bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

77
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal atas investasi yang telah ditanamkan dan dapat mempertahankan kelancaran usaha dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu investasi tersebut adalah aset yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan yaitu aset yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Untuk mencapainya diperlukan pengelolaan yang efektif dalam penggunaan, pemeliharaan maupun pencatatan akuntansinya. Bersama dengan berlalunya waktu nilai ekonomis suatu aset tetap berwujud tersebut harus dapat dibebankan secara tetap dan salah satu caranya adalah dengan menentukan metode depresiasi. Untuk itu perlu diketahui apakah metode depresiasi yang telah diterapkan oleh perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aset tetap berwujud yang menurun yang disebabkan karena berlalunya waktu atau menurunnya manfaat yang diberikan aset tersebut. Aset tetap berwujud biasanya merupakan bagian investasi yang cukup besar dalam jumlah keseluruhan aset perusahaan. Besarnya investasi yang ditanamkan dalam aset tetap menjadikan aset tetap itu perlu mendapatkan perhatian yang serius. Tidak hanya pada penggunaan dan operasinya saja tetapi juga dalam akuntansinya yang biasanya mencakup perolehan aset tetap, penghentian atau

Upload: nguyenkhanh

Post on 12-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

memperoleh laba yang optimal atas investasi yang telah ditanamkan dan dapat

mempertahankan kelancaran usaha dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu

investasi tersebut adalah aset yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan

yaitu aset yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Untuk

mencapainya diperlukan pengelolaan yang efektif dalam penggunaan,

pemeliharaan maupun pencatatan akuntansinya.

Bersama dengan berlalunya waktu nilai ekonomis suatu aset tetap berwujud

tersebut harus dapat dibebankan secara tetap dan salah satu caranya adalah dengan

menentukan metode depresiasi. Untuk itu perlu diketahui apakah metode

depresiasi yang telah diterapkan oleh perusahaan telah memperhatikan perubahan

nilai aset tetap berwujud yang menurun yang disebabkan karena berlalunya waktu

atau menurunnya manfaat yang diberikan aset tersebut.

Aset tetap berwujud biasanya merupakan bagian investasi yang cukup besar

dalam jumlah keseluruhan aset perusahaan. Besarnya investasi yang ditanamkan

dalam aset tetap menjadikan aset tetap itu perlu mendapatkan perhatian yang

serius. Tidak hanya pada penggunaan dan operasinya saja tetapi juga dalam

akuntansinya yang biasanya mencakup perolehan aset tetap, penghentian atau

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

2

pelepasan aset tetap, serta penyajian dan pengungkapannya dalam laporan

keuangan.

Aset tetap berwujud mempunyai bermacam bentuk antara lain: bangunan,

tanah, mesin, alat-alat kendaraan, mebel dan lain-lain yang bisa diperoleh dengan

berbagi cara, dimana masing-masing cara perolehan tersebut mempengaruhi besar

kecilnya harga perolehan.

Agar sejalan dengan prinsip akuntansi yang lazim, aset tetap berwujud

dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan meliputi semua pengeluaran

yang diperlukan untuk mendapatkan aset tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain

sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan. Dengan demikian harga

perolehan suatu aset tetap tidak hanya sebatas pada harga belinya saja tapi dengan

seluruh biaya yang digunakan pada saat pengurusan aset tersebut. Tetapi dalam

mencatat harga perolehan aset yang diperoleh dari donasi hadiah dapat dilakukan

penyimpangan dari prinsip harga perolehan tersebut.

Aset tetap berwujud mempunyai sifat khusus yaitu dapat dimanfaatkan

dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (lebih dari satu periode akuntansi).

Semua aset tetap berwujud kecuali tanah yanag dipergunakan dalam jangka

panjang, lambat laun akan aus atau nilai manfaatnya semakin berkurang, sampai

pada akhirnya aset tetap tersebut tidak dapat dipergunakan lagi atau habis masa

ekonomisnya.

Aset tetap merupakan salah satu dari beberapa syarat yang dapat

mendukung keberhasilan usaha dari perusahaan. Dengan aset tetap yang memadai

maka kelancaran usaha dan aktivitas operasional dari suatu perusahaan dapat

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

3

berjalan dengan baik. Sebaliknya, tanpa aset tetap yang memadai maka aktivitas

perusahaan akan terganggu sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan tersebut. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa aset tetap

merupakan harta milik perusahaan yang material dan diperoleh bukan dengan

tujuan diperjualbelikan melainkan digunakan untuk kegiatan operasional

perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode.

Mempertahankan dan mengembangkan perusahaan tidaklah mudah.

Banyak faktor penting yang harus diperhatikan untuk menjalankan perusahaan

dengan baik, antara lain faktor organisasi, personalia, dan lain-lain. Kelangsungan

hidup dan keberhasilan perusahaan akan ditentukan oleh kecepatan reaksi dan

ketepatan strategi yang diambil oleh para pimpinan perusahaan serta dukungan

dari segenap anggota organisasi.

Pertumbuhan atau perkembangan suatu perusahaan sering kali

berhubungan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan,

diantaranya pemberi kredit. Dengan demikian dengan semakin berkembangnya

perusahaan peranan akuntansi menjadi semakin penting.

Akuntansi adalah suatu sarana yang menjembatani antar pihak pimpinan

dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan, melalui proses

akuntansi akan dihasilkan laporan keuangan yang akan dipakai untuk

mengkomunikasikan dana keuangan atau aktivitas perusahaan tersebut. Selain itu

akuntansi juga berfungsi sebagai suatu alat untuk mengawasi dan mengamankan

harta kekayaan perusahaan.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

4

Dalam suatu perusahaan, selalu terdapat aset tetap untuk menjalankan

operasinya. Aset tetap berwujud mempunyai kedudukan yang penting dalam

perusahaan karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam

dalam jangka waktu yang lama. Karena hal tersebut diatas maka aset tetap harus

mendapat perhatian yang memadai dari pimpinan serta segala perlakuan akuntansi

terhadap aset tetap harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

yang merupakan dasar/konsep yang menjadi pedoman dalam menilai, mencatat

dan menyajikan harta kewajiban serta modal perusahaan dari neraca serta

menentukan biaya dan pendapatan pada laba rugi perusahaan.

Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari akuntansi yang berisikan

informasi keuangan kuantitatif dengan keterangan-keterangan lain baik mengenai

posisi keuangan perusahaan pada suatu saat, hasil usaha selama satu periode

tertentu maupun perubahan-perubahan dalam posisi keuangan perusahaan dimana

penyajiannya harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang

lazim dan diterima umum. Perusahaan pada umumnya telah menginvestasikan

sebagian kekayaannya pada aset tetap sebagai penggerak kegiatan operasional

perusahaan. Semua ini sesuai dengan tujuan perusahaan akan memperoleh

keuntungan dari hasil produksinya yang ditunjang oleh aset tetap yang

dimilikinya.

Perlakuan akuntansi terhadap aset tetap berwujud yang kurang tepat atau

tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan akan membawa

pengaruh dalam penyajian laporan keuangan. Maksudnya aset tetap berwujud

yang dinilai atau dicatat terlalu besar akan berpengaruh terhadap nilai

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

5

depresiasinya, yang mana nilai depresiasi akan terlalu besar, sehingga laba

menjadi terlalu kecil. Begitu pula sebaliknya jika aset tetap tersebut dinilai atau

dicatat terlalu kecil, maka depresiasi yang dilakukan akan terlalu kecil pula,

sehingga laba akan menjadi terlalu besar. Hal seperti inilah yang akan membawa

pengaruh dalam penyajian laporan keuangan.

Perusahaan pada umumnya tidak mengakui keharusan dalam menurunkan

nilai aset tetap yang dipakai dalam perusahaan, dengan cara mengadakan

depresiasi terhadap aset tetap itu sendiri. Pengeluaran aset tetap dalam jumlah

yang tidak material dibebankan sebagai biaya, tetapi apabila nilai pengeluarannya

material harus dikapitalisasi ke aset tetap atau menambah nilai aset tetap. Namun

seringkali di Perusahaan pengeluaran yang berhubungan dengan aset tetap ini

dicatat sebagai biaya pemeliharaan dan dibebankan sebagai biaya operasional

pada perhitungan laba rugi pada saat terjadinya pengeluaran tanpa memandang

nilai material yang dikeluarkan. Sehingga laporan yang disajikan oleh perusahaan

tidak wajar karena tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Pengeluaran mengenai penggunaan aset tetap perusahaan yang ditampung dalam

rekening ” Biaya Pemeliharaan” tanpa memandang sifat dan pengaruhnya pada

aset tetap yang bersangkutan.

Aset tetap berwujud adalah salah satu bagian utama dari kekayaan

perusahaan yang berjumlah besar dan mengalami depresiasi dalam satu periode

akuntansi (accounting period). Aset tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara

seperti membeli secara tunai, membeli secara kredit atau angsuran, pertukaran,

penerbitan surat berharga, dibangun sendiri, sewa guna usaha atau leasing dan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

6

donasi. Cara perolehan aset tetap yang digunakan di dalam perusahaan, baik yang

masih baru dipakai maupun yang lama memerlukan biaya perawatan dan

pemeliharaan agar manfaat aset tetap tersebut sesuai dengan perencanaan. Oleh

sebab itu harus diadakan depresiasi aset tetap sesuai dengan umur dan masa

manfaatnya. Beban depresiasi adalah pembebanan yang dilakukan perusahaan

dalam suatu periode akuntansi. Perusahaan dapat menggunakan metode-metode

depresiasi berdasarkan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku

secara umum dan digunakan secara konsisten sehingga laporan keuangan yang

disajikan adalah wajar. Perusahaan tersebut memiliki berbagai jenis aset tetap.

Berdasarkan latar belakang di atas, akhimya peneliti mengambil judul dan

penelitian ini yaitu yang berjudul “Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap

Berwujud terhadap Penyajian Laporan Keuangan pada PT. Inna Simpang

Surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah perlakuan akuntansi aset tetap berwujud terhadap penyajian

laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menguji dan menganalisis perlakuan akuntansi aset tetap berwujud

terhadap penyajian laporan keuangan yang dilakukan pada PT. Inna Simpang

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

7

Surabaya apakah telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku

umum.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak

yang berkepentingan, diantaranya:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

dan bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan di dalam kegiatan

operasional selanjutnya.

2. Bagi Universitas Wijaya Putra

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi ilmiah dan bahan pembanding

bagi mahasiswa yang ingin melakukan pengembangan penelitian dengan tema

yang sama dan di masa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini dapat memberikan kesempatan bagi peneliti untuk

menambah atau memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam bidang yang

sesuai serta mengembangkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.

4. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan dan

masukan-masukan sehingga lebih dapat memahami tentang perlakuan

akuntansi aset tetap.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

8

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010 : 5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri

dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca

menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi

memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang

terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan

sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas

perusahaan.

Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan

adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas”.

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah

organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan

informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

9

2.1.1.1 Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 Paragraf 49 (Revisi 2009), “laporan keuangan yang

lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini:

a. neraca,

b. laporan laba rugi,

c. laporan perubahan ekuitas,

d. laporan arus kas,

e. catatan atas laporan keuangan.”

a. Neraca

Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan posisi

keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukkan

keadaan keuangan pada tanggal tertentu biasanya pada saat tutup buku. Neraca

minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1 Paragraf 49, Revisi 2009):

1) aktiva berwujud,

2) aktiva tidak berwujud,

3) aktiva keuangan,

4) investasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas,

5) persediaan,

6) piutang usaha dan piutang lainnya,

7) kas dan setara kas,

8) hutang usaha dan hutang lainnya,

9) kewajiban yang diestimasi,

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

10

10) kewajiban berbunga jangka panjang,

11) hak minoritas,

12) modal saham dan pos ekuitas lainnya.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai

penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode

tertentu (Munawir, 2000: 26). Tujuan pokok laporan laba rugi adalah melaporkan

kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi

perusahan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja

keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi

minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1 Paragraf 56, Revisi 2009) :

1) Pendapatan, penambahan jumlah aset sebagai hasil operasi perusahaan secara

bruto, pendapatan diperoleh karena adanya penyerahan/penjualan barang/jasa atau

aset lainnya dalam satu periode

2) Laba rugi usaha, bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang

dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur

pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi

bersih.

3) Beban pinjaman, uang perusahaan yang digunakan untuk membayar atas

pinjaman.

4) Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan

menggunakan metode ekuitas,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

11

5) Beban pajak,

6) Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan,

7) Pos luar biasa,

8) Hak minoritas,

9) Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan

aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus

menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan

keuangan, yang menunjukan (PSAK No.1 Paragraf 66, Revisi 2009) :

1) Laba rugi bersih periode yang bersangkutan,

2) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya

yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas,

3) pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap

kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait,

4) transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,

5) saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahan,

6) rekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan

cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah

setiap perubahan.

Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari

transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen,

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

12

menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan

perusahaan selama periode yang bersangkutan.

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para

pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur

keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk

mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan

perubahan keadaan dan peluang (PSAK No. 2, 2009). Informasi arus kas berguna

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan

membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari

berbagai perusahaan.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos

dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan

informasi yang terdapat catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan

keuangan mengungkapkan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :

1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting,

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

13

2) Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan

perubahan ekuitas,

3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian secar wajar

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan utama laporan keuangan menurut Fahmi (2011 : 28), adalah

memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur

laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan

dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak

manajemen perusahaan.

Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan

keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan juga

menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber

daya yang dipercayakan kepada mereka.

2.1.1.3 Pengguna Laporan Keuangan

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009),

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

14

dinyatakan bahwa pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan

investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha

lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat.

Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan

informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1. Investor

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan

risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah

harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk membayar deviden.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik

dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja,

3. Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat

dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

15

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan

dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang

atau tergantung pada perusahaan

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan

dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk

mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak sebagai dasar untuk

menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.1.2 Pengertian Akuntansi

Suwardjono (2013 : 4), mengatakan kata akuntansi berasal dari kata

bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau

mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi sebenarnya diserap dari kata

accountancy yang berart hal-hal yang bersangkutan dengan accountant (akuntan)

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

16

atau bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

menjalankan profesinya. Akuntansi adalah seni pencatatan, pengolongan dan

peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang

berdaya guna dan dalam bentuk satuan uangdan penginterpretasian hasil proses

tersebut. Pengertian seni dalam definisi tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan

bahwa akuntansi bukan merupakan ilmu pengetahuan eksata atau sains karena

dalam proses penalaran dan perancangan akuntansi banyak terlibat unsure

pertimbangan (judgment). Seni dalam definisi diatas lebih mempunyai konotasi

sebagai kerajinan dan keterampilan atau pengetahuan terapan yang isi dan

strukturnya disesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan.

Ismail (2010 : 2), mengatakan akuntansi adalah seni dalam mencatat,

menggolongkan dan mengikhtisarkan semua transaksi-transaksi yang terkait

dengan keuangan yang telah terjadi dengan suatu cara yang bermakna dan dalam

satuan uang.

Trisnawati (2010 : 3), mengatakan akuntansi adalah sistem yang

menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Anastasia (2010 : 14), mengatakan akuntansi adalah proses

mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-

peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut. Pada dasarnya fokus

utama dari akuntansi adalah transaksi bisnis.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

17

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

akuntansi menghasilkan informasi keuangan secara kuantitatif dan relevan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (pemakai informasi tersebut) dalam

pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, baik dalam mengukur keberhasilan

operasi perusahaan, maupun membuat rencana di masa yang akan datang.

2.1.3 Pengertian Aset Tetap Berwujud

Jusup (2011 : 133), mengatakan aset tetap adalah sumber daya yang

memiliki empat karakteristik yaitu: (1) berujud atau memiliki ujud (bentuk atau

ukuran tertentu), (2) digunakan dalam operasi perusahaan, (3) mempunyai masa

manfaat jangka panjang, dan (4) tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan.

Firdaus (2010 : 177), mengatakan aset tetap adalah aset yang diperoleh

untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari

satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal

perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material.

Kasmir (2012 : 39), mengatakan aset tetap adalah harta atau kekayaan

perusahaan yang digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu tahun.

Hery (2011 : 2), mengatakan aset tetap adalah aktiva yang secara fisik

dapat dilihat keberadaannya dan sifatnya relatif permanen serta memiliki masa

kegunaan yang panjang.

Ferdinan (2012 : 217), mengatakan aset tetap adalah aset yang memiliki

karakteristik sebagai berikut: (1) memiliki wujud fisik, (2) diperoleh untuk

digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual,

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

18

(3) memberikan manfaat ekonomi untuk periode jangka panjang, dan merupakan

subjek depresiasi.

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

aset tetap merupakan aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan

dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aset

semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian yang lama atau relatif permanen,

dan diharapkan dapat memberi manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun

seperti tanah, bangunan, mesin dan peralatan. Manfaat yang diberikan aset tetap

umumnya semakin lama semakin menurun keculi tanah.

2.1.3.1 Jenis Aset Tetap Berwujud

Aset tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan bisa berupa: tanah,

bangunan, mesin dan alat-alat pabrik, mebel dan alat-alat kantor, kendaraan dan

alat-alat kantor dan sebagainya.

Ditinjau dari umurnya aset tetap dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Aset tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas. Termasuk

dalam kelompok aset ini ialah; tanah yang dipakai sebagai tempat

kedudukan bangunan pabrik dan bangunan kantor, tanah untuk pertanian

dan lain-lain yang semacamnya. Terhadap aset tetap yang mempunyai

masa kegunaan yang tidak terbatas tidak dilakukan penyusutan atas harga

perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang di dalam

menjalankan fungsinya selama jangka waktu yang tidak terbatas.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

19

2. Aset tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan dapat diganti

dengan aset sejenis apabila masa kegunaanya telah berakhir. Termasuk

dalam kelompok aset ini antara lain : bangunan, mesin dan alat-alat pabrik,

mebel dan alat-alat kantor, kendaraan dan alat-alat transport dan lain

sebagainya. Karena manfaat yang diberikan di dalam menjalankan

fungsinya semakin berkurang atau terbatas jangka waktunya, maka harga

perolehan aset ini harus disusut selama masa kegunaannya,

3. Aset tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapat

diganti dengan aset sejenis apabila masa kegunaanya telah habis.

Termasuk dalam kelompok ini: misalnya sumber-sumber alam seperti

tambang, hutan dan lain sebagainya atau biasa disebut aset sumber alam.

Sumber alam akan semakin habis melalui kegiatan eksploitasi sumber

tersebut, oleh sebab itu harga perolehan aset sumber alam harus

dialokasikan kepada periode-periode di mana sumber-sumber itu

memberikan hasilnya.

Ditinjau dari mobilitasnya, aset tetap dibedakan menjadi dua golongan ,

yaitu:

1. Aset tetap berwujud bergerak, yaitu aset tetap berwujud yang dapat

dengan mudah berpindah atau dipindahkan. Misalnya kendaraan,

perlengkapan dan sebagainya,

2. Aset tetap berwujud tidak bergerak, misalnya tanah, gedung dan

sebagainya.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

20

Ditinjau dari undang-undang perpajakan, aset tetap dibedakan menjadi

empat golongan, yaitu:

1. Golongan I, yaitu aset tetap selain bangunan yang mempunyai umur

ekonomis sampai 4 tahun, misalnya: peralatan, mebel, kendaraan, dan truk

ringan.

2. Golongan II, yaitu aset tetap selain bangunan yang mempunyai umur

ekonomis diatas 4 tahun, misalnya: mebel dan peralatan yang terbuat dari

logam, truk berat, mobil tangki, dll.

3. Golongan III, yaitu aset tetap selain bangunan yang mempunyai umur

ekonomis antara 8 sampai 20 tahun, misalnya: mesin-mesin yang

menghasilkan peralatan, mesin produksi, dll.

4. Golongan IV, yaitu aset tetap berwujud yang berupa tanah dan bangunan

2.1.4 Depresiasi

Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan, bukan proses

penilaian aset tetap. Pengalokasian harga perolehan diperlukan agar dapat

dilakukan perbandingan yang tepat antara pendapatan dengan biaya. Perubahan

harga aset tetap yang terjadi di pasar, tidak perlu dicatat dalam pembukuan

perusahaan karena aset tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan, bukan untuk di

jual kembali. Oleh karena itu nilai buku aset (harga perolehan dikurangi

akumulasi depresiasi), biasanya sangat berbeda dengan harga pasar aset yang

bersangkutan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

21

Selama masa pemakaian, kemampuan suatu aset untuk menghasilkan

pendapatan dan jasa biasanya semakin menurun baik secara fisik maupun

fungsinya. Penurunan karena faktor fisik terjadi karena pemakaian dan keausan,

sehingga secara fisik aset tetap terlihat menurun. Penurunan dari segi fungsi

adalah karena aset menjadi tidak memadai dan ketinggalan jaman. Suatu aset

dikatakan tidak lagi memadai, jika aset tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan

saat ini dan di masa datang.

Pengakuan atas depresiasi aset tetap tidak berakibat adanya pengumpulan

kas untuk mengganti aset lama dengan aset yang baru. Saldo rekening akumulasi

depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang dibebankan sebagai biaya,

bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.

Hery (2011 : 170), mengatakan pembebanan depresiasi merupakan

pengakuan terjadinya penurunan nilai atas potensi manfaat (jasa) suatu aset.

Pengalokasian beban depresiasi mencakup beberapa periode pendapatan sehingga

banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen untuk menghitung

besarnya beban depresiasi periodik secara tepat. Beban depresiasi periodik secara

tepat dari pemakaian suatu aset, dapat dipertimbangkan dari 3 (tiga) faktor yaitu:

1. Biaya perolehan aset (asset cost), dalam uraian di atas telah kita bahas

berbagai hal yang mempengaruhi penentuan biaya perolehan aset yang harus

didepresiasi. Juga telah dijelaskan bahwa sesuai dengan prinsip akuntansi, asset

tetap dicatat sebesar biaya perolehannya.

Suatu aset mencakup seluruh pengeluaran yang terkait dengan

perolehannya dan persiapannya sampai aset dapat digunakan. Biaya perolehan ini

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

22

yang sifatnya objektif, dikurangi dengan estimasi nilai residu adalah merupakan

dasar harga perolehan aset yang dapat disusutkan. Biaya perolehan dikatakan

obyektif karena sifatnya dapat dijual oleh siapapun dan menghasilkan nilai yang

sama.

2. Nilai residu (residual or salvage value), biasa disebut nilai sisa adalah

taksiran nilai tunai aset pada akhir masa manfaat aset tersebut. Nilai ini bias

didasarkan pada taksiran nilai aset sebagai barang bekas, atau bias juga atas dasar

taksiran bila aset ditukar dengan aset lain di akhir masa manfaat. Seperti halnya

masa manfaat, nilai residu juga merupakan suatu taksiran. Dalam membuat

taksiran, manajemen mempertimbangkan rencana penggunaan aset dan

pengalaman masa lalu dengan aset serupa.

Merupakan estimasi nilai realisasi pada saat aset tidak dipakai lagi.

Dengan kata lain nilai residu ini mencerminkan nilai estimasi dimana aset dapat

dijual kembali ketika aset tetap tersebut dihentikan dari pemakaiannya. Besarnya

estimasi nilai residu sangat tergantung kebijakan manajemen mengenai

penghentian aset dan juga tergantung pada kondisi sektor pasar lainnya.

3. Masa manfaat atau kadang-kadang disebut juga umur aset, adalah

jangka waktu pemakaian aset yang diharapkan oleh perusahaan. Masa manfaat

dapat juga dinyatakan dalam satuan waktu, unit aktivitas (misalnya jam kerja

mesin), atau satuan hasil yang diharapkan dari suatu aset. Masa manfaat adalah

suatu taksiran. Dalam membuat taksiran, manajemen mempertimbangkan

beberapa faktor, seperti rencana penggunaan aset, perkiraan reparasi dan

pemeliharaan, dan kerentanan terhadap ketinggalan jaman. Pengalaman masa lalu

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

23

sangat berguna dalam memutuskan taksiran masa manfaat. Untuk suatu aset yang

sejenis, perusahaan yang satu bias membuat taksiran yang berbeda dibandingkan

perusahaan lainnya.

Dalam menghitung beban depresiasi masa manfaat dapat diartikan sebagai

suatu periode/umur fisik dimana perusahaan dapat memanfaatkan aset tetapnya

dan juga berarti sebagai jumlah unit produksi atau jumlah operasional yang

diharapkan diperoleh dari aset.

2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi

Pembebanan depresiasi merupakan pengakuan terjadinya penurunan nilai

atas potensi manfaat (jasa) suatu aset. Pengalokasian beban depresiasi mencakup

beberapa periode pendapatan sehingga banyak faktor yang harus dipertimbangkan

oleh manajemen untuk menghitung besarnya beban depresiasi periodik secara

tepat.

2.1.4.2 Metode Perhitungan Depresiasi

Depresiasi dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat

dikelompokan sebagai berikut:

1. Metode aktivitas (Activity Method)

Metode aktivitas (activity method), juga disebut pendekatan beban

variabel, mengasumsikan bahwa depresiasi adalah fungsi dari penggunaan atau

produktivitas bukan dari berlalunya waktu. Rumus metode aktivitas adalah:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎) × 𝑗𝑎𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑖𝑛𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑚

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

24

2. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus mempertimbangkan depresiasi sebagai fungsi dari

waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Metode ini telah diguanakan secara luas

dalam prakteknya karena kemudahannya. Prosedur garis lurus secara konseptual

sering kali juga merupakan prosedur yang paling sesuai. rumus metode garis lurus

adalah:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢

𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡

3. Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method)

Metode beban menurun (Decreasing Charge Method), yang seringkali

disebut metode depresiasi dipercepat menyediakan biaya depresiasi yang lebih

tinggi pada tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang.

Secara umum satu dari dua metode beban menurun digunakan yaitu: metode

jumlah angka tahun atau metode saldo menurun.

a. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Year Digits)

Metode jumlah angka tahun menghasilkan beban depresiasi yang menurun

berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan. Setiap

pecahan menggunakan jumlah angka tahun sebagai penyebut (5+4+3+2+1= 15)

dan jumlah tahun estimasi umur yang tersisa pada awal tahun sebagai pembilang.

Dengan metode ini, pembilang menurun tahun demi tahun dan penyebut tetap

konstan (5/15, 4/15, 3/15, 2/15, dan 1/15). Pada akhir masa manfaat aset, saldo

yang tersisa harus sama dengan nilai sisa.

𝑆𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑦𝑒𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑠 = 𝑁 (𝑁 + 1)

2

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

25

N= masa manfaat

b. Metode Saldo Menurun (Declining balance method)

Depresiasi suatu aset tetap dilihat dari anggapan bahwa aset tetap baru

sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan penghasilan, peranan aset

tetap tersebut semakin lama semakin mengecil seiring dengan semakin tuanya aset

tetap tersebut. Nilai sisa atau nilai residu tidak diikutsertakan dalam perhitungan.

Satu-satunya metode depresiasi yang menggunakan nilai buku.

Pembelian melewati tanggal 15 bulan berjalan, depresiasi dihitung pada bulan

berikutnya.

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = {(100%

𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠) 𝑥 2} 𝑥

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢

4. Metode Depresiasi Khusus

Perusahaan tidak memilih salah satu dari metode depresiasi yang lebih

populer karena aset yang terlibat memiliki karakteristik yang unik, atau sifat

industrinya mengharuskan penerapan metode depresiasi khusus.

a. Metode Kelompok Dan Gabungan

Akun aset seringkali disusutkan dengan satu tarif. Terdapat dua metode

depresiasi untuk beberapa akun aset yang digunakan, yaitu metode kelompok dan

metode gabungan. Metode kelompok sering digunakan apabila aset bersangkutan

cukup homogen dan memiliki masa manfaat yang hampir sama. Pendekatan

gabungan digunakan apabila aset bersifat heterogen dan memiliki umur manfaat

yang berbeda.

b. Metode Campuran atau Kombinasi

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

26

Metode depresiasi yang sudah diterangkan diatas, perusahaan bebas

mengembangkan metode depresiasi sendiri yang khusus atau dibuat khusus.

Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum hanya mensyaratkan bahwa

metode itu menghasilkan pengalokasian biaya aset selama umur aset dengan cara

yang sistematis dan rasional.

2.1.5 Pengeluaran Selama Masa Pemakaian Aset Tetap

Selama penggunaan aset tetap kita tidak dapat menghindarkan diri dari

pengeluaran-pengeluaran untuk aset tetap itu, seperti pengeluaran untuk reparasi

rutin, penambahan atau perbaikan. Pengeluaran-pengeluaran tersebut perlu

diketahui dan dianalisis kerena kemungkinan pengaruhnya terhadap harga pokok

akhirnya akan mempengaruhi depresiasi.

Reparasi rutin adalah pengeluaran untuk mempertahankan agar aset tetap

beroperasi dengan efisien dan dapat mencapai masa pemakaian yang diharapkan.

Biaya reparasi rutin umumnya tidak besar jumlahnya, tetapi terjadi berulang-ulang

selama masa pemakaian aset.

Penambahan dan perbaikan adalah pengeluaran yang meningkatkan efisiensi

operasi, kapasitas produksi, atau masa pemakaian aset. Pengeluaran semacam ini

biasanya cukup besar jumlahnya dan relatif jarang terjadi selama masa pemakaian

aset. Suatu penambahan biasanya mengakibatkan bertambah besarnya fasilitas

fisik dan kapasitas produksi. Penambahan dicatat dengan mendebet rekening aset

yang mengalami penambahan akibat pengeluaran tersebut. Sedangkan perbaikan

bisa dilakukan dalam berbagai macam bentuk . Kadang-kadang suatu perbaikan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

27

merupakan penggantian suatu subbagian dari suatu aset produktif dengan unit

yang baru.

2.1.6 Penghentian Pemakaian Aset Tetap

Aset tetap yang tidak lagi memiliki umur ekonomis yang lebih lama dapat

dibuang, dijual atau dapat ditukar dengan aset tetap lainnya. Dalam kasus

pelepasan aset tetap, nilai buku aset harus dihapus. Penghapusan nilai buku dapat

dilakukan dengan cara mendebet akun akumulasi depresiasi sebesar saldonya

pada tanggal pelepasan aset dan mengkreditkan akun aset bersangkutan sebesar

harga perolehannya (Hery, 2013 : 291)

Ketika aset tetap tidak lagi memiliki umur ekonomis yang lebih lama bagi

perusahaan yang tidak memiliki nilai residu atau harga pasar, maka aset

bersangkutan biasanya akan dibuang (Hery, 2013: 291)

Ferdinan (2012 : 234), mengatakan ada beberapa transaksi yang

menghentikan pemakaian aset tetap, yaitu:

a. Penjualan Aset Tetap

Jika penggunaan aset tetap tertentu dihentikan, rekening-rekening yang

bersangkutan dengan aset tetap tersebut harus dihapuskan. Jika penghentian

disebabkan transaksi penjualan, selisih antara harga jual dengan nilai buku aset

tetap yang tersisa harus diakui sebagai laba atau rugi. Jika nilai buku aset lebih

kecil dibandingkan dengan kas/aset lain yang diterima, timbul keuntungan.

Sebaliknya jika nilai buku aset lebih besar dibandingkan dengan kas/aset lain

yang diterima, timbul kerugian.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

28

b. Berakhirnya Masa Manfaat Aset Tetap apabila aset tetap dihentikan

karena berakhirnya masa manfaatnya, semua akun yang berkaitan dengan aset

tetap tersebut harus dihapus. Dalam transaksi ini, saat aset tetap dihentikan masa

pemakaiannya masih memiliki nilai residu, harus diakui sebagai rugi penghentian

aset tetap.

c. Pertukaran Dengan Aset Lain Harga pertukaran aset tetap yang didapat

melalui pertukaran dengan surat berharga diukur dengan jumlah uang yang dapat

direalisasikan apabila surat berharga tersebut dijual. Jika harga pasar surat-surat

berharga tidak dapat ditentukan , harga pasar aset tetap yang diperoleh menjadi

dasar pencatatan aset yang bersangkutan. Jika harga pasar kedua aset tersebut

tidak ada maka aset tetap tersebut harus ditaksir oleh pihak yang independen,

misalnya oleh penilai (appraiser).

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

29

2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Tujuan Metode Hasil

1. Donald 2009 Analisis

Akuntansi Aset

Tetap pada PT.

Agro Makmur

Raya Medan.

Untuk

mengetahui

apakah

perlakuan

akuntansi aset

tetap sesuai

dengan PSAK

No. 16 & 17

(2009).

Metode

deskriptif

Perlakuan akuntansi

terhadap asset tetap telah

memadai sesuai prinsip

akuntansi yang berlaku

umum, walaupun masih

ada hal-hal yang belum

dilaksanakan tetapi

perusahaan berusaha

menyempurnakannya.

2. Nur 2010 Perlakuan

Akuntansi Aset

Tetap dan

Hubungannya

Terhadap

Kewajaran

Penyusutan

Laporan

Keuangan pada

CV. Bayu

Cahaya Abadi

Surabaya.

Untuk

mengetahui

apakah

perlakuan

akuntansi aset

tetap memiliki

pengaruh

terhadap

laporan

keuangan.

Metode

deskriptif

Pencatatan asset tetap dan

pencatatan biaya

pemeliharaan yang tidak

sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku

umum.

3. Budiman. 2012 Analisis

Perlakuan

Akuntansi

Aktiva Tetap

pada PT.

Hasjrat

Multifinance

Manado.

Untuk

mengetahui

apakah

perlakuan

akuntansi

aktiva tetap

sudah memadai

pada PT.

Hasjrat

Multifinance

Manado.

Metode

deskriptif

Perlakuan akuntansi aktiva

tetap pada PT. Hasjrat

Multifinance Manado,

perusahaan menetapkan

harga perolehan untuk

aktiva tetap terkadang

tidak terjadi

penyeragaman untuk

harga perolehan aktiva

tetap, begitu juga

dengan pengukuran

penurunan nilai dan

penghentian aktiva

tetap.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

30

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Pengakuan Harga

Perolehan Aset Tetap

Pengukuran Jumlah

atas Aset Tetap

Metode Penyusutan yang

digunakan:

1. Metode Garis Lurus

2. Metode Saldo Menurun

Pengeluaran yang

berhubungan dengan Aset

Tetap

Penghentian Aset Tetap

Pelaporan dan

Pengungkapan Aset

Tetap

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Pada umumnya penelitian

deskriptif merupakan penelitian non hipotesis, sehingga langkah penelitiannya

tidak perlu merumuskan hipotesis.

3.2 Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Inna Simpang Surabaya.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional menunjukkan gejala-gejala atau hal-hal khusus atau

indikator dan variabel dan bagaimana kita mengukur variabel.

a. Aset tetap berwujud

Aset tetap berwujud adalah sumber daya yang memiliki empat

karakteristik yaitu: (1) berujud atau memiliki ujud (bentuk atau ukuran tertentu),

(2) digunakan dalam operasi perusahaan, (3) mempunyai masa manfaat jangka

panjang, dan (4) tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan.

b. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan terdiri dari:

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

32

a. neraca,

b. laporan laba rugi,

c. laporan arus kas,

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data merupakan keterangan atau sumber informasi mengenai objek yang

akan diteliti dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Jenis dan sumber

data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Jenis Data

Jenis data dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu data kualitatif yang terdiri

dari data nominal dan data ordinal, dan data kuantitatif terdiri dari data interval

dan data ratio.

Maka jenis data yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini

adalah jenis data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang

berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka. Data

kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya

wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,atau observasi yang telah

dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) dengan PT. Inna Simpang

Surabaya sebagai objek penelitian.

2. Sumber Data

Untuk sumber data menunjukkan data diperoleh sesuai dengan jenis

datanya, maka data penelitian ini adalah

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

33

a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai

data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan

data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik

yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara

lain observasi dan wawancara.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti data-data dokumen

perusahaan berupa laporan keuangan dan data-data lain dari milik

perusahaan. Data laporan keuangan pada tahun 2009 sampai dengan tahun

2013, yaitu:

1. Laporan laba rugi tahun 2009 – 2013

2. Laporan arus kas tahun 2009 – 2013

3. Laporan neraca tahun 2009 – 2013

4. Laporan aset tetap tahun 2009 - 2013

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Survei Pendahuluan

Kegiatan awal yang peneliti lakukan untuk meneliti permasalahan yang

sedang dihadapi oleh perusahaan. Dalam hal ini peneliti memilih PT. Inna

Simpang Surabaya sebagai objek penelitian. Permasalahan yang dihadapi oleh

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

34

perusahaan kemudian diangkat sebagai judul penelitian dengan menentukan

batasan atau rumusan masalah agar penelitian menjadi lebih fokus.

2. Survei Lapangan

Suatu metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan

secara langsung ke tempat objek yang diteliti dengan cara :

a. Teknik Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku, jurnal,

internet dan dengan melakukan penelitian terhadap dokumen-dokumen dan

laporan-laporan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.

b. Teknik Wawancara

Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan staf bagian

keuangan untuk mendapatkan penjelasan mengenai cara perolehan aset tetap,

metode penyusutan aset tetap dan cara pencatatannya pada laporan keuangan

seperti laporan laba rugi dan neraca.

3.6 Teknik Analisis Data

Penerapan sistem dengan menggunakan tahap penelitian yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, adalah sebagai berikut :

1 Pengakuan aset tetap dengan cara membandingkan pengakuan aset tetap yang

diterapkan oleh PT. Inna Simpang Surabaya dengan standar akuntansi yang

berlaku umum.

2 Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset tetap, apakah sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku umum.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

35

3 Aset tetap selama pemilikan yang terdiri dari 2 (dua) yaitu sebagai berikut.

a. Ada 2 metode yang digunakan yaitu,

1. Straight Line Method atau Metode garis lurus

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 – 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢

𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡

2. Declining Balance Method atau Metode saldo menurun

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = {(100%

𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠) 𝑥 2} 𝑥

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢

b. Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan aset tetap yang terdiri

dari pengeluaran modal (capital expenditure) dan pengeluaran pendapatan

(revenue expenditure).

4 Penghentian aset tetap yang diterapkan oleh perusahaan, apakah sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku umum.

5 Pelaporan dan Pengungkapan Aset Tetap pada PT. Inna Simpang Surabaya.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

36

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Penyajian Data

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Hotel

Hotel Inna Simpang Surabaya terletak di jalan Gubernur Suryo No.

1 – 3 Surabaya 60271 yang semula berbentuk bangunan berupa cottage

atau bungalow dan tidak bertingkat. Hotel ini di bangun sekitar tahun

1920 oleh Koninklijka Vacketvart (Maskapai Pelayaran Belanda)

yang merupakan bangunan hotel cukup tua saat ini.

Sekitar tahun 1956, Hotel Inna Simpang masih dikelola oleh

Belanda. Akan tetapi pada tanggal 15 Mei 1956 Pemerintah Indonesia

telah membeli Hotel Inna Simpang dari Nederlanche Hendels Bank

(HNB) dan pengelolanya diserahkan pada PT. Natour (Persero). PT.

Natour itu sendiri (National Hotel and Tourism Cooperation Limited)

didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 19

September 1953 dan berkantor pusat di Menteng Raya No. 7B, Jakarta.

PT. Natour ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak di bidang perhotelan atau pariwisata di jajaran Departemen

Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.

Guna memenuhi tuntutan dan perkembangan dalam dunia usaha

perhotelan, maka pada tahun 1978 Hotel Inna Simpang dibongkar

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

37

secara total untuk dibangun kembali gedung bertingkat (High Rising

Building) dengan tujuan lantai yang disesuaikan dengan

perkembangan zaman, dengan arsitektur modern yang bergaya

tradisional Jawa Timur dengan kapasitas 128 buah.

Pada tanggal 2 Agustus 1978, diletakkan batu pertama bahwa

sebagai tanda dimulainya pembangunan Hotel Inna Simpang yang

baru. Melalui beberapa hambatan dan rintangan yang dapat diatasi

dengan penuh ketabahan dan keuletan khususnya dalam penyediaan

dan pengusahaan dana, maka 2 tahun kemudian yakni tahun 1980

selesailah sudah seluruh bangunan yang direncanakan.

Bersama dengan pembangunan gedung hotel tersebut, maka

penerimaan karyawan dan karyawati mulai dilakukan sesuai prosedur

yang telah ditetapkan oleh DEPNAKER. Para calon karyawan dan

karyawati diberikan pendidikan crash programmer yang dilatih oleh

instruktur/pelatih pakar perhotelan. Untuk melengkapi dan

memberikan ketrampilan para calon karyawan diberikan kesempatan

On The Job Training di hotel yang bertaraf Internasional yang ada di

Surabaya seperti Hotel Elmi, Hotel Garden, Hotel Mirama, dan Hotel

Majapahit dengan tujuan untuk membekali calon karyawan agar

memiliki ketrampilan yang dapat menunjang jalannya operasional

hotel.

Pada tanggal 2 Agustus 1980, Hotel Inna Simpang melakukan uji

coba operation atau soft opening dengan tujuan untuk

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

38

memperkenalkan keberadaan hotel ini serta untuk melatih karyawan

demi kelancaran operasi hotel secara menyeluruh. Sedangkan grand

opening Hotel Inna Simpang dilakukan pada tanggal 24 Desember

1980, yang diresmikan oleh Direktur Jendral Pariwisata yaitu Bapak

Achmad Tirtosudiro.

Ciri khas dari Hotel Inna Simpang dilihat dari segi arsitekturnya,

dimana nampak banyak menggunakan gaya khas Jawa Timuran yang

nampak dari bangunan “Joglo” yang terletak di depan pintu utama

(Main Entrence) dan juga interior dalam ruangan Airlangga Room,

Majapahit Room serta dekorasi Madura Bar berupa karapan sapi dan

perahu layar rakyat Madura. Kapasitas kamar yang dimiliki adalah 128

buah, yang terdiri dari 2 room house use dan 120 room Available

untuk tamu jenis 4 suite dan 116 standart room. Dalam operasional

Hotel Inna Simpang mendapatkan klasifikasi hotel berbintang 4

dengan penghunian tamu businessman, government official, wisnu dan

wisman. Tamu wisatawan Nusantara (wisnu) sekitar 80% dan

wisatawan mancanegara (wisman) 20% (Amerika, Eropa, Asia,

Australia, Malaysia, dll).

Tahun 1998 – 1999 Hotel Inna Simpang mengalami renovasi

kamar guna meningkatkan produk serta memberikan kepuasan kepada

tamu. Kamar yang ditingkatkan adalah 4 suite room, 22 duluxe room,

22 moderat room, 22 superior room, 50 standart room. Untuk

peningkatan fasilitas kamar terus dilakukan juga mutu produk

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

39

makanan, minuman, dan fasilitas lain beserta pelayanannya. Setiap

kamar dilengkapi dengan AC, kamar mandi air panas dan air dingin,

channeled music, radio, IDD telex, refrigerator, foreign TV program,

video disk system, supaya tamu merasa puas.

Hotel simpang merupakan chain hotel yang dikelola oleh PT.

Natour (Persero) dengan jumlah kamar sekitar 1.067 yang terdiri dari:

1. Inna Grand Bali Sanur dua, Bali

2. Inna Kuta Bali Nusa dua, Bali

3. Inna Kuta Beach Kuta, Bali

4. Inna Sidhu Beach Sanur, Denpasar

5. Inna Bali Denpasar, Bali

6. Inna Simpang Surabaya, East Java

7. Inna Tretes Pasuruan, East Java

8. Inna Garuda Yogyakarta, D.I.Y

9. Inna Samudra Beach Pelabuhan Ratu, West Java

10. Inna Darma Bali Medan, North Sumatra

11. Inna Prapat Lake Toba Prapat North Sumatra

12. Inna Muara Padang, West Sumatra

PT. Natour juga pernah diberi kepercayaan untuk mengelola hotel-

hotel Merdeka group yang berada di Lumajang, Kediri, Madiun, Solo,

Yogyakarta, Wonosobo dan Bandung pada tahun 1978 dengan

koordinator yang di tunjuk Bapak Soepadi Wisnukartiko. Di samping

itu, juga pernah mengelola Restaurant Borobudur di TNWC

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

40

Borobudur yang dikelola lewat Natour Ganda sampai tanggal 1 Januari

1992.

Berdasarkan SK Menkeu no. 975/KMK/IV/1/1993, tanggal 23

Desember 1993 Dewan Komisaris dan Direksi PT HII diangkat

sebagai Dewan Komisaris dan Direksi PT. Natour.

Nama hotel-hotel yang bergabung antara PT. Natour dan PT. HII

yang telah berubah namanya menjadi Inna sebagai berikut:

1. Inna Grand Bali Beach Sanur dua, Bali

2. Inna Putri Bali Nusa dua, Bali

3. Inna Kuta Beach Kuta, Bali

4. Inna Sidhu Beach Sanur, Denpasar

5. Inna Bali Denpasar, Bali

6. Inna Simpang Surabaya, East Java

7. Inna Tretes Pasuruan, East Java

8. Inna Garuda Yogyakarta, D.I.Y

9. Inna Samudra Beach Pelabuhan Ratu, West Java

10. Inna Darma Bali Medan, North Sumatra

11. Inna Prapat Lake Toba Prapat North Sumatra

12. Inna Muara Padang, West Sumatra

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

41

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di dalam suatu perusahaan sangat diperlukan

karena akan memperlancar dan mempermudah proses atau jalannya

pelaksanaan dan kegiatan masing-masing personel atau bagian-bagian yang

ada. Struktur organisasi ini merupakan kerangka yang di dalamnya terterap

yang berhubungan dengan tugas, wewenang dan juga tugas dan masing-

masing personel tersebut, sehingga dapat menunjukkan suatu hubungan yang

baik antara personel yang satu dengan personel lainnya dalam hal untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Adapun bentuk struktur organisasi pada PT. Inna Simpang Surabaya

yaitu berupa struktur organisasi garis lurus (line), di mana satuan wewenang

berasal dan puncak pimpinan. Maka struktur organisasi PT. Inna Simpang

Surabaya adalah sebagai berikut:

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

42

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

PT. Inna Simpang Surabaya

Sumber : Data Intern Perusahaan PT. Inna Simpang Surabaya

Berikut adalah tugas, wewenang dan tanggung jawab dan masing-masing

bagian pada struktur organisasi PT. Inna Simpang Surabaya.

1. GENERAL MANAGER :

a. Bertanggung jawab terhadap operasional

b. Membuat Perencanaan.

c. Menciptakan budaya.

d. Menjalin komunikasi dengan perusahaan lain.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

43

e. Membuat keputusan.

2. Executive Secretary :

a. Membuat agenda kegiatan GM.

b. Menyimpulkan hasil rapat.

c. Membuat laporan hasil kegiatan.

d. Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Manager dan

selanjutnya meneruskan kepada Manager.

e. Executive secretary, bertanggungjawab kepada General Manager.

f. Menyampaikan laporan yang dibuat oleh para Manager.

g. Mengambil alih tugas General Manager apabila sewaktu-waktu

General Manager berhalangan.

3. Resident Manager :

a. Mengepalai semua manager lini pertama.

b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan manager

lini pertama.

c. Menentukan target yang harus dicapai oleh setiap departemen.

4. Marketing Manager :

a. Membuat strategi pemasaran dan penjualan.

b. Bertanggung jawab atas publikasi atau periklanan hotel.

c. Memperkenalkan hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kotrak

kerjasama kepada calon pengguna jasa hotel.

d. Memastikan penjualan kamar memenuhi target.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

44

e. Juga bertanggungjawab dalam mempertahankan hubungan dengan

para pelanggan.

5. Chief Enginering :

a. Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga peralatan dan

fasilitas hotel.

b. Membuat laporan mengenai perbaikan atau pembaharuan fasilitas

dan peralatan hotel.

6. Manpower Manager :

a. Bertanggung jawab terhadap semua administrasi karyawan.

b. Melakukan perekrutan karyawan.

c. Membuat program pengembangan ketrampilan karyawan.

7. Duty Manager

a. Membantu tugas Front Office Manager dalam melakukan tugas

operasional di front office.

b. Mendukung kelancaran proses check-in dan check-out di front

office.

c. Menangani kesulitan tamu dan staff di front desk.

d. Mengontrol operasional di seputar front office antara lain lobby,

restoran, bar, lounge koridor dan kamar tamu.

e. Membuat laporan setiap shift tentang temuan dan kejadian selama

jam kerjanya.

f. Menyambut tamu VIP bersama dengan Front Office Manager.

8. Front Office Manager (FO Manager) :

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

45

a. Bertanggung jawab terhadap semua aktifitas di Front Office.

b. Mengoptimalkan dan memaksimalkan occupancy rate hotel.

c. Membuat laporan kamar check in dan check out, dan reservasi.

d. Menjual kamar, tugas ini antara lain menerima pemesanan kamar,

menangani tamu yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan

pendaftaran, dan penentuan kamar.

e. Memberikan informasi tentang pelayanan hotel.

f. Mengkoordinir pelayanan tamu, antara lain sebagai penghubung

antara bagian-bagian di hotel menangani berbagai masalah dan

keluhan tamu.

g. Menyusun laporan status kamar dan mengkoordinasikan penjualan

kamar dengan bagian house keeping.

h. Menyelenggarakan pembayaran tamu.

i. Menyusun riwayat kunjungan tamu antara lain melakukan

pencatatan data-data individu untuk kunjungan akan datang, dan

menyelenggarakan arsip kartu riwayat kunjungan tamu.

j. Menangani telephone switch board, telex, dan telegram.

k. Menangani barang-barang bawaan tamu.

9. Food and Beverage Manager (F&B Manager) :

a. Bertanggung jawab atas pengelolaan makanan dan minuman.

b. Membuat laporan pemakaian bahan baku / F&B cost.

c. Menciptakan menu baru yang inovative.

10. Accounting Manager :

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

46

a. Bertanggung jawab atas semua pendataan atau pengadministrasian

transaksi dan keuangan.

b. Membuat laporan transaksi dan keuangan hotel.

c. Mengawasi dan menjaga semua kegiatan transaksi.

11. Chief Security :

a. Bertanggung jawab atas keamanan hotel.

b. Menghalau gangguan keamana dari dalam atau dari luar hotel.

12. Executive House Keeper (Executive HK):

a. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan fasilitas hotel.

b. Membersihkan dan merapikan kamar yang telah digunakan oleh

tamu sesegera mungkin setelah tamu check-out.

c. Melaporkan kepada FO apabila kamar telah siap dijual.

13. Cost Controller

a. Akuntan internal hotel.

b. Bertanggung jawab atas efektivitas pengelolaan administrasi dan

penyajian data keuangan yang disusun setiap hari.

c. Memberi pendapat dan pandangannya dalam hal keuangan hotel.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

47

c. Fasilitas yang dimiliki

Fasilitas PT. Inna Simpang Surabaya

No. Fasilitas Quota

1. Area Parkirdepan -/+ 60 mobil

2. Lobby -/+ 20 seats

3. Taxi Counter

4. Coffe Shop Palapa -/+ 90 seats

5. Banyu Biru Bar -/+ 30 seats

6. Meeting room:

a. Majapahit Room

b. Airlangga Room

c. Kahuripan Room

d. Jenggala Room

-/+ 200 pack

-/+ 100 pack

-/+ 30 pack

-/+ 20 pack

7. Room:

a. Suite Room

b. Superior Room

c. Deluxe Room

d. Moderate Room

e. Standart Room

4 rooms

22 rooms

22 rooms

22 rooms

64 rooms

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

48

d. Data Kepegawaian

Tabel 4.1

Data Pegawai berdasarkan usia

UNIT INNA SIMPANG

Uraian Jumlah %

A. Usia (Tahun)

1. 18 – 39 18 18,2

2. 40 – 50 44 44,4

3. 51 - 55 37 37,4

Total 99 100

Tabel 4.2

Data Pegawai berdasarkan Pendidikan

UNIT INNA SIMPANG

Uraian Jumlah %

B. Pendidikan

1. SLTP 3 3

2. SLTA 68 68,7

3. D1, D2, D3 14 14,2

4. S1 13 13,1

5. S2, S3 1 1

Total 99 100

Tabel 4.3

Data Pegawai berdasarkan Keahlian

UNIT INNA SIMPANG

Uraian Jumlah %

C. Pendidikan Keahlian

1. Perhotelan 15 15,1

2. Tehnik 17 17,2

3. Non Tehnik 67 67,7

Total 99 100

Tabel 4.4

Data Pegawai berdasarkan Status Pegawai

UNIT INNA SIMPANG

Uraian Jumlah %

D. Status Pegawai

1. Pegawai Tetap 79 79,8

2. Pegawai Kontrak 20 20,2

Total 99 100

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

49

Tabel 4.5

Data Pegawai berdasarkan Jabatan

UNIT INNA SIMPANG

Uraian Jumlah %

E. Tingkat Jabatan

1. Senior Manager 1 1

2. Manager 5 5

3. Jr. Manager 12 12,1

4. Officer 29 29,4

5. Supervisor 32 32,3

6. Basic 20 20,2

Total 99 100

Tabel 4.6

Data Pegawai berdasarkan Status

UNIT INNA SIMPANG

Uraian Jumlah %

F. Status

1. BelumKawin 19 19,2

2. Kawin 80 80,8

Total 99 100

Tabel 4.7

Data Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin

UNIT INNA SIMPANG

Uraian Jumlah %

G. Jenis Kelamin

1. Laki-laki 77 77,8

2. Wanita 22 22,2

Total 99 100

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

50

4.2 Analisis Data

4.2.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan hasil dari pertanggung

jawaban keuangan selama perusahan itu melakukan kegiatan segala

aktivitas-aktivitasnya. Laporan keuangan ini dipersiapkan atau dibuat

maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara

periodic yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan.

Berikut data-data laporan keuangan tahun 2009 sampai dengan

tahun 2013 pada PT. Inna Simpang Surabaya:

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

51

Tabel 4.8

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

NERACA

PER 31 DESEMBER 2009

ASET

ASET LANCAR

- Kas dan Setara Kas 455.175.423

- Piutang Usaha 1.865.337.850

(Bersih setelah dikurangi penyisihan piutang)

- Persediaan 207.740.012

- Biaya Dibayar Dimuka 38.146.060

Uang Muka 10.000.000

TOTAL ASET LANCAR 2.576.399.345

ASET TIDAK LANCAR

- Aset Tetap 13.663.951.754

(Bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan )

- Peralatan dan Perlengkapan Operasi 1.074.023.999

Aset Tidak Berwujud 496.367.436

(Bersih setelah dikurangi akumulasi amortisasi )

- Aset Lain-lain 874..258.889

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 16.108.602.078

JUMLAH A S E T 18.685.001.423

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

- Hutang Usaha 900.764.484

- Hutang Pajak 307.049.021

- Beban Yang Masih Harus Dibayar 464.226.795

Hutang Kontraktor 200.000.000

- Hutang Lain-lain 1.782.092.662

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 3.654.132.962

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

- Hutang Kontraktor - Jangka Panjang

- Pendapatan Ditangguhkan

- Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 3.617.082

TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 3.617.082

- Hutang Piutang Afiliasi 14.617.494.743

EKUITAS

- Saldo Laba (Rugi) 409.756.636

TOTAL EKUITAS : 409.756.636

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 18.685.001.423

Sumber Data: Diolah

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

52

Tabel 4.9

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

NERACA

PER 31 DESEMBER 2010

ASET

ASET LANCAR

- Kas dan Setara Kas 2.137.484.272

- Piutang Usaha 1.134.336.787

(Bersih setelah dikurangi penyisihan piutang)

Piutang lain-lain 11.839.154

- Persediaan 268.598.388

- Biaya Dibayar Dimuka 315.437.900

- Uang Muka 163.898.97

TOTAL ASET LANCAR 4.031.595.498

ASET TIDAK LANCAR

- Aset Tetap 3.652.283.043

(Bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan )

- Peralatan dan Perlengkapan Operasi 714.624.412

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 4.366.907.455

JUMLAH A S E T 8.398.502.953

KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR

- Hutang Usaha 303.907.568

- Hutang Pajak 619.729.229

- Beban Yang Masih Harus Dibayar 493.798.218

Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan

Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun :

- Hutang Lain-lain 699.623.961

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 2.117.058.976

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

- Hutang Kontraktor - Jangka Panjang 751.689.506

- Pendapatan Ditangguhkan 737.132.000

- Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 11.439.275

TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 1.500.260.781

- Hutang Piutang Afiliasi 4.868.786.680

EKUITAS

- Saldo Laba (Rugi) (87.603.484)

TOTAL EKUITAS : (87.603.484)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.398.502.953

Sumber Data: Diolah

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

53

Tabel 4.10

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

NERACA

PER 31 DESEMBER 2011

ASET

ASET LANCAR

- Kas dan Setara Kas 1.501.082.590

- Piutang Usaha 197.112.406

(Bersih setelah dikurangi penyisihan piutang)

Piutang Lain-lain 25.581.316

- Persediaan 318.729.381

- Biaya Dibayar Dimuka 206.689.421

- Uang Muka 200.026.316

TOTAL ASET LANCAR 2.449.221.430

ASET TIDAK LANCAR

- Aset Tetap 3.063.733.378

(Bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan )

- Peralatan dan Perlengkapan Operasi 918.320.602

Aset Lain-lain 215.790.913

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 4.197.644.693

JUMLAH A S E T 6.647.066.323

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

- Hutang Usaha 207.998.202

- Hutang Pajak 1.013.347.338

- Beban Yang Masih Harus Dibayar 385.603.606

Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan

Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun :

- Hutang Lain-lain 93.160.555

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 1.700.109.701

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

- Hutang Kontraktor - Jangka Panjang 643.457.018

- Pendapatan Ditangguhkan 633.915.200

- Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 7.045.286

TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 1.284.417.504

- Hutang Piutang Afiliasi 3.136.638.796

EKUITAS

- Saldo Laba (Rugi) 525.900.322

TOTAL EKUITAS : 525.900.322

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 6.647.066.323

Sumber Data: Diolah

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

54

Tabel 4.11

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

NERACA

PER 31 DESEMBER 2012

ASET

ASET LANCAR

- Kas dan Setara Kas 2.179.018.772

- Piutang Usaha 175.736.066

(Bersih setelah dikurangi penyisihan piutang)

- Piutang Lain-lain 22.800.000

- Persediaan 244.501.908

- Biaya Dibayar Dimuka 117.850.575

Uang Muka 205.939.829

TOTAL ASET LANCAR 2.945.847.150

ASET TIDAK LANCAR

- Aset Tetap 2.434.466.327

(Bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan )

- Peralatan dan Perlengkapan Operasi 1.142.452.005

- Aset Lain-lain 14.510.000

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 3.591.428.332

JUMLAH A S E T 6.537.275.482

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

- Hutang Usaha 127.783.385

- Hutang Pajak 1.021.334.633

- Beban Yang Masih Harus Dibayar 199.103.367

Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan

Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun :

- Hutang Lain-lain 209.788.003

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 1.558.009.388

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

- Hutang Kontraktor - Jangka Panjang 606.251.582

- Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 787.383.450

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 6.050.469

TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 1.399.685.501

- Hutang Piutang Afiliasi 3.226.043.591

EKUITAS

- Saldo Laba (Rugi) 353.537.002

TOTAL EKUITAS : 353.537.002

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 6.537.275.482

Sumber Data: Diolah

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

55

Tabel 4.12

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

NERACA

PER 31 DESEMBER 2013

ASET

ASET LANCAR

- Kas dan Setara Kas 3.681.214.246

- Piutang Usaha 125.781.552

(Bersih setelah dikurangi penyisihan piutang)

- Persediaan 204.575.106

- Biaya Dibayar Dimuka 13.889.294

- Uang Muka 236.067.438

TOTAL ASET LANCAR 4.261.527.636

ASET TIDAK LANCAR

- Aset Tetap 2.031.302.021

(Bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan )

- Peralatan dan Perlengkapan Operasi 1.209.243.655

- Aset Tidak Berwujud 584.095.514

(Bersih setelah dikurangi akumulasi amortisasi )

- Aset Lain-lain 407.197.083

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 4.231.838.273

JUMLAH A S E T 8.493.365.909

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

- Hutang Usaha 188.234.199

- Hutang Pajak 1.235.126.036

- Beban Yang Masih Harus Dibayar 256.170.218

Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun :

- Hutang Lain-lain 1.326.312.631

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 3.005.843.084

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang Kontraktor Jangka Panjang 437.065.094

Pendapatan Ditangguhkan 438.858.354

- Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 60.216.664

TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 936.140.112

- Hutang Piutang Afiliasi 2.859.397.971

EKUITAS

- Saldo Laba (Rugi) 1.691.984.742

TOTAL EKUITAS : 1.691.984.742

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.493.365.909

Sumber Data: Diolah

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

56

Tabel 4.13

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE : DESEMBER 2009

(DALAM RP)

PENDAPATAN

Kamar 5.882.141.537

Makanan & Minuman 4.936.611.252

Departemen Dioperasikan Lainnya 809.384.261

TOTAL Pendapatan 11.628.137.050

BEBAN POKOK PENJUALAN

Kamar 1.494.419.767

Makanan & Minuman 3.081.234.302

Departemen Dioperasikan Lainnya 423.676.114

TOTAL Beban Penjualan 4.999.330.183

TOTAL Laba Kotor 6.628.806.867

Beban OVERHEAD

Administrasi & Umum 1.450.588.095

Pemasaran 714.878.836

P.O.M.E.C 2.942.849.136

Beban Modal 1.151.733.180

TOTAL Beban OVERHEAD 6.260.049.247

TOTAL Laba Operasional 368.757.620

NON Laba Operasional (Beban) 5.532.862

LABA SEBELUM PAJAK 374.290.482

Sumber Data: Diolah

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

57

Tabel 4.14

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE : DESEMBER 2010

(DALAM RP.)

PENDAPATAN

Kamar 5.209.991.219

Makanan & Minuman 4.648.868.078

Departemen Dioperasikan Lainnya 804.395.696

TOTAL Pendapatan 10.663.254.993

BEBAN POKOK PENJUALAN

Kamar 1.853.075.825

Makanan & Minuman 3.016.830.612

Departemen Dioperasikan Lainnya 393.665.852

TOTAL Beban Penjualan 5.263.572.289

TOTAL Laba Kotor 5.399.682.704

Beban OVERHEAD

Administrasi & Umum 1.592.514.985

Pemasaran 767.603.358

P.O.M.E.C 2.898.080.256

Beban Modal 192.284.806

TOTAL Beban OVERHEAD 5.450.483.405

TOTAL Laba Operasional (50.800.701)

NON Laba Operasional (Beban) (36.802.783)

LABA SEBELUM PAJAK (87.603.484)

Sumber Data: Diolah

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

58

Tabel 4.15

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE : DESEMBER 2011

( DALAM RP)

PENDAPATAN

Kamar 6.883.205.756

Makanan & Minuman 5.254.030.039

Departemen Dioperasikan Lainnya 452.031.106

TOTAL Pendapatan 12.589.766.901

BEBAN POKOK PENJUALAN

Kamar 1.900.116.669

Makanan & Minuman 3.223.127.746

Departemen Dioperasikan Lainnya 452.986.886

TOTAL Beban Penjualan 5.576.231.301

TOTAL Laba Kotor 7.013.035.600

Beban OVERHEAD

Administrasi & Umum 1.689.694.727

Pemasaran 778.012.724

P.O.M.E.C 2.837.849.788

Beban Modal 1.068.762.695

TOTAL Beban OVERHEAD 6.374.319.934

TOTAL Laba Operasional 638.715.666

NON Laba Operasional (Beban) (112.815.344)

LABA SEBELUM PAJAK 525.900.322

Sumber Data: Diolah

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

59

Tabel 4.16

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE : DESEMBER 2012

(DALAM RP)

PENDAPATAN

Kamar 7.168.270.538

Makanan & Minuman 5.559.228.766

Departemen Dioperasikan Lainnya 423.569.055

TOTAL Pendapatan 13.151.068.359

BEBAN POKOK PENJUALAN

Kamar 2.156.427.687

Makanan & Minuman 3.567.434.015

Departemen Dioperasikan Lainnya 420.468.918

TOTAL Beban Penjualan 6.144.330.620

TOTAL Laba Kotor 7.006.737.739

Beban OVERHEAD

Administrasi & Umum 1.869.777.529

Pemasaran 918.427.868

P.O.M.E.C 2.812.699.488

Beban Modal 766.706.976

TOTAL Beban OVERHEAD 6.367.611.861

TOTAL Laba Operasional 639.125.878

NON Laba Operasional (Beban) (285.485.876)

LABA SEBELUM PAJAK 353.640.002

Sumber Data: Diolah

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

60

Tabel 4.17

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE : DESEMBER 2013

( DALAM RP.)

PENDAPATAN

Kamar 7.811.488.315

Makanan & Minuman 6.177.706.460

Departemen Dioperasikan Lainnya 421.705.460

TOTAL Pendapatan 14.410.900.253

BEBAN POKOK PENJUALAN

Kamar 2.301.958.509

Makanan & Minuman 3.722.141.966

Departemen Dioperasikan Lainnya 195.921.005

TOTAL Beban Penjualan 6.220.021.480

TOTAL Laba Kotor 8.190.878.773

Beban OVERHEAD

Administrasi & Umum 1.985.579.368

Pemasaran 861.243.159

P.O.M.E.C 3.009.025.084

Beban Modal 659.265.647

TOTAL Beban OVERHEAD 6.515.113.258

TOTAL Laba Operasional 1.675.765.515

NON Laba Operasional (Beban) 16.322.227

LABA SEBELUM PAJAK 1.692.087.742

Sumber Data: Diolah

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

61

s Tabel 4.18

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

( INNA SIMPANG SURABAYA )

ASET TETAP

PER 31 DESEMBER 2009

PEROLEHAN PEROLEHAN

AKUM

PENY

AKUM

PENY

NILAI

BUKU

PERKIRAAN PER PER RATIO PER PER PER

31 ∕ DES ∕ 2008 31 ∕ DES ∕ 2009

31 ∕ DES ∕

2008

31 ∕ DES ∕

2009

31 ∕ DES ∕ 2009

TANAH

- Tanah 712,750,000 712,750,000 0 0 712,750,000

- Prasarana 174,715,190 174,715,190 87,100,190 88,316,990 86,398,200

BANGUNAN

- Bangunan Perusahaan 3,299,135,133 3,299,135,133 5 % 2,587,479,762 2,615,850,762 683,284,371

- Kolam Renang 27,049,200 27,049,200 5 % 27,049,200 27,049,200 0

SUB Total 3,326,184,333 3,326,184,333 2,614,528,962 2,642,899,962 683,284,371

PERALATAN (GROP 1)

- Peralatan Mebelair 968,019,185 969,619,185 50 % 762,469,811 795,694,511 173,924,674

- Perlt Interior &

Dekorasi 87,945,725 87,945,725 50 % 85,649,100 85,935,900 2,009,825

- Peralatan Masak F & B 3,538,919 4,026,419 50 % 3,538,919 3,538,919 487,500

- Perlengkapan Lainnya 84,592,000 84,807,376 50 % 67,370,000 69,522,500 15,284,876

SUB Total 1,144,095,829 1,146,398,705 919,027,830 954,691,830 191,706,875

PERALATAN (GROP 2)

- Peralatan & Instalasi

Listrik 248,833,950 249,294,450 25 % 17,845,936 54,061,936 195,232,514

- Peralatan Pendingin

Udara 1,380,982,616 1,381,522,616 25 % 968,393,775 976,336,275 405,186,341

- Peralatan Instalasi Air 339,592,250 339,592,250 25 % 298,424,003 301,341,203 38,251,047

- Peralatan Instalasi

PABX 24,630,000 24,630,000 25 % 23,957,796 24,088,596 541,404

- Peralatan Sound System 180,407,500 180,407,500 25 % 150,267,906 153,658,206 26,749,294

- Peralatan Tangga Jalan 936,810,000 936,810,000 25 % 911,666,250 913,237,650 23,572,350

- Peralatan Instalasi

Kebakaran 44,224,000 44,224,000 25 % 38,362,830 38,812,830 5,411,170

- Peralatan Instalasi Petir 7,937,875 7,937,875 25 % 7,937,875 7,937,875 0

- Peralatan Instalsi

Laundry 194,520,125 194,520,125 25 % 149,560,255 153,416,755 41,103,370

- Peralatan & Instalasi

Dapur 54,407,000 54,447,000 25 % 53,283,994 53,386,894 1,060,106

- Peralatan Kantor &

Komputer 685,102,490 685,102,490 25 % 646,649,555 652,787,555 32,314,935

- Peralatan Tata Graha 80,181,300 80,181,300 25 % 56,202,566 58,155,266 22,026,034

- Peralatan & Instalasi

Parabola 149,782,743 149,782,743 25 % 147,560,793 148,116,093 1,666,650

- TV / Kulkas 420,797,000 420,797,000 25 % 164,699,451 180,203,151 240,593,849

- Peralatan Tehnik 0 0 25 % 0 0 0

- Peralatan Bermotor 332,775,200 332,775,200 25 % 309,742,571 313,032,671 19,742,529

SUB Total 5,080,984,049 5,082,024,549 3,944,555,556 4,028,572,956 1,053,451,593

TOTAL Fixed Aset 10,438,729,401 10,442,072,777 7,565,212,538 7,714,481,738 2,727,591,039

- Aset Swakelola 9,331,563,567 10,936,432,507 0 0 10,936,432,507

TOTAL ALL Aset 19,770,292,968 21,378,505,284 7,565,212,538 7,714,481,738 13,664,023,546

Sumber Data: Diolah

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

62

Tabel 4.19

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

( INNA SIMPANG SURABAYA )

ASET TETAP

PER 31 DESEMBER 2010

PEROLEHAN PEROLEHAN

AKUM

PENY

AKUM

PENY

NILAI

BUKU

PERKIRAAN PER PER RATIO PER PER PER

31 ∕ DES ∕ 2009 31 ∕ DES ∕ 2010

31 ∕ DES ∕

2009

31 ∕ DES ∕

2010

31 ∕ DES ∕

2010

TANAH

- Tanah 700,750,000 700,750,000 0 0 700,750,000

- Prasarana 80,549,340 80,549,340 80,549,340 80,549,340 0

BANGUNAN

- Bangunan Perusahaan 2,677,550,200 2,683,371,200 5 % 2,007,920,096 2,158,368,351 525,002,849

- Rumah Dinas 0 0 5 % 9,637,037 9,637,037 (9,637,037)

- Kolam Renang 27,049,200 27,049,200 5 % 23,412,637 24,765,097 2,284,103

SUB Total 2,704,599,400 2,710,420,400 2,040,969,770 2,192,770,485 517,649,915

PERALATAN (GROP 1)

- Peralatan Mebelair 1,702,316,982 2,130,353,336 50 % 1,229,426,262 1,230,987,621 899,365,715

- Perlt Interior & Dekorasi 481,956,300 481,956,300 50 % 481,956,300 481,956,300 0

- Peralatan Masak F & B 127,015,501 129,515,501 50 % 123,790,099 126,652,771 2,862,730

- Perlengkapan Lainnya 182,712,588 182,712,588 50 % 127,070,183 152,630,243 30,082,345

SUB Total 2,494,001,371 2,924,537,725 1,962,242,844 1,992,226,935 932,310,790

PERALATAN (GROP 2)

- Peralatan & Instalasi Listrik (108,505,296) 97,000,000 25 % 383,179,489 (145,420,135) 242,420,135

- Peralatan Pendingin Udara 1,485,964,764 958,934,364 25 % 368,643,892 656,752,994 302,181,370

- Peralatan Instalasi Air 519,859,844 522,459,844 25 % 415,114,314 440,391,844 82,068,000

- Peralatan Instalasi PABX 264,500,475 24,130,000 25 % 245,828,912 10,132,725 13,997,275

- Peralatan Sound System 286,489,441 286,889,441 25 % 259,190,512 265,639,904 21,249,537

- Peralatan Tangga Jalan 963,901,316 963,901,316 25 % 781,849,358 826,716,374 137,184,942

- Peralatan Instalasi

Kebakaran 64,452,000 73,182,000 25 % 51,983,963 55,390,538 17,791,462

- Peralatan Instalasi Petir 7,937,875 7,937,875 25 % 5,530,928 6,132,656 1,805,219

- Peralatan Instalsi Laundry 71,789,836 71,789,836 25 % 71,789,836 71,789,836 0

- Peralatan & Instalasi Dapur 52,062,000 54,162,000 25 % 39,734,833 44,602,717 9,559,283

- Peralatan Kantor &

Komputer 671,054,732 673,804,732 25 % 206,525,393 331,923,037 341,881,695

- Peralatan Tata Graha 0 37,210,000 25 % 0 7,753,329 29,456,671

- Peralatan & Instalasi

Parabola 232,069,318 232,069,318 25 % 211,399,540 215,802,004 16,267,314

- TV / Kulkas 84,575,000 85,325,000 25 % 36,404,293 49,196,965 36,128,035

- Peralatan Tehnik 0 0 25 % 83,193,800 83,193,800 (83,193,800)

- Peralatan Bermotor 332,775,200 332,775,200 25 % 0 0 332,775,200

SUB Total 4,928,926,505 4,421,570,926 3,160,369,063 2,919,998,588 1,501,572,338

TOTAL Fixed Aset 10,908,826,616 10,837,828,391 7,244,131,017 7,185,545,348 3,652,283,043

TOTAL ALL Aset 10,908,826,616 10,837,828,391 7,244,131,017 7,185,545,348 3,652,283,043

Sumber Data: Diolah

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

63

Tabel 4.20

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

( INNA SIMPANG SURABAYA )

ASET TETAP

PER 31 DESEMBER 2011

PEROLEHAN PEROLEHAN

AKUM

PENY

AKUM

PENY

NILAI

BUKU

PERKIRAAN PER PER RATIO PER PER PER

31 ∕ DES ∕ 2007 31 ∕ DES ∕ 2008

31 ∕ DES ∕

2007

31 ∕ DES ∕

2008

31 ∕ DES ∕

2008

TANAH

- Tanah 700,750,000 700,750,000 0 0 700,750,000

- Prasarana 80,549,340 80,549,340 80,549,340 80,549,340 0

BANGUNAN

- Bangunan Perusahaan 2,683,371,200 2,764,295,200 5 % 2,158,368,351 2,303,087,967 461,207,233

- Rumah Dinas 0 0 5 % 9,637,037 0 0

- Kolam Renang 27,049,200 27,049,200 5 % 24,765,097 26,117,557 931,643

SUB Total 2,710,420,400 2,791,344,400 2,192,770,485 2,329,205,524 462,138,876

PERALATAN (GROP 1)

- Peralatan Mebelair 2,130,353,336 2,330,055,916 50 % 1,230,987,621 1,738,917,060 591,138,856

- Perlt Interior & Dekorasi 481,956,300 481,956,300 50 % 481,956,300 481,956,300 0

- Peralatan Masak F & B 129,515,501 129,515,501 50 % 126,652,771 128,084,131 1,431,370

- Perlengkapan Lainnya 182,712,588 182,712,588 50 % 152,630,243 167,671,415 15,041,173

SUB Total 2,924,537,725 3,124,240,305 1,992,226,935 2,516,628,906 607,611,399

PERALATAN (GROP 2)

- Peralatan & Instalasi

Listrik 97,000,000 97,000,000 25 % (145,420,135) (84,815,107) 181,815,107

- Peralatan Pendingin Udara 958,934,364 958,934,364 25 % 656,752,994 732,401,334 226,533,030

- Peralatan Instalasi Air 522,459,844 554,551,094 25 % 440,391,844 461,577,412 92,973,682

- Peralatan Instalasi PABX 24,130,000 24,130,000 25 % 10,132,725 13,632,045 10,497,955

- Peralatan Sound System 286,889,441 286,889,441 25 % 265,639,904 270,952,292 15,937,149

- Peralatan Tangga Jalan 963,901,316 963,901,316 25 % 826,716,374 861,012,614 102,888,702

- Peralatan Instalasi

Kebakaran 73,182,000 73,182,000 25 % 55,390,538 59,838,398 13,343,602

- Peralatan Instalasi Petir 7,937,875 7,937,875 25 % 6,132,656 6,583,964 1,353,911

- Peralatan Instalsi Laundry 71,789,836 202,717,336 25 % 71,789,836 79,972,804 122,744,532

- Peralatan & Instalasi Dapur 54,162,000 54,162,000 25 % 44,602,717 46,992,541 7,169,459

- Peralatan Kantor &

Komputer 673,804,732 701,230,432 25 % 331,923,037 417,964,826 283,265,606

- Peralatan Tata Graha 37,210,000 46,455,000 25 % 7,753,329 17,428,749 29,026,251

- Peralatan & Instalasi

Parabola 232,069,318 232,069,318 25 % 215,802,004 219,868,828 12,200,490

- TV / Kulkas 85,325,000 85,325,000 25 % 49,196,965 58,228,969 27,096,031

- Peralatan Tehnik 0 0 25 % 83,193,800 0 0

- Peralatan Bermotor 332,775,200 332,775,200 25 % 0 166,387,604 166,387,596

SUB Total 4,421,570,926 4,621,260,376 2,919,998,588 3,328,027,273 1,293,233,103

TOTAL Fixed Aset 10,837,828,391 11,318,144,421 7,185,545,348 8,254,411,043 3,063,733,378

TOTAL ALL Aset 10,837,828,391 11,318,144,421 7,185,545,348 8,254,411,043 3,063,733,378

Sumber Data: Diolah

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

64

Sumber Data: Diolah

Tabel 4.21

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

( INNA SIMPANG SURABAYA )

ASET TETAP

PER 31 DESEMBER 2012

PEROLEHAN PEROLEHAN

AKUM

PENY

AKUM

PENY

NILAI

BUKU

PERKIRAAN PER PER RATIO PER PER PER

31 ∕ DES ∕ 2011 31 ∕ DES ∕ 2012

31 ∕ DES ∕

2011

31 ∕ DES ∕

2012

31 ∕ DES ∕

2012

TANAH

- Tanah 700,750,000 700,750,000 0 0 700,750,000

- Prasarana 80,549,340 80,549,340 80,549,340 80,549,340 0

BANGUNAN

- Bangunan Perusahaan 2,764,295,200 2,770,457,200 5 % 2,303,087,967 2,441,302,731 329,154,469

- Kolam Renang 27,049,200 27,049,200 5 % 26,117,557 27,470,017 (420,817)

SUB Total 2,791,344,400 2,797,506,400 2,329,205,524 2,468,772,748 328,733,652

PERALATAN (GROP 1)

- Peralatan Mebelair 2,330,055,916 2,363,712,216 50 % 1,738,917,060 2,034,486,492 329,225,724

- Perlt Interior & Dekorasi 481,956,300 481,956,300 50 % 481,956,300 481,956,300 0

- Peralatan Masak F & B 129,515,501 129,515,501 50 % 128,084,131 128,799,811 715,690

- Perlengkapan Lainnya 182,712,588 182,712,588 50 % 167,671,415 175,192,007 7,520,581

SUB Total 3,124,240,305 3,157,896,605 2,516,628,906 2,820,434,610 337,461,995

PERALATAN (GROP 2)

- Peralatan & Instalasi

Listrik 97,000,000 104,500,000 25 % (84,815,107) (39,361,327) 143,861,327

- Peralatan Pendingin

Udara 958,934,364 964,484,364 25 % 732,401,334 789,060,342 175,424,022

- Peralatan Instalasi Air 554,551,094 554,551,094 25 % 461,577,412 484,820,836 69,730,258

- Peralatan Instalasi

PABX 24,130,000 24,130,000 25 % 13,632,045 16,256,529 7,873,471

- Peralatan Sound System 286,889,441 299,179,441 25 % 270,952,292 274,936,580 24,242,861

- Peralatan Tangga Jalan 963,901,316 963,901,316 25 % 861,012,614 886,734,794 77,166,522

- Peralatan Instalasi

Kebakaran 73,182,000 73,182,000 25 % 59,838,398 63,174,302 10,007,698

- Peralatan Instalasi Petir 7,937,875 7,937,875 25 % 6,583,964 6,922,436 1,015,439

- Peralatan Instalsi

Laundry 202,717,336 256,013,961 25 % 79,972,804 110,658,940 145,355,021

- Peralatan & Instalasi

Dapur 54,162,000 54,162,000 25 % 46,992,541 48,784,909 5,377,091

- Peralatan Kantor &

Komputer 701,230,432 714,965,432 25 % 417,964,826 488,781,230 226,184,202

- Peralatan Tata Graha 46,455,000 51,705,000 25 % 17,428,749 24,685,317 27,019,683

- Peralatan & Instalasi

Parabola 232,069,318 232,069,318 25 % 219,868,828 222,918,952 9,150,366

- TV / Kulkas 85,325,000 85,325,000 25 % 58,228,969 65,002,981 20,322,019

- Peralatan Bermotor 332,775,200 332,775,200 25 % 166,387,604 207,984,500 124,790,700

SUB Total 4,621,260,376 4,718,882,001 3,328,027,273 3,651,361,321 1,067,520,680

TOTAL Fixed Aset 11,318,144,421 11,455,584,346 8,254,411,043 9,021,118,019 2,434,466,327

TOTAL ALL Aset 11,318,144,421 11,455,584,346 8,254,411,043 9,021,118,019 2,434,466,327

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

65

Tabel 4.22

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

( INNA SIMPANG SURABAYA )

ASET TETAP

PER 31 DESEMBER 2013

PEROLEHAN PEROLEHAN

AKUM

PENY

AKUM

PENY

NILAI

BUKU

PERKIRAAN PER PER RATIO PER PER PER

31 ∕ DES ∕ 2012 31 ∕ DES ∕ 2013

31 ∕ DES ∕

2012

31 ∕ DES ∕

2013

31 ∕ DES ∕

2013

TANAH

- Tanah 700,750,000 712,750,000 0 0 712,750,000

- Prasarana 80,549,340 80,549,340 80,549,340 80,549,340 0

BANGUNAN

- Bangunan Perusahaan 2,770,457,200 3,088,207,200 5 % 2,441,302,731 2,492,065,168 596,142,032

- Kolam Renang 27,049,200 27,049,200 5 % 27,470,017 27,049,200 0

SUB Total 2,797,506,400 3,115,256,400 2,468,772,748 2,519,114,368 596,142,032

PERALATAN (GROP 1)

- Peralatan Mebelair 2,363,712,216 2,342,724,916 50 % 2,034,486,492 2,202,964,624 139,760,292

- Perlt Interior & Dekorasi 481,956,300 481,956,300 50 % 481,956,300 481,956,300 0

- Peralatan Masak F & B 129,515,501 129,515,501 50 % 128,799,811 129,359,251 156,250

- Perlengkapan Lainnya 182,712,588 182,712,588 50 % 175,192,007 182,712,588 0

SUB Total 3,157,896,605 3,136,909,305 2,820,434,610 2,996,992,763 139,916,542

PERALATAN (GROP 2)

- Peralatan & Instalasi

Listrik 104,500,000 (1,914,941) 25 % (39,361,327) 52,605,628 (54,520,569)

- Peralatan Pendingin

Udara 964,484,364 1,024,484,364 25 % 789,060,342 838,284,644 186,199,720

- Peralatan Instalasi Air 554,551,094 554,551,094 25 % 484,820,836 526,777,270 27,773,824

- Peralatan Instalasi PABX 24,130,000 24,630,000 25 % 16,256,529 18,224,897 6,405,103

- Peralatan Sound System 299,179,441 299,179,441 25 % 274,936,580 288,516,403 10,663,038

- Peralatan Tangga Jalan 963,901,316 963,901,316 25 % 886,734,794 963,270,920 630,396

- Peralatan Instalasi

Kebakaran 73,182,000 74,682,000 25 % 63,174,302 68,114,343 6,567,657

- Peralatan Instalasi Petir 7,937,875 7,937,875 25 % 6,922,436 7,937,875 0

- Peralatan Instalsi

Laundry 256,013,961 256,013,961 25 % 110,658,940 146,997,695 109,016,266

- Peralatan & Instalasi

Dapur 54,162,000 54,162,000 25 % 48,784,909 52,114,467 2,047,533

- Peralatan Kantor &

Komputer 714,965,432 714,965,432 25 % 488,781,230 562,911,995 152,053,437

- Peralatan Tata Graha 51,705,000 51,705,000 25 % 24,685,317 31,440,238 20,264,762

- Peralatan & Instalasi

Parabola 232,069,318 232,069,318 25 % 222,918,952 225,511,577 6,557,741

- TV / Kulkas 85,325,000 85,325,000 25 % 65,002,981 70,083,486 15,241,514

- Peralatan Bermotor 332,775,200 332,775,200 25 % 207,984,500 239,182,175 93,593,025

SUB Total 4,718,882,001 4,674,467,060 3,651,361,321 4,091,973,613 582,493,447

TOTAL Fixed Aset 11,455,584,346 11,719,932,105 9,021,118,019 9,688,630,084 2,031,302,021

TOTAL ALL Aset 11,455,584,346 11,719,932,105 9,021,118,019 9,688,630,084 2,031,302,021

Sumber Data: Diolah

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

66

Tabel 4.23

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN ARUS KAS

PER 31 DESEMBER 2008 dan PER DESEMBER 31 2009

REALISASI ANGGARAN REALISASI

DESKRIPSI PER PER PER

31 DES 2008 31 DES 2009 31 DES 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan :

- Penerimaan Kas dari Pelanggan 9.905.709.529 24.767.492.000 10.603.910.944

- Penerimaan Bunga & Jasa Giro 10.097.893 28.580.000 1.969.112

TOTAL Penerimaan 9.915.807.422 24.796.072.000 10.605.880.056

Pengeluaran :

- Gaji dan beban pegawai lainnya (3.380.887.683) (2.845.545.000) (3.589.449.475)

- Pembayaran Kepada Rekanan (5.585.561.060) (3.814.477.000) (6.146.764.169)

- Biaya pendidikan dan pelatihan 0 (38.107.000) 0

- Pembayaran pajak (69.223.254) (2.014.809.000) 32.285.107

- Pengeluaran lain-lain (865.061.716) (14.952.079.000) (1.957.865.298)

TOTAL Pengeluaran (9.900.733.713) (23.665.017.000) (11.661.793.835)

ARUS Kas bersih Dari Aktivitas Operasi 15.073.709 1.131.055.000 (1.055.913.779)

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI

Penerimaan :

- Penjualan Aset Tetap 8.974.000 0 3.563.750

TOTAL Penerimaan 8.974.000 0 3.563.750

Pengeluaran :

- Pengadaan aktiva tetap (164.798.832) 0 399.550.905

- Peralatan operasi 44.400.308 (284.328.000) 256.883.285

TOTAL Pengeluaran (120.398.524) (284.328.000) 656.434.190

ARUS Kas bersih Untuk Aktivitas Investasi (111.424.524) (284.328.000) 659.997.940

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Pengeluaran :

- Hutang Sewa Pembiayaan & Lainnya Bersih 164.178.790 0 989.727.380

TOTAL Pengeluaran 164.178.790 0 989.727.380

ARUS Kas bersih Untuk Pendanaan 164.178.790 0 989.727.380

PENURUNAN Bersih Kas Dan Setara Kas 67.827.975 846.727.000 593.811.541

SALDO AWAL Kas Dan Setara Kas 718.897.275 886.205.000 786.725.250

SALDO AKHIR Kas Dan Setara Kas 786.725.250 1.732.932.000 1.380.536.791

Sumber Data: Diolah

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

67

Tabel 4.24

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN ARUS KAS

PER 31 DESEMBER 2009 dan PER DESEMBER 31 2010

REALISASI ANGGARAN REALISASI

DESKRIPSI PER PER PER

31 DES 2009 31 DES 2010 31 DES 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan :

- Penerimaan Kas dari Pelanggan 10.603.910.944 17.156.309.000 10.736.614.581

- Penerimaan Bunga & Jasa Giro 1.969.112 11.801.000 5.415.400

TOTAL Penerimaan 10.605.880.056 17.168.110.000 10.742.029.981

Pengeluaran :

- Gaji dan beban pegawai lainnya (3.589.449.475) (2.229.276.000) (3.915.902.789)

- Pembayaran Kepada Rekanan (6.146.764.169) (3.074.070.000) (6.690.151.735)

- Biaya pendidikan dan pelatihan 0 (19,672.000) 0

- Pembayaran pajak 32.285.107 (676.651.000) 161.257.685

- Pengeluaran lain-lain (1.957.665.298) (11.334.338.000) 1.083.423.267

TOTAL Pengeluaran (11.661.793.835) (17.334.007.000) (9.361.373.572)

ARUS Kas bersih Dari Aktivitas Operasi (1.055.913.779) (165.897.000) 1.380.656.409

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI

Penerimaan :

- Penjualan Aset Tetap 3.563.750 0 3.076.250

TOTAL Penerimaan 3.563.750 0 3.076.250

Pengeluaran :

- Pengadaan aktiva tetap 399.550.905 (168.000.000) (204.697.362)

- Peralatan operasi 256.883.285 (51.134.000) (17.846.152)

TOTAL Pengeluaran 656.434.190 (219.134.000) (222.543.514)

ARUS Kas bersih Untuk Aktivitas Investasi 659.997.940 (219.134.000) (219.467.264)

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Pengeluaran :

- Hutang Sewa Pembiayaan & Lainnya Bersih 989.727.380 0 (404.241.664)

TOTAL Pengeluaran 989.727.380 0 (404.241.664)

ARUS Kas bersih Untuk Pendanaan 989.727.380 0 (404.241.664)

PENURUNAN Bersih Kas Dan Setara Kas 593.811.541 (385.031.000) 756.947.481

SALDO AWAL Kas Dan Setara Kas 786.725.250 886,205,000 1.380.536.791

SALDO AKHIR Kas Dan Setara Kas 1.380.536.791 501.174.000 2.137.484.272

Sumber Data: Diolah

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

68

Tabel 4.25

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN ARUS KAS

PER 31 DESEMBER 2010 dan PER DESEMBER 31 2011

REALISASI ANGGARAN REALISASI

DESKRIPSI PER PER PER

31 DES 2010 31 DES 2011 31 DES 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan :

- Penerimaan Kas dari Pelanggan 10.736.614.581 17.062.375.000 13.488.933.752

- Penerimaan Bunga & Jasa Giro 5.415.400 8.658.000 13.737.170

TOTAL Penerimaan 10.742.029.981 17.071.033.000 13.502.670.922

Pengeluaran :

- Gaji dan beban pegawai lainnya (3.915.902.789) (2.184.000.000) (4.362.115.503)

- Pembayaran Kepada Rekanan (6.690.151.735) (3.180.000.000) (6.352.204.019)

- Biaya pendidikan dan pelatihan 0 (19.000.000) 0

- Pembayaran pajak 161.257.685 (1.220.178.000) 180.370.718

- Pengeluaran lain-lain 1.083.423.267 (10.528.177.000) (2.043.754.796)

TOTAL Pengeluaran (9.361.373.572) (17.131.355.000) (12.577.703.600)

ARUS Kas bersih Dari Aktivitas Operasi 1.380.656.409 (60.322.000) 924.967.322

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI

Penerimaan :

- Penjualan Aset Tetap 3.076.250 0 479.654

TOTAL Penerimaan 3.076.250 0 479.654

Pengeluaran :

- Pengadaan aktiva tetap (204.697.362) 0 (1.657.312.360)

- Peralatan operasi (17.846.152) (102.000.000) 203.696.190

TOTAL Pengeluaran (222.543.514) (117.000.000) (1.453.616.170)

ARUS Kas bersih Untuk Aktivitas Investasi (219.467.264) (117.000.000) (1.453.136.516)

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Pengeluaran :

- Hutang Sewa Pembiayaan & Lainnya Bersih (404.241.664) 0 (108.22.488)

TOTAL Pengeluaran (404.241.664) 0 (108.232.488)

ARUS Kas bersih Untuk Pendanaan (404.241.664) 0 (108.232.488)

PENURUNAN Bersih Kas Dan Setara Kas 756.947.481 (357.322.000) (636.401.682)

SALDO AWAL Kas Dan Setara Kas 1.380.536.791 886,205,000 2.137.484.272

SALDO AKHIR Kas Dan Setara Kas 2.137.484.272 528.883.000 1.501.082.590

Sumber Data: Diolah

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

69

Tabel 4.26

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN ARUS KAS

PER 31 DESEMBER 2011 dan PER DESEMBER 31 2012

REALISASI ANGGARAN REALISASI

DESKRIPSI PER PER PER

31 DES 2011 31 DES 2012 31 DES 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan :

- Penerimaan Kas dari Pelanggan 13.488.933.752 21.776.064.000 12.731.123.784

- Penerimaan Bunga & Jasa Giro 13.737.170 17.000.000 4.612.152

TOTAL Penerimaan 13.502.670.922 21.793.064.000 12.735.735.936

Pengeluaran :

- Gaji dan beban pegawai lainnya (4.362.115.503) (2.315.991.000) (4.918.785.061)

- Pembayaran Kepada Rekanan (6.352.204.019) (3.375.000.000) (6.753.055.498)

- Biaya pendidikan dan pelatihan 0 (21.000.000) 0

- Pembayaran pajak (180.370.718) (1.290.000.000) (219.849.941)

- Pengeluaran lain-lain (2.043.754.796) (14.569.665.000) 1.042.402.853

TOTAL Pengeluaran (12.577.703.600) (21.571.656.000) (10.849.287.647)

ARUS Kas bersih Dari Aktivitas Operasi 924.967.322 221.408.000 1.886.448.289

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI

Penerimaan :

- Penjualan Aset Tetap 479.654 0 535.953

TOTAL Penerimaan 479.654 0 535.953

Pengeluaran :

- Pengadaan aktiva tetap (1.657.312.360) (250.000.000) (1.395.974.027)

- Penambahan Hak Atas Tanah 0 0 0

- Peralatan operasi 203.696.190 (180.000.000) 224.131.403

TOTAL Pengeluaran (1.453.616.170) (430.000.000) (1.171.842.624)

ARUS Kas bersih Untuk Aktivitas Investasi (1.453.136.516) (430.000.000) (1.171.306.671)

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Pengeluaran :

- Hutang Sewa Pembiayaan & Lainnya Bersih (108.232.488) 0 (37.205.436)

TOTAL Pengeluaran (108.232.488) 0 (37.205.436)

ARUS Kas bersih Untuk Pendanaan (108.232.488) 0 (37.205.436)

PENURUNAN Bersih Kas Dan Setara Kas (636.401.682) (208.592.000) 677.936.182

SALDO AWAL Kas Dan Setara Kas 2.137.484.272 886,205,000 1.501.082.590

SALDO AKHIR Kas Dan Setara Kas 1.501.082.590 677.613.000 2.179.018.772

Sumber Data: Diolah

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

70

Tabel 4.27

PT. HOTEL INDONESIA NATOUR (PERSERO)

UNIT : INNA SIMPANG

LAPORAN ARUS KAS

PER 31 DESEMBER 2012 dan PER DESEMBER 31 2013

REALISASI ANGGARAN REALISASI

DESKRIPSI PER PER PER

31 DES 2012 31 DES 2013 31 DES 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan :

- Penerimaan Kas dari Pelanggan 12.731.123.784 21.615.239.000 14.832.179.863

- Penerimaan Bunga & Jasa Giro 4.612.152 18.648.000 17.573.798

TOTAL Penerimaan 12.735.735.936 21.633.887.000 14.849.753.661

Pengeluaran :

- Gaji dan beban pegawai lainnya (4.918.785.061) (2.614.320.000) (5,541,425,641)

- Pembayaran Kepada Rekanan (6.753.055.498) (3.097.944.000) (7,530,786,253)

- Pembayaran pajak (219.849.941) (1.444.860.000) (410,892,114)

- Pengeluaran lain-lain 1.042.402.853 () (7,464,506,312)

TOTAL Pengeluaran (10.849.287.647) (19,078,683,000) (20,947,610,321)

ARUS Kas bersih Dari Aktivitas Operasi 1.886.448.289 2,587,409,000 (6,933,598,791)

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI

Penerimaan :

- Penjualan Aset Tetap 535.953 0 (1.251.571)

TOTAL Penerimaan 535.953 0 (1.251.571)

Pengeluaran :

- Pengadaan aktiva tetap (1.395.974.027) 0 (1.062.429.953)

- Peralatan operasi 224.131.403 (140.146.000) 66.791.650

TOTAL Pengeluaran (1.171.842.624) (140.146.000) (995.638.303)

ARUS Kas bersih Untuk Aktivitas Investasi (1.171.306.671) (140.146.000) (996.889.874)

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Pengeluaran :

- Hutang Sewa Pembiayaan & Lainnya Bersih (37.205.436)

(169.186.488)

TOTAL Pengeluaran (37.205.436)

(169.186.488)

ARUS Kas bersih Untuk Pendanaan (37.205.436)

(169.186.488)

PENURUNAN Bersih Kas Dan Setara Kas 677.936.182

1.502.195.474

SALDO AWAL Kas Dan Setara Kas 1.501.082.590 886.205.000 2.179.018.772

SALDO AKHIR Kas Dan Setara Kas 2.179.018.772 886.205.000 3.681.214.246

Sumber Data: Diolah

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

71

Dari tabel neraca dapat dijelaskan bahwa dari tahun 2009 – 2013 mengalami

penurunan yang terdapat di akun aset tetap, dikarenakan telah ditemukan aset tetap yang

dijual atau dihapus karena masa ekonomisnya sudah habis. Hal ini berdasarkan laporan

neraca pada akun aset tetap tahun 2009 sebesar Rp 13.663.951.754 dan di tahun 2013

turun sebesar Rp 2.031.302.021. Kemudian pada akun hutang usaha juga semakin

berkurang dari tahun 2009 sebesar Rp 3.654.132.962 turun di tahun 2013 sebesar Rp

3.005.843.084 menandakan bahwa perusahaan mampu membayar hutang usaha.

Dari tabel laporan laba rugi dari tahun 2009 – 2013, terjadi kerugian di tahun

2010 sebesar (Rp 87.603.484) karena beban OVERHEAD yang terlalu tinggi dari beban

pokok penjualan sedangkan pendapatan tidak dapat menutupi semua beban. Tapi di tahun

2013 mendapatkan laba Rp1.692.087.742,-, dikarenakan pendapatan meningkat dan dapat

menutupi semua beban.

Dari tabel laporan arus kas dari tahun 2009-2013, saldo kas menjadi bertambah

yang semula di tahun 2009 sebesar Rp 1.380.536.791, kemudian pada tahun 2013

menjadi sebesar Rp 3.681.214.246 karena adanya pembayaran piutang dari pelanggan.

Menurut teori yang ada akun peralatan termasuk dalam aset lancar pada

perusahaan manufaktur. Aset tetap pada PT. Inna Simpang Surabaya, untuk perkiraan

peralatan yang seharusnya masuk akun aset lancar tetapi tidak. Karena klasifikasi

perusahaan yang bergerak dibidang jasa, jadi PT. Inna Simpang Surabaya mencatat

peralatan pada aset tetap berwujud.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Syaiful Bakri selaku Cost Controller

di PT. Inna Simpang Surabaya bahwa perusahaan selalu menggunakan kata “beban”

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

72

dalam pencatatan akuntansi karena dibebankan pada laporan keuangan. Sedangkan

selama peneliti di lingkup perkuliahan semua menggunakan kata “biaya” dalam

pencatatan akuntansinya. Sebenarnya memang betul menggunakan kata beban karena

semua akan di bebankan dalam laporan keuangan yang digunakan.

4.3 Interpretasi

4.3.1 Pengakuan harga perolehan Aset tetap

Perhitungan penentuan besarnya harga perolehan aset tetap sudah sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yaitu perusahaan mencatat harga perolehan sebesar

Rp 104,500,000 yang terdiri dari harga beli serta biaya-biaya yang ikut timbul hingga aset

tersebut dapat digunakan.

4.3.2 Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset

Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset tetap, pihak manajemen

perusahaan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun. Aset tetap dicatat sesuai

biaya perolehan dikurangi nilai sisa di bagi dengan masa manfaat. Pihak manajemen

selalu melakukan pengukuran / pengujian terhadap seluruh aset tetap setiap tanggal

neraca (minimal setahun sekali dilakukan pemeriksaan).

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

73

4.3.3 Pengeluaran yang berhubungan dengan Aset Tetap

Pengeluaran yang berhubungan dengan aset tetap pada PT. Inna Simpang

Surabaya terdiri dari pengeluaran modal (capital expenditure) dan pengeluaran

pendapatan (revenue expenditure).

Sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Syaiful Bakri bahwa pengeluaran

modal (capital expenditure) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membeli aset

tetap, tambahan komponen aset tetap, dan atau untuk mengganti komponen aset tetap

yang ada, dengan tujuan untuk memperoleh manfaat dari aset tetap terkait. Dengan kata

lain, pengeluaran-pengeluaran yang tidak dibebankan langsung sebagai beban dalam

laporan laba rugi, melainkan dikapitalisasi terlebih dahulu sebagai aset tetap di neraca,

karena pengeluaran-pengeluaran ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan di masa

mendatang. pengeluaran-pengeluaran tersebut akan dicatat dengan cara mendebet akun

aset tetap. Nantinya, secara periodik, harga perolehan aset tetap ini akan dialokasikan

menjadi beban depresiasi untuk masing-masing periode yang menerima manfaat atas

pengeluaran modal tersebut.

Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) adalah biaya-biaya yang hanya

akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan

tidak akan dikapitalisasi sebagai aset tetap di neraca, melainkan aka langsung dibebankan

sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan dimana biaya tersebut terjadi

(dikeluarkan). Contoh dari pengeluaran ini adalah beban untuk pemeliharaan dan

perbaikan aset tetap. Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan untuk mempertahankan

asset tetap agar selalu berada dalam kondisi operasional yang baik, dikenal sebagai beban

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

74

pemeliharaan, contohnya adalah pengeluaran untuk pengecatan dinding bangunan,

penggantian pelumas mesin, dan sebagainya.

4.3.4 Penghentian Aset tetap

Penelitian yang peneliti lakukan pada PT. Inna Simpang Surabaya dari tahun 2009

sampai dengan 2013 di dapati bahwa pihak manajemen perusahaan melakukan

penghentian aset tetap saat benda tidak berfungsi, hilang, rusak, dan dijual. Laba atau rugi

yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba

rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Laba tidak boleh diklasifikasi

sebagai pendapatan. Berikut data aset yang dihentikan pemakaian karena masa ekonomis

habis:

a) Peralatan Grop 1

1. Peralatan kantor

2. Sepeda motor/ sepeda/ becak

3. Peralatan instalasi gas

4. Peralatan tehnik

4.3.5 Menilai kembali aset tetap

Menilai kembali aset tetap saat masa manfaat sudah habis tetapi aset tetap masih

bisa digunakan. Berikut data aset tetap yang dinilai kembali:

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

75

a. Peralatan interior dan dekorasi

b. Peralatan instalasi laundry

c. Instalasi petir

d. Perlengkapan lainnya

4.3.6 Pelaporan dan Pengungkapan Aset Tetap

Penelitian yang peneliti lakukan pada PT. Inna Simpang Surabaya, yang

berhubungan dengan aset tetap disajikan di dalam laporan neraca perusahaan serta

laporan laba rugi. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa transaksi-transaksi yang

berhubungan dengan aset tetap yang diungkapkan di dalam laporan keuangan yaitu

sebagai berikut:

a. Pengakuan harga perolehan aset tetap, dicatat sebesar harga perolehan.

b. Metode depresiasi yang digunakan

Metode depresiasi yang digunakan adalah metode garis lurus dan saldo

menurun dengan tarif depresiasi.

i. Bangunan dengan tarif depresiasi 5%

ii. Peralatan Grop 1 dengan tarif depresiasi 50%

iii. Peralatan Grop 2 dengan tarif depresiasi 25%

c. Pengakuan beban depresiasi dibebankan langsung ke laporan laba rugi

dengan mendebet akun beban depresiasi.

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

76

d. Pengakuan akumulasi depresiasi yang dicatat pada akhir periode dengan

mengurangi harga perolehan aset tetap pada neraca perusahaan.

e. Pengakuan penurunan nilai aset diungkapkan di dalam laporan keuangan.

f. Penghentian aset tetap

Jadi dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan perlakuan akuntansi aset tetap

berwujud terhadap penyajian laporan keuangan pada PT. Inna Simpang Surabaya sudah

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--dwirismawa-375-3-skripsi... · Akuntansi adalah suatu sarana yang ... sewa guna usaha atau leasing

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian, pengamatan dan pembahasan yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Inna Simpang

Surabaya dalam Perlakuan Akuntansi Aset Tetap terhadap Pengakuan harga perolehan

Aset tetap, Pengukuran jumlah yang harus dicatat atas aset tetap, Penghentian Aset tetap,

Menilai kembali aset tetap, Pelaporan dan Pengungkapan Aset Tetap sudah sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Perlakuan akuntansi aset tetap sangat berpengaruh

dalam laporan keuangan, yang berhubungan dengan harga perolehan aset tetap. Hal ini

mempengaruhi biaya operasional dan jumlah laba yang terdapat pada laporan keuangan

perusahaan.

5.2 Saran

Dan hasil penelitian dan beberapa kesimpulan yang ada dalam data penelitian ini,

maka ada beberapa saran yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

melangsungkan hidup perusahaan dan dalarn upaya rneningkatkan efisiensi serta dalam

upaya pencapaian tujuan perusahaan yaitu bagi perusahaan diharapkan untuk lebih

menyesuaikan penggunaan akun dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang

berterima umum. Kemudian pengelompokan aset harus lebih terperinci. Perusahaan harus

konsisten dengan penggunaan bahasa dalam laporan keuangan supaya sepadan.