produk leasing pada bmt sumber usaha kembangsari...

77
PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI TENGARAN TUGAS AKHIR Oleh: FAHRUROJI NIM: 20108035 JURUSAN SYARIAH DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA

KEMBANGSARI TENGARAN

TUGAS AKHIR

Oleh: FAHRUROJI

NIM: 20108035

JURUSAN SYARIAH DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2011

Page 2: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance
Page 3: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA

KEMBANGSARI TENGARAN

TUGAS AKHIR

Disusun dan diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Diploma Pada Program Studi Perbankan Syariah

Oleh:

FAHRUROJI

NIM: 20108035

JURUSAN SYARIAH DIII PERBAKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2011

Page 4: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance
Page 5: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance
Page 6: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

MOTTO

”Hidup ini hanya sekali, kebahagiaanlah yang kita cari”

“kuasailah pikiran atau kita akan dikuasainya”

“satu-satunya cara untuk lulus ujian adalah menghadapi ujian”

“Tiada usaha tiada hasil”

iv

Page 7: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan tugas ahkir ini kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan dan do’a yang

tiada hentinya. Baik dukungan materil maupun dukungan moril serta

selalu memberika motivasi sehingga penulisan tugas akhir ini dapat

terselesaikan.

2. Kepada segenap keluarga, terutama kakak saya yang selalu memberikan

motivasi serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat

dan dorongan kepada penulis untuk selalu menatap masa depan yang lebih

baik.

3. Teman-temanku angkatan 2008-2009 jurusan Perbankan Syari’ah, yang

selalu membantu dalam pembuatan tugas akhir dan salah satu temanku

yang selami ini membantu kinerja saya.

4. Kepada manajer BMT Sumber Usaha ibu Rodliyatul Hani’ah, SE dan

seluruh karyawan BMT Sumber Usaha Kembangsari yang membantu

penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi penulis dan dengan

sabar memberikan pelajaran kepada penulis dalam penyelesaian tugas

akhir ini.

Page 8: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta Alam. Yang maha pengasih

lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya Allah yang kami

sembah dan hanya kepada Allah kami memohon pertolongan. Tunjukkan kami

jalan yang lurus, yaitu jalan yang Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka,

bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini

masih jauh dari kesempurnaan, karena pengetahuan dan kemampuan yang penulis

miliki sangat terbatas, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta

tanggapan dari semua pihak demi penyempurnaan tugas skhir ini. Tentu saja

ucapan terima kasiih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada orang- orang

yang ambil bagian dalam terlaksananya tugas akhir ini. Semoga mereka selalu

dalam lindungan-Nya.

5. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan semuanya kepada

penulis mulai dukungan dan do’a yang tiada hentinya. Baik dukungan

materil maupun dukungan moril serta selalu memberika motivasi sehingga

penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan.

6. Bapak Nafis Irkhami, M.Ag selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan teladan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Setiap kali melihatnya, selalu ada motivasi tambahan yang datang.

vi

Page 9: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Dan dengan kesabaranya dalam memberikan bimbingan dalam pembuatan

tugas ahir ini, dan penulis dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan

yang.

7. Bapak Mubasyirun, M. Ag. selaku ketua jurusan Syari’ah yang selalu

memberikan pengarahan yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas

akhir ini.

8. Bapak Abdul Aziz, SE, MM. selaku Kaprogdi D III Perbankan Syari’ah

yang senantiasa membantu penulis, memberikan kritik, saran serta

pengarahan yang sangat mendukung penulis.

9. Kepada manajer BMT Sumber Usaha ibu Rodliyatul Hani’ah, SE dan

seluruh karyawan BMT Sumber Usaha Kembangsari yang membantu

penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi penulis dan dengan

sabar memberikan pelajaran kepada dalam penyelesaian tugas akhir ini.

10. Kepada segenap keluarga, terutama kakak saya yang selalu memberikan

motivasi serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat

dan dorongan kepada penulis untuk selalu menatap masa depan yang lebih

baik dan selalu berperilaku positif.

11. Semua teman-temanku angkatan 2008-2009 jurusan Perbankan Syari’ah,

yang selalu membantu dalam pembuatan tugas akhir dan salah satu

temanku yang selami ini membantu kinerja saya.

Semoga atas segala bantuan serta budi baik mereka salama ini

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Mudah- mudahan tugas

Page 10: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

akhir ini sedikit banyak dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran dalam

lingkungan akademisi.

Salatiga, 10 Agustus 2011

Penulis

Fahruroji

Page 11: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur peengajuan leasing, menganalisis tehnik perhitungan leasing dan mengetahui tingkat perkembangan leasing pada BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran. Dalam penelitian ini penulis memberikan data serta contoh perhitungan leasing.

Dengan melakukan analisis langsung maka dengan mudah dapat diketahui bagaiman prosedur, perhitungan dan perkembangan leasing. Selain itu, penelitian juga menggunakan data-data yang diperoleh dari wawancara langsung mengenai bagaimana minat masyarakat terhadap produk leasing tersebut.

Dalam penelitan ini, penulis memberikan perhitungan leasing dengan maksud untuk mengetahui berapa besar plafound dan besar angsuran perbulan nasabah dalam melakukan leasing dengan sempel subuah sepeda motor. Sedangkan untuk mengetahui tingkat perkembangan leasing pada BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran penulis menggunakan beberapa tabel dan grafik. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memudahakan dalam melihat perkembangan produk leasing dari mulai awal dibukanya produk tersebut sampai sekarang. Kata kunci: leasing, plafoun.

vii

Page 12: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

DAFTAR ISI

Halaman Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

Halaman Persetujuan Pembimbing. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

Halaman Pengesahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

Motto . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

Persembahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

Abstrak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii

Daftar Tabel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix

Daftar Gambar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

C. Tujuan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

D. Manfaat Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

E. Metode Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

F. Sistematika Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

B. Kerangka Teoritik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

1. Pengertian Pembiayaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

viii

2. Prinsip-prinsip Pembiayaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

3. Tujuan Analisa Pembiayaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

4. Macam-macam Pembiayaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

5. Hak dan Kewajiban Muajjir (permberi sewa) dan Musta’jir

(penyewa). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

6. Obyek Dalam Sewa Guna Usaha Syari’ah. . . . . . . . . . . . . . . . . 23

Page 13: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

7. Ketentuan Mengenai Sewa Guna Syari’ah. . . . . . . . . . . . . . . . . 24

8. Pihak-pihak yang Terlibat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

9. Kegiatan Leasing. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

10. Jenis-jenis Perusahaan Leasing. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

11. Perjanjian Leasing. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

12. Sanksi-sanksi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

BAB III LAPORAN OBJEK

A. Gambaran Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

a. Sejarah Berdiri. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

b. Visi dan Misi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33

c. Perkembangan Usaha. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34

d. Struktur Organisasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

B. Kegiatan Usaha BMT Sumber Usaha. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43

BAB IV ANALISIS

A. Prosedur Leasing di BMT Sumber Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47

B. Perhitungan Leasing di BMT Sumber Usaha. . . . . . . . . . . . . . . . . . 50

C. Perkembangan Leasing di BMT Sumber Usaha. . . . . . . . . . . . . . . . 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56

B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 14: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35

Tabel 3.2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36

Tabel 3.3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37

Tabel 4.1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54

Tabel 4.2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55

ix

Page 15: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

Diagram 4.1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56

Diagram 4.2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57

x

Page 16: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunannya tidaklah terlepas dari

peran serta sektor perbankan. Bank pada prinsipnya sebagai lembaga

intermediasi, menghimpun dana dari masyarakat yang mengalami surplus

dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Selain

bank syariah yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di Indonesia, banyak

pula bermunculan lembaga keuangan swasta sejenis yang berprinsip syariah.

Di antaranya adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Keberadaan BMT ini

merupakan usaha untuk memenuhi keinginanya khususnya sebagian umat

Islam yang menginginkan jasa layanan bank syariah untuk mengelola

perekonomiannya.

Perkembangan industri perbankan dan keuangan syariah di Indonesia

belakangan ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, seperti perbankan

syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, reksadana syariah, obligasi

syariah, pegadaian syariah, leasing syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT).

Sudah cukup lama umat Islam menginginkan sistem perekonomian yang

berbasis nilai-nilai syariah untuk bisa diterapkan dalam segala aspek

kehidupan bisnis dan transaksi umat.

Mekanisme lembaga keuangan Islam dengan menggunakan prinsip

syariah nampaknya menjadi salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat

Page 17: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

bisnis. Salah satu lembaga keuangan Islam yang menggunakan prinsip

syariah adalah Baitul Maal Wat Tamwil. BMT bukanlah bank, tetapi dalam

bentuk koperasi syariah, dalam hal ini BMT termasuk dalam Lembaga

Keuangan Syariah (LKS). Di mana LKS adalah lembaga non bank. Sebagian

lembaga keuangan yang kecil, BMT memfokuskan target pasarnya pada

bisnis yang berskala kecil yang kurang diminati oleh bank. Secara

kelembagaan BMT didampingi Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil

(PINBUK), di mana PINBUK adalah lembaga primer yang mengembangkan

misi yang luas, yakni mengentaskan usaha kecil. Keberadaan BMT

merupakan representasi dari kehidupsn masyarakat di mana BMT mampu

mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat (Heri Sudarso, 2003:84).

Seperti halnya BMT Sumber Usaha Kembangsari yang merupakan

lembaga keuangan mikro yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip

syariah. Sebagai pengelola dana dari umat, oleh umat dan untuk umat, agar

menjadi sarana bagi pemilik harta dan yang membutuhkan modal supaya

dapat bertemu, dan harta dapat dikelola secara produktif, maka BMT Sumber

Usaha Kembangsari mempunyai beberapa produk yang ditawarkan kepada

masyarakat, di antaranya leasing syariah atau sewa beli berdasarkan prinsip

syariah.

Saat ini produk leasing syariah mulai berkembang di dunia perbankan.

Hal tersebut dibuktikan dengan maraknya produk leasing yang mulai

ditawarkan oleh setiap lembaga keuangan baik mikro maupun makro.

Page 18: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Secara umum leasing (Sewa Guna Usaha / SGU) dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal

baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa

guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk dipergunakan oleh lessee

selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal dengan nama leasing.

Kegiatan utama kegiatan sewa guna usaha adalah bergerak dibidang

pembiayaan untuk keperkluan barang-barang modal yang diinginkan oleh

nasabah (Kasmir, 2002:257).

Dalam realitasnya, leasing merupakan suatu akad untuk menyewa

sesuatu barang dalam kurun waktu tertentu. Leasing ini ada dua katagori

global, yaitu operating lease dan financial lease.

Operating lease merupakan suatu proses menyewa suatu barang untuk

mendapatkan hanya manfaat barang yang disewanya, sedangkan barangnya

itu sendiri tetap merupakan milik bagi pihak pemberi sewa. Sewa jenis

pertama ini berpadanan dengan konsep ijarah di dalam syariah Islam yang

secara hukum Islam diperbolehkan dan tidak ada masalah. Contoh, Ali

menyewakan sebuah sepeda motor kepada Ahmad sebesar Rp 2.000.000

dengan jangka waktu 2 bulan. Selama 2 bulan tersebut Ahmad berhak

menggunakan sepeda motor tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati. Diakhir masa sewa Ahmad sudah tidak berhak lagi mengambil

manfaat dari barang tersebut dan kembali lagi ke pihak Ali.

Page 19: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Adapun financial lease merupakan suatu bentuk sewa di mana

kepemilikan barang tersebut berpindah dari pihak pemberi sewa kepada

penyewa. Bila dalam masa akhir sewa pihak penyewa tidak dapat melunasi

sewanya, barang tersebut tetap merupakan milik pemberi sewa (perusahaan

leasing). Akadnya dianggap sebagai akad sewa. Sedangkan bila pada masa

akhir sewa pihak penyewa dapat melunasi cicilannya maka barang tersebut

menjadi milik penyewa. Biasanya pengalihan pemilikan ini dengan alasan

hadiah pada akhir penyewaan, pemberian cuma-cuma, atau janji dan alasan

lainnya. Intinya, dalam financial lease terdapat dua proses akad sekaligus

sewa sekaligus beli. Contoh, Ali menyawa sebuah sepeda motor kepada pihak

pemberi sewa dalam jangka waktu 1 tahun. Dalam masa sewa tersebut, Ali

boleh menggunakan sepeda motor atau mengambil manfaatnya.dalam

pembayaran sewanya, dilakukan dengan cicilan tiap bulan sebesar sesuai

dalam perjanjian. Diakhir masa sewa, barang sewa menjadi milik Ali.

Inilah sebabnya mengapa leasing bentuk ini disebut sebagai sewa-beli.

Leasing dalam tulisan ini dikhususkan pada pembahasan financial leasing

atau sewa-beli ini (Kasmir, 2002:261).

Banyak sekali praktek yang telah diterapkan dalam lembaga keuangan

mikro. Hal ini disebabkan karena masyarakat mulai tertarik dengan leasing.

Dengan adanya leasing masyarakat akan merasa terbantu. Karena model

pembayaran sewa terhadap barang yang mereka beli relative ringan. Selain

itu dalam leasing terdapat opsi untuk kepemilikan barang pada akhir

pelunasan.

Page 20: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Dalam praktik yang ada dalam BMT banyak hal yang yang menarik

dalam penerapan leasing. Di BMT menggunakan model ijarah muntahiya

bittamlik. Yaitu model sewa yang diakhiri dengan kepimilikan di akhir akad.

Selain itu mereka juga menerapkan prinsip syari’ah, sehingga bebas dari

prinsip bunga.

Dalam produk dengan model leasing syari’ah, pembayaran dilakukan

secara angsuran, sehingga memungkinkan untuk timbul sebuah masalah.

Dengan adanya masalah-masalah yang timbul maka timbul sebuah

penyelesaian yang mungkin akan berbeda dengan penerapan yang ada dalam

lembaga keuangan lain. Terutama melalui proses kekeluargaan.

Dari beberapa masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

judul “PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA

KEMBANGSARI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir sebagai

berikut:

1. Bagaimana prosedur pengajuan produk leasing di BMT Sumber Usaha

Kembangsari?

2. Bagaimana sistem perhitungan produk leasing di BMT Sumber Usaha

Kembangsari?

3. Bagaimana perkembangan produk leasing di BMT Sumber Usaha

Kembangsari?

Page 21: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui prosedur pengajuan produk leasing di BMT Sumber

Usaha Kembangsari.

2. Untuk mengetahui sistem perhitungan produk leasing di BMT Sumber

Usaha Kembangsari.

3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan produk leasing di BMT

Sumber Usaha Kembangsari.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Untuk semakin mendalami wawasan dan pengetahuan dari dunia

perbankan dan produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan

syariah, terutama produk leasing.

2. Bagi STAIN Salatiga

Diharapkan laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan

informasi, pengetahuan, referensi dan diharapkan dapat lebih memajukan

akademik dalam bidang LKS (Lembaga Keuangan Syari’ah) khususnya

PS (Perbankan Syari’ah) dan MKS (Manajemen Keuangan Syariah) dan

dapat diambil menfaatnya oleh para penulis.

3. Bagi BMT Sumber Usaha Kembangsari

Laporan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

pedoman untuk terus memajukan lembaga keuangan syariah beserta

produk-produknya terutama perkembangan produk leasing.

Page 22: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

E. Metode Penelitian

1. Penelitian

Penelitian dilakukan di BMT Sumber Usaha Kembangsari yang beralamat

di Komplek Kios Pasar Kembangsari – Tengaran 50775, Jl Raya

Kembangsari KM 07 Salatiga.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara itu sendiri adalah cara pengumpulan data atau informasi

dengan mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab lisan pula

(Suharsimi Arikunto: hal. 62). Metode ini penulis gunakan untuk

mengumpulkan data informasi dengan mengajukan pertanyaan yang

di tujukan kepada pegawai yang bergerak di bidangnya untuk

menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai sesuatu yang

berupa catatan. Metode ini peneliti gunakan untuk mencari tambahan

data yang kongkrit tentang yang sedang di teliti yang di peroleh dari

catatan sebuah dokumentasi.

3. Sumber Data

a. Data primer

Merupakan data atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari

sumber dimana penelitiaan akan berlangsung.

Page 23: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan

dan perundang-undangan yang ada hubunganya dengan masalah

yang berhubungan dengan Leasing.

4. Teknik Analisa Data

Langkah analisa data dimulai dengan cara menelaah seluruh data

yang ada yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu

wawancara, pengamatan yang ditulis, dokumentasi dahn sebagainya.

Setelah semua dipelajari dan ditelaah maka langkah selanjutnya adalah

reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi. Abstraksi

merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan

yang diperlukan.

Kemudian menyusun dalam satuan satuan. Satuan itu kemudian

dikategorikan pada langkah-langkah berikutnya. Kategori-kategori

selanjutnya dilakukan sambil membuat coding. Tahap akhir analisis data

ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

F. Sistematika Penulisan

BAB I Berisi pendahuluan, yang memahas tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode pengumpulan

data, telaah pustaka serta sistematika penulisan. latar belakang berisi

penguraikan latar belakang masalah yang mengacu pada judul tugas akhir.

Page 24: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Rumusan masalah menguraikan tentang permasalahan yang akan diangkat

atau dianalisa.

Tujuan dan kegunaan menguraikan tentang tujuan dan kegunaan

tugas akhir ini dibuat. Metode pengumpulan data menguraikan tentang

metode yang digunakan dalam penelitian atau analisa.

Dan telaah pustaka membandingkan pemikiran tokoh atau hasil

pemikiran orang lain yang behubungan dengan judul tugas akhir.

Sistematika penulisan berisi tentang rancangan atau kerangka tugas akhir.

BAB II berisi landasan teori yang membahas tentang telaah pustaka

yang terdiri dari pengertian dan analisis penelitian terdahulu. Kerangka

teoritik yang membahas tentang pengertian BMT, pengertian pembiayaan,

macam-macam pembiayaan, pengertian leasing, perbedaan leasing syariah

dan konvensional.

BAB III berisi laporan objek penelitian yang membahas gambaran

umum yang menerangkan sejarah berdirinya BMT Sumber Usaha, visi

misi, struktur organisasi dan produk BMT Sumber Usaha. Data diskriptif

berisi tentang usaha-usaha yang dilakukan BMT Sumber Usaha

Kembangsari, bidang-bidang usaha, produk-produk, lokasi dan

permodalan BMT Sumber Usaha Kembangsari.

BAB IV berisi analisa yang menjelaskan tentang prosedur produk

leasing, sistem perhitungan leasing dan bagaimana perkembangan leasing

di BMT Sumber Usaha Kembangsari.

Page 25: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

BAB V berisi penutup yang menjelaskan kesimpulan dari berbagai

penjelasan dari bab-bab sebelumnya dan saran yang ditujukan penulis

kepada BMT Sumber Usaha.

Page 26: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Menurut Ida Fatmawati pada Tugas Akhir tahun 2005 di STAIN

Salatiga yang berjudul “Tinjauan Pembiayaan BBA Dalam Kaitanya

Dengan Pendapatan BMT Muhajirin Salatiga” yang membahas tentang

aplikasi pembiayaan BBA, perhitungan bagi hasil BBA yang didapatkan

dari harga barang yang dinaikkan atau mark up, selisih harga jual itulah

yang menjadi keuntungan bagi BMT. Pengaruh pembiayaan BBA terhadap

pendapatan adalah apabila penerapan dan pelaksanaan pembiayaan BBA

pada BMT Muhajirin Salatiga sudah sesuai dengan syari’ah dan dapat

dimaksimalkan maka pendapatan BMT Muhajirin dapat meningkat.

Menurut Luki Wijanarto pada Tugas Akhir tahun 2009 yang berjudul

“Pembiayaan BBA di BMT Al Muawanah Bringin Tahun 2008-2009” yang

membahas tentang pengalokasian dana BMT melalui pembiayaan

mudharabah, musyarakah, qard, BBA, murabahah. Aspek yang mendasari di

antaranya aspek kuantitatif yaitu menggambarkan tentang keadaan

pembiayaan BBA di BMT Al Muawanah dalam memberikan pembiayaan

kepada para nasabah. Atau anggota di BMT Al Muawanah Bringin sangat

selektif terhadap proposal pembiayaan yang masuk untuk menghindari

kredit macet.

Page 27: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Menurut Siti Zulfah pada Tugas Akhir tahun 2008 di STAIN Salatiga

yang berjudul “Sistem Pembiayaan Griya di Bank BNI Syari’ah Kantor

Cabang Surakarta” yang membahas tentang syarat-syarat pembiayaan griya.

Di antaranya kelengkapan data pemohan yang berisi IDI BI dan SID yaitu

form yang meliputi data mengenai nasabah. Pengisianya sesuai dengan KTP

nasabah, check list, on the spot, apparisal, scoring, paket analisa

pembiayaan, master DUP, akad wakalah, surat nomor komplain. Prosedur

pembiayaan dan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan NMI syari’ah

dalam memberikan pembiayaan.

B. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan secara luas berarti financing yang berarti pendanaan

yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik dilakukan sendiri maupu dijalankan oleh orang lain. Dalam arti

sempit pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada

nasabah (Muhammad, 2002:260).

Berdasarkan UU no 7 tahun 1992 yang dimaksud pembiayaan

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah

Page 28: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

bunga, imbalan atau pembagian hasil. Sedangkan menurut PP No.9

tahun 1995, tentang pelaksaan simpan pinjam oleh koperasi,

pengertian pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam anatara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan disertai pembayaran sejumlah imbalan (Muhamad Ridwan,

2004:163).

2. Prinsip-prinsip Pembiayaan menurut Kasmir : hal 250

Prinsip analisis pembiayaan didasrkan pada rumus 5C, yaitu:

a. Character

Yaitu sifat atau karakter nasabah pengambil pinjaman.

b. Capacity

Yaitu kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan

mengembalikan pinjaman yang diambil.

c. Capital

Yaitu besarnya modal yang diperlukan oleh peminjam.

d. Colateral

Yaitu jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam kepada

bank.

e. Condition

Yaitu keadaan usaha atau nasabah prospek atau tidak.

Page 29: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

3. Tujuan analisis pembiayaan

Analisis pembiayaan memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum analisis pembiayaan adalah pemenuhan

jasa pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka

mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi, jasa-jasa, bahkan

konsumsi yang kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Sedangkan tujuan khusus analisis pembiayaan menurut

Muhammad (2002:261) adalah:

a. Untuk menilai kelayakan usaha calon peminjam

b. Untuk menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan

c. Untuk menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak

4. Macam-macam Pembiayaan

a. Berdasarkan prinsip bagi hasil

1. Musyarakah

Musyarakah adalah kerjasama kedua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.

2. Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di

mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

modal, sedangkan pihak lainya menjadi pengelola. Sedangkan

keuntungannya dibagi yang dituangkan dalam kontrak, dan

Page 30: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian

itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Seandainya

kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si

pengelola, maka si pengelola harus menanggung atas kerugian

tersebut.

b. Berdasarkan prinsip sewa

Dalam syari’ah sewa disebut dengan ijarah yang artinya akad

pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran

upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemiikan atas

barang itu sendiri. Dalam konteks perbankan syari’ah ijarah adalah

lease contract dimana suatu bank atau lembaga keuangan

menyewakan peralatan kepada salah satu nasabahnya berdasarkan

pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara pasti sebelumnya.

c. Berdasarkan prinsip jual beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank

ditentukan ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas

barang yang dijual.

Dilihat dari cara pengembaliannya sistem pembiayaan jual beli

dapat dibagi menjadi dua yakni jual beli dibayar tangguh dan jual

beli dibayar cicil.

Page 31: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

1. Jual dibayar tangguh

a. Bai’ al murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank

dan nasabah. Dalam murabahah penjual menyebutkan

harga pembelian baranga kepada pembeli, kemudian

penjual mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu.

Dalam perjanjian murabahah bank membiayai pembelian

barang yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli

barang itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada

nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan atau di

mark up.

b. Bai’ as salam

Definisi salam adalah akad pesanan barang yang

disebutkan sifat-sifatnya, yang dalam majelis itu pemesan

barang menyerahkan uang seharga barang pesanan yang

barang pesanan tersebut menjadi tanggungan penerima

pesanan.

c. Bai’ al istishna

Produk istishna meerupakan kontrak jual beli barang denan

pesanan. Pembeli memesan barang kepada produsen

baang, namun prodsen berusaha melalui orang lain untuk

Page 32: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

membuat atau membeli barang tersebut sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditetapkan.

d. Ijarah muntahiya bit tamlik

Merupakan akad perpaduan antara sewa dengan jual beli.

Yakni sewa menyewa yang diakhiri dengan pembelian

karena terjadi pemindahan hak.

2. Jual beli bayar cicilan

Dengan sistem ini anggota atau nasabah akan

mengembaikan pembiayaan tersebut yakni harga pokok dan

keuntungan dengan mengangsur sesuai dengan jangka waktu

yang telah ditetapkan (Heri Sudarso, 2003:47).

3. Akad Ijarah Muntahiya bit tamlik (IMB)

Ijarah muntahiya bit tamlik (IMB) adalah perpaduan antara

kontrak jual beli dan sewa, atau lebih tepatnya akad sewa yang

diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat

kepemilikan inilah yang membedakan dengan ijarah biasa

(Muhammad Syafi’i Antonio, 2001:118).

Ijarah muntahiya bit tamlik dalam penerapanya di dunia

perbankan Indonenia lebih dikenal dengan sewa guna usaha

atau leasing. Itu dapat dilihat dari kegiatan utama pada

perusahaan sewa guna usaha yang bergerak di bidang

pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang

diinginkan oleh nasabah.

Page 33: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Sewa guna usaha syariah (IMB) diatur dalam Peraturan

Ketua Badan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.

03/BL/2007 tentang kegiatan perusahaan pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah.

Peraturan Ketua Badan Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan No. 04/BL/2007 tentang akad-akad yang digunakan

dalam perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

Surat Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN-MUI) No. B-323/DSN-MUI/XI/2007 tanggal 29

November 2007 tentang pernyataan DSN-MUI atas peraturan

badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan.

Aturan Allah SWT menegaskan yang mengatur ijarah

muntahiya bit tamlik :

@̈ ym r&ur ª! $# yìø‹t7ø9$# tP§�ym ur (#4qt/Ìh�9$#

“Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba” (QS. Al Baqarah: 275)

Dalam ayat ini kata Al Bai’ bersifat umum. Artinya semua

jual beli hukum asalnya halal kecuali ada nash-nash yang

menjelaskan keharamannya.

Asas-asas dalam Hukum Perdata Islam yang digunakan di

dalam sewa guna usaha syariah, yaitu:

a. Asas kebolehan

b. Asas kebebasan dan Kesukarelaan

Page 34: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

c. Asas pembawa manfaat dan menolak mudharat

d. Asas kebajikan atau kebaiikan

e. Asas adil dan seimbang

f. Asas larangan merugikan diri sendiri dan orang lain

g. Asas mendapatkan hak karena usaha dan jasa

h. Asas mengtur dan memberi petunjuk

i. Asas kebebasan berusaha

j. Asas beritikad baik dan dilindungi

k. Asas mendahulukan kewajiban daripada hak.

4. Perbedaan Leasing Syariah dengan Leasing Konvensional

a. Jenis-jenis sewa guna

1) Jenis-jenis sewa guna konvensional

Ada dua jenis dalam sewa guna usaha konvensional yaitu:

a) Finance Lease (sewa guna usaha dengan hak opsi)

Adapun finansial lease merupakan suatu bentuk

sewa dimana kepemilikan barang tersebut berpindah dari

pihak pemberi sewa kepada penyewa. Bila dalam masa

akhir sewa pihak penyewa tidak dapat melunasi

sewanya, barang tersebut tetap merupakan milik pemberi

sewa (perusahaan leasing).

Akadnya dianggap sebagai akad sewa. Sedangkan

bila pada masa akhir sewa pihak penyewa dapat

melunasi cicilannya maka barang tersebut menjadi milik

Page 35: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

penyewa. Biasanya pengalihan pemilikan ini dengan

alasan hadiah pada akhir penyewaan, pemberian Cuma-

cuma, atau janji dan alasan lainnya. Intinya, dalam

finansial lease terdapat dua proses akad sekaligus, sewa

sekaligus beli.

Dan inilah sebabnya mengapa leasing bentuk ini

disebut sebagai sewa beli. Leasing dalam tulisan ini

dikhususkan pada pembahasan finansial leasing atau

sewa beli.

b) Operating Lease (sewa guna usaha tanpa hak opsi)

Operating lease merupakan suatu proses menyewa suatu

barang untuk mendapatkan hanya manfaat barang yang

disewakan, sedangkan barangnya itu sendiri tetap

merupakan milik bagi pihak pemberi sewa. Sewa jenis

ini berpaduan dengan konsep ijarah di dalam syariah

Islam yang secara hukum Islam diperbolehkan dan tidak

ada masalah (Kasmir, 2002:261).

2) Jenis-jenis sewa guna usaha syariah dilakukan

berdasarkan:

a) Ijarah (tanpa hak opsi)

b) Ijarah Muntahiya bit tamlik (dengan hak opsi)

Pada dasarnya jenis sewa guna usaha yang diterapkan

dalam sewa guna usaha syariah sama jenisnya dengan

Page 36: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

yang diterapkan di sewa guna usaha konvensional

namun penyebutannya yang berbeda (Muhammad

Syafi’i Antonio, 2001:118).

b. Cara membagi keuntungan

Cara membagi keuntungan dalam sewa guna usaha

konvensional sudah secara langsung ditentukan oleh peraturan

yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Keuangan No.

1169/KMK.01/1991 tentang kegiatan sewa guna usaha

(leasing) pada paasal 14.

Sedangkan cara membagi keuntungan dalam sewa guna

usaha syariah yaitu dapat ditentukan pada saat pembuatan

perjanjian oleh kedua belah pihak yang masing masing pihak

sudah menyepakatinya. Pola pembiayaan pada sistem syari’ah

menggunakan sistem jual beli (murabahah) atau bagi hasil.

Ijarah tanpa disertai dengan adanya opsi pemindahan hak milik

atas barang yang disewakan setelah selesai masa sewa (tidak

dapat hak opsi diakhir masa leasing) sedangkan ijarah

muntahia bit tamlik disertai adanya opsi pemindahan hak milik

atas baranng yang disewa kepada penyewa setelah selesai mas

sewa (mendapatkan hak opsi di akhir masa leasing).

5. Hak dan keajiban muajjir (pemberi sewa) dan musta’jir ( penyewa)

Dalam ijarah muntahiya bit tamlik, hak perusahaan pembiayaan

sebagai pemberi sewa (muajjir) adalah:

Page 37: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

a. Memperoleh bayaran sewa dari penyewa

b. Menarik objek ijarah muntahia bit tamlik apabila penyewa

(musta’jir) tidak mampumembayar sewa sebagaimana

diperjanjian.

c. Pada akhir masa sewa, mengalihkan obyek ijarah muntahia bit

tamlik kepada penyewa lain yang mampu apabila penyewa

(musta’jir) sama sekali tidak mampu untuk memindahkan

kepemilikan obyek ijarah muntahia bit tamlik atau

memperpenjang masa sewa atau memberi calon penggantinya.

Kewajiban perusahaan perusahaan pemberi sewa (muajjir) adalah:

a. Menyediakan obyek ijarah muntahia bit tamlik yang disewakan.

b. Menanggung biaya pemeliharaan obyek ijarah muntahiya bit

tamlik kecuali diperjanian lain.

c. Menjamin obyek ijarah muntahia bit tamlik tidak teredapat cacat

dan dapat berfungsi secara baik.

Sedangkan hak penyewa (musta’ir) dalam ijarah muntahia bit

tamlik adalah:

a. Menggunakan obyek ijarah muntahiya bit tamlik sesuai dengan

persyaratan-persyaratn yang diperjanjikan.

b. Menerima obyek ijarah muntahia bit tamlik dalam keadaan baik

dan siap dioperasikan.

c. Pada akhir mas sewa, memindahkan kepemilikan obyek ijarah

muntahiya bit tamlik atau memperpanjang masa sewa, atau

Page 38: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

mencari calon penggantinya dalam hal tidak mampu untuk

memindahkan hak kepemilkan atas ijarah muntahiya bit tamlik

atau memperpanjang masa sewa.

d. Membayar sewa sesuai yang diperjanjikan.

Kewajiban penyewa (musta’jir):

a. Membayar sewa sesuai yang diperjanjikan

b. Menjaga dan menggunakan objek ijarah muntahiya bit tamlik

sesuai yang diperjanjikan.

c. Tidak menyewakan kembali obyek ijarah muntahiya bit tamlik

kepada pihak lain.

d. Melakukan pemeliharaan kecil (tidak material) terhadap objek

ijarah muntahiya bit tamlik.

6. Obyek dalam sewa guna usaha syari’ah

Obyek ijarah muntahiya bit tamlik adalah berupa barang modal

yang memenuhi keuntungan sebagai berikut:

a. Obyek ijarah muntahiya bit tamlik merpakan milik perusahaan

pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir).

b. Manfaatnya harus dapat dinilai dengan uang.

c. Manfaatnya dapat diserahkan kepada penyewa (musta’jir)

d. Manfaatnya tidak dilarang oleh syari’at islam.

e. Manfaatnya harus ditentukan dengan jelas.

Page 39: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

f. Spesifikasinya harus dinyatakan dengan jelas, antara lain

melalui identifikasi fisik, kelayakan, dan jangka waktu

pemanfaatanya.

7. Ketentuan mengenai sewa guna usaha

Kegiatan sewa guna usaha / leasing secara resmi diperbolehkan

beroprasi di Indonesia setelah keluar keputusan bersama antara

Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri

Perdagangan Nomer Kep. 122/MK/IV/2/1974, Nomer

32/M/SK/2/74 dan Nomor 30/Kpb/1/74 Tanggal 7 Februari 1974

tentang perizinan usaha leasing di Indonesia.

Wewenang untuk memberikan usaha leasing dikeluarkan oleh

Menteri Keuangan berdasar Surat Keputusan Nomor

649/MK/IV/5/1974 Tanggal 6 mei 1974 yang mengatur mengenai

ketentuan cara perizinan dan kegiatan usaha leasing di Indonesia.

Perkembangan selanjutnya adalah dengan keluarnya Kebijasaan

Deregulasi 20 Desember 1988 (Pakdes 20 1988) yang mengatur

tentang usaha leasing di Indonesia dan dengan keluarnya

kebijaksanaan ini, maka ketentuan mengenai usaha leasing

sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. Kemmudian dalam

Keppres Nomor 61 Tahun 1988 dan keputusan Menteri Keuangan

Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988

diperkenalkan adanya istilah pembiayaan yaitu kegiatan

Page 40: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

pembiayaan dalam bentuk dana atau barang modal dengan tidak

menarik dana secara langsung dari masyarakat luas.

Lembaga pembiayaan menurut ketentuan ini dimungkinkan

untuk melakukan salah satu dari kegiatan pembiayaan seperti:

a. Sewa guna usaha (leasing)

b. Modal ventura (venture capital)

c. Anjak piutang (factoring)

d. Pembiayaan piutang (consumer finance)

e. Kartu kredit (credit card)

Pemberian izin untuk melakukan usaha-usaha pembiayaan seperti

diatas, terlebih dulu harus memperoleh izin dari Menteri

Keuanagan.

8. Pihak-pihak yang terlibat

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pemberian fasilitas

leaing dan masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajibanya.

Masing-masing pihak yang dalam melakukan kegiatanya selalu

bekerjasama dan sling berkaitan satu sama lain melalui

kesepakatan yang dibuat bersama.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian

fasilitas leasing adalah sebagai berikut:

a. Lessor

Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para

nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal.

Page 41: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

b. Lessee

Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada

lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.

c. Supplier

Yaitu pedagang yang menydiakan barang yang akan dileasing

sesuai perjanjian antara lessors dengan lessee dan dalam hal ini

supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.

d. Asuransi

Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap

perjanjian antara lessor dengan lessee. Dalam hal ini lessee

dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka

perusahaan akan menanggung resiko sebesar sesuai dengan

perjanjian terhadap barang leasing.

9. Kegiatan leasing

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara satua perusahaan

leasing dengan perusahaan leasing lainya dapat berbeda. Di dalam

Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991

Tanggal 21 November 1991, kegiatan leasing dapat dilakukan

dengan 2 (dua) cara yaitu:

a. Melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagi lessee

(finance lease)

b. Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi lessee

(operating lease)

Page 42: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Ciri-ciri kedua kegiatan leasing seperti yang dimaksud di atas

adalah sebagai berikut:

a. Kriteria untuk finance lease apabila suatu perusahaan leasing

memnuhi persyaratan:

1. Jumlah pembayaran sewa guna usaha dan selama masa sewa

guna usaha pertama kali,ditambah dengan nilai sisa barang

yang dilease harus dapat menutupi harga perolehan barang

modal yang diselesaikan dan keuntungan bagi pihak lessor.

2. Dalam perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan

mengenai hak opsi bagi lessee.

b. Sedangkan kriteria untuk operating lease adalah memenuhi

persyaratan seagai berikut:

1. Jumlah pembayaran selama masa leasing pertama tidak dapat

menutupi harga perolehan barang modal yang dileaskan

ditambah keuntungan bagi pihak lessor.

2. Didalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai hak opsi

bagi lessee.

Kemudian dalam praktiknya transaksi finance leasing dibagi

lagi kedalam bentuk-bentuk sebagi berikut:

a. Direct finance lease

Transaksi ini dikenal juga dengan nama true lease. Dimana

dalam transaksi ini pihak lessor membeli barang modal atas

permintaan lessee dan sekaligus menyewagunakan barang

Page 43: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

tersebut kepada lessee. Lessee dapat menentukan spesifikasi

barang yang diinginkan termasuk penentuan harga dan

supliernya. Oleh karena itu prosees pembelian yang ilakukan

lessor hanyalah unutuk memenuhi kebutuhan pihak lessee.

b. Sales dan lease back

Proses ini dilakukan dimana pihak lesseemenjual barang

modalnya kepada lessor untuk dilakukan kontrak sewa guna

usaha atas barang tersebut, antara lessee dengan lessor.

Metode ini biasannya digunakan untuk menabah modal kerja

pihak lessee.

Sedangkan untuk oporating lease dimana pihak lessor sengaja

membeli barang modal untuk kemudian dileaskan kepada pihak

lessee. Biaya yang dikenakan kepada lessee adalah biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan oleh

lessor berikut bunganya.

10. Jenis-jenis perusahaan leasing

Jenis-jenis perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatanya

dibagi kedalam 3 (tiga) kelompok yaitu:

a. Independen leasing

Merupakan perusahaan leasing yang berdiri sendiri dan dapat

sekaligus sebagai supplier atau membeli barang-barang

modal dari supplier lain untuk dileaskan.

Page 44: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

b. Captive lessor

Dalam perusahaan leasing, jenis ini produsen atau supplier

mendirikan parusahaan leasing dan yang mereka leaskan

adalah barang-barang milik mereka sendiri. Tujuaan

utamanya adalah untuk dapat meningkatkan penjualan,

sehingga mengurangi penumukan barang di gudang atau

toko.

c. Lease broker

Perusahaan jenis ini kinerjanya hanyalah mempertemukan

keinginan lessee untuk memperoleh barang modal kepada

pihak lessor untuk dileaskan. Jadi dalam hal ini lease broker

hanya sebagai perantara antara pihak lessor dengan pihak

lessee.

11. Perjanjian leasing

Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut

‘leasea grement”, dimana di dalam perjanjian tersebut memuat

kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak (lessor dan

lessee).

Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat:

a. Nama dan alamat lessee

b. Jenis barang modal yang diinginkan

c. Jumlah atau nilai barang yang yang dileasingkan

d. Syarat-syarat pembayaran

Page 45: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

e. Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainya

f. Biaya-biaya yang dikenakan

g. Sanksi-sanksi apabila lessee ingkar janji

12. Sanksi-sanksi

Seperti jenis pinjaman lainya, bahwa tidak semua pinjaman

berjalan mulus atau berjalan sesuai prosedur yang ada, sekalipun

sudah melalui prosedur yang benar. Hal ini disebabkan oleh

banyak fakor. Begitu pula dengan perusahaan leasing jelas tidak

semua barang modal yang dibiayai akan terlunasi sesuai rencana.

Oleh karena itu perlu ada tindakan lebih lanjut bagi lessee yang

lalai berupa ssanksi-sanksi yang telah disepakati.

Sanksi-sanksi yang diberikan pihak lessee apabila lessee

ingkar janji atau tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lessor

sesuai perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai berikut:

a. Berupa teguran lisan supaya segera melunasi

b. Jika teguran lisan tidak diperhatikan, maka akan diberikan

teguran tertulis

c. Dikenakan denda sesuai perjanjian

d. Penyitaan barang yang dipegang oleh lessee

Page 46: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

BAB III

LAPORAN OBJEK

A. Gambaran Umum

1. Latar Belakang

Pendirian BMT Sumber Usaha dilatarbelakangi karena banyaknya

pengusaha dan pedagang mikro di sekitar Desa Karang Duren yang

mengalami kesulitan mendapat akses permodalan. Meskipun sebenarnya

mereka mempunyai potensi untuk berkembang. Golongan tersebut

didominasi oleh kelompok ekonomi lemah dan dengan pendidikan yang

terbatas. Langkah pintas biasanya diambil oleh beberapa di antara

mereka dengan meminjam modal pada rentenir dengan bunga yang

terkadang melampaui pendapatan dari mereka.

Di antara akses yang dapat mereka peroleh adalah lembaga

perbankan, namun biasanya mereka justru terkendala oleh sistem dan

prosedur bank yang baku dan dengan proses yang lama. Dan juga

perbankan yang lebih mengutamakan pengusaha tingkat menengah ke

atas. Faktor inilah yang disiasati oleh pendiri BMT, dengan diilhami dari

ayat Al Quran surat Al. Hasyr ayat 7 :

!ö’s1 Ÿw tbqä3tƒ P's!rߊ tû÷üt/ Ïä!$uŠÏYøîF{ $# öNä3ZÏB

“Supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya diantara kamu”.

Page 47: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Diharapkan dengan adanya BMT Sumber Usaha masyarakat sekitar

Desa Karang Duren antara yang surplus dana dengan yang membutuhkan

dana akan terhubung. Sehingga secara tidak langsung kedua pihak

tersebut dengan perantara BMT Sumber Usaha dapat tercipta suatu

hubungan yang positif. Pembangunan ekonomi berjalan dengan

memberdayakan masyarakat, khususnya golongan ekonomi mikro. Di

samping itu tujuan BMT terlaksana yaitu memperoleh keuntungan dunia

yang bersifat materi dan persaudaraan juga keuntungan yang akan dipetik

di akhirat dengan terhindarkan dari harta riba.

a. Sejarah Berdiri

BMT Sumber Usaha untuk pertama kali didirikan pada tanggal

18 Mei 2001. Diantara yang berperan dalam pendirian BMT Sumber

Usaha adalah tokoh-tokoh masyarakat dan ulama desa Karang

Duren. Diantara tokoh-tokoh yang memprakarsai berdirinya BMT

adalah Bp. Dhofari S.Pd., Bp. Drs. H. Sholiminudin, Bp. H.A.

Djuremi dan para ulama yang ada di desa Karang Duren, Kec.

Tengaran seperti KH. Fatcul Mu’in.

Lembaga keuangan ini mendapat perizinan menjadi salah satu

Unit Otonomi Simpan Pinjam dari Koperasi dan Pembinaan

Menengah dengan Badan Hukum Koperasi nomor

236/BH/KDK.II.I/188.4/VII/2001 pada tanggal 4 Juli 2001. Lokasi

pertama lembaga ini beroperasi adalah Pasar Lama Kembangsari

yang saat ini telah menjadi markas TNI. Kemudian di tahun 2005

Page 48: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

telah menempati gedung baru di Kompleks Kios Pasar Kembangsari

Baru dengan ruangan yang representatif dan lokasi yang strategis.

Yaitu terletak disebelah jalan masuk pertama dari arah utara.

Keberadaan BMT Sumber Usaha di lokasi yang strategis sangat

membantu marketing dalam memasrkan produk-produk dan sangat

menjadikannya salah satu faktor penunjang perkembangan BMT

Sumber Usaha.

b. Visi dan Misi

Visi BMT Sumber Usaha sebagai suatu badan usaha atau

lembaga yang memiliki kegiatan yang berlandaskan syariah Islam

dalam upaya meningkatkan dan atau mewujudkan kualitas

kehidupan sosial dan ekonomi umat secara umum dan masyarakat di

sekitar BMT Sumber Usaha.

Visi ini mewujud ke misi yang tertuang sebagai berikut :

1. Ikut serta dalam meningkatkan atau memajukan kualitas

kehidupan sosial ekonomi umat.

2. Memberikan keuntungan yang wajar bagi pihak-pihak yang

memiliki akses langsung maupun tidak langsung pada BMT

Sumber Usaha

3. Mengusahakan pertumbuhan BMT Sumber Usaha seoptimal

mungkin

4. Memberikan kontribusi positif bagi umat Islam

5. Memberikan kondisi yang nyaman untuk bekerja

Page 49: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

c. Perkembangan Usaha

Awal berdiri tahun 2001 BMT Sumber Usaha mengalami

perkembangan yang menjanjikan dari waktu ke waktu.

Bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan BMT

Sumber Usaha adalah faktor penentu perkembangan BMT Sumber

Usaha. Selain faktor kepercayaan, variasi produk yang ditawarkan

BMT Sumber Usaha membuat para nasabah lebih nyaman karena

banyak pilihan produk.

Perkembangan itu dapat dilihat dari modal awal Rp

29.000.000,00 ( Dua Puluh Sembilan Juta Rupiah ) dan hingga

Desember th 2006 sudah mencapai modal Rp.181.807.000,00

(Seratus Delapan Puluh Satu Juta Delapan Ratus Tujuh Ribu

Rupiah), dengan asset Rp 4,8 Milyard. Sedangkan sumber daya

insani dari 3 orang menjadi 8 orang. Kepercayaan masyarakat

meningkat dengan dapat dihimpunnya dana dari anggota sebesar Rp

3,1 Milyard dengan jumlah anggota 2800 orang dan jangkauan

operasional di sekitar pasar Kembangsari, desa Karangduren,

wilayah kecamatan Tengaran dan Salatiga. Ini menunjukkan bahwa

BMT Sumber Usaha semakin dipercaya masyarakat di sekitar BMT

Sumber Usaha.

Perkembangan itu diikuti perkembangan volume usaha. Dari

tahun 2007 volume usaha mencapai Rp 7.484.350.000. Jumlah

tersebut lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari

Page 50: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

tahun ke tahun volume usaha mengalami peningkatan, hal tersebut

dapat dilihat pada tahun 2008 volume usaha mencapai Rp

7.720.251.000., tahun selanjutnya mencapai Rp 11.833.461.506 dan

pada tahun 2010 volume usaha meningkat menjadi Rp

14.517.428.207. Sedangkan untuk produk leasing sendiri dari setiap

triwulanya terlihat peningkatan volume pemberian plafound. Dari

triwulan pertama sebesar Rp 185.297.300. Perkembangan itu dapat

dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Data perkembangan BMT Sumber Usaha tahun 2007 – 2010

Sumber: BMT Sumber Usaha

No Tahun- tahun Operasional BMT Sumber Usaha

Keterangan 2007 2008 2009 2010 1 Asset 7.586.232.311 10.413.458.003 11.893.558.815 15.003.414.959 2 Kas 466.082.425 396.558.425 427.789.800 539.720.700 3 Penempatan pada bank 1.638.512.986 3.880.885.376 3.105.255.098 3.752.317.511 4 Penempatan pada Koperasi

5 Pembiayaan yang diberikan

Jumlah anggota 980 1.012 1.170 1.406 Pembiayaan 5.345.647. 6.105.487.100 8.378.018.656 11.112.138.475

6 Harta tetap, inv dan persediaan 118.389.500 93.824.600 89.518.111 61.983.973

7 Biaya dibayar dimuka 8 Dana pihak III/Simpanan Jumlah Anggota 3.505 3.669 3.807 4.054 Dana pihak III/Simpanan 5.763.776.613 8.935.400.006 10.126.863.664 12.995.518.485 Dana Pinjaman 1.132.000.000 610.277.778 437.500.000 470.000.000 9 Modal Dasar 199.127.000 502.114..500 583.887.500 120.667.000

10 Cadangan 183.838.091 131.338.091 178.203.617 1.261.521.000 11 Pendapatan 1.334.901.698 1.608.641.150 2.364.805.323 3.054.676.726 12 Beban biaya 1.152.122.813 1.374.313.522 1.914.648.290 2.808.966.254 13 Laba rugi tahun berjalan 182.778.885 234.327.628 450.157.033 245.710.472

Page 51: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Tabel 3.2

Daftar volume usaha BMT Sumber Usaha tahun 2007 – 2010

No Bulan Realisasi 2007 Realisasi 2008 Realisasi 2009 Realisasi 2010

1 Januari 438.800.000 702.750.000 998.475.000 1.143.707.017

2 Februari 315.500.000 902.000.000 1.452.583.500 1.268.062.685

3 Maret 931.500.000 409.000.000 1.739.835.000 1.952.695.950

4 April 633.200.000 596.100.000 870.095.400 1.003.529.500

5 Mei 590.900.000 575.700.000 852.030.000 1.292.864.850

6 Juni 539.200.000 512.546.000 1.030.805.000 1.104.227.300

7 Juli 664.250.000 566.075.000 999.962.000 1.508.954.800

8 Agustus 1.024.500.000 644.400.000 854.502.500 1.612.893.875

9 September 831.450.000 878.900.000 745.880.000 968.010.750

10 Oktober 384.250.000 686.500.000 635.800.000 1.448.050.600

11 November 758.700.000 575.800.000 978.730.725 988.325.700

12 Desember 372.100.000 670.480.000 675.762.381 226.105.000

Jumlah 7.484.350.000 7.720.251.000 11.833.461.506 14.517.428.027

Sumber: BMT Sumber Usaha

Page 52: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Data 3.3

Data perkembangan dan volume leasing di BMT Sumber Usaha tahun

2009-2010

No Bulan Jumlah Nasabah Volume usaha

1 Januari 2010 – Maret 2010 23 185.297.300

2 April 2010 – Juni 2010 42 254.309.800

3 Juli 2010 – September 2010 67 276.947.600

4 Oktober 2010 – Desember 2010 82 284.184.708

5 Januari 2011 – Maret 2011 100 292.981.675

6 April 2011 – Juni 2011 130 296.979.500

Sumber : BMT Sumber Usaha

Page 53: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

d. Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi di BMT Sumber Usaha Kembangsari

periode 2009-2011 adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI

BMT “SUMBER USAHA” KEMBANGSARI

PERIODE 2009 – 2011

Keterangan:

Pengurus :

1. Ketua : Wignyo Gutomo,SH

2. Sekretaris : Waluya, S.Pd

3. Bendahara : Dhofari, S.Pd.,MM

Pengelola:

1. Manager : Rodliyatul Hani’ah, SE

2. Accounting : Luthfi Al Jauhari. S.Ag.

3. Teller : Yulianingsih,SE

Dewan Penasehat Pengurus

Accounting Pemasaran Teller

Manager

Badan Pengawas

Bag. Pembiayaan

Page 54: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

4. Bag. Pembiayaan : Totok Pramono, SE

5. Bag. Pembiayaan : Nur Kholiq

6. Pemasaran : Alip Wiyono, SE

7. Pemasaran : Anida Fitri Nur Susanti

8. Office Boy : Saliq, S.Ag.

Badan Pemeriksa:

1. Ketua : Agus Joko Susilo, SE

2. Anggota : Rinif Budi Prasetyo, SH

: Joko Purwadi, S.Pd.

Dewan Penasihat:

1. Drs.H. Soliminudin,MM

2. H. M. Zuhri

Dari sruktur di atas, tugas-tugas dan fungsi anggota di BMT

Sumber Usaha Kembangsari adalah sebagai berikut:

1. Manajer

Tugas : Mengoptimalkan sumber daya yang ada di BMT

Sumber Usaha tengaran guna mencapai BMT yang profesional

(sehat dan efisien).

a. Menyusun anggaran

b. Menyusun strategi dan rencana kerja untuk mencapai

anggaran

Page 55: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

c. Mengkoordinasikan aktifitas penghimpuna dana dan

penyaluran pembiayaan dengan aman dan lancar

d. Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar

e. Sistem dan prosedur operasianal dilaksanakan sesuai

ketentuan

f. Meningkatkan, memelihara dan mengamankan harta BMT

g. Menindaklanjuti hasil evaluasi/pemeriksaan Dewan

Syari’ah, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus.

h. Mereview aplikasi pembiayaan sebelum menyetujui dan

merekomendasikan

i. Melakukan penilaian secara menyeluruh untuk mengstur

kelayakan usaha calon direktur

j. Merekomendasikan / mengusulkan penyelesaian pinjaman

bermasalah

k. Meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme SDM

Tanggung jawab manager:

a. Terkoordinasinya semua aktifitas BMT baik dibdang

operasi, investasi, pembiayaan, pemasaran, dan SDM

dengan sebaik-baiknya.

b. Tercapainya citra yang baik dan hubungan yang harmonis

dengan lingkungan masyarakat sekitar BMT Sumber Usaha

Kembangsari.

c. Pencapaian target sesuai anggaran yang telah ditetapkan

Page 56: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

2. Accounting

Fungsi:

Mengelola administrasi pembukuan dan laporan kegiatan.

Tugas:

a. Melaksanakan pembukuan atas transaksi yang dilaksanakan

setiap hari.

b. Membuat laporan neraca dan rugi/laba harian dan bulanan.

c. Memproses, mengelola pembukuan transaksi bank.

d. Melaksanakan buku yang menjadi tanggung jawab

pembukuan.

e. Membuat laporan bulanan setiap periode.

3. Bagian pembiayaan

Fungsi:

a. Melayani pembukuan sampai dengan pencairan deposito

serta pembebanan bagi hasilnya.

b. Melayani pembukuan sampai dengan penutupan rekening

tabungan.

Tugas:

a. Memberikan informasi kepada nasabah mengenai bagi hasil

tabungan dan deposito yang berlaku.

b. Memriksa kelengkapan akad pembiayaan.

Page 57: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

c. Memonitor proses penandatanganan akad pembiayaan.

d. Merencanakan pengembangan SDM.

e. Mensupervisi peraturan kekaryawanan.

f. Mengontrol penggunaan blangko deposito (nomor

deposito).

g. Melaksanakan proses pembukuan dan pencairan deposito.

h. Membuat register mutasi deposito / tabungan.

i. Membuat cadangan bagi hasil deposito.

j. Mencetak posisi tabungan ke buku tabungan nasabah.

Tanggung jawab:

a. Pembukuan dan pencairan deposito.

b. Bertanggung jawab terhadap kerahasiaan data nasabah.

4. Teller

Fungsi:

a. Melayani transaksi harian secara tunai di counter.

b. Mengelola kas dan uang tunai.

c. Memberi informasi dan penjelasan.

Tugas:

a. Memeriksa ulang transaksi nasabah.

b. Mengakses mutasi harian ke komputer sesuai pass

pengolahan datanya.

c. Mencocokan transaksi harian dengan nominal uangnya.

Tanggung jawab:

Page 58: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

a. Transaksi-transaksi tunai.

b. Transaksi pembukatan kas.

c. Selisih kas dalam transaksi.

d. Keabsahan kas dan uang tunai.

e. Pendeteksian uang palsu

5. Pemasaran

Fungsi:

a. Melaksanakan wawancara dengan calon debitur.

b. Mengadakan pemeriksaan ke lokasi usaha.

c. Mengadakan pemeriksaan dan penilaian jaminan

pembiayaan.

d. Membuat laporan analisa pembiayaan.

6. Dewan Pengawas

Tugas:

a. Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syari’ah

b. Memberikan persetujuan pemberian pembiayaan besar

7. Dewan Penasehat

Memberikan nasehat kepada manager untuk menjalankan

kegiatan operasional sesuai dengan syariat Islam.

Page 59: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

B. Kegiatan Usaha BMT Sumber Usaha

Tidak berbeda dengan lembaga keuangan lain, BMT Sumber Usaha

mempunyai suatu kegiatan usaha yaitu mengelola perputaran uang khususnya

untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat dan pada umumnya ikut serta

membangun tatanan ekonomi nasional dalam rangka mewujudkan masyrakat

yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945. Jenis pelayanan yang diselenggarakan berbentuk usaha simpan

pinjam

Adapun produk-produk yang dikelola antara lain:

1. Simpanan (Funding)

a. Si – Rela

Adalah simpanan suka rela lancar yang setoran dan penarikannya

dapat dilakukan setiap saat selama jam kerja.

Bagi hasil keuntungan dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian

dan diberikan setiap akhir bulan langsung menambah saldo SI –

Rela.

Syarat – syarat :

1. Pembukaan rekening atas nama perorangan / lembaga

2. Setoran pertama Rp. 10.000,-

3. Setoran selanjutnya minimal sebesar Rp. 2.000,-

4. Penarikan dapat dilakukan setiap jam kerja

Page 60: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Keuntungan :

Bagi hasil keuntungan dihitung atas saldo rata-rata harian dengan

kadar keutungan sebesar 30 : 70

Rumus yang digunakan dalam menghitung bagi hasil

Total Rata2 Tabungan A X Pendapatan Kotor PYD X 30%

Total Rata2 Aset

Ket. :

30 % adalah nisbah untuk nasabah

70 % adalah nisbah untuk BMT

PYD : Pembiayaan Yang Diberikan

b. Si – Suka

Adalah simpanan Suka Rela Berjangka atas dasar akad wadiah

yadlomanah yang dikelola dengan sistem syariah Islam. Jangka

waktu jatuh tempo 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.

Syarat – syarat :

1. Pembukaan rekening atas nama perorang / lembaga

2. Pembukaan Rekening dengan setoran minimal Rp. 1.000.000,-

2. Pembiayaan (Landing)

a. Mudharabah (MDA)

Adalah pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai seluruh

modal yang diperlukan nasabah. Dan atas keuntungan yang

diperoleh nasabah disepakati pembagiannya atara nasabah dengan

Page 61: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

BMT. Modal yang dimanfaatkan ini dikembalikan sesuai dengan

jangka waktu yang disepakati.

b. Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

Pembiayaan yang diberikan untuk pembelian suatu barang yang

diperlukan nasabah dan nasabah akan membayar harga keuntungan

(mark up) yang diberikan kepada BMT.

c. Qardhul Hasan

Pinjaman kebijakan untuk usaha yang produktif bagi yang berhak.

Dalam akad ini peminjam hanya berkewajiban mengembalikan

pinjaman sebesar pokok pinjaman tanpa tambahan apapun.

d. Leasing

Produk ini mulai dibuka pada akhir tahun 2009. Produk ini

menggunakan akad ijarah muntahiya bit tamlik yakni sewa yang

diakhiri dengan perpindahan kepemilikan.

3. Permodalan

Modal BMT Sumber Usaha Kembangsari berasal dari sisa hasil usaha,

simpanan anggota, pinjaman pemerintah dan simpanan dari

masyarakat selain anggota.

a. Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa hasil usaha merupakan keuntungan yang diperoleh selama

melakukan operasional. Perhitungannya dilakukan setiap satu tahun

sekali. Setelah SHU dibagikan kepada anggota sesuai dengan porsi

Page 62: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

pembagian berdasarkan aturan yang ada, maka kelebihannya

dijadikan modal olej BMT.

b. Simpanan Pokok

Dalam BMT Sumber Usaha simpanan pokok ini dihitung dalam

lembaran usaha. Setiap saham senilai Rp 2.500.000,- (dua juta lima

ratus ribu rupiah).

c. Simpanan Wajib

Simpanan wajib dikenakan bagi setiap anggota, besarnya yaitu Rp

10.000,- per bulan. Namun dalam prakteknya simpanan wajib ini

dibayarkan sekali dalam setahun.

d. Pinjaman Pemerintah

Pada tahun 2003 BMT Sumber Usaha Kembangsari mendapatkan

pinjaman sebesar Rp 250.000.000,- dari pemerintah. Pinjaman ini

diberikan dengan periode pengembalian selama 3 tahun.

e. Modal Penyertaan

Dana ini diperoleh dari masyarakat diluar anggota. Mereka

menitipkan sejumlah uang untuk dikelola guna mendapatkan

pembagian dari SHU yang ada di BMT Sumber Usaha.

Page 63: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

BAB IV

ANALISIS

A. PROSEDUR LEASING DI BMT SUMBER USAHA

Setiap permohonan yang diajukan oleh pihak musta’jir atau

nasabah haruslah langsung kepada pihak BMT Sumber Usaha, baik secara

lisan maupun tertulis kemudian oleh pihak BMT Sumber Usaha akan

dipelajari secara seksama sehingga pada akhirnya nanti tidak akan

merugikan pihak BMT Sumber Usaha akibat kesalahan analisis.

Prosedur permohonan fasilitas leasing oleh musta’jir atau nasabah

kepada lessor (BMT Sumber Usaha) secara umum sebagai berikut:

1. Pihak lessee atau nasabah mengajukan permohonan untuk memperoleh

fasilitas suatu barang modal baik secara lisan maupun tertulis.

2. Pihak lessor (BMT Sumber Usaha) akan meneliti maksud dan tujuan

permohonan lessee.

Penelitian tentang kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Jika

masih ada dokumen atau informasi yang kurang, permohonan diminta

untuk melengkapinya, selengkap mungkin.

Kelengkapan dokumen tersebut antara lain:

a. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada pihak BMT

Sumber Usaha, yang berisi antara lain maksud dan tujuan

mengajukan leasing serta cara pembayarannya.

Page 64: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

b. Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk Perseroan

Terbatas (PT) atau yayasan.

c. KTP dan KK (kartu keluarga) jika nasabah berbentuk

perseorangan.

d. Laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) 3 tahun terakhir

jika nasabah berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

e. Slip gaji dan bukti penghasilan lainya jika nasabah berbentuk

perorangan.

3. Jika dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap, maka pihak BMT

memberikan informasi tentang persyaratan dalam perjanjian kontrak

antara nasabah dengan BMT, termasuk hak dan kewajiban masing-

masing.

4. Pihak BMT akan mengadakan penelitian dan analisis terhadap

informasi dan data yang diberikan nasabah dengan cara:

a. Penelitian data untuk mengukur kemampuan dan kemauan nasabah

membayar kembali. Penelitian ini dapat dilakukan dengan 5C

yaitu: character, capacity, capital, condition dan colleteral.

1. Character

Yaitu sifat atau karakter nasabah pengambil pinjaman.

2. Capacity

Yaitu kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan

mengembalikan pinjaman yang diambil.

Page 65: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

3. Capital

Yaitu besarnya modal yang diperlukan oleh peminjam.

4. Colateral

Yaitu jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam

kepada bank.

5. Condition

Yaitu keadaan usaha atau nasabah prospek atau tidak.

b. Meneliti langsung ke lokasi nasabah (on the spot)

5. Penelitian dilakukan untuk mengukur kemampuan nasabah membayar

dan kemauan untuk membayar dengan disertai kebenaran informasi

dan data yang ada di lapangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan

pihak BMT dapat diambil satu dari tiga kesimpulan, yaitu:

a. Menolak permohonan nasabah dengan alasan tertentu.

b. Masih dipertimbangkan dengan catatan ditunda atau permohanan

bekum dapat diproses sampai jangka waktu tertentu dengan disertai

berbagai alasan.

c. Menerima permohonan nasabah karena telah sesuai dengan

keinginan BMT.

6. Jika permohonan lessee telah diterima pihak lessor atau BMT Sumber

Usaha, maka pihak BMT Sumber Usaha mengadakan pertemuan

dengan pihak lessee, tentang persyaratan yang harus dipenuhi antara

lain penandatanganan surat perjanjian serta biaya-biaya yang harus

dibayar oleh lessee.

Page 66: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

7. cara membagi keuntungan yaitu dapat ditentukan pada saat pembuatan

perjanjian oleh kedua belah pihak yang masing masing pihak sudah

menyepakatinya. Jadi, tidak ada unsur paksaan.

Pada tahap inilah yang membedakan antara leasing syari’ah dengan

konvensional.

8. Pihak lessee membayar sejumlah kewajibanya dan menandatangani

surat perjanjian antara lessee (nasabah) dengan lessor (BMT Sumber

Usaha).

9. Pihak BMT melakukan pemesanan kepada suplier sesuai dengan

barang yang diinginkan lessee (BMT Sumber Usaha) dan membayar

sesuai dengan perjanjian dengan pihak suplier.

10. Pihak BMT juga menghubungi serta membayar premi asuransi yang

sudah disetor lessee sebelumnya kepada pihak BMT Sumber Usaha.

11. Pihak suplier mengirim barang sesuai dengan surat pesanan dan surat

bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh BMT Sumber Usaha.

12. Pihak BMT Sumber Usaha juga mengirim polis asuransi kepada

nasabah setelah diterbitkan oleh pihak BMT Sumber Usaha atas nama

nasabah.

B. Perhitungan leasing di BMT Sumber Usaha

Dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang

perhitungan leasing di BMT Sumber Usaha Kembangsari Kec. Tengaran.

Dalam perhitungan leasing terdapat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Page 67: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

1. Nasabah harus memberikan uang muka minimal 30% dari harga

barang.

2. Asuransi dihitung dari jangka waktu dikalikan dengan harga awal

barang.

Rate asuransi 1 tahun= 1,50%

Rate asuransi 2 tahun= 2,85%

Rate asuransi 3 tahun= 4,05%

Asuransi yang didapat oleh nasabah adalah:

a. Apabila terdapat kerusakan, nasabah hanya mendapat 75% dari

besar kerusakan tersebut.

b. Apabila barang hilang.

3. Penentuan plafon leasing

Harga OTR – Uang Muka + Administrasi + Meterai + Asuransi

4. Bagi hasil yang ditetapkan adalah 11,112% pertahun.

Contoh Studi Kasus:

Bapak A menginginkan sebuah sepeda motor X dengan harga Rp

14.375.000,-. Dengan harga tersebut Bapak A membayar uang muka

kepada BMT Sumber Usaha sebesar Rp 4.000.000,- dengan jangka waktu

1 tahun. Berapa besar plafound dan besar angsuran perbulan yang harus

dibayar oleh Bapak A? Tanggal realisasi 1 Agustus 2011.

Jawab:

Rumus: Jumlah Plafon = Harga OTR – Uang Muka + Administrasi (2,5%

dari OTR setelah dikurangi uang muka) + Meterai + Asuransi

Page 68: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

= 14.866.000 – 4.000.000 + 250.000 + 15.000 + 216.000

= 10.866.000

Besar angsuran perbulan

Pokok angsuran = ଵ.଼.

ଵଶ

= 905.500

Bagi hasil perbulan = 11,112% / 12 bulan

= 0,926%

= 10.866.000 x 0,926%

= 100.100

Total angsuran tiap bulan = 905.500 + 101.000

= 1.006.500

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 69: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Tabel 4.1

Tabel angsuran pelunasan leasing

NO TANGGAL POKOK ANGSURAN SISA PLAFON BAGI HASIL 1 1 Septemer 2011 905.500 9.960.500 101.000

2 1 Oktober 2011 905.500 9.055.000 101.000

3 1 November 2011 905.500 8.149.500 101.000

4 1 Desember 2011 905.500 7.244.000 101.000

5 1 Januari 2012 905.500 6.338.500 101.000

6 1 Februari 2012 905.500 5.433.800 101.000

7 1 Maret 2012 905.500 4.527.500 101.000

8 1 April 2012 905.500 3.622.000 101.000

9 1 Mei 2012 905.500 2.716.500 101.000

10 1 Juni 2012 905.500 1.811.000 101.000

11 1 Juli 2012 905.500 905.000 101.000

12 1 Agustus 2012 905.500 0 101.000

Sumber: BMT Sumber Usaha

C. Perkembangan Leasing di BMT Sumber Usaha

Tingkat perkembangan produk leasing di BMT Sumber Usaha

menunjukan peningkatan yang signifikan setiap triwulanya, dari awal

dibukanya produk leasing hingga saat ini, jumlah nasabah leasing

mencapai130 orang. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat perkembangan

jumlah nasabah leasing di BMT Sumber Usaha periode Januari 2010-Juni

2011, yaitu:

Page 70: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Tabel 4.2

Perkembangan leasing periode Januari 2010 - Juni 2011

No Bulan Jumlah Nasabah Volume usaha

1 Januari 2010 – Maret 2010 23 185.297.300

2 April 2010 – Juni 2010 42 254.309.800

3 Juli 2010 – September 2010 67 276.947.600

4 Oktober 2010 – Desember 2010 82 284.184.708

5 Januari 2011 – Maret 2011 100 292.981.675

6 April 2011 – Juni 2011 130 296.979.500

Sumber: BMT Sumber Usaha

Dari data Jumlah nasabah leasing periode Januari 2010 - Juni

2011 diatas dapat diketahui bahwa keberadaan produk leasing di BMT

Sumber Usaha diminati oleh masyarakat.

Data di atas dapat dikatakan produk ini mengalami peningakatan

karana jumlah nasabah dari awal dibuka pada tahun 2009 sampai 2010

mengalami pertambahan jumlah nasabah yang diakhir tahun 2010

berjumlah 130. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor penunjang

yang membuat nasabah lebih tertarik dengan produk ini. Faktor utamanya

adalah kepercayaan yang meningkat, angsuran yang lebih ringan, dan

pelayanan yang nyaman. Selain peningkatan jumlah nasabah,

perkembangan produk ini dapat diketahui dari perkembangan jumlah

Page 71: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

volume usah. Dari setiap triwulanya produk leasing ini mengalami

kenaikan jumlah yang signifikan.

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Diagram 4.1

Diagram tingkat perkembangan jumlah nasabah leasing di BMT

Sumber Usaha

Sumber: BMT Sumber Usaha.

0

20

40

60

80

100

120

140

Jan - Mar 2010

April - Jun 2010

Jul - Sep 2010

Okt - Des 2010

Jan - Mar 2011

April - Jun 2010

Page 72: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Diagram 4.2

Grafik tingkat perkembangan nasabah

Sumber: BMT Sumber Usaha

Dari ke dua diagram di atas dapat diketahui bahwa tingak perkembangan

nasabah paling tinggi adalah pada bulan April – Juni 2011 yaitu

mengalami peningkatan nasabah sebesar 30 nasabah.

0

20

40

60

80

100

120

140

Jan - Mar 2010

April - Jun 2010

Jul - Sept 2010

Okt - Des 2010

Jan - Mar 2011

April - Jun 2011

Page 73: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah diuraikan di atas, maka

penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas

permasalahan yang telah dikemukakan.

Secara garis besar prosedur pengajuan leasing di BMT Sumber Usaha

dimulai dari pengajuan langsung oleh nasabah dengan membawa

persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak BMT kemudian pihak BMT

akan menindaklanjuti pengajuan tersebut. Langkah awal dari pihak BMT

adalah melakukan penelitian atau study kelayakan pembiayaan guna

mengetahui kekuatan angsuran oleh nasabah.

Apabila pengajuan diterima, langkah selanjutnya adalah mengundang

nasabah guna melakukan penandatanganan kesepakatan dan memberikan

besaran biaya-biaya yang harus ditanggung oleh nasabah. Proses

selanjutnya pihak BMT menghubungi suplier guna melakukan pemesanan

barang yang di butuhkan oleh nasabah. Pihak BMT juga menghubungi

serta membayar premi asuransi yang sudah disetor nasabah sebelumnya

kepada pihak BMT Sumber Usaha. Pihak suplier mengirim barang sesuai

dengan surat pesanan dan surat bukti pembayaran yang telah dilakukan

oleh BMT Sumber Usaha. Pihak BMT Sumber Usaha juga mengirim polis

asuransi kepada nasabah setelah diterbitkan oleh pihak BMT Sumber

Page 74: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Usaha atas nama nasabah. Tahap terakhir adalah pengiriman barang ke

tempat nasabah.

Perhitungan leasing di BMT Sumber Usaha menggunakan ketentuan-

ketentuan nasabah harus memberikan uang muka minimal 30% dari harga

barang. Asuransi dihitung dari jangka waktu dikalikan dengan harga awal

barang. Rate asuransi 1 tahun= 1,50%, Rate asuransi 2 tahun= 2,85%, Rate

asuransi 3 tahun= 4,05%.

Produk leasing di BMT Sumber Usaha merupakan produk baru. Awal

dibukanya produk pada akhir tahun 2009 namun perkembanganya sangat

menjanjikan. Tercatat dari awal dibuka jumlah nasabah berjumlah 23,

dalam kurun waktu 2 tahun, nasabah leasing sudah mencapai 130 nasabah.

Hal tersebut dikarenakan adanya kepercayaan yang meningkat, angsuran

yang ringan dan pelayanan yang nyaman.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis ingin memberikan

beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan masukan

bagi perbankan syari’ah pada umumnya BMT Sumber Usaha

Kembangsari pada khususnya:

1. Meningkatkan marketing guna menekankan pembiayaan agar tambah

berkembang.

2. Memperluas produk leasing, leasing yang dijalankan agar tidak hanya

leasing sepeda motor tapi juga barang-barang lain.

Page 75: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

3. Meningkatkat kwalitas pelayanan terhadap nasabah, agar nasabah

lebih merasa nyaman berada dalam lingkup BMT.

4. Lebih menunjukan kesyari’ahanya, supaya prinsip-prinsip syari’ah

yang menjadi landasan utama BMT tidak bercampur dengan prinsip-

prinsip konvensional. Hal-hal pokok yang wajib dikedapankan oleh

lembaga keuangan islam adalah kejelasan atau kepastian akad dan

perhitungan bagi hasil yang transparan atau tidak sepihak.

Page 76: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

DAFTAR PUSTAKA

Sudarso, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan

Ilustrasi. Ekonesia: Yogyakarta.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). UII

Press: Yogyakarta.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. PT Raja Grafindo: Jakarta

Wijanarko, Luki. 2009. Pembiayaan BBA di BMT Al Muawanah Bringin 2008-

2009. STAIN: Salatiga.

Zulfah, Siti. 2008. Sistem Pembiayaan Griya di Bank BNI syari’ah Kantor

Cabang Surakarta. STAIN: Salatiga.

Fatmawati, Ida. 2005. Tinjauan Pembiayaan BBA dalam Kaitanya dengan

Pendapatan BMT Muhajirin Salatiga. STAIN: Salatiga.

Page 77: PRODUK LEASING PADA BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3070/1/Fahruroji... · 2018-03-19 · baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Fahruroji

Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 27 Oktober 1991

Agama : Islam

Alamat : Nobowetan RT 01/06, Noborejo, Kec. Argomulyo,

Kota Salatiga

Pendidikan :TK Tarbiyatul Banin 25 (1994-1994)

MI Noborejo (1996-2001)

MTsN Salatiga (2002-2004)

SMA N 1 Tengaran (2005-2007)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Jurusan Perbankan Syari’ah (2008-2011)