profil kesehatan kota tanjung pinang tahun 2013 · tabel 31 : jumlah dan persentase ibu hamil dan...

189
PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

PROFIL KESEHATAN

KOTA TANJUNG PINANG

TAHUN 2013

Page 2: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 i

TIM PENYUSUN

Pengarah Rustam, SKM, M.Si

(Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang)

Pembina dr. Hardianto

(Sekretaris Kota Tanjungpinang)

Ketua dr. Yulferi

(Kasubag. Penyusunan Program)

Sekretaris Nola Novianti, S.Kep

(Staf Penyusunan Program)

Penanggungjawab Kota Tanjungpinang:

Tim Editor: Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan);

Mardiliana (Kabid. Kesehatan Keluarga); Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan);

dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit)

Pengumpul Data Kota Tanjungpinang:

R. Leila Mutia, SKM, Robby, AMKL, Syarifah Maznah

Kontributor: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang, Rumah Sakit se-Kota

Tanjungpinang, Badan Pusat Statistik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang.

Page 3: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ii

PENGESAHAN

1. Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota

Tanjungpinang)

(.................................)

2. dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang)

(.................................)

3. Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan);

(.................................)

4. Mardiliana (Kabid. Kesehatan Keluarga);

(.................................)

5. Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan

Kesehatan);

(.................................)

6. dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit)

(.................................)

Page 4: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas berkat rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga Profil Kesehatan

Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ini dapat diselesaikan sesuai dengan

yang direncanakan.

Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian

program dan kegiatan pada tahun 2013. Sehingga dapat dijadikan

sebagai bahan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan

pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang, termasuk kinerja dari

penyelenggaraan pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya

Mewujudkan Masyarakat Kota Tanjungpinang yang Sehat dan Mandiri.

Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat

keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam

penyediaan data dan informasi yang tepat waktu. Untuk itulah kami

membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan

selanjutnya lebih baik dan berkualitas. Namun dengan segala

keterbatasan dan kekurangan ini, kami berharap Profil Kesehatan Kota

Tanjungpinang tahun 2013 ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan

keputusan yang didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah

satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.

Page 5: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 iv

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi

tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola

program yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Puskesmas

se-Kota Tanjungpinang dan semua lintas sektor yang ada, yang telah

membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya Profil

Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013.

Tanjungpinang, Juli 2014

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG

RUSTAM, SKM, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA, NIP. 19670401 199101 1 001

Page 6: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 v

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................. vii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................... viii

DAFTAR TABEL LAMPIRAN ............................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................... 1

1.2 Tujuan .................................................................. 4

1.3 Sistematika Penulisan .......................................... 4

BAB II. GAMBARAN UMUM ...................................................... 7

2.1 Sejarah ................................................................. 7

2.2 Geografis ............................................................. 8

2.3 Kependudukan ................................................... 10

2.4 Keadaan Pendidikan .......................................... 14

2.5 Sosial Ekonomi .................................................. 15

2.6 Lingkungan ......................................................... 16

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 17

3.1 Mortalitas ............................................................ 17

3.2 Morbiditas ........................................................... 24

BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................... 42

4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar .............................. 43

4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan .......................... 62

4.3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ...... 65

4.4 Perbaikan Gizi Masyarakat ................................ 74

Page 7: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 vi

BAB V. SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN ...................... 79

5.1 Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan ....... 79

5.2 Keuangan dan Penyusunan Program ................ 81

BAB IV. KESIMPULAN .............................................................. 84

Page 8: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Kelurahan menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013 .................... 12

Tabel 2.2 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........ 13 Tabel 2.3 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........ 14

Page 9: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 viii

DAFTAR GARFIK

Halaman

Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2013 .............................................................. 11 Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ..................................................... 20 Grafik 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ................ 21 Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ..................................................... 23 Grafik 3.4 Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 24 Grafik 3.5 Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ...................................................... 25

Grafik 3.6 Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 28

Grafik 3.7 Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ...................................... 31 Grafik 3.8 Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se- Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........................ 33 Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010 - 2013 .................................................... 35 Grafik 3.10 Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 36 Grafik 3.11 Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 38 Grafik 3.12 Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 40

Page 10: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ix

Grafik 3.13 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008 - 2013 .................................................... 41 Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 45 Grafik 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 47 Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 48 Grafik 4.4 Cakupan Neonatal Risti/Kompliksi ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 50 Grafik 4.5 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 53 Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Anan Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .......................... 54 Grafik 4.7 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa dan Setingkat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 55 Grafik 4.8 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 55 Grafik 4.9 Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 55 Grafik 5.1 Jumlah Penerima dari Jasa Pelayanan Medis dan Non Medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 83

Page 11: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 x

DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 4 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 5 : Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 6 : Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 7 : Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 8 : Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 9 : Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Dan Afp Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 10 : Jumlah Kasus Baru Tb Paru Dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 12: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xi

Tabel 11 : Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 12 : Jumlah Kasus Dan Kesembuhan Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 13 : Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 14 : Jumlah Kasus Baru Hiv, Aids, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 15 : Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 16 : Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 17 : Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 18 : Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 19 : Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 20 : Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 21 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 22 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 13: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xii

Tabel 23 : Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 24 : Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 25 : Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 26 : Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 27 : Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 28 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 29 : Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 30 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 32 : Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 33 : Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 34 : Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 14: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xiii

Tabel 35 : Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 36 : Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 37 : Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 38 : Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 39 : Cakupan Imunisasi DPT, HB, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 40 : Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 41 : Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 42 : Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 43 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 44 : Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 45 : Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 46 : Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 15: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xiv

Tabel 47 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 48 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 49 : Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 50 : Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis KLB Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 51 : Desa/Kelurahan Terkena Klb Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 52 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 53 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 54 : Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 55 : Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 56 : Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 57 : Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 58 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 16: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xv

Tabel 59 : Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 60 : Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 61 : Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 62 : Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 63 : Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 64 : Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 65 : Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 66 : Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 67 : Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (Tupm) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 68 : Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 69 : Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 70 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 71 : Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 17: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xvi

Tabel 72 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 73 : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 74 : Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 75 : Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 76 : Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 77 : Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 78 : Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Tabel 79 : Anggaran Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 18: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 1

LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 19: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus

berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama

dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan

terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan

diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang

sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan

meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi

terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan

semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah

maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara

adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen

UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup

sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan. Jaminan pemeliharaan kesehatan

dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan

kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang

terkendali.

Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan

dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan

kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Reformasi bidang

kesehatan terus digalakkan untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat.

Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat

maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan

yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan

Page 20: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 2

kesehatan. Pelayanan langsung yang menyentuh kebutuhan

masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan

program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan

kesehatan kepada semua lapisan masyarakat, khususnya

masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan

sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya

menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan

Pelayan Persalinan (Jampersal). Begitu juga Pemerintah Kota

Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang

dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi masyarakat

miskin yang tidak dicakup oleh Jamkesmas sebagai bukti kepedulian

pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang

terjangkau.

Namun demikian, walaupun sudah banyak kemajuan yang

dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga,

keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka

kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas

diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information

Center (SEAMIC).

Indikator yang digunakan dalam menilai pencapaian Indonesia

Sehat 2013 dan juga Kota Tanjungpinang Sehat meliputi (1) Indikator

derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikator-

indikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator

hasil yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan,

perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3)

Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator

untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen

kesehatan dan kontribusi sektor terkait.

Evaluasi pencapaian pelaksanaan untuk mengetahui

perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap

tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari

penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan

Page 21: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3

yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga

dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat

pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan.

Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin

memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan

memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan

yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat

dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan

keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin

menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di

masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam

strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya

adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi

kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu

sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat

pencapaian derajat kesehatan Kota Tanjungpinang dan

penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar

Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota

Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta

dilengkapi dengan analisis deskriptif. Keterbatasan dalam

menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data

yang akurat dan konsisten.

Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang

ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang

diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dan SKN yang

meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan

meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat;

(3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan

perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen

kesehatan.

Page 22: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 4

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penyusunan Profil Kesehatan Kota

Tanjungpinang Tahun 2013 adalah diperolehnya gambaran derajat

kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan

keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2013.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Diperolehnya gambaran umum keadaan geografis,

kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2013.

2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program

Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013.

3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2013.

4. Diketahuinya situasi sumber daya kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2013.

5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2013.

6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan

masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2013.

1.3 Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang

Tahun 2013 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil

Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun

susunan penulisannya adalah sebagai berikut :

Page 23: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 5

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan

Kota Tanjungpinang Tahun 2013 dan sistematika dari penyajiaannya.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun

2013. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan

informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya

kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,

angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,

pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan

kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang

diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan

kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang

Tahun 2013.

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Page 24: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 6

BAB VI : KESIMPULAN

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak

dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang

Tahun 2013. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat,

pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih

kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

LAMPIRAN

Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota

Tanjungpinang Tahun 2013 dan 79 tabel data yang merupakan

gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator

pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

Page 25: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 7

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah

Nama Tanjungpinang, diambil dari posisinya yang menjorok ke

laut (tanjung) yang banyak ditumbuhi sejenis pohon, yaitu pohon

pinang. Pohon yang berada di Tanjung tersebut merupakan petunjuk

bagi pelayar yang akan masuk ke Sungai Bintan, dimana terdapat

kerajaan Bentan yang berpusat di Bukit Batu. Dengan posisi yang

strategis di Pulau Bintan dan pusat kebudayaan melayu serta lalu

lintas perdagangan sehingga Tanjungpinang menjadi sangat terkenal.

Sejarah Tanjungpinang juga tidak terlepas dari Kerajaan Melayu

Johor-Riau.

Pada masa Kerajaan Johor masa Sultan Abdul Jalil Syah yang

memerintahkan Laksemana Tun Abdul Jamil membuka sebuah

Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan, tepatnya di Sungai

Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar baru tersebut menjadi bandar yang

ramai dan kemudian dikenal dengan bandar Riau. Peranan

Tanjungpinang sangat p[enting sebagai kawasan penyangga dan

pintu masuk Bandar Riau.

Pada masa Perang Riau pada tahun 1782-1784 antara kerajaan

Riau dengan Belanda, Keberadaan Tanjungpinang semakin

diperhitungkan yaitu pada masa pemerintahan yang dipertuan Muda

Raja Haji Fisabillilah. Peperangan selama 2 tahun ini mencapai

puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784 dengan kemenangan pada

pihak Kerajaan Melayu Riau yang ditandai dengan hancurnya kapal

komando Belanda “Malaka’s Wal Faren”. Dan mendesak Belanda

untuk mundur dari perairan Riau. Kemudian peristiwa tersebut 6

Januari diabadikan sebagai hari jadi Tanjungpinang.

Sejak Belanda menguasai wilayah Kerjaan Riau dan campur

tangannya dalam kerajaan, membuat kerajaan Riau mengalami

kemunduran, hingga puncaknya terjadi pada saat pemecatan Sultan

Page 26: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 8

Riau oleh Belanda pada tahun 1912. Sultan kala itu tidak mau

menandatangani Surat pemberhentian tersebut dan lebih memilih

untuk pindah ke Singapura.Dan sejak saat itu berakhirlah Kesultanan

Riau-Lingga dari peta Keresidenan Belanda. Dan Keberadaan

Tanjungpinang tetap menjadi daerah pusat keresidenan Belanda.

Keberadaan Belanda sempat digantikan Jepang dan Tanjungpinang

pada waktu itu dijadikan Pusat Pemerintahan Jepang di Wilayah

Kepulauan Riau. Dan kemudian kembali lagi dipegang oleh belanda.

Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 mengakhiri pendudukan Belanda

atas wilayah Kepulauan Riau. Tahun 1950, Belanda menyerahkan

wilayah Kepulauan Riau Kepada pemerintah Indonesia. Berdasarkan

Undang-undang No 19 Tahun 1957 dibentuklah Propinsi Riau dengan

Tanjungpinang sebagai ibukota, namun tahun 1959 ibukota

dipindahkan ke Pekanbaru.

Setelah lama menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Riau,

Kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1983

tanggal 18 Oktober 1983 Tanjungpinang ditetapkan sebagai Kota

Administratif. Selanjutnya pada tahun 2001 sesuai dengan UU nomor

5 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, Kota Administratif Tanjungpinang

menjadi Kota Tanjungpinang. Dan saat ini Tanjungpinang menjadi

Ibukota Provinsi Kepulauan Riau dengan membawahi 4 kecamatan

yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan Tanjungpinang Timur,

Kecamatan Tanjungpinang Kota dan Kecamatan Tanjungpinang

Barat.

2.2 Geografis

Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan,

dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’

Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan

berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea

level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai

berikut:

Page 27: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 9

Sebelah Utara : berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan

Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Karas Desa

Mantang Baru Kecamatan Bintan Timur,

Kabupaten Bintan.

Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan

Galang Kota Batam dan Desa Pangkil

Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur,

Kabupaten Bintan.

Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang

Page 28: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 10

Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18

(delapan belas) kelurahan diantaranya:

1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan,

yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan

Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin

2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan,

yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang,

Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana

3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan,

yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis,

Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat

4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu:

Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung

Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat.

2.3 Kependudukan

Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 mengalami

penurunan dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pada tahun 2013 Direktorat

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Jakarta

melakukan Konsolidasi data dengan tujuan untuk menimalisir adanya data

ganda di seluruh wilayah Indonesia termasuk data yang ada di Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang. Data hasil

konsolidasi inilah, tepatnya sejak Agustus 2013 dipakai Kota Tanjungpinang

sebagai dasar untuk menentukan jumlah penduduk yang ada di Kota

Tanjungpinang.

Page 29: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 11

Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2013

adalah 228.918 jiwa, yang terdiri dari 116.256 jiwa penduduk laki-laki,

dan 112.662 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala

keluarga sebanyak 70.278 rumah tangga, dengan anggota KK rata-

rata 3 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang

adalah 955 jiwa/km2.

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Grafik 2.1

Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Sumber : Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 30: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 12

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Kelurahan Menurut Jenis Kelamin

Kota Tanjungpinang Tahun 2013

NO KECAMATAN /

KELURAHAN

P E N D U D U K Persentase

Jumlah

Penduduk

per

Kecamatan

(%)

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

TANJUNGPINANG BARAT 29.320 28.771 58.091

25,38%

1 TANJUNG PINANG BARAT 9.974 9.778 19.752

2 KEMBOJA 8.250 7.960 16.210

3 KAMPUNG BARU 6.060 5.871 11.931

4 BUKIT CERMIN 5.036 5.162 10.198

TANJUNGPINANG TIMUR 43.229 41.560 84.789

37,04%

1 MELAYU KOTA PIRING 9.516 9.090 18.606

2 KAMPUNG BULANG 4.834 4.848 9.682

3 AIR RAJA 6.156 5.876 12.032

4 BATU IX 10.690 10.082 20.772

5 PINANG KENCANA 12.033 11.664 23.697

TANJUNGPINANG KOTA 12.203 11.211 23.414

10,23%

1 TANJUNG PINANG KOTA 3.707 3.729 7.436

2 KAMPUNG BUGIS 4.902 4.184 9.086

3 SENGGARANG 2.262 2.032 4.294

4 PENYENGAT 1.332 1.266 2.598

BUKIT BESTARI 31.504 31.120 62.624

27,36%

1 TANJUNG PINANG TIMUR 5.666 5.545 11.211

2 DOMPAK 1.601 1.479 3.080

3 TANJUNG AYUN SAKTI 6.471 6.504 12.975

4 SEI JANG 9.763 9.723 19.486

5 TANJUNG UNGGAT 8.003 7.869 15.872

TOTAL 116.256 112.662 228.918 100%

Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa wilayah Kecamatan

Tanjungpinang Timur mempunyai jumlah penduduk paling banyak yaitu

84.789 atau sekitar 37,04%. Jika dibandingkan dengan data pada Tahun

2012, penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur

adalah 36,35%, maka pada Tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup

signifikan. Hal ini disebabkan karena wilayah kecamatan Tanjungpinang

Page 31: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 13

Timur adalah wilayah yang sedang berkembang sampai dengan saat ini.

Pembangunan perumahan baru, perkantoran, perdagangan dan transportasi

berada di wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur. Faktor tersebut

menyebabkan penduduk kota Tanjungpinang terutama pendatang lebih

memilih untuk bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Sebaliknya wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota mempunyai jumlah

penduduk paling sedikit yaitu 23.414 jiwa atau 10,23% yang pada Tahun

2012 sebesar 10,24%. Angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi

pergeseran jumlah penduduk dari wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota ke

wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Wilayah Kecamatan

Tanjungpinang Kota sebagian besar adalah wilayah pesisir pantai. Penduduk

cenderung menghindari wilayah tersebut sebagai tempat untuk menetap.

Tabel 2.2 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang

Tahun 2013

Sumber : Bidang Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Kecamatan Bayi (2,64%) Anak Balita (9,28%) Balita

L P ∑ L P ∑ L P ∑

TPI. BARAT 794 777 1.571 2.793 2.733 5.526 3.587 3.510 7.097

TPI. TIMUR 1.126 1.075 2.201 3.958 3.781 7.739 5.084 4.856 9.940

TPI. KOTA 322 297 619 1.132 1.048 2.180 1.454 1.345 2.799

BKT. BESTARI 839 823 1.662 2.949 2.894 5.843 3.788 3.717 7.505

Total 3.081 2.972 6.053 10.832 10.456 21.288 13.913 13.428 27.341

Page 32: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 14

Tabel 2.3

Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Sumber : Bidang Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai

berikut; 58.091 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat,

23.414 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 62.624 jiwa

penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 84.789 jiwa penduduk

Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Prediksi kelompok sasaran utama penduduk pada tahun 2013

adalah; 6.652 ibu hamil, 6.354 ibu bersalin, 6.053 ibu menyusui, 6.053

bayi, 21.288 anak balita usia 1-4 th, dan 27.341 balita.

2.4 Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota

Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 3,31% tidak / belum pernah

sekolah; 13.89 % belum/tidak tamat SD; 24,74% berpendidikan SD/MI;

16,31% berpendidikan SMP/MTs; 33,35% berpendidikan

SMA/SMK/MA; 3,14% berpendidikan Akademi/Diploma; dan 5,27%

berpendidikan DIV/S1/S2/S3. Prasarana pendidikan di Kota

Tanjungpinang, terdiri dari; 74 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 27

SLTA/MA/SMK.

Kecamatan Bufas Bulin Buteki Bumil Lansia Lansia Risti

(2,64%) (2,77%) (2,64%) (2,9%) L P ∑ L P ∑

TPI. BARAT 1.571 1.650 1.571 1.727 1.406 1.586 2.992 828 1.014 1.842

TPI. TIMUR 2.201 2.309 2.201 2.418 1.095 1.042 2.137 514 503 1.017

TPI. KOTA 619 651 619 681 675 670 1.345 428 499 927

BKT. BESTARI 1.662 1.744 1.662 1.826 1.210 1.226 2.436 596 688 1.284

Total 6.053 6.354 6.053 6.652 4.386 4.524 8.910 2.366 2.704 5.070

Page 33: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 15

2.5 Sosial – Ekonomi

Tiga sektor unggulan Pembangunan ekonomi Kota

Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga

sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang

perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya.

Angka Pertumbuhan penduduk Kota Tanjungpinang pada

tahun2012 adalah -0,43%. Angka tidak jauh berbeda dengan pada

tahun 2013 yaitu sebesar -0,21%. Pada tahun 2012 pertembuhan

penduduk mengalami penurunan dikarenakan adnya pengelolaaan

data untuk mempersiapkan Data Daftar Penduduk Potensial Pemilih

Pemilu (DP4) pada Pemilihan Walikota Tanjungpinang. Pada

pengelolaan data tersebut, Dinas Kepenudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap data ganda,

data penduduk yang sudah pindah keluar dari Kota Tanjungpinang,

dan data orang yang telah mati yang belum dilaporan ke Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil.

Pertumbhan penduduk tahun 2013 juga mengalami

penurunan, hal ini dikarenakan tahun 2013 Direktorat Jenderal

Kepundudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri

Jakarta melakukan Konsolidasi data dengan tujuan untuk

meminimalisir adanya data ganda di seluruh wilayah Indonesia

termasuk data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tanjungpinang. Berdasarkan Instruksi dari Menteri Dalam Negeri

melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang

menggunakan data pelayanan hasil konsolidasi tersebut tepatnya

pada bulan Agustus 2013 yang lalu (Profil Perkembangan

Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2013).

Page 34: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 16

2.6 Lingkungan

Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara

tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga

Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau).

Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir,

berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya

masih terdapat rawa dan hutan bakau.

Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota

Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas

Kabupaten Bintan yang menempati kantor di wilayah Kota

Tanjungpinang.

Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi

Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga

memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, RSAL,

dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan

dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan

Riau.

Page 35: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 17

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti

pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan

juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,

keturunan, dan faktor lainnya.

Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang

dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas,

morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat

kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian

Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI),

dan angka morbiditas beberapa penyakit.

3.1 Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan

salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang

berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi.

Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya

mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan

sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah

tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan

dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah

kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor

kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985).

Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit

menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang

beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar

disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga

Page 36: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 18

menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga

mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi

seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan

lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu

dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat.

Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator

dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan serta

menggambarkan perkembangan derajat kesehatan masyarakat.

Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB),

Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal.

3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat

setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.

Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi

penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan

eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan

kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan

pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor

yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada

saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi

eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang

terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun

yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh

lingkungan luar.

Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk

mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat

karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan

lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya

dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi

selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan

program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat

Page 37: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 19

ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan

perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan perencanaan program.

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk

mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk

menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di

tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun

2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-

sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat

maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun

2013, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 6.367

kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 41

kasus. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak

40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan

perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2013

sebesar 6,32 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan

keadaan tahun 2012 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi

secara angka absolut sama yaitu dari 40 bayi pada tahun 2012

menjadi 40 bayi pada tahun 2013, tetapi secara persentase

mengalami penurunan yaitu 6,83 per 1.000 kelahiran hidup pada

tahun 2012 menjadi 6,32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013.

Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang yaitu BBLR

dan Aspiksia.

Page 38: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 20

8

5,66,14

6,82 6,836,32

0123456789

2008 2009 2010 2011 2012 2013

3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia

0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan

program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit

menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi

dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun.

Kejadian kematian anak balita di Kota Tanjungpinang secara

absolut menunjukkan adanya peningkatan yaitu 3 kematian pada

tahun 2012 menjadi 7 kematian pada tahun 2013, namun secara

persentase juga terjadi peningkatan yang signifikan dimana pada

tahun 2012 angka kematian anak balita sebesar 0,51 per 1.000

kelahiran hidup menjadi 1,11 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun

2013. Sedangkan untuk kejadian kematian balita di Kota

Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya peningkatan

yaitu 43 kematian pada tahun 2012 menjadi 47 kematian pada tahun

2013 dan secara persentase juga mengalami peningkatan.

TAHUN

Per 1

.00

0 p

dd

k

Grafik : 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang

Tahun 2008-2013

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 39: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 21

9,07

6,176,8

7,58 7,34 7,43

012

34567

89

10

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pada tahun 2012 angka kematian balita sebesar 7.34 per

1.000 kelahiran hidup menjadi 7.43 per 1.000 kelahiran hidup pada

tahun 2013. Jika dibandingkan dengan SDKI 2012 dimana secara

nasional angka kematian balita sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup,

maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah

jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan

ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa

pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini

pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami

pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi

kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik

maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah

generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia.

Per 1

.00

0 p

dd

k

Grafik : 3.2 Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Kota Tanjungpinang

Tahun 2008-2013

TAHUN

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 40: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 22

3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya

kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi

kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang

disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan

karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka

Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang

digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau

negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu

hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses

persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat

kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup

sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,

tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu

melahirkan dan masa nifas.

Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung

AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat

ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan

pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa

angka kematian ibu maternal secara nasional menunjukkan

penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992

angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994

menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan

pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun

menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun

2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000

kelahiran hidup, tahun 2010 turun lagi 259 per 100.000 kelahiran

hidup dan tahun 2012 naik 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Page 41: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 23

52

82,68

116,09121,29

85,4

126,46

0

20

40

60

80

100

120

140

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pada tahun 2013 berdasarkan data yang diperoleh diketahui

jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 8

orang dari 6.326 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan

langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka

126,46 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi kenaikan

jumlah kasus dari tahun 2012 ke tahun 2013, dan setelah dikonversi

dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan yaitu 85,40

per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 126,46 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Penyebab utama

Kematian adalah Pendarahan dan Preeklamsi.

3.1.4 Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai

status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu

indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun

2006 – 2013 menunjukkan peningkatan.

Per 1

.00

0 p

dd

k

Grafik : 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang

Tahun 2008-2013

TAHUN

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 42: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 24

Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada

tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008

sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun

2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang

kembali naik menjadi 69,67 tahun.

Grafik: 3.4 Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009 -2013

69,56

69,62

69,67

69,72

69,75

69,45

69,5

69,55

69,6

69,65

69,7

69,75

69,8

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : BPS Kota Tanjungpinang

3.2 MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun

prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian

penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas

juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan

masyarakat.

Page 43: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 25

3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas

Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di

Puskesmas tahun 2013 menunjukkan bahwa kasus terbanyak

merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 29.185. Rincian

mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di

puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Grafik 3.5 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN

RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE- KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013

ISPA; 29185

Hipertensi; 9125

Gastritis; 4587

Infeksi pada Pulpa; 3731

Penyakit pada Gaster; 3985

Infeksi pad Kulit; 3362

Diare; 2809

Diabetes Melitus; 2686

Penyakit Ginggivitis; 2255

Anthropaties; 2201

Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu

ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan

periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan

jaringan pengikat, , tonsillitis, serta penyakit kulit alergi.

Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2015

Page 44: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 26

3.2.2. Status Gizi

Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan

pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi

balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan

(TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator

antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi

badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan

(BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara

umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi

yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi

positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat

badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek

(kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut).

Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang

sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung

lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola

asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan

yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan

IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai

akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama

(singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan

asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.

Partisipasi masyarakat (D/S) pada tahun 2013 mengalami

peningkatan dimana tahun 2012 48,12 % sedangkan tahun 2013

62,54%, tetapi angkanya masih jauh dari target nasional yaitu 80%.

Hal ini menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat masih

kurang dan dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat yang lebih

senang membawa balita mereka ke pelayanan kesehatan baik itu

Puskesmas, Rumah Sakit ataupun klinik swasta. Selaian itu ketika

usia anak lebih dari setahun dimana imunisasi dasar sudah

lengkap, masyarakat cenderung malas untuk ke penimbangan. Jika

Page 45: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 27

balita tidak ditimbang setiap bulan, maka kenaikan berat badan

tidak terpantau.

Jika berat badan yang tidak terpantau tersebut tidak naik

sampai beberapa kali akan menyebabkan timbulnya masalah gizi

kurang. Untuk itu perlu dipelajari kenapa mereka tidak dating ke

posyandu dan perlu dimotivasi. Selain itu dari kader posyandu

sendiri bersama dengan PKK kelurahan juga dihimbau agar lebih

memotivasi warganya untuk membawa balita ke posyandu setiap

bulan dimana selama D/S belum mencapai 100% maka kasus gizi

buruk masih mungkin terjadi.

Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat tahun 2005,

yang menargetkan balita Bawah Garis Merah (BGM) atau gizi buruk

berada pada angka 5% untuk tahun 2013, maka prevalensi Gizi

Buruk Kota Tanjungpinang tahun 2013 jauh dibawah target dan

cukup memanggakan. Bila dibandingkan jumlah kasus gizi buruk

pada tahun 2012 sebanyak 33 orang dengan persentase (0.26%),

maka untuk tahun 2013 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 25 orang

dengan persentase lebih kecil (0,15%), hal ini disebabkan karena

partisipasi masyarakat (D/S) lebih tinggi pada tahun 2013 yaitu

62,5% dibandingkan tahun 2012 partisipasi masyarakat 47,2%.

Page 46: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 28

Grafik 3.6 Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih

di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013

0,39

0,75

0,09

2,61

1,621,36 1,09

1,07

0,76

0,30,35 0,2

0,41

0,26

0,15

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

2009 2010 2011 2012 2013

GiziBuruk

GiziKurang

GiziLebih

Upaya yang dilakukan selam tahun 2013 dalam rangka

mengurangi jumlah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan

pelayanan kesehatan, pemberian makanan tambahan bagi balita

keluarga miskin, serta upaya penyuluhan gizi seimbang oleh

petugas gizi puskesmas.

Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang

status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari

kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil,

mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb.

Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah

seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan

pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah

menderita anemia gizi.

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 47: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 29

Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di

bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh

kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia

Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang

sering terjadi selama kehamilan.

Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan

kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu

hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini

dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe)

kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu

mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat

besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada

pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi

dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus,

cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini

menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian

perinatal secara bermakna lebih tinggi dan kemungkinan

melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.

Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil

selama tahun 2013 tercatat dari 6.652 ibu hamil sebanyak

101,73% mendapat Fe1 dan 95,57% mendapat Fe3. Persentase

menunjukkan adanya peningkatan ibu hamil mendapat Fe1 dan

Fe3 dibandingkan dengan tahun 2012 (95,22% untuk Fe1 dan

91,87% untuk Fe3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang

mendapat tablet Fe3 bila dibandingkan dengan target nasional

(100%) kemungkinan karena kurangnya kesadaran dan

pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil

menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel

30.

Page 48: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 30

3.2.3. Penyakit Menular

3.2.3.1. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang

upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam

Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh

parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel

darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria

(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki –

laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi,

anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di

Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45%

penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis

malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan

kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan

komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang,

tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah

serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup

sehat.

Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan

stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia

menjadi 4 strata yaitu :

i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.

ii. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000

penduduk

iii. Endemis Rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk

iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan

malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.

Page 49: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 31

Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010

cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per

1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun

2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti

dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu

hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan

darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah

dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat

(91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya

cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut

merupakan pelaksanaan kebijakan nasional pengendalian

malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus

malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium.

Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan

indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka

API 2013 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional

yaitu 0,15 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena

Kota Tanjungpinang bukan merupakan wilayah endemis

malaria). Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang

malaria terdapat pada Lampiran table 24.

Grafik 3.7

Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013

13

7

1

3

3

8

35

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Tanjungpinnag

Batu 10

Melayu Kota Piring

Mekar Baru

Kampung Bugis

Sei Jang

Kota Tanjungpinang

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 50: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 32

3.2.3.2 TB Paru

Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita yang

telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS,

TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi

komitmen global dalam MDGs.

Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan

starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course)

sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti

sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling

efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1)

Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang

terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar

bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat,

termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan

ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan dan

pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil

pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah

dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497

kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan

secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh

puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian

TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah

pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap

jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam

wilayah tersebut. Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

menetapkan target CDR minimal pada tahun 2013 sebesar 70%.

Pencapaian CDR pada tahun 2013 sebesar 56,95%. Angka ini

Page 51: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 33

masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu

sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di

Puskesmas Batu 10 dan yang terendah di Puskesmas Kampung

Bugis.

Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan

indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap

dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada

Tahun 2012, persentase sembuh sebesar 89,40% dan

persentase pengobatan lengkap sebesar 4,15%. Succes Rate

mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif

yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun

yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB

paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2013, Succes Rate

untuk Kota Tanjungpinang sebesar 88,04%. Dari hasil tersebut

Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang sudah memenuhi target

yang diharapkan yaitu 85

Grafik 3.8

Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013

21

28

9

13

5

44

209

0 50 100 150 200 250

TPI

Batu 10

MKP

MB

Kp. Bugis

Sei Jang

Kota TPI

TPI

Batu 10

MKP

MB

Kp. Bugis

Sei Jang

Kota TPI

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 52: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 34

3.2.3.3. HIV & AIDS

HIV & AIDS merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus

yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut

menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh

sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam

penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara

penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual),

hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL),

penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan

perinatal.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu

dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di

masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada

layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey;

dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun

2013, terdapat 6.651 orang yang menjalani tes, sebanyak 194

orang dinyatakan HIV positif dan 61 diantaranya AIDS. Selama

tahun 2013, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 31

orang.

Page 53: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 35

Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, Dan Infeksi Menular Seksual

Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010-2013

143 147 166 194

37 42 58 61

682

1058968

1557

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2010 2011 2012 2013

HIV

AIDS

IMS

3.2.3.4. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan

paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus

maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan

karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan

terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2

tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki

masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).

Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2013

sebanyak 322 kasus (11,78%) dari target yang telah ditetapkan.

Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas

Tanjungpinang sebanyak 164 kasus secara rinci dapat dilihat

pada lampiran tabel 13.

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 54: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 36

Grafik 3.10 Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia

Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013

0

100

200

300

400

20092010

20112012

2013

87 87 145

94

322

3.2.3.5. Kusta

Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus

yang buruk menyebabkan kusta menjadi progresif,

menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota

gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui

beberapa gejala dan keluhan, seperti :

a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai

mati rasa.

b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf

berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot.

c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit

(BTA Positif).

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 55: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 37

Pada tahun 2013, dilaporkan terdapat kasus baru tipe

Multi Basiler (MB) sebanyak 5 kasus dan dengan Newly Case

Detection Rate (NCDR) sebesar 0.35 per 100.000 penduduk.

Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat

pada lampiran table 17,18, 19, dan 20.

3.2.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

3.2.4.1 Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatrum (TN) disebabkan oleh basil

Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit

ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan

oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus

TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun

2013 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN.

3.2.4.2. Campak

Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang

disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak

menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara

yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.

Pada tahun 2013 ditemukan kasus campak sebanyak 6 orang.

Page 56: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 38

Grafik 3.11

Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009-2013

0

50

100

20092010

20112012

2013

37

57

83

06

3.2.4.3. Difteri

Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium

Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas.

Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit

tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran

kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan.

Pada tahun 2013 ditemukan 1 kasus Difteri di Kota

Tanjungpinang.

3.2.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut)

Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk

ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang

menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami

kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak

berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam,

lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan

lengan.

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 57: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 39

Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika

seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab

yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL

Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia <

15 tahun. Non Polio AFP Rate pada tahun 2013 sebesar 1,65

per 100.000 anak < 15 tahun. Informasi lebih rinci menurut

puskesmas terdapat pada Lampiran tabel 9.

3.2.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah

Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah

yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam

Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit

potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian

secara ekonomi.

3.2.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor

nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang

anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang

dewasa.

Jumlah kasus DBD pada tahun 2013 sebanyak 168 kasus

dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD

pada tahun 2013 adalah 73,39 per 100.000 penduduk dan CFR

sebesar 0,60%. IR DBD mengalami penurunan dibandingkan

tahun 2012 sebesar 144,29 per 100.000 penduduk. Sedangkan

CFR yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun

2012 sebesar 0,30%. Hal ini disebabkan karena kurangnya

partisipasi masyarakat dalam membantu pemberantasan

penyakit DBD terutama dalam menjaga kebersihan

Page 58: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 40

lingkungannya. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait

dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 23.

Grafik 3.12

Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009-2013

312

278

189

331

168

0

50

100

150

200

250

300

350

2009 2010 2011 2012 2013

3.2.5.2. Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan

konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.

Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari

biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau

buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24

jam.

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 59: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 41

1944

26572505

3646

27862976

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Grafik : 3.13 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pada tahun 2013 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota

Tanjungpinang sebanyak 9.49 kasus, dan jumlah ditemukan dan

ditangani sebanyak 2.976 kasus (31,63%).

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 60: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 42

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat

mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,

penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat

kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan

minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan

berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan,

pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap,

pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap

perorangan.

Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun

terakhir, khususnya untuk tahun 2013.

Page 61: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 43

4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah

penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan

cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat

dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.

4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara

khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas

dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis

fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit

pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja.

Angka kematian merupakan salah satu indikator status

kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan

ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian

Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka

Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara

ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk

tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012, AKI sebesar per 100.000 kelahiran hidup, AKB

32 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup,

dan AKABA 40 per 1.000 kelahiran hidup.

Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan

kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan

yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan

Page 62: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 44

Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan

kehamilan, kelahiran dan nifas.

Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai

sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood

Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari

berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun

1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi

dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy

Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.

4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh

tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,

dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang

ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).

Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan

pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter

spesialis kebidanan, dokter dan perawat.

Pelayanan antenatal yamg sesuai standar meliputi

timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan

darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus

uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin

(DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan

imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet

zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium

(rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara

(konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Page 63: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 45

Pelayanan antenal disebut lengkap apabila dilakukan oleh

tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan

pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah

minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu

pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada

triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada

triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut

dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil,

berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan

komplikasi.

Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4

di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013

103,61

95,94

96,54 97,38

101,73

92,3390,51

90,81

91,8795,57

0

50

100

150

200

250

2009 2010 2011 2012 2013

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil

dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4

yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan

pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan

K4

K1

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 64: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 46

(untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang

melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar

oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang

ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan

K1 tahun 2013 sebesar 101,73% dan K4 sebesar 95,57%. Bila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan

capaian yang signifikan terhadap K1 (97,38%) begitu juga

dengan K4 (91,87%).

4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan

Kompetensi Kebidanan (Pn)

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang

berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia.

Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60%

dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where

dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah

satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90%

pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS).

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan

persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

dengan kompetensi kebidanan.

Pada tahun 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 99,98%.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan

(92,21%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat pada

lampiran table 28.

Page 65: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 47

Grafik 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009-2013

94,77

100,6

105,12

92,21

99,98

85

90

95

100

105

110

2009 2010 2011 2012 2013

4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan

kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam

sampai 42 hari paska persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk

deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan

pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan

minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas

pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2)

Kunjungan Nifas ke dua (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4

sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan

Nifas ketiga (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai

dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 66: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 48

nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga

kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas

kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan

kunjungan rumah.

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1)

pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2)

pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan

anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A

200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca

persalinan.

Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah

104,96%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi

peningkatan yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas

sebesar 96,86%. Rincian lebih detail tentang cakupan

perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28.

Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009-2013

94,77

60,51

110,51

96,86104,96

0

20

40

60

80

100

120

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 67: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 49

Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu

nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2013, ibu nifas yang

mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 6.353 orang (104,96%).

Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan (83,40%).

4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari

normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan

kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain

ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam

kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan

atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi

berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan

tidak maju) dan infeksi nifas.

Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2013 di

Kota Tanjungpinang sebesar 90,87%. Target SPM kesehatan

untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015

adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi

peningkatan, dimana capaian tahun 2012 sebesar 86,14%.

Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 31.

Neonatus risti / komplikasi meliputi asfikasia, tetanus

neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <

2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan

neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah

neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga

kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes,

puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.

Pada tahun 2013 cakupan penanganan neonatal

komplikasi yang dilaporkan sebesar 59,96%. Sementara target

Page 68: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 50

standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator

tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%.

Artinya, pada tahun 2013 cakupan penanganan neonatal

komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan

komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran

tabel 31.

Grafik 4.4 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani

di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013

0

50

100

20092010

20112012

2013

100

21,77

60,83 68,91

59,96

4.1.1.5. Kunjungan Neonatal

Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan

golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling

tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko

tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan

pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru

lahir.

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 69: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 51

Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar

(78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama

kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada

minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan

pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama

untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga

dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah

kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan

kebijakan dalam pelaksanakan kunjungan neonatus dari semula 2

kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28

hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan

perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada

umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari.

Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan

standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita

Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling

perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1,

Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan

rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah

dengan menggunakan buku KIA.

Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan

indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan

kunjungan neonatal pertama (KN1) berdasarkan laporan rutin

tahun 2013 yaitu sebesar 100%. Sedangkan cakupan KN

Lengkap sebesar 95,68%. Rincian capaian KN1 dan KN Lengkap

per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 36.

Page 70: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 52

4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan

sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan

Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29

hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 –

9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian

imunasasi dasar (BCG, DPT HB1-3, Polio 1-4, dan Campak),

stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi,

dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini

merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi

memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini

mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan

dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.

Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan bayi

sebesar 50,26%, bila dibandingkan dengan tahun 2012 maka

terjadi penurunan yaitu sebesar 39,6%, dimana cakupan

kunjungan bayi tahun 2012 sebesar 89,86%. Rincian cakupan

kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel

37.

Page 71: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 53

Grafik 4.5 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009-2013

0

20

40

60

80

100

2009 2010 2011 2012 2013

99,81

60

92,27 89,86

50,26

4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan

kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi

pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan

perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x

setahun (Bulan Februari dan Agustus).

Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui

penimbangan Berat Badan, pengukuran Tinggi Badan di

posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta

serta sarana / fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan

perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi,

Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas

kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas

kesehatan di sarana kesehatan.

Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan anak

balita (1-4 tahun) sebesar 38,98%. Bila dibandingkan dengan

tahun 2012 maka terjadi penurunan, dimana cakupan pelayanan

kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2012 sebesar 48,94%.

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 72: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 54

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat

dilihat pada lampiran table 43.

Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya

pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu

cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita.

Balita yang ditimbang diasumsikan sudah mendapatkan

pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita

ditimbang tahun 2013 adalah 62,54%, bila dibandingkan dengan

tahun 2012 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana

cakupan balita ditimbang tahun 2012 sebesar 47,18%. Rincian

cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada

lampiran tabel 44.

Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009-2013

0

10

20

30

40

50

60

2009 2010 2011 2012 2013

58,24

28,8125,52

48,94

38,98

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 73: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 55

4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat

Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan

anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah

dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) seperti mengosok gigi dengan baik dan benar, mencuci

tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang

sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan,

kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah

gizi.

Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan

kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai

indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan

penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.

Grafik 4.7 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setinggat

di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013

96,14

94,17

91,47

93,88

90,14

86

88

90

92

94

96

98

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 74: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 56

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I

tahun 2013 sebesar 90,14%. Dibandingkan dengan tahun 2012

terjadi penurunan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I

SD/MI tahun 2012 sebesar 93,88%. Rincian cakupan per

puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 46.

4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita

biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur

jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan

ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB.

Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat

dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat /

metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru

menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan

jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB

Aktif tahun 2013 sebesar 71,44%. Target SPM bidang kesehatan

untuk peserta KB Aktif pada tahun 2013 adalah 70%, dengan

demikian target tersebut belum dapat tercapai.

Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang

sedang digunakan tahun 2013 adalah sebagai berikut : kontrasepsi

suntikan (46,46%), Pil KB (34,14%), Kondom (4,63%), Implan

(8,17%), IUD (5,37%), MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar

1,16% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi

penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,07%.

Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang

digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom

(dengan mengsumsikan bahwa kondom sebagian besar digunakan

oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan

perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan

demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah perempuan yaitu

Page 75: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 57

sebesar 95,16% dan 4,84% lainnya adalah laki-laki. Terdapatnya

kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam

partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu

adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki

terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB

Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per

kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 33, 34 dan 35.

4.1.3. Pelayanan Imunisasi

Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi

terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri,

Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan

masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan

yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi

adalah melalui imunisasi.

Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam

tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang

disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh

membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum

mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan

seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali

antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam

waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah

sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya,

dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan

sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit

tersebut atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan

akibat yang fatal.

Page 76: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 58

4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi

Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi

dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi :

1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan

1 dosis Campak.

Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan

imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita.

Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting

dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan

yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah

satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak

sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi

campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan

imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi

wajib lainnya.

Pada tahun 2013, Kota Tanjungpinang telah mencapai

cakupan imunisasi campak sebesar 93,28%. Dengan demikian

Kota Tanjungpinang belum mampu mencapai target imunisasi

campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai

cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun

2013 terdapat pada Lampiran table 39.

Page 77: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 59

Grafik 4.8 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi

di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013

106,95

97,05

98,28

93,4292,86

103,09

93,29

95,36

92,993,16

99,81

88,31

89,95

89,8693,28

0

50

100

150

200

250

300

350

2009 2010 2011 2012 2013

Campak

DPT2, HB2

DPT1, HB1

Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada

dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi

dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI

merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah

bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi

dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan

Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI

pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota.

Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi

dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap

penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat

optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan

imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut

dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis

imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya,

Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 78: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 60

imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan

pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi

campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu

maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan

persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap

cakupan imunisasi DPT-HB1. Drop out rate cakupan imunisasi

DPT-HB1-Campak tahun 2013 adalah -0.44%.

4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil

Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh

bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa

menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat

persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah

satu penyebab kematian bayi di Indonesia.

Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang

tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang

masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa

menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)

merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita

usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk

mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1)

pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan

imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3)

penyelenggaraan surveilans.

Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum

optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu

maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan iminisasi

TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.

Page 79: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 61

Pada tahun 2013, cakupan ibu hamil yang mendapat

imunisasi TT2+ sebesar 167,60%. Bila dibandingkan dengan

tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan

ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2012

sebesar 127,93%.

Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah

sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada

kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya

dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam

pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai

sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.

4.1.4. Ketersediaan Obat

Program peningkatan ketersediaan obat dan vaksin

dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi

Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang Berkeadilan. Obat adalah salah satu

kebutuhan dasar dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin

ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan.

Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan

buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan

pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan

sampai ke masyarakat.

Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat

(RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing

puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat

harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan

dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama

1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama

waktu tunggu proses pengadaan obat di tahun anggaran

Page 80: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 62

selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan

tersebut terdiri dari 34 jenis obat. Pada lampiran tabel 69 dapat

dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang.

4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang

diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan

rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di

rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain.

4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit

biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan

sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator

standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang

dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy

Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay /

LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata –

rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI),

persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate /

GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam

perawatan (Net Death Rate / NDR).

Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan

tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S.

Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2013

belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR

di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2013 adalah sebesar

46,24%.

Page 81: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 63

LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien.

Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga

dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan

pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan

yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9

hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi

Kepulauan Riau untuk tahun 2013 adalah sebesar 4,01 hari.

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over

interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat

tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya

tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun

2013 TOI di rumah sakit sebesar 4,66 hari.

GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000

penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa

lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal.

Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun

2013 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 37,52 kematian

per 1.000 pasien keluar rumah sakit.

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48

jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran

mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal

setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor

pelayanan rumah sakit yang telibat dengan kondisi meninggalnya

pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa

perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah

sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR

yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2013

sebesar 16,64 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR

telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar.

Page 82: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 64

4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin

agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara

efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu,

menurun angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka

kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi

masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan enam

tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan

akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin

di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah

sakit.

Pelaksanan program Jamkesmas 2013 merupakan

kelanjutan pelaksanaan tahun 2012 dengan penyempurnaan dan

peningkatan terhadap aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan,

penataan dan organisasi manajemen. Penyelenggarannya diatur

dalam Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas melalui Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 40 Tahun 2012.

Kepesertaan Jamkesmas pada tahun 2013 mengalami

peningkatan dari pada tahun sebelumnya yaitu berjumlah 38.472

sedangkan tahun 2012 jiwa masyarakat sangat miskin, miskin dan

tidak mampu. Pada tahun 2013, terdapat 44.340 kunjungan peserta

Jamkesmas dan Jamkesda ke pelayanan kesehatan rawat jalan,

meliputi 32.766 kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan 11.574

kunjungan rawat jalan tingkat lanjut. Sedangkan pemanfaatan rawat

inap pada peserta Jamkesmas dan Jamkesda pada tahun 2013

sebesar 3.917 kunjungan meliputi 92 kunjungan rawat inap tingkat

pertama dan 3.825 kunjungan rawat inap tingkat lanjut.

Page 83: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 65

4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio

Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health

Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global

(global polio eradication initiative) yang ditujukan untuk

mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini

diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989,

dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut.

Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit

polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu

menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia.

Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan

virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu

region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar

sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah:

1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier

pada manusia.

2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan.

3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan

mudah dalam pemberian.

4. Layak dilaksanakan secara operasional.

Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan

kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di

Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian

kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya

tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian

kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna.

Page 84: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 66

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio

telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di

tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif

terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok

umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari

kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di

masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP

yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada

penduduk < 15 tahun tahun 2013, ditemukan 1 kasus AFP Non

Polio yang ditemukan.

Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per

100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar

spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen

tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14

hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di

laboratorium.

4.3.2. Pengendalian TB – Paru

Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium

Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB

Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan

angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun

2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru

BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly

Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan

TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan

Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate.

Page 85: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 67

DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka

pendek dengan pengawasan secara langsung. Dengan

menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru

dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya

pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat

secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh.

Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk

menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan

yang tinggi yaitu mencapai 95%.

4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang

diperiksa

Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap

tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat

dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan

disembuhkan setiap tahun.

Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10%

dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang

ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%)

kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu

longgar. Banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek atau

ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu).

Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan

disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu ketat atau

ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu).

Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+)

terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria

yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan

petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai

standar dan kriteria.

Page 86: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 68

Pada tahun 2013 sebanyak 1.812 suspek TB Paru

diperiksa dan yang BTA (+) sebanyak 209 penderita.

4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection

Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success

Rate / SR)

Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan

penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru.

Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase

capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2013 adalah

sebesar 56,95%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB

Paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian

Kesehatan, yaitu sebesar 70%.

Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh

kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan

laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate)

tahun 2013 sebesar 88,04% telah mencapai target keberhasilan

pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%.

Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2013

(penderita yang diobati tahun 2012) menurut puskesmas dapat

dilihat pada lampiran tabel 12.

4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan

penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak

balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit

ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia

merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu

sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga

menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian

Page 87: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 69

terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada

Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi

(post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak

balita sebesar 15,5%.

Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan

penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan

Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu

Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek

seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian

atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari

sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan

tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman

Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus

diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus

mendapat antibiotik.

Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua

kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan

demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan

penatalaksanaan kasus ISPA.

Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2013

sebesar 11,78%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia

balita masih berbasis Puskesmas.

4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka

penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada

penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya

pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan

dengan kegiatan konseling.

Page 88: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 70

Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV /

AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko

penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Wanita Penjaja

Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni

Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau melalui penelitian pada

kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan

sebagainya. Hasil pelaksanaan sero survey terhadap ibu hamil

yang dilakukan terhadap 818 ibu hamil, ditemukan 4 orang HIV (+)

(0,5%).

Dalam perjalanan penyakit HIV dikenal istilah “window

period” (periode jendela) yaitu 12 minggu sejak virus masuk dalam

tubuh sampai terbentuk antibodi. Sering terjadi salah pengertian

dimana dianggap “tidak terinfeksi virus HIV” (pemeriksaan saat ini

tidak/belum mendeteksi adanya antibodi), padahal periode jendela

ini sangat potensial dalam menularkan virus karena saat ini virus

berkembang biak sangat cepat. Pada kelompok demikian,

dianjurkan memeriksa ulang 12 minggu kemudian.

4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan

salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat

menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini

merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian

Luar Biasa (KLB) di Indonesia.

Page 89: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 71

Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal

yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans

vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan

upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya

pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang

nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan

kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik

(ABJ).

Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras,

Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan

pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya

yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang

biak.

Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya

pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat

partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu

pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian

masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru.

Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan

jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan

jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans

vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam

kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.

Angka bebas jentik tahun 2013 yang dilaksanakan pemantauan di

Kota Tanjungpinang yang dilakukan oleh Kader Jumantik

menunjukkan angka sebesar 84,97% yang artinya ABJ Kota

Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%.

Page 90: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 72

4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria

Di Indonesia kejadian penyakit malaria dan terjadinya

Kejadian Luar Biasa malaria sangat berkaitan erat dengan

beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan

yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular

malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan

iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim

kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan

dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat

yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang

malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium

falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, serta

6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap

upaya penanggulangan malaria secara terpadu.

Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan

masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali

Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000.

Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis

kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas

Malaria”.

Pengendalian malaria di Indonesia yanng tertuang dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi

Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap

sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara

bertahap sebagai berikut:

a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau

Batam pada tahun 2010;

b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada

tahun 2015;

Page 91: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 73

c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan

Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi

pada tahun 2020; dan

d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi

NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030.

4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati

Persentase penderita malaria yang diobati merupakan

persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan

standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan

tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana

pelayanan kesehatan.

Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2013

sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan

atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati

sesuai pengobatan standar.

4.3.6.2. Pencapaian Pemeriksaan Sediaan Darah (Konfirmasi

Laboratorium)

Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium semua

penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya.

Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2013 sebesar 469 orang

dimana dari yang diperiksa sediaan darah 7,46% positif malaria.

Page 92: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 74

4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta

Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus

penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat

akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi

cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan

kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam

menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah.

Pada tahun 2013 penderita baru cacat tingkat II tidak ada kasus.

4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk

menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.

Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa

permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat

antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan

akibat kekurangan yodium.

4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe)

Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb)

dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang

diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian

besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe)

hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.

Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan

masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu

hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5%

(Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan

bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini

Page 93: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 75

terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil.

Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama

kehamilannya.

Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah

(Fe1) selama tahun 2013 sebesar 101,73% dan Fe3 sebesar

95,57%.

Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan

antenatal care (ANC). Pada tahun 2013 cakupan kunjungan K-4

pada ibu hamil sebesar 95,57% sama dengan cakupan ibu hamil

yang mendapat Fe-3 sebesar 95,57%. Salah satu kriteria K-4

adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90

tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini

menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah bagus

dikarena cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K-

4.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil

menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan bahwa

cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik

namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang

diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin.

4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A

Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk

menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A

pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk

mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat.

Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam

menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat

penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian

vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup,

Page 94: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 76

kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk

kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan

daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A,

bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka

penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga

tidak membahayakan jiwa anak.

Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi

(6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita

(umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu

nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan

memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11

bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk

anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak

pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul

vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi

dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula

diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum

mendapatkan kapsul vitamin A. Persentase cakupan pemberian

vitamin A tahun 2013 pada bayi sebesar 83,89%, sedangkan anak

balita sebesar 86,71% dan ibu nifas sebesar 104,96%.

4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar

adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan

umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24

bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping

ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal,

terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum

adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI

serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi,

Page 95: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 77

dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih

kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MP-

ASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI

dan MP-ASI.

Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif

tahun 2013 di Kota Tanjungpinang sebesar 22,17%. Berdasarkan

jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang

mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 21,88% dibandingkan

dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 22,45%.

Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif

terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih

banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan

pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum

melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum atau

masih rendahnya melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) serta

masih beredarnya susu formula di lingkungan RS.

Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan

pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan

pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan

fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan

pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan

keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan

pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10

(sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS

dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan

kegiatan persalinan.

Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan

tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE

kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4)

membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5)

membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui

Page 96: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 78

meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada

bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat

gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8)

menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi

dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok

pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut

setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan.

4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)

Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan

indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita,

cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta

penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi

cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A,

semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah

prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas se-

Kota Tanjungpinang tahun 2013 cakupan penimbangan balita di

posyandu sebesar 62,54 %.

Grafik 4.9 Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang

Tahun 2009-2013

58,8

51,6

25,6

47,2

62,5

0

10

20

30

40

50

60

70

2009 2010 2011 2012 2013

D/S

Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 97: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 79

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN

Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun

program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa

sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut:

5.1.1. SARANA:

a. Rumah Sakit : 3 buah

b. Puskesmas : 6 buah

c. Puskesmas Pembantu : 12 buah

d. Pondok bersalin desa : 5 buah

e. Rumah Bersalin : 10 buah

f. Balai Pengobatan/Klinik : 15 buah

g. Laboratorium : 9 buah

h. Optikal : 12 buah

i. Apotik : 38 buah

j. Toko Obat : 52 buah

k. Poskeskel : 18 buah (6 bangunan sendiri)

5.1.2. PRASARANA

Puskesmas Keliling : 5 buah

Ambulance : 12 buah

Puskesmas Keliling Laut : 1 buah

Page 98: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 80

5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA

Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang

sebanyak 229 orang, yang terdiri-dari; 55 orang dokter spesialis

(spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah

tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT, dokter gigi spesialis,

jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 140 orang dokter umum, 34

orang dokter gigi.

Paramedis perawatan sebanyak; 789 orang, yang terdiri

dari 575 orang perawat dan 214 bidan.

Paramedis non-perawatan sebanyak : 302 orang, yang

terdiri dari S2 dan S1 kesehatan masyarakat 47 orang, D3

kesehatan masyarakat 7 orang, Tenaga Sanitasi 30 orang,

Apoteker 49 orang, D3 Farmasi dan Asisten Apoteker 83 orang,

Tenaga Gizi 32 orang, Analis Laboratorium 32 orang, Teknis

Elektro Medis dan P. Rontgen 11 orang, Pranata Anastesi 5 orang

dan Fisioterapis 6 orang

Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung

oleh 82 orang tenaga, yang terdiri dari; 2 orang S2 kesehatan

masyarakat, 1 orang S2 Umum, 4 orang dokter umum, 1 orang

dokter gigi, 4 orang apoteker, 8 orang S1 kesehatan masyarakat,

11 orang bidan, 16 orang perawat, 3 orang analis kesehatan, 1

orang tenaga gizi, 5 orang sanitarian, 1 orang asisten apoteker, dan

25 orang tenaga umum.

Page 99: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 81

5.2. KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM

5.2.1. Belanja:

Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan

biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta

Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara.

Pada Tahun Anggaran 2013, kegiatan Dinas Kesehatan

Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 28.284.897.759,-

(Dua puluh delapan miliyar dua ratus delapan puluh empat juta

delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus lima puluh

sembilan rupiah) yang terdiri dari :

Dinas Kesehatan :

1) Belanja Langsung Rp. 23.010.405.780,-

2) Belanja Tidak Langsung Rp. 5.274.491.979,-

3) Belanja Kegiatan APBN Rp. 1.297.824.500,-

4)

5)

Belanja Anggaran PHLN

Belanja Sumber Pemerintah Lainnya

Rp. 462.434.231,-

Rp. 14.203.000,-

Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut :

1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar

Rp. ,- terdiri dari :

a) Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Rp. 2.312.836.890,-

b) Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Rp. 513.681.000,-

c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 79.000.000,-

d) Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Rp. 40.000.000,-

Page 100: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 82

e) Program Obat dan Pembekalan

Kesehatan

Rp. 1.238.770.610,-

f) Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp. 10.714.782.700,-

g) Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Rp. 1.489.744.200,-

h) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 614.412.400,-

i) Program Pengembangan Lingkungan

Sehat

Rp. 131.712.000,-

j) Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Menular

Rp. 1.483.737.440,-

k) Program Pengadaan, Peningkatan dan

Perbaikan Sarana-Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu

Rp. 3.151.361.200,-

l) Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Anak Balita

Rp. 463.735.220,-

m) Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Lansia

Rp. 231.395.000,-

n) Pengawasan dan Pengendalian

Kesehatan

Makanan

Rp. 111.731.920,-

o) Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak

Rp. 247.320.000,-

p) Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Rp. 186.176.200,-

2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN dan Sumber

Pemerintah Lainnya sebesar Rp.1.774.461.731,- terdiri dari:

a) GF ATM (HIV-AIDS) Rp. 440.652.231,-

b) GF ATM (TBC) Rp. 21.782.000,-

c) Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas)

Rp. 182.250.000,-

Page 101: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 83

d) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp. 577.700.000,-

e) Bantuan Penanggulangan TKI Rp. 60.049.500,-

f)

g)

Jaminan Persalinan (Jampersal)

Badan Penelitian dan Pengmbangan

Kesehatan Pusat Humonaria, Kebijakan

Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

Rp. 477.825.000,-

Rp. 14.203.000,-

5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2013

sebesar 420.453.000,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi

Puskesmas Tanjungpinang sebesar Rp. 108.341.000,- 2)

penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 99.752.000,-

3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp.

126.018.000,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis

sebesar Rp. 48.350.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas

Melayu Kota Piring sebesar Rp. 24.108.000,- 6) penerimaan

retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 32.125.000,- dan 7)

penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas

Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 12.600.000,-.

Grafik 5.1 Jumlah Penerimaan Dari Jasa Pelayanan Medis dan Non-medis

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013

394.472

564.472

511.236

474.737,5

420.453

0

200.000

400.000

600.000

2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: Subbag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Page 102: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 84

BAB VI KESIMPULAN

Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di

Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 mengalami peningkatan, walaupun

beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun

sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan

kontribusi positif dan kerja keras dari 6 Puskesmas yang ada di Kota

Tanjungpinang

Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan

telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah

dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah

dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota

Tanjungpinang.

Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal

dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan

peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan,

peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan.

Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian

program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Milenium

Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders

terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDGS’s.

Page 103: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 239,50 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 18,00 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 116256 112662 228918 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,26 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

955,82 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 45,20 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 103,19 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 87,53 86,88 86,28 % Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan

tertinggi SMP+60,23 55,90

58,07 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 3182 3144 6326 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 8,10 4,75 6,44 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 24 16 40 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 7,54 5,09 6,32 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 30 17 47 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9,43 5,41 7,43 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 8,00 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 126,46 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th 1,62 per 100.000 pend <15thn Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 117,84 63,91 91,30 per 100.000 penduduk Tabel 10

20 Angka Prevalensi TB Paru 117,84 63,91 91,30 per 100.000 penduduk Tabel 10

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 104: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

21 Angka kematian akibat TB Paru 4,30 1,78 3,06 per 100.000 penduduk Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 73,26 40,00 56,95 % Tabel 11

23 Success Rate TB Paru 92,31 80,60 88,04 % Tabel 12

24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 12,08 11,47 11,78 % Tabel 13

25 Jumlah Kasus Baru HIV 86 108 194 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 37 24 61 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 71 1486 1557 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian karena AIDS 17 14 31 Jiwa Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV 0,06 0,00 0,06 % Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 30,64 32,65 31,63 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 2,00 0,00 2,00 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1,72 0,00 0,87 per 100.000 penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 0,43 0,27 0,35 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 1,00 0,00 1,00 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri - % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) - % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum - % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 2 4 6 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0,00 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 22

50 Incidence Rate DBD 84,30 62,13 73,39 per 100.000 penduduk Tabel 23

51 Case Fatality Rate DBD 10,00 0,00 0,60 % Tabel 23

Page 105: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,22 0,09 0,15 per 1.000 penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang 100,00 100,00 100,00 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,89 1,59 1,74 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik 97,90 97,96 97,93 % Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang 0,37 0,24 0,30 % Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk 0,17 0,12 0,15 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 101,73 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 95,57 % Tabel 28

62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,98 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 104,96 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 167,60 % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 95,57 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 90,87 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 60,55 59,37 59,96 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A 83,51 84,29 83,89 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 87,19 86,22 86,71 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 104,96 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 11,77 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 71,44 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 36

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 95,79 95,58 95,68 % Tabel 36

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 51,15 49,33 50,26 % Tabel 37

76 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 38

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,28 % Tabel 39

Page 106: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak -0,44 % Tabel 39

79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 22,45 21,88 22,17 % Tabel 41

80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 100,00 100,00 100,00 % Tabel 42

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 38,17 39,81 38,98 % Tabel 43

82 Balita ditimbang 62,40 62,68 62,54 % Tabel 44

83 Balita berat badan naik 57,00 56,98 56,99 % Tabel 44

84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,52 0,45 0,49 % Tabel 44

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

89,50 90,84 90,14 % Tabel 46

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

15,70 14,67 15,19 % Tabel 47

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 79,68 86,49 83,14 % Tabel 48

89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 % Tabel 49

90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 51

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,13 0,18 0,16 Tabel 52

92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 72 sekolah Tabel 53

93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 72 sekolah Tabel 53

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 14,52 13,42 13,98 % Tabel 53

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 28,32 45,27 36,47 % Tabel 53

96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi

dan mulut

28,32 45,27 36,47 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 31,71 32,64 32,17 % Tabel 55

98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup

Askeskin/Jamkesmas

113,40 110,12 111,78 % Tabel 56

99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

82,75 107,93 95,20 % Tabel 56

100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3

31,46 35,85 33,63 % Tabel 56

Page 107: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

0,29 0,25 0,27 % Tabel 57

102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3

10,88 11,36 11,11 % Tabel 57

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 80,31 107,92 93,90 % Tabel 58

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 5,54 7,57 6,54 % Tabel 58

105 Gross Death Rate (GDR) di RS 40,28 35,00 37,52 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

106 Nett Death Rate (NDR) di RS 18,64 14,82 16,64 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 46,24 % Tabel 60

108 Length of Stay (LOS) di RS 4,01 Hari Tabel 60

109 Turn of Interval (TOI) di RS 4,66 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 53,37 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan

111 Rumah Sehat 89,20 % Tabel 62

112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 84,97 % Tabel 63

113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 76,67 % Tabel 65

114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 98,88 % Tabel 66

115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 94,80 % Tabel 66

116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 96,66 % Tabel 66

117 TUPM Sehat 95,75 % Tabel 67

118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 57,00 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 3 Tabel 70

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 Tabel 70

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 1 Tabel 70

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 5 Tabel 70

Page 108: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

123 Jumlah Apotek 38 Tabel 70

124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71

125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100,00 % Tabel 71

126 Jumlah Posyandu 124 Posyandu Tabel 72

127 Posyandu Aktif 61,29 % Tabel 72

128 Rasio posyandu per 100 balita 0,45 per 100 balita Tabel 72

129 Jumlah Desa Siaga 18 Desa Tabel 73

130 Desa Siaga Aktif 100,00 % Tabel 73

131 Jumlah Poskesdes 18 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis 48 7 55 Orang Tabel 74

133 Rasio Dokter Spesialis 41 6 24,03 per 100.000 penduduk Tabel 74

134 Jumlah Dokter Umum 56 84 140 Orang Tabel 74

135 Rasio Dokter Umum 45 70 57,23 per 100.000 penduduk Tabel 74

136 Jumlah Dokter Gigi 7 27 34 Orang Tabel 74

137 Jumlah Bidan 214 214 Orang Tabel 75

138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 159 Tabel 75

139 Jumlah Perawat 134 441 575 Orang Tabel 75

140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 34 98 132 Orang Tabel 76

141 Jumlah Tenaga Gizi 6 26 32 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Kesmas 20 34 54 Orang Tabel 77

143 Jumlah Tenaga Sanitasi 19 11 30 Orang Tabel 77

144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 16 32 48 Orang Tabel 78

145 Jumlah Fisioterapis 1 5 6 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan

146 Total Anggaran Kesehatan 110490690090,93 Rp Tabel 79

147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 10,59 % Tabel 79

148 Anggaran Kesehatan Perkapita 482664,93 Rp Tabel 79

Page 109: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 TANJUNGPINANG BARAT 34,50 0 4 4 58.091 18.367 3,16 1683,80

2 TANJUNGPINANG TIMUR 83,50 0 5 5 84.789 25.801 3,29 1015,44

3 TANJUNGPINANG KOTA 52,50 0 4 4 23.414 7.034 3,33 445,98

4 BUKIT BESTARI 69,00 0 5 5 62.624 19.076 3,28 907,59

JUMLAH (KAB/KOTA) 239,50 0 18 18 228.918 70.278 3,26 955,82

Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.

Page 110: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 TANJUNGPINANG BARAT 58.091 2.175 5.199 14.970 5.448 1.528 29.320 2.090 4.808 14.664 5.354 1.855 28.771 43,66 101,91

2 TANJUNGPINANG TIMUR 84.789 3.975 9.221 22.310 6.641 1.082 43.229 3.829 8.684 22.414 5.592 1.041 41.560 48,86 104,02

3 TANJUNGPINANG KOTA 23.414 881 1.968 6.178 2.416 760 12.203 757 1.787 5.545 2.298 824 11.211 42,45 108,85

4 BUKIT BESTARI 62.624 2.624 5.790 16.267 5.647 1.176 31.504 2.488 5.421 16.326 5.587 1.298 31.120 42,89 101,23

JUMLAH (KAB/KOTA) 228.918 9.655 22.178 59.725 20.152 4.546 116.256 9.164 20.700 58.949 18.831 5.018 112.662 45,20 103,19

Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013

Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 228.918

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

RASIO

BEBAN

TANG

GUNGAN

RASIO

JENIS

KELAMIN

NO KECAMATANJUMLAH

PENDUDUK

Page 111: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 - 4 7.697 7.294 14.991

2 5 - 9 11.400 10.555 21.955

3 10 - 14 11.076 10.433 21.509

4 15 - 19 9.045 8.548 17.593

5 20 - 24 8.803 8.347 17.150

6 25 - 29 9.154 9.376 18.530

7 30 - 34 11.873 12.471 24.344

8 35 - 39 11.302 11.356 22.658

9 40 - 44 9.608 9.050 18.658

10 45 - 49 7.628 6.912 14.540

11 50 - 54 6.133 5.678 11.811

12 55 - 59 4.539 4.144 8.683

13 60 - 64 3.119 3.108 6.227

14 65 - 69 1.954 2.105 4.059

15 70 - 74 1.470 1.496 2.966

16 75+ 1.455 1.789 3.244

Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

228.918JUMLAH 116.256 112.662

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 112: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

JUMLAHMELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 TANJUNGPINANG BARAT 2.962 2.547 85,99 2.743 2.377 86,66 5.705 4.924 86,31

2 TANJUNGPINANG TIMUR 5.655 4.791 84,72 4.423 3.802 85,96 10.078 8.593 85,26

3 TANJUNGPINANG KOTA 1.310 1.038 79,24 1.264 1.012 80,06 2.574 2.050 79,64

4 BUKIT BESTARI 6.024 5.386 89,41 6.387 5.779 90,48 12.411 11.165 89,96

15.951 13.762 86,28 14.817 12.970 87,53 30.768 26.732 86,88

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang Tahun 2013

LAKI-LAKI PEREMPUANNO

JUMLAH (KAB/KOTA)

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 113: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 5

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/

SMK/ MA

AK/

DIPLOM

A

UNIVERSI

TASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/

SMK/ MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVER

SITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLA

H

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/

SMK/ MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVER

SITASJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 TANJUNGPINANG BARAT 2,44 10,91 23,30 15,84 39,42 2,41 5,68 100,00 3,06 10,40 28,43 15,22 34,89 3,48 4,52 100,00 2,75 10,66 25,87 15,53 37,16 2,95 5,10 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR 3,21 14,90 17,26 17,63 37,45 2,86 6,69 100,00 3,58 15,14 20,40 17,43 33,68 4,40 5,37 100,00 3,40 15,02 18,83 17,53 35,57 3,63 6,03 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA 3,76 16,09 39,01 15,50 22,67 0,77 2,20 100,00 5,21 16,62 42,13 13,10 19,96 1,20 1,78 100,00 4,49 16,36 40,57 14,30 21,32 0,99 1,99 100,00

4 BUKIT BESTARI 3,04 14,51 23,38 16,19 33,67 2,87 6,34 100,00 3,51 14,47 27,23 16,23 29,35 4,11 5,10 100,00 3,28 14,49 25,31 16,21 31,51 3,49 5,72 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,03 13,90 22,84 16,55 35,33 2,52 5,83 100,00 3,59 13,87 26,64 16,07 31,37 3,75 4,71 100,00 3,31 13,89 24,74 16,31 33,35 3,14 5,27 100,00

597 2665 5692 3869 9628 589 1386 24426 739 2513 6873 3680 8433 842 1092 24172 1336 5178 12565 7549 18061 1431 2478 48598

NO KECAMATAN

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang 2013

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 114: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 753 5 758 878 2 880 1.631 7 1.638

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 476 5 481 483 3 486 959 8 967

Melayu Kota Piring 376 1 377 377 2 379 753 3 756

Mekar Baru 280 2 282 267 4 271 547 6 553

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 317 10 327 326 1 327 643 11 654

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 980 3 983 813 3 816 1.793 6 1.799

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.182 26 3.208 3.144 15 3.159 6.326 41 6.367

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 8,10 4,75 6,44

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO

Page 115: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 0 4 2 0 2 6 0 6

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 3 1 4 1 0 1 4 1 5

Melayu Kota Piring 9 2 11 5 0 5 14 2 16

Mekar Baru 2 2 4 3 1 4 5 3 8

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2 0 2 3 0 3 5 0 5

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4 1 5 2 0 2 6 1 7

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 6 30 16 1 17 40 7 47

7,54 1,89 9,43 5,09 0,32 5,41 6,32 1,11 7,43

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI ANAK

BALITABALITA

LAKI - LAKINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

PEREMPUAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITA

Page 116: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 8

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.631 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 959 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Melayu Kota Piring 753 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2

Mekar Baru 547 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 1 3 0 3 1 4

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 643 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.793 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6.326 0 2 0 2 0 0 0 0 0 4 2 6 0 6 2 8

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 126,46

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

LAHIR HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

Page 117: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 9

NO KECAMATANJUMLAH PENDUDUK <15

TAHUN

JUMLAH KASUS AFP (NON

POLIO)

AFP RATE

(NON POLIO)

1 2 4 5 6

1 TANJUNGPINANG BARAT 14.272 0 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR 25.709 1 3,89

3 TANJUNGPINANG KOTA 5.393 0 0,00

4 BUKIT BESTARI 16.323 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 61.697 1 1,62

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 58.455

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 118: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 10

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 29.320 28.771 58.091 16 5 21 0 0 0 16 5 21 54,57 17,38 36,15 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 18.189 17.540 35.729 20 8 28 0 0 0 20 8 28 109,96 45,61 78,37 0 0 0

Melayu Kota Piring 14.350 13.938 28.288 4 5 9 0 0 0 4 5 9 27,87 35,87 31,82 1 0 1

Mekar Baru 10.690 10.082 20.772 5 8 13 0 0 0 5 8 13 46,77 79,35 62,58 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.203 11.211 23.414 2 3 5 0 0 0 2 3 5 16,39 26,76 21,35 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.504 31.120 62.624 30 14 44 0 0 0 30 14 44 95,23 44,99 70,26 1 0 1

RSUD Kota TPI 30 10 40 30 10 40 2 1 3

RUMKITAL 16 6 22 16 6 22 1 1 2

RSUD Prov. Kepri 14 13 27 14 13 27 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 116.256 112.662 228.918 137 72 209 0 0 0 137 72 209 117,84 63,91 91,30 5 2 7

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 117,84 63,91 91,30 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 4,30 1,78 3,06

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 228918

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI

(PER 100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN

AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK

KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +

KASUS LAMA

Page 119: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 48 47 95 85 75 160 16 5 21 33,33 10,64 22,11

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 29 27 56 69 50 119 20 8 28 68,97 29,63 50,00

Melayu Kota Piring 23 23 46 74 61 135 4 5 9 17,39 21,74 19,57

Mekar Baru 16 15 31 23 27 50 5 8 13 31,25 53,33 41,94

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 20 18 38 27 23 50 2 3 5 10,00 16,67 13,16

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 51 50 101 165 104 269 30 14 44 58,82 28,00 43,56

RSUD Kota TPI 354 212 566 30 10 40

RUMKITAL 140 111 251 16 6 22

RSUD Prov. Kepri 134 78 212 14 13 27

JUMLAH (KAB/KOTA) 187 180 367 1.071 741 1.812 137 72 209 73,26 40,00 56,95

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN

KASUS BARU KLINIS (SUSPEK)

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

TB PARU

ANGKA PENEMUAN

KASUS (CDR)BTA (+)

Page 120: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 23 17 40 20 86,96 14 82,35 34 85,00 1 4,35 0 0,00 1 2,50 91,30 82,35 87,50

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 22 7 29 22 100 7 100,00 29 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100,00 100,00

Melayu Kota Piring 4 6 10 3 75 5 83 8 80 0 0,00 0 0,00 0 0,00 75 83 80

Mekar Baru 10 7 17 10 100 6 86 16 94 0 0,00 1 14,29 1 5,88 100 100 100

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1 1 2 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 100,00 1 100,00 1 50,00 100 100,00 50,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 34 13 47 32 94 13 100 45 96 0 0,00 0 0,00 1 2,13 94 100 98

RSUD Kota TPI 5 6 11 2 40 1 17 3 27 1 20,00 0 0,00 1 9,09 60 17 36

RUMKITAL 15 9 24 15 100 4 44 19 79 0 0,00 2 22,22 2 8,33 100 67 88

RSUD Prov. Kepri 3 1 4 - - - - - - 1 - 0 - 1 - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 117 67 184 104 88,89 50 74,63 154 83,70 4 3,42 4 5,97 8 4,35 92,31 80,60 88,04

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PUSKESMAS

TB PARU

BTA (+) DIOBATIANGKA KESUKSESAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

KESEMBUHAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

L L + P

PENGOBATAN LENGKAP

L P

NO KECAMATAN

Page 121: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3587 3510 7.097 359 351 710 87 24,3 77 21,9 164 23,1

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2126 2044 4.170 213 204 417 21 9,9 20 9,8 41 9,8

Melayu Kota Piring 1748 1684 3.432 175 168 343 16 9,2 11 6,5 27 7,9

Mekar Baru 1210 1128 2.338 121 113 234 21 17,4 18 16,0 39 16,7

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1454 1345 2.799 145 135 280 5 3,4 2 1,5 7 2,5

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3788 3717 7.505 379 372 751 18 4,8 26 7,0 44 5,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.913 13.428 27.341 1.391 1.343 2.734 168 12,08 154 11,5 322 11,78

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN

Page 122: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 14

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KOTA TANJUNGPINANG 86 108 194 37 24 61 71 1.486 1.557 17 14 31

JUMLAH (KAB/KOTA) 86 108 194 37 24 61 71 1.486 1.557 17 14 31

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT

AIDS

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN

KABUPATEN/KOTAINFEKSI MENULAR SEKSUAL

LAINNYAA I D S

JUMLAH KASUS BARU

NO H I V

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 123: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 15

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 UTD 4.652 402 5.054 4.652 100 402 100 5.054 100 3 0,06 0 0,00 3 0,06

JUMLAH 4.652 402 5.054 4.652 100 402 100 5.054 100 3 0,06 0 0,00 3 0,06

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN

NOUNIT TRANSFUSI

DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA

L P

POSITIF HIV

Page 124: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 16

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 29.320 28.771 58.091 1.205 1.182 2.388 364 30,21 326 27,57 690 28,90

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 18.189 17.540 35.729 748 721 1.468 200 26,75 203 28,16 403 27,44

Melayu Kota Piring 14.350 13.938 28.288 590 573 1.163 227 38,49 199 34,74 426 36,64

Mekar Baru 10.690 10.082 20.772 439 414 854 197 44,84 189 45,61 386 45,21

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.203 11.211 23.414 502 461 962 171 34,09 159 34,51 330 34,29

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.504 31.120 62.624 1.295 1.279 2.574 296 22,86 425 33,23 721 28,01

Luar Daerah ( Bintan) 9 11 20

JUMLAH (KAB/KOTA) 483.207 112.662 228.918 4.778 4.630 9.409 1.464 30,64 1.512 32,65 2.976 31,63

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

DIARE

JUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

DIARE DITANGANI

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

Page 125: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 17

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1,72 0,00 0,87

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah

JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering

0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN

KASUS BARU

Page 126: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 18

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

L P L+P P L+P

CACAT TINGKAT 2

KASUS BARU

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

LNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 127: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 19

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 1 0 1 0 1 1

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 1 1 2 1 1 2

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 2 0 2 0 0 0 2 0 2

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 1 0 1 1 0 1

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1 0 1 0 1 1 1 1 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 0 3 3 2 5 5 3 8

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,43 0,27 0,35

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

PB MB JUMLAH

Page 128: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 20

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

-1 -2

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 1 100 2 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 0 0 0 1 0 2 1 3 2 100 1 100 3 100

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2

X = tahun data.

PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + P

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

L + P

RFT MB

L PL P

PENDERITA PB

Page 129: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 21

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) - - -

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

PERTUSIS

Page 130: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 22

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

Page 131: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan
Page 132: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 23

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 36 15 51 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 20 14 34 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 4 8 12 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 10 10 20 1 0 1 10,00 0 5

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2 5 7 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 26 18 44 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 98 70 168 1 0 1 10,00 0,00 0,60

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 84,30 62,13 73,39

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 133: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 24

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 64 13 20,31 0 0 0 11 2 13 0 0 0 0,00 0,00 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 126 7 5,56 0 0 0 4 3 7 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Melayu Kota Piring 35 1 2,86 0 0 0 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0,00 0,00

Mekar Baru 47 3 6,38 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 31 3 9,68 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 166 8 4,82 0 0 0 6 2 8 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 469 35 7,46 0 0 0 25 10 35 0 0 0 0,00 0,00 0,00

0,22 0,09 0,15

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

CFRMENINGGAL

MALARIA

SEDIAAN DARAH

DIPERIKSA POSITIF % POSITIF

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA

DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH POSITIF

TANPA PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH

NO KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

PUSKESMAS

Page 134: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 25

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 135: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 26

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 753 878 1.631 753 100,00 878 100,00 1.631 100,00 10 1,33 9 1,03 19 1,16

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 476 483 959 476 100,00 483 100,00 959 100,00 11 2,31 7 1,45 18 1,88

Melayu Kota Piring 376 377 753 376 100,00 377 100,00 753 100,00 3 0,80 10 2,65 13 1,73

Mekar Baru 280 267 547 280 100,00 267 100,00 547 100,00 10 3,57 7 2,62 17 3,11

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 317 326 643 317 100,00 326 100,00 643 100,00 7 2,21 1 0,31 8 1,24

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 980 813 1.793 980 100,00 813 100,00 1.793 100,00 19 1,94 16 1,97 35 1,95

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.182 3.144 6.326 3.182 100,00 3.144 100,00 6.326 100,00 60 1,89 50 1,59 110 1,74

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

L

Page 136: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 27

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 2.232 2.282 4.514 60 2,69 57 2,50 117 2,59 2.167 97,09 2.222 97,37 4.389 97,23 5 0,22 3 0,13 8 0,18 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 1.415 1.189 2.604 14 0,99 24 2,02 38 1,46 1.386 97,95 1.161 97,65 2.547 97,81 10 0,71 4 0,34 14 0,54 5 0,35 0 0,00 5 0,19

Melayu Kota Piring 1.151 1.139 2.290 40 3,48 43 3,78 83 3,62 1.107 96,18 1.088 95,52 2.195 95,85 3 0,26 5 0,44 8 0,35 1 0,09 3 0,26 4 0,17

Mekar Baru 834 812 1.646 16 1,92 12 1,48 28 1,70 816 97,84 797 98,15 1.613 98,00 2 0,24 2 0,25 4 0,24 0 0,00 1 0,12 1 0,06

3 TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis 324 301 625 1 0,31 3 1,00 4 0,64 314 96,91 294 97,67 608 97,28 5 1,54 3 1,00 8 1,28 4 1,23 1 0,33 5 0,80

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.726 2.694 5.420 4 0,15 3 0,11 7 0,13 2.710 99,41 2.683 99,59 5.393 99,50 7 0,26 3 0,11 10 0,18 5 0,18 5 0,19 10 0,18

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.682 8.417 17.099 135 1,55 142 1,69 277 1,62 8.500 97,90 8.245 97,96 16.745 97,93 32 0,37 20 0,24 52 0,30 15 0,17 10 0,12 25 0,15

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PUSKESMAS

P

GIZI KURANG BB/TB

L+PL P L P

BALITA DITIMBANG

BALITA

L+P

GIZI BAIK BB/TB

L L+P

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

GIZI LEBIH BB/TB

P

NOGIZI BURUK BB/TB

L

KECAMATAN

L+P

Page 137: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 28

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT

YANKES%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.718 99,48 1.609 93,17 1.650 1.640 99,39 1.571 1.640 104,39

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 1.155 113,91 991 97,73 969 963 99,38 923 963 104,33

Melayu Kota Piring 835 831 99,52 792 94,85 797 759 95,23 760 759 99,87

Mekar Baru 569 577 101,41 541 95,08 543 548 100,92 518 548 105,79

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 677 99,41 647 95,01 651 644 98,92 619 644 104,04

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.826 1.809 99,07 1.777 97,32 1.744 1.799 103,15 1.662 1.799 108,24

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.652 6.767 101,73 6.357 95,57 6.354 6.353 99,98 6.053 6.353 104,96

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN

PUSKESMASNO KECAMATAN

IBU HAMIL

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 138: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 29

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.713 99,2 1.713 99,2 1.582 91,6 1.555 90,0 1.586 91,8 6.436 372,7

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 1.092 107,7 880 86,8 256 25,2 99 9,8 401 39,5 1.636 161,3

Melayu Kota Piring 835 755 90,4 706 84,6 0 0 0 0 0 0 706 84,6

Mekar Baru 569 106 18,6 133 23,4 34 6,0 47 8,3 81 14,2 295 51,8

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 96 14,1 77 11,3 0 0 0 0 217 31,9 294 43,2

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.826 1.805 98,8 1.153 63,1 208 11,4 205 11,2 216 11,8 1.782 97,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.652 5.567 83,69 4.662 70,08 2.080 31,27 1.906 28,65 2.501 37,60 11.149 167,60

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

JUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 139: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 30

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 1718 99,48 1615 93,51

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 1155 113,91 1066 105,13

Melayu Kota Piring 835 831 99,52 830 99,40

Mekar Baru 569 577 101,41 478 84,01

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 677 99,41 613 90,01

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1826 1809 99,07 1755 96,11

JUMLAH (KAB/KOTA) 6652 6767 101,73 6357 95,57

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 140: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 31

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 345 349 101,04 753 878 1631 113 132 245 111 98,27 116 88,08 227 92,79

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 203 112 55,23 476 483 959 71 72 144 23 32,21 16 22,08 39 27,11

Melayu Kota Piring 835 167 184 110,18 376 377 753 56 57 113 20 35,46 12 21,22 32 28,33

Mekar Baru 569 114 63 55,36 280 267 547 42 40 82 9 21,43 12 29,96 21 25,59

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 136 71 52,13 317 326 643 48 49 96 11 23,13 12 24,54 23 23,85

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1826 365 430 117,74 980 813 1793 147 122 269 115 78,23 112 91,84 227 84,40

JUMLAH (KAB/KOTA) 6652 1330 1209 90,87 3.182 3144 6326 477 472 949 289 60,55 280 59 569 59,96

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL

RISTI/

KOMPLIKAS

I

PERKIRAAN

NEONATAL

RISTI/KOMPLIKASI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

L + PL P

BUMIL

RISTI/KOMPLIKASI

DITANGANI

Page 141: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 32

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 610 76,83 616 79,28 1226 78,04 2.793 2.733 5.526 2758 98,75 2583 94,51 5341 96,65 1.571 1.640 104,39

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 383 81,32 354 78,32 737 79,85 1.655 1.592 3247 1395 84,29 1244 78,14 2639 81,28 923 963 104,33

Melayu Kota Piring 387 373 760 344 88,89 342 91,69 686 90,26 1.361 1.311 2672 1235 90,74 1215 92,68 2450 91,69 760 759 99,87

Mekar Baru 268 250 518 268 100,00 250 100,00 518 100,00 942 878 1820 602 63,91 588 66,97 1190 65,38 518 548 105,79

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 227 70,50 221 74,41 448 72,37 1.132 1.048 2180 932 82,33 883 84,26 1815 83,26 619 644 104,04

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 741 88,32 722 87,73 1463 88,03 2.949 2.894 5843 2522 85,52 2502 86,45 5024 85,98 1.662 1.799 108,24

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 2573 83,51 2505 84,29 5078 83,89 10.832 10.456 21.288 9444 87,19 9015 86,22 18459 86,71 6.053 6353 104,96

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A

VIT A

MENDAPAT JUMLAH

L P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHL + P

JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X

Page 142: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 33

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL %KON

DOM %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 TANJUNGPINANG BARAT 311 2,86 22 0,20 114 1,05 490 4,50 937 8,60 5.401 49,60 4.283 39,33 269 2,47 0 0,00 0 0,00 9.953 91,40 10.890 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR 375 3,17 1 0,01 126 1,07 518 4,38 1.020 8,62 6.410 54,19 4.250 35,93 149 1,26 0 0,00 0 0,00 10.809 91,38 11.829 100

3 TANJUNGPINANG KOTA 297 7,79 1 0,03 20 0,52 504 13,21 822 21,55 1.684 44,14 1.207 31,64 102 2,67 0 0,00 0 0,00 2.993 78,45 3.815 100

4 BUKIT BESTARI 1.071 9,16 3 0,03 182 1,56 1.610 13,78 2.866 24,52 4.262 36,47 3.309 28,31 1.250 10,70 0 0,00 0 0,00 8.821 75,48 11.687 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.054 5,37 27 0,07 442 1,16 3.122 8,17 5.645 14,77 17.757 46,46 13.049 34,14 1.770 4,63 0 0,00 0 0,00 32.576 85,23 38.221 100

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN

MKJP +

NON

MKJP

%

MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN

NON MKJP

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 143: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 34

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 TANJUNGPINANG BARAT 34 1,30 0 0,00 0 0,00 64 2,46 98 3,76 1.566 60,09 850 32,62 92 3,53 0 0,00 0 0 2.508 96,24 2.606 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR 23 1,30 1 0,06 6 0,34 52 2,94 82 4,64 956 54,04 712 40,25 19 1,07 0 0,00 0 0 1.687 95,36 1.769 100

3 TANJUNGPINANG KOTA 20 1,81 0 0,00 0 0,00 153 13,85 173 15,66 877 79,37 54 4,89 1 0,09 0 0,00 0 0 932 84,34 1.105 100

4 BUKIT BESTARI 96 15,12 0 0,00 3 0,47 53 8,35 152 24 383 60,31 100 15,75 0 0,00 0 0,00 0 0 483 76,06 635 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 173 2,83 1 0,02 9 0,15 322 5,27 505 8,26 3.782 61,85 1.716 28,06 112 1,83 0 0,00 0 0 5.610 91,74 6.115 100

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN

NON MKJPMKJP +

NON

MKJP

%

MKJP +

NON

MKJP

NO KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 144: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT 13.268 2.606 19,64 10.890 82,08

2 TANJUNGPINANG TIMUR 19.288 1.769 9,17 11.829 61,33

3 TANJUNGPINANG KOTA 4.950 1.105 22,32 2.703 54,61

4 BUKIT BESTARI 14.440 635 4,40 11.687 80,93

JUMLAH (KAB/KOTA) 51.946 6.115 11,77 37.109 71,44

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 145: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 36

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 753 878 1.631 753 100,00 878 100,00 1.631 100,00 708 94,02 847 96,47 1.555 95,34

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 476 483 959 476 100,00 483 100,00 959 100,00 460 96,64 460 95,24 920 95,93

Melayu Kota Piring 376 377 753 376 100,00 377 100,00 753 100,00 353 93,88 353 93,63 706 93,76

Mekar Baru 280 267 547 280 100,00 267 100,00 547 100,00 260 92,86 250 93,63 510 93,24

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 317 326 643 317 100,00 326 100,00 643 100,00 289 91,17 300 92,02 589 91,60

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 980 813 1.793 980 100,00 813 100,00 1.793 100,00 978 99,80 795 97,79 1.773 98,88

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.182 3.144 6.326 3.182 100,00 3.144 100,00 6.326 100,00 3.048 95,79 3.005 95,58 6.053 95,68

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)

L

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

Page 146: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 37

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 216 27,20 190 24,45 406 25,84

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 420 89,17 372 82,30 792 85,81

Melayu Kota Piring 387 373 760 173 44,70 172 46,11 345 45,39

Mekar Baru 268 250 518 196 73,13 198 79,20 394 76,06

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 243 75,47 211 71,04 454 73,34

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 328 39,09 323 39,25 651 39,17

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 1.576 51,15 1.466 49,33 3.042 50,26

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

P L + PL

Page 147: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 38

1 2 3 4 5 6

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100

Melayu Kota Piring 2 2 100

Mekar Baru 1 1 100

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 18 100

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 148: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 39

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 714 89,924 700 90,09 1.414 90,01 702 88,413 685 88,16 1.387 88,29 702 88,413 685 88,16 1.387 88 1,68 2,14 1,91

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 424 90,021 408 90,265 832 90,14 424 90,021 408 90,265 832 90,14 422 89,597 407 90,044 829 90 0,47 0,25 0,36

Melayu Kota Piring 387 373 760 351 90,698 334 89,544 685 90,13 349 90,181 341 91,421 690 90,79 328 84,755 327 87,668 655 86 6,55 2,10 4,38

Mekar Baru 268 250 518 277 103,36 266 106,4 543 104,83 283 105,6 267 106,8 550 106,18 302 112,69 273 109,2 575 111 -9,03 -2,63 -5,89

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 262 81,366 274 92,256 536 86,59 246 76,398 295 99,327 541 87,40 257 79,814 278 93,603 535 86 1,91 -1,46 0,19

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 916 109,18 695 84,447 1.611 96,93 908 108,22 731 88,821 1.639 98,62 875 104,29 790 95,99 1.665 100 4,48 -13,67 -3,35

JUMLAH (KAB/KOTA) 3081 2972 6053 2.944 95,55 2.677 90,07 5.621 92,86 2.912 94,51 2.727 91,76 5.639 93,16 2.886 93,67 2.760 92,87 5.646 93,28 1,97 -3,10 -0,44

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

L + P L P L + PNO KECAMATAN

L PPUSKESMAS

JUMLAH BAYI

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + P

Page 149: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 40

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO3

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 729 91,81 746 96,01 1.475 93,89 707 89,04 692 89,06 1.399 89,05

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 450 95,54 433 95,80 883 95,67 424 90,02 406 89,82 830 89,92

Melayu Kota Piring 387 373 760 373 96,38 355 95,17 728 95,79 349 90,18 335 89,81 684 90,00

Mekar Baru 268 250 518 268 100,00 266 106,40 534 103,09 286 106,72 279 111,60 565 109,07

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 260 80,75 259 87,21 519 83,84 257 79,81 294 98,99 551 89,01

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 925 110,25 792 96,23 1.717 103,31 925 110,25 747 90,77 1.672 100,60

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 3.005 97,53 2.851 95,93 5.856 96,75 2.948 95,68 2.753 92,63 5.701 94,18

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

P L + P L

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

P L + PL

Page 150: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 41

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 765 750 1515 33 4,31 32 4,27 65 4,29

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 423 397 820 263 62,17 249 62,72 512 62,44

Melayu Kota Piring 359 353 712 180 50,14 173 49,01 353 49,58

Mekar Baru 241 219 460 21 8,71 26 11,87 47 10,22

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 213 198 411 46 21,60 29 14,65 75 18,25

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 747 715 1462 74 9,91 67 9,37 141 9,64

JUMLAH (KAB/KOTA) 2748 2632 5380 617 22,45 576 21,88 1193 22,17

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

NO KECAMATAN

Page 151: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 42

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 3 7 4 3 7 100,00 100,00 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 10 2 12 10 2 12 100,00 100,00 100,00

Melayu Kota Piring 5 5 10 5 5 10 100,00 100,00 100,00

Mekar Baru 2 1 3 2 1 3 100,00 100,00 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 5 1 6 5 1 6 100,00 100,00 100,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 10 5 15 10 5 15 100,00 100,00 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 36 17 53 36 17 53 100,00 100,00 100,00

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN

%KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 6-23 BULAN

DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO

Page 152: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 43

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.793 2.733 5.526 828 29,65 888 32,49 1.716 31,05

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.655 1.592 3.247 1.306 78,91 1.215 76,32 2.521 77,64

Melayu Kota Piring 1.361 1.311 2.672 252 18,52 248 18,92 500 18,71

Mekar Baru 942 878 1.820 663 70,38 716 81,55 1.379 75,77

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.132 1.048 2.180 579 51,15 553 52,77 1.132 51,93

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.949 2.894 5.843 507 17,19 543 18,76 1.050 17,97

JUMLAH (KAB/KOTA) 10.832 10.456 21.288 4.135 38,17 4.163 39,81 8.298 38,98

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

L

Page 153: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 44

L P L+P JUMLAH %JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.587 3.510 7.097 2.232 62,22 2.282 65,01 4.514 63,60 890 39,87 978 42,86 1.868 41,38 12 0,54 9 0,39 21 0,47

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.126 2.044 4.170 1.415 66,56 1.189 58,17 2.604 62,45 1.079 76,25 865 72,75 1.944 74,65 13 0,92 2 0,17 15 0,58

Melayu Kota Piring 1.748 1.684 3.432 1.151 65,85 1.139 67,64 2.290 66,72 900 78,19 923 81,04 1.823 79,61 2 0,17 8 0,70 10 0,44

Mekar Baru 1.210 1.128 2.338 834 68,93 812 71,99 1.646 70,40 405 48,56 389 47,91 794 48,24 2 0,24 2 0,25 4 0,24

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.454 1.345 2.799 324 22,28 301 22,38 625 22,33 178 54,94 158 52,49 336 53,76 5 1,54 8 2,66 13 2,08

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3.788 3.717 7.505 2.726 71,96 2.694 72,48 5.420 72,22 1.497 54,92 1.483 55,05 2.980 54,98 11 0,40 9 0,33 20 0,37

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.913 13.428 27.341 8.682 62,40 8.417 62,68 17.099 62,54 4.949 57,00 4.796 56,98 9.745 56,99 45 0,52 38 0,45 83 0,49

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

L+P

BALITA

BGM

L+P L P

DITIMBANG BB NAIK

L P

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA

LL+P

Page 154: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 45

BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 5 0 5 5 100,00 0 0,00 5 100,00

Melayu Kota Piring 1 3 4 1 100,00 3 100,00 4 100,00

Mekar Baru 0 1 1 0 0,00 1 0,00 1 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 1 5 4 100,00 1 100,00 5 100,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 10 5 100,00 5 100,00 10 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 10 25 15 100,00 10 100,00 25 100,00

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASL

JUMLAH

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

P L + P

MENDAPAT PERAWATAN

Page 155: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 46

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 442 422 864 394 89,14 382 90,52 776 89,81

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 372 357 729 353 94,89 332 93,00 685 93,96

Melayu Kota Piring 288 261 549 260 90,28 249 95,40 509 92,71

Mekar Baru 243 247 490 222 91,36 224 90,69 446 91,02

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 219 193 412 159 72,60 171 88,60 330 80,10

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 731 627 1.358 666 91,11 556 88,68 1.222 89,99

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.295 2.107 4.402 2.054 89,50 1.914 90,84 3.968 90,14

89,50 90,84 90,14

Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT

L + P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P

Page 156: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 47

MURID SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,00 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.515 2.356 4.871 394 28,04 382 27,66 776 15,93

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.871 1.812 3.683 353 18,87 332 18,32 685 18,60

Melayu Kota Piring 1.629 1.452 3.081 260 15,96 249 17,15 509 16,52

Mekar Baru 1.283 1.206 2.489 222 17,30 224 18,57 446 17,92

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.405 1.381 2.786 191 13,59 171 12,38 362 12,99

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.584 4.837 9.421 666 14,53 556 11,49 1.222 12,97

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.287 13.044 26.331 2.086 15,70 1.914 14,67 4.000 15,19

Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

KECAMATAN PUSKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

L

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO

Page 157: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 48

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.778 2.249 5.027 2.316 83,37 1.941 86,31 4.257 84,68

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.784 1.601 3.385 1.097 61,49 1.517 94,75 2.614 77,22

Melayu Kota Piring 1.224 1.561 2.785 912 74,51 1.284 82,25 2.196 78,85

Mekar Baru 889 1.008 1.897 442 49,72 642 63,69 1.084 57,14

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2.320 2.731 5.051 1.898 81,81 2.298 84,15 4.196 83,07

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.902 3.187 6.089 2.814 96,97 2.988 93,76 5.802 95,29

JUMLAH (KAB/KOTA) 11.897 12.337 24.234 9.479 79,68 10.670 86,49 20.149 83,14

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluarga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 158: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 49

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0

4 PUSKESMAS PERAWATAN 1 1 100

5 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 100,00

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 159: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 50

YANG TERSERANG

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Suspect Difteri 1 1 8 8 16 1 0 1 12,5 0 6,25 0 0 0 0 0 0

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH

DESA

CFR (%)NO

Page 160: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 51

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN

DESA/KELURAHAN

KLB PER JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DITANGANI <24

JAM%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 1 0,25 1 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 0 0,00 0 0

Melayu Kota Piring 2 0 0,00 0 0

Mekar Baru 1 0 0,00 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 0 0,00 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 0 0,00 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 1 0,06 1 100

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

NO PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELURAHANKECAMATAN

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 161: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 52

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30 61 91 184 241 425 0,16 0,25 0,21

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 26 48 74 150 262 412 0,17 0,18 0,18

Melayu Kota Piring 0 10 10 39 53 92 0,00 0,19 0,11

Mekar Baru 36 75 111 128 180 308 0,28 0,42 0,36

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1 4 5 40 50 90 0,03 0,08 0,06

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 30 39 69 380 541 921 0,08 0,07 0,07

JUMLAH (KAB/ KOTA) 123 237 360 921 1327 2248 0,13 0,18 0,16

Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 162: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 53

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 17 17 100 17 100 2515 2356 4871 438 17,42 404 17,15 842 17,29 55 50 105 30 54,55 22 44,00 52 49,52

2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 8 8 100 8 100 1871 1812 3683 353 18,87 332 18,32 685 18,60 50 44 94 117 234,00 218 495,45 335 356,38

Melayu Kota Piring 7 7 100 7 100 1629 1452 3081 260 15,96 249 17,15 509 16,52 60 27 87 16 26,67 5 18,52 21 24,14

Mekar Baru 8 8 100 8 100 1283 1206 2489 21 1,64 39 3,23 60 2,41 20 30 50 13 65,00 21 70,00 34 68,00

3 TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis 12 12 100 12 100 1405 1381 2786 191 13,59 171 12,38 362 12,99 32 37 69 10 31,25 8 21,62 18 26,09

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 20 20 100 20 100 4584 4837 9421 666 14,53 556 11,49 1222 12,97 468 446 914 8 1,71 13 2,91 21 2,30

JUMLAH (KAB/ KOTA) 72 72 100,00 72 100 13287 13044 26331 1929 14,52 1751 13,42 3680 13,98 685 634 1319 194 28,32 287 45,27 481 36,47

Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH MURID

SD/MI

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

%

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

%

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

Page 163: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 54

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH

KEGIATAN PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN MASSA

1 2 3 4 5

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 159 9

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 313 11

Melayu Kota Piring 92 10

Mekar Baru 50 11

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 409 17

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 274 16

SUB JUMLAH I 1297 74

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 25 0

2 Rumah Sakit 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1322 74

Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 164: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 55

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 29.320 28.771 58.091 3.463 3.463 6.926 1.353 1.354 2.707 4.306 4.007 8.313 1.133 1.150 2.283 10.255 9.974 20.229 34,98 34,67 34,82

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 18.189 17.540 35.729 3.741 3.863 7.604 0 0 0 3.381 3.204 6.585 302 332 634 7.424 7.399 14.823 40,82 42,18 41,49

Melayu Kota Piring 14.350 13.938 28.288 554 727 1.281 0 0 0 2.291 2.254 4.545 277 292 569 3.122 3.273 6.395 21,76 23,48 22,61

Mekar Baru 10.690 10.082 20.772 478 552 1.030 0 0 0 1.829 1.722 3.551 266 244 510 2.573 2.518 5.091 24,07 24,98 24,51

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.203 11.211 23.414 131 160 291 0 0 0 3.465 3.176 6.641 271 250 521 3.867 3.586 7.453 31,69 31,99 31,83

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.504 31.120 62.624 3.549 4.165 7.714 248 177 425 4.465 4.372 8.837 1.360 1.309 2.669 9.622 10.023 19.645 30,54 32,21 31,37

JUMLAH (KAB/KOTA) 116.256 112.662 228.918 11.916 12.930 24.846 1.601 1.531 3.132 19.737 18.735 38.472 3.609 3.577 7.186 36.863 36.773 73.636

PERSENTASE (KAB/KOTA) 10,25 11,48 10,85 1,38 1,36 1,37 16,98 16,63 16,81 3,10 3,17 3,14 31,71 32,64 32,17 31,71 32,64 32,17

Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

%JUMLAH PENDUDUK

ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

ASKESKIN/JAMKESMAS JAMKESDA JUMLAH

Page 165: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.793 3.772 7.565 4.306 113,52 4.007 106,23 8.313 109,89 3.500 92,28 3.602 95,49 7.102 93,88 1.245 32,82 1.567 41,54 2.812 37,17

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.815 2.811 5.626 3.381 120,11 3.204 113,98 6.585 117,05 2.692 95,63 3.230 114,91 5.922 105,26 465 16,52 548 19,49 1.013 18,01

Melayu Kota Piring 1.798 1.762 3.560 2.291 127,42 2.254 127,92 4.545 127,67 1.541 85,71 2.368 134,39 3.909 109,80 318 17,69 340 19,30 658 18,48

Mekar Baru 1.486 1.407 2.893 1.829 123,08 1.722 122,39 3.551 122,74 1.069 71,94 1.668 118,55 2.737 94,61 203 13,66 260 18,48 463 16,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2.970 2.718 5.688 3.465 116,67 3.176 116,85 6.641 116,75 1.802 60,67 2.299 84,58 4.101 72,10 132 4,44 162 5,96 294 5,17

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.543 4.544 9.087 4.465 98,28 4.372 96,21 8.837 97,25 3.798 83,60 5.197 114,37 8.995 98,99 600 13,21 710 15,63 1.310 14,42

2.512 2.512 5.024

17.405 17.014 34.419 19.737 113,40 18.735 110,12 38.472 111,78 14.402 82,75 18.364 107,93 32.766 95,20 5.475 31,46 6.099 35,85 11.574 33,63

Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

L P L + P L + PL P

TABEL 56

P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO

L + P L

JUMLAH YANG ADAPELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

JUMLAH (KAB/KOTA)

KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS

Page 166: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 57

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.793 3.772 7.565 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.815 2.811 5.626 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Melayu Kota Piring 1.798 1.762 3.560 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Mekar Baru 1.486 1.407 2.893 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2.970 2.718 5.688 50 1,68 42 1,55 92 1,62 25 0,84 63 2,32 88 1,55

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.543 4.544 9.087 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

1.868 1.869 3.737

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.405 17.014 34.419 50 0,29 42 0,25 92 0,27 1.893 10,88 1.932 11,36 3.825 11,11

Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

L P L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

L P L + P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

Page 167: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 58

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Tanjungpinang 22.222 28.523 50.745 0 228 228 4 0 4

2 Puskesmas Batu 10 10.429 11.184 21.613 0 0 0 0 0 0

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 3.780 6.400 10.180 0 0 0 6 1 7

4 Puskesmas Mekar Baru 5.433 6.234 11.667 0 0 0 2 0 2

5 Puskesmas Kampung Bugis 5.656 6.141 11.797 33 91 124 1 1 2

6 Puskesmas Sei Jang 20.989 35.981 56.970 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I 68.509 94.463 162.972 33 319 352 13 2 15

1 RSUD Kota Tanjungpinang 14.004 13.968 27.972 2.182 2.428 4.610 0 0 0

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 1.103 986 2.089 2.914 3.712 6.626 713 673 1.386

3 RSUD Prov. Kepri 9.747 12.166 21.913 1.316 2.075 3.391 0 0 0

SUB JUMLAH II 24.854 27.120 51.974 6.412 8.215 14.627 713 673 1.386

JUMLAH (KAB/KOTA) 93.363 121.583 214.946 6.445 8.534 14.979 726 675 1.401

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 116.256 112.662 228.918 116.256 112.662 228.918

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 80,31 107,92 93,90 5,54 7,57 6,54

Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

Sumber: 3. RS se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013.

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 168: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 59

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 3.739 3.738 7.477 168 168 336 69 69 138 44,9 44,9 44,9 18,5 18,5 18,5

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 165 2.973 3.111 6.084 82 62 144 40 36 76 27,6 19,9 23,7 13,5 11,6 12,5

3 RSUD Prov. Kepri Umum 78 1.283 1.922 3.205 72 77 149 40 25 65 56,1 40,1 46,5 31,2 13,0 20,3

398 7.995 8.771 16.766 322 307 629 149 130 279 40,28 35,00 37,52 18,64 14,82 16,64

Sumber: RSUD Kota Tanjungpinang, RUMKITAL dan RSUD Prov. Kepri

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

NO NAMA RUMAH SAKITa

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRJENIS RS

bPASIEN KELUAR MATI

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWAT

Page 169: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 60

PASIEN

KELUAR

(HIDUP +

MATI)

PASIEN

KELUAR

MATI

PASIEN

KELUAR

MATI ≥ 48

JAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 7.477 336 138 35.399 62,57 4,73 2,83

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 165 6.084 144 76 18.754 31,14 3,08 6,82

3 RSU Prov. Kepri Umum 78 3.205 149 65 13.017 45,72 4,06 4,82

398 16.766 629 279 67.170 46,24 4,01 4,66

Sumber: RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa

JENIS RSb

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

JUMLAH PASIEN

JUMLAH HARI

PERAWATANBOR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

LOS TOI

KABUPATEN/KOTA

Page 170: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 12.967 8.159 62,92 3.640 44,61

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 8.674 8.440 97,30 5.742 68,03

Melayu Kota Piring 6.528 3.374 51,69 1.853 54,92

Mekar Baru 5.056 4.050 80,10 2.938 72,54

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 5.909 5.535 93,67 3.557 64,26

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 14.334 12.587 87,81 4.762 37,83

53.468 42.145 78,82 22.492 53,37

Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

JUMLAH (KAB/KOTA)

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

RUMAH TANGGA

TABEL 61

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 171: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

JUMLAH YANG

ADA

JUMLAH YANG

DIPERIKSA% DIPERIKSA

JUMLAH YANG

SEHAT

% RUMAH

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.432 2.338 20,45 2.130 91,10

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 9.044 7.638 84,45 6.995 91,58

Melayu Kota Piring 5.753 2.410 41,89 2.410 100,00

Mekar Baru 4.824 1.897 39,32 1.873 98,73

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.791 1.363 35,95 796 58,40

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 12.746 1.972 15,47 1.511 76,62

JUMLAH (KAB/KOTA) 47.590 17.618 37,02 15.715 89,20

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH

KOTA TANJUNGPINANGTAHUN 2013

Page 172: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 63

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA*

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.419 48.095 421,18 39.955 83,08

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 8.071 24.740 306,53 21.858 88,35

Melayu Kota Piring 5.173 23.971 463,39 21.778 90,85

Mekar Baru 4.824 11.688 242,29 9.711 83,09

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 5.463 40.822 747,25 34.330 84,10

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 15.163 55.454 365,72 46.358 83,60

JUMLAH ( KAB/KOTA) 50.113 204.770 408,62 173.990 84,97

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

* Jumlah kunjungan pemeriksaan

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH

RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 173: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 64

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 16621 3157 18,99 0 0,00 875 27,72 0 0,00 2248 71,21 0 0,00 0 0,00 34 1,08 3157 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 6942 1663 23,96 0 0,00 50 3,01 0 0,00 1275 76,67 0 0,00 38 2,29 0 0,00 1363 81,96

Melayu Kota Piring 8339 2410 28,90 0 0,00 801 33,24 0 0,00 1609 66,76 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2410 100,00

Mekar Baru 4824 1897 39,32 0 0,00 236 12,44 0 0,00 1661 87,56 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1897 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 6479 1478 22,81 0 0,00 523 35,39 0 0,00 790 53,45 0 0,00 1 0,07 164 11,10 1478 100,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 14319 2331 16,28 0 0,00 190 8,15 0 0,00 1763 75,63 0 0,00 0 0,00 378 16,22 2331 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 57524 12936 22,49 0 0,00 2675 20,68 0 0,00 9346 72,25 0 0,00 39 0,30 576 4,45 12636 97,68

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH

KELUARGA

YANG ADA

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER AIR

BERSIHNYA

%

KELUARGA

DIPERIKSA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KEMASAN JUMLAH

JENIS SARANA AIR BERSIH

LEDENG SPT

Page 174: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 65

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3157 98 3,10 1665 52,74 447 14,16 0 0,00 0 0,00 857 27,15 0 0,00 1 0,03 6 0,19 0 0,00 0 0,00 83 2,63 3067 97,15

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1363 46 3,37 1150 84,37 5 0,37 0 0,00 0 0,00 82 6,02 0 0,00 0 0,00 80 5,87 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1283 94,13

Melayu Kota Piring 2410 20 0,83 1061 44,02 125 5,19 0 0,00 0 0,00 1204 49,96 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2410 100,00

Mekar Baru 1897 0 0,00 1665 87,77 0 0,00 0 0,00 0 0,00 232 12,23 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1897 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3791 0 0,00 220 5,80 0 0,00 0 0,00 0 0,00 261 6,88 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,03 481 12,69

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2331 19 0,82 1894 81,25 0 0,00 0 0,00 0 0,00 403 17,29 7 0,30 2 0,09 6 0,26 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2323 99,66

JUMLAH (KAB/KOTA) 14949 183 1,22 7655 51,21 577 3,86 0 0,00 0 0,00 3039 20,33 7 0,05 3 0,02 92 0,62 0 0,00 0 0,00 84 0,56 11461 76,67

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARG

A

DIPERIKSA

SUMBER

AIR

AIR ISI ULANGSUMUR TAK

TERLINDUNGLAIN-LAIN

SUMUR

TERLINDUNG

KOTA TANJUNGPINANG

SUMBER AIR MINUM KELUARGA

MATA AIR TAK

TERLINDUNG

LEDING

ECERAN

KELUARGA

DENGAN SUMBER

AIR MINUM

TERLINDUNG

MATA AIR

TERLINDUNGPOMPA

TAHUN 2013

AIR KEMASANLEDING

METERANAIR HUJAN AIR SUNGAI

Page 175: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 66

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 16.621 3.157 18,99 2.970 94,08 2.969 99,97 3.157 18,99 3.074 97,37 3.072 99,93 3.157 18,99 3.106 98,38 3.104 99,94

2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 7.159 1.408 19,67 1.405 99,79 1.405 100,00 1.408 19,67 1.375 97,66 1.375 100,00 1.408 19,67 1.385 98,37 1.385 100,00

Melayu Kota Piring 8.339 2.410 28,90 2.410 100,00 2.410 100,00 2.410 28,90 2.410 100,00 2.410 100,00 2.410 28,90 2.410 100,00 2.410 100,00

Mekar Baru 4.824 1.897 39,32 1.885 99,37 1.885 100,00 1.897 39,32 1.897 100,00 1.882 99,21 1.897 39,32 1.853 97,68 1.853 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 6.479 1.478 22,81 864 58,46 864 100,00 1.478 22,81 186 12,58 186 100,00 1.478 22,81 32 2,17 5 15,63

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 14.319 2.331 16,28 1.854 79,54 1.727 93,15 2.331 16,28 2.029 87,04 1.476 72,75 2.331 16,28 1.707 73,23 1.386 81,20

JUMLAH (KAB/KOTA) 57.741 12.681 21,96 11.388 89,80 11.260 98,88 12.681 21,96 10.971 86,52 10.401 94,80 12.681 21,96 10.493 82,75 10.143 96,66

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

NO KECAMATAN SEHATKELUARGA

MEMILIKISEHAT

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

MEMILIKI

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

PUSKESMASJUMLAH

KELUARGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA

MEMILIKISEHAT

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

DIPERIKSA

Page 176: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 67

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 13 8 8 100,00 116 88 88 100,00 0 0 0 0,00 136 90 90 100,00 265 186 186 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 0 0 0 0 35 35 35 100,00 1 1 1 100,00 40 25 25 100,00 76 61 61 100,00

Melayu Kota Piring 6 4 4 100,00 27 8 8 100,00 0 0 0 0,00 182 182 182 100,00 215 194 194 100,00

Mekar Baru 2 2 2 100,00 17 7 6 85,71 0 0 0 0,00 71 66 45 68,18 90 75 53 70,67

3 TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis 18 3 3 100,00 108 43 40 93,02 1 0 0 0,00 145 0 0 0,00 272 46 43 93,48

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3 3 1 33,33 54 54 52 96,30 0 0 0 0,00 64 64 64 100,00 121 121 117 96,69

JUMLAH (KAB/KOTA) 42 20 18 90,00 357 235 229 97,45 2 1 1 100,00 638 427 406 95,08 1.039 683 654 95,75

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH TUPM

NO PUSKESMAS

HOTEL

Page 177: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 44 44 100 20 20 100 27 27 100 17 17 100,00 26 26 100,00 0 0 0,00 134 134 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 6 6 100 27 27 100 22 12 54,545 44 0 0,00 10 3 30,00 73 30 41,10 182 78 42,86

Melayu Kota Piring 24 0 0 20 20 100 13 8 61,538 25 1 4,00 10 0 0,00 0 0 0,00 92 29 31,52

Mekar Baru 14 0 0 24 24 100 14 0 0 17 0 0,00 7 0 0,00 9 0 0,00 85 24 28,24

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 15 0 0 5 5 100 17 17 100 48 0 0,00 18 0 0,00 0 0 0,00 103 22 21,36

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 42 36 85,71 21 21 100 43 43 100 77 48 62,34 13 7 53,85 22 22 100 218 177 81,19

JUMLAH (KAB/KOTA) 145 86 59,31 117 117 100 136 107 78,68 228 66 28,95 84 36 42,86 104 52 50,00 814 464 57,00

Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

PERKANTORAN

KOTA TANJUNGPINANGTAHUN 2013

PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH

INSTALASI

PENGOLAHAN AIR

MINUM

SARANA PELAYANAN

KESEHATAN

TABEL 68

NO KECAMATAN

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAHSARANA LAIN

Page 178: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 69

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE TINGKAT

KECUKUPAN

1 2 3 4 5 6 7

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 24.325 1.422 17,11 95,03

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 tab 11.143 367 30,36 168,68

3 Antasida DOEN tablet btl @ 1000 tab 595 22 26,66 148,11

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 100 4 25,00 138,89

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 29 1 29,00 161,11

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 2.690 133 20,23 112,36

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 55 2 27,50 152,78

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul 62 3 18,09 100,49

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 343 20 17,15 95,28

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 390 17 22,94 127,45

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 606 22 27,55 153,03

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 15 1 30,00 166,67

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 837 28 29,89 166,07

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - - - -

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 7.687 407 18,89 104,93

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 699.800 34.483 20,29 112,74

17 Kloroquin tablet Tablet - - - -

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 845 42 20,12 111,77

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 1.063 52 20,44 113,57

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 1.841 72 25,57 142,05

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 515 30 17,17 95,37

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul 18.950 9.475 2,00 100,00

23 Tablet Tambah darah Bks @ 30 Tablet 12.067 974 12,39 68,83

24 Multivitamin Sirup Botol 1975 164 12,04 66,90

25 Garam Oralit Bungkus 52.700 1.775 29,69 164,95

26 OAT Kat 1 Pkt 818 40 20,45 113,61

27 OAT Kat 2 Pkt 41 4 10,25 56,94

28 OAT Kat 3 Pkt - - - -

29 OAT Kat Sisipan Pkt 17 0,5 34 188,89

30 OAT Kat Anak Pkt 34 2 17,00 94,44

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 15 0,5 30,40 168,89

32 Salep 2-4 Pot 1.824 150 12,16 67,56

33 Infus set dewasa Kantong 575 42 13,69 76,06

34 Infus set anak Kantong 160 3 53,33 296,30

Sumber: Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 179: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 70

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 1 1 0 0 3

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 0

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0

5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 1 0 0 0 1

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 5 0 0 0 5

7 PUSKESMAS KELILING 0 0 5 0 0 0 5

8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 12 0 0 0 12

9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 10 10

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 15 15

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 51 51

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 38 38

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 225 225

14 POSKESKEL 0 0 18 0 0 0 18

15 POSYANDU 0 0 148 0 0 0 148

16 APOTEK 0 0 0 0 0 38 38

17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 52 52

18 GFK 0 0 0 0 0 0 0

19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0

20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

NO FASILITAS KESEHATAN

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 180: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 71

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100,00 3 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0,00

4 PUSKESMAS 6 6 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 181: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 72

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0,00 16 41,03 17 43,59 6 15,38 39 100 23 58,97

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0,00 10 62,50 4 25,00 2 12,50 16 100 6 37,50

Melayu Kota Piring 1 6,25 9 60,00 4 26,67 1 6,67 15 100 5 33,33

Mekar Baru 0 0,00 1 14,29 3 42,86 3 42,86 7 100 6 85,71

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0,00 2 13,33 8 53,33 5 33,33 15 100 13 86,67

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0,00 9 28,13 16 50,00 7 21,88 32 100 23 71,88

1 0,81 47 37,90 52 41,94 24 19,35 124 100 76 61,29

0,45

Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

NO

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

POSYANDU

AKTIF

Page 182: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 73

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100,00 4 100,00 4 39

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100,00 2 100,00 2 16

Melayu Kota Piring 2 2 100,00 2 100,00 2 15

Mekar Baru 1 1 100,00 1 100,00 1 7

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100,00 4 100,00 4 15

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100,00 5 100,00 5 32

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 18 100,00 18 100,00 18 124

Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN

JUMLAH

DESA/

KELURAHANPOSKESKEL

PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

DESA SIAGA

Page 183: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 74

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11

1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 1 2 3 1 2 3 1 2 3

2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 1 1

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1

4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1

5 Puskesmas Kampung Bugis 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 1 1

6 Puskesmas Sei Jang 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 5 15 20 5 15 20 1 8 9

1 RSUD Kota Tanjungpinang 14 2 16 5 9 14 19 11 30 0 3 3

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 12 1 13 2 3 5 14 4 18 3 1 4

3 RSUD Prov. Kepri 17 3 20 7 7 14 24 10 34 0 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 43 6 49 14 19 33 57 25 82 3 6 9

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 5 1 6 33 45 78 38 46 84 3 12 15

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 41,29 6,21 24,03 44,73 70,12 57,23 92,90 106,66 81,25 6,02 22,36 14,42

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 2 3 5 2 3 5 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 48 7 55 56 84 140 104 91 195 7 27 34

55 131

Keterangan : a termasuk S3

b termasuk Dokter Gigi Spesialis

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian

DOKTER GIGI b

NO UNIT KERJA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 184: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 75

BIDAN PERAWAT

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Tanjungpinang 7 13 20 0 1 1 1 4 5 1 5 6

2 Puskesmas Batu 10 6 12 18 0 1 1 3 9 12 3 10 13

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 1 12 13 0 1 1 1 8 9 1 9 10

4 Puskesmas Mekar Baru 4 6 10 0 1 1 1 10 11 1 11 12

5 Puskesmas Kampung Bugis 3 19 22 0 1 1 7 6 13 7 7 14

6 Puskesmas Sei Jang 3 18 21 0 2 2 3 16 19 3 18 21

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 24 80 104 0 7 7 16 53 69 16 60 76

1 RSUD Kota Tanjungpinang 6 11 17 4 12 16 18 121 139 22 133 155

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 1 12 13 3 17 20 49 124 173 52 141 193

3 RSUD Prov. Kepri 0 21 21 5 8 13 11 44 55 16 52 68

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 44 51 12 37 49 78 289 367 90 326 416

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 29 30 0 0 0 1 23 24 1 23 24

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 159,13 92,04 363,03 225,41

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 19 19 7 19 26 11 6 17 18 25 43

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 9 10 1 3 4 8 4 12 9 7 16

JUMLAH (KAB/KOTA) 33 181 214 20 66 86 114 375 489 134 441 575

Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian 185,00 516

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

JUMLAH

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

BIDANDIII/DIV

BIDANJUMLAH

SARJANA KEPERAWATAN a

PERAWAT bNO UNIT KERJA

Page 185: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 76

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER DAN

SARJANA FARMASI a

D-III FARMASI DAN

ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI

a DI DAN D-III GIZI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Tanjungpinang 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 2 2

2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1

4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1

5 Puskesmas Kampung Bugis 1 0 1 0 1 1 1 1 2 0 0 0 0 3 3 0 3 3

6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0 0 0 1 2 3 1 2 3

1 2 3 1 9 10 2 11 13 0 0 0 1 10 11 1 10 11

1 RSUD Kota Tanjungpinang 0 1 1 0 14 14 0 15 15 0 0 0 1 8 9 1 8 9

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 1 2 3 2 5 7 3 7 10 0 0 0 2 1 3 2 1 3

3 RSUD Prov. Kepri 0 4 4 2 5 7 2 9 11 0 0 0 0 5 5 0 5 5

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 7 8 4 24 28 5 31 36 0 0 0 3 14 17 3 14 17

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 11 20 31 12 28 40 23 48 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 25,81 79,88 52,42 3,44 21,30 12,23

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 2 2 1 0 1 1 2 3 0 0 0 1 2 3 1 2 3

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 4 5 2 2 4 3 6 9 0 0 0 1 0 1 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 14 35 49 20 63 83 34 98 132 0 0 0 6 26 32 6 26 32

Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 186: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 77

TENAGA KESMAS TENAGA

SANITASI

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Tanjungpinang 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 2 2

2 Puskesmas Batu 10 1 1 2 0 0 0 1 1 2 1 0 1

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

4 Puskesmas Mekar Baru 1 1 2 0 0 0 1 1 2 0 1 1

5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

2 6 8 0 0 0 2 6 8 1 6 7

1 RSUD Kota Tanjungpinang 1 1 2 1 4 5 2 5 7 0 1 1

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 3 0 3 2 0 2 5 0 5 4 0 4

3 RSUD Prov. Kepri 0 6 6 0 0 0 0 6 6 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 7 11 3 4 7 7 11 18 4 1 5

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 7,74 15,09 11,36 4,30 6,2 5,2

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7 12 19 0 0 0 7 12 19 11 1 12

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 5 9 0 0 0 4 5 9 3 3 6

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 30 47 3 4 7 20 34 54 19 11 30

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian

Keterangan: a termasuk S2 dan S3

b termasuk D-I

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a

D-III KESMAS b

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 187: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 78

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Tanjungpinang 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0

2 Puskesmas Batu 10 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

4 Puskesmas Mekar Baru 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0

6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

2 5 7 0 1 1 0 0 0 2 6 8 0 0 0

1 RSUD Kota Tanjungpinang 1 6 7 1 4 5 1 2 3 3 12 15 0 2 2

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 2 4 6 2 0 2 2 0 2 6 4 10 1 2 3

3 RSUD Prov. Kepri 1 6 7 1 2 3 0 0 0 2 8 10 0 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 16 20 4 6 10 3 2 5 11 24 35 1 5 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11,18 26,63 18,78 0,86 4,44 2,62

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 23 32 4 7 11 3 2 5 16 32 48 1 5 6

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS

JUMLAH NO UNIT KERJA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 188: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 79

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD Kota Tanjungpinang 108.730.431.360 98,41

a APBD Dinas Kesehatan 28.284.897.759 25,60

a. Belanja Langsung 23.010.405.780

b. Belanja Tidak Langsung 5.274.491.979

b APBD PKM Tanjungpinang 2.990.714.825 2,71

a. Belanja Langsung 337.742.104

b. Belanja Tidak Langsung 2.652.972.721

c APBD PKM Batu 10 3.263.815.581 2,95

a. Belanja Langsung 382.450.000

b. Belanja Tidak Langsung 2.881.365.581

d APBD PKM Melayu Kota Piring 2.538.111.145 2,30

a. Belanja Langsung 365.300.000

b. Belanja Tidak Langsung 2.172.811.145

e APBD PKM Mekar Baru 2.657.092.154 2,40

a. Belanja Langsung 482.400.000

b. Belanja Tidak Langsung 2.174.692.154

f APBD PKM Kampung Bugis 2.879.222.108 2,61

a. Belanja Langsung 407.510.000

b. Belanja Tidak Langsung 2.471.712.108

g APBD PKM Sei Jang 3.814.147.063 3,45

a. Belanja Langsung 466.466.850

b. Belanja Tidak Langsung 3.347.680.213

h RSUD 62.302.430.725 56,39

a. Belanja Langsung 37.227.679.856

b. Belanja Tidak Langsung 25.074.750.869

2 APBN : 1.297.824.500 1,17

- Jamkesmas 182.250.000 0,16

* Pkm Tanjungpiang 37.475.000

* PKM Batu 10 25.960.000

* PKM Melayu Kota Piring 18.763.000

* Pkm MB 17.136.000

* PKM Kampung Bugis 33.854.000

* PKM Sei Jang 49.062.000

- Jampersal 477.825.000

* Pkm Tanjungpiang 130.480.000

* PKM Batu 10 2.140.000

* PKM Melayu Kota Piring 3.760.000

* Pkm MB 3.180.000

* PKM Kampung Bugis 52.005.000

* PKM Sei Jang -

* BPS 286.260.000

- TP (BOK) 577.700.000 0,52

* Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang 127.700.000

* Pkm Tanjungpiang 100.400.000

* PKM Batu 10 72.800.000

* PKM Melayu Kota Piring 53.000.000

* Pkm MB 41.200.000

* PKM Kampung Bugis 67.600.000

* PKM Sei Jang 115.000.000

- Bantuan Penanggulangan TKI 60.049.500

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 462.434.231 0,42

- GF ATM TB Paru 21.782.000

- GF ATM HIV 440.652.231

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

- Badan Penelitian Kesehatan dan Pengembangan

Kesehatan Pusat Humonaria, Kebijakan Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyrakat

14.203.000

110.490.690.091 100,00

1.027.006.993.733

10,59

482.664,93

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tanjungpinang Tahun 2013

Sumber: 1. Bagian Keuangan Tahun 2013

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

Page 189: PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 · Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan

TABEL 27

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.232 2.282 4.514 60 2,69 57 2,50 117 2,59 2.053 91,98 2.139 93,73 4.192 92,87 107 4,79 77 3,37 184 4,08 12 0,54 9 0,39 21 0,47

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.415 1.189 2.604 14 0,99 24 2,02 38 1,46 1.377 97,31 1.153 96,97 2.530 97,16 11 0,78 10 0,84 21 0,81 13 0,92 2 0,17 15 0,58

Melayu Kota Piring 1.151 1.139 2.290 40 3,48 43 3,78 83 3,62 1.048 91,05 1.027 90,17 2.075 90,61 61 5,30 61 5,36 122 5,33 2 0,17 8 0,70 10 0,44

Mekar Baru 834 812 1.646 16 1,92 12 1,48 28 1,70 768 92,09 749 92,24 1.517 92,16 48 5,76 49 6,03 97 5,89 2 0,24 2 0,25 4 0,24

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 324 301 625 1 0,31 3 1,00 4 0,64 311 95,99 272 90,37 583 93,28 7 2,16 18 5,98 25 4,00 5 1,54 8 2,66 13 2,08

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.726 2.694 5.420 4 0,15 3 0,11 7 0,13 2.696 98,90 2.667 99,00 5.363 98,95 15 0,55 15 0,56 30 0,55 11 0,40 9 0,33 20 0,37

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.682 8.417 17.099 135 1,55 142 1,69 277 1,62 8.253 95,06 8.007 95,13 16.260 95,09 249 2,87 230 2,73 479 2,80 45 0,52 38 0,45 83 0,49

Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013

Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA

BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH BB/U GIZI BAIK BB/U

L P L+P L P L+P L+P L P L+P

GIZI KURANG BB/U GIZI BURUK BB/U

L P