program pembelajaran geografi kelas xi

14
PROGRAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar 10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh dunia hidup di kepulauan- kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik, artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah indonesia dan tidak ditemukan di wilayah lain. Seorang ilmuwan berkebangsaan inggris Alfred Russel Walace pernah melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan garis Wallace. Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini disebut sebagai garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut sebagai zona peralihan.

Upload: laras-steward

Post on 30-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

PROGRAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI

Persebaran Flora dan Fauna Di IndonesiaIndonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar 10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh dunia hidup di kepulauan-kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik, artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah indonesia dan tidak ditemukan di wilayah lain.

Seorang ilmuwan berkebangsaan inggris Alfred Russel Walace pernah melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan garis Wallace.

Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini disebut sebagai garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut sebagai zona peralihan.

Garis wallace membatasi flora dan fauna bertipe oriental dengan peralihan. Garis Weber membatasi flora dan fauna tipe australia dengan peralihan.

Page 2: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

Tahukan kalian bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang meiliki kekayaan Flora dan Fauna yang beraneka ragam. Keragamannya Terbagi menjadi tiga daerah yaitu termasuk tipe Asia, Tipe Australia, dan diantaranya merupakan daerah peralihan yang memiliki karakteristik tersendiri.

Flora dan fauna di Indonesia digolongkan menjadi tiga zona zoogeografi yaitu: 1) Flora-fauna Asiatis, berada di Paparan Sunda yang meliputi Pulau Sumatera,

Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Paparan Sunda ini sekitar 140 juta tahun yang lalu merupakan bagian dari benua Asia. Oleh karena itu, flora-fauna di paparan Sunda memiliki kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua Asia. Flora-fauna tipe Asiatis ini dipisahkan oleh garis “Wallacea”

2) Flora-fauna Australis, berada di paparan Sahul meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau di dangkalan Sahul. Pada jaman geologi (Oligosin) paparan Sahul ini bergabung dengan benua Australia, sehingga flora-fauna didaerah ini memiliki kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua Australia. Flora-fauna tipe Australia ini dipisahkan oleh garis “Weber”.

3) Flora –fauna peralihan, terletak di antara garis Wallacea sebelah barat dan garis Weber disebelah timur. Flora-fauna di daerah ini mirip dengan yang ada di Asia dan sebagian lagi mirip dengan yang ada di Australia.  

Page 3: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

    Coba kalian perhatikan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang ada di sekitarmu, atau pergilah kamu ke kebun bintang. Banyak tumbuhan disekitar kita misalnya pohon nangka, pohon jati, pohon durian itu merupakan salah satu contoh flora tipe Asia. Sedang contoh tipe Australia adalah pohon acasia, cendana, dan tumbuhan berdaun sempit Contoh fauna tipe Asia, gajah, harimau, tipe Australia kanguru,kasuari,dll.

Untuk membahas materi ini kalian diminta untuk mengingat-ingat materi perubahan musim di Indonesia. Masih ingat bukan di Indonesia terdapat dua angin musim yang setiap 6 bulan sekali berganti arah, angin ini disebut angin muson. Angin muson mana yang membawa curah hujan bagi Indonesia anak-anak? Tentu kamu masih ingat, yaitu angin muson Barat. Hujan sangat bermanfaat bagi tumbuhnya tanaman. Daerah yang cukup curah hujannya banyak ditumbuhi pepohonnan, sebaliknya untuk daerah yang kurang

Page 4: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

hujan makin sedikit pula pepohonannya. Daerah yang curah hujannya sedikit mempunyai karakteristik sendiri, misalnya daunnya relatif lebih kecil. Amatilah disekitarmu, benarkah di daerah Nusa Tengara pepohanan disini berdaun kecil, seperti akasia, pinus dan cendana. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang terkaya memiliki flora dan fauna. Ingat letak geografis Indonesia. a. Fauna di Indonesia Keanekaragaman jenis organismenya cukup tinggi di dunia. Dari 8000 jenis reptilia dunia, 25% diantaranya terdapat di Indonesia. Jenis organisme lain berupa fauna bertulang belakang 20%, serangga 20%, cacing 10%. Terdapat 1300 jenis burung, 2500 jenis ikan dan 1000 jenis amphibia. Perhatikan contoh-contoh gambar-gambar jenis-jenis fauna yang ada di Indonesia berikut ini. Contoh Fauna di Indonesia

b. Flora IndonesiaMasih ingat bukan, di Indonesia terdapat dua angin musim yang setiap 6 bulan sekali berganti arah? Angin ini disebut angin muson. Angin muson mana yang membawa curah hujan bagi Indonesia ? Tentu anda masih ingat, yaitu angin muson Barat.

Hujan sangat bermanfaat bagi tumbuhnya tanaman. Daerah yang cukup curah hujannya banyak ditumbuhi pepohonan hutan, contohnya disepanjang

Page 5: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

katulistiwa dijumpai hutan yang lebat karena pengaruh dari hujan zenithal. Sebaliknya untuk daerah yang kurang hujan makin sedikit pula pepohonannya. Daerah yang curah hujannya sedikit mempunyai karakteristik sendiri, misalnya daunnya relatif lebih kecil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai jenis flora, antara lain adalah keadaan tanah, relief, dan iklim. Berdasarkan kondisi iklim, relief dan kesuburan tanah, hutan dibedakan sebagai berikut.

1) Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis merupakan hutan dengan pepohonan yang tinggi dan rapat, tingginya mencapai 60m, Ciri-ciri hutan hujan tropis ialah berdaun lebar, selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm, dan pohon-pohon memanjat. Hutan ini terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua. 2) Hutan Musim Hutan musim mempunyai ciri-ciri sebagai berikut; pohon-pohonnya lebih jarang, mempunyai ketinggian 12 -35 m, daunnya pada musim kemarau meranggas, contoh hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 3) Hutan Sabana Hutan sabana/savana adalah padang rumput dan diselingi oleh pohon perdu. Hutan tersebut kita jumpai pada daerah-daerah yang musim kemaraunya panjang dengan curah hujan kecil, contoh misalnya di Baluran Jawa Timur, Nusa Tenggara. 4) Hutan Bakau Hutan bakau terdapat di daerah pantai dengan tumbuhan mangrove. Terdapat di pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, Riau. Contoh hutan Indonesia

Dilihat dari jenis tumbuhannya, hutan dapat digolongkan menjadi dua macam:

Page 6: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

1) Hutan homogen, yaitu hutan yang terdiri atas satu jenis tumbuhan, contoh hutan jati, hutan bambu dan hutan pinus/cemara

2) Hutan heterogen yaitu hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan.  

Berdasarkan fungsinya, hutan dapat dibagi menjadi empat golongan: 1) Hutan lindung berfungsi sebagai:

a) Hidroorologis, artinya berfungsi sebagai penyaring air yang menyerap kedalam tanah dan menyimpan

air sebagai cadangan air tanah, serta menghambat laju perjalanan air dalam tanah. b) Pencegah banjir, karena fungsi hidroorologisnya maka hutan dapat mencegah banjir. c) Perlindungan tanah dan erosi, hutan dapat menahan air hujan yang jatuh

kepermukaan tanah, dengan demikian akan mengurangi laju aliran permukaan yang menyebabkan erosi.

Contoh: Kerusakan hutan di bagian hulu sungai Brantas akibat penebangan hutan secara liar menimbulkan banjir bandang yang mengakibatkan kota Mojokerto tergenang air dan lumpur setinggi 2 meter lebih. 2) Hutan suaka alam, berfungsi untuk melindungi jenis tumbuhan dan ekosistem tertentu ( cagar alam) dan hewan tertentu (suaka marga satwa) 3) Hutan produksi, berfungsi untuk diambil hasilnya 4) Hutan wisata, dimanfaatkan untuk tempat wisata/rekreasi

c. Persebaran Hutan di Indonesia Indonesia memang disebut negara yang memiliki zamrud di katulistiwa,

karena memiliki hutan yang cukup luas. Di beberapa pulau yang luas daerah hutan lebih besar dibandingkan dengan daerah-daerah pemukiman, pertanian, dan lain-lain. Menurut BPS (2000) luas hutan di Indonesia mencapai 1.476 juta ha. Luas tersebut meliputi hutan lindung, hutan produksi, serta hutan suaka alam dan wisata. Untuk mengetahui persebaran hutan di Indonesia dapat diperhatikan tabel nomor I.

Tabel I. Persebaran Hutan di Tiap pulau di Indonesia Pulau Luas (000 ha) %

Sumatera 31.105 21,06 Jawa 3.025 2,05 Bali dan Nusa Tenggara 2.848 1,93 Kalimantan 47.963 32,49 Sulawesi 13.560 9,19 Maluku dan Papua/Irja 49.163 33,28

BPS. 2000. d. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna.

Penebangan hutan secara liar dan perburuan binatang bisa menimbulkan kerusakan lingkungan atau ekosistem hutan. Untuk mengatasi agar terjadi kerusakan lingkungan pemerintah telah menetapkan beberapa kawasan sebagai cagar alam dan suaka marga satwa. Cagar alam ialah suatu kawasan untuk perlindungan tumbuh-tumbuhan dan binatang dari kepunahannya. Suaka marga satwa ialah daerah –daerah yang dijadikan tempat perlindungan jenis hewan tertentu.

Cagar alam dan suaka marga satwa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Ujung Kulon (Jawa Barat), masih terdapat binatang liar seperti badak bercula satu, banteng, merak dan rusa.

2. Cagar alam pananjung di Pangandaran Jawa barat, binatang yang dilindungi seperti rusa, babi, hutan, banteng.

Page 7: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

3. Cagar alam Raflesia Arnoldi di Bengkulu, yang dilindungi bunga raflesia arnoldi meruapakan bunga terbesar di dunia.

4. Cagar alam Baluran di Jawa Timur, binatang yang dilindungi, banteng, kerbau liar, rusa, dan merak. 5. Suaka marga satwa Sulawesi, binatang yang dilindungi babi, rusa, anoa, kuskus, dan burung rangkong 6. Gunung Leuser di Aceh, binatang yang dilindungi orang utan, gajah, badak, tapir, macan, kambing hutan dan rusa.

Jenis dan Persebaran Flora di Indonesia

Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi sehingga menyebabkan tanahnya menjadi subur dan kaya akan flora.

Berdasarkan jenis-jenisnya flora di Indonesia dapat dibagi menjadi:

1. Hutan hujan tropis. Merupakan hutan rimba yang lebat. Jenis hutan ini terdapat di daerah tropis atau daerah yang memiliki curah hujan yang merata sepanjang tahu. Hutan hujan tropis juga disebut sebagai hutan heterogen karena terdiri dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Jenis hutan ini tersebar di wilayah Indonesia baik Indonesia barat, Tengah, Maupun Timur karena indonesia merupakan negara tropis yang berada di bawah garis khatulistiwa.

2. Hutan musim. Disebut juga dengan hutan homogen. Hutan ini terdiri dari satu jenis tumbuhan saja seperti hutan jati, hutan cemara, dan hutan pinus. Hutan jenis ini banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah.

3. Stepa (padang rumput). Padang rumput (stepa) adalah lahan yang hanya ditumbuhi oleh rumput-rumput tanpa terdapat pohon lainnya. Kawasan ini umumnya digunakan sebagai daerah peternakan. Stepa terdapat di daerah yang memiliki musim kemarau yang panjang atau curah hujan yang sedikit. Di Indonesia stepa banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

4. Sabana. Sabana merupakan padang rumput (stepa) yang luas dan diselingi oleh pohon atau semak di sekitarnya. Sama seperti stepa, sabana juga terdapat di daerah yang memiliki curah hujang yang sedikit seperti di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

5. Padang lumut. Padang lumut banyak terdapat di wilayah yang memiliki cuaca dingin sperti di puncak-puncak gunung. Di Indonesia, padang lumut terdapat di puncak Jaya Wijaya, Papua.

Persebaran Fauna di Indonesia

Mengenai persebaran fauna di Indonesia, sebenarnya sudah sedikit saya singgung disini. Namun agar lebih lengkap, akan sedikit saya uraikan lagi di artikel ini.

Page 8: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

1. Fauna Indonesia Barat (oriental). Bagian barat Indonesia yang merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental) yang sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera. Di Sumatera terdapat gajah, tapir, siamang, dan orang utan. Di Jawa terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang.

2. Fauna Indonesia Tengah (peralihan). Indonesia bagian tengah merupakan daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia. jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah Oriental dengan Wilayah peralihan dari Bali hingga Lombok jaraknya hanya sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanya sungguh amat mencolok. Bali memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ke timur. Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan madu yang berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan di kawasan oriental seperti bali.Kawasan Indonesia bagian tengah sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa, dan babirusa.

3. Fauna Indonesia Timur (Australia). Di wilayah Indonesia bagian timur terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan fauna dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna mencolok seperti burung cendrawasih, nuri, dan parkit. 

Pada bagian awal telah dikemukakan bahwa tidak seluruh wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh makhluk hidup. Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik wilayah, diperkirakan hanya sekitar 1/550 bagian dari muka bumi yang berpotensi sebagai lingkungan hidup. Beberapa faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi antara lain faktor klimatik, edafik, fisiografi, dan biotik.a. Faktor KlimatikKondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.1) SuhuPermukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas

Page 9: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi.Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup.Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.2) Kelembapan UdaraSelain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi.Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.a) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis rumput gurun.b) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap, seperti anggrek dan jamur (cendawan).c) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah, seperti eceng gondok, selada air, dan teratai.d) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan. Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson tropis, seperti pohon jati

3) AnginDi dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.4) Curah HujanAir merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi. Bagi makhluk hidup yangmenempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air

Page 10: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

tanah, atau bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan air, seperti danau atau sungai.Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering.Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di muka bumi.Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan (produsen) bagi hewan.

b. Faktor EdafikFaktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi terutama tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap tanaman adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter kesuburan tanah antara lain kandungan humus atau bahan organik, unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam pori-pori tanah. Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis dan andosol merupakan media optimal bagi pertumbuhan tanaman.

c. Faktor FisiografiFaktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan mengalami penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah naik 100 meter dari permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan hewan, sebab organisme memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah pantai akan berbeda dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi atau pegunungan.

d. Faktor BiotikManusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal mungkin, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam waktu yang relatif singkat manusia mampu mengubah kawasan hutan menjadi daerah permukiman dan areal pertanian. Perubahan fungsi lahan tersebut berakibat terhadap kestabilan ekosistem yang secara alamiah telah terjalin dalam periode jangka waktu yang lama.

Page 11: Program Pembelajaran Geografi Kelas Xi

b. Fauna; Tipe fauna di Indonesia dibedakan menjadi:1. Tipe Asiatis; Tipe ini berada di Dangkalan Sunda yang meliputi: Pulau Sumatera,

Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Contohnya: harimau, gajah, orang utan, tapir, siamang, badak, banteng.

2. Tipe Australis; Tipe ini berada di Dangkalan Sahul yang meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau di dangkalan Sahul. Contohnya: Kasuari, kanguru, berbagai jenis burung betet, nuri, kakatua.

3. Tipe Peralihan; Tipe ini berada di antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul, yang meliputi Pulau Sulawesi dan Maluku. Contohnya: komodo, anoa, maleo, kuskus, burung rangkok.