prodi diploma iii fakultas ekonomi dan bisnis modul ...dan menambah khasanah ilmu pengetahuan. kami...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
MODUL PRAKTIKUM
ANALISIS KREDIT
PRODI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
IDENTITAS PEMILIK MODUL
NAMA : .................................................................
NIM : .................................................................
PRODI : .................................................................
DOSEN : .................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya saya dapat
menyelesaikan Modul Praktikum Analisis Kredit ini. Adapun tujuan dari
pembuatan modul ini adalah sebagai bahan ajar dan referensi bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa Manajemen. Mudah-mudahan buku ini dapat membantu
para pembaca yang berminat untuk mengembangkan diri, memperkaya wawasan
dan menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Kami menyadari bahwa penyelesaian buku initidak terlepas dari bantuan
berbagi pihak,dan masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan buku ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Medan, Januari 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
PER 1. NERACA ................................................................................. 1
A. AKTIVA .............................................................................. 2
B. JENIS-JENIS AKTIVA.............................................. ........... 2
C. KEWAJIBAN ...................................................................... 3
D. MODAL ............................................................................. 5
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 6
PER 2. LAPORAN LABA/RUGI ...................................................... 9
A. KOMPONEN LAPORAN LABA/ RUGI ............................ 9
B. HUBUGAN ANTARA NERACA DAN
PERHITUNGAN RUGI/LABA ......................................... 11
C. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN ................... 11
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 13
PER 3. ANALISI RASIO .................................................................... 15
A. JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN ................................... 15
B. APLIKASI ANALISI RASIO ............................................. 18
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 20
PER 4. ANALISIS PERBANDINGAN DAN
ANALISI SUMBER DAN
PENGGUNAAN DATA .......................................................... 22
A. ANALISIS VERTIKAL ...................................................... 22
B. ANALISIS HORIZONTAL ................................................ 23
C. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ........................... 25
D. STUDI KASUS-
PT FASHION GERMENT INDUSTRY ............................. 26
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 29
PER 5. MEMBIAYAI PERTUMBUHAN .......................................... 31
A. QUICK AND DIRTY METHOD
(METODE PERKIRAAN KASAR) ................................... 31
B. PRO-FORMA BALANCE SHEET METHOD
(METODE NERACA PRO-FORMA) ................................ 32
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 34
PER 6. STUDI KASUS PERTEMUAN 5 ........................................... 36
A. STUDI KASUS- PT FERRO
PERKASA METALINDO .................................................. 36
B. STUDI KASUS – PT TEXTILE
CHEMICALINDO .............................................................. 38
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 39
PER 7. STRUKTUR KREDIT ........................................................... 42
A. JENIS AKTIVA YANG DI BIAYAI .................................. 43
B. SUMBER PENGEMBALIAN ............................................ 44
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 46
PER 8. STRUKTUR KREDIT............................................................ 49
A. PINJAMAN RUPIAH VERSUS VALUTA ASING ........... 49
B. PENETAPAN KONDISI PINJAMAN ................................ 51
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 54
PER 9. PENYUSUNAN ALIRAN KAS
(CASFLOW) .......................................................................... 58
A. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN CASHFLOW
(ALIRAN KAS)................................................................. 59
B. FORMAT CASFLOW ........................................................ 60
C. MENENTUKAN JUMLAH KEBUTUHAN DANA ........... 62
D. MENENTUKAN JENIS PINJAMAN ................................. 62
E. MENGETAHUI JANGKA WAKTU PINJAMAN .............. 63
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 64
PER 10. ANALISI KUALITATIF ........................................................ 68
A. VARIABEL INTERNAL .................................................... 68
B. VARIABEL EKSTERNAL ................................................. 72
C. ANALISIS PERSAINAGN INDUSTRI .............................. 76
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 78
PER 11. ANALISIS SWOT .................................................................. 82
A. SWOT ANALYSIS ............................................................ 82
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 85
PER 12. PRINSIP DASAR PEMBERIAN KREDIT .......................... 88
A. PENGANTAR ................................................................... 88
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA ......................... 90
1
PERTEMUAN KE 1
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan
mampu mendefinisikan pengertian Neraca, Aktifa, Macam-macam Aktifa,
kewajiaban, Macam-macam Kewajibandan apa saja itu modal.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan Neraca
b. Mampu mendefinisikan pengertian aktifa dan kmponen aktifa secara
lengkap
c. Mampu mendefinisikan pengertian kewajiban dan macam-macam
kewajiban
d. Menjelaskan secara lengkap modal dan apa saja modal
3. Pokok Bahasan : Neraca
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian neraca
b. Perngertian Aktiva
c. Pengertian komponen aktifa
d. Pengertian Kewajiban
e. Perngertian berbagai kewaiban
f. Pengertian modal dan bagian-bagian dari modal
5. Materi :
1. PENGERTIAN NERACA
Didalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa
Inggris: balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode
tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan
entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut
dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Pernyataan standar keuangan:
1. Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar
dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang
kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar
disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan
menurut urutan jatuh tempo.
2. Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan
diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas
bulan dari tanggal neraca.
3. Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus
operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka
klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat
2
dengan membedakan aset bersih sebagai modal kerja dengan aset yang
digunakan untuk operasi jangka panjang.
2. AKTIVA 1. PENGERTIAN AKTIVA
Aktiva adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan,
yangdimaksuddengan kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa
benda atau hak yang dikuasai dan yang sebelumnya diperoleh perusahaan
melalui transaksi atau kegiatan masa lalu. Untuk dapat diakui sebegai aktiva,
kekayaan atau sumber daya tersebut harus bisa diukur menggunakan satuan
mata uang, bisa Rupiah, Dollar, atau mata uang lainnya tergantung dengan
situasi dan kondisi yang menyertai.
2. JENIS-JENIS AKTVA (Assets)
Pada umumnya, aktiva dibagi menjadi empat yaitu aktiva lancar, investasi
jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tetap tak berwujud. Berikut adalah
beberapa penjelasan singkatnya.
2.1 Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva Lancar merupakan aktiva yang diharapkan dapat dicairkan
(diuangkan) tidak lebih dari 1 tahun atau 1 siklus akuntansi. Aktiva lancar terdiri
dari :
a. Kas (cash), semua aktiva yang tersedia di dalam kas perusahaan ataupun setara
kas yang disimpan di Bank yang bisa di ambil setiap saat.
b. Surat Berharga, pemilikan saham atau juga obligasi perusahaan lain yang
mempunyai sifat sementara, yang sewaktu-waktu bisa dijual kembali.
c. Piutang Dagang, tagihan dari perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang
disebabkan karena penjualan barang atau jasa secara kredit.
d. Piutang Wesel, adalah surat perintah penagihan pada seseorang atau juga badan
untuk dapat membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan
sebelumnya, pada orang yang namanya sudah disebut di dalam surat.
e. Piutang pendapatan, pendapatan yang sudah menjadi hak, namun belum
diterima pembayarannya.
f. Beban Dibayar di Muka, pembayaran beban yang dibayar di awal, namun
belum menjadi suatu kewajiban pada periode yang bersangkutan.
g. Perlengkapan, seluruh perlengkapan yang dipakai demi suatu kelancaran bisnis
dan bersifat habis pakai.
h. Persediaan Barang Dagang, barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali
dengan mengharapkan untuk mendapat suatu laba.
2.2 Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Investasi jangka panjang adalah suatu penanaman modal di dalam
perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu juga untuk
memperoleh laba atau keuntungan dan mengontrol perusahaan tersebut.
2.3 Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap adalah suatu kekayaan yang dimiliki perusahaan di mana
pemakaiannya (umur ekonomis) lebih dari satu tahun, digunakan untuk proses
operasi, serta tidak untuk dijual. Contoh fixed assets antara lain tanah, gedung,
mesin, peralatan toko dan kantor, alat angkut, dan lain sebagainya.
3
2.4 Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intagible Fixed Assets)
Aktiva tetap tak berwujud adalah suatu hak istimewa yang dimiliki
perusahaan dan memiliki nilai namun tidak memiliki bentuk fisik. Yang termasuk
di dalam intagible fixed assets antara lain sebagai berikut :
a. Good will, nilai lebih yang dipunyai perusahaan dikarenakan keistimewaan
tertentu.
b. Hak Paten, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada
seseorang atau juga badan dikarenakan penemuan tertentu.
c. Hak Cipta, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada
seseorang atau juga badan dikarenakan adanya hasil karya seni atau tulisan
atau juga karya intelektual.
d. Merek Dagang, adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu
badan untuk dapat menggunakan nama dan juga lambang bagi bisnisnya.
e. Hak Sewa, adalah hak untuk dapat menggunakan aktiva tetap pihak lain di
dalam waktu yang panjang sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
f. Franchise, adalah suatu hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau juga
suatu badan dari pihak lain untuk dapat mengkomersilkan formula, teknik,
atau juga produk tertentu.
2.5 Aktiva Lain-lain (other asset)
Aktiva lain-lain sebagai akun neraca adalah aktiva yang dari berbagai hal
tidak dapat digolongkan ke dalam kategori-kategori aktiva investasi dalam
neraca, aktiva tetap dan aktiva takberwujud.
3. KEWAJIABAN
Pengertian kewajiban dalam akuntansi adalah hutang suatu perusahaan yang
muncul
karena transaksi pada waktu yang lalu dan harus di bayar dengan kas, barang atau
jasa dimasa depan. Secara simpelnya kewajiban ini merupakan akun yang muncul
pada waktu transaksi selesai namun belum mendapat timbal balik dari transaksi
itu sendiri.
3.1 Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar/utang lancar/utang jangka pendek (current liabilities)
adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak elbih dalam waktu satu
tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan, antara lain:
- Utang usaha (account payable), yaitu kewajiban yang harus dilunasi karena
pembelian barang atau jasa secara kredit.
- Utang wesel/wesel bayar (notes payable) adalah janji tertulis yang
membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu dan pada tanggal yang telah
ditetapkan.- Utang beban adalah kewajiban membayar karena perusahaan telah
menerima manfaatnya. Seperti utang bunga (interest payable), utang gaji (salaries
payable), utang sewa (rent payable).
- Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang belum menjadi hak,
tetapi sudah diterima pembayarannya. Contohnya: sewa diterima di muka, bunga
diterima di muka.
3.2 Kewajiban Jangka Panjang
4
Kewajiban jangka panjang atau uatang jangka panjang (long term debt)
adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun atau satu
siklus normal operasi perusahaan. yang termasuk kewajiban jangka panjang antara
lain sebagai berikut:
- Utang Hipotek adalah pinjaman jangka panjang dengan jaminan aktiva tetap.
- Utang obligasi adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan
menjual/mengeluarkan surat-surat obligasi. Obligasi adalah surat bukti yang
menyatakan bahwa pemegang obligasi meminjamkan uang kepada perusahaan
yang mengeluarkan obligasi tersebut. Pemegang obligasi akan mendapat bunga
tetap secara berkala yang disebut kupon.
- Kredit Investasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima dari bank atau
lembaga keuangan lain, yang digunakan untuk pelunasan perusahaan.
3.3 Kewajiban Lain-Lain
Kewajiban/utang lain-lain adalah meliputi semua kewajiban yang tidak sesuai
untuk diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
Misalnya, uang jaminan yang diterima dari pelanggan.
3.4 Utang yang Distributor
Pinjaman yang di peroleh berdasarkan dari suatuperjanjian subordinasi dimana
pinjaman ini baru dapat dibayar kembali apabila perusahaan telah melunasi
kewajiban hutang tertentu.
4. MODAL
Modal ( Capital ) adalah dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset
dan operasional suatu perusahaan. Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan:
hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan.
4.1Agio Saham
Agio Saham adalah kekayaan bersih perusahaan yang diperoleh dari penilaian
atau penjualan saham di atas nilai nominalnya. Nilai agio saham diambil dari
selisih harga jual dan harga beli suatu saham. Singkatnya, agio saham adalah
selisih lebih setoran pemegang saham di atas nilai nominalnya.
4.2 Laba yang Ditahan
Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang ditahan oleh
perusahaan dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham. Uang
ini biasanya diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan, agar menjadi bahan
bakar utama untuk kelangsungan pertumbuhan perusahaan, atau digunakan untuk
melunasi hutang-hutang perusahaan.
4.3 Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan
setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang
diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50%. Jika bank mengalami
5
kerugian pada tahun berjalan, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang
dari modal inti.
4.4 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Selisih penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang diakibatkan adanya
kenaikan nilai aset tetap tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap
dalam laporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab
lain, sehingga nilai aset tetap dalam laporan keuangan tidak lagi mencerminkan
nilai yang wajar.
6
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI Nim : .................................................................... Tanggal : ....................................................................
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentang Neraca, Aktiva,
Kewajiban, Modal dan apa saja jenis-jenis dari Aktifa, Kewjiban,dan Modal.
II. ALAT DAN BAHAN 1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA 1. Bacalah definisi dan fungsi dari jenis-jenis yang ada di buku panduan..
2. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari jenis-jenis neraca,
aktifa, kewaiban, dan modal.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI 1.Definisi dan fungsi dari jenis-jenis neraca, aktifa, kewajiban, dan modal yang
ada pada internet dan buku panduan.
NO
JENIS-JENIS LEMBAGA
KEUANGAN
DEFINISI/FUNGSI
SKOR
1. Neraca
2. Aktiva
3. Aktiva Lancar
4. Investasi
7
5. Aktiva Tetap
6. Aktiva Tidak
Berwujud
7. Aktiva lain-lain
8. Kewajiban dan
salah satu jenis
9. Modal
2. Jelaskanlah:
a. Aktiva oleh Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Komponen dalam kewajiban lancar
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
8
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
9
PERTEMUAN KE 2
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswadiharapkan
dapat mendefinisikan tentang Laporan laba/rugi beserta komponen, Hubungan
antara Neraca dan Perhitungan laba/rugi dan keterbatasan laporan keungan.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan:
a. Mendefinisikan pengertian dan menguraikan Laporan laba/rugi beserta
komponen
b. Menjelaskan secara lengkap Hubungan antara Neraca dan Perhitungan
laba/rugi
c. Menjelaskan keterbatasan laporan keungan.
3. Pokok Bahsan : Laporan Laba/Rugi
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Laporan Laba/Rugi
b. Komponen Laporan Laba/Rugi
c. Hubungan antara Neraca dan Perhitungan laba/rugi
d. keterbatasan laporan keuangan
5. Materi :
LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.
A. KOMPONEN LAPORAN LABA/RUGI
1. Sales
Komponen pertama dari Income Statement adalah penjualan (Sales), yaitu
pendapatan yang diperoleh perusahaan akibat dari penyerahan barang/jasa dari
bisnis utamanya. Untuk kejelasan analisis, biasanya dibedakan menjadi 2
yaitu Gross Sales dan Net Sales. Perbedaan ini muncul karena dalam praktek
terdapat Return Sales atau Discount Sales.
2. Cost of Good Sold
Harga Pokok atau yang sering disebut COGS dapat dikatakan sebagai biaya
oleh suatu badan usaha untuk pengadaan barang yang akan dijual.
3. Gross Profit
Selisih antara Net Sales dengan COGS disebut dengan Gross Profit. Laba kotor
menunjukkan besaran laba/rugi yang dialami dengan membuat atau menyediakan
jasa. Ada beberapa manfaat dari Gross Profit yaitu :
Inventory Control
Inventary Control atau pengendalian persediaan berhubungan
dengan Gross Profit karena apabila perusahaan mengelola persediaan dengan baik
maka COGS dapat ditekan sehingga memberikan Gross Profit yang lebih tinggi.
Efficiency
engan meningkatkan Efficiency biaya atau pengelolaan dana, sehingga
biaya dapat ditekan akan membuat Gross Profitsemakin tinggi
10
Pricing
Apabila perusahaan dapat menjual barang yang lebih tinggi, maka hal itu
juga akan meningkatkan Gross Profit
.
4. Operating Expenses
Biaya operasional adlah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan
sehari-hari. Biaya usaha sering disebbut juga dengan istilah SGA ( Selling,
General, dan AdministrativeI Expenses ). Biaya ini dapat dibagi menjadi dua jenis
Selling Expenses
Selling Expenses atau biaya operasional yaitu biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan penjualan yang dilakukan perusahaan seberti biaya promosi,
biaya pengepakan barang, gaji salesman dll.
General and Administrative
General and Administrative atau biaya administrasi dan umum adalah biaya-
biaya yang dikeluarkan tetapi tidak ada hubungannya dengan penjualan seperti
biaya gaji staf admin, biaya persediaan alat kantor, dll.
5. Operating Profit
Dengan mengurangi biaya operasional dari Gross Profit maka akan
memperoleh Operating Profit. Laba usaha menunjukan besarnya
keuntungan/kerugian yang diperoleh dari bisnis usaha utama perusahaan.
6. Other Income/Expenses
Jika perusahaan memperoleh pendapatan tetapi tidak dari hasil usaha utamanya
maka akan dicatat sebagai other income. Sebagai contoh adalah penjualan aktiva
perusahaan, pendapatan bunga dll. Dan apabila ada biaya yang timbul bukan
karena untuk usaha utamanya disebut dengan other expenses. Sebagai contoh
biaya bunga bank. Dalam kondisi other income > other expenses maka akan
memberikan tambahan penghasilan untuk perusahaan.
7. Net Sales
Net profit ndiperoleh dari mengurangi Operating Profit dengan Other
Expenses (dalam situasi other income < other expenses). Dalam kondisi dimana
tidak ada pendapatan/biaya lain-lain, maka laba bersih = laba operasional. Net
profit menunjukkan sejauh mana manajemen perusahaan berhasil mengorganisasi
bisnisnya. Ada 2 indikasi dalam “pesan tersiratnya”
B. HUBUNGAN ANTARA NERACA DAN PERHITUNGAN LABA/ RUGI
Bagi seseorang biasanya atau pada mulanya menganggap bahwa laporan
perhitungan rugi laba lebih penting daripada neraca, tetapi sebenarnya keduanya
sangat diperlukan oleh seorang penganalisa, karena kedua laporan itu mempunyai
hubungan satu sama lainnya, bukanlah berdiri sendiri-sendiri.
11
Untuk mengetahui tendensi atau trend bertambahnya modal atau kekayaan
perusahaan, ini hanya akan diketahui dari neraca, tetapi untuk mengetahui
kemajuan atau sebab-sebab perubahan modal tersebut diperlukan laporan yang
lain, yaitu laporan Rugi Laba.
Bagi calon kreditor untuk mengetahui jaminan ( borg ) yang disediakan oleh
perusahaan atas semua hutang-hutangya akan dapat dilihat dalam neraca, tetapi
untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar bunga modal yang
dipinjamnya sangat tergantung pada keuntungan di masa mendatang ( future profit
), hal ini akan diketahu dari laporan rugi laba yang dibuat oleh perusahaan yang
bersangkutan, dan hanya perusahaan yang mampu memperoleh keuntaungan dari
modal yang dipinjamnyalah yang merupakan jaminan yang baik bagi kreditor.
C. KETERBETASAN LAPORAN KEUANGAN
Pengambilan keputusan ekonomi tidak dapat semata-mata didasarkan atas
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena
laporan
keuangan memiliki keterbatasan, antara lain:
Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah
lampau.
Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak
pengguna.Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu
tidak dapat
secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.
Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat
beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian
suatu
pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau
nilai
aktiva yang paling kecil.
Lebih menekankan pada penyajian suatu peristiwa atau transaksi sesuai
substansinya dan realitas ekonomi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
Disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi
yang
dilaporkan.
Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran.
Hanya melaporkan informasi yang material.
Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
sehingga
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan
tingkat
kesuksesan antar bank.
Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikanumumnya diabaikan
12
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI Nim : .................................................................... Tanggal : ....................................................................
I.TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswadiharapkan dapat mendefinisikan tentang
Laporan laba/rugi beserta komponen, Hubungan antara Neraca dan Perhitungan
laba/rugi dan keterbatasan laporan keungan.
II.ALAT DAN BAHAN
1.Buku Teks Panduan
2.Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3.Laptop
4. Internet III.CARA KERJA
1. Bacalah pengertian dari masing-masing komponen laporan laba/rugi
2. Carilah di internet dan buku panduan masing-masing pengertian dari komponen
laporan laba/rugi
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia. I. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Definisi dan contoh dari jenis-jenis masing-masing komponen laporan
laba/rugi.
KETERANGAN
DEFINISI
CONTOH
SKOR
1. Sales
2. Cost of Good
Sold
13
2. Jelaskanlah:
a. Hubungan anatara neraca dan perhitungan laba/rugi ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Keterbatasan laporan keuangan ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Gross Profit
4. Operating
Profit
5. Operating
Expenses
6. Other
Income/Expense
s
7. Net Sales
14
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
......................................................................................................
15
PERTEMUAN KE 3
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan
mampu mendefinisikan pengertian analisis rasio, jenis-jenis Rasio keuangan
beserta pengertian, dan aplikasi analisis rasio
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan pengertian analisis rasio
b. Menguraikan jenis-jenis Rasio keuangan beserta pengertian
c. Menjelaskan secara aplikasi analisis rasio
3. Pokok Bahasan : Analisis Rasio
4. Sub Pokok Bahasan :
a. analisis rasio
b. jenis-jenis Rasio keuangan
likuiditas
leverage
coverage
aktivitas
rentabilitas
aplikasi rasio
5. Materi :
ANALISIS RASIO
Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisa laporan keuangan
adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah cara analisa dengan menggunakan
perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditujukkan
dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitungan rasio-rasio keungan
adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan
kemungkinannya di masa depan.
Analisis rasio keuangan adalah membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta
menilai kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu.
A. JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN
1. Rasio likuiditas (liquidity ratios)
Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek.Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa yang dilakukan
ialah menggunakan rasio sebagai berikut :
2. Rasio Lancar (Current Ratio)
Fungsi dari rasio lancar yaitu sebagai pengukur kemampuan perusahaan pada
saat membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang negara segera jatuh
dengan menggunnakan aktiva lancar yang tersedia.
16
3. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
Fungsi dari rasio cepat ini adalah dengan menunjukan kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar menggunakan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
2. Leverage
Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban baik janngka penndek atau jangka panjang.
4. Rasio Hutang Terhadap suatu Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh
utang atau seberapa besar hutang perusahaan dapat berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva.
5. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (total debt ti equity ratio)
Tujuan dengan dibuatnya rasio hutang terhadap ekuitas untuk melihat sebuah
hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang
diberikan oleh pemilik perusahaan, untuk mengetahui jumlah yang disediakan
kreditor dengan pemilik perusahaan.
17
3. Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah sesuatu yang menunjukan tingkat efektivitas dalamm
penggunaan aktiva atau kekayaan (asset) dalam sebuah perusahaan.Dalam analisis
aktiva rasio yang digunakan ialah :
6. Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio)
Rasio perputaran persediaan ini berfungsi mengukur aktivitas atau likuiditas
dari persediaan sebuah perusahaan.
7. Rasio Perputaran Total aktiva (total Asset Turn Over Ratio)
Perputaran total aktiva akan menunjukan efesiensi perusahaan dalam
menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
4. Rentabilitas
Yaitu rasio yang menunjukan tingkat perolehan keuntungan dibandingkan
penjual atau aktiva.
8. Margin laba kotor (gross profit margin)
Margin laba kotor merupakan sebuah ukuran persentase dari setiap hasil
sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.
18
9. Margin Laba Operasi (Operation Profit Margin)
Margin laba operasi ialah suatu bentuk ukuran presentase dari setiap hasil
sisa penjualan setelah semua beban dan pengeluaran lain dikurangi kecuali
bunga dan pajak, atau laba bersih yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan,
10. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Yaitu merupakan ukuran presentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga, dan pajak
5. Coverage
Yaiturasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban kreditmyadengan sumber dana yang di perolehdarim bisnis.
B. APLIKASI ANALISIS RASIO
Analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–
angka dalam laporan keuangan dan trend angka –angka dalam beberapa periode,
satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang
lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat
sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat
juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati – hatian dalam
mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan rata – rata pembanding yang tepat
bagi perusahaan yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri
yang berlainan.Sebagai salah satu bentuk informasi yang relevan dan kegunaanya
yang efektif dalam menganalisa rasio dalam pengambilan keputusan. Dalam
19
melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua macam perbandingan
yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio – rasio yang lalu atau dengan
rasio – rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan rasio perusahaan dengan rasio –rasio yang sejenis dengan
perusahaan lain yang sejenis, dan pada waktu yang sama.
20
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI Nim : .................................................................... Tanggal : ....................................................................
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan
pengertian analisis rasio, jenis-jenis Rasio keuangan beserta pengertian, dan
aplikasi analisis rasio
II. ALAT DAN BAHAN 1. Buku Teks Panduan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi dari jenis analisis rasio, jenis-jenis Rasio keuangan beserta
pengertian, dan aplikasi analisis rasio.
2. Carilah di internet masing-masing definisi dari jenis-jenis analisis rasio,
jenis-jenis Rasio keuangan beserta pengertian, dan aplikasi analisis rasio.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia. IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan definisi dari jenis-jenis rasio di bawah ini
NO
JENIS-JENIS RASIO
KEUNGAN
DEFINISI
SKOR
1. Rasio likuiditas
2. Rasio leverage
3. Rasio aktivitas
4. Rasiorentabilitas
21
5. Rasio coverage
2. Rumus-rumus dari jenis-jenis rasio keuangan ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
22
PERTEMUAN KE 4
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa diharapkan
mampu mendefinisikan pengertian analisis perbandingan dan analisis sumber
dan penggunaan dana. Dimana di dalam itu ada analisis vertikal analisis
horizontal dan sumber dan penggunan dana. Juga mengerti tentang kasus PT
Fashion Garment Industry.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan pengertian analisis perbandingan dan analisis sumber dan
penggunaan dana.
b. Menguraikan pengertian analisis vertikal
c. Menjelaskan pengertian analisis horizontal
d. Menjelaskan pengertian sumber dan penggunan dana
e. Menjelaskan tentang kasus PT Fashion Garment Industry
3. Pokok Bahasan :analisis perbandingan dan analisis sumber dan penggunaan
dana
4. Sub Pokok Bahasan :
a. analisis perbandingan dan analisis sumber dan penggunaan dana
b. analisis vertikal
c. analisis horizontal
d. sumber dan penggunan dana
e. kasus PT Fashion Garment Industry
5. Materi :
ANALISI PERBANDINGAN DAN ANALISI SUMBER DAN
PENGGUNAAN DANA
Analisa sumber dan penggunaan dana merupakan suatu alat analisakeuangan
yang sangat penting bagi finansial manajer atau bagi para calon kreditur atau
bagian bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, dengan
analisa sumber dan penggunaan dana akan diketahui bagaimana perusahaan
mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Analisis sumber dan penggunaan dana, atau sering juga disebut analisa aliran
dana, merupakan alat analisa financial yang digunakan untuk mengetahui dari
mana dana didapatkan dan untuk apa dana itu digunakan. Laporan yang
menggambarkan dari mana dana didapatkan dan untuk apa dana itu digunakan
disebut dengan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah membuat Laporan Perubahan Neraca yang disusun
dari neraca dari dua tahun berurutan. Laporan ini menggambarkan perubahan dari
masing-masing elemen neraca dari neraca awal menjadi neraca akhir. Perubahan
masing-masing elemen tersebut perlu dilakukan analisis, yaitu elemen-elemen
mana saja yang akan memperbesar dana dan elemen-elemen mana saja yang akan
memperkecil dana.Elemen yang memperbesar dana akan menjadi sumber dana,
dan elemen yang memperkecil dana akan menjadi penggunaan dana.
23
A. ANALISIS VERTIKAL
Analisis Vertikal membandingkan masing-masing pos dalam periode berjalan
dengan jumlah total pada laporan yang sama dapat bermanfaat untuk menyoroti
hubungan yang signifikan dalam laporan keuangan. Analisis vertikal (vertical
analisys) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perbandingan
semacam itu. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing-masing pos aktiva
dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing-masing pos kewajiban dan
ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas
pemilik. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing-masing pos
dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan. Analisis
vertikal juga bisa diterapkan untuk beberapa periode guna menyoroti perubahan
hubungan sepanjang waktu. Berikut adalah contoh analisis vertikal untuk dua
tahun periode pada PT. Jasa Akuntansi.
PT. Jasa Akuntansi
Laporan Laba – Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2011 (dalam 000)
2011 2010
Jumlah Persen Jumlah Persen
Pendapatan Honor 187.500 100,0% 150.000 100,0%
Beban Operasi:
Beban Upah 60.000 32,0% 45.000 30,0%
Beban Sewa 15.000 8,0% 12.000 8,0%
Beban Utilitas 12.500 6,7% 9.000 6,0%
Beban Perlengkapan 2.700 1,4% 3.000 2,0%
Beban Rupa-rupa 2.300 1,2% 1.800 1,2%
Total Beban Operasi 92.500 49,3% 70.800 47,2%
Laba Bersih 95.000 50,7% 79.200 52,8%
Tabel di atas menunjukkan tren yang baik maupun tren yang kurang baik
yang mempengaruhi laporan laba-rugi PT. Jasa Akuntansi. Peningkatan beban
upah sebesar 2% (32% – 30%) adalah tren yang kurang baik, seperti halnya
kenaikan beban utilitas sebesar 0,7% (6,7% – 6,0%). Tren yang baik adalah
menurunnya beban perlengkapan sebesar 0,6% (2,0% – 1,4%. Beban sewa dan
beban rupa-rupa sebagai persen dari pendapatan jasa akuntansi adalah konstan.
Hasil bersih dari tren ini adalah bahwa laba bersih sebagai persen dari pendapatan
jasa akuntansi turun dari 52,8% menjadi 50,7%.Analisis terhadap berbagai
persentase yang diperlihatkan untuk PT. Jasa Akuntansi, dapat diperkuat dengan
membandingkannya terhadap rata-rata industri yang diterbitkan oleh asosiasi
dagang dan jasa informasi keuangan.Setiap perbedaan besar dengan rata-rata
industri harus ditelusuri untuk kemajuan perusahaan kedepan.
24
B. ANALISIS HORIZONTAL
Analisis Horizontaladalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan
keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui
perkembangannya. Dalam melakukan analisis horisontal, sutau akun laporan
keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode
sebelumnya. Kenaikan atau penurunan jumlah pos tersebut dihitung sebagai
persentase kenaikan atau penurunan. Dalam membandingkan laporan dari dua
periode yang berbeda, laporan keuangan yang lebih awal selalu dijadikan dasar
perhitungan untuk analisis horisontal.Sebagai contoh, berikut ini ditunjukkan
analisis horisontal atas laporan keuangan PT. Angin Ribut yang memperlihatkan
trend yang baik maupun yang buruk yang mempengaruhi laporan laba rugi
perusahaan.
PT. Angin Ribut
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (dalam ribuan 000)
Kenaikan (Penurunan)
2011 2010 Jumlah Persen
Pendapatan Penjualan 187.500 150.000 37.500 25,0%
Beban Opersi :
Beban Upah 60.000 45.000 15.000 33,3%
Beban Sewa 15.000 12.000 3.000 25,0%
Beban Utilitas 12.500 9.000 3.500 38,9%
Beban Perlengkapan 2.700 3.000 (300) (10,0)%
Beban Lain-lain 2.300 1.800 500 27,8%
Total Beban Operasi 92.500 70.800 21.700 30,6%
Laba Bersih 95.000 79.200 15.800 19,9%
Pada analisis horisontal di atas, kenaikan pendapatan penjualan adalah trend
yang baik, demikian pula penurunan beban perlengkapan. Trend yang buruk
adalah peningkatan beban upah, beban utilitas, dan beban rupa-rupa. Beban ini
meningkat lebih cepat dibanding pendapatan penjualan, dengan total beban
operasi yang meningkat sebesar 30,6%.
Secara keseluruhan, laba bersih meningkat sebesar Rp 15.800.000,- atau
19,9%, yaitu kecenderungan atau trend yang menunujukkan peningkatan dari
trend sebelumnya. Besarnya peningkatan (penurunan) dari berbagai akun laporan
keuangan dan penyebabnya harus ditelusuri (tracing) lebih jauh untuk mengetahui
apakah operasi perusahaan masih dapat ditingkatkan efisiensinya.Contoh, salah
satunya pada peningkatan beban utilitas adalah akibat dari penambahan kapasitas
produksi dari sebelumnya sehingga membutuhkan beban listrik yang lebih besar.
25
Hal ini menjelaskan peningkatan beban utilitas sebesar 38,9% dan
peningkatan beban upah sebesar 33,3% akibat adanya penambahan
karyawan.Demikian pula dengan meningkatnya pendapatan, peningkatan
pendapatan ini berasal dari hasil penambahan penjualan yang terjadi pada periode
berjalan.Jadi, keputusan untuk menambah karyawan merupakan keputusan yang
sangat tepat.Contoh di atas memberikan gambaran mengenai kegunaan analisis
horisontal (horizontal analysis) dalam menginterpretasikan dan menganalisis
laporan keuangan. Analisis horisontal yang diperlihatkan di atas juga dapat
digunakan untuk analisis pada laporan neraca, laporan ekuitas pemilik, dan
laporan arus kas.
C. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Analisa sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat penting bagi
manajemen keuangan, yang mana akan memperlihatkan dari mana dana tersebut
diperoleh dan kemana dana tersebut dibelanjakan, manajemen keuangan harus
mampu memperkirakan seberapa besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk
membiayai operasional perusahaan dari mana keuangan tersebut di peroleh,
pengalokasian dana secara layak, pengelolaan finansial secara efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan. Hasil penggunaan sumber-sumber dana, tidak
semata-mata menentukan tingkat profitabilitas tetapi turut pula menentukan
kontinuitas perusahaan.
Adapun mengenai pengertian sumber dan penggunaan dana dapat diketahui
berdasarkan defenisi yang dikemukakan oleh s. munawir (1999 : 110) sebagai
berikut bahwa, analisa sumber dan penggunaan dana merupakan suatu alat analisa
keuangan yang sangat penting bagi finansial manajer atau bagi para calon kreditur
atau bagian bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya,
dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan diketahui bagaimana
perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana
tersebut dapat dalam artian yang sempit yaitu kas atau dalam artian yang lebih
luas yaitu sebagai modal kerja. Pengertian mana yang akan digunakan dalam
analisa sumber dan penggunaan dana itu tergantung kepada kebutuhan kita
sendiri, yaitu apa yang kita analisa.
Sumber dana berasal dari;
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan
hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang
merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil
penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
26
2. Berkurangnya aktiva tetap:
Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan
hasil penjualannya merupakan sumber dana
Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan
3. Bertambahnya setiap jenis hutang:
Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi
penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
4. Bertambahnya modal:
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan
saham baru tersebut merupakan sumber dana
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa
ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Penggunaan dan terjadi apabila;
1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis hutang
4. Berkuragnya modal
5. pembayaran Cash dividend (dividen Tunai)
6. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
D. STUDI KASUS- PT FASHION GERMENT INDUSTRY
SOLUSI
27
28
29
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI Nim : .................................................................... Tanggal : ....................................................................
I.TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan
pengertian analisis perbandingan dan analisis sumber dan penggunaan dana.
Dimana di dalam itu ada analisis vertikal analisis horizontal dan sumber dan
penggunan dana. Juga mengerti tentang kasus PT Fashion Garment Industry.
II.ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Panduan 2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet III.CARA KERJA
1.Bacalah definisi dari pengertian analisis perbandingan dan analisis sumber dan
penggunaan dana.
2.Carilah di internet masing-masing definisi analisis vertikal analisis horizontal
dan sumber dan penggunan dana.
3.Buatlah ke dalam tabel yang tersedia. II. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan definisi di bawah ini
KETERANGAN
DEFINISI
SKOR
1. Analisis vertikal
2. Analisi Horizontal
30
3. Sumber dan
penggunaan dana
2 Jelaskan perbedaan berikut dan berikan contohnya.
1. Analisis vertikal Analisis Horizontal SKOR
3. Carilah di internet dan tuliskan neraca dari studi kasus PT FASHION
GERMENT INDUSTRY
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
31
PERTEMUAN KE 5
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa
diharapkan mampu mendefinisikan pengertian metode-metode di dalam
membiayai pertumbuhan.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan pengertian quick and dirty method ( Metode Prekiraan
Kasar)
b. Menjelaskan pengertian Pro-forma balance Sheet Method ( Metode Neraca
Pro-Forma)
c. Menjelaskan pengertian Cash Flow Method ( Metode Aliran Kas)
3. Pokok Bahasan : MEMBIAYAI PERTUMBUHAN
4. Sub Pokok Bahasan :
a. quick and dirty method ( Metode Prekiraan Kasar)
b. Pro-forma balance Sheet Method ( Metode Neraca Pro-Forma)
- Metode persentasi penjualan (persentage of sales method)
- Growth Strategies (Strategi untuk Tumbuh)
- Metode perputaran ( turnower method)
5. Materi :
MEMBIAYAI PERTUMBUHAN
Ada tiga Metode yang dapat di pergunakan untuk menghitung kebutuhan dana
(financial needs) dari suatu bisnis, yaitu;
1. quick and dirty method ( Metode Prekiraan Kasar)
2. Pro-forma balance Sheet Method ( Metode Neraca Pro-Forma)
3. Cash Flow Method ( Metode Aliran Kas)
A. QUICK AND DIRTY METHOD ( METODE PERKIRAAN KASAR)
Quick And Dirty Method, digunakan untuk melihat secara cepat mengenai
kebutuhan pembiayaan modal kerja nasabah. Metode ini dilakukan dengan cara
menggunakan konsep asset working capital turn over period yaitu perputaran
modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja
seperti persediaan, piutang, sampai menjadi kas kembali, teknis perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Meminta Proyeksi Penjualan 1 tahun ke depan. lalu mencari DR, DI, DP dengan
cara Sbb:
1. DR (Days Receivable) :
Receivable / Penjualan
2. DI (Days Inventory) :
Inventory / HPP
3. Days Payable :
Payable / HPP
4. Cash ratio :
32
DR+DI-DP
5. Mencari Nominal Proyeksi Pertumbuhan Sales:
Existing Sales x % proyeksi pertumbuhan sales.
Cth: Existing Sales 100 Juta
Proyeksi pertumbuhan sales = 10%
Nominal Proyeksi pertumbuhan Sales : 100 Juta x 110% = 110 Juta
6. Proyeksi kebutuhan Modal kerja :
Cash Ratio / 360 x Proyeksi Pertumbuhan Sales
7. Modal kerja yang sudah ada (Net Working Capital):
Current Asset - Current Liabilities
8. Pembiayaan yang layak diberikan:
Proyeksi kebutuhan Modal Kerja - Net Working Capital
B.PRO-FORMA BALANCE SHEET METHOD(METODE NERACA
PRO-FORMA)
Ada 2 cara yang dapat di pergumakan dalam menyusun neraca Pro-forma yaitu;
1. metode persentasi penjualan (persentage of sales method)
2. metode perputaran ( turnower method)
1.Metode persentasi penjualan (persentage of sales method)
Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relative
mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat
kebutuhan permodalan. Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan
pada setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada :
1.Peramalan eksternal
2.Peramalan internal
3.Kombinasi dari peramalan di atas.
Peramalan eksternal yang didasarkan pada GNP, data statistic, survey, factor-
faktor ekonomi, politik, dan sosial. Adapun peramalan internal didasarkan pada
sifat yang dimiliki oleh perusahaan(nature of the firm’s of product)Untuk mencari
Kebutuhan Dana Tambahan(additional fund needed)dapat dicari dengan rumus:
KDE = AL (S1) + AT (S1) – HT (S1)– mb (S)
Di mana:
AL = Total aktiva lancar dalam %
AT = Total aktiva tetap dalam %
HT = Total utang lancar dalam %
S = Total penjualan yang direncanakan
S1 = Selisih total penjualan yang direncanakan dengan penjualan tahun lalu
m = Margin laba
33
b = Rasio laba dengan pembagian dividen
Growth Strategies (Strategi untuk Tumbuh)
Strategi pertumbuhan banyak dipertimbangkan untuk dapat diterapkan pada
industry dengan petimbangan bahwa keberhasilan industry adalah industry yang
selalu terus berkembang. Strategi pertumbuhan melalui ekspansi dengan
memperluas daerah pemasaran dan penjualan produk atau dapr berupa
diversifikasi produk.
Dalam strategi ini untuk memperkecil financial cup, perusdahaan dapat
menempuh strategi yang lain :
1. Menurunkan persentase variable asset
2. Meningkatkan persentase variable liabilitas.
3. Menahan laba
4. Menambah modal baru
Metode perputaran ( turnower method)
Langkah- langkah Proyeksi neraca dengan menngunakan metode iini adalah
sebagai berikut :
1. Tentukan target peerputaran aktivitas bisns piutang dagang, , persediaan,
dan utang dagang.
2. Tentukan target penjualan dan harga pokok penjualan pertahun.
3. Hitung nilai pos dari perputaran bisnis untuk neraca yang di proyeksikan
target perputaran bisnis dengan target penjualan (atau target harga pokok
penjualan.
4. Lakukan proyeksi neraca.
34
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI Nim : .................................................................... Tanggal : ....................................................................
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa diharapkan mampu
mendefinisikan pengertian metode metode di dalam membiayai
pertumbuhan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Panduan 2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi dari pengertian mtode-metode yang ada di mebiayai
pertumbuhan
2. Carilah di internet masing-masing definisi metode metode tersebut
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia. IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan definisi di bawah ini
KETERANGAN
DEFINISI
SKOR
1. quick and dirty
method ( Metode
Prekiraan Kasar)
2. Pro-forma
balance Sheet
Method ( Metode
Neraca Pro-
Forma)
35
3. Metode
persentasi
penjualan
(35ercentage of
sales method)
4.Growth Strategies
(Strategi untuk
Tumbuh)
5. - Metode
perputaran (
turnower method)
2.Tuliskan langkah- langkah Proyeksi neraca dengan menngunakan metode
perputaran ( turnower method)
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
....
36
PERTEMUAN KE 6
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa
diharapkan mampu mengetahui masalah apa yang ada pada kasus di
PT FERRO PERKASA METALINDO dan PT TEXTILE
CHEMICALINDO dengan melihat bahan di pertemuan ke 5
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mengetahui masalah di PT FERRO PERKASA METALINDO dan PT
TEXTILE CHEMICALINDO
b. Dapat menyelesaikan masalah di PT FERRO PERKASA METALINDO
dan PT TEXTILE CHEMICALINDO
3. Pokok Bahasan : Studi Kasus
4. Sub Pokok Bahasan : -
5. Materi :
A. STUDI KASUS- PT FERRO PERKASA METALINDO
SITUASI
37
38
B. STUDI KASUS – PT TEXTILE CHEMICALINDO
SOLUSI
39
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI Nim : .................................................................... Tanggal : ....................................................................
I.TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa diharapkan mampu memahami
permasalahan yang ada pada asus di PT FERRO PERKASA METALINDO dan
PT TEXTILE CHEMICALINDO dengan melihat bahan di pertemuan ke 5
II.ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Panduan 2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet III.CARA KERJA
1. Baca siamak dan pahami studi kasus yang ada
2. Carilah di internet atau buku panduan yang ada
IV. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI
1. carilah solusi dari studi kasus pada di PT FERRO PERKASA METALINDO ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
40
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
........................................................................................................................
2. carilah solusi dari studi kasus pada di PT TEXTILE CHEMICALINDO
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
41
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.........................................................................................................
42
PERTEMUAN KE 7
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa
diharapkan dapat mendefinisikann pengertian struktur kredit , jenis aktiva
yang di biayai, dan sumber pengembalian
2.Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a.Mendefinisikan pengertian struktur kredit
b.Mendfenisikan pengertian jenis aktiva yang di biayai
c.Mendefinisikan sumber pengembalian
3.Pokok Bahasan : struktur kredit
4.Sub Pokok Bahasan :
a.struktur kredit
b.jenis aktiva yang di biayai
c.sumber pengembalian
5.Materi :
STRUKTUR KREDIT
Penetapan Struktur Kredit Struktur kredit merupakan bagian dari
ketentuan realisasi kredit yang memerhatikan kebutuhan nasabah dan
sumber pembayaran. Meskipun belum ada ketentuan yang baku
mengenai struktur kredit, pada umumnya bagian-bagian yang ada dalam
struktur kredit adalah sebagai berikut:
a. Nama peminjam, baik perorangan maupun perusahaan harus
dicantumkan dengan jelas dan benar. Identitas perusahaan,
pengurus, dan jabatan harus dicantumkan dengan lengkap.
b. Jumlah, pencantuman jumlah kredit berdasarkan hasil analisis,
evaluasi, dan negosiasi.
c. Jenis kredit; pencantuman jenis kredit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
d. Tujuan, pencantuman tujuan dan keperluan harus disebutkan
dengan jelas.
e. Jangka waktu, pencantuman jangka waktu disampaikan dengan jelas.
Misalnya, 12 (dua belas) bulan terhitung mulai 12 Januari 2005
sampai dengan 11 Januari 2006.
f. Agunan, pencantuman dengan jelas dan lengkap sesuai dengan
identitas agunan dan didasarkan pada ketentuan yang berlaku.
g. Ketersediaan dana, dicantumkan kapan dan berapa besar dana kredit
yang tersedia bagi debitur sesuai dengan jadwal penarikan yang telah
disepakati.
h. Tingkat suku bunga dan denda, pencantuman suku bunga kredit
sesuai dengan kewenangan untuk menentukan base rate yang berlaku
dan yang telah ditentukan. Pencantuman denda bertujuan memaksa
nasabah agar senantiasa memenuhi kewajibannya. Denda juga
43
merupakan alat kompensasi atas kerugian bank akibat
beberapa kewajiban peminjam yang tidak dipenuhinya.
i. Provisi, merupakan jasa bagi bank dalam-menyediakan dana bagi
debitur. Pencantuman provist ini berdasarkan Mentuan yang berlaku
dalam internal bank.
j. Commitment fee, merupakan jasa bank atas jenis kredit tertentu,
misalnya pada jenis kredit investasi.
A. JENIS AKTIVA YANG DI BIAYAI
Pada umumnya, aktiva dibagi menjadi empat yaitu aktiva lancar, investasi
jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tetap tak berwujud. Berikut adalah
beberapa penjelasan singkatnya.
1. Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva Lancar merupakan aktiva yang diharapkan dapat dicairkan (diuangkan)
tidak lebih dari 1 tahun atau 1 siklus akuntansi. Aktiva lancar terdiri dari :
a. Kas (cash), semua aktiva yang tersedia di dalam kas perusahaan ataupun
setara kas yang disimpan di Bank yang bisa di ambil setiap saat.
b. Surat Berharga, pemilikan saham atau juga obligasi perusahaan lain yang
mempunyai sifat sementara, yang sewaktu-waktu bisa dijual kembali.
c. Piutang Dagang, tagihan dari perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang
disebabkan karena penjualan barang atau jasa secara kredit.
d. Piutang Wesel, adalah surat perintah penagihan pada seseorang atau juga
badan untuk dapat membayar sejumlah uang di tanggal yang telah
ditentukan sebelumnya, pada orang yang namanya sudah disebut di dalam
surat.
e. Piutang pendapatan, pendapatan yang sudah menjadi hak, namun belum
diterima pembayarannya.
f. Beban Dibayar di Muka, pembayaran beban yang dibayar di awal, namun
belum menjadi suatu kewajiban pada periode yang bersangkutan.
g. Perlengkapan, seluruh perlengkapan yang dipakai demi suatu kelancaran
bisnis dan bersifat habis pakai.
h. Persediaan Barang Dagang, barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali
dengan mengharapkan untuk mendapat suatu laba.
2. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Investasi jangka panjang adalah suatu penanaman modal di dalam perusahaan
lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu juga untuk memperoleh laba
atau keuntungan dan mengontrol perusahaan tersebut.
44
3. Aktiva Tetap (FixedAssets)
Aktiva tetap adalah suatu kekayaan yang dimiliki perusahaan di mana
pemakaiannya (umur ekonomis) lebih dari satu tahun, digunakan untuk proses
operasi, serta tidak untuk dijual. Contoh fixed assets antara lain tanah, gedung,
mesin, peralatan toko dan kantor, alat angkut, dan lain sebagainya.
4. Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intagible Fixed Assets)
Aktiva tetap tak berwujud adalah suatu hak istimewa yang dimiliki perusahaan
dan memiliki nilai namun tidak memiliki bentuk fisik. Yang termasuk di dalam
intagible fixed assets antara lain sebagai berikut :
a. Good will, nilai lebih yang dipunyai perusahaan dikarenakan keistimewaan
tertentu.
b. Hak Paten, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada
seseorang atau juga badan dikarenakan penemuan tertentu.
c. Hak Cipta, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada
seseorang atau juga badan dikarenakan adanya hasil karya seni atau tulisan
atau juga karya intelektual.
d. Merek Dagang, adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu
badan untuk dapat menggunakan nama dan juga lambang bagi bisnisnya.
e. Hak Sewa, adalah hak untuk dapat menggunakan aktiva tetap pihak lain di
dalam waktu yang panjang sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
f. Franchise, adalah suatu hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau
juga suatu badan dari pihak lain untuk dapat mengkomersilkan formula,
teknik, atau juga produk tertentu.
B. SUMBER PENGEMBALIAN (SOURCES OF REPAYMENT)
Ketentuan sumber pengembalian pada pembiayaan adalah
a. Pembiayaan harus didasari oleh suatu keyakinan adanya sumber
pengembalian yang dapat diharapkan dan diamankan sehingga
kepentingan bank senantiasa terlindungi.
b. Sumber pengembalian pembiayaan pada dasarnya harus bersumber
dari aktivitas investasi nasabah.
c. Aset Conversion Lending:
(a) Pengembaliannya diharapkan dari hasil konversi aset lancar
(piutang dan persediaan) yang dibiayai.
(b) Analis harus meyakini bahwa seluruh risiko dapat dikendalikan
sehingga konversi aset dapat selesai dengan sempurna.
45
(c) Pembiayaan harus dilunasi seiring dengan berakhirnya siklus
musiman.
d. Aset Protection Lending:
(a) Kebutuhan modal kerja bersifat “permanen” sehingga hasil
konversi aset lancar tidak dapat dijadikan sumber pengembalian
karena kebutuhan dananya dibutuhkan selama usaha terus berputar
(going concern) dan berkembang (tumbuh);
(b) Dalam pembiayaan ini “pertumbuhan” menjadi factor kunci.
Pembiayaan bank tidak ditujukan untuk jangka waktu singkat
melainkan untuk jangka waktu yang belum ditentukan selama
usaha nasabah tumbuh dan berkembang (evergreen).
(c) Pengembalian pembiayaan sekaligus dalam fasilitas ini sulit
diharapkan kecuali jika ada sumber dana lain yang menggantikan
pembiayaan bank atau jika aset-aset lancar nasabah dilikuidasi
dengan kata lain usaha nasabah berhenti.
(d) Untuk skim ini, upaya proteksi/monitoring dan kontrol sangat
penting bagi bank.
(e) Modal kerja permanen yang dibiayai bank harus selalu tercover
oleh posisi persediaan, piutang dan kas.
e. Cash Flow Lending:
(a) Pengembaliannya diharapkan dari profit dan peningkatan
profit yang diperoleh nasabah.
(b) Profit yang dihasilkan harus dianalisis berdasarkan data
historis dan juga proyeksi pada masa mendatang dengan tidak
melupakan analisis siklus konversi aset.
(c) Selain itu pengujian asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam
proyeksi keuangan harus dilakukan agar dapat menghasilkan
proyeksi yang mendekati kenyataan.
46
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
I.TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentang pengertian struktur kredit
, jenis aktiva yang di biayai, dan sumber pengembalian dan bagian bagiannya .
I. ALAT DAN BAHAN a. Buku Teks Panduan
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet
II. CARA KERJA a. Bacalah definisi dan fungsi dari jenis-jenis yang ada di buku panduan.
b. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi serta bagian bagian dari
struktur kredit , jenis aktiva yang di biayai, dan sumber pengembalian.
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
III. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1.Definisi dan fungsi serta bagian bagian dari struktur kredit , jenis aktiva yang di
biayai, dan sumber pengembalian.
NO
KETERANGAN
DEFINISI/FUNGSI
SKOR
1. Struktur kredit
2. Aktiva Lancar
(Current Assets)
3. Investasi Jangka
Panjang (Long
Term
Investment)
47
4. Aktiva Tetap
(Fixed Assets)
5. Aktiva Tetap
Tak Berwujud
(Intagible
Fixed Assets)
6. Aset
Conver
sion
Lendin
g:
7. Cash
Flow
Lendin
g:
2. Jelaskanlah:
a. Apa saja yang terkandung dalam Aset Protection Lending: ...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Apa saja yang terkandung dalamCash Flow Lending: ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
48
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
............................
49
PERTEMUAN KE 8
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa
diharapkan dapat mendefinisikann pengertian bagian struktur kredit,
pijaman rupiah versus valuta asing, dan penetapan kondisi pinjaman
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan pengertian pijaman rupiah versus valuta asing,
b. Mendfenisikan pengertian penetapan kondisi pinjaman
3. Pokok Bahasan : struktur kredit
4. Sub Pokok Bahasan :
a. pijaman rupiah versus valuta asing
-Bila seluruh pendapatan adalah dalam rupiah
-Bila seluruh pendapatan adalah dalam valuta asing
-Kontrak berjangka (forward contract)
b. penetapan kondisi pinjaman
-Kondisi pendahulu (Condition Precedent)
-Covenants
-Event of Default
5. Materi :
STRUKTUR KREDIT
A. PINJAMAN RUPIAH VERSUS VALUTA ASING
Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk selalu tumbuh dan berkembang
dari tahun ke tahun. Salah satu hal yang diperlukan perusahaan untuk
berkembang adalah ketersediaan dana yang akan digunakan untuk membiayai
ekspansi. Sumber dana tersebut bisa didapatkan dari laba perusahaan tahun
sebelumnya, suntikan modal dari pemilik, penerbitan saham baru, penarikan
kredit dari Bank, penerbitan obligasi, maupun Utang Luar Negeri (ULN).
Utang Luar Negeri dalam Valas memang menawarkan bunga yang lebih
rendah dibandingkan dengan pinjaman dalam Rupiah. Namun demikian, perlu
disadari bahwa risiko nilai tukar akan dihadapi oleh perusahaan apabila
perusahaan tersebut memiliki sumber pendapatan dalam Rupiah. Apabila pada
saat utang valas tersebut jatuh tempo dan dolar AS menguat terhadap mata uang
global (termasuk Rupiah), utang valas tersebut akan menekan, bahkan
menghilangkan margin keuntungan perusahaan. Berkurangnya keuntungan ini
terjadi karena perusahaan akan membutuhkan Rupiah yang lebih banyak untuk
melunasi utang valas yang jatuh tempo. Risiko nilai tukar ini akan meningkat
apabila perusahaan menarik pinjaman valas dengan tenor panjang.
Bila seluruh pendapatan adalah dalam rupiah
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan melakukan penarikan ULN dolar
AS tenor 5 tahun untuk membiayai pembangunan pabrik baru dengan
masa konstruksi 2 tahun. Barang yang dihasilkan dari pabrik ini akan
dijual dalam Rupiah ke pasar dalam negeri. Perusahaan memproyeksikan
bahwa keuntungan yang diperoleh dari beroperasinya pabrik pada tahun
50
ketiga hingga tahun kelima, akan mampu membayar seluruh pokok
maupun bunga. Perusahaan mengasumsikan bahwa nilai tukar dolar AS
terhadap Rupiah dalam 5 tahun ke depan tidak akan berubah signifikan.
Namun jika ternyata pada rentang waktu tersebut mata uang USD
menguat cukup tinggi terhadap mata uang global (termasuk Rupiah),
bukan tidak mungkin perusahaan di atas tidak memiliki cukup Rupiah
untuk membayar utang USD yang jatuh tempo walaupun target penjualan
tercapai. Di sinilah Bank Mandiri menawarkan salah satu produknya,
yaitu Cross Currency Swap untuk membantu perusahaan memitigasi
risiko nilai tukar.
Cross Currency Swap (CCS) adalah kontrak antara dua pihak untuk
saling mempertukarkan sejumlah pokok dan bunga dalam mata uang
berbeda untuk jangka waktu tertentu. Pada intinya, CCS akan membantu
perusahaan mengkonversi kewajiban pinjaman valasnya menjadi
kewajiban Rupiah. Melanjutkan ilustrasi di atas, perusahaan tersebut
melakukan transaksi CCS dengan Bank Mandiri dengan detail sebagai
berikut: perusahaan yang telah menarik ULN USD akan melakukan
transaksi CCS dimana pembayaran kewajiban bunga USD kepada kreditur
di luar negeri akan di-cover oleh penerimaan bunga USD dari Bank
Mandiri. Sebaliknya, kewajiban perusahaan akan berubah menjadi
melakukan pembayaran cashflow Rupiah kepada Bank Mandiri. Ketika
jatuh tempo pinjaman tiba, kewajiban pembayaran pokok USD akan di-
cover oleh Bank Mandiri sedangkan perusahaan akan memiliki kewajiban
baru berupa pembayaran pokok Rupiah kepada Bank Mandiri.
Dari skema tersebut, dapat dikatakan bahwa outstanding utang luar negeri
USD telah dikonversi menjadi pinjaman dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang telah disepakati pada awal transaksi dan
dipergunakan untuk sepanjang tenor pinjaman, sehingga sesuai dengan
mata uang pendapatan perusahaan. Dengan demikian, risiko nilai tukar
tidak lagi dihadapi perusahaan.
Bila seluruh pendapatan adalah dalam valuta asing
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa
asing dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang
di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing
akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan
valuta lainnya tanpa pembatasan.
Valuta asing adalah mata uang luar negeri, seperti dolar Amerika,
poundsterling Inggris, ringgit Malaysia, dan sebagainya. Apabila antar
Negara terjadi perdagangan internasional, maka tiap Negara membutuhkan
valuta asing untuk alat bayar luar negeri, yang dalam dunia perdagangan
disebut devisa. Misalnya, eksportir Indonesia akan memperoleh devisa dari
hasil ekspornya, sebaliknya importer Indonesia memerlukan devisa untuk
mengimpor dari luar negeri.
51
Kontrak berjangka (forward contract)
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam
dunia keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan
pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari
instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga
tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah tanggal
penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal
penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan
istilah harga kontrak berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada
saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga
penyelesaian (settlement price).
Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang
kontrak guna melaksanakan pembelian atau penjualan di mana berbeda
dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada
kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan
kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, di mana sipenjual
akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan kepada pembeli dan
pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati.
Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai ( tanpa
penyerahan barang) maka pelaku perdagangan berjangka yang mengalami
kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku
perdagangan yang memperoleh keuntungan. Kontrak berjangka dengan
penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset acuan
sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang
diperdagangkan di bursa saham. Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal
penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak berjangka harus
melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan
posisi "long" ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang
secara efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta
kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut.
B. PENETAPAN KONDISI PINJAMAN
Dalam upaya mengendalikan risiko kredit, bank seringkali menetapkan
sejumlah kondisi yang berkaitan dengan pinjaman itu sendiri. Penetapan kondisi
terutama penting untuk Long Term Loan, yaitu pinjaman yang memiliki jangka
waktu lebih dari satu tahun. Hal itu dilakukan karena Bank menghadapi ketidak
pastian yang cukup besar, yang berarti bank mengambil risiko yang lebih besar.
Disamping itu, likuiditas Bank sangat dipengaruhi oleh lending factor, terutama
pada long term loan.
Walaupun umumnya penetapan kondisi seperti yang digambarkan diatas lebih
banyak digunakan untuk long term loan, bukan berarti tidak berlaku untuk jangka
pendek. Sejauh untuk mengendalikan risiko kredit, pada pinjaman jangka pendek
juga dapat ditetapkan sejumlah kondisi tertentu. Pelanggaran terhadap kondisi-
52
kondisi yang telah disepakati, dapat mengakibatkan Bank membatalkan
perjamnjian pemberian kredit.
Adapun 3 kondisi tersebut yaitu :
1. ConditionPrecedent
2. Covenants
3. Event of Default
Kondisi pendahulu (Condition Precedent)
Bank dapat menetapkan sejumlah kondisi tertentu yang harus dipenuhi oleh
debitur sebelum pencairan kredit (loan disbursement) dapat dilakukan. Penetapan
kondisi seperti ini dikenal dengan istilah condition precedent. Umumnya kondisi
ini ditetapkan agar bank yakin benar bahwa dana yang dicairkan benar-benar
dipakai sesuai proposal semula.
Beberapa contoh kondisi :
1.Dalam construction loan sering bank menetapkan persyaratan bahwa pencairan
kredit dilakkan secara bertahap sesuai prestasi bangunan. Sebelum bangunan
mencapai level sesuai rencana, Bank tidak akan melakukan pencairan ke
berikutnya. DEngan demikian Bank dapat memastikan bahwa memang dana yang
telah cair untuk menyelesaikan bangunan yang dibiyayai tersebut.
2.Untuk pembayaran export (pre-export dinancing) Iumumnya Bank
mensyaratkan bahwa pencairan dana harus disertai dengan Letter of Credit atau
biasa disebut dengan LC ekspor dari debitur.
Covenants
Dalam malasah kredit, Bank juga sering menetapkan
sejumlah covenants. Covenants yaitu kondisi-kondisi tambahan yang telah
dinegosiasikan dan disetujui tentunya oleh kedua belah pihak (debitur dan
kreditur). Dari sudut Bank, covenants membantu menurunkan atau mengendalikan
risiko dari transaksi dengan menspesifikasikan hal-hal tertentu yang harus dan
tidak boleh dilakukan oleh debitur*.
Ada tiga jenis covenants, diantaranya
1. Affirmative Covenants
Yaitu sejumlah kondisi atau tindakan yang harus dilakukan oleh debitur.
Contoh :
A. Debitur harus menyerahkan Laporan Keuangan yang telah diaudit setahun
sekali.
B. Agunan harus diasuransikan melalui asuransi ayng disetujui oleh Bank.
C. Pinjaman dari shareholder's loan harus disubdinasikan
2. Negative Covenants
Yaitu covenants yang melarang debitur melakukan suatu tindakan.
Contoh :
A. Perusahaan tidak boleh membayar deviden tanpa seijin pihak Bank.
B. Debitur tidak boleh mengambil pinjaman dari Bank atau Institusi keuangan
lainnya tanpa seijin tertlis dari Bank.
C. Memasuki bisnis baru atau melakukan penggabungan dengan perusahaan lain.
53
3. Financial Covenants
Yaitu sejumlah persyaratan kondisi keuangan yang harus dipenuhi oleh debitur.
Contoh :
A. Memelihara current ratio minimal 1,5
B. Maksimum leverage adalah 2
Untuk financial covenants, perlu ditekankan bahwa target yang ditetapkan
haruslah disetujui oleh debitur. Dengan demikian, debitur memiliki tanggung
jawab untuk mencapai proyeksinya sendiri.
Event of Default
Event of Default adlah pelanggaran terhadap kondisi-kondisi yang telah disepakati
bersama dan pelanggaran tersebut dapat mengakibatkkan Bank membatalkan
pinjaman yang diberikan. Disampingcondition of precedent dan covenants, Bank
masih dapat menambahkan sejumlah kejadianyang dapat berakibat berakhirnya
suatu perjanjian kredit walaupun periode kredit belum berakhir.
Contoh :
A. Terdapat tuntutan hukum dari luar perusahaan
B. Terjadi default pada perusahaan lain yang masih satu group (Cross Default
Clause)
54
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
I.TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentang pengertian bagian,
pengertian bagian struktur kredit , pijaman rupiah versus valuta asing, dan
penetapan kondisi pinjaman. II.ALAT DAN BAHAN a.Buku Teks Panduan
b.Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c.Laptop
d.Internet III.CARA KERJA aBacalah definisi dan fungsi dan bagian yang ada di buku panduan
b.Carilah di internet masing-masing definisi serta bagian bagian dari pijaman
rupiah versus valuta asing.
c.Buatlah ke dalam tabel yang tersedia. IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI 1.Definisi serta bagian bagian dari pijaman rupiah versus valuta asing.
.
NO
KETERANGAN
DEFINISI
SKOR
1. Bila seluruh
pendapatan adalah
dalam rupiah
2. Bila seluruh
pendapatan adalah
dalam valuta asing
55
3. Kontrakberjangka
(forwardcontract)
4. ConditionPrecedent
5. Covenants
6. Event of
Default
2. Jelaskanlah:
a. Apa saja yang di maksud Financial Covenants. Tuliskan contohnya: ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
56
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
b. Apa saja yang di maksud Affirmative Covenants. Tuliskan contohnya: ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
57
c. Apa saja yang di maksud Negative Covenants. Tuliskan contohnya: ...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
58
PERTEMUAN KE 9
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan
mampu mendefinisikan pengertian penyusutan aliran kas, prinsip-prinsip
penyusutan cashflow, format cashflow, menentukan kebutahan dana serta
bagiaan-bagiannya, menentukan jenis-jenis pinjaman dan mengetahui apa itu
jangka waktu pinjaman
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menjelaskan pengertian penyusutan aliran kas
b. Menguraikan prinsip-prinsip penyusutan cashflow
c. Menjelaskan pengertian format cashflow
d. Menjelaskan menentukan kebutahan dana
e. Menjelaskan bagaimana mengetahui apa itu jangka waktu pinjaman
f. Menguraikan menentukan jenis-jenis pinjaman
3. Pokok Bahasan :Pasar Modal
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Penyusunan aliran kas (casflow)
b. Prinsip-prinsip penyusutan cashflow (aliran kas)
c. Format cashflow
d. Menentukan kebutuhan dana
e. Menentukan jenis-jenis pinjaman
f. Mengetahui jangka waktu pinjaman
5. Materi:
PENYUSUNAN ALIRAN KAS (CASFLOW)
Kegunaan dari laporan cash flow adalah agar dapat mengetahui realisasi
penerimaan serta pengeluaran kas suatu perusahaan, dengan harapan dapat
mengetahui potensi realisasi kas di masa yang akan datang nanti. Selain dapat
mengetahui potensi realisasi kas di masa yang akan datang, kegunaan lain dari
statement of cash flow atau laporan arus kas adalah untuk mengetahui potensi
kemampuan dari suatu perusahaan agar dapat membagikan dividen dalam bentuk
kas.
Beberapa orang sering berpendapat bahwa “saldo akhir kas sudah ada di
neraca”. Pendapat tersebut benar bahwa pada neraca sudah pasti tercantum saldo
akhir kas, tetapi belum secara terperinci atau detail mengenai asal kas tersebut dan
untuk apa saja kas tersebut digunakan atau dikeluarkan. Maka dari itu perlu dibuat
suatu laporan cash flow demi mengatasi permasalahan itu.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat
berguna bagi beberapa pihak terutama manajement sebagai berikut :
a. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
b. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang
dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
c. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
d. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit
yang diberikan kepadanya
59
A.PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN CASHFLOW(ALIRAN KAS)
Dalam penyusunan cashflow, ada beberapa prinsip yang harus diketahui
terlebih dahulu. Yang pertama adalah bahwa, sesuai namanya, cashflow disusun
dengan basis tunai (cash basis). Hal ini berbeda dengan laporan keuangan yang
umumnya menggunakan accrual bisnis (pencatatan dilakukan pada saat transaksi
terjadi). Pada cash basis:
1.Pencatatan dilakukan pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat penjualan
terjadi. Misalnya, penjualan pada bulan januari dilakukan dengan cara kredit 2
bulan. Pada saat melakukan proyeksi aliran kas, yang diperhatikan adalah pada
saat tagihan diterima, yaitu 2 bulan kemudian. Pendapatan diakui pada saat uang
tunai diterima. Bukan pada saat penjualan dilakukan.
2.Biaya-biaya juga sama, dicatat pada saat uang tunai di keluarkan, bukan pada
saat biaya timbul. Misalnya, perusahaan membeli barang melalui kredit 3 bulan.
Catatan di Cashflow baru muncul pada saat pembayaran dilakukan, bukan pada
saat pembelian.Sedangkan pada accrual basis, pendapatan dan biaya diakui pada
saat kejadian, dan hal tersebut belum tentu sama dalam waktu terjadi pemindahan
uang tunai. Contoh:PT. A menjual barang secara kredit selama 3 bulan. Pada
accrual basis penjualan dicatat pada saat barang dijual, sedangkan pada cash basis,
penjualan baru dicatat setelah uang diterima (yaitu setelah 3 bulan kemudian).
Dalam menyusun Cash Flow kita tidak memperhitungkan biaya-biaya non
kas (Non-cash Charges) seperti depresiasi dan amortisasi. Yang diperhatikan
adalah transaksi tunai saja. Dengan demikian, akibat adanya beberapa perbedaan
pencatatan, dalam bentuk jumlah Laba Bersih (Net Profit) yang ditunjukkan
dalam Income Statement sama dengan jumlah uang tunai yang dimiliki
perusahaan tersebut.
Contoh: PT. WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan
secara tunai. Income Statement per akhir tahun adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih : Rp. 1.000
Harga Pokok Penjualan : Rp. 800 (-)
Laba Kotor : Rp. 200
Biaya Operasional
- Gaji/Bonus : Rp. 50
- Lain-lain : Rp. 20
- Depresiasi : Rp. 40 (+)
Rp. 110 (-)
Laba Bersih Operasional Rp. 90
Pajak Penghasilan 30 % Rp. 30 (-)
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 60
Dalam perhitungan Cash Flow, kita tidak memperhitungkan biaya
depresiasi sebagai biaya karena depresiasi merupakan biaya non-kas. Dengan
demikian, dari perhitungan Rugi/Laba diatas, Cash Flow yang sebenarnya adalah
sebagai berikut:
Laba Bersih : Rp. 60
Depresiasi : Rp. 40 (+)
Cash flow : Rp 100
60
Cash Flow dapat disusun dengan periode (interval) per tahun, per bulan,
bahkan per hari. Tentu saja semakin pendek interval yang dipakai, hasil
penyusunan akan memiliki ketepatan yang lebih tinggi. Untuk Bank, umumnya
kita menggunakan interval bulanan atau tahunan.
B. FORMAT CASFLOW
Bentuk (format) Cashflow sangatlah bervariasi. Tidak ada satu bentuk baku
yang dipakai secara umum. Walaupun demikian apapun bentuk yang dipakai,
format cashflow terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1.Saldo Awal Kas (Begining Cash Balance Sheet), yaitu jumlah uang tunai(kas)
yang dimiliki perusahaan diawal periode.
2.Kas Masuk atau permintaan kas (Cash inflow), yaitu aliran yang diterima oleh
perusahaan selama waktu tertentu sesuai dengan interval perhitungan (sehari,
sebulan, triwulan dan seterusnya). Yang dimaksud dengan cashflow adalah uang
tunai yang benar-benar diterima.
Beberapa contoh komponen yang termasuk dalam cashflow adalah:
Piutang dagang yang tertagih , yaitu piutang dagang yang dibayar oleh
pelanggan sehubungan dengan penjualan kredit yang dilakukan oleh
perusahaan.
Pendapatan bunga atau simpanan yang ada di bank, seperti jasa giro, bunga
deposito, dan lain-lain. Pendapatan bunga juga mungkin didapatkan dari
pelanggan perusahaan yang terlambat membayar piutang dagang yang telah
jatuh tempo sehingga memberikan sejumlah kompensasi dengan perusahaan
dalam bentuk bunga. Pendapatan jenis ini dapat ditemukan di post other
income.
Konstitusi PPN untuk para eksportir yang menggunakan bahan baku dalam
negeri, yang pada saat mereka membeli bahan baku sudah membayar PPN.
Penerimaan tunai sehubungan dengan penjualan aktiva tetap yang dilakukan
oleh perusahaan
Injeksi dana segar dari pemegang saham. Misalnya adanya penambahan modal
disetor, pemberian pinjaman oleh para pemegang saham, dll.
1. Total Kas yang Tersedia (Total Cash Available), yaitu penjualan antara saldo
awal kas dengan penerimaan tunai periode yang bersangkutan. Saldo ini
menunjukkan total uang tunai yang dimiliki perusahaan untuk perusahaan
tersebut. Kas yang tersedia inilah yang akhirnya akan diberikan untuk membayar
keseluruhan kewajiban tunainya.
2. Kas Keluar atau Pengeluaran Kas (cash outflow), yaitu aliran pembayaran kas
tunai yang diberikan perusahaan. Komponen inilah kebalikan dari cash inflow.
Bila pada cash inflow perusahaan menerima uang tunai, maka pada cash outflow
perusahaan mengeluarkan uang tunai. Beberapa contoh cash outflow:
- Pembayaran utang dagang, yaitu utang dagang yang jatuh tempo yang harus
dibayar sehubungan dengan pembelian kredit suatu perusahaan.
- Biaya bunga akibat pemakaian dana pinjaman, seperti pinjaman leasing, dan
lain-lain.
- Upah buruh, misalnya untuk industri manufaktur.
61
- Biaya operasional tunai seperti biaya gaji dan bonus karyawan, biaya
utilitas(listrik, air, telpon), biaya asuransi, biaya perjalanan, dll.
- Utang PPH yang harus dibayar.
- Biaya-biaya kredit, seperti provisi kredit, biaya adminitrasi, dll.
- Pembelian aktiva tetap seperti pembelian mesin-mesin, peralatan, tanah dll.
- Pembiayaan deviden tunai (cash deviden).
- Pembayaran cicilan pokok uang.
3. Surplus Devisi Kas Perusahaan(net cash surplus) yaitu selisih antara total kas
yang tersedia dengan cash outflow. Ada beberapa indikasi yang ditunjukkan oleh
perusahaan yang memiliki kas surplus yang cukup besar terus menerus:
· Kemampuan mencicil pokok pinjaman(bila ada) masih cukup besar. Dalam
kasus seperti ini kita dapat mempertimbangkan kemungkinan pemberian pinjaman
yang tidak terlalu lama.
· Jika perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek kas yang surplus
menunjukkan bahwa pinjaman jangka pendek tersebut dapat dilunasi.
Sebaliknya bila kas adalah devisit, ada beberapa indikasi yang ditunjukkan:
• Cicilan pokok pinjaman (bila ada) terlalu besar. Untuk menguji hal ini, kita
dapat mengeluarkan cicilan pokok dari cashflow. Bila ini memang
penyebabnya, kita harus memberi pinjaman yang lebih panjang yang ada
didalam cicilan pokoknya per periode lebih ringan.
• Perusahaan membutuhkan tambahan pinjaman untuk menutupi kekurangan
kas tersebut.
• Bila defisit hanyalah terjadi pada interval awal, berarti terdapat hubungan
dengan grade period untuk pinjaman jangka panjang yang diberikan.
Perusahaan baru dapat melakukan cicilan pokok pinjaman bila saldo telah
menunjukan angka positif (surplus).
4. Saldo Kas Minimum (minimum cash balance) yaitu, suatu jumlah uang tunai
yang ingin terus dipegang perusahaan sepanjang waktu, misalnya untuk keperluan
kas kecil. Untuk pelanggan mobil bekas (used car), setiap saat harus memiliki
uang tunai agar dapat langsung melakukan pembelian bila ada mobil yang ingin
dibeli.
5. Kebutuhan dana tambahan (Additional Financial Needs) yaitu jumlah dana
yang dibutuhkan untuk menutupi devisit kas.
Jumlah dana yang dibutuhkan ini tergantung pada kondisi devisit kas dan saldo
minimum perusahaan:
- Bila tidak ada saldo minimum yang ingin dipelihara perusahaan, saldo defisit
kas sama dengan kebutuhannya,
- Bila ada saldo kas minimum yang harus dijaga dan saldo kas adalah defisit,
kebutuhan kas tambahan merupakan saldo kas minimum tersebut ditambah
saldo defisit.
- Bila ada saldo kas minimum yang harus dijaga, dan saldo kas adalah surplus,
tetapi lebih kecil dari pada saldo minimum yang disyaratkan, kebutuhan dana
tambahan adalah sebesar selisih antara saldo kas minimum dengan saldo
surplus.
- Bila ada saldo kas minimum yang harus dijaga, dan posisi kas adalah surplus,
dimana nilai surplus diatas saldo kas minimum tidak dibutuhkan dana
tambahan.
62
6. Saldo Kas Akhir (Ending Cash Balance), yaitu posisi kas tunai diakhir
periode (interval) setelah memperhitungkan kebutuhan dana
tambahan. Secara matematis, suatu Format Cash Flow secara umum dapat
ditulis sebagai berikut:
BEGINNING CASH BALANCE : A
CASH INFLOW : B
TOTAL CASH AVAILABLE : C ( A + B )
CASH OUTFLOW : D
NET CASH SURPLUS : E ( C – D )
MINIMUM CASH BALANCE : F
ADDITIONAL FINANCIAL NEEDS : G
ENDING CASH BALANCE : H ( F + G )
F = 0
Jika E < 0 maka G = E (Nilai Absolut)
Jika E > = 0 maka G = 0
F > 0 Jika E < 0 maka G = F + E (Nilai Absolut)
Jika E = 0 maka G = F
Jika E < E < E maka G = F - E
Jika E >= F maka G = 0
Keterangan : Jika F = 0 (tidak dibutuhkan saldo kas minimum)
Jika F > 0 (terdapat saldo kas minimum)
C. MENENTUKAN JUMLAH KEBUTUHAN DANA
Cashflow (Aliran Kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan
serta berapa saldonya setiap periode. Analisis arus kas (Cashflow) adalah Laporan
yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya atau berkurangnya
uang kas selama satu periode. Pengeluaran uang kas suatu perusahaan dapat
bertambah terus, misalnya untuk pengeluaran pembelian bahan mentah,
pembayaran gajki, upah, honor, dan lain sebagainya.
D. MENENTUKAN JENIS PINJAMAN
Pada clasflow yang baru ini kita memisahkan seluruh pendapatan dan
pengeluaran menjadi 2 golongan besar, yaitu operating cashflow dan non-
operating cashflow. Operating Cash Flow adalah kas yang timbul dari kegiatan
operasional perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, pengeluaran,
pendapatan dan biaya-biaya. Kas inilah yang menggambarkan bagaimana
perusahaan mendapatkan profit dan mengubahnya menjadi kas. Contoh: penjualan
63
tunai, uang muka, hutang lancar, pembelian inventori, pembayaran biaya
operasional (listrik, telepon, air), pengiriman barang, gaji pegawai dan lain-lain.
Definisi 'Non-Operating Cash Flows'. Arus kas (arus masuk dan arus keluar)
yang tidak terkait dengan operasi bisnis sehari-hari yang sedang berlangsung.
Arus kas tidak operasional meliputi pinjaman, penerbitan atau pembelian saham,
penjualan aset, pembayaran dividen, dan aktivitas investasi lainnya. Pada sebagian
besar neraca perusahaan, total arus kas akan dipecah menjadi arus kas operasi,
arus kas investasi, dan arus kas pendanaan, dengan dua arus kas lainnya yang
tidak beroperasi.
E. MENGETAHUI JANGKA WAKTU PINJAMAN
Bila Anda hendak mengajukan pinjaman atau kredit pada bank, hal yang umum
diperhatikan adalah angsuran yang harus dibayarkan sampai kredit tersebut lunas
serta plafond yang tersedia. Angsuran kredit terdiri dari jumlah pinjaman
ditambah bunga yang dibebankan kepada nasabah atas kredit tersebut. Walaupun
banyak orang yang mengacuhkan masalah bunga pinjaman ini tetapi pada
kenyataannya perhitungan bunga bisa berpengaruh pada nilai total pinjaman.
Setiap jenis kredit mempunyai cara perhitungan bunga sendiri dan kebijakan yang
diterapkan pada berbagai kredit tersebut tidaklah sama. Sebelum mengajukan
permohonan kredit sebaiknya Anda mengetahui cara mengetahui jangka waktu
pinjaman untuk memeriksa kebenaran penghitungan bunga yang ditetapkan pada
kredit Anda.
Dengan memiliki wawasan tentang penghitungan bunga dari jenis kredit yang
Anda ajukan, Anda dapat menganalisa berapa besarnya cicilan atau angsuran yang
dibebankan kepada Anda serta jangka waktu pinjaman tersebut bisa dilunasi.
Hanya dengan begitu Anda bisa mengatur keuangan Anda dengan lebih optimal.
Secara umum jenis-jenis bunga yang ditawarkan oleh bank sebagai lembaga
penyedia pinjaman cukup beragam, tetapi pada artikel ini hanya dibahas tentang 2
jenis perhitungan bunga. Inilah cara menghitung bunga berdasarkan jenis kredit
yang diajukan.
a) Bunga Flat
b) Bunga Efektif
c) Bunga Anuitas
64
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentangpengertian penyusutan
aliran kas, prinsip-prinsip penyusutan cashflow, format cashflow, menentukan
kebutahan dana serta bagiaan-bagiannya, menentukan jenis-jenis pinjaman dan
mengetahui apa itu jangka waktu pinjaman .
II. ALAT DAN BAHAN a. Buku Teks Panduan
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet
III. CARA KERJA a. Bacalah definisi dan fungsi dan bagian yang ada di buku panduan
b. Carilah di internet masing-masing definisi serta bagian bagian dari penyusutan
aliran kas, prinsip-prinsip penyusutan cashflow, format cashflow, menentukan
kebutahan dana serta bagiaan-bagiannya, menentukan jenis-jenis pinjaman dan
mengetahui apa itu jangka waktu pinjaman .
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI 1. Definisi serta bagian bagian dari penyusutan aliran kas, prinsip-prinsip
penyusutan cashflow, format cashflow, menentukan kebutahan dana serta
bagiaan-bagiannya, menentukan jenis-jenis pinjaman dan mengetahui apa itu
jangka waktu pinjaman.
NO
KETERANGAN
DEFINISI
SKOR
1. PENYUSUNAN
ALIRAN KAS
(CASFLOW)
2. FORMAT
CASFLOW
65
3. MENENTUKAN
JUMLAH
KEBUTUHAN
DANA
4. MENENTUKAN
JENIS PINJAMAN
5. MENGETAHUI
JANGKA WAKTU
PINJAMAN
2. Jelaskanlah:
a. Apa saja yang di maksud prinsip-prinsip penyusutan cashflow,.
Tuliskan contohnya: ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
66
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
...........................
b. Sebutkan kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam
perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement : ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
c. format cashflow terdiri dari komponen-komponen. Sebutkan : .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
67
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.............................................
68
PERTEMUAN KE 10
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan
mampu mendefinisikan pengertian analisi kualitatif yang dimana di dalamnya
ada variabel internal dan komponen-komponennya juga aada variabel eksternal
beserta bagian-bagiannya.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menjelaskan pengertian analisis kualitatif
b. Menjelaskan dan menguraikan variabel internal dan komponennya.
c. Menjelaskan dan menguraikan variabel eksternal dan bagian-bagiannya.
d. Bagian-bagian dari analisis persaingan industri
3. Pokok Bahasan : analisis kualitatif
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Analisis kualitatif
b. Variabel internal
‾ Manajemen
‾ Organisasi
‾ Perusahaan
‾ Produksi
‾ Pemasaran
‾ Sumber daya manusia
‾ Sistem informasi
‾ Teknologi
c. Varibel eksternal
‾ Siklus atau konjuktur ekonomi
‾ Perkembangan teknologi
‾ Kondisi ekonomi
‾ Peraturan pemerintah
‾ Fluktuasi kurs
‾ Analisis persaingan industri
5. Materi:
ANALISIS KUALITATIF
Analisis kredit terdiri dari analisis terhadap dua golongandata atau informasi,
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Pada analisis kuantitatif laporan yang
berbentuk angka dan kualtatif berbentuk non angka. Kondisi perusahaantidak
dapat seluruhnya tercermin dari angka angka dalam laporan keuangan. Bersama
sama dengan analisi kuantitatif hasil analisis kualitatif memberi gambaran yang
untuk mengenai debitordan pengaruhnya terhadap risiko kredit yang di berikan
kepada debitor tersebut.
Analisa kualitatif merupakan penilaian atas aspek charakter dan capacity
manajemen serta condition of economi
Beberapa aspek yang dianalisa anatara lain : a. Aspek Manajemen
Penilaian ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan manajemen
dari individu maupun pengurus perusahaan dalam mengelola usahanya.
69
Faktor minimal yang dianalisa meliputi:
Karakter pengurus perusahaan.
Penilaian pengurus poerusahaan, dimaksudkan adalah melakukan penilaian atas
watak, sifat, pemenuhan kewajiban perushaan terhadap bank (finansial dan
administrasi) serta sikap yang ditunjukan dalam berhubungan dengan bank.
Profesionalisme
Hal yang perlu mendapat perhatian:
Riwayat pendidikan
Riwayat bisnis/pekerjaan, leadership, skill dan lain-lain
Reputasi usaha nasabah (hubungannya dengan relasi usaha nasabah)
Hubungan keluarga antar pengurus
b. Aspek Produksi
Penilaian-penilaian aspek tekhnis dapat mencakup anatara lain:
Lokasi Usaha
Hal yang perlu diperhatikan:
Peruntukan lokasi usaha
Kedekatan dengan bahan baku, daerah pemasaran, tenaga kerja
Tidak bertentangan dengan agama, sosial, budaya dampak lingkungan
Tersediannya pengolahan limbah industri sesuai AMDAL.
o Sumber Daya Manusia
Penilaian diarahkan kepada sifat dan jenis tenaga kerja/ahli yang ada dan
dibutuhkan, bagaimana cara pemenuhannya, dari mana sumbernya, sesuaikan
tenaga kerja yang ada/perencanaan pemakaian tenaga kjerja baru dengan rencana
kerja/produksi dan lain sebagainya.
Kapasitas produks
Yaitu kemampuan teknis yang dimiliki oleh perushaan didalam merealisasikan
rencana kerjanya.
Mesin-mesin dan alat-alat produksi yang dimiliki (jenis, jumlah dan
kondisinya)
Apakah produksi telah mencapai kapasitas maksimum atau masih dibawah
kapasitas.
Kualitas mesin, perbaikan serta pemeliharaan dan kemudahan memperoleh
suku cadang.
Proses Produksi
Penilaian ditekankan pada:
Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses produksi
Cara pengaturan proses tersebut
Teknologi yang dipakai, flow chart/sistem prosesdur kerja, formula-formula.
Sofware dan lain-lain untuk menghasilkan produk tersebut apakah telah
dibuktikan keunggulannya.
Apakah skala usaha (kapasitas produksi barang dan jasa) yang akan dihasilkan
tersebut telah berimbang satu sama lain.
o Fasilitas Pemeliharaan
70
Adalah ada tidaknya fasilitas pemeliharaan yang dimiliki nasabah, bagaimana
peralatannya. Jika tidak memiliki, bagaimana pemeliharaan tersebut bisa
diperoleh agar peralatan produksi terjamin keberadaanya sehingga senantiasa alat
produksi dapat berjalan dengan baik.
Prasarana dan Sarana
Tersedianya prasarana, sarana dan faktor produksi yang diperlukan untuk
kegiatan usaha yang meliputi:
Infrastruktur yang diperlukan untuk kegiatan usaha yang bersangkutan
Sumber bahan baku, bahan pembantu
Sumber tenaga kerja baik skill/unskill
Sumber energi, sumber alam lainnya, air, gas, alam, dll
Sarana transfortasi, komunikasi
Keamanan, gangguan hama
Lahan tempat usaha dalam kualitas dan luas yang memadai
C. Aspek Pemasaran
Penilaian didasarkan atas kemampuan perusahaan memasarkan
barangproduksi/jasa, hasil usahanya baik yang sekarang maupun yang
direncanakan.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam aspek pemasaran antara lain:
Barang dan jasa yang dipasarkan
Hal yang perlu diperhatikan anatara lain dapat berupa informasi:
Product life cycle dari barang atau jasa tersebut
Adanya barang subtitusi
Adanya perusahaan pesaing
Jenis barang yang dihasilkan
Segmen pasar yang akan dituju
Saluran distribusi
D. Aspek Legal
Analisa terkait legalitas penduirian perusahaan, lehalitas usaha dan perijinan,
legalitas permohonan kredit, dan legalitas barang agunan
Legalitas Pndirian Badan Usaha
Dalam melakukan analisis terhadap legalitas pendirian Badan Usaha, harus
dibedakan antara badan usaha yang berbadan hukum dengan badan usaha yang
tidak berbadan hukum.
Apabila calon debitur merupakan Badan Usaha yang berbadan hukum, analisa
yang dilakukan antara lain dapat meliputi:
Akta Pendirian (berikut perubahannya) dibuat dengan akta notaris.
Akte Pendirian (berikut perubahannya) sudah mendapatkan persetujuan dari
instansi yang berwenang.
Akta Pendirian (berikut perubahannya) beserta pengesahannya yang telah
didaftarkan dalam daftar Perusahaan
71
Akta Pendirian (berikut perubahannya) tersebut telah diumumkan dalam
berita negara dan tambahan berita negara republik Indonesia.
Sedangkan terhadap calon debitur yang berupa Badan Usaha yang tidak berbadan
hukum, analisis yang dilakukan anatara lain meliputi:
Akta Pendirian (berikut perubahannya) dibuat Akta Notaris
Akta Pendirian (berikut perubahannya) didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
Akta Pendirian (berikut perubahannya) didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri.
Selain itu juga perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Status Kepemilikan
Kesesuaian ijin usaha nasabah sesuai dengan kegiatan usahanya yang
tercantum dalam anggaran dasar perusahaan
Masa berlaku izin usaha nasabah
Legalitas Usaha dan Perijinan
Hal yang perlu diteliti dalam analisis legalitas usaha antara lain dapat berupa:
Status Kepemilikan
Kesesuaian ijin usaha nasabah sesuai dengan kegiatan usahanya yang
tercantum dalam anggaran dasar perusahaan
Masa berlaku izin usaha nasabah
Penilaian tentang legalitas usaha nasabah
Legalitas Permohonan Kredit
Penilaian ditunjukan kepada kewenangan pemohon baik secara individu maupun
manajemen perusahaan, sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan
Legalitas Barang Agunan
Penilaian ditujukan kepada legalitas barang agunan.
E. Kondisi Perekonomian
Bank melakukan analisa atas kondisi pasar didalam negeri maupun diluar
negeri, baik masa lalu maupun yang akan datang, sehingga dapat diketahui
prospek pemasaran dari hasil usaha debitur yang dibiayai dengan kredit dari bank.
A. VERIABEL INTERNAL
Faktor internal yg harus diperhatikan AO dalam analisa kredit adalah
1. Manajemen
2. Organisasi
3. Perusahaan
4. Produksi
5. Pemasaran
6. Sumber daya manusia
7. Sistem informasi
8. Teknologi
72
I. MANAJEMEN
1. Karakter ini berhubungan dengan moral
2. Kesedian manajemen bekerja sama dg bank
3. Faktor kejujuran
Karena bank akan memberikan kredit kepada debitur yang memiliki iktikad
baik dan komitmen yang tinggi utk memenuhi kewajibannya sesuai dengan
perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan debitur.
Informasi dapat diperoleh :
1. Sesama AO pada bank yang sama atau bank lain (jika bedadenganbank
cheking)
2. Nasabah bank yang mempunyai usaha yang sama
3. Supplier dari calon debitur
4. Strategi jangka pendek dan jangka panjang
• Faktor yg kedua adalah orientasi terhadap tujuan atau sasaran bisnis.
• Tujuan/sasaran menunjukkan persepsi
manajemen terhadap masa depanperusahaan dan langkah-2 yg harus
dicapai.
• Tujuan tersebut dapat berupa tujuan jangkapanjang, jangka menengah dan
jangka pendek.
• Tujuan jangka panjangadalah situasi atau kondisi yg akan dicapai di atas
lima tahun ke depan.
• Pada tahun ke enam perusahaan akan go public dan saat itu penjualan
perusahaan harus mencapai Rp 5 milyar per bulan.
• Pada tahun ke tujuh, sistem akuntansi perusahaan sudah harus online.
• Langkah-2 pencapaian harus dituangan dalam bentuk strategi
• Strategi adalah petunjuk umum mengenai cara-2 perusahaan mencapai
tujuan jangka panjang
• Strategi harus dituang dalam rencana tindakan (action plan) yg terinci dan
merupakan pedoman dalam melaksanakan pekerjaaan sehari-hari
Yang harus diperhatikan dalam manajemen adalah :
• Manajemen harus mempunyai visi, sasaran dan rencana
• Latar belakang reputasi berkaitan dengan pengalaman manajemen di
bidang bisnis yg sedang ditekuni
• Manajemen yg berpengalaman cenderung memiiki kemampuan
menyelesaikan masalah lebih baik
73
• Perputaran manajemen (management turn over) rata2 durasi org tertentu
menduduki posisi manajemen di perusahaan ybs karena bila key person
sering berganti-ganti konsistensi kebijakan sangat labil
Beberapa tipe manajemen sbb :
• The empire builder (growth minded)
• The innovator
• The image builder
• The stagnan manager
• The high liver
• The well rounded manager
II. ORGANISASI
• Organisasi adalah bentuk kerjasama yg dikembangkan oleh perusahaan
dlm upaya mencapai sasaran yg telah ditetapkan
• Struktur organisasi, perusahaan yg tidak memiliki struktur organisasi yg
jelas segala sesuatu berjalan apa adanya, kelemahan yg terjadi adalah tidak
alur tanggungjawab tidak jelas
• Pada struktur organisasi yg jelas gambaran wewenang dan tanggungjawab
tertentu, sehingga pelaporan berjalan dengan baik
• Pada sistem pembagian kerja yg jelas, semakin fokus pekerjaan orang
(unit) tertentu sehingga memberikan ifisiensi yg tinggi, karena orang akan
semkin ahli dibidangnya masing-2
• Ketergantungan keputusan organisasi pada satu orang tertentu (one man
show), jika ybs tidak berada di tempat maka bisnis menjadi tidak berjalan
(lumpuh) karena tidak ada pihak yg dapat mengambil keputusan
III. PERUSAHAAN
Dalam pemberian kredit perlu diperhatikan AO sbb :
• Latar belakang dan sejarah perusahaan yg akan dibiayai misal
• Perkembangan susunan pemegang saham, manajemen dan modal
perusahaan
• Perkembangan bisnis dari tahun ke tahun, seperti kapasitas produksi,
penjualan, profesionalisme, pengelolaan dll
• Bentuk perusahaan (UD, Toko)
• Perorangan, fa, cv, pt
Ada 4 jenis bentuk perusahaan sbb:
1. Perusahaan perorangan (UD, Toko)
2. Firma (Fa)
3. Perseroan komanditer (CV)
4. Perseran Terbatas (PT)
74
1. Perusahaan perorangan:
• Dikelola perseorangan/orang2 tertentu
• Misal pengusaha toko, pedagang mobil bekas, konfeksi kecil-2an
• Karena menjalan sendirian maka tanggungjawabnya adalah pada diri
sendiri dan seluruh harta kekayaan menjadi jaminan seluruh hutang-2 nya
atau disebut tanggungjawabnya tidak terbatas
2. Firma (Fa)
• Suatu usaha yang didirikan dua orang atau lebih dengan memakai nama
bersama
• Jadi firma adalah persekutuan dagang yang dimiliki dan dipakai untuk
berdagang oleh beberapa orang secara bersama
• Dalam firma setiap orang berhak bertindak mewakili perusahaan, setiap
perikatan yg dilakukan salah satu persero akan mengikat pesero lainnya
secara tanggung renteng
3. Perseroan komanditer (CV)
• Suatu usaha yg didirikan dua orang atau lebih dimana pesero terdiri dari
sekutu aktif dan sekutu pasif
• Tanggugjawab sekutu aktif tidak terbatas
• Tanggungjawab sekutu pasif hanya sebesar modal yang dimasukkan
4. Perseroan terbatas (PT)
• Suatu usaha yang didirikan berdasarkan dua orang atau lebih berdasarkan
perjanjian dimana modal usaha terbagi atas saham-saham
• Tanggungjawab pemegang saham dan stake holder hanya sebesar modal
yang disetor
• (Pertama) Harus didirikan dengan akta notaris (anggaran dasar)
• (kedua) Akta pendirian dan perubahan harus disampaikan kepada
Menkumham-RI untuk mendapat pengesahan sebagai badah hukum
• (Ketiga dan keempat) Harus didaftarkan di kantor Menkumham-RI dan
diumumkan dalam TBN
• Pada perusahaan yg berbentuk PT, maka AO harus mengetahui apakah PT
termasuk berdiri sendiri atau merupakan Grup
• Kalau grup berdasarkan ketentuan BI tentang BMPK harus dibatasi
pemberian kreditnya
IV. PRODUKSI
• Aspek yg berkaitan dg proses pembuatan produk atau proses pembuatan
jasa yg ditawarkan perusahaan ke pasar
• Umur mesin yg digunakan
75
• Lay out mesin
• Manajemen produksi meliputi segala aspek yg berhubungan dg proses
pembuatan barang
• Bahan baku
V. PEMASARAN
Semua kegiatan yang diarahkan demi lancarnya arus barang atau jasa dari
produsen ke konsumen.
• Pasar sasaran (target market)
• Orientasi lokal atau ekspor
• Unsur pemakai akhir (end user) produk yg dibuat
• Golongan penghasilan pasar yg dituju
• Gaya hidup pasar yg jadi sasaran
• Pasar yg berbeda membutuhkan strategi yg berbeda
VI. SUMBER DAYA MANUSIA
• Manajemen sumber daya manusia perlu diperhatikan karena keberhasilan
bisnis terletak pada kualitas sumber daya manusianya
• Jumlah tenaga kerja
• Sistem penggajian
• Kualitas karyawan
• Perputaran karyawan
• Tenaga asing
• Hubungan perburuhan
• Tunjangan-2
VII. SISTEM INFORMASI
• Kemampuan dan kecepatan perusahaan menyediakan laporan keuangan
• Kecepatan dan ketepatan penyampaian data
• Jika menggunakan jasa akuntan publik biasanya sistem akuntansi sudah
cukup bagus
• Fleksibilitas penyediaan data sesuai permintaan
Misalnya:
• Laporan keuangan kepada bank
• Kecepatan dan ketepatan lapran pendukung misalnya lap utang dagang,
lap piutang dagang
VIII. TEKNOLOGI
• Pemilihan teknologi merupakan salah satu aspek yg menentukan
keberhasilan perusahaan
• Pemilihan dan pemakaian teknologi tidak tepat mengakibatkan
pembengkakan biaya, in-efisien, teknologi tdk terpakai
B. VARIABEL EKSTERNAL
Beberapa variabel eksternal adalah:
1. Siklus atau konjuktur ekonomi
2. Perkembangan teknologi
76
3. Kondisi ekonomi
4. Peraturan pemerintah
5. Fluktuasi kurs
6. Analisis persaingan industri
I.SIKLUS ATAU KONJUKTUR EKONOMI
• Peak (titik tertinggi)
• Decline (penurunan)
• Recession (krisis)
• Recovery (pemulihan)
II.PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
• Ada industri yg sangat peka dengan perkembangan teknologi, perusahaan
yg tidak dapat mengikuti perkembangan akan menurun bahkan bangkrut
• Ada juga industri yg tidak terpengaruhi oleh perkembangan teknologi
• Resto tgt dari koki
III.KONDISI EKONOMI
• Ada industri yg peka dengan kondisi ekonomi bila ekonomi sedang boom,
maka akan menanjak
• Property, penjualan mobil
• Ada industri tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi
IV.PERATURAN PEMERINTAH
• PP mencakup sektor riil, sektor fiskal dan moneter
• Regulasi dan deregulasi keduanya dapat merupakan peluang dan ancaman
• Disektor otomatif misalnya adanya dorongan pemerintah untuk
meningkatkan local content dari bagian-2 mobil, menjadi peluang industri
logam dasar utk membuat suku cadang mobil, tetapi regulasi ini menjadi
ancaman bagi pengimpor komponen mobil
• Era tahun 1990 adanya uang ketat (tight money policy) membuat suku
bunga bank meningkat hebat, beberapa bank menjadi menurun bahkan
resesi dan ujung-2 ditutup
V.FLUKTUASI KURS
• Bila suatu industri tergantung dengan lebih dari dua mata uang, maka
analisis terhadap fluktuasi kurs harus dilakukan
• Misal PT A importir bahan-2 kimia yang membeli dengan USD kemudian
menjual kepasar domestik dengan rupiah, bila depresiasi dolar terhadap
rupiah meningkat, dan pasar domestik tidak dapat menyerap perubahan
harga tersebut maka importir akan mengalami kerugian
VI.ANALISIS PERSAINGAN INDUSTRI
Menurut Micheal Porter, guru besar Harvard analisis persaingan usaha
dalam industri tergantung pada lima kekuatan sebagai berikut:
1. Ancaman masukknya pendatang baru
2. Ancaman produk pengganti
77
3. Kekuatan tawar menawar pembeli
4. Kekuatan tawar menawar dari pemasok
5. Tingkat persaingan di antara perusahaan yg ada
78
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentangpengertianpengertian
analisi kualitatif yang dimana di dalamnya ada variabel internal dan komponen-
komponennya juga aada variabel eksternal beserta bagian-bagiannya.
II.ALAT DAN BAHAN a. Buku Teks Panduan
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet
III.CARA KERJA a. Bacalah definisi dan fungsi bagian yang ada di buku panduan
b. Carilah di internet masing-masing definisi serta bagian bagian dari analisis
kualitatif yang dimana di dalamnya ada variabel internal dan komponen-
komponennya juga aada variabel eksternal beserta bagian-bagiannya.
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI Definisi serta bagian bagian dari pengertian analisi kualitatif yang dimana di
dalamnya ada variabel internal dan komponen-komponennya juga aada variabel
eksternal beserta bagian-bagiannya.
NO
KETERANGAN
DEFINISI
SKOR
1. Manajemen
2. Organisasi
79
3. Perusahaan
4. Produksi
5. Pemasaran
6. Sumber daya
manusia
7. Sistem informasi
8. Teknologi
80
2. Jelaskanlah:
a. jelaskan perbedaan analisis kualitatif dengan analisis kuantitatif,.
Tuliskan contohnya: ...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Sebutkan bagian bagian dari variabel eksternal. Jelaskan : .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
81
PERTEMUAN KE 11
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan
mampu mendefinisikan pengertiananalisi SWOT yang dimana di dalamnya ada
kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman .
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menjelaskan pengertian analisis SWOT
b. Menjelaskan dan menguraikan komponen dari analisis SWOT.
3. Pokok Bahasan : analisis SWOT
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Analisis SWOT
b. Kekuatan
c. Kelemahan
d. Peluang
e. Ancaman
5. Materi:
A. ANALISIS SWOT ( SWOT ANALYSIS)
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats.
Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi
yang bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan
(Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu
proyek, baik proyek yang sedang berlangsung maupun dalam perencanann proyek
baru. Analisis SWOT bukan hanya dapat digunakan dalam bisnis, tetapi juga
dapat digunakan pada pribadi kita sendiri dalam pengembangan karir.
Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada
tahun 1960-an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan “S”, yaitu karakteristik organisasi
ataupun proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan
dengan yang lainnya.
Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik yang
berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan
dengan yang lainnya.
Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang dapat
dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di
kemudian hari.
Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan
dihadapi oleh organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat
perkembangannya.
82
Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT
Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis SWOT
diantaranya adalah :
Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Sumber daya yang dimiliki
Keuangan atau Finansial
Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil
maupun yang gagal)
Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Tren
Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
Sumber-sumber permodalan
Peraturan Pemerintah
Perkembangan Teknologi
Peristiwa-peristiwa yang terjadi
Lingkungan
Contoh Analisis SWOT
Berikut ini adalah contoh sederhana dalam melakukanAnalisis SWOT dalam
suatu mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman suatu
perusahaan.
a. Strength (Kekuatan)
Kami dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pelanggan tanpa
harus melalui birokrasi yang panjang.
Kami memiliki biaya overhead yang rendah, sehingga dapat memberikan
tawaran harga yang paling baik bagi pelanggan kami.
Kami sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan pelanggan.
Kami sangat fleksibel dalam menangani setiap kasus dan permintaan
pelanggan.
Kami memiliki reputasi yang baik pada market yang tekuni.
b. Weakness (Kelemahan)
Staff kami masih memiliki kemampuan yang rendah dibidang-bidang
tertentu.
Perusahaan kami memiliki keterbatasan dalam permodalan.
Cash flow kadang-kadang tidak lancar.
Lokasi kantor yang letaknya di tempat yang kurang strategis.
c. Opportunities (Peluang)
Sektor yang kami tekun ini sedang mengalami kenaikan
Pemerintah sangat mendukung perusahaan lokal seperti kami
d. Threats (Ancaman)
Perkembangan Teknologi yang cepat di market ini yang berada di luar
kemampuan kami akan menyebabkan kami terlambat dalam
mengadopsinya.
Perubahan strategi pesaing dapat mengancam posisi kami di market.
83
Kurangnya minat perbankan dalam membiayai pendanaan untuk industri
yang kami tekuni saat ini.
84
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
I.TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan
tentangpengertianpengertiananalisi SWOT yang dimana di dalamnya ada
kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman.
II.ALAT DAN BAHAN a. Buku Teks Panduan
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet
III.CARA KERJA a. Bacalah definisi dan bagian yang ada di buku panduan
b. Carilah di internet masing-masing definisi serta bagian bagian
daripengertiananalisis SWOT yang dimana di dalamnya ada kekuatan, kelemahan,
peluang, ancaman.
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI Definisi serta bagian bagian dari pengertianpengertiananalisis SWOT yang
dimana di dalamnya ada kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman.
NO
KETERANGAN
DEFINISI
SKOR
1. Kekuatan
2. Kelemahan
85
3. Peluang
4. Ancaman
2. Jelaskanlah:
a. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar
Analisis SWOT.: ...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
86
b. Tuliskan contoh sederhana melakukanAnalisis SWOT dalam suatu
mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman suatu
perusahaan.: ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
87
PERTEMUAN KE 12
1. Capaian Pembelajaran :Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan
mampu mengerti apa itu prinsip-prinsip dasar pemberian kredit.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menjelaskan pengertian prinsip dasar pembelian kredit
b. Menguraikan prinsip dasar pemberian kredit
3. Pokok Bahasan :prinsip dasar pemberiankredit
4. Sub Pokok Bahasan :-
5. Materi :
PRINSIP DASAAR PEMBERIAN KREDIT
A. PENGANTAR
Tahap pertama dalam proses pemberian kredit adalah pengajuan permohonan
kredit oleh calon debitur. Permohonan ini bisa diajukan secara tertulis tetapi
dalam prakteknya lebih banyak dilakukan secara lisan. Pada tahapan ini bank
(account officer) berkenalan dengan calon debitur, terutama apabila calon debitur
tersebut bukan merupakan nasabah bank.
Pada kontak awal ini masing-masing pihak saling berkenalan. Calon debitur
mengemukakan maksudnya secara sekilas. Apabila calon debitur sama sekali baru
bagi bank, ia menceritakan secara singkat usahanya (apabila ia seorang
pengusaha) atau tentang pekerjaannya (apabila ia seorang karyawan). Pada saat itu
juga calon debitur mengajukan jumlah kredit yang ia ingin peroleh dari bank serta
tujuannya. Bisa juga terjadi calon debitur menyerahkan fotocopi surat jaminan
yang akan dimasukkan ke bank seperti sertifikat tanah, BPKP, dan lain-lain.
1. Aspek-aspek Yang Dipertimbangkan Dalam Pemberian Kredit
2. Pengumpulan Data dan Pengamatan Jaminan
Apabila permohonan kredit dinilai layak maka pihak bank dalam hal ini
petugas Account Officer (AO) akan mengadakan pengumpulan data lapangan baik
menyangkut data pribadi maupun reputasi dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan bisnis calon debitur antara lain :
- Identitas calon debitur
- Bidang usaha, lokasi dan lama usaha
Daftar supplier (seperti nama dan alamat) untuk usaha tersebut dan sistem
pembelian apakah pembelian dilakukan secara tunai (cash) atau secara kredit.
Apabila pembelian dilakukan dilakukan dengan sistem kredit, bagaimana
kebijakan kredit yang diterapkan (sistem pembayarannya).
Daftar langganan (seperti nama dan alamat) serta sistem penjualan yang
diterapkan calon debitur, apakah penjualan secara tunai atau dilakukan secara
kredit. Apabila secara kredit bagaimana sistem pembayarannya.Data keuangan
seperti omzet, laba, dan lain-lain. Apabila ada, AO akan meminta laporan
keuangan calon debitur (baik yang telah diaudit maupun yang belum) meliputi
laporan rugi laba dan neraca untuk memperoleh gambaran mengenai struktur
keuangan calon debitur.
Apabila ada, AO juga akan meminta fotokopi rekening koran beberapa bulan
terakhir. Apabila calon debitur memiliki fasilitas kredit di bank lain, ia juga akan
mencari tahu tentang kondisi kredit tersebut seperti jenis kredit, jumlah fasilitas,
suku bunga, dan kondisi lainnya.
88
Untuk badan hukum (PT, CV) juga dikumpulkan data mengenai manajemen
perusahaan selain akte pendirian perusahaan dan perubahan-
perubahannya.Apabila usaha yang akan dibiayai adalah usaha baru, AO perlu
mengetahui rencana-rencana kerja calon debitur untuk usaha barunya seperti
manajemen, rencana pemasarannya, rencana produksi dan lain-lain.
Untuk calon debitur yang merupakan karyawan murni tentu saja data yang
dikumpulkan tidak akan sekompleks yang diuraikan di atas, biasanya untuk
karyawan data yang dikumpulkan adalah:
1. Nama perusahaan tempat ia bekerja, lamanya ia bergabung dengan
perusahaan tersebut, serta jabatan calon debitur. Seringkali calon debitur
diminta daftar riwayat pekerjaannya.
2. Besarnya penghasilan per bulan yang biasanya dibuktikan dengan surat
keterangan gaji.
3. Sumber dan jumlah penghasilan tambahan apabila ada.
4. Jumlah tanggungan seperti jumlah anak.
5. AO juga perlu mengetahui apakah karyawan tersebut memiliki kredit yang
lain. Hal ini perlu diketahui karena pada umumnya kredit yang diminta
karyawan adalah kredit konsumsi (seperti KPR) sehingga jika ia memiliki
kredit di tempat lain (yang dilakukan secara cicilan), hal tersebut langsung
mempengaruhi kemampuan mengangsur kredit.
6. Analisis Kredit
Tahap yang paling menentukan dalam analisis dan pengambilan keputusan
pemberian kredit adalah penentuan layak atau tidak permohonan kredit calon
debitur. Di sisi pihak bank, khususnya AO dituntut objektif dan konsisten atas
hasil analisa dengan berpegang pada prinsip-prinsip kelayakan kredit.
Tahap Pemberian Failitas Kredit
Setelah melalui proses pemberian kredit dan kredit memperoleh persetujuan untuk
direalisasi, maka dengan demikian nasabah dapat segara menikmati fasilitas kredit
sesuai dengan kebutuhannya.
Tugas AO pada tahap ini adalah :
Memantau perkembangan usaha debitur sesuai dengan jadwal. Bentuk dan
jadwal pemantauan telah ditetapkan sesuai ketentuan masing masing bank,
namun pada prinsipnya, disesuaikan dengan tingkat kelancaran
pembayaran bunga/pokok kredit atau dikenal dengan istilah Kolektibiliti.
Melakukan kunjungan setempat (on the spot) untuk memantau jalannya
usaha debitur secara periodik.
Membantu memberikan saran dan penjelasan kepada debitur sehubungan
dengan jalannya usaha dan dalam kaitannya dengan aktifitas rekening
pinjaman.
89
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : .................................................................... NILAI
Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentangmengerti apa itu
prinsip-prinsip dasar pemberian kredit..
II.ALAT DAN BAHAN a. Buku Teks Panduan
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet
III. CARA KERJA a. Bacalah definisi dan bagian yang ada di buku panduan
b. Carilah di internet masing-masing definisi serta bagian bagian
daripengertian apa itu prinsip-prinsip dasar pemberian kredit..
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. uraikan data karyawan untuk calon debitur yang merupakan karyawan
murni.
NO
URAIKAN
SKOR
1.
2.
3.
4.
90
5.
6.
2. Jelaskanlah:
a. TULISKAN tugas AO pada tahapPemberian Failitas Kredit: ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................