profil toksisitas limbah kerak kilang minyak … · identifikasi berdasarkan uji toksikologi...

87
PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK (GREEN COKE) TERHADAP MENCIT (Mus Musculus) IRYANTO YOSSA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Upload: vuongkiet

Post on 20-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK (GREEN COKE)

TERHADAP MENCIT (Mus Musculus)

IRYANTO YOSSA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Page 2: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Profil Toksisitas Limbah Kerak Kilang Minyak (Green Coke) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2008

Iryanto Yossa G451020051/BIK

Page 3: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

ABSTRACT

IRYANTO YOSSA. Toxicity Profile of waste slag from Oil Refinery (Green coke) in Mice (Mus Musculus). Under the direction of Maria Bintang and Edy Djauhari Purwakusumah.

Green coke are waste resulting from oil refinement industry wich has potency as enviromental contaminant and presumed has toxic characteristic.. The aim of this research were to examine the potency of green coke as toxic and harmful waste, to determine LD50 value, and to observe the effect of green coke on body weight and reproductive system on mice as testing animal for this research. There were two kind of green coke sample. Sample 2459 collected from carrier truck and sample 2460 collected from the ship . We use LD50 assay method from OECD (2003), reproductive assay based on Watanabe (1991) and US EPA(1992) method to determine total concentration of heavy metal. Resulting data showed that green coke has no potency as toxic and harmful waste. The LD50 could not be determined because toxicity test showed that on dosage more than 5000 mg/kg body weight, there were no incident of mortality on mice. But then with UK formula method, we were able to estimated the value of LD50, in wich for green coke sample 2459 is 349.36 g/kg body weight and 3334.38 g/kg body weight for sample 2460. In general, for acute and subchronic toxicity test, there were tendency of weight decreasing in mice, along with the increasing of green coke dosage. In observation of green coke effect on reproductive systems, there were tendency that female mice administered with green coke on dose 2000 mg/kg body weight until the baby born, has delayed in birth. Also the birthweight of the baby was lower than control mice and statistically the difference is significant (P<0.05). Observation on the weight of liver, kidney and spleen, showed no difference compared to control mice. Observation on liver and kidney histopathology showed slight alteration on histology of those organs. Based on the resulting data, we concluded that green coke could be classified as non toxic and harmless substance within 30 day toxicity test observation. Key words: green coke, LD50, toxicity, body weight, reproductive system

Page 4: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

RINGKASAN

IRYANTO YOSSA. Profil Toksisitas Limbah Kerak Kilang Minyak (Green Coke) terhadap Mencit (Mus musculus). Dibimbing oleh MARIA BINTANG dan EDY DJAUHARI

Minyak bumi dan produk-produk turunannya sampai saat ini masih merupakan sumber energi utama yang sangat diperlukan bagi kelangsungan kehidupan manusia. Ekplorasi minyak bumi saat ini mencapai tiga miliar ton pertahun dan kemungkinan akan meningkat seiringi dengan kebutuhan industri akan sumber energi yang semakin besar. Produk produk turunan minyak bumi selain memiliki manfaat yang besar sebagai sumber energi, produk sampingnya memiliki pula efek negatif yang terkait dengan masalah pencemaran. Salah satu produk tersebut adalah green coke (petroleum coke) yang merupakan produk residu akhir dari proses penyulingan minyak mentah.

Green coke merupakan produk minyak bumi yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar setara dengan batu bara, atau digunakan sebagai bahan pembuatan elektroda grafit, maupun dalam industri metalurgi (bahan pengisi baja, dalam bentuk calcined coke). Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, pada umumnya produk green coke dari hasil sulingan minyak bumi tergolong bahan yang tidak berbahaya (limbah B3). Tetapi pada green coke, beberapa komposisi bahan-bahan penyusunnya memiliki dugaan sebagai bahan/senyawa kimia yang berpotensi menimbulkan toksisitas. Salah satu diantaranya adalah kandungan logam berat didalamnya. Dalam rangka mencegah pencemaran dan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan dari green coke ini, maka perlu dilakukan uji identifikasi untuk menentukan apakah bahan ini berpotensi untuk menjadi bahan beracun dan berbahaya (B3). Menurut Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999 tentang Pengolahan Limbah B3, selain berdasarkan sumber dan uji karakteristik, suatu bahan dapat dikategorikan sebagai B3 berdasarkan uji toksikologi. Uji toksikologi memiliki peranan kunci dalam penentuan bahan apakah tergolong B3 atau bukan. Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 akut dan atau uji kronis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut maupun subkronis/kronis dengan cara melakukan uji penentuan LD50, uji pengaruh terhadap bobot badan mencit dan sistem reproduksi serta pengamatan histopatologi pada hati dan ginjal

Penentuan LD50 dilakukan dengan uji toksisitas akut metode OECD. Mencit jantan dengan bobot antara 21-24 gram dicekok green coke dengan dosis perlakuan 5 mg/kg BB; 50 mg/kg BB; 300 mg/kg BB; 2000 mg/kg BB, 5000 mg/kg BB, dan 15000 mg/kg BB dengan dosis tunggal. Mencit kemudian diamati selama 14 hari, dan selama waktu percobaan, bobot badan mencit ditimbang tiap hari. Jika ada kematian, dicatat, kemudian diambil hati, ginjal dan limpanya untuk dibuat preparat histologi. Pada hari ke-14, mencit yang masih hidup dibunuh dengan cara dibius menggunakan eter, kemudian dibedah, diambil hati, ginjal dan limpanya untuk dibuat preparat histologi. Uji reproduksi dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian limbah green coke terhadap sistem reproduksi mencit. Disediakan 5 ekor mencit jantan dan 5 ekor mencit betina. Setelah mencit

Page 5: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

diadaptasi, satu ekor mencit jantan dan satu ekor mencit betina dimasukkan ke dalam satu kandang. Tiga hari sebelum pencampuran, mencit-mencit tersebut diberi pakan perlakuan yang mengandung green coke dengan dosis disesuaikan setelah didapatkan dosis LD50 ( setelah uji toksisitas akut). Setelah itu, baru mencit dicampurkan ke dalam satu kandang. Jika mencit betina telah menunjukkan tanda-tanda kehamilan, maka mencit betina tersebut dipisahkan dari jantannya. Bayi mencit yang dilahirkan ditimbang, kemudian diamati gejala kelainan fisik yang mungkin tampak. Mencit jantan dan betina kemudian dibunuh cara dibius menggunakan eter, kemudian dibedah, diambil hati, ginjal dan limpanya untuk dibuat preparat histologi. Ini dilakukan untuk melakukan pengamatan toksisitas subkronis. Penentuan kandungan logam-logam berat pada sampel green coke dilakukan dengan menggunakan metode uji TCLP (Testing Characteristic Leaching Procedure) yang mengacu pada US EPA (1992). Pada uji TCLP ini, sampel green coke digerus sampai ukuran ± 9,5 mm, kemudian dilarutkan dalam larutan pengestrak (asam lemah dengan pH 4,9 ± 0,05 ), dengan perbandingan campuran cairan : padatan 20:1 kemudian diaduk dalam rotari ekstraktor pada kecepatan 30 rpm dan 22±2°C selama 18±2 jam. Setelah diaduk, sampel disaring . Filtrat yang diperoleh, yang disebut dengan ekstrak TCLP, kemudian dianalisis kandungan logam beratnya dengan menggunakan metode AAS.

Kandungan logam berat green coke hasil analisis AAS memperlihatkan konsentrasi yang jauh dibawah ambang batas minimal LD50. Ini berlaku baik untuk sample green coke 2459 dan 2460. Hasil ini menunjukkan bahwa green coke selain tidak bersifat toksik secara tidak langsung juga dapat dikatakan tidak berbahaya bagi lingkungan. Berdasarkan uji pendahuluan terhadap sampel mencit jantan yang dicekok green coke dengan pengamatan respon kematian selama interval waktu 1, 3, 5, 7, dan 24 jam hingga hari ke-14, tidak diperoleh adanya kematian pada mencitgreen coke tidak memiliki efek toksik, ditandai dengan tidak adanya mencit yang mati, baik itu pada perlakuan cekok dengan sampel 2459 maupun sampel 2460. Informasi sementara yang didapat adalah bahwa sampel green coke tidak bersifat toksik dan nilai LD50-nya dipastikan di atas 50 mg/kg BB. Untuk memastikan apakah sampel termasuk limbah B3 diperlukan data evaluasi kronis (sebagaimana penjelasan pasal 7 ayat (4) PP No 85 Tahun 1999: “dalam mengidentifikasi suatu limbah/bahan apakah termasuk kategori limbah B3 atau bukan, maka apabila nilai LD50 akut limbah lebih besar dari 50 mg/kg BB, maka diperlukan evaluasi kronis”). Untuk lebih memastikan apakah green coke benar-benar berbahaya atau tidak, maka dalam hal ini telah dilakukan pengujian pada dosis perlakuan hingga 15000 mg/kg BB. Hasil yang diperoleh ternyata memperlihatkan hingga pengamatan hari ke-14, pencekokkan dengan dosis 3x dari yang disarankan OECD tetap menunjukkan tidak satupun mencit yang mati. Hasil ini sekaligus memastikan bahwa sample green coke tidaklah toksik dan nilai numerik aktual LD50 tidak dapat ditentukan dengan cara ini. Dengan pendekatan metode UK formula, kita dapat menentukan nilai estimasi dari LD50, jika suatu sampel mempunyai kandungan logam berat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai LD50 estimasi untuk sampel green coke 2459 sebesar 349.366 g/kg BB dan sampel 2460 sebesar 313.974 g/kg BB.

Pada pengamatan bobot badan mencit pada uji toksisitas akut secara umum terlihat bahwa laju penambahan bobot badan mencit yang dicekok dengan

Page 6: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

green coke lebih rendah dibandingkan kontrol. Hal ini menandakan bahwa green coke memiliki efek dalam menahan laju penambahan bobot badan. Pada pengamatan bobot badan mencit selama uji toksisitas subkronis, terlihat bahwa sejak hari pertama pemberian pakan perlakuan, penurunan bobot badan jantan terjadi lebih besar dibandingkan betina. Hal ini berlangsung hingga 27 hari pengamatan. Untuk lebih memberikan gambaran dan bukti yang kuat tentang dugaan sifat toksik limbah green coke telah dilakukan uji reproduksi pada mencit, uji reproduksi dilakukan bersamaan dengan uji toksisitas subkronis. Mencit betina dan jantan selama uji toksisitas subkronis dikawinkan dalam satu kandang dan terhadapnya diberikan pakan perlakuan green coke 2000 ppm. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa mencit betina yang diperlakukan dengan pakan perlakuan mengalami keterlambatan kelahiran antara 5-6 hari dibandingkan kontrol dan tidak semua mencit betina dapat melahirkan. Selain itu berdasarkan hasil penimbangan terhadap bayi mencit yang dilahirkan dari induk perlakuan pakan perlakuan green coke diketahui bahwa bobotnya lebih kecil dibandingkan kontrol Pengamatan terhadap bobot badan organ mencit pada uji toksisitas akut dan subkronis menunjukkan bahwa pemberian green coke tidak berpengaruh terhadap bobot organ. Data ini diperkuat dari hasil analisis statistik Anova eka arah yang dilanjutkan dengan Uji Tukey pada selang kepercayaan 95% yang menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (data tidak dilampirkan). Hasil yang didapat ini sekaligus menjelaskan bahwa green coke selain tidak bersifat toksik juga pada dosis 15000 mg/kg BB tidak berbahaya bagi organ atau secara tidak langsung penurunan bobot badan yang terjadi akibat paparan green coke tidak sampai berpengaruh terhadap perubahan organ (bobotnya). Secara umum, uji toksisitas akut dan subkronis pada berbagai dosis perlakuan diduga tidak menimbulkan efek yang mematikan bagi fungsi ginjal. Karena timbulnya perubahan perubahan seperti adanya edema glomerulus, peradangan pada dosis perlakuan tertentu (dosis 300 dan 5000 mg/kg BB pada sampel green coke 2460) belum menunjukkan adanya gangguan serius pada fungsi ginjal. Hal ini dikarenakan apabila pemberian bahan asing tersebut dihentikan, maka glomerulus dan tubuli ginjal dapat melakukan regenerasi untuk memulihkan kondisinya seperti semula. Lain halnya bila terjadi nekrosa (kematian sel), yang merupakan kelanjutan dari degenerasi dan bersifat reversibel.

Berdasarkan gambaran histologi organ hati pada uji toksisitas akut dan subkronis, terlihat keadaan umum yang terjadi pada semua perlakuan yaitu terjadinya kongesti (perdarahan) dan dilatasi sinusoid pada organ hati semua mencit perlakuan. Hal ini tidak menjadi parameter gangguan hati karena seperti pada pengamatan histologis jaringan pada perlakuan sebelumnya, ini diduga disebabkan oleh efek dari proses pembiusan dengan menggunakan eter.

Kata kunci : green coke, toksisitas akut, subkronis, LD50, reproduksi, histology

Page 7: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang - Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan, penyusunan laporan, penulisan

kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan

kepentingan yang wajar dari IPB.

Dilarang mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK (GREEN COKE)

Page 8: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

TERHADAP MENCIT (Mus Musculus)

IRYANTO YOSSA

Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Biokimia

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

PRAKATA

Page 9: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian dengan judul

Profil Toksisitas Limbah Kerak Kilang Minyak (Green Coke) terhadap Mencit

(Mus Musculus) dapat penulis selesaikan dalam waktu 4 bulan mulai dari Mei

2007 sampai dengan Agustus 2007 bertempat di Laboratorium Biokimia FMIPA

IPB dan Laboratorium terpadu IPB.

Terima kasih penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah

membantu penyelesaian karya ilmiah ini antara lain Ibu Prof. Dr. Drh. Maria

Bintang MS dan Bapak Drs. Edy Djauhari Purwakusumah, MS. selaku komisi

pembimbing. Terima kasih yang juga penulis ucapkan kepada Pusat Studi

Biofarmaka yang telah memberikan beasiswa kepada penulis untuk melanjutkan

studi pascasarjana. Ungkapan terima kasih juga disampaikan khusus kepada

istriku tercinta, Ira dan anakku Akmal Faiz yang tidak bosan-bosannya

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis agar bersabar dalam segala

kondisi. Mama, bapak, bapak/ibu mertua dan seluruh keluarga atas segala doa,

bantuan, nasehat perhatian, dukungan, semangat dan kasih sayangnya selama ini.

Disamping itu penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Ramdan Hidayat,

M.Si, yang telah banyak membantu dan berdiskusi dengan penulis dalam

penyusunan karya ilmiah ini. Tak lupa juga kepada Ibu Mega Safithri, M.Si, Tini,

Yayu, Fitri, Ibu Iis, Ibu Merry, Pak Arya, Pak Nana, dan Pak Yadi yang banyak

membantu penulis di laboratorium hewan percobaan.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, 21 Juli 2008

Iryanto Yossa

RIWAYAT HIDUP

Page 10: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 6 Oktober 1977 sebagai anak ke 2

dari empat bersaudara, anak pasangan O. Rochimat dan D. Paridawati.

Pendidikan dasar dan menengah penulis tempuh di Subang, kemudian

melanjutkan pendidikan sarjana di Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran

Minat Dan Kemampuan (PMDK) dan lulus pada tahun 2001 sebagai sarjana sains.

Sejak lulus pada tahun 2001, penulis bekerja bersama pembimbing skripsi

melakukan proyek penelitian sampai dengan tahun 2002. Dari Mei 2002 sampai

Juli 2008, penulis bekerja sebagai guru kimia SMA di SMA Dwiwarna (Boarding

School). Saat bekerja sebagai guru SMA ini penulis mendapatkan kesempatan

untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pasca Sarjana IPB pada program studi

Biokimia. Beasiswa pendidikan pascasarjana penulis peroleh dari Pusat Studi

Biofarmaka dan Beasiswa Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Saat ini

penulis bekerja sebagai staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)

dan Akademi Keperawatan (AKPER) Jayakarta, di Jakarta.

Pada tahun 2003 penulis menikah dengan Rachmadani dan dikarunia satu

orang putra yang gagah yaitu Akmal Faiz Athallah

Judul Tesis : Profil Toksisitas Limbah Kerak Kilang Minyak (Green Coke)

Page 11: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

terhadap Mencit (Mus Musculus) Nama : Iryanto Yossa NIM : G451020051 Program Studi : Biokimia

Disetujui,

Komisi Pembimbing,

Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS Ketua

Drs. Edy Djauhari, MS Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Biokimia

Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS

Tanggal Ujian: 14 Agustus 2008

a.n Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Sekretaris Program Magíster,

Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.Si

Tanggal Lulus: ………………

Page 12: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiii PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 TINJAUAN PUSTAKA

Petroleum/Green Coke ……………………………………………….... 4 Proses Pembuatan Petroleum Coke ……………………………………. 4 Karakterisasi Analitis …………………………………………………... 5 Pengaruh Green Coke dan Calcined Coke terhadap Lingkungan

dan Kesehatan…………………………………………………………... 6 Toksisitas ………………………………………………………………. 7 Mencit…………………………………………………………………... 14 METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………. 16 Bahan dan Alat Penelitian ……………………………………………... 16 Pelaksanaan Penelitian ………………………………………………… 17 Uji Toksisitas Akut (LD50) ……………………………………………. 18 Uji Toksisitas Kronis ............................................................................... 18 Uji Reproduksi………………………………………………………….. 20 Penentuan Kandungan Logam Berat ………………………………....... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Logam Berat green coke (AAS)…………………………… 22 Uji Toksisitas Akut (PenentuanLD50)………………………................... 23 Penentuan Nilai Numerik Aktual LD50 ………………………………… 24

Laju pertumbuhan (bobot badan) Mencit selama Uji Toksisitas Akut…. 26 Laju pertumbuhan (bobot badan) Mencit selama Uji Toksisitas subkronis………………………………………………………………..

30

Uji Reproduksi pada Mencit…………………………………………… 33 Analisis Organ (Hati, Ginjal dan Limpa) pada Mencit Hasil Uji Toksisitas Akut …………………………………………………………

35

Histologi Organ Hati dan Ginjal……………………………………….. 36 Gambaran Histologi Ginjal pada Uji Toksisitas Akut Sampel Green coke 2459 ( Pembesaran 400x )…………………………………………

39

Gambaran Histologi Ginjal pada Uji Toksisitas Akut Sampel Green coke 2460 ( Pembesaran 400x )…………………………………………

40

Gambaran Histologi Ginjal pada Uji Toksisitas Subkronis……………. 42 Gambaran Histologi Hati pada Uji Toksisitas Akut Sampel Green coke 24 ( Pembesaran 400x )………………………………………………

44

Halaman

Page 13: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Gambaran Histologi Hati pada Uji Toksisitas Akut Sampel Green coke 2460 ( Pembesaran 400x)……………………………………………….

46 Gambaran Histologi Hati pada Uji Toksisitas Subkronis………………. 48 Pengamatan Perilaku Mencit selama Perlakuan Uji Toksisitas Akut dan Subkronis………………………………………………………………..

49

Uji Toksisitas Subkronis (Metode Perhitungan dengan UK formula)…. 49 KESIMPULAN…………………………………………………………. 51 SARAN…………………………………………………………………. 51 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 52 LAMPIRAN……………………………………………………………. 55

DAFTAR TABEL

Halaman

Halaman

Page 14: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

1. Perbandingan komposisi green coke dengan calcined coke ............................ 6

2. Klasifikasi tingkat toksisitas zat kimia/bahan/senyawa berdasarkan

nilai LD50 ...........................................................................................................

8

3. Perbandingan kriteria penentuan toksik suatu zat/bahan/senyawa

berdasarkan nilai LD50 oral di beberapa Negara ……………………………..

9

4. Data Biologis Mencit…………………………………………………………. 15

5. Rincian Seri Dosis untuk Uji Tosisitas Akut ………………………………. 19

6. Kandungan logam berat green coke (AAS)…………………………………... 22

7. Tingkat kematian mencit jantan pada uji toksisitas akut green coke…………. 23

8. Tingkat kematian mencit jantan pada penentuan nilai numerik aktual LD50… 25

9. Perbandingan nutrisi pakan standar dan pakan formulasi green coke……… 32

10. Perbandingan bobot janin mencit kontrol dan perlakuan pada uji reproduksi. 34

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Page 15: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

1. Green Coke …………………………………………………………………. 4

2. Perubahan bobot badan mencit hari ke-14 terhadap hari terakhir masa

adaptasi dalam uji toksisitas akut green coke 2459…………………………...

26

3. Perubahan bobot badan mencit hari ke-14 terhadap hari terakhir masa

adaptasi dalam uji toksisitas akut green coke 2460…………………………...

27

4. Fluktuasi bobot badan mencit cekok green coke 2459 terhadap hari terakhir

masa adaptasi dalam uji toksisitas akut……………………………………….

28

5. Fluktuasi bobot badan mencit cekok green coke 2460 terhadap hari terakhir

masa adaptasi dalam uji toksisitas akut……………………………………….

29

6. Laju perubahan bobot badan mencit jantan perlakuan pakan formulasi

green coke 2000 ppm pada uji toksisitas subkronis…………………………...

31

7. Laju perubahan bobot badan mencit betina perlakuan pakan formulasi

green coke 2000 ppm pada uji toksisitas subkronis…………………………..

31

8. Pengaruh green coke terhadap bobot organ mencit…………………………... 35

9. Ginjal normal…………………………………………………………………. 37

10. Hati normal…………………………………………………………………… 37

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Page 16: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

1. Fluktuasi bobot badan mencit jantan perlakuan green coke 2459 selama uji

toksisitas akut………………………………………………………………….

572. Fluktuasi bobot badan mencit jantan perlakuan green coke 2460 selama uji

toksisitas akut………………………………………………………………….

593. Estimasi LD50 melalui pendekatan UK Formula sampel 2459……………….. 61

4. Contoh analisis anova eka arah yang dilanjutkan uji tukey pada uji

toksisitas akut …………………………………………………………………

635. Fluktuasi bobot badan mencit perlakuan green coke 2459 dan 2460 selama

uji toksisitas subkronis………………………………………………………...

646. Contoh analisis anova eka arah (perbandingan antar ulangan) pada uji

toksisitas subkronis …………………………………………………………..

667. Data penimbangan sisa pakan formulasi green coke dalam uji toksisitas

subkronis………………………………………………………………………

678. Contoh analisis anova dwi arah untuk melihat pengaruh pakan formulasi

green coke terhadap perbedaan kelamin selama uji toksisitas subkronis

689. Pengaruh green coke terhadap bobot organ…………………………………... 69

10. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian……………………………. 71

11. Tahap – tahap Penelitian……………………………………………………… 72

PENDAHULUAN

Page 17: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Minyak bumi dan produk-produk turunannya sampai saat ini masih

merupakan sumber energi utama yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

kehidupan manusia. Ekplorasi minyak bumi saat ini mencapai tiga miliar ton

pertahun (Pertamina, 2005) dan kemungkinan akan meningkat seiringi dengan

kebutuhan industri akan sumber energi yang semakin besar.

Disatu sisi, eksplorasi minyak bumi merupakan suatu keharusan yang

tidak bisa ditawar lagi. Akan tetapi di sisi lain dampak negatif dari pemanfaatan

minyak bumi adalah munculnya masalah pencemaran yang sampai saat ini belum

mendapatkan solusi yang memuaskan, terutama bagi kalangan industri selaku

konsumen energi utama, maupun bagi kalangan pemerhati lingkungan hidup yang

sangat mengkhawatirkan masalah pencemaran lingkungan.

Produk produk turunan minyak bumi selain memiliki manfaat yang besar

sebagai sumber energi, memiliki pula efek negatif yang terkait dengan masalah

pencemaran. Produk minyak bumi sekaligus sumber pencemaran utama dari

produk minyak bumi adalah bahan bakar minyak (bensin, solar, dan lain-lain). Hal

ini terutama karena pencemaran udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan-

bakar tersebut pada mesin kendaraan bermotor, maupun pada mesin-mesin

industri. .

Produk minyak bumi lainnya sebenarnya memiliki potensi juga sebagai

bahan pencemar lingkungan, akan tetapi akibat pencemaran yang ditimbulkannya

mungkin belum sebesar produk bahan bakar minyak. Salah satu produk tersebut

adalah green coke (petroleum coke) yang merupakan produk residu akhir dari

proses penyulingan minyak mentah. Green coke merupakan produk minyak bumi

yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar setara dengan batu bara, atau

digunakan sebagai bahan pembuatan elektroda grafit, maupun dalam industri

metalurgi (bahan pengisi baja, dalam bentuk calcined coke)

Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, pada umumnya produk

green coke dari hasil sulingan minyak bumi tergolong bahan yang tidak berbahaya

(limbah B3), Tetapi pada green coke, beberapa komposisi bahan-bahan

penyusunnya memiliki dugaan sebagai bahan/senyawa kimia yang berpotensi

menimbulkan toksisitas. Salah satu diantaranya adalah hidrokarbon poli aromatik

(PHA) yang diduga memiliki sifat karsinogenik, kemudian kandungan logam

Page 18: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

berat, terutama Vanadium (dalam bentuk vanadium pentaoksida) yang tergolong

ke dalam logam berat yang berbahaya, yang merupakan salah satu senyawa yang

digunakan dalam proses penyulingan minyak bumi. Dugaan adanya potensi bahan

beracun dan berbahaya pada green coke menjadi beralasan karena spesifikasi

produk green coke yang dihasilkan dari setiap kilang minyak kemungkinan besar

berbeda-beda. Hal ini mungkin terjadi karena letak geografis minyak bumi yang

di eksplorasi, maupun kemungkinan penurunan spesifikasi standar pada alat-alat

proses penyulingan.

Dalam rangka mencegah pencemaran dan kemungkinan bahaya yang

ditimbulkan dari green coke ini, maka perlu dilakukan uji identifikasi untuk

menentukan apakah bahan ini berpotensi untuk menjadi bahan beracun dan

berbahaya (B3). Menurut Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999 tentang

Pengolahan Limbah B3, selain berdasarkan sumber dan uji karakteristik, suatu

bahan dapat dikategorikan sebagai B3 berdasarkan uji toksikologi. Uji toksikologi

memiliki peranan kunci dalam penentuan bahan apakah tergolong B3 atau bukan.

Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50

akut dan atau uji kronis. Uji toksikologi dengan penentuan sifat kronis tersebut

sangat diperlukan dalam identifikasi bahan yang mengandung pencemar utama

logam berat, karena logam lebih bersifat kronis, sehingga tidak cukup hanya

sampai penentuan sifat akut bahan pencemar.

Uji toksisitas digunakan untuk mengetahui sifat racun akut dan kronis

yang dimaksud. Dengan uji ini, dapat diketahui pengaruh senyawa kimia/zat

pencemar terhadap organisme yang diuji (William dan Burson, 1995).

Berdasarkan daftar limbah dari lampiran sumber spesifik PP no 85 Tahun 1999

tentang Pengelolaan limbah B3, salah satu produk turunan minyak bumi yang

dikategorikan berpotensi sebagai bahan berbahaya dan beracun adalah yang

didalamnya terkandung logam berat dan hidrogen aromatis.

Green coke yang merupakan salah satu produk dari hasil penyulingan

minyak bumi yang berpotensi untuk mencemari lingkungan dan membahayakan

kesehatan manusia serta mahluk hidup lainnya. Dalam rangka mencegah

timbulnya hal tersebut diatas, maka diperlukan pengelolaan secara khusus agar

sifat bahaya tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan. Langkah pertama yang

Page 19: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

dilakukan dalam pengelolaan tersebut adalah mengidentifikasi bahan tersebut

untuk menentukan dan mengetahui pengaruh toksisitasnya terhadap mahluk hidup

Berdasarkan latar belakang seperti diuraikan, dapat dirumuskan masalah

antara lain seberapa besar toksisitas (nilai LD50) akut dari produk green coke ini

dan bagaimana pengkategorian bahan ini berdasarkan standar nasional dan

referensi internasional, bagaimana pengaruh toksisitas akut green coke terhadap

laju pertambahan berat badan hewan uji mencit, sistem reproduksi dan gejala

klinis lain dan bagaimana penentuan nilai LD50 kronis dengan cara perhitungan

dapat diterapkan dalam pembuktian apakah produk green coke memiliki sifat

toksik dan termasuk ke dalam kategori bahan berbahaya dan beracun

Untuk menjawab beberapa permasalahan seperti telah diuraikan di atas,

maka diperlukan suatu penelitian yang meliputi: 1) uji toksisitas akut dan

subkronis produk green coke, 2) uji reproduksi 3) penentuan kandungan logam

berat pada sampel green coke

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini antara lain untuk mendapatkan

informasi dan data konkret tentang produk green coke dari hasil penyulingan

minyak bumi, apakah termasuk kategori B3 atau bukan dengan cara penentuan

nilai LD50 akut melalui metode pengujian toksisitas akut terhadap hewan uji

mencit dan penentuan nilai LD50 kronis melalui metode perhitungan dengan UK

formula, menguji toksisitas (nilai LD50) akut dan kronis dari green coke yang

merupakan produk penyulingan minyak bumi serta membuktikan pengaruh green

coke terhadap fertilitas dan bayi mencit yang lahir (efek terhadap reproduksi)

Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

atau informasi mengenai toksisitas (nilai LD50) akut dan kronis green coke

terhadap laju pertumbuhan dan gejala klinis hewan uji mencit, yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk kebijakan pemerintah didalam

pengelolaan bahan berbahaya dan beracun. Selain itu ingin dbuktikan efek sampel

green coke pada sistem reproduksi mencit, serta kandungan logam berat

berbahaya pada green coke yang dihasilkan dari penyulingan minyak dari dalam

negeri (apakah memenuhi standar keamanan atau tidak)

TINJAUAN PUSTAKA

Page 20: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Petroleum/ Green coke

Petroleum coke adalah produk berbentuk padatan hitam yang diperoleh

dari dekomposisi termal residu minyak bumi (Lee, et.al, 1997). Minyak bumi

mentah mengalami proses perengkahan dan karbonisasi untuk menghasilkan

produk dengan rasio karbon dan hidrogen tinggi, yang dapat berupa butiran atau

bentuk serupa kristal. Petroleum coke dapat digolongkan menjadi green coke atau

calcined coke. Green coke biasanya digunakan sebagai bahan bakar padat, yang

serupa dengan batubara. Pemrosesan green coke lebih lanjut pada suhu dan

tekanan tinggi menghasilkan calcined coke yang biasanya digunakan pada industri

elektroda, peleburan logam, produksi elektroda grafit atau untuk tujuan lain yaitu

sebagai zat tambahan dalam proses karbonisasi baja.

Gambar 1. Green coke

Proses Pembuatan Petroleum Coke

Green coke dapat dihasilkan melalui salah satu dari tiga proses berikut :

delayed, fluid atau flexicoking.

Delayed Coke dihasilkan dari proses semi-batch, semi-kontinu dan

merupakan 95 % dari total produksi coke di Amerika. Green coke berasal dari

bongkahan kokas ukuran besar yang digiling menjadi ukuran kecil sebelum pada

akhirnya digunakan sebagai bahan bakar atau sebagai stok untuk pembuatan

calcined coke. Green coke dapat mengandung 15% residu hidrokarbon, yang

memberikan karakteristik aroma hidrokarbon yang khas (Lee, et.al. 1997)

Fluid Coke dihasilkan dari proses dasar fluidisasi kontinu. Fluid coke

biasanya mengandung residu hidrokarbon yang lebih sedikit dibandingkan green

coke yang dihasilkan dari delayed proses

Page 21: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Flexicoke adalah proses yang didasarkan pada fluidisasi, dimana sebagian

besar kokas diubah menjadi gas bahan bakar Btu rendah untuk digunakan dalam

proses pemurnian. Flexicoke padat memiliki ukuran partikel lebih kecil

dibandingkan fluid coke dan lebih berdebu, karena rendahnya kandungan residu

hidrokarbon

Calcined coke dihasilkan dari proses delayed green coke dengan

memanaskannya lebih lanjut sampai temperatur diatas 1200 oC. Produk calcined

coke ini akan menghilangkan semua residu hidrokarbon termasuk PAH sehingga

hasil akhirnya adalah material yang lebih halus. Calcined coke digolongkan

sebagai anode- grade coke dan graphite needle-grade coke tergantung pada sifat

fisika dan kimianya. graphite needle-grade coke memiliki tingkat kemurnian

lebih tinggi dibandingkan anode- grade coke dan biasanya digunakan dalam

pembakaran elektrik Alumunium dan peleburan baja.

Karakterisasi Analitis

Green coke digolongkan berdasarkan komposisi senyawa kimianya dan

sifat kimianya. Komposisi kimia green coke bergantung pada komposisi bahan

mentah yang digunakan pada proses cooking, yang selanjutnya bergantung pada

komposisi minyak mentah. Komposisi logam dan belerang dari calcined coke

bergantung dari komposisi green coke sebagai bahan dasar pembuatannya.

Karakteristik green coke sangat penting untuk menentukan kecocokan

sampel kokas untuk kebutuhan spesifik. Parameter umum yang digunakan untuk

menjelaskan komposisi senyawa kimia dari petroleum coke adalah : % berat abu,

berat sulfur, % berat residu karbon, ppm Nikel, dan ppm Vanadium. Residu

hidrokarbon meliputi senyawa organik dengan senyawa 6 atom karbon sampai

hidrokarbon polisiklik aromatik ber karbon 7. Karena digunakan temperatur yang

rendah dalam produksinya, green-grade coke mengandung kadar residu

hidrokarbon lebih tinggi dibandingkan tipe coke lainnya. Proses kalsinasi

menghilangkan hampir semua residu hidrokarbon (<5 %)

Tabel 1. Perbandingan komposisi green coke dengan calcined coke*

Kandungan Green coke Calcined Coke

Sulfur (% berat) 2,5 - 5,5 1,7 – 3,0

Page 22: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Abu (% berat) 0,1 – 0,3 0,1 - 0,3

Nikel (ppm) Trace 165 – 350

Vanadium (ppm) 200 – 400 120 – 350

Residu hidrokarbon (% berat) 9 – 12 <0,25

Bulk density (g/cm3) Trace 0,80

Real density (g/cm3) Trace 2,06

* Dari Lee et.al (1997)

Residu hidrokarbon dari green coke diketahui mengandung PHA

(policyclic Hydrocarbon aromatic). Kandungan PHA paling tinggi dihasilkan dari

proses pembuatan green coke dengan cara delayed. Terdapat dugaan bahwa ada

korelasi antara kandungan PHA dengan toksisitas pada hewan.

Pengaruh Green coke dan Calcined Coke terhadap Lingkungan dan

Kesehatan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, petrolum coke dikategorikan

menjadi green coke dan calcined coke. Sampai saat ini belum dilakukan penelitian

tentang efek petroleum coke secara langsung pada manusia, kecuali studi

epidemiologi pada pabrik pabrik dimana petroleum coke digunakan sebagai bahan

baku. Studi yang ada berfokus pada efek debu pada fungsi respirasi. (Lipscomb &

Lee 1982). Hasil rontgen pegawai tidak menunjukan adanya indikasi

pneumuconisiosis atau radang paru-paru kronis.

Kebanyakan studi toksisitas pada hewan dilakukan pada green coke, baik

yang diperoleh dari delayed proses atau fluid coke. Hal ini karena terkait dugaan

tingginya PHA berkorelasi dengan sifat karsinogenik pada hewan uji.

Studi inhalasi sub-akut terhadap dosis berulang telah dilakukan untuk

membandingkan respon paru-paru terhadap green coke dan calcined coke, yang

dilakukan dengan pemaparan tikus percobaan dengan debu green coke (58 mg/m3)

dan calcined coke (45 mg/m3) (Huntingdon Life Sciences 1999). Dari hasil

penelitian tidak ditemukan adanya indikasi respons fibrogenik paru-paru akibat

pemaparan tersebut

Page 23: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Data lain yang mendukung rendahnya toksitas inhalasi green coke dan

calcined coke diperoleh dari studi yang dilakukan oleh Klonne et.al (1987) serta

International research and Development Corp. (1985). Studi inhalasi green coke

dan calcined coke pada tikus dan primata selama dua tahun tidak menunjukkan

adanya gejala toksisitas secara signifikan.

Studi toksisitas dermal dosis berulang telah dilakukan pada tikus dengan

cara mengoleskan sampel green coke dan calcined coke yang telah disuspensikan

pada mineral oil pada permukaan kulit tikus tiga kali seminggu selama 2 tahun.

Efek yang terjadi adalah penipisan kulit pada area yang diberi perlakuan. Pada

penelitian ini disimpulkan bahwa kedua sampel ini dapat menyebabkan kanker

kulit (Wingate & Hepler 1982)

Toksisitas

Toksisitas didefinisikan sebagai efek berbahaya yang ditimbulkan oleh

suatu zat/bahan/senyawa pada organ yang dijadikan sasaran. Ada beberapa istilah

dalam pengkajian toksisitas, yaitu: toksisitas akut,sub-akut dan kronis (Lu 1995)

Untuk mengetahui tingkat toksisitas terhadap organisme hidup dapat

dilakukan cara uji toksisitas atau uji hayati. Uji hayati adalah percobaan yang

menggunakan organisme hidup untuk mengetahui/mengukur adanya pengaruh

dari suatu senyawa, limbah, faktor lingkungan dan kombinasi lainnya (APHA

1975). Dengan uji ini dapat diketahui pengaruh senyawa kimia/zat pencemar

(daya racun dan efek samping) terhadap organisme yang diuji, misalnya:1(

hambatan pada pertumbuhan, 2) tingkat kematian serta gambaran informasi gejala

lain seperti perubahan perilaku, 3) abnormalitas fungsi organ tubuh ataupun 4)

gangguan-gangguan fisiologis lainnya. Informasi demikian dapat dipergunakan

secara analog untuk mengetahui bagaimana pengaruh limbah beracun terhadap

manusia (Klaassen & Doull 1996)

Uji toksisitas dapat digunakan sebagai suatu penelitian dasar untuk

mendeteksi, mengevaluasi, dan mengurangi pengaruh pencemaran. Kegunaan uji

toksisitas ini erat sekali hubungannya dengan penentuan toksisitas buangan

industri dan untuk mengetahui efisiensi pengolahan limbah industri. Selain itu, uji

toksisitas ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

suatu baku mutu kualitas lingkungan terhadap senyawa/limbah. Umumnya

Page 24: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

pencantuman batas toksisitas (LC50 dan EC50) dalam peraturan yang dibuat,

ditujukan untuk melindungi lingkungan.

Dalam penentuan keamanan suatu zat kimia/zat pencemar terhadap

organisme, langkah pertama yang biasa dilakukan adalah uji toksisitas dengan

menentukan nilai LD50 (median lethal dose), yaitu suatu uji sederhana dari

tingkatan toksisitas suatu zat/bahan/senyawa terhadap hewan uji yang diteliti. Uji

ini telah diterima oleh para ilmuwan pada umumnya (Lu 1995). Makna LD50

sendiri adalah diturunkan secara statistik dari dosis zat/bahan/senyawa yang

menyebabkan kematian hewan uji sebanyak 50% dari total populasi berdasarkan

data pengamatan pada waktu tertentu.

Berkenaan dengan bahaya yang disebabkan zat kimia/bahan/senyawa, Lu

(1995) telah mengklasifikasikan tingkat toksisitas berdasarkan penentuan nilai

LD50 oral seperti yang tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Klasifikasi tingkat toksisitas zat kimia/bahan/senyawa berdasarkan nilai LD50

Tingkat Toksisitas

Kriteria Toksik LD50 Oral (mg/kg BB)

1 Sangat beracun (Extremely Toxic) < 1

2 Berdaya racun kuat (Highly Toxic) 1 – 50

3 Beracun (Toxic) 50 – 500

4 Berdaya racun lemah (Slighty Toxic) 500 – 5000

5 Hampir tidak beracun (Practically non toxic) 5000 – 15000

6 Relatif tidak membahayakan (Relatively harmless) > 15000

Sebagai bahan perbandingan, beberapa negara juga telah menetapkan

kriteria penentuan toksik suatu zat/bahan/senyawa berdasarkan nilai LD50 oral

seperti tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Perbandingan kriteria penentuan toksik suatu zat/bahan/senyawa berdasarkan nilai LD50 oral di beberapa Negara

No. Negara LD50 Oral

Page 25: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

(mg/kg BB) 1 US EPA (40 CFR part 261.11) < 50

2 Canada (Guide to Canadian Transportation of Dangerous Good an Act and Regulation)

< 200

3 Jepang (Environment Regulation) < 500

4 China (Hazardous Substance Regulation) 200 – 1000

5 Indonesia (PP 85/1999 tentang Pengelolaan Limbah B3) < 50

Dalam 40 CFR part 261.11 point a.2 diuraikan bahwa suatu limbah jika

memiliki dosis fatal pada manusia namun tidak ditemukan data toksisitas pada

manusia, maka dapat digunakan hewan uji dengan pengujian toksisitas akut.

Uji toksisitas suatu limbah terhadap mencit merupakan salah satu upaya

untuk mengetahui daya racun dan efek sampingnya. Pengujian secara biologi ini

bila dibandingkan pengujian secara fisik dan kimia akan lebih memberikan

gambaran reaksi mahluk hidup terhadap bahan/limbah yang diuji tersebut. Cara

pemberian zat racun kepada hewan uji dapat mempengaruhi data LD50. Metode

perlakuan yang paling sering digunakan untuk pemberian limbah adalah melalui

oral/mulut. Racun yang masuk lewat mulut akan langsung dibawa ke hati dan

racun tersebut dimetabolisme oleh enzim yang ada di hati.

Toksisitas Akut

Toksisitas akut adalah pengaruh merugikan yang timbul segera setelah

pemberian dosis tunggal dari suatu zat/bahan/senyawa atau setelah pemberian

dosis berulang dalam waktu 24 jam. Ada beberapa cara untuk pengujian toksisitas

akut yaitu: oral, parenteral, kulit dan mata

Uji toksisitas akut bertujuan untuk mengetahui toleransi intrinsik dari

suatu zat kimia dalam menilai kepekaan suatu jenis hewan terhadap suatu bahan

toksik, menyeleksi tingkat dosis dalam penelitian lebih lanjut dan untuk

memperoleh informasi mengenai kerusakan organ. Data-data yang diperoleh

dapat membantu tindak lanjut untuk menentukan toksisitas zat/bahan/senyawa

kimia/limbah.

Toksisitas Sub-Akut/ Sub-Kronis

Page 26: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Pengertian sub-akut/ sub-kronis adalah percobaan/penyelidikan toksisitas dari

suatu zat dengan pemberian dosis berulang dalam jangka pendek. Biasanya setiap

hari atau lima kali seminggu, selama jangka waktu lebih dari 10% dari masa hidup

hewan percobaan. Beberapa peneliti menggunakan jangka waktu lebih pendek,

misalnya pemberian zat selama 14 dan 28 hari (Lu 1995). Dosis yang digunakan

ditentukan dari nilai LD50 dan biasanya untuk penentuan dosis sub-akut ini lebih

kecil dari dosis yang menyebabkan terjadinya nilai LD50

Pengujian sub-akut bertujuan untuk menyelidiki pengaruh yang merugikan

karena pemberian berulang dari suatu zat/bahan/senyawa. Data sub-akut dapat

memberikan informasi berharga mengenai pengaruh kumulatif dari suatu zat pada

organ yang dijadikan sasaran, toleransi fisiologis dan metabolik pada dosis rendah

dalam jangka waktu lama. Data sub-akut dianggap cukup untuk meramalkan

kerugian yang disebabkan oleh pemberian suatu zat dalam jangka panjang.

Toksisitas Kronis

Pengujian toksisitas kronis adalah pengujian toksisitas yang dilakukan

dalam jangka waktu yang panjang, dilakukan dengan memberikan zat kimia

berulang-ulang selama masa hidup hewan percobaan atau sekurang-kurangnya

sebagian besar dari masa hidupnya, misalnya 18 bulan untuk mencit dan 24 bulan

untuk tikus (Lu 1995). Toksisitas kronis diperoleh setelah perpanjangan jangka

waktu pemaparan terhadap senyawa/limbah toksik yang diberikan dalam dosis

rendah untuk menimbulkan respon kronis.

Terdapat sangat banyak senyawa toksik yang mampu menimbulkan efek

akut dalam konsentrasi tinggi atau efek kronis dalam konsentrasi rendah. Indeks

toksisitas akut, seperti LD50 atau LC50, sangat lemah untuk dapat digunakan

sebagai indikator toksisitas kronis karena efek pemaparan toksisitas kronis

memakan waktu relatif lama. Selain itu juga harus dipertimbangkan bahwa selama

waktu yang relatif lama tersebut, berbagai isu yang tidak diharapkan dapat terjadi

dan mempengaruhi hasil pengujian.

Toksisitas kronis suatu senyawa/limbah dapat diperoleh melalui berbagai

prosedur pengujian. Prosedur tersebut antara lain termasuk pemaparan secara

inhalasi, uji hayati (bioassay) di lingkungan akuatik serta pengujian untuk menilai

Page 27: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

efek kronis sub lethal. Penentuan metode bioassay yang layak dalam menilai

toksisitas kronis suatu senyawa/limbah sangat sukar serta memerlukan

keterampilan dan keahlian khusus

Klasifikasi Respon Toksik

Respon tubuh (sel, jaringan, organ) dapat berbeda-beda terhadap adanya

rangsangan. Tergantung dari jenis, besarnya (dosis) serta kekerasan dari

rangsangan tersebut. Suatu zat toksik apabila diberikan kepada individu akan

menghasilkan beberapa respon :

Toleran : hal ini sangat bergantung pada kepekaan individu tersebut (spesies,

seks, umur, dan sebagainya), dapat menerima atau mengeluarkan

Sensitif : respon dapat langsung terlihat seperti kematian, demam dan lain-lain

Intermediat : memerlukan beberapa waktu untuk memperlihatkan gejalanya

Kronik : setelah zat terakumulasi, selanjutnya menunjukkan respon (biasanya

pada hewan liar)

Cara Masuknya Racun

Umumnya racun masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara yaitu sistem

pernafasan, mulut dan kulit. Sistem pernapasan dengan menggunakan paru-paru

sebagai media yang tepat untuk masuknya racun yang dapat bercampur dengan

media lain, misalnya gas yang dapat diperoleh dari aerosol atau dari partikel debu.

Absorpsi racun melalui pencernaan biasanya dimulai dari usus kecil dan

kadang-kadang pada lambung. Pada lambung secara tidak langsung racun

bercampur dengan enzim pencernaan atau cairan dalam lambung, sehingga

menyebabkan iritasi seperti muntah atau diare.

Mekanisme Racun

Keracunan atau gejala kesakitan mulai dari tingkatan ringan sampai berat

bahkan dapat pula mengakibatkan kematian. Gejala sakit ini dapat terjadi di dalam

semua organ tubuh tergantung dari jenis, dosis dan lamanya pemaparan serta

Page 28: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

keadaan organisme. Keracunan yang timbul dalam beberapa jam atau beberapa

hari setelah pemaparan singkat dengan dosis yang relatif besar disebut keracunan

kronis. Diantara akut dan kronis terdapat beberapa tingkatan keracunan, seperti

sub-akut dan sub-kronis. Gejala keracunan akut berbeda nyata dengan gejala

keracunan kronis.

Distribusi dan Akumulasi Racun

Senyawa racun yang diabsorpsi dari sistem pencernaan atau lambung

pertama-tama masuk kedalam hati, organ ini merupakan tempat dimana proses

detoksikasi dari racun-racun tersebut, dan kebanyak racun terakumulasi pada

organ tersebut. Beberapa racun secara selektif disimpan pada organ-organ atau

jaringan-jaringan tertentu seperti ginjal, paru-paru, insang dan jaringan lemak.

Kebanyakan proses detoksikasi terjadi di hati, tapi tidak selamanya racun ini lebih

besar konsentrasinya dihati. Hal ini sangat bergantung pada jenis, dosis, dan

distribusi senyawa racun dalam tubuh.

Efek Kombinasi Zat Toksik

Kerja toksik yang bebas setelah adanya pemaparan pada dosis tertentu

menimbulkan gejala keracunan yang dapat berdampingan. Efek kombinasi zat

toksik dapat digolongkan menjadi :

Kerja zat toksik aditif, yaitu efek kombinasi dua atau lebih zat beracun yang

hasilnya sama dengan jumlah efek masing-masing zat tertentu.

Kerja zat toksi sinergis, yaitu efek kombinasi dari dua atau lebih zat beracun

efeknya lebih kuat dari pada efek masing-masing zat

Kerja toksik antagonis, yaitu efek kombinasi dari dua atau lebih zat beracun

efeknya lebih lemah dari pada efek masing-masing zat

Metode Perhitungan Uji Toksisitas Kronis

Dalam rangka penentuan nilai LD50 yang relatif memerlukan waktu yang

singkat dan biaya yang relatif tidak terlalu mahal, Inggris telah menerapkan suatu

metode pengujian toksisitas (nilai LD50) kronis yang dilakukan dengan metode

perhitungan (UK Formula) tanpa melakukan uji LD50 terhadap hewan uji. Hal ini

Page 29: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

dilakukan dengan menghitung nilai LD50 rujukan komponen bahan pencemar

suatu limbah (data rujukan: Sax & CHRIS dalam Lewis 2000) dan hasil analisis

total konsentrasi logam berat.

Metode penentuan nilai LD50 disini adalah melakukan perhitungan nilai

LD50 suatu limbah melalui pendekatan konservatif atas nilai LD50 rujukan

komponen kandungan bahan pencemar yang terendah tanpa memperhitungkan

efek pembesaran (sinergistik) dan atau pelemahan (antagonistik) bahan pencemar

yang terkandung dalam limbah. Nilai-nilai LD50 dari komponen kandungan bahan

pencemar tersebut kemudian dijumlahkan dan selanjutnya dibandingkan dengan

standar nilai LD50.

Pemilihan nilai LD50 bahan pencemar terendah yang dipilih haruslah suatu

bahan pencemar yang paling cocok dan tepat bagi keadaan ikatan kimiawi bahan

pencemar tersebut. Model perhitungan penentuan nilai LD50 adalah dengan

persamaan sebagai berikut :

100/LD50waste+[sum]Cx/LD50

x(1)100/LD50waste + C1/LD50

1 + C2/LD502+…

+ Cn/LD50n(2)

Dimana :

LD50waste adalah nilai LD50 limbah slag yang ditentukan (mg/kg)

LD50 x adalah nilai LD50 rujukan bahan pencemar yang digunakan (mg/kg)

Cx adalah kadar bahan pencemar yang ada dalam limbah (% berat)

100 adalah faktor konversi dari mg/kg ke % berat

Persamaan nomor (2) kemudian dapat disederhanakan lebih lanjut menjadi

persamaan sebagai berikut :

LD50waste = 100/ (C1/LD50 1 + C2 /LD50

2 + ….. + Cn / LD50 n )(3)

Jika kadar bahan pencemar dalam suatu contoh limbah dan LD50 rujukan

bahan pencemar diketahui, maka nilai LD50 suatu contoh limbah dapat diperoleh

dan untuk selanjutnya dibandingkan dengan standar nilai LD50

Apabila digunakan untuk suatu contoh limbah yang mempunyai satu

komponen bahan pencemar limbah B3, maka persamaan nomor 3 akan menjadi

persamaan sebagai berikut :

LD50waste = (100). (LD50

x)/Cx (4)

Page 30: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Persamaan nomor (4) sangat berguna apabila digunakan untuk suatu

contoh limbah yang hanya mengandung satu komponen bahan pencemar limbah

B3 dan atau untuk suatu contoh limbah yang mengandung satu komponen bahan

pencemar yang sangat dominan. Apabila dalam suatu sampel mengandung

beberapa komponen bahan pencemar, maka digunakan persamaan (3)

Mencit

Mencit adalah hewan sejenis tikus yang termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

Rodentia, Sub Ordo Myoimorphia, Famili Muridae, Genus Mus dan Spesies Mus

musculus (Arrington 1972). Menurut Arrington (1972), mencit merupakan hewan

yang paling banyak digunakan sebagai hewan model untuk percobaan

laboratorium. Hal ini disebabkan karena mencit sangat produktif dan

pengelolaanya mudah (Ingglis 1980). Dijelaskan oleh Moriwaki dkk (1994)

bahwa mencit sering digunakan sebagai hewan model karena siklus hidupnya

relatif pendek, jumlah anak perkelahiran banyak, serta sifat produksi dan

reproduksinya menyerupai hewan mamalia.

Mencit laboratorium berasal dari mencit liar yang sudah didomestikasi

(Berry 1984). Mencit liar memiliki warna agouti, mata berwarna hitam dan kulit

berpigmen. Selanjutnya dinyatakan bahwa mencit laboratorium biasanya

berwarna putih (Inggglis 1980). Selain itu, Smith dan Mangkoewidjojo (1988)

menyatakan bahwa mencit liar atau mencit rumah adalah hewan semarga mencit

laboratorium yang tersebar luas di seluruh dunia dan sering ditemukan di dekat

atau di dalam gedung dan rumah yang dihuni oleh manusia. Disamping itu

ditemukan pula di daerah lain yang jauh dari manusia asalkan ada makanan dan

tempat berlindung.

Smith dan Mangkoewidjojo (1988) menyusun data biologis mencit

sebagaimana tertera pada Tabel 4

Tabel 4. Data Biologis Mencit

Parameter Hasil Pengamatan

Lama hidup 1-2 tahun, bisa sampai 3 tahun

Lama produksi ekonomis 9 bulan

Page 31: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Lama bunting 19-21 hari

Kawin sesudah beranak 1-24 jam

Umur sapih 21 hari

Umur dewasa kelamin 35 hari

Umur dikawinkan 8 minggu (jantan dan betina)

Siklus kelamin poliestrus (birahi) 4-5 hari

Lama estrus 12-24 jam

Saat perkawinan Waktu estrus

Berat lahir 0,5 – 1 g

Berat dewasa 20-40 g jantan dan 18-35 betina

Jumlah anak perkelahiran Rata-rata 6 ekor, bisa sampai 15 ekor

Kecepatan pertumbuhan 1 gram/hari

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Sampel limbah green coke diperoleh dari Dumai, Riau. Sedangkan analisis

laboratorium dilakukan di dua tempat yaitu Departemen Biokimia Jurusan Kimia

FMIPA Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Terpadu IPB yang berlokasi di

Page 32: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

jalan Sancang Bogor. Penelitian dilakukan selama 4 bulan dari bulan Mei 2007

sampai Agustus 2007

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan Penelitian

a). Sampel Limbah

Sampel limbah yang diteliti berupa serbuk dan bongkahan green coke

yang merupakan residu (fraksi berat) dari proses penyulingan pada kilang minyak.

Ada dua jenis sampel green coke yang diambil. Sampel green coke 2459 yang

berasal dari truk pengangkut, dan sampel green coke 2460 yang berasal dari kapal

tanker pengangkut green coke.

b). Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan adalah mencit dengan umur rata-rata 6-8 minggu

dengan berat ± 21 – 24 gram

Variasi berat badan hewan uji mencit tidak boleh lebih dari 20% berat badan

rata-rata dan berasal dari satu keturunan

Hewan uji mencit diperoleh dari Departemen Biokimia FMIPA IPB Bogor

c). Bahan Kimia

Bahan kimia yang dipergunakan meliputi, akuades, formalin 5%, larutan

kanji 2%, alkohol 96% , eter, dan bahan bahan kimia untuk pembuatan preparat

histologis

d) Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan meliputi timbangan (Fisher Scientific),

timbangan analitik, disposable syringe 1ml (jarum cekok), plate, cawan, blender,

botol minum, gunting dan pisau bedah, gelas ukur 10 ml, 25 ml dan 50 ml, labu

takar 50 ml dan 100 ml, tabung, pipet, kaca penutup dan kandang mencit serta alat

alat yang biasan digunakan untuk pembuatan preparat histologis (alat dan bahan

bisa dilihat pada data Lampiran)

Page 33: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Pelaksanaan Penelitian

Rancangan Percobaan

Metode uji toksisitas mengacu pada LD50 test Metode OECD/OCDE,

Metode perhitungan (UK Formula) dan Peraturan Pemerintah Nomor 85 tahun

1999 tentang Pengelolaan Limbah B3. Untuk uji total konsentrasi logam berat

menggunakan metode spektroskopi serapan atom (AAS) yang mengacu pada

USEPA (1992). Uji reproduksi pada mencit dilakukan berdasarkan metode

Watanabe (1991)

Penelitian uji toksisitas menggunakan metode statistik Rancangan Acak

Lengkap (RAL) karena unit percobaan yang digunakan mencit yang bersifat

homogen dan perlakuan dilakukan secara acak terhadap unit-unit percobaan

tersebut.

Pemeliharaan Hewan Uji Mencit

Hewan uji mencit yang sehat diaklimatisasi atau diadaptasikan pada kodisi

laboratorium dalam suatu kandang minimal selama 5 (lima) hari dan diberi

makan dengan takaran pakan yang diberikan adalah 5 gram/ekor/hari serta di

beri minum secara ad-libitum.

Hewan uji mencit jantan disimpan dalam kandang yang sesuai dengan

dilengkapi alat makan dan minum. Satu kandang untuk satu ekor mencit

dengan ukuran ± 30 x 20 cm2. Setiap hari kandang dibersihkan dan dilakukan

desinfeksi sekali dalam seminggu. Sirkulasi udara diatur sedemikian rupa

sehingga kelembaban, suhu, dan cahaya tidak terlalu berfluktuasi.

Penentuan Dosis

Dalam penelitian ini dosis limbah green coke yang digunakan adalah

sebanyak 5 seri dosis ditambah 1 kelompok kontrol setiap percobaan. Biasanya

penentuan dosis dilakukan dengan mencari batas atas dan batas bawah dosis

(LD100 dan LD0) namun dalam penelitian ini penentuan dosis langsung mengacu

pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolan Limbah

B3 yang menyatakan bahwa “jika suatu limbah memiliki nilai LD50 akut secara

Page 34: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

oral lebih kecil dari 50 mg/kg berat badan, maka limbah tersebut merupakan

limbah B3”.

Uji toksisitas akut untuk menentukan apakah limbah tersebut termasuk

limbah B3 atau bukan, maka seri dosis yang digunakan pada pengujian ini adalah

5 mg/kg BB; 50 mg/kg BB; 300 mg/kg BB; 2000 mg/kg BB, 5000 mg/kg BB, dan

15000 mg/kg BB. Karena berat badan tikus bervariasi antara 21 sampai 24 gram,

maka pemberian dosis didasarkan pada berat rata-rata tikus per kelompok

perlakuan. Pembuatan larutan untuk masing-masing dosis dilakukan dengan

menggerus limbah green coke sampai halus, disaring, kemudian ditimbang

masing-masing 0,002 gr;0,02 gr; 0,12 gr; 0,8 gr; dan 2 gr dan masing-masing

disuspensikan dalam 10 ml larutan kanji 2%

Uji Tokisisitas Akut (Penentuan LD50)

Pengujian toksisitas akut dilakukan melalui dua percobaan. Pertama uji

pendahuluan untuk mengetahui apakah limbah slag tersebut termasuk limbah B3

atau bukan berdasarkan dosis yang sesuai dengan baku mutu PP 85 Tahun 1999

tentang Pengelolaan limbah B3 yaitu 50 mg/kg BB. Kedua, uji lanjutan untuk

menentukan nilai numerik aktual dari LD50 green coke, dengan masing-masing

tahap pengujian sebagai berikut :

1. Mencit dibagi dalam bentuk kelompok berdasarkan dosis dengan rincian

seperti pada tabel 4 dibawah ini

2. Pengelompokan dilakukan secara acak, kemudian diberi tanda/nomor

pengenalnya untuk setiap kelompok tingkat dosis.

3. Masing-masing dosis diberikan kepada 5 ekor mencit jantan dengan

pencekokan masing-masing sebanyak 0,4 – 0,5 ml (tergantung bobot badan

mencit)

4. Pemberian limbah dilakukan secara oral dengan menggunakan syringe khusus

5. Sebelum perlakuan mencit dipuasakan dahulu selama minimal 4 jam

6. Mencit kontrol hanya diberi akuades sebanyak 0,5 ml

7. Pemberian perlakuan/pencekokan dilakukan 1 kali, yaitu pada hari pertama

Page 35: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

8. Pengamatan dilakukan selama interval waktu 24 jam, 48 jam dan seterusnya

sampai 14 hari. Persentase kematian untuk tiap dosis (apabila ada) dicatat

pada tabel.

9. Mencit yang mati pada interval waktu pengamatan dibedah, kemudian diambil

hati, ginjal dan limpanya untuk ditimbang dan dibuat preparat histologisnya.

10. Mencit yang masih hidup berat badannya terus ditimbang selama interval

waktu 24 jam, 48 jam dan seterusnya sampai 14 hari.

11. Pada akhir pengamatan, dua ekor mencit dari tiap dosis perlakuan dibunuh,

kemudian diambil hati, ginjal dan limpanya untuk dibuat preparat

histopatologinya dan bobotnya ditimbang.

12. Analisa data dilakukan secara statistik, berdasarkan laju peningkatan berat

badan rata-rata mencit dan jumlah kematian mencit untuk masing-masing

dosis. Untuk mengetahui nilai LD50 dilakukan dengan metode analisis probit

dengan interval kepercayaan 95%.

Tabel 5. Rincian Seri Dosis untuk Uji Tosisitas Akut

Kelompok Dosis

Jumlah mencit (ekor) Dosis per kelompok (mg/kg BB mencit)

kontrol 5 50 300 2000 5000 1 5 - - - - -

2 - 5 - - - -

3 - - 5 - - -

4 - - - 5 - -

5 - - - - 5 -

6 - - - - - 5

Uji Toksisitas Kronis (Metode Perhitungan dengan UK Formula)

Metode pengujian toksisitas (nilai LD50) kronis dilakukan dengan

melakukan uji konsentrasi total logam berat yang terkandung dalam green coke

tanpa melakukan uji LD50 terhadap hewan uji mencit, kemudian dilakukan

metode perhitungan (UK Formula) Yaitu dengan melakukan perhitungan nilai

LD50 suatu limbah melalui pendekatan konservatif atas nilai LD50 rujukan

komponen kandungan bahan pencemar yang terendah (data rujukan Sax & CHRIS

Page 36: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

dalam Lewis 2000) dan hasil analisa total konsentrasi logam berat. Nilai-nilai

LD50 dari komponen kandungan bahan tercemar tersebut kemudian dijumlahkan

dan selanjutnya dibandingkan dengan standar nilai LD50 dari referensi

internasional.

Model perhitungan penentuan LD50 menggunakan persamaan sebagai

berikut :

100/LD50waste+[sum]Cx/LD50

x(1)100/LD50waste + C1/LD50

1 + C2/LD502+…

+ Cn/LD50n(2)

Dimana :

LD50waste adalah nilai LD50 limbah slag yang ditentukan (mg/kg)

LD50 x adalah nilai LD50 rujukan bahan pencemar yang digunakan (mg/kg)

Cx adalah kadar bahan pencemar yang ada dalam limbah (% berat)

100 adalah faktor konversi dari mg/kg ke % berat

Persamaan nomor (2) kemudian dapat disederhanakan lebih lanjut menjadi

persamaan sebagai berikut :

LD50waste = 100/ (C1/LD50 1 + C2 /LD50

2 + ….. + Cn / LD50 n )(3)

Uji Reproduksi

Uji reproduksi dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian limbah green

coke terhadap sistem reproduksi mencit. Disediakan 5 ekor mencit jantan dan 5

ekor mencit betina. Setelah mencit diadaptasi, satu ekor mencit jantan dan satu

ekor mencit betina dimasukkan ke dalam satu kandang. Tiga hari sebelum

pencampuran, mencit-mencit tersebut diberi pakan perlakuan yang mengandung

green coke dengan dosis disesuaikan setelah didapatkan dosis LD50 ( setelah uji

toksisitas akut). Setelah itu, baru mencit dicampurkan ke dalam satu kandang. Jika

mencit betina telah menunjukkan tanda-tanda kehamilan, maka mencit betina

tersebut dipisahkan dari jantannya. Bayi mencit yang dilahirkan ditimbang,

kemudian diamati gejala kelainan fisik yang mungkin tampak.

Page 37: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Penentuan Kandungan Logam Berat

Penentuan kandungan logam-logam berat pada sampel green coke

dilakukan dengan menggunakan metode uji TCLP (Testing Characteristic

Leaching Procedure) yang mengacu pada US EPA (1992). Pada uji TCLP ini,

sampel green coke digerus sampai ukuran ± 9,5 mm, kemudian dilarutkan dalam

larutan pengestrak (asam lemah dengan pH 4,9 ± 0,05 ) , dengan perbandingan

campuran cairan : padatan 20:1 kemudian diaduk dalam rotari ekstraktor pada

kecepatan 30 rpm dan 22±2°C selama 18±2 jam. Setelah diaduk, sampel

disaring . Filtrat yang diperoleh, yang disebut dengan ekstrak TCLP, kemudian

dianalisis kandungan logam beratnya dengan menggunakan metode AAS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 38: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Kandungan Logam Berat green coke (AAS)

Kandungan logam berat green coke hasil analisis AAS dapat dilihat pada

Tabel 6. Tabel tersebut memperlihatkan kandungan logam berat pada sampel

yang konsentrasinya jauh dibawah ambang batas minimal LD50. Hal ini

menunjukkan bahwa green coke selain tidak bersifat toksik secara tidak langsung

juga dapat dikatakan tidak berbahaya bagi lingkungan.

Tabel 6. Kandungan logam berat green coke (AAS)

No Unsur Logam Berat

Konsentrasi Logam Green Coke (ppm) LD50 Standar*

2459 2460 1 Krom (Cr) 1,5 1,4 80 2 Tembaga (Cu) 2,1 2,1 300 3 Seng (Zn) 3,0 3,0 350 4 Kadmium (Cd) 1,5 2,0 72 5 Timbal (Pb) 15 16 50 6 Nikel (Ni) 4,1 4,1 50 7 Kobalt (Co) 7,2 7,3 80 8 Mangan (Mn) 20 20,5 1484 9 Perak (Ag) 0 0 50 10 Raksa (Hg) 0 0 18 * Sumber : Lewis 2000

Walaupun tidak berbahaya, pengujian keamanan green coke terhadap

manusia dan hewan masih tetap dilakukan mengingat kebanyakan logam berat

baru akan memiliki efek toksik bila telah mengalami akumulasi dalam tubuh

dalam waktu tertentu. Untuk melihat pengaruh akumulasi logam berat terhadap

tubuh, maka dibawah ini dipaparkan data yang menghubungkan pengaruh

pemberian green coke terhadap respon bobot badan mencit. Data laju

pertumbuhan bobot badan mencit diperoleh dengan dua cara, pertama dari mencit

hasil uji toksisitas akut, tujuannya untuk melihat pengaruh green coke dosis

tertentu terhadap laju pertumbuhan, dalam hal ini apakah sejumlah sampel green

coke yang diberikan langsung menghambat laju pertumbuhan atau tidak dan

seberapa besar/lama daya penghambatannya itu, data kedua diperoleh dari mencit

yang diberi pakan formulasi green coke untuk melihat pengaruh akumulasi yang

ditimbulkan terhadap laju pertumbuhan bobot badan mencit.

Uji Toksisitas Akut (Penentuan LD50)

Page 39: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Penentuan toksisitas akut dilakukan melalui dua tahap percobaan. Pertama

adalah uji pendahuluan, dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkatan bahaya

yang ditimbulkan oleh limbah green coke (penentuan kategori), dalam hal ini akan

diketahui apakah green coke termasuk limbah B3 atau bukan. Acuan yang

digunakan dalam penentuan uji ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Limbah B3. Apabila dalam hasil pengujian toksisitas

akut, nilai LD50 sampel ≤ 50 mg/kg BB, maka sampel dikategorikan limbah B3

dengan maksimum dosis green coke yang dicekokkan adalah 2000 mg/kg BB.

Kedua adalah uji lanjutan, dilakukan untuk menentukan secara pasti nilai numerik

aktual LD50 green coke berdasarkan acuan OECD dan maksimum dosis yang

digunakan adalah 5000 mg/kg BB, sehingga total seri dosis yang digunakan dalam

uji toksisitas akut ini adalah 0 mg/kg BB, 5 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, 300 mg/kg

BB, 2000 mg/kg BB, dan 5000 mg/kg BB.

Tabel 7. Tingkat kematian mencit jantan pada uji toksisitas akut green coke

Dosis Perlakuan Jumlah kematian Persentase Kematian (%)

0 mg/kg BB 0 0

5 mg/kg BB 0 0

50 mg/kg BB 0 0

300 mg/kg BB 0 0

2000 mg/kg BB 0 0

Berdasarkan uji pendahuluan terhadap sampel mencit jantan yang dicekok

green coke dengan pengamatan respon kematian selama interval waktu 1, 3, 5, 7,

dan 24 jam hingga hari ke-14, diperoleh data sebagaimana Tabel 7. Tabel

tersebut memperlihatkan bahwa hingga dosis 2000 mg/kg BB, green coke tidak

memiliki efek toksik, ditandai dengan tidak adanya mencit yang mati, baik itu

pada perlakuan cekok dengan sampel 2459 maupun sampel 2460. Informasi

sementara yang didapat adalah bahwa sampel green coke tidak bersifat toksik dan

nilai LD50-nya dipastikan di atas 50 mg/kg BB. Belum dapat ditentukan apakah

green coke termasuk limbah B3 atau bukan karena nilai LD50 sampel lebih besar

dari 50 mg/kg BB. Untuk memastikan apakah sampel termasuk limbah B3

diperlukan data evaluasi kronis (sebagaimana penjelasan pasal 7 ayat (4) PP No

Page 40: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

85 Tahun 1999: “dalam mengidentifikasi suatu limbah/bahan apakah termasuk

kategori limbah B3 atau bukan, maka apabila nilai LD50 akut limbah lebih besar

dari 50 mg/kg BB, maka diperlukan evaluasi kronis”).

Penentuan evaluasi kronis diperlukan terhadap limbah yang mengandung

bahan pencemar logam berat dengan alasan logam berat lebih bersifat kronis

karena pengaruh sifat akumulatifnya dan paparan toksisitas kronis yang

ditimbulkannya membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga dalam

mengidentifikasi limbah tersebut tidak cukup hanya sampai pada penentuan sifat

akutnya saja, namun diperlukan pula penentuan toksisitas sub akut/sub kronis

dengan mengamati laju pertumbuhan dan gejala klinis yang timbul pada hewan

uji, seperti: perubahan perilaku, kelainan fungsi organ dan gangguan-gangguan

fisiologis lainnya. Informasi yang didapat selanjutnya dapat dianalogikan untuk

mengetahui pengaruh limbah beracun tersebut terhadap manusia (William &

Burson 1995). Untuk memastikan hal tersebut, dalam penelitian ini telah

dilakukan pula pengamatan perilaku mencit, laju pertumbuhan dan fungsi organ

(hati, limpa, dan ginjal) dengan melihat perubahan respon bobot akibat perlakuan

cekok dan pakan formulasi green coke.

Penentuan Nilai Numerik Aktual LD50

Hasil uji lanjutan toksisitas akut pada penentuan nilai numerik aktual LD50

tertera pada Tabel 8. Berdasarkan data pada tabel tersebut terlihat bahwa

pencekokkan dengan dosis 5000 mg/kg BB, mencit tetap dapat hidup normal

(pengamatan dilakukan hingga hari ke-14). Hasil ini sekaligus memperlihatkan

bahwa sampel green coke tidaklah toksik.

Merujuk kepada kriteria penentuan tes LD50 terhadap bahan berbahaya

versi peraturan OECD, dinyatakan bahwa: “apabila tidak ditemukan adanya kasus

kematian pada hewan uji pada dosis perlakuan 5000 mg/kg BB, tidak

disarankan

Tabel 8. Tingkat kematian mencit jantan pada penentuan nilai numerik aktual LD50

Page 41: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Dosis Perlakuan Jumlah kematian Persentase Kematian (%)

Kontrol 0 0

5000 mg/kg BB 0 0

15000 mg/kg BB 0 0

untuk memberikan dosis perlakuan di atas kisaran angka tersebut. Pemberian

dosis lebih dari 5000 mg/kg BB dapat dilakukan pada situasi apabila ada dugaan

kuat sampel/bahan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi populasi

manusia/hewan pada skala besar (OECD 2003). Dan untuk lebih memastikan

apakah green coke benar-benar berbahaya atau tidak, maka dalam hal ini telah

dilakukan pengujian pada dosis perlakuan hingga 15000 mg/kg BB. Hasil yang

diperoleh ternyata memperlihatkan hingga pengamatan hari ke-14, pencekokan

dengan dosis 3x dari yang disarankan OECD tetap menunjukkan tidak satupun

mencit yang mati. Hasil ini sekaligus memastikan bahwa sampel green coke

tidaklah toksik dan nilai numerik aktual LD50 tidak dapat ditentukan dengan cara

ini.

Cara pendekatan yang dapat diterapkan untuk mengetahui nilai LD50

estimasi dari suatu sampel adalah melalui perhitungan numerik sebagaimana yang

telah dilakukan oleh Sax dalam Lewis (2003) melalui perhitungan UK Formula.

Dengan UK Formula, estimasi nilai LD50 suatu senyawa yang mengandung logam

berat (green coke mengandung logam berat, Tabel 6) ditentukan melalui

pendekatan konservatif berdasarkan nilai LD50 unsur logam pencemar (merujuk

penelitian Sax dalam Lewis, 2000). Perhitungan estimasi LD50 green coke

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan perhitungan

sebagaimana Lampiran 3, diperoleh nilai LD50 estimasi untuk sampel green coke

2459 sebesar 349.366 g/kg BB dan sampel 2460 sebesar 313.974 g/kg BB (tidak

berbeda nyata). Nilai ini menunjukkan bahwa green coke tidak bersifat toksik.

Laju Pertumbuhan (Bobot Badan) Mencit Selama Uji Toksisitas Akut

Page 42: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Hasil pengamatan perubahan bobot badan mencit selama uji toksisitas akut

pada seri dosis 0 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB, 5000

mg/kg BB, dan 15000 mg/kg BB selengkapnya disajikan pada Lampiran 1 dan 2.

Pengamatan fluktuasi bobot badan dilakukan setiap hari mulai dari jam 0900-1000

hingga hari ke-14, sedangkan pengamatan perubahan bobot badan rataan terhadap

hari terakhir masa adaptasi diilustrasikan dalam Gambar 2 dan 3.

Data pada lampiran memperlihatkan, baik pada kontrol (0 mg/kg BB)

maupun pada dosis 15000 mg/kg BB telah terjadi kenaikan bobot badan,

perbedaannya hanya terletak pada seberapa besar peningkatan bobot badan yang

terjadi, sedangkan Gambar 2 dan 3 memperlihatkan secara jelas bahwa kontrol

menduduki peringkat teratas dalam penambahan bobot badan. Pada mencit

kontrol tanpa perlakuan cekok green coke 2459 penambahan bobot badan

terhadap hari terakhir masa adaptasi sebesar 4,63 gram sedangkan pada sampel

green coke 2460 penambahan mencapai 4,97 gram. Secara umum terlihat bahwa

laju penambahan bobot badan mencit yang dicekok dengan green coke lebih

rendah dibandingkan kontrol. Hal ini menandakan bahwa green coke memiliki

efek dalam menahan laju penambahan bobot badan.

Gambar 2. Perubahan bobot badan mencit hari ke-14 terhadap hari terakhir masa adaptasi dalam uji toksisitas akut green coke 2459

Page 43: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Gambar 3. Perubahan bobot badan mencit hari ke-14 terhadap hari terakhir masa adaptasi dalam uji toksisitas akut green coke 2460

Penahanan laju bobot badan paling kuat terjadi pada mencit yang dicekok

green coke dosis 15000 mg/kg BB, data ini sekaligus menginformasikan bahwa

semakin tinggi dosis yang diberikan, semakin lambat pula laju penambahan bobot

badan yang terjadi. Penahanan laju bobot badan pada perlakuan dosis 300 mg/kg

BB menyimpang dari seri yang lainya, baik pada sampel green coke 2459 maupun

2460, terlihat bahwa penambahan bobot badan yang terjadi lebih rendah

dibandingkan dengan dosis di atasnya (2000 mg/kg BB). Salah satu faktor yang

dapat menjadi penyebab hal ini adalah akibat pengaruh keragaan genetik mencit

disamping faktor lingkungan yang mempengaruhi mood mencit (penempatan

kandang kelompok dosis 300 mg/kg BB terjauh dari ventilasi udara).

Hasil pengamatan secara umum tidak memperlihatkan adanya penurunan

nafsu makan akibat pengaruh green coke, terbukti dengan habisnya pakan yang

diberikan setiap harinya. Penahanan laju bobot badan kemungkinan besar terjadi

akibat pengaruh senyawa dalam sampel (Pb dan hidrokarbon) yang memiliki daya

diuretik dan laksatif sehingga pencekokkan menaikkan frekwensi buang air

mencit.

Pengamatan perilaku mencit untuk mengamati adanya gejala-gejala klinis

yang mengacu kepada kecenderungan timbulnya gejala toksisitas sub akut/sub

kronis tidak menunjukkan adanya penyimpangan perilaku. Mencit kontrol

maupun mencit perlakuan menunjukkan aktivitas harian yang normal. Tidak ada

gejala-gejala seperti perilaku gelisah/stress, bulu berdiri, lesu/hilang kesadaran

ataupun tremor yang merupakan salah satu ciri adanya gejala keracunan. Hasil-

hasil diatas jika digabungkan dengan bobot badan mencit serta gejala klinis yang

Page 44: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

diamati selama perlakuan menunjukkan kecenderungan tidak adanya/tidak

timbulnya gejala-gejala keracunan subakut maupun subkronis pada mencit

perlakuan.

Berdasarkan hasil analisis statistik Anova eka arah yang dilanjutkan

dengan Uji Tukey untuk melihat ada tidaknya perbedaan antar ulangan (4 ulangan

setiap seri dosis) baik pada sampel mencit yang dicekok green coke 2459 maupun

2460 menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95%,

sehingga nilai penambahan bobot badan yang diperoleh dapat dirata-ratakan dan

fluktuasi bobot badan yang terjadi terhadap hari terakhir masa adaptasi dapat

dibuat berdasarkan nilai rataan tersebut (Gambar 4 dan 5). Contoh analisis

stastistik tertera pada Lampiran 4.

Gambar 4. Fluktuasi bobot badan mencit cekok green coke 2459 terhadap hari terakhir masa adaptasi dalam uji toksisitas akut

Gambar 4 memperlihatkan terjadinya penurunan bobot pada mencit yang

dicekok geen coke 2459 seri dosis 300-15000 mg/kg BB. Penurunan bobot badan

terjadi sejak hari pertama pencekokkan, penurunan bobot badan tidak terjadi pada

seri dosis 0-50 mg/kg BB. Penurunan bobot badan mencit dosis 300 mg/kg BB

terjadi hingga hari ke-2 mencapai -0,27 gram dan pada hari ke-3 berbalik naik

mencapai rataan 0,26 gram. Selengkapnya data dapat dilihat pada Lampiran 1.

Sementara itu pada pencekokkan dengan dosis 2000 mg/kg BB, penurunan bobot

Page 45: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

badan dibawah normal terjadi hingga hari ke-3 setelah pencekokkan, maksimum

penurunan bobot badan terjadi pada hari ke-2 (-0,34 gram) dan memasuki hari ke-

3 bobot badan mencit naik perlahan.

Gambar 5. Fluktuasi bobot badan mencit cekok green coke 2460 terhadap hari terakhir masa adaptasi dalam uji toksisitas akut

Waktu penurunan bobot badan relatif lama terjadi pada mencit yang

dicekok dosis 5000-15000 mg/kg BB. Penurunan bobot berlangsung hingga hari

ke-4 pada dosis 5000 mg/kg BB dan pada dosis 15000 mg/kg BB penurunan

bobot terjadi hingga hari ke-7. Gambar 4 sekaligus menginformasikan bahwa

semakin tinggi dosis green coke yang diberikan semakin lama pula efek

penahanan laju bobot badan yang terjadi. Hasil analisis statistika Anova eka arah

yang dilanjutkan dengan Uji Tukey pada selang kepercayaan 95% terhadap

penurunan bobot badan pada seri dosis 2000-15000 mg/kg BB menunjukkan hasil

berbeda nyata (data tidak dilampirkan), hasil ini menginformasikan bahwa

pemberian green coke 2459 hingga dosis 300 mg/kg BB tidak memiliki efek

apapun dan pemberian dosis 2000-1500 mg/kg BB berpengaruh terhadap bobot

badan. Hal serupa terjadi pada mencit yang dicekok green coke 2460 (Gambar 5).

Penurunan bobot badan terjadi pada mencit yang dicekok dosis 300-15000 mg/kg

BB dan penurunan bobot badan paling lama terjadi pada pemberian dosis 15000

mg/kg BB. Berdasarkan hal ini maka dapat dikatakan green coke mempengaruhi

Page 46: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

laju penambahan bobot badan, semakin tinggi dosis yang diberikan semakin

tinggi pula penahanan laju bobot badan yang terjadi (efek green coke bergantung

dosis) dan diduga kuat green coke dapat mempengaruhi sistem absorpsi pada

lumen, selain itu diduga bahwa pemberian green coke dalam waktu yang lama

akan memiliki efek yang sama dengan pemberian langsung pada dosis yang lebih

tinggi (efek akumulasi). Untuk menguji adanya pengaruh efek akumulasi, di

bawah ini dipaparkan data laju pertumbuhan (bobot badan) mencit selama uji

toksisitas subkronis. Pada uji ini, mencit diberikan pakan formulasi green coke

dengan dosis 2000 ppm selama 27 hari dan pengamatan dilakukan setiap 2 hari

sekali.

Laju Pertumbuhan (Bobot Badan) Mencit Selama Uji Toksisitas Subkronis

Laju pertumbuhan (bobot badan) mencit selama uji toksisitas subkronis

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5 sedangkan rataan laju pertumbuhan

dari setiap kelompok diringkas dan diilustrasikan sebagaimana Gambar 6 dan 7.

Lampiran 5 memperlihatkan selama 6 hari masa adaptasi baik mencit kontrol

maupun perlakuan sama-sama mengalami kenaikan bobot badan (secara umum

kenaikannya tidak berbeda nyata, data tidak dilampirkan). Hal sebaliknya terjadi

ketika mencit perlakuan diberikan pakan formulasi green coke, baik pada mencit

yang diberikan green coke 2459 maupun 2460 sama-sama mengalami penurunan

bobot badan.

Penurunan bobot badan terjadi sejak hari pertama pakan formulasi green

coke diberikan, penurunan bobot badan pada mencit betina berkisar antara 0,22-

0,39 gram sedangkan pada mencit jantan antara 0,40-0,63 gram. Terlihat bahwa

sejak hari pertama pemberian pakan formulasi, penurunan bobot badan jantan

terjadi lebih besar dibandingkan betina, hal ini berlangsung hingga 27 hari

pengamatan. Pada hari terakhir pengamatan, penurunan bobot badan mencit

betina mencapai 4,83 gram dan pada mencit jantan hingga 5,60 gram (Gambar 6

dan 7).

Page 47: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Gambar 6. Laju perubahan bobot badan mencit jantan perlakuan pakan

formulasi green coke 2000 ppm pada uji toksisitas subkronis

Gambar 7. Laju perubahan bobot badan mencit betina perlakuan pakan

formulasi green coke 2000 ppm pada uji toksisitas subkronis

Gambar 6 dan 7 memperlihatkan green coke 2459 memiliki pengaruh yang

lebih besar dalam menurunkan bobot badan mencit dibandingkan 2460, terutama

pada mencit jantan, namun berdasarkan analisis statistika (Anova dilanjutkan

Tukey) diketahui bahwa pada selang kepercayaan 95%, baik mencit jantan yang

diberi perlakuan pakan formulasi green coke 2459 maupun 2460 menunjukkan

Page 48: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

hasil tidak berbeda nyata (contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6),

demikian halnya dengan mencit betina. Hasil ini sekaligus menyimpulkan bahwa

pengaruh yang ditimbulkan oleh kedua jenis pakan formulasi ini adalah sama atau

dengan kata lain, green coke 2459 adalah sama dengan green coke 2460 walaupun

dalam pengambilannya 2459 diperoleh dari dalam drum truk pengangkut dan

2460 dari container kapal laut. Untuk memperkuat pendapat ini, selengkapnya

diukur kandungan senyawa dan unsur dalam kedua sampel. Data selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 8 dan 9. Data pada tabel menunjukkan bahwa komposisi

nutrisi dan logam yang terkandung dalam green coke 2459 dan 2460 (Tabel 8)

adalah sama.

Tabel 9. Perbandingan nutrisi pakan standar dan pakan formulasi green coke

Nutrisi Pakan Standar Pakan Green coke

2459 2460 Protein Kasar (%) 20,54 20,32 20,30 Lemak (%) 5,71 5,65 5,70 Serat Kasar (%) 7,20 8,07 8,01 Abu (%) 8,13 7,45 7,80 Kalsium 1,52 1,52 1,50 Fosfor 1,29 1,25 1,25

Hasil analisis statistika anova eka arah pada selang kepercayaan 95%

terhadap mencit yang diberi perlakuan pakan green coke dibandingkan mencit

kontrol menunjukkan hasil berbeda nyata. Pada mencit jantan pakan green coke

2459 penurunan badan yang signifikan baru terjadi pada hari ke-3 pengamatan,

sedang pada mencit dengan pakan 2460 penurunan signifikan baru terjadi pada

pengamatan hari ke-5. Hal serupa terjadi pada mencit betina, perlakuan pakan

2459 menunjukkan penurunan yang berarti pada pengamatan hari ke-3 sedang

pakan 2460 pada hari ke-11. Perbedaan hari ini diduga kuat dipengaruhi oleh

perbedaan awal bobot badan mencit. Berdasarkan hal ini diketahui bahwa green

coke benar-benar menurunkan bobot badan dan laju penurunan yang terjadi

dikatakan sebanding dengan besarnya akumulasi green coke dalam tubuh, artinya

semakin banyak green coke yang terakumulasi, semakin kuat penurunan bobot

badan yang terjadi, singkatnya dapat dikatakan bahwa green coke memiliki efek

Page 49: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

akumulasi yang cukup kuat, terbukti dengan memberikan efek hambatan

pertumbuhan di atas 70% (berdasarkan rataan laju pertumbuhan antara perlakuan

dibandingkan kontrol, Gambar 6 dan 7).

Berdasarkan pengamatan terhadap tingkah laku mencit selama perlakuan,

diketahui bahwa mencit tidak menunjukkan gejala stres, namun mengalami

kecenderungan penurunan nafsu makan. Adanya campuran green coke pada

pakan menyebabkan penurunan nilai organoleptik pakan, pakan tidak lagi berbau

khas ataupun gurih melainkan hambar. Adanya penurunan nilai organoleptik ini

diduga kuat menjadi faktor lain yang bertanggung jawab dalam menurunkan

bobot badan selain adanya kandungan senyawa dalam green coke yang

memberikan efek laksatif dan diuretik Data sisa pakan selama uji toksisitas kronis

pada mencit perlakuan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Untuk melihat pengaruh pemberian green coke terhadap jenis kelamin,

telah dilakukan analisis statistik mengunakan Anova (two way) pada selang

kepercayaan 95%, dilihat adanya interaksi antara pakan formulasi yang diberikan

dengan respon penurunan bobot badan maupun perbedaan kelamin. Walaupun

sekilas terlihat pada Gambar 6 dan 7 penurunan bobot badan mencit jantan lebih

besar dibandingkan mencit betina, namun hasil analisis statistik menyatakan

terhadap keduanya tidak ada perbedaan atau dengan kata lain pemberian pakan

formulasi green coke 2000 ppm memiliki efek yang sama baik terhadap mencit

jantan maupun mencit betina. Contoh perhitungan statistik dapat dilihat pada

Lampiran 8.

Uji Reproduksi pada Mencit

Untuk lebih memberikan gambaran dan bukti yang kuat tentang dugaan

sifat toksik limbah green coke telah dilakukan uji reproduksi pada mencit, uji

reproduksi dilakukan bersamaan dengan uji toksisitas subkronis. Mencit betina

dan jantan selama uji toksisitas subkronis dikawinkan dalam satu kandang dan

terhadapnya diberikan pakan formulasi green coke 2000 ppm. Dari hasil

pengamatan diketahui bahwa mencit betina yang diperlakukan dengan pakan

formulasi mengalami keterlambatan kelahiran antara 5-6 hari dibandingkan

kontrol dan tidak semua mencit betina dapat melahirkan. Selain itu berdasarkan

Page 50: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

hasil penimbangan terhadap bayi mencit yang dilahirkan dari induk perlakuan

pakan formulasi green coke diketahui bahwa bobotnya lebih kecil dibandingkan

kontrol. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Perbandingan bobot janin mencit kontrol dan perlakuan pada uji reproduksi

No Bobot Bayi Mencit (gram)

Kontrol Green coke 2459 Green coke 2460 1 0,76 0,45 0,51 2 0,81 0,56 0,47 3 0,79 - - 4 0,80 - -

Hasil analisis statistika terhadap bobot bayi kontrol (Anova eka arah,

selang kepercayan 95%) dibandingkan perlakuan menunjukkan hasil berbeda

nyata, sedangkan pada sesama bayi baik itu yang diberikan pakan formulasi green

coke 2459 maupun 2460 menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Hasil yang

diperoleh ini sekaligus menguatkan data pada toksisitas subkronis yang

menyatakan bahwa green coke 2459 adalah sama dengan green coke 2460.

Menurut Eisen et al (1980) dikatakan bahwa tingkat kesuburan mencit

dipengaruhi oleh faktor kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsi, kondisi

induk saat dikawinkan, dan sistem perkawinan. Salah satu faktor penting adalah

adanya asupan nutrisi yang baik atas induk mencit. Data penentuan bobot badan

menunjukkan adanya keterkaitan antara penurunan bobot badan induk mencit

dengan bobot bayi yang dilahirkan. Induk yang mengalami penurunan bobot

badan berakibat terhadap penurunan bobot badan bayi, kurang dari kisaran bobot

bayi mencit normal antara 0,5-1,0 gram (Smith, 1988). Diduga kuat rendahnya

bobot bayi mencit yang lahir dari induk perlakuan pakan green coke adalah akibat

malnutrisi sebagai dampak dari penurunan nafsu makan.

Analisis Organ (Hati, Ginjal dan Limpa) pada Mencit Hasil Uji Toksisitas

Akut

Page 51: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Analisis organ diperlukan untuk melihat adanya pengaruh pencekokkan

green coke terhadap bobot organ dan histologinya. Analisis ini diperlukan untuk

menyimpulkan apakah green coke bersifat toksik atau tidak dan apakah green

coke terakumulasi dalam organ ini atau tidak. Data bobot organ selengkapnya

dapat dilihat pada Gambar 8 sedangkan hasil histopat (analisis histologi) dapat

dilihat pada Gambar 9-10.

Gambar 8. Pengaruh green coke terhadap bobot organ mencit

Gambar 8 menunjukkan bahwa pemberian green coke tidak berpengaruh

terhadap bobot organ, data ini diperkuat dari hasil analisis statistik Anova eka

arah yang dilanjutkan dengan Uji Tukey pada selang kepercayaan 95% yang

menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (data tidak dilampirkan). Hasil yang

didapat ini sekaligus menjelaskan bahwa green coke selain tidak bersifat toksik

juga pada dosis 15000 mg/kg BB tidak berbahaya bagi organ atau secara tidak

langsung penurunan bobot badan yang terjadi akibat paparan green coke tidak

sampai berpengaruh terhadap perubahan organ (bobotnya). Data penurunan

organ selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

Histologi Organ Hati dan Ginjal

Page 52: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Hati dan ginjal merupakan organ yang rentan terhadap senyawa toksik.

Hati merupakan organ tubuh yang paling sering menerima jejas. Hal ini karena

hati merupakan pintu gerbang semua bahan yang masuk ke dalam tubuh melalui

saluran cerna. Zat makanan, sebagian besar obat-obatan serta toksikan yang

masuk ke tubuh melalui saluran cerna setelah diserap oleh epitel usus akan dibawa

melalui vena porta ke hati. Oleh sebab itu, hati menjadi organ yang sangat

potensial menderita keracunan lebih dahulu sebelum organ lain (Robbin & Kumar

1995) Ginjal merupakan organ yang kompak, terikat pada dinding dorsal dan

terletak retroperitoneal. Ginjal menghasilkan urin yang merupakan jalur utama

ekskresi toksikan. Ginjal mempunyai volume aliran darah yang tinggi,

mengkonsentrasi toksikan pada filtrat, dan membawa toksikan melalui sel tubulus,

serta mengaktifkan toksikan tertentu. Akibatnya ginjal merupakan organ sasaran

utama dari efek toksik (Lu1995).

Ginjal merupakan organ yang beratnya kurang dari 1% berat tubuh.

Walaupun demikian, organ ini menerima sekitar 20% curah jantung. Aliran darah

ginjal tersebut didistribusikan ke korteks ginjal melalui cabang-cabang arteri ke

glomerulus yang melekat pada tubulus. Fungsi glomerulus sebagai penyaring dan

tubulus sebagai tempat mengkoleksi bahan buangan dan kelebihan air. Oleh

karena itu tubuli dan jaringan interstitium korteks ginjal lebih mudah terkena

toksin yang bersirkulasi dibandingkan dengan jaringan-jaringan lainnya.

Indikator adanya gangguan pada ginjal dapat diketahui dengan mengamati

adanya proliferasi glomerulus yang berasal dari pembengkakan maupun

penambahan sel-sel endotel dan epitel (Churg & Sobin 1982; Spargo et al. 1980).

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Kincaid-Smith & Whitworth (1987) yang

menyatakan bahwa penghitungan jumlah sel-sel glomerulus dan diameter

glomerular ginjal dapat digunakan untuk menentukan adanya gangguan pada

ginjal. Meskipun demikian standar ketebalan dan potongan yang melalui inti atau

vascular pole glomerulus normal sering memberikan rentang jumlah sel-sel serupa

dengan yang menderita gangguan ginjal. Oleh sebab itu Kincaid-Smith &

Whitworth (1987) menyatakan bahwa untuk menentukan adanya gangguan pada

ginjal diperlukan gambaran selular dari korteks ginjal yang dikombinasikan

dengan penghitungan glomerulus dan diameter glomerular ginjal.

Page 53: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Pada penelitian ini hanya dilakukan pengamatan jaringan organ secara

deskriptif tanpa adanya penghitungan sel. Hal ini dikarenakan pada sejumlah

preparat histologi yang dibuat, terdapat kesalahan dalam proses pembuatannya,

terutama dalam proses pemotongan/pengirisan jaringan yang ketebalannya tidak

seragam. Kondisi ini menyebabkan ada bagian jaringan ginjal yang tidak / kurang

dapat diamati dengan baik karena bagian sel yang pengirisannya terlalu tebal. Ini

terutama ketika dilakukan pengamatan sel glomerulus maupun bagian epitel,

terjadi penumpukan sel sehingga tidak dapat diamati adanya kelainan atau tidak.

Secara histologis ginjal terdiri dari tiga unsur utama (Nabib 1987).

Glomerulus merupakan suatu gelung pembuluh darah kapiler yang masuk melalui

arteriol afferents dan keluar melalui arteriol efferents. Tubuli sebagai parenkim

yang bersama glomerulus membentuk nefron, suatu unit fungsional terkecil dari

ginjal. Terakhir adalah interstitium berikut pembuluh-pembuluh darah, limfe dan

syaraf. Secara histologis, sel hati(hepatosit) berbentuk polihedral, intinya bulat

terletak di tengah, nukleolus dapat satu atau lebih dengan kromatin yang

menyebar. Kadang-kadang ditemukan inti sel hati lebih dari satu akibat

pembelahan sitoplasma yang tidak sempurna (Hartono 1992). Unit fungsional

dasar hati adalah lobulus hati yang berbentuk silindris. Lobulus hati terbentuk

mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir ke vena hepatika dan kemudian

ke vena cava. Lobulus sendiri dibentuk terutama dari banyak lempeng sel hati

yang tebalnya satu sampai dua sel (Guyton 1994)

Gambar 9. Ginjal normal Gambar 10. Hati normal

Page 54: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Saluran portal (segitiga kiernan) merupakan unit fungsional yang terpusat

pada saluran empedu di daerah portal yang dibentuk antara tiga sampai enam

lobulud hati (Hartono 1992). Di dalam segitiga kiernan ditemukan percabangan-

percabangan vena porta disamping pembuluh empedu dan percabangan daripada

arteri hepatika. Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta ini

masuk ke dalam sistem kapiler-kapiler hati yang disebut sinusoid (Ressang,

1984). Sinusoid vena dilapisi oleh dua tipe sel yaitu sel endotel khas dan sel

kupfer besar yang merupakan makrofag jaringan yang mampu memfagositosis

bakteri dan benda asing dalam darah (Guyton 1994)

Gambaran Histologi Ginjal pada Uji Toksisitas Akut Sampel Green coke 2459 ( Pembesaran 400x )

A

B A

B

Page 55: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Gambaran Histologi Ginjal pada Uji Toksisitas akut Sampel Green coke 2460 ( Pembesaran 400x )

Page 56: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Pengamatan secara histopatologi pada organ ginjal mencit yang

mengalami uji toksisitas akut baik pada sampel green coke 2459 maupun 2460

menunjukkan adanya perubahan – perubahan baik yang terjadi pada glomerulus

maupun pada daerah tubuli ginjal. Pada semua dosis perlakuan terlihat adanya

kongesti yang kemungkinan besar disebabkan oleh penggunaan eter untuk

euthanasia. Kongesti adalah adanya darah dalam jumlah berlebih dalam jaringan.

Dosis 5 mg/kg BB Keterangan: A. kongesti

Dosis 50 mg/kg BB Keterangan: A. kongesti

Dosis 300 mg/kg BB Keterangan: A. kongesti B. edema glomerulus

Dosis 2000 mg/kg BB Keterangan: A. edema glomerulus B. kongesti

Dosis 5000 mg/kg BB Keterangan: A. kongesti B. edema glomerulus C. peradangan

Dosis 15000 mg/kg BB Keterangan: A. edema glomerulus B. kongesti

A

A

A

B

A C

B A

B

A

B

Page 57: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Menurut Abrams (1992), kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara

berlebihan di dalam pembuluh darah tertentu. Adanya kongesti diduga

diakibatkan oleh teknik euthanasia menggunakan eter. Menurut Ganiswara

(1995), eter merupakan anestetik yang sangat kuat, dapat menekan kontraktilitas

otot jantung, menyebabkan dilatasi pembuluh darah kulit, dan juga menyebabkan

vasodilatasi pada pembuluh darah organ. Pada organ ginjal mencit, hampir pada

semua dosis perlakuan, baik pada sampel green coke 2459 dan 2460, terdapat

perbesaran diameter kapsula Bowman, dan glomerulus diduga mengalami edema.

Ini adalah salah satu indikasi adanya gangguan pada ginjal (Wilson 2005).

Edema glomerulus yang terjadi kemungkinan disebabkan adanya

kerusakan filter glomerulus (kapiler darah) pada kelompok perlakuan, yang

diduga disebabkan oleh senyawa – senyawa yang mungkin bersifat toksik yang

ada pada green coke, yang mencederai membran glomerulus. Rusaknya

filter/membran glomerulus menyebabkan gangguan permeabilitas membran dalam

transpor natrium yang diikuti osmosis air ke dalam sel, sehingga mengakibatkan

terjadinya penimbunan cairan dalam ekstrasel (Spector& Spector 1993). Edema

glomerulus dapat ditandai oleh adanya penimbunan protein pada mesangium

sehingga terjadi perluasan ruang Bowman (Hock & Elstner 2005). Tetapi menurut

Corwin (2001), kejadian edema yang mencapai 90% belum menunjukkan

gangguan fungsional ginjal. Hal ini disebabkan oleh senyawa toksik yang diduga

terkandung dalam sampel green coke, mungkin dapat merusak pembuluh darah

kapiler yang menyebabkan terjadinya gangguan permeabilitas membran, namun

tidak menyebabkan terjadinya nekrosa.

Secara keseluruhan, uji toksisitas akut pada berbagai dosis perlakuan

diduga tidak menimbulkan efek yang mematikan bagi fungsi ginjal. Karena

timbulnya perubahan perubahan seperti adanya edema glomerulus, peradangan

pada dosis perlakuan tertentu (dosis 300 dan 5000 mg/kg BB pada sampel green

coke 2460) belum menunjukkan adanya gangguan serius pada fungsi ginjal. Hal

ini dikarenakan apabila pemberian bahan asing tersebut dihentikan, maka

glomerulus dan tubuli ginjal dapat melakukan regenerasi untuk memulihkan

kondisinya seperti semula. Lain halnya bila terjadi nekrosa (kematian sel), yang

merupakan kelanjutan dari degenerasi dan bersifat reversibel. Timbulnya nekrosa

Page 58: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

menunjukkan adanya gangguan serius pada fungsi ginjal (Carlton & McGavin,

1995). Peradangan ginjal yang terjadi pada mencit dosis tertentu diduga bukan

disebabkan secara langsung oleh bahan toksik yang mungkin terkandung pada

sampel green coke, akan tetapi diakibatkan oleh kondisi individu dari hewan

percobaan saat dilakukan uji toksisitas akut.

Gambaran Histologi Ginjal pada Uji Toksisitas Subkronis Hasil pengamatan pada histopatologi ginjal mencit pada kelompok

perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol pada uji toksisitas subkronis

menunjukkan adanya perubahan-perubahan baik pada glomerulus, tubulus ginjal

maupun pada kapsula Bowman. Pada ginjal perlakuan jantan untuk sampel green

coke 2459 dan 2460 terlihat adanya kongesti (perdarahan). pada pembuluh darah

organ. Pada organ ginjal mencit jantan perlakuan baik pada sampel green coke

2459 dan 2460, terdapat perbesaran diameter kapsula Bowman, adanya

kecenderungan edema (penimbunan cairan) pada glomerulus

Histopatologi dari ginjal mencit betina perlakuan pada uji toksisitas

subkronis agak susah untuk dideskripsikan, karena teknik pembuatan preparat

histopat yang kurang baik, sehingga baik glomerulus maupun tubuli ginjal agak

kurang jelas terlihat. Tetapi pada gambar dapat terlihat, adanya kecenderungan

terjadinya piknotis (pengecilan inti sel), pada ginjal mencit betina perlakuan.

Demikian juga ada kecenderungan terjadi kongesti. Juga terlihat adanya

kecenderungan edema pada glomerulus, walaupun tidak begitu jelas terlihat. Pada

ginjal mencit betina perlakuan, juga terlihat kecenderungan terjadinya sedikit

peradangan

Secara umum, seperti pada uji toksisitas akut, walaupun terjadi perubahan

perubahan pada komponen utama ginjal seperti glomerulus dan ruang Bowman

hal ini belum menunjukkan adanya gangguan fungsional ginjal yang serius. Ini

disebabkan karena perubahan atau degenerasi yang mungkin timbul, belum

mengarah kepada nekrosis

A

Page 59: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Gambaran histologi hati pada uji toksisitas akut sampel green coke 2459 ( Pembesaran 400x )

Ginjal perlakuan Betina 2460 Keterangan: A. Piknotis, B. kongesti, C. edema glomerulus

Ginjal perlakuan Jantan 2459 Keterangan : A. edema glomerulus, B. kongesti

Ginjal perlakuan Jantan 2460 Keterangan : A. edema glomerulus, B. kongesti

Ginjal perlakuan Betina 2459 Keterangan: A. piknotis, B. kongesti, C. edema glomerulus

Ginjal normal Keterangan: A. glomerulus, B. ruang Bowman

B

A

B

A

B

B

A C

A

B

C

A

B

C

A

Page 60: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Hasil pemeriksaan histopatologi hati pada perlakuan sampel green coke

2459 pada dosis 5 mg/kg BB menunjukkan adanya kongesti pada sinusoid. Seperti

dijelaskan terdahulu kemungkinan kuat kongesti disebabkan oleh penggunaan eter

Page 61: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

sebagai ethanusia yang mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh kapiler darah.

Selain itu ditemukan adanya sel radang walapun sedikit, peradangan ini ditandai

pula oleh hadirnya sel kupffer. Sel kupffer banyak terdapat pada dinding –

dinding kapiler dan sinusoid sinusoid, merupakan sel makrofag besar dan aktif

yang berasal dari monosit (Hartono 1992). Demikian pula gambaran

histopatologis hati mencit pada dosis 50 mg/kg BB, terdapat kongesti dan sedikit

peradangan pada sel hepatosit.

Pada dosis 300 mg/kg BB kondisi hepatosit hampir sama dengan dosis

sebelumnya, akan tetapi disini mulai terdapat degenerasi sel hepatosit. Hal ini

ditandai oleh adanya karyomegali (pembesaran inti) sel hepatosit. Menurut

Ressang (1984), adanya degenerasi hepatosit selain ditandai dengan karyopiknotik

(penyusutan inti sel), karyorheksis dan karyolisis, juga ditandai dengan adanya

karyomegali. Kondisi yang hampir sama ditemui pada mencit perlakuan pada

dosis 2000 mg/kg BB. Terdapat kongesti dan kemunculan sel radang. Apabila

tampilan preparat cukup baik, maka kemungkinan akan ditemukan juga sel sel

kupffer sebagai reaksi adanya sel radang penyebab inflamasi.

Pada dosis perlakuan 5000 mg/kg BB, mulai terlihat adanya degenerasi

hepatosit yang ditandai dengan adanya nekrosis dengan inti piknotis. Nekrosa

dapat dibedakan dari apoptosis dengan adanya kehadiran sel radang ( Lu 1995).

Hal yang hampir sama dapat ditemukan pada mencit perlakuan dosis 15000

mg/kg BB dimana terlihat adanya kongesti dan munculnya sel-sel radang. Apabila

pembuatan preparat cukup baik, maka dapat juga dilihat adanya sel makrofag

( sel kupffer) disekitar sel radang.

Pada hampir semua dosis perlakuan ditemukan adanya dilatasi (perluasan)

sinusoid. Akan tetapi hal ini kurang dapat dijadikan parameter karena besar

kemungkinan timbulnya perluasan sinusoid ini disebabkan karena penggunaan

eter untuk euthanasia pada proses pembiusan hewan percobaan dengan alasan

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Gambaran histologi hati pada uji toksisitas akut sampel green coke 2460 ( Pembesaran 400x ) A

B

B C

A

C

Page 62: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Mencit perlakuan pada dosis 5 mg/kg BB pada sampel green coke 2460

ternyata menunjukkan adanya gejala degenerasi sel hepatosit yang ditandai

dengan adanya nekrosis dan munculnya sel radang serta sel kupffer. Tetapi hal ini

belum menunjukkan adanya gejala kerusakan yang serius, karena organ hati

memiliki kecepatan regenerasi sel yang mengagumkan. Adanya degenerasi

hepatosit pada dosis ini diduga disebabkan oleh kondisi individu dari hewan

Page 63: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

percobaan yang kurang maksimal saat perlakuan berlangsung. Hal yang agak

berbeda terjadi pada mencit perlakuan dengan dosis 50 mg / kg BB. Terlihat

adanya kongesti, sel radang serta munculnya sel kupffer, tetapi tidak ditemukan

adanya gejala degenerasi hepatosit.

Pada dosis 300 mg/kg BB, kondisi yang sama terlihat seperti pada dosis-

dosis sebelumnya, akan tetapi disini terlihat pula terjadi degenerasi pada sel hati

yang ditandai oleh inti sel yang menjadi pucat dan terjadi penyusutan ukuran sel

hepatosit. Kemungkinan telah terjadi sedikit gejala nekrosis, karena ditemukan

adanya sel radang disekitar sel hepatosit yang mengalami degenerasi. Adanya

denegerasi sel hepatosit ditemukan juga pada pemberian dosis 2000 mg/kg BB

yang ditandai dengan pembesaran ukuran sel (karyomegali).

Secara proses pembuatan preparat, organ hati mencit perlakuan pada dosis

5000 mg/kg BB nampaknya kurang baik tampilan selnya, karena terlihat irisan

jaringan yang kurang tipis, sehingga gambaran sel kurang terlihat jelas. Tetapi

masih dapat dilihat pada dosis ini telah terjadi dilatasi (perluasan/pelebaran)

sinusoid. Apabila tampilan preparat pada dosis ini bagus, biasanya akan terlihat

adanya proliferasi dari sel kupffer. Hal yang sama terlihat pada mencit perlakuan

dengan dosis 15000 mg/kg BB. Pembuatan preparat histologis agak kurang baik,

sehingga tidak dapat memberikan gambaran sel hepatosit secara jelas. Akan tetapi

masih dapat dilihat adanya dilatasi sinusoid serta adanya kongesti. Seperti pada

sampel green coke 2459, semua organ hati pada semua dosis perlakuan

menunjukkan kecenderungan terjadinya dilatasi sinusoid sehingga tidak dijadikan

parameter adanya kelainan pada hati. Karena hal ini diduga akibat pembiusan

dengan menggunakan eter (Ganiswara 2005)

Gambaran Histologi Hati pada Uji Toksisitas Subkronis ( Pembesaran 400x)

A

H i l

A B

C

Page 64: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Berdasarkan gambaran histologi organ hati pada uji toksisitas subkronis,

terlihat keadaan umum yang terjadi pada semua perlakuan yaitu terjadinya

kongesti (perdarahan) dan dilatasi sinusoid pada organ hati semua mencit

perlakuan. Hal ini tidak menjadi parameter gangguan hati karena seperti pada

pengamatan histologis jaringan pada perlakuan sebelumnya, ini diduga

disebabkan oleh efek dari proses pembiusan dengan menggunakan eter. Sebagian

besar preparat histologis yang dibuat hasilnya kurang baik. Kesalahan utama dari

Hati perlakuan Betina 2459 Keterangan: A. dilatasi sinusoid

Hati perlakuan Jantan 2459 Keterangan: A. dilatasi sinusoid B. hepatosit

Hati perlakuan Jantan 2460 Keterangan: A. dilatasi sinusoid B. kongesti

Hati perlakuan Betina 2460 Keterangan: A. dilatasi sinusoid B. kongesti

A

A

B

BA

B

B

Page 65: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

proses pembuatan preparat histologi jaringan ini diduga diakibatkan dari proses

pemotongan dengan menggunakan mikrotom yang terlalu tebal (irisan kurang

tipis). Ini terlihat dari tidak jelasnya gambaran sel hati (hepatosit), maupun

gambaran dari sel – sel lain pada preparat jaringan hati, yang mungkin dapat

dipakai untuk menjelaskan adanya gangguan pada organ ini.

Pengamatan Perilaku Mencit selama Perlakuan Uji Toksisitas Akut dan

Subkronis

Pengamatan perilaku mencit untuk mengamati adanya gejala-gejala klinis

yang mengacu kepada kecenderungan timbulnya gejala toksisitas sub akut/ sub

subkronis, juga tidak menunjukkan adanya penyimpangan perilaku. Mencit

kontrol maupun mencit perlakuan menunjukkan aktifitas harian yang normal.

Tidak ada gejala gejala seperti perilaku gelisah/stress, bulu berdiri, lesu/hilang

kesadaran atau tremor yang merupakan salah satu ciri adanya gejala keracunan.

Hasil-hasil diatas jika digabungkan dengan bobot badan mencit serta gejala klinis

yang diamati selama perlakuan menunjukkan kecenderungan tidak adanya /tidak

timbulnya gejala-gejala keracunan sub akut maupun subkronis pada mencit

perlakuan.

Uji Toksisitas Subkronis (Metode Perhitungan dengan UK Formula)

Pengujian toksisitas (nilai LD50) subkronis dilakukan dengan melakukan

uji total konsentrasi logam berat yang terkandung dalam limbah, tanpa melakukan

uji LD50 terhadap hewan uji mencit. Hasil analisis uji total konsentrasi logam

berat disajikan pada Tabel 6

Berdasarkan data pada tabel 6 diatas, selanjutnya ditentukan nilai LD50

sampel limbah green coke dengan menggunakan metode perhitungan (UK

formula) yaitu dengan melakukan perhitungan nila LD50 suatu limbah dengan

melalui pendekatan konservatif atas nila LD50 rujukan komponen kandungan

bahan pencemar yang terendah (data rujukan oral dari Sax & CHRIS dalam Lewis

2000). Dari perhitungan sebagaimana yang tertera pada Lampiran 3, didapatkan

Page 66: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

nilai LD50 sampel limbah green coke sebesar 349.36gr/kg BB untuk sampel green

coke 2459 dan 313.974 gr/kg BB untuk sampel green coke 2460

Berdasarkan hasil yang didapat, diperoleh nilai LD50 yang jauh di bawah

ambang batas LD50 yang tergolong kategori limbah B3 ( < 50 mg/kg BB). Data ini

memperkuat hasil LD50 berdasarkan uji oral terhadap hewan percobaan mencit

yang menunjukkan bahwa secara oral nilai LD50 sampel limbah green coke tidak

teridentifikasi karena sudah melebihi ambang batas > 15000 mg/kg BB yang

apabila mengacu kepada standar OECD, maka seharusnya tidak di sarankan untuk

menaikkan dosis oral lebih tinggi dari 5000 mg/kg BB.

Hasil penelitian yang diperoleh menuju kepada kesimpulan sementara

bahwa proses pembuatan/pengilangan minyak di Indonesia umumnya sudah

cukup baik dan memenuhi standar keamanan terutama yang terkait dengan

pencemaran lingkungan.

Sampai saat ini, green coke telah digunakan sebagai bahan bakar alternatif

selain batubara. Keuntungan penggunaan green coke sebagai bahan bakar antara

lain Nilai kalori (Nett Calori Value) cukup tinggi (7000 – 8000 Cal/kg)

dibandingkan batu bara (5000 – 6000 Cal/kg), penimbunan mudah dan kurang

polusi, proses pemecahan (grading) lebih mudah dan kandungan abu lebih rendah

(menekan biaya pencemaran). Data yang diperoleh menunjukkan bahwa

Pertamina telah memproduksi green coke sekitar 330.000 ton/tahun yang sebagian

besar diekspor ke luar negeri. (pertamina 2005)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Page 67: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai studi korelasi

dan pengaruh toksisitas limbah green coke hasil pengolahan minyak bumi

terhadap mencit, maka dapat disimpulkan beberapa informasi sebagai berikut :

1. Hasil pengujian toksisitas akut terhadap sampel limbah gren coke melalui

lintas oral dengan menggunakan mencit sebagai hewan uji diperoleh hasil

bahwa nilai LD50 limbeh green coke tidak terdefinisi (> 5000 mg/kg BB).

Sedangkan dengan menggunakan metode perhitungan UK formula

diperoleh nilai LD50 teoritis sampel green coke sebesar 349.36 g/kg BB

untuk sampel green coke 2459 dan 313.974 g/kg BB untuk sampel green

coke 2460

2. Mengacu pada standar nilai LD50 akut menurut peraturan peraturan

pemerintah nomor 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3, yaitu

50 mg/kg BB, maka berdasarkan hasil uji toksisitas akut menunjukkan

bahwa sampel limbah green coke tidak termasuk kategori limbah B3.

Mengingat nilai LD50 teoritis yang begitu besar serta diperkuat dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa sampel green coke ini tergolong ke dalam limbah yang

relatif aman untuk dibuang kepada ekosistem lingkungan maupun untuk di

manfaatkan lebih lanjut sebagai bahan baker alternatif. Hasil uji toksisitas

subkronis pun tidak menunjukkan pengaruh yang nyata, terutama pada

munculnya gejala-gejala klinis seperti hambatan pertumbuhan dan gejala

klinis lain seperti kelainan warna maupun pembengkakan terutama pada

organ hati dan ginjal yang pada umumnya menjadi tempat terjadinya

akumulasi bahan-bahan toksik

3. Terjadinya penurunan bobot badan mencit pada uji reproduksi dan

subkronis mencit lebih disebabkan karena terjadinya proses penurunan

nafsu makan mencit akibat proses pengolahan pakan perlakuan, yang

menyebabkan penurunan performans dibandingkan dengan pakan standar.

Hal ini berpengaruh juga terhadap terganggunya proses reproduksi mencit,

yang lebih disebabkan karena adanya penurunan asupan gizi yang

Page 68: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

dikonsumsi oleh mencit betina. Ini mengakibatkan terhambatnya proses

kehamilan pada mencit perlakuan yang bukan disebabkan oleh adanya

kandungan bahan-bahan toksik pada sampel green coke, yang

mempengaruhi proses kehamilan mencit.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk lebih memperkuat hasil penelitian yang diperoleh alangkah baiknya

dilakukan uji toksisitas subkronis dengan rentang waktu yang lebih

sehingga dapat dilihat pengaruh limbah green coke ini secara lebih

siginifikan. Tidak lupa pula agar dicari suatu metode pemberian sampel

green coke yang lebih baik, misalnya melalui proses pembuatan pakan

perlakuan yang lebih bagus, sehingga hewan uji tidak dapat membedakan

antara pakan standar dan pakan perlakuan. Hal ini untuk menghindari

adanya kesalahan akibat penurunan nafsu makan seperti yang terjadi pada

penelitian ini.

2. Perlu dilakukan uji teratologi lebih lanjut untuk melihat pengaruh sampel

green coke terhadap janin yang ada dalam kandungan untuk lebih

memperkuat hasil penelitian yang diperoleh saat ini.

3. Diperlukan perbaikan dalam proses pembuatan preparat histologis yang

lebih baik, sehingga ke depannya dapat diamati secara lebih baik adanya

kerusakan pada organ pengamatan sampai kepada tingkat sel. Selain itu

preparat yang baik akan memungkinkan dibuatnya pengamatan secara

kuantitatif melalui uji statistik non parametric, untuk melihat seberapa

besar kerusakan sel/organ dibandingkan dengan kontrol

DAFTAR PUSTAKA

Page 69: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Abrams GD. 1992. Gangguan Sirkulasi dalam Price, SA dan LM Wilson. Patofisiolofi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Anugerah P, penerjemah; Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

[Anonim]. 1990. Acute Toxicity Data, J. Amer. College. Toxicol. , Part B, Vol1.

(15 Suppl 1, S28, 1996). Carbon Black. J. Occup. Med., 18:732-734. APHA. 1975. Standard Methods for the Examination of Waste. Ed ke-2.

American Public Health Assosiation. Washington DC Arrington LR. 1972. Introducing Laboratory Animal: The Breeding, Care and

Management of Experimental Animal Science. The Interstae Printers and Publishing, Inc. New York

Carlton WW, Mc Gavin MD. 1995. Special Veterinary Pathology. Ed ke-2.

Mosby, Year Book. Inc St.Louis. Missouri Churg J, Sobin LH. 1982. Renal Disease: Classification and Atlas of Glomerular

Disease. Tokyo: Igaku-Shoin Ltd. Corwin EJ. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Pendit BU, Penerjemah.

Prakaryaningsih E, editor. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. New Mexico. University of Mexico Alburqueque. Terjemahan dari Handbook of Pathophysiology.

[EPA] Environmental Protection Agency..1992a. “Method 1311: Toxicity

characteristic leaching procedure.” SW-846 test methods for evaluating solid wastes,http://www.epa.gov/epaoswer/hazwaste/test/ main.htm [15 Juni 2007]

[EPA] Environmental Protection Agency.1992b. “Method 7000A:Atomic

absorption method.” http://www.epa.gov/epaoswer/hazwaste/test/main.htm. [15 Juni 2007]

Ganiswara SG. 1995. Farmakologi dan Terapi. Ed ke-4. Jakarta. Farmakologi

Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia Hartono. 1992. Histologi Veteriner. Ed ke-3. Jakarta: Universitas Indonesia. Hlm

392-444 Hock B, Elstner EF. 2005. Plant Toxicology. Ed ke-4. Mercel Decker. New York Huntingdon Life Sciences.1999. Study No. 97-6119. Calcined coke (F284) &

green coke (F-285): fibrogenic screening study in the rat. Report submitted to ARCO 20 October 1999.

Inglis JK. 1980. Introduction to Laboratory Animal Science and Technology,

Pergamon Press, Oxford

Page 70: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

International Research & Development Corp.1985. Chronic Inhalation toxicity

Study of Petroleum Coke (Delayed Process) in Rats and Monkeys. API Publication number 32-30234.

Kincaid-Smith P, Whitworth JA. 1987. The Kidney: A Clinico-Pathological

Study. Oxford: Blackwell Scientific Publications. Klaassen CD, Doull J. 1996. The Basic Science of Poison. Ed ke-3. Macmillan

Publ. Co. New York Klonne DR, Burns JM, Halder CA, Holdsworth CE, Ulrich, CE. 1987. Two Year

Inhalation Study of Petroleum Coke in Rats and Monkeys. Am. J. Ind. Med., 11:375-389.

Lee JM., Baker, JJ, Murray D, Lerena, R, Rolle, JG. 1997. “Quality analysis of

petroleum cokes and coals for export specifications required in use of specialty products and utility fuels.”. American Petroleum Institut. Washington, DC. pp227-232.

Lewis JR, editor. 2000. Sax’s Dangerous Propertis of Industrial Material. Ed ke-

10 Willey Interscience Lipscomb J, Lee S .1982. Health Hazard Evaluation Report No. HETA 81-421-

1251, Great Lakes Carbon Corp., Port Arthur, Texas. NIOSH, Cincinnati, Ohio.

Lu FC. 1995. Basic Toxicology: Fundamentals, Target organs and Risk

Assesment. 2nd ed. Hemisphere Publ.Co.New York Moriwaki K, Shiroshi, Yonekawa H. Genetic in Wild Mice. Its Application to

Biomedical Research. Japan Scientific societies Press, Karger, Tokyo Neely WB. 1985. Hydrolysis. In: W. B. Neely and G. E. Blau, eds. Environmental

Exposure from Chemicals. Vol I., pp. 157-173. CRC Press, Boca Raton, FL, USA.

[OECD] Organization for Economic Co-operation and Development 1999.Draft

Guidance Document on Aquatic Toxicity Testing of Difficult Substances. OECD Environmental Health and Safety Publications.

Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1999 Jo. Peraturan Pemerintah RI No. 85

tentang Pengelolaan Limbah B3. Jakarta Pertamina. 2005. www. pertamina.com Ressang, AA. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Ed ke-2. Denpasar: Percetakan

Bali

Page 71: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

Smith JB, Mangkoewidjojo S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI-Press. Jakarta

Spargo BH, Seymour AE, Ordonez NG. 1980. Renal Biopsy Pathology With

Diagnostic and Therapeutic Implications. New York: John Wiley & Sons. Spector WG, Spector TD. Pengantar Patologi Umum. Ed ke-3. Soetjipto,

Harsoyo, Hana A. Astuti, penerjemah; UI Pres. 1990. Terjemahan dari: An Introduction to General Pathlogy

US EPA.1999. Determining the Adequacy of Existing Data. OPPT, EPA. Watanabe, Toshiaki, Akira E. 1991. Biotin Deficiency Per Se Is Teratogenic in

Mice. J. Nutr. 121:101-104 William PL , Burson JL. 1995. The Basic Science of Toxicity. Ed ke-3. Macmillan

Publ.Co, New York Wilson LM. 2005. Gangguan Sistem Ginjal. Di dalam: Price SA and Wilson LM.

Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Pendit BU, Hartanto H, Wulansari P, Maharani DA, penerjemah. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Terjemahan dari Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease Process

Wingate DA, Hepler DI. 1982. “Carcinogenic Potential of Petroleum Coke and

Process Products”. Report to American Petroleum Institute on Project 1402 by Elars Bioresearch Laboratories, Inc., API-#PS-22-EBL (131/840).

Page 72: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

57

Lampiran 1. Fluktuasi bobot badan mencit jantan perlakuan green coke 2459 selama uji toksisitas akut Sampel 2459

Dosis (mg/kg BB) No. BOBOT BADAN MENCIT (gram) HARI KE- masa adaptasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

0

1 21.34 21.70 22.24 22.79 23.09 23.11 23.96 24.18 24.76 24.91 25.06 25.21 25.64 26.00 26.35 26.91 26.99 27.02 2 20.95 21.67 22.00 22.56 23.03 23.23 23.34 23.68 24.12 24.21 24.22 24.96 24.96 25.01 25.72 25.96 26.49 26.93 3 20.86 21.35 21.94 22.50 23.01 23.10 23.14 23.30 23.86 24.23 24.27 24.80 25.23 25.92 26.60 26.65 26.95 28.53 4 20.87 21.19 21.62 22.02 22.33 22.49 22.91 23.17 23.34 23.81 24.03 24.12 24.42 24.78 25.27 25.32 25.64 25.91

rataan 21.01 21.48 21.95 22.47 22.87 22.98 23.34 23.58 24.02 24.29 24.40 24.77 25.06 25.43 25.99 26.21 26.52 27.10 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi 0.40 0.51 0.87 1.11 1.55 1.82 1.93 2.30 2.59 2.96 3.52 3.74 4.05 4.63

5

1 21.32 21.90 22.46 23.00 23.31 24.02 24.05 24.04 24.28 24.44 24.39 24.34 24.38 24.43 24.77 24.81 25.04 26.27 2 21.74 22.03 22.67 23.17 23.21 23.03 23.02 23.29 23.31 23.83 23.81 23.91 24.37 24.60 24.90 25.12 25.93 27.12 3 20.23 20.93 21.65 22.24 22.79 22.95 23.11 23.41 23.59 23.54 23.81 24.79 24.97 24.52 24.92 25.84 26.78 26.86 4 20.72 20.98 21.53 22.10 22.53 22.65 22.95 22.65 22.98 22.97 23.60 24.58 24.77 24.84 25.81 26.42 26.93 27.63

rataan 21.00 21.46 22.08 22.63 22.96 23.16 23.28 23.35 23.54 23.70 23.90 24.41 24.62 24.60 25.10 25.55 26.17 26.97 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi 0.33 0.53 0.65 0.72 0.91 1.07 1.27 1.78 1.99 1.97 2.47 2.92 3.54 4.34

50

1 22.57 23.14 23.76 24.02 24.36 24.52 24.83 25.66 25.94 26.18 26.43 26.35 27.00 27.14 27.02 27.19 27.47 27.88 2 21.95 22.62 22.94 23.82 24.14 24.56 24.60 25.17 25.84 26.05 26.57 27.32 27.01 27.03 27.77 27.77 28.01 28.19 3 22.87 23.21 23.67 24.09 24.58 24.54 24.56 24.59 25.55 25.71 25.95 26.86 26.99 27.00 27.07 27.14 27.76 28.21 4 21.88 22.16 22.45 22.97 23.10 23.38 23.44 23.77 24.51 24.96 25.11 25.38 26.25 26.54 27.04 27.22 27.65 28.00

rataan 22.32 22.78 23.21 23.73 24.05 24.25 24.36 24.80 25.46 25.73 26.02 26.48 26.81 26.93 27.23 27.33 27.72 28.07 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi 0.32 0.52 0.63 1.07 1.73 2.00 2.29 2.75 3.08 3.20 3.50 3.60 3.99 4.34

300

1 24.12 24.72 25.32 25.77 25.27 25.27 25.26 25.53 26.50 26.29 26.78 27.05 26.99 27.33 27.86 28.06 28.77 28.84 2 24.04 24.23 24.97 25.55 25.17 25.18 26.09 26.35 26.14 26.29 26.55 27.00 27.39 27.85 27.89 28.06 29.07 29.29 3 24.42 24.72 24.86 25.03 25.44 25.43 25.83 25.49 25.51 26.17 26.61 27.16 27.42 28.54 29.39 29.55 29.86 29.89 4 24.16 24.52 24.87 25.67 25.09 25.08 25.89 27.14 27.80 28.48 28.92 29.29 29.98 30.69 30.15 30.68 30.98 30.75

rataan 24.19 24.55 25.01 25.51 25.24 25.24 25.77 26.13 26.49 26.81 27.22 27.63 27.95 28.60 28.82 29.09 29.67 29.69 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -0.27 -0.27 0.26 0.62 0.98 1.30 1.71 2.12 2.44 3.09 3.31 3.58 4.16 4.18

57

Page 73: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

58

Lampiran 1. Lanjutan Sampel 2459

Dosis (mg/kg BB) No. BOBOT BADAN MENCIT (gram) HARI KE- masa adaptasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

2000

1 25.08 25.77 26.42 26.60 26.39 26.11 26.17 26.14 26.42 26.95 27.19 27.39 27.86 27.53 27.34 27.57 28.70 29.38 2 25.83 26.21 26.56 26.88 26.02 25.86 26.27 27.45 27.04 27.50 27.83 28.06 28.27 28.78 29.87 30.03 31.35 31.00 3 25.34 25.52 26.12 26.46 26.41 26.46 26.87 26.97 27.16 27.75 28.02 28.97 30.05 30.75 30.97 31.50 32.09 32.66 4 24.92 25.42 25.90 26.34 26.61 26.49 26.12 26.41 26.89 27.18 28.04 28.90 28.82 29.24 29.70 30.00 30.45 30.83

rataan 25.29 25.73 26.25 26.57 26.36 26.23 26.36 26.74 26.88 27.35 27.77 28.33 28.75 29.08 29.47 29.78 30.65 30.97 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -0.21 -0.34 -0.21 0.17 0.31 0.77 1.20 1.76 2.18 2.51 2.90 3.21 4.08 4.40

5000

1 25.78 26.12 26.87 27.32 27.01 27.00 27.16 27.36 27.39 27.73 28.15 28.65 28.68 28.89 29.98 30.32 30.50 30.72 2 26.86 27.01 27.36 27.82 27.21 27.19 27.20 27.33 27.15 27.42 28.12 28.78 28.81 30.32 30.85 31.54 32.14 32.97 3 25.97 26.33 26.51 26.93 26.12 27.29 27.29 27.40 27.74 27.85 27.37 28.05 29.16 29.31 29.65 29.75 30.43 31.15 4 25.75 26.35 26.83 27.12 26.78 26.16 26.25 26.60 26.98 27.78 29.26 29.79 30.11 31.01 31.22 31.85 31.97 32.02

rataan 26.09 26.45 26.89 27.30 26.78 26.91 26.98 27.17 27.32 27.70 28.23 28.82 29.19 29.88 30.43 30.87 31.26 31.72 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -0.52 -0.39 -0.32 -0.13 0.02 0.40 0.93 1.52 1.89 2.58 3.13 3.57 3.96 4.42

15000

1 24.48 25.71 25.74 25.94 25.07 24.99 24.94 24.94 24.97 25.16 25.54 25.54 25.72 26.06 27.10 27.70 28.03 28.48 2 25.36 25.06 25.74 25.80 24.97 24.06 24.04 23.99 24.01 24.12 24.90 25.56 25.93 26.22 27.36 27.60 27.82 28.16 3 25.96 26.71 27.01 25.31 24.22 23.91 23.97 24.00 23.92 24.54 25.45 26.21 26.89 26.86 27.07 27.59 28.01 28.33 4 23.85 23.12 24.32 24.93 23.45 23.12 23.12 23.21 23.45 24.00 24.74 25.34 25.63 26.65 27.32 28.01 28.55 28.80

rataan 24.91 25.15 25.70 25.50 24.43 24.02 24.02 24.04 24.09 24.46 25.16 25.66 26.04 26.45 27.21 27.73 28.10 28.44 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -1.07 -1.48 -1.48 -1.47 -1.41 -1.05 -0.34 0.16 0.54 0.95 1.71 2.23 2.60 2.94

58

58

Page 74: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

59

Lampiran 2. Fluktuasi bobot badan mencit jantan perlakuan green coke 2460 selama uji toksisitas akut Sampel 2460

Dosis (mg/kg BB) Ulangan BOBOT BADAN MENCIT (gram) HARI KE- masa adaptasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

0

1 18.90 19.22 20.56 21.10 21.22 21.28 21.48 21.84 22.36 22.13 22.26 22.90 23.51 24.05 24.81 25.25 25.88 26.48 2 21.52 22.24 22.67 23.02 23.52 23.41 23.53 23.49 23.37 23.98 24.51 24.90 25.43 26.01 26.08 27.42 27.91 28.13 3 21.64 22.20 22.87 23.15 23.65 24.00 24.18 24.24 24.77 24.74 24.27 24.92 25.33 25.50 26.19 27.08 27.37 27.50 4 20.65 20.78 21.21 21.87 22.13 23.19 24.04 24.22 24.97 25.17 25.64 25.97 25.83 25.70 26.45 26.79 26.14 26.91

rataan 20.68 21.11 21.83 22.29 22.63 22.97 23.31 23.45 23.87 24.01 24.17 24.67 25.03 25.32 25.88 26.64 26.83 27.26 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi 0.34 0.68 1.02 1.16 1.58 1.72 1.88 2.38 2.74 3.03 3.59 4.35 4.54 4.97

5

1 22.06 22.93 23.14 23.89 24.33 23.88 24.22 24.78 25.05 24.88 25.01 24.86 24.96 25.16 25.79 26.48 26.68 26.94 2 21.74 22.16 22.98 23.99 24.16 23.89 24.23 24.90 25.45 25.68 26.12 25.94 26.68 27.60 28.51 28.92 29.34 30.03 3 22.56 23.02 23.64 24.01 24.54 24.74 25.43 24.81 25.50 25.28 26.28 25.68 26.54 27.14 28.41 28.82 29.37 30.06 4 23.12 23.95 24.04 24.52 24.80 25.28 26.15 25.96 26.67 26.36 25.93 26.70 26.92 27.12 27.22 27.22 28.38 29.05

rataan 22.37 23.02 23.45 24.10 24.46 24.45 25.01 25.11 25.67 25.55 25.84 25.80 26.28 26.76 27.48 27.86 28.44 29.02 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi 0.36 0.35 0.91 1.01 1.57 1.45 1.74 1.70 2.18 2.66 3.38 3.76 4.34 4.92

50

1 23.78 24.22 24.75 25.12 25.36 25.48 25.76 25.50 25.89 25.77 26.60 26.70 27.14 27.76 28.13 28.66 29.28 30.28 2 23.32 23.92 24.47 25.00 25.33 25.37 25.83 25.97 25.97 26.00 26.36 26.84 27.37 27.66 28.21 28.63 29.17 30.18 3 22.99 23.83 24.42 24.94 25.11 25.17 25.23 25.10 25.27 25.34 26.22 26.51 27.11 27.90 28.03 28.62 29.26 29.95 4 22.95 23.33 23.76 24.02 24.72 24.54 24.77 24.78 24.69 24.91 25.22 25.76 25.96 26.02 26.77 27.11 27.89 28.14

rataan 23.26 23.83 24.35 24.77 25.13 25.14 25.40 25.34 25.46 25.51 26.10 26.45 26.90 27.34 27.79 28.26 28.90 29.64 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi 0.36 0.37 0.63 0.57 0.68 0.73 1.33 1.68 2.13 2.57 3.02 3.49 4.13 4.87

300

1 24.77 25.17 25.87 26.23 26.09 26.17 26.36 26.94 27.12 27.48 27.89 27.54 27.22 27.59 27.97 27.75 28.57 29.61 2 24.34 25.04 25.82 26.24 26.11 26.15 26.30 26.84 27.22 27.70 27.94 28.04 28.21 28.39 28.28 28.36 28.94 28.57 3 24.92 25.16 25.78 26.21 26.00 25.97 27.29 27.74 27.87 27.28 27.60 27.61 27.92 27.57 27.61 28.16 29.00 29.98 4 23.97 24.65 25.22 25.87 25.48 25.59 26.07 27.12 27.60 27.90 28.15 28.96 28.93 28.84 28.87 29.18 29.56 31.62

rataan 24.50 25.01 25.67 26.14 25.92 25.97 26.51 27.16 27.45 27.59 27.90 28.04 28.07 28.10 28.18 28.36 29.02 29.95 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -0.22 -0.17 0.36 1.02 1.31 1.45 1.76 1.90 1.93 1.96 2.04 2.22 2.88 3.81

59

Page 75: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

60

Lampiran 2. Lanjutan

Sampel 2460

Dosis (mg/kg BB) Ulangan BOBOT BADAN MENCIT (gram) HARI KE- masa adaptasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

2000

1 24.87 25.20 25.90 26.21 26.07 26.05 26.53 27.14 27.91 27.67 27.80 28.10 28.65 29.11 29.78 29.64 30.14 30.86 2 25.91 26.48 26.93 27.54 27.19 27.16 27.11 28.42 29.09 30.20 30.83 31.09 31.16 32.02 32.39 32.58 32.69 33.05 3 25.76 26.40 26.82 27.37 27.09 27.23 27.27 28.09 28.32 28.23 28.32 28.43 29.43 30.38 30.80 31.04 31.90 32.53 4 26.47 26.85 27.34 27.82 27.49 27.55 27.94 28.87 29.18 29.85 30.06 30.56 30.68 30.32 31.03 31.53 32.00 32.05

rataan 25.75 26.23 26.75 27.24 26.96 27.00 27.21 28.13 28.63 28.99 29.25 29.55 29.98 30.46 31.00 31.20 31.68 32.12 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -0.28 -0.24 -0.03 0.89 1.39 1.75 2.01 2.31 2.74 3.22 3.76 3.96 4.44 4.88

5000

1 25.56 25.84 26.23 26.94 26.04 26.11 26.67 27.18 27.74 27.98 28.05 28.85 29.19 29.82 30.28 31.11 31.87 31.78 2 25.67 26.01 27.57 28.13 28.17 28.61 28.31 29.15 29.18 29.73 30.08 30.95 31.11 31.48 31.54 31.74 32.48 33.06 3 25.84 26.18 26.56 27.01 26.92 26.80 26.92 26.88 27.73 27.99 27.80 28.32 29.00 29.48 30.54 30.67 31.02 31.02 4 25.30 25.72 26.21 26.94 26.22 26.00 26.57 27.03 27.58 28.06 28.53 29.15 29.02 29.82 30.44 30.96 31.37 31.94

rataan 25.59 25.94 26.64 27.26 26.84 26.88 27.12 27.56 28.06 28.44 28.62 29.32 29.58 30.15 30.70 31.12 31.69 31.95 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -0.42 -0.38 -0.14 0.30 0.80 1.18 1.36 2.06 2.32 2.89 3.44 3.86 4.43 4.69

15000

1 23.31 23.71 24.37 24.94 24.04 24.05 24.02 24.04 24.72 25.02 25.43 25.50 25.79 25.22 25.35 25.78 26.46 26.92 2 24.16 24.96 25.23 25.60 25.00 25.06 25.01 25.12 25.13 25.54 26.28 26.94 27.07 27.24 27.85 27.23 28.08 28.85 3 23.93 24.00 24.51 25.21 24.21 24.19 24.11 24.93 24.79 24.91 25.24 26.27 26.95 27.55 28.14 28.25 28.41 28.65 4 24.05 24.92 24.32 24.53 23.31 23.02 22.98 23.21 24.42 24.37 24.91 25.36 25.66 26.34 26.23 26.94 26.80 27.07

rataan 23.86 24.40 24.61 25.07 24.14 24.08 24.03 24.33 24.77 24.96 25.47 26.02 26.37 26.59 26.89 27.05 27.44 27.87 Perubahan BB Rataan Terhadap BB Hari Terakhir Masa Adaptasi -0.93 -0.99 -1.04 -0.74 -0.31 -0.11 0.40 0.95 1.30 1.52 1.82 1.98 2.37 2.80

60

Page 76: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

61

Lampiran 3. Estimasi LD50 melalui pendekatan UK Formula sampel 2459

No Logam

Pencemar Bentuk

Pencemar Berat Atom

Pencemar

Berat Atom Total

Berat Molekul

Pencemar LD50

Rujukan Kandungan Pencemar Cx (%wt) LD50x

LD50 Unsur

Unsur Senyawa BA BA Total BM LD50x Cx Cx-Senyawa Cx-Senyawa (%) Cx/LD50x LD50w 1 Cr Cr2(SO4)3 51.996 103.992 392.1648 80 1.5 5.6567 0.5657 0.00707082 14142.6258 2 Cu Cu2O 63.456 127.092 143.0914 470 2.1 2.3644 0.2364 0.00050306 198784.833 3 Zn ZnCl2 65.38 65.38 136.286 350 3 6.2536 0.6254 0.00178673 55968.0867 4 Cd CdO 112.4 112.4 128.994 72 1.5 1.7215 0.1721 0.0023909 41825.2012 5 Pb PbSO4 207.2 207.2 303.2576 50 15 14.6360 1.4636 0.02927197 3416.23755 6 Ni NiO 58.7 58.7 74.7 50 4.1 5.2175 0.5218 0.01043509 9583.04764 7 Co CoCl2 58.992 58.992 129.8392 80 7.2 15.8469 1.5847 0.01980867 5048.29564 8 Mn MnCl2.4H2O 54.938 54.938 197.9048 1484 20 72.0466 7.2047 0.00485489 20597.7803 9 Ag Ag2O 107.868 215.736 231.7354 500 0 0 0 0 0

10 Hg HgO 200.59 200.59 216.5894 18 0 0 0 0 0 JUMLAH 1.21501894 334173.127

Total Jumlah Cx/LD50x = 1.21501894 LD50 Estimasi = 349366.107 mg/kg BB

Keterangan:

1. Nilai LD50x diperoleh dari nilai rujukan Sax (2003) 2. Nilai Cx merupakan konsentrasi logam berat dalam sampel green coke hasil analsisis AAS 3. Nilai Cx-senyawa = (BM Pencemar/BA Total).Cx 4. Nilai Cx (%Wt) = nilai Cx/LD50x 5. Nilai LD50 unsur = 100/Nilai Cx (5Wt)

61

Page 77: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

62

Lampiran 3. Lanjutan (sampel 2460)

No Logam

Pencemar Bentuk

Pencemar Berat Atom

Pencemar

Berat Atom Total

Berat Molekul

Pencemar LD50

Rujukan Kandungan Pencemar Cx (%wt) LD50x

LD50 Unsur

Unsur Senyawa BA BA Total BM LD50x Cx Cx-Senyawa Cx-Senyawa (%) Cx/LD50x LD50w 1 Cr Cr2(SO4)3 51.996 103.992 392.1648 80 1.5 5.6567 0.5657 0.01414165 7071.31288 2 Cu Cu2O 63.456 127.092 143.0914 470 2.1 2.3644 0.2364 0.00071865 139149.383 3 Zn ZnCl2 65.38 65.38 136.286 350 3 6.2536 0.6254 0.00238231 41976.065 4 Cd CdO 112.4 112.4 128.994 72 1.5 1.7215 0.1721 0.00318787 31368.9009 5 Pb PbSO4 207.2 207.2 303.2576 50 16 14.6360 1.4636 0.03805356 2627.87504 6 Ni NiO 58.7 58.7 74.7 50 4.1 5.2175 0.5218 0.01450733 6893.06935 7 Co CoCl2 58.992 58.992 129.8392 80 7.2 15.8469 1.5847 0.02998812 3334.654 8 Mn MnCl2.4H2O 54.938 54.938 197.9048 1484 20 72.0466 7.2047 0.00716097 13964.5968 9 Ag Ag2O 107.868 215.736 231.7354 500 0 0 0 0 0

10 Hg HgO 200.59 200.59 216.5894 18 0 0 0 0 0 JUMLAH 1.14374144 313973.584

Total Jumlah Cx/LD50x = 1.14374144 LD50 Estimasi = 313973.584 mg/kg BB

Keterangan:

1. Nilai LD50x diperoleh dari nilai rujukan Sax (2003) 2. Nilai Cx merupakan konsentrasi logam berat dalam sampel green coke hasil analsisis AAS 3. Nilai Cx-senyawa = (BM Pencemar/BA Total).Cx 4. Nilai Cx (%Wt) = nilai Cx/LD50x 5. Nilai LD50 unsur = 100/Nilai Cx (5Wt)

62

Page 78: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

63

Lampiran 4. Contoh analisis anova eka arah yang dilanjutkan uji tukey pada uji toksisitas akut

————— 7/13/2008 9:15:37 PM ———————————————

One-way ANOVA: Berat_1_0 vs 5 m versus Perlakuan_0 vs 5

Source DF SS MS F P

Perlakuan_0 vs 5 1 0.018 0.018 0.14 0.723 (TBN)

Error 6 0.784 0.131

Total 7 0.802

S = 0.3615 R-Sq = 2.25% R-Sq(adj) = 0.00%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Level N Mean StDev ---+---------+---------+---------+------

1 4 22.865 0.358 (-----------------*----------------)

2 4 22.960 0.365 (----------------*-----------------)

---+---------+---------+---------+------

22.50 22.75 23.00 23.25

Pooled StDev = 0.361

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of Perlakuan_0 vs 5 mg/kg bb_2459

Individual confidence level = 95.00%

Perlakuan_0 vs 5 mg/kg bb_2459 = 1 subtracted from:

Perlakuan_0

vs 5 mg/kg

bb_2459 Lower Center Upper --------+---------+---------+---------+-

2 -0.5304 0.0950 0.7204 (-----------------*-----------------)

--------+---------+---------+---------+-

-0.35 0.00 0.35 0.70

Page 79: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

64

Lampiran 5. Fluktuasi bobot badan mencit perlakuan green coke 2459 dan 2460 selama uji toksisitas subkronis

64

Page 80: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

65

Lampiran 5. Lanjutan

65

Page 81: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

66

Lampiran 6. Contoh analisis anova eka arah (perbandingan antar ulangan) pada uji toksisitas subkronis

One-way ANOVA: Jantan Berat_1 versus Ulangan_1

Source DF SS MS F P

Ulangan_1 1 0.16 0.16 0.02 0.885 (TBN)

Error 6 41.34 6.89

Total 7 41.49

S = 2.625 R-Sq = 0.38% R-Sq(adj) = 0.00%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Level N Mean StDev ------+---------+---------+---------+---

1 4 30.095 2.445 (---------------*----------------)

2 4 30.375 2.793 (---------------*---------------)

------+---------+---------+---------+---

28.0 30.0 32.0 34.0

Pooled StDev = 2.625

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of Ulangan_1

Individual confidence level = 95.00%

Ulangan_1 = 1 subtracted from:

Ulangan_1 Lower Center Upper --------+---------+---------+---------+-

2 -4.261 0.280 4.821 (-----------------*-----------------)

--------+---------+---------+---------+-

-2.5 0.0 2.5 5.0

Page 82: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

67

Lampiran 7. Data penimbangan sisa pakan formulasi green coke dalam uji toksisitas subkronis

Sampel 2459 Sampel

2459 Sisa Pakan (gram) Hari Ke-

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 1 1.08 0.62 1.84 2.32 2.40 2.61 2.60 2.65 2.60 2.51 2.60 2.53 2.60 2.48 2 0.82 0.71 1.95 2.46 2.50 2.60 2.60 2.50 2.30 2.43 2.51 2.60 2.62 2.40 3 0.94 0.95 1.54 2.78 2.80 2.70 2.70 2.80 2.60 2.50 2.52 2.61 2.63 2.34 4 1.01 0.76 1.05 1.31 1.50 1.60 1.80 1.90 2.10 2.20 2.28 2.34 2.45 2.36

Rataan 0.96 0.76 1.60 2.22 2.30 2.38 2.43 2.46 2.40 2.41 2.48 2.52 2.58 2.40 Dikonsumsi 9.04 9.24 8.41 7.78 7.70 7.62 7.58 7.54 7.60 7.59 7.52 7.48 7.43 7.61

sampel 2460 sampel 2460

Sisa Pakan (gram) Hari Ke- 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

1 0.80 0.57 1.01 1.31 1.97 2.01 2.59 2.43 2.55 2.50 2.43 2.40 2.75 2.54 2 0.90 0.68 1.23 2.40 2.40 2.34 2.80 2.37 2.51 2.51 2.19 2.71 2.50 2.65 3 0.91 0.74 1.42 2.69 2.02 1.18 2.91 2.78 2.72 2.23 2.63 2.00 2.15 2.45 4 0.97 0.55 0.82 1.80 0.99 1.72 1.88 2.00 2.19 2.49 2.01 1.97 2.71 2.43

Rataan 0.90 0.64 1.12 2.05 1.85 1.81 2.55 2.40 2.49 2.43 2.32 2.27 2.53 2.52 Dikonsumsi 9.11 9.37 8.88 7.95 8.16 8.19 7.46 7.61 7.51 7.57 7.69 7.73 7.47 7.48

Catatan: pakan yang diberikan pada kontrol (tanpa green coke) selalu habis. Bobot pakan yang diberikan adalah 10 g.

67

Page 83: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

68

Lampiran 8. Contoh analisis anova dwi arah untuk melihat pengaruh pakan formulasi green coke terhadap perbedaan kelamin selama uji toksisitas subkronis

Two-way ANOVA: Berat_1_2459 versus Perlakuan_1_2459, Kelamin_1_2459 Source DF SS MS F P Perlakuan_1_2459 1 38.316 38.3161 7.14 0.020 Kelamin_1_2459 1 5.476 5.4756 1.02 0.332 Interaction 1 0.325 0.3249 0.06 0.810 (Tidak ada interaksi) Error 12 64.392 5.3660 Total 15 108.508 S = 2.316 R-Sq = 40.66% R-Sq(adj) = 25.82% Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Perlakuan_1_2459 Mean --+---------+---------+---------+------- 1 32.4625 (--------*--------) 2 29.3675 (--------*--------) --+---------+---------+---------+------- 28.0 30.0 32.0 34.0 Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Kelamin_1_2459 Mean --+---------+---------+---------+------- Betina 30.33 (--------------*--------------) Jantan 31.50 (--------------*-------------) --+---------+---------+---------+------- 28.8 30.0 31.2 32.4

Page 84: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

69

Lampiran 9. Pengaruh green coke terhadap bobot organ

Sampel 2459

Dosis (mg/kg BB) No Bobot (gram) Persentase Bobot Organ

Terhadap BB (%) Badan Hati Limpa Ginjal Hati Limpa Ginjal

0 1 27.02 1.65 0.21 0.22 6.11 0.78 0.81 2 26.93 1.61 0.18 0.21 5.98 0.67 0.78

rataan 26.98 1.63 0.20 0.22 6.04 0.72 0.80

5 1 27.12 1.65 0.20 0.22 6.08 0.74 0.81 2 27.63 1.66 0.20 0.22 6.01 0.72 0.80

rataan 27.38 1.66 0.20 0.22 6.05 0.73 0.80

50 1 28.19 1.71 0.20 0.20 6.07 0.71 0.71 2 28.21 1.71 0.22 0.23 6.06 0.78 0.82

rataan 28.20 1.71 0.21 0.22 6.06 0.74 0.76

300 1 29.29 1.77 0.20 0.23 6.04 0.68 0.79 2 29.89 1.81 0.23 0.23 6.06 0.77 0.77

rataan 29.59 1.79 0.22 0.23 6.05 0.73 0.78

2000 1 31.00 1.89 0.22 0.24 6.10 0.71 0.77 2 30.83 1.86 0.21 0.23 6.03 0.68 0.75

rataan 30.92 1.88 0.22 0.24 6.06 0.70 0.76

5000 1 32.97 2.01 0.23 0.25 6.10 0.70 0.76 2 32.02 1.92 0.23 0.24 6.00 0.72 0.75

rataan 32.50 1.97 0.23 0.25 6.05 0.71 0.75

15000 1 28.48 1.72 0.21 0.22 6.04 0.74 0.77 2 28.33 1.72 0.21 0.21 6.07 0.74 0.74

rataan 28.41 1.72 0.21 0.22 6.06 0.74 0.76

Page 85: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

70

Lampiran 9. Lanjutan

Sampel 2460

Dosis (mg/kg BB) No Bobot (gram) Persentase Bobot Organ

Terhadap BB (%) Badan Hati Limpa Ginjal Hati Limpa Ginjal

0 1 26.48 1.65 0.21 0.19 6.23 0.79 0.72 2 26.91 1.63 0.22 0.19 6.06 0.82 0.71

rataan 26.70 1.64 0.22 0.19 6.14 0.81 0.71

5 1 30.03 1.83 0.24 0.20 6.09 0.80 0.67 2 30.06 1.84 0.25 0.22 6.12 0.83 0.73

rataan 30.05 1.84 0.25 0.21 6.11 0.82 0.70

50 1 30.28 1.85 0.25 0.21 6.11 0.83 0.69 2 30.18 1.85 0.24 0.20 6.13 0.80 0.66

rataan 30.23 1.85 0.25 0.21 6.12 0.81 0.68

300 1 29.61 1.83 0.22 0.19 6.18 0.74 0.64 2 29.98 1.84 0.26 0.22 6.14 0.87 0.73

rataan 29.80 1.84 0.24 0.21 6.16 0.81 0.69

2000 1 32.53 2.03 0.26 0.20 6.24 0.80 0.61 2 32.05 1.91 0.27 0.24 5.96 0.84 0.75

rataan 32.29 1.97 0.27 0.22 6.10 0.82 0.68

5000 1 31.78 1.93 0.24 0.23 6.07 0.76 0.72 2 31.94 1.97 0.27 0.23 6.17 0.85 0.72

rataan 31.86 1.95 0.26 0.23 6.12 0.80 0.72

15000 1 28.85 1.77 0.24 0.21 6.14 0.83 0.73 2 28.65 1.76 0.23 0.20 6.14 0.80 0.70

rataan 28.75 1.77 0.24 0.21 6.14 0.82 0.71

Page 86: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

71

Lampiran 10. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

Sample green coke yang telah digerus Larutan kanji 2%

Alat cekok / syringe Alat timbang mencit

Kandang hewan percobaan Eter untuk pembiusan hewan percobaan

Page 87: PROFIL TOKSISITAS LIMBAH KERAK KILANG MINYAK … · Identifikasi berdasarkan uji toksikologi dilakukan dengan menentukan nilai LD50 ... mengenai sifat toksisitas gren coke baik akut

72

Lampiran 11. Tahap – tahap Penelitian

Disuspensikan dalam larutan kanji 2% sesuai dosis

Sampel awal green coke Digerus sampai halus Green coke serbuk

Sampel di cekokkan pada hewan percobaan (mencit)

Dilakukan pembedahan untuk mengetahui fisik dari organ hewan percobaan

Hati, ginjal dan limpa lalu ditimbang, lalu dibuat preparat histologis

Setelah perlakuan, hewan percobaan lalu dibunuh dg cara dibius lebih dahulu

Catatan :

Hewan percobaan diadaptasikan dalam kandang

Pada hari tertentu, bobot hewan percobaan dan pakan sisa di timbang