bahan ajar geografi kelas xi sma€¦ · bahan ajar geografi kelas xi sma pendidikan geografi...

32
Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 1 Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI/Genap Materi Pokok : Dinamika Kependudukan di Indonesia Kompetensi Inti KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.5 Menganalisis dinamika kependudukan di Indonesia untuk perencanaan pembangunan. Pertemuan 1 3.5.1 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi dinamika kependudukan 3.5.2 Mengukur angka fertilitas, mortalitas dan migrasi 3.5.3 Menghitung angka pertumbuhan dan proyeksi penduduk 3.5.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis mobilitas penduduk dan tenaga kerja. Pertemuan 2 3.5.5 Menganalisis kualitas penduduk Indonesia 3.5.6 Menganalisis indeks pembangunan manusia 3.5.7 Menjelaskan bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan 3.5.8 Menganalisis upaya menghadapi bonus demografi Pertemuan 3 3.5.9 Mengidentifikasi masalah akibat dinamika kependudukan di Indonesia 3.5.10 Menjelaskan upaya penanggulangan masalah yang ditimbulkan akibat dinamika

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

54 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 1

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : XI/Genap

Materi Pokok : Dinamika Kependudukan di Indonesia

Kompetensi Inti

KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Menganalisis

dinamika

kependudukan di

Indonesia untuk

perencanaan

pembangunan.

Pertemuan 1

3.5.1 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi

dinamika kependudukan

3.5.2 Mengukur angka fertilitas, mortalitas dan

migrasi

3.5.3 Menghitung angka pertumbuhan dan proyeksi

penduduk

3.5.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis mobilitas

penduduk dan tenaga kerja.

Pertemuan 2

3.5.5 Menganalisis kualitas penduduk Indonesia

3.5.6 Menganalisis indeks pembangunan manusia

3.5.7 Menjelaskan bonus demografi dan dampaknya

terhadap pembangunan

3.5.8 Menganalisis upaya menghadapi bonus

demografi

Pertemuan 3

3.5.9 Mengidentifikasi masalah akibat dinamika

kependudukan di Indonesia

3.5.10 Menjelaskan upaya penanggulangan masalah

yang ditimbulkan akibat dinamika

Page 2: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 2

kependudukan

Pertemuan 4

3.5.11 Menjelaskan sumber-sumber data

kependudukan

3.5.10 Menganalisis metode pengelolaan data

kependudukan

3.5.11 Menganalisis data kependudukan

4.5 Menyajikan data

kependudukan

dalam bentuk

peta, tabel, grafik,

dan/atau gambar

4.5.1 Menyajikan data kependudukan dalam bentuk

tabel dan grafik

4.5.2 Merangkum informasi mengenai dinamika

kependudukan Indonesia

MATERI AJAR

A. Dinamika Kependudukan

Penduduk Indonesia menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

24 tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006

tentang Administrasi Kependudukan adalah warga Negara Indonesia dan orang

asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Warga Negara Indonesia adalah orang-

orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan

undang-undang sebagai warga Negara Indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat

setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia

berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 237.556.363 orang. Jumlah penduduk

Indonesia akan meningkat sekitar 3 sampai 4 juta jiwa pertahun. Pertambahan ini

menyebabkan perubahan jumlah penduduk secara terus menerus.Perubahan

jumlah penduduk yang terjadi secara terus menerus ini disebut dinamika

penduduk.

Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari

beberapa faktor, yaitu:

Indikator:

3.5.1 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi dinamika kependudukan

3.5.2 Mengukur angka fertilitas, mortalitas dan migrasi

3.5.3 Menghitung angka pertumbuhan, proyeksi penduduk, dan komposisi

penduduk

3.5.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis mobilitas penduduk dan tenaga kerja.

Pertemuan 1

Page 3: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3

1. Kelahiran (Natalitas)

Natalitas merupakan kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang

dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Dalam dinamika

kependudukan, natalitas merupakan hal yang penting, karena tingkat

kelahiran akan mempengaruhi banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah.

Fator-faktor yang mendukung (pronatalitas) terhadap kelahiran antara lain:

a) Masa perkawinan di usia muda

b) Tingkat kesehatan yang baik

c) Anggapan banyak anak banyak rezeki

d) Kebutuhan tenaga kerja, khususnya di daerah agraris tradisional

e) Kurangnya informasi mengenai KB

f) Keinginan memperoleh anak laki-laki sebagai penerus keturunan

Yang termasuk ke dalam faktor-faktor yang menghambat terhadap kelahiran

(anti natalitas) antara lain:

a) Penundaan masa perkawinan

b) Program keluarga berencana

c) Anggapan anak merupakan beban orang tua.

d) Semakin banyak wanita karir

Angka kelahiran dapat diklasifikasikan menjadi angka kelahiran kasar (crude

birth rate/CBR), angka kelahiran umum (general fertility rate/GFR), dan

angka kelahiran menurut kelompok usia (age specific birth rate/ASBR).

a. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)

Angka kelahirankasar adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun

tertentu per seribu penduduk pada pertengahan tahun yang sama. CBR

memudahkan untuk membandingkan masyarakat atau wilayah yang satu

dengan wilayah lainnya.

𝐶𝐵𝑅 =𝐵

𝑃𝑥𝑘

Keterangan :

CBR = angka kelahiran kasar

B = jumlah bayi yang lahir hidup pada periode tahun tertentu

P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun

k = konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 4: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 4

Contoh Soal:

Pada tahun 2016 jumlah penduduk suatu daerah pada petengahan tahun

sebesar 248.500.000 jiwa. Sedangkan jumlah kelahiran pada tahun

tersebut sebesar 5.218.500 jiwa. Berapakah nilai CBr untuk daerah

tersebut?

Jawab:

𝐶𝐵𝑅 =𝐵

𝑃𝑥1000

=5.218.500

248.500𝑥1000

= 21

Angka kelahiran kasar di daerah tersebut pada tahun 2016 sebesar 21.

Artinya, pada tahun 2016, dari setiap 1.000 penduduk di daerah tersebut

terdapat 21 kelahiran.

Angka kelahiran kasar dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok berikut:

1) Tinggi, apabila angka kelahiran kasar lebih dari 30 untuk setiap

1.000 penduduk.

2) Sedang, apabila angka kelahiran kasar berjumlah 20-30 untuk setiap

1.000 penduduk

3) Rendah, apabila angka kelahiran kasar kurang dari 20 jiwa untuk

setiap 1.000 penduduk.

b. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR)

Angka kelahiran umum (general fertilityrate/GFR) memperlihatkan

jumlah bayi yang lahir hidup dari setiap seribu penduduk wanita yang

berusia reproduktif, 14 sampai 49 tahun.

𝐺𝐹𝑅 =𝐵

𝑃𝑓(15 − 49)𝑥𝑘

Keterangan :

CBR : angka kelahiran kasar

B : jumlah bayi yang lahir hidup selama 1 tahun

𝑃𝑓(15 − 49) : jumlah penduduk wanita usia reproduktif pada

pertengahan tahun

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 5: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 5

Contoh Soal:

Di tahun 2016 di suatu wilayah, jumlah penduduk usia 15-49 tahun

adalah 30.351.000 jiwa. Jumlah kelahiran bayi pada tahun tersebut

adalah 2.982.500 jiwa. Berapakah angka kelahiran umum di wilayah

tersebut?

Jawab:

𝐺𝐹𝑅 =𝐵

𝑃𝑓(15 − 49)𝑥1000

=2.982.500

30.351.000𝑥1000

= 98,25

Pada tahun 2016, angka kelahiran dari wanita kelompok umur 15-49

tahun di wilayah tersebut adalah 98,25. Artinya, pada tahun 2016 di

wilayah ini terdapat 98-99 kalahiran bayi hidup dari setiap 1.000 wanita

kelompok umur 15-49 tahun.

c. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia (Age Specific Birth

Rate/ASBR)

Angka kelahiran menurut kelompok usia (ASBR) menunjukkan

banyaknya kelahiran dari wanita pada suatu kelompok pada tahun

tertentu per 1.000 wanita pada kelompok umur dan pertengahan tahun

yang sama. interval usia reproduksi yang biasa digunakan adalah 15=19,

20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, dan 45-49 tahun. ASBR lebih akurat

dibanding GFR karena ASBR didasarkan pada kelompok usia.

𝐴𝑆𝐵𝑅𝑥 =𝐵𝑥

𝑃𝑥𝑥𝑘

Keterangan :

CBR : angka kelahiran kasar

B : jumlah bayi yang lahir hidup selama 1 tahun

𝑃𝑓(15 − 49) : jumlah penduduk wanita usia reproduktif pada

pertengahan tahun

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 6: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 6

Contoh Soal:

pada tahun 2016, di suatu wilayah terdapat 500.000 wanita yang berumur 20-

24 tahun. Jumlah kelahiran bayi hidup dari wanita kelompo umur tersebut

adalah 8.000 orang. Berapakah angka ASBR wilayah tersebut?

Jawab:

𝐴𝑆𝐵𝑅2 =𝐵2

𝑃2𝑥1.000

=8.000

500.000𝑥1.000

= 16

Pada tahun 2016, angka kelahiran dari wanita kelompok umur 20-24 tahun di

wilayah ini sebesar 16 jiwa. Artinya, pada tahun 2016, setiap 1.000 wanita

umur 20-24 tahun, terdapat 16 kelahiran.

2. Kematian (Mortalitas)

Menurut UN dan WHO, mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-

tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah

kelahiran hidup.

Faktor yang menunjang angka kematian (pro mortalitas) antara lain:

a. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan

b. Terjadiya bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus,

banjir ataupun longsor.

c. Terjadinya peperangan

d. Wabah penyakit

e. Pembunuhan dan kriminalitas

f. Fasilitas kesehatan yang belum memadai

g. Keadaan gizi penduduk rendah

Sedangkan faktor yang menghambat kematian (anti mortalitas) adalah:

a. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan

b. Fasilitas kesehatan yang memadai

c. Meningkatnya keadaan gizi penduduk

d. Kondisi yang aman dan tentram di suatu daerah

e. Ajaran agama yang melarang bunuh diri

Angka kematian diklasifikasikan atas angka kematian kasar atau crude death

rate (CDR) dan angka kematian menurut kelompok umur atau age specific

death rate (ASDR).

Page 7: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 7

a. Angka Kematian Kasar (Crude Death rate/CDR)

Angka kematian kasar adalah angka yang menggambarkan banyaknya

kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap seratus

penduduk di suatu wilayah. CDR tidak memperhitungkan umur penduduk

muda, dewasa atau tua.

Contoh Soal:

Pada tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia sebesar 248.500.000 jiwa.

Jumlah kematian pada tahun tersebut sebesar 1.491.000 jiwa. Berapakah

angka kematian kasar di Indoensia pada tahun tersebut?

Jawab:

𝐶𝐷𝑅 =𝐷

𝑃𝑥1.000

=1.491.000

248.500.000𝑥1.000

= 6 𝑗𝑖𝑤𝑎

Pada tahun 2013, angka kematian kasar di Indonesia adalah 6 jiwa.

Artinya dari setiap seribu penduduk, terdapat enam kematian.

Angka kematian kasar dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok berikut:

1) Tinggi, apabila angka kematian kasar lebih dari 20 jiwa per seribu

penduduk.

2) Sedang, jika angka kematian kasar antara 10-20 jiwa per seribu

penduduk.

3) Kecil, apabila angka kematian kurang dari 10 jiwa per seribu

penduduk.

𝐶𝐷𝑅 =𝐷

𝑃𝑥𝑘

Keterangan :

CDR : angka kematian kasar

D : jumlah kematian pada tahun tertentu

P : jumlah penduduk pertengahan tahun

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 8: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 8

b. Angka Kematian Menurut Kelompok Umur (Age Specific Death

Rate/ASDR)

Angka kematian menurut kelompok umur/ASDR adalah banyaknya

kematian per seribu penduduk, laki-laki maupun perempuan. Tingkat

akuraasi ASDR lebih tinggi dari CDR karena ASDR didasarkan pada

kelompok umur.

Contoh Soal:

Pada tahun 2016, jumlah penduduk berusia 15-19 di suatu wilayah adalah

80.000 jiwa dengan angka kematian 800 orang dari kelompok umur

tersebut. Berapakah besar ASDR di wilayah tersebut?

Jawab:

𝐴𝑆𝐷𝑅𝑥 =𝐷𝑥

𝑃𝑥𝑥1.000

=800

80.000𝑥10.000

= 10 𝑗𝑖𝑤𝑎

Pada tahun 2016, angka kematian penduduk kelompok umur 15-19 tahun

di wlayah tersebut adalah 10 jiwa. Artinya setiap seribu penduduk

kelompok umur 15-19 tahun, terdapat 10 kematian dari kelompokumur

tersebut.

𝐴𝑆𝐷𝑅𝑥 =𝐷𝑥

𝑃𝑥𝑥𝑘

Keterangan :

ASDR : angka kematian menurut keompok umur tertentu pada

tahun tertentu

Dx : jumlah kematian pada kelompok umur x pada tahun

tertentu

Px : jumlah penduduk kelompok umur x pada pertengahan

tahun

x : kelompok umur

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 9: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 9

c. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR)

Angka kematian bayi adalah angka yang menggambarkan banyakmnya

kematian bayi berusia dibawah satu tahun , per seribu kelahiran hidup

pada satu tahun tertentu. Angka kematian bayi menggambarkan keadaan

sosial ekonomi masyarakat. Jika angka kematian bayi di suatu wilayah

kecil, artinya keadaan sosial ekonomi wilayah tersebut tinggi, dan

sebaliknya. Angka kematian bayi merefleksikan masalah kesehatan yang

berpengaruh langsung terhadap kematian bayi seperti diare, infeksi

saluran pernapasan, kondisi parental, dan lain-lain. Untuk menghitung

angka kematian bayi digunakan persamaan sebagai berikut:

Contoh Soal:

Pada tahun 2016 di kota A, jumlah kematian bayi adalah 175.000 jiwa, dan

jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar 1.500.000. Berapakah IMR

di kota tersebut?

Jawab:

𝐼𝑀𝑅 =𝐷0

𝐵𝑥1.000

=175.000

1.500.000𝑥1.000

= 116,67

Angka kematian bayi pada tahun 2016 di kota terseut adalah 117 jiwa.

Artinya, dari setiap seribu orang bayi yang lahir hidup terdapat 117

kematian bayi.

𝐼𝑀𝑅 =𝐷0

𝐵𝑥𝑘

Keterangan :

IMR : angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup dalam

tahun tertentu.

D0 : jumlah kematian bayi di bawah 1 tahun pada tahun

tertentu

B : jumlah kelahiran hidup dalam tahun yang sama.

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 10: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 10

Penggolongan angka kematian bayi adalah sebagai berikut:

1) Kurang dari 35 jiwa, angka kematian bayi rendah

2) Antara 35-75 jiwa, angka kematian bayi sedang

3) Antara 75-125, angka kematian bayi tinggi

4) Lebih dari 125, angka kematian bayi sangat tinggi.

3. Migrasi

Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

penduduk, selain kelahiran dan kematian. Secara sederhana, migrasi

merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu

tempat ke tempat lain melalui batas politik/negara ataupun batas

administrasi/batas bagian dari suatu negara.

Migrasi terdiri dari imigrasi dan emigrasi. Imigrasi adalah masuknya

penduduk dari suatu negara ke negara lain. Sedangkan emigrasi adalah

keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Angka migrasi

penduduk diantaranya angka migrasi masuk, angka migrasi keluar, angka

migrasi neto, dan angka migrasi bruto.

a. Angka Migrasi Masuk

Angka migrasi masuk menunjukkan banyaknya migran yang masuk per

seribu penduduk daerah tujuan dalam periode tahun tertentu.

Contoh Soal:

Pada tahun 2016, penduduk di suatu wilayah sebesar 16.000 orang. Pada

tahun yang sama, migran yang masuk adalah sebanyak 80 orang.

Berapakah angka migrasi yang masuk ke wilayah tersebut?

Jawab:

𝑚𝑖 =𝐼

𝑃𝑥1.000

=80

16.000𝑥1.000

𝑚𝑖 =𝐼

𝑃𝑥𝑘

Keterangan :

mi ; angka migrasi masuk per 1.000 penduduk pada tahun

tertentu

I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu

P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 11: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 11

= 5

Jadi, pada tahun 2016, terdapat 5 migran yang masuk per 1.000 orang

penduduk di wilayah tersebut.

b. Angka Migrasi Keluar

Angka migrasi keluar adalah angka yang menunjukkan banyaknya

migran yang keluar per seribu orang penduduk daerah asal dalam waktu

satu tahun.

Contoh Soal:

Pada tahun 2016, penduduk di suatu wilayah berjumlah 16.000 orang.

Pada tahun yang sama, migran yang keluar dari wilayah tersebut adalah

40 orang. Berpakah tingkat migrasi yang keluar dari wilayah tersebut?

Jawab:

𝑚𝑜 =𝑂

𝑃𝑥1.000

=40

16.000𝑥1.000

= 2,5

Jadi, pada tahun 2016 di wilayah tersebut terdapat 2-3 migran yang

keluar per seribu penduduk wilayah bersangkutan.

c. Angka Migrasi Neto

Angka migrasi neto adalah selisih antara banyaknya migran yang masuk

dan migran keluar perseribu penduduk di suatu wilayah dalam periode

tahun tertentu.

𝑚𝑜 =𝑂

𝑃𝑥𝑘

Keterangan :

mo : angka migrasi keluar per 1.000 penduduk pada tahun

tertentu

O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu

P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 12: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 12

Contoh Soal:

Pada tahun 2016, penduduk di suatu wilayah berjumlah 16.000 orang.

Pada tahun yang sama, migran yang masuk ke wilayah tersebut sebanyak

80 orang. Jumlah migran yang keluar adalah 50 orang. Berapakah tingkat

migrasi neto di wilayah itu pada tahun 2016?

Jawab:

𝑚𝑛 =𝐼 − 𝑂

𝑃𝑥1.000

=80 − 50

16.000𝑥1.000

= 1,9

Jadi, pada tahun 2016, terdapat dua migran masuk dan keluar per seribu

penduduk dalam satu tahun di wilayah tersebut.

d. Angka Migrasi Bruto

Angka migrasi bruto menunjukkan banyanya perpindahan penduduk per

seribu penduduk di tempat asalah dan tempat tujuan migrasi.

𝑚𝑔 =𝐼 + 𝑂

𝑃1 + 𝑃2𝑥𝑘

Keterangan :

mg : angka migrasi bruto

I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu

O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu

P1 : jumlah penduduk di tempat tujuan

P2 : jumlah penduduk di tempat asal

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

𝑚𝑛 =𝐼 − 𝑂

𝑃𝑥𝑘

Keterangan :

mn : angka migrasi neto per 1.000 penduduk

I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu

O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu

P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu

k : konstanta, biasanya 1.000

R U M U S

Page 13: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 13

Contoh Soal:

Pada tahun 2016, penduduk di wilayah A berjumlah 16.000 orang.

Penduduk di wilayah B berjumlah 10.000 orang. Pada tahun yang sama,

migran yang masuk ke wilayah A dari wilayah B sebanyak 80 orang.

Sementara itu, migran yang keluar dari wilayah A seebanyak 50 orang.

Berpakah angka migrasi brutonya?

Jawab:

𝑚𝑔 =𝐼 + 𝑂

𝑃1 + 𝑃2𝑥1.000

=80 + 50

16.000 + 10.000𝑥1.000

=150

26.000𝑥1.000

= 9,4

Jadi pada tahun 2016 terdapat 9 migrasi masuk dan migrasi keluar di

tempat asal dan tempat tujuan.

B. Pertumbuhan Penduduk dan Proyeksi Penduduk

1. Pertumbuhan Penduduk

Natalitas, mortalitas dan migrasi merupakan variabel yang

mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Kelahiran dan imigrasi akan

menambah jumlah penduduk. Sementara kematian dan emigrasi akan

mengurangi jumlah penduduk. Angka pertumbuhan penduduk merupakan

angka yang menjunjukkan tingkat pertambahan pendudu per tahun dalam

jangka waktu tertentu.

a) Pertumbuhan Penduduk Alami

Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang

dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian di suatu wilayah.

𝑇 = 𝐿 − 𝑀

Keterangan :

T : jumlah penduduk alami

L : jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu

M : jumlah kematian pada periode tahun tertentu

R U M U S

Page 14: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 14

Contoh Soal:

Di suatu wilayah diketahui terdapat jumlah kelahiran 967.000 jiwa dan

kematian sebanyak 695.000 jiwa. Hitunglah pertumbuhan penduduk

alaminya!

Jawab:

X = (L - M)

= 967.000 – 695.000

= 308.000 jiwa

Jadi pada tahun 2016, pertumbuhan penduduk alami di wilayah tersebut

adalah 308.000 jiwa.

b) Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk total adalah suatu pertambahan penduduk yang

tidak hanya selisih dari angka kelahiran dan kematian penduduk, tetapi

juga memperhitungkan migrasi (imigrasi dan emigrasi) penduduk.

Contoh Soal:

Di tahun 2016, jumlah kelahiran kasar di suatu wilayah adalah 967.000

jiwa. Jumlah kematian kasar adalah 659.000 jiwa. Jumlah imigrasi adalah

ebesar 889.000 jiwa, dan emograsi sebesar 512.000 jiwa. Hitunglah

pertumbuhan penduduk totalnya!

Jawab:

Tt = (L-M) + (I-E)

= (967.000 – 695.000) + (889.000 – 512.000)

= 308.000 + 377.000

= 685.000 jiwa.

𝑇𝑡 = 𝐿 − 𝑀 + (𝐼 − 𝐸)

Keterangan :

Tt : jumlah penduduk total

L : jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu

M : jumlah kematian pada periode tahun tertentu

I : jumlah imigrasi dalam periode tahuntertentu

E : jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu

R U M U S

Page 15: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 15

Jadi pertumbuhan penduduk total di wilayah tersebut pada tahun 2016

adalah 685.000 jiwa.

2. Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk pada masa yang kana datang dapat diperkirakan

dengan menggunakan data penduduk saat ini. Informasi mengenai perkiraan

jumlah penduduk di masa mendatang sangat penting dalam perencanaan

pembangunan, seperti untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana

kesehatan, pendidikan dan perumahan.

Contoh Soal:

Pada tahun 2001, jumlah penduduk Indonesia tercatat 205 juta jiwa.

Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,5%. Berapakah

proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2016?

Jawab:

Pn = P0 (1 + r)n

= 205 (1+1,5%) 15

= 205 (1+ 0,015)15

= 205 (1,0015)15

= 205 (1,25)

= 256,3

Jadi, proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2016 dengan tingkat

pertumbuhan penduduk 1,5% pertahun adalah 256,3 juta jiwa.

C. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Mobilitas penduduk adalah pergerakan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain,

baik untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang lama atau menetap secara

permanen. Mobilitas seperti ini disebut dengan mobilitas fisik. Ada dua jenis

mobilitas fisik, yaitu mobilitas permanen dan mobilitas nonpermanen.

𝑃𝑛 = 𝑃0 1 + 𝑟 𝑛

Keterangan :

Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n

P0 : jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau tahun dasar

O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu

n : jumlahtahun antara 0 ke-n

r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam persen)

R U M U S

Page 16: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 16

1. Mobilitas Permanen

Mobilitas permanen disebut juga dengan migrasi. Mobilitas permanen adalah

perpindahan penduduk untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain

melewati batas administratif atau batas polotik/negara.

a) Migrasi eksternal, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke

negara lain.

1) Imigrasi, adalah masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain

dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut

imigran.

2) Emigrasi merupakan keluarnya penduduk dari suatu negara ke

negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan emigrasi

disebut emigran.

3) Reimigrasi adalah proses kembalinya penduduk ke negara asalnya

setelah pindah dan menetap di negara asing.

b) Migrasi Internal

1) Transmigrasi, adalah pemindahan dan perpindahan penduduk dari

suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam

wilayah Indonesia untuk kepentingan pembangunan Negara karena

alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintahan berdasarkan

ketentuan yang doatur dalam undang-undang.

2) Urbanisasi adalah bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam di

daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke

kota dan atau akibat perluasan kota. Urbanisasi disebabkan oleh

faktor pendorong a) desa mengalami kelebihan penduduk, b) banyak

penduduk desa tidak mempunyai tanah untuk bercocok tanam, c)

pendapatan rendah, d) penduduk desa pergi ke kota gunamemperbaiki

taraf hidup yang rendah, dan faktor penarik a) kota menyediakan

lapangan kerja yang luas, b) kota memiliki fasilitas umum yang lebih

baik, misalnya fasilitas kesehatan, tempat rekreasi bdan hiburan, serta

pusat perdagangan c) kota merupakan pusat pendidikan dan

kebudayaan sehingga sangat menarik bagi orang-orang desa untuk

bersekolah di kota.

3) Ruralisasi merupakan bentuk perpindahan penduduk dari kota ke

desa yang merupakan kebijakan dari proses urbanisasi.

2. Mobilitas Nonpermanen

Mobilitas nonpermanen adalah perpindahan penduduk untuk sementara

waktu dari suatu tempat ke tempat lain. Mobilitas non permanen dapat

dikelompokkan menjadi:

a) Komutasi (mobilitas ulang alik) adalah bentuk mobilitas penduduk

nonpermanen, pergi dan pulang dalam tempo kurang dari 24 jam. Pelaku

Page 17: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 17

mobilitas tidak menginap di tempat tujuan. Pelaku mobilitas ini disebut

komuter atau pelaju. Contohnya, seorang yang berdomisili di Padang,

tetapi berkerja di Padang Pariaman.

b) Sirkulasi, adalah bentuk mobilitas penduduk nonpermanen yang

dilakukan dengan menginap di tempat tujuan untuk sementara waktu.

Pelakunya disebut sirkuler.

3. Mobilitas Tenaga Kerja

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

tenaga kerja adalah penduduk yang telah berusia 18 tahun atau lebih dan tidak

menganut batas umur maksimal. Jadi, penduduk yang berusia kerja (usia 18

tahun ke atas) yang aktif secara ekonomi, masih digolongkan sebagai tenaga

kerja. Pola mobilitas tenaga kerja umumnya mengikuti pola mobilitas

penduduk. Berdasarkan mobilitas tenaga kerja, ada dua tipe tenaga kerja,

yaitu:

a) Stayer adalah tenaga kerja yang bekerja pada lokasi yang sama dengan

tempat tinggal.

b) Movers, adalah tenaga kerja yang bekerja di lokasi yang berbeda dengan

tempat tinggalnya. Movers terdiri dari dua tipe, yaitu pekerja komuter dan

pekerja sirkuler.

Page 18: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 18

A. Kualitas Penduduk Indonesia

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009 tentang

Perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga, kualitas penduduk

adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat

kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktifitas, tingkat sosial, ketahanan,

kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan

kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa,

berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

1) Kesehatan

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang

kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual,

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomis.tingkat kesehatan dapat diindikasikan dari angka

kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, kecukupan gizi makanan, dan

usia harapan hidup.

Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan banyaknya

kematian bayi pada usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun

tertentu. Angka kematian bayi merupakan indikator yang menggambarkan

keadaan derajat kesehatan masyarakat.

Pada 2016, hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka

kematian bayi (AKB) mencapai 25,5. Artinya, ada sekitar 25,5 kematian

setiap 1.000 bayi yang lahir. Selama beberapa tahun terakhir, AKB Indonesia

berangsur-angsur mengalami penurunan. Bahkan, perkembangan AKB di

Indonesia cukup menggembirakan dalam waktu 20 tahun tmenunjukkan

penurunan. Pasalnya, pada 1991 AKB pernah mencapai angka 68.

Namun demikian, AKB di Indonesia masih termasuk tinggi dibandingkan

dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang sudah di bawah

10 kematian per 1.000 kelahiran bayi. Kematian bayi merupakan salah satu

indikator sensitif untuk mengetahui derajat kesehatan suatu negara dan

bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa. Tingginya kematian

bayi pada usia hingga satu tahun menunjukkan masih rendahnya kualitas

sektor kesehatan di negara tersebut.

Indikator:

3.5.5 Menganalisis kualitas penduduk Indonesia

3.5.6 Menganalisis Indeks Pembangunan Manusia

3.5.7 Menjelaskan bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan

3.5.8 Menganalisis upaya menghadapi bonus demografi

Pertemuan 2

Page 19: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 19

Grafik 1. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran di Indonesia tahun 2012-2016

Sumber: http://databoks.katadata.co.id

Angka harapan hidup adalah perkiraan rata-rata tambahan umur seseorang

yag diharapkan dapat terus hidup.

Grafik 2. Peningkatan angka harapan hidup di Indonesia tahun 2010-2013

Sumber: http://databoks.katadata.co.id

2) Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin

tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, semkin tinggi kualitas sumber daya

manusia yang dimiliki. Pencapaian kualitas pendidikan di suatu daerah dapat

Page 20: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 20

dilihat dari persentase angka partisipasi sekolah, angka melek huruf, dan rata-

rata lama sekolah.

3) Pendapatan per Kapita

Pendapatan perkapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk suatu negara

pada suatu periode tertentu. Pendapatan perkapita dipengaruhi oleh besar

kecilnya produk nasional bruto (PNB) atau gross national product (GNP)

serta jumlah penduduk. Pendapatan perkapita Indonesia meningkat setiap

tahunnya.

4) Indeks Pembangunan Manusia

Dalam UNDP (United Nations Development Programme), pembangunan

manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi

manusia. Indeks Pembangunan Manusia dijadikan sebagai kekayaan bangsa

yang sesungguhnya. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan

lingkungan yang memungkinkan bagi rakyat untuk menikmati umur panjang,

sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif.

Manfaat IPM adalah sebagai berikut:

a. PM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam

upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

b. IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu

wilayah/negara.

c. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai

ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu

alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

Pembangunan manusia diuukur dengan indeks pembangunan manusia

(IPM). Dimensi pembentuk IPM adalah umur panjang dan hidup sehat,

pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Komponen-komponen yang

berpengaruh terhadap IPM adalah angka harapan hidup, rata-rata lama

sekolah, harapan lama sekolah, dan produk nasional bruto perkapita.

B. Bonus Demografi dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

Bonus demografi berasal dari dua kata, yaitu bonus dan demografi. Bonus

artinya tambahan atau pemberian di luar batas-batas yangberhak didapatkan.

Sedangkan demografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat

dan Grafein yang berarti menulis. Berdasarkan istilah, demografi adalah ilmu

yang mempelajari memngenai komposisi, besar dan distribusi penduduk berupa

kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Bonus demografi adalah masa dimana angka beban ketergantungan antara

penduduk usia produktif dengan penduduk usia tidak produktif mengalami

penurunan hingga mencapai angka dibawah 50. Artinya, setiap penduduk usia

produktif menanggung sedikit penduduk usia tidak produktif. Untuk mendapatkan

Page 21: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 21

bonus demografi tersebut maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan

secara maksimal melalui pendidikan, pelayanan, kesehatan, dan penyediaan

lapangan pekerjaan.

Bonus demografi tidak selalu menguntungkan bagi suatu negara. Peluang ini

hanya akan menguntungkan jika dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jika tidak

dimanfaatkan dnegan maksimal, hal ini akan berbalik menjadi bencana demografi,

karena jumlah usia produktif melimpah tetapi tidak bisa dimanfaatkan. Bonus

demografi menjadi bencana demografi jika penduduk usia produktif tidak

memiliki pendidikan yang memadai dan tidak memperoleh keterampilan yang

cukup. Ketika hal ini terjadi, maka penduduk usia produktif akan menjadi

pengangguran.

Berikut ini dampak bonus demografi:

1. Dampak Positif

a) Terbentuknya generasi emas yang siap memikul tanggung jawab bangsa,

mengabdi dan berkorban pada bangsa, dan bersedia membangun dan

mengelola bangsa.

b) Meningkatnya laju perekonomian Indonesia yang berpengaruh besar

terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

c) Kehidupan negara Indonesia akan modern, tertata, dan lebih baik

d) Roda perokonomian akan berkembang pesat dan siap bersaing dalam

dunia internasional.

2. Dampak Negatif

a) Semakin sempitnya lapangan pekerjaan

b) Pengangguran semakin banyak

c) Kemiskinan semakin menjadi-jadi

d) Timbulnya kawasan-kawasan slum area (pemukiman kumuh)

e) Kualitas kesehatan menurun

f) Perekonomian yang memburuk

g) Pendidikan rendah, yang mengakibatkan kualitas sumber daya manusia

rendah

Faktor-faktor penentu keberhasilan pemanfaatan bonus demografi dlah

sebagai berikut:

a) Peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan aspek penting

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan

disini tidak hanya pendidikan formal, tetapi juga pendidikan non formal

yang menekankan pada pengembangan ketrampilan.

b) Peningkatan kualitas kesehatan. Peningkatan kualitas kesehatan akan

menjadikan angkatan kerja berkualitas. Selain berkualitas dalam bidang

pendidikan, angkatan kerja juga berkualitas dalam bidang kesehatan.

Page 22: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 22

c) Konsistensi dalam penurunan angka fertilitas. Penurunan angka kelahiran

yang konsisten akan menurunkan jumlah anak-anak da akan menjaga

populasi anak-anak pada angka kecil. Denga begitu, angka

ketergantungan akan tetap rendah.

d) Ketersediaan lapangan pekerjaan. Lapangan kerja yang cukup dan sesuai

dengan keahlian angkatan kerja akan membuat anak-anak muda bisa

mengembangkan potensi yang dimilikinya, dan menjadi sumbangan

tenaga yang produktf bagi pengembangan ekonomi negara. Adanya

lapangan pekerjaan yang besar akan mampu menampung jumlah angkatan

kerja yang besar dan mengurangi angka pengangguran.

e) Meningkatnya tabungan keluarga. Tabungan keluarga sangat penting

dalam perencanaan keuangan keluarga. Keluarga memiliki kesempatan

untuk menyediakan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik bagi anak-

anaknya.

f) Meningkatnya perempuan yang masuk dalam pasar kerja. Jika angka

kelahiran dapat dikendalikan, ibu atau perempuan akan memiliki lebih

banyak waktu untuk berperan dalam kegiatan perekonomian selain

melahirkan dan merawat anak. Hal ini akan berpengaruh pada

peningkatan pendapatan keluarga.

Page 23: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 23

A. Masalah Akibat Dinamika Kependudukan

1. Ledakan Penduduk

Ledakah penduduk adalah keadaan penduduk degan laju pertumbuhan

yang cepat sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi, sedangkan

tingkat kematian menurun secara tajam. Jika hal ini berlangsung lama, maka

populasi dunia akan terus meningkat. Dampak negatif yang muncul akibat

ledakan penduduk ini adalah sebagai berikut:

a. Memicu terjadinya eksploitasi berlebihan terhdap lahan pertanian yang

berdampak buruh pada produktivitas lahan

b. Meningkatkan aktivitas industri dan rumah tangga yang tidak ramah

lingkungan

c. Lapangan pekerjaan yang dibutuhkan menjadinlebih banyak. Jika

lapangan pekerjaan tidak tersedia, ledakan penduduk akan menimbulkan

masalah pengangguran besar-besaran dan kemiskinan makin meningkat.

d. Memperbesar kebutuhan lahan untuk pemukiman.

e. Peningktatan kebutuhan pada sumber daya air, pangan, dan energi.

Untuk mencegah hal-hal tersebut, pemerintah mengupayakan beberapa hal,

yaitu:

a. Menerapkan program KB melalui program NKKBS, keluarga terdiri dari

ayah, ibu, dan dua orang anak.

b. Menetukan batas terendah usia perkawinan pertama. Usia terendah bagi

perempuan adalah 19 tahun, dan usia terendah bagi laki-laki adalah 21

tahun.

c. Meningkatkan fasilitas sekolah yang dapat menunda usia perkawinan.

2. Sebaran Penduduk yang Tidak Merata

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran

antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.

Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa

semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan

industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara

optimal karena kurangnya sumber daya manusia.

Indikator:

3.5.9 Mengidentifikasi masalah akibat dinamika kependudukan di Indonesia

3.5.10 Menjelaskan upaya penanggulangan masalah yang ditimbulkan akibat

dinamika kependudukan

Pertemuan 3

Page 24: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 24

Untuk mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak merata,

pemerintah melaksanankan beberapa program seperti berikut:

a. Transmigrasi ke wilayah yang jarang penduduknya

b. Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri di luar Pulau

Jawa

c. Pengendalian jumlah penduduk dengan program KB atau penundaan usia

menikah.

Angka kepadatan penduduk menunjukkan rata-rata jumlah penduduk tiap 1

km. Semakin besar angka kepadatan penduduk, maka semakin padat penduduk

yang mendiami wilayah tersebut. Angka kepadatan penduduk beranfaat untuk hal-

hal berikut:

1. Mengetahui konsentrasi penduduk di suatu wilayah

2. Sebagai referensi dalam pelaksanaan pemerataan dan persebaran penduduk

(program transmigrasi)

Ada tiga jenis kepadatan penduduk,yaitu:

1. Kepadatan Penduduk Kasar

Kepadatan penduduk kasar menunjukkan jumlah penduduk untuk setiap

kilometer persegi luas wilayah. Kepadatan penduduk kasar juga disebut

kepadatan penduduk aritmatik. Cara menghitung angka kepadatan penduduk

kasar adalah sebagai berikut:

2. Kepadatan Penduduk Fisiologis

Menunjukkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi wilayah lahan

yang ditanami (lahan pertanian). Rumusnya adalah sebagai berikut:

3. Kepadatan Penduduk Agraris

Kepadatan pertanian oenunjukkan jumlah penduduk petani untuk setiap

kilometer persegi wilayah lahan budidaya. Ukuran ini menggambarkan

intensitas pertanian dari petani terhadap lahan pertanian. Cara untuk

menghitung kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut:

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐾𝑎𝑠𝑎𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑗𝑖𝑤𝑎)

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑕 (𝑘𝑚)2

R U M U S

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐹𝑖𝑠𝑖𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑗𝑖𝑤𝑎)

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑕𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑘𝑚)2

R U M U S

Page 25: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 25

Contoh Soal:

Luas suatu wilayah kecamatan 160 km2. Luas lahan pertanian 120 km

2.

Jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah 12.000 jiwa. 9.240 penduduk

berprofesi sebagai petani. Hitunglah kepadatan penduduk kasar, kepadatan

penduduk fisiografis, dan kepadatan penduduk agraris!

Jawab:

a. Angka kepadatan penduduk kasar:

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐾𝑎𝑠𝑎𝑟 = 12.000

160

= 75

b. Angka kepadatan penduduk fisiografis:

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑓𝑖𝑠𝑖𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 = 12.000

120

= 100

c. Angka kepadatan penduduk agraris:

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐴𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 = 9.249

120 𝑘𝑚2

= 77

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐴𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖(𝑗𝑖𝑤𝑎)

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑕𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝑘𝑚)2

R U M U S

Page 26: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 26

A. Sumber-Sumber Data Kependudukan

Sumber data kependudukan dibagi menjadi tiga, yaitu sensus penduduk,

registrasi penduduk, dan survei penduduk.

1. Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk suatu negara

dengan mengumpulkan , menghitung, dan menyusun data penduduk, baik

penduduk asli maupun pendatang, pada waktu tertentu dan di wilayah

tertentu. Jenis-jenis sensus:

a. Sensus de facto, adalah cara perhitungan jumlah penduduk yang

dilakukan pada setiap orang yang ada di wilayah sensus. Sensus de facto

dapat dilakukan secara serempak di seluaruh daerah, sehingga data

diperoleh lebih cepat dan dapat diolah. Tetapi, ada kemungkinan terjadi

dua kali pencatatan atau lebih pada penduduk yang sama, penduduk

dengan mobilitas dinamis, memiliki kemungkinan untuk tidak tercatat.

b. Sensus de jure adalah sensus yang dilakukan pada tiap penduduk yang

benar-benar penduduk yangberdiam di wilayah sensus. Kesulitan pada

sensus ini jika terdapat penduduk dengan tempat tinggal ganda dan

pergerakan penduduk karena adanya migrasi sirkuler.

Ada dua metode yang digunakan dalam pelaksanaan sensus, yaitu metode

house holder dan metode canvasser. Motode house holder adalah metode

yang digunakan untuk melaksanakan sensus pendudukdengan cara petugas

sensus membagikan angket kepada setiap keluarga untuk dijawab oleh

keluarga sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sedangkan metode canvasser

adalah kegiatan sensus penduduk dengan cara petugas sensus langsung

mendatangi setiap keluarga untuk mengisi daftar perncacahan sesuai dengan

hasil interview dengan keluarga.

2. Registrasi Penduduk

Regristrasi penduduk adalah pencatatan tentang identitas atau ciri-ciri,

status, dan kondisi penduduk yang dilaksanakan secara terus menerus oleh

instansi tertentu atau pemerintah mulai tingkat terendah. Dari data hasil

registrasi akan didapatkan laporan monografi desa tentang kependudukan

Indikator:

3.5.11 Menjelaskan sumber-sumber data kependudukan

3.5.10 Menganalisis metode pengolahan data kependudukan

3.5.12 Menganalisis data kependudukan

Pertemuan 4

Page 27: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 27

secara kontinu yang berisi tentang kelahiran penduduk, kematian,

perkawinan, perceraian, dan perpindahan penduduk.

3. Survei

Survei penduduk hampir sama dengan sensus penduduk. Perbedaannya

terletak pada waktu pelaksanaan, wilayah, dan jumlah penduduk yang didata.

Proses pendataan survei hanya dilakukanterhadap sampel penduduk di

beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili atau menggambarkan

karakteristik semua penduduk di sekitar wilayah sampel. Pelaksaan survei

penduduk dapat dilaksanakan kapan saja sesuai dengan kebutuhan dan tidak

memiliki periodisasi seperti halnya sensus penduduk.

B. Metode Pengolahan Data Kependudukan

Pengolahan data kependudukan bertujuan untuk menghasilkan tabel statistik yang

berisi hasil registrasi penduduk, survei, dan sensus penduduk. Tahap ini sangat

menentukan tingkat keakuratan dan ketetapan data statistik yang dihasilkan. Sejak

tahun 1960, BPS telah menggunakan kumputer untuk mengolah data. Dalam

pengolahan data, BPS telah mengembangkan berbagai program aplikasi untuk

data entry, editing, validasi, tabulasi, dan analisis. Tahapan dalam kegiatan

pengolahan data kependudukan adalah sebagai berikut:

a. Proses pengolahan prakomputer, mencakup:

1. Penerimaan dokumen (receiving), yaitu meneriama dan memeriksa

kelengkapan hasil pencacahan

2. Penyimpanan dokumen agar mudah diambil apabila diperlukan dalam

tahap selanjutnya sehingga mudah dikembailkan ke tempat semula

3. Pengelompokan dokumen(batching)

4. Penyuntingan/penyandian (editing/coding), adalah proses memeriksa dan

membetulkan isian serta memberi kode pada field-field yang ditentukan

pada dokumen hasil pendataan.

b. Peroses pengolahan data dengan komputer, yang terdiri atas langkah-langkah

berikut:

1. Instalasi program pengolahan

2. Entri data atau perekaman data, yaitu proses pemindahan data fisik

menjadi data digital

3. Validasi data untuk memastikan semua data sudah memenuhi syarat

4. Back up data, menduplikasi file komputer pada beberapa media

penyimpanan untuk pengamanan data

5. Restore, prose spenggantian pangakalan data (database) yang rusak, yang

digantikan dari pangkalan data hasil back up terakhir

6. Gabung data untuk menggabung pangkalan data kabupaten/kota

7. Pencetakan laporan

Page 28: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 28

C. Menganalisis Data Kependudukan

Analisis data kependudukan merupakan tindakan mengolah data menjadi

informasi yang bermanfaat tentang dinamika kependudukan untuk perencanaan

pembangunan. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam menganalisis data

kependudukan, yaitu:

1. Pendekatan Kohor (cohort approach)

Analisis menggunakan pendekatan kohor atau kelompok berkaitan dengan

kuantitas dan waktu terjadinya peristiwa demografis untuk anggota kohor,

yang sangat berguna untuk mempelajari kehidupan individu dan implikasinya

bagi masyarakat. Kohor (kelompok) didefenisikan sebagai sekelompok orang

yang mengalami kejadian yang sama-asal periode yang sama. Contohnya,

orang-orang yang lahir tahun 1950-an dianggap sebagai anggota kelompok

kelahiran 1950-an.

Ada tiga elemen dasar dalam analisis kohor, yakni tanggal kalender asal

peristiwa kohor, durasi (jangka waktu yang berlangsung sejak asal peristiwa

kohor), dan tanggal kalender saat terjdinya kejadian yang sedang diteliti.

Kelemahan analisis kohor adalah:

a. Analisis kohor tidak dapat dilakukan secara jelas dan langsung

menunjukkan situasi demografis dalam periode tertentu, yang cenderung

menjadi fokus perhatian bagi pembuat kebijakan dan masyarakat.

b. Penghitungan ukuran demografi kohor memerlukan informasi lengkap

dari setiap individu sampai dia meninggal.

2. Pendekatan Waktu (Period Approach)

Analisis dengan pendekatan waktu mengatasi keterbatasan utama analisis

dengan pendekatan kohor. Ananlsis dengan pendekatan waktu menyelidiki

dan secara jelas menunjukkan kejadian demografis dan perubahannya dalam

satu atau beberapa periode waktu tertentu, yang menjadi kepentingan

pembuat kebijakan, dan amsyarakat. Tujuan utama analisis dengan

pendekatan wakatu adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan ukuran

dan komposisi penduduk dari waktu ke waktu.

D. Komposisi Penduduk dalam Analisis data Kependudukan

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk pada suatu wilayah

dengan menggunakan dasar kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan sebagai

dasar pengelompokan adalah secara geografis, biologis, sosial, atau ekonomi.

Pengelompokan penduduk ini bertujuan untuk;

a) Mengetahui sumber daya manusia yang ada, baik menurut umur, maupun

jenis kelamin

b) Mengambil suatu kebijaksanaan yang berhubungan degan kependudukan

c) Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya

Page 29: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 29

d) Mengetahui proses demografi yang terjadi pada penduduktersebut melalui

piramida penduduk.

Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, ada

beberapa konsep dan ukuran yang bisa dipelajari, yaitu:

a) Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Sex ration adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk

perempuan pada suatu daerah di tahun tertentu. Sex ratio biasanya dinyatakan

dalam banyaknya penduduklaki-laki per seratus perempuan.

Contoh Soal:

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2016 adalah 179,3 juta jiwa. Terdiri

dari 89,4 juta laki-laki dan 89,9 juta jiwa perempuan. Tentukanlah sex ratio

penduduk Indonesia pada tahun tersebut!

Jawab:

𝑆𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐿𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛𝑥 100

= 89.400.000

89.900.000𝑥 100

= 99

Jadi, dalam setiap 100 orang perempuan terdapat 99 orang laik-laki.

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh:

1) Rasio jenis kelamin pada saat kelahiran

2) Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan

3) Pola migrasi antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.

b) Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Angka beban tanggungan atau angka ketergantungan adalah angka yang

menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk dalam kelompok umur

produktif. Kelompok umur produktif adalah penduduk berumur atara 15-64

tahun. Sedangkan penduduk umur tidak produktf adalah 0-14 tahun dan 65

tahun ke atas.

𝑆𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐿𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛𝑥 100

R U M U S

Page 30: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 30

Contoh Soal:

Di kota A , jumlah penduduk adalah 600.000 jiwa dengan jumlah penduduk

berumur 0-14 tahun sebanyak 150.000 jiwa dan jumlah penduduk berumur 65

tahun keatas sebanyak 50.000 orang. Penduduk berumur 15-64 tahun

sebanyak 400.000 0rang. Hitunglah angka bebean ketergantungan kota A!

Jawab:

𝐷𝑅 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 0 − 14 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 + 65 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑡𝑎𝑠

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 15 − 64 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛𝑥 100

= 150.000 + 50.000

400.000𝑥 100

= 50.

Jadi, berdasarkan perhitungan dependency ratio diatas, dapat disimpulkan

bahwa setiap 400.000 jiwa usia produktif menanggung 50 orang usia non

produktif.

Angka tersebut menunjukkan angka ketergantungan di daerah A rendah. Jika

DR kurang dari 60, maka angka beban ketergantungan rendah. Jika DR 60-

90, amak angka beban ketrgantungan sedang. Jika R lebih dari 90, maka

angka beban ketergantungan tergolong tinggi. Tingginya angka

ketergantungan dapat menimbulkan beberapa masalah, diantaranya:

1) Usia produktif akan menanggung beban berat dalam memenuhi

kebutuhan golongan non produktif

2) Pendapatan perkapita daerah menjadi turun atau rendah

3) Kemampuan manabung masyarakat menjadi rendah

4) Pertumbuhan perekonomian menjadi lambat

Berdasarkan komposisi umur dan jenis kelamin, amak karakteristik penduduk

dapat dibedakan menjadi tiga ciri, yaitu ekspansif, stasioner, dan konstruktif.

a. Piramida Ekspansif (Penduduk Muda)

𝐷𝑅 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 0 − 14 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 + 65 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑡𝑎𝑠

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑈𝑠𝑖𝑎 15 − 64 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛𝑥 100

R U M U S

Page 31: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 31

Piramida penduduk muda berbentuk limas (kerucut), menunjukkan

jumlah umur muda lebih besar, kelahiran tinggi, kematian rendah,

sehingga jumlah penduduk terus bertembah. Contohnya adalah Indonesia.

b. Piramida Stasioner

Piramida penduduk dewasa berbentuk seperti granat, menunjukkan

jumlah umur muda seimbang dengan umur tua, kelahiran rendah,

kematian rendah, sehingga jumlah penduduk tetap. Contohnya Amkerika

Serikat.

c. Piramida Konstruktif

Piramida penduduk tua berbentuk seperti batu nisan, menunjukkan jumlah

penduduk umur dewasa banyak, umur muda sedikit, jumlah penduduk

terus berkurag, kematian lebih besar daripada kelahiran. Contohnya

Jerman dan Swedia.

Gambar 1. Piramida Penduduk

Sumber: http://www.bukupedia.net/2016/05/

Gambar 2. Piramida penduduk Indonesia

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035

Page 32: Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA€¦ · Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Dinamika Kependudukan di Indonesia | 3 1. Kelahiran (Natalitas)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Dinamika Kependudukan di Indonesia | 32

DAFTAR RUJUKAN

BPPN. BPS. UNFPA. 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta:

Badan Pusat Statistik.

BPS. Indeks Pembangunan Manusia. [online].

https://www.bps.go.id/subjek/view/id/26#subjekViewTab1. Diakses pada

21 Oktober 2017.

Huda, Nurul.,dkk. 2014. Suplemen Sumber Belajar Olimpiade Geografi 1.

Jakarta: Bina Prestasi Insani.

Katadata. [online]. Meski Menurun, Angka Kematian Bayi di Indonesia Masih

Tinggi. Artikel. Diterbitkan pada 25 November 2016.

http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/25/meski-menurun-

angka-kematian-bayi-di-indonesia-masih-tinggi. Diakses pada 21 oktober

2017

Lembaga Demografi FEUI. 2007. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Fakultas

Ekonomi UI.

Nurichwan, mhd. 2015. Bonus Demografi Peluang Memajukan Bangsa Indonesia.

(Online) Diakses tanggal 20 April 2017

Saichudin. 2015. Menuju Bonus Demografi Indonesia. (Online)

fkmalmamrsaya.blogspot.co.id/2015/03/menuju-bonus-demografi-

indonesia-tahun.html. Diakses tanggal 20 April 2017

Sindhu P, Yasinto. 2017. Geografi Untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Suprawoto. 2014. Peluang Demografi Indonesia. Jakarta: Keminfo

Tarigan, Robinson. 2010. Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara