produktivitas, likuiditas dan pengaruhnnya...

187
PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Kevin Costner Kardius 1112046100038 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: doanduong

Post on 25-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA TERHADAP

PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Kevin Costner Kardius

1112046100038

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

i

PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA TERHADAP

PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Kevin Costner

1112046100038

Pembimbing

Ir. M. Nadratuzzaman Hosen , MS, MSc, Ph.D

NIP. 19610624 198512 1001

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Hari ini Kamis, 29 Desember 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Kevin Costner Kardius

2. NIM : 1112046100038

3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Produktivitas, Likuiditas dan Pengaruhnya terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Desember 2016

Panitia Ujian:

1. Ketua : AM. Hasan Ali, M.A (...............................)

NIP. 19751201 200501 1 005

2. Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A (...............................)

NIP. 19731215 200501 1 002

3. Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, MSc, Ph.D (...............................)

NIP. 19610624 198512 1 001

4. Penguji I : Drs.H.Burhanuddin Yusuf MM,MA (...............................)

NIP. 19540618 198103 1 005

5. Penguji II : Santi Yustini, SE, M. Ak (...............................)

Page 4: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kevin Costner Kardius

NIM : 1112046100038

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini maka saya siap dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 2 Desember 2016

Kevin Costner Kardius

Page 5: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

I. Data Pribadi

Nama : Kevin Costner Kardius

Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 07 September 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Ayah : Arnaldi (alm)

Nama Ayah : Yusnafia

Anak Ke Dari : 1 dari 3 bersaudara

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Suhadi No. 13 RT/RW 01/016 Halim Perdana

Kusuma, Jakarta Timur, DKI Jakarta

No. Telp : 081293433173

E-mail : [email protected]

II. Pendidikan Formal

TK Aisyiah Lubuk Alung : Tahun 1998 - 2000

SD Negeri 06 Lubuk Alung : Tahun 2000 - 2006

SMP Negeri 1 Lubuk Alung : Tahun 2006 - 2009

SMA Negeri 9 Jakarta : Tahun 2009 - 2012

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2012 – 2016

III. Pengalaman Kerja

1. Magang di Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Timur pada Januari –

Februari 2015.

2. Mengajar bimbingan belajar privat di beberapa lembaga bimbel/kursus

dan usaha pribadi untuk jenjang SD dan SMP sepanjang masa perkuliahan

tahun 2012 – 2016.

Page 6: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

v

PRODUCTIVITY, LIQUIDITY AND THE EFFECT TO ISLAMIC BANK’S

PROFITABILITY IN INDONESIA

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the level productivity and liquidity and how

can effect to profitability on Islamic Bank in Indonesia during 2011-2015. Bank as

business institutions should be able to productively and efficiently, as the financial

institutions have to maintain the level of liquidity, and as profit agency should be able

to generate maximum profits. This study is quantitative research that use DEA-

Malmquist Productivity Index for analyze the level of Islamic Bank’s productivity

with Total Factor Productivity (TFP) as productivity indicator, analyze the level of

Islamic Bank’s liquidity with Liquidity Creation (LC), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Non Performance Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR) as

liquidity ratios, and uses Tobit Model to analyze the effect of productivity and

liquidity to Return On Asset (ROA) as profitability ratio. The result from this study

showed that Islamic Bank in Indonesia during 2011-2015 productive with

productivity growth rate 12.8% with Technology Change (TECH) becomes a major

factor with average growth of 16.5% while the efficiency decreases. Later, Islamic

Banks in Indonesia have a safe level of liquidity based mapping FDR, NPF and the

CAR and the creation of liquidity that is always growing in the economy based on the

LC. However, only FDR, NPF and CAR are significant effect on ROA.

Keyword: Productivity, Total Factor Productivity, Liquidity, Profitability

Page 7: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

vi

PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA TERHADAP

PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat produktivitas dan tingkat

likuiditas serta pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015. Bank sebagai lembaga bisnis harus

mampu produktif dan efisien, sebagai lembaga keuangan harus menjaga tingkat

likuiditas, serta sebagai lembaga profit harus mampu menghasilkan keuntungan

maksimal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non-parametrik DEA-

Malmquist Productivity Index untuk menganlisis tingkat produktivitas dengan

indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

Liquidity Creation (LC), FDR, NPF dan CAR serta ROA sebagai rasio profitabilitas

dan menggunakan regresi model tobit untuk menganalisis pengaruh produktivitas dan

likuiditas terhadap profitabilitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Bank

Umum Syariah di Indonesia selama 2011-2015 produktif dengan tingkat

pertumbuhan produktivitas 12,8% dengan Technology Change (TECH) menjadi

faktor utama dengan rata-rata pertumbuhan 16,5% sedangkan efisiensi menurun.

Kemudian, Bank Umum Syariah di Indonesia memiliki tingkat likuiditas yang aman

berdasarkan pemetaan FDR, NPF dan CAR dan penciptaan likuiditas yang selalu

tumbuh dalam perekonomian berdasarkan LC. Namun, hanya FDR, NPF dan CAR

yang berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Kata Kunci: Produktivitas, Total Factor Productivity, Likuiditas, Profitabilitas

Page 8: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdu lillahi rabbil’lamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dengan judul

“Produktivitas, Likuiditas dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah di Indonesia” dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, shabat dan umatnya

sampai akhir zaman. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan

kelulusan dalam jenjang Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama

kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A dan

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc yang telah

memberikan izin untuk mengadakan penelitian, sehingga dapat terselesaikannya

skripsi ini.

2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum,

Bapak A.M Hasan Ali, M.A dan Dr. Abdurrauf, Lc dan Ketua dan Sekretaris

Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Adhitya

Ginanjar, SE, MSi dan Ibu Fitri Damayanti, SE, MSi yang telah banyak

memberikan arahan sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini

3. Bapak Ir. H. M. Nadaratuzzaman Hosen, MS, MSc, Ph.D selaku Dosen

Pembimbing atas segala waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing dan

Page 9: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

viii

mengarahkan saya baik dalam pengerjaan skripsi ini maupun dalam menjalani

proses perkuliahan

4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah khususnya dosen program

studi Muamalat (Ekonomi Islam) yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat

bagi penulis.

5. Kepada Mama sang bidadari hakiki dan kedua adik-adik penulis sang peri-peri

nan jelita

6. Kepada Papa, Insya Allah doa kami selalu menyertaimu

7. Kepada semua orang tua „kedua‟ penulis yang sangat peduli terhadap hidup dan

masa depan saya

8. Kepada seluruh keluarga besar yang tiada henti bertanya dan mendoakan

9. Kepada teman-teman Perbankan Syariah A yang menjadi paragraf pertama

dalam „buku cerita‟ penulis menjadi mahasiswa.

10. Kepada teman-teman futsal dan teman-teman maniak PES yang menjadi tempat

„piknik‟ pelepas penat rutinitas

11. Dan semua pihak yang menjadi warna dalam masa-masa perkuliahan saya yang

tak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun untuk skripsi

ini. Semoga semua pihak yang telah berkontribusi mendapatkan limpahan pihak dari

Allah SWT. Amin

Jakarta, 2 Desember 2016

Penulis

Kevin Costner Kardius

Page 10: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 14

C. Batasan Penelitian ...................................................................................... 15

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 15

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 16

F. Teknik Penulisan ........................................................................................ 17

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 19

A. Bank Syariah .............................................................................................. 19

Page 11: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

x

1. Definisi Bank Syariah .......................................................................... 19

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah ........................................................... 22

3. Akad-akad Bank Syariah...................................................................... 24

4. Produk Bank Syariah ........................................................................... 27

5. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ............................... 28

B. Produktivitas .............................................................................................. 29

1. Teori Produksi ...................................................................................... 29

2. Teori Efisiensi ...................................................................................... 34

3. Teori Produktivitas ............................................................................... 39

4. Produktivitas dan Efisiensi ................................................................... 41

5. Data Envelopment Analysis (DEA) ..................................................... 42

6. Malmquist Productivity Index (MPI) ................................................... 49

C. Likuiditas ................................................................................................... 52

1. Teori Likuiditas .................................................................................... 52

2. Risiko Likuiditas .................................................................................. 53

3. Rasio Likuiditas ................................................................................... 56

D. Profitabilitas ............................................................................................... 55

1. Fungsi Bank Syariah dalam Memperoleh Keuntungan ....................... 57

2. Teori Profitabilitas ............................................................................... 58

3. Rasio Profitabilitas ............................................................................... 59

E. Review Studi Terdahulu ............................................................................. 60

F. Definisi Variabel ........................................................................................ 65

Page 12: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

xi

G. Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................................... 72

H. Hipotesis ..................................................................................................... 75

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 79

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 79

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 80

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 80

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 81

1. Malmquist Productivity Index .............................................................. 78

2. Faktor yang mempengaruhi TFP .......................................................... 83

3. Analisis Tingkat Likuiditas BUS ......................................................... 84

4. Regresi Model Tobit ............................................................................ 85

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 87

A. Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah .............................................. 87

1. Analisis Deskriptif Output dan Input ................................................... 87

2. Uji Korelasi Variabel Output-Input ..................................................... 88

3. Analisis Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah Tahun 2011-2015

Berdasarkan hasil Perhitungan MPI ..................................................... 92

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi TFP ............................................... 100

5. Analisis Tingkat Produktivitas masing-masing BUS ........................... 103

B. Likuiditas Bank Umum Syariah ................................................................. 116

1. Liquidity Creation (LC) ....................................................................... 116

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) ....................................................... 126

Page 13: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

xii

3. Pemetaan Pengaruh NPF dan CAR terhadap FDR .............................. 129

4. Tingkat Risiko Likuiditas BUS ............................................................ 132

5. Liquidity Creation (LC) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) ........ 134

C. Pengaruh Produktivitas dan Likuiditas terhadap Profitabilitas .................. 135

1. Produktivitas dan Profitabilitas Bank Umum Syariah ......................... 137

2. Likuiditas dan Profitabilitas Bank Umum Syariah .............................. 139

3. Pengaruh Produktivitas dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

menggunakan model tobit .................................................................... 144

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 153

A. Kesimpulan ................................................................................................ 153

B. Saran ........................................................................................................... 156

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 158

LAMPIRAN .......................................................................................................... 164

Page 14: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

xiii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ................. 28

Tabel 2.2 Review Studi Terdahulu .................................................................... 60

Tabel 2.3 Variabel Malmquist Productivity Index ............................................ 68

Tabel 2.4 Bobot dan Komponen Penghitungan LC .......................................... 69

Tabel 2.5 Variabel Model Regresi Tobit ........................................................... 72

Tabel 3.1 Bobot dan Komponen penghitungan LC .......................................... 77

Tabel 3.2 Variabel Malmquist Productivity Index ............................................ 78

Tabel 3.3 Variabel Model Regresi Tobit ........................................................... 78

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Output dan Input ................................................ 87

Tabel 4.2 Uji Normalitas Variabel Output dan Input ........................................ 90

Tabel 4.3 Hasil Korelasi Variabel Output dan Input ......................................... 90

Tabel 4.4 Dekomposisi Peningkatan TFP BUS Indonesia 2011-2015 ............. 93

Tabel 4.5 Pertumbuhan Produktivitas dengan perubahan MPI berdasarkan

jumlah BUS ....................................................................................... 97

Tabel 4.6 Faktor yang berperan terhadap Pertumbuhan Produktivitas

berdasarkan jumlah BUS................................................................... 101

Tabel 4.7 Performa Efisien dalam Malmquist Productivity Index Berdasarkan

Jumlah BUS ...................................................................................... 102

Tabel 4.8 Liquidity Creation BUS Inndonesia 2011-2015 ............................... 117

Page 15: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

xiv

Tabel 4.9 LC BUS berdasarkan ukuran bank .................................................... 119

Tabel 4.10 Summary LC BUS berdasarkan ukuran ban ..................................... 121

Tabel 4.11 LC Masing-masing BUS ................................................................... 122

Tabel 4.12 FDR Masing-masing BUS ................................................................ 127

Tabel 4.13 Klasifikasi risiko likuiditas BUS berdasarkan FDR, NPF, CAR ...... 133

Tabel 4.14 Uji Beda LC dan FDR ....................................................................... 135

Tabel 4.15 Kuadran Pemetaan TFP dengan ROA BUS 2011-2015 ................... 137

Tabel 4.16 Kuadran Pemetaan LC dengan ROA BUS........................................ 141

Tabel 4.17 Deskriptif Statistic Variabel .............................................................. 145

Tabel 4.18 Hasil Analisis Model Tobit ............................................................... 147

Page 16: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar 1.1 Pertumbuhan Aset, DPK dan Pembiayan Perbankan Syariah Indonesia

Tahun 2010-2015 .............................................................................. 2

Gambar 1.2 CAGR Industri Perbankan Indonesia Tahun 2009-2013 .................. 3

Gambar 1.3 Market Share Perbankan Syariah Indonesia 2009-2014 ................... 4

Gambar 1.4 Indikator Kinerja Perbankan Indonesia Krisis 1998 ......................... 8

Gambar 1.5 Statistik Likuiditas Bank Syariah Indonesia 2011-2015 ................... 11

Gambar 2.1 Fungsi Intermediasi Bank Syariah .................................................... 23

Gambar 2.2 The Law of Increasing and Diminishing Marginal Return ............... 32

Gambar 2.3 Production Cost Theory .................................................................... 33

Gambar 2.4 Kurva Isoquant dan Isocost ............................................................... 34

Gambar 2.5 Produktivitas dan Efisiensi ................................................................ 42

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 73

Gambar 4.1 Rata-rata MPI BUS 2011-2015 ......................................................... 104

Gambar 4.2 Produktivitas Bank Syariah Mandiri .................................................. 107

Gambar 4.3 Produktivitas Bank Muamalat Indonesia ........................................... 108

Gambar 4.4 Produktivitas BRI Syariah .................................................................. 109

Gambar 4.5 Produktivitas BNI Syariah ................................................................. 109

Gambar 4.6 Produktivitas Bank Mega Syariah ...................................................... 110

Gambar 4.7 Produktivitas Bank Bukopin Syariah ................................................. 111

Page 17: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

xvi

Gambar 4.8 Produktivitas BJB Syariah ................................................................. 112

Gambar 4.9 Produktivitas Bank Panin Syariah ................................................... 113

Gambar 4.10 Produktivitas BCA Syariah .............................................................. 114

Gambar 4.11 Produktivitas Maybank Syariah....................................................... 115

Gambar 4.12 Produktivitas Bank Victoria Syariah ............................................... 116

Gambar 4.13 Pemetaan Pengaruh NPF terhadap FDR BUS ................................. 131

Gambar 4.14 Pemetaan Pengaruh NPF terhadap FDR BUS ................................. 131

Gambar 4.15 Pemetaan Likuiditas dan Profitabilitas BUS .................................... 144

Page 18: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan di Indonesia memiliki sistem ganda, yaitu bank syariah dan

bank konvensional. Hal tersebut ditegaskan dengan lahirnya Undang-undang

Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbank Syariah. Dalam perjalanannya, sistem

perbankan ganda tersebut sangat berperan penting dalam perekonomian

Indonesia. Jika dikomparasikan, sistem perbankan Konvensional masih

mendominasi dibandingkan sistem perbankan syariah, akan tetapi sistem

perbankan syariah yang baru lahir setelah ditetapkannya UU No. 7 Tahun 1992

mampu menunjukan kinerja yang baik bahkan ketika perekonomian Indonesia

dilanda krisis tahun 1997-1998.

Oleh karena itu, perkembangan sistem perbankan syariah lebih dikuatkan

dengan ditetapkannya UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah memberikan jaminan bagi kepastian usaha dan

jaminan legalitas hukum baik dari aspek kelembagaan dan kegiatan usaha yang

dijalankan, sehingga kelembagaan dan kegiatan serta aspek-aspek lainnya dalam

sistem perbankan syariah di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan mempunyai

landasan yuridis yang kuat.

Pada gambar di bawah, pertumbuhan perbankan syariah dapat dilihat

berdasarkan jumlah aset, dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan pada industri

Page 19: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

2

Perbankan Syariah Indonesia. Ketiga indikator tersebut mengalami peningkatan

yangkonsisten dan signifikan dari tahun 2010 hingga tahun 2014, yang

menandakan pertumbuhan perbankan syariah Indonesia dalam trend yang positif.

Gambar 1.1 Pertumbuhan Aset, DPK dan Pembiayaan Perbankan Syariah

Indonesia Tahun 2010-2015

Dalam Miliar Rupiah

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2014 dan 2015, data diolah

Namun, pada tahun 2015 terjadi penurunan dimana pertumbuhan aset

lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 13,6% menjadi 4,13%

yang artinya pertumbuhan aset menurun sebesar 9,47%. Selain itu, DPK dan

pembiayaan bahkan tidak mengalami pertumbuhan sama sekali (jumlah DPK

menurun sebesar 19,72% jika dibandingkan dengan tahun 2014 dan pembiayaan

yang mengalami penurunan sebesar 3,35%), namun pertumbuhan bank syariah di

Indonesia masih tergolong relatif baik.

50,000

70,000

90,000

110,000

130,000

150,000

170,000

190,000

210,000

230,000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

ASET

PEMBIAYAAN

DPK

Page 20: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

3

Sektor perbankan mempunyai peran yang penting dalam pembangunan

ekonomi sebuah Negara. Pada saat sekarang ini, bank syariah memiliki banyak

tantangan dalam menarik masyarakat ke dalam struktur pasar yang sangat

kompetitif. Selain itu, kemajuan teknologi pada saat ini serta perkembangan

globalisasi ekonomi juga membuat tekanan pada bank untuk mempertahankan

struktur pasar agar mampu bertahan pada sektor perbankan yang kompetitif.

Gambar 1.2 CAGR Industri Perbankan Indonesia Tahun 2009-2013

Sumber: Islamic Finance Outlook 2015, Karim Consulting

Jika dilihat pada gambar di atas, bank syariah di Indonesia dapat dikatakan

memiliki kinerja yang kompetitif. Berdasarkan CAGR (Compound Annual

Growth Rate) atau laju pertumbuhan majemuk tahunan Industri Perbankan

Indonesia dari tahun 2009 hingga tahun 2013, pertumbuhan Perbankan Syariah

lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan Perbankan Nasional, baik itu dari

segi pertumbuhan total aset, pembiayaan (financing) dan DPK (funding) dengan

tingkat pertumbuhan sebesar dua kali lebih tinggi. Hal ini menandakan bahwa

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

FundingFinancing

Total Asset

16.88% 20.57% 18.25%

36.89% 40.77% 38.37%

Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan Industri Perbankan 2009-2013

Perbankan Nasional

Perbankan Syariah

Page 21: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

4

dengan pertumbuhan Perbankan Syariah yang tinggi dan lebih baik dibandingkan

kelompok perbankan lainnya dalam industri perbankan nasional, perbankan

syariah mampu bertahan bahkan tumbuh dan berkembang lebih baik serta

kompetitif. Selain itu, tingkat pertumbuhan financing dan funding yang tinggi

juga mengindikasikan bahwa perbankan syariah di Indonesia memiliki potensi

pasar yang besar (huge market) bagi masyarakat Indonesia.

Gambar 1.3 Market Perbankan Syariah Indonesia 2009-2014

Sumber: Islamic Finance Outlook 2015, Karim Consulting

Meskipun demikian, perbankan syariah belum mampu mengoptimalkan

peluang tersebut dalam menarik masyarakat Indonesia ke dalam struktur pasar

yang besar tersebut. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 1.3 tentang pangsa pasar

(market share) perbankan syariah Indonesia. Pangsa pasar perbankan syariah

terutama berdasarkan total aset hingga tahun 2014 tergolong sangat kecil bahkan

tidak mampu mencapai 5%. Jika dibandingkan pangsa pasar (aset) perbankan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Aset 2.61% 3.24% 3.98% 4.58% 4.89% 4.70%

Pembiayaan 2.05% 2.47% 3.01% 3.54% 3.82% 3.69%

DPK 2.40% 2.97% 3.73% 4.16% 4.51% 4.63%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

Aset Pembiayaan DPK

Page 22: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

5

syariah dengan perbankan konvensional pada tahun 2014, dari 100% pangsa pasar

perbankan nasional pangsa pasar perbankan syariah hanya 4.70%, yang artinya

pangsa pasar perbankan konvensional sebesar 95.30%. Hal yang sama juga terjadi

pangsa pasar pembiayaan dan DPK perbankan syariah yang hanya sebesar 3.69%

dan 4.63%. Fakta ini merupakan sebuah fenomena yang cukup unik dimana

perbankan syariah dengan potensi pasar yang besar dan masyarakat Indonesia

yang mayoritas adalah muslim tetapi tidak mampu mengoptimalkannya.

Target pangsa pasar perbankan syariah yang ditargetkan pemerintah

sebesar 5% atau lebih belum mampu tecapai. Namun, untuk mencapai target

tersebut, perbankan syariah dapat menempuh berbagai macam kebijakan,

diantaranya adalah dengan meningkatkan kinerja dan efisiensi melalui

penggunaan input secara efektif. Evaluasi terhadap efisiensi bank akan

memberikan informasi bagi manajemen bank, investor, deposan dan masyarakat

calon nasabah tentang kinerja bank tersebut.

Efisiensi bank secara mendasar berkaitan dengan hubungan antara input

dan output bank yang mendorong bank untuk mengoptimalkan output dan atau

meminimalkan input dengan output yang maksimal.1 Keadaan pasar perbankan

Indonesia yang kompetitif, peluang pasar perbankan syariah yang besar, namun

dengan pangsa pasar yang masih kecil, seharusnya memberikan tekanan bagi

perbankan syariah untuk meningkatkan efisiensi mereka.

1 Dang-Thanh Ngo dan Linh Thi Phuong Nguyen, “Total Factor Productivity of Thai Bank in

2007-2010, An Application of DEA and Malmquist Index”, Journal of Applied Finance and Banking,

Vol. 2, no. 5 (2012), h.27

Page 23: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

6

Tingkat efisiensi itu sendiri secara langsung akan berpengaruh pada

produktivitas bank. Sama halnya dengan efisiensi, produktivitas juga berkaitan

dengan hubungan output dan input dari sebuah bank dimana produktivitas dapat

diukur dengan perbandingan seberapa banyak output yang dihasilkan per unit

input. Jadi, selain evaluasi tingkat efisiensi, pengukuran produktivitas juga

diperlukan.

Pengukuran produktivitas sangat penting dalam proses manajemen untuk

menentukan kemampuan layanan dan untuk mengidentifikasi peluang perbaikan.

Sebuah bank lebih produktif dibandingkan pesaingnya jika misalnya transaksi

keamanan diselesaikan dan dibersihkan dengan sumber daya yang lebih sedikit,

yaitu baik jam kerja yang lebih sedikit atau biaya yang lebih rendah.2

Kemampuan lembaga perbankan syariah untuk mengatur dan menawarkan

produk dengan fitur menarik dan inovatif dengan harga yang kompetitif dengan

produk bank konvensional, dan mampu menarik para pelanggan muslim dan non-

muslim, dapat mencerminkan kapasitas sistem perbankan syariah sebagai

lembaga intermediasi keuangan yang efektif.3

Analisis terhadap perkembangan produktivitas perbankan syariah

Indonesia dipandang perlu, terutama untuk melihat kesinambungan pertumbuhan

output pada industri ini. Yang dimaksudkan dengan produktivitas di sini adalah

2 Andreas Burger dan Juergen Moormann, “Productivity in Banks: Myths and Truths of the

Cost Income Ratio”, Banks and Banks System, Volume 3, No. 4 (2008), h. 86 3 Fadzlan Sulfian, “Malmquist Indences of Productivity Change in Malaysian Islamic

Banking Industry; Foreign Versus Domestic Banks”, Journalof Economic Corperation, Vol. 28, 1,

(2007), h. 120

Page 24: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

7

Total Factor Productivity (TFP), meliputi produktivitas keseluruhan faktor

produksi, tanpa membedakan faktor produksi secara parsial sebagaimana analisis

pada umumnya.

Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam mengukur tingkat

produktivitas adalah metode non parametrik yang bernama Malmquist

Productivity Index (MPI), yaitu sebuah pendekatan fungsi jarak untuk

menggambarkan teknologi dan efisiensi dalam mendefinisikan indeks input,

output, dan produktivitas. Jadi, dengan mengukur produktivitas menggunakan

Malmquist Productivity Index sekaligus akan mengukur tingkat efisiensi dan

pemanfaatan teknologi yang digunakan.

Selain evaluasi terhadap efisensi (produktivitas), likuiditas juga

merupakan persoalan dalam dunia perbankan, termasuk perbankan syariah. Bank

adalah lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi keuangan. Menurut

teori modern intermediasi keuangan, bank ada karena mereka melakukan dua

peran sentral dalam perekonomian, yaitu menciptakan likuiditas dan melakukan

transformasi risiko.4

Perbankan pada umumnya mengubah dana jangka pendeknya yang berasal

dari deposan ke dalam bentuk aset-aset jangka panjang yang tidak likuid ke dalam

perekonomian. Selain itu, bank melakukan transfromasi risiko. Bank melindungi

nasabahnya dari masalah likuiditas, namun pada saat yang sama, perbankan juga

4Allen N. Berger dan Christa H.S. Bouwman, “Bank Liquidity Creation”, The Review of

Financial Studies”, Volume 2, No. 9 (2009): h. 3779

Page 25: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

8

terekspos oleh risiko likuiditas. Dalam kasus yang ekstrim, masalah likuidtas ini

muncul dalam bentuk rush oleh nasabah yang menarik dananya secara bersaman.

Lebih buruk lagi, jika persoalan tersebut tidak hanya menimpa satu dua bank,

tetapi meluas sampai keseluruhan sistem perbankan.

Likuiditas bersifat rentan dan dapat secara tiba-tiba terkuras dari suatu

bank. Kesulitan likuiditas pada suatu bank dapat menjalar pada bank lain

sehingga menimbulkan risiko sistemik. Kejutan (shock) dapat mendorong

terciptanya spiral likuiditas yang menyebabkan hilangnya likuiditas dan

terbentuknya krisis keuangan.5 Seperti krisis keuangan pada tahun 1997/1998

yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi dan sosial di Indonesia.

Krisis perbankan yang disebabkan oleh permasalahan likuiditas menjadi salah

satu sebab dan akibat dari krisis tersebut.

Gambar 1.4 Indikator Kinerja Perbankan Indonesia pada Krisis Moneter 1998

Sumber: Laporan Tahunan Bank Indonesia, 1997/1998, data diolah

5 Wuryandani, dkk. “Pengelolaan Dana dan Likuiditas Bank”, Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan, (Januari 2014): h. 248

109.2% 104.0% 105.7% 105.3%

10.4% 9.5% 8.1% 23.0%

92% 92% 95% 101%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

120.0%

1995 1996 1997 1997/1998

Indikator Kinerja Perbankan Indonesia 1997/1998

LDR NPL BOPO

Page 26: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

9

Krisis likuiditas dunia perbankan Indonesia pada periode krisis moneter

1998 sudah terlihat melalui tingkat kredit yang disalurkan lebih tinggi

dibandingkan dengan jumlah DPK yang dihimpun, dimana nilai LDR (Loan to

Deposit Ratio) dari tahun 1995 hingga 1998 bernilai lebih dari 100%. Hal ini

memungkinkan akan timbulnya risiko likuiditas, ditambah dengan rasio kredit

macet yang rata-rata di atas 5% yang semakin mempertegas bahwa perbankan

Indonesia terekspos risiko likuiditas. Puncaknya adalah ketika kredit bermasalah

mencapai angka 23% pada tahun 1998 dengan LDR 105,3%.

Akar permasalahan ini adalah kurs rupiah merosot tajam terhadap dollar

Amerika yang merupakan penularan dari depresiasi Bath Thailand sementara

akumulasi utang swasta luar negeri jangka pendek dan jangka menengah yang

semakin besar yang diakibatkan ekivalen nilai rupiahnya meningkat sedangkan

tidak tersedia cukup devisa untuk membayar utang yang jatuh tempo beserta

bunganya. Sementara itu, tingkat bunga di dalam negeri dibiarkan tinggi untuk

menahan pelarian dana ke luar negeri dan agar masyarakat mau mendepositokan

dananya dalam rupiah. Namun, banyak pinjaman luar negeri dan dana masyarakat

yang masuk ke sistem perbankan dikelola secara tidak hati-hati kemudian macet

dan uangnya tidak kembali sehingga terjadilah negative spread.

Permasalahan ini semakin parah ketika masyarakat mulai mengalami

krisis keperacayaan terhadap perbankan sehingga terjadi bank run, dimana

deposan dan kreditur menarik dan mengalihkan dananya secara besar-besaran.

Akibatnya, sejumlah bank mengalami mismatch dan mengalami kesulitan untuk

Page 27: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

10

memenuhi penarikan dana tersebut. Dampak lain yang terjadi adalah terjadinya

pelanggaran pada ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) pada bank-bank yang

mengalami kekeringan likuiditas dan mengalami saldo negatif pada rekening

gironya di Bank Indonesia.

Selain itu efisiensi sektor perbankan juga semakin memburuk dilihat

melalui rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) yang

semakin meningkat hingga kuartal pertama tahun 1998. Kondisi ini menunjukkan

biaya operasional yang semakin meningkat sementara pendapatannya tetap atau

bahkan berkurang sehingga tidak dapat tercapai efisiensi. Keadaan tersebut

memaksa pemerintah untuk melikuidasi bank-bank yang dinilai tidak sehat dan

tidak layak untuk beroperasi.

Di tengah gejolak perekonomian bangsa saat itu, sistem perbankan syariah

muncul sebagai sebuah perbankan yang mampu menunjukkan bahwa bank

syariah lebih tangguh ditengah gejolak krisis moneter. Ketangguhan ini

dikarenakan sistem bagi hasil yang diterapkan pada sistem perbankan syariah.

Meskipun di Indonesia sendiri kemunculan pebankan syariah saat itu masih

tergolong sangat muda, yakni baru berdiri pada 1992 dengan berdirinya Bank

Muamalat Indonesia (BMI).

Dapat disimpulkan, bahwa likuiditas merupakan indikator penting bagi

perbankan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Likuiditas menjadi

jaminan keamanan bagi masyarakat untuk menempatkan dananya di bank. Selain

itu, likuiditas juga menjadi tolak ukur bagi masyarakat untuk melihat sejauh mana

Page 28: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

11

bank dapat memberikan kebebasan kepada nasabahnya untuk menarik dananya

ketika sewaktu-waktu dibutuhkan. Hal yang sama juga berlaku pada bank syariah

karena bank syariah dengan nilai-nilai dan operasional mereka yang khas

(berbeda) juga harus menjaga likuiditas sama seperti bank konvensional tetapi

tetap berada dibawah prinsip-prinsip syariah6.

Gambar 1.5 Statistik Likuiditas Bank Syariah Indonesia 2011-2015

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2014 dan 2015, data diolah

Tingkat likuiditas FDR (Financing Deposit Ratio), Non Performing

Financing (NPF) dan CAR (Capital Adequacy Ratio) dari tahun 2011-2015

perbankan syariah Indonesia adalah fluktuatif. FDR mengalami pertumbuhan

yang fluktuatif cenderung naik, dengan kenaikan yang konsisten hingga mencapai

puncaknya pada tahun 2012 mencapai 120,65%, yang mengindikasikan keadaan

likuiditas yang tidak sehat, kemudian menurun drastis hingga tahun 2014 menjadi

6 Naved Ahmed, Zulfqar Ahmed, dan Imran H. Naqvi, “Liquidity Risk and Islamic Bank:

Evidence from Pakistan, Interdicplinary Journal of Research in Business, Volume 1 (2011), h. 99

91.41%

120.65%

95.87% 86.66% 88.03%

2.52% 2.26% 2.62% 4.33% 4.84%

16.63% 14.14% 14.42% 15.74% 15.02%

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%110.00%120.00%

2011 2012 2013 2014 2015

FDR NPF CAR

Page 29: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

12

86,66%, namun kembali mengalami kenaikan kecil pada tahun 2015 menjadi

88,03% meskipun masih dalam kategori sehat menurut regulasi.

Sama halnya dengan FDR, NPF juga dengan pertumbuhan yang fluktuatif

cenderung naik. Namun demikian, kredit bermasalah yang dialami oleh bank

syariah Indonesia tergolong cukup kecil karena berada dibawah 5%. Berbanding

terbalik dengan FDR dan NPF, CAR mengalami pertumbuhan yang fluktuatif

cenderung menurun. Akan tetapi, rata-rata nilai CAR perbankan syariah tergolong

tinggi dari ketentuan Bank Indonesia (8%).

Lebih lanjut, permasalahan yang berkaitan dengan betapa pentingnya

menjaga tingkat likuiditas maupun keharusan dalam meningkatkan produktivitas

bank syariah pada akhirnya akan berkaitan dengan tujuan bank syariah itu sendiri

sebagai lembaga yang profit oriented, yaitu mengoptimalkan keuntungan. Bank

sebagai lembaga keuangan juga merupakan sebuah institusi bisnis yang

melakukan kegiatan produksi yang sesuai dengan fungsi intermediasi sebagai

kegiatan utama usahanya. Dari kegiatan ini, bank dapat mencapai tujuannya untuk

memperoleh keuntungan yang optimal.

Oleh karena itu, bank diharuskan mempunyai tingkat produktivitas yang

baik agar fungsi produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien, dan dapat

memberikan pengaruh yang berbanding lurus terhadap profitabilitasnya. Artinya,

jika produktivitas bank baik dengan memaksimalkan input yang telah ditentukan

dan menghasilkan ouput yang optimal, maka secara tidak langsung akan

Page 30: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

13

berpeluang meningkatkan profitabilitasnya. Namun sebaliknya, jika produktivitas

bank kurang baik, maka akan menurunkan tingkat profitabilitasnya.

Kemudian, likuiditas dan profitabilitas juga memiliki hubungan yang

cukup menarik sesuai teori. Likuiditas dan profitabilitas perbankan mempunyai

hubungan yang berlawanan. Pada dasarnya, pengukuran likuiditas adalah sebuah

hal yang bersifat dilematis. Bank sebagai lembaga intermediasi menghimpun dana

dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan sehingga bank

dapat memperoleh keuntungan. Semakin banyak dana yang terhimpun dan

semakin banyak pembiayaan yang disalurkan, maka akan semakin tinggi

perolehan laba bank. Namun di sisi lain, bank juga harus selalu dalam keadaan

siap dalam memenuhi kewajibannya jika sewaktu-waktu deposan atau pemilik

dana menarik dana mereka.

Jika bank melakukan hal yang sebaliknya, yaitu tidak memproduktifkan

dana yang terhimpun demi menjaga likuiditasnya, maka akan terjadi keadaan

dimana adanya dana yang mengendap dan menganggur (idle fund) dan akan

berpengaruh pada perolehan laba bank. Dengan kata lain, ada trade-off antara

likuiditas dan profitabilitas.7 Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebijakan bank

syariah dalam menjaga likuiditasnya akan berdampak pada tingkat

profitabilitasnya.

7 Puneej Saluja dan Parmil Kumar, “Liquidity and Profitability Trade Off (A Study on Airtel

Bharti Limited), International Journal of Advanced Research in Management and Social Sciences,

Vol. 1 No. 3 (September 2012)

Page 31: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

14

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang tingkat produktivitas dan tingkat likuiditas bank

syariah di Indonesia, yang dalah hal ini adalah Bank Umum Syariah, serta

bagaimana pengaruhnya terhadap profitabilitasnya. Oleh karena itu, penulis akan

meneliti tentang “Produktivitas, Likuiditas dan Pengaruhnya Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”.

Penelitian ini pada dasarnya merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh

Fadzlan Sulfian8 yang melakukan studi tentang tingkat produktivitas perbankan

syariah di Malaysia selama periode 2001-2004 dengan pendekatan Malmquist

Productivity Index (MPI). dan Ali Sulieman Alshatti9 yang melakukan studi

tentang pengaruh manajemen likuiditas terhadap profitabilitas pada bank umum di

Jordania dengan objek 13 bank umum di Jordania selama prtiode waktu 2005-

2012 dan dengan uji hipotesis menggunakan analisis regresi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagiamana tingkat produktivitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2015?

8 Fadzlan Sulfian, “Malmquist Indences of Productivity Change in Malaysian Islamic

Banking Industry; Foreign Versus Domestic Banks”, Journalof Economic Corperation, Vol. 28, 1,

(2007), h. 115-150 9 Ali Sulieman Ashatti, “The Effect of the Liquidity Management on Profitability in Jordan

Commercial Banks”, International Journal of Business and Management, Vol. 10, No. 1 (2015), h. 62-

71

Page 32: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

15

2. Apa faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2011-2015

3. Bagiamana tingkat likuiditas Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-

2015?

4. Bagaimana pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015?

C. Batasan Penelitian

Untuk mencapai hasil penelitian yang diharapkan, peneliti membuat

batasan-batasan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan hanya pada Bank Umum Syariah, tidak termasuk Unit

Usaha Syariah (UUS) maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

2. Bank Umum Syariah yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Bank

Umum Syaraih yang memiliki dan mempublikasikan Laporan Keuangan

tahunan mulai tahun 2011 hingga tahun 2015.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur tingkat produktivitas Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2011-2015

2. Untuk meneliti faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2011-2015

3. Untuk meneliti tingkat likuiditas Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2011-2015

Page 33: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

16

4. Untuk meneliti pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas

Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

beberapa pihak. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas

dan produktivitas Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Bagi Akademisi, sebagai bahan penelitian selanjutnya dalam mengukur

likuiditas, pofitabilitas, dan produktivitas maupun hubungan antara ketiganya

pada bank syariah.

3. Bagi Bank Indonesia dan OJK, sebagai gambaran tentang likuiditas,

profitabilitas dan produktivitas Bank Umum Syariah serta menjadi bahan

pertimbangan dalam membuat kebijakan.

4. Bagi Bank Syariah, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

untuk mencapai kinerja yang optimal.

5. Bagi Masyarakat, sebagai bahan referensi dalam melihat peta kinerja Bank

Syariah di Indonesia berdasarkan likuiditas, profitabilitas dan produktivitas

dan juga sebagai bahan pertimbangan untuk menjadi nasabah pada suatu Bank

Syariah.

Page 34: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

17

F. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu pada “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2012”.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, batasan dan rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, teknik penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan disajikan teori terkait Bank Syariah, Produktivitas

Likuiditas, Profitabilitas, dan hal-hal seputar DEA dan Malamquist

Index. Hal ini dibahas dengan tujuan memberikan gambaran tentang

permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini. Selain itu juga akan

memaparkan review studi terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis

penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi variable penelitian, jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data, metode penelitian dan metode analisis data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis deskriptif variabel penelitian, hasil

penelitian tentang tingkat produktivitas, hasil pengukuran likuidtas,

Page 35: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

18

hasil pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap Profitabilitas

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan

permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.

Page 36: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Definisi Bank Syariah

Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis, dan dari

banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau bangku. Konotasi

kedua kata inimenjelaskan dua fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank

komersial. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat

menyimpan benda-benda berharga seperti peti emas, peti berlian, peti uang,

dan sebagainya.10

Dalam Al Quran, istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi

jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti

struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan

dengan jelas, seperti zakat, shadaqah, ghanimah (rampasan perang), bai’ (jual

beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang memiliki fungsi

yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi.11

Di Indonesia, terdapat dua jenis bank berdasarkan prinsipnya, yaitu

Bank Konvensional dan Bank Syariah. Bank Konvensional merupakan bank

10 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet. 4,

Mei 2006). h. 1 11

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: EKONISIA, cet. 1,

2008), h. 27.

Page 37: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

20

yang prinsip kerjanya berpijak pada bunga, dimana operasionalnya adalah

menerima dan membayar bunga yang dalam syariat islam dianggap

mengandung riba dan riba sangat diharamkan. Selain itu, dalam menjalankan

perannya sebagai lembaga pembiayaan, bank konvensional juga tidak tebang-

pilih dalam menyalurkan pembiayaan terhadap perusahaan apapun, apakah

perusahaan yang bergerak dalam produksi yang halal atau yang dilarang oleh

syariat islam, misalnya perusahaan minuman keras.

Secara filosofis, bank syariah adalah bank yang aktivitasnya

meninggalkan masalah riba. Dengan demikian, penghindaran bunga yang

dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh dunia

islam.12

Bank Syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, Syariah dan tradisinya ke

dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lainnya yang terkait.

Prinsip utama yang diikuti oleh bank syariah adalah: (a) larangan riba dalam

berbagai bentuk transaksi, (b) melakukan kegiatan usaha dan perdagangan

berdasartkan perolehan keuntungan yang sah dan (c) memberikan zakat.13

Perwataatmadja dan Antonio,14

memberikan dua definisi terhadap

bank syariah, yaitu bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

12

Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah: Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di

Inodonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010). h. 4 13

Tan Sri Datuk Ahmed Mohamed Ibrahim, Legal Issue in Implementation of Islamic

Banking and Finance, Labuan International Summit on Islamic Financial & Investment, dalam Zainul

Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet. 4, Mei 2006). h. 2 14

Karnaen Perwataajmadja dan Muhammad Syafi‟I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank

Islam (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1997), h. 1.

Page 38: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

21

syariah Islam dan bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan-

ketentuan al-Qur‟an dan Hadist. Lebih jauh lagi, mereka menjelaskan bahwa

yang dimaksud dengan bank yang beroperasi dengan sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam operasinya mengikuti

ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya yang menyangkut tata cara

bermuamalat secara Islam. Sedangkan yang dimaksud dengan bank yang tata

cara beroperasinya mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-Qur‟an dan Hadist

adalah bank yang tata cara beroperasinya mengikuti perintah dan larangan

yang tercantum dalam Al-Qur‟an dan Hadist. Dari definisi tersebut, ada dua

hal yang dapat digaris-bawahi dalam operasional bank syariah yaitu terbebas

dari adanya unsur riba (bunga) dan menggantinya dengan bentuk-bentuk

usaha yang sesuai dengan prinsip syariah.

Dari definisi-definis tersebur dapat disimpulkan bahwa bank syariah

adalah lembaga keuangan yang kegiatan opersionalnya (yaitu menghimpun

dana dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat serta usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa keuangan lainnya) berdasarkan prinsip

syariah yang mengikuti aturan Al-Qur‟an dan Hadist serta juga mengikuti

regulasi dari pemerintah setempat, sehingga menghindari kegiatan-kegiatan

atau praktik-praktik yang mengandung unsur riba dan hal lainnya yang

dilarang.

Page 39: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

22

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi

keuangan. Menurut teori modern intermediasi keuangan, bank ada karena

mereka melakukan dua peran sentral dalam perekonomian–mereka

menciptakan likuiditas dan mereka melakukan transformasi risiko.15

Memang,

peran penting bank dalam perekonomian adalah untuk menyediakan likuiditas

dengan mendanai jangka panjang, aset likuid dengan jangka pendek,

kewajiban yang likuid. Dengan demikian, bank memiliki aset likuid dan

menyediakan uang tunai untuk seluruh kegiatan perekonomian.16

Bank syariah sebagai sembaga keuangan merupakan bagaian dari

sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat

pemakaian jasa keuangan. Sistem keuangan pada dasarnya merupakan suatu

jaringan pasar keuangan (financial market ) intitusi, sektor usaha, rumah

tangga dan lembaga pemerintahan yang merupakan peserta dan juga sekaligus

memiliki wewenang mengatur operasi keuangan tersebut.

Pada prinsipnya fungsi pokok keuangan adalah mentransfer dana-dana

(loanable funds) dari penabung atau unit surplus kepada peminjam atau unit

defisi. Dana-dana tersebut dialokasikan melalui negosiasi dan perdagangan

dalam pasar uang yang mempertemukan individu dan sektor usaha sebagai

15

Allen N. Berger dan Christa H.S. Bouwman, “Bank Liquidity Creation”, The Review of

Financial Studies”, Volume 2, No. 9 (2009): h. 3779 16

Isabelle Distinguin, Caroline Roulet, dan Amine Tarazi, “Bank Regulatory Capital and

Liquidity: Evidence from U.S and European publicly traded banks”, HAL, (2014): h. 2

Page 40: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

23

pemilik dana dengan pihak pemakai dana. Ilustrasi fungsi sistem keuangan ini

dapat dilihat pada Gambar 2.1.17

Gambar 2.1 Fungsi Intermediasi Bank Syariah

Sumber: Hasil penerjemahan peneliti

Berdasarkan konsep tersebut dapat dilihat peranan perbankan

sebenarnya adalah sebagai sektor penunjang, yang berperan dalam

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, serta

bertindak sebagai lembaga pengumpul dana dalam masyarakat dan kemudian

menyalurkannya kembali untuk kegiatan-kegiatan yang produktif dengan

jalan memberi pembiayaan.

Menurut Wihantoro18

, menyatakan bahwa fungsi intermediasi

perbankan adalah sebagai lembaga perantara bagi pihak yang kelebihan dana

17

Habriyanto, “Intermediasi Perbankan Syariah Pada Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi”,

Nalar Fiqh, Vol. 3 No. 1, Juni 2011. h. 62

Page 41: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

24

(Surplus Spending Unit/ SSU) dengan pihak yang membutuhkan dana (Defisit

Spending Unit / DSU). Bila fungsi ini tidak berjalan, maka terjadilah

disintermediasi perbankan. Disintermediasi perbankan ini dapat dibagi ke

dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu disintermediasi yang terjadi saat SSU

tidak mau menyimpan kelebihan dananya di perbankan karena kehilangan

kepercayaan pada perbankan, sedangkan tahap kedua terjadi saat perbankan

tidak bersedia menyalurkan dana masyarakat ke DSU karena resiko tidak

dapat dikembalikan dana tersebut.

3. Akad-akad Bank Syariah19

Bank syariah sebagai berperan sebagai pengelola dana dalam

masyarakat. Pengelolaan dana tersebut didasarkan pada akad-akad yang

disesuaikan dengan kaidah muamalat. Dari segi ada atau tidaknya

kompensasi, fikih muamalat membagi akad menjadi dua bagian, yaitu:

a. Akad Tabarru’

Akad Tabarru’ yaitu segala macam perjanjian yang menyangkut

non-profit transaction (transaksi nirlaba). Pada hakikatnya transaksi ini

bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil melainkan

18

Yulian Wihantoro, dkk, Fungsi Intermediasi Perbankan dan Kaitannya dengan Pola Aliran

Dana di Kalimantan Selatan, BI Cabang Kalimantan Selatan, 2000 dalam Habriyanto, “Intermediasi

Perbankan Syariah Pada Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi”, Nalar Fiqh, Vol. 3 No. 1, Juni 2011.

h. 63 19

Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah: Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di

Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010) h. 26-27

Page 42: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

25

untuk tujuan tolong menolong. Contoh akad tabarru’ adalah sebagai

berikut:

1) Qard, yaitu pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau

diminta kembali (hutang-piutang)

2) Wadi’ah, yaitu mwakilkan orang lain untuk memelihara harta tertentu

dengan cara tertentu.

3) Wakalah, yaitu akad pemberian kuasa kepada penerima kuasu untuk

melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi kuasa.

4) Kafalah, yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak

ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.

5) Rahn, yaitu menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut

pandangan syariah sebagai jaminan utang sehingga orang yang

bersangkutan boleh mengambil atau ia bisa mengambil manfaat

barang tersebut.

6) Dhaman, yaitu menggabungkan dua beban (tanggungan) untuk

membayar utang, menggadaikan barang atau menghadirkan orang

pada tempat yang telah ditentukan.

7) Hiwalah, yaitu akad yang mengharuskan pemindahan utang dari yang

bertanggung jawab kepada penanggung jawab yang lain.

Page 43: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

26

b. Akad Tijarah

Akad tijarah adalah segala macam perjanjian yang menyangkut

profit transaction. Akad-akad ini dilakukan dengan tujuan mencari

keuntungan sehingga bersifat komersil. Contoh akad tijarah antara lain:

1) Murabahah, yaitu jual-beli barang dengan harga asal dengan tambahan

keuntungan disepakati. Penjual harus memberitahu harga produk yang

dia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai

tambahannya.

2) Salam, yaitu pembelian barang yang diserahkan kemudian hari,

sementara pembayaran dilakukan di muka.

3) Istishna, yaitu kontrak penjualan antara mustashni (pembeli akhir) dan

shani (supplier). Pembelian dengan pesanan.

4) Ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui

pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

atas barang itu sendiri

5) Musyarakah, yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi

dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.

6) Mudharabah, yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

usaha tertentu, dimana salah satu pihak sebagai pemilik atau

penyumbang dana dan pihak lainnya sebagai pengelola dana dengan

Page 44: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

27

kesepakatan bagi hasil ketika memperoleh keuntungan sesuai dengan

kesepakatan.

4. Produk Bank Syariah20

Produk-produk yang dihasilkan oleh bank syariah tidak terlepas dari

kegiatan bank syariah sebagai lembaga keuangan. Kegiatan bank syariah

secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama, yaitu:

a. Penghimpunan Dana dari Masyarakat

Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dengan

menawarkan berbagai jenis produk pendanaan antara lain giro wadiah,

tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan

produk pendanaan lainnya yang diperbolehkan sesuai dengan syariah.

Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dilakukan dengan akad wadiah

dan akad mudharabah. Dengan menghimpun dana dari masyarakat, maka

bank syariah akan membayar biaya dalam bentuk bonus untuk akad

wadiah dan bagi hasil untuk akad mudharabah.

b. Penyaluran Dana kepada Masyarakat

Bank syariah perlu menyalurkan dananya kepada pihak yang

membutuhkan dana agar tidak terjadi idle fund. Bank syariah dapat

menyalurkan dananya dalam bentuk pembiayaan serta dalam bentuk

penempatan dana lainnya. Dengan aktivitas penyaluran dana ini bank

syariah memperoleh pendapatan dalam bentuk margin keuntungan bila

20

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011) h. 52

Page 45: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

28

menggunakan akad kerja sama usaha dan sewa bila menggunakan akad

sewa menyewa.

c. Pelayanan Jasa Keuangan

Bank syariah juga melakukan dan menyediakan fasilitas layanan

jasa keuangan untuk membantu mempermudah transaksi keuangan

masyarakat. Dari penyediaan layanan jasa keuangan tersebut bank syariah

akan memperoleh pendapatan berupa fee.

5. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional21

Bank syariah merupakan bank yang dalam sistem operasionalnya tidak

menggunakan sistem bunga akan tetapi menggunakan prinsip dasar sesuai

ketentuan syariah. Dalam menentukan imbalannya bank syariah tidak

menggunakan sistem bunga akan tetapi menggunakan konsep imbalan sesuai

dengan akad yang diperjanjikan. Beberapa perbedaan antara bank syariah dan

bank konvensional adalah pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Bank Syariah Bank Konvensional

1 Investasi, hanya untuk proyek dan

produk yang halal serta

menguntungkan

Investasi, tidak mempertimbangkan

halal atau haram, asalkan proyek

menguntungkan

2 Return yang dibayar dan/atau

diterima berasal dari bagi hasil atau

Return baik yang dibayar maupun

yang diterima berupa bunga

21

Ibid. h. 38

Page 46: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

29

pendapatan lainnya sesuai prinsip

syariah

3 Perjanjian dibuat dalam bentuk

akad sesuai dengan syariah

Perjanjian menggunakan hukum

positif

4 Orientasi pembiayaan tidak hanya

untuk keuntungan akan tetapi juga

falah oriented, yaitu berorientasi

pada kesejahteraan masyarakat

Orientasi pembiayaan untuk

memperoleh keuntungan atas dana

yang dipinjamkan

5 Hubungan antara bank dan nasbah

adalah mitra

Hubungan antara bank dan nasabah

adalah kreditur dan debitur

6 Dewan Pengawas terdiri dari BI,

OJK dan Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas terdiri dari BI,

OJK dan tidak ada Dewan

Pengawas Syariah

7 Penyelesaian sangketa diupayakan

secara musyawarah antara bank dan

nasabah melalui peradilan agama

Penyelesaian sengketa melalui

pengadilan negeri setempat

B. Produktivitas

1. Teori Produksi

Produksi adalah sebuah proses mengubah sumber daya menjadi barang

akhir untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama produksi adalah untuk

pemanfaatan secara penuh input-input atau faktor-faktor produksi untuk

memproduksi produk atau output-output secara efisien untuk memaksimalkan

Page 47: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

30

keuntungan.22

Produksi tidak terbatas pada pembuatan saja, tetapi juga

penyimpanan, distribusi, pengangkutan, pengeceran, pengemasan kembali,

upaya-upaya lembaga regulator, atau mencari celah hukum demi memperoleh

keringanan pajak atau keleluasaan bergerak dengan dengan jasa para akuntan

dan pengacara, dan sebagainya.23

Dalam sebuah organisasi maupun perusahaan, sebuah tingkat produksi

dicapai berdasarkan kombinasi faktor-faktor produksi yang dimilikinya,

faktor-faktor produksi tersebut digunakan sebagai input dalam menghasilkan

suatu tingkat produksi yang merupakan output dalam sebuah proses produksi.

Hal tersebut dinamakan dengan fungsi produksi. Fungsi Produksi

menunjukkan kombinasi faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk

memproduksi kuantitas produk atau output pada tingkat teknologi tertentu.

Fungsi Produksi menunjukkan kuantitas output maksimum yang dapat

diproduksi dengan kuantitas input yang maksimum.24

Fungsi Produksi dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Q = f (K, L, R, T)

Dimana:

Q = Total produksi atau total output

K = Modal

22

M. Nadratuzzaman Hosen, “Diktat Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi” (Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 159 23

Roger Miller LeRoy dan Meiners Roger, E. Teori Ekonomi Mikro Intermediate,

Penerjemah Haris Munandar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997). 24

Op. cit, h. 165

Page 48: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

31

L = Tenaga Kerja

R = Sumber Daya Alam

T = Teknologi

Dalam teori produksi juga dikenal sebuah asumsi dasar yang bernama

marjinal produksi (Marginal Production), yaitu perubahan total produksi atau

total output ketika variabel-variabel input ditingkatkan dalam satuan unit.

Total Produksi adalah sejumlah produk yang dihasilkan dengan tingkat input

variabel tertentu. Ketika ada kenaikan input variabel, marjinal produksi akan

meningkat hingga tingkat maksimum, dan sebaliknya. Rumus untuk

menghitung marginala produksi adalah sebagai berikut:

Dimana MP adalah marjinal produksi, ΔTP adalah perubahan total

produksi dan ΔTL adalah perubahan total input varibel.

Terdapat beberapa kondisi dalam marjinal produksi, yaitu Hukum

Kenaikan Keuntungan Marjinal (The Law of Increasing Marginal Return),

Hukum Penurunan Keuntungan Marginal (The Law of Decreasing Marginal

Return) dan Hukum Penurunan Keuntungan Marginal (The Law of

Diminishing Marginal Return).25

25

M. Nadratuzzaman Hosen, “Diktat Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi” (Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 167

Page 49: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

32

Gambar 2.2 The Law of Increasing, Decreasing and Diminishing Marginal

Return

Sumber: M. Nadratuzzaman Hosen (2012)

26

Hukum Kenaikan Keuntungan Marjinal (The Law of Increasing

Marginal Return) muncul ketika satu unit input variabel ditambah input tetap

menghasilkan total produksi yang sangat meningkat. Hukum Penurunan

Keuntungan Marginal (The Law of Decreasing Marginal Return) adalah

penurunan total produksi yang disebabkan peningkatan variabel. Kondisi ini

muncul ketika satu unit input variabel ditambah input tetap menghasilkan

kenaikan nilai produksi yang lebih lambat. Dan Hukum Penurunan

Keuntungan Marginal (The Law of Diminishing Marginal Return) muncul

ketika satu unit input variabel tidak ditambah input tetap menghasilkan

penurunan produksi.

Input tetap adalah input yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam

waktu tertentu atau bisa diubah namun dengan biaya yang sangat besar.

Mengenai biaya, fungsi produksi tidak terlepas dari biaya produksi

26

Ibid

Page 50: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

33

(production cost), yaitu total pengeluaran yang harus ditanggung oleh

produsen untuk menggunakan kuantitas input atau faktor-faktor produksi yang

dibutuhkan dalam proses produksi. Total Biaya Tetap (Total Fixed Asset)

adalah total biaya yang dibayarkan untuk memperoleh input tetap. Total Biaya

Varaiabel (Total Variabel Cost) adalah total biaya yang harus dibayar untuk

memperoleh input variabel. Dan keseluruhan dari biaya-biaya tersebut adalah

Total Biaya (Total Cost).27

Gambar 2.3 Production Cost Theory

Sumber: M. Nadratuzzaman (2012)

Selain dari segi jangka waktu, analisis dalam teori produksi juga

mengenal tentang kurva isoquant, isocost. Pertemuan kedua kurva ini menjadi

dasar dalam konsep efisiensi sebuah Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) dan

metode pengukuran yang dikembangkan dalam mengukur tingkat efisiensi.

Kedua kurva tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

27

Ibid. h. 169-172

Page 51: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

34

a. Kurva Isoquant, adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik

titik yang menunjukka kombinasi dua faktor produksi guna menghasilkan

tingkat produksi yang sama.

b. Kurva Isocost, adalah kurva yang menunjukkan kedudukan dari titik-titik

yang menunjukkan kombinasi dari faktor produksi yang dibeli oleh

produsen dengan sejumlah anggaran tertentu

Gambar 2.4 Kurva Isocost dan Isoquant

Pertemuan kedua kurva ini menjadi dasar kebijakan dari organisasi

maupun perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya, produktivitas dan

menciptakan efisiensi. Berikut adalah ilustrasi dari 2 (dua) kebijakan tersebut

yang dapat dicapai karena pertemuan kedua kurva tersebut.

2. Teori Efisiensi

Efisiensi adalah suatu parameter kinerja dimana suatu perusahaan

dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Suatu perusahaan yang

efisien dapat menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada atau

Page 52: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

35

menghasilkan output dengan jumlah tertentu dengan input minimal. Begitu

pula pada lembaga keuangan bank, pengukuran efisiensi menjadi suatu

parameter kinerja yang popular diteliti di seluruh dunia. Efisiensi juga dapat

didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan

(input), atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input yang

digunakan.28

Ditinjau dari teori ekonomi, ada dua pengertian efisiensi yaitu efisiensi

teknis dan efisiensi ekonomi. Efisiensi ekonomi mempunyai sudut pandang

makro yang mempunyai jangkauan lebih luas dibandingkan dengan efisiensi

teknik yang bersudut pandang mikro. Pengukuran efisiensi teknik cenderung

terbatas pada hubungan teknis dan operasional proses konversi input menjadi

output. Akibatnya usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya

memerlukan kebijakan mikro yang bersifat internal, yaitu dengan

pengendalian dan alokasi sumber daya yang optimal. Efisiensi sebuah

perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu: technical efficiency dan

allocative efficiency.29

Technical efficiency menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

mencapai tingkat output yang maksimum dengan menggunakan tingkat input

tertentu. Technical efficiency mengukur proses produksi dalam menghasilkan

28

Huri. M. D dan Indah Susilowati, “Pengukuran Efisiensi Relatif Perbankan dengan Metode

Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal

Dinamika Pembagunan, vol. 1, no.2 2002, h. 95-107 29

M. Faza Firdaus, “Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Metode Two-Stage Data

Envelopment Analysis” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013), h. 53-54

Page 53: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

36

sejumlah output tertentu dengan menggunakan input seminimal mungkin.

Dengan kata lain, technical efficiency mencerminkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan output yang maksimal dengan menggunakan sejumlah

input yang tersedia. Sedangkan allocative efficiency menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan

struktur harga dan teknologi tertentu. Kombinasi antara technical efficiency

dan allocative efficiency akan menjadi economic efficiency. Suatu perusahaan

dapat dikatakan efisien secara ekonomi jika dapat meminimalkan biaya

produksi untuk menghasilkan output tertentu dengan tingkat teknologi yang

umumnya digunakan serta harga pasar yang berlaku.

Terdapat tiga pendekatan yang lazim digunakan dalam metode

parametrik dan nonparametrik untuk mendefinisikan hubungan input dan

output dalam kegiatan financial suatu lembaga keuangan, yaitu:30

a. Pendekatan Aset (Asset Aproach), produksi aset mencerminkan fungsi

primer sebuah lembaga keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman

(loans). Pendekatan ini, output benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk

aset.

b. Pendekatan Produksi (Production Approach), pendekatan ini menganggap

lembaga keuangan sebagai produsen dari akun deposito (deposit account)

30

Muliaman D. Hadad, dkk, “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan

Metode NonParametrik Data Envelopment Analysis (DEA)”, Working Paper Series Bank Indonesia

(2003), h. 3. dalam M. Faza Firdaus, “Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Metode Two-Stage

Data Envelopment Analysis” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013), h. 61-62

Page 54: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

37

dan kredit pinjaman (credit accout), kemudian output didefinisikan

sebagai jumlah tenaga, pengeluaran modal pada aset-aset tetap dan

material lainnya.

c. Pendekatan Intermediasi (Intermediation Approach), pendekatan ini

memandang sebuah lembaga keuangan sebagai intermediator, yaitu

merubah dan mentransfer aset-aset keuangan dari surplus unit kepada

defisit unit. Input-input lembaga keuangan tersebut meliputi: biaya tenaga

kerja, modal dan pembayaran bunga pada deposito , kemudian output

yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi keuangan

(financial investment).

Perbedaan penentuan input dan output antara pendekatan produksi dan

intermediasi adalah dalam memperlakukan simpanan. Simpanan sebagai

output pada pendekatan produksi, dikarenakan simpanan merupakan jasa yang

dihasilkan oleh kegiatan bank. Pendekatan intermediasi menganggap

simpanan sebagai input. Hal ini disebabkan simpanan yang dihimpun bank

akan ditransformasikan ke dalam berbagai bentuk aset yang menghasilkan

terutama pinjaman yang diberikan.

Terdapat 3 (tiga) jenis pendekatan dalam mengukur efisiensi

perbankan, yaitu:31

31

Muharram dan Purvitasari “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia

dengan Metode Data Envelopment Analysis”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, vol.II, no.3 (2005)

dalam M. Faza Firdaus, “Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Metode Two-Stage Data

Page 55: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

38

a. Pendekatan rasio, yaitu pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi

dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang

digunakan. Pendekatan ini akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi

apabila dapat memproduksi jumlah output yang maksimum dengan input

tertentu.

Kelemahan dari pendekatan ini adalah apabila terdapat banyak input dan

output yang akan dihitung secara bersamaan, sehingga banyak perhitungan

yang menimbulkan asumsi yang tidak tegas.

b. Pendekatan regresi, yaitu pendekatan yang menggunakan sebuah model

dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input

tertentu. Fungsinya dapat dilihat di bawah ini:

Y = f{X1, X2, X3, X4,……………..Xn}

Dimana Y = Output, X = Input

Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat

digunakan untuk memproduksi tingkat input yang dihasilkan sebuah Unit

Kegiatan Ekonomi (UKE) pada tingkat output tertentu. UKE tersebut

dinilai efisien, apabila mampu menghasilkan jumlah output lebih banyak

dibandingkan jumlah output hasil estimasi. Pendekatan ini juga tidak

Envelopment Analysis” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013), h. 58-61

Page 56: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

39

dapat mengatasi kondisi banyak output karena hanya satu indikator output

yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi. Apabila dilakukan

penggabungan banyak output dalam satu indikator, informasi yang

dihasilkan menjadi tidak rinci lagi.

c. Pendekatan frontier, pendekatan ini mempunyai dua jenis yaitu parametrik

dan non-parametrik. Pendekatan parametrik terdiri dari Stochastic

Frontier Approach (SFA) yaitu perluasan dari model asli deterministic

untuk mengukur efek-efek yang tidak terduga (stochastic frontier) di

dalam batas produksi, Distribution Free Approach (DFA) mengukur

efisiensi biaya mengukur seberapa dekat biaya dari suatu bank dengan

biaya terendah yag dibutuhkan untuk memproduksi output yang sama

pada kondisi yang sama dan Thick Frontier Approach (TFA), sedangkan

non-parametrik meliputi Data Envelopment Analysis (DEA) yaitu model

pemrograman linier fraksional yang dapat mencakup banyak input dan

banyak output tanpa perlu menentukan bobot untuk setiap variabel

sebelumnya, tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan

fungsional antara input dengan output (tidak seperti regresi).

3. Teori Produktivitas

Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi. Tetapi

produksi merupakan salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain

kualitas dan hasil keluarannya. Produksi adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan hasil keluaran dan umumnya dinyatakan dengan volume

Page 57: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

40

produksi, sedangkan produktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan

sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara

keluaran dan masukan). Secara umum konsep produktivitas adalah suatu

perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) persatuan waktu.

Produktivitas adalah hubungan antara berapa output yang dihasilkan

dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut.

Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai

(output) denan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Rumus

produktivitas sebagai berikut:

Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya

segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the

right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right).

Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat

efisiensi dan efektifitas kerja secara total.

Produktivitas penting dalam meningkatkan dan mempertahankan

perusahaan dalam hal menghasilkan barang atau jasa yang pada dasarnya tidak

lepas dari peningkatan dan pengefektifan mutu tenaga kerja sebagai sumber daya

manusia yang sangat menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Pengukuran produktifitas digunakan untuk mengukur tingkat kinerja yang dicapai

Page 58: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

41

oleh perusahaan. Dengan adanya produktivitas maka perusahaan dapat menilai

efisiensi dan efektifitas.

4. Produktivitas dan Efisiensi

Kinerja ekonomi suatu perusahaan dicerminkan dari tingkat efisiensi dan

produktivitas, yaitu rasio antara output terhadap input. Semakin besar rasio output

terhadap input mengindikasikan semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut. Jika

dalam proses produksi melibatkan input lebih dari satu, diperlukan metode untuk

mengagregatkan input ke dalam suatu indeks agar rasio produktivitas dapat

dihitung. Hal yang sama juga perlu dilakukan jika perusahaan menghasilkan

multiple output. Pengukuran kinerja ini merupakan pengukuran relatif, dimana

kinerja saat ini dibandingkan periode sebelumnya atau dibandingkan kompetitor

lainnya.

Produktivitas merupakan Rasio antara output yang dihasilkan terhadap

input yang digunakan. Sedangkan efisiensi yang merupakan perbandingan jumlah

output suatu perusahaan terhadap output maksimum yang dapat dihasilkan

perusahaan sejenisnya di level input yang sama, atau sebaliknya. Untuk

memahami perbedaan antara efisiensi dan produktivitas dapat menggunakan

gambar di bawah.

Berdasarkan gambar di bawah, perusahaan A dan B memiliki

produktivitas yang sama, namun nilai efisiensi perusahaan A lebih rendah

dibandingkan perusahaan B. Sementara itu, perusahaan B dan C memiliki

efisiensi yang sama, namun nilai produktivitas C lebih besar dibandingkan

Page 59: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

42

perusahaan B. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki produktivitas yang

sama belum tentu memiliki efisiensi yang sama, serta perusahaan yang memiliki

efisiensi yang sama belum tentu memiliki produktivitas yang sama.

Gambar 2.5 Produktivitas dan Efisiensi

5. Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi

efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung

jawab menggunakan sejumah input untuk memperoleh suatu output yang

ditargetkan. DEA merupakan model pemrograman fraksional yang bisa

mencakup banyak output dan input tanpa perlu menentukan bobot untuk tiap

variabel sebelumnya, tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan

fungsional antara input dan output (tidak seperti regresi). DEA menghitung

ukuran efisiensi secara skalar dan menentukan level input dan output yang

efisien untuk unit yang dievaluasi.

Metode DEA ini diciptakan sebagai alat evaluasi kinerja suatu

aktivitas di sebuah unit entitas (organisasi) yang selanjutnya disebut DMU

Page 60: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

43

(Decision Making Unit) atau Unit Pembuat Keputusan (UPK). Secara

sederhana pengukuran dinyatakan dengan rasio: output/input yang merupakan

satuan pengukuran efisiensi atau produktivitas yang bisa dinyatakan secara

parsial (misalnya: output perjam kerja ataupun output per pekerja, dengan

output adalah penjualan, profit dsb) ataupun secara total (melibatkan semua

output dan input suatu entitas ke dalam pengukuran) yang dapat membantu

menunjukkan faktor input (output) apa yang paling berpengaruh dalam

menghasilkan suatu output (penggunaan suatu input). Hanya saja perluasan

pengukuran produktivitas dari parsial ke total akan membawa kesulitan dalam

memilih input dan output apa yang harus disertakan dan bagaimana

pembobotannya.

Menurut Muliaman D. Hadad, Wimboh S., Dhaniel I. dan Eugenia M.,

pendekatan DEA memiliki beberapa keunggulan yaitu: dapat menggunakan

data yang lebih sedikit, lebih sedikit asumsi yang diperlukan dan sampel yang

lebih sedikit dapat dipergunakan. Namun demikian, kesimpulan secara

statistika tidak dapat diambil jika menggunakan metode non-parametrik.

Pendekatan DEA tidak memasukkan random error, oleh karena itu hasil

ketidakefisienan hanya dijadikan faktor inefisiensi secara umum oleh sebuah

Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Pendekatan non-parametrik dapat digunakan

untuk mengukur inefisiensi secara lebih umum.32

32

Muliaman D. Hadad, dkk, “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan

Metode NonParametrik Data Envelopment Analysis (DEA)”, Working Paper Series Bank Indonesia

Page 61: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

44

Data envelopment analysis pertama kali diperkenalkan oleh Charnes,

Cooper dan Rhodes pada tahun 1978 dan 1979. Pendekatan DEA lebih

menekankan pendekatan yang berorientasi kepada tugas dan lebih

memfokuskan kepada tugas yang penting, yaitu mengevaluasi kinerja dari unit

pembuat keputusan (Decision Making Units). Analisis yang dilakukan

berdasarkan kepada evaluasi terhadap efisiensi relatif dari DMU yang

sebanding. Selanjutnya, DMU yang efisien tersebut akan membentuk garis

frontier. Jika DMU berada pada garis frontier, maka DMU tersebut dapat

dikatakan efisien relatif dibandingkan dengan DMU yang lain dalam peer

group-nya. Selain menghasilkan nilai efisiensi masing-masing DMU, DEA

juga menunjukkan unit-unit yang menjadi referensi bagi unit-unit yang tidak

efisien.

DEA merupakan pendekatan non parametrik dengan menggunakan

teknik linear programming sebagai dasar. DEA menghitung efisiensi dari

suatu DMU dalam satu kelompok observasi relatif kepada DMU dengan

kinerja terbaik dalam kelompok observasi tersebut. Beberapa isu penting yang

harus diperhatikan dalam penggunaan DEA adalah sebagai berikut :

a. Positivity, DEA menuntut semua variabel input dan output bernilai positif

b. Isotonicity, Variabel input dan output harus memiliki hubungan isotonicity

yang berarti untuk setiap kenaikan pada variabel input apapun harus

(2003), h. 3. dalam M. Faza Firdaus, “Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Metode Two-

Stage Data Envelopment Analysis” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013), h. 63

Page 62: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

45

menghasilkan kenaikan setidaknya satu variabel output dan tidak ada

variabel output yang mengalami penurunan

c. Window analysis, perlu dilakukan window analysis jika terjadi pemecahan

data DMU (tahunan menjadi triwulan misalnya) yang biasanya dilakukan

untuk memenuhi syarat jumlah DMU. Analisis ini dilakukan untuk

menjamin stabilitas nila efisiensi dari DMU yang bersifat time dependent

d. Penetuan bobot, walaupun DEA menentukan bobot yang seringan

mungkin untuk setiap unit relatif terhadap unit yang lain dalam satu set

data, terkadang dalam praktek manajemen dapat menentukan bobot

sebelumnya

e. Homogeneity, DEA menuntut seluruh DMU yang di evaluasi memiliki

variabel input dan output yang sama jenisnya

Dalam perkembangan pengukuran efisiensi melalui metode DEA oleh

para ahli, ditemukan 2 (dua) model dalam mengaplikasikan metode DEA

dalam mengukur efisiensi teknis suatu organisasi atau perusahaan yang dalam

literature DEA disebut dengan Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Model

pengukuran efisiensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:33

a. Constatn Return to Scale (CRS)

Model CCR yang merupakan model dasar DEA menggunakan

asumsi constant return to scale yang membawa implikasi pada bentuk

33

M. Faza Firdaus, “Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Metode Two-Stage Data

Envelopment Analysis” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013), h. 65-72

Page 63: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

46

efficient set yang linier. Model constant return to scale dikembangkan oleh

Charnes, Cooper dan Rhodes (model CCR) pada tahun 1978. Model ini

mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output adalah

sama (constant return to scale). Artinya, jika ada tambahan input sebesar x

kali, maka output akan meningkat sebesar x kali juga. Asumsi lain yang

digunakan dalam model ini adalah bahwa setiap perusahaan atau Unit

Kegiatan Ekonomi (UKE) beroperasi pada skala yang optimal. Menurut

Charnes, Cooper, dan Rhodes model ini dapat menunjukkan technical

efficiency secara keseluruhan atau nilai dari profit efficiency untuk setiap

UKE.

Cara terbaik untuk memperkenalkan DEA adalah melalui bentuk

rasio. Untuk setiap UKE, kita akan mendapatkan ukuran rasio dari semua

output terhadap inputnya, seperti ujyj / v’xi, dimana u mrupakan vektor M

x l dari output tertimbang (weight output) dan v adalah vektor K x l dari

input tertimbang (weight input). Untuk penimbang yang optimal kita harus

menspesifikan problema matematis (the mathematical programming

problem) sebagai berikut:

hs = efisiensi teknis bank s

uis = bobot output i yang dihasilkan oleh bank s

yis = bobot input i yang diproduksi oleh bank s

Page 64: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

47

vjs = bobot input j yang digunakan oleh bank s

xjs = jumlah input j yang diberikan oleh bank s

b. Variabel Return to Scale (VRS)

Model ini dikembangkan oleh BCC (Banker, Charnes & Cooper)

pada tahun 1984 dan merupakan pengembangan dari model CCR. Model

ini beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum beroperasi pada skala

yang optimal. Asumsi dari model ini adalah bahwa rasio antara

penambahan input dan output tidak sama (variable return to scale).

Artinya, penambahan input sebesar x kali tidak akan menyebabkan output

meningkat sebesar x kali, bisa lebih kecil atau lebih besar dari x kali.

Variabel return to scale menggambarkan technical efficiency

secara keseluruhan yang terdiri dari dua komponen: pure technical

efficiency dan scale efficiency. Pure technical efficiency menggambarkan

kemampuan manajer perusahaan atau UKE untuk memanfaatkan sumber

daya yang dimilikinya. Sedangkan scale efficiency menggambarkan suatu

UKE atau perusahaan dapat beroperasi pada skala produksi yang tepat.

Bankers, Charnes dan Cooper pada tahun 1984 menganjurkan

sebuah perluasan dari model CRS DEA dengan menerapkan perhitungan

VRS (variable return to scale). Penggunaan dari spesifikasi CRS ketika

tidak semua perusahaan beroperasi pada skala yang optimal, akan

menghasilkan pengukuran efisiensi teknis (technical efficiency/ TE) yang

berbaur atau dikacaukan dengan hasil pengukuran efisiensiefisiensi skala

Page 65: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

48

(scale efficiency/ SE). Kegunaan dari spesifikasi VRS ini akan

memungkinkan perhitungan TE yang dapat menghilangkan sama sekali

efek dari SE ini.

Rumus VRS dapat dituliskan dengan program matematika seperti

berikut ini:

Maksimasi ∑

Kendala ∑ ∑

Selanjutnya, Terdapat dua orientasi yang digunakan dalam metodologi

pengukuran efisiensi, yaitu :

a. Orientasi input, perspektif yang melihat efisiensi sebagai pengurangan

penggunaan input meski memproduksi output dalam jumlah yang tetap.

Cocok untuk industri dimana manager memiliki kontrol yang besar

terhadap biaya operasional.

b. Orientasi Output, perspektif yang melihat efisiensi sebagai peningkatan

output secara proporsional dengan menggunakan tingkat input yang sama.

Cocok untuk industri dimana unit pembuat keputusan diberikan kuantitas

resource dalam jumlah yang fix dan diminta untuk memproduksi output

sebanyak mungkin dari resource tersebut.

Page 66: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

49

Perbedaan antara orientasi input dan output model DEA hanya terletak

pada ukuran yang digunakan dalam menentukan efisiensi (yaitu dari sisi input

dan output), namun semua model (apapun orientasinya), akan mengestimasi

frontier yang sama.

6. Malmquist Productivity Index (MPI)

Malmquist Index merupakan metode DEA yang dapat dipergunakan

untuk mengolah data panel non-parametrik. Malmquist Productivity Index

(MPI) seringkali digunakan untuk mengukur perubahan produktivitas

(productivity change) sebuah. Nilai index tersebut dapat di dekomposisikan

dari perubahan teknologi (technology change) dan perubahan efisiensi.

Malmquist Productivity Index adalah indeks bilateral yang digunakan

untuk membandingkan teknologi produksi dua unsur ekonomi, Indeks

Malmquist berlandaskan pada konsep fungsi produksi, yang mengukur fungsi

produksi maksimum dengan batasan input yang sudah ditentukan.

Penggunaan Indeks Produktivitas Malmquist karena indeks tersebut

mempunyai beberapa karakteristik yang menguntungkan, pertama, Indeks

Malmquist merupakan metode non-parametrik sehingga tidak memerlukan

spesifikasi bentuk fungsi produksi, kedua, indeks ini tidak memerlukan

asumsi perilaku ekonomi unit produksi seperti minimisasi biaya atau

maksimisasi profit, sehingga sangat berguna apabila tujuan dari produsen

berbeda-beda atau tidak diketahui, ketiga, penghitungan indeks tidak

memerlukan data harga-harga yang seringkali tidak tersedia, keempat, Indeks

Page 67: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

50

Produktivitas Malmquist dapat dipecah menjadi dua komponen yaitu

perubahan efisiensi dan perubahan teknologi. Hal ini sangat berguna karena

analisa dapat dilakukan secara lebih spesifik menurut komponen.34

Pengukuran produktivitas dalam indeks ini mengacu pada total factor

productivity (TFP) dari seluruh faktor yang digunakan. Malmquist Index

dapat diformulasikan sebagai berikut:35

Dimana M adalah produktivitas dari dari titik produksi sebelumnya

(x¹+1, y¹+1), (menggunakan periode teknologi t+1), berhubungan relatif

dengan titik produksi sebelumnya (x1, y1) (menggunakan teknologi periode

t), D adalah fungsi jarak dan semua variabel yang sebelumnya dijelaskan.

Nilai yang lebih besar dari satu mengindikasikan pertumbuhan produktivitas

(TFP) yang positif yang berada diantara dua periode.

Atau dapat juga dirumuskan sebagai berikut:

34

Fadlan Zulfian, “Malmquist Productivity Indices of Malaysian Islamic Banking Industry”,

Journal of Economic Cooperation, Vol. 8 No. 1, 2007. h. 123 35

Ibid. h. 124

Page 68: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

51

TFPCH = EFCH x TECH

dimana

Salah satu keuntungan dari Malmquist Index adalah bahwa dapat

membedakan antara perubahan teknologi (technology change) dan perubahan

efisiensi teknis (effiency change). Perubahan teknologi dapat terlihat dari

pergeseran batas produksi dan perubahan efisiensi teknis oleh gerakan

perusahaan terhadap kurva perbatasan.

Nilai perubahan efisiensi teknis (EFCH) lebih besar dari kesatuan

mencerminkan peningkatan efisiensi. Sebaliknya, mencerminkan kemerosotan

efisiensi (inefesiensi). Demikian pula, nilai perubahan teknologi (TECH) lebih

besar dari kesatuan berarti terjadi peningkatan dan kemajuan teknologi dan

jika sebaliknya, merupakan kemunduran teknologi.

Page 69: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

52

C. Likuiditas

1. Teori Likuiditas

Likuiditas bank36

adalah kemampuan bank untuk memenuhi

kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka pendek. Dari sudut aktiva,

likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk

tunai (cash). Sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan bank

dalam memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas.

Kemampuan likuiditas aset tergantung pada dua faktor utama, yaitu

kandungan daya cair aset itu sendiri (self-contained liquidity) dan daya jual

aset tersebut.

Daya cair aset (self-liquiditing) ditentukan oleh pelaksanaan

pemenuhan syarat-syarat penjualan aset tersebut, baik jangka waktu maupun

cara pembayarannya. Sedangkan marketability asset ditentukan oleh

kemampuan pengalihan aset tersebut kepada pihak lain secara final atau

keberhasilan penawaran kepada pihak lain untuk berpartisipasi mendanai aset

tersebut. Faktor yang disebut pertama disebut commercial loan theory dan

yang kedua dijumpai dalam teori shiftability theory.

Secara lebih spesifik likuiditas adalah kesanggupan bank menyediakan

alat alat guna pembayar kembali titipan yang jatuh tempo dan memberikan

pinjaman (loan) kepada masyarakat yang memerlukan. Penilaian kuantitatif

36

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet. 4,

Mei 2006). h. 154

Page 70: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

53

faktor likuiditas dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap komponen-

komponen sebagai berikut:37

a. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, potensi maturity

mismatch, dan konsentrasi sumber pendanaan.

b. Kecukupan kebijakan pengelolaan likuiditas, akses kepada sumber

pendanaan, dan stabilitas pendanaan.

Bank merupakan lembaga keuangan perantara (intermediary) yang

dapat menghimpun dan mengalokasikan dana dari atau kepada masyarakat.

Kinerja individual bank maupun sistem perbankan secara keseluruhan sangat

ditentukan oleh perilaku bank dalam mengelola asset (penempatan dana) dan

liabilitas (penghimpunan dana). Pengelolaan asset dan liabilitas bertujuan

memperoleh keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan dalam batasan

tertentu. Batasan tersebut mencakup tingkat likuiditas yang mencukupi, risiko

yang rendah, dan modal yang mencukupi.38

2. Risiko Likuditas

Bank secara umum menghadapi risiko yang terbagi dalam 3 kelompok

yaitu risiko kredit (transaksi, counterparty, konsentrasi, dan setelmen), risiko

pasar (suku bunga, nilai tukar, likuiditas), risiko operasional (proses,

infrastruktur system, sumber daya manusia). Fokus utama dalam pengelolaan

37

Febrianty, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif

dan Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (Studi padaB ank Umum Nasional yang terdaftar di BEI

periode 2008-2011)”, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol. 3 No. 3, 2013. h.263 38

Gantiah Wuryandani, dkk “Pengelolaan Dana dan Likuiditas Bank”, Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Januari 2014. h. 248

Page 71: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

54

asset dan liabilitas bank pada umumnya adalah pengelolaan risiko likuiditas,

nilai tukar, dan suku bunga. Dalam hal ini, likuiditas yang optimal adalah

likuiditas yang mampu menciptakan pendapatan optimal dan mencegah

terjadinya risiko likuiditas.39

Risiko likuiditas muncul manakala bank tidak mampu memenuhi

kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai, baik

untuk memenuhi kebutuhan transaksi maupun kebutuhan dana yan mendesak,

terutama dari pihak deposan atau pihak ketiga.40

Kewajiban bank terhadap

dana pihak deposan yang telah disalurkan ke dalam pembiayaan akan

terhambat dan akan berpengaruh terhadap likuiditas bank jika jatuh tempo

akan tetapi terjadi pembiayaan bermasalah seperti kredit macet atau

berhubungan dengan risiko kredit.

Risiko kredit muncul jika bank tidak mampu memperoleh kembali

cicilan pokok dan atau bunga/bagi hasil dari pembiayaan yang diberikan atau

invesdtasi yang sedang dilakukan. Penyebab utama terjadinya risiko kredit

adalah terlalu mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan invetasi

karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga

penilaiaan terhadap kredit atau pembiayaan dalam mengantisipasi berbagai

39

Op.cit. h. 249 40

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet. 4,

Mei 2006). h. 227

Page 72: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

55

kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya.41

Rasio Non Performing

Financing (NPF) sering digunakan sebagai tolak ukur risiko kredit.

Salah satu usaha yang dilakukan bank untuk meminimalkan eksposur

terhadap risiko kredit tersebut adalah dengan menyediakan buffer berupa aset

likuid, cadangan likuiditas atau tambahan modal.42

Cadangan likuiditas suatu bank pada umumnya merupakan jaminan

atau tindakan berjaga-jaga atas kemungkinan terjadinya kewajiban membayar

akibat peningkatan penarikan dana maupun peningkatan giro wajib minimum

(GWM). Beberapa bank memilih melakukan strategi untuk memiliki

likuiditas yang berlebih sebagai sinyal kepada pasar bahwa bank tersebut

memiliki likuiditas yang kuat. Di lain sisi, kelebihan likuiditas dapat juga

diinterpretasikan bahwa bank memiliki pengelolaan likuiditas yang buruk

sehingga tidak optimal dalam mengelola portofolio asset dan liabilitas (trade

off).43

Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan

kemajuan bank sekaligus berfungsi sebagai penjaga kepercayaan masyarakat.

Menurut Johnson dan Johnson44

, modal bank mempunyai tiga fungsi.

Pertama, sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan

41

Ibid. h. 225 42

Ndari Surjaningsih, dkk “Early Warning Indicator Risiko Likuiditas Perbankan”, Working

Paper Bank Indonesia, WP/1/2014, 2014. h. 5 43

Gantiah Wuryandani, dkk “Pengelolaan Dana dan Likuiditas Bank”, Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Januari 2014. h. 248 44

“Frank P. Johnson dan Richard D. Johnson, Commercial Bank Management, (New York:

The Dryden Press, 1985), h. 331-332” dalam Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah,

(Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet. 4, Mei 2006). h. 136

Page 73: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

56

kerugian lainnya. Dalam fungsi ini modal memberikan perlindungan terhadap

kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan terhadap kepentingan para

deposan. Kedua, sebagai dasar bagi penetapan maksimum dalam pemberian

kredit/pembiayaan. Hal ini merupakan pertimbangan operasional bagi bank

sentral sebagai regulator untuk membatasi jumlah pemberian

kredit/pembiayaan kepada setiap individu nasabah bank. Ketiga, modal bank

juga menjadi dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk mengevaluasi

tingkat kemampuan bank secara relatif dalam menghasilkan keuntungan.

Tingkat kecukupan modal bank dinyatakan dengan suatu rasio tertentu

yang disebut dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio

(CAR). Tingkat kecukupan modal ini dapat diukur dengan membandingkan

modal dengan dana-dana pihak ketiga dan membandingkan modal dengan

aktiva berisiko.45

3. Rasio Likuiditas

Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya

atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Seberapa jauh pemberian

pembiayaan kepada nasabah dapat mengimbangi bank untuk segera

45

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet. 4,

Mei 2006). h. 138

Page 74: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

57

memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uang yang telah

digunakan oleh bank untuk memberikan pembiayaan.46

Pada umumnya, rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) sering

digunakan sebagai tolak ukur likuiditas dalam konteks ini. Selain itu rasio

Liquidity Creation (LC) juga dapat menjadi indikator likuiditas yang

menggambarkan kemampuan bank dalam menciptakan likuiditas (uang)

dalam perekonomian sebuah Negara.

D. Profitabilitas

1. Fungsi Bank Syariah dalam Memperoleh Keuntungan47

Bank sebagai lembaga intermediasi dengan memiliki fungsi

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya ke dalam bentuk pembiayaan atau dalam bentuk penempatan

dana lainnya sesuai syariah. Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat

bank syariah akan memperoleh balas jasa berupa margin keuntungan atau bagi

hasil yang diperoleh bank dari nasabah yang memperoleh pembiayaan.

Kemudian, bank syariah akan membayar biaya bagi hasil atau bonus kepada

nasabah yang menyimpan atau menginvestasikan dananya di bank syariah.

Perbedaan antara pendapatan yang diterima dari nasabah pembiayaan dengan

biaya yang dibayarkan kepada nasabah simpanan disebut dengan keuntungan

46

Op.cit. h. 264 47

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011) h. 43-46

Page 75: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

58

bank atau spread. Selain itu bank juga menawarkan produk jasa layanan

keuangan dan bank syariah akan mendapat fee dari kegiatan tersebut.

Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa bank syariah

mendapat margin keuntungan atas kegiatan usaha yang dilakukan, yang sesuai

dengan akad-akad yang digunakan sesuai prinsip syariah, seperti margin

keuntungan dari akad jual-beli, bagi hasil dari akad kerja sama usaha, bonus

atas dana yang diperoleh menggunakan akad wadiah dan ujrah atau fee dari

jasa yang ditawarkan.

2. Teori Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan dari usahanya.48

Profitabilitas dapat diartikan sebagai keuntungan

yang diperoleh bank yang sebagian besar bersumber pada pembiayaan yang

diberikan. Profitabilitas sangat penting karena menggambarkan tingkat kinerja

manajemen dalam pengelolaan dana.49

Untuk menentukan profitabilitas

diukur kemampuan manajemen perusahaan, dalam hal ini perbankan dalam

memanfaatkan total aktiva maupun aktiva bersih.

Daya tarik bagi investor dan pemilik perusahaan, yaitu tingkat

profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi tinggkat profitabilitas maka

keuntungan yang didapat oleh investor akan semakin tinggi pula. Profitabilitas

48

Danang Suntoto, Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis, CAPS, 2013, Yogyakarta, h.

113 49

Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah: Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di

Inodonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010). h. 166

Page 76: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

59

adalah parameter yang menunjukkan pendekatan manajemen dan posisi

kompetitif bank di perbankan berbasis pasar. Parameter ini membantu bank

untuk mentolerir beberapa tingkat risiko dan mendukung mereka terhadap

masalah jangka pendek.50

Profitabiltas sebagai dasar dari adanya ketertarikan antara efisiensi

operasional dan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank. Tujuan analisis

profitabiltas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Kinerja keuanagan

perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba bersih sebelum pajak

(earning berfore tax) yang tinggi karena semakin tinggi laba perusahaan

semakin flexible perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional

perusahaan. Kemampuan bank dalam menghasilkan profit tergantung pada

manajemen dalam mengelola aset dan liabilitas yang ada secara kuantitatif

dapat dinilai dengan menggunakan rasio profitabilitas.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas yang dapat dijadikan indikator tingkat keuntungan

pada bank syariah adalah Return On Asset (ROA). Menurut Karya dan

Rakhman, tingkat Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur

profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas

perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur

50

Naser Ali Yadollahzadeh, The Effect of Liquidity Risk on Performance of Commercial

Banks, International Research Journal of Applied and Basic Sciences, Iran, 2013

Page 77: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

60

dari aset yang dananya berasal dari sebagian besar dana simpanan masyarakat.

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan

aset51

.

E. Review Studi Terdahulu

Studi dan penelitian tentang produktivitas, likuiditas dan profitabilitas

pada bank baik bank syariah maupun konvensional telah dilakukan oleh beberapa

peneliti sebelumnya, antara lain:

Tabel 2.2 Review Studi Terdahulu

No Nama Penulis/Judul

Penelitian/TahunPenelitian

Subtansi dan Hasil

Penelitian

Persamaan dan

Perbedaan dengan

Penulis

1 Fadzlan Sulfian / Malmquist

Indences of Productivity

Change in Malaysian

Islamic Banking Industry;

Foreign Versus Domestics

Banks / Journal of Economic

Corperartion, 2007

Penelitian ini mengukur

tingkat produktivitas bank

syariah di Malaysia

menggunakan Malmquis

Productivity Index dengan

pendekatan intermediasi

dan membandingkan

tingakat produktivitas bank

syariah domestik dengan

bank syariah asing periode

2001-20004.

Hasil dari penelitian ini

adalah produktivitas bank-

bank domestik lebih baik

dibandingkan dengan

produktivitas bank asing.

Produktivtas tersebut

disebabkan terutama oleh

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama meneliti

tentang produktivitas

bank syariah

menggunakan

Malmquist Productivity

Index dengan

pendekatan

intermediasi dalam

variabel output-input

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah

objek dan periode

penelitian dimana pada

penelitian ini meneliti

tingkat produktivitas

bank syariah di

51

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009) h. 118

Page 78: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

61

perubahan teknologi

(TECH) dibandingkan

dengan perubahan efisiensi

(EFCH)

Indonesia periode

2011-2015. Selain itu

penelitian ini juga tidak

hanya fokus pada

produktivitas, tetapi

juga tentang likuiditas

dan profitabilitas

2 Dang-Thanh Ngo dan Linh

Thi Phuong Nguyen / Total

Factor Productivity of Thai

Bank in 2007-2010, An

Application of DEA and

Malmquist Index / Journal of

Applied Finance and

Banking, 2012

Penelitian ini bertujuan

mengukut Total Factor

Productivity (TFP) pada

bank-bank besar di

Thailand periode 2007-

2010 menggunakan

pendekatan DEA-

Malmquist Index. Variabel

yang digunakan adalah

beban bunga dan biaya

non-bunga sebagai input

dan Bunga dan pendapatan

dividen dan pendapatan

non bunga sebagai output.

Hasil dari penelitian ini

adalah tingkat produktivitas

bank-bank di Thailand

menurun berdasarkan nilai

TFP. Hal ini disebabkan

karena adanya pengaruh

krisis global yang terjadi

pada tahun 2008.

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama mengukur

tingkat produktivitas

bank dengan

menggunakan TFP.

Perbedaannya adalah

objek penilitiannya,

dimana penelitian ini

meneliti bank-bank

umum di Thailand yang

memiliki perbedaan

mendasar dengan

perbankan syariah di

Indonesia. Selain itu,

variable input output

yang digunakan juga

berbeda. Penelitian ini

juga hanya sebatas

mengukur

produktivitas, tidak

meliputi likuiditas dan

profitabilitas

3 Ali Sulieman Ashatti / The

Effect of the Liquidity

Management on Profitability

in Jordan Commercial

Banks / International

Journal of Business and

Management, 2015

Penelitian ini bertujuan

mengidentifikasi indikator

dari manajemen likuiditas

bank dan melihat

pengaruhnya terhadap

profitabilitas pada 13 Bank

Umum di Jordania selama

2005-2012 mengunakan

Uji Stasioner Augmented

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama meneliti

pengaruh likuiditas

terhadap profitabilitas

bank.

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah

Page 79: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

62

Dickey Fuller (ADF).

Variable yang digunakan

adalah Investment Ratio

(IR), Quick Ratio (QR),

Capital Ratio (CR), Net

Credit Facilities to Total

Assets (NCF/TA) dan

Liquidity Ratio (LR)

sebagai indikator

manajemen likuiditas yang

merupakan variable

independen serta Return On

Asset (ROA) dan Return

On Equity (ROE) sebagai

indikator profitabilitas

untuk variable dependen.

Hasil dari penelitian ini

adalah peningkatan Quick

Ratio (QR) dan Investment

Ratio (IR) menyebabkan

peningkatan profitabilitas,

sementara kenaikan Capital

Ratio (CR) dan Liquidity

Ratio (IR) menyebabkan

penurunan profitabilitas

bank-bank umum Jordania

pada metode analisis,

variabel yang

digunakan dan jenis

data yang digunakan.

Kemudian, penelitian

ini hanya fokus pada

likuiditas dan

profitabilitas, tidak

menyinggung masalah

produktivitas bank.

Selain itu, penelitian ini

dilakukan pada bank

umum di Jordania yang

memiliki perbedaan

dengan perbankan

syariah di Indonesia.

4 Limon Moinur Rasul /

Impact of Liquidity on

Islamic Bank’s Profitability:

Evidence from Bangladesh /

Economica, 2013

Penelitian ini bertujuan

melihat pengaruh likuiditas

terhadap profitabilitas pada

bank syariah di Bangladesh

dari tahun 2001-2011

menggunakan analisis

regresi berganda. Variable

yang digunakan adalah

rasio cash & due bank

terhadap total assets

(CDTA), rasio cash & due

bank terhadap total

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama meneliti

tentang pengaruh

likuiditas terhadap

profitabilitas bank

syariah.

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah

pada objek, data dan

metode penelitian serta

Page 80: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

63

deposito (CDDEP), rasio

investasi terhadap total aset

(INVSTA) dan rasio

investasi terhadap total

deposito (INVSDEP)

sebagai variable

independen yang mewakili

likuditas, serta Return On

Asset (ROA), Return On

Equity (ROE) dan Return

On Deposits (ROD)

sebagai variable dependen

yang mewakili

profitabilitas.

Hasil dari penelitian ini

adalah bahwa CDTA tidak

berpengaruh signifikan

terhadap semua variable

profitabilitas, CDDEP tidak

signifikan hanya pada

ROE, sedangkan INVSTA

dan INVSDEP berpengaruh

signifikan terhadap semua

variable profitabilitas

variabel yang

digunakan. Kemudian,

penelitian ini hanya

fokus pada likuiditas

dan profitabilitas, tidak

menyinggung masalah

produktivitas bank.

5 Slamet Riyadi dan Agung

Yulianto / Pengaruh

Pembiayaan Bagi Hasil,

Pembiayaan Jual Beli, FDR

dan NPF terhadap

Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia /

Accounting Analysis

Journal, 2014

Penelitian ini bertujuan

untuk menguji pengaruh

pembiayaan bagi hasil,

pembiayaan jual

beli, FDR dan NPF

terhadap profitabilitas

(diproksikan dengan ROA)

bank umum syariah di

Indonesia. Sampel dalam

penelitian ini adalah 4 bank

yang termasuk sebagai

bank umum syariah devisa

di Indonesia. Teknik

analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama melihat

pengarug FDR dan

NPF terhadap ROA.

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah

variabel operasional

yang digunakan lebih

fokus kepada subtansi

variabelnya sedangkan

pada penelitian yang

dilakukan penulis FDR

dan NPF hanya

Page 81: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

64

analisis regresi linier

berganda.

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa

pembiayaan bagi hasil

berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas,

pembiayaan jual beli dan

NPF tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas dan

FDR berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.

merupakan indikator.

Selain itu, objek, data

dan metode analisis

data yang digunakan

juga berbeda.

Kemudian, penelitian

ini tidak menyinggung

masalah produktivitas

bank

6 Muh. Sabir, M, Muhammad

Ali, dan Abd. Hamid Habbe

/ Pengaruh Rasio

Kesehatan Bank Terhadap

Kinerja Keuangan Bank

Umum Syariah dan Bank

Konvensional di Indonesia /

Jurnal Analisis, 2012

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh

tingkat rasio kesehatan

bank terhadap Kinerja

keuangan Bank Umum

Syariah dan Bank

Konvensional di Indoneisa

serta untuk mengetahui dan

menganalisis perbedaan

kinerja keuangan antara

Bank Umum Syariah

dengan Bank Konvensional

di Indonesia. Sampel dalam

penelitian ini sebanyak 4

Bank Umum syariah dan 4

Bank Konvensional Data

dianalisis dengan

menggunakan model

regresi berganda dan uji

beda.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa CAR

tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA,

BOPO berpengaruh negatif

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama

menganalisis pengaruh

CAR, FDR dan NPF

terhadap ROA pada

Bank Umum Syariah

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah

tujuan penelitain yang

lebih fokus pada tingkat

kesehatan bank,

meskipun memiliki

kesamaan pada

beberapa indikator dan

tidak hanya meneliti

pada bank umum

syariah tetapi juga bank

umum konvensional.

Selain itu juga pada

metode analisis data

yang digunakan dan

juga tidak membahas

masalaha produktivitas

bank umum syariah

Page 82: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

65

dan signifikan terhadap

ROA, NOM berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROA, NPF tidak

berpengaruh signifikan

terhadap ROA, FDR

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA

pada Bank Umum

Syariah di Indonesia. CAR

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA,

BOPO tidak berpengaruh

terhadap ROA, NIM

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA,

NPL berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap

ROA, LDR berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap ROA pada Bank

Konvensional di Indonesia.

Dan terdapat perbedaan

Kinerja Keuangan antara

Bank Umum Syariah

dengan Bank Konvensional

di Indonesia.

F. Definisi Variabel

Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

berdasarkan alat ukur kinerja bank umum syariah yang diteliti yaitu produktivitas,

likuiditas dan profitabilitas.

Page 83: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

66

1. Variabel-variabel Produktivitas: DEA-Malmqusit Productivity Index

Dalam mengukur produktivitas bank umum syariah menggunakan

DEA-Malmquist Productivity Index, menggunakan variabel input dan output

untuk menghitung nilai Total Factor Productivity (TFP) dengan pendekatan

intermediasi berorientasi output. Variabel-variabel tersebut adalah:

a. Aset Tetap (Variabel Input).

Aset adalah kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki

perusahaan dan diharapkan akan memberikan manfaat dimasa yang akan

datang. Aset Tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam

operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka

kegiatan normal perusahaan. Aset tetap umumnya memiliki masa

pemakaian yang lama dan diharapkan dapat memberi manfaat pada

perusahaan. Dalam penelitian ini aset tetap dinyatakan dalam jutaan

rupiah.

b. Dana Pihak Ketiga/DPK (Variabel Input)

DPK adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank

berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan dalam bank syariah

diimplementasikan dalam produk penghimpunan dana. Produk-produk

penghimpunan dana dalam bank syariah dapat berupa tabungan, giro

maupun deposito. Pada penelitian ini pembiayaan dinyatakan dalam jutaan

rupiah.

Page 84: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

67

c. Biaya Tenaga Kerja (Variabel Input)

Biaya Tenaga Kerja adalah harga yang dibebankan untuk

penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Dapat juga diartikan semua

balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan,

elemen biaya tenaga kerja yang merupakan biaya produksi adalah biaya

tenaga kerja untuk karyawan di perusahaan. Biaya tenaga kerja dapat

berupa biaya gaji, provisi maupun fee yang diberikan perusahaan.

d. Pembiyaan (Variabel Output)

Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

dikerjakan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk

mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan

seperti bank syariah kepada nasabah.

e. Pendapatan Operasional (Variabel Output)

Pendapatan Operasional adalah arus masuk sumber daya ke dalam

suatu perusahaan dalam suatu periode dari penjualan barang atau jasa,

dimana sumber daya pada umumnya dalam bentuk kas, wesel tagih, atau

piutang pendapatan yang tidak mencakup sumber daya yang diterima dari

sumber-sumber selain dari operasi, seperti penjualan aktiva tetap,

penerbitan saham atau peminjaman.

Page 85: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

68

Tabel 2.3 Variabel Malmquist Productivity Index

No. Simbol Variabel

1 I1 Input Aset Tetap

2 I2 Input DPK

3 I3 Input Biaya Tenaga Kerja

4 I4 Output Pembiayaan

5 I5 Output Pendapatan Operasional

2. Variabel-variabel Indikator Likuiditas

a. Liquidity Creation (LC)52

Liquidity Creation (LC) adalah kemampuan bank dalam

menciptakan likuidtas dalam perekonomian. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan Berger dan Bouwman (2009), serta Isabelle Distinguin,

Caroline Roulet, dan Amine Tarazi (2014), likuiditas di perekonomian

diciptakan ketika bank menyalurkan kredit ke sektor riil. Misalnya, Rp.1

likuiditas di perekonomian tercipta dengan cara menginvestasikan Rp.1

liquid liability (misalnya deposito) ke dalam Rp.1 illiquid asset (misalnya

kredit). Dengan demikian, nilai LC yang semakin tinggi menggambarkan

penciptaan likuiditas atau uang yang dilakukan bank semakin baik namun

tingkat likuiditas bank semakin rendah karena bank menginvestasikan

52

Ndari Surjaningsih, dkk “Early Warning Indicator Risiko Likuiditas Perbankan”, Working

Paper Bank Indonesia, WP/1/2014, 2014. h. 10

Page 86: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

69

banyak liquid liability ke dalam illiquid asset. Dengan kondisi tersebut,

bank akan semakin terekspos terhadap risiko maturity mismatch.

LC dihitung dengan membagi aset dan kewajiban bank ke dalam

tiga kategori tingkat likuiditas berdasarkan maturity time, yaitu liquid,

semi liquid, dan illiquid serta memberi bobot yang besar untuk illiquid

asset dan liquid liability. Jumlah rupiah yang diciptakan bank dapat diukur

dengan membandingkan LC dengan ekuitas bank dan rasio LC dapat

diukur dengan membandingkan LC dengan total aset yang dimiliki.

LC = (0.5*Iliquid Asset) + (0*Semi liquid Assets) – (0.5*Liquid

Assets) + (0.5*Liquid Liability) + (0*Semiliquid Liability)

– (0.5*Illiquid Liability)

LC/EQ = LC berbanding Ekuitas yang menghasilkan jumlah rupiah

yang dihasilkan per Rp. 1 modal

LC/TA = LC berbanding total aset yang menghasilkan rasio LC

Tabel 2.4 Bobot dan Komponen penghitungan LC

Liquidity Level Weight

Asset

Cash Liquid -0.5

Interbank assets Semi Liquid 0

Short-term marketable assets Liquid -0.5

Commercial Loans Illiquid 0.5

Consumer Loans Semi liquid 0

Other Loans Semi liquid 0

Long-term marketable assets Semi liquid 0

Fix assets Illiquid 0.5

Other assets Illiquid 0.5

Page 87: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

70

Liability

Demand Deposit Liquid 0.5

Saving Deposit Liquid 0.5

Time Deposit Semi liquid 0

Short-term borrowing Liquid 0.5

Other short term liability Liquid 0.5

Long term borrowing Semi Liquid 0

Other long term liability Semi liquid 0

Equity Illiquid -0.5

Sumber: Isabelle Distinguin, Caroline Roulet, dan Amine Tarazi (2014)

(dimodifikasi)

b. Financing Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara

pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang

berhasil dikerahkan oleh bank (Muhammad, 2005). Rasio FDR yang

analog dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank konvensional

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang

menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit

dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank.

c. Non Performance Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah perbandingan antara

pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan. Salah satu resiko yang

muncul akibat semakin kompleknya kegiatan perbankan adalah

munculnya NPF yang semakin besar. NPF yang baik adalah yang memilki

nilai di bawah 5%. NPF mencerminkan resiko pembiayaan, semakin kecil

NPL semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung bank. Bank dengan

Page 88: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

71

NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva

produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian

bank

d. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio atau perbandingan

antara modal bank dengan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR).

CAR menjadi pedoman bank dalam melakukan ekspansi di bidang

perkreditan. Dalam prakteknya perhitungan CAR yang oleh Bank

Indonesia disebut Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (KPMM)

tidaklah sederhana. KPMM adalah perbandingan antara Modal dengan

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup

kemungkinan kerugian di dalam kegiatan pembiayaan dan perdagangan

surat-surat berharga.

3. Variabel Profitabilitas

Untuk mengukur profitabilitas bank umum syariah menggunakan rasio

Return On Asset (ROA). Return on Asset (ROA) merupakan kemampuan dari

modal yang diinvestasikan ke dalam seluruh aktiva perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara

untuk menilai efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam

menghasilkan laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin tinggi

pula ROA, hal itu berarti bahwa perusahaan semakin efektif dalam

Page 89: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

72

penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. ROA dihitung

berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dan rata-rata total aset.

4. Variabel Regresi Model Tobit

Analisis regresi tobit untuk mengukur pengaruh produktivitas dan

likuiditas terhadap profitabilitas bank umum syariah menggunakan variabel-

variabel yang telah dipaparkan sebelumnya.

Tabel 2.5 Variabel Model Regresi Tobit

No. Simbol Variabel

1 Y Dependent Return On Asset (ROA)

2 X1 Independent Total Factor Productivity (TFP)

3 X2 Independent Liquidity Creation (LC)

4 X3 Independent Financing Deposit Ratio (FDR)

5 X4 Independent Non Performing Financing (NPF)

6 X5 Independent Capital Adequacy Ratio (CAR)

G. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dalam penelitian ini akan dianalisis tingkat produktivitas dari Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia pada tahun 2011-2015 dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya menggunakan DEA-Malmquist Productivity Index, tingkat

likuiditas dari Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia pada tahun 2011-2015,

dan bagaimana pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas

menggunakan regresi model Tobit.

Kerangka pemikiran dari masalah yang ada beserta pemecahannya

digambarkan sebagai berikut:

Page 90: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

73

LAPORAN KEUANGAN BANK

UMUM SYARIAH TAHUN

2011 –TAHUN 2015

LIKUIDITAS PROFITABILITAS PRODUKTIVITAS

INPUT:

Aset Tetap

DPK

Biaya Tenaga

Kerja

TFP

Liquidity Creation (LC)

Financing Deposit Ratio (FDR)

Non Performing Financing (NPF)

Capital Adequacy Ratio (CAR)

OUTPUT:

Pembiayaan

Pendapatan

Operasiona

ROA

Regresi Model Tobit

ROAi = β1 + β2TFPi + β3LCi + β4FDRi +

β5NPFi + β6CARi + εi

Pengaruh Produktivitas

dan Likuditas terhadap

Profitabilias

DEA

Malquist Productivity

Index

LC FDR NPF CAR

Return On Asset

HASIL DAN

KESIMPULAN

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran

Page 91: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

74

Laporan keuangan setiap Bank Umum Syariah menjadi sumber informasi

dalam langkah pertama untuk mengukur tingkat produktivitas, tingkat likuiditas

dan tingkat pofitabilitas bank. Pada kategori produktivitas, dengan menggunakan

metode non-parametrik DEA-Malquist Productivity Index untuk mengolah

variabel input aset tetap, DPK dan biaya tenaga kerja dengan variabel output

pembiayaan dan pendapatan operasional yang kemudian menghasilkan nilai Total

Factor Productivity (TFP) sebagai indikator produktivitas Bank Umum Syariah,

sehingga dapat dianalisis tingkat produktivitas Bank Umum Syariah sesuai

dengan nilai TFP.

Pada kategori likuiditas, dengan menggunakan informasi laporan

keuangan dapat diukur nilai dari setiap indikator likuiditas yang telah ditentukan

yaitu Liquidity Creation (LC), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non

Performance Financing (NPF) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sehingga

dapat dianalisis tingkat likuiditas Bank Umum Syariah sesuai dengan nilai-nilai

dari rasio-rasio tersebut.

Selanjutnya, setiap indikator produktivitas dan likuiditas yang telah diukur

akan dianalisis menggunakan regresi model tobit dengan Return On Asset (ROA)

sebagai indikator profitabilitas untuk mengetahui pengaruh dari produktivitas dan

likuiditas terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hasil

dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai peta

produktivitas dan likuiditas Bank Umum Syariah di Indonesia, menjadi bahan

pertimbangan bagi regulator dalam memaksimalkan peluang industri perbankan

Page 92: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

75

syariah Indonesia dan sebagai informasi bagi bank-bank syariah untuk

meningkatan kinerja serta menjadi referensi untuk penelitian-penelitian

selanjutnya.

H. Hipotesis

Berdasarkan telaah teori, beberapa penelitian terdahulu yang telah

diuraikan sebelumnya, serta latar belakang yang dipaparkan pada bab

sebelumnya, maka untuk tetap bertahan dalam persaingan dibutuhkan kinerja

yang baik. Diantara indikator kinerja sebuah bank adalah tingkat produktivitas,

likuiditas dan profitabilitas. Penilaian terhadap kinerja-kinerja perbankan tersebut

menjadi sangat penting dan terus menjadi kajian dalam berbagai penelitian.

Adapun hasil dari pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas

Bank Umum Syariah didapat disesuaikan berdasarkan telaah pustaka dan studi

terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sehingga dapat diajukan hipotesis

penelitian menggunakan regresi model Tobit. Adapun hipotesis tersebut adalah:

1. Pengaruh TFP terhadap ROA

Tingkat profitabilitas bank mempunyai ikatan dengan kegiatan

produksinya yang mengoptimalkan output dan input yang ada. Artinya,

tingkat profitabilitas bank tergantung bagaimana tingkat produktivitasnya.

Bank yang mempunyai tingkat produktivitas yang baik dan efisien dapat

memberikan pengaruh yang berbanding lurus terhadap profitabilitasnya.

Artinya, jika produktivitas bank baik maka secara tidak langsung akan

berpeluang meningkatkan profitabilitasnya. Namun sebaliknya, jika

Page 93: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

76

produktivitas bank kurang baik, maka akan menurunkan tingkat

profitabilitasnya. Berdasrkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1 : TFP berpengaruh positif terhadap ROA Bank Umum Syariah

2. Pengaruh LC terhadap ROA

Bank dapat mengurangi penciptaan likuiditas dengan menyimpan atau

memegang aset yang lebih likuid untuk melindungi bank terhadap risiko

likuiditas terutama risiko jatuh tempo antara aset dan liabilitas. Dengan

memegang aset yang lebih likuid, akan mengurangi risiko likuiditas dan pada

akhirnya akan berdampak pada pengurangan biaya pendanaan dan akan

menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika penciptaan

likuiditas semakin ditingkatkan, maka banka akan memiliki risiko likuiditas

yang tinggi dan kemungkinan akan mengeluarkan biaya pendaan yang tinggi

dan akan berpengaruh pada pendapatan. Dapat disimpulkan, LC berpengaruh

negative terhadp ROA. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Tran, Lin dan Nguyen53

yang menunjukkan bahwa TFP

mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA bank. Berdasrkan uraian tersebut

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : LC berpengaruh negatif terhadap ROA Bank Umum Syariah

53

Vuong Thao Tran, Chien-Ting Lin, Hoa Nguyen, “Liquidity creation, regulatory capital,

and bank profitability”, International Review of Financial Analysis, May 2016. h. 19

Page 94: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

77

3. Pengaruh FDR terhadap ROA

FDR yang merupakan indikator jumlah pembiayaan yang disalurkan

oleh bank syariah dan menunjukkan efektif tidaknya bank dalam menyalurkan

pembiayaan. Ketika penyaluran dana ke masyarakat tinggi maka akan

mendapat pengembalian yang tinggi pula dan akan berdampak pada laba yang

diperoleh bank. Teori ini didukung oleh Riayadi dan Yulianto54

yang

menyatakan FDR berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasrkan uraian

tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : FDR berpengaruh positif terhadap ROA Bank Umum Syariah

4. Pengaruh NPF terhadap ROA

NPF yang menjadi indikator tingkat pembiayaan bermasalah yang

terjadi pada suatu bank. pembiayaan yang bermasalah akan berdampak pada

operasional dan likuiditas bank sehingga semakin tinggi tingkat pembiaayaan

bermasalah akan berdampak pada kegiatan operasional bank yang

berpengaruh pada pendapatan bank. Hal ini didukung oleh Nugroho55

dan

Sabir, Ali dan Habbe56

yang menyatakan NPF berpengaruh negatif terhadap

ROA. Berdasrkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : NPF berpengaruh negatif terhadap ROA Bank Umum Syariah

54

Slamet Riyadi dan Agung Yulianto, “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual

Beli, FDR dan NPF terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”, Accounting Analysis

Journal, Vol. 3. No. 4, 2014. h. 7 55

Aluisius Wishnu Nugroho, “Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP dan PLO terhadap

Return On Asset”, Jurnal. 2011. h. 11 56

Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe, “Pengaruh Rasio Kesehatan Bank

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia”, Jurnal

Analisis, Vol. 1 No. 1, 2012. H. 84

Page 95: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

78

5. Pengaruh CAR terhadap ROA

CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan untuk mengahasilkan

laba. Semakin besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam

menghasilkan laba karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat

leluasa dalam menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang

menguntungkan. Rendahnya CAR dikarenakan peningkatan ekspansi aset

beresiko yang tidak diimbangi dengan penambahan modal menurunkan

kesempatan bankuntuk berinvestasi dan dapat menurunkan kepercayaan

masyarakat kepada bank sehingga berpengaruh pada profitabilitas. Teori ini

sesuai dengan Wibowo dan Syaichu57

yang menyatakan CAR berpengaruh

positif terhadap ROA. Berdasrkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H5 : CAR berpengaruh positif terhadap ROA Bank Umum Syariah

57

Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu, “AnalisisPengaruh Suku Bunga, Inflasi,

CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah”, Diponegoro Journal of Management, Vol. 2

No. 2, 2013,

Page 96: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

79

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan termasuk penelitian

kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, dimana data yang

digunakan dalam penelitian adalah berupa angka. Penelitian kuantitatif yaitu

salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan

terstuktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian, baik

tentang tujuan penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sampel data,

sumber data, maupun metodologinya (mulai pengumpulan data hingga analisis

data).58

Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan

menggunakan model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang

berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral

dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang

fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-

hubungan kuantitatif.

58

Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofis dan

Praktis (Jakarta: PT Indeks, cet 1, 2009), h.3

Page 97: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

80

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

dengan tipe data time series dan data panel. Data Sekunder adalah data yang

sudah siap/dipublikasikan oleh pihak/instansi terkait dan dapat dimanfaatkan oleh

yang membutuhkan. Data panel atau data runtun waktu silang (cross-sectional

time series) dimana banyak kasus (orang, perusahaan dan lain-lain) diamati dalam

dua periode waktu atau lebih. Data panel dapat menjelaskan dua informasi, yaitu:

informasi cross-section pada macam perbedaan antar subjek, dan infomasi time

series yang merefleksikan perubahan pada subjek waktu. Sedangkan time series

adalah data statistik yang disusun berdasarkan urutan waktu kejadian. Pengertian

waktu dapat berupa tahun, kuartal, bulan, minggu, dan sebagainya.

Data diperoleh dari berbagai sumber, yaitu Laporan Keuangan Publikasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Statistik Perbankan Syariah OJK, Laporan

Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Laporan Keuangan Bank Syariah yang

bersangkutan. Data yang digunakan merupakan data Bank Umum Syariah (BUS)

selama periode tahun 2011-2015 yang diambil secara tahunan.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Library Research (Studi Pustaka), pengumpulan data melalui studi pustaka

yang dilakukan dengan mengkaji buku-buku literatur, jurnal dan makalah

untuk memperoleh memperoleh landasan teori yang komprehensif mengenai

Page 98: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

81

BUS (Bank Umum Syariah), Malmquist Productivity Index,Likuiditas dan

Profitabiltas. Media cetak dan internet juga digunakan untuk memperoleh data

dan informasi mengenai perkembangan BUS (Bank Umum syariah).

2. Internet Research, pentingnya internet dalam penelitian adalah untuk update

perkembangan terbaru sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hal ini

dikarenakan beberapa buku referensi dan literature lainnya yang dimiliki

maupun yang tersedia di perpustakaan sudah tidak sesuai dengan keadaan

yang berkembang pada saat ini.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode

kuantitatif. Metode peneilitian kuantitatif yang digunakan meliputi metode non-

parametrik dan parametrik. Metode non-paramtrik digunakan untuk mengukur

produktivitas Bank Umum Syariah dan metode parametrik digunakan untuk

meneliti pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas.

1. Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah: Malmquist Productivity

Index

a. Uji Korelasi Variabel Output-Input

Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat hubungan antara variabel

output dengan variabel input yang digunakan untuk mengukur tingkat

produktivitas bank syariah dengan Malmquist Productivity Index, apakah

memiliki hubungan yang isotonis (setiap kenaikan pada variabel input

apapun menghasilkan kenaikan setidaknya pada satu variable output dan

Page 99: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

82

variabel output lain tidak turun) atau tidak. Hasil dari pengukuran ini

dapat menjadi gambaran bagaimana kesesuaian penggunaan variabel-

variabel output-input tersebut dengan teori pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini dalam mendefinisikan produktivitas bank umum

syariah

b. Analisis Total Factor Productivity (TFP) dengan DEA-Mamlaquist

Productivity Index

Tingkat produktivitas Bank Umum Syariah diukur berdasarkan

nilai Total Factor Productivity (TFP) yang didapat menggunakan metode

non-paramtrik. Metode non-parametrik yang digunakan adalah DEA-

Malmquist Productivity Index untuk mencari nilai Total Factor

Productivity (TFP). DEA-Malmquist Productivity Index dijalankan

menggunakan program DEAP 2.1 dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

1) Variabel input-output menggunakan pendekatan intermediasi

2) Output Oriented

3) Menggunakan model Variabel Returns Scale (VRS)

Komponen-komponen Total Factor Productivity yang diestimasi

meliputi Technological Change Index (perubahan teknologi) dan

Technical Efficiency Index (perubahan efisiensi) dengan model persamaan

sebagai berikut:

Page 100: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

83

atau

TFPCH = TECH x EFCH

Perubahan nilai TFP bedasarkan perubahan nilai EFCH dan

TECH. Nilai perubahan efisiensi teknis (EFCH) lebih besar

mencerminkan peningkatan efisiensi. Sebaliknya, mencerminkan

kemerosotan efisiensi (inefesiensi). Demikian pula, nilai perubahan

teknologi (TECH) lebih besar dari kesatuan berarti terjadi peningkatan dan

kemajuan teknologi dan jika sebaliknya, merupakan kemunduran

teknologi.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas (TFP)

Dalam meneliti tentang faktor-faktor yang berperan terhadap tingkat

produktivitas (TFP) Bank Umum Syaraih di Indonesia berdasarkan hasil dari

DEA-Malmquist Productivity Index yang telah diuji, hanya fokus pada

komponen-komponen yang menjadi estimator Total Factor Productivity yaitu

Page 101: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

84

Technological Change Index/TECH (perubahan teknologi) dan Technical

Efficiency Index/EFCH (perubahan efisiensi).

Analisis dilakukan dengan mengelompokkan tingkat produktivitas

Bank Umum Syariah sesuai dengan tingkat TECH dan EFCH. Asumsi-asumsi

yang digunakan dalam analisis ini adalah:

a. TFP, TECH dan EFCH dinilai mengalami peningkatan jika nilainya lebih

besar dari 1 atau di atas 100% ( > 1 atau > 100%), dan sebaliknya.

b. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan jumlah bank, seberapa banyak

bank yang mengalami peningkatan produktivitas dan berapa banyak

mengalami penurunan.

c. Setelah dilakukan pengelompokkan, selanjutnya dilihat perubahan TECH

dan EFCH pada masing-masing kelompok. Jika jumlah bank yang

mengalami peningkatan TECH lebih banyak dibandingkan peningkatan

EFCH, artinya TECH lebih berperan terhadap peningkatan TFP

(produktivitas), dan sebaliknya. Kemudian, jika jumlah bank yang

mengalami penurunan TECH dibandingkan penurunan EFCH, artinya

TECH lebih berperan terhadap penurunan TFP (produktivitas) dan

sebaliknya.

3. Analisis Tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah

Analisis pengukuran tingkat likuiditas Bank Umum Syariah di

Indonesia dilakukan dengan melihat trend dan performa dari beberapa rasio

likuiditas yang digunakan, yaitu:

Page 102: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

85

a. Liquidity Creation (LC), dengan melihat kinerja Bank Umum Syariah

dalam menciptakan likuiditas (uang) dalam perekonomian Indonesia,

sebesarapa besar pertumbuhannya jika dibandingkan dengan aset Bank

Umum Syariah (LC/TA) dan nilai likuiditas yang dihasilkan per Rp. 1

ekuitas (modal) yang dikeluarkan (LC/EQ). Analisis ini dilakukan baik

secara industri, kelompok bank dan masing-masing bank.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR), dengan melihat kinerja Bank Umum

Syariah dalam menyalurkan pembiayaan yang memiliki risiko likuiditas

terhadap dana pihak ketiga (DPK) sesuai dengan standar minimal-

maksimal yang ditentukan oleh regulator.

c. Pemetaan FDR dengan NPF dan CAR, untuk mengukur tingkat risiko

risiko likuiditas yang dimiliki oleh Bank Umum Syariah dan kemudian

mengelompokkan setiap bank sesuai kategori risiko yang dimiliki.

4. Pengaruh Produktivitas dan Likuiditas terhadap Profitabilitas: Regresi

Tobit

Pada tahapan ini, akan dilakukan analisis mengenai pengaruh

produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas, dimana variable-variabel

dari setiap kinerja tersebut telah diukur terlebih dahulu. Metode Tobit

mengasumsikan bahwa variabel-variabel bebas tidak terbatas nilainya (non-

censured); hanya variabel tidak bebas yang censured; semua variabel diukur

dengan benar; tidak ada autocorrelation; tidak ada heteroscedascity; tidak ada

multikolinearitas yang sempurna; dan model matematis yang digunakan

Page 103: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

86

menjadi tepat. Dalam penggunaan metode analisis regresi untuk penelitian

bidang sosial dan ekonomi, banyak ditemui struktur data dimana variabel

responnya mempunyai nilai nol untuk sebagian observasi, sedangkan untuk

sebagian observasi lainnya mempunyai nilai tertentu yang bervariasi. Struktur

data seperti ini dinamakan data tersensor (censored data).

Model tobit mempunyai persamaan umum seperti dijelaskan pada

persamaan dibawah ini.

Y = β’X + εi

Dimana:

Y : vektor dari variabel tak bebas

X : matriks dari variabel bebas

β : vektor parameter yang nilainya belum diketahui

Melalui persamaan tersebut, dikembangkanlah model pada penelitian

ini sebagaimana dijelaskan pada persamaan:

ROAi = β1 + β2TFPi + β3LCi + β4FDRi + β5NPFi + β6CARi + εi

Dimana:

ROAi = return on asset

LCi = liquidity creation

TFPi = total factor productivity

FDRi = Financing to Deposit Ratio

NPFi = Non Performing Financing

CARi = Capital Adequacy Ratio

Page 104: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

87

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah: Malmquist Productivity Index

1. Analisis Deskriptif Variabel Output dan Variabel Input

Tabel. 4.1 Deskriptif Statistik Output dan Input

Output/input 2011 2012 2013 2014 2015

T. Pembiayaan (O1)

Minimum 214,281.00 476,814.00 859,945.00 1,076,761.00 1,075,681.00

Maximum 36,726,679.00 44,754,809.00 50,460,435.00 49,133,142.00 51,089,706.00

Mean 7,569,780.18 10,260,954.27 12,554,382.36 13,304,238.18 13,738,220.00

Std Deviation 11,663,201.28 14,740,468.59 17,241,995.65 17,048,389.23 17,019,480.77

Pendapatan (O2)

Minimum 73,682.00 83,490.00 112,047.00 153,013.00 145,598.00

Maximum 4,853,019.00 5,823,541.00 6,631,270.00 6,489,282.00 6,898,875.00

Mean 1,030,025.55 1,292,896.73 1,646,177.82 1,821,159.45 1,998,385.82

Std Deviation 1,489,163.40 1,796,667.63 2,150,510.70 2,200,558.87 2,217,113.44

Aset Tetap (I1)

Minimum 8,439.00 6,766.00 6,138.00 4,743.00 2,857.00

Maximum 511,063.00 743,598.00 868,255.00 2,297,070.00 2,394,218.00

Mean 107,865.55 153,756.55 207,820.91 352,986.36 413,999.91

Std Deviation 161,280.50 228,695.02 312,050.29 677,104.87 729,047.08

DPK (I2)

Minimum 420,630.00 646,324.00 742,433.00 1,043,046.00 938,982.00

Maximum 42,617,663.00 47,408,691.00 56,460,742.00 59,820,573.00 62,112,879.00

Mean 8,872,462.36 10,946,151.18 13,200,149.18 15,335,308.91 15,568,149.45

Std Deviation 13,567,042.61 15,637,328.30 18,549,555.25 20,660,355.43 20,236,259.68

Biaya T. Kerja (I3)

Minimum 9,416.00 19,907.00 27,432.00 30,770.00 26,233.00

Maximum 964,882.00 973,160.00 1,192,403.00 1,435,307.00 1,370,215.00

Mean 212,742.09 246,799.64 315,489.00 371,234.55 376,056.45

Std Deviation 287,656.55 299,228.77 376,562.32 451,486.39 445,834.75

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Bank Umum Syariah. (Dalam Jutaan Rupiah.

Data diolah)

Pada Tabel 4.1 merupakan statistik ringkasan variabel output input

yang merupakan variabel penelitian dan akan diujikan pada tahap pengukuran

tingkat produktivitas bank umum syariah di Indonesia dengan Malmquist

Page 105: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

88

Productivity Index. Dari tabel tersebut dapat menggambarkan beberapa

kesimpulan berdasarkan indikator jumlah rata-rata masing-masing variabel

pada setiap tahunnya. Aset tetap bank umum syariah mengalami peningkatan

dalam lima tahun periode penelitian, yaitu rata-rata sebesar Rp. 413,9 miliar

pada tahun 2015 yang meningkat tajam hampir 300% dari rata-rata sebesar

Rp. 107,8 miliar pada tahun 2011. Selain itu Dana Pihak Ketiga (DPK) juga

mengalami peningkatan sebesar 75,5% pada tahun 2015.

Peningkatan aset tetap dan DPK juga diimbangi dengan meningkatnya

peningkatan pembiayaan, dari rata-rata Rp. 7,57 triliyun pada tahun 2011

menjadi Rp. 13,74 triliyun pada tahun 2015. Hal ini menandakan bahwa

fungsi intermediasi bank umum syariah di Indonesia dalam kurun waktu lima

tahun tersebut berjalan dengan baik. Efek dari hal ini adalah berpengaruh pada

pendapatan bank, dimana juga mengalami peningkatan yang baik dari tahun

2011 hingga 2015 yaitu sebesar 94,01%. Selain itu, peningkatan tenaga kerja

pada bank syariah juga mengalami kenaikan signifikan yang diukur dengan

biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh bank syariah.

2. Uji Korelasi Variabel Output-Input

Selanjutnya, setelah penjelasan dengan ringkasan statistik tersebut,

akan dilanjutkan dengan uji korelasi antara variabel output dan variabel input.

Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat hubungan antara variabel output

dengan variabel input yang digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas

bank syariah dengan Malmquist Productivity Index, apakah memiliki

Page 106: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

89

hubungan yang isotonis (setiap kenaikan pada variabel input apapun

menghasilkan kenaikan setidaknya pada satu variable output dan variabel

output lain tidak turun) atau tidak. Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi

gambaran bagaimana kesesuaian penggunaan variabel-variabel output-input

tersebut dengan teori pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dalam

mendefinisikan produktivitas bank umum syariah.

Untuk memilih metode korelasi yang akan digunakan, maka terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas distribusi data. Variabel-variabel penelitian

akan diuji apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika distribusi data normal

maka akan digunakan metode analisa parametrik dan jika sebaliknya, maka

metode yang akan digunakan adalah metode non-parametrik. Uji normalitas

ini menggunakan statistik uji yaitu Kolmogorof Smirov. Uji ini pada umumnya

penggunaannya dapat untuk sampel hingga 1000. Menggunakan taraf signifikansi

5%, pedoman pengambilan keputusan adalah data berdistribusi tidak normal

jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, dan distribusi normal jika nilai signifikansi

(sig) ≥ 0,05.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.2. Pada tabel tersebut

menunjukan hasil uji Kolmogorof Smirov bahwa semua data yang diuji

menghasilkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, yang artinya adalah

bahwa semua data berdistribusi tidak normal. Dengan demikian, metode uji

korelasi yang digunakan adalah non-parametrik, yaitu teknik Koefisien

Korelasi Spearman.

Page 107: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

90

Tabel 4.2 Uji Normalitas Variabel Output-Input

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Total Pembiaya

an

Pendapatan Operasional

Aset Tetap

DPK Tenaga Kerja

N 55 55 55 55 55

Kolmogorov-Smirnov Z 2.020 1.655 2.606 1.990 1.707

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .008 .000 .001 .006

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dasar dari pengambilan keputusan pada uji Korelasi Spearman adalah

dengan melihat nilai signifikansinyanya. Pada taraf signifikansi 5%, jika nilai

signifikansi (sig) < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang

signifikan antar variabel dan tidak terdapat korelasi yang signifikan jika nilai

signifikansi (sig) ≥ 0,05. Korelasi variabel akan semakin kuat jika nilai

Correlation Coeffiient mendekati angka 1.

Tabel 4.3 Hasil Korelasi Variabel Output-Input Correlations

Aset

Tetap

DPK Tenaga

Kerja

Spearman's

rho

Total

Pembiayaan

Correlation Coefficient .878 .989 .967

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 55 55 55

Pendapatan

Operasional

Correlation Coefficient .895 .980 .978

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 55 55 55

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan nilai

signifikansi dari setiap korelasi antar variable adalah 0, yang artinya bahwa

terdapat korelasi untuk setiap variabel input terhadap variabel output. Selain

Page 108: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

91

itu, nilai Correlation Coeffiient setiap hubungan variabel memiliki nilai rata-

rata diatas 0,9 atau mendekati 1. Hal ini menandakan bahwa korelasi antar

variabel input dan output adalah sangat kuat.

Hasil ini dapat menjadikan gambaran bahwa adanya kesesuaian antar

variabel. Kesesuaian yang dimaksud adalah bagaimana variabel-variabel

tersebut dapat menggambarkan aktivitas operasional bank syariah sebagai

lembaga intermediasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, variabel-

variabel output-input yang digunakan pada pengukuran produktivitas bank

umum syariah pada penelitian ini menggunakan konsep pendekatan

intermediasi.

Produktivitas bank umum syariah sebagai lembaga intermediasi dapat

tercermin dari bagaimana input yang digunakan seperti aset tetap dan dana

pihak ketiga dalam menghasilkan output seperti pembiayaan dan pendapatan.

Aset tetap dan dana pihak ketiga akan menyebabkan beban bagi bank syariah

apabila tidak diproduktifkan dan akan berpengaruh pada pendapatan bank

syariah. Dengan menggunakan tenaga kerja yang memadai, aset tetap dan

dana pihak ketiga dapat diproduktifkan salah satunya dengan disalurkan

dalam bentuk pembiayaan yang merupakan sumber utama pendapatan bank

syariah. Semakin besar aset dan dana pihak ketiga bank syariah, semakin

besar usaha dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyalurkan pembiayaan

dan akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan bank syariah. Dari proses

Page 109: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

92

ini, dapat diukur bagaimana produktivitas bank syariah sesuai dengan

aktivitas intermediasi yang dilakukan.

3. Analisis Total Factor Productivity (TFP) dengan DEA-Mamlaquist

Productivity Index

Pada subbab ini, akan memaparkan hasil perhitungan Malmquist

Productivity Index sebagai indikator produktivitas bank umum syariah di

Indonesia. Hasil Malmquist Productivity Index diukur berdasarkan nilai

TFPCH atau perubahan produktivitas yang komposisinya berasal dari TECH

atau perubahan teknologi dan EFCH atau perubahan efisiensi teknik. Selain

itu, perubahan-perubahan indikator tersebut juga dihubungkan dengan PECH

atau perubahan efisiensi murni dan SECH atau skala efisiensi. Hasil

perhitungan ini akan dianalisis berdasarkan keseluruhan tahun pengamatan

(2011-2015), per tahun pengamatan dan berdasarkan masing-masing bank

syariah selama tahun pengamatan. Kemudian selanjutnya akan dianalisis

dengan membuat pengelompokan bank syariah berdasarkan tingkat Technical

Change dan Efficiency Change dengan membuat kuadaran.

Tabel 4.3 merupakan summary rata-rata dari TFPCH, TECH, EFCH

dan dekomposisinya berdasarkan PECH dan SECH dari tahun 2011 sampai

2015, baik rata-rata secara keseluruhan tahun penelitian maupun rata-rata

yang dihitung per tahun. Dari periode waktu pengukuran tersebut, tahun 2011

merupakan tahun yang dijadikan referensi dan oleh karena itu skor Malmquist

Index Productivity keseluruhan indikator bernilai 1 (100%). Skor dari setiap

Page 110: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

93

indikator yang berubah pada tahun berikutnya baik itu lebih besar atau lebih

kecil dari 1 (100%) mengindikasikan terjadinya perubahan pada setiap

indikator Malmquist Productivity Index.

Tabel 4.4 Dekomposisi Peningkatan TFP Bank Umum Syariah Indonesia

2011-2015

Periode

Productivity

Change

(TFPCH)

Technology

Change

(TECH)

Efficiency

Change

(EFCH)

Pure

Efficiency

Change

(PECH)

Scale

Efficiency

Change

(SECH)

2011-2015 1.128

(+12,8%)

1.163%

(+16,3%)

0.970

(-3,0%)

0.974

(-2,6%)

0.996

(-0,4%)

2011-2012 1.139

(+13,9%)

1.138

(+13,8%)

1.001

(+0,1%)

0.995

(-0,5%)

1.006

(+0,6%)

2012-2013 1.149

(+14,9%)

1.168

(+16,8%)

0.983

(-1,7%)

0.995

(-0,5%)

0.988

(-1,2%)

2013-2014 1.165

(+16,5%)

1.233

(+23,3%)

0.945

(-5,5%)

0.965

(-3,5%)

0.979

(-2,1%)

2014-2015 1.064

(+6,4%) 1.115

(+11,5%)

0.954

(-4,6%)

0.943

(-5,7%)

1.011

(+1,1%)

Berdasarkan tabel di atas, dipaparkan progres produktivitas bank

umum syariah selama periode tahun 2011-2015. Selama periode tersebut,

bank umum syariah mengalami peningkatan produktivitas yang dapat diukur

dari skor rata-rata TFPCH yang bernilai 112,8% atau lebih besar 12,8% dari

nilai tahun referensi. Artinya, bank syariah mengalami peningkatan

produktivtas rata-rata 12,8%% selama periode tersebut. Peningkatan tersebut

didominasi oleh TECH yang menjadi sumber utama peningkatan TFP

dibandingkan EFCH. Skor rata-rata TECH adalah sebesar 116,3% atau

menglami peningkatan sebesar 16,3% dari nilai tahun referensi. Artinya,

secara keseluruhan peningkatan produktivitas bank umum syariah disebabkan

Page 111: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

94

oleh kemampuan bank-bank dalam memanfaatkan kombinasi input dengan

teknis produksi yang efisien dan menghasilkan output yang baik. Sedangkan

EFCH mengalami penurunan sebesar 3,0%. Menurunnya nilai EFCH

disebabkan paling utama oleh nilai PECH yang juga menurun sebesar 2,6%

dan SECH yang juga menurun tipis sebesar 0,4%.

Selanjutnya, jika periode pengamatan lebih dispesifikkan menjadi

periode tahunan, peningkatan TFP berada pada trend yang selalu naik. Pada

tahun 2012, nilai TFP meningkat sebesar 13,9%, kemudian mengalami

peningkatan lagi pada tahun 2013 yaitu sebesar 14,9%, dan tahun 2014

sebesar 16,5%. Pada tahun 2015 juga mengalami kenaikan berdasarkan tahun

referensi namun peningkatannya paling rendah diantara tahun-tahun

sebelumnya yaitu sebesar 11,5%.

Faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya TFP bank umum

syariah setiap tahunnya adalah TECH dibandingkan dengan EFCH, dimana

nilai TECH pada tahun 2012 dan 2013 meningkat sebesar 13,8%, dan 16,8%

yang kemudian pada tahun 2014 meningkat drastis menjadi 23,3% meskipun

pada tahun 2015 hanya sebesar 11,5% yang merupakan peningkatan yang

paling rendah diantara tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan nilai EFCH yang

menjadi indikator efisiensi bank umum syariah hanya mengalami peningkatan

yang tipis pada tahun 2012 sebesar 0,1%, dan tahun-tahun lainnya dengan

nilai yang berada dibawah 100% yang menggambarkan tingkat efisiensi yang

menurun.

Page 112: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

95

Menurunnya performa efisiensi bank umum syariah berdasarkan nilai

EFCH didominasi oleh performa efisiensi murni bank berdasarkan nilai

PECH dibandingkan skala efisiensinya berdasarkan nilai SECH. Dari tahun

2011 hingga tahun 2015, nilai PECH selalu berada dibawah 100% yaitu

masing-masing 99,5% pada tahun 2012 dan 2013, 96,5% pada tahun 2014 dan

paling rendah pada tahun 2015 sebesar 94,3%. Sedangkan SECH sedikit lebih

baik karena pernah mencatat pertumbuhan masing-masing pada tahun 2012

sebesar 0,1% dan tahun 2015 sebesar 1,1%.

Peningkatan produktivitas bank umum syariah (TFP) yang disebabkan

oleh perubahan teknologi yang digunakan (technological change)

mengindikasikan bahwa fungsi produksi bank tersebut berjalan lebih baik

dibandingkan dengan efisiensi tekniknya. Secara keseluruhan, kemampuan

bank dalam memanfaatkan inputnya yang dalam hal ini adalah aset, DPK dan

tenaga kerja dapat menghasilkan output berupa pembiayaan dan pendapatan

yang maksimal sehingga membuat kinerja bank umum syariah produktif.

Namun, bank yang produktif tidak selalu efisien. Hal ini yang terjadi pada

periode 2011-2015, dimana bank umum syariah mengalami peningkatan

produktivitas yang disebabkan oleh peningkatan nilai technological change

namun tidak dengan tingkat efisien yang baik karena mengalami penurunan

efisiensi.

Penurunan performa efisiensi bank umum syariah dalam hal ini

dipengaruhi oleh efisiensi murni (pure efficiency technical/PECH) yang

Page 113: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

96

menggambarkan kemampuan pimpinan bank umum syariah dalam

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dan skala efisiensi (Scale of

efficiency/SECH) yang melambangkan bahwa bank dapat beroperasi dalam

skala produksi yang tepat. Jika nilai keduanya mengalami kenaikan yang

artinya pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan dengan optimal dan bank

berada pada skala produksi yang tepat, maka akan menyebabkan kenaikan

pada nilai efisien teknis (efisiensi) dan akan berpengaruh pada peningkatan

produktivitas bank. Namun sebaliknya, jika nilai keduanya mengalami

penurunan, akan menyebabkan bank jadi tidak efisien, meskipun belum tentu

akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas bank umum syariah.

Hal ini yang terjadi pada periode 2011-2015 dimana efisien bank

umum syariah menurun (inefisiensi) yang disebabkan oleh menurunnya

efisiensi murni dan skala efisiensi, namun tidak berpengaruh pada

peningkatan produktivitas karena faktor teknologi yang mengalami kenaikan

lebih baik.

Berdasarkan hasil perhitungan Malmquist Productivity Index yang

telah dilakukan sebelumnya, selanjutnya akan dikelompokan dan dianalisis

jumlah bank umum syariah yang mengalami peningkatan atau penurunan

produktivitas berdasarkan nilai TFPCH dan dekomposisinya. Dengan analisis

ini akan dilihat seberapa banyak jumlah bank yang mengalami peningkatan

atau penurunan produktivitas sesuai peningkatan atau penurunan

dekomposisinya. Pengelompokan ini dilakukan dengan ketentuan bahwa

Page 114: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

97

Produktivitas (TFPCH), Penggunaan Teknologi (TECH), Efisiensi (EFCH),

Efisiensi Murni (PECH) dan Skala Efisiensi (SECH) meningkat (naik) apabila

bernilai lebih besar dari 1 ( > 1), menurun (turun) apabila bernilai lebih kecil

dari 1 ( < 1 ) dan tetap apabila bernilai sama dengan 1 ( = 1)59

.

Tabel 4.5 Pertumbuhan Produktivitas dengan perubahan MPI berdasarkan

jumlah Bank Umum Syariah

Periode TPFCH TECH EFCH

Naik Turun Tetap Naik Turun Tetap Naik Turun Tetap

2011-2015 8 3 - 9 2 - 3 5 3

2011-2012 8 3 - 8 3 - 4 2 5

2012-2013 11 - - 11 - - 2 5 4

2013-2014 8 3 - 9 2 - 2 6 3

2014-2015 7 4 - 8 3 - 3 4 4

Periode PECH SECH

Naik Turun Tetap Naik Turun Tetap

2011-2015 1 1 9 2 4 5

2011-2012 1 3 7 3 2 6

2012-2013 1 3 7 2 5 4

2013-2014 1 4 6 2 6 3

2014-2015 2 4 5 4 3 4

Hasil pengelompokkan jumlah bank umum syariah sesuai dengan

pertumbuhan produktivitasnya berdasarkan perubahan nilai Mamlquist

Productivity Index dapat dilihat pada Tabel 4.5. Dari 11 Bank Umum Syariah

yang diteliti dan diamati selama periode tahun 2011 hingga tahun 2015,

sebanyak 8 bank (72,7%) mengalami peningkatan produktivitas dan 3 bank

59

Fadzlan Sufian, “Malmquist Indices of Productivity Change in Malaysian Islamic Banking

Industry: Foreign Versus Domstic Banks”, Journal of Economic Cooperation, Vol. 28 No.1, (2007) h.

129

Page 115: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

98

(27,3%) mengalami penurunan produktivitas, sebanyak 9 bank (81,9%)

mengalami peningkatan dalam penggunaan teknologi dan 2 bank (18,2%)

mengalami penurunan, sebanyak 3 bank (27,3%) mengalami peningkatan

efesiensi, 5 (45,5%) bank lainnya mengalami inefesiensi dan sisanya dengan

tingkat efisiensi yang tetap. Selain itu, untuk efisiensi murni 1 bank umum

syariah (9,1%) yang mengalami peningkatan dan mengalami penurunan dan 9

bank lainnya (81,8%) tidak mengalami perubahan. Pada indikator skala

efisiensi, 2 bank (18,2%) mengalami peningkatan, 4 bank (36,4%) mengalami

penurunan dan 5 bank lainnya (45,4%) dengan skala efisiensi yang tetap.

Khusus analisis secara tahunan, sebanyak 8 bank umum syariah

(72,7%) yang mengalami peningkatan produktivitas pada tahun 2012

dibandingkan dengan 3 bank lainnya (27,3%) yang mengalami penurunan,

yang kemudian pada tahun 2013 jumlahnya meningkat menjadi 11 bank

(100%) dan akhirnya jumlahnya kembali turun pada tahun 2014 dan 2015

masing-masing menjadi sebanyak 8 bank (72,7%) berbanding 3 bank lainnya

(27,3%) yang mengalami penurunan dan 7 bank (63,6%) berbanding 4 (36,4)

yang mengalami penurunan. Jumlah yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada

pennggunaan teknologi, dimana sebanyak 8 bank (72,7%) mengalami

peningkatan nilai TECH pada tahun 2012 yang mengindikasikan penggunaan

teknologi pada bank-bank tersebut meningkat lebih baik, kemudian jumlahnya

meningkat menjadi 11 bank (100%) pada tahun 2013 dan berkurang menjadi

9 bank (81,9%) pada tahun 2014 dan 8 bank (72,7%) pada tahun 2015.

Page 116: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

99

Sedangkan bank-bank lainnya mengalami penurunan nilai TECH yang

mengindikasikan penggunaan teknologi pada bank-bank tersebut mengalami

penurunan atau tidak lebih optimal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada indikator efisiensi, sebanyak 3 bank umum syariah (27,3%)

mengalami peningkatan, 5 bank (45,4%) mengalami penurunan dan 3 bank

lainnya (27,3%) tidak mengalami perubahan efisiensi pada tahun 2012.

Sedangkan pada tahun 2013, jumlah bank umum syariah yang mengalami

peningkatan efisiensi turun menjadi 2 bank (18,2%), begitu juga dengan bank

umum syariah dengan tingkat efisiensi yang tetap menjadi 4 bank (36,4%) dan

bank yang mengalami inefesiensi hnaik menjadi 5 bank (45,5%). Kemudian

pada tahun 2014, jumlah bank umum syariah yang mengalami penigkatan

inefisiensi kembali meningkat menjadi 6 bank (54,6%), 2 bank (18,2%)

mengalami efesiensi dan sisanya tetap. Dan pada tahun 2015, komposisinya

adalah 3 bank (27,3%) mengalami peningkatan efesiensi, 4 bank (36,4%)

mengalami inefesiensi dan sisanya dengan EFCH tetap.

Perubahan nilai efisiensi tersebut disebabkan oleh nilai efisiensi murni

dan nilai skala efisien setiap bank. Pada tahun 2012, bank umum syariah yang

mengalami peningkatan efisiensi murni dan skala efisiensi masing-masing

berjumlah 1 bank (9,1%) dan 2 bank (18,2%), yang mengalami penurunan

masing-masing 1 bank (9,1%) dan 4 bank (36,4%) dan sisanya masing-masing

9 bank (81,8%) dan 5 bank (45,5%) tidak mengalami perubahan. Kemudian

pada tahun 2013, bank umum syariah yang mengalami peningkatan efisiensi

Page 117: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

100

murni dan skala efisiensi masing-masing berjumlah 1 bank (9,1%) dan 2 bank

(18,2%), yang mengalami penurunan masing-masing 3 bank (27,3%) dan 5

bank (45,5%) dan sisanya tetap. Sedangkan pada tahun 2014, terdapat masih 1

bank (9,1%) dengan efisiensi murni yang meningkat, 4 bank (36,4%) yang

inefesiensi, 5 bank lainnya (45,5%) tetap, dan masih sebanyak 2 bank (18,2%)

dengan skala efisiensi yang meningkat, mengalami penurunan efesiensi

menjadi 6 bank (54,6%), dan sisanya tetap. Terakhir pada tahun 2015, bank

yang mengalami penigkatan efiensi murni dan skala efesiensi bertambah

masing-masing menjadi 2 bank (18,2%) dan 4 bank (36,4%), masih 4 bank

(36,4%) dengan efisiensi murni yang menurun dan jumlah bank dengan skala

efisiensi yang menurun berkurang menjadi 3 bank (27,3%).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas (TFP)

Selanjutnya, akan dianalisis mengenai faktor utama yang berperan

terhadap pertumbuhan produkvitas bank umum syariah, baik itu yang

mengalami peningkatan maupun yang mengalami penurunan. Berdasarkan

Tabel 4.6, selama periode tahun 2011 sampai 2015, 8 bank yang mengalami

peningkatan produktivitas semuanya didominasi oleh meningkatnya

penggunaan teknologi dan 2 bank yang mengalami penurunan disebabkan

oleh menurunnya teknologi atau penggunaan teknologi yang belum optimal

sedangkan 1 bank didominasi oleh penurunan efesiensi.

Apabila lebih dirinci lagi dalam periode tahunan, dari 8 bank umum

syariah yang mengalami peningkatan produktivitas pada tahun 2012, semua

Page 118: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

101

penyebabnya didomniasi oleh peningkatan penggunaan teknologi dan dari 3

bank yang mengalami penurunan produktivitas, 2 bank dipengaruhi oleh

penurunan kinerja teknologi dan 1 lainnya disebabkan oleh menurnnya

efisiensi.

Tabel 4.6 Faktor yang berperan terhadap Pertumbuhan Produktivitas

berdasarkan jumlah Bank Umum Syariah

Periode

Peningkatan Produktivitas Penurunan Produktivitas

Teknologi Efesiensi Teknologi Efisiensi

Meningkat Meningkat Menurun Menurun

2011-2015 8 - 2 1

2011-2012 8 - 2 1

2012-2013 11 - - -

2013-2014 8 - 1 2

2014-2015 5 2 2 2

Pada tahun 2013, semua bank syariah mengalami peningkatan

produktivitas dan semua didominasi oleh pengaruh penggunaan teknologi

yang optimal kemudian pada tahun 2014, faktor teknologi berperan dalam

peningkatan produktivtas 8 bank umum syariah dan berperan pada

menurunnya produktivitas 1 bank umum syariah. Faktor efisiensi hanya

berperan pada 2 bank yang mengalami penurunan produktivitas. Terakhir

pada tahun 2015, 7 bank yang mengalami peningkatan nilai TFPCH, 5 bank

dipengaruhi oleh perubahan TECH dan 2 bank oleh EFCH. Sedangkan

penurunan nilai TECH dan EFCH berpengaruh masing-masing pada

penurunan produktivitas masing-masing 2 bank umum syariah.

Page 119: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

102

Dari analisis tersebut, terlihat bahwa peran teknologi sangat

mendominasi terhadap pertumbuhan produktivitas 11 bank umum syariah

selama 2011 hingga 2015. Peran tersebut baik pada pertumbuhan

produktivitas maupun penurunnya produktivitas. Hal ini menggambarkan

bahwa faktor teknologi yang melambangkan kemampuan bank dalam

memanfaatkan setiap input untuk menghasilkan output yang maksimum

menjadi hal yang sangat sensitive terhadap tingkat produktivitas perbankan

syariah. Berbeda denga faktor efisiensi yang mempunyai peran namun

dominan dalam mempengaruhi penurunan produktivitas bank syariah.

Tabel 4.7 Performa Efisiensi dalam Malmquist Productivity Index

berdasarkan Jumlah Bank Umum Syariah

Periode

Peningkatan Esiensi Penurunan Efisiensi

Efisiensi

Murni

Skala

Efisiensi

Efisiensi

Murni

Skala

Efisiensi

Efisiensi

Meningkat Meningkat Menurun Menurun Tetap

2011-2015 - 3 3 2 3

2011-2012 1 3 1 1 5

2012-2013 1 1 2 3 4

2013-2014 - 2 4 2 3

2014-2015 2 1 3 1 4

Tidak terlalu dominannya pengaruh efisiensi terhadap pertumbuhan

produktivitas pada setiap bank umum syariah dari tahun 2011 hingga tahun

2015 disebabkan oleh performa efisiensi bank itu sendiri. Pada Tabel 4.7,

dapat dilihat bahwa selama periode 2011-2015 jumlah bank dengan performa

efisensi yang menurun mayoriatas lebih banyak. Secara rata-rata, sebanyak 3

Page 120: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

103

bank dengan tingkat efisiensi yang tetap, 3 bank dengan tingkat efisiensi yang

naik dan 5 bank lainnya dengan tingkat efisiensi yang menurun. Faktor utama

yang mempengaruhi tingkat efisiensi dari 8 bank tersebut adalah efisiensi

murni lebih berperan terhadap penurunan tingkat efisiensi (3 bank)

dibandingkan dengan peningkatan efisiensi, sebaliknya skala efisiensi lebih

berperan terhadap peningkatan efisiensi (3 bank) dibandingkan dengan

penurunan efesiensi (2 bank). Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan

manajerial pemimpinan perusahaan dan bagaimana kebijakan yang diambil

agar operasi pada skala produksi yang tepat harus dilakukan secara seimbang

agar mempengaruhi peningkatan efisiensi bank dan secara tidak langsung

akan berdampak pada pertumbuhan bank, meskipun tidak terlalu dominan.

5. Analisis Tingkat Produktivitas masing-masing Bank Umum Syariah

Kemudian, setelah analisis-analisis tersebut selanjutnya akan dianalisis

rata-rata peningkatan produktivitas pada masing-masing bank umum syariah

selama tahun 2011 hingga tahun 2015. Dengan analisis ini dapat dilihat

bagaimana tingkat pencapaian produktivitas masing-masing bank umum

syariah selama 4 tahun tersebut.

Pertama, tingkat produktivitas setiap bank akan dilihat secara rata-rata

selama periode tahun 2011 hingga 2015. Pada Gambar 4.1 dapat dilihat rata-

rata produktivitas bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2011

sampai tahun 2015 berdasarkan nilai TFP dan komponen-komponenya yaitu

EFCH dan TECH. Bank Umum Syariah yang mempunyai tingkat

Page 121: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

104

produktivitas paling tinggi berdasarkan nilai TFP adalah Bank Mega Syariah

dengan 133,5% atau meningkat sebesar 33,5% dari tahun 2011.

Gambar 4.1 Rata-rata Malmquist Productivity Index Bank Umum Syariah

2011-2015

Selanjutnya diikuti oleh BNI Syariah dengan peningkatan TFP sebesar

27%, Bank Bukopin Syariah dengan peningkatan TFP sebesar 26,9%, BRI

Syariah dengan peningkatan TFP sebesar 24,1%, Bank Victoria Syariah

dengan peningkatan TFP sebesar 22,8%, Maybank Syariah dengan

peningkatan TFP sebesar 13,6%, Bank Panin Syariah dengan peningkatan

TFP sebesar 6,3%, dan BJB Syariah dengan peningkatan TFP sebesar 4,3%.

Sedangkan Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia dan BCA

Syariah memiliki nilai rata-rata dibawah 100% yang mengindikasikan bahwa

85.0%87.0%89.0%91.0%93.0%95.0%97.0%99.0%

101.0%103.0%105.0%107.0%109.0%111.0%113.0%115.0%117.0%119.0%121.0%123.0%125.0%127.0%129.0%131.0%133.0%135.0%

Total Factor Productivity

TFP

TECH

EFCH

Page 122: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

105

bank-bank tersebut mengalami penurunan produktivitas selama 2011-2015.

Penurunan TFP bank-bank tersebut masing-masing sebesar 6%, 1,3% dan

1,4%.

Berdasarkan analisis data tersebut, menggambarkan adanya fenomena

mengenai peningkatan produktivitas bank umum syariah di Indonesia yang

cukup menarik untuk dibahas, dimana bank-bank besar dan telah beroperasi

lama seperti Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri memiliki

tingkat produktivitas yang lebih kecil bahkan paling kecil dibandingkan bank-

bank syariah yang belum terlalu besar dan masih tergolong belum terlalu lama

berada dalam industri perbankan Indonesia seperti BNI Syarah, Bank Bukopin

Syariah, Bank Victoria Syariah dan lainnya. Hal ini dapat diukur berdasarkan

penggunaan teknologi dan tingkat efisiensi teknik masing-masing bank.

Tingkat produktivitas Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat

Indonesia selama tahun pengamatan 2011-2015 mengalami penurunan

berdasarkan nilai tahun referensi (2011), yaitu masing-masing sebesar 6% dan

1,3%. Hal ini disebabkan karena permasalahan penggunaan teknologi dan

efisiensi pada masing-masing bank yang juga bekerja tidak cukup optimal

yang dapat dilihat dari nilai TECH masing-masing bank, yaitu sebesar 96,2%

(-3,8%) dan 98,7% (-1,3%) dan nilai EFCH Bank Syariah Mandiri sebesar

97,7% dan Bank Muamalat yang sedikit lebih baik yaitu konstan di 100%.

Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat, menurunnya nilai

TECH mengindikasikan bahwa penggunaan teknologi dalam fungsi produksi

Page 123: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

106

tidak berjalan baik, artinya Bank Muamalat tidak mampu menghasilkan

output pada tingkat kapasitas yang maksimum dari setiap input yang dimiliki.

Selain itu, Bank Syariah Mandiri juga mengalami inefesiensi yang ditandai

dengan menurunnya nilai EFCH. Artinya, Bank Syariah Mandiri tidak efisien

dalam memanfatkan input dalam menghasilkan output.

Berbeda dengan Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia,

bank-bank yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi yaitu Bank Mega

Syariah, BNI Syariah, Bank Bukopin Syariah, BRI Syariah Syariah dan

lainnya memiliki nilai TECH yang cukup tinggi. Artinya, bank-bank ini

mampu menghasilkan output pada tingkat yang maksimum untuk setiap level

input, atau dengan kata lain, penggunaan teknologi dalam faktor produksi

berjalan dengan optimal. Selain itu, masing-masing bank juga mampu

menjaga tingkat efisiensi, baik dengan performa efisiensi yang meningkat atau

minimal konstan di 100%, kecuali pada Bank Panin Syariah, Maybank

Syariah dan Bank Victoria Syariah dengan tingkat efisiensi yang dibawah

100%.

Selanjutnya, tingkat produktivitas setiap bank umum syariah akan

diuraikan berdasarkan perkembangannya setiap tahun. Dengan tahun 2011

sebagai tahun referensi, perkembangan produktivitas setiap bank akan terlihat

pada tahun-tahun selanjutnya, yaitu tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014 dan

tahun 2015, apakah mengalami peningkatan atau penurunan. Perkembangan

Page 124: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

107

tersebut diukur berdasarkan perbandingan dengan tahun referensi dan

berdasarkan perkembangan tahun sebelumnya.

Berdasarkan gambar 4.2, pada tahun 2012, produktivitas Bank Syariah

Mandiri meningkat 10% (1,10) yang murni disebabkan oleh peningkatan

TECH sebesar 10% dibandingkan efisiensi yang tetap. Kemudian pada tahun

2013 TFP bernilai 1,08 yang menurun dari tahun 2012 yang juga murni

disebabkan oleh TFP yang bernilai 1,08 dengan efisiensi tetap.

Gambar 4.2 Produktivitas Bank Syariah Mandiri

Namun pada tahun 2014, produktivitas Bank Syariah Mandiri

menurun drastis dengan nilai TFP hanya sebesar 0,57. Hal ini disebkan oleh

performa TECH dan EFCH yang juga menurun dengan nilai masing-masing

0,83 dan 0,69. Meskipun kemudian pada tahun 2015 kembali mengalami

kenaikan dengan nilai TFP 1,15 yang disebabkan oleh peningkatan efisiensi

dengan nilai EFCH sebesar 1,32 dibandingkan TECH yang hanya sebesar

0,87 Secara keseluruhan EFCH lebih berpengaruh terhadap produktivitas

Bank Syariah Mandiri.

40%

60%

80%

100%

120%

140%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 125: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

108

Gambar 4.3 Produktivitas Bank Muamalat Indonesia

Performa produktivitas Bank Muamalat Indonesia berdasarkan

Gambar 4.3 pada tahun 2012 TFP menurun 3% (0.97) yang murni disebabkan

oleh penurunan TECH sebesar 3% dibandingkan efisiensi yang tetap.

Kemudian pada tahun 2013 TFP bernilai 1.001 yang meningkat sebesar

0.01% dengan nilai TECH sebesar 1.05 dan EFCH sebesar 0.96. Namun pada

tahun 2014, produktivitas Bank Muamalat Indonesia meningkat tajam dengan

nilai TFP sebesar 1.42 yang ini disebkan oleh performa TECH yang juga

meningkat tajam sebesar 1.36 dan EFCH yang juga meningkat dengan nilai

1.05. Meskipun kemudian pada tahun 2015 kembali mengalami penurunan

yang cukup signifikan dengan nilai TFP yang hanya 0,69 yang disebabkan

oleh TECH dengan nilai yang sama, sedangkan efisiensi tetap pada angka

1,00. Secara keseluruhan TECH lebih berpengaruh terhadap produktivitas

Bank Muamalat Indonesia.

Kemudian, performa produktivitas BRI Syariah dapat dilihat pada

Gambar 4.4 BRI Syariah mampu menjaga tingkat efisiensi selama 2011-2015

60%

80%

100%

120%

140%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 126: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

109

pada skala 100% sedangkan performa teknologi mengalami peningkatan yang

berdampak pada produktivitas yang juga meningkat. Hal itu dapat dilihat pada

nilai TECH dan TFP dengan nilai yang sama yaitu 1,11 pada tahun 2012,

sebesar 1,22 pada tahun 2013, sebesar 1,20 pada tahun 2014 dan yang paling

tertinggi sebesar 1,46 pada tahun 2015. Secara keseluruhan TECH lebih

berpengaruh terhadap produktivitas BRI Syariah.

Gambar 4.4 Produktivitas BRI Syariah

Gambar 4.5 Produktivitas BNI Syariah

Gambar 4.5 merupakan grafik dari performa BNI Syariah selama

2011-2015. Pada tahun 2012, produktivitas BNI Syariah meningkat 37%

60%

80%

100%

120%

140%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

80%

100%

120%

140%

160%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 127: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

110

(1,37) yang lebih disebabkan oleh peningkatan TECH sebesar 30%

dibandingkan efisiensi yang hanya 5%. Kemudian pada tahun 2013 TFP

bernilai 1,01 yang menurun dari tahun 2012 yang disebabkan EFCH yang

bernilai dibawah nilai tahun referensi yaitu sebesar 0,85 sedangkan TECH

masih relatif tinggi dengan nilai 1,19. Namun pada tahun 2014, produktivitas

BNI Syariah menigkat drastis dengan nilai TFP hanya sebesar 1,53. Hal ini

disebkan oleh performa TECH dan EFCH yang juga meningkat dengan nilai

masing-masing 1,30 dan 1,13. Dan kemudian pada tahun 2015 dengan tingkat

efisiensi yang tetap di angka 100%, TFP dengan nilai 1,23 yang disebabkan

oleh peningkatan TECH dengan nilai sebesar 1,23. Secara keseluruhan TECH

dan EFCH sama-sama berpengaruh terhadap produktivitas BNI Syariah.

Gambar 4.6 Produktivitas Bank Mega Syariah

Bank Mega Syariah memiliki rata-rata tingkat produktivitas paling

baik diantara bank umum syariah dalam penelitian ini. Pada tahun 2012

merupakan tahun dengan nilai TFP Bank Mega Syariah tertinggi yaitu sebesar

1,40 dengan TECH sebesar 1,26 dan EFCH sebesar 1,11. Kemudian pada

80%

100%

120%

140%

160%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 128: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

111

tahun 2013 TFP mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 dengan nilai

sebesar 1,23 yang disebabkan oleh EFCH yang menurun dengan 0,99

meskipun TECH juga menurun tipis menjadi 1,24. Namun meskipun pada

tahun 2014 EFCH kembali menurun menjadi 0,85 akan tetapi TECH

mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai sebesar 1,58 sehingga

berpengaruh pada TFP yang juga meningkat dengan nilai sebesar 1,35. Pada

tahun 2015 produktivitas Bank Mega Syariah juga meningkat menjadi 1,38

yang lebih disebabkan oleh EFCH yang meningkat signifikan menjadi 1,19,

sedangkan TECH berada pada nilai paling rendah dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya yaitu sebesar 1,16. Secara keseluruhan TECH lebih mempunyai

peran dalam peningkatan performa produktivitas Bank Mega Syariah

Gambar 4.7 Produktivitas Bank Syariah Bukopin

.

Bank Syariah Bukopin juga memiliki rata-rata tingkat produktivitas

paling baik diantara bank umum syariah dalam penelitian ini. Pada Bank

Syariah Bukopin berdasarkan Gambar 4.7, peran TECH lebih dominan

mempengaruhi peningkatan TFP dibandingkan EFCH. Meskipun pada tahun

60%

80%

100%

120%

140%

160%

180%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 129: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

112

2012 performa TFP, TECH dan EFCH Bank Syariah Bukopin menurun

dengan nilai masing-masing sebesar 0,78 0,92 dan 0,84, namun pada tahun

2013 TFP mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai sebesar 1,41

sesuai dengan TECH dan EFCH yang juga meningkat dengan nilai 1,19. Pada

tahun 2014 dan 2015 nilai TFP mencapai puncak tertinggi masing-masing

sebesar 1,67 dan 1,42 yang lebih dipengaruhi oleh TECH, sedangkan EFCH

berada pada tingkat efisiensi 100% (EFCH = 1,00). Secara keseluruhan TECH

lebih mempunyai peran dalam peningkatan performa produktivitas Bank

Syariah Bukopin.

Gambar 4.8 Produktivitas BJB Syariah

Dilihat pada Gambar 4.8 BJB Syariah mampu menjaga tingkat

efisiensi selama 2011-2015 pada skala 100% sedangkan performa teknologi

mengalami peningkatan yang fluktuatif yang berdampak pada produktivitas

yang juga fluktuatif. Hal itu dapat dilihat pada nilai TECH dan TFP dengan

nilai yang sama yaitu menurun dengan nilai sebesar 0,95 pada tahun 2012,

meningkat sebesar 1,23 pada tahun 2013, meningkat lagi dengan nilai sebesar

60%

80%

100%

120%

140%

160%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 130: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

113

1,44 pada tahun 2014 dan menurun drastis pada tahun 2015 dengan nilai

sebesar 0,70. Secara keseluruhan TECH lebih berpengaruh terhadap

produktivitas BJB Syariah.

Gambar 4.9 Produktivitas Bank Panin Syariah

Pada Bank Panin Syariah, nilai TFP meningkat pada tahun 2012 dan

2013 masing-masing dengan nilai sebesar 1,14 dan 1,27 yang murni

disebabkan oleh peningkatan TECH sedangkan EFCH tetap pada tingkat

100%. Namun pada tauhn 2014 dan 2015, EFCH mengalami penurunan

masing-masing dengan nilai 0,85 dan 0,72 yang berpengaruh pada TFP yang

juga mengalami penurunan masing-masing dengan nilai sebesar 0,94 dan

0,95. Meskipun TECH memiliki nilai yang cukup baik (diatas 100%) yaitu

sebesar 1,10 dan 1,32 tetapi tidak dapat mengangkat performa produktivtas

Bank Panin Syariah. Secara keseluruhan EFCH lebih berpengaruh terhadap

produktivitas BJB Syariah.

Performa produktivitas BCA Syariah berdasarkan Gambar 4.10 pada

tahun 2012 TFP meningkat 7% (1.07) yang disebabkan oleh peningkatan

60%

80%

100%

120%

140%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 131: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

114

TECH sebesar 10% dibandingkan efisiensi yang menurun sebesar 2%.

Kemudian pada tahun 2013 TFP bernilai 1.21 yang meningkat sebesar 21%

dengan nilai TECH sebesar 1.18 dan EFCH sebesar 1.02 Namun pada tahun

2014, produktivitas BCA Syariah mengalami penurunan nilai TFP menjadi

0.80 yang ini disebkan oleh performa TECH yang juga menurun sedangkan

EFCH berada pada nilai 100% (1,00). Meskipun pada tahun 2015 nilai TECH

mengalami peningkatan yang drastis menjadi 1,56 tetapi menurunnya

performa efisiensi secara drastis yang ditunjukkan leh nilai EFCH sebsar 0,59

lebih mempengaruhi TFP yang nilainya masih dibawah 100% (0,92). Secara

keseluruhan TECH lebih berpengaruh terhadap produktivitas BCA Syariah.

Gambar 4.10 Produktivitas BCA Syariah

Gambar 4.11 merupakan grafik dari performa produktivitas Maybank

Syariah selama 2011-2015. Pada tahun 2012, produktivitas Maybank Syariah

meningkat 21% (1,21) yang lebih disebabkan oleh peningkatan TECH sebesar

15% dibandingkan efisiensi yang hanya 5%. Kemudian pada tahun 2013 TFP

40%

60%

80%

100%

120%

140%

160%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 132: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

115

bernilai 1,03 yang menurun dari tahun 2012 yang disebabkan EFCH yang

bernilai dibawah nilai tahun referensi yaitu sebesar 0,88 sedangkan TECH

masih relatif tinggi dengan nilai 1,17. Namun pada tahun 2014, produktivitas

Maybank Syariah kembali meningkat dengan nilai TFP sebesar 1,17. Hal ini

disebkan oleh performa TECH yang juga meningkat dengan nilai 1,26

sedangkan EFCH meningkat dibandingkan tahun sebelumnya tetapi masih

dibawah tahun referensi yaitu 0,98. Dan kemudian pada tahun 2015 dengan

tingkat efisiensi yang masih dibawah 1,00 yaitu 0,94 TFP Maybank Syariah

dengan nilai 1,15 yang disebabkan oleh penurunan TECH dengan nilai

sebesar 1,23. Secara keseluruhan TECH berpengaruh terhadap produktivitas

Maybank Syariah.

Gambar 4.11 Produktivitas Maybank Syariah

Pada tahun 2012, Bank Victoria Syariah memiliki peningkatan

produktivitas paling tinggi diantara bank umum syariah lainnya yaitu dengan

nilai TFP mencapai 1,72 atau meningkat sebesar 72%. Performa TECH lebih

berperan terhadap peningkatan ini dengan nilai yang sama dengan TFP yaitu

80%

100%

120%

140%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 133: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

116

1,72 dikarenakan tingkat efisiensinya tetap (1,00). Meskipun pada tahun 2013

nilai TFP menurun menjadi 1,03 karena TECH juga menurun dengan nilai

1,06 dan demikian juga EFCH dengan nilai 0,94, pada tahun 2014 TFP

kembali meningkat menjadi 1,28 yang dipengaruhi oleh TECH yang juga

meningkat menjadi 1,36 sedangkan EFCH menurun menjadi 0,94.

Gambar 4.12 Produktivitas Bank Victoria Syariah

Dan pada tahun 2015 TECH kembali menurun menjadi 1,05 yang

membuat TFP juga turun menjadi 1,001 meskipun EFCH masih tetap dalam

angka 0,94. Secara keseluruhan TECH lebih berpengaruh terhadap

produktivitas Bank Victoria Syariah.

B. Likuiditas Bank Umum Syariah Indonesia

1. Liquidity Creation (LC)

Liquidity Creation (LC) adalah besarnya penciptaan likuiditas dalam

perekonomian oleh bank, dalam penelitian ini adalah bank umum syariah.

Selain itu Liquidity Creation (LC) juga dapat menggambarkan tingkat

80%

100%

120%

140%

160%

180%

2011 2012 2013 2014 2015

TFP EFCH TECH

Page 134: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

117

likuiditas dari bank. Pada Tabel 4.8 dipaparkan mengenai LC bank umum

syariah Indonesia selama periode tahun 2011 hingga tahun 2015.

Tabel 4.8 Liquidity Creation Bank Umum Syariah Indonesia 2011-2015

No. Tahun LC

(miliar rupiah) LC/TA LC/EQ

1 2011 12.917 11,08% 1.26

2 2012 16.649 11,36% 1.35

3 2013 20.449 11,45% 1.29

4 2014 27.122 13,52% 1.59

5 2015 31.686 15,29% 1.63

Bank umum syariah Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2011

mampu menciptakan likuiditas atau uang dalam perekonomian Indonesia

sebesar Rp. 12,917 miliar. Jumlah tersebut terus mengalami pertumbuhan

setiap tahunnya. Pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp. 3.732

miliar (29%) dibandingkan tahun 2011, naik sebesar Rp. 3.799 miliar (23%)

pada tahun 2013 dari tahun 2012, pada tahun 2014 bahkan mengalami

pertumbuhan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu

sebesar Rp. 6.673 miliar (33%) dan pada tahun 2015 meskipun mengalami

pertumbuhan namun merupakan pertumbuhan yang paling kecil dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 17%.

Kemudian jika LC dibandingkan dengan ekuitas (modal) bank umum

syariah secara keseluruhan, hasilnya dapat menggambar jumlah likuiditas

yang dihasilkan bank dari Rp. 1 modalnya. Bank umum syariah mampu

menghasilkan Rp. 1,26 per Rp. 1 dari modalnya pada tahun 2011, meningkat

Page 135: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

118

menjadi Rp. 1,35 pada tahun 2012, menurun tipis menjadi Rp. 1,29 pada

tahun 2013, kemudian kembali mengalami peningkatan yang signifikan pada

tahun 2014 dan 2015 masing-masing Rp. 1,59 dan Rp. 1,63.

Selain itu, untuk menggambarkan tingkat risiko likuiditas bank umum

syariah sendiri, dapat membandingkan dengan total aset yang dimiliki.

Liquidity Creation yang tercipta oleh bank umum syariah sebesar 11,08% dari

total aset pada tahun 2011, 11,36% pada tahun 2012, 11,45% pada tahun

2013, 13,52% pada tahun 2014 dan 15,29% pada tahun 2015. Perkembangan

nilai ini berbanding lurus dengan perkembangan LC sendiri yang selalu naik

setiap tahun selama periode pengamatan. Dan juga, dari nilai-nilai tersebut

dapat menggambarkan keadaan risiko likuiditas bank umum syariah yang

tergolong rendah.

Hasil analisis di atas menggambarkan bahwa penciptaan likuiditas

dalam perekonomian Indonesia oleh bank umum syariah selalu mengalami

pertumbuhan setiap tahunnya. Selain itu, kemampuan bank umum syariah

dalam menghasilkan likuiditas dari modal yang dimiliki dapat dikatan baik

karena nilai likuiditas yang diciptakan per Rp. 1 modal dapat menghasilkan

likuiditas yang selalu bernilai lebih dari Rp. 1.

Kemudian, analisis Liquidity Creation selanjutnya akan dilakukan

dengan mengelompokkan bank umum syariah berdasarkan ukuran bank (size).

Indikator dari pengelompokan ukuran bank ini adalah berdasarkan jumlah aset

yang dimiliki oleh setiap bank. Pengelompokan bank terdiri dari kelompok

Page 136: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

119

bank besar (large), kelompok bank sedang (medium), kelompok bank kecil

(small) dan kelompok bank sangat kecil (very small).

Tabel 4.9 Liquidity Creation Bank Umum berdasarkan ukuran bank

Bank Likuiditas 2011 2012 2013 2014 2015

Large

LC

(miliar rupiah) 6.615 8.419 10.413 10.715 14.474

LC/TA 8,15% 8,50% 8,78% 8,28% 11,35%

LC/EQ 1.29 1.27 1.14 1.25 1.58

Medium

LC

(miliar rupiah) 2,920 3,384 3,276 6,301 6,273

LC/TA 14.85% 13.68% 10.20% 15.82% 13.28%

LC/EQ 1.43 1.50 1.09 1.72 1.38

Small

LC

(miliar rupiah) 2.717 3,364 4,923 7,333 7,751

LC/TA 22.34% 18.49% 22.16% 29.93% 31.05%

LC/EQ 1.63 1.67 2.22 2.44 2.09

Very Small

LC

(miliar rupiah) 665 1,483 1,837 1,773 3,188

LC/TA 18.72% 32.22% 32.42% 40.28% 42.66%

LC/EQ 0.49 1.05 1.26 1.49 1.62

Pada Tabel 4.9, dijelaskan mengenai penciptaan likuiditas dalam

perekonomian oleh bank umum syariah oleh setiap kelompok bank. Secara

keseluruhan, setiap kelompok bank memiliki pertumbuhan dengan trend yang

naik setiap tahun, artinya jumlah likuidtas atau uang yang diciptakan ke dalam

perekonomian oleh setiap kelompok bank selalu mengalami kenaikan,

meskipun pada kelompok bank medium mengalami penurunan tipis pada

tahun 2013 dan tahun 2015.

Namun, trend tersebut berbeda dengan nilai Liquidity Creation

terhadap total aset (LC/TA) dan Liquidity Creation terhadap ekuitas (LC/EQ),

Page 137: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

120

dimana trend dari dua indikator tersebut cenderung fluktuatif pada setiap

kelompok bank. Pada nilai LC/TA, hanya pada kelompok very small banks

yang mengalami trend yang selalu naik. Sedangkan kelompok large banks

dan small banks dengan trend yang fluktuatif cenderung naik dan kelompok

medium banks dengan trend yang fluktuatif cenderung turun. Pada nilai

LC/EQ, kelompok large banks dan medium banks fluktuatif cenderung turun,

kelompok small banks fluktuatif cenderung naik dan kelompok very small

banks dengan trend selalu naik. Pertumbuhan Liqudity Creation secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah.

Dari hasil analisis tesebut, dapat disimpulkan bahwa kelompok very

small banks memiliki peran likuiditas yang lebih baik dibandingkan kelompok

bank lainnya, terutama jika dibandingkan dengan kelompok large banks.

Secara nilai LC, kelompok very small banks dan kelompok large banks

memang sama-sama mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Selain itu, jika

dilihat besarnya nilai LC kedua kelompok ini, kuantitas penciptaan likuditas

dalam perekonomian oleh kelompok large banks belum bisa dibandingkan

dengan kelompok very small banks, dengan nilai LC kelompok very small

banks hanya 5% dibandingkan LC kelompok large banks pada tahun 2011

dan 10% pada tahun 2015.

Namun, secara kualitas pertumbuhan, kelompok very small banks jauh

lebih baik. Dari nilai LC/TA, kelompok very small banks miliki nilai 42,66%

yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok large banks dengan nilai

Page 138: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

121

11,35%. Begitu juga pada nilai LC/EQ dimana kelompok very small banks

miliki nilai 1,62 berbanding kelompok large banks dengan nilai 1,58.

Tabel 4.10 Summary Liquidity Creation Bank Umum berdasarkan ukuran bank

Bank

2011 2015

LC

LC/TA LC/EQ

LC

LC/TA LC/EQ

Rp

Miliar %

Rp

Miliar %

All Banks 12,917 100% 11.08% 1.26 31,686 100% 15.29% 1.63

Large 6,615 51.21% 8.15% 1.29 14,474 45.68% 11.35% 1.58

Medium 2,920 22.61% 14.85% 1.43 6,273 19.80% 13.28% 1.38

Small 2717 21.03% 22.34% 1.63 7,751 24.46% 31.05% 2.09

Very

Small 665 5.15% 18.72% 0.49 3,188 10.06% 42.66% 1.62

Hal ini menggambarkan bahwa kinerja kelompok very small banks

dalam penciptaan likuiditas dalam perekonomian lebih optimal dibandingkan

dengan kelompok bank lain terutama kelompok large banks, meskipun

peluang untuk kelompok ini untuk terekspos risiko likuidtas juga tinggi. Hal

ini bukan menjadi persoalan jika kelompok bank ini memiliki modal yang

cukup dalam melakukan cover terhadap peluang risiko tersebut.

Selanjutnya, analisis Liquidty Creation akan dilakukan pada setiap

bank umum syariah Indonesia. Dari analisis ini akan dilihat sejauh mana

kinerja masing-masing bank umum syariah dalam menciptakan likuiditas

dalam perekonomian melalui perannya sebagai lembaga intermediasi.

Page 139: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

122

Tabel 4.11 Liquidity Creation Masing-masing Bank Umum Syariah Indonesia

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Bank

BSM#

LC 2,067 1,865 1,557 449 2,640

LC/TA 4.25% 3.44% 2.43% 0.67% 3.75%

LC/EQ 0.67 0.45 0.32 0.10 0.47

BMI**

LC 4,547 6,554 8,856 10,266 11,834

LC/TA 14.00% 14.61% 16.19% 16.44% 20.70%

LC/EQ 2.20 2.67 2.06 2.61 3.33

BRIS*

LC 3,207 4,074 4,166 5,721 5,873

LC/TA 28.63% 28.92% 23.94% 28.12% 24.24%

LC/EQ 3.32 3.81 2.45 3.35 2.51

BNIS#

LC -287 -690 -890 580 401

LC/TA -3.38% -6.48% -6.05% 2.98% 1.74%

LC/EQ -0.27 -0.58 -0.68 0.30 0.18

BMS

LC 767 736 1,775 1,931 1,057

LC/TA 13.78% 9.02% 19.46% 27.42% 19.01%

LC/EQ 1.76 1.19 2.30 2.45 1.21

BSB*

LC 776 850 856 1,247 1,596

LC/TA 28.44% 23.51% 19.71% 24.16% 27.38%

LC/EQ 3.04 3.11 2.92 2.49 2.52

BJBS*

LC 780 1,310 1,532 1,797 2,199

LC/TA 27.39% 30.64% 32.63% 29.50% 34.15%

LC/EQ 1.48 2.07 2.44 2.81 2.11

PBS*

LC 394 468 760 2,358 2,899

LC/TA 38.70% 21.89% 18.75% 37.99% 40.64%

LC/EQ 0.87 0.96 1.45 2.20 2.51

BCAS**

LC 261 391 638 1,049 1,669

LC/TA 21.45% 24.38% 31.24% 35.03% 38.37%

LC/EQ 0.84 1.28 2.03 1.68 1.59

MBS*

LC 271 861 837 1,216 1,013

LC/TA 15.99% 41.76% 36.40% 49.64% 58.10%

LC/EQ 0.30 0.91 0.84 1.16 1.34

VBS***

LC 133 231 362 508 506

LC/TA 20.75% 24.61% 27.35% 35.28% 36.70%

LC/EQ 0.94 1.51 2.31 2.74 3.11

Page 140: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

123

Selama periode 2011-2015 Bank Syariah Mandiri mengalami

penurunan baik pada nilai LC, LC/TA dan LC/EQ meskipun akhirnya

mengalami kenaikan pada tahun 2015. Namun kenaikan tersebut tidak

mencerminkan pertumbuhan, terutama pada LC/TA dan LC/EQ karena nilai

rasio-rasio tersebut pada tahun 2015 tidak lebih baik dari tahun 2011.

Bank Muamalat Indonesia yang sama halnya dengan BCA Syariah

memiliki nilai LC dan LC/TA yang selalu meningkat dalam periode tersebut,

dimana puncaknya pada tahun 2015 dengan nilai LC masing-masing sebesar

Rp. 11,8 triluyun dan Rp. 1,6 triliyun dan nilai LC/TA masing-masing

sebesar 20.70% dan 38.37%. Sedangkan pada LC/EQ memiliki trend yang

fluktuatif.

BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Bukopin, BJB Syariah, Bank

Panin Syariah dan Maybank Syariah memiliki nilai LC, LC/TA dan LC/EQ

yang fluktuatif dan saling berbeda pada tiap-tiap rasio, dimana kenaikan nilai

LC belum tentu juga akan terjadi pada LC/TA dan LC/EQ serta sebaliknya.

Sedangkan pada Bank Mega Syariah, meskipun juga dengan pertumbuhan

yang fluktuatif, tetapi pertumbuhan dari ketiga rasio tersebut selalu searah.

Berbeda dengan bank-bank yang telah dijelaskan di atas, Bank

Victoria Syariah merupakan bank umum syariah dengan pertumbuhan LC,

LC/TA dan LC/EQ yang paling konsisten dimana ketiga rasio tersebut selalu

mengalami pertumbuhan dari tahun 2011 hingg tahun 2015. Selain itu tingkat

pertumbuhan LC dan LC/EQ mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Page 141: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

124

Nilai LC sebesar Rp. 133 miliyar pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp.

506 miliyar pada tahun 2015. Artinya, penciptaan likuiditas dalam

perekonomian oleh Bank Syariah Bukopin mengalami peningkatan sebesar

kurang lebih 380% yang merupakan pertumbuhan tertinggi diantara bank-

bank lainnya. Nilai LC/EQ yang melambangkan besarnya jumlah rupiah

rupiah yang dihasilkan per Rp. 1 modal yang dikeluarkan juga mengalami

pertumbuhan hingga 330% selama 2011-2015 yang juga merupakan

pertumbuhan tertinggi diantara bank-bank lainnya.

Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan nilai LC,

LC/TA dan LC/EQ setiap bank berbeda-beda. Pertumbuhan nilai LC setiap

bank juga tidak dapat berdiri sendiri, juga tergantung seberapa besar

pertumbuhan aset yang dimiliki oleh setiap bank. Oleh karena itu, tidak semua

bank yang ketika nilai LC mengalami pertumbuhan yang positif rasio LC/TA

juga mengalami pertumbuhan, dan sebaliknya. Begitu juga dengan berapa

rupiah yang dihasilkan bank per Rp. 1 modal yang dikeluarkan, yang juga

tergantung pada bagaimana pertumbuhan modal atau equitas yang dimiliki.

Nilai Liquidity Creation setiap bank yang bervariasi juga merupakan

hal wajar karena operasional dan internal masing-masing bank berbeda. Dari

tabel diatas, bank umum syariah dengan nilai LC paling besar adalah Bank

Muamalat Indonesia, dengan nilai sebesar Rp. 11.834 miliar pada tahun 2015

dan juga dengan nilai LC/EQ yang juga paling besar diantara bank umum

syariah yang lainnya, yaitu sebesar 3,33. Hal ini merepresenstasikan

Page 142: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

125

kemampuan Bank Muamalat Indonesia dalam menciptakan likuiditas dalam

perekonomian sebesar Rp. 3,33 dari setiap Rp. 1 modal yang dikeluarkan.

Sedangkan untuk skala LC/TA yang terbesar pada tahun 2015 adalah

Maybank Syariah yang nilainya 58,10%. Hal ini mengindikasikan bahwa

lebih dari setengah nilai aset yang dimiliki oleh Maybank Syariah berada

dalam likuiditas perekonomian Indonesia. Artinya, Maybank Syariah

menjalankan fungsi bank sebagai liquidity creator dengan maksimal. Namun,

Maybank Syariah harus siap menghadapi kemungkinan akan risiko likuiditas

yang juga besar.

Namun, hasil pengukuran tersebut berbeda dengan Liquidity Creation

pada BNI Syariah, dimana pada tahun 201 hingga tahun 2013 nilainya adalah

negatif, begitupun juga dengan LC/TA dan LC/EQ. Meskipun nilainya mulai

membaik pada tahun 2014 dan 2015, tetapi dari hasil ini dapat disimpulkan

bahwa BNI Syariah sangatlah aman secara risiko likuiditas, akan tetapi BNI

Syariah tidak menjalankan fungsinya sebagaimana semestinya bank sebagai

liquidity creator seperti bank-bank umum syariah lainnya.

Hal lain yang juga mendapat perhatian dari penulis adalah pada Bank

Syariah Mandiri yang merupakan bank yang memiliki aset paling besar

diantara 11 bank umum syariah yang menjadi objek pada penelitian ini dan

juga dapat dikatakan sebagai bank umum syariah terbesar di Indonesia,

dimana nilai LC yang menurun hingga tahun 2014 dan nilai LC/TA serta

LC/EQ yang termasuk golongan terendah jika dibandingkan dengan bank

Page 143: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

126

umum syariah lainnya. Hasil ini mengindikasikan bahwa peran Bank Syariah

Mandiri dalam penciptaan likuiditas dapat dikatakan tidak optimal jika

dibandingkan dengan bank-bank lain, walaupun secara nilai LC masih lebih

besar dibandingkan dengan bank lain terutama bank dengan aset kecil.

Bahkan dari nilai LC/EQ, Bank Syariah Mandiri tidak mampu menghasilkan

Rp. 1 likuiditas dari Rp. 1 modal yang dikeluarkan. Kesimpulannya, Bank

Syariah Mandiri yang sama halnya dengan BNI Syariah bahwa masih

tergolong aman secara risiko likuiditas, akan tetapi belum menjalankan fungsi

penciptaan likuiditas secara optimal dalam perekonomian Indonesia.

2. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan

dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah

pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).

Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio (FDR) maka semakin tinggi dana

yang disalurkan ke Dana Pihak Ketiga (DPK).

Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk FDR adalah 80%

hingga 110%. Jika angka FDR suatu bank berada pada angka di bawah 80%

(misal 70%), maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya dapat

menyalurkan sebesar 70% dari seluruh dana yang berhasil dihimpun. Karena

fungsi utama dari bank adalah sebagai intermediasi antara pihak yang

Page 144: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

127

kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, maka dengan rasio FDR

70% berarti 30% dari seluruh dana yang dihimpun tidak tersalurkan kepada

pihak yang membutuhkan, sehingga dapat dikatakan bahwa bank tersebut

tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Kemudian jika rasio FDR bank mencapai lebih dari 110%, berarti total

pembiayaan yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh

karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini

juga dapat dikatakan tidak menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi

dengan baik. Namun, semakin tinggi FDR menunjukkan semakin riskan

kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah FDR menunjukkan

kekurangan efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan.

Tabel 4.12 FDR Masing-masing Bank Umum Syariah Indonesia (%)

Bank 2011 2012 2013 2014 2015 Average

Bank Syariah Mandiri 86.03 94.4 89.37 81.92 81.99 86.74

Bank Muamalat 76.76 94.15 99.99 84.14 90.30 89.07

BRI Syariah 90.55 95.43 102.70 93.90 84.16 93.35

BNI Syariah 78.60 84.99 97.86 92.60 91.94 89.20

Bank Mega Syariah 83.08 88.88 93.37 93.61 98.49 91.49

Bank Syariah Bukopin 83.66 92.29 100.29 92.89 90.56 91.94

BJB Syariah 79.61 87.99 97.06 84.02 104.75 90.67

Bank Panin Syariah 167.70 105.66 90.40 94.04 96.43 110.85

BCA Syariah 78.80 79.90 83.50 91.20 91.40 84.96

Maybank Syariah 289.20 197.70 152.87 157.77 110.54 181.62

Bank Victoria Syariah 46.08 73.78 84.65 95.91 95.29 79.14

Pada Tabel 4.12 di atas dapat dilihat perkembangan rasio FDR bank

umum syariah Indonesia selama tahun 2011 hingga tahun 2015. Jika dilihat

Page 145: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

128

berdasarkan nilai rata-rata selama 5 tahun tersebut, Maybank Syariah

memiliki rata-rata rasio FDR paling besar diantara bank-bank lainnya yaitu

sebesar 181,62% dan nilai tersebut berada diatas standar. Hal ini

mencerminkan aktvitas pembiayaan Maybank Syariah melebihi kapasitas

dana yang dihimpun dan sangat teramat rentan terhadap risiko likuiditas.

Bahkan jika dilihat pada tahun 2011, nilai FDR Maybank Syariah hampir

menyentuh 300%, yang meskipun kemudian dapat turun ke angka yang lebih

baik sebesar 110,54% pada tahun 2015.

Selain itu, Bank Panin Syariah sempat berada pada angka 167,7%

yang mengindikasikan melebihi dari 110% pada tahun 2011 dan memiliki

risiko likuiditas yang besar, meskipun nilai FDR secara rata-rata berada pada

angka 110,85% dan berada pada angka aman pada tahun 2015. Sedangkan

Bank Victoria Syariah memiliki nilai rata-rata rasio FDR terendah yaitu

sebesar 79.14% meskipun pada tahun tahun 2013-2015 memiliki rasio FDR

yang aman, akan tetapi nilai tersebut dipengaruhi oleh rasio FDR pada tahun

2011 dan 2012 yang rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa Bank Victoria

Syariah memiliki risiko likuiditas yang rendah namun belum optimal dalam

menjalankan fungsi intermediasi.

Secara keseluruhan dalam periode tahun 2011 hingga tahun 2015 rasio

FDR bank umum syariah di Indonesia berada alam angka yang sesuai standar

yang telah ditentukan (kecuali 3 bank yang dianalisis diatas). Artinya, secara

keseluruhan bank umum syariah tergolong baik dan optimal dalam

Page 146: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

129

menjalankan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan dari dana

yang dihimpun dengan tetap menjaga tingkat risiko likuiditasnya.

3. Pemetaan Pengaruh NPF dan CAR terhadap FDR

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa besarnya jumlah

pembiayaan yang disalurkan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

diantaranya performa dari risiko pembiayaan (NPF) dan kecukupan modal

(CAR). Performa dari pembiayaan yang termasuk kategori tidak baik akan

menjadi pertimbangan bank dalam mengambil keputusan dalam menyalurkan

pembiayaan. Risiko likuiditas yang timbul dari besarnya pembiayaan yang

disalurkan jika dibandingkan dengan jumlah dana yang dihimpun dan

tingginya performa pembiayaan yang tidak baik dapat diatasi dengan

ketersediaan modal yang cukup.

Pemetaan ini dilakukan untuk melihat kondisi likuiditas kelompok

bank umum syariah berdasarkan NPF dan CAR terhadap FDR dengan

menggunakan nilai rataan selama 2011-2015 dan tolak ukur rata-rata dari

semua bank. Pada akhirnya, hasil dari pemetaan ini akan dikorelasikan dengan

bagaimana pengaruh likuiditas bank umum syariah dengan tambahan

variabel-variabel penunjang ini terhadap profitabilitas bank umum syariah.

a. Pemetaan Pengaruh NPF Terhadap FDR

Pemetaan ini dilakukan dengan mengelompokan setiap bank ke

dalam 4 (empat) tipe karakter berdasarkan nilai dari masing-masing

variabel, yaitu sebagai berikut:

Page 147: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

130

1) Tipe I, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF dan nilai FDR

yang tinggi

2) Tipe II, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF tinggi dan nilai

FDR kecil

3) Tipe III, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF kecil dan nilai

FDR tinggi

4) Tipe IV, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF dan FDR yang

kecil

Hasil dari pemetaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 yang

menghasilkan bahwa Bank Tipe IV memiliki persentase paling besar

yaitu sebesar 46% yang artinya kelompok bank tersebut memiliki nilai

NPF dan FDR yang kecil. Bank-bank tersebut adalah BRI Syariah, BNI

Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Syariah Bukopin dan BCA Syariah.

Selanjutnya Bank Tipe II dengan persentase 36% yaitu Bank Syariah

Mandiri, Bank Muamalat, BJB Syariah dan Bank Victoria Syariah.

Sedangkan Bank Tipe 1 dan Tipe III adalah Maybank Syariah dan Bank

Panin Syariah.

Page 148: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

131

Gambar 4.13 Pemetaan Pengaruh NPF terhadap FDR Bank Umum Syariah

b. Pemetaan Pengaruh CAR terhadap FDR

Gambar 4.14 Pemetaan Pengaruh CAR terhadap FDR Bank Umum Syariah

Pemetaan ini dilakukan dengan mengelompokan setiap bank ke

dalam 4 (empat) tipe karakter berdasarkan nilai dari masing-masing

variabel, yaitu sebagai berikut:

9%

36%

9%

46% Tipe 1

Tipe 2

Tipe 3

Tipe 4

18%

18%

0%

64%

Tipe I

Tipe II

Tipe III

Tipe IV

Page 149: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

132

1) Tipe I, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF dan nilai FDR

yang tinggi

2) Tipe II, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF tinggi dan nilai

FDR kecil

3) Tipe III, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF kecil dan nilai

FDR tinggi

4) Tipe IV, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai NPF dan FDR yang

kecil

Hasil dari pemetaan tersebut menghasilkan bahwa Bank Tipe IV

memiliki persentase paling besar yaitu sebesar 64% yang artinya

kelompok bank tersebut memiliki nilai CAR dan FDR yang kecil. Bank-

bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, BRI

Syariah, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Syariah Bukopin dan

BJB Syariah. Selanjutnya Bank Tipe I dengan 18% yaitu BCA Syariah

dan Bank Victoria Syariah, Bank Tipe II dengan persentase 18% yaitu

Maybank Syariah dan Bank Panin Syariah. Sedangkan tidak ada bank

yang termasuk dalam Tipe III.

4. Tingkat Risiko Likuidtas Bank Umum Syariah

Selanjutnya berdasarkan pemetaan tersebutkan akan dikelompokan

tingkat risiko likuiditas dari fungsi intermediasi bank yang sesuai dengan

klasifikasi sebagai berikut:

Page 150: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

133

a. Low Risk, dengan kriteria:

1) FDR kecil, NPF kecil, CAR tinggi

2) FDR kecil, NPF kecil, CAR Kecil

b. Middle Risk, dengan kriteria:

1) FDR tinggi, NPF kecil, CAR tinggi atau kecil

2) FDR kecil, NPF tinggi, CAR tinggi atau kecil

c. High Risk, dengan kriteria:

1) FDR tinggi, NPF tinggi, CAR kecil

2) FDR tinggi, NPF tinggi, CAR tinggi

Tabel 4.13 Klasifikasi risiko likuiditas bank umum syariah berdasarkan

FDR, NPF dan CAR

Bank FDR NPF CAR Kategori Risiko

Bank Syariah Mandiri Kecil Tinggi Kecil Middle Risk

Bank Muamalat Kecil Tinggi Kecil Middle Risk

BRI Syariah Kecil Kecil Kecil Low Risk

BNI Syariah Kecil Kecil Kecil Low Risk

Bank Mega Syariah Kecil Kecil Kecil Low Risk

Bank Syariah Bukopin Kecil Kecil Kecil Low Risk

BJB Syariah Kecil Tinggi Kecil Middle Risk

Bank Panin Syariah Tinggi Kecil Tinggi Middle Risk

BCA Syariah Kecil Kecil Tinggi Low Risk

Maybank Syariah Tinggi Tinggi Tinggi High Risk

Bank Victoria Syariah Kecil Tinggi Tinggi Middle Risk

Berdasarkan tabel di atas, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Mega

Syariah, Bank Syariah Bukopin dan BCA Syariah termasuk bank yang

low risk. Yang termasuk bank dengan middle risk adalah Bank Syariah

Page 151: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

134

Mandiri, Bank Muamalat, BJB Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank

Victoria Syariah. Sedangkan bank umum syariah yang memiliki tingkat

risiko likuiditas paling tinggi adalah Maybank Syariah, dengan FDR yang

tinggi dan NPF yang tinggi, meskipun memiliki CAR yang tinggi.

5. Liquidity Creation (LC) dan Financing Deposit Ratio (FDR)

Secara teoritis, Liquidity Creation (LC) dan Financing Depoait Ratio

(FDR) yang merupakan indikator utama likuiditas dalam pendekatan

intermediasi pada penelitian ini memiliki keterkaitan antara satu sama lain.

LC merupakan indikator yang menggambarkan peran bank dalam

menciptakan likuiditas dalam perekonomian terutama melalui penyaluran

pembiayaan kepada sektor rill, sedangkan FDR merupakan indikator besarnya

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank itu sendiri. Dari pengertian ini,

dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa LC dan FDR memiliki persamaan,

dimana besarnya likuiditas yang diciptakan bank dalam perekonomian dan

sektor rill juga bergantung pada besarnya pembiayaan yang disalurkan oleh

bank tersebut.

Untuk menguji teori ini, akan dilakukan uji beda antara LC dan FDR

menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test, yaitu uji statistic non-parametrik

yang digunakan untuk melihat perbedaan (rata-rata) dua variabel yang

berhubungan. Jika nilai signifianksi (Asymp. Sig. (2-tailed) memiliki nilai

lebih kecil dari 0.05, maka hasil uji ini mengungkapkan bahwa LC dan FDR

memiliki perbedaan. Berdasarkan hasil pada tabel di bawah dapat

Page 152: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

135

menjelaskan bahwa meskipun secara teori LC mempunyai hubungan dengan

FDR yang dalam hal ini juga diperjelas sesuai dengan hasil penghitungan

korelasi diatas, tetapi terdapat perbedaan yang nyata antara keduanya.

Tabel 4.14 Uji Beda LC dan FDR

Test Statisticsa

FDR - LC

Z -6.452b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Hal ini dikarenakan FDR yang merupakan indikator dari pembiayaan

hanya bergantung kepada jumlah funding yang diperoleh, sedangkan

penciptaan likuiditas oleh bank dalam perekonomian melibatkan berbagai

macam aspek, tidak hanya berdasarkan jumlah funding tetapi juga meliputi

aset yang dimiliki, modal dan lain-lain yang disalurkan ke dalam

perekonomian tidak hanya melalui pembiayaan, melainkan juga dengan

pembelian surat berharga, pembelian aset dan lainnya.

C. Pengaruh Prduktivitas Dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

Pada tahap ini akan dianalisis hubungan antara produktivitas dan likuiditas

bank umum syariah terhadap tingkat profitabilitasnya dengan pemetaan antar

variabel sebelum nantinya akan diuji pengaruh produktivitas dan likuiditas

terhadap profitabilitas bank umum syariah.

Page 153: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

136

1. Produktivitas dan Profitabilitas Bank Umum Syariah

Pada analisis ini, akan menggunakan nilai TFP yang merupakan hasil

pengukuran dari Malmquist Productivity Index sebagai indikator produktivitas

dan indikator profitabilitas menggunakan rasio ROA (Return On Asset) dan

ROE (Return On Equity). Namun, sebelum masuk ke tahap tersebut, akan

dilakukan pemetaan terlebih dahulu antara nilai produktivitas dengan nilai

profitabilitas. Pemetaan ini dilakukan dengan mengelompokan setiap bank ke

dalam 4 kuadran berdasarkan nilai dari masing-masing variabel. Kriteria dari

setiap kuadran adalah sebagai berikut:

1) Kuadran I, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai produktivitas dan nilai

profitabilitas yang tinggi

2) Kuadaran II, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai produktivitas tinggi

tetapi nilai profitabilitas rendah

3) Kuadran III, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai produktivitas rendah

tetapi nilai profitabilitas tinggi

4) Kuadran IV, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai produktivitas dan

profitabilitas yang rendah

Berdasarkan Tabel 4.15 di bawah, didapatkan hasil pemetaan TFP

dengan ROA. Hasil yang diperoleh adalah bank-bank yang termasuk Kuadran

I dan II jumlahnya sama banyak yaitu masing-masing 4 bank. Bank yang

termasuk Kuadran 1 adalah Bank Mega Syariah, BNI Syariah, Panin Syariah

dan Bank Victoria Syariah. Kuadran II adalah BRI Syariah, Bank Bukopin

Page 154: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

137

Syariah, BJB Syariah dan Maybank Syariah. Kuadaran III terdapat Bank

Syariah Mandiri dan BCA Syariah serta Bank Muamalat Indonesia di

Kuadran IV.

Dari hasil tersebut, terdapat beberapa hal yang menimbulkan

perbedaan dalam melihat hubungan antara produktivitas dan profitabilitas

bank umum syariah. Jika dianalisis lebih dalam, secara teori Kuadran I dan

Kuadran IV lebih merefleksikan hubungan antara produktivitas dan

profitabilitas dibandingkan dengan Kuadaran II dan Kuadran III, yaitu

hubungan antara kemampuan perusahaan dalam menghasilkan output dengan

mengoptimalkan input dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba,

dimana laba yang diperoleh berasal dari penjualan produk (output). Semakin

besar output yang dihasilkan dan semakin tinggi tingkat produktivitas sebuah

perusahaan, maka pendapatan dan laba perusahaan tersebut diyakini juga akan

ikut meningkat (Kuadran I), dan berlaku untuk sebaliknya (Kuadran IV).

Tabel 4.15 Kuadran Pemetaan TFP dengan ROA BUS 2011-2015

Produktivitas

(TFP)

Profitabilitas

(ROA)

Tinggi Rendah

Tinggi

Kuadran I

Bank Mega Syariah

BNI Syariah

Bank Panin Syariah

Kuadran II

BRI Syariah

Bank Bukopin Syariah

BJB Syariah

Page 155: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

138

Bank Victoria Syariah Maybank Syariah

Rendah

Kuadran III

Bank Syariah Mandiri

BCA Syariah

Kuadran IV

Bank Muamalat Indonesia

Dari hasil tersebut, terdapat beberapa hal yang menimbulkan

perbedaan dalam melihat hubungan antara produktivitas dan profitabilitas

bank umum syariah. Jika dianalisis lebih dalam, secara teori Kuadran I dan

Kuadran IV lebih merefleksikan hubungan antara produktivitas dan

profitabilitas dibandingkan dengan Kuadaran II dan Kuadran III, yaitu

hubungan antara kemampuan perusahaan dalam menghasilkan output dengan

mengoptimalkan input dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba,

dimana laba yang diperoleh berasal dari penjualan produk (output). Semakin

besar output yang dihasilkan dan semakin tinggi tingkat produktivitas sebuah

perusahaan, maka pendapatan dan laba perusahaan tersebut diyakini juga akan

ikut meningkat (Kuadran I), dan berlaku untuk sebaliknya (Kuadran IV).

Jika dilihat hasil dari pemetaan produktivitas dengan profitabilitas,

jumlah bank-bank yang termasuk kedalam Kuadran I dan Kuadran IV yaitu

Bank Mega Syariah, BNI Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank Victoria

Page 156: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

139

Syariah serta Bank Muamalat Indonesia atau sebanyak 45.5% merasakan

dampak dari performa produktivitas dimana berkorelasi dengan tingkat

pendapatan. Sedangkan bank-bank pada Kuadran II dan III (54.5%) belum

terlalu berkorelasi. Artinya, bank-bank yang produktifitasnya berpengaruh

terhadap profitabilitas lebih sedikit dibandingkan bank-bank yang tidak. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa produktivitas tidak terlalu berpengaruh

terhadap profitabilitas.

Meskipun demikian, pemetaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana

korelasi antara produktivitas dan profitabilitas hanya berdasarkan hasil dari

masing-masing rasio. Pada akhirnya hasil ini hanya menjadi gambaran

sebelum diuji dengan analisis regresi model tobit yang akan dibahas pada

subbab selanjutnya.

2. Likuiditas dan Profitabilitas Bank Umum Syariah

Pada analisis ini, akan dilakukan pemetaan likuiditas dengan

profitabilitas denga menggunakan indikator LC dan tingkat risiko likuiditas

dari fungsi intermediasi bank yang sesuai dengan klasifikasikan sebelumnya

yang merupakan hasil pemetaan FDR (Financing Deposit Ratio) dengan NPF

dan CAR sebagai indikator likuiditas dan indikator profitabilitas

menggunakan rasio ROA (Return On Asset).

a. Pemetaan Liquidity Creation dengan ROA

Pemetaan ini dilakukan dengan mengelompokan setiap bank ke

dalam 4 kuadran berdasarkan nilai dari masing-masing variabel. Liquidity

Page 157: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

140

Creation yang digunakan disini adalah LC/TA yang kemudian disebut LC.

Kriteria dari setiap kuadran adalah sebagai berikut:

1) Kuadran I, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai Liquidity Creation

dan nilai profitabilitas yang tinggi

2) Kuadaran II, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai Liquidity

Creation tinggi tetapi nilai profitabilitas rendah

3) Kuadran III, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai Liquidity

Creation rendah tetapi nilai profitabilitas tinggi

4) Kuadran IV, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai Liquidity

Creation s dan profitabilitas yang rendah

Berdasarkan Tabel 4.16 di bawah, didapatkan hasil pemetaan LC

dengan ROA. Hasil yang diperoleh adalah Kuadran II memiliki jumlah

bank yang paling banyak yaitu BRI Syariah, Bnk Bukopin Syariah, BJB

Syariah dan Maybank Syariah. Bank yang termasuk Kuadran I adalah

Panin Syariah, BCA Syariah dan Bank Victoria. Kuadaran III terdapat

Bank Syariah Mandiri, Syariah Bank Mega Syariah, BNI Syariah serta

Bank Muamalat Indonesia di Kuadran IV.

Secara teori Kuadran I dan Kuadran IV lebih memperlihatkan

pengaruh antara Liquidity Creation terhadap profitabilitas dibandingkan

dengan Kuadaran II dan Kuadran III, dimana ketika bank mampu

meningkatkan penciptaan likuiditas di sektor rill dan semakin tinggi

Page 158: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

141

rupiah yang dihasilakan dari Rp. 1 yang dikeluarkan, maka akan

berbanding lurus dengan pendapatan yang akan diperoleh.

Tabel 4.16 Kuadran Pemetaan LC dengan ROA BUS 2011-2015

Liquidity

Creation

(LC)

Profitabilitas

(ROA)

Tinggi Rendah

Tinggi

Kuadran I

Bank Panin Syariah

Bank Victoria Syariah

BCA Syariah

Kuadran II

BRI Syariah

Bank Bukopin Syariah

BJB Syariah

Maybank Syariah

Rendah

Kuadran III

Bank Syariah Mandiri

Bank Mega Syariah

BNI Syariah

Kuadran IV

Bank Muamalat Indonesia

Jika dilihat hasil dari pemetaan, jumlah bank-bank yang termasuk

kedalam Kuadran I dan Kuadran IV ada sebanyak 4 bank (36.4)%

merasakan dampak dari performa Liqudity Creation dimana berkorelasi

dengan tingkat pendapatan. Sedangkan bank-bank pada Kuadran II dan III

sebanyak 7 bank (63.7%) belum terlalu berkorelasi. Artinya, bank-bank

yang likuiditasnya (LC) berpengaruh terhadap profitabilitas lebih sedikit

Page 159: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

142

dibandingkan bank-bank yang tidak. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa liquidity creation tidak terlalu berpengaruh terhadap profitabilitas.

Meskipun demikian, pemetaan ini bertujuan untuk melihat

bagaimana korelasi antara liquidity creation dan profitabilitas hanya

berdasarkan hasil dari masing-masing rasio. Pada akhirnya hasil ini hanya

menjadi gambaran sebelum diuji dengan analisis regresi model tobit yang

akan dibahas pada subbab selanjutnya.

b. Pemetaan FDR, NPF dan CAR dengan ROA

Pemetaan ini dilakukan dengan mengelompokan setiap bank ke

dalam beberapa kelompok berdasarkan nilai dari masing-masing variabel.

Kriteria dari setiap kelompok adalah sebagai berikut:

1) Kelompok I, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai probilitas tinggi

dengan kategori low risk

2) Kelompok II, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai probilitas tinggi

dengan kategori middle risk

3) Kelompok III, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai probilitas tinggi

dengan kategori high risk

4) Kelompok IV, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai probilitas

rendah dengan kategori low risk

5) Kelompok V, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai probilitas

rendah dengan kategori middle risk

Page 160: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

143

6) Kelompok VI, yaitu Bank Umum Syariah dengan nilai probilitas

rendah dengan kategori high risk

Dari Gambar 4.15 hasil dari pemetaan tersebut menghasilkan

bahwa bank yang termasuk Bank Kelompok I adalah sebanyak 28% yaitu

BNI Syariah, Bank Mega Syariah dan BCA Syariah, yang termasuk Bank

Kelompok II juga sebanyak 28% yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank

Victoria Syariah dan Bank Panin Syariah, yang termasuk Bank Kelompok

III hanya sebanyak satu bank yaitu Maybank Syariah, tidak ada bank

yang termasuk Bank Kelompok IV, yang termasuk Bank Kelompok V

dan Bank Kelompok VI sama-sama sebanyak 18%, masing-masing yaitu

Bank Muamalat dan BJB Syariah serta BRI Syariah dan Bank Syariah

Bukopin.

Kelompok bank yang mencerminkan adanya hubungan trade off

antara likuiditas dan profitabilitas dalam konteks fungsi intermediasi

adalah Kelompok III dan yaitu Maybank Syariah dimana ketika memiliki

profitabilitas yang meningkat tetapi juga berdampak pada meningkatnya

risiko likuiditas dari bank ini atau sebaliknya. Artinya apabila kelompok

bank ini ingin meningkatkan pendapatan dan keuntungan maka harus

mampu memanfaatkan aset likuid yang dimiliki meskipun akan

berpengaruh pada tingkat risiko likuiditas bank tersebut. Selain itu, Bank

Kelompok IV juga mencerminkan adanya hubungan trade off antara

Page 161: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

144

likuiditas dan profitabilitas dalam konteks fungsi intermediasi, namun

tidak terdapat bank yang termasuk ke dalam kelompok ini.

Gambar 4.15 Pemetaan Likuiditas dan Profitabilitas Bank Umum Syariah

Namun, Bank Kelompok V juga dapat dikatakan memiliki

kemiripan dengan kelompok IV yaitu Bank Muamalat Indonesia dan BJB

Syariah dimana memiliki tingkat profitabilitas yang rendah dengan tingkat

risiko yang tidak terlalu tinggi tetapi juga tidak terlalu rendah. Hal ini

dapat berarti bahwa kebijakan bank untuk bermain aman dalam

meminimalisir tingkat risiko likuiditas berdampak pendapatan bank yang

kecil.

3. Analisis Pengaruh Produktivitas dan Likuiditas terhadap Profitabilitas

menggunakan Model Tobit

Sesuai dengan variabel penelitian yang dijelaskan sebelumnya, peneliti

menggunakan Total Factor Productivity (TFP) sebagai variabel produktivitas,

28%

27% 9% 0%

18%

18% Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

Kelompk V

Kelompok VI

Page 162: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

145

Liquidity Creation to Total Assets atau LC/TA (yang kemudian disebut LC),

Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF) dan

Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai variabel likuiditas dan Return On

Asset (ROA) sebagai variabel profitabilitas. Pada variabel TFP, pengamatan

pada tahun 2011 tidak akan digunakan karena merupakan tahun referensi dan

dikhawatirkan dapat menngganggu keabsahan data. Oleh karena itu demi

mencapai hasil yang maksimal, penggunaan data yang menjadi sampel untuk

penelitian ini tidak menggunakan data tahun 2011 sehingga dimulai dari tahun

2012 hingga tahun 2015.

a. Analisis Statisik Deskriptif

Tabel 4.17 Descriptive Statistic Variabel

TFP LC FDR NPF CAR

Maximum 1.720 58.10 197.70 35.15 63.98

Minimum 0.570 -6.48 73.78 0.10 11.03

Mean 1.159 23.57 97.39 4.38 21.08

Std. Dev. 0.251 14.32 21.64 5.24 12.26

N 44 44 44 44 44

Cross Section 11 11 11 11 11

Sumber: Annual Report 11 BUS, data diolah

Berdasarkan Table 4.17 diatas, menunjukkan jumlah sampel (N)

sebanyak 44 dari 11 Bank Umum Syariah. Dari jumlah sampel data

tersebut, nilai TFP yang paling kecil adalah sebesar 57.40% yaitu pada

Bank Syariah Mandiri pada tahun 2014 dan yang paling besar adalah

dengan 172% yaitu pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2012.

Sedangkan nilai rata-rata sebesar 115.8% dengan standar deviasi 25.1%.

Page 163: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

146

Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan

bahwa sebaran data antara nilai tertinggi dan nilai terendah pada TFP

memiliki kesenjangan yang kecil.

Selanjutnya, dari jumlah 44 sampel data, nilai LC yang paling

kecil adalah sebesar -6.48% yaitu pada BNI Syariah pada tahun 2012 dan

yang paling besar adalah dengan 58.10% yaitu pada Maybank Syariah

pada tahun 2015. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 23.57% dengan standar

deviasi 14.32%. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata

menunjukkan bahwa sebaran data antara nilai tertinggi dan nilai terendah

pada LC memiliki kesenjangan yang kecil.

Kemudian, dari jumlah 44 sampel data, nilai FDR yang paling

kecil adalah sebesar 73.78% yaitu pada Bank Victoria Syariah pada tahun

2012 dan yang paling besar adalah dengan 197.70% yaitu pada Maybank

Syariah pada tahun 2012. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 97.39%

dengan standar deviasi 21.64%. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari

nilai rata-rata menunjukkan bahwa sebaran data antara nilai tertinggi dan

nilai terendah pada FDR memiliki kesenjangan yang kecil.

Pada NPF, dari jumlah 44 sampel data, nilai NPF yang paling kecil

adalah sebesar 0.10% yaitu pada BCA Syariah pada tahun 2012 dan 2013

dan yang paling besar adalah dengan 35.15% juga pada Maybank Syariah

pada tahun 2015. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 4.38% dengan standar

deviasi 5.24%. Nilai standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata

Page 164: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

147

menunjukkan bahwa sebaran data antara nilai tertinggi dan nilai terendah

pada NPF memiliki kesenjangan yang besar.

Terakhir, dari jumlah 44 sampel data, nilai CAR yang paling kecil

adalah sebesar 11.03% yaitu pada Bank Muamalat Indonesia pada tahun

2012 dan yang paling besar adalah dengan 63.98% yaitu pada Maybank

Syariah pada tahun 2012. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 21.08%

dengan standar deviasi 12.26%. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari

nilai rata-rata menunjukkan bahwa sebaran data antara nilai tertinggi dan

nilai terendah pada CAR memiliki kesenjangan yang kecil.

b. Analisis Model Tobit

Pada tahap ini akan dianalisis bagaimana pengaruh produktivitas

dan likuiditas terhadap profitabilitas berdasarkan uji statistik

menggunakan regresi model tobit dengan alat bantu olah data Software

Eviews 8.1. Pada tabel di bawah menunjukkan hasil dari regresi model

tobit pengaruh produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas bank

umum syariah di Indonesia. Variabel akan berpengaruh jika mempunyai

nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05

Tabel 4.18 Hasil Analisis Model Tobit

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 0.422487 1.063551 0.397242 0.6912 TFP -0.161732 0.566930 -0.285276 0.7754 LC -0.021478 0.012924 -1.661865 0.0965

FDR 0.045019 0.010978 4.101010 0.0000 NPF -0.594335 0.029176 -20.37099 0.0000 CAR -0.047429 0.021432 -2.213038 0.0269

Hasil Olah Data Eviews 8.1

Page 165: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

148

1) Pengaruh TFP terhadap ROA

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.18, variabel TFP yang

merupakan indikator produktivitas bank umum syariah yang

menggambarkan kemampuan bank syariah dalam menggunakan input

yang dimiliki untuk menghasilkan ouput yang maksimal mempunyai

pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan. Artinya, TFP tidak

memberikan pengaruh yang nyata terhadap profitabilitas bank umum

syariah.

Hal ini dapat dikarenakan produktivitas dalam konteks fungsi

intermediasi antara input dan output meskipun sudah maksimal tapi

tidak seimbang, misalnya input dari DPK yang rata-rata jangka pendek

atau maksimal 12 bulan menghasilkan output pembiayaan yang pada

mayoritas jangka panjang (lebih dari 12 bulan).

Selain itu, faktor lainnya adalah masalah inefesiensi. Analisis

sebelumnya menjelaskan bahwa faktor utama yang berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas bank adalah Technology Change,

sedangkan efisiensi tidak. Artinya, produktivitas bank meningkat akan

tetapi terjadi masalah inefesiensi yang menggambarkan bank tidak

efisien dalam menjalankan produksinya sehingga mempengaruhi

profitabilitas meskipun tidak terlalu nyata. Hasil ini sesuai dengan

hasil pemetaan TFP terhadap ROA dimana TFP berpengaruh pada

ROA hanya pada sebagian kecil bank umum syariah.

Page 166: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

149

2) Pengaruh LC terhadap ROA

Pada variabel Liquidity Creation (LC) yang merupakan

indikator likuiditas dalam hal kemampuan bank syariah dalam

menciptakan likuiditas dalam perekonomian juga memiliki kesamaan

dengan variabel TFP dimana mempunyai hubungan yang negatif dan

tidak signifikan. Hal ini menandakan sebanyak apapun likuiditas yang

diciptakan oleh bank dalam perekonomian terutama melalui

pembiayaan dalam sektor rill akan berdampak negatif terhadap

pendapatan bank meskipun tidak signifikan.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingkat risiko likuiditas

yang dihasilkan dari LC yang menyebabkan peluang trade off semakin

besar antara likuiditas dan profitabilitas jika LC meningkat. Hasil ini

sesuai dengan hasil pemetaan antara LC terhadap ROA dimana LC

berpengaruh pada ROA hanya pada sebagian kecil bank umum syariah

yang artinya secara keseluruhan LC tidak memberikan pengaruh

terhadap ROA. Namun hasil ini berbeda atau tidak sesuai dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tran, Lin dan Nguyen60

yang menunjukkan bahwa TFP mempunyai pengaruh negatif terhadap

ROA bank.

60

Vuong Thao Tran, Chien-Ting Lin, Hoa Nguyen, “Liquidity creation, regulatory capital,

and bank profitability”, International Review of Financial Analysis, May 2016. h. 19

Page 167: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

150

3) Pengaruh FDR terhadap ROA

Selanjutnya pada variabel FDR yang merupakan indikator

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dan

menunjukkan efektif tidaknya bank dalam menyalurkan pembiayaan

memiliki nilai yang positif dan signifikan. Artinya FDR memberikan

pengaruh yang nyata terhadap pendapatan bank umum syariah. Hasil

ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riayadi dan

Yulianto61

yang menyatakan bahwa ketika penyaluran dana ke

masyarakat tinggi maka akan mendapat pengembalian yang tinggi pula

dan akan berdampak pada laba yang diperoleh bank. Selain itu hasil

ini juga mendukung penelitian yang dilakukan Laurentia dan

Lindawati62

yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh pada ROA

bank umum syariah.

4) Pengaruh NPF terhadap ROA

Pada variabel NPF yang menjadi indikator tingkat pembiayaan

bermasalah yang terjadi pada suatu bank memiliki nilai negatif dan

signifikan. Artinya variabel NPF memiliki pengaruh yang negatif

dengan pengaruh yang nyata terhadap profitabilitas bank syariah. Hal

ini dikarenakan pembiayaan yang bermasalah akan berdampak pada

61

Slamet Riyadi dan Agung Yulianto, “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual

Beli, FDR dan NPF terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”, Accounting Analysis

Journal, Vol. 3. No. 4, 2014. h. 7 62

Paula Laurentia dan Lindrawati, “Pengaruh CAR dan FDR terhadap Laba Bank Umum

Syariah”, Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No. 1, 2010. h. 62

Page 168: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

151

operasional dan likuiditas bank sehingga semakin tinggi tingkat

pembiaayaan bermasalah akan berdampak pada kegiatan operasional

bank yang berpengaruh pada pendapatan bank.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Wibowo dan Syaichu63

yang menyatakan bahwa

NPF tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah karena

manakala bank memiliki jumlah pembiayaan macet yang tinggi, maka

bank akan berusaha terlebih dahulu mengevaluasi kinerja mereka

dengan sementara menghentikan penyaluran pembiayaannya hingga

NPF berkurang. Namun Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nugroho64

dan Sabir, Ali dan Habbe65

.

5) Pengaruh CAR terhadap ROA

Variabel CAR yang merupakan indikator kecukupan modal

yang dimiliki oleh bank syariah atau kemampuan permodalan suatu

bank dalam mengelola dan mengantispiasi risiko, menunjukan nilai

negatif yang signifikan, yang artinya adalah CAR memiliki pengaruh

negatif yang nyata terhadap profitabilitas bank umum syariah,

sehingga semakin besar nilai CAR maka semakin kecil tingkat

63

Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu, “AnalisisPengaruh Suku Bunga, Inflasi,

CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah”, Diponegoro Journal of Management, Vol. 2

No. 2, 2013, 64

Aluisius Wishnu Nugroho, “Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP dan PLO terhadap

Return On Asset”, Jurnal. 2011. h. 11 65

Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe, “Pengaruh Rasio Kesehatan Bank

Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia”, Jurnal

Analisis, Vol. 1 No. 1, 2012. H. 84

Page 169: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

152

profitabilitas bank yang dihasilkan oleh bank. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Laurentia dan Lindawati66

yang

menyimpulkan bahwa CAR yang merupakan modal yang dihitung

berdasakan risiko yang dimiliki yang kemudian disebut ATMR dan

risko inilah yang berpengaruh terhadap likuiditas bank dan kemudian

berperan besar terhadap penurunan laba bank.

Hal itu karena risiko ini bergantung pada jumlah aset yang

dimiliki dan setiap aset terbagi menjadi aset modal bank sendiri dan

aset yang berasal dari rekening bagi hasil dimana masing-masing aset

memiliki risiko masing-masing dan setiap risiko pasti akan dibebankan

ke bank sendiri. Oleh karena itu, semakin besar aset yang dimiliki

maka juga akan diikuti oleh peningkatan risiko sehingga akan

berdampak pada peningkatan risiko likuiditas bank dan akan

berpengaruh pada penurunan laba bank.

66

Paula Laurentia dan Lindrawati, “Pengaruh CAR dan FDR terhadap Laba Bank Umum

Syariah”, Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No. 1, 2010. h. 62

Page 170: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

153

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas, likuiditas dan

pengaruhnya terhadap profitabilitas 11 Bank Umum Syariah di Indonesia.

Rinciannya adalah menganalisis tingkat produktivitas Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia pada tahun 2011-2015 dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya menggunakan DEA-Malmquist Productivity Index,

menganalisis tingkat likuiditas Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia pada

tahun 2011-2015 dengan pemetaan rasio-rasio likuiditas, dan bagaimana pengaruh

produktivitas dan likuiditas terhadap profitabilitas menggunakan Regresi Model

Tobit. Berikut beberapa kesimpulan dari penelitian ini:

1. Hasil pengukuran tingkat produktivitas Bank Umum Syariah adalah:

a. Penelitian terhadap tingkat produktivitas Bank Umum Syariah di

Indonesia selama periode tahun 2011 sampai tahun 2015 menghasilkan

kesimpulan bahwa secara industri Bank Umum Syariah mengalami

peningkatan produktivitas pada periode tersebut. Hal itu ditandai dengan

rata-rata perubahan TFP selama lima tahun tersebut adalah sebesar 12,8%.

Produktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu dengan pertumbuhan

sebesar 16,5% sedangkan yang terendah pada tahun 2015 dengan

pertumbuhan yang hanya sebesar 6,4%. Hasil ini menggambarkan bahwa

Page 171: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

154

kinerja Bank Umum Syariah tergolong produktif dalam mentranformasi

input menjadi output secara maksimal.

b. Tingkat produktivitas setiap bank selama periode tahun 2011 hingga tahun

2015 menghasilkan kesimpulan yang menarik. Bank Umum Syariah yang

memiliki tingkat produktivitas paling tinggi adalah Bank Mega Syariah

dengan rata-rata pertumbuhan TFP sebesar 33,5% selama periode tersebut,

sedangkan Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia dan BCA

Syariah adalah kelompok Bank Umum Syariah dengan tingkat

produktivitas terendah dengan rata-rata perubahan nilai TFP masing-

masing sebesar -6%, -1,3% dan -1,4%. Hal ini mengindikasikan bahwa

bank-bank tersebut mengalami penurunan produktivitas selama periode

tersebut.

2. Berdasarkan analisis pertumbuhan produktivitas yang baik tersebut,

perubahan teknologi (TECH) menjadi faktor utama terhadap peningkatan TFP

dibandingkan perubahan efisiensi (EFCH). Hal ini dikarenakan nilai rata-rata

TECH selama periode tersebut lebih baik dibandingkan nilai EFCH, yaitu

16,3% berbanding -3%. Artinya, TECH mengalami pertumbuhan sedangkan

EFCH mengalami penurunan. Bank Umum Syariah secara keseluruhan

mampu menjalankan fungsi produksinya dengan baik namun tidak efisien

dalam menjalankan fungsi tersebut, sehingga dapat disimpulkam bahwa bank

yang produktif belum tentu efisien. Tidak efisiennya Bank Umum Syariah

lebih disebabkan karena faktor efisiensi murni (PECH) yang selalu

Page 172: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

155

mempunyai pertumbuhan yang negatif selama periode tersebut. Untuk

masing-masing bank, terdapat 8 Bank Umum Syariah yang produktivitasnya

lebih didominasi oleh TECH berbanding 3 Bank Umum Syariah yang

produktivitasnya disebabkan karena efisiensi yang baik.

3. Tingkat likuiditas Bank Umum Syariah dapat dilihat dari performa Liquidity

Creation (LC), FDR, NPF dan CAR. Liquidity Creation Bank Umum Syariah

secara keseluruhan mempunyai trend yang selalu naik selama lima tahun

tersebut, begitu juga dengan rasio LC/TA. Hal ini menandakan bahwa

penciptaan likuiditas dalam perekonomian Indonesia oleh Bank Umum

Syariah selalu mengalami partumbuhan setiap tahunnya. Selain itu, rata-rata

selama periode tersebut Bank Umum Syariah mampu menghasilkan Rp.1,42

per Rp.1 modal yang dikeluarkan. Kemudian berdasarkan pemetaan FDR,

NPF dan CAR, likuiditas Bank Umum Syariah tergolong baik karena dari 11

Bank Umum Syariah hanya 1 bank yang termasuk kategori yang memilki

high risk yaitu Maybank Syariah.

4. Setelah dianalisis dengan Regresi Model Tobit, hanya FDR, NPF dan CAR

yang memiliki pengaruh terhadap ROA sedangkan TFP dan LC tidak

berpengaruh. FDR memiliki pengaruh yang positif terhadap ROA, NPF dan

CAR memiliki pengaruh yang negatif. Tidak berpengaruhnya TFP terhadap

ROA dikarenakan banyak bank yang mengalami inefesiensi. Pada kasus LC,

sebanyak apapun likuiditas yang diciptakan oleh bank dalam perekonomian,

berdampak pada tingkat risiko likuiditas yang dihasilkan dari LC yang

Page 173: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

156

menyebabkan peluang trade off antara likuiditas dan profitabilitas semakin

besar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran

yang dapat penulis berikan terhadap beberapa pihak terkait, diantaranya:

1. Bagi Manajemen Bank dan Bank Indonesia

Setelah dilakukannya pengukuran produktivitas dan likuiditas serta

pengaruhnya terhadap profitabilitas pada 11 (sebelas) Bank Umum Syariah

yang dihasilkan pada penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

kepada manajemen tiap-tiap BUS mengenai kinerja yang telah dicapai,

khususnya dalam mencapai tingkat produktivitas, efisiensi dan profitabilitas

yang optimal. Hal yang perlu diperhatikan pada manajemen tiap-tiap BUS

adalah faktor-faktor yang menyebabkan tidak adanya pengaruh produktivitas

terhadap profitabilitas dikarenakan terjadinya inefesiensi seperti yang telah

dikemukakan pada penelitian ini.

2. Bagi Masyarakat / Nasabah Bank Syariah

Bagi masyarakat umum, baik sebagai nasabah bank syariah maupun

yang akan menjadi nasabah bank syariah disarankan dapat merujuk pada hasil

penelitian ini sebelum menjadi nasabah salah satu bank syariah maupun bagi

nasabah bank syariah yang akan mengajukan pembiyaan. Berdasarkan hasil

Page 174: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

157

ini masyarakat dapat melihat bank syariah mana yang paling memberikan

manfaat yang lebih besar pada nasabahnya.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya disarankan agar meneliti lebih banyak tentang

produktivitas bank syariah selain Bank Umum Syariah seperti BPRS dan

BMT agar dapat diukur sejauh mana perkembangan produksi lembaga-

lembaga tersebut dalam menjalankan perannya sebagai lembaga keuangan

syariah.

Page 175: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

158

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Asim, dan A. Qayyum Khan, “Liquidity Risk Management: A comparative

Study between Domestic and Foreign BankS In Pakistan”, Journal of

Managerial Sciences, Vol.VI, No. 1 (2012), h. 63-72

Ahmed, Naved, Zulfqar Ahmed, dan Imran H. Naqvi, “Liquidity Risk and Islamic

Bank: Evidence from Pakistan, Interdicplinary Journal of Research in

Business, Volume 1 (2011), h. 99-102

Antariksa, Riki. “Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT

Bank Muamalat Indonesia, Tbk), Pascasarjana-Universitas Indonesia, 2005

Antonio, Syafi‟I Muhammad, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani, 2001)

Arifin, Noraini Mohd, “Liquidity Risk Management and Financial Performance In

Malaysia: Empirical Evidence From Islamic Banks”, Aceh International

Journal of Social Science, Volume 1 (2012): h. 77-84

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,

Cet. 4, Mei 2006).

Ashatti, Ali Sulieman, “The Effect of the Liquidity Management on Profitability in

Jordan Commercial Banks”, International Journal of Business and

Management, Vol. 10, No. 1 (2015), h. 62-71

Bank of Canada, Backgrounders: Productivity, 2012. Diakses dari

www.bankofcanada.ca pada tanggal 5 April 2016 pukul 21.10 WIB

Page 176: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

159

Bank Indonesia, Krisis Global dan Penyelamatan Sistem Perbankan Indonesia,

(Jakarta, 2010). Diakses dari http://www.bi.go.id/id/publikasi/artikel-kertas-

kerja/artikel/Pages/buku_krisis_global_180110.aspx pada tanggal 28 Maret

2016 pukul 07.32 WIB

Berger, Allen N. dan Christa H.S. Bouwman, “Bank Liquidity Creation”, The Review

of Financial Studies”, Volume 2, No. 9 (2009): h. 3779-3837

Bordeleau, Etienne dan Christopher Graham, “The Impact of Liquidity on Bank

Profitability”, Bank Canada of Working Paper 2010-38, (2010), h. 1-22

Burger, Andreas, dan Juergen Moormann, “Productivity in Banks: Myths and Truths

of the Cost Income Ratio”, Banks and Banks System, Volume 3, No. 4 (2008),

h. 86

Davydenko, Antonina, “Determinants of Bank Profitability in Ukraine”,

Undergraduate Economic Review, Vol. 7, Issue 1 (2010), h.1-30

Dendawijaya, Lukman, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009)

Distinguin, Isabelle, C. Roulet, dan A. Tarazi, “Bank Regulatory Capital and

Liquidity: Evidence from U.S and European publicly traded banks”, HAL,

(2014): h. 1-54

Fadzlan Sulfian, “Malmquist Indences of Productivity Change in Malaysian Islamic

Banking Industry; Foreign Versus Domestic Banks”, Journalof Economic

Corperation, Vol. 28, 1, (2007), h. 115-1150

Farhan, Muhammad, K. Ali dan S. Sadaqat, “Liquidity Risk Management: A

Comparative Study between Conventional and Islamic Banks of Pakistan”,

Interdiciplinary Journal of Research in Business, Vol. 1, Issue 1, (Januari

2011), h. 35-44

Page 177: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

160

Firdaus, M. Faza, “Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Metode Two-Stage

Data Envelopment Analysis” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013)

Habriyanto, “Intermediasi Perbankan Syariah Pada Bank Mandiri Syariah Cabang

Jambi”, Nalar Fiqh, Vol. 3 No. 1, Juni 2011

Harrison, Anna E., “Productivity, Imperfect Competition and Trade Reform: Theory

and Evidence”, Journal of International Economics, Vol. 36 (1994), H. 53-73

Haryanto dan Lukman, Statistik Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008)

Hosen, M. Nadratuzzaman, “Diktat Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi” (Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012)

Ismail, Rifki, “Strengthening and Improving the Liquidity Management in Islamic

Banking”, Humanomics, Vol. 26 No. 1, (2010), h. 18-35

Kamau, Anne W., “Intermediation Efficiency and Productivity of the Banking Sector

in Kenya”, Interdiciplinary Journal of Research in Business, Vol. 1, Issue 9,

(2011), h. 13

Karim, Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2007)

Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cetakan ke-6 (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2002)

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010)

Page 178: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

161

Lartey, Victor Curtis, S. Antwi, dan E. K. Boadi, “The Relationship between

Liquidity and Profitability Of Listed Bank in Ghana”, International Jurnal of

Business and Social Science, Vol. 4 No. 3 (2013), h. 48-56.

LeRoy, Roger Miller, dan Meiners Roger, E. Teori Ekonomi Mikro Intermediate,

Penerjemah Haris Munandar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997).

Machmud, Amir dan Rukmana, Bank Syariah: Teori, Kebijakan dan Studi Empiris

di Inodonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010)

Mansor, S. Abu, dan Alias Radam, “Productivity and Efficiency Performance of the

Malaysian Life Insurance Industry”, Jurnal Ekonomi Malaysia, Vol. 34

(2000), h. 93-105

Marozva, Godfrey, “Liquidity and Bank Performance”, International Business and

Economics Research Journal, Vol. 14, No. 3 (2015), h. 453-462

Nachrowi, Nachrowi Djalal, Penggunaan Teknik Ekonometrika, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2002)

Ngo, Dang-Thanh dan Linh Thi Phuong Nguyen, “Total Factor Productivity of Thai

Bank in 2007-2010, An Application of DEA and Malmquist Index”, Journal

of Applied Finance and Banking, Vol. 2, no. 5 (2012), h.27-42

Peraturan Bank Indonesia No. 15/ 7 / PBI / 2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank

Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing

Perwataajmadja, Karnaen dan Muhammad Syafi‟I Antonio, Apa dan Bagaimana

Bank

Islam (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1997)

Page 179: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

162

Rasul, Limon Moinur, “Impact of Liquidity on Islamic Bank‟s Profitability: Evidence

from Bangladesh”, Economica, Vol. 9 No. 2 (2013), h. 24-36

Rivai, Veithzal, dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan

Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Riyadi, Slamet dan Agung Yulianto, “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan

Jual Beli, FDR dan NPF terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Accounting Analysis Journal, Vol. 3. No. 4, 2014

Saluja, Puneej, dan Parmil Kumar, “Liquidity and Profitability Trade Off (A Study on

Airtel Bharti Limited), International Journal of Advanced Research in

Management and Social Sciences, Vol. 1 No. 3 (September 2012)

Soeratno, dan Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis,

Cet. ke-4, (Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2003)

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: EKONISIA,

cet. 1,

2008)

Supangat, Andi, Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik,

(Jakarta: Kencana, 2007)

Thayaparan, dan T. Pratheepan, “Evaluating Total Factor Productivity Growth of

Commercial Banks in Sri Lanka: An Application of Malmquist Index”,

Journal of Management Research, Vol. 6, No. 3 (2014), h. 58-68

Tran, Vuong Thao, Chien-Ting Lin dan Hoa Nguyen, “Liquidity creation, regulatory

capital, and bank profitability”, International Review of Financial Analysis,

May 2016

Page 180: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

163

Wuryandani, dkk. “Pengelolaan Dana dan Likuiditas Bank”, Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, (Januari 2014): h. 247-276

Page 181: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

164

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Variable Output Input Malquist Productivity Index

(Dalam jutaan rupiah)

Bank Tahun T. Pembiayaan P. Operasional Fix Asset DPK Biaya TK

BSM 2011 36726679 4853019 511063 42617663 964882

2012 44754809 5823541 743598 47408691 973160

2013 50460435 6631270 787871 56460742 1192403

2014 49133142 6489282 725405 59820573 1435307

2015 51089706 6898875 1124136 62112879 1370215

BMI 2011 22469189 2674530 317399 26658086 410355

2012 32861438 3382835 422600 34903830 546875

2013 41786958 4794215 868255 41791039 754059

2014 43274909 5528378 2297070 51206273 858067

2015 40782392 5261253 2394218 45077652 924521

BRIS 2011 9170300 1141770 125327 9906412 302475

2012 11403000 1507472 123065 11948889 323383

2013 14167362 1875620 163163 13794869 400267

2014 15691430 2140056 151925 16711516 447030

2015 16660267 2555212 156188 19648782 509098

BNIS 2011 5310292 845962 47720 6756262 183764

2012 7631994 1020515 97474 8980035 317073

2013 11242241 1480209 102349 11488209 461512

2014 15044158 2126495 110890 16246405 644458

2015 17765097 2548057 159759 19322756 669585

BMS 2011 4094797 982606 61937 4933556 305364

2012 6213570 1302342 51403 7108754 320308

2013 7185390 1673843 50981 7736248 359487

2014 5455672 1380376 288661 5881057 339721

2015 4211473 1420692 339014 4354546 265509

BSB 2011 1917220 245306 57646 2291738 42363

2012 2631021 311220 58393 2850784 48997

2013 3281655 401503 85176 3272263 59737

2014 3710720 502834 80808 3994957 66061

2015 4307137 557957 110754 4756304 73145

BJBS 2011 1766236 265039 8927 2218533 64417

2012 2958321 370923 141149 3362073 78073

2013 3593760 528197 160886 3702683 108721

2014 4400116 742208 160785 5237296 124269

2015 4984873 1315954 149249 4702474 126427

PBS 2011 703442 74894 24446 420630 14956

2012 1526711 152469 24761 1223588 19907

2013 2605918 283759 28526 3494005 35375

2014 4781875 559789 29860 5076884 54736

2015 5715799 734236 54139 5929057 76656

BCAS 2011 680865 99791 8439 864134 32755

Page 182: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

165

2012 1007737 131450 6766 1263969 39039

2013 1421624 170299 18558 1703358 40683

2014 2132224 234794 19995 2338304 51596

2015 2975475 367214 40001 3255155 65056

MBS 2011 214281 73682 11300 465036 9416

2012 1405082 135607 8545 710726 23895

2013 1492918 156994 6138 742433 27432

2014 1645613 175529 4743 1043046 30770

2015 1552520 177196 2857 938982 30176

BVS 2011 214281 73682 12317 465036 9416

2012 476814 83490 13568 646324 24086

2013 859945 112047 14127 1015792 30703

2014 1076761 153013 12708 1132087 31565

2015 1075681 145598 23684 1151057 26233

LAMPIRAN 2

Hasil Malmquist Productivity Index

Bank Tahun EFCH TECH PECH SECH TFPCH

BSM 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.000 1.095 1.000 1.000 1.095

2013 1.000 1.083 1.000 1.000 1.083

2014 0.693 0.829 0.830 0.835 0.574

2015 1.317 0.870 1.205 1.092 1.145

BMI 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.000 0.965 1.000 1.000 0.965

2013 0.956 1.047 0.982 0.974 1.001

2014 1.046 1.355 1.019 1.027 1.417

2015 1.000 0.694 1.000 1.000 0.694

BRIS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.004 1.112 1.000 1.004 1.116

2013 1.000 1.218 1.000 1.000 1.218

2014 1.000 1.196 1.000 1.000 1.196

2015 1.000 1.458 1.000 1.000 1.458

BNIS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.053 1.301 1.000 1.053 1.369

2013 0.849 1.191 1.000 0.849 1.011

2014 1.178 1.295 1.000 1.178 1.525

2015 1.000 1.233 1.000 1.000 1.233

BMS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.106 1.262 1.000 1.106 1.396

2013 0.987 1.242 1.000 0.987 1.226

2014 0.854 1.577 0.877 0.974 1.347

2015 1.186 1.162 1.141 1.040 1.379

BSB 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 0.842 0.920 0.900 0.935 0.775

2013 1.187 1.189 1.111 1.069 1.411

2014 1.000 1.671 1.000 1.000 1.671

Page 183: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

166

2015 1.000 1.421 1.000 1.000 1.421

BJBS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.000 0.948 1.000 1.000 0.948

2013 1.000 1.227 1.000 1.000 1.227

2014 0.988 1.457 1.000 0.988 1.440

2015 1.012 0.697 1.000 1.012 0.706

PBS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.000 1.136 1.000 1.000 1.136

2013 1.000 1.266 1.000 1.000 1.266

2014 0.851 1.099 1.000 0.851 0.935

2015 0.718 1.323 0.652 1.102 0.950

BCAS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 0.978 1.098 1.000 0.978 1.073

2013 1.023 1.179 1.000 1.023 1.206

2014 1.000 0.796 1.000 1.000 0.796

2015 0.588 1.561 0.621 0.947 0.917

MBS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.048 1.151 1.047 1.000 1.205

2013 0.878 1.171 0.880 0.997 1.028

2014 0.927 1.261 0.960 0.966 1.169

2015 0.937 1.226 0.975 0.962 1.149

BVS 2011 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

2012 1.000 1.720 1.000 1.000 1.720

2013 0.972 1.062 0.983 0.989 1.032

2014 0.939 1.361 0.953 0.986 1.279

2015 0.954 1.049 0.973 0.980 1.001

LAMPIRAN 3

Variabel Aset Liquidity Creation (LC)

(Dalam jutaan rupiah)

Tahun cash

ST

Marketable

Asset

Commercial

Loans Fix Asset

Other

Asset

BSM 2011 1052995 423384 20657264 511,063 1296381

2012 1108283 688737 25994560 743,598 1154748

2013 1444785 302893 28341127 787,871 1424242

2014 1513580 4107229 29799177 725,405 401591

2015 1611125 1273173 33030204 1,124,136 422755

BMI 2011 438053 0 16196692 317,399 562424

2012 753812 260463 25398632 422,600 549354

2013 998945 111456 30814344 868,255 1023488

2014 1146488 744629 34956547 2,297,070 1674837

2015 1194368 443006 34665088 2,394,218 2621502

BRIS 2011 76267 75000 7278063 125,327 248984

2012 131936 0 9508632 123,065 192535

2013 237904 66000 10047443 163,163 210189

2014 240483 127755 14016048 151,925 303159

2015 279855 522137 15067850 156,188 407022

Page 184: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

167

BNIS 2011 70235 70010 1772749 47,720 235138

2012 114906 36000 2552411 97,474 284892

2013 201157 110486 4505933 102,349 362601

2014 153331 99553 6696972 110,890 178474

2015 145965 523076 8023974 159,759 192276

BMS 2011 95545 0 3013929 61,937 112489

2012 134523 0 3106349 51,403 236012

2013 121720 0 4156813 50,981 362994

2014 100746 0 3965483 288,661 140807

2015 43444 0 1642963 339,014 139206

BSB 2011 19566 0 1543047 57,646 106616

2012 25802 0 1862310 58,393 89602

2013 40952 10000 2038707 85,176 148781

2014 42609 10000 2541435 80,808 180515

2015 47118 10000 3363765 110,754 123486

BJBS 2011 13807 0 1501301 8,927 10503

2012 21343 10000 2514573 141,149 12987

2013 26882 5000 3054696 160,886 32483

2014 34252 4854 3740099 160,785 15115

2015 40923 0 4237142 149,249 109971

PBS 2011 2005 75000 409162 24,446 6244

2012 2562 0 635824 24,761 8028

2013 4853 0 1397690 28,526 14064

2014 9708 15000 4499110 29,860 41887

2015 17484 0 5397308 54,139 54495

BCAS 2011 9553 143218 532437 8,439 14012

2012 5896 95384 839957 6,766 11116

2013 7161 50329 1290767 18,558 11130

2014 4391 55514 1821532 19,995 23235

2015 5853 0 2610420 40,001 41045

MBS 2011 1089 0 212995 11,300 12398

2012 1241 90000 1397458 8,545 16082

2013 1036 265564 1483138 6,138 24097

2014 1069 56129 1636056 4,743 14766

2015 2066 0 1542857 2,857 12267

BVS 2011 594 15790 158568 12,317 3490

2012 1807 26345 352842 13,568 5430

2013 4045 21817 635417 14,127 4902

2014 4644 20571 924052 12,708 20977

2015 3320 35997 982727 23,684 12805

Page 185: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

168

LAMPIRAN 4

Variabel Liabiliti Liquidity Creation (LC)

(Dalam jutaan rupiah)

Tahun

Demand

Deposit

Saving

Deposit

Other Short

Term

Liablities

Equity Total Asset

BSM 2011 4702618 14586373 637797 3073264 48671950

2012 6472045 19329032 746364 4180690 54229396

2013 7553460 22246102 753631 4861999 63965361

2014 5241943 22848107 933844 4617009 66955671

2015 5874635 25239517 912490 5613739 70369709

BMI 2011 2509608 7003062 98407 2067401 32479507

2012 5146290 9443019 116987 2457989 44854413

2013 5791010 12253322 130715 4291094 54694021

2014 5221545 15096374 115568 3928412 62442190

2015 4981979 12764900 178661 3550564 57172588

BRIS 2011 518917 1491547 43412 966676 11200823

2012 677444 1883763 51913 1068564 14088914

2013 677880 2761942 43182 1698128 17400914

2014 638776 3672475 57999 1707843 20343249

2015 963328 4412127 48237 2339812 24230247

BNIS 2011 929578 2616377 19280 1076677 8466887

2012 1493972 3809266 46861 1187218 10645313

2013 2652803 5071760 19404 1304680 14708504

2014 1482873 6024951 15654 1950000 19492112

2015 1552844 7549329 18942 2215658 23017667

BMS 2011 1039182 949146 6574 435641 5564662

2012 1323785 1076492 7129 620513 8163668

2013 373347 1292725 3298 770053 9121576

2014 215450 1001424 2086 787449 7042486

2015 171803 665593 1136 874287 5559819

BSB 2011 106938 278244 5499 255774 2730027

2012 187489 357371 12279 273072 3616108

2013 154175 543341 105030 292620 4343069

2014 163701 584467 9530 501282 5161300

2015 356182 613013 13557 633083 5827154

BJBS 2011 175035 272402 26221 527579 2849451

2012 210876 406431 32207 632095 4275097

2013 245489 513472 20533 627758 4695088

2014 223476 675813 23115 638751 6090945

2015 444766 655494 0 1043203 6439966

PBS 2011 19925 7661 868 452610 1016879

2012 131949 85877 669 487666 2136576

2013 110935 329545 842 525995 4052701

2014 395990 504051 2897 1072795 6207678

2015 254802 587600 2974 1155491 7134235

BCAS 2011 106877 80286 4200 311374 1217097

2012 145372 133050 1161 304376 1602181

Page 186: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

169

2013 144689 149546 5824 313517 2041419

2014 162507 167056 2527 626034 2994449

2015 168476 228506 3489 1052551 4349580

MBS 2011 587041 15399 2269 910497 1692959

2012 535160 23708 240 950849 2062552

2013 522898 31732 10102 992216 2299971

2014 214356 4 879 1048717 2449541

2015 283852 4 623 754605 1743439

BVS 2011 30033 4994 682 142370 642026

2012 21134 11046 1931 152534 937157

2013 36617 31752 2547 156582 1323398

2014 19756 65225 4225 185315 1439983

2015 53760 50319 2312 162652 1379266

Page 187: PRODUKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN PENGARUHNNYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · indikator Total Factor Productivity (TFP), likuiditas dengan menggunakan rasio

170

LAMPIRAN 5

Rasio-Rasio Bank Tahun ROA FDR NPF CAR

Bank Tahun ROA FDR NPF CAR

BSM 2011 1.95 86.03 2.42 14.57

BJBS 2011 1.23 79.61 1.36 30.29

2012 2.25 94.4 2.82 13.82

2012 -0.59 87.99 3.97 21.73

2013 1.53 89.37 4.32 14.1

2013 0.91 97.06 1.86 17.99

2014 -0.04 81.92 6.84 14.12

2014 0.72 84.02 5.84 15.78

2015 0.56 81.99 6.06 12.85

2015 0.25 104.75 6.93 22.53

BMI 2011 1.13 76.76 4.59 11.78

PBS 2011 1.75 167.70 0.88 61.98

2012 0.20 94.15 5.77 11.03

2012 3.48 105.66 0.20 32.20

2013 0.27 99.99 5.61 14.43

2013 1.03 90.40 1.02 20.83

2014 0.17 84.14 6.55 13.91

2014 1.99 94.04 0.53 25.69

2015 0.20 90.30 7.11 12.36

2015 1.14 96.43 2.63 20.30

BRIS 2011 0.20 90.55 2.77 14.74

BCAS 2011 0.90 78.80 0.20 45.90

2012 1.19 95.43 3.00 11.35

2012 0.80 79.90 0.10 31.50

2013 1.15 102.70 4.06 14.49

2013 1.00 83.50 0.10 22.40

2014 0.08 93.90 4.60 12.89

2014 0.80 91.20 0.10 29.60

2015 0.76 84.16 4.86 13.94

2015 1.00 91.40 0.70 34.30

BNIS 2011 1.29 78.60 3.62 20.67

MBS 2011 3.57 289.20 0.00 73.44

2012 1.48 84.99 2.02 14.10

2012 2.88 197.70 2.49 63.98

2013 1.37 97.86 1.86 16.23

2013 2.87 152.87 2.69 59.41

2014 1.13 92.60 1.86 16.26

2014 2.61 157.77 5.04 52.13

2015 1.34 91.94 2.53 15.48

2015 -20.13 110.54 35.15 38.40

BMS 2011 1.58 83.08 3.03 12.03

BVS 2011 6.93 46.08 2.43 45.20

2012 3.81 88.88 2.67 13.51

2012 1.43 73.78 3.19 28.08

2013 2.33 93.37 2.98 12.99

2013 0.5 84.65 3.71 18.4

2014 0.29 93.61 3.89 19.26

2014 -1.87 95.91 7.10 15.27

2015 0.30 98.49 4.26 18.74

2015 -2.36 95.29 9.80 16.14

BSB 2011 0.52 83.66 1.74 15.29

2012 0.55 92.29 4.57 12.78

2013 0.69 100.29 4.27 11.10

2014 0.27 92.89 4.07 14.80

2015 0.79 90.56 2.99 16.31