lebig
terarah dalam melaksanakan perencanaan dan memudahkan perusahaan dalam
proses evaluasi untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam
mencapai tujuan.
c. Strategy formulation.
Setelah tujuan yang ingin dicapai berhasil dirumuskan makan penyusunan
strategi yang tepat sasaran dapat dilakukan. Bagaiman strategi itu
berjalan,bagaimana strategi itu dapat beradaptasi dengan lingkungan dan
bagaiman strategi itu dapat mengarahkan kita untuk mencapai sebuah tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
18
d. Tactics.
Dalam tahap ini perusahaan dituntut untuk dapat memikirkan dan
mengimplementasikan sebuah taktik yang jitu. Taktik adalah penjabaran detail
dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang akan dilakukan untuk pelaksanaan
sebuah strategi yang akan digunakan guna mencapai tujuan.
e. Action.
Setelah berhasil merumuskan taktik saatnya untuk memecah taktik tersebut
menjadi sebuah rangkaian rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal. Pada
tahap ini dapat dibuat suatu jadwal kerja dalam bentuk flow chat atau yang
lainnya untuk membuat perencanaan budget alokasi sumber daya secara detail,
membuat risk management plan dll.
f. Control
Pada tahapan ini yang dimaksut control adalah memonitor dan mengevaluasi
secara berkala apakah fungsi marketting yang telah diterapkan perusahaan
sudah berhasil mencapai tujuan ataukah belum. Jika belum kesalahan apa saja
yang mungkn membuat pencapaian tujuan menjadi terhambat dan
bagaimanakah cara untuk memperbaikinya . Perusahaan harus mamu
mendiagnosa secara teratur tingkat ke efektifan strategi dan taktik yang
dijalankan apakah sudah berhasil ataukah belum.
Dengan metode SOSTAC yang telah diuraikan atas maka metode tersebut dapat
diterapkan pada E-marketing :
a. Situation analysis
Pada tahap ini, perusahaan mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan
untuk melakukan perencanaan e-marketing dengan menggunakan analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) terhadap customer atau
lingkungan sekitar perusahaan.
b. Objectivities
Setelah perusahaan telah mengetahui posisinya, ia akan mulai menentukan
tujuan / sasaran e-marketingnya. Karena ini akan menentukan besar tidaknya
kemungkinan mendapat customer yang banyak dan agar dapat men-
19
spesifikasikan sasaran e-marketingnya agar cakupan tidak terlalu luas dan
dapat menghemat biaya pengiklanan.
c. Strategy formulation
Setelah sasaran ditentukan, perusahaan akan langsung menyusun strategi
untuk dapat memenuhi sasaran tersebut. Agar dapat dengan jelas
pelaksanaannya dan agar dapat terorganisir jalannya e-marketing yang akan
dijalankan.
d. Tactics
Strategi tanpa taktik jitu seperti masakan tanpa garam. Jadi perusahaan selain
dituntut untuk merumuskan strategi e-marketing, perusahaan juga dituntut
untuk dapat merumuskan taktik jitu untuk memaksimalkan kinerja strategi e-
marketing. Taktik akan sangat membantu strategi jika benar-benar dipikirkan
secara matang dan baik-baik. Tapi hal ini tidak menutup kemungkinan untuk
adanya kecurangan dalam e-marketing.
e. Action
Setelah strategi dan taktik di susun. Saatnya merancang rancangan kinerja
yang akan dilakukan. Apa-apa saja yang akan dilakukan. Urut-urutan untuk
menjalankan e-marketing tersebut. Mulai dari awal hingga tercapainya iklan
ke customer.
f. Control
Perusahaan pasti tidak bisa begitu saja meninggalkan pemasarannya walaupun
itu sudah berjalan. Ia pasti akan memonitor bahkan melakukan survei apakah
e-marketing yang ia jalankan berjalan dengan baik dan memenuhi sasaran atau
tidak. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Pasti ada kelebihan dan
kekurangannya. Perusahaan pasti akan mengevaluasi dan memperbaiki
kesalahannya tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan yang ia kehendaki.
Inilah yang dimaksud control.
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
3.1 Kesimpulan
E-Business merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan
bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk
meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. E-Business sendiri
mempunyai pengertian sebagai suatu praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi
komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. Penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi ini dilakukan oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak
terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat
memberikan keuntungan, baik berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi,
efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan profit.
Di Indonesia prospek penerapan konsep e-Business masih terbuka lebar. Prospek
atau peluang bisnis akan dinikmati bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu
manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi,
kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi pada backoffice.
Selain itu peluang bisnis ini juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan
yang memiliki pasar sasaran generasi muda, karena generasi muda akan lebih mudah
beradaptasi dengan berbagai perubahan teknologi dibandingkan generasi tua.
Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka kesempatan bagi
perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang eksklusif
dengan harga mahal atau premium. Data dan informasi yang dijual tersebut dapat
21
diperjualbelikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi
yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business juga terbuka lebar bagi perusahaan yang
bergerakdalam penyediaan berbagai perlengkapanteknologi, hardware dan software yang
berkaitan dengan teknologi perpasive computing (barang elektronik dengan teknologi
digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-mana.
3.2.Saran
Untuk bisa memenangkan persaingan diera informasi ini kita hendaknya dapat
terus berusaha mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan dalam bidang
teknologi dan berbagai perangkat e-business. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya
tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti
sekarang. Dengan adanya persaingan yang ketat ini, maka akan muncul suatu bentuk
usaha untuk semakin meningkatkan daya kualitas e –Business itu sendiri, terlebih di
Indonesia di masa mendatang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Allan Afuah (2009). Strategic Innovation: New Game Strategies for Competitive
Advantage, Routledge
Chaffey, Dave. (2009). E-Business and E-Commerce Management: strategy,
implementation, and practice 4th ed. Edinburgh Gate, England Prentice Hall.
Hill, Charles W.L & Jones, Gareth R. (2012). Essentials of Strategic Management 3rd
Edition, South-Western Cengage Learning