profile rsu fl tobing sibolga

Upload: hengkitanjung

Post on 22-Feb-2018

274 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    1/8

    A. SEJARAH, PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT DAN LANDASAN HUKUM

    Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat Sibolga bernama RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing

    pada awalnya terletak di Jalan Thamrin Sibolga yang didirikan pada tahun 1942. Nama rumah sakit ini

    berasal dari nama seorang pahlawan kemerdekaan yang juga pernah menjadi pimpinan Rumah Sakit

    (RS) Sibolga, Dr. Ferdinad Lumbantobing, mengabdikan dirinya di RS Sibolga pada tahun 1942-1945.

    Pada masa pendudukan Jepang, Sekutu mendirikan Rumah Sakit yang letaknya berdampingan

    dengan RS Sibolga. Hal ini mendorong Dr. Ferdinand Lumbantobing memindahkan Rumah Sakit ke

    Sibolga Julu yang letaknya dekat dengan Gereja HKBP. Hingga akhirnya Jepang mengalami kekalahan,

    RS Sibolga pun kembali dipindahkan ke jalan Thamrin. Kegigihan perjuangan Dr. Ferdinand

    Lumbantobing menjadi latar belakang diangkatnya eliau sebagai Residen Tapanuli. Dan selanjutnya

    pimpinan RD Sibolga diserahkan kepada Dr. Condar Nainggolan sampai tahun 1946.

    Setelah Jepang angkat kaki dari Sibolga, maka RS Sibolga yang pada saat itu dipimpin oleh Dr.

    Muhammad Dewan Siregar mengambil alih gedung Rumah Sakit Jepang. Seiring berjalannya waktu, RS

    Sibolga pun mengalami banyak perkembangan. Dari perluasan gedung yang menjadi sarana penunjang

    pelayanan kesehatan hingga nama dan status Rumah Sakit tersebut. Perubahan nama RS Sibolga

    menjadi RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga terjadi pada saat Dr. Aschwin P. B Matondang. RSU

    Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga yang selama ini beralamat di Jalan Thamrin, akhirnya dibawah

    kepemimpinan Dr. Syamsul M. Pohan, halaman depan Rumah Sakit ini dihadapkan ke Jl. Dr.F.L Tobing.

    Hal ini disesuaikan dengan perubahan nama jalan di kota Sibolga. Dengan demikian, untuk memudahkan

    akses pelayanan administrasi, maka pada saat pimpinan dipegang oleh Dr. E. E. Tarigan, Sp.PD, gedung

    kantor rumah sakit pun dipindahkan ke lantai II yang sebelumnya merupakan Ruang Rawat Bougenvile.

    Perubahan status kepemilikan Rumah Sakit terjadi pada tanggal 1 April 1992. Kepemilikan RSU

    Dr. F. L.Tobing Sibolga diserahkan dari Pemerintah Tingkat II Tapanuli Tengah ke Pemerintah Kota

    Madya Tingkat II Sibolga, dikarenakan RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga terletak di daerah Kota

    Madya Sibolga. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Bupati Tapanuli Tengah dan Walikota

    Sibolga sebagai Kepala Daerah Tingkat II Sibolga yang diketahui/ disetujui oleh Pembantu Gubernur

    Sumatera Utara Wilayah I No 445/IIa/1992 dan No 445/91/1992.

    Peningkatan SDM yang tersedia di Rumah Sakit juga memicu RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing

    Sibolga melakukan usaha peningkatan pelayanan kesehatan yang tampak pada kenaikan tipe RumahSakit dari D ke C yakni pada saat pimpinan dipegang oleh Dr. A.Syukur Pane. Peningkatan standar

    pelayanan Rumah Sakit terus menurus dilakukan, hal ini terlihat dari dimulainya akreditasi penuh untuk 5

    (lima) pelayanan dasar yaitu Administrasi, Rekam Medik, Pelayanan, Keperawatan dan IGD pada tahun

    2007. Kemudian proses peningkatan sumber daya manusia juga tidak berhenti disitu saja, setiap SDM

    secara bersama-sama meningkatkan pelayanannya sehingga pada tanggal 7 Mei 2009 ditetapkan oleh

    Departemen Kesehatan RI menjadi Rumah Sakit dengan Kelas B dan dipercaya menjadi salah satu dari

    100 (seratus) rumah sakit di seluruh Indonesia sebagai Rumah Sakit Umum penanganan siaga bencana

    dan krisis kesehatan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 1132/ Menkes/ SK/ XI/

    2009.

    Pencapaian dan peningkatan mutu pelayanan RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga terus

    dilakukan sehingga kembali pada tahun 2012 menerima sertifikat terakreditasi sebagai 15 pelayanan dari

    Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

    RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga sejak tanggal 24 Agustus 2015 telah ditetapkan

    sebagai rumah sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

    sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 7 dan Pasal 64 yang menyatakan

    bahwa RSU harus sudah menerapkan PPK-BLUD paling lambat 2 tahun dari waktu penetapan Undang-

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    2/8

    undang tersebut. Banyaknya perkembangan dan kemajuan yang dialami rumah sakit ini telah

    berlangsung dibawah kepemimpinan secara berkala sebanyak 23 orang Direktur.

    NO NAMA MASA JABATAN

    12

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    1011

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    Dr. Ferdinand LumbantobingDr. Condar Nainggolan

    Dr. Gono Parsambilan Pane

    Dr. Natiar Hulman L Tobing

    Dr. Muhammad Sen Nasution

    Dr. Otto Doubesch

    Dr. Khow Liem Tjun

    Dr. Merapi Marto Sanjoyo

    Dr. Mangatas B Marpaung

    Dr. Muhammad Dewan siregarDr. Ruben Siagian

    Dr. Ascwin P.B. Matondang, SKM

    Dr. Ashari Hasibuan

    Dr. A. Syukur pane

    Dr. H. syamsul M. Pohan

    Dr. H. Sudiar

    Dr. Eben Ezer Tarigan,Sp.PD, MHA

    Drs. Masud Nasution

    Dr. T. P. M Silitonga

    Dr. Lubuk P. Saing, Sp.A

    Drg. Tunggul Sitanggang

    Dr. Ratnawati

    Dr. Masrip Sarumpaet, M.Kes

    1942-19451945-1946

    1946-1952

    1952-1954

    1954-1958

    1958-1959

    1959-1961

    1961-1969

    1969-1974

    1974-19761976-1982

    1982-1987

    1987-1990

    1990-1994

    1994-1998

    1998-2000

    2000-2006

    Mar-Okt 2006

    2006-2007

    2007-2010

    2010-2014

    2014-2015

    2015 s/d sekarang

    1. Landasan Hukum

    Landasan Hukum yang mendasari berdirinya RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga

    adalah :

    1. Undang-undang Nomor: 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah

    Sakit

    3. Keputusan Menteri RI Nomor: HK/02.03/I/0652/2015 tanggal 2 Maret 2015 tentang Penetapan

    Kelas RSU Dr. F. L. Tobing Sibolga yang menyatakan RSU Dr. F. L. Tobing Sibolga dengan

    Kelas B.

    4. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Nomor: 440.442/3593/III/2015

    tanggal 20 Maret 2015 tentang Pemberian Ijin Operasional Tetap RSU Dr. F. L. Tobing kepada

    Pemerintah Kota Sibolga.

    Dalam rangka implementasi PPK-BLUD dibawah kepemimpinan dr. Ratnawati Saing, RSU Dr.

    Ferdinand Lumbantobing berupaya mempersiapkan dokumen-dokumen pendampingan dari BPKP Sumut

    dan pada saat kepemimpinan dr. H. Masrip Sarumpaet, M.Kes. RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Kota

    Sibolga telah ditetapkan statusnya menjadi Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara penuh

    berdasarkan Keputusan Walikota Sibolga Nomor : 445/344/TAHUN 2015 tanggal 24 Agustus 2015

    Tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah DR. Ferdinand

    Lumbantobing Sibolga

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    3/8

    2. Karakteristik Bisnis Rumah Sakit

    RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga merupakan Rumah Sakit satu-satunya milik Pemerintah

    Kota Sibolga. Sebagai institusi pelayanan publik, maka RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga

    dituntut untuk melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa ada diskriminasi status sosial maupun strata

    ekonomi. RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga dengan manajemen model Pola Pengelolaan

    Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) ini bersifat non profit, artinya bahwa Rumah Sakit

    tidak semata-mata mencari keuntungan. Jika terdapat keuntungan, maka keuntungan tersebut

    dipergunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan peningkatan sarana prasarana dalam hal

    kuantitas dan kualitas, peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dan perbaikan sistem yang

    bertujuan untuk lebih meningkatkan mutu layanan. Kaitannya dengan hal ini adalah dengan

    diberlakukannya sistem subsidi silang. Artinya pasien dengan kondisi ekonomi yang mampu akan

    mensubsidi pasien dengan golongan ekonomi menengah kebawah. Hal ini semata-mata bertujuan untuk

    pemerataan mutu layanan kepada seluruh lapisan masyarakat.

    Tujuan diadakan Metode Pelayanan ini adalah semata-mata untuk meningkatkan mutu pelayanan

    Rumah Sakit secara menyeluruh, karena pendapatan dari sektor ini akan mensubsidi pelayanan Rumah

    Sakit yang bersifat sosial untuk masyarakat kurang mampu. Dengan metode ini maka prinsip PPK -

    BLUD yang not for profitdapat berjalan dengan baik.

    Fasilitas pelayanan kesehatan dan managemen RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga yang

    tersedia adalah:

    1. Instalasi Gawat Darurat, merupakan pelayanan kegawatdaruratan yang dilengkapi dengan

    peralatan yang memadai, buka 24 jam sehari 7 hari seminggu.

    2. Instalasi Rawat Inap, merupakan pelayanan rawat inap dengan kapasitas 170 tempat tidur.

    Tabel. Kapasitas Tempat Tidur

    NO RUANGJUMLAH TEMPAT

    TIDURKET

    1 RAFFLESIA 13 TT VIP UMUM

    2 ANGGREK 22 TT Kls 1,2 dan zaal

    3 MELUR 26 TT KLS 3 DEWASA

    4 DAHLIA LT 1 16 TT KLS 3 DEWASA

    5 DAHLIA LT 2 16 TT KLS 3 DEWASA

    6 MAWAR 27 TT RUANGAN ANAK

    7 MELATI 17 TT KEBIDANAN

    8 FLAMBOYAN 26 TT RUANG BAYI9 KEMUNING 7 TT ICU

    TOTAL 170 TT

    Sumber data : SPM RSU Dr. F. L. Tobing Sibolga

    3. Instalasi Rawat Jalan, berjumlah 15 poliklinik terdiri dari 13 poliklinik spesialistik dan 2 poliklinik

    khusus yaitu :

    a. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

    b. Poliklinik Spesialis Bedah

    c. Poliklinik Spesialis Anak

    d. Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan

    e. Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin

    f. Poliklinik Spesialis THT-KL

    g. Poliklinik Spesialis Paru

    h. Poliklinik Spesialis Mata

    i. Poliklinik Neurologi

    j. Poliklinik Gigi dan Mulut

    k. Poliklinik Kesehatan Jiwa

    l. Poliklinik DM dan Hipertensi

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    4/8

    m. Polklinik Jantung dan Pembuluh Darah

    n. Poliklinik VCT

    o. Poliklinik Khusus

    4. Instalasi Bedah Sentral (Central Operating Theatre) dengan 4 kamar operasi lengkap dengan

    peralatannya, serta Ruang Recovery 3 tempat tidur.

    5. Instalasi Radiologi

    6. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik

    7. Instalasi Rehabilitasi Medik

    8. Instalasi Gizi

    9. Instalasi Farmasi

    10. Instalasi Sterilisasi (CSSD)

    11. Instalasi Sanitasi

    12. Instalasi Perawatan Intensif (ICU)

    13. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit14. Instalasi Pemulasaran Jenazah

    15. Instalasi Rekam Medik

    16. Unit Transfusi Darah Rumah Sakit

    17. Unit Haemodialisis

    18. Pelayanan Mangemen , terdiri dari:

    a. Bidang Kesekretariatan

    b. Bidang Rekam Medis dan Informasi

    c. Bidang Keuangan dan Perencanaan

    d. Bidang Keperawatan

    e. Bidang Pelayanan

    f. Bidang Sumber Daya Manusia dan Peningkatan Mutu

    Tahun 2016 dibentuk 3(tiga) instalasi yaitu :

    1. Instalasi Binatu

    2. Instalasi Elektronik Processing Data

    3. Instalasi Pengamanan & Ketertiban Lingkungan (satpam, Parkir)

    Fasilitas pelayanan pendukung yang tersedia meliputi Pelayanan Obstetrik dan Neonatal

    Emergensi Komprehensif (PONEK), Siaga Bencana, dan pelayanan ambulans 24 jam.

    B. Visi dan Misi Badan Layanan Umum Daerah RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga

    1. VISI

    Pemerintah Kota Sibolga memiliki visi dalam pembangunannya yaitu: BERSAMA KITA

    MEMBANGUN RAKYAT SIBOLGA YANG SEHAT, CERDAS, SEJAHTERA DAN BERADAB.

    Sedangkan visi RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga adalah : MENJADI PUSATRUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG UTAMA DI WILAYAH PANTAI BARAT SUMATERAUTARA.

    Visi tersebut memilliki pemahaman ringkas sebagai berikut :

    1. Menjadi pusat pelayanan kesehatan, disebabkan karena letak geografis Kota Sibolga yang

    berada di Teluk Tapian Nauli dan jaraknya yang jauh dari Ibukota Propinsi diharapkan dapat

    menjadi acuan dan pedoman bagi fasilitas kesehatan lainnya untuk melakukan rujukan hanya

    ke RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga

    2. Perwujudan rumah sakit yang mandiri dan dikenal di luar daerah Kota Sibolga.

    Benang merah antara Visi Pemerintah Kota Sibolga dengan visi RSU Dr. Ferdinand

    Lumbantobing Sibolga yaitu: Makna dari RakyatSibolga yang sehat adalah masyarakat Sibolga yang

    hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih, mampu menjangkau dan memanfaatkan

    pelayanan kesehatan yang bermutu. Sementara Visi RSUD Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga untuk

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    5/8

    menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan yang utama di wilayah pantai barat Sumatera Utara dapat

    dicapai melalui pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat dijangkau oleh seluruh

    lapisan masyarakat.

    Falsafah : Pelayanan Kesehatan diselenggarakan dengan berlandaskan etika dan profesionalisme

    Dan Moto : Kesembuhan Anda, Kebahagiaan Kami

    2. MISI

    Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil

    dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan

    seluruh bagian organisasi dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui

    keberadaan dan peran dari RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga. Misi merupakan penjelasan

    mengapa organisasi ada, apa yang dilakukan, kapan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.

    Perumusan misi organisasi harus memperhatikan dan menampung masukan dari pihak-pihak yang

    berkepentingan (stakeholders) dan memberikan peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan

    perubahan lingkungan RSU Dr. Ferdinanad Lumbantobing Sibolga yaitu:

    a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu

    b. Meningkatkan mutu dan profesionalisme sumber daya manusia rumah sakit

    c. Menyelenggarakan pengelolaan manajemen yang tertib administrasi

    d. Meningkatkan kemitraan dengan pihak ketiga

    e. Mewujudkan kesejahteraan karyawan

    3. Tujuan dan Sasaran Badan Layanan Umum Daerah

    1) Kebijakan Dasar

    Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing menetapkan

    arah kebijakan yang diuraikan sesuai dengan misi sebagai berikut:

    1. Arah kebijakan yang ditempuh dalam upaya Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang

    bermutuadalah sebagai berikut:

    a. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran rumah sakit.

    b. Melengkapi kekurangan sarana dan prasarana rumah sakit agar sesuai dengan standar

    rumah sakit kelas B.

    c. Melaksanakan standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam

    melayani pasien.

    d. Meningkatkan pengawasan dan evaluasi kinerja.

    2. Arah kebijakan yang ditempuh dalam upaya Meningkatkan mu tu dan profes ional isme sum ber

    daya manusia rumah saki tadalah sebagai berikut:

    a. Melengkapi kekurangan pegawai agar sesuai dengan standar rumah sakit kelas B tidak Non

    Pendidikan

    b. Meningkatkan frekuensi pendidikan dan pelatihan bagi pegawai.c. Meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai melalui penerapan pembinaan dengan sistem

    reward and punishment.

    3. Arah kebijakan yang ditempuh dalam upaya Menyelenggarakan pengelolaan manajemen yang

    tert ib adminis trasiadalah sebagai berikut:

    a. Menerapkan sistem administrasi yang transparan, akuntabel, dan efektif.

    b. Meningkatkan kualitas laporan, baik kinerja maupun pertanggungjawaban.

    c. Menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS).

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    6/8

    4. Arah kebijakan yang ditempuh dalam upaya Meningkatkan kemitraan dengan pihak ketiga

    adalah sebagai berikut:

    a. Menguatkan advokasi untuk peningkatan pembiayaan rumah sakit.

    b. Mengembangkan kemitraan dengan penyedia pelayanan dari masyarakat dan swasta.

    c. Meningkatkan kemitraan lintas sektoral.

    d. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan.

    e. Menjalin kerjasama operasional dengan pihak vendor

    5. Arah kebijakan yang ditempuh dalam upaya Mewujudkan Kesejahteraan Karyawan adalah

    sebagai berikut:

    a. Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

    b. Mewujudkan usaha mandiri seperti apotik, fotokopi, kantin sehat, dan lain-lain melalui modal

    koperasi karyawan.

    2) Sasaran Strategis

    Untuk mencapai Visi Rumah sakit, dirumuskan formulasi strategis yang lebih konkrit, tajam dan

    terukur berupa sasaran strategis (Strategic Objective) dalam kurun waktu tahun 2015-2019. Sasaran

    strategis tersebut disusun berdasarkan 4 (empat) perspektif, sebagai berikut :

    1.1. PERSPEKTIF PELANGGAN

    Berdasarkan data historis kondisi pelanggan RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga

    menunjukkan posisi yang relatif baik dilihat dari tingkat loyalitas dan keinginan masyarakat

    untuk menjadi pasien baru. Dalam 5 (lima) tahun ke depan diharapkan kondisi ini semakin

    ditingkatkan dengan menetapkan sasaran strategis yang dijabarkan dalam sasaran

    antara/indikator sebagai berikut :

    a. Meningkatnya Kepuasan Pelanggan, dengan beberapa sasaran antara/indikator

    sebagai berikut :

    b. Terlayaninya pasien dengan obat dan perbekalan obat yang berkualitas dan harga

    yang terjangkau, dengan target kinerja terpenuhinya obat-obatan dan perbekalan

    kesehatan sebesar 100%.

    2.2 PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

    Pada perspektif ini, menjadi prioritas penekanan arah bisnis rumah sakit, karena menurut data

    historis menunjukkan kinerja yang relatif kurang. Diharapkan dengan peningkatan kinerja

    pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mampu memberikan kontribusi langsung

    pada kinerja perspektif ini. Beberapa sasaran yang ditetapkan untuk keberhasilan arah

    bisnis rumah sakit adalah sebagai berikut :

    a. Tertatanya kelancaran administrasi perkantoran yang baik dan akuntabeldengan target kinerja

    terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran sebesar 100 %.

    b. Tersedianya pelayanan yang berkualitas dan sesuai standar.

    Target Kinerja

    Menurunnya angka kematian bayi 5 %

    Menurunnya angka kematian ibu 5 %

    Menurunnya angka kematian kasar 5 %

    Kenaikan cakupan kunjungan pasien 10 % pertahun

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    7/8

    c. Terwujudnya pemanfaatan fasilitas yang optimal.

    d. Terpeliharanya sarana dan prasarana rumah sakit untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan

    dengan target kinerja :

    - Meningkatnya cakupan pelayanan instalasi rawat darurat sebesar 25% dengan

    diwujudkannya trauma center beserta fasilitas peralatan medis dan non medis.- Meningkatnya cakupan pelayanan instalasi rawat jalan sebesar 25% dengan adanya

    Poliklinik sore.

    - Terwujudnya Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT).

    - Meningkatnya pendapatan rumah sakit sebesar 50 persen

    - Meningkatnya jasa pelayanan karyawan sebesar 50 persen.

    2.3 PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

    Perspektif ini berkaitan pengembangan SDM, dan pengembangan infrastruktur. Beberapa

    sasaran yang hendak dicapai Rumah sakit adalah sebagai berikut :

    a. Meningkatnya mutu SDM dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dengan

    target kinerja meningkatnya kualitas kompetensi SDM di semua strata secara merata

    sebesar 20 %.

    b. Meningkatnya mutu SDM dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dengan

    target kinerja meningkatnya kedisiplinan pegawai hingga 80%.

    2.4 PERSPEKTIF KEUANGAN

    Sasaran yang ingin dicapai oleh rumah sakit pada perspektif ini adalah meningkatnya rumah

    sakit yang mandiri dengan target kinerja Terwujudnya Sistem Informasi Managemen Rumah

    Sakit (SIM-RS), Logistik dan inventori serta Kepegawaian.

    4. KEGIATAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

    Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, BLUD RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing

    Sibolga menyusun rencana kerja berupa program/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

    tahun 2016 sebagaimana diuraikan dalam BAB III Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2016

    ini.

    5. PRINSIP-PRINSIP DASAR BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

    RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga telah membangun budaya kerja yang harus dihayati

    dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga yang terlibat di rumah sakit dengan tujuan untuk menciptakan

    pelayanan kesehatan yang memuaskan. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misinya, RSU Dr.

    Ferdinand Lumbantobing Sibolga memiliki nilai dan keyakinan dasar yang menjadi budaya kerja dan

    pijakan, pegangan serta pedoman bagi direksi, unit kerja manajemen, unit kerja pelayanan/operasional

    maupun seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

    1. Profesionalisme dalam melaksanakan tugas

    Penjelasan : pemberian pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta

    tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan disertai dengan

    tanggungjawab yang tinggi, inovatif, kreatif dan optimis.

    2. Kejujuran dalam bertindak

    Penjelasan : berperilaku sebagai insan yang beriman, jujur, kerja keras, disiplin, berkomitmen,

    mendahulukan kepentingan organisasi serta mampu menjaga keseimbangan Emotional Quation

    (EQ), Intelectual Quation (IQ) dan Spiritual Quotion (SQ).

  • 7/24/2019 Profile RSU FL Tobing sibolga

    8/8

    3. Ramah dan santun dalam pelayanan

    Penjelasan : penuh empati, berpikir positif, iklas, terbuka untuk pembaharuan dalam mewujudkan

    keberhasilan bersama.

    Disamping berdasarkan nilai-nilai dasar tersebut, Badan Layanan Umum Daerah beroperasi

    berdasarkan Pola Tata Kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain : Struktur organisasi,

    Prosedur Kerja, Pengelompokan Fungsi yang Logis, Pengelolaan Sumber daya Manusia.

    Tata Kelola BLUD RSU Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga memperhatikan prinsip-prinsip antara

    lain :

    a. Transparansi (Transparency)

    Merupakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan dalam mengemukakan

    informasi yang materiil dan relevan mengenai Rumah Sakit. Rumah Sakit akan

    menyediakan informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu kepada seluruh stakeholders,

    sehingga pihak-pihak yang mempunyai keterkaitan dengan Rumah Sakit (kreditur,pemasok, investor, konsumen dan stakeholderslainnya) mengetahui resiko yang mungkin

    terjadi dan keuntungan yang dapat diperoleh dalam melakukan transaksi dengan Rumah

    Sakit , sekaligus ikut serta dalam mekanisme pengawasan terhadap jalannya Rumah Sakit.

    b. Akuntabilitas (Accountab i l i ty)

    Merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan pada BLUD agar

    pengelolaannya dapat dipertanggung jawabkan dan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas

    mencerminkan aplikasi mekanisme sistem internal checks dan balance yang mencangkup

    praktik-praktik yang sehat. Pejabat Pengelola bertanggung jawab dalam kegiatan

    operasional sehari-hari.

    c. Pertanggungjawaban (Responsibi l i ty)

    Merupakan kesesuaian atau kepatuhan di dalam pengelolaan organisasi terhadap prinsip

    bisnis yang sehat serta perundang-undangan.

    d . Kemandirian (Independency)

    Merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa benturan

    kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan dan prinsip bisnis yang sehat.

    e. Kewajaran (Fairness)

    Merupakan keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul

    berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.