bank dan lembaga keuangan - "sewa guna usaha (leasing)"

18
SEWA GUNA USAHA (LEASING) OLEH : MIFTAHUDDIN (2013002009) STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN 2014/2015 STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN 2014/2015

Upload: miftah-iqtishoduna

Post on 15-Jul-2015

262 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

SEWA GUNA USAHA (LEASING)

OLEH : MIFTAHUDDIN(2013002009)

STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN2014/2015

STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN2014/2015

Page 2: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Pengertian Leasing

• Perusahaan sewa guna usaha adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah.

• Pangertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor ( perusahaan leasing) dengan lessee(nasabah) dimana lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu.

Page 3: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Sejarah dan perkembangan leasing

• Sejarah perkembangan leasing menurut T.M. Tom Clark dimulai sekitar tahun 1850, pada saat tercatatnya perusahaan pertama yang menyewakan kereta api, di Amerika Serikat, The Bell Telephone Company mulai memberikan layanan penyewaan telepon kepada para langganannya melalui pembayaran secara cicilan pada tahun 1877. Sementara di tahun 1952, perusahaan leasing di San Fransisco mendatangi perusahaan-perusahaan penghasil barang untuk menawarkan jasa penjualan secara leasing.

Page 4: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Sejarah dan perkembangan Leasing, lanjutan

• Kejadian ini mendorong munculnya usaha leasing di Inggris, Jerman dan Jepang. Di Indonesia leasing mulai muncul tahun 1974 dan berkembang sedemikian rupa sehingga pada tahun 1984 telah berdiri 48 perusahaan leasing dengan total kontrak mencapai 436,1 miliar rupiah

Page 5: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Perbedaan Leasing dengan Perusahaan Pembiayaan

• PEMBIAYAAN • LEASING

Bertujuan menyediakan dana

Terfokus pada uang, jadi kreditur bukan pemilik dari barang yang didanai

Risikonya berupa finansial Risk

• Bertujuan menyewakan barang modal

• Lessor pemilik fasilitas/barang modal

• Risikonya Financial Risk dan Physical Risk atas barang modal

Page 6: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Perbedaan Pembiayaan dengan Leasing

Pembiayaan Leasing Jaminan berupa barang

bergerak yang seringkali tidak ada hubungannya dengan tujuan penggunaan dana pinjaman

Jika ada wanprestasi dari pihak debitur maka barang jaminan dilelang dan kelebihan harganya dikembalikan kepada debitur

Jaminannya berupa barang modal yang dibeli dengan dana dan dari leasing tersebut

Jika lessee wanprestasi maka lessor tinggal mengambil kembali barang modal tanpa harus memperhitungkan /mengembalikan kelebihan harga . Hal ini disebabkan karena barang modal tersebut masih milik lessor.

Page 7: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Pihak-pihak yang terlibat Leasing

• 1. Lessor => perusahaan leasing yang membiayai nasabah untuk memperoleh barang modal.

• 2. Lessee => nasabah yang mengajukan permohonan.

• 3. Supplier => pedagang yang akan menyediakan barang yang akan di leasing.

• 4. Asuransi => perusahaan yg akan menanggung resiko terhadap perjanjian antar lessor dan lesee

Page 8: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Manfaat Leasing

>Menghemat modal

>Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan

>Fleksibel

>Menguntungkan cash flow

>Diluar neraca (off-balance sheet)

>Proteksi Inflasi

>Kapitalisasi biaya

>dll

Page 9: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Teknik-teknik Pembiayaan Leasing

• Operating lease

Usaha leasing, dimana pihak leasee hanya membayar sewa pembiayaan(rental) sesuai perjanjian, tanpa diikuti dengan pemilikan(hak opsi) barang modal tersebut oleh leasee pada akhir masa penjanjian.

• Financial lease

Usaha leasing, dimana selain membayar sewa yang ditetapkan,pada akhir masa kontrak pembiayaan leasee akan membeli barang-barang modal tersebut berdasarkan sisa yang disepakati bersama.Financial lease dibagi lagi menjadi:

a. Direct Financial Lease

b. Sale and Lease Back

Page 10: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Jenis-jenis Perusahaan Leasing

• Independent leasing company

Perusahaan Leasing yang berdiri sendiri sekaligus sebagai supplier atau membeli barang-barang modal dari supplier lain untk dileasekan.

• Captive lessor

Produsen/supplier mendirikan perusahaan leasing dan yang mereka leasekan adalah barang-barang milik mereka sendiri.

Page 11: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Jenis-jenis Perusahaan Leasing, lanjutan

• Lease Broker (Packager)

Perusahaan jenis ini kegiatannya hanyalah mempertemukan keinginan lessee untuk memperoleh barang modal kepada pihak lessee untuk dileasekan.

Page 12: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Mekanisme dan teknik pembiayaan Leasing

MEKANISME LEASING• Lesse menghubungi pemasok untuk pemilihan dan penentuan

jenis barang, spesifikasi, harga, jangka waktu penagihan atas barang yang akan disewa.

• Lesse melakukan negoisasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal.

• Lessor mengirimkan letter of offer atau comittment letter kepada lessee yang berisi syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayaai barang modal yang dibutuhkan, lessee menandatangani dan mengembalikannya kepaada lessor.

Page 13: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Mekanisme Leasing, lanjutan

• Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee, dimana kontrak tersebut mencakup hal-hal: pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi, tanggung jawab dan objek leasing, perpajakan jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.

• Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui.

• Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan serta menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar selanjutnya diserahkan kepada pemasok.

• Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan barang lainnya.

Page 14: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Mekanisme Leasing, lanjutan

• Pembayaran oleh lessor kepada pemasok• Pembayaran sewa ( lease payment ) secara berkala

oleh lessee kepada lessor selama masa leasing yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai beserta bunganya

Page 15: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Perkembangan Leasing di Indonesia

• Kegiatan Leasing diperkenalkan untuk pertama kali di indonesia pada tahun 1974 dengan di keluarkannya Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian No. Kep. 122/MK/2/1974, No.32/M/SK/1974 dan No. 30/Kpb/1/1974 Tanggal 7 februari 1974 tentang “Perijinan usaha Leasing”. Sejak saat itu (khususnya tahun 1980) jumlah perusahaan leasing dari tahun ke tahun untuk membiayai penyediaan barang-barang modal dunia usaha.

Page 16: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Perkembangan Leasing di Indonesia, lanjutan

• Untuk mendukung perkembangan usaha ini, Menteri Keuangan selanjutnya mengeluarkan SK No. 650/MK/IV/5/1974 Tanggal 6 Mei 1974 tentang penegasan ketentuan pajak penjualan dan besarnya bea meterai terhadap usaha leasing. Selanjutnya, tanggal 20 Desember 1988 dengan kebijakan deregulasi, perusahaan pembiayaandi antaranya usaha leasing diatur dalam paket tersebut. Dengan berlakunya paket kebijakan tersebut ketentuan leasing sebelumnya dinyatakan tidak berlaku. Dalam paket tersebut juga diperkenalkan istilah lembaga pembiayaan yaitu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Page 17: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

Perkembangan Leasing di Indonesia, lanjutan

• Hadirnya perusahaan sewa guna usaha patungan (joint venture) bersama perusahaan nasional telah mampu mempopulerkan peranan kegiatan sewa guna sebagai alternatif pembiayaan barang modal yang sangat dibutuhkan para pengusaha di idonesia, disamping cara-cara pembiayaan konvensional yang lazim dilakukan melalui perbankan. Ketentuan minimum modal disetor untuk pendirian suatu perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan usaha leasing diatur dalam pakdes 20, 1988 dengan keputusan Menteri Keuangan no. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, dengan jumlah modal disetor atau simpanan wajib dan pokok ditetapkan sebagai berikut :

a) Perusahaan swasta nasional sebesar Rp. 3 milyarb) Perusahaan patungan indonesia-asing sebesar Rp. 10 milyarc) Koperasi sebesar Rp. 3 milyar

Page 18: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"

• Sekian dan Terima Kasih…..