hukum pembiayaan makalah leasing

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti harus bisa mempertahankan dirinya masing – masing. Banyak cara yang ditempuh manusia untuk mempertahankan hidupnya. Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mempertahankan hidupnya adalah dengan menjalankan bisnis. Bisnis bisa diartikan sebagai organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud mendapatkan laba (keuntungan). Seiring dengan perkembangan zaman, dunia bisnis pun menjadi semakin marak. Dengan berkembangnya dunia bisnis ini, kebutuhan dana menjadi hal yang tak dapat dielakkan lagi baik oleh kalangan usahawan perseorangan maupun usahawan yang tergabung dalam suatu badan hukum di dalam mengembangkan usahanya maupun di dalam meningkatkan mutu produknya, sehingga dapat dicapai suatu keuntungan yang memuaskan maupun tingkat kebutuhan bagi kalangan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, saat ini semakin banyak orang yang mendirikan suatu lembaga pembiayaan yang bergerak di bidang penyediaan dana ataupun barang yang akan dipergunakan oleh pihak lain di dalam mengembangkan usahanya. 1

Upload: andimalikfatara-malikavr

Post on 13-Jan-2017

58 views

Category:

Law


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum pembiayaan makalah leasing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti harus bisa mempertahankan dirinya

masing – masing. Banyak cara yang ditempuh manusia untuk mempertahankan

hidupnya. Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mempertahankan hidupnya adalah

dengan menjalankan bisnis. Bisnis bisa diartikan sebagai organisasi yang menyediakan

barang atau jasa dengan maksud mendapatkan laba (keuntungan).

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia bisnis pun menjadi semakin marak.

Dengan berkembangnya dunia bisnis ini, kebutuhan dana menjadi hal yang tak dapat

dielakkan lagi baik oleh kalangan usahawan perseorangan maupun usahawan yang

tergabung dalam suatu badan hukum di dalam mengembangkan usahanya maupun di

dalam meningkatkan mutu produknya, sehingga dapat dicapai suatu keuntungan yang

memuaskan maupun tingkat kebutuhan bagi kalangan lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, saat ini semakin banyak orang yang

mendirikan suatu lembaga pembiayaan yang bergerak di bidang penyediaan dana

ataupun barang yang akan dipergunakan oleh pihak lain di dalam mengembangkan

usahanya. Lembaga pembiayaan tersebut merupakan lembaga keuangan nonbank.

Yang membedakan lembaga pembiayaan dengan bank adalah bank mengambil dana

secara lansung dari masyarakat sedangkan lembaga pembiayaan tidak mengambil

dana secara langsung dari masyarakat.

Salah satu lembaga pembiayaan yang berkembang pesat saat ini adalah sewa

guna usaha atau biasa disebut juga dengan Leasing. Saat ini, leasing merupakan salah

satu cara perusahaan memperoleh asset atau kepemilikan tanpa harus melalui proses

yang berkepanjangan. Semuanya telah diatur oleh perusahaan leasing yang disediakan

1

Page 2: Hukum pembiayaan makalah leasing

oleh berbagai perusahaan. Leasing juga merupakan salah satu langkah penghindaran

resiko tinggi yang saat ini sudah disadari oleh para usahawan yang ada.

Bila dilihat dari propspek kebutuhan pembangunan, usaha leasing jelas dapat

berkembang pesat dan memainkan peranan aktif sebagai lembaga keuangan baru,

yang khusus bergerak dalam penyediaan barang modal, sebagai alternative sumber

pembiayaan suatu perusahaan bisnis dan mempunyai harapan untuk memenuhi

kebutuhan pasarnya yang luas.

Potensi bisnis leasing di Indonesia sudah lama diamati oleh para penanam modal.

Sebelum tahun 1980, jumlah perusahaan leasing yang beroperasi 5 buah. Kemudian

melalui kampanye penggalangan usaha di bidang leasing oleh pemerintah, animo

investor terus meningkat. Tahun 1988 di Jakarta saja sudah tercatat 83 buah

perusahaan leasing yang sudah menjalankan operasinya, bahkan sudah dibentuk

Asosiasi Leasing Indonesia (ALI). Beberapa perusahaan besar juga bergabung dalam

Asosiasi Leasing Indonesia, seperti Adira Finance dan Adira Kredit.

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta memperkenalkan

kepada pembaca sekalian salah satu lembaga pebiayaan yaitu sewa guna usaha /

leasing. Penulis juga membuat makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata

kuliah hukum bisnis.

2

Page 3: Hukum pembiayaan makalah leasing

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Lembaga Pembiayaan

2.1.1 Pengertian Lembaga Pembiayaan

Dalam Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tangga 20 Desember 1988,

dan dijabarkan leih lanjut melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor

1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara

Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, Pasal 1, dijelaskan bahwa yang dimaksudkan

dengan lembaga pembiayaan adalah suatu badan usaha yang di dalam melakukan

kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak

menarik dana secara langsung dari masyarakat.

2.1.2 Bidang usaha lembaga pembiayaan

Adapun bidang – bidang usaha yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan antara

lain meliputi bidang – bidang seperti :

Sewa guna usaha / leasing;

Modal ventura/venture capital;

Adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk

penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan

pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.

Perdagangan surat berharga/securities company;

Adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk

perdagangan surat berharga.

3

Page 4: Hukum pembiayaan makalah leasing

Anjak piutang/factoring;

Adalah badan yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian

dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek

suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

Usaha kartu kredit/credit card;

Adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan untuk membeli

barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit.

Pembiayaan konsumen/consumer finance;

Adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk

kebutuhan konsumen dengan system pembayaran angsuran atau berkala.

2.2 Sewa Guna Usaha (Leasing)

2.2.1 Pengertian Leasing

Kata leasing berasal dari kata to lease yang berarti menyewakan. Menurut Surat

Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri

Perdagangan dan Koperasi Nomor : Kep-122/MK/IV/1/1974; No. 32/M/SK/2/1974; dan

No. 30/Kpb/I/1974, tertanggal 7 Februari 1974, yang dimaksud dengan sewa guna

usaha atau leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk

penyediaan barang – barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, untuk

jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala disertai dengan hak

pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang – barang modal yang

bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang

telah disepakati bersama.

2.2.2 Teknik – teknik pembiayaan Leasing

Teknik pembiayaan leasing dapat dilihat dari jenis transaksi leasing yang secara

garis besar dapat dibagi dua kategori pembiayaan yaitu:

4

Page 5: Hukum pembiayaan makalah leasing

1. Finance Lease

Finance lease merupakan suatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak antara

lessor dengan lessee dengan pemberian hak opsi kepada lessee pada akhir periode

lease. Disamping itu, finance lease dapat dibagi dalam beberapa bentuk transaksi

sebagai berikut:

1) Direct Financial Lease.

Transaksi leasing dalam bentuk direct lease atau sering pula disebut true-lease

atau disingkat direct lease saja merupakan suatu bentuk trnasaksi leasing di mana

lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus

menyewagunausahakan barang tersebut kepada lessee yang bersangkutan.

2) Sale and Lease Back.

Transaksi leasing jenis ini pada prinsipnya adalah pihak lessee sengaja menjual

barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa guna

usaha atas barang tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal ini

sebagai pihak yang menjual barnag untuk digunakan selama masa lease yang

disetujui kedua pihak. Metode leasing ini dimaksudkan untuk memperoleh

tambahan dana untuk modal kerja. Jadi transaksi leasing disini bersifat

refinancing.

3) Leverage Lease.

Pada prinsipnya leveraged lease merupakan salah satu teknik pembiayaan dalam

finance lease yang digunakan lessor.

4) Syndicated Lease.

Adalah pembiayaan leasing yang dilakukan lebih dari satu lessor atas suatu objek

leasing. Syndicated lease terjadi apabila lessor karena alasan-alasan resiko tidak

bersedia atau karena suatu alasan tidak memiliki kemampuan pendanaan untuk 5

Page 6: Hukum pembiayaan makalah leasing

menutup sendiri suatu transaksi leasing yang nilainya cukup besar yang

dibutuhkan oleh lessee.

5) Cross Border Lease.

Adalah transaksi leasing yang dilakukan di luar bataas suatu Negara yaitu Negara

dimana lessor berkedudukan berbeda dengan Negara lessee.

6) Vendor Program.

Vendor program atau disebut juga dengan vendor lease adalah suatu metode

penjualan yang dilakukan oleh produsen atau dealer di mana perusahaan leasing

memberikan atau menyediakan fasilitas leasing kepada pembeli barang.

2. Operating Lease Leasing

Dalam bentuk ini, lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya dilease-kan

kepada lessee. Berbeda dengan finance lease, dalam operating lease jumlah seluruh

pembayaran berkala tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh barang modal tersebut berikut dengan bunganya.

2.2.3 Ciri – ciri Sewa Guna Usaha

Dilihat dari segi pandangan hukum, kegiatan sewa guna usaha memiliki 4 (empat)

ciri yaitu:

a) Perjanjian antara lessor dengan pihak lessee.

b) Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor mengalihkan hak penggunaan

barang kepada pihak lessee.

c) Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas penggunaan barang (asset).

6

Page 7: Hukum pembiayaan makalah leasing

d) Lessee mengembalikan barang tersebut kepada lessor pada akhir periode yang

ditetapkan lebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari umur ekonomi barang

tersebut.

2.2.4 Pihak yang berkepentingan dalam Leasing

Dalam usaha leasing, terdapat beberapa pihak yang bersangkutan dalam

perjanjian leasing, yaitu :

1. Pihak yang disebut leasor, yaitu pihak yang menyewakan barang, dapat

terdiri dari bebrapa perusahaan. Pihak penyewa ini disebut juga sebagai

investor, equity-holders, owner-participants atau trustters-owners.

2. Pihak yang disebut lesse, yaitu pihak yang menikmati barang tersebut

dengan membayar sewa guna usaha yang mempunyai hak opsi.

3. Pihak kreditur atau lender atau disebut juga debt-holders atas loan-

participants dalam transaksi leasing. Mereka umumnya terdiri dari bank,

insurance company, trust, yayasan.

4. Pihak supplier, yaitu penjual dan pemilik barang yang disewakan. Supplier

ini dapat terdiri dari perusahaan yang berada di dalam negeri atau yang

mempunyai kantor pusat di luar negeri.

2.2.5 Mekanisme LeasingSecara garis besar mekanisme leasing dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jasa barang,

spesifikasi, harga, jangka waktu pengiriman, jaminan purnajual atas barang

yang akan di-lease.

7

Page 8: Hukum pembiayaan makalah leasing

(2) Lesee melakukan negosiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan

barang modal. Pada tahap awal ini, lessee dapat meminta lease quotation yang

tidak mengikat dari lessor. Dalam lease quotation ini dimuat mengenai syarat-

syarat pokok pembiayaan leasing antara lain: keterangan barang, harga barang,

cash security deposit, residual value, asuransi, biaya administrasi, jaminan uang

sewa dan persyaratan-persyaratan lainnya.

(3) Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lessee yang

berisi syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal

yang dibutuhkan lessee tersebut. Apabila lessee menyetujui semua ketentuan

dan persyaratan dalam letter of offer, kemudian lessee menandatangani dan

mengembalikannya kepada lessor.

(4) Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee.

Kontrak leasing tersebut sekurang-kurangnya mencakup hal-hal antara lain:

piihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi

lessee, penutupan asuransi, tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan,

jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.

(5) Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang

kepada lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui.

(6) Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan.

Selanjutnya lessee menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar dan

diserahkan kepada supplier.

(7) Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termaasuk faktur dan bukti-

bukti kepemilikan barang lainnya.

(8) Pembayaran oleh lessor kepada supplier.

(9) Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada

lessor selama masa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup

pengembalian jumlah yang dibiayai serta bunganya.

8

Page 9: Hukum pembiayaan makalah leasing

2.2.6 Manfaat dan Keunggulan Leasing

Manfaat dan kelebihan dari kegiatan atau industry sewa guna usaha/leasing

antara lain :

1. Leasing/sewa guna usaha dapat dijadikan sebagai salah satu sumber dana

bagi pengusaha yang membutuhkan barang modal, selama jangka waktu

tertentu dengan membayar sewa.

2. Usaha leasing/sewa guna usaha dapat memberikan pembiayaan dalam

waktu yang cepat.

3. Dengan perjanjian leasing/sewa guna usaha, suatu perusahaan akan

terasa lebih menghemat dalam hal pengeluaran dana tunai disbanding

dengan membeli secara tunai.

4. Mempunyai keunggulan – keunggulan sebagai alternative baru bagi

pembiayaan di luar system perbankan, misalnya :

Proses pengadaan peralatan modal relative lebih cepat dan tidak

memerlukan jaminan kebendaan, prosedurnya sederhana dan tidak

ada keharusan melakukan studi kelayakan yang memakan waktu lama.

Pengadaan kebutuhan modal alat – alat berat dan mahal dengan

teknologi tinggi amat meringankan terhadap kebutuhan cash flow-nya

mengingat system pembayaran cicilan berjangka panjang.

Posisi cash flow perusahaan akan lebih baik dan biaya – biaya modal

menjadi lebih murah dan menarik.

Perencanaan keuangan perusahaan lebih mudah dan sederhana.

9

Page 10: Hukum pembiayaan makalah leasing

2.2.7 Tiga Bentuk Ikatan dalam Hukum Perdata

Dalam Hukum Perdata, ada tiga bentuk ikatan yang mirip satu sama lainnya,

namun berlainan dalam hukumnya yaitu antara sewa guna usaha/leasing, sewa beli,

dan jual beli secara angsuran. Baik perjanjian sewa beli maupun jual beli dengan

angsuran ketentuannya belum diatur dalam KUHPerdata. Maka dengan Keputusan

Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor 34/KP/II/80 tanggal 1 Februari 1980 tentang

Perizinan Kegiatan Usaha Sewa Beli (hire purchase), jual beli dengan angsuran (credit

sale) dan sewa (renting).

Sewa Beli (hire purchase)

Sewa beli merupakan jual beli barang di mana penjual melaksanakan

penjualan barang dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang

dilakukan oleh pembeli yang dengan pelunasan atas harga barang yang

telah disepakati bersama dan yang diikat dalam suatu perjanjian, serta hak

milik atas barang tersebut baru beralih dari penjual kepada pembeli setealh

jumlah harganya dibayar lunas oleh pembeli kepada penjual.

Jual beli secara angsuran (credit sale)

Jual beli secara angsuran adalah jual beli di mana penjual melaksanakan

penjualan barang dengan cara menerima pelunasan pembayaran yang

dilakukan oleh pembeli dalam bebrapa kali angsuran atas harga barang

yang telah disepakati bersama dan yang diikat dalam suatu perjanjian,

serta hak milik atas barang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli

pada saat barangnya diserahkan oleh penjual kepada pembeli.

Persamaan antara perjanjian leasing dengan kedua perjanjian di atas adalah bahwa

pada perjanjian leasing, lesse membayar imbalan jasa kepada lessor dalam waktu

tertentu. Sedangkan pada perjanjian sewa beli dan jual beli dengan angsuran, pembeli

membayar angsuran kepada penjual dalam waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

10

Page 11: Hukum pembiayaan makalah leasing

Sedangkan perbedaannya dapat diuraikan sebagai berikut.

Perjanjian Leasing Perjanjian Sewa Beli dan Jual Beli secara

Angsuran

1. Lessor adalah pihak yang

menyediakan dana dan membiayai

seluruh pembelian barang tersebut.

2. Masa leasing biasanya ditetapkan

sesuai dengan perkiraan umur

kegunaan barang.

3. Pada akhir masa leasing, lesse dapat

menggunakan hak opsinya untuk

membeli barang yang bersangkutan,

sehingga hak milik atas barang beralih

pada lesse.

1. Harga pembelian barang sebagian

kadang – kadang dibayar oleh

pembeli. Jadi penjual tidak membiayai

seluruh harga beli barang yang

bersangkutan.

2. Jangka waktu tidak memperhatikan

baik pada perkiraan umur kegunaan

barang maupun kemampuan pembeli

mengangsur harga barang.

3. Pada akhir masa perjanjian, hak milik

atas barang dengan sendirinya beralih

pada pembeli. Hak milik atas barang

beralih dari penjual pada pembeli pada

saat barang diserahkan oleh penjual.

11

Page 12: Hukum pembiayaan makalah leasing

BAB IIIOBJEK PENELITIAN

Objek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah PT Adira Finance yang

bergerak dalam sewa guna usaha / leasing dalam bidang kendaraan / transportasi.

Dibangun dengan kesungguhan tekad untuk menjadi perusahaan terbaik dan

terpercaya di sektor pembiayaan konsumen bidang otomotif, PT Adira Dinamika Multi

Finance Tbk (“Adira Finance” atau “Perusahaan”) yang didirikan sejak tahun 1990 telah

menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terbesar untuk berbagai merek otomotif di

Indonesia berdasarkan pangsa pasar dan jumlah aktiva yang dikelola.

Pada bulan Maret 2004, Adira Finance melakukan penawaran saham perdana, yang

diikuti dengan pengalihan 75,0% kepemilikan pemegang saham lama melalui

12

Page 13: Hukum pembiayaan makalah leasing

penempatan terbatas ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon), salah

satu bank swasta nasional terbesar yang dimiliki oleh Grup Temasek dari Singapura.

Dengan dukungan dari Bank Danamon, Perusahaan terus mengembangkan usahanya

dengan menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menghasilkan nilai yang tinggi,

baik bagi konsumen maupun pemegang saham. Sejalan dengan kemampuan utama

Perusahaan dalam mengelola risiko pembiayaan secara retail, Adira Finance lebih

berkonsentrasi kepada pembiayaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Dengan

dukungan dana yang besar dari Bank Danamon, serta profesionalisme dan dedikasi

yang tinggi, Perusahaan mampu membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 8,5 triliun

pada tahun 2006. Dari jumlah pembiayaan baru tersebut, 74,5% berasal dari sektor

pembiayaan sepeda motor dan 25,0% berasal dari sektor pembiayaan mobil.

Perusahaan membiayai sedikitnya 12,2% dari seluruh penjualan sepeda motor baru

dan 3,9% dari seluruh penjualan mobil baru di Indonesia selama tahun 2006.

        Tahun 2006 merupakan tahun yang penuh tantangan sebagai akibat dari kondisi

ekonomi makro yang kurang menguntungkan. Namun demikian, Adira Finance mampu

melewati tahun sulit tersebut dengan hasil yang memuaskan. Hasil tersebut dapat

terwujud berkat kerjasama yang baik antar karyawan dan

perhatian penuh Perusahaan terhadap pengembangan

sumber daya manusia. Untuk menghasilkan individu

terbaik, Perusahaan telah menerapkan budaya

perusahaannya melalui program pelatihan yang

berkesinambungan yang menyentuh hati karyawan, mitra usaha dan komunitas secara

umum. Keseluruhan upaya ini menghasilkan kebanggaan dan kecintaan terhadap

Perusahaan. Sementara itu, belajar dari pengalaman Perusahaan dalam melewati

tahun-tahun yang sulit, Adira Finance mulai melebarkan sayapnya dan

mengembangkan strategi yang tepat, yaitu mulai bergerak melayani konsumen yang

hendak mengajukan pembiayaan atas kepemilikan sepeda motor atau mobil dan

memperkokoh posisinya sebagai perusahaan pembiayaan yang membiayai berbagai

merek otomotif. Strategi ini terbukti efektif seiring dengan terus berkembangnya industri

otomotif terutama untuk sepeda motor, sehingga menjadikan Adira Finance sebagai 13

Page 14: Hukum pembiayaan makalah leasing

salah satu pemain terbesar di sektor pembiayaan konsumen otomotif, tanpa harus

terikat pada salah satu merek otomotif tertentu. Didukung dengan lebih dari 12,500

karyawan dan 245 jaringan usaha yang tersebar di banyak kota di Indonesia, Adira

Finance telah memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan pembiayaan

konsumen otomotif terkemuka di Indonesia.

14

Page 15: Hukum pembiayaan makalah leasing

BAB IV

PEMBAHASAN

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sewa guna usaha

otomotif, Adira Finance juga mengalami banyak hambatan dalam mengembangkan

bisnisnya. Salah satu kendala yang dihadapi oleh Adira Finance dalam mengadapi

bisnis sewa guna usaha adalah masalah regulasi yang belum mengakomodasi

kepentingan bisnis. Belum ada kejelasan ketentuan pajak yang mengatur mengenai

transaki sale and lease back. Akibatnya adalah, pajak berganda yang diterima oleh

para pelaku industry sewa guna usaha ini, termasuk Adira Finance.

Sale and lease back merupakan salah satu mekanisme pembiayaan yang

dilakukan perusahaan sewa guna usaha di mana nasabah membeli terlebih dahulu

kebutuhan barangnya untuk kemudian dibiayai melalui perusahaan pembiayaan.

Para pengusaha di bidang pembiayaan ini, termasuk Adira Finance, berharap

amandemen Undang – Undang No. 18/2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai (UU

PPN) oleh DPR dapat menghilangkan pajak berganda yang menekan industry leasing.

Dalam Pasal IA UU tersebut yang juga merupakan amandemen dari UU No. 8/1983

tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang

Mewah itu, dinyatakan yang termasuk dalam pengertian penyerahan barang kena pajak

adalah penyerahan hak atas barang kena pajak karena suatu perjanjian. Selain itu,

disebutkan barang kena pajak lainnya ialah pengalihan barang kena pajak oleh karena

suatu perjanjian sewa beli dan perjanjian leasing, penyerahan barang kena pajak

kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang, dan pemakaian sendiri dan atau

pemberian Cuma – Cuma atas barang kena pajak.

Dirjen Pajak menegaskan bahwa UU tersebut akan diamandemen kembali

mengingat masih belum sempurnanya regulasi bagi dunia leasing. Namun, dengan

15

Page 16: Hukum pembiayaan makalah leasing

adanya amandemen UU tersebut, para pelaku bisnis pembiayaan termasuk Adira

Finance mengalami sedikit kemudahan dalam menjalankan pajak perusahaannya.

Selain itu, masalah lain yang dihadapi oleh Adira Finance selaku perusahaan

yang bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen bidang otomotif, adalah Adira

Finance tidak bisa serta merta menyita kendaraan dari orang yang tidak membayar

cicilam dengan alasan telah terjadi kontrak karena dalam hukum Indonesia yang berhak

menyita adalah pengadilan.

Namun, sebenarnya Adira Finance dapat mengatasnamakan kebebasan

berkontrak yang ia buat dengan konsumen sehingga Adira Finance berhak menyita

kendaraan. Namun, kontrak atau perjanjian tersebut rupanya dibatasi oleh 3 hal yaitu

kebiasaan, ketertiban umum dan undang – undang.

Artinya, perjanjian kontrak bisa batal demi hukum jika melanggar undang –

undang seperti adanya hak menyita barang yang dikredit jika tidak membayar angsuran

dalam jangka waktu tertentu. Karena yang berhak menyita sesuai hukum Indonesia

adalah pengadilan.

Selain itu, perjanjian yang dibuat oleh hampir kebanyakan perusahaan leasing

kendaraan termasuk Adira Finance dengan masyarakat yang mengkredit kendaraan

menggunakan klausula baku atau perjanjian kontrak yang tidak sesuai dengan UU

Perlindungan Konsumen. Maka dari itu, dibentuklah Perwakilan Badan Perlindungan

Konsumen Nasional (BPKN) di tingkat propinsi dan Badan Pegawasan Sengketa

Konsumen (BPSK) di tingkat kabupaten/kota.

Namun, pada kenyataannya, ada perusahaan leasing kendaraan lain yang tidak

mematuhi BPKN dan BPSK tersebut. Dengan alas an demi keamanan perusahaan dan

perjanjian kontrak, Adira Finance dapat melakukan penyitaan kendaraan yang sudah

tidak dicicil oleh konsumennya. Apabila konsumen tersebut merasa keberatan, dapat

mengajukan sengketa tersebut ke pengadilan dengan menempuh jalur hukum.

16

Page 17: Hukum pembiayaan makalah leasing

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah :

Dengan semakin berkembangya dunia bisnis, maka semakin banyak

perusahaan yang terjun ke dunia bisnis. Dengan semakin banyaknya

perusahaan yang terjun ke dunia bisnis, maka semakin banyak kebutuhan

dana dan modal yang harus dipenuhi oleh berbagai perusahaan. Hal

tersebut mendorong industry bisnis yang bergerak dalam bidang

pembiayaan yang disebut lembaga pembiayaan.

Leasing termasuk ke dalam salah satu bentuk lembaga pembiayaan karena

yang dikatakan dengan lembaga pembiayaan adalah suatu badan usaha

yang di dalam melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan

dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari

masyarakat. Sedangkan leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan

perusahaan dalam bentuk penyediaan barang – barang modal untuk

digunakan oleh suatu perusahaan, untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan

pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi

perusahaan tersebut untuk membeli barang – barang modal yang

bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai

sisa yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu, leasing termasuk salah

satu jenis lembaga pembiayaan karena leasing membiayai perusahaan

dalam bentuk penyediaan barang modal.

Adira Finance merupakan salah satu perusahaan leasing yang bergerak

dalam bidang pembiayaan otomotif. Terdapat beberapa hambatan yang

17

Page 18: Hukum pembiayaan makalah leasing

dihadapi oleh Adira Finance dalam berkecimpung di dunia leasing.

Diantaranya, regulasi yang belum bisa mengakomodasi transaksi dalam

kegiatan leasing yang mengakibatkan pajak berganda (double taxation).

Selain itu, masalah khusus yang dihadapi oleh pebisnis pembiayaan otomotif

adalah bahwa perusahaan tidak bisa serta merta menyita kendaraan karena

cicilan atau kredit yang macet dengan alasan para konsumen memiliki hak

perlidungan konsumen yang mengatakan bahwa yang berhak menyita

barang atau kendaraan adalah pengadilan.

Perusahaan leasing dan lembaga pembiayaan lainnya akan menjadi sector

bisnis yang dapat membantu masyarakat luas yang masih awam dalam sisi

pendanaan yang nantinya akan banyak menarik para pengusaha untuk

masuk ke dalam dunia bisnis.

5.2 Saran

1. Hendaknya pemerintah dapat mengakomodasi regulasi untuk seluruh transaksi

perusahaan leasing dengan cara membentuk UU khusus dan juga

mengamandemen UU sesuai dengan perkembangan jaman.

2. Para perusahaan yang bergerak sebagai lessor, hendaknya dapat memberikan

pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen sehingga tidak terjadi perselisihan

antara konsumen dan juga pihak lessor.

3. Lessor dan lesse saling menghargai hak masing – masing dan menjalankan

kewajiban masing – masing sesuai dengan perjanjian kontrak yang sudah dibuat

sehingga tidak ada perselisihan antara pihak lessor dan pihak lesse.

18

Page 19: Hukum pembiayaan makalah leasing

DAFTAR PUSTAKA

Simatupang, Richard Burton. 2003. Aspek Hukum dalam Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

www.adira.co.id

www.ifsa.or.id

19