profesionalisme guru

12
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi proses perkembangan individu adalah dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang terkait langsung dengan dunia pendidikan yaitu guru. Salah satu ujung tombak tercapainya tujuan pendidikan adalah adanya peran guru. Ditangan para guru masa depan pendidikan akan terlaksana, karena guru merupakan salah satu unsur yang berhadapan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran secara nyata. Guru sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas, memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan kualitas anak didiknya. Keberhasilan proses pendidikan dapat dikatakan sangat tergantung pada peran guru di sekolah. Oleh karena itu kita tidak dapat mengabaikan begitu saja peran dan arti penting guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai pengertian, konsep, dan hakikat profesi guru secara umum. Beberapa paparan dalam tulisan ini membahas tentang pengertian profesi, ciri-ciri profesi, profesi keguruan, pengertian profesional dan profesionalisme. Semua kemampuan di atas sangat penting bagi semua guru agar menjadi guru yang profesional.

Upload: egy-adhitama

Post on 04-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Profesionalisme Guru, guru profesional, profesional

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar BelakangSalah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi proses perkembangan individu adalah dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang terkait langsung dengan dunia pendidikan yaitu guru. Salah satu ujung tombak tercapainya tujuan pendidikan adalah adanya peran guru. Ditangan para guru masa depan pendidikan akan terlaksana, karena guru merupakan salah satu unsur yang berhadapan langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran secara nyata.Guru sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas, memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan kualitas anak didiknya. Keberhasilan proses pendidikan dapat dikatakan sangat tergantung pada peran guru di sekolah. Oleh karena itu kita tidak dapat mengabaikan begitu saja peran dan arti penting guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai pengertian, konsep, dan hakikat profesi guru secara umum. Beberapa paparan dalam tulisan ini membahas tentang pengertian profesi, ciri-ciri profesi, profesi keguruan, pengertian profesional dan profesionalisme. Semua kemampuan di atas sangat penting bagi semua guru agar menjadi guru yang profesional.

BAB IIPEMBAHASAN

II.1. Pengertian Profesi Guru Profesiberasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan apa saja dan siapa saja untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

Diskusi tentang profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu profesi, profesional, profesionalisme, profesionalitas dan profesionalisasi. Sanusi, dkk (1991:19) menjelaskan kelima konsep tersebut sebagai berikut:

1. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties) dari para anggotanya. Keahlian diperolah melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu (pendidikan/pelatihan prajabatan) maupun setelah menjalani suatu profesi (in servicetraining).2. Profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi. kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya.3. Profesionalisme menunjuk pada komitmen/paham para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.4. Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.5. Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapau kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi

Pengertian Profesi GuruGuru adalah sosok pendidik yang sebenarnya. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain. Menurut artikel The Limit of Teaching Proffesion, profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, penasihat hukum, pastur. Kekhususannya adalah bahwa hakekatnya terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya; ia dan keluarganya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kesediaannya untuk melayani sesama.Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) dalam keadaan darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di Indonesia sebagai berikut:1. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian/dedikasi kepada kepentingan anak didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi.2. Para anggota profesi keguruan terikat oleh pola sikap dan perilaku guru yang dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.3. Para anggota profesi keguruan dituntut untuk menyelesaikan suatu proses pendidikan persiapan jabatan yang relatif panjang.4. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan serta menambah pengetahuannya5. Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota harus memiliki kecakapan / keterampilan teknis.6. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hak profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.

II.2. Konsep Profesionalitas Guru

Profesi guru hendaknya dilihat dalam hubungan yang Luas. Sejumlah rekomendasi oleh Oemar Hamalik (2002:6) dapat dikemukakan sebagai berikut.1. Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh, yang bertujuan membentuk manusia sesuai dengan cita-cita bangsa. Pembangunan tidak mungkin berhasil jika tidak melibatkan manusianya sebagai pelaku dan sekaligus sebagai tujuan pembangunan. Untuk menyukseskan pembangunan perlu ditata suatu sistem pendidikan yang relevan. Sistem pendidikan dirancang dan dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Tanpa keahlian yang memadai maka pendidikan sulit berhasil. Keahlian yang dimiliki oleh tenaga pendidikan, tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya, melainkan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu yang telah menjalani pendidikan guru secara berencana dan sistematik. 2. Hasil pendidikan memang tak mungkin dilihat dan dirasakan dalam waktu singkat, tetapi ban dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin setelah sate generasi. Itu sebabnya proses pendidikan tidak boleh keliru atau salah kendatipun hanya sedikit saja. Kesalahan yang dilakukan oleh orang yang bukan ahli dalam bidang pendidikan dapat merusak satu generasi seterusnya dan akibatnya akan berlanjut terus. Itu sebabnya tangan-tangan yang mengelola sistem pendidikan dari alas sampai ke dalam kelas harus terdiri dari tenaga-tenaga profesional dalam bidang pendidikan.3. Sekolah adalah suatu lembaga profesional. Sekolah bertujuan membentuk anak didik menjadi manusia dewasa yang berkepribadian matang dan tangguh, yang dapat dipertanggungjawabkan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan terhadap dirinya. Para lulusan sekolah pada waktunya harus mampu bekerja mengisi lapangan kerja yang ada. Mereka harus dipersiapkan melalui program pendidikan di sekolah. Para orang telah mempercayakan anak-anaknya untuk dididik di sekolah. Mereka tidak cukup waktu untuk mendidik anaknya sebagaimana yang diharapkan. Mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk diberikan kepada anaknya. Sebagian tanggung jawab pendidikan anak-anak tersebut terletak di tangan para guru dan tenaga kependidikan lainnya sebabnya para guru harus dididik dalam profesi kependidikan, agar memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efisien dan efektif. Hal ini hanya mungkin dilakukan jika kedudukan, fungsi, dan peran guru diakui sebagai suatu profesi. 4. Sesuai dengan hakikat dan kriteria profesi yang telah dijelaskan di muka, sudah jelas bahwa pekerjaan guru harus dilakukan oleh orang yang bertugas selaku guru. Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang penuh pengabdian pada masyarakat, dan perlu ditata berdasarkan kode etik tertentu. Kode etik itu mengatur bagaimana seorang guru harus bertingkah laku sesuai dengan norma-norma pekerjaannya, baik dalam hubungan dengan anak didiknya maupun dalam hubungan dengan teman sejawatnya.5. Sebagai konsekuensi logis dari pertimbangan tersebut, setiap guru harus memiliki kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi kemasyarakatan. Dengan demikian dia memiliki kewenangan mengajar untuk diberikan imbalan secara wajar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Sedangkan Semiawan (1994) mengemukakan tingkat kemampuan profesional guru kedalam tiga kategori, yaitu:1. Tenaga profesional; merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya strata satu kependidikan atau sederajat yang memiliki kewenangan penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengendalian pendidikan/pengajaran. Tenaga kependidikan yang termasuk kategori ini juga berwenang untuk membina tenaga kependidikan yang lebih rendah jenjang profesionaalnya. Misalnya guru senior membina guru yang lebih junior.2. Tenaga semiprofesional; merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi pendidikan tenaga kependidikan diploma tiga atau yang setara yang telah berwenang mengajar secara mandiri, tetapi masih harus melakukan konsultasi dengan tenaga kependidikan yang lebih tinggi jenjang profesionalnya, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, penilaian, maupun pengendalian pengajaran.3. Tenaga praprofesional; merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi pendidikan tenaga kependidikan diploma dua kebawah, yang memerlukan pembinaan dalam perencanaan, penilaian, dan pengendalian pengajaran.

UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menempatkan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sangat urgen karena berfungsi untuk meningkatkan martabat guru sendiri dan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Ini tertera pada Pasal 4:

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Selanjutnya, Pasal 6 menyatakan tujuan menempatkan guru sebagai tenaga profesional, yaitu:Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, sertamenjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

II.3. Hakikat Profesi GuruPeranan guru : Agen pembaharu Menjadi pendukung nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, yakni melestarikan dan menemukan nilai-nilai baru dalam masyarakat. Menciptakan kondisi belajar yang baik. Merupakan contoh bagi masyarakat.

Hakekat guru : Agen pembaharu. Pemimipin dan pendukung nilai-nilai masyarakat. Fasilitator yang memungkinkan kondisi yang baik bagi peserta didik. Tercapainya contoh dalam pengelolaan PBM bagi peserta didik Bertanggung jawab secara profesional untuk terus menerus meningkatkan kemampuan. Menjunjung tinggi kode etik profesional.

BAB IIIKESIMPULAN