probiotik dan prebiotik untuk kesehatan

5
Probiotik dan Prebiotik untuk Kesehatan Gizi.net - Usus dulunya hanya dipandang sebagai gudang penyimpan makanan dan tong sampah sisa pencernaan makanan. Belakangan cara pandang ilmuawan berubah. Usus dianggap organ penting sejak diketahui ada milyaran mikroba dalam usus yang berperan bagi kesehatan. Bakteri atau flora usus ada sekitar 100-400 jenis. Jumlah keseluruhan dalam usus mencapai trilyunan. Secara sederhana dikelompokkan sebagai bakteri baik (misalnya Bifidobacterium, Eubacterium dan Lactobacillus) dan bakteri jahat (Clostridium, Shigella, dan Veillonella). Bakteri-bakteri itu hidup dalam kesimbangan. Jika kesimbangan terganggu, bakteri jahat alias bakteri patogen (penyebab penyakit) meningkat, maka kesehatan orang yang bersangkutan akan terganggu. Upaya menyeimbangkan flora usus dibahas dalam seminar “Trend Makanan Sehat: Prebiotik dan Probiotik” yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), akhir pekan lalu. Salah seorang pembicara. Dr Rina Agustini Ahmad MSc, peneliti dan pengajar pada South East Asian Ministers of Education Organization—Tropical Medicine and Public Health (SEAMEO-Tropmed) Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia menyatakan, kestabilan flora usus bisa terganggu antara lain oleh antibiotika, infeksi bakteri dan virus, kemoterapi, radiasi, pola makan, stres dan iklim. Bakteri jahat mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare serta mengeluarkan enzim yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan. Sebaliknya, bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang membantu keutuhan mukosa usus, proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Bakteri baik ini disebut probiotik. Konsep probiotik sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu. Namun baru awal abad ke-19 dibuktikan secara ilmiah oleh Ilya Metchnikoff, seorang ilmuawan Rusia yang bekerja di Institut Pasteur, Paris. Metchnikoff mendapatkan, bangsa Bulgaria yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi yogurt (susu fermentasi) tetap sehat dalam usia lanjut. Susu fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang mampu meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan laktosa dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar kolesterol darah,

Upload: dedy-surya

Post on 02-Jul-2015

221 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Probiotik Dan Prebiotik Untuk Kesehatan

Probiotik dan Prebiotik untuk KesehatanGizi.net - Usus dulunya hanya dipandang sebagai gudang penyimpan makanan dan tong sampah sisa pencernaan makanan. Belakangan cara pandang ilmuawan berubah. Usus dianggap organ penting sejak diketahui ada milyaran mikroba dalam usus yang berperan bagi kesehatan.

Bakteri atau flora usus ada sekitar 100-400 jenis. Jumlah keseluruhan dalam usus mencapai trilyunan. Secara sederhana dikelompokkan sebagai bakteri baik (misalnya Bifidobacterium, Eubacterium dan Lactobacillus) dan bakteri jahat (Clostridium, Shigella, dan Veillonella).

Bakteri-bakteri itu hidup dalam kesimbangan. Jika kesimbangan terganggu, bakteri jahat alias bakteri patogen (penyebab penyakit) meningkat, maka kesehatan orang yang bersangkutan akan terganggu.

Upaya menyeimbangkan flora usus dibahas dalam seminar “Trend Makanan Sehat: Prebiotik dan Probiotik” yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), akhir pekan lalu.

Salah seorang pembicara. Dr Rina Agustini Ahmad MSc, peneliti dan pengajar pada South East Asian Ministers of Education Organization—Tropical Medicine and Public Health (SEAMEO-Tropmed) Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia menyatakan, kestabilan flora usus bisa terganggu antara lain oleh antibiotika, infeksi bakteri dan virus, kemoterapi, radiasi, pola makan, stres dan iklim.

Bakteri jahat mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare serta mengeluarkan enzim yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan. Sebaliknya, bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang membantu keutuhan mukosa usus, proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Bakteri baik ini disebut probiotik.

Konsep probiotik sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu. Namun baru awal abad ke-19 dibuktikan secara ilmiah oleh Ilya Metchnikoff, seorang ilmuawan Rusia yang bekerja di Institut Pasteur, Paris. Metchnikoff mendapatkan, bangsa Bulgaria yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi yogurt (susu fermentasi) tetap sehat dalam usia lanjut.

Susu fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang mampu meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan laktosa dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker dan mengatasi diare.

Probiotik juga dipercaya dapat mencegah konstipasi, meningkatkan metabolisme mineral terutama kalsium, mengurangi bakteri Helycobacter pylori yang menyebabkan infeksi lambung berkepanjangan.

Kemampuan probiotik mengatasi diare telah diteliti di negara maju dan berkembang.

Definisi diare menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah buang air besar encer atau cair lebih daripada tiga kali sehari. Diare disebabkan jahat maupun virus dalam usus.

Page 2: Probiotik Dan Prebiotik Untuk Kesehatan

Contohnya, Clostridium difficile yang menyebabkan diare pada orang dewasa dan rotavirus yang menimbulan diare pada anak

Pengobatan diare yang disarankan WHO adalah rehidrasi dengan cairan mengandung natrium dan kalium untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang. Antidiare atau antimuntah tidak dianjurkan untuk diberikan. Antibiotik hanya digunakan pada kasus diare invasif seperti disentri atau kolera.

Bagi sebagian ahli, lanjut Rina, rehidrasi dianggap tidak cukup. Penderita diare perlu nutrisi untuk memulihkan kondisi usus. Pemberian probiotik dapat menjadi alternatif pengelolaan nutrisi pada penderita diare.

Penelitian Isolauri dari Finlandia di laboratorium mendapatkan probiotik mampu mencegah invasi bakteri jahat dan memproduksi antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Uji klinis yang dilakukan Savedra di AS membuktikan efek positif Bifidobacterium bifidum pada 55 anak penderita diare akut.

Penelitian di Pakistan dan Thailand membuktikan, Lactobacillus GG dapat mengurangi jumlah pasien yang mengalami diare persisten.

Pemberian Lactobacillus GG mampu memendekkan durasi diare dari 3,5 hari menjadi 2,5 hari pada anak yang dirawat di rumah. Konsentrasi serum antibodi IgA untuk melawan rotavirus meningkat secara signifikan apada anak yang diberi probiotik.

SEAMEO-Tropmed Pusat Kajian Gizi Regional melakukan penelitian di Indonesia dan Vietnam. Uji klinis di dua rumah sakit di Jakarta menunjukkan pemberian probiotik Lactobacillus ramnosus dikombinasi dengan prebiotik setelah rehidrasi oral pada 58 bayi penderita diare akut dengan dehidrasi sedang dapat mengurangi lama diare, lama rawat inap, dan pengobatan. Tidak ditemukan efek samping. Penderita tidak diberi antidiare maupun atibiotika.

Di Vietnam dilakukan uji komunitas untuk melihat efek probiotik dalam mencegah diare apada anak di bawah usia tiga tahun. Pemberian susu kedelai yang difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus, Steptococcus thermophilus, dan Bifidobacterium dapat menurunkan kejadian diare pada anak pedesaan Vietnam.

Probiotik yang bermanfaat, demikian Rina, harus memenuhi kriteria diproduksi dalam keadaan hidup dalam jumlah banyak, tetap hidup dan stabil selama penyimpanan dan penggunaan serta dalam ekosistem usus. Hal serupa dikemukakan Dr Inggrid Waspodo MSc MBA dari Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (P3T) Biotek, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Makanan probiotik bisa berbentuk susu fermentasi, yogurt, keju,mentega, sari buah dan susu formula yang difortifikasi dengan bakteri asam laktat. Akhir-akhir ini probiotik juga diformulasi dalam bentuk tablet maupun kapsul suplemen. Namun sejauh ini belum ada jaminan jumlah probiotik sesuai dengan iklan serta tetap hidup saat mencapai usus.

Manfaat probiotik dapat dicapai bila probiotik melekat pada sel mukosa usus. Probiotik dari

Page 3: Probiotik Dan Prebiotik Untuk Kesehatan

makanan belum banyak dibuktikan bisa melekat di mukosa usus. Karenanya untuk memperoleh manfaat dari makanan probiotik, orang harus terus menerus mengonsumsinya.

Prebiotik, demikian Inggrid, merupakan kelompok oligosakarida seperti rafinosa, stakhios, agalakto-oligosakarida, frukto-oligosakarida, frukto-oligosakarida, inulin, serta beberapa jenis peptida dari protein yang tidak dapat dicerna, sehingga mencapai usus.

Prebiotik merupakan nutrisi yang sesuai bagi bakteri baik, tapi tidak cocok bagi bakreri jahat, sehingga bisa meningkatkan bakreri baik dalam usus. Kombinasi probiotik dan prebiotik untuk meningkatkan kesehatan tubuh disebut sinbiotik.

Prebiotik secara alami terdapat pada biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, dan tauco, kaya akan prebiotik. Rina menambahkan, prebiotik juga dapat diperoleh dari akar tanaman Chichorium intybus, gandum utuh, bawang bombay, bawang putih,dan pisang. (atk)

Kebutuhan Probiotik dalam Tubuh Gizi.net - Berdasarkan penelitian, mengonsumsi probiotik terlalu berlebihan tidak apa-apa. Kalau berlebihan, probiotik akan dikeluarkan lewat kotoran tinja. "You are what you eat." Begitu kata para ahli kesehatan. Kesibukan dan mobilitas tinggi yang dialami masyarakat, khususnya perkotaan, berpengaruh pada pola dan jenis makanan yang disantap. Banyak di antaranya yang lebih mengutamakan segi praktis dan murah.

Ada yang mengonsumsi makanan hanya untuk mengusir rasa lapar tanpa memperhatikan aspek keseimbangan gizi kesehatannya. Makanan dengan kadar lemak tinggi, garam dan gula tinggi, serta aneka makanan jenis fast food merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan warga kota besar. "Kesibukan membuat mereka lupa pada pentingnya kombinasi gizi yang tepat dan seimbang. Karena itu perlu multivitamin," kata Yustina Anie Indriastuti, kepala Sub Bagian Klinis (Sub Direktorat Gizi Klinis - Red) Depkes RI.

Sementara itu, kebiasaan merokok dan tekanan pekerjaan yang cukup berat sering membuat orang mudah marah, atau stres. "Vitamin sangat diperlukan bagi mereka yang sering stres, merokok, atau mengonsumsi obat-obatan," kata Lanny Lestiani, Lektor Kepala Departemen Ilmu Gizi FKUI.

Namun, ia mengingatkan agar mengonsumsi vitamin sesuai dengan kebutuhan badan. Saat ini cukup banyak jenis multivitamin yang beredar di pasaran. Besarnya kebutuhan vitamin A, B, C, atau D bisa dilihat dari label kemasannya. Label itu penting sebagai informasi. "Kita sebaiknya menyadari sendiri apakah kekurangan vitamin atau tidak," kata Lanny.

Misalnya anak yang sedang tumbuh, orang hamil, dan orang tua. Kebutuhan mereka pada vitamin tinggi. Tapi, mereka yang berusia muda tidak terlalu perlu. Pada labelnya ada tulisan bahwa vitamin dikonsumsi kalau perlu saja.

Lanny juga mengingatkan adanya jenis vitamin yang murah, karena kandungan bahan yang ada dalam vitamin tersebut sedikit. "Kok vitamin ini murah banget. Ternyata dalamnya tidak ada apa-apanya," lanjutnya.

Page 4: Probiotik Dan Prebiotik Untuk Kesehatan

Saat ini beberapa pabrik obat terkemuka meluncurkan aneka jenis suplemen atau probiotik. Makanan jenis ini merupakan mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Bakteri jahat vs baikSetiap makanan yang dikonsumsi manusia akan dicerna mulai dari lambung dengan bantuan asam lambung lalu diserap ke usus halus dan usus besar. Di usus besar makanan akan diserap dan sisa ampas akan dibuang sebagai tinja. Dalam usus besar bakteri 'baik' seperti Bifidobacteria dan Lactobacillius akan menghambat perkembangan bakteri 'jahat' seperti Staphylococcus, Enterococcus, Clostoridium, dan beberapa bakteri coli.

Agar tubuh tetap sehat, bakteri 'baik' itu diupayakan jumlahnya lebih banyak dibanding bakteri 'jahat.' Sehingga, populasi bakteri yang menguntungkan lebih dominan dibanding bakteri yang merugikan. Inilah mekanisme kerja probiotik.

Perubahan keseimbangan antara bakteri 'baik' dan 'jahat' dalam tubuh akan menimbulkan gangguan kesehatan. Seperti kembung, sariawan, sembelit, jamur, diare, dan lainnya.

Agar sistem kekebalan tubuh meningkat, intoleransi laktosa berkurang, prevalensi alergi menurun, dan risiko kanker berkurang, seseorang perlu mengonsumsi probiotik sesuai dengan kebutuhan tubuh. Probiotik juga mampu menurunkan kolesterol darah sehingga menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

Sumber probiotik bisa diperoleh dari susu fermentasi (yogurt), keju dan susu sapi, jus, dan susu bubuk bayi. Probiotik biasanya dijumpai dalam kemasan tablet, kapsul, atau granul.

Hingga kini mengonsumsi probiotik terlalu berlebihan berdasarkan penelitian tidak menimbulkan persoalan. "Biasanya kalau berlebihan probiotik bisa dikeluarkan melalui kotoran tinja. Yang bermasalah adalah bagaimana kalau kurang," kata Lanny.

Salah satu multivitamin probiotik yang mudah dijumpai di pasaran adalah Bion-3 produksi PT Merck. Multivitamin ini mengandung kombinasi 12 vitamin, 13 mineral, dan tiga nutrisi probiotik dalam satu tablet. Probiotik ini membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi bakteri merugikan di dalam tubuh. "Produk ini sudah dipasarkan sejak 2002 dan aman dikonsumsi teratur sesuai dengan dosis yang sudah ditetapkan," kata Hendro Utomo, brand manager PT Merck Tbk.