produksi bersih tin semester 7
DESCRIPTION
Produksi Bersih untuk Industri Pengolahan Sagu di Tanah Baru. Analisa Quick Scan dan Feasibility StudyTRANSCRIPT
T E A M O N E A N A L Y S I S O F A P P L I C A T I O N O F C L E A N E R
P R O D U C T I O N I N I N D U S T R Y A N D E C O N O M I C F E A S I B I L I T Y O F T A N A H B A R U S A G O S T A R C H
B O G O R W E S T J A V A
M ATA K U L I A H P R O D U K S I B E R S I H
TEAM MEMBER Novita Rosiyana ( F34120073 ) Norma Indi M. ( F34120074 ) Raras Ariandi Rizkyanti ( F34120075 ) Dian Tiya P. ( F34120076 ) Alvanza Farhat ( F34120077 ) Rifky Sugandi ( F34120078 ) Yoyok Setyo H ( F34120079 ) Desita D. K. S. ( F34120080 ) Novika Nandya ( F34120081 )
Kharisma Nur F. ( F34120082 ) Riyadi Chayo ( F34120083 ) Bagaskoro Tri P. ( F34120085 ) Sri Mei Cica ( F34120086 ) Kusman Gunawan ( F34120087 ) Faikar Marzuq ( F34120088 ) Desti Maulani W. ( F34120045 ) Vito Alvandy ( F34110092 ) Yusrizal ( G44110011 ) M. Imam S. ( C34110013 )
OUTLINE Introduction
INFORMATION ON THE COMPANY
Production Process
Economical Feasibility Study
Conclusion
INTRODUCTION
INFORMATION ON THE COMPANY The main products starch sago's flour and Byproduct of pulp, skin, and the remaining water from precipitation and filtration process. Sago starch production capacity is uncertain
Product, Production
Volume
Traders in the market Bogor, Pasar Anyar and Leuwiliang Market and Direct Consument (by request)
Customer
INFORMATION ON THE COMPANY
Sago obtained from Banten Amount requested sago stems usually minimum 6 tonnes and a maximum of 8 tons
Supplier
Established more than 30 years The number of workers in this industry as much as 6 labour which 3 labour contract and 3 daily labour
Other Informatin
INFORMATION ON THE COMPANY Environmental policy : No Environmental officer : No Environmental audit : No Management System : No Resources audit : No
Environmental Policy
Management Improvement Stage of supply of raw materials, production processes, Waster water treatment, water use, storage, and market transportation.
Estimation of Potential Areas
for Improvement
INFORMATION ON THE COMPANY Losses of Raw Materials And Energy During the storage of raw materials at suppliers, transportation, stripping, filtration, and precipitation. While energy loss occurs during the grated process. Raw Materials And Energy Efficiency Nothing Cost-Intensive Raw material, grate process, and filtration
Estimation of Potential Areas
for Improvement
INFORMATION ON THE COMPANY
Energy Managemen
t
Tidak ada Listrik dan Solar
Annual Consumption
Pemakaian solar 20 liter/6 ton bahan baku
Energy Consumers Lampu, pemarutan, penyaringan
Process Energy Consumption
Low
Energy Management System
Tidak ada
Maintanance for Technical Energy System
Tidak ada
Other Information
Tidak ada
INFORMATION ON THE COMPANY
Occupational Health
Protection
Employee’s Health Problem No
Industrial Hygiene And Safety
No
Personal Protective equipment
No
Industrial Safety And Accident
Prevention
Accident Prevention No
Accident Prevention Aid No
Training Don’t know
INFORMATION ON THE COMPANY
Transport
Type of Transport Supply of raw materials Responsible for Good Transport
Suppply of raw material → Supplier or farmer
Transportation Vehicle Mobil bak terbuka (Tipe Suzuki)
Transport Scheme No Total annual fuel consumption 1800 L/year Number of driver 1 Trained driver No Transportation for employees No Motivation to use public transportation
No
INFORMATION ON THE COMPANY Production
And Consumption Statistics
Production per Month Tak tetntu
Bahan Baku Batang sagu
Bahan Pembantu Air
Konsumsi Air Tak terukur
Rendemen 1.3 ton pati sagu kering/6 ton batang sagu/process Dari 3 ton bahan baku mengahasilkan 5 kuintal pati sagu kering (hari) à 1:6
Limbah Kulit, ampas, air sisa pengendapan dan penyaringan
Debit Limbah No
INFORMATION ON THE COMPANY Production
And Consumption Statistics
Strorage 1 order, tidiness Needs optimization
Safety concept Compliant
Available safety measures None
PRODUCTION PROCESS Batang Sagu
Pengupasan
Pencacahan
Rasping
Filtrasi
Pengendapan
Pengeringan
Pati Sagu
Kulit
Air
Ampas
Air Pengayakan
Air
Pengemasan
Kemasan dan benang
jahit
PROSES PRODUKSI
Stripping
Wood Cutting
Grating Process
Filtration
Starch Sedimentation
Drying
Screening
PRODUCTION PROCESS Penerapan Produksi Bersih 1. Penyediaan bahan baku (batang sagu), sebaiknya
berupa batang sagu yang belum dikupas, sehingga meminimalisir biomassa (kulit dan serpihan batang) yang terbuang.
2. Perlu dibuat tempat penampungan limbah serpihan batang sagu sebelum dilakukan pemanfaatan lainnya
3. Pemanfaatan limbah serpihan batang sagu sebagai pupuk organik yang dapat menghasilkan nilai tambah
4. Perlu pengaturan tata letak pada bagian loading bahan baku untuk meminimasi gerakan yang dilakukan oleh operator
Limbah Serpihan batang kayu, banyak mengandung bahan organik
Stripping
PRODUCTION PROCESS
Penerapan Produksi Bersih Tempat pencacahan sebaiknya menggunakan alas terpal, sehingga memudahkan proses pemungutan serpihan-serpihan batang sagu. Serpihan batang sagu kemudian dikumpulkan menggunakan sekop dan dimasukkan ke dalam proses pemarutan (untuk serpihan berukuran besar) dan penyaringan (untuk serpihan berukuran kecil). Limbah sebagian batang sagu terpotong-potong menjadi serpihan-serpihan kecil yang tercecer dan tidak termanfaatkan
Wood Cutting
PRODUCTION PROCESS Penerapan Produksi Bersih 1. Pengumpulan hasil parutan batang sagu yang tercecer
di sekitar mesin pemarut dengan menggunakan sekop. 2. Penerapan good housekeeping, dengan mengatur tinggi
knalpot agar pekerja tidak terpapar asap. 3. Memasang alat pengolah asap pada knalpot agar asap
buangan lebih bersih. 4. Perlu pengolahan air baku untuk pemarutan dan
penyaringan. Jangan menggunakan ikan lele. 5. Penerapan good housekeeping dengan memberikan ear
muff untuk operator yang berkerja di sekitar mesin pemarutan.
Limbah loss products yang tercecer di sekitar mesin pemarut.
Grate Process
PRODUCTION PROCESS Penerapan Produksi Bersih 1. Perlu dibuat kolam penampungan limbah dan
pengolahan limbah untuk memisahkan ampas basah dan larutan pati. Ampas basah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk, dll. Sedangkan larutan pati di-recylce ke proses pengendapan pati.
2. Perlu mengoptimumkan proses penyaringan sehingga dapat meminimumkan larutan pati yang ikut terbuang bersama ampas basah.
Limbah Ampas basah dan larutan pati yang itu terbuang bersama ampas basah karena proses penyaringan yang kurang optimum, ditampung dan diolah di penampungan limbah terlebih dahulu.
Filtration
PRODUCTION PROCESS
Penerapan Produksi Bersih 1. Pemanfaatan kembali air dari bak pengendapan untuk
proses pemarutan dan penyaringan. 2. Mengumpulkan sisa-sisa pati pada bak pengendapan
dengan menggunakan serok. Limbah Limbah cair yang banyak mengandung bahan organik serta loss product pada bak pengendapan akibat proses pengangkatan endapan pati yang kurang optimum
Sedimentation
PRODUCTION PROCESS
Penerapan Produksi Bersih Mengumpulkan sisa-sisa pati yang berserakan karena diterbangkan angin dengan menggunakan sekop Limbah Limbah yang dihasilkan pada proses penjemuran berupa pati sagu kasar yang diterbangkan oleh angin pada saat pembalikan.
Drying
PRODUCTION PROCESS
Penerapan Produksi Bersih 1. Tempat pengayakan harus dibersihkan terlebih dahulu,
sehingga pati sagu yang berterbangan dan tercecer dapat dikumpulkan kembali dan dikemas.
2. Pekerja yang melakukan pengayakan harus menggunakan masker.
Limbah Limbah yang dihasilkan pada proses pengayakan berupa pati sagu yang berterbangan.
Screening
PRODUCTION PROCESS
Penerapan Produksi Bersih 1. Tempat pengayakan harus dibersihkan terlebih dahulu,
sehingga pati sagu yang berterbangan dan tercecer dapat dikumpulkan kembali dan dikemas.
2. Pekerja yang melakukan pengayakan harus menggunakan masker.
3. Menggunakan alat bantu seperti corong untuk memudahkan memasukan pati ke dalam karung.
Limbah Munculnya limbah diakibatkan pati yang tertumpah saat dimasukan ke dalam kemasan.
Packaging
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY
Parameter Perbandingan
Proses Sekarang (tanpa produksi bersih)
Penerapan Produksi Bersih
Bahan Baku Batang sagu kupas Batang sagu Bahan Terbuang Batang sagu Kulit Harga Bahan Baku/ton (Rp) 600 000 400 000 Input (Kg) 6 000 6 000 Output (Kg) 1 200 1 300 Rendemen 20 21,67 Penjualan (Rp) 6 000 000 6 500 000 Gross Profit (Rp) 2 900 000 3 600 000 PenambahanGross Profit (Rp) 700 000 Payback Period 1 Hari
Perbandingan Penerapan Produksi Bersih dengan Proses Konvensional pada Proses Pengupasan
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Perbandingan Penerapan Produksi Bersih dengan Proses Konvensional pada Proses Penanganan Limbah Serpihan Batang
Uraian Keterangan Kebutuhan Bak penampung Serpihan batang/hari (Kg) 300 Kebutuhan per hari (m3) 0,3 Kebutuhan per bulan(m3) 7,8 Harga/m3 (Rp) 1 300 000 Harga alat (Rp) 10 140 000 Umur teknis (tahun) 2 Nilai akhir (Rp) 0 Biaya/bulan (Rp) 211 250 Harga serpihan batang/Kg (Rp) 50 Penjualan (Rp) 390 000 Keuntungan/bulan (Rp) 178 750 Payback Period (bulan) 1,18
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Uraian Hasil Penerapan Produksi Bersih dengan
Pemanfaatan Limbah Menjadi Kompos
Uraian Jumlah Input Limbah/hari (Kg) : 300 Input Limbah/bulan (Kg) : 7800 Rendemen kompos (%) : 50 Kompos yang dihasilkan (Kg) : 3120
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Daftar Kebutuhan untuk Penerapan Produksi Bersih
untuk Proses Pembuatan Kompos
Uraian Kebutuhan
Kebutuhan Bak Fermentasi Kemasan Benang Jahit Mesin Jahit
Jumlah 156 63 2 1 Harga/satuan (Rp) 300 000 5 000 50 000 3 000 000 Harga(Rp) 46 800 000 315 000 100 000 3 000 000 Umur Teknis (tahun) 2 - - 2 Biaya/bulan (Rp) 975 000 315 000 100 000 62 500 Total Biaya(Rp) 1 452 500 Harga kompos/50Kg (Rp) 200 000 Penjualan (Rp) 12 480 000 Keuntungan/bulan (Rp) 12 480 000 Payback Period (bulan) 0,11 (4 hari)
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Analisis Ekonomi untuk Penerapan Produksi Bersih pada Proses Pencacahan
Uraian Jumlah Harga terpal 95 000 Peningkatan rendemen (Kg) 32650 Payback period (bulan) 2,9
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Analisa Ekonomi untuk Penerapan Produksi Bersih pada Proses Pemarutan dan Pengendapan
Perlengkapan yang dibutuhkan Jumlah dibutuhkan Harga Total
Baju pelindung 3 100 000 300000 Masker pelindung 2 25 000 50000 Penyaring 1 set 700 000 700000 Sekop 2 100 000 200000 Pipa 5 283 500 1417500 Kondenser 1 set 500 000 500000 Earmuff 2 50 000 100000 Total Biaya (Rp) 3267500 Peningkatan Rendemen (Kg) 201030,9 Payback period (bulan) 16,25
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Analisa Ekonomi untuk Penerapan Produksi Bersih pada Proses Penyaringan
Uraian Keterangan Ampas/hari (kg) 600 Ampas/bulan (kg) 15600 Biaya kolam penampungan (Rp) 10.000.000
Umur Teknis (tahun) 2 Biaya/bulan (Rp) 208 333 Harga ampas/ Kg (Rp) 100 Penjualan ampas (Rp) 1 560 000 Keuntungan (Rp) 1 351 667 Payback Period (bulan) 0,15 (2 hari)
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Perbandingan Penerapan Produksi Bersih
pada Proses Pengayakan
Uraian Kebutuhan Jumlah dibutuhkan
Harga Total
Masker 3 25 000 75000
Biaya pengobatan karyawan (100000)
seperlunya 100 000 100000
Pay back period (bulan) 0,75
ECONOMICAL FEASIBILITY STUDY Analisa Ekonomi untuk Penerapan Produksi Bersih
pada Proses Pengemasan
Uraian Keterangan
Peningkatan rendemen (Kg) 6 565 656,57
GAP keuntungan (Rp) 65 656,56
Biaya tambahan (Rp) 150 000
Payback period (bulan) 2,28
CONCLUSION • Sago starch industry in Tanah Baru to implement cleaner
production optimally. Still there is a substance or material that fell so wasted and reduces the yield of sago starch.
• This industry has the potential to pollute the environment. • To carry out the implementation plan for the clean
production of required economic analysis so it looks financial feasibility of the application of cleaner production in the industry.
SUGGESTION Extension is necessary for the application of cleaner production in industry sago starch flour. This can improve the efficiency and productivity of the industry. What's going to keep the environment when applying cleaner production. One application of cleaner production is utilizing the waste or material that is reusable.
Documentation
Thank You Any Question ?