analisis total factor productivity (tfp) dan...

178
ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2010 2015) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) OLEH: SITI AISYAH NIM. 1112046100043 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

Upload: duongtram

Post on 06-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

i

ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI

PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

(Periode 2010 – 2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

OLEH:

SITI AISYAH

NIM. 1112046100043

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

ii

ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI

PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

(Periode 2010 – 2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Sayarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

OLEH:

SITI AISYAH

NIM. 1112046100043

Di bawah bimbingan:

Dr. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph.D

NIP. 196106241985121001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 3: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan Efisiensi

pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 – 2015)”, yang ditulis oleh

Siti Aisyah, NIM. 1112046100043, telah diajukan dalam sidang skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada

Jumat, 7 Oktober 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, Oktober 2016

Mengesahkan

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. NIP. 19691216 199603 1 001

Panitia Sidang:

Ketua : A.M. Hasan Ali, M.A. (…….....…..….)

NIP. 19751201 200501 1 005

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A. (………..…......)

NIP. 19731215 200501 1 002

Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph. D (...……………..)

NIP. 19610624 198512 1 001

Penguji I : Edi Setiadi, S.E., M.M. (…..…………..)

Penguji II : Supriyono, M.M. (……………....)

NIP. 19720111 201411 1 001

Page 4: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 2016 M

SITI AISYAH

Page 5: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

v

ABSTRAK

Siti Aisyah. NIM 1112046100043. Analisis Total Factor Productivity

(TFP) dan Efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 –

2015). Skripsi, Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1438/2016.

Penelitian ini meneliti tentang produktivitas dan efisiensi pada Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia, untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi efisiensi serta hubungan antara produktivitas dan efisiensi BUS di

Indonesia. Objek penelitian ini menggunakan 11 (sebelas) Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia, selama kuartal II tahun 2010 sampai kuartal III tahun 2015.

Pengukuran produktivitas menggunakan metode Malmquist Productivity Index

(MPI), sedangkan pengukuran efisiensi menggunakan metode Two-Stage Data

Envelopment Analysis (DEA). Secara umum, score perubahan produktivitas

(TFPCH) sebesar 0,995 yang berarti perbankan syariah di Indonesia belum

mampu mengoptimalkan produktivitasnya. Secara individu, terdapat enam bank

yang memiliki score produktivitas ≥ 1 yaitu, BCAS, BRIS, BSM, Muamalat,

Panin Syariah dan Victoria Syariah, sedangkan lainnya memiliki score

produktivitas ≤ 1. Kemudian, hasil pengukuran efisiensi secara umum

menunjukkan score DEA sebesar 56,61% yang berarti rata-rata perbankan syariah

di Indonesia belum dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Secara

individu, efisiensi bank syariah menunjukkan trend yang fluktuatif dengan score

tertinggi pada Maybank Syariah 88,09% dan terendah pada Bank Mega Syariah

36,70%. Hasil analisis Tobit secara umum menunjukkan bahwa variabel Total

Aktiva, Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Equity (ROE) mempunyai

pengaruh positif dan signifikan. Sedangkan pada variabel Beban Operasional dan

Net Operating Margin (NOM) terdapat pengaruh negatif dan signifikan.

Sedangkan secara individu ditemukan bahwa variabel Total Aktiva (TA) pada

Bank BJB Syariah dan Maybank Syariah menunjukkan hasil yang negatif dan

tidak signifikan, Beban Operasional pada sebelas BUS terdapat pengaruh negatif,

sedangkan variabel CAR berpengaruh positif terhadap efisiensi pada Bank BCA

Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Mega Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank

Muamalat dan Bank Victoria Syariah. Selanjutnya, ROE pada Bank BCA

Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Bukopin Syariah, serta Bank Muamalat

mempunyai hubungan negatif terhadap efisiensi. Terakhir, NOM pada Bank BJB

Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Muamalat, dan Bank

Victoria Syariah mempunyai hubungan negatif terhadap efisiensi. Selanjutnya

hasil perbandingan tingkat produktivitas dan efisiensi baik secara umum maupun

individu, menunjukkan bahwa perubahan teknologi sejalan dengan perubahan

produktivitas, namun berfluktuatif terhadap perubahan efisiensi.

Kata Kunci: Produktivitas, Efisiensi, Malmquist Productivity Index (MPI), Data

Envelopment Analysis (DEA), Model Tobit, Input, Output

Page 6: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Total Factor

Productivity (TFP) dan Efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia

(Periode 2010 – 2015).” Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, beserta penerus

ajaran agama-Nya yang telah mencapai kesempurnaan hingga akhir zaman.

Skripsi merupakan buah perjuangan penulis guna memenuhi salah satu

syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Fakultas Syariah dan

Hukum Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis tidaklah terlepas dari segala

bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. A.M. Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat, dan Dr.

Abdurrauf, M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph. D selaku pembimbing skripsi

maupun akademik yang selalu memberikan waktu luang, bimbingan, doa serta

motivasi kepada penulis dan memberikan pelita ilmu kepada penulis selama

Page 7: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

vii

penyusunan ini maupun selama perkuliahan, semoga Allah membalas segala

kebaikan bapak. Amiinn Allahumma Ammiinn…

4. Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta serta seluruh Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyediakan fasilitas

perpustakaan.

5. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah memberikan bekal pengetahuan yang

sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Ismail, Ibunda Nur Hayati yang tak

pernah putus memberikan doa, kasih sayang yang tak bisa ternilai, motivasi

agar aku berubah menjadi lebih baik serta dukungan lainnya baik moril

maupun materil yang tidak ternilai. Semoga Bapak dan Ibu selalu dalam

lindungan Allah SWT. Amiinn…

7. Masku tersayang, Mas Rudi Hariyanto, yang selalu buat usil, tapi juga selalu

ada untuk bantuin aku. Dan Alm. Mas Ahmad Sofyan, yang tiba-tiba suka ada

di alam mimpi. Terimakasih karena kalian menjadi motivasi terbaik untukku.

8. Tante Yuni dan emak GO yang selalu memberikan motivasi. Dan mba Hesti

yang selalu ngasih solusi masalah kuliah maupun kerjaan. Thx so much …

9. Keluarga besar TPA Assalam yang sudah memberikan toleransi waktu.

10. Sahabat kecilku, Eva Oktadiani, yang kalau ketemu curhatnya dari A-Z

uuppss.. selalu ada buat dengerin keluh kesah sekolah sampe kuliah, semoga

jangan bosen yaa… hehehe

Page 8: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

viii

11. Indy, Safit dan Nunu, walaupun ketemu cuma masa liburan tapi selalu ada buat

jadi inspirasi ketawa hahaha..

12. Susi Manulang dan Koko Calvin Chen yang menjadi teman perjuangan masuk

PTN dan inspirasi kuliah, semoga sama-sama sukses dan tak putus hubungan

sampai kapan pun.

13. Sahabat-sahabat terbaik penulis kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Perbankan Syariah angkatan 2012 dan special PS A yang namanya

kebanyakan kalau disebutkan satu persatu.

14. Agasshi… (lala, nihus, epong, ayu, emul, deti, ifa, nada, friska, mentari, rahmi

dan mbae) yang selalu ada ketawa bareng, nugas bareng, apaun deh asikkk

bareng kalian. Ga akan tamat kalau menyangkut Korea bareng kalian.

15. Teman-teman KKN Replika 2015, khususnya Bu Ketu April dan Uci yang

selalu ada buat ngerjain laporan sampai larut malem buat ngejar nilai daftar

sidang dan lulus. Alhamdulillah yaahh ga sia-sia yang penting pengalamannya

chhiinnn.. hahaha…

16. Teman-teman dan kakak-kakak Sanggar Enigami yang seru-seruan berkreasi

bersama, penghilang penat skripsi hehehe…

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

demi terselesaikannya skripsi ini, semoga Allah memberikan anugerah yang

setimpal. Amiinn…

Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menambah khasanal ilmu

pengetahuan dan dapat menjadi amal ibadah bagi penulis. Rasa syukur penulis

panjatkan kepada Allah SWT atas cahaya ilmuNya yang selalu memberikan

Page 9: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

ix

kelancaran dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

Allah senantiasa meridhai setiap langkah kita. Amiinn..

Jakarta, Oktober 2016

Siti Aisyah

Page 10: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GRAFIK............................................................................................ xv

BAB I ................................................................................................................ 17

PENDAHULUAN ............................................................................................. 17

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 17

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 23

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 24

D. Sistematika Penulisan .............................................................................. 25

BAB II ............................................................................................................... 27

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 27

A. Bank Syariah ........................................................................................... 27

B. Produktivitas dan Efisiensi ...................................................................... 30

1. Konsep Produktivitas dan efisiensi ....................................................... 30

2. Pengukuran Produktivitas pada Lembaga Keuangan ............................. 38

3. Konsep Produktivitas dalam Islam ....................................................... 41

4. Pengukuran Efisiensi pada Lembaga Keuangan .................................... 44

5. Konsep Efisiensi dalam Islam .............................................................. 50

C. Kajian Terdahulu ..................................................................................... 52

BAB III ............................................................................................................. 66

METODE PENELITIAN ................................................................................... 66

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 66

1. Objek Penelitian ................................................................................... 66

2. Sumber Data ........................................................................................ 66

Page 11: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

xi

C. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 67

D. Definisi Operasional ................................................................................ 67

E. Metode Analisis ...................................................................................... 71

G. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 80

BAB IV ............................................................................................................. 83

ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................... 83

A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian .................................................... 83

B. Hasil Perhitungan Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015: Malmquist Index ......................... 88

1. Analisis Tingkat Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 .................................................. 88

2. Analisis Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas

Masing- Masing Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal

III Tahun 2015 ..................................................................................... 93

3. Analisis Tingkat Produktivitas individual Bank kuartal Kuartal II Tahun

2010 – Kuartal III Tahun 2015 ............................................................. 99

C. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun

2010 – Kuartal III Tahun 2015: First Stage........................................... 103

1. Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 ................................................ 103

2. Analisis Analisis Teknis Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 ................................................ 109

D. Hasil Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015: Second

Stage .................................................................................................... 126

1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi pada Bank

Umum Syariah ................................................................................... 126

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi pada

Masing-Masing Bank Umum Syariah ................................................. 130

E. Hasil Analisis Perbandingan Efisiensi, Produktivitas serta Perubahan

Teknologi (TECHCH) pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia .. 132

BAB V............................................................................................................. 136

PENUTUP ....................................................................................................... 136

A. Kesimpulan ........................................................................................... 136

Page 12: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

xii

B. Saran ..................................................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 142

LAMPIRAN .................................................................................................... 145

Page 13: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ............................ 18

Tabel 1.2 Perkembangan DPK, Aset dan Pembiayaan Perbankan Syariah..19

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu …………………………...……60

Tabel 3.1 Kerangka Pemikiran …..……………………………...………….. 82

Tabel 4.1 Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Tetap 11 BUS pada Kuartal II

Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 …………………….…………….…….83

Tabel 4.2 Statistik Ringkasan Variabel Total DPK 11 BUS pada Kuartal II

Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015……………………………………...84

Tabel 4.3 Statistik Ringkasan Variabel Beban Personalia 11 BUS pada Kuartal

II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ............................................................. 85

Tabel 4.4 Statistik Ringkasan Variabel Total Pembiayaan 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ................................................. 86

Tabel 4.5 Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Produktif Lainnya 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ................................................. 87

Tabel 4.6 Statistik Ringkasan Variabel Pendapatan Operasional 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ................................................. 88

Tabel 4.7 Perubahan Teknologi (TECHCH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun

2010 - Kuartal III Tahun 2015 ........................................................................... 94

Tabel 4.8 Perubahan Efisiensi (EFFCH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 -

Kuartal III Tahun 2015 ...................................................................................... 95

Tabel 4.9 Perubahan Efisiensi Teknis Murni (PECH) 11 BUS pada Kuartal II

Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ................................................................. 96

Tabel 4.10 Perubahan Efisiensi Skala (SECH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun

2010 - Kuartal III Tahun 2015 ........................................................................... 97

Tabel 4.11 Perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ................................................. 98

Tabel 4.12 Rata-rata Produktivitas 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Selama

Periode Penelitian (Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015) ................ 99

Tabel 4.13 Komposisi Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat

Produktivitas BUS ............................................................................................. 99

Page 14: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

xiv

Tabel 4.14 Sumber Inefisiensi BCA Syariah................................................. 110

Tabel 4.15 Sumber Inefisiensi BJB Syariah .................................................. 111

Tabel 4.16 Sumber Inefisiensi Bank Mega Syariah ....................................... 113

Tabel 4.17 Sumber Inefisiensi BNI Syariah .................................................. 114

Tabel 4.18 Sumber Inefisiensi BRI Syariah .................................................. 116

Tabel 4.19 Sumber Inefisiensi BSM ............................................................. 117

Tabel 4.20 Sumber Inefisiensi Bukopin Syariah ........................................... 119

Tabel 4.21 Sumber Inefisiensi Maybank Syariah .......................................... 120

Tabel 4 22 Sumber Inefisiensi Bank Muamalat ............................................ 122

Tabel 4 23 Sumber Inefisiensi Bank Panin Syariah ....................................... 123

Tabel 4 24 Sumber Inefisiensi Bank Victoria Syariah ................................... 125

Tabel 4 25 Hasil Analisis pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan

Menggunakan Model Tobit .............................................................................. 127

Tabel 4.26 Hasil Analisis pada Masing-Masing Bank Umum Syariah dengan

Menggunakan Model Tobit ……………………………………………………..130

Page 15: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2. 1 Kurva TP, MP dan AP ................................................................ 32

Grafik 2. 2 Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Output ....................... 34

Grafik 2. 3 Skala Hasil Menaik (increasing return to scale) ......................... 35

Grafik 2. 4 Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale) ......................... 36

Grafik 2. 5 Skala Hasil Menurun (Decreasing Return to Scale) .................... 37

Grafik 2. 6 Prinsip Efisiensi ......................................................................... 37

Grafik 4. 1 Rata-Rata Score Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia

Kuartal II Tahun 2010 Kuartal III Tahun 2015 ………………………………….89

Grafik 4. 2 Perkembangan Jumlah ATM Perbankan Syariah ....................... 90

Grafik 4. 3 Grafik BOPO ............................................................................. 90

Grafik 4. 4 Pertumbuhan Jumlah Cabang Bank Syariah ............................... 91

Grafik 4. 5 Perkembangan DPK Syariah ...................................................... 92

Grafik 4. 6 Aset dan Aset ……………………………………………….... 91

Grafik 4. 7 Market Share ............................................................................. 92

Grafik 4. 8 FDR Perbankan Syariah ............................................................ 93

Grafik 4. 9 Jumlah ATM 11 BUS …………………………………………..99

Grafik 4. 10 Perkembangan ROA ................................................................ 100

Grafik 4. 11 Perkembangan NPF Bank Muamalat, Panin Syariah dan Victoria

Syariah………………………………………………………………………………………………………………………101

Grafik 4. 12 Jumlah Cabang Bank Syariah ................................................. 102

Grafik 4. 13 Efisiensi Variabel Input-Output Perbankan Syariah di Indonesia

Kuartal II 2010 – Kuartal III 2015 .................................................................... 103

Grafik 4. 14 Grafik Rata-Rata Inefisiensi dan Frekuensi Inefisiensi setiap

Variabel pada 11 BUS di Indonesia .................................................................. 104

Grafik 4. 15 Efisiensi 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II 2010 –

Kuartal III 2015 ............................................................................................... 106

Grafik 4. 16 Efisiensi 11 (sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II 2010 –

Kuartal III 2015 ............................................................................................... 107

Grafik 4. 17 Rata-Rata Efisiensi 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II

2010 – Kuartal III 2015 .................................................................................... 109

Grafik 4. 18 Potential Improvement BCA Syariah ....................................... 110

Grafik 4. 19 Potential Improvement BJB Syariah ........................................ 112

Grafik 4. 20 Potential Improvement Bank Mega Syariah ............................. 113

Grafik 4. 21 Potential Improvement BNI Syariah ........................................ 115

Grafik 4. 22 Potential Improvement BRI Syariah ........................................ 116

Grafik 4. 23 Potential Improvement BSM ................................................... 118

Grafik 4. 24 Potential Improvement Bukopin Syariah ................................. 119

Grafik 4. 25 Potential Improvement Maybank Syariah ................................ 121

Page 16: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

xvi

Grafik 4. 26 Potential Improvement Bank Muamalat .................................. 122

Grafik 4. 27 Potential Improvement Bank Panin Syariah ............................. 124

Grafik 4. 28 Potential Improvement Bank Victoria Syariah ......................... 126

Grafik 4. 29 Perbandingan Score Produktivitas, Efisiensi dan Perubahan

Teknologi pada Perbankan Syariah di Indonesia pada Kuartal II Tahun 2010

sampai Kuartal III 2015 ................................................................................... 133

Page 17: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem perbankan sangat penting bagi perekonomian modern. Sebagai

lembaga intermediasi bagi surplus unit dan deficit unit serta jasa keuangan

lainnya. Baik bank yang berbasis bunga atau bank konvensional maupun bank

dengan prinsip bagi hasil atau bank syariah, keduanya dituntut agar dapat

mengelola dananya dengan baik, sehingga pengukuran kinerja perbankan perlu

mendapatkan perhatian agar bank dapat beroperasi dengan lebih produktif dan

seefisien mungkin.

Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Agustianto Mingka menilai pada

tahun 20161, tingkat kompetisi jasa keuangan akan semakin ketat, karena mulai

berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga akan berpengaruh

negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa

masalah seperti keterbatasan modal, sumber dana, SDM, dan TI yang belum

mumpuni.

1Paulus Yoga, Tantangan Perbankan Syariah di 2016,

http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/, diakses tanggal 15 Februari 2016.

Page 18: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

18

Tabel 1. 1 Data Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Indikator

2014 2015

Jun Sep Des Mar Jun Sep

Jumlah Bank 11 12 12 12 12 12

Jumlah Kantor 2160 2186 2163 2150 2123 2043

ATM 2926 3143 3350 3354 3483 3525

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Desember 2015)

Semakin ketatnya persaingan dengan bertambahnya jumlah Bank Umum

Syariah sejalan dengan ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

15/50/DPbS tentang kemudahan dalam pembukaan kantor cabang bank syariah.

Bertambahnya jumlah kantor cabang juga akan meningkatkan sumber daya

manusia yang berarti akan meningkatkan beban personalia bagi bank.

Perkembangan tersebut juga membuat persaingan dalam industri

perbankan berkembang lebih cepat. Pada awalnya, teknologi mempunyai peran

kontribusi yang sangat unggul. Bank yang memiliki teknologi layanan ATM lebih

luas dapat menjaring nasabah lebih banyak. Namun, saat ini layanan ATM bukan

menjadi keungulan lagi, dikarenakan sudah menjadi fasilitas keharusan yang

menjadi standar pelayanan bank.

Kini persaingan industri perbankan mengarah pada persaingan harga

(margin), baik margin produk funding maupun financing. Penerapan margin pada

produk funding dan financing harus sama-sama kompetitif. Margin produk

funding yang kompetitif akan meningkatkan dana pihak ketiga (DPK). Penerapan

margin yang kompetitif harus diterapkan karena persaingan DPK tidak hanya

terjadi dengan lembaga perbankan konvensional melainkan institusi keuangan

non-bank (IKNB) seperti takaful dan reksadana. Berdasarkan survei Karim

Page 19: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

19

Consulting Indonesia,1 Adiwarman menjelaskan terkait persepsi masyarakat

terhadap bank syariah menunjukkan bahwa 6,9% masyarakat masih banyak

beranggapan bank syariah adalah bank orang Islam, bank umum untuk umrah atau

haji, sementara 2,8% beranggapan bank syariah aman dan baik. Sedangkan 4,8%

persepsi masyarakat terhadap keuntungan atau kelebihan bank syariah. Hal ini

menunjukkan tingkat persaingan DPK perbankan syariah masih terbatas karena

perbankan syariah masih identik dengan hal spiritual keagamaan, sedangkan

perbankan syariah seperti halnya perbankan konvensional yang cakupan bisnisnya

mencakup global.

Sedangkan penerapan margin produk financing yang kompetitif akan

menjadi daya tarik utama bagi nasabah yang ingin meminjam dana bank

syariah.dengan bertambahnya jumlah pembiayaan, bank syariah menjadi lebih

produktif.

Tabel 1. 2 Perkembangan DPK, Aset dan Pembiayaan Perbankan Syariah

Indikator

2014 2015

Jun Sep Des Mar Jun Sep

Total Aset 188190 195085 204961 198553 200217 204025

DPK 191594 197141 217858 212988 213477 219580

Pembiayaan 193136 196563 200176 201620 207075 209476

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Desember 2015)

Dengan meningkatnya total pembiayaan, bank syariah juga harus menjaga

likuiditasnya guna tetap menjaga kesehatan bank. Sesuai peraturan BI besarnya

Giro Wajib Minimum (GWM) adalah 8% yang digunakan untuk menjaga

likuiditas bank. Selain itu, bank juga harus memenuhi besarnya rasio FDR sejalan

1http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/04/10/pengamat-bank-syariah-masih-banyak-

kelemahan, diakses pada tanggal 15 feb 2016.

Page 20: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

20

dengan meningkatnya DPK bank. Beberapa hal tersebut dapat mengurangi

keuntungan pihak bank. Sedangkan, pihak bank tidak dapat menaikkan margin

produk financing atau menurunkan margin produk funding dikarenakan jika hal

itu terjadi bukan tidak mungkin nasabah akan beralih pada bank lainnya yang

memiliki margin yang lebih sesuai atau tidak ada nasabah yang tertarik untuk

berinvestasi maupun mendapatkan pembiayaan di bank tersebut.

Terkait permasalahan bank syariah, kondisi perekonomian Indonesia yang

sempat mengalami perlambatan karena pengaruh perekonomian global juga turut

mempengaruhi perbankan di Indonesia, inflasi, nilai tukar, ekspor impor

merupakan beberapa masalah makroekonomi yang berimbas pada beberapa

perusahaan di Indonesia. Industri perbankan, khususnya perbankan syariah harus

lebih memperhatikan alokasi pembiayaan yang disalurkannya. Dampak dari

ketidakpastian kondisi makroekonomi dapat membuat alur pembiayaan terganggu

dan menyebabkan tingginya rasio NPF. juga memiliki pengaruh terhadap

keberlangsungan pengelolaan asset bank syariah. Besarnya rasio NPF yang

diperbolehkan Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5%, jika melebihi itu

maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang bersangkutan.

Di tengah kendala permasalahan bank syariah dan persaingan global yang

cukup ketat tersebut, bank syariah dituntut untuk menjaga tingkat produktivitas

dan efisiensinya. Dengan tingkat efisiensi dan produktivitas yang baik, maka akan

berdampak pada tingkat return nasabah yang lebih baik dan selanjutnya para

investor akan tertarik untuk bermintra dengan bank syariah.

Page 21: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

21

Dalam Suzuki (2011)2, untuk mengukur kinerja sektor perbankan terdapat

dua jenis pengukuran yang banyak digunakan, yaitu dengan menggunakan rasio

keuangan dan langkah-langkah efisiensi. Dalam Endri (2011), perbaikan efisiensi

dapat dilakukan jika bank dapat beroperasi dengan biaya yang paling minimum.

Upaya efisiensi tersebut juga akan berdampak pada peningkatan daya saing yang

dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas, baik produktivitas faktor

produksi (kapital dan tenaga kerja) maupun produktivitas teknologi (produktivitas

teknik).

Dalam Surjaningsih dan Permono (2014),3 kinerja ekonomi suatu

perusahaan dapat tercermin dari tingkat efisiensi dan produktivitas, yaitu rasio

antara output terhadap input. Semakin besar rasio output terhadap input, maka

semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja tersebut sangatlah

penting untuk mengetahui pada tingkat mana efisiensi dan produktivitas dari

proses bisnis dijalankan, apakah terjadi peningkatan ataukah penurunan,

dikarenakan produktivitas merupakan penggerak peningkatan kualitas kinerja

perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja

perbankan, efisiensi dan produktivitas, perlu dilakukan agar perbankan dapat

menilai usahanya dalam menjalankan bisnis, sehingga diharapkan dapat memacu

tingkat produktivitas dan efisiensi perbankan syariah di Indonesia dalam

2 Yasushi Suzuki and Suminto Sastrosuwito, Efficiency and Productivity Change of the

Indonesian Commercial Banks, (2011 International Conference on Economics, Trade and

Development, IPEDR vol.7 (2011) © (2011) IACSIT Press, Singapore), hlm. 10. 3 Ndari Surjaningsih dan Bayu Panji Permono, Dinamika Total Factor Productivity

Industri Besar Dan Sedang Indonesia, (Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Januari 2014),

hlm. 286.

Page 22: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

22

menghadapi era persaingan global dimana pesaing usaha bukan hanya datang dari

pesaing sejenis, melainkan perusahaan yang memiliki kemampuan memberikan

jasa sejenis.

Pengukuran produktivitas dapat mengacu pada total factor productivity

(TFP) dari seluruh faktor yang digunakan, dan bukan produktivitas yang bersifat

parsial, seperti labor productivity atau capital productivity. Pengukuran parsial

dapat menimbulkan misleading ketika menilai kinerja suatu perusahaan atau

industri. Pendekatan yang sering digunakan untuk perbandingan ini adalah

Malmquist Productivity Index (MPI). MPI pertama kali diperkenalkan oleh

menggunakan Caves, Christensen dan Diewert (1982); sebuah pendekatan fungsi

jarak untuk menggambarkan teknologi dalam mendefinisikan indeks input, output,

dan produktivitas. Untuk output yang diproduksi pada periode s dan t, maka

terdapat teknologi yang menghasilkan output maksimum dengan menggunakan

input xs dan xt.4

Sedangkan salah satu metode yang sering digunakan dalam menganalisis

efisiensi bank adalah menggunakan metode non parametrik yang bernama Data

Envelopment Analysis (DEA). DEA merupakan sebuah metode optimasi program

matematika yang mengukur efisiensi teknik suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE)

dan membandingkan secara relatif terhadap UKE yang lain. Metode ini

mempunyai keuntungan dibandingkan dengan metode parametrik. Keuntungan

dalam menggunakan metode non parametrik adalah kita dapat mengidentifikasi

4 Ndari Surjaningsih dan Bayu Panji Permono, Dinamika Total Factor Productivity

Industri Besar Dan Sedang Indonesia, hlm. 286.

Page 23: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

23

unit yang digunakan sebagai referensi.5

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan produktivitas

dengan efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Dengan mengetahui

faktor produksi dan kemajuan teknologi dalam pertumbuhan output industri

perbankan syariah di Indonesia, maka diharapkan akan meningkatkan efisiensi

perbankan. Sehingga dapat meningkatkan market share, daya saing serta kinerja

yang lebih baik. Dengan demikian, penulis ingin melakukan penelitian mengenai

hal tersebut yang dituangkan penulis dalam penelitian yang berjudul “ANALISIS

TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2010-2015)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Selanjutnya untuk mempermudah penelitian, maka peneliti melakukan

pembatasan, yaitu:

1. Dalam hal analisis produktivitas, peneliti menggunakan Total Factor

Productivity (TFP) dengan pendekatan Malmquist Productivity Index (MPI),

penelitian ini diperlengkap dengan analisis efisiensi menggunakan Two Stage

Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi.

2. Penelitian ini dilakukan pada 11 Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Penelitian ini menggunakan data Laporan Keuangan Bank Umum Syariah

periode Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015.

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penulisan penelitian dan lebih

memfokuskan masalah-masalah yang akan diteliti agar lebih optimal, maka

5 Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum

Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, (Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Oktober 2013), hlm. 169.

Page 24: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

24

penulis merasa perlu merumuskan dan membatasi objek-objek yang diteliti dalam

penelitian ini. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapakah tingkat produktivitas perbankan syariah di Indonesia baik secara

umum maupun individual bank pada Periode 2010-2015 ?

2. Berapakah tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia baik secara umum

maupun individual bank pada Periode 2010-2015 ?

3. Komponen-komponen input dan output apa yang memiliki pengaruh terbesar

terhadap tingkat efisiensi dan produktivitas ?

4. Apa hubungan dari tingkat produktivitas, perubahan teknologi dan efisiensi

pada perbankan syariah di Indonesia baik secara umum maupun individu bank

pada periode 2010-2015 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah memperhatikan judul serta latar belakang masalah, maka

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dan produktivitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia, serta hubungan di antara keduanya.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan

dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan mengenai

perbankan syariah yang menarik untuk diteliti lebih lanjut

3. Bagi Perbankan Syariah, Bank Indonesia, dan Pemerintah

Page 25: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

25

Memberikan informasi tentang kinerja (tingkat produktivitas dan efisiensi)

bank syariah di Indonesia, serta membantu pemerintah dalam mengambil

kebijakan

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam menginvestasikan dana di bank syariah

D. Sistematika Penulisan

Secara garis besar terdapat 5 (lima) bab dengan sub bab. Agar dapat

menggambarkan dengan jelas penelitian yang tertulis berikut sistematika

penulisan secara lengkap:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tinjauan pustaka tentang hal-hal yang dibahas meliputi teori

mengenai produktivitas dan efisiensi serta pengukurannya, karakteristik bank

syariah di Indonesia, konsep pengelolaan dana bank syariah dan kajian

penelitian terdahulu.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, objek; sumber data;

populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional,

metode analisis yang digunakan serta kerangka pemikiran.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 26: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

26

Berisi data penelitian mengenai perhitungan yang diperoleh dalam penelitian,

sehingga hasil yang didapat dapat dilakukan pembahasan guna mendapatkan

kesimpulan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan

permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran sesuai dengan

permasalahan yang diteliti.

Page 27: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah

Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah bank

yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS). Secara umum, Bank Syariah dapat didefinisikan sebagai lembaga

keuangan yang memiliki fungsi perantara (intermediary) dalam penghimpunan dan

penyaluran dana masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam

pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and

Auditing Organization for Islamic Financial Institution) terdapat beberapa fungsi

dan peranan bank syariah di antaranya:1

1. Manajer invesstasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah

2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun

dana nasabah yang dipercayakan kepadanya

3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat

melakukan fungsi intermedisinya sebagaimana mestinya

4. Pelaksanaan kegiatan sosial, selain fungsi intermediasi, bank syariah juga wajib

mengelola dana zakat serta dana-dana sosial lainnya

5. Bank syariah juga mempunyai tujuan di antaranya

6. Memberikan arahan kemada umat untuk bermuamalat secara islami, khususnya

perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik muamalat yang tidak sesuai

1 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT. Era Adicitra

Intermedia, 2011), hlm. 297-298.

Page 28: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

28

dengan prinsip-prinsip syariah, seperti praktik riba dan sejenisnya, serta

melakukan perdagangan dengan unsur gharar yang dapat menimbulkan akibat

negatif bagi ekonomi rakyat.

7. Kegiatan investasi bank syariah memiliki tujuan untuk menciptakan keadilan

pendapatan agar terhindar dari kesenjangan antara pemilik modal dan peminjam

dana

8. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan mengarahkannya pada

kegiatan usaha yang produktif

9. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan dengan melakukan pembinaan-

pembinaan kepada masyarakat

10. Untuk ketergantungan umat islam terhadap bank konvensional yang

menggunakan sistem bunga

Adapun beberapa karakteristik bank syriah yang mendasar menurut M.

Syafi’I Antonio sebagai berikut:2

1. Akad dan aspek legalitas

Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak

lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai

dengan prinsip syariah. Setiap akad dalam perbankan syariah harus memenuhi

ketentuan akad sebagai berikut:

Rukun, adanya penjual, pembeli, barang, harga dan akad (ijab qabul)

Syarat, barang dan jasa harus halal dan dalam kepemilikan penuh, harga barang

dan jasa harus jelas, serta tempat jualbeli harus jelas

2 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, hlm. 308-310.

Page 29: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

29

2. Lembaga penyelesai sengketa

Lembaga khusus yang mengatur hukum materi dan atau berdasarkan prinsip

syariah dikenal dengan nama Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas)

3. Struktur organisasi

Terdapatnya Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur organisasi bank

syariah yang bertugas untuk mengawasi operasional bank agar produk-produknya

sesuai dengan prinsip syariah

4. Bisnis dan usaha yang dibiayai

Bisnis dan usaha yang sesuai dengan prinsip syariah

5. Lingkungan kerja corporate culture

Lingkungan kerja bank syariah juga memiliki lingkungan kerja yang sejalan

dengan syariah

Selain itu, kegiatan bank syariah sama halnya dengan bank konvensional,

hanya saja kegiatan bank syariah dibatasi dengan prinsip-prinsip syariah, baik dari

kegiatan funding, financing, service maupun dalam investasi dengan pasar modal.

Berikut adalah pembagian produk dan jasa bank syariah:3

1. Produk penghimpunan dana (funding), penghimpunan dana di bank syariah

dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang

diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi‟ah,

mudharabah serta satu akad pelengkap wakalah.

2. Produk penyaluran dana (financing), dalam menyalurkan dananya kepada

nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi dalam empat

3Adi Warman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 97-112.

Page 30: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

30

katagori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Ba‟i), transaksi jual beli dapat dibedakan

berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barang, diantaranya:

pembiayaan Murabahah, pembiayaan Salam dan Istishna‟.

b. Prinsip sewa (Ijarah), terdapat prinsip ijarah yang objeknya berupa barang dan

prinsip IMBT (Ijarah Muntahhiyah Bittamlik) sewa yang diikuti perpindahan

kepemilikan.

c. Prinsip bagi hasil (Syirkah), produk pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil

adalah pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah.

d. Akad pelengkap, akad ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, melainkan

mempermudah pelaksanaan pembiayaan seperti, Hiwalah (alih hutang piutang),

Rahn (gadai), Qard (pinjaman uang), Wakalah (pemberian kuasa), dan Kafalah

(garansi bank).

3. Produk jasa (service), bank syariah dapat melakukan pelayanan jasa kepada

nasabah dengan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Produk jasa yang

dilakukan berupa sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa) berupa

penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana adminitrasi

dokumen (custodian).

B. Produktivitas dan Efisiensi

1. Konsep Produktivitas dan efisiensi

Menurut Rahardja dan Manurung (2008)4, dalam aktivitas produksinya

produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan

4 Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &

Makroekonomi) Edisi Ketiga, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2008), Hlm. 97-119.

Page 31: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

31

jasa. Hubungan matematis penggunaan faktor produksi yang menghasilkan output

maksimum disebut fungsi produksi, seperti di bawah ini.

Q = f(K, L) ………………………………………………………… (1.1)

Di mana: Q = tingkat output

K = barang modal

L = tenaga kerja

Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan

dari penggunaan total faktor produksi. Produksi Marginal (marginal product)

adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor

produksi. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang

dihasilkan per unit faktor produksi.

TP = f(K, L) …………………………………………………………. (1.2)

Di mana: TP = produksi total

K = barang modal

L = tenaga kerja

Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi

nilainya sama dengan nol. Turunan pertama TP adalah MP (persamaan 1.3), maka

TP maksimum pada saat MP sama dengan nol.

MP = TP’ =

…………………………………………….………. (1.3)

Di mana: MP = produksi marginal

Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP

sudah < 0, penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Penurunan

nilai MP merupakan indikasi telah terjadinya hukum Penambahan Hasil Yang

Page 32: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

32

Semakin Menurun atau the Law of Diminishing Return (LDR).

AP =

…………………….……………………………………….. (1.4)

Di mana AP = produksi rata-rata

AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’ = 0).

Dengan penjelasan matematis, AP maksimum tercapai pada saat AP = MP, dan

MP akan memotong AP pada saat nilai AP maksimum.

Grafik 2. 1 Kurva TP, MP dan AP

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Pada tahap I, penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total

maupun produksi rata-rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja

masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Perusahaan

rugi jika berhenti produksi pada tahap ini (slop kurva TP meningkat tajam).

Pada tahap II, karena berlakunya LDR, baik produksi marginal maupun

Page 33: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

33

produksi rata-rata mengalami penurunan. Namun demikian nilai keduanya masih

positif. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai

mencapai nilai maksimum (slop kurva TP sejajar dengan sumbu horizontal).

Pada tahap III, perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi, karena

penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan

mengalami kerugian (slop kurva TP negatif).

Dengan demikian, perusahaan sebaiknya berproduksi di tahap II. Secara

matematis perusahaan akan berhenti menambah tenaga kerja pada saat tambahan

biaya (marginal cost) yang harus dibayar adalah sama dengan tambahan

pendapatan (marginal revenue) yang diterima. Jika tambahan biaya masih lebih

kecil dari tambahan pendapatan, perusahaan akan menambahkan tenaga kerja.

Begitu sebaliknya. Tambahan biaya dalam hal ini adalah upah (wage) tenaga

kerja. Tambahan pendapatan adalah produksi marginal dikalikan harga jual

barang. Jika upah, dinotasikan sebagai W, sedangkan harga jual barang adalah P,

maka alokasi tenaga kerja (faktor produksi) dianggap efisien bila:

W = MP (P) …………………………………………………………. (1.5)

Kemajuan teknologi dapat membuat produktivitas meningkat. Secara

grafis dapat digambarkan dengan semakin luasnya bidang yang dibatasi kurva TP.

Pada grafik 2.2, akibat kemajuan teknologi, luas kurva TP3 > TP2 > TP1. Artinya

jumlah output yang dihasilkan per unit faktor produksi semakin besar. Dari grafik

2.2 tampak bahwa:

Page 34: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

34

Grafik 2. 2 Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Output

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Bila nilai AP meningkat karena mesinnya modern, belum berarti efisiensi

meningkat. Studi empiris yang dilakukan dua puluh tahun terakhir ini

menunjukkan bahwa ada yang lebih penting dari sekedar memodernisasi mesin.

Yaitu modernisasi sumber daya manusia (SDM), terutama dengan mengubah cara

berpikir dan sikap hidup. Dengan modernisasi SDM, kemajuan teknologi akan

meresap ke dalam diri manusia (embodied technology) dan mendorong

peningkatan efisiensi. Paul Krugman (dalam Rahardja dan Manurung, 2008)

mengusulkan TFP (Total Factor Productivity) sebagai ukuran efisiensi. Pada

prinsipnya metode ini memisahkan pengaruh barang modal, teknologi dan SDM

terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari pemisahan tersebut akan terlihat apakah ada

kemajuan efisiensi yang signifikan. Angka pertumbuhan TFP yang besar

mengindikasikan perkembangan efisiensi yang semakin signifikan.

Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat

dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya

mempunyai hubungan yang terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya

Page 35: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

35

produksi akan makin rendah. Begitu juga sebaliknya. Dalam jangka panjang,

perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibanding dalam

jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya

produksi, sehingga setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola

pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka

panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala hasil menaik” (increasing return to

scale atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi.

Sebaliknya dengan perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return

to scale atau DRS).

Jika penambahan faktor produksi sebanyak satu unit menyebabkan output

meningkat lebih dari satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil

Menaik (increasing return to scale atau IRS).

Grafik 2. 3 Skala Hasil Menaik (increasing return to scale)

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Grafik 2.3 menunjukkan bila penggunaan teknologi dan tenaga kerja

dilipatgandakan (K1 ke K2), output meningkat lebih dari dua kali lipat. Pencapaian

hasil ini dimungkinkan antara lain karena kemampuan manajemen dalam

Page 36: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

36

menangani produksi skala bersar, ada sinerji antara mesin dan tenaga kerja

(embodied technology).

Jika pelipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali

lipat juga, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Konstan (Constant

Return to Scale), seperti pada grafik 2.4.

Grafik 2. 4 Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale)

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Jika penambahan satu unit faktor produksi menyebabkan output bertambah

kurang dari satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Menurun

(Decreasing Return to Scale) seprti pada grafik 2.5. penjelasannya adalah

kebalikan dari Skala Hasil Menaik.

Page 37: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

37

Grafik 2. 5 Skala Hasil Menurun (Decreasing Return to Scale)

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Dalam mencapai keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip

efisiensi, yaitu maksimalisasi output atau minimalisasi biaya. Prinsip

maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan,

dicapai output maksimum (grafik 2.6.a). Prinsip minimalisasi biaya menyatakan

target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum (grafik

2.6.b).

Grafik 2. 6 Prinsip Efisiensi

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Page 38: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

38

2. Pengukuran Produktivitas pada Lembaga Keuangan

Terdapat tiga alternatif untuk mengukur perubahan produktivitas yaitu,5

Fisher Index, Tornqvist Index dan Malmquist Index. Menurut Gua et al.6 Tornqvist

Index sangat tepat untuk teknologi yang tranlog, artinya dapat menghitung

nonparametrik, dalam arti tidak perlu memperkirakan parameter teknologi. Dalam

bentuk aslinya, Tornqvist Index tidak memungkinkan untuk menggambungkan

pertumbuhan produktivitas menjadi perubahan dalam kinerja dan perubahan

teknologi, karena Tornqvist Index menganggap bahwa produksi selalu efisien.

Malmquist Index memiliki tiga keunggulan utama jika dibandingkan dengan

Fisher dan Tornqvist Index di antaranya, pertama tidak memerlukan maksimalisasi

keuntungan atau asumsi minimalisasi biaya, kedua tidak memerlukan informasi

tentang harga input dan output, ketiga jika peneliti memiliki data panel, maka dapat

dilakukan perubahan produktivitas menjadi dua komponen, yaitu perubahan teknis

efisiensi dan perubahan teknis. Kerugian utamanya adalah keharusan untuk

menghitung fungsi jarak. Namun, teknik Data Envelopment Analysis (DEA) dapat

digunakan untuk memecahkan masalah ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan non-parametrik yaitu, Data

Envelopment Analysis (DEA) untuk memperkirakan berbagai komponen Malmquist

Index seperti, perubahan efisiensi, perubahan teknis, perubahan efisiensi murni dan

perubahan skala bank syariah di Indonesia. Metode ini dikembangkan oleh Charnes

et al (1978) yang merupakan teknik pemrograman berbasis linear yang disebut

5 Yasushi SuzukI, Efficiency and Productivity Change of The Indonesian Commercial

Banks, Ritsumeikan Asia Pacific University, 2011. hlm, 11. 6 Rolf Fare, Shawna Grosskopf, Mary Norris, and Zhongyang Zhang, Productivity

Growth, Technical Progress, and Efficiency Change in Industrialized Countries, Vol. 84 No.1,

1994. hlm. 68.

Page 39: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

39

sebagai analisis perbatasan dan juga merupakan teknik pengukuran kinerja yang

dapat digunakan untuk menganalisis efisiensi relatif dari unit produktif yang

memiliki beberapa input dan output. DEA adalah suatu metodologi untuk memeriksa

efisiensi relatif dengan dipilihnya beberapa input dan output data yang disebut

sebagai unit pengambilan keputusan (DMU). Dari data yang tersedia, DEA

mengidentifikasi unit efisien relatif yang menentukan perbatasan efisiensi dan

terletak pada kurva dan mengevaluasi efisien unit lain yang terletak di bawah kurva

perbatasan. Malmquist Total Factor Productivity menghitung perubahan dalam

produktivitas antara dua titik dengan memperkirakan jarak masing-masing titik yang

berhubungan dengan teknologi yang sama.

Malmquist Total Factor Productivity yang berorientasi output merubah

produktivitas periode dasar (t) dan periode berikutnya (t + 1) yang didefinisikan

sebagai:

M (yt, xt, yt+1, xt+1) = [

]

(1)

Sebuah nilai (M) lebih besar daripada satu menyiratkan pertumbuhan positif

pertumbuhan total faktor produktivitas (TFP) dari periode (t) untuk periode (t + 1),

jika tidak, nilai "M" kurang dari satu menunjukkan penurunan TFP. Persamaan (1)

merupakan rata-rata geometris dari dua indeks TFP dan indeks pertama dihitung

sehubungan dengan periode teknologi "t", sedangkan indeks kedua dievaluasi

sehubungan dengan periode "t + 1" teknologi.

Salah satu keuntungan dari Malmquist Index adalah dapat memungkinkan

membedakan antara perubahan teknologi dan perubahan efisiensi teknis. perubahan

teknologi diwakili oleh pergeseran perbatasan produksi dan perubahan efisiensi

Page 40: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

40

teknis diwakili oleh gerakan perusahaan terhadap kurva perbatasan. Ukuran skor

efisiensi teknis harus antara 0 dan 1. Dengan demikian, nilai perubahan efisiensi

teknis lebih besar dari satu mencerminkan pergerakan unit yang tidak efisien

khususnya terhadap skala hasil konstan perbatasan, dan ditafsirkan sebagai

peningkatan efisiensi. Sebaliknya, nilai indeks ini kurang dari satu dijelaskan sebagai

penurunan efisiensi. Demikian pula, nilai perubahan teknis lebih besar dari satu

berarti kemajuan teknologi atau perluasan perbatasan dan jika nilai kurang dari satu

merupakan kemunduran teknologi atau kontraksi perbatasan.

Menurut Fare et al. (1993) persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Perubahan indeks TFP =

Dengan demikian, perubahan indeks Total Factor Productivity (TFP) =

{perubahan Efisiensi} X {Perubahan teknologi} dan dapat dibagi menjadi dua

komponen seperti perubahan teknologi dan perubahan efisiensi teknis dan

diilustrasikan sebagai:

Indeks Perubahan Teknologi = (3)

Dan Indeks Perubahan Efisiensi = (4)

Perubahan efisiensi teknis dapat lebih dibagi menjadi dua, yaitu Perubahan

Efisiensi Teknis Murni dimana efisiensi teknis catching-up terhadap various return

to scale (VRS) perbatasan teknologi, dan Perubahan Efisiensi Skala yang cenderung

bergerak di sepanjang batas atau unit teknis murni tidak efisien dalam mengubah

posisi dengan menjauh dari teknologi yang diperkirakan. Dengan demikian,

Page 41: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

41

Perubahan Efisiensi Teknis adalah hasil dari perubahan efisiensi teknis murni

(PECH) dan perubahan efisiensi skala (SECH) dan dapat ditunjukkan sebagai

berikut:

Indeks PECH = (5)

Dan Index SECH = (6)

Sehingga, Perubahan Total factor Productivity (TFP) = Perubahan Teknologi *

Perubahan Efisiensi Teknis Murni * Perubahan Efisiensi Skala.

3. Konsep Produktivitas dalam Islam

Kegiatan produksi merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sangat

menunjang selain kegiatan konsumsi. Kegiatan ini ini merupakan satu mata rantai

yang saling berkaitan dan tidak dapat saling melepaskan. Jika dalam konsep

ekonomi Islam tujuan konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa untuk

mendapatkan maslahah, maka produsen dalam memproduksi barang dan jasa

bertujuan yang dapat memberikan maslahah. Jadi, baik produsen dan konsumen

memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai maslahah yang optimum.

Taqiyuddin an-Nabhani7 memberikan pemahaman tentang “produksi”

dengan memakai kata “istishna‟” untuk mengartikan produksi dalam bahasa Arab.

An Nabhani dalam bukunya an-Nidzam al-Iqtishadi fi al-Islam memahami produksi

itu sebagai suatu yang mubah dan jelas berdasarkan as-Sunah. Sebab, Rasulullah

SAW pernah membuat cincin. Diriwayatkan dari Anas yang mengatakan “Nabi

7 M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan

Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.

151.

Page 42: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

42

SAW telah membuat cincin.” (HR. Imam Bukhari).

Di dalam QS. Al-Jumuah: 10 merupakan perintah untuk bekerja atau

berproduksi.

اذكروا للاه ن فهضله للاه وه غوا مه ابته وه روافهى الهرضه لوۃ فهانتهشه يهته الص اقضه فهاهذه

لكم تفلهحونه ثهيرا لعه كه

Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu dibumi; carilah

karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung (QS. Al-

Jumuah: 10).

Adapun tujuan produksi dalam ekonomi Islam yaitu:8

a. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat

Dalam konsep maslahah, salah satu formulanya adalah harus memenuhi

unsur manfaat. Barang dan jasa yang dihasilkan harus memiliki manfaat riil bagi

kehidupan bukan sekedar memberikan kepuasan maksimum saja.

b. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya

Konsumen sering kali tidak mengetahui apa yang dibutuhkannya dimasa

depan, sehingga produsen harus mampu menjadi sosok yang kreatif, proaktif, dan

inovatif dalam menemukan barang dan jasa apa yang menjadi kebutuhan manusia

dan memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Menyiapkan persediaan barang/jasa di masa depan

Proodusen harus memiliki sikap proaktif berorientasi ke depan, dengan

memproduksi barang-barang yang tidak bertentangan dengan syariat maupun barang

8 M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan

Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional,, hlm. 152.

Page 43: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

43

yang memiliki manfaat riil kepada umat dan mengembankan produk tersebut untuk

kemaslahatan umat di masa depan. Selain itu, produsen muslim juga harus

melakukan riset dan penegmbangan untuk menjaga efisiensi dalam pengelolaan

sumber daya ekonomi serta mencari teknologi yang ramah lingkungan.

d. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah

Tujuan lain produksi dalam Islam adalah mendapatkan berkah yang secara

fisik belum tentu dirasakan oleh produsen itu sendiri, sebab produksi tidak akan

selalu menghasilkan keuntungan materiil, namun harus mampu memberikan

keuntungan bagi orang lain dan agama.

Semua tujuan yang telah diuraikan di atas sesuai dengan QS. An-Nur: 37-38

yang menjelaskan faktor keberkahan dari kegiatan produksi-konsumsi.

كوۃه يخافون اهيتآءه الز لوۃه وه اهقهامه الص للاه وه كره ن ذه يع عه به له ۃ و اره ت تهجه مل يهه لهه ال جه ره

يدهم زه يه لوا وه مه اعه نه مه هم للا اهحسه يه ار لهيهجزه الهبصه قهلب فهيهه القلوب وه ته وماته يه

اب حهسه يره آء بهغه ن يشه رزق مه للا يه لهه فهض وه ن م

Orang yang tidak dilalaikan dengan perdangan dan jual beli dari mengingat

Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. mereka takut kepada hari ketika

hati dan penglihatan menjadi guncang (hari kiamat). (Mereka melakukan itu) agar

Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang

mereka telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada

mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa

batas. (QS. An-Nur: 37-38).

Page 44: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

44

Mengacu pada pemikiran Asy-Syaitibi,9 bahwa kebutuhan dasar manusia

harus mencakup lima hal, yaitu terjaganya kehidupan beragama (ad-din),

terpeliharanya jiwa (an-nafs), terjaminnya berkreasi dan berpikir (al-„aql),

terpenuhinya kebutuhan materi (al-mal), dan keberlangsungan meneruskan

keturunan (an-nasl). Maka orientasi untuk melakukan produksi adalah tindakan yang

seharusnya dilakukan setiap pelaku ekonomi muslim dan mengarah pada kegiatan

produksi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang lima tersebut. Maka

orientasi dalam proses produksi memiliki aspek yang universal dan berdimensi

spiritual.

4. Pengukuran Efisiensi pada Lembaga Keuangan

Menurut Yildirim (2015)10

, analisis efisiensi adalah alat administrasi penting

bagi bank yang digunakan untuk menentukan tingkat pemanfaatan input untuk

menghasilkan output.

Konsep efisiensi pertama kali diperkenalkan oleh Farrel (1957)11

yang

merupakan lanjutan dari model yang diajukan Debreu (1951) dan Koopmans (1951).

Menurut Farrel efisiensi perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu Efisiensi

Teknis (technical efficiency) yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

mencapai ouput semaksimal mungkin dari jumlah input. Sedangkan Efisiensi

Alokatif (allocative efficiency) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menggunakan input dengan proporsi seoptimal mungkin pada tingkat harga input

9 M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan

Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional,, hlm. 155. 10

Ismail Yildirim, Financial Efficiency Analysis in Islamic Banks: Turkey and Malaysia

Models, Journal of Economic Finance and Accounting Vol. 2 Issue. 3, 2015, hlm. 290. 11

Zaenal Abidin dan Endri, Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 11 No. 1,

2009, hlm. 22.

Page 45: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

45

tertentu.

Menurut Abidin dan Endri (2009), konsep efisiensi dapat dilihat dari sisi

input (input-oriented) maupun dari sisi ouput (output-oriented). Pendekatan input-

oriented merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan input secara

efisien dalam menghasilkan ouput yang lebih banyak atau seberapa banyak input

yang akan dikurangi tanpa merubah jumlah output yang dihasilkan. Sedangkan

pendekatan output-oriented merupakan perbandingan antara biaya di semua level

output dengan biaya optimum atau seberapa banyak output yang dapat ditingkatkan

secara proporsional tanpa merubah jumlah input.

First Stage

Menurut Abidin (2007)12

, merujuk pada (Oral dan Yolalan, 1990; Berger dan

Humphrey, 1992), penilaian efisiensi tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi

secara penuh dengan memperhitungkan seluruh output dan input. Atas dasar tersebut

pengukuran efisiensi dan produktivitas dapat digunakan dengan analisis parametrik

seperti Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan analisis non-parametrik seperti Data

Envelopment Analysis (DEA). Analisis SFA pertama kali diperkenalkan oleh Aigner

et al. (1997), sedangkan analisis DEA pengembangan dari matematika linier

programming yang diperkenalkan oleh Charnes et al. (1978). Terdapat perbedaan

pada kedua analisis tersebut, pada pendekatan SFA memasukkan random eror pada

frontier, sedangkan pada pendekatan DEA tidak memasukkan random eror. Sebagai

konsekuensinya, pendekatan DEA tidak dapat memperhitungkan variabel makro.

Adapun kelebihan DEA adalah dapat mengindentifikasi input atau output suatu bank

12

Zaenal Abidin, Kinerja Efisiensi pada Bank Umum, Proceeding PESAT Vol. 2, 2007,

hlm. A114.

Page 46: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

46

yang digunakan sebagai referensi untuk membantu mencari penyebab dan jalan

keluar dari sumber inefisiensi suatu bank. Formula DEA dimulai dari formula

sederhana yang ada di linear programming yaitu sebagai berikut:

Maksimal (1)

Subjek untuk untuk j = 1 … n

VI ≥ 0 untuk i = 1 … m, dan ur ≥ 0 untuk r = 1 … s

Dimana:

hj = nilai efisiensi bank j

r = output

i = input

ur = bobot output r yang dihasilkan oleh bank j

yrj = jumlah output r yang dihasilkan oleh bank, dihitung dari r = 1 hingga s

vi = bobot input i yang dihasilkan oleh bank j

xij = jumlah input I yang dihasilkan oleh bank, dihitung dari i = 1 hingga m

Namun, Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) merubah rumus di atas ke

dalam masalah pemrograman linear berikut (Ataullah, Cockerill dan Le dalam Alkeil

(2012))13

:

13

Ahmad M. Abu Alkeil, dkk, Comparison of Efficiency And Productivity Change of

Islamic and Conventional Banks: Evidence From Europe and Muslim-Majority Countries?, The

Journal of Applied Business Research Vol. 28 No. 6, 2012, hlm. 1390.

Page 47: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

47

(2)

(3)

Dimana ɛ adalah angka positif agar semua input dan output memiliki bobot

yang positif. Ketika ho = 1 maka DMUo efisien, begitu pun sebaliknya. Namun, jika

input yang digunakan tidak efektif, maka akan terjadi input slack (kelebihan input),

begitu pun dengan output. Slack merupakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk

membuat sebuah unit yang tidak efisien menjadi efisien, sehingga semua input slack

dan output slack harus sama dengan nol. Perbaikan ini dilakukan dalam bentuk

peningkatan/penurunan input atau output.

Dalam DEA Multi Stage terdapat dua pendekatan scale yaitu:

a. Constant Return to Scale

Model Constant Return to Scale (CCR) merupakan model dasar DEA

yang membawa implikasi pada bentuk effisient set yang linier. Model Constant

Return to Scale dikembangkan oleh Climes, Cooper dan Rhodes (model CCR),

model ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output

adalah sama. Artinya, jika ada tambahan input sebesar x kali, maka output akan

meningkat sebesar x kali juga. Asumsi lain yang digunakan dalam model ini

adalah bahwa setiap perusahaan atau unit pembuatan keputusan (UPK) beroperasi

pada skala yang optimal. Adapun rumusan DEA CRS adalah sebagai berikut:

Page 48: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

48

Min θλ θ,

St –yi + Yλ≥0,

Θxi - Xλ≥ 0

λ ≥ 0

b. Variable Return to Scale

Model ini dikembangkan oleh BBC (Banker, Charnes Cooper) pada tahun 1984

dan merupakan pengembangan dari model CCR. Model ini beranggapan bahwa

perusahaan tidak atau belum beroperasi pada skala yang optimal, asumsi dari

model ini adalah bahwa rasio antara penambahan input dan output tidak sama

(Variable return to scale). Artinya, penambahan input sebesar x kali tidak akan

menyebabkan output meningkat sebesaar x kali, bisa lebih kecil atau lebih besar

dari x kali. Adapun rumusan DEA VRS adalah sebagai berikut:

Max φλ φ,

St –φyi + Yλ≥0,

xi - Xλ≥ 0

N1’λ = 1

λ ≥ 0

Menurut Hadad et.al. (2003)14

, konsep-konsep yang digunakan untuk

mendefinisikan hubungan input-output dalam tingkah laku dari institusi financial

adalah:

a. Pendekatan Penghasilan/Produksi (The Production Approach), menganggap

Lembaga Keuangan sebagai produsen dari akun deposit (deposit accounts) and

14

Mualiaman D. Hadad, dkk, Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia :

Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA), 2003, hlm. 3.

Page 49: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

49

kredit pinjaman (loans), kemudian output didefinisikan sebagai jumlah dari

akun-akun tersebut atau dari transaksi-transaksi yang terkait. Sedangkan input

dihitung sebagai jumlah dari tenaga kerja, pengeluaran modal pada aset-aset

tetap (fixed assets) and material lainnya.

b. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach), merubah dan

mentransfer aset-aset finansial dari unit-unit surplus menjadi unit-unit defisit.

Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga kerja dan modal dan

pembayaran bunga pada deposit, dengan output yang diukur dalam bentuk kredit

pinjaman (loans) dan investasi finansial (financial investments).

c. Pendekatan Aset (The Asset Approach), memvisualisasikan fungsi primer sebuah

institusi finansial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans); dekat sekali dengan

pendekatan intermediasi, dimana output benar-benar didefinisikan dalam bentuk

aset-aset.

Second Stage

Metode Tobit mengasumsikan bahwa variabel-variabel bebas tidak terbatas

nilainya (non-censured); hanya variabel tidak bebas yang censured; semua variabel

(baik bebas maupun tidak bebas) diukur dengan benar; tidak ada autocorrelation;

tidak ada heteroscedascity; tidak ada multikolinearitas yang sempurna; dan model

matematis yang digunakan menjadi tepat. Dalam penggunaan metode analisis regresi

untuk penelitian bidang sosial dan ekonomi, banyak ditemui struktur data dimana

variabel responnya mempunyai nilai nol untuk sebagian observasi, sedangkan untuk

sebagian observasi lainnya mempunyai nilai tertentu yang bervariasi. Struktur data

seperti ini dinamakan data tersensor (censored data). Model standar Tobit dapat

Page 50: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

50

didefinisikan untuk observasi (bank) sebagai berikut:15

Dalam model Tobit terdapat tambahan informasi koefisiens skala (SCALE)

yaitu faktor skala yang akan diestimasi σ. Faktor skala ini dapat digunakan untuk

mengestimasi standar deviasi dari residual.

Fungi Likelihood (L) dimaksimum (maximum likelihood) untuk mengestimasi

parameter β dan σ yang didasarkan atas observasi (bank) yi dan xi:

5. Konsep Efisiensi dalam Islam

Menurut Ali dan Ascarya (2010)16

, dalam Islam tidak dikenal istilah

efisiensi, namun tujuan efisiensi mencapai keuntungan optimal tertuang dalam

perwujudan hasil usaha yang optimal (kerja keras) untuk menghasilkan sesuatu

secara optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan etika syariah. Kemudian,

15

Endri, Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi Two-Stage

DEA, STEI TAZKIA, 2011, hlm. 17. 16

M.Mahbubi Ali dan Ascarya, Analisis Efisiensi Baitul Maal Wat Tamwil dengan

Pendekatan Two Stage DEA (Studi Kasus Kantor Cabang BMT MMU dan BMT UGT Sidogiri),

Jurnal TAZKIA Vol 5 No. 2, 2010, hlm. 113.

Page 51: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

51

keseimbangan juga berarti mewujudkan value added, produsen harus

memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Untuk itu Islam memberikan

beberapa batasan, di antaranya:

a. Memanfaatkan potensi sumber daya alam

كم فهيهها … ره عمه استه وه نه الهرضه اهكم م اهنشه … هوه

“… Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu

pemakmurnya … “(QS Huud:61).

Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja memakmurkan bumi dan memanfaatkan

seluruh potensi sumber daya alam.

b. Spesialisasi kerja

Dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun, menurutnya konsep spesialisasi kerja

terjadi karena jumlah penduduk yang semakin besar, sehingga akan memperbesar

surplus dan perdagangan internasional. Konsep spesialisasi kerja akan tergantung

pada perbedaan keahlian dan keterampilan dibandingkan dengan sumber daya alam

yang dimiliki. Dijelaskan dalam hadist Nabi SAW tentang konsep itqan dan ihsan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan pekerjaan

(berproduksi) dengan cermat dan tekun (itqan)”. (HR. Thabrani).

c. Larangan Riba

Pengharaman riba (bunga) merupakan salah satu Islam mewujudkan efisiensi

dengan cara minimalisis biaya produksi sehingga biaya produksi akan lebih rendah

(efisien). Firman Allah SWT:

بوا … مه الر ر حه يعه وه ل للا البه اهحه … وه

Page 52: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

52

“… Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba …” (QS.

Baqarah:275).

d. Larangan israf dan tabdzir dalam produksi

Menurut Al-Mawardi dalam Kantakji, israf adalah kesalahan menggunakan

takaran yang tepat, sedangkan tabzir adalah kebodohan dalam menggunakan alokasi

yang tepat. Firman Allah SWT:

لهفا اكله رعه مخته الز النخله وه عروشت و مه يره غه عروشت و نت م اهجه ي اهنشه الذه هوه وه

ره آ اهثمه ه اهذه ره مه ن ثه ابهه كلوامه شه يره مته غه ابهها و شه انه مته م الر يتونه وه الز وه

فهينه يحهب المسره ه له فوا اهن تسره له وه ه اده صه ومه حه قه يه اتواحه وه

“Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak

merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima

yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya

apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya,

tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-An’am: 141).

C. Kajian Terdahulu

Penelitian untuk mengukur tingkat produktivitas dan efisiensi pada

perbankan telah banyak dilakukan, baik melalui metode parametrik maupun non

parametrik. Firdaus dan Hosen (2013)17

, meneliti tentang Efisiensi Bank Umum

Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis.

Penelitian ini membandingkan pengukuran tingkat efisiensi perbankan Indonesia

17

Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum

Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, (Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Oktober 2013).

Page 53: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

53

dengan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA) dengan metode

CAELS. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung tingkat efisiensi perbankan di

Indonesia dengan objek kajian meliputi sepuluh Bank Umum Syariah (BUS)

selama kuartal II Tahun 2010 sampai kuartal IV Tahun 2012. Variabel input yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi dana pihak ketiga atau DPK, total aset,

dan biaya tenaga kerja. Sementara itu, variabel Output yang digunakan adalah

pembiayaan dan pendapatan operasional. Variabel terikat skor hasil pengukuran

DEA. Sementara variabel bebas yang digunakan adalah aset, jumlah cabang bank,

ROA, ROE,CAR, dan NPF. Hasil dari penelitian tersebut diperoleh secara umum

tingkat efisiensi 10 (sepuluh) Bank Umum Syariah memiliki trend yang fluktuatif

selama waktu penelitian. Bank Muamalat Indonesia memiliki tingkat efisiensi rata-

rata yang paling tinggi dengan score 93,82 dan Bank Victoria Syariah dengan rata-

rata tingkat efisiensi paling rendah dengan score 72.12. Model Tobit disimpulkan

bahwa variabel Cabang Bank, Non-Performing Financing (NPF), dan Capital

Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat

efisiensi bank. Sedangkan pada variabel Aset, Retun On Asset (ROA) dan Return

On Equity (ROE) memiliki pengaruh positif dan signifikan. Perbandingan

pengukuran efisiensi antara metode DEA dengan pengukuran kinerja dengan

CAELS (menggunakan uji beda Wilcoxon Signed Rank Tests) menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan diantara kedua metode tersebut.

Afrisal meneliti tentang Analisis Determinan Efisiensi Bank Syariah di

Indonesia Berdasarkan DEA dengan objek kajian pada 33 Bank (BUS & UUS)

Page 54: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

54

periode 2011-2013.18

Penelitian ini menggunakan metode Two Stage DEA yang

dilanjutkan dengan Uji Multikolinearitas; Uji Likelihood Ratio/ F-Stat; Uji

Goodness of Fit; Uji Z. variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

variabel dependen efisiensi teknis DEA VRS; variabel independen SIZE, CAR,

ROA, NPL penentuan variabel input dan output pada penelitian ini menggunakan

pendekatan Value Added Approach, variabel inputnya Giro iB (Demand Deposits),

Tabungan iB (Saving Deposits), Deposito iB (Time Deposits), Modal disetor

(MDS) serta Dana Syirkah Temporer; variabel outputnya Mudharabah,

Musyarakah, Murabahah, Istishna, dan Ijarah. Hasil dari penelitian ini diperoleh

First Stage, periode 2011-2013 efisiensi mengalami fluktuatif yaitu dari 21 bank

syariah di tahun 2011 menjadi 19 bank pada 2012 dan naik menjadi 23 bank di

tahun 2013, efisiensi terendah 2011 BPD Sumatera Selatan 19,9%, 2012 BPD

Daerah Istimewa Yogyakarta 14,99%, 2013 BPD Daerah Istimewa Yogyakarta

10,89%. BPD Sumatera Selatan 2011 perlu mengurangi giro iB dan tabungan iB,

menambah mudharabah dan murabahah. 2012, BPD Daerah Istimewa Yogyakarta

meningkatkan mudharabah, musyarakah, dan murabahah. bank BNI syariah

mengurangi giro iB. 2013, BPD Daerah Istimewa Yogyakarta menambah

mudharabah, musyarakah, dan murabahah. BPD Daerah Istimewa Yogyakarta

mengurangi giro iB. Second Stage Anaylysis-Tobit Regressions, Uji

Multikolenearitas, korelasi kuat antar variabel independen dengan angka korelasi

melebihi 0,8. tidak terdapat masalah multikolinearitas karena tidak ada angka

korelasi melebihi 0,8. Uji Likelihood Ratio F-stat 95%, probabilita LR statistik

18

Reza Afrisal, Analisis Determinan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan

Data Envelopment Analysis (DEA).

Page 55: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

55

adalah 0,0004 berarti keempat variabel determinan secara serentak berpengaruh

signifikan terhadap efisiensi teknis. Uji Goodness of Fit, Pseudo R2sebagai ganti

R-Square 0,1460 atau 14,60%. Hal ini berarti 14,60% sisanya 85.40% dipengaruhi

oleh variabel lain. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Z), (SIZE) nilai

koefisien regresi positif 0,136. nilai probabilitas α: 5% (ρ < 0,05) yaitu sebesar

0,009.Variabel (CAR) koefisien regresi positif sebesar 1.16 dan tidak signifikan

probabilitas α: 5% (ρ ˂ 0,05) yaitu sebesar 0,119.(ROA) koefisien regresi positif

15,645 dan signifikan α: 5% (ρ > 0,05) yaitu sebesar 0,002. (NPF) memiliki nilai

koefisien regresi positif sebesar 4,88 dan tidak signifikan karena α: 5% (ρ < 0,05)

yaitu sebesar 0,432. SIZE Berpengaruh Positif terhadap Efisiensi Teknis Bank

Syariah, CAR Berpengaruh terhadap Efisiensi Teknis Bank Syariah, NPF tidak

berpengaruh terhadap Efisiensi Teknis Bank Syariah, ROA Berpengaruh Positif

terhadap Efisiensi Teknis Bank Syariah.

Endri (2011)19

, meneliti tentang Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan

Syariah Di Indonesia: Aplikasi Two-Stage Data Envelopment Analysis dengan

objek kajian pada 24 perbankan syariah di Indonesia selama periode 2008-2010.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Two-Stage

DEA dengan pendekatan intermediasi. Variabel yang digunakan meliputi variabel

output dari bank syariah terdiri dari Total Pembiayaan dan Total Pendapatan

Operasional, sementara variabel input terdiri dari Total Simpanan, Biaya Tenaga

kerja, dan Aktiva Tetap. Variabel dependen yang terdiri dari efisiensi teknis,

sedangkan Variabel independen, Total Aset (ASET), Bank Type (JENIS),

19

Endri, Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah Di Indonesia: Aplikasi Two-Stage

Data Envelopment Analysis, (STEI TAZKIA, 2011).

Page 56: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

56

Profitabilitas (ROA), Kecukupan Modal (CAR), Net Operating Income (NOI), dan

Kualitas Pembiayaan (NPF). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ke-24

Bank Syariah selama periode 2008-2010 masih belum efisien. Jika dibandingkan

kelompok bank syariah antara BUS dan UUS, menunjukkan bahwa tingkat

efisiensi BUS yang memiliki aset lebih besar jauh lebih tinggi dari UUS yang

memiliki aset lebih kecil. Metode Tobit menunjukkan bahwa faktor total aset, jenis

bank BUS atau UUS, net operating income, kualitas pembiayaan memiliki

pengaruh positif tetapi tidak signifikan. Sementara koefisien rasio kecukupan

modal memiliki pengaruh negatif tetapi juga tidak signifikan.

Mu’izzuddin and Isnurhadi (2013)20

meneliti tentang Efisiensi Perbankan

Syariah Di Indonesia; Two-Stage Data Envelopment Analysis Approach dengan

objek kajian pada Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI),

Bank Mega Syariah Indonesia, Bank BNI Syariah, and Bank BRI Syariah periode

2007-2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Two-Stage

Data Envelopment Analysis Approach. Variabel yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi variabel output berupa, Total Pembiayaan dan Total Pendapatan,

sedangkan variabel input berupa, Total Simpanan, Biaya Tenaga Kerja, dan Total

Aset. Variabel dependen terdiri dari overall technical efficiency sedangkan

variabel independen meliputi Size, Jenis Bank, ROA, CAR, NIM, NPF dan COST.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan metode DEA,

efisiensi tertinggi dicapai pada tahun 2007, dan kemudian ada peningkatan

efisiensi serta berdasarkan teknis, pada skala dan efisiensi keseluruhan 2010-2011

20

Mu’izzuddin and Isnurhadi, Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia; Two-Stage

Data Envelopment Analysis Approach, (Faculty of Economics, Sriwijaya Universiti, 2013).

Page 57: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

57

yaitu, 96,86% dalam efisiensi teknis pada tahun 2007, 96,69% pada tahun 2008,

94,43% pada tahun 2009, 93,32% pada tahun 2010 dan 93,72% pada tahun 2011.

Selanjutnya, tahap kedua tes menggunakan metode regresi Tobit. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ukuran memiliki dampak negatif pada kinerja sementara

biaya memiliki dampak positif. Selain itu, koefisien CAR dan ROA positif

signifikan, sementara NIM dan NPF menunjukkan tanda-tanda positif tetapi tidak

signifikan.

Soetanto dan Ricky21

meneliti tentang Efisiensi Teknis Bank Umum

Indonesia: Sebuh Penerapan Two-Stage DEA dengan objek penelitian pada 20

bank komersial domestik (4 BUMN bank and16 bank milik swasta) selama periode

2004-2009, sebanyak 120 observasi. Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan program DEA Frontier. Menggunakan pendekatan intermediasi

Sedangkan variabel input, kami menggunakan tiga input: simpanan nasabah, aset

tetap, dan jumlah karyawan dan tiga output: pinjaman, aktiva produktif lainnya

(terdiri dari surat berharga, deposito pada bank lain) dan pendapatan non-bunga.

Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa bank-bank komersial di Indonesia telah

mengalami peningkatan dalam efisiensi teknis (technical efficiency), rata-rata

sebesar 10.5%. Kemudian, hasil penelitian juga memberikan konfirmasi jika

perbankan nasional mengalami ketidakefisienan secara skala (scale inefficiency)

yang lebih besar dibandingkan dengan ketidakefisienan secara teknis murni (pure

technical efficiency). Dilihat dari kepemilikannya, bank-bank pemerintah

menunjukkan efisiensi yang sempurna selama periode penelitian dibandingkan

21

Tessa Vanina Soetanto and Ricky, Technical Efficiency of Indonesia Commercial

Bank: An Application of Two-Stage DEA, (Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13, No. 2,

September 2011: 107-116).

Page 58: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

58

dengan bank-bank swasta. Hasil terakhir yang didapat dari regresi Tobit

menunjukkan bahwa skala aset dan risiko likuiditas dapat membantu peningkatan

efisiensi bank, sedangkan kondisi yang sebaliknya terjadi untuk profitabilitas.

Benli dan Degirmen (2013)22

, meneliti tentang Penerapan Data

Envelopment Analysis Berbasis Malmquist Total Factor Productivity Index: Bukti

Empiris di Sektor Perbankan Turki. Objek penelitian ini terdiri dari 31 bank

deposito, yang semuanya adalah anggota dari Turkish Banking Sector (TBS) dan

Asosiasi Bank Turki (BAT). Penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi

untuk mencerminkan proses produksi bank, serta input oriented. Variabel dalam

penelitian ini memilih biaya deposito dan bunga sebagai input, dan kredit /

pinjaman dan pendapatan bunga sebagai output. Hasil dari penelitian ini bahwa

Turki dan Societe Generale menjadi bank dengan tingkat efisiensi teknis tertinggi.

Ziraat, Akbank dan Deutsche Bank adalah bank dengan tingkat efisiensi teknis

terendah. Selain itu, bank-bank dengan tingkat kemajuan teknologi yang tinggi

adalah Vakıf, Adabank dan WestLB AG. Ziraat dan Societe Generale merupakan

bank dengan kemajuan teknologi terendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa bank dengan tingkat pertumbuhan total produktivitas faktor tertinggi

adalah Vakıf, Adabank dan The Royal Bank. Bank ING mengalami peningkatkan

efisiensi teknis di tingkat optimal, dan Deutsche Bank mengalami penurunan

terbesar. Dalam hal perubahan teknologi, bank dengan kemajuan tertinggi adalah

Adabank sementara Eurobank Tekfen adalah salah satu yang mengalami

kemunduran terbesar. Sementara Societe Generale mengalami tingkat

22

Yasemin Keskin Benli and Suleyman Degirmen, The Aplication of Data Envelopment

Analysis Based Malmquist Total Factor Productivity Index: Empirical Evidence in Turkish

Banking Sector, (PANOECONOMICUS, January 2013).

Page 59: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

59

pertumbuhan total faktor produktivitas tertinggi sementara Deutsche terendah.

Turki (bank swasta) dan Societe Generale (bank asing) - bank yang tercatat

mengalami kenaikan tertinggi dalam hal efisiensi teknis sementara Ziraat (public

bank / negara), Akbank (bank swasta) dan Deutsche Bank (bank asing) mengalami

penurunan terbesar. Pada saat yang sama Ziraat dan Societe Generale mengalami

kemajuan teknologi terendah. berkat perubahan positif dalam teknologi, bank-bank

asing lebih efektif daripada kelompok lain dalam hal efisiensi teknis dan total

faktor produktivitas. Dalam hal kelompok, kelompok perbankan asing

mencerminkan respon lebih terhadap krisis karena bank-bank ini sudah sangat

responsif terhadap fluktuasi kecil dalam variabel ekonomi makro seperti tingkat

suku bunga, nilai tukar, tingkat inflasi, dll. Alasan penelitian ini membandingkan /

bank domestik nasional (kombinasi bank swasta dan negara atau masyarakat)

dengan bank-bank asing, karena memiliki rasio likuiditas yang lebih tinggi, risiko

suku bunga yang lebih rendah, dan rasio kecukupan modal yang lebih tinggi.

Selain itu, profil pelanggan mereka, manajemen keuangan, dan penggunaan

teknologi yang lebih berbeda dibandingkan dengan kelompok bank swasta dan

negara.

Afiatun dan Wiryono (2010)23

meneliti tentang Efisiensi dan Produktivitas

pada Bank Islam di Indonesia dengan menggunakan metode Data Envelopment

Analysis (DEA) untuk mengukur tingkat efisiensi dan Malmquist Productivity

Index (MPI) untuk produktivitasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan VRS

(versi berorientasi input DEA) dengan objek penelitian 10 Bank Konvensional;

23

Pipit Afiatun dan Sudarso Kaderi Wiryono, Efisiensi dan Produktivitas pada Bank

Islam di Indonesia, Jurnal Manajemen Teknologi, ITB, 2010.

Page 60: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

60

BCA, BII, BNI, BRI, BTN, CIMB, Danamon, mandiri, panin, permata, 3 Bank

Syariah; Muamalat, BSM, Mega Syariah dalam periode 2004 – 2007. Variabel

input terdiri dari total simpanan, sedangkan variabel output terdiri dari total kredit

dan aktiva produktif lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi

bank syariah pada periode 2004-2009 lebih rendah dari rata-rata dibandingkan

dengan bank konvensional; kecuali selama periode Juli 2004 sampai Desember

2005. Ada tiga bank syariah dianalisis untuk penelitian ini khususnya, yaitu Bank

Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah, berturut-turut peringkat

3, 10, dan 13 dalam indeks produktivitas. Namun, hasil t-test menyimpulkan

bahwa efisiensi dan produktivitas bank syariah dan bank konvensional, statistik,

tidak berbeda secara signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa perbankan syariah

pada umumnya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan perbankan

konvensional di Indonesia.

Selanjutnya dapat dilihat Tabel 2.1 yang menggambarkan ringkasan

penelitian terdahulu.

Tabel 2. 1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Objek

Penelitian Variabel

Model

Analisis Hasil

1. Muhammad

Faza

Firdaus dan

Muhamad

Nadratuzza

man Hosen

(2013)

Judul:

Efisiensi

BUS

Menggunak

an

10 BUS

selama

Kuartal II

Tahun 2010

sampai

Kuartal IV

Tahun 2012

Variabel input:

DPK, total

aset, dan biaya

tenaga kerja.

Variabel

Output:

pembiayaan

dan

pendapatan

operasional.

Variabel

terikat: skor

DEA

Two-

Stage

Adanya trend yang

fluktuatif selama waktu

penelitian. Model Tobit

disimpulkan bahwa

variabel Cabang Bank,

Non Performing

Financing (NPF), dan

Capital Adequacy Ratio

(CAR) memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan terhadap

tingkat efisiensi bank.

Page 61: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

61

Pendekatan

Two-Stage

DEA

hasil

pengukuran

DEA.

Variabel: aset,

jumlah cabang

bank, ROA,

ROE,CAR,

dan NPF.

Sedangkan pada

variabel Aset dan Retun

On Asset (ROA) Return

On Equity (ROE)

memiliki pengaruh

positif dan signifikan.

perbandingan efisiensi

antara metode DEA

dengan CAELS

(menggunakan uji beda

Wilcoxon Signed Rank

Tests) menunjukkan

bahwa terdapat

perbedaan diantara

kedua metode tersebut.

2. Reza Afrisal

Judul:

Analisis

Determinan

Efisiensi

Bank

Syariah di

Indonesia

Berdasarkan

DEA

33 Bank

(BUS &

UUS)

periode

2011-2013

Variabel

dependen

efisiensi teknis

DEA VRS;

Variabel

independen

SIZE, CAR,

ROA, NPL

inputnya Giro

iB, Tabungan

iB, Deposito

iB, Modal

disetor serta

Dana Syirkah

Temporer;

variabel

outputnya

Mudharabah,

Musyarakah,

Murabahah,

Istishna, dan

Ijarah.

Two

Stage

DEA

First Stage, periode

2011-2013 efisiensi

mengalami fluktuatif,

efisiensi terendah 2011

BPD Sumatera Selatan

19,9%, 2012 BPD

Daerah Istimewa

Yogyakarta 14,99%,

2013 BPD Daerah

Istimewa Yogyakarta

10,89%.

Second Stage Anaylysis-

Tobit Regressions, SIZE

dan ROA memiliki

pengaruh positif

terhadap efisiensi teknis

bank syariah, sedangkan

CAR dan NPF tidak

ditemukan pengaruh

terhadap efisiensi teknis

bank syariah.

3. Endri

(2011)

Judul:

Evaluasi

Efisiensi

Teknis

Perbankan

Syariah Di

Indonesia:

24

perbankan

syariah di

Indonesia

yang

meliputi

BUS dan

UUS selama

periode

Variabel

output: Total

Pembiayaan

dan Total

Pendapatan

Operasional

Variabel input:

Total

Simpanan,

Two-

Stage

DEA

24 Bank Syariah selama

periode 2008-2010

masih belum efisien.

Jika dibandingkan

kelompok bank syariah

antara BUS dan UUS,

menunjukkan bahwa

tingkat efisiensi BUS

yang memiliki aset

Page 62: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

62

Aplikasi

Two-Stage

Data

Envelopmen

t Analysis

2008-2010 Biaya Tenaga

kerja, dan

Aktiva Tetap.

Variabel

dependen:

efisiensi teknis

Var

independen:

Total Aset

(ASET), Bank

Type (JENIS),

Profitabilitas

(ROA),

Kecukupan

Modal (CAR),

Net Operating

Income (NOI),

dan Kualitas

Pembiayaan

(NPF).

lebih besar jauh lebih

tinggi dari UUS yang

memiliki aset lebih

kecil. Metode Tobit

menunjukkan bahwa

faktor total aset, jenis

bank BUS atau UUS,

net operating income,

kualitas pembiayaan

memiliki pengaruh

positif tetapi tidak

signifikan. Sementara

koefisien rasio

kecukupan modal

memiliki pengaruh

negatif tetapi juga tidak

signifikan.

4. Mu’izzuddi

n and

Isnurhadi

(2013)

Judul:

Efisiensi

Perbankan

Syariah Di

Indonesia;

Two-Stage

Data

Envelopmen

t Analysis

Approach

25 BUS di

Indonesia

periode

2007 – 2011

dengan 5

Bank

Syariah.

Variabel

output: Total

Pembiayaan

dan Total

Pendapatan.

Variabel input:

Jumlah

Tabungan,

biaya tenaga

kerja, dan

Jumlah Aset.

Variabel

dependen:

efisiensi teknis

keseluruhan

Independent

variabel: Size,

Bank Jenis,

ROA, CAR,

NIM, NPF dan

Biaya.

Two-

Stage

DEA

efisiensi tertinggi

dicapai pada tahun

2007. Selanjutnya, hasil

tobit menunjukkan

bahwa ukuran memiliki

dampak negatif pada

kinerja sementara biaya

memiliki dampak

positif. Selain itu,

koefisien CAR dan

ROA positif signifikan,

sementara NIM dan

NPF menunjukkan

tanda-tanda positif

tetapi tidak signifikan.

5. Tessa

Vanina

Soetanto

and Ricky

(2011)

20 bank

domestik

komersial (4

bank

BUMN dan

input:

simpanan

nasabah, aset

tetap, dan

jumlah

Two-

Stage

DEA

bank-bank komersial di

Indonesia telah

mengalami peningkatan

efisiensi teknis,

perbankan nasional

Page 63: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

63

Judul:

Efisiensi

Teknis

Bank

Umum

Indonesia:

Aplikasi

dari Two-

Stage DEA

16 bank

swasta

milik)

selama

periode

2004-2009,

sebanyak

120

observasi.

karyawan dan

tiga output:

pinjaman,

aktiva

produktif

lainnya (terdiri

dari surat

berharga,

deposito pada

bank lain,

orang lain) dan

pendapatan

non-bunga

mengalami

ketidakefisienan secara

skala yang lebih besar

dibandingkan dengan

ketidakefisienan secara

teknis murni. Dilihat

dari kepemilikannya,

bank-bank pemerintah

menunjukkan efisiensi

yang sempurna selama

periode penelitian

dibandingkan dengan

bank-bank swasta. Hasil

terakhir yang didapat

dari regresi Tobit

menunjukkan bahwa

skala aset dan resiko

likuiditas dapat

membantu peningkatan

efisiensi bank,

sedangkan kondisi yang

sebaliknya terjadi untuk

profitabilitas.

6. Yasemin

Keskin

Benli dan

Suleyman

Degirmen

(2013)

Judul:

Penerapan

Data

Envelopmen

t Analysis

Berbasis

Malmquist

Total

Factor

Productivity

Index: Bukti

Empiris di

Sektor

Perbankan

Turki

31 bank

deposito

anggota dari

Turkish

Banking

Sector

(TBS) dan

Asosiasi

Bank Turki

(BAT). Data

untuk 31

bank antara

tahun 2004

dan 2009

digunakan

dalam

analisis.

Variabel input:

biaya deposito

dan bunga.

Variabel

outpit: kredit /

pinjaman dan

pendapatan

bunga

MPI-

DEA

Turki dan Societe

Generale menjadi bank

dengan tingkat efisiensi

teknis tertinggi. Ziraat,

Akbank dan Deutsche

Bank adalah bank

dengan tingkat efisiensi

teknis terendah. Bank

dengan tingkat

pertumbuhan total

produktivitas faktor

tertinggi adalah Vakıf,

Adabank dan The Royal

Bank. Bank ING

mengalami

peningkatkan efisiensi

teknis di tingkat

optimal, dan Deutsche

Bank mengalami

penurunan terbesar.

7. Pipit

Afiatun dan

10 Bank

Konvension

Input: total

simpanan

DEA dan

MPI

efisiensi bank syariah

pada periode 2004-2009

Page 64: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

64

Sudarso

Kaderi

Wiryono

(2010)

Judul: :

Efisiensi

dan

Produktivita

s pada Bank

Islam di

Indonesia

al; BCA,

BII, BNI,

BRI, BTN,

CIMB,

Danamon,

mandiri,

panin,

permata, 3

Bank

Syariah;

Muamalat,

BSM, Mega

Syariah

Periode

2004 – 2007

Output: total

kredit, aktiva

produktif

lainnya

lebih rendah

dibandingkan dengan

bank konvensional;

kecuali selama periode

Juli 2004 sampai

Desember 2005. Hasil t-

test menyimpulkan

bahwa efisiensi dan

produktivitas bank

syariah dan bank

konvensional, statistik,

tidak berbeda secara

signifikan. Hasil ini

menunjukkan bahwa

perbankan syariah pada

umumnya memiliki

kemampuan untuk

bersaing dengan

perbankan konvensional

di Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas dan mengacu pada hasil penelitian terdahulu,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Total Factor

Productivity (TFP) dan Efisiensi DEA Two-Stage pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Perbedaannya dengan penelitian-penelitian tersebut, penelitian ini akan

menganalisis tingkat produktivitas dan efisiensi serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya dengan menggunakan Tobit dan menganalisis hubungan tingkat

produktivitas dan efisiensi pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia.

Pendekatan dalam menentukan input output pada penelitian ini menggunakan

pendekatan intermediasi, dimana kemudian akan dianalisis komponen-komponen

input dan output apa saja yang mempengaruhi tingkat efisiensi pada bank syariah,

serta hubungannya antara tingkat produktivitas, efisiensi dan perubahan teknologi.

Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

Page 65: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

65

ilmiah yang dituangkan dalam skripsi dengan judul “ANALISIS TOTAL

FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2011-2015)”.

Page 66: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

66

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merujuk pada penelitian Afiatun dan

Wiryono (2010)1 serta Firdaus dan Hosen (2013)

2 yaitu penelitian kuantitatif dengan

pendekatan nonparametrik. Pendekatan nonparametrik memakai metode Data

Envelopment Analysis (DEA) dan Malmquist Productivity Index (MPI) untuk

mengukur tingkat efisiensi dan produktivitas unit pengambil keputusan (UPK).

B. Data Penelitian

1. Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil objek pada 11 Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia selama kuartal II tahun 2010 sampai kuartal III tahun 2015.

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil

dari laporan keuangan masing-masing Bank Umum Syariah (BUS), Statistik

Perbankan Syariah Bank Indonesia (SPS BI) maupun data dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) berupa neraca, laporan laba rugi, rasio keuangan dan laporan KAP.

Periode data yang digunakan selama kuartal II tahun 2010 sampai kuartal III tahun

2015.

1 Pipit Afiatun dan Sudarso Kaderi Wiryono, Efisiensi dan Produktivitas pada Bank Islam

di Indonesia, Jurnal Institut Teknologi Bandung Vol. 9 No. 3, 2010, hlm. 266. 2 Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum

Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, (Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Oktober 2013), hlm.. 172.

Page 67: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

67

3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini berupa Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

selama kuartal II tahun 2010 sampai kuartal III tahun 2015, sedangkan sampel yang

diambil merupakan full sampling dengan 11 BUS di Indonesia melebihi syarat

jumlah minimal sampel yaitu sebesar 30% dari total populasi.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode studi

pustaka, yaitu dengan mengkaji buku-buku literature, jurnal, makalah untuk

memperoleh landasan teori komprehensif mengenai Bank Umum Syariah (BUS),

teori efisiensi maupun konsep efisiensi dalam Islam, serta teori produktivitas

maupun konsepnya dalam Islam. Selain itu, media cetak dan internet juga digunakan

untuk memperoleh data dan informasi pelengkap mengenai pembahasan dalam

penelitian.

D. Definisi Operasional

Menurut Hadad et.al. (2003)3, konsep-konsep yang digunakan untuk

mendefinisikan hubungan input-output dalam tingkah laku dari institusi financial

adalah:

1. Pendekatan Penghasilan/Produksi (The Production Approach), menganggap

Lembaga Keuangan sebagai produsen dari akun deposit (deposit accounts) and

kredit pinjaman (loans), kemudian output didefinisikan sebagai jumlah dari

akun-akun tersebut atau dari transaksi-transaksi yang terkait. Sedangkan input

dihitung sebagai jumlah dari tenaga kerja, pengeluaran modal pada aset-aset

3 Mualiaman D. Hadad, dkk, Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia :

Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA), 2003, hlm. 3.

Page 68: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

68

tetap (fixed assets) and material lainnya.

2. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach), merubah dan

mentransfer aset-aset finansial dari unit-unit surplus menjadi unit-unit defisit.

Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga kerja dan modal dan

pembayaran bunga pada deposit, dengan output yang diukur dalam bentuk kredit

pinjaman (loans) dan investasi finansial (financial investments).

3. Pendekatan Aset (The Asset Approach), memvisualisasikan fungsi primer sebuah

institusi finansial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans); dekat sekali dengan

pendekatan intermediasi, dimana output benar-benar didefinisikan dalam bentuk

aset-aset.

Menurut Abidin dan Endri (2009)4, konsep efisiensi dapat dilihat dari sisi

input (input-oriented) maupun dari sisi ouput (output-oriented). Pendekatan input-

oriented merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan input secara

efisien dalam menghasilkan ouput yang lebih banyak atau seberapa banyak input

yang akan dikurangi tanpa merubah jumlah output yang dihasilkan. Sedangkan

pendekatan output-oriented merupakan perbandingan antara biaya di semua level

output dengan biaya optimum atau seberapa banyak output yang dapat ditingkatkan

secara proporsional tanpa merubah jumlah input.

Pada penelitian ini akan digunakan pendekatan intermediasi, sedangkan

penentuan input-output menggunakan pendekatan output-oriented dengan merujuk

4 Zaenal Abidin dan Endri, Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 11 No. 1,

2009, hlm. 22.

Page 69: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

69

pada penelitian Firdaus dan Hosen (2013)5. Penggunaan pendekatan intermediasi

digunakan dikarenakan sesuai dengan fungsi perbankan sebagai lembaga

intermediasi bagi surplus unit dan deficit unit. Sedangkan pendekatan output-

oriented digunakan karena bank di asumsikan selalu menginginkan peningkatan

ouput dengan input yang digunakan dalam kondisi tetap.

Adapun input output yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Variabel input terdiri dari Dana Pihak Ketiga/DPK (X1), aktiva tetap/AKT (X2)

dan beban personalia/BP (X3).

DPK adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan

perjanjian penyimpanan dana dalam produk penghimpunan dana yang berupa

tabungan, giro, maupun deposito.

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan

dan tidak dimaksudkan untuk dijual yang berupa ATK, mesin ATM, kendaraan

operasional dsb.

Beban personalia adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja

manusia, atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Beban

personalia dapat berupa gaji, provisi maupun fee yang diberikan perusahaan.

2. Variabel output terdiri dari total pembiayaan/TP (Y1), pendapatan

operasional/PO (Y2) dan aktiva produktif lainnya/APL (Y3).

Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan, atau pendanaan yang dilakukan oleh lembaga

5 Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum

Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, (Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Oktober 2013), hlm.. 172.

Page 70: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

70

pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.

Pendapatan operasional adalah arus masuk sumber daya ke dalam suatu

perusahaan dalam suatu periode dari penjualan barang atau jasa, dimana sumber

daya pada umumnya dalam bentuk kas, wesel tagih, atau piutang pendapatan

selain dari penjualan aktiva tetap, penerbitan saham, atau peminjaman.

Aktiva produktif lainnya adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang berupa

penempatan pada bank lain; tagihan spot dan forward, surat berharga yang

dimiliki; tagihan akseptasi.

3. Variabel dependen merupakan score efisiensi DEA.

4. Variabel independen terdiri dari total asset/TA, beban operasional, Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return On Equity (ROE) dan Net Operating Margin

(NOM).

Total asset adalah kekayaan sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan

diharapkan akan memberikan manfaat di masa yang akan datang.

Beban Operasional adalah seluruh biaya dalam rupiah dan valuta asing yang

dikeluarkan atas kegiatan usaha yang lazim dilakukan oleh bank pelapor.

Capital Adequancy Ratio (CAR) adalah rasio antara modal bank dengan aktiva

tertimbang menurut risiko (ATMR). Rasio ini menjadi pedoman bank dalam

melakukan ekspansi di bidang pembiayaan.

Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan

perbandingan antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank.

Sedangkan ROA perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset

bank.

Page 71: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

71

Net Operating Margin (NOM) adalah rasio untuk mengetahui kemampuan

aktiva produktif dalam menghasilkan laba melalui perbandingan pendapatan

operasional dan beban operasional dengan rata-rata aktiva produktif.

E. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan Malmquist Productivity Index (MPI)

dan Two Stage Data Envelopment Analysis (DEA). Tahap pertama metode analisis

yang digunakan dalam menganalisis produktivitas ini merujuk pada penelitian

Afiatun dan Wiryono (2010) dengan menggunakan pendekatan Malmquist

Productivity Index (MPI), MPI pertama kali diperkenalkan oleh Caves,

Christensen dan Diewert (1982); sebuah pendekatan fungsi jarak untuk

menggambarkan teknologi dalam mendefinisikan indeks input, output, dan

produktivitas. Pengolahan data menggunakan software DEAP 2.1. Malmquist

Index memiliki tiga keunggulan utama jika dibandingkan dengan pendekatan

lainnya di antaranya, pertama tidak memerlukan maksimalisasi keuntungan atau

asumsi minimalisasi biaya, kedua tidak memerlukan informasi tentang harga input

dan output, ketiga jika peneliti memiliki data panel, maka dapat dilakukan

perubahan produktivitas menjadi dua komponen, yaitu perubahan teknis efisiensi

dan perubahan teknis. Kerugian utamanya adalah keharusan untuk menghitung

fungsi jarak. Namun, teknik Data Envelopment Analysis (DEA) dapat digunakan

untuk memecahkan masalah ini.

Tahap kedua mengukur nilai efisiensi dengan merujuk pada penelitian

Firdaus dan Hosen (2013) dengan menggunakan pendekatan Two-Stage Data

Envelopment Analysis (DEA). Pada tahap pertama akan dianalisis dengan

Page 72: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

72

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan

pengembangan dari matematika linier programming yang diperkenalkan oleh

Charnes et al. (1978). Sedangkan pada second stage, digunakan model Tobit untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan diolah

menggunakan Eviews 8. Terakhir melakukan analisis hubungan efisiensi dan

produktivitas dengan grafik yang telah diolah.

Malmquist Total Factor Productivity yang berorientasi output merubah

produktivitas periode dasar (t) dan periode berikutnya (t + 1) yang didefinisikan

sebagai:

M (yt, xt, yt+1, xt+1) = [

]

⁄ (1)

Sebuah nilai (M) lebih besar daripada satu menyiratkan pertumbuhan positif

pertumbuhan total faktor produktivitas (TFP) dari periode (t) untuk periode (t + 1),

jika tidak, nilai "M" kurang dari satu menunjukkan penurunan TFP. Persamaan (1)

merupakan rata-rata geometris dari dua indeks TFP dan indeks pertama dihitung

sehubungan dengan periode teknologi "t", sedangkan indeks kedua dievaluasi

sehubungan dengan periode "t + 1" teknologi.

Menurut Fare et al. (1993) persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Perubahan indeks TFP = (2)

Dengan demikian, perubahan indeks Total Factor Productivity (TFP) =

{perubahan Efisiensi} X {Perubahan teknologi} dan dapat dibagi menjadi dua

komponen seperti perubahan teknologi dan perubahan efisiensi teknis dan

diilustrasikan sebagai:

Page 73: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

73

Indeks Perubahan Teknologi = (3)

Dan Indeks Perubahan Efisiensi = (4)

Perubahan efisiensi teknis dapat lebih dibagi menjadi dua, yaitu Perubahan

Efisiensi Teknis Murni dimana efisiensi teknis catching-up terhadap various return

to scale (VRS) perbatasan teknologi, dan Perubahan Efisiensi Skala yang cenderung

bergerak di sepanjang batas atau unit teknis murni tidak efisien dalam mengubah

posisi dengan menjauh dari teknologi yang diperkirakan. Dengan demikian,

Perubahan Efisiensi Teknis adalah hasil dari perubahan efisiensi teknis murni

(PECH) dan perubahan efisiensi skala (SECH) dan dapat ditunjukkan sebagai

berikut:

Indeks PECH = (5)

Dan Index SECH = (6)

Sehingga, Perubahan Total factor Productivity (TFP) = Perubahan Teknologi

* Perubahan Efisiensi Teknis Murni * Perubahan Efisiensi Skala.

Selanjutnya First Stage

Menurut Abidin (2007)6, merujuk pada (Oral dan Yolalan, 1990; Berger dan

Humphrey, 1992), penilaian efisiensi tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi

secara penuh dengan memperhitungkan seluruh output dan input. Analisis DEA

pengembangan dari matematika linier programming yang diperkenalkan oleh

6 Zaenal Abidin, Kinerja EEfisiensi pada Bank Umum, Proceeding PESAT Vol. 2, 2007,

hlm. A114.

Page 74: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

74

Charnes et al. (1978). Pada pendekatan DEA tidak memasukkan random eror,

sebagai konsekuensinya pendekatan DEA tidak dapat memperhitungkan variabel

makro. Namun, DEA dapat mengindentifikasi input atau output suatu bank yang

digunakan sebagai referensi untuk membantu mencari penyebab dan jalan keluar

dari sumber inefisiensi suatu bank. Formula DEA dimulai dari formula sederhana

yang ada di linear programming yaitu sebagai berikut:

Maksimal (1)

Subjek untuk untuk j = 1 … n

VI ≥ 0 untuk i = 1 … m, dan ur ≥ 0 untuk r = 1 … s

Dimana:

hj = nilai efisiensi bank j

r = output

i = input

ur = bobot output r yang dihasilkan oleh bank j

yrj = jumlah output r yang dihasilkan oleh bank, dihitung dari r = 1 hingga s

vi = bobot input i yang dihasilkan oleh bank j

xij = jumlah input I yang dihasilkan oleh bank, dihitung dari i = 1 hingga m

Namun, Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) merubah rumus di atas ke

Page 75: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

75

dalam masalah pemrograman linear berikut (Ataullah, Cockerill dan Le dalam Alkeil

(2012))7:

(2)

(3)

Dimana ɛ adalah angka positif agar semua input dan output memiliki bobot

yang positif. Ketika ho = 1 maka DMUo efisien, begitu pun sebaliknya. Namun, jika

input yang digunakan tidak efektif, maka akan terjadi input slack (kelebihan input),

begitu pun dengan output. Slack merupakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk

membuat sebuah unit yang tidak efisien menjadi efisien, sehingga semua input slack

dan output slack harus sama dengan nol. Perbaikan ini dilakukan dalam bentuk

peningkatan/penurunan input atau output.

DEA menghasilkan efisiensi untuk setiap UKE, relatif terhadap UKE yang

lain di dalam sampel. Angka efisiensi ini memungkinkan seorang analisis untuk

mengenali UKE yang paling membutuhkan perhatian dan merencanakan tindakan

perbaikan bagi UKE yang tidak/kurang efisien. Kedua, jika suatu UKE kurang

efisien (efisiensi<100%) DEA menunjukkan sejumlah UKE yang memiliki efisiensi

sempurna (efficiency reference set, efisiensi=100%) dan seperangkat angka

pengganda (multipliers) yang dapat digunakan oleh manajer untuk menyusun

7 Ahmad M. Abu Alkeil, dkk, Comparison of Efficiency And Productivity Change of

Islamic and Conventional Banks: Evidence From Europe and Muslim-Majority Countries?, The

Journal of Applied Business Research Vol. 28 No. 6, 2012, hlm. 1390.

Page 76: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

76

strategi perbaikan.8

Dalam DEA Multi Stage terdapat dua pendekatan scale yaitu:

a. Constant Return to Scale

Model Constant Return to Scale (CCR) merupakan model dasar DEA yang

membawa implikasi pada bentuk effisient set yang linier. Model Constant Return to

Scale dikembangkan oleh Climes, Cooper dan Rhodes (model CCR), model ini

mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output adalah sama.

Artinya, jika ada tambahan input sebesar x kali, maka output akan meningkat sebesar

x kali juga. Asumsi lain yang digunakan dalam model ini adalah bahwa setiap

perusahaan atau unit pembuatan keputusan (UPK) beroperasi pada skala yang

optimal. Adapun rumusan DEA CRS adalah sebagai berikut:

Min θλ θ,

St –yi + Yλ≥0,

Θxi - Xλ≥ 0

λ ≥ 0

b. Variable Return to Scale

Model ini dikembangkan oleh BBC (Banker, Charnes Cooper) pada tahun

1984 dan merupakan pengembangan dari model CCR. Model ini beranggapan

bahwa perusahaan tidak atau belum beroperasi pada skala yang optimal, asumsi dari

model ini adalah bahwa rasio antara penambahan input dan output tidak sama

(Variable return to scale). Artinya, penambahan input sebesar x kali tidak akan

menyebabkan output meningkat sebesaar x kali, bisa lebih kecil atau lebih besar dari

8 Asep Saepullah. Efisiensi Perbankan Syariah: Komparasi, Evaluasi, Dan Solusi,

Jakarta: UIN Syariaf Hidayatullah, hlm. 8.

Page 77: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

77

x kali. Adapun rumusan DEA VRS adalah sebagai berikut:

Max φλ φ,

St –φyi + Yλ≥0,

xi - Xλ≥ 0

N1’λ = 1

λ ≥ 0

Second Stage

Metode Tobit mengasumsikan bahwa variabel-variabel bebas tidak terbatas

nilainya (non-censured); hanya variabel tidak bebas yang censured; semua variabel

(baik bebas maupun tidak bebas) diukur dengan benar; tidak ada autocorrelation;

tidak ada heteroscedascity; tidak ada multikolinearitas yang sempurna; dan model

matematis yang digunakan menjadi tepat. Dalam penggunaan metode analisis regresi

untuk penelitian bidang sosial dan ekonomi, banyak ditemui struktur data dimana

variabel responnya mempunyai nilai nol untuk sebagian observasi, sedangkan untuk

sebagian observasi lainnya mempunyai nilai tertentu yang bervariasi. Struktur data

seperti ini dinamakan data tersensor (censored data). Model standar Tobit dapat

didefinisikan untuk observasi (bank) i sebagai berikut:9

9 Endri, Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi Two-Stage

DEA, STEI TAZKIA, 2011, hlm. 17.

Page 78: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

78

Dalam model Tobit terdapat tambahan informasi koefisiens skala (SCALE)

yaitu faktor skala yang akan diestimasi σ. Faktor skala ini dapat digunakan untuk

mengestimasi standar deviasi dari residual.

Fungi Likelihood (L) dimaksimum (maximum likelihood) untuk

mengestimasi parameter β dan σ yang didasarkan atas observasi (bank) yi dan xi:

Model Tobit digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010 – 2015. Faktor-

faktor yang diperkirakan mempengaruhi kinerja efisiensi BUS di Indonesia adalah:

Total Aset (TA), Beban Operasional (BO), Kecukupan Modal (CAR), Return on

Equity (ROE), dan Net Operating Margin (NOM).

Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada penelitian-penelitian sebelumnya,

maka dirumuskan model yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:

EFTi = ᵝ1+ ᵝ2TA + ᵝ3BO + ᵝ4CAR + ᵝ5ROE + ᵝ6NOM + ᵋi

Dimana:

EFT = Skor Data Envelopment Analysis (DEA)

TA = Total Aset

BO = Beban Operasional

CAR = Capital Adequancy Ratio

Page 79: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

79

ROE = Return on Equity

NOM = Net Operating Margin

F. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka, beberapa penelitian terdahulu yang telah

diuraikan sebelumnya, serta latar belakang yang mengatakan bahwa di tengah

persaingan industri perbankan yang semakin ketat dibutuhkan kinerja perusahaan

yang baik. Salah satu indikator kinerja perusahaan adalah tingkat produktivitas dan

efisiensinya.

Penelitian ini melalui beberapa tahap. Pertama, mengukur tingkat

produktivitas BUS menggunakan metode Malmquist Productivity Index (MPI).

Kedua, mengukur efisiensi BUS menggunakan metode DEA. Ketiga, menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi menggunakan model Tobit. Adapun

faktor-faktor tersebut didapat berdasarkan telaah pustaka dan studi terhadap

penelitian-penelitian sebelumnya sehingga dapat diajukan hipotesis untuk dijadikan

variabel independen dan variabel dependen dalam menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi efisiensi menggunakan model Tobit. Adapun hipotesis tersebut

adalah:

H1: Total aset berpengaruh terhadap tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

periode 2010- 2015

H2: Beban Operasional berpengaruh terhadap tingkat efisiensi Bank Umum

Syariah (BUS) periode 2010- 2015

H3: CAR berpengaruh terhadap tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

periode 2010- 2015

Page 80: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

80

H4: ROE berpengaruh terhadap tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

periode 2010- 2015

H5: NOM berpengaruh terhadap tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

periode 2010- 2015

G. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini akan dianalisis tingkat produktivitas dan efisiensi dari

11 Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia pada tahun 2010 – 2015 serta analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan hubungan antara produktivitas dan

efisiensi. Dimana dalam mengukur tingkat Total Factor Productivity (TFP)

dengan menggunakan Malmquist Productivity Index (MPI) dan efisiensi dengan

menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) pada First Stage

dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi

menggunakan model Tobit pada Second Stage. Selain itu, dalam penelitian ini

juga akan melihat hubungan dari hasil produktivitas dan efisiensi, sehingga akan

memberikan gambaran kinerja dan pengaruh terbesar bagi peningkatan kinerja

bank.

Dengan terlebih dahulu menentukan jenis input dan output. Pemilihan

input dan output pada First Stage menggunakan pendekatan intermediasi dan

berorientasi output seperti yang digunakan oleh Firdaus dan Hosen (2013).

Adapun input yang digunakan meliputi, Dana Pihak Ketiga/DPK (X1), aktiva

tetap/AKT (X2) dan beban personalia/BP (X3) dan output total pembiayaan/TP

(Y1), pendapatan operasional/PO (Y2) dan aktiva produktif lainnya/APL (Y3).

Sedangkan pada Second Stage, variabel dependen yang dianalisis menggunakan

Page 81: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

81

model Tobit dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

produktivitas dan efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia adalah skor

hasil pengukuran DEA. Sementara variabel independen yang digunakan adalah

total aset, BOPO, CAR, ROE, dan NOM.

Hasil dan kesimpulan pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran mengenai peta produktivitas dan efisiensi Bank Umum Syariah di

Indonesia, menjadi bahan pertimbangan bagi Bank Indonesia dalam menentukan

kebijakan dan menjadi referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya. Untuk

lebih jelasnya kerangka pemikiran ditunjukkan pada gambar berikut:

Page 82: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

82

Tabel 3. 1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Total Factor Productivity (TFP)

Data Envelopment

Analisis (DEA)

First Stage

Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan Efisiensi pada

Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 - 2015)

Efisiensi

Objek penelitian pada 11 BUS di

Indonesia pada kuartal II tahun

2010 – kuartal III tahun 2015

Variabel:

Input terdiri dari: DPK (I1), Aktiva

tetap (I2), dan Beban personalia (I3)

Output terdiri dari:Total pembiayaan

(O1), Pendapatan operasional (O2) dan

Aktiva produktif lainnya (O3)

Laporan keuangan OJK 11 BUS di

Indonesia

Malmquist Productivity

Index (MPI)

Variabel:

Variable Dependen merupakan

skor dari hasil penghitungan

DEA First Stage (Y1)

Variable Independen terdiri dari

Total Aset (X1), Beban

Operasional (X2), CAR (X3),

ROE (X4), dan NOM (X5)

Tobit Second Stage

Hasil skor MPI dianalisis hubungannya dengan skor DEA First

Stage dan Tobit Second Stage

Kesimpulan

Page 83: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

83

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Ringkasan statistik deskriptif variabel yang akan diujikan untuk mengukur

tingkat produktivitas dan efisiensi BUS di Indonesia pada tabel 4.1 – 4.6 dimana

aktiva tetap, total DPK serta beban personalia sebagai input dan total pembiayaan,

aktiva produktif lainnya serta pendapatan operasional sebagai output untuk 11

BUS di Indonesia akan digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Tetap 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics (Aktiva Tetap)

N MIN MAX Mean Std. Deviation

CAS 22 5816 23889 12040.7727 6493.93304

JBS 22 171 164870 87302.5 76471.31948

MES 22 46988 288933 98363.1364 90573.77484

NIS 22 21223 105399 70227.8182 34267.03762

RIS 22 78158 163163 124347.227 21236.86325

BSM 22 258582 793307 571883.409 178392.5749

BUS 22 41430 85176 63328.4091 14535.89536

MAYS 22 1777 11300 6307.4545 2757.7603

MUA 22 179930 2290551 786507.5 744262.8581

PAS 22 24441 48903 27828.8636 5083.27283

VIS 22 9247 16762 13011 2258.92771

Valid N (listwise) 22

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dalam Miliar Rupiah,

Data Diolah)

Menurut tabel 4.1, rata-rata aktiva tetap Bank Muamalat lebih besar dari

bank lainnya, disusul Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank Mega

Syariah, dan Bank BJB Syariah.

Page 84: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

84

Tabel 4. 2 Statistik Ringkasan Variabel Total DPK 11 BUS pada Kuartal

II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics (DPK)

N MIN MAX Mean Std. Deviation

CAS 22 490200 2713701 1343621.73 708389.3795

JBS 22 829498 5243446 3000265.95 1413438.287

MES 22 3766162 7730738 5516588.77 1417849.811

NIS 22 4253227 18930220 10121270 4646964.038

RIS 22 3674356 18863643 11624851.5 4510814.085

BSM 22 23091575 59820572 45868919.5 11796224.78

BUS 22 1311950 4337818 2803004 921620.232

MAYS 22 298270 1043046 622223.136 239827.6853

MUA 22 12354924 51205537 34956240.1 11654826.57

PAS 22 113722 5775013 2042877.82 1931819.798

VIS 22 10195 1144506 539224.682 373086.0864

Valid N (listwise) 22

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dalam Miliar Rupiah,

Data Diolah)

Menurut tabel 4.2, rata-rata total DPK Bank Syariah Mandiri lebih besar

dari bank lainnya, disusul Bank Muamalat, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah,

dan Bank Mega Syariah.

Page 85: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

85

Tabel 4. 3 Statistik Ringkasan Variabel Beban Personalia 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics (Beban Personalia)

N MIN MAX Mean Std. Deviation

CAS 22 6168 51596 24137.2 13209.71474

JBS 22 7786 124269 52867 31541.43847

MES 22 67177 362352 197691 93243.37361

NIS 22 4429 644458 219993 172359.5492

RIS 22 61620 447030 231747 121196.8973

BSM 22 204380 1359776 692621 374112.4815

BUS 22 9744 68565 34642.8 16913.71208

MAYS 22 4367 30601 15164.5 7452.76681

MUA 22 118926 860392 378574 215588.1587

PAS 22 3162 56691 19352.5 15893.66253

VIS 22 1523 31565 12325 9118.66825

Valid N (listwise) 22

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dalam Miliar Rupiah, Data

Diolah)

Menurut tabel 4.3, rata-rata beban personalia Bank Syariah Mandiri lebih

besar dari bank lainnya, disusul Bank Muamalat, Bank BRI Syariah, Bank BNI

Syariah, dan Bank Mega Syariah.

Page 86: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

86

Tabel 4. 4 Statistik Ringkasan Variabel Total Pembiayaan 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics (Total Pembiayaan)

N MIN MAX Mean Std. Deviation

CAS 22 320101 2636231 1166724.91 714895.0857

JBS 22 978463 5424805 2909798.59 1394783.038

MES 22 3018743 7319802 5025451.09 1540726.884

NIS 22 6196158 29564683 14314542 5946982.349

RIS 22 4941792 16456086 11220703.6 3786339.457

BSM 22 39437595 100294457 71572968.1 21224021.19

BUS 22 1401173 4712825 2711564.59 996795.9333

MAYS 22 607949 1643694 1152913.86 355435.3169

MUA 22 12735613 45437822 31198528.4 11306535.59

PAS 22 100953 5542623 2188176.55 1879183.619

VIS 22 28196 1084681 537073.273 396749.2447

Valid N (listwise) 22

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dalam Miliar Rupiah, Data

Diolah)

Menurut tabel 4.4, rata-rata total pembiayaan Bank Syariah Mandiri lebih

besar dari bank lainnya, disusul Bank Muamalat, Bank BNI Syariah, Bank BRI

Syariah, dan Bank Mega Syariah.

Page 87: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

87

Tabel 4. 5 Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Produktif Lainnya 11

BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics (Aktiva Produktif Lainnya)

N MIN MAX Mean Std. Deviation

CAS 22 204589 744517 419696 115806.0577

JBS 22 211865 1426013 737118 376437.8136

MES 22 469599 1308167 853116 272946.6146

NIS 22 193644 2855260 1428381 930877.4239

RIS 22 285041 4218275 1618298 1030155.672

BSM 22 5066529 12859981 7458571 2297564.828

BUS 22 295013 1434229 563350 270632.3907

MAYS 22 179067 871445 675501 184982.9481

MUA 22 1212027 15939312 7137443 3621694.507

PAS 22 155820 1567013 665599 503198.2379

VIS 22 184577 438287 320118 73039.43979

Valid N (listwise) 22

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dalam Miliar Rupiah, Data

Diolah)

Menurut tabel 4.5, rata-rata aktiva produktif lainnya Bank Syariah Mandiri

lebih besar dari bank lainnya, disusul Bank Muamalat, Bank BRI Syariah, Bank

BNI Syariah, dan Bank Mega Syariah.

Page 88: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

88

Tabel 4. 6 tatistik Ringkasan Variabel Pendapatan Operasional 11 BUS

pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics (Pendapatan Operasional)

N MIN MAX Mean Std. Deviation

CAS 22 27198 387365 130300 90260.36221

JBS 22 22448 971702 287493 245460.1855

MES 22 235695 1673842 790707 404357.1967

NIS 22 42294 2176438 850142 575689.4121

RIS 22 236340 2140056 975193 561473.226

BSM 22 1059482 7936199 3741523 1995450.155

BUS 22 57405 502833 217448 121247.1525

MAYS 22 34514 384706 133433 80830.81116

MUA 22 581569 5528377 2439901 1457529.327

PAS 22 7548 636397 171206 183865.4815

VIS 22 6516 153013 60138.5 43390.26137

Valid N (listwise) 22

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dalam Miliar Rupiah, Data

Diolah)

Menurut tabel 4.6, rata-rata pendapatan operasional Bank Syariah Mandiri

lebih besar dari bank lainnya, disusul Bank Muamalat, Bank BRI Syariah, Bank

BNI Syariah, dan Bank Mega Syariah.

B. Hasil Perhitungan Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015: Malmquist Index

1. Analisis Tingkat Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal

II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015

Melalui Metode Malmquist Productivity Index (MPI) dengan

menggunakan software DEAP 2.1 yang dikembangkan oleh Tim Coelli (1996)

akan menghasilkan 5 (lima) hasil efisiensi berupa:

a. EFFCH: Perubahan Efisiensi (relatif dengan perhitungan CRS).

b. TECHC: Perubahan Teknologi.

Page 89: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

89

c. PECH : Perubahan Efisiensi Teknis Murni (relatif dengan perhitungan VRS).

d. SECH: Perubahan Efisiensi Skala (EFFCH/PECH).

e. TFPCH: Perubahan (faktor) Produktivitas Total.

Dapat dilihat tingkat produktivitas perbankan syariah selama kuartal II

tahun 2010 hingga kuartal III tahun 2015.

Grafik 4. 1 Rata-Rata Score Produktivitas Perbankan Syariah di

Indonesia Kuartal II Tahun2010 – Kuartal III Tahun2015

Hasil pengukuran tingkat produktivitas perbankan syariah dapat dilihat

dari perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) yang memiliki score sebesar

0,995. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan syariah di Indonesia selama

periode penelitian belum dapat mengoptimalkan tingkat produktivitasnya.

Perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) dipengaruhi oleh perubahan

efisiensi teknis (EFFCH) dan perubahan teknologi (TECHCH). Menurut grafik

4.1 score perubahan teknologi (TECHCH) pada perbankan syariah di Indonesia

hanya mencapai 0,997 selama periode penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa

teknologi belum memberikan kontribusi optimal terhadap produktivitas perbankan

syariah di Indonesia.

0.992

0.994

0.996

0.998

1

EFFCH TECHCH PECH SECH TFPCH

0.997 0.997

0.999 0.999

0.995

EFFCH TECHCH PECH SECH TFPCH

Page 90: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

90

(Sumber: OJK, Statistik Perbankan Syariah 2016)

Grafik 4. 2 Perkembangan Jumlah ATM Perbankan Syariah

Meskipun teknologi perbankan di Indonesia terus mengalami perbaikan

baik dari segi IT maupun jumlah ATM yang semakin bertambah, namun

pertumbuhan teknologi tersebut tidak diimbangi dengan efisiensi biaya. Hal ini

dapat dilihat bahwa rasio BOPO mengalami kenaikan pada semester II 2015,

sehingga pertumbuhan teknologi yang terjadi belum menunjukkan kontribusi yang

maksimal terhadap produktivitas perbankan syariah di Indonesia.

(Sumber: Kajian Stabilitas Keuangan Bank Indonesia 2016)

Grafik 4. 3 Grafik BOPO

3150

3200

3250

3300

3350

3400

3450

3500

3550

3600

Nov Des Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

2014 2015 2016

Perkembangan Jumlah ATM

ATM

Page 91: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

91

Sedangkan perubahan efisiensi teknis (EFFCH) yang juga memiliki score

sebesar 0,997 belum dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya,

meskipun efisiensi teknis murni (PECH) dan perubahan efisiensi skala (SECH)

yang merupakan komponen perubahan efisiensi teknis (EFFCH) memiliki score

yang sama besar yaitu 0,999.

Peningkatan ekspansi usaha dalam bentuk perluasan jaringan kantor yang

semakin bertambah serta perkembangan jumlah ATM yang mendukung

memberikan kontribusi terhadap score efisiensi teknis murni (PECH).

(Sumber: OJK, Statistik Perbankan Syariah 2016)

Grafik 4. 4 Pertumbuhan Jumlah Cabang Bank Syariah

Peningkatan ekspansi perbankan syariah tersebut dikarenakan adanya

ketentuan yang lebih mudah dalam pembukaan kantor cabang bank syariah serta

program awareness terhadap masyarakat umum yang cukup gencar selama

periode 2015. Hal tersebut juga diikuti dengan penambahan modal bank yang

akan mendorong peningkatan DPK serta pertumbuhan aset perbankan syariah

430

435

440

445

450

455

Nov Des Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

2014 2015 2016

Pertumbuhan Jumlah Cabang Bank

Cabang Bank

Page 92: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

92

sehingga memberikan kontribusi terhadap score perubahan efisiensi skala

(SECH).

(Sumber: Kajian Stabilitas Keuangan Bank Indonesia 2016)

Grafik 4. 5 Perkembangan DPK Syariah

Dengan peningkatan aset ini maka market share perbankan syariah

meningkat tipis dari 4,61% pada semester I menjadi 4,83% pada semester II 2015.

Grafik 4. 6 Aset dan Perkembangan Aset Grafik 4. 7 Market Share

Perbankan Syariah Perbankan Syariah terhadap

Perbankan Nasional

Meskipun score efisiensi teknis murni (PECH) dan perubahan efisiensi

skala (SECH) sebagai komponen perubahan efisiensi teknis (EFFCH) cukup baik,

namun perubahan efisiensi teknis (EFFCH) tidak menunjukkan hasil yang

demikian. Hal ini salah satunya disebabkan oleh turunnya rasio Financing to

Deposit Ratio (FDR) dari 96,51% menjadi 88,03% pada semester II 2015 akibat

Page 93: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

93

dari perbaikan kinerja terutama pada Non Performing Financing (NPF) serta

peningkatan biaya operasional yang timbul karena ekspansi usaha dalam bentuk

perluasan jaringan kantor.

Grafik 4. 8 FDR Perbankan Syariah

Dengan demikian dapat diketahui bahwa faktor utama perubahan tingkat

Total Factor Productivity (TFPCH) pada Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia kuartal II 2010 sampai kuartal III 2015 ialah pada perubahan efisiensi

murni (PECH) dan skala (SECH) yang artinya penambahan modal bank sangat

mempengaruhi peningkatan pada perubahan efisiensi (EFFCH) dan teknologi

(TECHCH) dan selanjutnya akan mempengaruhi perubahan Total Factor

Productivity (TFPCH).

2. Analisis Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas

Masing- Masing Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal

III Tahun 2015

Tingkat produktivitas BUS selama kuartal II tahun 2010 hingga kuartal III

tahun 2015 dapat dilihat dari perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) yang

dipengaruhi oleh perubahan efisiensi teknis (EFFCH) dan perubahan teknologi

(TECHCH).

Page 94: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

94

a. Perubahan Teknologi (TECHCH) pada masing-masing BUS di Indonesia

Tabel 4. 7 Perubahan Teknologi (TECHCH) 11 BUS pada Kuartal II

Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.7 perubahan teknologi 11 BUS di Indonesia

mengalami fluktuatif, namun dilihat dari rata-rata pencapaian 11 BUS terdapat

lima bank yang memiliki score perubahan teknologi (TECHCH) yang belum

optimal yaitu pada Bank BJB Syariah sebesar 0,990, Bank Mega Syariah sebesar

0,937, Bank BNI Syariah sebesar 0,957, Bank Bukopin Syariah sebesar 0,974,

dan Maybank Syariah sebesar 0,977. Meskipun score tersebut mendekati score

optimal = 1, namun lima bank tersebut harus mampu meningkatkan teknologinya

baik dari segi IT, financial system, maupun memperbanyak jumlah ATM,

sehingga dapat mengakses transaksi dengan mudah.

Selanjutnya, komponen lain dari perubahan Total Factor Productivity

(TFPCH) dapat digambarkan dalam hal perubahan efisiensi (EFFCH) sebagai

berikut:

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BCAS 0.869 1.126 1.558 0.625 1.398 1.713 0.695 1.200 0.884 0.619 1.603 1.295 0.946 0.375 1.043 4.709 0.713 1.555 0.297 2.690 0.364 1.009

BJBS 0.813 1.140 1.289 1.105 1.331 0.869 1.175 1.490 0.795 0.595 1.394 1.134 0.878 0.434 1.006 2.753 1.005 1.185 0.363 3.002 0.298 0.990

MES 0.888 1.048 1.464 1.130 1.089 0.593 1.595 1.049 0.795 0.637 1.227 1.092 0.857 0.441 0.631 2.257 1.007 1.003 0.420 3.250 0.305 0.937

BNIS 1.190 1.134 1.233 0.742 0.904 0.729 2.403 0.664 0.761 0.761 1.107 1.400 0.821 0.318 0.807 3.477 0.765 0.974 0.391 3.557 0.452 0.957

BRIS 1.315 0.908 1.897 0.613 1.129 0.708 2.130 0.910 0.805 0.692 1.331 1.313 0.866 0.296 0.930 4.498 0.825 1.008 0.409 3.399 0.525 1.015

BSM 1.776 0.754 2.149 0.683 0.902 0.655 1.663 1.005 1.279 0.465 1.519 1.396 0.941 0.292 0.884 2.759 0.971 0.808 0.529 2.229 0.717 1.004

BUS 1.318 0.964 2.196 0.662 0.870 0.569 2.116 0.724 1.247 0.483 1.535 1.203 1.103 0.292 0.743 1.738 1.004 0.714 0.671 1.602 1.146 0.974

MAYS 1.154 1.025 1.720 0.603 1.567 0.425 1.238 1.148 0.743 0.706 1.146 1.532 0.809 0.394 0.675 2.564 1.478 0.832 0.676 1.103 1.127 0.977

MUA 1.441 1.204 1.087 0.693 2.264 0.255 1.914 0.840 0.945 0.666 1.193 1.308 0.927 0.290 1.261 3.239 1.642 0.656 0.864 1.157 1.267 1.028

PAS 2.156 0.683 1.825 0.782 2.153 0.307 2.978 0.504 0.980 0.664 1.432 0.905 0.893 0.361 1.353 2.680 1.678 0.544 1.359 0.807 0.848 1.027

VIS 1.962 1.231 1.642 0.903 2.099 0.280 2.727 0.431 1.004 0.627 1.380 0.810 0.872 0.552 1.623 1.530 1.666 0.563 1.386 0.919 1.315 1.058

2015MEANBANK

2010 2011 2012 2013 2014

Page 95: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

95

b. Perubahan Efisiensi (EFFCH) pada masing-masing BUS di Indonesia

Tabel 4. 8 Perubahan Efisiensi (EFFCH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun

2010 - Kuartal III Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.8 perubahan efisiensi 11 BUS di Indonesia

mengalami fluktuatif, namun dilihat dari rata-rata pencapaian 11 BUS terdapat

tiga bank yang memiliki score perubahan efisiensi (EFFCH) yang belum optimal

atau belum mampunya perusahaan mengelola input-output secara efisien yaitu

pada Bank Muamalat sebesar 0,998, Bank Panin Syariah 0,976 dan Bank Victoria

Syariah sebesar 0,976. Meskipun score tersebut mendekati score optimal = 1,

namun ketiga bank tersebut harus mampu meningkatkan kinerjanya baik dari

peningkatan efisiensi teknis murni (PECH) maupun efisiensi skala (SECH).

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BCAS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.974 1.027 0.996 1.004 0.733 1.364 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BJBS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.983 1.006 1.011 1.000 1.000 0.831 1.203 0.947 1.056 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

MES 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.946 1.057 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BNIS 1.000 1.000 1.000 1.000 0.997 0.965 1.040 1.000 1.000 1.000 0.896 1.116 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BRIS 1.000 1.000 1.000 0.999 1.001 0.802 1.246 1.000 1.000 1.000 1.000 0.991 1.009 1.000 1.000 1.000 0.915 0.828 1.320 1.000 1.000 1.000

BSM 1.000 1.000 1.000 1.000 0.982 0.914 1.114 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.864 0.932 1.212 1.025 1.000

BUS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.996 1.004 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.971 1.030 1.000 1.000 0.858 1.165 1.000 1.000

MAYS 0.922 1.084 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.854 1.171 1.000 1.000 1.000 0.814 1.229 0.870 1.150 1.000 1.000 1.000

MUA 1.003 1.000 1.000 0.938 1.066 1.000 1.000 0.939 1.065 1.000 1.000 0.950 1.053 0.915 1.093 0.948 1.055 1.000 1.000 1.000 0.953 0.998

PAS 1.000 0.933 1.071 0.990 1.010 1.000 1.000 0.936 1.069 1.000 1.000 0.914 1.055 1.022 1.016 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.606 0.976

VIS 1.000 1.000 0.996 0.996 1.039 1.000 1.000 0.968 1.033 1.000 1.000 0.911 1.077 1.018 1.000 1.000 1.000 0.973 1.028 1.000 0.927 0.996

BANK2010 2011 2012 2013 2014 2015

MEAN

Page 96: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

96

c. Perubahan Efisiensi Teknis Murni (PECH) pada masing-masing BUS di

Indonesia

Tabel 4. 9 Perubahan Efisiensi Teknis Murni (PECH) 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.9 perubahan efisiensi teknis murni 11 BUS di

Indonesia relatif lebih stabil, hanya terlihat beberapa kali mengalami penurunan.

Namun dilihat dari rata-rata pencapaian 11 BUS terdapat dua bank yang memiliki

score perubahan efisiensi teknis murni (PECH) yang belum optimal yaitu pada

Bank Panin Syariah 0,986 dan Bank Victoria Syariah sebesar 0,998. Meskipun

score tersebut mendekati score optimal = 1, namun kedua bank tersebut harus

mampu meningkatkan layanannya baik berupa perluasan jaringan kantor, ATM

dan sebagainya.

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BCAS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BJBS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.986 1.014 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

MES 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BNIS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.968 1.033 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BRIS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.804 1.244 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.915 1.055 1.035 1.000 1.000 1.000

BSM 1.000 1.000 1.000 1.000 0.990 0.907 1.114 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.960 0.968 1.061 1.014 1.000

BUS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.923 1.084 1.000 1.000

MAYS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.983 1.017 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

MUA 1.000 1.000 1.000 0.975 1.025 1.000 1.000 0.988 1.012 1.000 1.000 1.000 1.000 0.918 1.089 0.967 1.034 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

PAS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.751 0.986

VIS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.968 0.998

2015MEANBANK

2010 2011 2012 2013 2014

Page 97: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

97

d. Perubahan Efisiensi Skala (SECH) pada masing-masing BUS di

Indonesia

Tabel 4. 10 Perubahan Efisiensi Skala (SECH) 11 BUS pada Kuartal II

Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.10 perubahan efisiensi skala 11 BUS di Indonesia

mengalami fluktuatif, hanya Bank Mega Syariah yang relatif lebih stabil. Namun

dilihat dari rata-rata pencapaian 11 BUS terdapat tiga bank yang memiliki score

perubahan efisiensi skala (SECH) yang belum optimal yaitu pada Bank Muamalat

sebesar 0,998, Bank Panin Syariah 0,990 dan Bank Victoria Syariah sebesar

0,998. Meskipun score tersebut mendekati score optimal = 1, namun ketiga bank

tersebut harus mampu meningkatkan kinerjanya dengan peningkatan modal yang

diimbangi dengan peningkatan pembiayaan serta biaya operasional yang stabil.

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BCAS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.974 1.027 0.996 1.004 0.733 1.364 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BJBS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.996 0.993 1.011 1.000 1.000 0.831 1.203 0.947 1.056 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

MES 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.946 1.057 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BNIS 1.000 1.000 1.000 1.000 0.997 0.997 1.007 1.000 1.000 1.000 0.896 1.116 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

BRIS 1.000 1.000 1.000 0.999 1.001 0.998 1.002 1.000 1.000 1.000 1.000 0.991 1.009 1.000 1.000 1.000 1.000 0.785 1.275 1.000 1.000 1.000

BSM 1.000 1.000 1.000 1.000 0.992 1.008 1.001 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.900 0.963 1.142 1.011 1.000

BUS 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.996 1.004 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.971 1.030 1.000 1.000 0.930 1.075 1.000 1.000

MAYS 0.922 1.084 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.854 1.171 1.000 1.000 1.000 0.828 1.208 0.870 1.150 1.000 1.000 1.000

MUA 1.003 1.000 1.000 0.962 1.039 1.000 1.000 0.950 1.052 1.000 1.000 0.950 1.053 0.997 1.003 0.981 1.020 1.000 1.000 1.000 0.953 0.998

PAS 1.000 0.933 1.071 0.990 1.010 1.000 1.000 0.936 1.069 1.000 1.000 0.914 1.055 1.022 1.016 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.808 0.990

VIS 1.000 1.000 0.996 0.966 1.039 1.000 1.000 0.968 1.033 1.000 1.000 0.911 1.077 1.018 1.000 1.000 1.000 0.973 1.028 1.000 0.958 0.998

BANK2010 2011 2012 2013 2014 2015

MEAN

Page 98: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

98

e. Perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) pada masing-masing BUS

di Indonesia

Tabel 4. 11 Perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.11 perubahan Total Factor Productivity 11 BUS di

Indonesia mengalami fluktuatif. Namun dilihat dari rata-rata pencapaian 11 BUS

terdapat lima bank yang memiliki score perubahan Total Factor Productivity

(TFPCH) yang belum optimal yaitu pada Bank BJB Syariah sebesar 0,990, Bank

Mega Syariah 0,937, Bank BNI Syariah sebesar 0,957, Bank Bukopin Syariah

sebesar 0,974 dan Maybank Syariah sebesar 0,977. Meskipun score tersebut

mendekati score optimal = 1, namun kelima bank tersebut harus mampu

meningkatkan faktor perubahan teknologinya (TECHCH) yang disertai dengan

kemampuan sumber daya manusia dalam beradaptasi dengan teknologi baru.

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

BCAS 0.869 1.126 1.558 0.625 1.398 1.713 0.695 1.200 0.884 0.603 1.645 1.291 0.949 0.275 1.423 4.709 0.713 1.555 0.297 2.690 0.364 1.009

BJBS 0.813 1.140 1.289 1.105 1.331 0.869 1.175 1.490 0.781 0.598 1.409 1.134 0.878 0.361 1.211 2.607 1.061 1.185 0.363 3.002 0.298 0.990

MES 0.888 1.048 1.464 1.130 1.089 0.593 1.595 1.049 0.795 0.637 1.161 1.154 0.857 0.441 0.631 2.257 1.007 1.003 0.420 3.250 0.305 0.937

BNIS 1.190 1.134 1.233 0.742 0.901 0.704 2.499 0.664 0.761 0.761 0.992 1.563 0.821 0.318 0.807 3.477 0.765 0.974 0.391 3.557 0.452 0.957

BRIS 1.315 0.908 1.897 0.613 1.131 0.568 2.654 0.910 0.805 0.692 1.331 1.301 0.874 0.296 0.930 4.498 0.755 0.835 0.540 3.399 0.525 1.015

BSM 1.776 0.754 2.149 0.683 0.886 0.599 1.853 1.005 1.279 0.465 1.519 1.396 0.941 0.292 0.884 2.759 0.971 0.698 0.493 2.702 0.735 1.004

BUS 1.318 0.964 2.196 0.662 0.870 0.567 2.126 0.724 1.247 0.483 1.535 1.203 1.103 0.292 0.721 1.791 1.004 0.714 0.576 1.867 1.146 0.974

MAYS 1.064 1.112 1.720 0.603 1.567 0.425 1.238 1.148 0.743 0.706 0.979 1.794 0.809 0.394 0.675 2.086 1.817 0.723 0.778 1.103 1.127 0.977

MUA 1.445 1.204 1.087 0.650 2.413 0.255 1.914 0.788 1.006 0.666 1.193 1.243 0.976 0.265 1.378 3.072 1.731 0.656 0.864 1.157 1.207 1.026

PAS 2.156 0.638 1.956 0.774 2.176 0.307 2.978 0.472 1.047 0.664 1.432 0.827 0.942 0.369 1.375 2.680 1.678 0.544 1.359 0.807 0.514 1.003

VIS 1.962 1.231 1.635 0.872 2.182 0.280 2.727 0.417 1.036 0.627 1.380 0.738 0.939 0.562 1.623 1.530 1.666 0.548 1.425 0.919 1.220 1.054

2015MEANBANK

2010 2011 2012 2013 2014

Page 99: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

99

3. Analisis Tingkat Produktivitas individual Bank kuartal Kuartal II Tahun

2010 – Kuartal III Tahun 2015

Tabel 4. 12 Rata-rata Produktivitas 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah

Selama Periode Penelitian (Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015)

BANK EFFCH TECHCH PECH SECH TFPCH

BCA Syariah 1 1.009 1 1 1.009

BJB Syariah 1 0.99 1 1 0.99

Bank Mega Syariah 1 0.937 1 1 0.937

BNI Syariah 1 0.957 1 1 0.957

BRI Syariah 1 1.015 1 1 1.015

Bank Syariah Mandiri 1 1.004 1 1 1.004

Bank Bukopin Syariah 1 0.974 1 1 0.974

Maybank Syariah 1 0.977 1 1 0.977

Bank Muamalat 0.998 1.028 1 0.998 1.026

Bank Panin Syariah 0.976 1.027 0.986 0.99 1.003

Bank Victoria Syariah 0.996 1.058 0.998 0.998 1.054

Melalui tabel 4.12 dapat digambarkan komposisi perubahan efisiensi yang

mempengaruhi tingkat produktivitas sebagai berikut:

Tabel 4. 13 Komposisi Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat

Produktivitas BUS

TF

PC

H

Bank TECHCH EFFCH PECH SECH

pro

du

kti

f

BCA Syariah v v v V

BRI Syariah v v v V

BSM v v v V

Muamalat v - v -

Panin Syariah v - - -

Victoria Syariah v - - -

tid

ak

pro

du

kti

f

BJB Syariah - v v V

Mega Syariah - v v V

BNI Syariah - v v V

Bukopin Syariah - v v V

Maybank Syariah - v v V

Page 100: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

100

Melalui tabel 4.13 di atas dapat dilihat komposisi perubahan Total Factor

Productivity (TFPCH) pada Bank BCA Syariah, BRI Syariah dan BSM yang

memiliki komposisi TECHCH, EFFCH, PECH, dan SECH ≥ 1. Artinya, ketiga

bank tersebut memiliki teknologi berupa IT, financial system, maupun jumlah

ATM yang dapat mempermudah transaksi. Begitupun dengan rasio ROA yang

mencerminkan kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva

mengalami peningkatan, meskipun sempat turun pada tahun 2014.

(Sumber: Profil Data Bank Terkait)

Grafik 4. 9 Jumlah ATM 11 BUS Grafik 4. 10 Perkembangan ROA

di Indonesia

Selanjutnya pada Bank Muamalat, Panin Syariah dan Victoria Syariah

perubahan teknologi (TECHCH) cukup baik, namun pada perubahan efisiensi

(EFFCH) justru mengalami penurunan. Menurut penelitian Surjaningsih dan

Permono (2014)1 dan dalam penelitian serupa tentang produktivitas lainnya, salah

satu penjelasan dari turunnya catching up effects yang menggambarkan perubahan

efisiensi (EFFCH) di saat perubahan teknologi meningkat adalah terbatasnya

1 Surjaningsih dan Permono, Dinamika Total Factor Productivity Industri Besar Dan

Sedang Indonesia, (Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Januari 2014), hlm. 299.

Page 101: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

101

kemampuan sumber daya manusia dalam beradaptasi dengan teknologi baru.

Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya kompetensi tenaga kerja,

baik disebabkan oleh tingkat pendidikan maupun keahlian yang kurang memadai.

Namun dari sisi lain, penurunan dari perubahan efisiensi (EFFCH) dapat dilihat

dari efisiensi teknis murni (PECH) dan skala (SECH) yang mempengaruhinya.

Bank Muamalat memiliki aset yang cukup besar, namun banyak faktor

yang menyebabkan belum optimalnya efisiensi skala pada perusahaan, salah

satunya kemampuan manajemen. Pada Bank Muamalat masih diperlukan

perbaikan dalam hal tingkat permodalan. Tingkat permodalan perlu diperkuat

terkait dengan kualitas pembiayaan dan perhitungan kembali agunan yang layak

diperhitungkan sebagai pengurang dalam menghitung tingkat PPAP.2 Terlihat

NPF Bank Muamalat mengalami peningkatan sejak Maret 2014, meskipun mulai

turun pada kuartal II 2015.

Grafik 4. 11 Perkembangan NPF Bank Muamalat, Panin Syariah dan

Victoria Syariah

2 Laporan GCG Bank Muamalat Tahun 2015, hlm. 19.

Page 102: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

102

Sedangkan pada Bank Panin Syariah dan Victoria Syariah, kedua

komposisi perubahan efisiensi (EFFCH) yaitu PECH dan SECH sama-sama

mengalami penurunan. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan NPF masing-masing

bank tersebut serta jumlah jaringan kedua bank ini yang masih rendah.

Grafik 4. 12 Jumlah Cabang Bank Syariah

Selanjutnya pada Bank BJB Syariah, Mega Syariah, BNI Syariah, Bukopin

Syariah, dan Maybank Syariah mengalami perubahan Total Factor Productivity

(TFPCH) yang rendah. Hal ini dikarenakan perubahan teknologi (TECHCH)

berkontribusi kecil dalam peningkatan TFPCH. Oleh karena itu, kelima bank

tersebut harus meningkatkan teknologinya baik dari IT, financial system, maupun

memperbanyak jumlah ATM untuk mempermudah transaksi.

Page 103: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

103

C. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015: First Stage

1. Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015

Pada pembahasan ini akan digambarkan rata-rata tingkat efisiensi serta

variabel input-output perbankan syariah di Indonesia pada periode penelitian

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Grafik 4. 13 Efisiensi Variabel Input-Output Perbankan Syariah di

Indonesia Kuartal II 2010 – Kuartal III 2015

Berdasarkan grafik 4.13 di atas, score efisiensi perbankan syariah di

Indonesia sebesar 56,61. Artinya, rata-rata perbankan syariah di Indonesia selama

periode penelitian belum mencapai tingkat efisiensinya atau belum dapat

mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Berdasarkan hasil tersebut

variabel input, DPK dan Beban Operasional menjadi penyumbang terbesar

terhadap besarnya efisiensi. Sedangkan variabel output diperlukan banyak

perbaikan, terutama pada variabel aktiva produktif lainnya yang menjadi sumber

Page 104: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

104

inefisiensi terbesar. Setelah ini akan digambarkan komposisi rata-rata inefisiensi

dari pencapaian setiap variabel dan frekuensi masing-masing variabel selama

periode penelitian.

Grafik 4. 14 Grafik Rata-Rata Inefisiensi dan Frekuensi Inefisiensi setiap

Variabel pada 11 BUS di Indonesia

Melalui grafik 4.14 dapat dilihat hasil perhitungan DEA menunjukkan

bahwa sumber utama inefisiensi perbankan syariah di Indonesia dengan frekuensi

sebesar 100% dan rata-rata sebesar 62,88% adalah jumlah aktiva produktif lainnya

yang masih belum dioptimalkan. Di samping itu, bank syariah masih dapat

melakukan perbaikan dengan meningkatkan pendapatan operasionalnya yang

mengalami rata-rata inefisiensi sebesar 49,66% serta total pembiayaan yang

mengalami rata-rata inefisiensi sebesar 48,76%. Sementara dari sisi input,

perbankan syariah masih bisa mengurangi aktiva tetapnya yang mengalami rata-

rata inefisiensi sebesar 47,44%, beban personalia 11,74% serta dana pihak ketiga

sebesar 14,38% yang mengalami kelebihan.

Page 105: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

105

DPK perbankan syariah yang berlebih dapat menggambarkan bahwa

produk funding bank syariah semakin diminati masyarakat, namun sisi negatifnya

jika kelebihan dana tersebut tidak segera diimbangi dengan produk financing, total

pembiayaan serta total aktiva produktif lainnya yang belum optimal, maka hanya

akan menjadi dana idle yang akan membebani bank-bank syariah. Sehingga

produk financing harus lebih kompetitif dibandingkan dengan produk

konvensional, selain itu teknik pemasaran pun harus lebih inovatif agar dapat

menyerap berbagai kalangan masyarakat. Di sisi lain, kebijakan Bank Indonesia

terkait produk financing Bank Syariah dapat diminimumkan pembatasnya agar

dapat lebih kompetitif dengan produk bank konvensional3.

Beban personalia yang meningkat karena adanya ekspansi Bank Umum

Syariah. Menurut data BI dari Kajian Stabilitas Keuangan No. 26, Maret 2016

tercatat terjadi penambahan modal bank yang mendorong peningkatan edukasi

masyarakat, serta kemudahan membuka jaringan pada perbankan syariah yang

tentunya akan meningkatnya aktiva tetap perbankan, seperti kendaraan

operasional, mesin ATM dan sebagainya. Ekspansi perbankan syariah juga akan

meningkatkan jumlah SDM yang tentunya akan menambah cost personalia. Oleh

karena itu, pihak regulator dan management harus bersama-sama membuat

kebijakan untuk mengefisiensikan SDM, sehingga target pendapatan operasional

yang kurang dapat tercapai.

Selama periode penelitian score efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

tertinggi ialah 69,53909 yaitu pada kuartal I tahun 2010, sedangkan yang terendah

3 Asep Saepullah, Efisiensi Perbankan Syariah: Komparasi, Evaluasi, Dan Solusi,

Jakarta: UIN Syariaf Hidayatullah, hlm. 15.

Page 106: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

106

48,01273 yaitu pada kuartal XI tahun 2012. Hasil pengukuran ini menunjukkan

bahwa Bank Umum Syariah di Indonesia (BUS) masih dikatagorikan inefisien

atau belum dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya.

Grafik 4. 15 Efisiensi 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II 2010 –

Kuartal III 2015

Selanjutnya, pada pembahasan ini akan digambarkan tingkat efisiensi 11

(sebelas) Bank Umum Syariah maupun tingkat efisiensi rata-rata pada periode

penelitian.

Page 107: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

107

Grafik Score Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS)

Grafik 4. 16 Efisiensi 11 (sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II 2010 – Kuartal III 2015

Page 108: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

108

Hasil pengukuran tingkat efisiensi Bank Umum Syariah kuartal II tahun

2010 sampai kuartal III tahun 2015 menunjukkan suatu trend yang fluktuatif,

tidak ada Bank Umum Syariah (BUS) yang memiliki score efisiensi yang stabil

dalam periode pengukuran. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa secara umum

lama berdirinnya BUS tidak dapat menjamin tingkat efisiensinya. Hal tersebut

dibuktikan oleh Maybank Syariah yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi,

beberapa kali mencapai tingkat efisiensi dengan score 100 pada kuartal I, II, IV,

VI, VIII, XVI, XX, dan XXII.

Berdasarkan hasil pengukuran efisiensi tersebut dapat dilihat bahwa Bank

Umum syariah yang memiliki score 100 dapat diartikan bahwa bank tersebut telah

mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya dan dikatagorikan

bank yang efisien. Adapun bank yang dikatagorikan efisien dalam penelitian ini

adalah Bank Jabar Syariah pada kuartal I dan II, BNI Syariah pada kuartal I

dan V, Bank Syariah Mandiri pada kuartal XII, serta Bank Victoria Syariah

pada kuartal XIX dan XXI. Sedangkan Bank Umum Syariah lainnya masih

dikatagorikan bank yang inefisien, atau dapat diartikan belum dapat menggunakan

sumber dayanya secara optimal.

Setelah menampilkan grafik tingkat efisiensi Bank Umum Syariah selama

kuartal II tahun 2010 sampai kuartal III tahun 2015, kita akan melihat pencapaian

tingkat efisiensi rata-rata pada masing-masing Bank Umum Syariah (BUS) selama

periode penelitian. Seperti yang telah dikatakan pada pembahasan sebelumnya,

melalui grafik 4.17 dapat dilihat bahwa secara umum lama berdirinnya BUS tidak

dapat menjamin tingkat efisiensinya. Hal tersebut dibuktikan oleh Maybank

Page 109: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

109

Syariah yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi sebanyak delapan kali dengan

score 100 selama periode penelitian. Begitupun dengan bank yang baru berdiri

lainnya seperti Bank Jabar Syariah, BNI Syariah dan Bank Victoria yang memiliki

tingkat efisiensi yang baik, serta Bank Syariah Mandiri yang merupakan satu-

satunya bank yang lebih dahulu berdiri namun tetap menunjukkan kinerja yang

bagus dengan dibuktikan dengan tingkat efisiensinya.

Grafik 4. 17 Rata-Rata Efisiensi 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal

II 2010 – Kuartal III 2015

Berdasarkan hasil di atas maka secara keseluruhan perkembangan tingkat

efisiensi Bank Umum Syariah menunjukkan trend yang fluktuatif dikarenakan

tingkat efisiensi BUS secara individu juga bersifat fluktuatif.

2. Analisis Analisis Teknis Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II

Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015

Page 110: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

110

a. Analisis pada Bank BCA Syariah

Tabel 4. 14 Sumber Inefisiensi BCA Syariah

Selama periode penelitian, BCA Syariah selalu efisien dalam

penghimpunan DPK dan menekan beban personalia. Pendapatan operasional dan

total pembiayaan cenderung mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi

selama periode penelitian. Sebaliknya, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya

mengalami peningkatan inefisiensi, terutama pada rentang waktu 2014 -2015.

Grafik 4. 18 Potential Improvement BCA Syariah

BCA Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 44.5 77.8 100 100 42.7 44.5 44.5

2010 Q3 46.06 40.2 100 100 31.4 46.1 46.1

2010 Q4 40.96 87.4 100 100 28.5 41 41

2011 Q1 45.13 100 100 100 45.1 45.1 45.1

2011 Q2 40.82 55.5 100 100 39.3 40.8 40.8

2011 Q3 38.02 78 100 100 32.6 38 38

2011 Q4 38.3 100 100 100 31.4 38.3 38.3

2012 Q1 48.56 100 91.1 100 48.6 48.6 48.6

2012 Q2 38.52 100 100 100 38.5 38.5 38.5

2012 Q3 40.18 100 100 100 40.2 40.2 33.2

2012 Q4 36.27 100 100 98 36.3 36.3 33.8

2013 Q1 49.56 100 100 100 49.6 49.6 49.6

2013 Q2 42.67 100 100 100 42.7 42.7 42.7

2013 Q3 41.04 100 100 100 41 41 41

2013 Q4 36.47 100 100 100 36.5 36.5 36.5

2014 Q1 50.95 79.6 100 100 50.9 37.8 50.9

2014 Q2 42.82 90.9 100 100 42.8 17.3 42.8

2014 Q3 43.28 100 100 100 43.3 27.4 43.3

2014 Q4 41.63 100 100 100 41.6 41.6 41.6

2015 Q1 57.66 99 100 100 57.7 34.2 57.7

2015 Q2 52.73 60.7 100 100 52.7 20.9 52.7

2015 Q3 53.9 55.7 100 100 53.9 24.6 53.9

Page 111: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

111

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi BCA Syariah adalah jumlah aktiva produktif lainnya yang masih belum

optimal. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan BCA Syariah untuk

mengoptimalkan jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 29%. Selain itu, total

pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan

dengan meningkatkannya sebesar 27%, meningkatkan pendapatan operasional

sebesar 26%, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 13%, serta menekan DPK

dan beban personalia masing-masing sebesar 4% dan 1%. Kelebihan yang terjadi

pada penghimpunan DPK, namun tidak disertai dengan optimalnya total

pembiayaan yang disalurkan, menunjukkan bahwa BCA Syariah belum

melakukan fungsi intermediasi dengan maksimal.

b. Analisis pada Bank BJB Syariah

Tabel 4. 15 Sumber Inefisiensi BJB Syariah

BJB Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q3 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q4 80.05 100 100 66 80.1 80.1 57.2

2011 Q1 80.6 100 100 100 80.6 46.3 38

2011 Q2 62.31 100 100 100 62.3 62.3 27.8

2011 Q3 51.27 100 100 100 51.3 51.3 33.6

2011 Q4 41.58 100 100 100 41.6 41.6 38.4

2012 Q1 56.59 100 100 100 56.6 56.6 45.9

2012 Q2 34.13 100 71.9 100 28.7 34.1 34.1

2012 Q3 45.12 100 100 100 45.1 45.1 39.2

2012 Q4 37.28 32.7 100 100 37.3 36.6 37.3

2013 Q1 47.93 23.4 100 100 47.9 47.9 47.9

2013 Q2 42.33 38.1 100 100 42.3 24.5 42.3

2013 Q3 41.45 39.9 100 100 41.4 17.1 41.4

2013 Q4 36.85 34.7 100 100 36.8 27.5 36.8

2014 Q1 50.44 22.3 100 100 50.4 43.3 50.4

2014 Q2 58.88 10.7 89.7 100 58.9 22.1 58.9

2014 Q3 62.67 17.9 100 100 62.7 11.3 62.7

2014 Q4 27.47 100 100 100 27.5 18 19.7

2015 Q1 50.55 30.2 100 100 50.5 29.4 50.5

2015 Q2 62.6 12.6 76.6 100 62.6 32.4 62.6

2015 Q3 61.49 13.7 94.4 100 61.5 35.6 61.5

Page 112: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

112

Selama periode penelitian, BJB Syariah selalu efisien dalam menekan

beban personalia. Penghimpunan DPK, pendapatan operasional dan total

pembiayaan cenderung mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi selama

periode penelitian. Sebaliknya, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya

mengalami peningkatan inefisiensi.

Grafik 4. 19 Potential Improvement BJB Syariah

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi BJB Syariah adalah jumlah aktiva tetap yang berlebih. Potensi

perbaikan yang masih bisa dilakukan BJB Syariah untuk mengoptimalkan jumlah

aktiva produktif lainnya sebesar 21%. Selain itu, total pembiayaan yang juga

belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan dengan

meningkatkannya sebesar 17%, meningkatkan pendapatan operasional sebesar

19%, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 26%, serta menekan DPK dan

beban personalia masing-masing sebesar 6% dan 12%.

Page 113: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

113

c. Analisis pada Bank Mega Syariah

Tabel 4. 16 Sumber Inefisiensi Bank Mega Syariah

Selama periode penelitian, Bank Mega Syariah selalu efisien dalam

menghimpun DPK. Beban personalia dan pendapatan operasional cenderung

mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi selama periode penelitian.

Sebaliknya, aktiva tetap, total pembiayaan dan aktiva produktif lainnya

mengalami peningkatan inefisiensi.

Grafik 4. 20 Potential Improvement Bank Mega Syariah

Mega Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 29.77 100 100 100 29.8 19.1 29.8

2010 Q3 29.29 100 100 100 26.5 21.1 29.3

2010 Q4 36.14 100 100 90.1 23.8 36.1 36.1

2011 Q1 32.48 100 100 100 32.5 21.1 32.5

2011 Q2 27.26 100 100 100 27.3 27.3 27.3

2011 Q3 27.79 100 100 100 26.9 27.8 27.8

2011 Q4 32.82 100 100 86.6 28.5 32.8 32.8

2012 Q1 38.44 100 100 100 38.4 32.8 38.4

2012 Q2 33.32 100 100 100 33.3 33.3 32.6

2012 Q3 33.59 100 100 100 33.6 33.6 26.5

2012 Q4 35.53 100 100 87 35.5 35.5 34.3

2013 Q1 52.86 100 100 100 52.9 16.4 52.9

2013 Q2 45.21 100 100 100 45.2 16.7 45.2

2013 Q3 41.7 100 100 100 41.7 23.7 32.4

2013 Q4 39.23 100 100 85 38 39.2 39.2

2014 Q1 49.37 100 100 100 49.4 28 49.4

2014 Q2 40.3 100 100 100 40.3 40.3 40.3

2014 Q3 36.75 100 100 100 36.8 36.8 29.1

2014 Q4 33.18 56.7 100 100 22.4 13.4 33.2

2015 Q1 37 38.2 100 100 37 8.1 37

2015 Q2 29.3 36.6 100 100 29.3 8.9 29.3

2015 Q3 46.01 34 100 100 25.8 12.5 46

Page 114: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

114

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi Bank Mega Syariah adalah aktiva produktif lainnya yang belum

optimal. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan Bank Mega Syariah untuk

mengoptimalkan jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 27%. Selain itu, total

pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan

dengan meningkatkannya sebesar 24%, meningkatkan pendapatan operasional

sebesar 23%, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 21%, serta menekan beban

personalia sebesar 5%. Sedangkan penghimpunan DPK sudah sangat optimal

dalam penghimpunannya.

d. Analisis pada Bank BNI Syariah

Tabel 4. 17 Sumber Inefisiensi BNI Syariah

Selama periode penelitian, BNI Syariah selalu efisien dalam variabel

inputnya, menghimpun DPK, aktiva tetap dan menekan beban personalia.

BNI SyariahScore DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q3 80.75 100 100 100 80.7 80.7 61.5

2010 Q4 70.3 100 100 100 70.3 70.3 70.3

2011 Q1 93.21 100 100 100 93.2 88.1 93.2

2011 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2011 Q3 75.56 100 100 100 75.6 69.6 52.6

2011 Q4 64.14 100 100 100 64.1 64.1 46.9

2012 Q1 80.82 100 100 100 80.8 80.8 69.4

2012 Q2 67.44 100 100 100 67.4 60.3 67.4

2012 Q3 69.21 100 100 100 69.2 19 41.3

2012 Q4 58.96 100 100 100 59 39 31.2

2013 Q1 78 100 100 100 78 47.5 59

2013 Q2 70.79 100 100 100 70.8 44.6 47.4

2013 Q3 71.69 100 100 100 71.7 11.7 27.5

2013 Q4 72.44 100 100 100 72.4 6.1 24.6

2014 Q1 73.65 100 100 100 73.7 5.2 61.6

2014 Q2 43.64 100 100 100 43.6 9 43.6

2014 Q3 40.28 100 100 100 40.3 7.2 31

2014 Q4 75.54 100 100 97.6 75.5 28.4 24.1

2015 Q1 67.73 100 100 100 67.7 7 54.4

2015 Q2 43.65 100 100 100 43.6 2.8 43.6

2015 Q3 39.2 100 100 100 39.2 3.6 28.5

Page 115: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

115

Sebaliknya dalam variabel output, pendapatan operasional, total pembiayaan dan

aktiva produktif lainnya mengalami peningkatan inefisiensi.

Grafik 4. 21 Potential Improvement BNI Syariah

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi BNI Syariah adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal.

Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan BNI Syariah untuk mengoptimalkan

jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 42%. Selain itu, total pembiayaan yang

juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan dengan

meningkatkannya sebesar 22%, meningkatkan pendapatan operasional sebesar

34%, menekan beban personalia sebesar 2%. Sedangkan aktiva tetap dan

penghimpunan DPK sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.

Page 116: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

116

e. Analisis pada Bank BRI Syariah

Tabel 4. 18 Sumber Inefisiensi BRI Syariah

Selama periode penelitian, BRI Syariah selalu efisien dalam variabel

inputnya, menghimpun DPK, aktiva tetap dan menekan beban personalia.

Sedangkan pada aktiva produktif lainnya terlihat terus mengalami perbaikan

efisiensi. Sebaliknya pendapatan operasional dan total pembiayaan mengalami

peningkatan inefisiensi.

Grafik 4. 22 Potential Improvement BRI Syariah

BRI Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 74.17 100 100 100 74.2 7.8 54.1

2010 Q3 35.56 100 100 100 35.6 17.5 35.6

2010 Q4 33.02 100 100 100 33 21.3 33

2011 Q1 44.03 100 100 100 44 13.9 44

2011 Q2 35.16 100 100 100 35.2 18.5 35.2

2011 Q3 33.98 100 100 100 34 15.6 34

2011 Q4 33.8 100 100 100 33.8 20.9 33.8

2012 Q1 50.23 96.7 100 100 50.2 9.2 50.2

2012 Q2 43.66 100 100 100 43.7 17.6 43.7

2012 Q3 39.3 100 100 100 39.3 20.3 39.3

2012 Q4 38.45 100 100 100 38.4 30.1 38.4

2013 Q1 48.99 100 100 100 49 30.4 49

2013 Q2 44.82 100 100 100 44.8 28.4 44.8

2013 Q3 40.73 100 100 100 40.7 29 40.7

2013 Q4 38.84 100 100 100 38.8 34.7 38.8

2014 Q1 49.69 100 100 100 49.7 28.2 49.7

2014 Q2 42.8 100 100 100 42.8 6.3 42.8

2014 Q3 38.86 100 100 100 38.9 9.1 38.9

2014 Q4 39.81 100 100 100 39.8 39.8 39.8

2015 Q1 49.87 100 100 100 49.9 39.9 49.9

2015 Q2 42.84 100 100 100 42.8 18.3 42.8

2015 Q3 38.41 100 100 100 38.4 26.7 38.4

Page 117: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

117

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi BRI Syariah adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal.

Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan BRI Syariah untuk mengoptimalkan

jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 40%. Selain itu, total pembiayaan yang

juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan dengan

meningkatkannya sebesar 29%, meningkatkan pendapatan operasional sebesar

30%, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 2%. Sedangkan beban personalia

dan penghimpunan DPK sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.

f. Analisis pada Bank Syariah Mandiri

Tabel 4. 19 Sumber Inefisiensi BSM

Selama periode penelitian, BSM selalu efisien dalam variabel inputnya,

menghimpun DPK, aktiva tetap dan menekan beban personalia. Sebaliknya dalam

BSM Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 85.96 100 100 100 86 37.7 86

2010 Q3 80.19 100 100 100 80.2 32.6 80.2

2010 Q4 65.34 100 100 100 65.3 36.6 65.3

2011 Q1 87.49 100 100 100 87.5 27 66.5

2011 Q2 81.84 100 100 100 81.8 27 77.2

2011 Q3 76.9 100 100 100 76.9 28.9 76.9

2011 Q4 66.71 100 100 100 66.7 31.4 66.7

2012 Q1 94.22 100 100 100 94.2 29.2 66.3

2012 Q2 87.6 100 100 100 87.6 23.1 84.8

2012 Q3 78.88 100 100 100 78.9 17.1 78.9

2012 Q4 72.92 100 100 100 72.9 16.5 72.9

2013 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2013 Q2 85.75 100 100 100 85.8 16.2 74.5

2013 Q3 75.29 100 100 100 75.3 19.1 75.3

2013 Q4 69.55 100 100 100 69.6 21.7 69.6

2014 Q1 93.38 100 100 100 93.4 23.7 69.2

2014 Q2 41.21 98.9 100 100 41.2 15.4 41.2

2014 Q3 35.24 100 100 100 35.2 29.6 35.2

2014 Q4 64.24 100 100 100 64.2 37.6 64.2

2015 Q1 74.32 100 100 100 74.3 29.3 61.2

2015 Q2 40.62 100 100 100 40.6 18.1 40.6

2015 Q3 41.4 80 100 100 41.4 18.7 41.4

Page 118: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

118

variabel outputnya, total pembiayaan, aktiva produktif lainnya dan pendapatan

operasional mengalami peningkatan inefisiensi.

Grafik 4. 23 Potential Improvement BSM

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi BSM adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal. Potensi

perbaikan yang masih bisa dilakukan BSM untuk mengoptimalkan jumlah aktiva

produktif lainnya sebesar 51%. Selain itu, total pembiayaan yang juga belum

disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan dengan meningkatkannya

sebesar 19%, meningkatkan pendapatan operasional sebesar 23%, melakukan

efisiensi aktiva tetap sebesar 7%. Sedangkan beban personalia dan penghimpunan

DPK sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.

Page 119: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

119

g. Analisis pada Bank Bukopin Syariah

Tabel 4. 20 Sumber Inefisiensi Bukopin Syariah

Selama periode penelitian, Bukopin Syariah selalu efisien dalam

menghimpun DPK dan menekan beban personalia. Sedangkan pada total

pembiayaan, pendapatan operasional, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya

cenderung terus mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi.

Grafik 4. 24 Potential Improvement Bukopin Syariah

Bukopin Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 47.21 50.5 100 100 47.2 21.5 47.2

2010 Q3 42.2 56.9 100 100 42.2 24.4 42.1

2010 Q4 39.7 50.4 100 100 39.7 26 39.7

2011 Q1 53.3 32.4 100 100 53.3 27.2 53.3

2011 Q2 45.51 45.7 100 100 45.5 20.6 45.5

2011 Q3 39.25 34 100 100 39.3 34.7 39.3

2011 Q4 39.25 38.5 100 100 39.3 31 39.3

2012 Q1 52.18 33.3 100 100 52.2 21.7 52.2

2012 Q2 48.09 45.5 100 100 48.1 26.4 48.1

2012 Q3 46.94 54.2 100 100 46.9 25 46.9

2012 Q4 43.56 49.1 100 100 43.6 32.9 43.6

2013 Q1 53.74 38.2 100 100 53.7 33.4 53.7

2013 Q2 50.05 51.5 100 100 50 27.8 50

2013 Q3 47.46 49.9 100 100 47.5 24.3 47.5

2013 Q4 46.43 41.2 100 100 46.4 28.2 46.4

2014 Q1 66.42 37.5 100 100 66.4 23.3 66.4

2014 Q2 52.99 45.9 100 100 53 16.3 53

2014 Q3 49.99 47.5 100 100 50 16.2 50

2014 Q4 48.98 33.7 100 100 49 49 49

2015 Q1 69.91 46.1 100 100 69.9 20.1 69.9

2015 Q2 51.48 46.3 100 100 51.5 37.3 51.5

2015 Q3 52.13 45.4 100 100 52.1 52.1 52.1

Page 120: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

120

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi Bukopin Syariah adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal.

Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan Bukopin Syariah untuk

mengoptimalkan jumlah aktiva produktif lainnya sebesar 31%. Selain itu, total

pembiayaan yang juga belum disalurkan secara optimal dapat dilakukan perbaikan

dengan meningkatkannya sebesar 22%, meningkatkan pendapatan operasional

sebesar 22%, melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 24%. Sedangkan beban

personalia dan penghimpunan DPK sudah berkontribusi optimal dalam

peningkatan efisiensi.

h. Analisis pada Maybank Syariah

Tabel 4. 21 Sumber Inefisiensi Maybank Syariah

Maybank SyariahScore DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q3 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q4 85.8 100 100 89.3 59.2 85.8 85.8

2011 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2011 Q2 80.74 80.5 100 100 67.8 80.7 80.7

2011 Q3 80.29 58.8 100 100 64.2 80.3 80.3

2011 Q4 69.47 98.5 100 100 69.3 69.5 69.5

2012 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2012 Q2 97.07 100 100 100 97.1 97.1 97.1

2012 Q3 92.77 100 100 100 92.8 92.8 87.9

2012 Q4 69.48 100 100 100 69.5 69.5 51.7

2013 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2013 Q2 76.33 100 100 100 76.3 76.3 76.3

2013 Q3 91.66 100 100 100 91.7 91.7 73.2

2013 Q4 66.15 100 100 100 66.1 66.1 66.1

2014 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2014 Q2 78.31 100 100 100 78.3 78.3 78.3

2014 Q3 78.9 100 100 94.7 78.9 78.9 74.8

2014 Q4 74.69 100 100 100 74.7 74.7 71.9

2015 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2015 Q2 96.38 100 100 100 96.4 96.4 96.4

2015 Q3 100 100 100 100 100 100 100

Page 121: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

121

Selama periode penelitian, Maybank Syariah selalu efisien dalam

menghimpun DPK dan menekan beban personalia. Sedangkan pada total

pembiayaan, pendapatan operasional, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya

cenderung terus mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi.

Grafik 4. 25 Potential Improvement Maybank Syariah

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi Maybank Syariah adalah total pembiayaan yang belum optimal.

Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan Maybank Syariah untuk

mengoptimalkan total pembiayaan sebesar 25%. Selain itu, meningkatkan

pendapatan operasional sebesar 24%, aktiva produktif lainnya sebesar 20%,

melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 22% dan menekan beban personalia

sebesar 9%. Sedangkan penghimpunan DPK sudah berkontribusi optimal dalam

peningkatan efisiensi.

Page 122: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

122

i. Analisis pada Bank Muamalat

Tabel 4. 22 Sumber Inefisiensi Bank Muamalat

Selama periode penelitian, Bank Muamalat selalu efisien dalam

menghimpun DPK dan menekan beban personalia. Sebaliknya, pada total

pembiayaan, pendapatan operasional, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya

cenderung mengalami peningkatan inefisiensi.

Grafik 4. 26 Potential Improvement Bank Muamalat

Muamalat Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 55.15 66 100 100 55.2 14.2 55.2

2010 Q3 51.84 65.4 100 100 51.8 31.6 51.8

2010 Q4 48.69 47.2 100 100 48.7 48.7 48.7

2011 Q1 40.09 56.1 100 100 40.1 15.9 40.1

2011 Q2 43.4 43.7 100 100 43.4 19.8 43.4

2011 Q3 48.06 78.6 100 100 48.1 22.9 48.1

2011 Q4 44.21 70.5 100 100 44.2 44.2 44.2

2012 Q1 51.28 60.7 100 100 51.3 38 51.3

2012 Q2 48.32 81.6 100 100 48.3 27.2 48.3

2012 Q3 44.97 84.8 100 100 45 25.5 45

2012 Q4 43.71 75.3 100 100 43.7 43.6 43.7

2013 Q1 52.93 74.1 100 100 52.9 37.3 52.9

2013 Q2 48.56 100 100 100 48.6 22 48.6

2013 Q3 45.11 98.3 100 100 45.1 22 45.1

2013 Q4 45.46 49.5 100 100 45.5 36.3 45.5

2014 Q1 61.32 39.7 100 100 61.3 40.4 61.3

2014 Q2 53.45 36.8 100 100 53.5 34.2 53.5

2014 Q3 54.23 28 96.5 100 54.2 44.7 54.2

2014 Q4 44.5 19.7 100 100 44.5 44.5 44.5

2015 Q1 52.35 17.7 100 100 52.4 38.7 52.4

2015 Q2 49.18 22.7 100 100 49.2 21.9 49.2

2015 Q3 47.58 18.6 100 100 47.6 27.2 47.6

Page 123: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

123

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi Bank Muamalat adalah aktiva produktif lainnya yang belum optimal.

Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan Bank Muamalat untuk

mengoptimalkan aktiva produktif lainnya sebesar 31%. Selain itu, meningkatkan

pendapatan operasional sebesar 23%, total pembiayaan sebesar 23%, melakukan

efisiensi aktiva tetap sebesar 21% dan DPK sebesar 2%. Sedangkan beban

personalia sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.

j. Analisis pada Bank Panin Syariah

Tabel 4. 23 Sumber Inefisiensi Bank Panin Syariah

Selama periode penelitian, Bank Panin Syariah selalu efisien dalam

menekan beban personalia. Sedangkan, pada total pembiayaan dan pendapatan

operasional cenderung mengalami perbaikan dan peningkatan efisiensi.

Sebaliknya pada aktiva tetap. Total DPK dan aktiva produktif lainnya meskipun

Panin Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 53.28 13.3 100 100 29 53.3 27.6

2010 Q3 30.44 23.9 100 100 26.2 30.4 30.4

2010 Q4 29.51 15.4 100 100 29.5 29.5 29.5

2011 Q1 41.76 20.8 100 100 41.8 41.8 41.8

2011 Q2 47.66 30 100 100 47.7 47.7 47.7

2011 Q3 50.68 39.8 100 100 50.7 50.7 50.7

2011 Q4 47.45 48.7 100 100 47.5 47.5 47.5

2012 Q1 69.59 26.6 100 100 69.6 58 69.6

2012 Q2 60.82 38.5 100 100 60.8 45.6 60.8

2012 Q3 66.77 54.3 100 100 66.8 37.3 66.8

2012 Q4 58.46 59.3 100 100 58.5 58.5 58.5

2013 Q1 74.88 43.7 100 100 74.9 44.4 74.9

2013 Q2 63.99 83 100 100 64 27.4 64

2013 Q3 60.48 81.5 100 100 60.5 38.1 60.5

2013 Q4 56.15 92.5 100 100 56.2 56.2 56.2

2014 Q1 71.39 74.2 100 100 71.4 71.4 71.4

2014 Q2 77.15 100 100 100 77.2 66.9 77.2

2014 Q3 69.38 84.2 100 100 69.1 69.4 69.4

2014 Q4 67.11 88.2 100 100 55.9 67.1 67.1

2015 Q1 70.78 90.5 99.9 100 61.8 70.8 70.8

2015 Q2 79.1 71.3 75.1 100 79.1 46.5 79.1

2015 Q3 72.95 43.9 75.4 100 72.9 51.6 72.9

Page 124: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

124

cenderung mengalami perbaikan, namun pada dua kuartal terakhir, kuartal II dan

III 2015, mengalami peningkatan inefisiensi.

Grafik 4. 27 Potential Improvement Bank Panin Syariah

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi Bank Panin Syariah adalah aktiva produktif lainnya yang belum

optimal. Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan Bank Panin Syariah untuk

mengoptimalkan aktiva produktif lainnya sebesar 25%. Selain itu, meningkatkan

pendapatan operasional sebesar 21%, total pembiayaan sebesar 22%, melakukan

efisiensi aktiva tetap sebesar 24% dan DPK sebesar 8%. Sedangkan beban

personalia sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.

Page 125: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

125

k. Analisis pada Bank Victoria Syariah

Tabel 4. 24 Sumber Inefisiensi Bank Victoria Syariah

Selama periode penelitian, Bank Victoria Syariah selalu efisien dalam

menekan beban personalia dan menghimpun DPK. Sebaliknya pada aktiva tetap,

total pembiayaan, aktiva produktif lainnya dan pendapatan operasional meskipun

cenderung mengalami perbaikan, namun pada tiga kuartal terakhir, kuartal IV

2014, kuartal II dan III 2015, mengalami peningkatan inefisiensi.

Victoria Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 74.89 21.6 100 100 17.8 74.9 50.8

2010 Q3 63.1 36.4 100 100 8.7 63.1 58.5

2010 Q4 64.47 52.2 100 100 5.8 64.5 64.5

2011 Q1 79.97 21.2 100 100 18.8 80 72.9

2011 Q2 62.88 27.6 100 100 13.1 62.9 62.9

2011 Q3 56.32 23.4 100 100 19.7 56.3 56.3

2011 Q4 59.12 35.3 100 100 25 59.1 59.1

2012 Q1 42.08 54.2 100 100 42.1 42.1 42.1

2012 Q2 38.72 60.3 100 100 38.7 38.7 38.7

2012 Q3 36.78 41.7 100 100 34.6 36.8 36.8

2012 Q4 33.52 72.7 100 100 25.5 33.5 33.5

2013 Q1 42.56 69.1 100 100 42.6 42.6 42.6

2013 Q2 39.01 82.1 100 100 39 39 39

2013 Q3 35.55 88.6 100 100 35.6 35.6 35.6

2013 Q4 31.27 100 100 100 31.3 31.3 31.3

2014 Q1 47.96 70.6 100 100 48 39.7 48

2014 Q2 44.45 88.2 100 100 44.5 28 44.5

2014 Q3 40.93 85 100 100 40.9 23.7 40.9

2014 Q4 100 100 100 100 100 100 100

2015 Q1 56.5 70.4 100 100 56.5 41.3 56.5

2015 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2015 Q3 48.26 78.9 100 100 48.3 40.8 48.3

Page 126: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

126

Grafik 4. 28 Potential Improvement Bank Victoria Syariah

Berdasarkan grafik di atas, bahwa potential improvement (variabel yang

perlu mendapat perbaikan). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber utama

inefisiensi Bank Victoria Syariah adalah total pembiayaan yang belum optimal.

Potensi perbaikan yang masih bisa dilakukan Bank Victoria Syariah untuk

mengoptimalkan total pembiayaan sebesar 31%. Selain itu, meningkatkan

pendapatan operasional sebesar 24%, aktiva produktif lainnya sebesar 25%,

melakukan efisiensi aktiva tetap sebesar 20%. Sedangkan beban personalia dan

total DPK sudah berkontribusi optimal dalam peningkatan efisiensi.

D. Hasil Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi

Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015:

Second Stage

1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi pada Bank

Umum Syariah

Pada tahap ini akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

efisiensi menggunakan model Tobit pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan

memakai software Eviews 8. Berikut adalah hasil analisis menggunakan model

Tobit.

Page 127: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

127

Tabel 4. 25 Hasil Analisis pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan

Menggunakan Model Tobit

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic rob.

C 45.62422 .628483 7.35762 0.0000

TA 2.54E-07 1.25E-07 2.023797 0.0430

BO -7.18E-06 2.98E-06 -2.412059 0.0159

CAR 0.263965 0.039725 6.644797 0.0000

ROE 0.344529 0.086619 3.977521 0.0001

NOM -0.344838 0.321333 -1.073148 0.2832

(Sumber: Data Diolah)

Berdasarkan hasil Tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa

variabel yang memberikan pengaruh positif maupun variabel yang memberikan

pengaruh negatif. Namun tidak semua variabel memberikan pengaruh yang

signifikan atau tidak semua variabel memberikan pengaruh yang nyata.

Berdasarkan hasil Tobit di atas, kita dapat melihat bahwa variabel Total Aktiva

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efisiensi Bank Umum

Syariah. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Endri (2011)1 yang menunjukkan bahwa bank dengan aset yang lebih besar dalam

kegiatan operasinya akan menghasilkan kinerja efisiensi yang lebih baik

dibandingkan dengan bank yang beraset kecil. Temuan tersebut juga sejalan

dengan teori bahwa bank dengan aset yang lebih besar akan beroperasi pada skala

ekonomis (economies of scale), artinya bank dapat meningkatkan output sebanyak

mungkin dengan biaya yang lebih rendah (efisiensi biaya). Namun, nyatanya

1 Endri, Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi Two-Stage

Data Envelopment Analysis, hlm. 24.

Page 128: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

128

dalam Kajian Stabilitas Keuangan Bank Indonesia No. 26 2016 tercatat bahwa

pada akhir semester II 2015 total aset perbankan syariah yaitu sebesar 296 triliun

atau tumbug sebesar 9& dibandingkan dengan semester I 2015. sedangkan

efisiensi perbankan syariah juga mengalami trend menurun, salah satunya

disebabkan oleh peningkatan biaya operasional yang timbul karena ekspansi

usaha.

Pada variabel Beban Operasional terdapat pengaruh negatif dan signifikan

atau dengan kata lain semakin tinggi biaya atau beban operasional suatu bank

maka akan menyebabkan bank tersebut semakin inefisien dalam mengelola

sumber daya yang dimilikinya. Hal tersebut dikarenakan beban operasional yang

semakin tinggi akan menurunkan margin yang didapatkan oleh bank. Hal ini

sesuai dengan Data Kajian Stabilitas Keuangan No. 26 2016 bahwa efisiensi

perbankan syariah menunjukkan trend yang menurun pada semester II 2015

dikarenakan rasio BOPO yang meningkat dari 96,98% pada semester I 2015

menjadi 97,01%. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mu’izzuddin dan Isnurhadi (2013)2 yang menunjukkan bahwa

Beban Operasional mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

efisiensi.

Pada variabel CAR terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap

efisiensi bank atau dengan kata lain bank yang mempunyai nilai CAR yang tinggi

mempunyai tingkat efisiensi yang lebih baik. Hasil tersebut sesuai dengan

2 Mu’izzuddin dan Isnurhadi, Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-Stage Data

Envelopment Analysis Approach, hlm. 14.

Page 129: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

129

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Endri (2011)3 yang menyatakan

bahwa CAR yang dimiliki oleh suatu bank dapat membentuk persepsi pasar

terhadap tingkat keamanan bank yang bersangkutan, sehingga akan

mempengaruhi penerimaan pasar terhadap bank tersebut. Rasio dari modal

terhadap total aktiva ini juga dapat menggambarkan hubungan antara tingkat

efisiensi dengan tingkat risiko yang akan diambil oleh bank. Namun, hal ini tidak

sesuai dengan Data Kajian Stabilitas Keuangan No. 26 2016 yang menunjukkan

bahwa rasio CAR perbankan syariah meningkat dari 14,02% menjadi 15,02%,

sedangkan efisiensi perbankan syariah mengalami penurunan.

Sedangkan pada variabel ROE mempunyai hubungan positif dan

signifikan terhadap efisiensi bank. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Faza dan Hosen (2013)4 yang menunjukkan

bahwa bank yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dapat

diindikasikan sebagai bank yang efisien. Dari Data Kajian Stabilitas Keuangan

No. 26 2016 rasio ROE juga mengalami penurunan dari 5,97% menjadi 3,93%

sejalan dengan penurunan efisiensi perbankan syariah.

Selanjutnya pada variabel NOM mempunyai pengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap efisiensi bank. Hal ini konsisten dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Mu’izzuddin dan Isnurhadi (2013)5 yang

didukung oleh Estrada el al. (2006) dan Gelos (2006) yang menemukan bahwa

3 Endri, Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi Two-Stage

Data Envelopment Analysis, hlm. 25. 4 M. Faza Firdaus dan M. Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum Syariah

Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, hlm. 181. 5 Mu’izzuddin dan Isnurhadi, Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-Stage Data

Envelopment Analysis Approach. hlm. 13.

Page 130: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

130

bank yang lebih efisien cenderung memiliki NOM yang rendah. Hal ini dapat

terjadi dikarenakan tingkat BOPO perbankan syariah mengalami peningkatan,

sehingga besarnya NOM akan tergerus dengan tingginya rasio BOPO.

Dalam analisis di bawah ini, akan ditampilkan pula analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat efisiensi pada masing-masing bank dengan

menggunakan model Tobit.

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi pada

Masing-Masing Bank Umum Syariah

Tabel 4. 26 Hasil Analisis pada Masing-Masing Bank Umum Syariah

dengan Menggunakan Model Tobit

(Sumber: Data Diolah)

Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat dilihat bahwa variabel Total Aktiva

(TA) pada Bank BJB Syariah dan Maybank Syariah menunjukkan hasil yang

negatif dan tidak signifikan, hal tersebut berbeda dengan bank syariah lainnya.

Variabel TA dapat berpengaruh negatif terhadap efisiensi bank syariah

dikarenakan adanya dorongan untuk meningkatkan jumlah pembiayaan pada

industri perbankan syariah di Indonesia. Peningkatan pembiayaan yang juga

diikuti dengan meningkatnya NPF bank syariah, maka akan menjadi faktor

inefisien bagi bank syariah di Indonesia. Hal tersebut terjadi pada Bank BJB

BCAS BJBS BMES BNIS BRIS BSM BUS MAYS MUA PAS VIS

Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat Z-stat

TA 6.87644 -0.27123 3.14997 0.92607 1.89999 1.30838 5.67615 -1.4539 0.72319 2.82085 2.30285

BO -5.35793 -0.35247 -1.3318 -2.5032 -2.53874 -2.73623 -7.0931 -1.9613 -2.0742 -0.4768 -0.8262

CAR 2.48306 1.46857 0.32877 1.22178 1.98082 -0.21795 -1.25 -0.6579 0.71918 -0.589 3.85315

ROE -0.37837 -0.27785 0.17666 1.59716 0.94297 1.88755 -0.9113 0.68911 -0.8653 0.57023 2.12149

NOM 0.50573 -1.83719 -0.5202 2.57002 0.17791 1.84742 -0.5279 1.01446 -0.8622 0.90044 -0.5948

VAR

Page 131: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

131

Syariah dan Maybank Syariah yang mengalami peningkatan NPF selama periode

penelitian. Hal tersebut diperkuat dengan temuan dari penelitian Mu’izzuddin dan

Isnurhadi yang menemukan bahwa total aset berpengaruh negatif terhadap

efisiensi bank (2013)6.

Pada variabel Beban Operasional pada sebelas Bank Umum Syariah

terdapat pengaruh negatif atau dengan kata lain semakin tinggi biaya atau beban

operasional suatu bank maka akan menyebabkan bank tersebut semakin inefisien

dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Hal tersebut dikarenakan beban

operasional yang semakin tinggi akan menurunkan margin yang didapatkan oleh

bank.

Sedangkan variabel CAR berpengaruh negatif terhadap efisiensi pada

beberapa bank syariah di Indonesia seperti pada BSM, Bukopin Syariah, Maybank

Syariah dan Panin Syariah. Hal ini dapat terjadi dikarenakan semakin besar

tingkat CAR suatu BUS maka akan akan membatasi BUS dalam menyalurkan

pembiayaan. Hal tersebut sesuai dengan data masing-masing bank yang

menunjukkan peningkatan pada CAR. Hal tersebut sesuai dengan penelitian

Firdaus dan Hosen (2013)7

Selanjutnya, variabel ROE pada Bank BCA Syariah, Bank BJB Syariah,

Bank Bukopin Syariah, serta Bank Muamalat mempunyai hubungan negatif

terhadap efisiensi bank. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

6 Mu’izzuddin dan Isnurhadi, Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-Stage Data

Envelopment Analysis Approach. hlm. 13. 7 M. Faza Firdaus dan M. Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum Syariah

Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, hlm. 181.

Page 132: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

132

dilakukan oleh Mu’izzuddin dan Isnurhadi (2013)8 yang menunjukkan bahwa

market share sebuah bank yang relatif kecil akan menyulitkan bank tersebut

dalam menghasilkan tingkat return yang lebih besar, akibatnya rasio ROE yang

besar tanpa peningkatan market share. Hal ini terlihat pada jumlah cabang Bank

BCA Syariah dan Bank Bukopin Syariah yang relatif rendah, pada Bank BJB

Syariah tingkat NPF yang meningkat akan menyulitkan bank tersebut dalam

menghasilkan tingkat return yang lebih besar, sedangkan pada Bank Muamalat

perbaikan dalam hal tingkat permodalam terkait kualiats pembiayaan akan

mengurangi tingkat return yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan laopran GCG

Bank Muamalat tahun 2015.

Terakhir, variabel NOM pada Bank BJB Syariah, Bank Mega Syariah,

Bank Bukopin Syariah, Bank Muamalat, dan Bank Victoria Syariah mempunyai

hubungan negatif terhadap efisiensi bank syariah. Hal ini konsisten dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mu’izzuddin dan Isnurhadi (2013)9

yang didukung oleh Estrada el al. (2006) dan Gelos (2006) yang menemukan

bahwa bank yang lebih efisien cenderung memiliki NOM yang rendah. Hal ini

dapat terjadi dikarenakan tingkat rata-rata BOPO bank tersebut mengalami

peningkatan melebihi nilai maksimal 90%, sehingga besarnya NOM akan tergerus

dengan tingginya rasio BOPO.

E. Hasil Analisis Perbandingan Efisiensi, Produktivitas serta Perubahan

Teknologi (TECHCH) pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

8 Mu’izzuddin dan Isnurhadi, Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-Stage Data

Envelopment Analysis Approach, hlm. 14. 9 Mu’izzuddin dan Isnurhadi, Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-Stage Data

Envelopment Analysis Approach. hlm. 13.

Page 133: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

133

Grafik Perbandingan Score Efisiensi, Produktivitas dan Perubahan Teknologi pada Perbankan Syariah

Grafik 4. 29 Perbandingan Score Produktivitas, Efisiensi dan Perubahan Teknologi pada Perbankan Syariah di Indonesia

pada Kuartal II Tahun 2010 sampai Kuartal III 2015

Page 134: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

134

Berdasarkan grafik 4.29 terlihat bahwa secara umum perubahan teknologi

perbankan syariah sejalan dengan perubahan produktivitas, namun berfluktuatif

terhadap perubahan efisiensi. Hal ini juga terjadi pada hasil analisis masing-

masing Bank Umum Syariah (BUS) yang menjadi objek penelitian. Hasil

perbandingan tersebut menggambarkan bahwa perubahan produktivitas sangat

dipengaruhi oleh perubahan teknologi. Sedangkan perubahan teknologi tidak akan

berkembang jika permodalan perbankan syariah menurun. Sehingga menjadi

sangat penting kebijakan dalam permodalan bank dapat lebih diperhatikan.

Penambahan modal bank yang dilakukan dapat digunakan sebagai upaya

peningkatan edukasi masyarakat seperti program awareness yang gencar

dilakukan selama periode 2015. Program tersebut dapat meningkatkan DPK

perbankan syariah. Selain itu, penambahan modal bank juga akan berdampak pada

ekspansi perbankan syariah yang semakin meluas dan sejalan dengan ketentuan

kemudahan dalam pembukaan kantor cabang bank syariah. Dengan bertambahnya

kantor cabang maka akan meningkatkan perubahan teknologi dengan

bertambahnya layanan ATM yang beroperasi lebih banyak, pengadaan kendaraan

operasional dan lain sebagainya.

Namun, perubahan teknologi tersebut tidak sejalan dengan efisiensi pada

perbankan syariah secara umum maupun pada analisis masing-masing bank. Hal

tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan sumber daya

manusia dalam beradaptasi dengan teknologi baru yang menyebabkan variabel

output belum tercapai secara optimal. Bertambahnya kantor cabang bank juga

akan meningkatkan jumlah SDM. Ketika jumlah SDM meningkat namun tidak

Page 135: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

135

diikuti kompetensi tenaga kerja yang memadai akan menimbukan

membengkaknya beban personalia serta cost of training bagi SDM.

Selain itu, perkembangan DPK yang positif namun tidak diimbangi

dengan perkembangan pembiayaan, juga akan menimbukan inefisiensi bagi bank

syariah. Total pembiayaan serta total aktiva produktif lainnya yang belum

optimal, hanya akan menjadi dana idle yang akan membebani bank-bank syariah.

Sehingga produk financing harus lebih kompetitif dibandingkan dengan produk

konvensional, selain itu teknik pemasaran pun harus lebih inovatif agar dapat

menyerap berbagai kalangan masyarakat. Di sisi lain, kebijakan Bank Indonesia

terkait produk financing Bank Syariah dapat diminimumkan pembatasnya agar

dapat lebih kompetitif dengan produk bank konvensional1.

Penyebab menurunnya rasio FDR lainnya yang menunjukkan tingkat

kemampuan bank dalam menyalurkan DPK perbankan syariah adalah pengetatan

realisasi pembiayaan sebagai salah satu upaya perbaikan NPF yang masih relatif

tinggi sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

1 Asep Saepullah. Efisiensi Perbankan Syariah: Komparasi, Evaluasi, Dan Solusi,

Jakarta: UIN Syariaf Hidayatullah, hlm. 15.

Page 136: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

136

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat produktivitas Bank

Umum Syariah dengan menggunakan metode Malmquist Productivity Index dan

tingkat efisiensinya dengan menggunakan metode Two-Stage Data Envelopment

Analysis baik secara umum perbankan syariah di Indonesia maupun pada masing-

masing Bank Umum Syariah di Indonesia. Dalam penelitian ini juga akan

dilakukan analisis perbandingan hasil tingkat produktivitas dan efisiensi yang

akan menggambarkan hubungan di antara keduanya. Penelitian ini menggunakan

11 (sebelas) Bank Umum Syariah sebagai objek penelitian dengan waktu

penelitian pada kuartal II tahun 2010 – kuartal III tahun 2015. Berikut adalah

beberapa kesimpulan pada penelitian ini

Pengukuran tingkat produktivitas secara umum perbankan syariah di

Indonesia didapat hasil Total Factor Productivity (TFPCH) yang memiliki

score sebesar 0,995. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan syariah di

Indonesia selama periode penelitian belum dapat mengoptimalkan tingkat

produktivitasnya dikarenakan nilai perubahan efisiensi dan teknologi yang

menjadi kontributor belum dapat optimal dalam meningkatkan

produktivitasnya. Peningkatan teknologi perbankan seperti jaringan ATM

yang perlu diperluas dan sistem teknologi perbankan lainnya namun tetap

diimbangi dengan SDM yang berkualitas, sehingga dapat mengurangi cost of

training yang selanjutnya akan berimbas pada efisiensi biaya. Sedangkan

Page 137: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

137

secara individu, Bank BCA Syariah, BRI Syariah dan BSM yang memiliki

komposisi TECHCH, EFFCH, PECH, dan SECH ≥ 1. Artinya, ketiga bank

tersebut menunjukkan tingkat produktivitas bank yang optimal. Selanjutnya

pada Bank Muamalat, Panin Syariah dan Victoria Syariah perubahan

teknologi (TECHCH) cukup baik, namun pada perubahan efisiensi (EFFCH)

justru mengalami penurunan. Sehingga diperlukan perbaikan dalam

kompetensi tenaga kerja dan pihak manajerial dalam mengelola aktivanya

serta memperhatikan tingkat efisiensi teknis murni (PECH) dan skala (SECH)

yang mempengaruhinya. Pada Bank Muamalat masih diperlukan perbaikan

dalam hal tingkat permodalan terkait dengan kualitas pembiayaan dan

perhitungan kembali agunan yang layak diperhitungkan terlihat NPF Bank

Muamalat mengalami peningkatan sejak Maret 2014, meskipun mulai turun

pada kuartal II 2015. Sedangkan pada Bank Panin Syariah dan Victoria

Syariah, kedua komposisi perubahan efisiensi (EFFCH) yaitu PECH dan

SECH sama-sama mengalami penurunan, NPF yang meningkat serta jumlah

jaringan kedua bank ini yang relatif rendah. Selanjutnya pada Bank BJB

Syariah, Mega Syariah, BNI Syariah, Bukopin Syariah, dan Maybank Syariah

mengalami perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) yang rendah. Hal

ini dikarenakan perubahan teknologi (TECHCH) berkontribusi kecil dalam

peningkatan TFPCH. Oleh karena itu, kelima bank tersebut harus

meningkatkan teknologinya baik dari IT, financial system, maupun

memperbanyak jumlah ATM untuk mempermudah transaksi.

Page 138: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

138

Tingkat efisiensi perbankan syariah secara umum didapat score efisiensi

sebesar 56,61%. Artinya, rata-rata perbankan syariah di Indonesia selama

periode penelitian belum mencapai tingkat efisiensinya atau belum dapat

memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. Berdasarkan hasil tersebut

variabel input, DPK dan Beban Operasional menjadi penyumbang terbesar

terhadap besarnya efisiensi. Sedangkan variabel output diperlukan banyak

perbaikan, terutama pada variabel aktiva produktif lainnya yang menjadi

sumber inefisiensi terbesar. Sedangkan secara individu, Maybank Syariah

memiliki tingkat efisiensi tertinggi sebesar 88,09%, sedangkan Bank Mega

Syariah memiliki tingkat efisiensi terendah sebesar 36,70%. Pada Bank BCA

Syariah, Bank Mega Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, BSM, Bukopin

Syariah, Muamalat dan Panin Syariah penyebab utama inefisiensi terbesar

adalah variabel aktiva produktif lainnya yang belum optimal dan masih

diperlukan banyak perbaikan. Pada Maybank Syariah dan Victoria Syariah

penyebab utama inefisiensi terbesar adalah variabel total pembiayaan yang

belum optimal, sedangkan pada BJB Syariah penyebab timbulnya inefisiensi

terbesar adalah variabel aktiva tetap yang harus dikurangi.

Pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi digunakan

model Tobit. Hasilnya secara umum dapat disimpulkan bahwa variabel Total

Aktiva, Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Equity (ROE)

mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Sedangkan pada variabel Beban

Operasional dan Net Operating Margin (NOM) terdapat pengaruh negatif dan

signifikan. Sedangkan secara individu dapat disimpulkan bahwa pada variabel

Page 139: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

139

Total Aktiva (TA) pada Bank BJB Syariah dan Maybank Syariah

menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan, pada variabel Beban

Operasional pada sebelas Bank Umum Syariah terdapat pengaruh negatif,

sedangkan variabel CAR berpengaruh positif terhadap efisiensi pada beberapa

bank syariah di Indonesia seperti pada Bank BCA Syariah, Bank BJB Syariah,

Bank Mega Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Muamalat dan Bank

Victoria Syariah. Selanjutnya, variabel ROE pada Bank BCA Syariah, Bank

BJB Syariah, Bank Bukopin Syariah, serta Bank Muamalat mempunyai

hubungan negatif terhadap efisiensi bank. Terakhir, variabel NOM pada Bank

BJB Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Muamalat,

dan Bank Victoria Syariah mempunyai hubungan negatif terhadap efisiensi

bank syariah.

Pada analisis perbandingan hasil tingkat produktivitas dan efisiensi baik secara

umum maupun individu bank ditemukan bahwa perubahan teknologi sejalan

dengan perubahan produktivitas, namun berfluktuatif terhadap perubahan

efisiensi. Permodalan bank menjadi fokus yang paling penting dalam

perkembangan tingkat produktivitas maupun efisiensi Bank Syariah di

Indonesia. Penambahan modal bank yang dilakukan dapat digunakan sebagai

upaya peningkatan edukasi masyarakat guna meningkatkan DPK maupun

memperkenalkan produk financing bank syariah dengan teknik pemasaran

yang lebih inovatif, sehingga total pembiayaan bank syariah dapat terus

meningkat. Selain itu, dengan melakukan ekspansi akan menambah jumlah

kantor cabang yang diikuti dengan bertambahnya layanan ATM yang akan

Page 140: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

140

meningkatkan perubahan teknologi. Namun, seiring dengan perkembangan

tersebut bank syariah tetap harus memperhatikan efisiensi biaya, terutama

pada beban personalia yang secara otomatis akan bertambah seiring

bertambahnya jumlah kantor cabang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran

yang dapat penulis berikan terhadap beberapa pihak terkait, diantaranya:

Bagi Manajemen Bank dan Bank Indonesia

Hasil pengukuran produktivitas dan efisiensi pada penelitian ini,

diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kepada manajemen masing-masing BUS

mengenai kinerja yang telah dicapai khususnya selama periode penelitian. Hal

yang perlu diperhatikan pada manajemen masing-masing BUS adalah pengelolaan

aset secara optimal, sehingga ekspansi dapat terus dilakukan, namun tetap

memperhatikan efisiensi biaya. Hasil dari pengukuran ini juga dapat memberikan

masukan bagi pihak manajemen mengenai variabel yang masih diperlukan

perbaikan. Selain itu, peneltian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi

Bank Indonesia sebagai pembuat regulasi, khususnya mengenai Kebijakan

Permodalan Bank agar bank syariah di Indonesia dapat menambah permodalannya

guna mendorong pertumbuhan aset serta dapat meningkatkan market share

perbankan syariah dalam jangka panjang, seperti yang telah diilustrasikan dalam

penelitian ini.

Bagi Masyarakat/Nasabah Bank

Page 141: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

141

Bagi masyarakat umum, baik nasabah maupun calon nasabah bank,

disarankan dapat merujuk pada hasil pengukuran tingkat produktivitas dan

efisiensi ini, baik nasabah investasi maupun nasabah pembiayaan. Sehingga

dengan melihat hasil pengukuran ini dapat pula menjadi rujukan bank syariah

yang memiliki tingkat efisiensi dan produktivitas yang baik yang tentunya akan

bermanfaat bagi nasabah.

Bagi Penelitian Selanjutnya

Adapun saran bagi penelitian selanjutnya adalah dapat menguji variabel-

variabel lain terkait produktivitas dan efisiensi. Hal tersebut dikarenakan masih

banyak variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas dan efisiensi,

terutama sejauh mana tingkat kemampuan SDM dalam mempengaruhi tingkat

produktivitas dan efisiensi bank syariah serta variabel-variabel terkait

makroekonomi seperti inflasi dan lain sebagainya.

Page 142: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

142

DAFTAR PUSTAKA

Ada, A. A., & DALKILIÇ, N. (2014). Efficiency Analysis in Islamic Banks: A

Study for Malaysia and Turkey. Dumlupinar University, School of Applied

Sciences BDDK Bankacılık ve Finansal Piyasalar Cilt: 8, Sayı: 1.

(OJK), O. J. (n.d.). Statistik Perbankan Syariah 2015.

(15 Februari 2016). Pengamat Bank Syariah Masih Banyak Kelemahan.

http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/04/10/pengamat-bank-syariah-

masih-banyak-kelemahan.

Abidin, Z. (2007). Kinerja Efisiensi pada Bank Umum. Proceeding PESAT Vol. 2.

Abidin, Z. (2007). Kinerja Efisiensi pada Bank Umum. Proceeding PESAT Vol. 2.

Abidin, Z., & Endri. (2009). Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Vol. 11 No. 1.

Afiatun, P., & Wiryono, S. K. (2010). Efisiensi dan Produktivitas pada Bank

Islam di Indoneisa. Jurnal Manajemen Teknologi ITB.

Afrisal, R. (n.d.). Analisis Determinan Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia

Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA).

Al-Arif, M. N. (2011). Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: Pt. Era Adicitra

Intermedia.

Al-Arif, M. N., & Amalia, E. (2010). Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan

Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Ali, M. M., & Ascarya. (2010). Analisis Efisiensi Baitul Maal Wat Tamwil

dengan Pendekatan Two-Stage DEA (Studi Kasus Kantor Cabang BMT

MMU dan BMT UGT Sidogiri. Jurnal TAZKIA Vol. 5 No. 2.

Alkeil, A. M., & dkk. (2012). Comparison of Efficiency and Productivity Change

of Islamic and Conventional Banks: Evidence From Europe and Muslim-

Majority Countries? The Journal of Applied Business Research Vol. 28

No. 6.

Bank Indonesia. (n.d.). Kajian Stabilitas Keuangan No. 26 Maret 2016.

Bank Muamalat. (2015). Laporan GCG.

Benli, Y. K., & Degirmen, S. (2013). The Aplication of Data Envelopment

Analysis Based Malmquist Total Factor Productivity Index: Empirical

Evidence in Turkish Banking Sector. PANOECONOMICUS.

Page 143: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

143

D. Hadad, M., & dkk. (2003). Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia:

Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA).

Stabilitas Sistem Keuangan – Direktorat Penelitian dan Pengaturan.

Departemen Pengembangan dan Manajemen Krisis. (2015). Laporan Tahunan

Perbankan.

Endri. (2011). Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi

Two-Stage DEA. STEI TAZKIA.

Fare, R., Grosskopf, S., Norris, M., & Zhang, Z. (1994). Productivity Growth,

Technical Progress, and Efficiency Change in Industrialized Countries.

The American Economic Review, Vol. 84, No. 1.

Firdaus, M. F., & Hosen, M. N. (2013). Efisiensi Bank Umum Syariah

Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis.

Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Bank Indonesia.

Indonesia, B. (n.d.). Kajian Stabilitas Keuangan No. 25, September 2015.

Karim, A. W. (2013). Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Pt. Rajagrafindo

Persada.

M, B., Sillah, S., & Harrathi, N. (2015). Bank Efficiency Analysis: Islamic Bank

Versus Conventional Banks in the Gulf Cooperation Council Countries

2006 - 2012. International Journal of Financial Research Vol. 6 No. 4.

Majid, M. A., Saal, D. S., & Battisti, G. (2008). The Impact of Islamic Banking on

the Cost Efficiency and Productivity Change of Malaysian Commercial

Banks. Applied Economics.

Mu'izzuddin, & Isnurhadi. (2013). Effisiensi Perbankan Syariah di Indonesia;

Two-Stage Data Envelopment Analysis Approach. Faculty of Economics,

Sriwijaya University.

Othman, A., Kari, F., & Hamdan, R. (2013). A Comparative Analysis of the

Cooperative, Islamic and Conventional Banks in Malaysia. American

Journal of Economics.

Primorac, M., & Z. T. (2005). Measuring the Efficiency and Productivity of the

Croation Banks with Malmquist's Index of Change of Total Factor

Productivity Financial Theory and Practice. Economics Faculty, Zagreb.

Rahardja, P., & Manurung, M. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi

& Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Rahim, A., Rahman, A., & Rosman, R. (2013). Efficiency of Islamic Banks: A

Comparative Analysis of MENA and Asian Countries. Journal oof

Economic Cooperation and Development, 34, 1.

Page 144: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

144

Saepullah, A. (n.d.). Efisiensi Perbankan Syariah; Komparasi, Evaluasi dan

Solusi. UIN Syarif Hidayatullah.

Soetanto, T. V., & Ricky. (2011). Technical Efficiency of Indonesia Commercial

Bank: An Application of Two-Stage DEA. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan Vol. 13 No.2.

Surjaningsing, N., & Permono, B. P. (2014). Dinamika Total Factor Productivity

Industri Besar Dan Sedang Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan, Bank Indonesia.

Suzuki, Y., & Sastrosuwito, S. (2011). Efficiency and Productivity Change pf the

Indonesian Commercial Banks. International Conference on Economics,

Trade and Development, IPEDR vol. 7 IACSIT Press, Singapore.

Tanjung, H., & Devi, A. (2013). Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta:

Gramata Publishing.

Thayaparan, A., Pratheepan, T., & Vavunia. (2014). Evaluating Total Factor

Productivity Growth of Commercial Banks in Sri Langka. Jurnal of

Management Research Vol. 6 No. 3, University of Jaffna, Sri Langka.

Yildrim, I. (2015). Financial Efficiency Analysis in Islamic Banks: Turkey and

Malaysia Models. Journal of Economic Finance and Accounting Vol. 2

Issue. 3.

Yoga, P. (15 Februari 2016). Tantangan Perbankan Syariah di 2016.

http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/.

Zainal, N. S. (n.d.). Comparative Efficiency Permormance of Local and Foreign

Islamic Bank in Malaysia. Faculty of Business Management, University

Teknologi MARA Shah Alam.

Page 145: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

145

LAMPIRAN

Lampiran A1: Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Tetap 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAS 22 5816.00 23889.00 12040.7727 6493.93304

JBS 22 171.00 164870.00 87302.5000 76471.31948

MES 22 46988.00 288933.00 98363.1364 90573.77484

NIS 22 21223.00 105399.00 70227.8182 34267.03762

RIS 22 78158.00 163163.00 124347.2273 21236.86325

BSM 22 258582.00 793307.00 571883.4091 178392.57492

BUS 22 41430.00 85176.00 63328.4091 14535.89536

MAYS 22 1777.00 11300.00 6307.4545 2757.76030

MUA 22 179930.00 2290551.00 786507.5000 744262.85805

PAS 22 24441.00 48903.00 27828.8636 5083.27283

VIS 22 9247.00 16762.00 13011.0000 2258.92771

Valid N (listwise) 22

Lampiran A2: Statistik Ringkasan Variabel Total DPK 11 BUS pada Kuartal

II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAS 22 490200.00 2713701.00 1343621.7273 708389.37954

JBS 22 829498.00 5243446.00 3000265.9545 1413438.28721

MES 22 3766162.00 7730738.00 5516588.7727 1417849.81142

NIS 22 4253227.00 18930220.00 10121269.9545 4646964.03788

RIS 22 3674356.00 18863643.00 11624851.4545 4510814.08490

BSM 22 23091575.00 59820572.00 45868919.5455

11796224.7796

0

BUS 22 1311950.00 4337818.00 2803004.0000 921620.23196

MAYS 22 298270.00 1043046.00 622223.1364 239827.68534

MUA 22 12354924.00 51205537.00 34956240.0909

11654826.5656

1

PAS 22 113722.00 5775013.00 2042877.8182 1931819.79773

VIS 22 10195.00 1144506.00 539224.6818 373086.08637

Valid N (listwise) 22

Page 146: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

146

Lampiran A3: Statistik Ringkasan Variabel Beban Personalia 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAS 22 6168.00 51596.00 24137.1818 13209.71474

JBS 22 7786.00 124269.00 52867.0455 31541.43847

MES 22 67177.00 362352.00 197690.5000 93243.37361

NIS 22 4429.00 644458.00 219993.4545 172359.54919

RIS 22 61620.00 447030.00 231747.3182 121196.89728

BSM 22 204380.00 1359776.00 692621.3182 374112.48151

BUS 22 9744.00 68565.00 34642.8182 16913.71208

MAYS 22 4367.00 30601.00 15164.5000 7452.76681

MUA 22 118926.00 860392.00 378573.7273 215588.15871

PAS 22 3162.00 56691.00 19352.4545 15893.66253

VIS 22 1523.00 31565.00 12325.0455 9118.66825

Valid N (listwise) 22

Lampiran A4: Statistik Ringkasan Variabel Total Pembiayaan 11 BUS pada

Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAS 22 320101.00 2636231.00 1166724.9091 714895.08574

JBS 22 978463.00 5424805.00 2909798.5909 1394783.03755

MES 22 3018743.00 7319802.00 5025451.0909 1540726.88366

NIS 22 6196158.00 29564683.00 14314542.0000 5946982.34924

RIS 22 4941792.00 16456086.00 11220703.6364 3786339.45741

BSM 22 39437595.00 100294457.00 71572968.0909

21224021.1891

7

BUS 22 1401173.00 4712825.00 2711564.5909 996795.93328

MAYS 22 607949.00 1643694.00 1152913.8636 355435.31694

MUA 22 12735613.00 45437822.00 31198528.3636

11306535.5926

7

PAS 22 100953.00 5542623.00 2188176.5455 1879183.61851

VIS 22 28196.00 1084681.00 537073.2727 396749.24473

Valid N (listwise) 22

Page 147: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

147

Lampiran A5: Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Produktif Lainnya 11

BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAS 22 204589.00 744517.00 419695.6364 115806.05770

JBS 22 211865.00 1426013.00 737117.9545 376437.81361

MES 22 469599.00 1308167.00 853116.4091 272946.61457

NIS 22 193644.00 2855260.00 1428380.5909 930877.42390

RIS 22 285041.00 4218275.00 1618298.0000 1030155.67204

BSM 22 5066529.00 12859981.00 7458571.2727 2297564.82849

BUS 22 295013.00 1434229.00 563349.5000 270632.39071

MAYS 22 179067.00 871445.00 675500.8636 184982.94806

MUA 22 1212027.00 15939312.00 7137443.0000 3621694.50735

PAS 22 155820.00 1567013.00 665598.6364 503198.23792

VIS 22 184577.00 438287.00 320118.0000 73039.43979

Valid N (listwise) 22

Lampiran A6: Statistik Ringkasan Variabel Pendapatan Operasional 11 BUS

pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAS 22 27198.00 387365.00 130300.1364 90260.36221

JBS 22 22448.00 971702.00 287493.4091 245460.18550

MES 22 235695.00 1673842.00 790706.7727 404357.19670

NIS 22 42294.00 2176438.00 850142.1818 575689.41210

RIS 22 236340.00 2140056.00 975192.7273 561473.22603

BSM 22 1059482.00 7936199.00 3741522.6364 1995450.15513

BUS 22 57405.00 502833.00 217447.7273 121247.15252

MAYS 22 34514.00 384706.00 133433.3182 80830.81116

MUA 22 581569.00 5528377.00 2439901.4545 1457529.32721

PAS 22 7548.00 636397.00 171206.2273 183865.48153

VIS 22 6516.00 153013.00 60138.5000 43390.26137

Valid N (listwise) 22

Lampiran B1: MALMQUIST INDEX SUMMARY OF FIRM MEANS

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 1.009 1.000 1.000 1.009

2 1.000 0.990 1.000 1.000 0.990

Page 148: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

148

3 1.000 0.937 1.000 1.000 0.937

4 1.000 0.957 1.000 1.000 0.957

5 1.000 1.015 1.000 1.000 1.015

6 1.000 1.004 1.000 1.000 1.004

7 1.000 0.974 1.000 1.000 0.974

8 1.000 0.977 1.000 1.000 0.977

9 0.998 1.028 1.000 0.998 1.026

10 0.976 1.027 0.986 0.990 1.003

11 0.996 1.058 0.998 0.998 1.054

mean 0.997 0.997 0.999 0.999 0.995

[Note that all Malmquist index averages are geometric means]

Lampiran B2: MALMQUIST INDEX SUMMARY OF ANNUAL MEANS

year effch techch pech sech tfpch

2 0.993 1.288 1.000 0.993 1.279

3 1.001 1.004 1.000 1.001 1.005

4 1.006 1.605 1.000 1.006 1.614

5 0.990 0.758 0.998 0.992 0.750

6 1.008 1.345 1.001 1.007 1.356

7 0.969 0.556 0.969 1.000 0.539

8 1.034 1.743 1.033 1.001 1.803

9 0.985 0.853 0.999 0.987 0.840

10 1.013 0.915 1.000 1.013 0.927

11 0.998 0.622 1.001 0.997 0.621

12 0.974 1.342 1.000 0.974 1.308

13 1.007 1.198 1.000 1.007 1.206

14 1.018 0.898 1.000 1.018 0.914

15 0.952 0.360 0.992 0.959 0.342

16 1.053 0.956 1.008 1.045 1.007

17 0.975 2.774 0.995 0.979 2.703

18 1.021 1.105 0.997 1.024 1.128

19 0.955 0.854 1.001 0.954 0.815

20 1.020 0.587 0.993 1.028 0.599

21 1.032 1.886 1.013 1.019 1.946

22 0.947 0.660 0.973 0.974 0.625

mean 0.997 0.997 0.999 0.999 0.995

lampiran B3: MALMQUIST INDEX SUMMARY

year = 2

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 0.869 1.000 1.000 0.869

2 1.000 0.813 1.000 1.000 0.813

3 1.000 0.888 1.000 1.000 0.888

Page 149: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

149

4 1.000 1.190 1.000 1.000 1.190

5 1.000 1.315 1.000 1.000 1.315

6 1.000 1.776 1.000 1.000 1.776

7 1.000 1.318 1.000 1.000 1.318

8 0.922 1.154 1.000 0.922 1.064

9 1.003 1.441 1.000 1.003 1.445

10 1.000 2.156 1.000 1.000 2.156

11 1.000 1.962 1.000 1.000 1.962

mean 0.993 1.288 1.000 0.993 1.279

year = 3

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 1.126 1.000 1.000 1.126

2 1.000 1.140 1.000 1.000 1.140

3 1.000 1.048 1.000 1.000 1.048

4 1.000 1.134 1.000 1.000 1.134

5 1.000 0.908 1.000 1.000 0.908

6 1.000 0.754 1.000 1.000 0.754

7 1.000 0.964 1.000 1.000 0.964

8 1.084 1.025 1.000 1.084 1.112

9 1.000 1.204 1.000 1.000 1.204

10 0.933 0.683 1.000 0.933 0.638

11 1.000 1.231 1.000 1.000 1.231

mean 1.001 1.004 1.000 1.001 1.005

year = 4

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 1.558 1.000 1.000 1.558

2 1.000 1.289 1.000 1.000 1.289

3 1.000 1.464 1.000 1.000 1.464

4 1.000 1.233 1.000 1.000 1.233

5 1.000 1.897 1.000 1.000 1.897

6 1.000 2.149 1.000 1.000 2.149

7 1.000 2.196 1.000 1.000 2.196

8 1.000 1.720 1.000 1.000 1.720

9 1.000 1.087 1.000 1.000 1.087

10 1.071 1.825 1.000 1.071 1.956

11 0.996 1.642 1.000 0.996 1.635

mean 1.006 1.605 1.000 1.006 1.614

year = 5

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 0.625 1.000 1.000 0.625

2 1.000 1.105 1.000 1.000 1.105

3 1.000 1.130 1.000 1.000 1.130

4 1.000 0.742 1.000 1.000 0.742

Page 150: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

150

5 0.999 0.613 1.000 0.999 0.613

6 1.000 0.683 1.000 1.000 0.683

7 1.000 0.662 1.000 1.000 0.662

8 1.000 0.603 1.000 1.000 0.603

9 0.938 0.693 0.975 0.962 0.650

10 0.990 0.782 1.000 0.990 0.774

11 0.966 0.903 1.000 0.966 0.872

mean 0.990 0.758 0.998 0.992 0.750

year = 6

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 1.398 1.000 1.000 1.398

2 1.000 1.331 1.000 1.000 1.331

3 1.000 1.089 1.000 1.000 1.089

4 0.997 0.904 1.000 0.997 0.901

5 1.001 1.129 1.000 1.001 1.131

6 0.982 0.902 0.990 0.992 0.886

7 1.000 0.870 1.000 1.000 0.870

8 1.000 1.567 1.000 1.000 1.567

9 1.066 2.264 1.025 1.039 2.413

10 1.010 2.153 1.000 1.010 2.176

11 1.039 2.099 1.000 1.039 2.182

mean 1.008 1.345 1.001 1.007 1.356

year = 7

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 1.713 1.000 1.000 1.713

2 1.000 0.869 1.000 1.000 0.869

3 1.000 0.593 1.000 1.000 0.593

4 0.965 0.729 0.968 0.997 0.704

5 0.802 0.708 0.804 0.998 0.568

6 0.914 0.655 0.907 1.008 0.599

7 0.996 0.569 1.000 0.996 0.567

8 1.000 0.425 1.000 1.000 0.425

9 1.000 0.255 1.000 1.000 0.255

10 1.000 0.307 1.000 1.000 0.307

11 1.000 0.280 1.000 1.000 0.280

mean 0.969 0.556 0.969 1.000 0.539

year = 8

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 0.695 1.000 1.000 0.695

2 1.000 1.175 1.000 1.000 1.175

3 1.000 1.595 1.000 1.000 1.595

4 1.040 2.403 1.033 1.007 2.499

5 1.246 2.130 1.244 1.002 2.654

Page 151: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

151

6 1.114 1.663 1.114 1.001 1.853

7 1.004 2.116 1.000 1.004 2.126

8 1.000 1.238 1.000 1.000 1.238

9 1.000 1.914 1.000 1.000 1.914

10 1.000 2.978 1.000 1.000 2.978

11 1.000 2.727 1.000 1.000 2.727

mean 1.034 1.743 1.033 1.001 1.803

year = 9

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 1.200 1.000 1.000 1.200

2 1.000 1.490 1.000 1.000 1.490

3 1.000 1.049 1.000 1.000 1.049

4 1.000 0.664 1.000 1.000 0.664

5 1.000 0.910 1.000 1.000 0.910

6 1.000 1.005 1.000 1.000 1.005

7 1.000 0.724 1.000 1.000 0.724

8 1.000 1.148 1.000 1.000 1.148

9 0.939 0.840 0.988 0.950 0.788

10 0.936 0.504 1.000 0.936 0.472

11 0.968 0.431 1.000 0.968 0.417

mean 0.985 0.853 0.999 0.987 0.840

year = 10

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 0.884 1.000 1.000 0.884

2 0.983 0.795 0.986 0.996 0.781

3 1.000 0.795 1.000 1.000 0.795

4 1.000 0.761 1.000 1.000 0.761

5 1.000 0.805 1.000 1.000 0.805

6 1.000 1.279 1.000 1.000 1.279

7 1.000 1.247 1.000 1.000 1.247

8 1.000 0.743 1.000 1.000 0.743

9 1.065 0.945 1.012 1.052 1.006

10 1.069 0.980 1.000 1.069 1.047

11 1.033 1.004 1.000 1.033 1.036

mean 1.013 0.915 1.000 1.013 0.927

year = 11

firm effch techch pech sech tfpch

1 0.974 0.619 1.000 0.974 0.603

2 1.006 0.595 1.014 0.993 0.598

3 1.000 0.637 1.000 1.000 0.637

4 1.000 0.761 1.000 1.000 0.761

5 1.000 0.692 1.000 1.000 0.692

6 1.000 0.465 1.000 1.000 0.465

Page 152: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

152

7 1.000 0.483 1.000 1.000 0.483

8 1.000 0.706 1.000 1.000 0.706

9 1.000 0.666 1.000 1.000 0.666

10 1.000 0.664 1.000 1.000 0.664

11 1.000 0.627 1.000 1.000 0.627

mean 0.998 0.622 1.001 0.997 0.621

year = 12

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.027 1.603 1.000 1.027 1.645

2 1.011 1.394 1.000 1.011 1.409

3 0.946 1.227 1.000 0.946 1.161

4 0.896 1.107 1.000 0.896 0.992

5 1.000 1.331 1.000 1.000 1.331

6 1.000 1.519 1.000 1.000 1.519

7 1.000 1.535 1.000 1.000 1.535

8 0.854 1.146 1.000 0.854 0.979

9 1.000 1.193 1.000 1.000 1.193

10 1.000 1.432 1.000 1.000 1.432

11 1.000 1.380 1.000 1.000 1.380

mean 0.974 1.342 1.000 0.974 1.308

year = 13

firm effch techch pech sech tfpch

1 0.996 1.295 1.000 0.996 1.291

2 1.000 1.134 1.000 1.000 1.134

3 1.057 1.092 1.000 1.057 1.154

4 1.116 1.400 1.000 1.116 1.563

5 0.991 1.313 1.000 0.991 1.301

6 1.000 1.396 1.000 1.000 1.396

7 1.000 1.203 1.000 1.000 1.203

8 1.171 1.532 1.000 1.171 1.794

9 0.950 1.308 1.000 0.950 1.243

10 0.914 0.905 1.000 0.914 0.827

11 0.911 0.810 1.000 0.911 0.738

mean 1.007 1.198 1.000 1.007 1.206

year = 14

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.004 0.946 1.000 1.004 0.949

2 1.000 0.878 1.000 1.000 0.878

3 1.000 0.857 1.000 1.000 0.857

4 1.000 0.821 1.000 1.000 0.821

5 1.009 0.866 1.000 1.009 0.874

6 1.000 0.941 1.000 1.000 0.941

7 1.000 1.103 1.000 1.000 1.103

Page 153: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

153

8 1.000 0.809 1.000 1.000 0.809

9 1.053 0.927 1.000 1.053 0.976

10 1.055 0.893 1.000 1.055 0.942

11 1.077 0.872 1.000 1.077 0.939

mean 1.018 0.898 1.000 1.018 0.914

year = 15

firm effch techch pech sech tfpch

1 0.733 0.375 1.000 0.733 0.275

2 0.831 0.434 1.000 0.831 0.361

3 1.000 0.441 1.000 1.000 0.441

4 1.000 0.318 1.000 1.000 0.318

5 1.000 0.296 1.000 1.000 0.296

6 1.000 0.292 1.000 1.000 0.292

7 1.000 0.292 1.000 1.000 0.292

8 1.000 0.394 1.000 1.000 0.394

9 0.915 0.290 0.918 0.997 0.265

10 1.022 0.361 1.000 1.022 0.369

11 1.018 0.552 1.000 1.018 0.562

mean 0.952 0.360 0.992 0.959 0.342

year = 16

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.364 1.043 1.000 1.364 1.423

2 1.203 1.006 1.000 1.203 1.211

3 1.000 0.631 1.000 1.000 0.631

4 1.000 0.807 1.000 1.000 0.807

5 1.000 0.930 1.000 1.000 0.930

6 1.000 0.884 1.000 1.000 0.884

7 0.971 0.743 1.000 0.971 0.721

8 1.000 0.675 1.000 1.000 0.675

9 1.093 1.261 1.089 1.003 1.378

10 1.016 1.353 1.000 1.016 1.375

11 1.000 1.623 1.000 1.000 1.623

mean 1.053 0.956 1.008 1.045 1.007

year = 17

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 4.709 1.000 1.000 4.709

2 0.947 2.753 1.000 0.947 2.607

3 1.000 2.257 1.000 1.000 2.257

4 1.000 3.477 1.000 1.000 3.477

5 1.000 4.498 1.000 1.000 4.498

6 1.000 2.759 1.000 1.000 2.759

7 1.030 1.738 1.000 1.030 1.791

8 0.814 2.564 0.983 0.828 2.086

Page 154: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

154

9 0.948 3.239 0.967 0.981 3.072

10 1.000 2.680 1.000 1.000 2.680

11 1.000 1.530 1.000 1.000 1.530

mean 0.975 2.774 0.995 0.979 2.703

year = 18

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 0.713 1.000 1.000 0.713

2 1.056 1.005 1.000 1.056 1.061

3 1.000 1.007 1.000 1.000 1.007

4 1.000 0.765 1.000 1.000 0.765

5 0.915 0.825 0.915 1.000 0.755

6 1.000 0.971 1.000 1.000 0.971

7 1.000 1.004 1.000 1.000 1.004

8 1.229 1.478 1.017 1.208 1.817

9 1.055 1.642 1.034 1.020 1.731

10 1.000 1.678 1.000 1.000 1.678

11 1.000 1.666 1.000 1.000 1.666

mean 1.021 1.105 0.997 1.024 1.128

year = 19

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 1.555 1.000 1.000 1.555

2 1.000 1.185 1.000 1.000 1.185

3 1.000 1.003 1.000 1.000 1.003

4 1.000 0.974 1.000 1.000 0.974

5 0.828 1.008 1.055 0.785 0.835

6 0.864 0.808 0.960 0.900 0.698

7 1.000 0.714 1.000 1.000 0.714

8 0.870 0.832 1.000 0.870 0.723

9 1.000 0.656 1.000 1.000 0.656

10 1.000 0.544 1.000 1.000 0.544

11 0.973 0.563 1.000 0.973 0.548

mean 0.955 0.854 1.001 0.954 0.815

year = 20

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 0.297 1.000 1.000 0.297

2 1.000 0.363 1.000 1.000 0.363

3 1.000 0.420 1.000 1.000 0.420

4 1.000 0.391 1.000 1.000 0.391

5 1.320 0.409 1.035 1.275 0.540

6 0.932 0.529 0.968 0.963 0.493

7 0.858 0.671 0.923 0.930 0.576

8 1.150 0.676 1.000 1.150 0.778

9 1.000 0.864 1.000 1.000 0.864

Page 155: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

155

10 1.000 1.359 1.000 1.000 1.359

11 1.028 1.386 1.000 1.028 1.425

mean 1.020 0.587 0.993 1.028 0.599

year = 21

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 2.690 1.000 1.000 2.690

2 1.000 3.002 1.000 1.000 3.002

3 1.000 3.250 1.000 1.000 3.250

4 1.000 3.557 1.000 1.000 3.557

5 1.000 3.399 1.000 1.000 3.399

6 1.212 2.229 1.061 1.142 2.702

7 1.165 1.602 1.084 1.075 1.867

8 1.000 1.103 1.000 1.000 1.103

9 1.000 1.157 1.000 1.000 1.157

10 1.000 0.807 1.000 1.000 0.807

11 1.000 0.919 1.000 1.000 0.919

mean 1.032 1.886 1.013 1.019 1.946

year = 22

firm effch techch pech sech tfpch

1 1.000 0.364 1.000 1.000 0.364

2 1.000 0.298 1.000 1.000 0.298

3 1.000 0.305 1.000 1.000 0.305

4 1.000 0.452 1.000 1.000 0.452

5 1.000 0.525 1.000 1.000 0.525

6 1.025 0.717 1.014 1.011 0.735

7 1.000 1.146 1.000 1.000 1.146

8 1.000 1.127 1.000 1.000 1.127

9 0.953 1.267 1.000 0.953 1.207

10 0.606 0.848 0.751 0.808 0.514

11 0.927 1.315 0.968 0.958 1.220

mean 0.947 0.660 0.973 0.974 0.625

Lampiran C1: Score DEA dan Achieved pada 11 BUS

BCA Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP

O-

APL O-PO

2010 Q2 44.5 77.8 100 100 42.7 44.5 44.5

2010 Q3 46.06 40.2 100 100 31.4 46.1 46.1

2010 Q4 40.96 87.4 100 100 28.5 41 41

2011 Q1 45.13 100 100 100 45.1 45.1 45.1

2011 Q2 40.82 55.5 100 100 39.3 40.8 40.8

2011 Q3 38.02 78 100 100 32.6 38 38

2011 Q4 38.3 100 100 100 31.4 38.3 38.3

2012 Q1 48.56 100 91.1 100 48.6 48.6 48.6

2012 Q2 38.52 100 100 100 38.5 38.5 38.5

2012 Q3 40.18 100 100 100 40.2 40.2 33.2

Page 156: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

156

2012 Q4 36.27 100 100 98 36.3 36.3 33.8

2013 Q1 49.56 100 100 100 49.6 49.6 49.6

2013 Q2 42.67 100 100 100 42.7 42.7 42.7

2013 Q3 41.04 100 100 100 41 41 41

2013 Q4 36.47 100 100 100 36.5 36.5 36.5

2014 Q1 50.95 79.6 100 100 50.9 37.8 50.9

2014 Q2 42.82 90.9 100 100 42.8 17.3 42.8

2014 Q3 43.28 100 100 100 43.3 27.4 43.3

2014 Q4 41.63 100 100 100 41.6 41.6 41.6

2015 Q1 57.66 99 100 100 57.7 34.2 57.7

2015 Q2 52.73 60.7 100 100 52.7 20.9 52.7

2015 Q3 53.9 55.7 100 100 53.9 24.6 53.9

BJB Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q3 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q4 80.05 100 100 66 80.1 80.1 57.2

2011 Q1 80.6 100 100 100 80.6 46.3 38

2011 Q2 62.31 100 100 100 62.3 62.3 27.8

2011 Q3 51.27 100 100 100 51.3 51.3 33.6

2011 Q4 41.58 100 100 100 41.6 41.6 38.4

2012 Q1 56.59 100 100 100 56.6 56.6 45.9

2012 Q2 34.13 100 71.9 100 28.7 34.1 34.1

2012 Q3 45.12 100 100 100 45.1 45.1 39.2

2012 Q4 37.28 32.7 100 100 37.3 36.6 37.3

2013 Q1 47.93 23.4 100 100 47.9 47.9 47.9

2013 Q2 42.33 38.1 100 100 42.3 24.5 42.3

2013 Q3 41.45 39.9 100 100 41.4 17.1 41.4

2013 Q4 36.85 34.7 100 100 36.8 27.5 36.8

2014 Q1 50.44 22.3 100 100 50.4 43.3 50.4

2014 Q2 58.88 10.7 89.7 100 58.9 22.1 58.9

2014 Q3 62.67 17.9 100 100 62.7 11.3 62.7

2014 Q4 27.47 100 100 100 27.5 18 19.7

2015 Q1 50.55 30.2 100 100 50.5 29.4 50.5

2015 Q2 62.6 12.6 76.6 100 62.6 32.4 62.6

2015 Q3 61.49 13.7 94.4 100 61.5 35.6 61.5

Mega Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 29.77 100 100 100 29.8 19.1 29.8

2010 Q3 29.29 100 100 100 26.5 21.1 29.3

2010 Q4 36.14 100 100 90.1 23.8 36.1 36.1

2011 Q1 32.48 100 100 100 32.5 21.1 32.5

2011 Q2 27.26 100 100 100 27.3 27.3 27.3

2011 Q3 27.79 100 100 100 26.9 27.8 27.8

2011 Q4 32.82 100 100 86.6 28.5 32.8 32.8

2012 Q1 38.44 100 100 100 38.4 32.8 38.4

2012 Q2 33.32 100 100 100 33.3 33.3 32.6

2012 Q3 33.59 100 100 100 33.6 33.6 26.5

Page 157: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

157

2012 Q4 35.53 100 100 87 35.5 35.5 34.3

2013 Q1 52.86 100 100 100 52.9 16.4 52.9

2013 Q2 45.21 100 100 100 45.2 16.7 45.2

2013 Q3 41.7 100 100 100 41.7 23.7 32.4

2013 Q4 39.23 100 100 85 38 39.2 39.2

2014 Q1 49.37 100 100 100 49.4 28 49.4

2014 Q2 40.3 100 100 100 40.3 40.3 40.3

2014 Q3 36.75 100 100 100 36.8 36.8 29.1

2014 Q4 33.18 56.7 100 100 22.4 13.4 33.2

2015 Q1 37 38.2 100 100 37 8.1 37

2015 Q2 29.3 36.6 100 100 29.3 8.9 29.3

2015 Q3 46.01 34 100 100 25.8 12.5 46

BNI Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP

O-

APL O-PO

2010 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q3 80.75 100 100 100 80.7 80.7 61.5

2010 Q4 70.3 100 100 100 70.3 70.3 70.3

2011 Q1 93.21 100 100 100 93.2 88.1 93.2

2011 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2011 Q3 75.56 100 100 100 75.6 69.6 52.6

2011 Q4 64.14 100 100 100 64.1 64.1 46.9

2012 Q1 80.82 100 100 100 80.8 80.8 69.4

2012 Q2 67.44 100 100 100 67.4 60.3 67.4

2012 Q3 69.21 100 100 100 69.2 19 41.3

2012 Q4 58.96 100 100 100 59 39 31.2

2013 Q1 78 100 100 100 78 47.5 59

2013 Q2 70.79 100 100 100 70.8 44.6 47.4

2013 Q3 71.69 100 100 100 71.7 11.7 27.5

2013 Q4 72.44 100 100 100 72.4 6.1 24.6

2014 Q1 73.65 100 100 100 73.7 5.2 61.6

2014 Q2 43.64 100 100 100 43.6 9 43.6

2014 Q3 40.28 100 100 100 40.3 7.2 31

2014 Q4 75.54 100 100 97.6 75.5 28.4 24.1

2015 Q1 67.73 100 100 100 67.7 7 54.4

2015 Q2 43.65 100 100 100 43.6 2.8 43.6

2015 Q3 39.2 100 100 100 39.2 3.6 28.5

BRI Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 74.17 100 100 100 74.2 7.8 54.1

2010 Q3 35.56 100 100 100 35.6 17.5 35.6

2010 Q4 33.02 100 100 100 33 21.3 33

2011 Q1 44.03 100 100 100 44 13.9 44

2011 Q2 35.16 100 100 100 35.2 18.5 35.2

2011 Q3 33.98 100 100 100 34 15.6 34

2011 Q4 33.8 100 100 100 33.8 20.9 33.8

2012 Q1 50.23 96.7 100 100 50.2 9.2 50.2

2012 Q2 43.66 100 100 100 43.7 17.6 43.7

Page 158: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

158

2012 Q3 39.3 100 100 100 39.3 20.3 39.3

2012 Q4 38.45 100 100 100 38.4 30.1 38.4

2013 Q1 48.99 100 100 100 49 30.4 49

2013 Q2 44.82 100 100 100 44.8 28.4 44.8

2013 Q3 40.73 100 100 100 40.7 29 40.7

2013 Q4 38.84 100 100 100 38.8 34.7 38.8

2014 Q1 49.69 100 100 100 49.7 28.2 49.7

2014 Q2 42.8 100 100 100 42.8 6.3 42.8

2014 Q3 38.86 100 100 100 38.9 9.1 38.9

2014 Q4 39.81 100 100 100 39.8 39.8 39.8

2015 Q1 49.87 100 100 100 49.9 39.9 49.9

2015 Q2 42.84 100 100 100 42.8 18.3 42.8

2015 Q3 38.41 100 100 100 38.4 26.7 38.4

BSM Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 85.96 100 100 100 86 37.7 86

2010 Q3 80.19 100 100 100 80.2 32.6 80.2

2010 Q4 65.34 100 100 100 65.3 36.6 65.3

2011 Q1 87.49 100 100 100 87.5 27 66.5

2011 Q2 81.84 100 100 100 81.8 27 77.2

2011 Q3 76.9 100 100 100 76.9 28.9 76.9

2011 Q4 66.71 100 100 100 66.7 31.4 66.7

2012 Q1 94.22 100 100 100 94.2 29.2 66.3

2012 Q2 87.6 100 100 100 87.6 23.1 84.8

2012 Q3 78.88 100 100 100 78.9 17.1 78.9

2012 Q4 72.92 100 100 100 72.9 16.5 72.9

2013 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2013 Q2 85.75 100 100 100 85.8 16.2 74.5

2013 Q3 75.29 100 100 100 75.3 19.1 75.3

2013 Q4 69.55 100 100 100 69.6 21.7 69.6

2014 Q1 93.38 100 100 100 93.4 23.7 69.2

2014 Q2 41.21 98.9 100 100 41.2 15.4 41.2

2014 Q3 35.24 100 100 100 35.2 29.6 35.2

2014 Q4 64.24 100 100 100 64.2 37.6 64.2

2015 Q1 74.32 100 100 100 74.3 29.3 61.2

2015 Q2 40.62 100 100 100 40.6 18.1 40.6

2015 Q3 41.4 80 100 100 41.4 18.7 41.4

Bukopin Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 47.21 50.5 100 100 47.2 21.5 47.2

2010 Q3 42.2 56.9 100 100 42.2 24.4 42.1

2010 Q4 39.7 50.4 100 100 39.7 26 39.7

2011 Q1 53.3 32.4 100 100 53.3 27.2 53.3

2011 Q2 45.51 45.7 100 100 45.5 20.6 45.5

2011 Q3 39.25 34 100 100 39.3 34.7 39.3

2011 Q4 39.25 38.5 100 100 39.3 31 39.3

2012 Q1 52.18 33.3 100 100 52.2 21.7 52.2

2012 Q2 48.09 45.5 100 100 48.1 26.4 48.1

Page 159: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

159

2012 Q3 46.94 54.2 100 100 46.9 25 46.9

2012 Q4 43.56 49.1 100 100 43.6 32.9 43.6

2013 Q1 53.74 38.2 100 100 53.7 33.4 53.7

2013 Q2 50.05 51.5 100 100 50 27.8 50

2013 Q3 47.46 49.9 100 100 47.5 24.3 47.5

2013 Q4 46.43 41.2 100 100 46.4 28.2 46.4

2014 Q1 66.42 37.5 100 100 66.4 23.3 66.4

2014 Q2 52.99 45.9 100 100 53 16.3 53

2014 Q3 49.99 47.5 100 100 50 16.2 50

2014 Q4 48.98 33.7 100 100 49 49 49

2015 Q1 69.91 46.1 100 100 69.9 20.1 69.9

2015 Q2 51.48 46.3 100 100 51.5 37.3 51.5

2015 Q3 52.13 45.4 100 100 52.1 52.1 52.1

Maybank Syariah

Score

DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q3 100 100 100 100 100 100 100

2010 Q4 85.8 100 100 89.3 59.2 85.8 85.8

2011 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2011 Q2 80.74 80.5 100 100 67.8 80.7 80.7

2011 Q3 80.29 58.8 100 100 64.2 80.3 80.3

2011 Q4 69.47 98.5 100 100 69.3 69.5 69.5

2012 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2012 Q2 97.07 100 100 100 97.1 97.1 97.1

2012 Q3 92.77 100 100 100 92.8 92.8 87.9

2012 Q4 69.48 100 100 100 69.5 69.5 51.7

2013 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2013 Q2 76.33 100 100 100 76.3 76.3 76.3

2013 Q3 91.66 100 100 100 91.7 91.7 73.2

2013 Q4 66.15 100 100 100 66.1 66.1 66.1

2014 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2014 Q2 78.31 100 100 100 78.3 78.3 78.3

2014 Q3 78.9 100 100 94.7 78.9 78.9 74.8

2014 Q4 74.69 100 100 100 74.7 74.7 71.9

2015 Q1 100 100 100 100 100 100 100

2015 Q2 96.38 100 100 100 96.4 96.4 96.4

2015 Q3 100 100 100 100 100 100 100

Muamalat Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 55.15 66 100 100 55.2 14.2 55.2

2010 Q3 51.84 65.4 100 100 51.8 31.6 51.8

2010 Q4 48.69 47.2 100 100 48.7 48.7 48.7

2011 Q1 40.09 56.1 100 100 40.1 15.9 40.1

2011 Q2 43.4 43.7 100 100 43.4 19.8 43.4

2011 Q3 48.06 78.6 100 100 48.1 22.9 48.1

2011 Q4 44.21 70.5 100 100 44.2 44.2 44.2

2012 Q1 51.28 60.7 100 100 51.3 38 51.3

Page 160: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

160

2012 Q2 48.32 81.6 100 100 48.3 27.2 48.3

2012 Q3 44.97 84.8 100 100 45 25.5 45

2012 Q4 43.71 75.3 100 100 43.7 43.6 43.7

2013 Q1 52.93 74.1 100 100 52.9 37.3 52.9

2013 Q2 48.56 100 100 100 48.6 22 48.6

2013 Q3 45.11 98.3 100 100 45.1 22 45.1

2013 Q4 45.46 49.5 100 100 45.5 36.3 45.5

2014 Q1 61.32 39.7 100 100 61.3 40.4 61.3

2014 Q2 53.45 36.8 100 100 53.5 34.2 53.5

2014 Q3 54.23 28 96.5 100 54.2 44.7 54.2

2014 Q4 44.5 19.7 100 100 44.5 44.5 44.5

2015 Q1 52.35 17.7 100 100 52.4 38.7 52.4

2015 Q2 49.18 22.7 100 100 49.2 21.9 49.2

2015 Q3 47.58 18.6 100 100 47.6 27.2 47.6

Panin Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP

O-

APL O-PO

2010 Q2 53.28 13.3 100 100 29 53.3 27.6

2010 Q3 30.44 23.9 100 100 26.2 30.4 30.4

2010 Q4 29.51 15.4 100 100 29.5 29.5 29.5

2011 Q1 41.76 20.8 100 100 41.8 41.8 41.8

2011 Q2 47.66 30 100 100 47.7 47.7 47.7

2011 Q3 50.68 39.8 100 100 50.7 50.7 50.7

2011 Q4 47.45 48.7 100 100 47.5 47.5 47.5

2012 Q1 69.59 26.6 100 100 69.6 58 69.6

2012 Q2 60.82 38.5 100 100 60.8 45.6 60.8

2012 Q3 66.77 54.3 100 100 66.8 37.3 66.8

2012 Q4 58.46 59.3 100 100 58.5 58.5 58.5

2013 Q1 74.88 43.7 100 100 74.9 44.4 74.9

2013 Q2 63.99 83 100 100 64 27.4 64

2013 Q3 60.48 81.5 100 100 60.5 38.1 60.5

2013 Q4 56.15 92.5 100 100 56.2 56.2 56.2

2014 Q1 71.39 74.2 100 100 71.4 71.4 71.4

2014 Q2 77.15 100 100 100 77.2 66.9 77.2

2014 Q3 69.38 84.2 100 100 69.1 69.4 69.4

2014 Q4 67.11 88.2 100 100 55.9 67.1 67.1

2015 Q1 70.78 90.5 99.9 100 61.8 70.8 70.8

2015 Q2 79.1 71.3 75.1 100 79.1 46.5 79.1

2015 Q3 72.95 43.9 75.4 100 72.9 51.6 72.9

Victoria Syariah Score DEA I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO

2010 Q2 74.89 21.6 100 100 17.8 74.9 50.8

2010 Q3 63.1 36.4 100 100 8.7 63.1 58.5

2010 Q4 64.47 52.2 100 100 5.8 64.5 64.5

2011 Q1 79.97 21.2 100 100 18.8 80 72.9

2011 Q2 62.88 27.6 100 100 13.1 62.9 62.9

2011 Q3 56.32 23.4 100 100 19.7 56.3 56.3

2011 Q4 59.12 35.3 100 100 25 59.1 59.1

Page 161: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

161

2012 Q1 42.08 54.2 100 100 42.1 42.1 42.1

2012 Q2 38.72 60.3 100 100 38.7 38.7 38.7

2012 Q3 36.78 41.7 100 100 34.6 36.8 36.8

2012 Q4 33.52 72.7 100 100 25.5 33.5 33.5

2013 Q1 42.56 69.1 100 100 42.6 42.6 42.6

2013 Q2 39.01 82.1 100 100 39 39 39

2013 Q3 35.55 88.6 100 100 35.6 35.6 35.6

2013 Q4 31.27 100 100 100 31.3 31.3 31.3

2014 Q1 47.96 70.6 100 100 48 39.7 48

2014 Q2 44.45 88.2 100 100 44.5 28 44.5

2014 Q3 40.93 85 100 100 40.9 23.7 40.9

2014 Q4 100 100 100 100 100 100 100

2015 Q1 56.5 70.4 100 100 56.5 41.3 56.5

2015 Q2 100 100 100 100 100 100 100

2015 Q3 48.26 78.9 100 100 48.3 40.8 48.3

Lampiran C1: Hasil Tobit Industri Perbankan Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 19:53

Sample: 6/01/2010 9/01/2070

Included observations: 242

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 1 iteration

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 45.62422 2.628483 17.35762 0.0000

TA 2.54E-07 1.25E-07 2.023797 0.0430

BO -7.18E-06 2.98E-06 -2.412059 0.0159

CAR 0.263965 0.039725 6.644797 0.0000

ROE 0.344529 0.086619 3.977521 0.0001

NOM -0.344838 0.321333 -1.073148 0.2832 Error Distribution SCALE:C(7) 17.60619 0.815613 21.58644 0.0000 Mean dependent var 56.69033 S.D. dependent var 19.76016

S.E. of regression 17.64222 Akaike info criterion 8.607489

Sum squared resid 73143.24 Schwarz criterion 8.708409

Log likelihood -1034.506 Hannan-Quinn criter. 8.648143

Avg. log likelihood -4.274819 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 242 Total obs 242

Lampiran C2: Hasil Tobit Bank BCA Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 19:59

Page 162: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

162

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 5 iterations

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 27.22470 5.509901 4.941052 0.0000

TA 1.10E-05 1.60E-06 6.876442 0.0000

BO -0.000181 3.38E-05 -5.357929 0.0000

CAR 0.129323 0.052082 2.483062 0.0130

ROE -0.381661 1.008699 -0.378370 0.7052

NOM 0.127540 0.252192 0.505728 0.6130 Error Distribution SCALE:C(7) 2.959385 0.446137 6.633353 0.0000 Mean dependent var 44.09227 S.D. dependent var 5.908632

S.E. of regression 3.583994 Akaike info criterion 5.644204

Sum squared resid 192.6752 Schwarz criterion 5.991354

Log likelihood -55.08624 Hannan-Quinn criter. 5.725982

Avg. log likelihood -2.503920 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C3: Hasil Tobit Bank BJB Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:01

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 1 iteration

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 53.70814 49.35579 1.088183 0.2765

TA -1.62E-06 5.96E-06 -0.271232 0.7862

BO -1.78E-05 5.06E-05 -0.352471 0.7245

CAR 1.320032 0.898858 1.468566 0.1420

ROE -0.309373 1.113438 -0.277854 0.7811

NOM -3.201591 1.742656 -1.837191 0.0662 Error Distribution SCALE:C(7) 14.81823 2.930881 5.055897 0.0000 Mean dependent var 55.98136 S.D. dependent var 19.64521

S.E. of regression 15.43586 Akaike info criterion 8.605689

Sum squared resid 3573.987 Schwarz criterion 8.952839

Log likelihood -87.66258 Hannan-Quinn criter. 8.687467

Page 163: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

163

Avg. log likelihood -3.984663 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C4: Hasil Tobit Bank Mega Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:04

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 1 iteration

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 19.09206 21.46872 0.889297 0.3738

TA 2.69E-06 8.54E-07 3.149965 0.0016

BO -8.76E-06 6.58E-06 -1.331797 0.1829

CAR 0.370596 1.127234 0.328766 0.7423

ROE 0.017858 0.101089 0.176658 0.8598

NOM -0.184339 0.354389 -0.520160 0.6030 Error Distribution SCALE:C(7) 5.622664 1.106063 5.083495 0.0000 Mean dependent var 36.69727 S.D. dependent var 6.977783

S.E. of regression 5.824797 Akaike info criterion 6.659573

Sum squared resid 508.9238 Schwarz criterion 7.006723

Log likelihood -66.25531 Hannan-Quinn criter. 6.741351

Avg. log likelihood -3.011605 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C5: Hasil Tobit BNI Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:07

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 1 iteration

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 25.00691 35.38337 0.706742 0.4797

TA 1.27E-06 1.37E-06 0.926070 0.3544

BO -3.35E-05 1.34E-05 -2.503175 0.0123

CAR 1.244086 1.018258 1.221778 0.2218

ROE 0.322801 0.202110 1.597156 0.1102

Page 164: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

164

NOM 2.439872 0.949359 2.570019 0.0102 Error Distribution SCALE:C(7) 10.27666 2.017014 5.094986 0.0000 Mean dependent var 69.86364 S.D. dependent var 17.05596

S.E. of regression 10.62209 Akaike info criterion 7.862416

Sum squared resid 1692.433 Schwarz criterion 8.209566

Log likelihood -79.48658 Hannan-Quinn criter. 7.944194

Avg. log likelihood -3.613026 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C6: Hasil Tobit BRI Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:09

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 1 iteration

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 7.712556 22.29975 0.345858 0.7294

TA 1.33E-06 6.99E-07 1.899989 0.0574

BO -1.95E-05 7.68E-06 -2.538741 0.0111

CAR 1.462371 0.738266 1.980819 0.0476

ROE 0.364098 0.386118 0.942973 0.3457

NOM 0.187008 1.051166 0.177905 0.8588 Error Distribution SCALE:C(7) 7.630594 1.497463 5.095683 0.0000 Mean dependent var 42.59182 S.D. dependent var 8.838602

S.E. of regression 7.886003 Akaike info criterion 7.266798

Sum squared resid 932.8357 Schwarz criterion 7.613947

Log likelihood -72.93477 Hannan-Quinn criter. 7.348576

Avg. log likelihood -3.315217 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C7: Hasil Tobit Bank Syariah Mandiri Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:13

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Page 165: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

165

Convergence achieved after 1 iteration

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 40.58052 20.17998 2.010929 0.0443

TA 3.56E-07 2.72E-07 1.308383 0.1907

BO -6.08E-06 2.22E-06 -2.736228 0.0062

CAR -0.360055 1.651998 -0.217951 0.8275

ROE 0.309381 0.163906 1.887549 0.0591

NOM 2.478879 1.341805 1.847421 0.0647 Error Distribution SCALE:C(7) 8.343377 1.636352 5.098766 0.0000 Mean dependent var 72.68409 S.D. dependent var 18.52029

S.E. of regression 8.617285 Akaike info criterion 7.444522

Sum squared resid 1113.864 Schwarz criterion 7.791672

Log likelihood -74.88974 Hannan-Quinn criter. 7.526300

Avg. log likelihood -3.404079 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C8: Hasil Tobit Bank Bukopin Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:23

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 6 iterations

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 50.60185 6.651176 7.607954 0.0000

TA 5.39E-06 9.49E-07 5.676152 0.0000

BO -0.000173 2.43E-05 -7.093122 0.0000

CAR -0.410690 0.328547 -1.250018 0.2113

ROE -0.357792 0.392635 -0.911259 0.3622

NOM -0.450684 0.853778 -0.527870 0.5976 Error Distribution SCALE:C(7) 2.783122 0.419574 6.633204 0.0000 Mean dependent var 49.39864 S.D. dependent var 7.572160

S.E. of regression 3.370528 Akaike info criterion 5.521387

Sum squared resid 170.4069 Schwarz criterion 5.868537

Log likelihood -53.73526 Hannan-Quinn criter. 5.603165

Avg. log likelihood -2.442512 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Page 166: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

166

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C9: Hasil Tobit Maybank Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:25

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 5 iterations

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 133.5585 45.75207 2.919180 0.0035

TA -2.15E-05 1.48E-05 -1.453919 0.1460

BO -7.97E-05 4.06E-05 -1.961332 0.0498

CAR -0.141212 0.214649 -0.657872 0.5106

ROE 0.450499 0.653739 0.689111 0.4908

NOM 1.181601 1.164760 1.014459 0.3104 Error Distribution SCALE:C(7) 9.452025 1.424926 6.633343 0.0000 Mean dependent var 88.98864 S.D. dependent var 12.29500

S.E. of regression 11.44697 Akaike info criterion 7.966699

Sum squared resid 1965.498 Schwarz criterion 8.313849

Log likelihood -80.63369 Hannan-Quinn criter. 8.048477

Avg. log likelihood -3.665168 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C10: Hasil Tobit Bank Muamalat Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:30

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 1 iteration

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 49.92165 9.171482 5.443139 0.0000

TA 7.55E-08 1.04E-07 0.723186 0.4696

BO -5.89E-06 2.84E-06 -2.074248 0.0381

CAR 0.430363 0.598406 0.719182 0.4720

ROE -0.096753 0.111812 -0.865319 0.3869

NOM -0.696509 0.807811 -0.862218 0.3886 Error Distribution

Page 167: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

167

SCALE:C(7) 4.799870 0.941404 5.098629 0.0000 Mean dependent var 48.83591 S.D. dependent var 4.906821

S.E. of regression 4.957665 Akaike info criterion 6.338803

Sum squared resid 368.6766 Schwarz criterion 6.685953

Log likelihood -62.72683 Hannan-Quinn criter. 6.420581

Avg. log likelihood -2.851220 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C11: Hasil Tobit Bank Panin Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:34

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 6 iterations

Covariance matrix computed using second derivatives Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C 37.83638 12.93059 2.926113 0.0034

TA 5.49E-06 1.95E-06 2.820847 0.0048

BO -2.63E-05 5.52E-05 -0.476778 0.6335

CAR -0.055992 0.095056 -0.589041 0.5558

ROE 0.567470 0.995164 0.570228 0.5685

NOM 1.348585 1.497701 0.900437 0.3679 Error Distribution SCALE:C(7) 8.880080 1.338696 6.633383 0.0000 Mean dependent var 59.99000 S.D. dependent var 14.11226

S.E. of regression 10.75431 Akaike info criterion 7.841862

Sum squared resid 1734.829 Schwarz criterion 8.189012

Log likelihood -79.26048 Hannan-Quinn criter. 7.923640

Avg. log likelihood -3.602749 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran C12: Hasil Tobit Bank Victoria Syariah Dependent Variable: EFS

Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing)

Date: 06/03/16 Time: 20:36

Sample: 6/01/2010 9/01/2015

Included observations: 22

Left censoring (value) at zero

Convergence achieved after 5 iterations

Covariance matrix computed using second derivatives

Page 168: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

168

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C -3.462277 20.04951 -0.172686 0.8629

TA 3.81E-05 1.66E-05 2.302848 0.0213

BO -0.000227 0.000275 -0.826241 0.4087

CAR 0.379160 0.098403 3.853150 0.0001

ROE 1.294260 0.610072 2.121486 0.0339

NOM -1.045666 1.757876 -0.594846 0.5519 Error Distribution SCALE:C(7) 14.54198 2.192278 6.633276 0.0000 Mean dependent var 54.47000 S.D. dependent var 19.85988

S.E. of regression 17.61089 Akaike info criterion 8.828321

Sum squared resid 4652.150 Schwarz criterion 9.175470

Log likelihood -90.11153 Hannan-Quinn criter. 8.910099

Avg. log likelihood -4.095978 Left censored obs 0 Right censored obs 0

Uncensored obs 22 Total obs 22

Lampiran D1: Perbandingan Score Produktivitas, Efisiensi dan Perubahan

Teknologi pada 11 BUS

Page 169: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

169

Page 170: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

170

Page 171: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

171

Page 172: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

172

Page 173: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

173

Lampiran E: Data Variabel 11 BUS

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-CAS-10 8091 499401 6168 327418 412181 27198 811673 10710 83.87 1.85 8.97

III-CAS-10 8077 490200 12357 320101 443874 59061 806871 20648 91.23 1.88 9.35

VI-CAS-10 8250 556776 20076 432774 396003 91664 874631 31973 76.39 1.25 9.48

I-CAS-11 8026 646179 7260 496221 420815 34183 967260 11312 64.29 1.88 11.81

II-CAS-11 8719 632931 14912 491541 433103 69985 984923 23285 61.72 2.43 11.4

III-CAS-11 8518 720357 23540 575583 414914 106482 1052049 36217 51.78 2.48 11.48

VI-CAS-11 8439 864135 32755 681194 466661 144381 1217097 50192 45.94 2.29 11.27

I-CAS-12 5838 938446 8986 695646 516160 41010 1274127 14673 44.5 1.11 9.45

II-CAS-12 5985 925413 19270 716286 465752 85394 1248806 30204 41.33 2.65 9.91

III-CAS-12 5816 951829 28922 872459 331674 126835 1271361 45647 34.05 2.33 9.82

VI-CAS-12 6767 1261824 39039 1003430 514968 171381 1602181 61544 31.47 2.82 0.89

I-CAS-13 6527 1200456 11031 1032076 426760 47191 1537404 16257 30.7 2.53 0.97

II-CAS-13 7371 1283684 21990 1089952 435784 95841 1616085 31727 27.93 3.74 1

III-CAS-13 7111 1418684 31541 1234515 394156 144453 1751966 46465 24.75 3.95 1.03

VI-CAS-13 18569 1703049 40683 1421446 509763 200956 2041419 63713 22.35 4.29 1.04

I-CAS-14 18605 1680808 9995 1481442 415319 57959 2026365 15609 21.68 4.27 0.9

II-CAS-14 18253 1861348 23118 1513650 204589 134561 2224415 40445 21.83 3.49 0.7

III-CAS-14 18157 1886345 36175 1729445 315686 216533 2532146 65587 35.18 2.17 0.68

VI-CAS-14 19995 2338709 51596 2107868 744517 280983 2994449 82067 29.57 2.9 0.78

I-CAS-15 20006 2379674 14477 2350205 506721 99537 3042395 24850 25.53 2.58 0.73

II-CAS-15 23888 2713701 30531 2458465 229734 243650 3390818 79473 23.56 4.69 0.84

III-CAS-15 23889 2605729 46596 2636231 234170 387365 3690180 133296 36.6 3.19 0.87

Page 174: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

174

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-JBS-10 171 829498 7786 1014335 394469 22448 1408687 17103 50.35 3.22 2.41

III-JBS-10 355 1063613 21077 1401926 226830 77053 1644620 39536 36.09 1.2 9.31

VI-JBS-10 1745 1321758 34987 1602553 400078 129006 1930469 66193 31.43 1.62 8.29

I-JBS-11 2814 1149232 18075 1588160 211865 58464 1815879 30194 32.37 3.89 9.68

II-JBS-11 3646 1394144 32703 1557240 412045 116102 1998095 57838 33.22 2.94 8.42

III-JBS-11 5649 1702659 44022 1639937 628188 182607 2332027 85132 31.77 2.97 7.98

VI-JBS-11 8927 2218533 64417 1764457 1063126 265039 2849451 120453 30.29 3.65 7.84

I-JBS-12 7584 1980995 21313 1799871 974367 78923 2680699 36681 29.67 2.4 9.2

II-JBS-12 10103 2253249 42843 978463 978463 163328 2921803 75542 23.99 0.43 7.34

III-JBS-12 16153 2365563 60033 2445549 936861 251192 3203838 110283 25.44 2.66 7.22

VI-JBS-12 141149 3362073 74899 2955456 1116195 370922 4239449 144581 21.09 3.26 7.41

I-JBS-13 149829 3580309 23585 3065461 1234907 124125 4503970 43517 20.54 10.03 7.13

II-JBS-13 151494 3500331 52352 3384918 967009 247197 4552049 96325 18.94 4.89 6.3

III-JBS-13 156582 3572770 76727 3721087 679717 380037 4591914 147178 17.94 4.72 6.49

VI-JBS-13 160886 3702683 108721 3589363 885371 528197 4695088 208313 17.99 4.65 6.65

I-JBS-14 164176 4178133 25162 3644709 1175553 145815 5099572 56106 16.95 13.84 5.63

II-JBS-14 164870 4032598 51830 3784810 291463 471078 5050108 137781 16.8 2 1.12

III-JBS-14 160792 4055172 80663 5114472 223499 753205 5168162 249305 15.51 3.75 2.68

VI-JBS-14 153474 4622231 124269 4398633 1426013 184458 6090945 64347 15.78 3.73 8.34

I-JBS-15 158884 5243446 32442 4639515 1041294 184458 5995761 64347 13.85 0.48 6.25

II-JBS-15 151483 5154079 63899 4499849 450859 619499 6267060 186395 12.2 0.46 1.39

III-JBS-15 149889 4722782 101270 5424805 498423 971702 6105606 368943 22.44 6.15 3.31

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-MES-10 63193 3816896 131770 3329892 540593 475604 4474923 255902 12.11 61.27 15.13

III-MES-10 67569 3766162 211951 3339324 538461 726828 4455914 407844 12.36 37.28 15.45

VI-MES-10 68718 4040981 293340 3147974 1017379 971497 4637730 566115 13.14 26.81 15.49

I-MES-11 67163 3821143 67177 3018743 880694 235695 4295103 131967 15.07 16.43 16.13

II-MES-11 65525 3848390 140502 3125070 979770 467375 4487694 256387 14.75 18.56 16.14

III-MES-11 63080 4180325 220650 3465207 925211 707686 4787659 399626 13.77 16.74 15.76

VI-MES-11 61938 4928442 310735 4080207 1032313 982607 5565724 571657 12.03 16.89 15.33

I-MES-12 60015 5124808 78371 4345007 1070139 296363 5874897 145554 12.9 47.56 14.37

II-MES-12 57049 5019289 162916 4561423 929672 608878 5987762 296130 13.08 56.14 14.7

III-MES-12 54282 6531083 244594 5590910 1121849 937309 7305239 444662 11.16 58.76 14.65

VI-MES-12 51403 7090422 324834 6204298 1308167 1302340 8164921 626939 13.51 57.98 13.94

I-MES-13 49499 7251018 74824 7114080 553692 384436 8356960 167174 13.49 52.06 11.66

II-MES-13 49363 7046031 163514 7319802 496343 794822 8610773 346653 13.01 35.62 11.5

III-MES-13 48643 7107187 254894 7250607 580467 1227678 8653141 530513 12.7 29.47 11.21

VI-MES-13 51082 7730738 362352 7134203 1142262 1673842 9121575 740155 12.99 26.23 10.66

I-MES-14 49219 7073389 83363 6732840 926888 377884 8475470 186378 15.28 11.99 8.39

II-MES-14 47307 6898350 167805 6466853 1187708 733397 8451443 474784 15.93 9.98 0.63

III-MES-14 46988 6755362 256976 6067309 1165607 1053456 8097090 718689 16.34 2.21 0.27

VI-MES-14 288933 5821319 343992 5396454 847840 1380366 7042489 731609 18.82 2.5 8.33

I-MES-15 286973 5075152 80591 4780179 575276 274202 6136584 214165 15.62 9.96 1.45

II-MES-15 285795 4429784 155491 4166660 478631 526261 5382671 405422 16.54 5.77 1.39

III-MES-15 280252 4008682 218549 3922882 469599 1257023 5050808 752332 17.81 2.59 1.05

Page 175: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

175

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-NIS-10 22620 4253227 4429 6196158 1881753 42294 5306564 7188 28.8 63.72 6.11

III-NIS-10 21223 4902567 38107 6434907 2363867 223241 6088008 72847 29.1 1.91 4.47

VI-NIS-10 23647 5131610 77280 7034666 2304841 447913 6394924 169559 27.68 3.65 5.07

I-NIS-11 24153 5041153 29046 7616859 1941297 225773 6327668 64478 25.91 16.2 7.87

II-NIS-11 23859 5319279 81229 11140987 1963357 436744 6621017 163568 22.24 10.49 7.96

III-NIS-11 33967 5965281 132654 10104942 1569155 713868 7358898 278318 20.86 11.65 7.89

VI-NIS-11 47720 6756261 183764 10247184 2377161 1009550 8466887 393655 20.67 6.63 8.07

I-NIS-12 48956 6921122 60586 10438059 2855260 257455 9223555 116141 19.07 4.23 7.92

II-NIS-12 49747 7247944 132449 11140987 1963357 565328 8864762 256879 17.56 4.2 9.97

III-NIS-12 52657 7721027 190724 12518204 599478 849420 9374602 400633 22.08 8.64 9.97

VI-NIS-12 97474 8980035 317073 14394402 1799158 1259539 10645313 673953 19.07 10.18 11.03

I-NIS-13 96453 10683235 95371 16101217 2846491 377954 12528777 184528 18.68 13.98 10.28

II-NIS-13 94355 10386112 220666 18139755 2424877 710232 13001272 406644 18.9 10.87 9.07

III-NIS-13 101717 10960565 340320 20199904 606489 1132896 14057760 632120 16.63 11.54 9.22

VI-NIS-13 102349 11422190 461512 21716247 279577 1612222 14708504 884109 16.23 11.73 9.51

I-NIS-14 98952 12613835 115932 17743189 336011 454463 15611446 262865 15.67 10.51 0.71

II-NIS-14 99899 13509005 258527 13315668 561861 941145 17350767 539263 14.53 10.05 0.39

III-NIS-14 96361 14932565 397504 14043140 412605 1478383 18483498 837334 19.35 9.99 0.3

VI-NIS-14 100498 16246405 644458 29564683 1377996 2176438 19492112 1127685 18.42 13.98 9.04

I-NIS-15 103997 17422874 201839 23204822 532415 629957 20505103 359580 15.4 9.29 0.52

II-NIS-15 99009 17321427 337158 16696968 193644 1251739 20854054 710885 15.11 10.1 0.61

III-NIS-15 105399 18930220 519228 16926976 233723 1906574 22754200 1110751 15.38 10.48 0.43

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-RIS-10 78158 3674356 78678 7824735 285041 307061 4847159 165407 25.95 5.49 8.87

III-RIS-10 86307 4861164 136042 4941792 700178 498096 6073535 286213 22.07 1.8 8.23

VI-RIS-10 92313 5762952 189999 5496610 893753 734300 6856386 455838 20.62 1.28 7.5

I-RIS-11 98985 5960427 61620 5726933 928969 236340 7236713 136383 21.72 1.23 8.2

II-RIS-11 109749 6577958 143301 6062377 977199 490779 7706185 289164 19.99 1.52 7.78

III-RIS-11 116164 8370114 238325 7919874 881016 777453 9531794 461616 18.33 3.18 7.59

VI-RIS-11 125327 9906412 302475 9121716 1261984 1141770 11200823 657098 14.74 1.19 6.99

I-RIS-12 129234 8899482 76054 9022432 808271 355580 10522693 157421 14.34 1.41 7.7

II-RIS-12 121581 9410923 168146 9640823 1117529 713740 11481043 338523 13.59 9.98 7.68

III-RIS-12 125335 10153407 254463 10133548 1278459 1086594 12199092 518866 12.92 11.4 8.36

VI-RIS-12 123065 11948889 323383 11360472 1904130 1507472 14088914 742068 11.35 10.41 7.15

I-RIS-13 123823 13064181 100616 11955520 2305687 415065 15103717 190000 11.81 18.63 6.61

II-RIS-13 132345 13832170 208351 13269805 2185763 867116 16416445 416476 15 14.81 6.57

III-RIS-13 126752 13924879 328920 13687683 2036889 1356967 16772958 664487 14.66 13.16 7.48

VI-RIS-13 163163 14349712 400267 14152759 2826681 1875620 17400914 926210 14.49 10.2 6.27

I-RIS-14 149238 13990979 135081 13902238 2450619 521062 17579299 266656 14.15 4.07 6.09

II-RIS-14 150969 15116605 252989 14291859 536291 1038479 18316859 543930 13.99 0.29 0.55

III-RIS-14 146724 15494505 384143 14706354 720071 1591373 18554452 840708 13.86 0.36 0.45

VI-RIS-14 132674 16711516 447030 15675458 4218275 2140056 20343249 1069775 12.89 0.44 6.04

I-RIS-15 142518 17562001 121797 15449129 3698201 628809 20568270 294075 13.21 6.07 7

II-RIS-15 127261 17310457 310295 16057277 1453465 1269242 21627334 703850 11.03 7.16 1.67

III-RIS-15 133954 18863643 436466 16456086 2134085 1901266 22814816 1045858 13.82 6.72 1.51

Page 176: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

176

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-SM-10 258582 23091575 211495 39437595 5581432 1511713 26384992 463517 12.43 60.04 6.23

III-SM-10 280272 24564246 335379 42565700 5066529 2379624 28053984 751649 11.47 64.83 6.39

VI-SM-10 365261 28680965 622679 47573841 6896142 3446382 32481873 1273111 10.6 63.58 6.57

I-SM-11 390800 31877266 204380 53119209 7172701 1059482 36269321 383051 11.88 74.43 5.96

II-SM-11 382128 33549058 422335 59622637 5802508 2194157 38251696 814776 11.26 68.22 5.89

III-SM-11 381307 37823467 667043 68292245 6281680 3434402 43511837 1310581 11.1 67.03 6.9

VI-SM-11 511063 42133653 964882 72909291 8363600 5056218 48671950 1956976 14.7 64.84 7.48

I-SM-12 449309 42371223 271925 74281383 8036959 1403164 49616835 543550 13.91 66.56 6.88

II-SM-12 485194 42727170 489702 79280107 6335874 2853012 49703905 1082546 13.66 68.52 6.8

III-SM-12 640257 43918084 706720 83087602 5616522 4343940 51203659 1719036 13.15 68.43 7

VI-SM-12 743598 46687969 973160 88861253 6045580 6055278 54229396 2388613 13.82 68.09 7.25

I-SM-13 731400 47619185 270407 91981023 5815861 1562465 55479062 614746 15.23 70.11 7.09

II-SM-13 732470 50529792 589551 96177294 6230998 3289678 58483564 1307702 14.16 50.3 7.31

III-SM-13 738857 53649161 928550 98726397 7350505 4981557 61810295 2051648 14.33 43.49 7.23

VI-SM-13 787871 55767955 1192403 100294457 8631842 6776206 63965361 2756642 14.1 44.58 7.25

I-SM-14 779423 54510183 343346 99071016 8543637 1694558 63009396 709283 14.83 53.86 6.39

II-SM-14 793307 54652683 820690 49476124 8325858 4043119 62786572 2568754 14.86 6.26 0.7

III-SM-14 774422 57071718 1241071 49189024 11488614 4940114 65368281 2661131 15.53 7.63 0.84

VI-SM-14 623573 59820572 1359776 97196386 12758399 6851461 66942422 2945548 14.76 4.82 6.19

I-SM-15 676080 59198066 379704 82813730 12859981 1809274 67151521 740366 12.63 25.61 6.31

II-SM-15 546191 59164461 966425 50243857 5682838 4691495 66953689 3234590 11.97 5.48 0.59

III-SM-15 510070 59707778 1276046 50405127 5200508 7936199 67120476 5838331 11.84 4.1 0.45

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-BUS-10 41430 1311950 19602 1401173 307496 104962 1944686 35409 12.24 7.69 3.38

III-BUS-10 42694 1514139 30515 1537433 390509 158656 2160598 56681 11.32 8.02 3.56

VI-BUS-10 43994 1621914 41843 1583750 359934 223156 2193952 77953 11.51 9.65 3.95

I-BUS-11 45539 1570284 9744 1473660 295013 57405 2089776 19635 12.12 7.99 3.53

II-BUS-11 46164 1735571 21007 1602140 304370 115283 2231126 40782 17.46 5.94 3.82

III-BUS-11 58072 1975349 31782 1580347 475848 171050 2413317 61650 17.72 4.59 3.76

VI-BUS-11 57646 2291738 44229 1895480 471000 245306 2730027 86442 15.29 6.19 3.43

I-BUS-12 58551 2240430 11951 1999382 315642 68511 2685143 22696 14.58 4.47 2.64

II-BUS-12 59208 2476161 24523 2284553 506568 141040 3160719 47300 13.25 4.56 3.55

III-BUS-12 59067 2609448 37552 2561578 554830 222046 3488783 73093 12.28 5.8 3.82

VI-BUS-12 58393 2850784 51390 2596518 649457 311220 3616108 101814 12.78 7.32 3.94

I-BUS-13 57577 3079920 13206 2676481 567097 84148 3647737 26136 12.63 11.4 4.08

II-BUS-13 57323 3204602 28167 2917441 596955 176747 3911263 54950 11.84 11.4 4.01

III-BUS-13 67001 3352211 45142 3136073 573313 285406 4124584 87959 11.18 8.83 4.07

VI-BUS-13 85176 3272262 62577 3261373 673356 401503 4343069 123490 11.1 7.63 3.86

I-BUS-14 83918 3428774 16916 3916109 545760 113378 4526076 34088 11.24 2.58 0.15

II-BUS-14 80619 3372243 36300 3474907 427193 234882 4645407 71086 10.74 3.33 0.37

III-BUS-14 79435 3449246 54442 3570653 424638 362942 4790155 107054 16.15 2.55 0.34

VI-BUS-14 80808 3994957 68565 3676259 1013356 502833 5161300 138296 15.85 2.44 2.76

I-BUS-15 78732 3915239 19024 4712825 542251 131544 5102475 36353 14.5 2.75 0.15

II-BUS-15 76820 4061048 39506 3813185 964874 266473 5215803 74564 14.1 3.84 0.61

III-BUS-15 75058 4337818 54159 3983101 1434229 405359 5313580 116956 16.26 5.11 0.81

Page 177: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

177

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-MAYS-10 1966 298270 7313 622671 694795 64942 1339328 19738 115.7 7.75 5.87

III-MAYS-10 1777 313780 12454 631705 668440 102351 1267013 34852 99.69 5.01 6.45

VI-MAYS-10 5953 355374 17554 607949 786022 110045 1410475 35990 124.4 5.46 6.43

I-MAYS-11 5811 431262 4367 629713 871445 34514 1530708 8091 121.9 1.93 5.79

II-MAYS-11 5567 503132 10015 639230 857772 75278 1521440 26591 113.8 3.45 4.55

III-MAYS-11 10900 396108 14423 736096 752324 108419 1506441 47084 100.5 3.8 5.08

VI-MAYS-11 11300 349848 18786 1006019 673721 117474 1692959 43710 73.44 4.92 5.92

I-MAYS-12 10505 497246 5794 1192306 718755 44343 1941038 11095 66.58 5.35 6.1

II-MAYS-12 9531 445451 12089 1271191 687503 103267 1976612 34779 65.93 8.62 6.24

III-MAYS-12 8834 400024 17811 1298265 586548 160385 1985073 53164 60.13 7.38 6.28

VI-MAYS-12 8545 710726 23895 1327381 666840 135607 2062552 48273 63.89 4.93 5.78

I-MAYS-13 7955 824210 6562 1193417 797762 89297 2059711 18951 70.07 11.8 6.63

II-MAYS-13 7029 856891 12702 1212061 832269 106665 2093094 35921 68.97 3.68 5.71

III-MAYS-13 6439 526245 19407 1300309 767826 161025 2100390 54642 63.74 5.68 5.84

VI-MAYS-13 6138 976618 26430 1415879 832505 207478 2299971 75262 59.41 5.05 5.61

I-MAYS-14 5568 735405 6655 1278702 737206 67138 2065320 17700 64.82 12.4 7.8

II-MAYS-14 4950 741765 15805 1262447 372740 136123 2075674 99162 61.51 3.66 2.36

III-MAYS-14 4341 728302 23232 1266793 776413 203448 2098026 124606 63.24 8.08 1.84

VI-MAYS-14 4743 1043046 30601 1603950 808709 275672 2449723 81507 52.13 6.83 6.65

I-MAYS-15 4181 1033011 7091 1643694 495790 70748 2132349 18234 51.37 7.7 6.31

II-MAYS-15 3667 800438 16132 1600728 296567 176608 1738553 323555 44.5 35.2 23.4

III-MAYS-15 3064 721757 24501 1623599 179067 384706 1688962 512398 43.05 22.6 25.6

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-MUA-10 179930 12354924 124519 12735613 1212027 873800 15411234 376585 10.03 19.6 6.32

III-MUA-10 182750 13856508 186466 13745857 2691802 1341214 17725347 579402 14.53 23.5 1.58

VI-MUA-10 208554 18574217 253263 15888668 3695539 1887521 21442596 788510 13.26 17.8 5.24

I-MUA-11 338802 27511865 118926 17732029 2338307 581569 30836353 227146 12.29 21.9 4.88

II-MUA-11 356920 28229124 193673 19771203 2420813 1228784 32689318 460800 11.57 21.8 5.22

III-MUA-11 261652 22493490 290103 20764680 3342765 1892942 25596580 699315 12.36 20 6.09

VI-MUA-11 317399 29235460 410355 22401604 8514301 2674527 32479506 1003051 11.97 20.8 5.01

I-MUA-12 338802 27511865 128001 23138530 5961679 772978 30836353 276095 12.06 25.7 4.4

II-MUA-12 356920 28229124 266005 25678110 5688590 1554773 32689318 581476 14.54 27.7 4.11

III-MUA-12 395511 30793835 413224 27814835 5988680 2403629 35700818 904353 13.22 28.6 4.51

VI-MUA-12 422600 39422307 546875 32751948 9904891 3382835 44854413 1248270 11.57 29.2 4.64

I-MUA-13 433367 40056618 181275 35196351 9069721 1055064 46471264 377884 12.02 41.8 4.61

II-MUA-13 454697 41002489 386517 38148982 7108528 2180887 47958958 786688 12.41 42.3 4.6

III-MUA-13 489032 43531102 592711 39670741 7413224 3453502 50754347 1225714 19.54 41.7 4.57

VI-MUA-13 868254 45022178 754059 41684482 10844713 4775524 53723979 1655769 14.05 11.4 4.64

I-MUA-14 948553 39527327 215893 42359364 11228165 1360912 54790981 448247 17.61 21.8 4.28

II-MUA-14 862819 48823261 430506 44489650 8194541 3278721 58488595 1189569 16.31 16 1.1

III-MUA-14 859762 50268112 593941 45437822 8154796 4946516 59331645 1854824 13.51 1.56 1.52

VI-MUA-14 2290551 51205537 860392 43027664 15939312 5528377 62402282 1855158 14.15 2.13 3.36

I-MUA-15 2254477 47237649 241343 41869598 11576652 1398931 56062164 492886 14.57 9.78 4.4

II-MUA-15 2233691 41770048 476489 41283879 7798236 2776407 55859682 1127282 14.91 7.94 0.54

III-MUA-15 2248122 42380242 664086 40776014 7936464 4328419 56502413 1940654 13.71 5.66 0.42

Page 178: ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32912/1/SITI... · i ANALISIS TOTA. L FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) D. AN EFISIENSI

178

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-PAS-10 28482 113722 3602 100953 163487 7548 263637 9908 105.5 7.32 6.89

III-PAS-10 26989 187274 6142 154286 155820 14169 342945 16122 76.13 5.42 6.66

VI-PAS-10 26424 309763 8390 214530 207251 22629 458713 22015 54.81 4.71 5.32

I-PAS-11 25872 370192 3162 289486 194695 11474 518768 6233 44.66 4.68 4.96

II-PAS-11 25346 399094 6712 388288 378928 27432 862510 13465 100.6 2.91 5.11

III-PAS-11 24731 251042 10785 513345 274501 49609 820471 21339 8.14 1.16 6.44

VI-PAS-11 24446 419772 14956 683103 297296 74894 1016878 30638 61.98 2.8 7

I-PAS-12 26731 506215 4241 709549 291157 27087 1033030 8716 59.72 3.73 8.11

II-PAS-12 26098 722565 8657 923002 319288 59010 1272154 17723 45.65 5.35 8.21

III-PAS-12 25501 898382 13485 1344517 353646 104108 1726374 27619 34.8 6.05 7.33

VI-PAS-12 24761 1223290 19907 1515448 595040 152106 2140482 40382 32.2 8.2 6.67

I-PAS-13 24945 1557923 6879 1882494 373471 62663 2283898 11894 27.09 9.97 6.49

II-PAS-13 24611 1764391 16238 2179424 398675 116923 2607153 33200 23.11 8.92 6.15

III-PAS-13 24441 2296565 25612 2579144 547282 208707 3208744 55019 19.75 8.94 4.97

VI-PAS-13 28527 2870310 35375 2590450 1426592 283759 4052701 83441 20.83 4.44 4.26

I-PAS-14 28488 2674295 12142 3019477 1247416 101867 4302538 26412 31.15 5.27 4.1

II-PAS-14 28145 2967373 25540 4188760 1350304 239511 4692020 94440 25.52 4.8 1.38

III-PAS-14 29357 3834621 38938 4297198 1504824 402234 5260655 149029 26.16 6.68 0.9

VI-PAS-14 29861 5076082 54735 4779712 1391472 559789 6206505 128060 25.69 7.66 5.88

I-PAS-15 29910 5171092 17340 4830442 1567013 170936 6442137 39518 24.71 7.59 3.59

II-PAS-15 29666 5554336 36225 5413653 770226 433685 6711016 185011 21.17 5.44 1.24

III-PAS-15 48903 5775013 56691 5542623 834786 636397 7065431 267833 21.44 5.16 0.78

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-VIS-10 9247 114255 1653 36274 184577 6516 243314 4329 172.2 1.4 8.47

III-VIS-10 10318 146776 3402 30987 225164 15217 281366 6041 189.1 2.95 8.3

VI-VIS-10 10087 166581 4988 28196 283768 24462 336676 14090 195.1 2.41 6.82

I-VIS-11 9926 167816 1523 46164 246681 8795 312397 3075 163.8 4.61 6.05

II-VIS-11 10419 238233 3152 49452 301464 17541 375621 5562 141.2 3.56 1.42

III-VIS-11 10282 264673 5220 96488 299019 28857 415496 8739 91.28 3.84 6.41

VI-VIS-11 12317 465036 9402 211043 408803 68870 642026 16633 45.2 18.7 2.12

I-VIS-12 13111 504241 4953 357429 327320 19453 708281 6682 34.21 5.08 1.48

II-VIS-12 14266 476865 9783 413034 303916 39811 746745 13545 30.35 5.49 4.83

III-VIS-12 14141 444466 15783 420066 309660 62099 757197 22356 30.77 8.14 4.64

VI-VIS-12 13568 646324 24086 474182 438287 83490 939472 34308 28.08 8.93 2.36

I-VIS-13 13855 632049 6004 513579 326137 25119 871798 8703 26.58 7.69 4.86

II-VIS-13 14152 583712 12992 568880 340977 53956 937427 18802 26.91 8.95 5.73

III-VIS-13 14244 802605 20258 645261 417433 85624 1096411 30117 25.14 12.3 6.49

VI-VIS-13 14171 1083799 30703 856968 436202 112048 1323398 46314 18.4 3.7 2.96

I-VIS-14 16704 1144506 7846 997215 340304 40445 1368531 12693 16.53 4.82 2.71

II-VIS-14 16762 930307 15348 950618 281252 80375 1341518 29644 16.84 0.27 3.47

III-VIS-14 16013 974569 22646 956522 208997 122763 1374611 60507 20.19 18.1 0.59

VI-VIS-14 12708 15256 31565 1072960 332844 153013 1439983 52631 15.27 17.6 3.34

I-VIS-15 15595 1058521 7002 1084681 330581 41580 1422640 12762 17.97 16.9 3.07

II-VIS-15 12395 10195 13339 995838 436751 99257 1458145 33512 20.39 11.5 1.48

III-VIS-15 11961 992158 19503 1009775 262459 133756 1337174 53206 19.87 0.43 0.49