products dscription idsai

25
Products » Anesthesia Aerrane ® Composition Setiap botol Aerrane 250 ml mengandung isoflurane 100%. Pharmacology Isoflurane merupakan cairan yang mudah menguap (volatil) yang digunakan untuk anestesia inhalasi. Baunya sedikit tajam sehingga membatasi kecepatan induksi.Isoflurane tidak dianjurkan untuk induksi tunggal (sebaiknya bersama dengan obat I.V). MAC Isoflurane 1,15. Isoflurane bersifat depresan napas sehingga napas harus dimonitor ketat dan bila perlu diberi penunjang ventilasi. Semakin tua usia, MAC isoflurane semakin kecil. Kelarutan isoflurane dalam darah dan jaringan rendah (koef.partisi darah:gas= 1,46) sehingga onset cepat dan pulih sadar cepat. Isoflurane sedikit dibiotransformasi oleh enzim sitokrom P450 di hati (0,17%) sehingga metabolit inorganic fluoride (bersifat nefrotoksik) yang dihasilkan sedikit sehingga tidak toksik terhadap ginjal. Kelarutan isoflurane dalam darah dan jaringan rendah sehingga isoflurane cepat dieliminasi dan menyebabkan pulih sadar yang cepat. Indication Aerrane® digunakan sebagai senyawa inhalasi untuk induksi dan untuk pemeliharaan anestesia. Contra Indication • Hipersensitif terhadap obat anestesia berhalogen • Pasien yang secara genetik rentan terhadap hipertermia maligna / punya riwayat hipertermia maligna • Pasien dengan riwayat gangguan fungsi hati • Operasi obstetrik • Pasien dgn pengobatan MAOI nonselektif Warning • Aerrane® diberikan melalui vaporizer khusus utk isofluarane oleh orang yg berpengalaman. • Aerrane® dapat mempengaruhi pernapasan sehingga sistem pernapasan dan ventilasi harus dimonitor.

Upload: indah-aprilia

Post on 02-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kfjdkgjdkfgjdlkgjlasdfgjksjglkjaslfjasklfalskfgjasgfjaskfgjlagagkgklgljfgafjlkfgkladf

TRANSCRIPT

Page 1: Products Dscription Idsai

Products »  Anesthesia 

Aerrane®

CompositionSetiap botol Aerrane 250 ml mengandung isoflurane 100%.

PharmacologyIsoflurane merupakan cairan yang mudah menguap (volatil) yang digunakan untuk anestesia inhalasi. Baunya sedikit tajam sehingga membatasi kecepatan induksi.Isoflurane tidak dianjurkan untuk induksi tunggal (sebaiknya bersama dengan obat I.V). MAC Isoflurane 1,15. Isoflurane bersifat depresan napas sehingga napas harus dimonitor ketat dan bila perlu diberi penunjang ventilasi. Semakin tua usia, MAC isoflurane semakin kecil. Kelarutan isoflurane dalam darah dan jaringan rendah (koef.partisi darah:gas= 1,46) sehingga onset cepat dan pulih sadar cepat. Isoflurane sedikit dibiotransformasi oleh enzim sitokrom P450 di hati (0,17%) sehingga metabolit inorganic fluoride (bersifat nefrotoksik) yang dihasilkan sedikit sehingga tidak toksik terhadap ginjal. Kelarutan isoflurane dalam darah dan jaringan rendah sehingga isoflurane cepat dieliminasi dan menyebabkan pulih sadar yang cepat.

IndicationAerrane® digunakan sebagai senyawa inhalasi untuk induksi dan untuk pemeliharaan anestesia.

Contra Indication• Hipersensitif terhadap obat anestesia berhalogen• Pasien yang secara genetik rentan terhadap hipertermia maligna / punya riwayat hipertermia maligna• Pasien dengan riwayat gangguan fungsi hati• Operasi obstetrik• Pasien dgn pengobatan MAOI nonselektif 

Warning• Aerrane® diberikan melalui vaporizer khusus utk isofluarane oleh orang yg berpengalaman.• Aerrane® dapat mempengaruhi pernapasan sehingga sistem pernapasan dan ventilasi harus dimonitor.• Aerrane® dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga tekanan cairan otak meningkat.• Hati-hati pemberian Aerrane® pada pasien miastenia gravis dan pasien dengan penyakit arteri koroner.• Pasien yang dipulangkan dari rumah sakit harus didampingi dan tidak boleh mengkonsumsi alkohol.• Selama kehamilan, Aerrane®digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada resikonya terhadap janin. • Hati-hati pemberian Aerrane® pada ibu menyusui.

 

Page 2: Products Dscription Idsai

Adverse Reaction• Hipertermia maligna• Hipotensi arterial• Takikardia• Batuk & laringospasme pd induksi • Gangguan fungsi hati • Mual muntah• Ruam kulit

DosageInduksi anestesia :• Mulai dosis 0,5% lalu dinaikkan secara bertahap. • Dosis 1,3 – 3,0% dpt menyebabkan anestesia dlm 7-10 menit

Pemeliharan anestesia :

• 1,0 – 2,5 % Aerrane® + N2O/O2• 1,5 – 3,5 % Aerrane® + O2100%

Pemulihan :• Dosis diturunkan hingga 0,5 % saat operasi berakhir sampai 0 %

PresentationBotol kaca coklat 250 mL.

Store at room temperature (25-30 0C)

Page 3: Products Dscription Idsai

Tutofusin ® OPS Cairan elektrolit

lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan pasien post trauma

Sumber kalori sorbitol dapat diutilisasi secara maksimal sekalipun pasien mengalami stress metabolik

Memiliki kalori 200 Kkal/liter sebagai Nitrogen Sparing Effect

CompositionTiap 1000 ml mengandung :

  mEq/l mmol/l mg/l

Na+ 100 100 2299

K+ 18 18 704

Ca++ 4 2 80

Mg++ 6 3 73

Cl- 90 90 3191

Asetat- 38 38 2243

Sorbitol 50,0 gr dalam cairan untuk injeksi1000 ml = 850 kJ ( 200 Kkal )Osmolaritas : 500/mOsmol/l

Indication Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit selama

masa pra operasi, intra operasi dan pasca operasi

Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit pada keadaan dehidrasi isotonik dan kehilangan cairan intraselular

Memenuhi kebutuhan karbohidrat secara parsial

Contra IndicationInsufisiensi renal, intoleransi zat yang terkandung

WarningTutofusin Ops mengandung ion Ca++ sehingga dapat terjadi endapan pada pemberian bersama fosfat inorganik.

Adverse ReactionDapat terjadi demam, infeksi pada tempat suntikan, ekstravasasi dan hipervolemia. Efek samping yang terjadi biasanya disebabkan karena teknik pemberian.

Page 4: Products Dscription Idsai

Dosage

30 ml/kg berat badan/hari atau sesuai dengan petunjuk.Kecepatan infus 6 ml per menit ( 120 tetes per menit )  

Presentation1 Botol @ 500 ml

Page 5: Products Dscription Idsai

TotilacTotilac® is a sterile nonpyrogenic solution containing hypertonic concentration of sodium lactate with physiological concentration of potassium chloride and calcium chloride in water for injection.

Composition

Hypertonic hyperlactate solution 0.5 M

Each 250 ml infusion solution contains:

Sodium lactate (50%)                    28.25 g (equal to 14.125 gr Sodium lactate) Potassium chloride                         0.075 g Calcium chloride 2H2O             0.05   g Water for injection                  ad    250        ml

 

Yielding :

  mmol/L meq/L g/LNa+ 504.15 504.15 11.5 K+ 4.02 4.02 0.16 Ca++ 1.36 2.72 0.05 Cl- 6.74 6.74 0.24 Lactate- 504.15 504.15 44.92

 

Osmolarity : ± 1020 mOsm/L

pH : ± 7.0

Pharmacology

Page 6: Products Dscription Idsai

Totilac® contains strong ions which are fully dissociated into anions (lactate and chloride) and cations (sodium, potassium, calcium) when dissolved in water. Sodium, a principal cation of extracellular fluid and its high concentration provides hypertonicity that is beneficial in fluid resuscitation as it improves hemodynamic with small volume. Lactate, a physiological metabolite and acts as an energetic substrate, which is actively oxidized by every mitochondrion-containing cells, i.e. the vast majority of cells in the body, especially in highly active organs such as brain, kidney, heart and muscles. Its oxidation results in energy release similar to that of glucose (4 Kcal/g of lactate). Following a hypoxic period, lactate is a preferred or even a obligatory enery substrate over glucose because lactate act as a ready to use substrate since its oxidation does not require investment of ATP, unlike glucose, and its usage prevent the reactive oxygen species (ROS) production. Beside oxydation, lactate can be converted into glucose via gluconeogenic pathway, which occurs mainly in liver but also in kidney.Calcium, it plays role in cardiac contractility.Potassium, it prevents hypokalemia, which might be caused by sodium lactate infusion. Totilac® solution is neutral (pH=7.0) and since lactate is metabolized, it doesn’t cause acidosis effect.

Indication

Fluid Resusitation in post cardiac surgery

Contra Indication

Totilac® is contraindicated in the states of hypervolemia, hypernatraemia (plasma sodium is more than 155 mmol/L) and severe renal failure.

Warning

- Clinical evaluation and periodic laboratory determinations are necessary to monitor changes in fluid balance, electrolyte concentrations and acid-base balance during prolonged parenteral therapy or whenever the condition of the patient warrants such evaluation.- Solutions containing calcium ions should not be administered simultaneously through the same administration set as blood because of the likelihood of coagulation.- Solutions which contain potassium should be used with great care in the presence of cardiac disease, particularly in digitalized patients, in patients with hyperkalemia, severe renal failure and in conditions in which potassium retention is present.- Solutions containing sodium ions should be used with great care, if at all, in patients with congestive heart failure, severe renal insufficiency and in clinical states in which there exists edema with sodium retention.- In patients with diminished renal function, administration of solutions containing sodium or potassium ions may result in sodium or potassium retention.- The risk of solute overload causing congested states with peripheral and pulmonary edema is directly proportional to the electrolyte concentrations of such solutions.- Do not administer unless solution is clear and container is undamaged. Discard unused portion.- Hypertonic lactate is to be used with caution in patients with history of panic disorder since panic attacks have been reported with administration of lactate infusion.- Used with caution in patients with diabetes and myasthenia gravis, hypertension and intestinal ulcers as well as in long term treatment of babies and aged people.

Adverse Reaction

Reactions which may occur because of the solution or the technique of administration include febrile response, infection at the site of injection, venous thrombosis or phlebitis extending from the site of injection, extravasation and hypervolemia. If an adverse reaction does occur, discontinue the infusion, evaluate the patient, institute appropriate therapeutic countermeasures and save the remainder of the fluid for examination if deemed necessary.

Dosage

Page 7: Products Dscription Idsai

-   Dose is adjusted according to the individual need based on the status of patient’s

haemodynamic.

-   Maximum dose 10 cc/kgBW in 12 hours intravenously.

-   When the maxium dose of hypertonic lactate solution is reached, it is permitted to

infuse 6% hydroxyethyl starch in case of  necessity of maintaining fluid therapy.

 

Presentation

Infusion solution in flexy bag containing 250 ml.

Store at room temperature (25-30 0C)

Page 8: Products Dscription Idsai

Roculax®

Roculax is a nondepolarizing neuromuscular blocking agent, supplied as a sterile, nonpyrogenic, isotonic solution for intravenous injection only.

CompositionEach ampoule of Roculax contains Rocuronium bromide 10 mg/mL.

PharmacologyPharmacodynamics :Rocuronium bromide acts by competing for cholinergic receptors at the motor end-plate. This action is antagonized by acetylcholinesterase inhibitors, such as neostigmine and edrophonium. The recovery of neuromuscular function is satisfactory. The neuromuscular blocking action of rocuronium bromide may be enhanced in the presence of potent inhalation anaesthetics.

Pharmacokinetics :Rocuronium is a nondepolarizing neuromuscular agent with rapid to intermediate onset depending on dose, and intermediate duration. The rapid distribution half-life is 1-2 minutes and the slower distribution half-life is 14-18 minutes. Rocuronium is approximately 30% bound to human plasma proteins. Rocuronium is eliminated primarily by the liver. The metabolite of rocuronium,17-desacetyl-rocuronium, has been rarely observed in the plasma or urine of humans administered single doses of 0.5-1 mg/kgBW with or without a subsequent infusion of rocuronium. 

IndicationRoculax is indicated as an adjunct to general anesthesia to facilitate endotracheal intubation, and to provide skeletal muscle relaxation during surgery.

Contra IndicationRoculax is contraindicated in : - Patients known to have hypersensitivity to rocuronium bromide or to bromide ion. - Pregnancy. 

Warning- Roculax should be administered in carefully adjusted dosages under the supervision of experienced clinicians who are familiar with the drug’s actions and the possible complications of its use. - Roculax administration must be accompanied by adequate anaesthesia or sedation.- Roculax should not be mixed with alkaline solutions.- In the use of Roculax, increases or decreases in MAP and tachycardia may occurred. - Roculax is not recommended for rapid induction in cesarean section patients. - Severe acid-base and/or electrolyte abnormalities may potentiate or cause resistance to the neuromuscular blocking action of Roculax. - Extravasation of Roculax may result signs or symptoms of local irritation.- Burns, disuse atrophy, denervation, direct muscle trauma, and cerebral palsy may result the development of resistance to nondepolarizing muscle relaxants.- Anaphylactic reactions to neuromuscular blocking agents in general have been reported..- Clinicians should be familiar with early signs, confirmatory diagnosis and treatment of malignant hyperthermia prior to the start of any anaesthesia.- Roculax should be used with caution in patients with hepatic and/ or billiary tract diseases

Page 9: Products Dscription Idsai

and/ or renal failure, patients with pulmonary hypertension or valvular heart disease, neuromuscular disease or after poliomyelitis, and myasthenia gravis.- In surgery under hypothermic condition, the neuromuscular blocking effect of Roculax is increased and the duration prolonged.- Roculax may exhibit a prolonged duration and a prolonged spontaneous recovery in obese patients.- Roculax should be given to lactating women only when the physician decides that the benefits outweigh the risk.- It is not recommended to use potentially dangerous machinery or drive a car within 24 hours after the full recovery from the neuromuscular blocking action of Roculax. 

Adverse Reaction

Prolonged neuromuscular block is associated with neuromuscular blockers. Adverse experiences with probable or unknown relationship: Cardiovascular            : arrhythmia, abnormal electrocardiogram, tachycardia, hypotension, hypertension.Digestive                     : nausea, vomiting.Respiratory                 : asthma (bronchospasm, wheezing, or rhonchi), hiccup.Skin and Appendages : allergic reactions (rash, pruritus, anaphylactic and anaphylactoid), injection site edema. 

Dosage Endotracheal Intubation :

The dose is 0.6-1.2 mg/kgBW. Maintenance Dose:

The maintenance dose is 0.1- 0.2 mg/kgBW. Use by Continuous Infusion:

It is recommended to give loading dose of 0.6 mg Roculax/kgBW, when neuromuscular block starts to recover, to start administration by infusion. In adults under i.v anaesthesia, the infusion rate required to maintain neuromuscular block at this level ranges from 5-10 g/kgBW/min. Continuous monitoring of neuromuscular block is essential since infusion rate requirements vary from patient to patient and with the anaesthetic method used.

Pediatrics : The initial dose is 0.6 mg/kgBW. The maintenance dose is 0.075-0.125 mg/kgBW.A continuous infusion of Roculax initiated at a rate of 0.012 mg/kgBW/min may also be used to maintain neuromuscular blockade in pediatric patients. There are no data to support the recommendation for the use of rocuronium bromide in neonates (0-3 months).

Geriatrics ( ≥ 65 years) and patients with hepatic and/or biliary tract disease and/or renal failure : The dose is 0.6 - 1.2 mg/kgBW. The maintenance dose is 0.075-0.1 mg/kgBW.The recommended infusion rate is 5-6 g/kgBW/min.

Obese Patients : When used in overweight or obese patients (defined as patients with a body weight of 30% or more above ideal body weight) doses should be reduced taking into account a lean body mass.

Administration: Roculax administered intravenously either as a bolus injection or as a continuous infusion.  

StabilityRoculax should be stored under refrigeration (2 - 8)°C. Do not freeze. Upon removal from refrigeration to room temperature storage conditions (25°C), use Roculax within 60 days. Do not use solution if particulate matter is present.

PresentationAmpoule 5 mL in box @ 10 ampoules.

Page 10: Products Dscription Idsai

Buvanest

Buvanest® 0.5 % and Buvanest® Spinal 0.5 % Heavy are sterile, isobaric, isotonic solutions for local anaesthesia and administered parenterally by injection.

Composition

Each ampoule of Buvanest®  0.5 % contains bupivacaine HCl 5 mg/mL.

Each ampoule of Buvanest® Spinal 0.5 % Heavy contains Bupivacaine HCl 5 mg/mL and Dextrose 80 mg/mL.   

PharmacologyPharmacodynamics :Bupivacaine is a local anaesthetic of the amide type. Local anaesthetics block the generation and the conduction of nerve impulses, by increasing the threshold for electrical excitation in the nerve, by slowing the propagation of the nerve impulse, and by reducing the rate of rise of the action potential. At blood concentrations achieved with therapeutic doses, changes in cardiac conduction, excitability, refractoriness, contractility, and peripheral vascular resistance are minimal. Toxic blood concentrations may lead to atrioventricular block, ventricular arrhythmias and to cardiac arrest, sometimes resulting in fatalities. Myocardial contractility is depressed and peripheral vasodilation occurs, leading to decreased cardiac output and arterial blood pressure. Systemic absorption of local anaesthetics can also produce central nervous system stimulation, depression or both.

Pharmacokinetics :After injection of bupivacaine for caudal, epidural or peripheral nerve block in man, peak levels of bupivacaine in the blood are reached in 30 to 45 minutes, followed by a decline to insignificant levels during the next 3 to 6 hours. Bupivacaine is metabolized primarily in the liver via conjugation with glucuronic acid and the major metabolite is 2,6-pipecoloxylidine.The onset of action with bupivacaine is rapid and anaesthesia is long-lasting. The duration of anaesthesia is significantly longer with bupivacaine than with any other commonly used local anaesthetic. Also there is a period of analgesia that persists after the return of sensation.Local anaesthetics are bound to plasma proteins in varying degrees. The half-life of bupivacaine in adults is 2.7 hours and in neonates 8.1 hours. The duration of analgesia from bupivacaine 0.5 % is between 3-5 hours in the lower thoracic and lumbar segments, and that from the bupivacaine 0.5 % with dextrose is between 2-3 hours in the T10-T12. Bupivacaine 0.5 % produces muscle relaxation in the lower limbs which lasts 3-4 hours, and the bupivacaine 0.5 % with dextrose is 2-3 hours. Motor blockade of the abdominal muscles makes bupivacaine 0.5 % with dextrose suitable for performance of abdominal surgery lasting 45-60 minutes.The kidney is the main excretory organ for most local anaesthetics and their metabolites. Only 5% of bupivacaine is excreted unchanged in the urine. When administered in recommended doses and concentrations, bupivacaine does not ordinarily produce irritation or tissue damage and does not cause methemoglobinemia.  

Indication

Page 11: Products Dscription Idsai

Buvanest® 0.5 % is indicated for local or regional anaesthesia or analgesia for surgery, for oral surgery procedures, for diagnostic and therapeutic procedures, and for obstetrical procedures. Buvanest® Spinal 0.5 % Heavy is indicated for spinal anaesthesia for abdominal, urological, and lower limb surgery.

Contra IndicationBuvanest® is contraindicated for :- Obstetrical paracervical block anaesthesia.- Intravenous regional anaesthesia.- Patients with a known hypersensitivity to bupivacaine or to other local anaesthetic agents of the amide type or to other components of Buvanest® solutions. 

Warning- Local anaesthetics should only be employed by clinicians who well versed in diagnosis and management of dose-related toxicity and other acute emergencies, and after insuring the immediate availability of oxygent, other resuscitative drugs, cardiopulmonary resuscitative equipment, and the personnel resources needed for proper management of toxic reactions and related emergencies.- During epidural administration, Buvanest® 0.5% should be administered in incremental doses of 3 mL to 5 mL with sufficient time between doses administration. - Administration of Buvanest® is not recommended for children younger than 12 years.- Patients over 65 years, should be taken in dose selection, and it may be useful to monitor renal function.- Should be used cautiously in patients with renal, hepatic, and cardiovascular function impairment.- Mixing bupivacaine with other local anesthetics cannot be recommended.- It is essential that aspiration for blood or cerebrospinal fluid be done prior to injecting any local anaesthetic to avoid intravascular or subarachnoid injection. 

Adverse ReactionA major cause of adverse reactions to this group of drugs may be associated with its excessive plasma levels, which may be due to overdosage, unintentional intravascular injection or slow metabolic degradation. CNS :  Restlessness, anxiety, dizziness, tinnitus, blurred vision or tremors may occur, possibly proceeding to convulsions. Neurologic : Paralysis of the legs, loss of consciousness, respiratory paralysis and bradycardia (high spinal), urinary retention, fecal and urinary incontinence; loss of perineal sensation and sexual function, persistent anesthesia, paresthesia, headache, backache, septic meningitis; meningismus, slowing of labor, increased incidence of forceps delivery. Cardiovascular :  Hypotension, bradycardia, ventricular arrhythmias, cardiac arrest.Allergic reactions.  

DosageBuvanest® 0.5 % in adult patients :- Peripheral nerve block : 5 mL to maximal - Epidural block : 10-20 mL- Caudal block : 15-30 mL

Buvanest® Spinal 0.5 % Heavy in adult patients :The dose should be regarded as a guide for average use in adults. Spinal anaesthesia for surgery : 1.5-3 mL/7.5-15 mg bupivacaine HCl. The effects of injection of bupivacaine HCl exceeding 4 mL have not yet been studied and such volumes can there for not be recommended.  

Stability

Page 12: Products Dscription Idsai

Store Buvanest® 0.5 % and Buvanest® Spinal 0.5 % Heavy preparations at room temperature (15-30°C ). Should not be used if its color is pinkish or darker than slightly yellow or if it contains a precipitate. Should be used immediately after opening the ampoule, any remaining solution should be discarded.

PresentationBuvanest® 0.5 % : Vial in box @ 5 vials 20 mL Buvanest® Spinal 0.5 % Heavy : Ampoule in box @ 5 ampoules 4 mL

Page 13: Products Dscription Idsai

Buvanest

Buvanest® merupakan larutan isotonik, isobarik, steril yang mengandung bupivacaine HCl untuk anestesia lokal dan diberikan secara parenteral dengan injeksi.

CompositionTiap ampul Buvanest® 0,5 % mengandung : Bupivacaine HCl 5 mg/mL

PharmacologyFarmakodinamik Anestetik lokal menghambat pembentukan dan penjalaran impuls saraf dengan meningkatkan ambang eksitasi elektrik dalam saraf, memperlambat penyebaran impuls saraf, dan mengurangi kecepatan bangkitan aksi potensial. Secara umum, terjadinya anestesia dikaitkan dengan diameter, mielinisasi dan kecepatan konduksi serat saraf yang dipengaruhi. Pada konsentrasi darah yang dicapai dengan dosis terapi, terjadi perubahan konduksi jantung, eksitabilitas, refrakteritas, kontraktilitas dan resistensi vaskuler perifer yang minimal. Konsentrasi toksik dalam darah dapat mengakibatkan hambatan atrioventrikuler, aritmia ventrikuler dan henti jantung, kadang-kadang berakibat fatal. Kontraktilitas miokardium ditekan dan terjadi vasodilatasi perifer, mengakibatkan penurunan curah jantung dan tekanan darah arteri. Absorpsi sistemik anestetik lokal juga dapat mengakibatkan perangsangan dan/atau penekanan sistem saraf pusat. Rangsangan pusat biasanya berupa gelisah, tremor dan menggigil, kejang, diikuti depresi dan koma, akhirnya terjadi henti napas. Anestetik lokal mempunyai efek depresi terutama pada medula dan pusat yang lebih tinggi. Fase depresi dapat terjadi tanpa fase eksitasi sebelumnya.

Farmakokinetik Kecepatan absorpsi anestetik lokal tergantung dari dosis total dan konsentrasi obat yang diberikan, cara pemberian, dan vaskularisasi tempat pemberian, serta ada tidaknya epinefrin dalam larutan anestetik. Setelah injeksi bupivacaine untuk blok kaudal, epidural atau saraf perifer pada manusia, kadar puncak bupivacaine dalam darah dicapai dalam 30-45 menit, diikuti oleh penurunan kadar sampai kadar tidak bermakna selama 3-6 jam kemudian.Tergantung dari cara pemberian, anestetik lokal didistribusi luas ke seluruh jaringan tubuh, konsentrasi tinggi ditemukan pada organ dengan perfusi tinggi seperti hati, paru, jantung dan otak. Bupivacaine terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi dengan asam glukuronat dan metabolit utamanya adalah 2,6 pipecoloxilidine. Mula kerja hambatan spinal bupivacaine cepat dan anestesia bertahan lama. Lama kerja bupivacaine lebih panjang secara nyata daripada anestetik lokal yang biasa digunakan. Juga terdapat periode analgesia yang tetap setelah kembalinya sensasi.Anestetik lokal diikat protein plasma dalam derajat yang bervariasi. Waktu paruh bupivacaine pada pasien dewasa adalah 2,7 jam dan pada neonatus 8,1 jam.Lama kerja analgesia bupivacaine 0,5 % antara 3-5 jam pada segmen torakal bawah dan lumbal. Bupivacaine 0,5 % menghasilkan relaksasi otot pada anggota badan bagian bawah selama 3-4 jam. Ginjal adalah organ ekskresi utama untuk kebanyakan anestetik lokal dan metabolitnya. Ekskresi melalui urin dipengaruhi oleh perfusi renal dan faktor-faktor yang mempengaruhi pH urin. Hanya 5% dari bupivacaine yang diekskresi dalam urin dalam bentuk asal. Jika diberikan dalam dosis dan konsentrasi yang dianjurkan, bupivacaine biasanya tidak mengakibatkan iritasi atau kerusakan jaringan serta tidak menyebabkan methemoglobinemia.Beberapa parameter farmakokinetik anestetik lokal dapat diubah secara nyata dengan adanya

Page 14: Products Dscription Idsai

penyakit hati dan ginjal, penambahan epinefrin, faktor yang mempengaruhi pH urin, aliran darah ginjal, cara pemberian obat, dan umur pasien. Pasien usia lanjut mencapai analgesia dan hambatan motorik maksimal lebih cepat daripada pasien muda. Pasien usia lanjut juga menunjukkan konsentrasi puncak plasma yang lebih tinggi tetapi klirens plasma total pada pasien ini menurun.

IndicationBuvanest® 0,5 % diindikasikan untuk anestesia lokal atau regional dan sebagai analgesia pada pembedahan, untuk prosedur bedah mulut, prosedur terapi dan diagnostik, serta prosedur obstetrik.

Contra IndicationBuvanest® dikontraindikasikan untuk :- Anestesia blok paraservikal obstetri.- Anestesia regional intravena.- Pasien dengan hipersensitivitas terhadap bupivacaine atau anestetik lokal golongan amida lainnya atau komponen lain dari larutan Buvanest®.

WarningAnestetik lokal sebaiknya hanya digunakan oleh dokter yang benar-benar mengetahui tentang diagnosis dan penanganan toksisitas yang berhubungan dengan dosis serta kedaruratan akut lain, dan setelah dijamin oksigen, obat resusitasi lain, alat resusitasi kardiopulmoner, dan tenaga yang dibutuhkan untuk penanganan reaksi toksik dan kedaruratan yang berkaitan tersedia dengan cepat.- Selama pemberian epidural, Buvanest® diberikan dalam dosis bertahap 3 - 5 mL dengan waktu yang cukup di antara setiap pemberian dosisnya. - Pemberian Buvanest® tidak dianjurkan untuk anak di bawah 12 tahun.- Pada pasien di atas 65 tahun, sebaiknya dosis diseleksi dan fungsi ginjal dimonitor.- Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kelainan fungsi ginjal, hati, dan kardiovaskuler. - Tidak dianjurkan mencampur bupivacaine dengan anestetik lokal lain.- Perlu dilakukan aspirasi darah atau cairan serebrospinal sebelum injeksi anestetik lokal, untuk menghindari injeksi intravaskuler atau subaraknoid.

Kehamilan dan Menyusui Anestetik lokal dapat melintasi plasenta dengan difusi pasif. Bupivacaine, dengan kapasitas ikatan protein yang tinggi (95%), mempunyai rasio fetal/maternal yang rendah (0,2-0,4). Anestesia epidural, kaudal, atau pudendal dapat mempengaruhi kontraktilitas uterus atau usaha mengejan dari ibu. Anestesia epidural dilaporkan memperpanjang persalinan kala II dengan menghilangkan refleks mengejan atau mempengaruhi fungsi motorik. Jadi selama kehamilan, Buvanest® sebaiknya digunakan hanya bila manfaatnya pada janin lebih besar daripada resikonya. Bupivacaine diekskresi pada air susu ibu. Karena efek samping serius bupivacaine pada bayi yang menyusu, maka keputusan menghentikan menyusui atau tidak diberikan bupivacaine tergantung pada seberapa pentingnya obat ini untuk ibu.

Efek samping Penyebab utama efek samping kelompok obat ini mungkin berhubungan dengan kadar plasma yang tinggi, yang dapat disebabkan oleh overdosis, injeksi intravaskuler yang tidak disengaja atau degradasi metabolik yang lambat.Sistemik : Biasanya berkaitan dengan sistem saraf pusat dan kardiovaskular seperti hipoventilasi atau apnu, hipotensi dan henti jantung. SSP : Gelisah, ansietas, pusing, tinitus, dapat terjadi penglihatan kabur atau tremor, kemungkinan mengarah pada kejang. Hal ini dapat dengan cepat diikuti rasa mengantuk sampai tidak sadar dan henti napas. Efek SSP lain yang mungkin timbul adalah mual, muntah, kedinginan, dan konstriksi pupil.Kardiovaskuler : Depresi miokardium, penurunan curah jantung, hambatan jantung, hipotensi, bradikardia, aritmia ventrikuler, meliputi takikardia ventrikuler dan fibrilasi ventrikuler, serta henti jantung.Alergi : Urtikaria, pruritus, eritema, edema angioneuretik (meliputi edema laring), bersin, episode asma, dan kemungkinan gejala anafilaktoid (meliputi hipotensi berat). Neurologik : Paralisis tungkai, hilangnya kesadaran, paralisis pernapasan dan bradikardia (spinal tinggi), hipotensi sekunder dari blok spinal, retensi urin, inkontinensia fekal dan urin, hilangnya sensasi perineal dan fungsi seksual; anestesia persisten, parestesia, kelemahan, paralisis ekstremitas bawah dan hilangnya kontrol sfingter, sakit kepala, sakit punggung, meningitis septik, meningismus, lambatnya persalinan, meningkatnya kejadian persalinan dengan forcep, atau kelumpuhan saraf kranial karena traksi saraf pada kehilangan cairan

Page 15: Products Dscription Idsai

serebrospinal.

Overdosis dan Penanganan Manifestasi overdosis adalah : - Hipoventilasi atau apnu disebabkan injeksi Buvanest® ke ruang subaraknoid yang tidak disengaja, mungkin juga dapat menyebabkan henti jantung jika tidak ada bantuan ventilator.- Kejang dengan hipoksia simultan, hiperkarbia dan asidosis, ditambah depresi miokardium yang dapat mengakibatkan aritmia jantung, bradikardia, fibrilasi ventrikel asistol, atau henti jantung.

Penanganan Kedaruratan Anestetik Lokal : - Pengawasan tanda vital kardiovaskuler dan pernapasan serta kesadaran pasien setelah setiap injeksi anestetik lokal. Bila ada tanda perubahan, berikan oksigen.- Penatalaksanaan hipoventilasi atau apnu adalah mempertahankan jalan napas yang paten dan ventilasi terbantu atau terkontrol secara efektif dengan oksigen 100%.- Jika perlu, gunakan obat untuk mengontrol kejang dengan 50-100 mg succinylcholine atau 5-10 mg diazepam atau 50-100 mg thiopental bolus i.v. - Terapi suportif depresi sirkulasi mungkin membutuhkan pemberian cairan i.v, dan vasopresor sesuai kondisi klinik (seperti ephedrine atau epinephrine untuk meningkatkan kekuatan kontraksi miokardium).- Intubasi endotrakeal setelah pemberian oksigen dengan masker, jika ditemukan kesulitan pada pemeliharaan jalan napas atau diindikasikan perpanjangan penunjang ventilator. - Jika terjadi henti jantung, hasil yang baik membutuhkan usaha resusitasi yang panjang.

DosageBuvanest® 0,5 % pada pasien dewasa :- Blok saraf perifer : 5 mL sampai maksimal (2 mg/kgBB)- Blok epidural : 10-20 mL Blok kaudal : 15-30 mLLarutan harus digunakan dengan segera setelah ampul dibuka. Sisa larutan harus dibuang.

StabilitySimpan sediaan Buvanest® pada suhu kamar (15-30°C). Jangan digunakan jika warna larutan agak merah muda atau lebih gelap dari kuning muda atau jika terjadi endapan. Gunakan segera setelah ampul dibuka, larutan yang tersisa harus dibuang.

PresentationBuvanest® 0,5 % Vial 20 mL.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Diproduksi oleh : PT Kalbe Farma Tbk Bekasi-Indonesia

Page 16: Products Dscription Idsai

SupraneSuprane® merupakan anestetik inhalasi.

CompositionSetiap botol Suprane® 240 ml mengandung desflurane 100%

PharmacologyDesflurane merupakan cairan yang mudah menguap (volatil) yang digunakan untuk anestesia inhalasi. Berbau agak tajam sehingga membatasi kecepatan induksi. Desflurane tidak dianjurkan untuk induksi tunggal. MAC desflurane 6,0. Desflurane bersifat depresan napas sehingga napas harus dimonitor ketat dan bila perlu diberi penunjang ventilasi. Semakin tua usia, MAC desflurane semakin kecil. Desflurane stabil terhadap CO2 absorbent dan tidak membentuk Compound A yang bersifat nefrotoksik.Kelarutan isoflurane dalam darah dan jaringan sangat rendah (koef.partisi darah:gas= 0,42) sehingga onset cepat dan pulih sadar cepat. Desflurane sangat sedikit dibiotransformasi oleh enzim sitokrom P450 di hati (0,02%) sehingga metabolit inorganic fluoride (bersifat nefrotoksik) yang dihasilkan sedikit sehingga tidak toksik terhadap ginjal.

Indication• Suprane® digunakan sebagai obat inhalasi untuk induksi & pemeliharaan anestesia pada dewasa• Sebagai obat inhalasi utk pemeliharaan anestesia pd bayi dan anak-anak

Contra Indication• Hipertermia maligna• Kelainan hati • Hipersensitif terhadap obat anestesia berhalogen

Warning• Suprane® diberikan melalui vaporizer khusus utk desflurane oleh orang yang berpengalaman. • Suprane® dapat mempengaruhi napas sehingga sistem pernapasan dan ventilasi harus dimonitor. • Suprane® tidak untuk induksi inhalasi pada anak-anak karena sering terjadi batuk, tahanan pada napas, apnea, laringospasme dan peningkatan sekresi saluran napas.• Selama pemeliharaan anestesia, peningkatan konsentrasi desflurane menyebabkan penurunan tekanan darah. • Hati-hati penggunaan Suprane® pada pasien dengan penyakit arteri koroner.• Suprane® dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga dapat menyebabkan tekanan cairan otak meningkat.• Suprane® tidak dianjurkan untuk operasi obstetri.• Selama kehamilan, Suprane® digunakan jika manfaatnya lebih besar dibanding risikonya terhadap janin.

Adverse Reaction• Hipotensi (tergantung dosis)• Depresi napas (tergantung dosis)• Batuk, laringospasme, apnu pada induksi anestesia • Mual, muntah• Hipertermia maligna

Page 17: Products Dscription Idsai

DosageInduksi anestesia :3% Suprane® ditingkatkan scr bertahap 0,5-1% setiap 2-3 hembusan napas

Pemeliharaan anestesia :Dewasa :- 2 - 6% Suprane® + N2O/ O2- 2,5 – 8,5 % Suprane® + O2 murniAnak-anak :5.2–10% Suprane® dgn/tanpa N2O

Gangguan fungsi hati dan ginjal1-4% Suprane® dalam N2O/O2

PresentationBotol kaca coklat 240 mL.

Store at room temperature ( di bawah 30 oC)

Page 18: Products Dscription Idsai

OctalbinAlbumin is transporter-protein which is effective to treat severe icterus caused by haemolitic disease in neonatal. It has double-action therapy for acute-hepatic failure patient since its capability to raise plasma-oncotic pressure and bind excessive plasma

bilirubin. Octalbin is a human-serum albumin which may increase circulating blood volume and used for shock-therapy following by bleeding, surgery, traumatic, burnt, bacteremia, kidney failure, and cardiovascular collapse.

CompositionEach 100 ml Octalbin 20% contains Human Albumin 20 g Each 100 ml Octalbin 25% contains Human Albumin 25 g

IndicationRestoration and maintenance of circulating blood volume, such as :– Hypoalbuminemia in wound or burnt, cirrhosis, or nephrosis condition– Cardiopulmonary bypass surgery– Haemolitic disease in neonatal

Contra IndicationPatients who are hypersensitive to Albumin and other component consisted in human albumin; cardiac failure; and severe anemia

Warning– Risk of hypervolaemia– Monitor electrolyte status– Not to be diluted with water for injection– Stop therapy in CV overload– Increased BP– Raised venous pressure & pulmonary oedema

Adverse ReactionHypotension; flush; urticaria; fever; and nausea may rarely occur

DosageAlbumin dosage generally for : - adults : 2 g per kg body weight for 24 hours- children : 0,5 – 1 g per kg body weight.

Direction– Intravenously, Octalbin may or may not be diluted by normal saline or dextrose 5% before administration, or mixed with electrolyte solution in aseptic condition– Infusion-administered velocity are individualized dosage, but not more than 1 – 2 ml/minute, and for plasma-exchange indication is not more than 30 ml/minute– Before administration, it should be heated to room temperature, especially when it’s given in big volume

PresentationOctalbin 20% solution 50 ml and 100 mlOctalbin 25% solution 50 ml and 100 ml

Page 19: Products Dscription Idsai

CernevitCernevit® adalah preparat multivitamin yang larut dalam air maupun lemak (kecuali vitamin K) dikombinasi dengan mixed micelles (glycocholic acid dan lecithin). Mengingat kebutuhan vitamin tubuh yang mungkin berkurang karena berbagai situasi stress (trauma, bedah, luka bakar, infeksi) yang dapat memperlambat proses penyembuhan.

CompositionSetiap vial mengandung:

Retinol Palmitat

Amount corresponding to retinol 3.500 IU

Cholecalciferol 220 IU

DL alphatocopherol 10.200 mg

Amount corresponding to alphatocopherol

11.200 IU

Asam Askorbat 125.000 mg

Cocarboxylase tetrahydrate 5.800 mg

Amount corresponding to thiamine 3.510 mg

Riboflavine sodium phosphate dihydrate

5.670 mg

Amount corresponding to riboflavine 4.140 mg

Pyridoxine Hydrochloride 5.500 mg

Amount corresponding to Pyridoxine 4.530 mg

Cyanocobalamine 0.006 mg

Asam Folat 0.414 mg

Dexpanthenol 16.150 mg

Amount corresponding to Pantothenic Acid

17.250 mg

Biotin 0.069 mg

Nicotinamide 46.000 mg

Glisin 250.000 mg

Glycoholic Acid 140.000 mg

Soya Lecithin 112.500 mg

Sodium hydroxide q.s. pH=5.9

Hydrochloric acid

IndicationCernevitâ diindikasikan untuk pasien yang membutuhkan vitamin harian secara parenteral

Page 20: Products Dscription Idsai

karena pemberian oral merupakan kontraindikasi, tidak memungkinkan, tidak mencukupi (misal karena malnutrisi, malabsorpsi gastrointestinal dan sebagainya).

Contra IndicationCernevitâ dikontraindikasikan untuk pasien hipervitaminosis atau hipersensitif pada salah satu bahan aktif termasuk hipersensitif terhadap tiamin (vitamin B1).

WarningPeringatan Reaksi anafilaktik mungkin terjadi pada pasien karena alergi vitamin B1. Reaksi alergi ringan seperti bersin atau asma ringan adalah tanda peringatan bahwa pemberian selanjutnya dapat mengakibatkan syok anafilaktik. Kehamilan dan Menyusui Penggunaan Cernevitâ belum diteliti pada kehamilan. Studi percobaan pada hewan tidak cukup untuk memperkirakan keamanan pada pertumbuhan embrio atau fetus, perjalanan gestasi, dan perkembangan peri dan post-natal. Oleh karena itu, produk ini tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan. Telah diketahui bahwa vitamin diekskresikan dalam air susu ibu sehingga produk ini juga tidak diberikan untuk wanita menyusui. Perhatian Hati-hati bila memberikan Cernevitâ pada pasien yang telah mendapat vitamin A dari sumber lain. Bolus intravena dapat mengakibatkan peningkatan SGPT ringan pada pasien enterokolitis aktif. Kadar yang meningkat dapat cepat kembali setelah pemberian dihentikan. Dianjurkan untuk mengontrol kadar transaminase pada pasien tersebut. Pada kasus fungsi ginjal terganggu, kadar vitamin yang larut dalam lemak harus diamati secara seksama. Cernevitâ tidak mengandung vitamin K. Jika vitamin ini diperlukan maka harus diberikan secara terpisah. Cernevitâ tidak diberikan secara langsung, pemberian intravena tanpa pengenceran dapat mengakibatkan pusing, pingsan, dan kemungkinan iritasi jaringan. Kebutuhan vitamin harian harus dihitung untuk mencegah over dosis dan efek toksik, terutama vitamin A dan D pada pasien anak. Pada pasien yang akan menerima nutrisi parenteral total dalam jangka waktu lama, kadar vitamin A, C, D dan asam folat dalam darah harus dikontrol.

Adverse ReactionEfek Samping Reaksi alergi dapat terjadi setelah pemberian tiamin dan komponen B kompleks lain secara intravena. Sangat jarang dilaporkan reaksi anafilaktoid pada pemberian tiamin dosis besar iv. Akan tetapi resiko ini dapat diabaikan bila tiamin diberikan bersama dengan kelompok vitamin B yang lain. Dilaporkan reaksi sebagai berikut, walaupun sangat jarang: · Kulit: ruam, eritema, gatal · Sistem saraf pusat: sakit kepala, pusing, kekakuan otot, cemas · Oftalmik: diplopia · Alergi: urtikaria, udem periorbital dan digital Individu yang rentan terhadap nicotinamide dapat mengalami kemerahan, gatal atau rasa terbakar di kulit setelah pemberian infus.

DosageDewasa dan anak-anak di atas 11 tahun dapat diberikan 1 vial per hari. Mula-mula harus ditambahkan 5 ml air untuk injeksi ke dalam vial dan dikocok perlahan untuk melarutkan lyophilised powder. Larutan ini kemudian dapat diberikan melalui intravena secara perlahan (paling sedikit 10 menit) atau dengan infus dalam isotonic saline atau larutan glukosa. Cernevitâ dapat diberikan bersama komposisi campuran nutrisi parenteral yang mengandung karbohidrat, lemak, asam amino, elektrolit dan trace elements, dimana kompatibilitas dan stabilitasnya telah dikonfirmasikan. Tampak sebagai bubuk steril lyophilised cake warna kuning-oranye yang tidak berbau, dicampur dengan 5 ml air untuk injection Ph.Eur., atau cairan intravena lain seperti sodium chloride 5%, glukosa atau campuran nutrisi untuk pemberian parenteral. Saat sudah tercampur dengan air, larutan memiliki pH 5.9.

StabilityProduk yang telah dilarutkan dengan air untuk injeksi harus segera digunakan atau disimpan tidak lebih dari 24 jam dalam kulkas