skripsi - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/bisrul hanafi.pdfpenulis berharap semoga...

66
1 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING BOLA KEGAWANG ATLET PS UIR PEKANBARU SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh Srata Satu(S1) Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau Oleh : BISRUL HANAFI NPM : 146610400 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2019

Upload: lamcong

Post on 19-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

1

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI

MATA-KAKI TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING BOLA

KEGAWANG ATLET PS UIR PEKANBARU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh Srata Satu(S1)

Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Universitas Islam Riau

Oleh :

BISRUL HANAFI

NPM : 146610400

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN

REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2019

Page 2: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

6

ABSTRAK

Bisrul Hanafi. 2018. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Koordinasi

Mata Kaki Terhadap Shooting Permainan Sepakbola Atlet PS UIR

Pekanbaru.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)

Kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menendang bola ke

gawang (shooting) pada atlet PS UIR Pekanbaru, (2) Kontribusi koordinasi mata-

kaki terhadap kemampuan menendang bola ke gawang (shooting) pada atlet PS

UIR Pekanbaru, dan (3) Kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordnasi mata-

kaki terhadap keterampilan menendang bola (shooting) pada atlet PS UIR

Pekanbaru. Rancangan penelitian ini menggunakan korelasi ganda dengan dua

variabel idependen yaitu kekuatan otot tungkai (x1) dan koordinasi mata-kaki (x2),

serta satu variabel devendent yaitu shooting (y). Penarikan sampel yang dilakukan

yaitu dengan total sampling sebanyak 18 orang. Instrument tes yang digunakan

adalah (1) Tes kekuatan otot tungkai menggunakan legdynamometer, (2) Tes

koordinasi mata kaki dengan soccer wall volley test, dan (3) Tes shooting ke

gawang. Analisis data menggunakan korelasi product moment dan untuk mencari

sumbangan setiap variabel menggunakan rumus koefisien determinasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa (1)

Terdapat kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan

menendang bola ke gawang permainan sepakbola PS UIR Pekanbaru sebesar

23,39 % dengan nilai rhitung 0,483 > rtabel 0,468. (2) Terdapat kontribusi yang

signifikan koordinasi mata kaki terhadap akurasi tendangan ke gawang permainan

sepakbola atlet PS UIR Pekanbaru sebesar 30,47% dengan nilai rhitung 0,552 > rtabel

0,468. (3) Terdapat kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan

koordinasi mata kaki terhadap keterampilan menendang bola ke gawang

permainan sepakbola atlet PS UIR Pekanbaru sebesar 53,76% dengan nilai rhitng

0,733 > rtabel 0,468.

Kata kunci : Kekuatan Otot Tungkai , Koordinasi Mata Kaki dan

Keterampilan Menembak Bola (Shooting).

Page 3: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

10

Page 4: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur yang sedalam dalamnya kehadirat Allah SWT, atas tau

fik dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada

waktunya dengan judul Kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi

mata-kaki terhadap keterampilan shooting bola kegawang atlet Ps UIR

Pekanbaru

Selawat beriring salam kita sampaikan kepada junjungan alam Nabi Besar

Muhammad SAW sebagai tauladan hidup sepanjang zaman mudah mudahan kita

menjadi pengikutnya yang setia, amin Dalam penyelesaian proposal ini penulis

banyak mendapat kan bantuan dari berbagai pihak untuk itu penulis menyampai

kan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Drs. Daharis, M.Pd selaku pembimbing utama yang sudah

meluangkan waktu dan tempat untuk mengarah penulis untuk penyelesaian

proposal ini.

2. Bapak Ricky fernando, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing pendamping yang

sudah meluangkan waktu dan tempat untuk mengarah penulis untuk

penyelesaian proposal ini.

3. Bapak Drs.Daharis, M.Pd selaku ketua program studi penjaskesrek

4. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau

ix

Page 5: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

12

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf dilingkungan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

yang telah membekali ilmu kepada penulis.

6. Buat yang istimewa kedua orang tua yang telah membesarkan saya dan

dengan sabar dan penuh pengorbanan mendampingi serta memberikan

do’a dan harapan hingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

7. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekrasi, teman dekat dan semua pihak yang telah banyak membantu

dalam penyusunan proposal ini.

Penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah

khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program Studi olahraga dan sebagai

referensi bagi pembaca. Kritikan dan sarta yang bersifat konstruktif sangat

diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Allah SWT

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita bersama, Amin

Pekanbaru, September 2018

Penulis

(Bisrul Hanafi)

x

Page 6: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

13

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................... ii

SURAT KETERANGAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ................................................... vi

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v

DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 5

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. LandasanTeori ........................................................................................ 7

1. Hakekat Kekuatan Otot Tungkai......................................................... 7

a. Kekuatan Otot Tungkai .................................................................. 7

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Otot Tungkai ......... 13

2. Hakekat Koordinasi Mata-Kaki .......................................................... 14

a. Pengertian Koordinasi Mata-Kaki .................................................. 14

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi koordinasi Mata-Kaki ........... 16

3. Hakekat Shooting ................................................................................ 17

a. Pengertian Shooting ........................................................................ 17

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Shooting ................................ 26

Page 7: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

14

B. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 27

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... .............. 30

B. Populasi dan Sampel .............................................................. .............. 31

1. Popupalsi ........................................................................... .............. 31

2. Sampel ............................................................................... .............. 31

C. Definisi Operasional ............................................................... .............. 31

D. Perkembangan Instrumen ....................................................... .............. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... .............. 37

F. Teknik Analisis Data .............................................................. .............. 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................................... 40

1. Deskripsi Data Tes kekuatan Otot Tungkai PS UIR ...................... 40

2. Deskripsi Data Tes Koordinasi Mata Kaki PS UIR ........................ 42

3. Deskripsi Data Tes Shooting PS UIR ............................................ 43

B. Analisis Data ......................................................................................... 45

1. Analisis Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai PS UIR .................... 45

2. Analisis Kontribusi Koordinasi Mata Kaki PS UIR ....................... 46

3. Analisis Kekuatan Otot Tungkai dan Koordinasi Mata Kaki

Terhadap Shooting PS UIR ........................................................... 46

C. Pembahasan ........................................................................................... 47

1. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Shooting PS UIR ..... 47

2. Kontribusi Koordinasi Mata Kaki Terhadap Shooting PS UIR ........ 48

3. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Koordinasi Mata Kaki

Terhadap Shooting PS UIR ........................................................... 48

xii

Page 8: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

15

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 50

B. Saran ........................................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 52

LAMPIRAN ........................................................................................................ 53

xiii

Page 9: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

16

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1. Persiapan menendang bola ...................................................................... 21

2. Pelaksanaan menendang bola .................................................................. 22

3. Fase akhiran atau follow through dari menendang bola .......................... 23

4. Diagram lapangan test menembak bola kesasaran .................................. 33

5. Test soccer Wall Volley ........................................................................... 36

xiv

Page 10: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

17

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi Tes Kekuatan Otot Tungkai ......................................................... 41

2. Distribusi Tes Koordinasi Mata Kaki ........................................................... 42

3. Distrbusi Tes Akurasi Tendangan Ke Gawang ............................................ 44

4. Kontribusi X1 Terhadap Y ............................................................................ 45

5. Kontribusi X2 Terhadap Y ............................................................................ 46

6. Kontribusi X1 X2 Terhadap Y ...................................................................... 47

Page 11: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

18

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Hasil Tes Kekuatan Otot Tungkai ................................................................. 41

2. Hasil Tes Koordinasi Mata Kaki ................................................................... 43

3. Hasil Tes Akurasi Tendangan Ke Gawang .................................................... 44

Page 12: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan suatu perjuangan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam meningkatkan kualitas hidup manusia

indonesia secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat

yang maju, adil, dan makmur. Salah satu pembangunan yang dilakukan

pemerintah dalam pendidikan yaitu dalam bidang olahraga.

Olahraga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, sebab dengan berolahraga secara teratur maka kesegaran jasmani

berupa kesehatan akan terjaga. Dengan kesehatan inilah manusia dapat melakukan

berbagai aktivitas sehingga kualitas sumber daya manusia dapat dicapai dengan

baik. Untuk itulah perlu adanya pembinaan dan pengembangan olahraga.

Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No 3 dan 4 pasal 21 Tahun

2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang berbunyi :

“Pembinaan dan pengembangan keolahragaan dilaksanakan melalui tahap

pengenalan olahraga, pemantauan, pemanduan serta pengembangan bakat

dan peningkatan prestasi. Pembinaan dan pengembangan dilaksanakan

melalui jalur keluarga, jalur pendidikan dan jalur masyarakat yang berbasis

pada pengembangan olahraga untuk semua orang yang berlangsung

sepanjang hayat”.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa pemerintah memiliki kewajiban

untuk mengembangkanolahraga.Oleh sebab itu, bidang keolahragaan ini perlu

dilakukan pembinaan agar dapat menghasilkan manusia yang sehat, bugar dan

juga berkualitas. Salah satu cabang olahraga yang mendapatkan pembinaan yaitu

1

Page 13: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

20

cabang olahraga sepakbola. Hal ini terlihat dari adanya sekolah-sekolah sepakbola

dan klub-klub sepakbola baik diperkotaan maupun dipedesaan.

Olahraga sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sudah

memasyarakat dan digemari banyak orang. Karena sepakbola berkembang dengan

pesat di kalangan-kalangan masyarakat bahkan dunia, didalam sepakbola kita

mempelajari teknik-teknik dasar agar bisa memainkannya dengan baik dan benar.

Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola

adalah shooting. Shooting adalah salah satu teknik dasar dalam sepakbola dimana

untuk memasukkan bola atau menciptakan goal kegawang lawan dan memperoleh

kemenangan.

Shooting adalah suatu teknik dasar yang wajib dimiliki oleh pemain

sepakbola. Mempunyai shooting yang baik tentunya sangat berpengaruh sekali

dalam melakukan permainan sepakbola, karena semakin baik shooting yang

dilakukan atlet maka akan memperoleh hasil yang yang diinginkan. Oleh karena

itu, shooting seseorang dapat dilatih dengan baik melalui latihan yang terprogram

dan berkesinambungan.

Kekuatan otot tungkai merupakan salah satu faktor pendukung agar

keterampilan shooting bisa maksimal. Tetapi pada saat melakukan shooting

kebanyakan atlet yang peneliti teliti baik itu pada saat latihan dan pertandingan

banyak peneliti perhatikan kekuatan otot tungkai yang dimiliki oleh atlet masih

kurang seperti yang diharapkan sehingga pada saat melakukan shooting

kebanyakan shooting yang dilakukan terlalu mudah ditangkap oleh penjaga

gawang karena lambannya kecepatan bola yang menuju kedalam gawang.

Page 14: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

21

Begitupun dengan koordinasi mata-kaki yang dimiliki oleh atlet yang

peneliti lihat dilapangan. Dimana pada saat latihan shooting kebanyakan shooting

yang dilakukan oleh atlet kurang terarah dan kurang tepat sasaran sehingga

kebanyakan bola yang di shooting atlet keluar.

Agar keterampilan shooting seorang atlet bisa maksimal maka atlet juga

harus memiliki kekuatan otot tungkai yang baik agar atlet pada saat akan

melakukan shooting bisa maksimal dan efisien, tentu akan terdapat kontribusinya

terhadap keterampilan shooting sepakbola. Dan tidak hanya kekuatan otot tungkai

saja yang dibutuhkan oleh seorang atlet masih banyak lagi diantaranya koordinasi

mata-kaki, karena dengan koordinasi mata-kaki yang baik tentu akan terdapat

kontribusi pada saat akan melakukan keterampilan shooting.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada PS UIR Pekanbaru masih

ada kekurangan yang dimiliki oleh para atlet dalam penguasaan keterampilan

shooting yaitu : Masih kurang terarahnya shooting yang dilakukan dan juga

lambannya shooting yang dilakukan dan juga masih kurangnya mental pada saat

melakukan shooting sehingga dalam melakukannya sering kurang terarah.

Dengan adanya kekurangan dalam keterampilan shooting, tentu akan

merugikan team. Banyak faktor terjadinya hal-hal di atas diantaranya adalah

masih kurangnya latihan yang dilakukan oleh atlet diluar dari program latihan

yang telah diterapkan, sehingga sering atlet dalam melakukan shooting kurang

sesuai dengan yang diharapkan.

Page 15: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

22

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang : “Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Koordinasi

Mata-Kaki terhadap Keterampilan Shooting Bola Kegawang pada Atlet

PS.UIR Pekanbaru’’.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang peneliti kemukakan diatas, maka dapat

dirumuskan identifikasi masalah dalam penelitian “Kontribusi Kekuatan Otot

Tungkai dan Koordinasi Mata-Kaki terhadap Keterampilan Shooting Bola

Kegawang pada Atlet PS.UIR Pekanbaru, antara lain :

1. Masih lemahnya kekuatan otot tungkai atlet pada saat melakukan shooting

bola kegawang

2. Masih terlalu minim latihan yang diterapkan pelatih khusus shooting bola

kegawang.

3. Masih kurang terarahnya shooting yang dilakukan oleh para atlet PS UIR

Pekanbaru.

4. Masih kurangnya mental atlet pada saat melakukan shooting sehingga

dalam melakukannya sering kurang terarah sesuai dengan sasarannya

(melenceng).

5. Kurangnya kemampuan koordinasi mata-kaki atlet yang terlihat dari

kurangnya pada saat melakukan shooting.

Page 16: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

23

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata-kaki

terhadap keterampilan shooting bola kegawang pada atlet PS UIR Pekanbaru.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka di rumuskan masalah

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan

shooting bola kegawang pada atlet PS UIR Pekanbaru?

2. Apakah terdapat kontribusi koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan

shooting bola kegawang pada atlet PS UIR Pekanbaru?

3. Apakah terdapat kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata-

kaki terhadap keterampilan shooting bola kegawang pada atlet PS UIR

Pekanbaru?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan

shooting bola kegawang pada atlet PS UIR Pekanbaru

2. Untuk mengetahui kontribusi koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan

shooting bola kegawang pada atlet PS UIR Pekanbaru

Page 17: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

24

3. Untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata-

kaki terhadap keterampilan shooting bola kegawang pada atlet PS UIR

Pekanbaru

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk atlet, sepakbola agar dapat meningkatkan latihan shooting demi

tercapainya prestasi yang akan dicapai.

2. Penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana

pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas

Islam Riau.

3. Bahan informasi untuk pemain sepakbola, khususnya bagi atlet P.S UIR

Pekanbaru.

4. Pelatih, agar mengetahui kekurangan atletnya dalam melakukan shooting.

5. Peneliti sendiri, untuk menambah pengetahuan praktis khususnya yang

berkenaan dengan fokus penelitian, dan serta sebagai bahan persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

6. Untuk peneliti, selanjutnya sebagai bahan referensi dalam penelitian yang

relevan mengembangkan ilmu olahraga.

Page 18: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

25

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1.Hakekat kekuatan otot tungkai

a. Kekuatan Otot Tungkai

Kondisi fisik sangat penting dalam cabang olahraga sepakbola, karena itu

cabang olahraga ini sangat membutuhkan kondisi fisik yang prima dan unsur

kondisi fisik di dalamnya yaitu kekuatan otot. Kita perlu memahami tuntukan

kondisi fisik olahraga yaitu dalam kaitannya dengan komponen dasar kebugaran

jasmani antara lain: kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelincahan, dan koordinsi.

Salah satu komponen kondisi fisik itu adalah kekuatan, karna kekuatan adalah

motor penggerak.

Sukadiyanto (2011: 90) mengatakan “untuk dapat mencapai penampilan

prestasi yang optimal, maka kekuatan harus di tingkatkan sebagai landasan yang

mendasari dalam pembentukan komponen biomotor lainnya”. Kekuatan juga

adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menahan atau

menerimabeban sewaktu bekerja, disamping itu kekuatan dapat diperlihatkan

dengan kemampuan individu untuk menarik, mendorong mengangkat atau

menekan sebuah objek atau menahan tubuh dalam posisi menggantung. Kekuatan

sangat penting sekali dalam aktivitas pemain sepakbola.

Syafruddin (2013: 72) juga mengatakan“ kekuatan merupakan kemampuan

dasar kondisi fisik. Tanpa kekuatan orang tidak bisa melompat / meloncat,

mendorong, menarik, menahan, mengangkat dan lain sebagainya, begitu juga

7

Page 19: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

26

tanpa kekuatan orang tidak bisa berlari cepat, melempar, memukul dan lain-lain”.

Jelas bahwa kekuatan dibutuhkan dalam hampir semua olahraga atau cabang

olahraga, termasuk pada saat melakukan keterampilan menendang bola. Senada

dengan (Panca, Adi. 2007:56) bahwa “Perpaduan antara gerak, langkah dan waktu

dalam menghasilkan operan/shooting yang baik harus pula memperhatikan otot-

otot yang ada di tubuh kita khususnya di tungkai karna bagaimanapun itu juga

akan sangat berpengaruh terhadap hasil operan/shooting yang dilakukan”.

Kekuatan sebagai ukuran dari beberapa banyak kekuatan otot-otot. Pemain

sepakbola dapat mengarahkan sementara ketahanan adalah dalam ukuran berapa

kali otot-otot pemain. Kekuatan secara menyeluruh dalam kaitannya dengan

aktivitas jasmani, dapat dijelaskan dari beberapa sudut pandang. Kekuatan sangat

penting sekali di dalam kegiatan sehari-hari dan di dalam olahraga tak terkecuali

dalam sepakbola khususnya aktifitas menendang bola.

Kekuatan yaitu kemampuan otot berkontraksi terhadap perlawan badan,

kekuatan juga mengatasi beban berat badan sendiri, kekuatatan adalah suatu

sistem kerja otot untuk melawan perlawanan-perlawan yang datang dari luar.

Kaitannya dengan menendang bola. Luxbacher (2012: 112) juga berpendapat

bahwa “ ada tiga sasaran utama anda saat melakukan berbagai teknik menendang

bola yaitu kekuatan, ketepatan, dan lintasan tendangan yang rendah, jika anda

secara konsistes gagal mencapai salah satu sasaran tersebut atau lebih, anda

mungkin tidak dapat mencetak gol”. Dari pendapat diatas jelas didalam

menendang bola kekuatan menjadi komponen utama dalam melakukan tendangan

ke arah gawang.

Page 20: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

27

kekuatan secara umum didefinisikan sebagai banyaknya tenaga yang

digunakan oleh otot atau sekelompok otot saat melakukan kontraksi. Kedua

kekuatan dilihat dari sudut pandang fisiologi kemampuan otot atau sekelompok

otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau

beban. Ketiga kekuatan dilihat dari sudut pandang biomekanika adalah gaya yang

dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kontraksi maksimal.

Berbagai hal bisa mempengaruhi kekuatan otot olahragawan diantaranya adalah

panjang pendeknya tungkai, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dari

titik tumpu, tingkat kelelahan, jenis otot merah atau otot putih,potensi otot,

pemanfaatan potensi otot,teknik dan kemampuan kontraksi otot.

Senada dengan pendapat dari Lubis (2013: 68) yang mengatakan bahwa “

kekuatan memang sulit untuk didefinisikan dan masih dalam perdebatan, secara

sederhana kekuatan dapat didefinisikan sebagai gaya maksimal atau gaya rotasi

yang dapat dihasilkan sekelompok otot. Kekuatan adalah kemampuan sistem

neuromusculer dalam menghasilkan kekuatan tahanan dari luar”. Literatur terbaru

menunjukkan bahwa kekuatan otot yang tinggi terkait secara signifikan dengan

kinerja dalam olahraga. Kekuatan memberikan kontribusi daya tahan dan

kecepatan menendang bola.

Tangkudung (2012: 68) juga mengatakan “Kekuatan adalah komponen yang

sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan”.

Kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, dan komponen yang

sangat penting sekali oleh karena itu kekuatan memegang peranan yang penting

dalam melindungi otot dari kemungkinan cidera. Kekuatan membantu pemain

Page 21: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

28

lebih cepat menendang lebih jauh, menendang lebih keras, efisien demikian pula

dapat membantu memperkuat stabilitas sendi.

Menurut Bompa (2009: 261) didalam teks book nya kekuatan adalah:

“ strength can be defined as the maximal force or torque (Rational force) a

muscle or muscle group can generate. strenght is better defined as the ability of

the neuromuscular system to produce force againts an external resistance.

contemporary literature suggests that high levels of muscular strenght are

significantly related to sport performance.”

kekuatan didefinisikan sebagai kerja maksimal (maksimal Force) atau

torque (rotational force) yang dihasilkan otot atau sekelompok otot. Selain itu

kekuatan didefinisikan sebagai kemampuan system neuromuscular menghasilkan

gaya melawan tahanan eksternal. Kekuatan Otot terkait dengan performance

kecepatan lari, performance sepakbola dan lainya.

Pendapat kurniawan (2015: 98) mengatakan“ kekuatan adalah kemampuan

otot untuk mengatasi tahanan dalam jangka tertentu”. Jelas kekuatan sebagai

kemampuan seseorang untuk mengatasi perlawan atau tahanan dari luar dalam

jangka waktu tertentu. Senada dengan Laelatul (2009: 35) juga berpendapat

“Kekuatan otot adalah kemampuan kontraksi secara maksimal yang dihasilkan

oleh otot atau sekelompok otot”.

Kekuatan sebagai daya penggerak dan pencegah cidera. Semua cabang

olahraga memerlukan kondisi fisik yang bervariasi dan berbeda dari satu dengan

lainnya seorang pemain sepakbola banyak sekali menggunakan kekuatan otot.

Widiastuti (2011: 15) juga mendefenisikan“ Secara fisiologis kekuatan otot adalah

Page 22: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

29

kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi

maksimal melawan tahanan atau beban”. Kekuatan merupakan unsur utama yang

menentukan dalam gerak, dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang pemain

sepakbola.

Bahwa didalam sepakbola kekuatan sangat penting dan sangat diperlukan

sekali perannya bagi tubuh didalam aktifitas menendang bola. Berdasarkan uraian

diatas kekuatan sebagai salah satu komponen kondisi fisik memiliki peranan yang

sangat penting dalam teknik keterampilan menandang bola untuk dapat

mengembangkan dan meningkatkan kearah yang lebih baik tentunya dibutuhkan

latihan dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik

cabang olahraganya dan teknik keterampilan yang dilatih.

Kekuatan otot tungkai sangat berperan sekali didalam pencapaian

menendang bola dengan kata lain untuk mencapai tendangan harus ada unsur

kondisi fisik terutama kekuatan otot tungkai yang di gunakan untuk mengangkat

paha dan menolak pada saat mengangkat bola. Tentunya seorang pemain

sepakbola harus memiliki kaki yang kuat, pergelangan kaki yang kuat, lutut yang

kuat dan tungkai yang kuat agar dapat memikul badan yang berat. Keterampilan

menendang bola dibutuhkan otot tungkai yang kuat untuk menghasilkan daya

dorong yang besar.

Kekuatan dapat dikatakan bahwa salah satu komponen yang paling penting

bagi hampir disetiap olahraga, latihan kekuatan sendiri juga bertujuan untuk

meningkatkan kinerja kompetisi atlet, meningkatkan komponen syaraf, kontraksi

Page 23: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

30

otot , dan menambah ukuran serat otot “. Kemampuan otot terjadi ketika seorang

atlet melakukan aktivitas olahraga dalam satu kali kontraksi secara maksimal.

Tungkai kaki bagian bawah dari tubuh manusia yang berfungsi untuk

menggerakkan tubuh seperti melangkah berjalan, berlari, melompat, meloncat,

menendang, dan lain sebagainya. Otot sebagai gerak aktif yang melekat pada

tungkai menjadi tiga bagian yaitu otot tungkai atas, otot tungkai bawah, dan otot

kaki. Ketiga otot tersebut merupakan bagian-bagian yang membentuk otot tungkai

Kemampuan kekuatan yang di miliki tungkai merupakan sumbangan yang

tidak bisa diabaikan, didalam menciptakan kekuatan otot tungkai. Kekuatan otot

tungkai sangat berpengaruh sekali dalam bermain sepakbola, untuk meningkatkan

kemampuan otot tungkai guna membangun peningkatan prestasi ke stabilan

gerak, maka melatih kekuatan merupakan prioritas utama. Meningkatkan

kekuatan otot, salah satu pelatihan paling efektif adalah dengan menggunakan

beban atau weight training program, dan jenis-jenis latihan kekuatan lainnya.

Jadi kekuatan tetap menjadi basis dari semua komponen kondisi fisik.

Dengan kekuatan terutama kekuatan otot tungkai seorang pemain sepakbola akan

dapat menendang bola ke gawang lebih cepat dan terarah. Kekuatan otot diartikan

sebagai tenaga yang dapat dikerahkan sekelompok otot pada usaha tunggal yang

maksimal. Kekuatan otot maksimal dapat terjadi bila jumlah unit gerak

dirangsang sesering mungkin. Kemampuan otot untuk beradaptasi dengan

rangsangan memberikan penampilan yang sesuai dengan kekuatan yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan teknik gerak.

Page 24: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

31

Dengan demikian dari pendapat di atas maka yang dimaksud dengan

kekuatan otot tungkai dalam penelitian ini adalah daya penggerak dalam aktifitas

fisik. Dan kemampuan seseorang dalam menggunakan otot tungkainya untuk

melakukan suatu kontraksi maksimum pada saat melakukan aktifitas gerak , dan

kekuatan otot tungkai sebagai kerja maksimal (maksimal force) atau torque

(rotational force) yang dihasilkan otot atau sekelompok otot. Kekuatan otot

tungkai sangat dibutuhkan sekali dalam aktifitas menendang bola. Oleh karena itu

penulis menarik benang merah bahwa kekuatan otot tungkai berpengaruh sebagai

salah satu komponen fisik yang sangat dibutuhkan dalam keterampilan

menendang bola dalam permainan sepakbola.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Otot Tungkai.

Pada buku Syafruddin (2011:173) dikatakan faktor-faktor yang membatasi

kemampuan kekuatan otot manusia secara umum antara lain; (1) penampang

serabut otot, (2) jumlah serabut otot, (3) struktur dan bentuk otot, (4) panjang otot,

(5) kecepatan kontraksi otot, (6) tingkat peregangan otot, (7) tonus otot, (8)

koordinasi otot intra (koordinasi di dalam otot), (9) koordinasi otot inter, (10)

motivasi.

Sebagaimana berlaku juga pada unsur kondisi fisik yang lain, kemampuan

kekuatn otot juga ditentukan oleh usia dan jenis kelamin. Sampai usia 10 tahun,

kekuatan statis antara pria dan wanita sama, tetapi setelah itu pria meningkat jauh

lebih cepat disbanding wanita. Wanita mencapai kekuatan maksimalnya antara

usia 16 - 30 tahun, sedangkan pria antara 20 - 30 tahun. Dengan bertambahnya

usia maka kekuatan otot manusia akan menurun pula secara perlahan. Wanita

Page 25: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

32

memiliki massa otot lebih sedikit disbanding pria, yaitu hanya sekitar 70% dari

kekuatan pria.

2. Hakekat Koordinasi mata-kaki

a. Pengertian koordinasi mata-kaki

Koordinasi merupakan salah satu elemen kondisi fisik. Kondisi yang

dimaksud adalah koordinasi yang berkaitan dengan segala gerak. Koordinasi

suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Lumintuarso (2013: 66)

mengatakan“ koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan berbagai tingkat

kesulitan dengan cepat tepat dan efesien”. Senada dengan yang di katakan oleh

Widiastuti (2011: 18) bahwa“ Koordinasi merupakan kemampuan untuk

melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien”. Koordinasi sangat erat

sekali kaitannya dalam olahraga, terutama didalam permainan sepakbola. Untuk

mengembangkan koordinasi diperlukan waktu yang cukup panjang, dengan

latihan yang baik dan cukup.

Pendekatan yang berhubungan dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan,

kelentukan ini adalah faktor penting yang menentukan untuk mendapatkan teknik

keterampilan sempurna dan taktis. Senada dengan (Kurniawan, Imanudin.

2017:184) mengatakan bahwa “Dengan banyaknya gerakan yang harus dilakukan

dalam satu waktu yang berdekatan maka keberhasilan seseorang dalam melakukan

gerakan tersebut harus ditunjang oleh koordinasi yang baik”.

Gerhard Frank (2009: 14) mendefenisikan koordinasi mata-kaki dalam teks

booknya:“Skill / Coordination eye-foot are the interaction of the central nerveous

Page 26: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

33

system and the muscle system with in a movement process we candifferentiate

between intramuscular and intermuscular coordination “

Keterampilan koordinasi merupakan interaksi mata-kaki dari sistem saraf

pusat dan otot sistem dalam proses gerakan. Selain itu Kebugaran dan juga

konsetrasi sangat penting sekali didalam permainan sepakbola, atlet memproses

perintah di otak kemudian memberikan perintah kepada sensorik motorik.

Koordinasi otak kecil gerakan yang baik dengan cara berikut. Pertama

menerima informasi tentang gerakan dimaksudkan dari korteks sensorik dan

motorik. Kemudian mengirimkan informasi kembali ke korteks motorik tentang

arah yang diperlukan, kekuatan, dan durasi gerakan ini. Itu bertindak seperti

pengendali lalu lintas udara yang mengumpulkan jumlah yang luar biasa

informasi setiap saat karena itu, untuk menjamin efisiensi gerakan yaitu bahwa

semua gerakan yang cepat, tepat, dan koordinasi dengan baik, sistem saraf harus

terus-menerus menerima informasi sensorik dari luar.

Koordinasi adalah kemampuan untuk menyatukan berbagai sistem gerak

yang terpisah kedalam gerak yang efisien. Sukadiyanto (2011: 48) mengatakan

“bahwa Komponen biomotor koordinasi diperlukan hampir disemua cabang

olahraga pertandingan maupun perlombaan, sebab unsur dasar teknik gerakdalam

cabang olahraga melibatkan sinkronisasi dari beberapa kemampuan”. Penting bagi

pemain sepakbola untuk mensingkronisasikan unsur-unsur gerak yang mereka

miliki agar tercapai dan terciptanya keterampilan gerak yang baik dan maksimal,

karna koordinasi banyak melibatkan unsur-unsur gerak.

Page 27: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

34

Sukadiyanto (2011: 50) berpendapat bahwa “koordinasi khusus merupakan

koordinasi antar beberapa anggota badan, yaitu kemampuan untuk

mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara silmutan sebagai

contoh : pemain sepakbola yang memiliki koordinasi mata kaki yang baik sudah

pasti bisa melakukan Shooting bola dengan benar, tetapi bagi pemain sepakbola

yang memiliki koordinasi mata kaki yang buruk akan kesulitan melakukan

Shooting ”. Fungsi koordinasi mata-kaki adalah menghasilkan pola gerak yang

serasi dan berirama dan kompleks.

Koordinasi adalah kemampuan untuk secara bersamaan melakukan

berbagai gerakan secara mulus dan akurat”, Koordinasi mata kaki melibatkan

urutan kegiatan yang rumit dan kompleks. Secara sederhana, kegiatan ini

mengcakup reaksi terhadap input sensorik (stimulus), memilih dan pengolahan

program motorik yang tepat dari belajar keterampilan (belajar mototrik)

koordinasi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan tugas tugas motorik

secara cepat dan terarah yang ditentukan oleh proses pengendalian dan pengaturan

gerakan serta kerja sama sistem persarafan pusat. Banyak yang harus dilibatkan

dalam proses koordinasi salah satunya kerja sama sistem syaraf pusat dan gerak

motorik.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi Mata-Kaki

Syafruddin (2011:173) pada teksbook nya mengatakan “Faktor-faktor yang

mempengarui kemampuan koordinasi gerakan adalah kemampuan fisiologi syaraf,

otot-otot syaraf sensoris dan mekanis. Selain itu, kemampuan koordinasi gerakan

Page 28: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

35

ditentukan oleh faktor kemampuan fisik, perbendaharaan gerakan dan faktor

kemampuan analisatoris.

3. Hakekat Shooting

a. Pengertian Shooting

Sasaran utama dari setiap serangan dalam sepakbola adalah untuk mencetak

gol. Soekatamsi (2001: 230) mengatakan bahwa “ menendang bola merupakan

teknik dasar bermain sepakbola yang paling banyak digunakan dalam permainan

sepakbola, kesebelasan sepakbola yang baik adalah suatu kesebelasan sepakbola

yang semua pemainnya menguasai teknik dasar menendang bola dengan baik,

cepat dan tepat ke arah sasaran, baik teman maupun sasaran dalam membuat gol

ke gawang.” perlu sekali seorang pemain sepakbola untuk memperhatikan teknik

menendang bola dengan tepat untuk menghasilkan gol.

Shooting atau biasa disebut menendang bola ke gawang merupakan

karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan karna kebanyakan gol

pada pertandingan sepakbola tercipta dari sebuah shooting. Seperti yang

disebutkan pada John D Tenang dalam Kurniawan & Imanudin (2017:185) bahwa

“Shooting adalah menendang bola dengan keras ke arah gawang guna mencetak/

menciptakan gol”.

Shooting atau menendang bola kegawang biasanya menggunakan punggung

kaki (instep foot). Caranya kaki tumpu diletakkan di samping dan sejajar dengan

bola. Selanjutnya kaki penendang diayunkan dari belakang. Saat kaki bersentuhan

dengan bola maka ujung sepatu harus mengarah ke tanah. Bagian kaki yang

mengenai bola seharusnya adalah punggung kaki atau bagian tali sepatu , saat

Page 29: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

36

menendang, gerakan kaki haruslah di atas bola. Setelah menendang kaki tidak

boleh diam, kaki penendang harus mengikuti arah kemana dirinya menendang.

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi cedera. Gerakan ini biasa disebut dengan

gerakan follow trought. Pada (Kurniawan & Imanudin 2017:184) menyebutkan

bahwa “Shooting yang baik adalah shooting yang cepat laju arah bolanya serta

mempunyai tingkat keakuratan yang sangat baik sehingga sulit untuk diantisipasi

oleh penjaga gawang tim lawan dan menghasilkan gol”. Kesebelasan yang baik

adalah kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik dasar menendang

bola, cepat dan tepat kearah sasaran baik teman maupun sasaran dalam membuat

gol ke gawang lawan.

Scheunemann (2005: 59) mengatakan “didalam sepakbola tidak ada dewan

juri yang memberi nilai untuk ini dan itu, yang ada adalah papan skor karena gol

adalah tujuan akhir sebuah serangan , seorang pemain diharuskan bisa menendang

bola ke arah gawang lawan dengan baik”. Sangat penting sekali untuk

menciptakan gol ketimbang harus bermain cantik karna tujuan dari pertandingan

sepakbola adalah sebuah gol, oleh karna itu pemain di tuntut untuk banyak latihan

dengan sungguh-sungguh.

Charlim (2011: 12) mengatakan“ Latihan menendang bola tidak boleh

dianggap sebagai suatu hal yang remeh, walaupun sepakbola modern lebih

menonjol dari pada pemain sebuah tim yang kompak, dimana pertahanan yang

bagaimanapun ketatnya masih bisa ditembus oleh tendangan dari luar daerah

penalty”. Menendang bola merupakan salah satu kemampuan dasar atau teknik

dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain sepak bola. Shooting berarti teknik

Page 30: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

37

yang memungkinkan pemain untuk menendang bola kearah gawang untuk

menciptakan gol,dan arahnya terarah dan tepat sasaran.

Banyak prinsip-prinsip menendang bola yang harus benar-benar di

perhatikan dan di perbaiki oleh pemain sepakbola. Menurut Mielke (2007;69)

mengatakan bahwa : Seorang penembak bola yang baik harus mengingat beberapa

prinsip panduan. Pertama, usahakan melakukan Shooting yang mendatar dan

berdekatan dengan tanah. Walaupun tendangan Shooting di udara akan dampak

lebih dramatis, biasaya tendangan seperti ini akan memberikan kesempatan yang

lebih besar bagi penjaga gawang untuk melompat dan menghentikan bola. Namun

ini tidak berarti tidak boleh menendang bola menggunakan chip atau Shooting di

udara selama tendangan kamu bisa melewati penjaga gawang. Kedua, usahakan

untuk mengarahkan Shooting kesudut jauh gawang. Shooting kearah sudut

gawang membutuhkan banyak latihan dan konsentrasi. Ketiaga, manfaatkan

lapangan yang ada, sebuah Shooting yang bagus harus bisa menjangkau gawang

dari berbagai sudut dan posisi dilapangan. Lakukan Shooting dari jarak yang

berbeda dan gunakan bagian kaki yang berlainan”. Menendang bola adalah

menyentuh, mendorong atau menyepak bola.

Malcolm (2013:51) juga mengatakan “Pelatih memiliki peran penting saat

memperkenalkan dan mengembangkan keterampilan ini pada siswa, serta

mengasah mental para siswa tersebut. Banyak siswa yang memiliki kebiasaan

buruk sejak awal karir dalam hal menembak bola ke gawang, karna mereka

mengatakan bahwa kekuatan lebih penting daripada ketepatan, akibatnya mereka

Page 31: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

38

menjadi terlalu bersemangat dalam menendang bola, dan bola mengarah tidak

tepat ke target.

Luxbacher (2012: 15) mengatakan “menendang dengan punggung kaki

seringkali dilakukan guna menghasilkan bola jauh dan keras serta terarah,

biasanya tendangan punggung kaki dilakukan dalam bola-bola Shooting ke

gawang. Pemain perlu belajar lagi dan memahami cara menendang bola dengan

baik dari jarak jauh maupun dekat dengan arah yang lurus dan terarah.

Menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang

(Shooting at the goal).

Luxbacher (2012: 105) juga mendefenisikan bahwa “ ada 3 kunci

keberhasilan menendang bola yang harus diperhatikan sekali oleh pemain

sepakbola , yaitu menendang dengan punggung kaki :

1. Fase Persiapan

a. Dekati bola dari belakang pada sudut yang tipis

b. Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola

c. Tekukkan lutut kaki tersebut

d. Rentangkan tangan kesamping untuk menjaga keseimbangan

e. Tarik kaki yang akan menendang kebelakang

f. Luruskan kaki tersebut

g. Kepala tidak bergerak

h. Fokuskan perhatian pada bola

Page 32: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

39

Bisa di lihat pada gambar 2 . 1 Persiapan Menendang bola (Shooting)

dibawah ini

Gambar 2 . 1 : Fase Persiapan

Luxbacher (2012 :106)

2. Fase Pelaksanaan

a. Luruskan bahu dan pinggul dengan target

b. Tubuh diatas bola

c. Sentakkan kaki yang akan menendang sehingga lurus

d. Jaga agar kaki tetap kuat

e. Tendang bagian tengah bola dengan instep / punggung kaki

Page 33: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

40

Bisa di lihat pada gambar 2 . 2 Pelaksanaan menendang bola (Shooting)

dibawah ini :

Gambar 2 . 2 : Fase Pelaksanaan

Luxbacher (2012 :106)

3. Fase Akhir atau Follow-Through

a. Daya gerak kedepan melalui poin kontak

b. Sempurnakan gerakan akhir dari kaki yang menendang

c. Kaki yang menahan keseimbangan terangkat dari permukaan lapangan “.

Page 34: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

41

Bisa dilihat pada gambar 2 . 3 Fase Akhiran atau Follow through dari mene

ndang bola (Shooting) di bawah ini :

Gambar 2 . 3 : Fase akhir / Follow-Through

Luxbacher (2012 :106)

Page 35: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

42

Soekatamsi mengatakan “Shooting adalah suatu kemampuan individu dalam

permainan sepakbola dengan tujuan memasukkan bola kedalam gawang, teknik

dasar menendang bola dengan punggung kaki penuh biasa digunakan para pemain

sepakbola dengan tujuan untuk memasukkan bola kedalam tiang gawang. ”

Shooting sangat erat kaitannya dengan aktivitas menendang bola kearah gawang.

Shooting suatu teknik menendang atau memindahkan momentum bola dari kaki

mengarah tepat kesasaran gawang. Untuk itu sangat diperlukan sekali

keterampilan menendang bola untuk para pemain sepakbola, terutama pada

keterampilan menendang bola dengan punggung kaki.

Mielke (2007: 70) menyatakan“ tujuan dari permainan sepakbola adalah

melakukan Shooting kegawang, seorang pemain sepakbola harus menguasai

keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya mengembangkan sederetan

teknik Shooting yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan Shooting

dan mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan”. Kebanyakan peluang

melakukan Shooting datang secara tiba-tiba, dan seorang pemain harus siap

memamfaatkan kesempatan Shooting jika telah tiba waktunya. ini harus benar-

benar harus dikuasai oleh setiap pemain bola. Menendang bola pada permainan

sepakbola merupakan gerakan dari keadaan diam,bergerak dan menghadapi obyek

yang diam, oleh sebab itu membutuhkan keterampilan dalam melakukannya.

Keterampilan bermain sepakbola sebagai penerapan dasar dalam permainan

sepakbola. Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

dalam melakukan gerakan-gerakan yang telah direncanakan terhadap sasaran atau

target yang telah ditentukan, keterampilan sangat penting sekali dan harus

Page 36: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

43

dikuasai oleh pemain sepakbola. Sama halnya seperti yang dikatakan oleh Danny

Mielke “Kemampuan pemain untuk memamfaatkan berbagai macam keterampilan

yang telah dipelajari akan mempermudah dalam melakukan Shooting ke gawang

”. Tentunya pemain juga harus memiliki dan menguasai keterampilan gerak yang

baik dan maksimal juga.

Tangkudung (2012: 9) juga mengatakan dan “Anak-anak yang berhasil

dengan baik mengkoordinasikan dan memperoleh keterampilan yang merupakan

dasar kesuksesan, baik olahraga perorangan dan beregu”. Keterampilan gerak

yang bagus akan berdampak baik dan membawa pemain sepakbola untuk

mencapai kesuksesannya untuk menendang bola.

Keterampilan gerak sebagai keterampilan yang menitik beratkan kepada

kebenaran gerak yang dilakukan, sedangkan keterampilan hasil sebagai

keterampilan yang menitik beratkan kepada hasil atau target yang dicapai, dalam

suatu gerakan seseorang pada saat melakukan suatu gerakan yang menunjukkan

suatu sasaran atau target yang akan dituju harus mempunyai keahlian atau

keterampilan gerak yang baik, karena dengan demikian sasaran yang akan dituju

akan tepat atau sesuai dengan keinginan.

Sofyan (2015:16) mengatakan “Dari dimensi stabilitas lingkungan yang

dihadapi keterampilan terdiri dari : (1) keterampilan terbuka (open skill) dan (2)

keterampilan tertutup (clossed skill), keterampilan gerak tertutup adalah

keterampilan gerak yang dilakukan dalam kondisi berubah-ubah dan gerakannya

dilakukan semata-mata karena stimulus dari dalam diri pelaku sendiri tampa

Page 37: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

44

dipengaruhi oleh stimulus dari luar”. Banyak sekali faktor-faktor yang

mempengaruhi keterampilan ini.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Shooting

Menurut Luxbacher (2012:105) “ Keberhasilan anda sebagai pencetak gol

tergantung pada beberapa faktor. Kemampuan untuk melakukan tembakan dengan

kuat dan akurat dalam menggunakan kedua kaki adalah faktor yang paling

penting. Kualitas seperti antisipasi kemantapan dan ketenangan dibawah tekanan

lawan juga tidak kalah penting. Sedikit keberuntungan juga tidak merugikan,

tetapi seperti kata pepatah, ”keberuntungan yng baik adalah saat dimana persiapan

bertemu dengan kesempatan”.

Page 38: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

45

B. Kerangka Pemikiran

1. Kontribusi Kekuatan Otot Tungki terhadap Keterampilan Menendang

Bola (Shooting) Atlet Ps UIR Pekanbaru.

Salah satu faktor yang menentukan keterampilan menendang bola pada

cabang olahraga sepakbola pada Ps UIR Pekanbaru yaitu kekuatan otot tungkai

terutama pada say perkenaan dengan bola. Pemain sepakbola yang memiliki

kekuatan otot tungkai menghasilkan gerakan yang efektif dan effisien. Kekuatan

otot tungkai akan membuat laju bola jauh lebih cepat. Sedangkan pemain yang

tidak memiliki kekuatan otot tungkai yang baik akan merasa berat dan kaku ketika

akan mau melakukan tendangan shooting. Sehingga hasil dari tendangan yang

dilakukan oleh pemain tersebut hasilnya kurang maksimal dan alur bola melambat

dan tidak terarah dengan baik.

Berdasarkan berbagai teori yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat

diduka kekuatan otot tungkai memiliki pengaruh langung terhadap keterampilan

menendang bola. Diduga bahwa semakn tinggi kekuatan otot tungkai seorang

pemain maka semakin tinggi pula keterampilan menendang bola, begitu pula

sebaliknya.

2. Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki terhadap Keterampilan Menendang

Bola (Shooting) Pada Atlet Ps UIR Pekanbaru.

Tujuan dari teknik menendang bola adalah tepat sasaran, entah itu sasaran

mengoper bola, menumpan bola kepada kawan atau sasaran menendang bola ke

gawang. Untuk menendang bola kearah yang dituju pemain harus bisa

memperkirakan jarak antara bola dengan sasaran. Indra mata sangat berperan

sekali dalam melakukan penilain perseptual.

Page 39: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

46

Koordinasi antara mata-kaki sangat penting terhadap krmampuan

menendang bola seorang pemain sepakbola. Apabila pemain sepakbola memiliki

koordinasi mata-kaki yang baik dan maksimal akan sangat-sangat menguntungkan

dalam permainan sepakbola, baik dalam ketepatan dalam memberikan operan dan

umpan, atau ketepatan dalam menjebol gawang lawan.

Berdasarkan berbagai teori yang dikemukakan para ahli di atas, maka dapat

diduga koordinasi mata-kaki memiliki pengaruh langsung terhadap keterampilan

menendang bola. Diduga bahwa semakin tinggi dan baik koordinasi mata-kaki

seorang pemain maka semakin tinggi dan baik pula keterampilan menendang bola

pemain tersebut.

3. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Koordinasi Mata-Kaki terhadap

Kemampuan Menendang bola (shooting) Pada Atlet Ps UIR Pekanbaru.

Kekuatan adalah sebagai ukuran dari seberapa banyak kekuatan otot-otot.

Pemain sepakbola yang memiliki kekuatan otot tungkai baik akan menghasilkan

gerakan yang efektif dan effisien. Tentunya seorang siswa sekolah sepakbola

harus memiliki kaki yang kuat, lutut yang kuat, dan tungkai yang kuat agar dapat

memikul beban yang berat sehingga membuat laju bola jauh lebih cepat. Kekuatan

otot tungkai sangat berpengaruh sekali dalam pencapaina menendang bola,

dengan kata lain untuk mencapai tendangan harus ada unsur kondisi fisik terutama

kekuatan otot tungkai yang diguakan untuk mengangkat paha dan menolak pada

saat mengangkat bola.

Koordinasi mata-kaki merupakan komponen biomotor yang berpengaruh

dalam permainan sepakbola terutama pada saat melakukan tendangan dan

tembakan. Koordinasi mata-kaki yang baik akan membuat gerakan kaki lebih

Page 40: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

47

cepat saat akan melakukan tendangan shooting, sehingga dapat menghasilkan

kualitas tendangan yang cepat dan terarah. Apabila koordinasi dapat dilakukan

dengan baik maka pemain akan lebih mudah dalam melakukan tendangan.

Berdasarkan berbagai teori yang dikemukakan para ahli diatas, maka dapat

diduga terdapat kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata-kaki

terhadap kemampuan shooting. Apabila siswa sekolah sepakbola memiliki

kekuatan otot tungkai yang baik maka akan menghasilkan kemampuan shooting

yang baik dan juga terhubung dalam koordinasi mata kaki yang membantu dalam

pelaksanaan menendang bola ke gawang (shooting).

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir variabel penelitian yang

telah dikemukakan diatas maka Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan

Shooting bola kegawang pada atlet PS UIR Pekanbaru.

2. Terdapat kontribusi koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan Shooting

bola kegawang pada atlet PS UIR Pekanbaru.

3. Terdapat kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata-kaki

terhadap keterampilan Shooting bola kegawang pada atlet PS UIR

Pekanbaru.

Page 41: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolerasi ganda.

Arikunto (2006:271) menjelaskan kolerasi ganda adalah kolerasi yang digunakan

untuk menggambarkan dan menentukan hubungan antara 3 variabel atau lebih.

Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu variabel X1 = kekuatan tungkai,

variabel X2 = koordinasi mata kaki dan variabel Y = shooting bola kegawang.

rx1y

rx1,2y

rx2y

Gambar 3.1 Rancangan penelitian ganda dengan 3 variabel independen

X1 = Kekuatan otot tungkai

X2 = Koordinasi mata-kaki

Y = Keterampilan shooting

R1 = Kontribusi antara kekuatan otot tungkai X1 dengan keterampilan

shootimg (y)

R2 = Kontribusi antara mata-kaki X2 dengan keterampilan shooting (y)

R3 = Kontribusi kekuatan otot tungkai X1 dan koordinasi mata-kaki X2

terhadap keterampilan shooting bola kegawang (y)

30

Y

X1

X2

Page 42: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

49

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2006:130) menjelaskan Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Ps

UIR Pekanbaru yang berjumlah 18 orang

2. Sampel

Menurut Arikunto (2006:131) Sampel adalah sebagian atau wakil

yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

18 orang

C. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalah pahaman mengenai judul

penelitian ini maka peneliti merasa perlu untuk mengemukakan beberapa definisi

operasional yaitu:

1. Kekuatan otot tungkai merupakan kemampuan dasar kondisi fisik. Tanpa

kekuatan orang tidak bisa melompat / meloncat, mendorong, menarik,

menahan, mengangkat dan lain sebagainya. Tes yang akan di lakukan ialah

dengan alat Leg Dynamometer

2. Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja

dengan tepat dan efisien”. Koordinasi sangat erat sekali kaitannya dalam

olahraga, terutama didalam permainan sepakbola. Tes yang akan di

gunakan adalah soccer wall volley test.

Page 43: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

50

3. Shooting adalah suatu teknik dasar dalam permainana sepakbola yang

sangat dibutuhkan dan bertujuan untuk menciptakan gol. Teknik dasar

shooting ini dilakukan menggunakan punggung kaki agar tendangan yang

dihasilkan lebih kuat dan bertenaga.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk melihat Kontribusi Kekuatan

otot tungkai dan koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan shooting bola

kegawang, instrumen yang digunakan adalah tes menembak bola kesasaran

(shooring) dan tes kekuatan otot tungkai menggunakan alat leg dynamometer dan

tes koordinasi mata-kaki

1. Instrumen Tes Kekuatan Otot Tungkai.

a. Tujuan: untuk mengukur kekuatan otot tungkai.

b. Alat : alat yang digunakan dalam tes ini back and leg dynamometer .

c. Petugas : (1) pemandu tes dan (2) pencatat skor.

d. Pelaksanaan: peserta tes berdiri di atas beck & leg dynamometer. Tali rantai

pada alat diatur sesuai dengan posisi setengah jongkok dengan posisi

punggung tetap tegak lurus. Kedua lutut bengkok dan rantai diletakkan di

antara kedua tungkai, tangan memegang alat lurus kebawah. Alat ditarik

dengan menggunakan kekuatan otot tungkai tanpa bantuan otot tangan dan

otot punggung. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali.

Page 44: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

51

e. Penilaian : skor terbaik dari dua kali percobaan itu yang akan dicatat sebagai

skor dalam satuan kilogram dengan tingkat ketelitian 0,5 kg.

Gambar 3.2. Tes Kekuatan Otot Tungkai Dengan Leg and Back

Dynamometer

(Widiastuti 2013:78)

2. Instrumen Tes Koordinasi Mata-Kaki.

a. Tujuan: mengukur koordinasi mata kaki, koordinasi seluruh tubuh dan

kelincahan.

b. Perlengkaan: lapangan yang terdiri atas

- Daerah sasaran yang dibuat dengan garis di dinding yang rata dengan ukuran

panjang 2,44 m dan tinggi dari lantai 1,22 m.

- Daerah tendangan dibuat di depan daerah sasaran berbentuk segi empat

dengan ukuran 3,65 m dan 4,23 m. daerah tendangan berjarak 1,83 m dari

dinding daerah sasaran.

c. Pelaksanaan:

- Testi brdiri di daerah tendangan , siap menendang bola.

Page 45: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

52

- Dengan di beri aba-aba “ya” testi mulai menendang bola sebanyak-banyaknya

, boleh menggunakan kaki yang manapun. Sebelum menendang kembali, bola

harus diblok atau dikontrol dengan kaki yang lain.

- Setiap menendang bola harus diawali dengan sikap menendang bola yang

benar.

- Testi melakukan 3 kali pengulangan , masing-msing 20 detik.

- Tidak boleh menghentikan atau mengontrol bola menggunakan tangan.

- Sebelum melakukan tes , testi boleh mencoba terlebih dahulu sampai merasa

terbiasa.

d. Penilaian: tiap tendangan yang mengenai sasaran memperoleh nilai satu.

Untuk memperoleh satu nilai:

- Bola harus mengenai sasaran.

- Bola harus diblok atau dikontrol terlebih dahulu sebelum ditendang kembali.

- Pada waktu menendang atau mengontrol bola testi tidak boleh keluar dari

garis tendangan.

- Bila testi menghentikan atau mengontrol bola dengan tangan maka nilai

dikurang satu.

- Bila bola tidak mengenai sasaran testi tidak mendapatkan nilai.

- Nilai total yang diperoleh adalah jumlah nilai tendangan yang teerbanyak dari

ketiga ulangan yang diakukan.

Page 46: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

53

Gambar 3.3 Soocer wall volley test (Ismaryati, 2006:54)

3. Tes Menembak/Menendang Bola ke Sasaran (Shooting).

a. Tujuan : Mengukur kemampuan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam

menyepak bola ke sasaran.

b. Alat yang digunakan:

- Bola

- Stop wacth

- Gawang

- Nomor-nomor

- Tali

c. Petunjuk pelaksanaan:

- Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak

16,5m di depan gawang/sasaran.

- Tidak ada aba-aba dari testee.

- Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan

brhenti saat bola mengenai/ kena sasaran.

- Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan.

Page 47: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

54

d. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :

- Bola keluar dari daerah sasaran.

- Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 dari sasaran.

e. Cara menskor :

- Jumlah skor dan hasil yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali

kesempatan.

- Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka

diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

Gambar 3.4. Tes Kemampuan Shooting

Sumber : (Nurhasan 2007:214)

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penilaian ini adalah:

1. Metode Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui gejala-gejala yang ditemukan

dilapangan dan untuk melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi

penelititan untuk memperoleh informasi dan data secara objektif.

5 5

5 3 1 3 5 7

185cm 103cm

m 78 cm 78 cm

103cm

m

7

90cm 90cm

m

16,5 m

Page 48: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

55

2. Teknik Kepustakaan.

Kepustakaan digunakan untuk mendapatkan konsep-konsep teoritis

yang mendukung penelitian ini, serta pendapat pendapat para ahli.

3. Tes dan Pengukuran

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performa dan

untuk mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang berarti dapat

diulang berkali kali. Pengukuran adalah skor kuantitatif kemudian

dievaluasi. Adapun untuk tes dan pengukuran dalam penelitian ini beberapa

tes kontribusi kekuatan otot tungkai koordinasi mata-kaki dan keterampilan

shooting bola ke gawang.

F. Teknik Analisis Data.

Karena data penelitin ini berupa angka-angka (data kuantitatif), maka perlu

diambil langkah langkah dalam menganalisis data dalam penelitian ini yaitu

menggunakan analisis koefisien korelasi dengan uji regresi ganda.

1. Menghitung korelasi X1 terhadap Y:

Keterangan :

Rx1y = Koefisien korelasi yang dihitung

∑x1 = Jumlah product skor x1

∑y = Jumlah product skor y

∑x1y = Jumlah seluruh product skor (x1) dikalikan dengan jumlah product

skor (y)

N = Banyak sampel

2. Menghitung korelasi X2 terhadap Y:

Page 49: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

56

Keterangan :

Rx2y = Koefisien korelasi yang dihitung

∑x2 = Jumlah product skor x2

∑y = Jumlah product skor y

∑x2y = Jumlah seluruh product skor (x2) dikalikan dengan jumlah product

skor (y)

N = Banyak sampel

3. Menghitung Nilai Korelasi X1 Dengan X2

Keterangan :

rx1x2 = Koefisien korelasi yang dihitung

∑x1.2 = Jumlah product skor x1.2

∑y = Jumlah product skor y

∑x1.2 = Jumlah seluruh product skor (x1.2) dikalikan dengan jumlah product

skor (x2)

N = Banyak sampel

4. Mencari Nilai Korelasi Antar Variabel dan Korelasi Ganda (Rx1x2.y)

𝑅𝑥1.𝑥2.𝑦 = √𝑟2𝑥1. 𝑦 + 𝑟2𝑥2. 𝑦 − 2(𝑟𝑥1.𝑦 ). (𝑟𝑥2.𝑦). (𝑟𝑥1.𝑥2)

1 − 𝑟𝑥1.𝑥22

Keterangan :

rx1x2 = Koefisien korelasi yang dihitung

∑x1.2 = Jumlah product skor x1.2

∑y = Jumlah product skor y

∑x1.2.y = Jumlah seluruh product skor (x1.2) dikalikan dengan jumlah

product skor (y)

N = Banyak sampel

Setelah diperoleh nilai r, lalu dikonsultasikan ke dalam table r – product –

moment (lampiran II, Arikunto, 2006:359). Atau dengan menggunakan cara lain

Page 50: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

57

untuk mengadakan Interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, maka

bisa dipedomani table interpretasi nilai r (Arikunto, 2006:276) sebagai berikut :

Tabel 3. Kriteria Penilaian

N Besaran Koefisien Korelasi Klasifikasi

1 0.800 s.d 1.00 Tinggi

2 0.600 s.d 0.800 Cukup

3 0.400 s.d 0.600 Agak rendah

4 0.200 s.d 0.0400 Rendah

5 0.000 s.d 0.200 Sangat Rendah

Arikunto (2006:276). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

5. Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan atau kontribusi

variable X1, X2 dan variable Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien

diterminan sebagai berikut (Riduwan, 2007:81):

KP = 𝑹𝟐 x 100%

Page 51: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan data hasil penelitian, peneliti melakukan tes langsung

kepada sampel penelitian. Tes dilakukan di lapangan PS UIR. Jumlah sampel

dalam penelitian ini sebanyak 18 orang. Terdapat 3 jenis tes yang dilakukan.

Pertama tes kekuatan otot tungkai, tes koordinasi mata kaki dan tes shooting.

1. Deskripsi Data Tes Kekuatan Otot Tungkai PS UIR

Dari hasil pengukuran tes kekuatan otot tungkai PS UIR. Kemudian dari

data tes kekuatan otot tungkai diketahui bahwa nilai tertinggi tes tersebut adalah

68,65 dan terendah adalah 35,98. Mean (rata-rata) data tersebut adalah 77.61.

Median (nilai tengah) pada tabel tersebut 79.50, dan standar deviasi 23,22.

Didapatkan distribusi frekuensinya sebanyak 5 kelas interval dengan panjang

kelas intervalnya adalah 7. Pada kelas pertama dengan rentang 35 – 41 ada 5

orang dengan persentase sebesar 27,8 %, pada kelas kedua dengan rentang 42 –

48 ada 3 orang dengan persentase sebesar 16,7 %, pada kelas ketiga dengan

rentang 49 – 55 ada 6 orang dengan persentase sebesar 33,3 %, pada kelas

keempat dengan rentang 56 – 62 ada 2 orang dengan persentase sebesar 11,1 %,

dan pada kelas kelima dengan rentang 63 - 69 ada 2 orang dengan persentase

sebesar 11,1 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

40

Page 52: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

59

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Tes Kekuatan Otot Tungkai PS UIR

No Interval Frekuensi absolut Frekuensi relative

1 35 – 41 5 27,8%

2 42 – 48 3 16,7%

3 49 – 55 6 33,3%

4 56 – 62 2 11,1%

5 63 - 69 2 11,1%

Jumlah 18 100%

Data tertuang pada tabel di atas juga digambarkan dalam bentuk grafik

histogram berikut :

5

3

6

2 2

0

1

2

3

4

5

6

7

35 – 41 42 – 48 49 – 55 56 – 62 63 - 69

FR

EK

UE

NS

I

INTERVAL

TES KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Page 53: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

60

Grafik 1. Histogram Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Tungkai PS UIR.

Page 54: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

61

2. Deskripsi Data Tes Koordinasi Mata Kaki PS UIR

Dari hasil pengukuran hasil koordinasi mata kaki PS UIR Kemudian dari

data tes koordinasi mata kaki bahwa nilai tertinggi adalah 10 dan hasil terendah

adalah 4. Mean (rata-rata) adalah 5,67. Median (nilai tengah) pada tabel tersebut

5, dan standar deviasi 1.46. Frekuensinya sebanyak 5 kelas interval dengan

panjang kelas intervalnya adalah 8. Pada kelas pertama dengan rentang 38 – 45

ada 10 orang dengan persentase sebesar 55,56 %, pada kelas kedua dengan

rentang 46 – 53 ada 4 orang dengan persentase sebesar 22,22 %, pada kelas ketiga

dengan rentang 54 - 61 ada 0 orang dengan persentase sebesar 0.00 %, pada kelas

keempat dengan rentang 62 - 69 ada 3 orang dengan persentase sebesar 16,67 %,

dan pada kelas kelima dengan rentang 70 - 78 ada 1 orang dengan persentase

sebesar 5,56 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Koordinasi Mata Kaki PS UIR

No Interval

Frekuensi

absolut Frekuensi relative

1 38 - 45 10 55,56%

2 46 - 53 4 22,22%

3 54 - 61 0 0,00%

4 62 - 69 3 16,67%

5 70 - 78 1 5,56%

Jumlah 18 100%

Data tertuang pada tabel di atas juga digambarkan dalam bentuk grafik

histogram berikut :

Page 55: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

62

Grafik 2. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Tes Koordinasi Mata Kaki

PS UIR.

1. Deskripsi Data Tes Shooting PS UIR

Dari hasil pengukuran shooting PS UIR. Kemudian dari data akurasi

shooting bahwa nilai tertinggi adalah 121,45 dan hasil terendah adalah 85,39.

Mean (rata-rata) adalah 99,83. Median (nilai tengah) pada tabel tersebut 97,24,

dan standar deviasi 10,81. didapatkan distribusi frekuensinya sebanyak 5 kelas

interval dengan panjang kelas intervalnya adalah 7. Pada kelas pertama dengan

rentang 85 - 91 ada 6 orang dengan persentase sebesar 33,33 %, pada kelas kedua

dengan rentang 92 - 98 ada 4 orang dengan persentase sebesar 22,22 %, pada

kelas ketiga dengan rentang 99 - 105 ada 3 orang dengan persentase sebesar 16.67

%, pada kelas keempat dengan rentang 106 - 112 ada 3 orang dengan persentase

10

4

0

3

1

0

2

4

6

8

10

12

38 - 45 46 - 53 54 - 61 62 - 69 70 - 78

FR

EK

UE

NS

I

INTERVAL

TES KOORDINASI MATA KAKI

Page 56: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

63

sebesar 16.67 %, dan pada kelas kelima dengan rentang 113 - 120 ada 2 orang

dengan persentase sebesar 11.11 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Tes Shooting Gawang Permainan

Sepakbola PS UIR

No Interval

Frekuensi

absolut Frekuensi relative

1 85 - 91 6 33,33%

2 92 - 98 4 22,22%

3 99 - 105 3 16,67%

4 106 - 112 3 16,67%

5 113 - 120 2 11,11%

Jumlah 18 100%

Data yang tertuang pada tabel di atas juga digambarkan dalam bentuk

grafik histogram berikut :

Page 57: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

64

Grafik 3. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Tes Shooting Gawang

Permainan Sepakbola PS UIR

B. Analisis Data

Analisis data yang peneliti jabarkan adalah mencari ada atau tidaknya

hubungan variabel X1 dengan Y, X2 dengan Y dan X1X2 dengan Y. berikut

selengkapnya:

1. Analisis Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai PS UIR

Untuk mencari kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap shootinggawang

permainan sepakbola PS UIR adalah dengan menggunakan rumus produck

moment. Dengan konsekuensi perhitungan adalah apabila nilai rhitung < rtabel maka

terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan

6

4

3 3

2

0

1

2

3

4

5

6

7

85 - 91 92 - 98 99 - 105 106 - 112 113 - 120

FR

EK

UE

NS

I

INTERVAL

TES SHOOTING

Page 58: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

65

shootinggawang begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil perhitungan

didapatkan bahwa nilai rhitung = 0,483 dan nilai rtabel = 0,468. Dengan demikian

nilai rhitung > nilai rtabel berarti kedua variable terdapat hubungan yang signifikan.

Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel dibawah ini:

Tabel 4. Kontribusi X1 terhadap Y

NO Variabel n hitung tabel Perbandingan KD

1 Kekuatan Otot

Tungkai

18

r = 0,483

r = 0,468

rhitung > rtabel

0,483 <0,468

23,39%

2 Shooting ke

gawang

Kesimpulan

Signifikan variabel X1Y

2. Analisis Kontribusi Koordinasi Mata Kaki PS UIR

Untuk mencari kontribusi koordinasi mata kaki PS UIR adalah dengan

menggunakan rumus produck moment. Dengan konsekuensi perhitungan adalah

apabila nilai rhitung = rtabel maka terdapat hubungan yang tidak signifikan antara

koordinasi mata kaki dengan shootinggawang begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai rhitung = 0,552 dan nilai rtabel

= 0,468. Dengan demikian nilai rhitung > nilai rtabel berarti kedua variabel terdapat

hubungan yang signifikan. Dan kontribusinya sebesar 30,47%. Untuk lebih jelas

dapat dilihat tabel dibawah ini:

Page 59: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

66

Tabel 5. Kontribusi X2 terhadap Y

NO Variabel n hitung tabel Perbandingan KD

1 Koordinasi

Mata Kaki

18

r = 0,552

r = 0,468

rhitung = rtabel

0,552 > 0,497

30,47%

2 Shooting ke

gawang

Kesimpulan

Signifikan X2Y

1. Analisis Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Koordinasi Mata Kaki

Terhadap ShootingGawang PS UIR

Untuk mencari kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata kaki

terhadap shootinggawang PS UIR adalah dengan menggunakan rumus produck

moment. Dengan konsekuensi perhitungan adalah apabila nilai rhitung < rtabel maka

terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kekuatan otot tungkai dan

koordinasi mata kaki terhadap shooting gawang begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai rhitung = 0,733 dan nilai rtabel

= 0,468. Dengan demikian nilai rhitung > nilai rtabel berarti ketiga variabel terdapat

hubungan yang signifikan dan terdapat kontribusi sebesar 30,47%. Untuk lebih

jelas dapat dilihat tabel dibawah ini:

Tabel 6. Kontribusi X1 X2 Terhadap Y

NO Variabel n rhitung rtabel Perbandingan KD

1 Kekuatan Otot

Tungkai

18

0,733

0,468

rhitung > rtabel

0,733 >

0,468

53,76

%

2 Koordinasi Mata

Kaki

3 Shooting ke

gawang

Page 60: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

67

Kesimpulan

Terdapat kontribusi variabel X1X2 dan Y yang

signifikan

C. Pembahasan

1. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Terhadap shooting bola ke gawang

PS UIR

Olahraga sepakbola khususnya merupakan cabang olahraga yang

menggunakan teknik dasar khsusnya tungkai, salah satu teknik dasar dalam

sepakbola adalah shooting. shooting merupakan teknik dasar dalam olahraga

sepakbola yang mengandalkan kondisi fisik, salah satu kondisi fisik yang

dibutuhkan adalah kekuatan otot tungkai. Syafruddin (2011:98) mengartikan

“kekuatan dengan kemampuan otot atau tarik menarik otot untuk mengatasi beban

atau tahanan baik beban dalam arti tubuh sendiri seperti melompat,bergayut

angkat badan beban dari luar seperti mengangkat barbell, dumbbell, menolak

peluru dan lain-lain”. Berdasarkan perhitungan di atas terdapat hasil kontribusi

kekuatan otot tungkai terhadap shooting ke gawang sebesar 0,483 dan r tabel

sebesar 0,468. Dengan demikian kedua variabel terdapat hubungan yang

signifikan antara X1Y, namun terdapat kontribusi sebesar 23,39%.

2. Kontribusi Koordinasi Mata Kaki Terhadap shooting bola ke gawang PS

UIR

Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang dimainakan dua tim

menggunakan teknik dasar yang bervariasi, salah satu teknik dasar dalam

sepakbola adalah shooting. Shooting atau menendang merupakan teknik dasar

dalam permainan sepakbola yang mengandalkan kondisi fisik, salah satu kondisi

fisik yang dibutuhkan dalam shooting adalah koordinasi mata kaki. Menurut

Page 61: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

68

Irawadi (2011:103) Koordinasi merupakan suatu proses kerjasama otot yang akan

menghasilkan suatu gerakan yang tersusun dan terarah, yang bertujuan untuk

membentuk gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu

keterampilan teknik. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan persentase

kontribusi koordinasi mata kaki terhadap shooting sebesar 30,47 % persentase

tersebut sedang dengan kategori sedang karena rhitung yang didapat adalah 0,552.

Menurut Kurniadi (2018:8) “Terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi

mata kaki (X1) dengan shooting sepakbola (Y).

3. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Koordinasi Mata Kaki

Terhadap Shooting bola ke gawang PS UIR

Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang dilakukan dengan teknik

dasar yang bervariasi, salah satu teknik dasar dalam sepakbola adalah shooting.

shooting merupakan teknik dasar dalam sepakbola yang mengandalkan kondisi

fisik, salah satu kondisi fisik yang dibutuhkan dalam sepakbola adalah kekuatan

otot tungkai dan koordinasi mata kaki. Syafruddin (2011:98) mengartikan

“kekuatan dengan kemampuan otot atau tarik menarik otot untuk mengatasi beban

atau tahanan baik beban dalam arti tubuh sendiri seperti melompat,bergayut

angkat badan beban dari luar seperti mengangkat barbell, dumbbell, menolak

peluru dan lain-lain. Sedangkan Menurut Irawadi (2011:103) Koordinasi

merupakan suatu proses kerjasama otot yang akan menghasilkan suatu gerakan

yang tersusun dan terarah, yang bertujuan untuk membentuk gerakan-gerakan

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu keterampilan teknik.

Page 62: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

69

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan persentase kontribusi kekutan

otot tungkai dan koordinasi mata kaki terhadap shooting ke gawang dikategorikan

tinggi dengan nilai rhitung = 0,733 > rtabel 0,468 sebesar 53,76%, persentase tersebut

dengan kategori tinggi. Kekuatan otot tungkai merupakan faktor pendukung

dalam melakukan shooting seseorang, karena dengan kekuatan yang bagus maka

hasil shooting akan maksimal begitu sebaliknya, sedangkan koordinasi mata kaki

merupakan hal yang paling utama dalam melakukan koordinasi ke gawang pada

saat shooting, tanpa memiliki koordinasi yang baik maka shooting yang dilakukan

sering melenceng.

Page 63: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terlihat hasil yang didapat,

sehingga kesimpulan dari penelitian ini yaitu:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap

shooting ke gawang permainan sepakbola PS UIR dengan rhitung 0,483 > rtabel

0,468. Dengan persentase 23,39 %

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki terhadap

shooting ke gawang permainan sepakbola PS UIRdengan rhitung 0,552 > rtabel

0,468, serta signifikan besar kontribusi koordinasi mata kaki terhadap

kemampuan shooting yaitu sebesar 30,47%.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan tungkai dan koordinasi

mata kaki terhadap shooting ke gawang permainan sepakbola PS UIRdengan

rhitung 0.733 > rtabel 0,468, serta signifikan besar kontribusi kekuatan otot

tungkai dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan shooting yaitu

sebesar 53,76%.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis berikan adalah :

1. Kepada atlet, untuk meningkatkan kondisi fisik perlu ditambah beban

latihan terutama pada peningkatan kekuatan otot tungkai dan koordinasi

mata kaki agar shooting sangat maksimal. Ini didasarkan bahwa suatu

50

Page 64: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

71

bentuk keterampilan olahraga hanya bisa dicapai melalui latihan-latihan

rutin yang dilakukan secara berkelanjutan.

2. Kepada pelatih, dalam upaya meningkatkan shooting ke gawang, para

pelatih perlu mengembangkan berbagai bentuk latihan fisik diantaranya

kekuatan otot tungkai serta koordinasi mata kaki secara tepat sehingga

tujuan dari pembinaan olahraga akan berujung pada peningkatan prestasi.

3. Kepada peneliti selanjutnya, karena keterbatasan penelitian ini dan masih

kecilnya ruang lingkup dan kecilnya kelompok sampel, disarankan pada

peneliti lain yang akan melakukan penelitian lanjutan dengan variabel

yang lain dengan memperluas ruang lingkup penelitian dan kelompok

sampel yang lebih banyak.

Page 65: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

72

DAFTAR PUSTAKA

Charlim, dkk. 2011. Mengenal Lebih Jauh Sepakbola. Jakarta: PT Multi Kreasi.

Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Surakarta: Sebelas Maret

University Press

Kurniadi, Ryan 2018. Hubungan Antara Koordinasi Mata Kaki, Panjang Tungkai,

dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Shooting Sepakbola

Pada Pemain Usia 13-16 Tahun SSB PERSEMAN Kabupaten Karanganyar

Tahun 2018. Jurnal Tahun 2018.

Kurniawan, A. Rasa & Imanudin, Iman. 2017. Hubungan Antara Koordinasi

Mata-Kaki Dengan Kecepatan dan Ketepatan Hasil Shooting Cabang Olahraga Futsal. Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan.Volume 1 Nomer 181-

189.

Laelatul, Badriah. 2009. Fisiologi Olahraga, Edisi II. Bandung: Multazam.

Lubis, Johansyah. 2013. Panduan Praktis Penyusun Program Latihan. PT

Rajagrafindo Persada

Lumintuarso, Ria. 2013. Teori Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Lankor,

Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga.

Luxbacher, A Joseph , 2012. Sepakbola Edisi kedua. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada

Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola , Seri Dasar-Dasar Olahraga.

Bandung : Pakar Raya Pustaka

Mylsydayu, Apta, Dkk. 2015. Ilmu Kepealtihan Dasar. Bandung: Afabeta.

Novendrix. Feby Liza 2013. Hubungan Power Otot Tungkai, Kecepatan

DenganKeterampilan ShootingSiswa SMK N 2 (Ekstrakurikuler Sepakbola)

Bengkulu. Jurnal Tahun 2018.

Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung.

Panca. A. I. Putu 2007. Hubungan Antara Koordinasi Gerak Mata-Kaki dan

Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Ketepatan Operan Panjang Dalam

Permainan Sepakbola. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains &

Humaniora. Volume 1 Nomer 53-61.

52

Page 66: SKRIPSI - repository.uir.ac.idrepository.uir.ac.id/1378/1/Bisrul Hanafi.pdfPenulis berharap semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah khasanah perbendaharaan ilmu Pengetahuan Program

73

Riduwan. 2013. Pengantar Statistika. Bandung

Salim, Agus. 2007. Seri Olahraga Untuk Pemula,Buku Pintar Sepakbola.

Bandung: Jembar.

Soekatamsi . 2001. Permainan Besar I Sepakbola. Jakarta: Universita Terbuka

Sofyan, Hanif, Ahmad. 2015. Kepelatihanan Dasar Sepak Takraw. Jakarta. PT

RajaGrafindo Persada.

Sukadiyanto. 2011. Pengantar Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung:

Lubuk Agung.

Syafruddin. 2013. Ilmu Kepelatihan Olahraga, Teori dan Aplikasinya Dalam

Pembinaan Olahraga. Padang: UNP Press

Tangkudung, James . 2012. Kepelatihan Olahraga. Jakarta:Cerdas Jaya.

Undang- Undang Republic Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang system

keolahragaan Nasional.

Widiastuti. 2011. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Jakarta :PT Bumi Timur Jaya.

53