prioritas masalah kelompok 8
DESCRIPTION
PKL KALIKEDINDINGTRANSCRIPT
KELOMPOK 8
3 PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan hasil FGD yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2016
di RT 08 RW II Kelurahan Tanah Kalikedinding dengan 9 orang peserta yang
terdiri dari: ibu RT, ibu-ibu kader, dan ibu-ibu dasa wisma, ditemukan 3 prioritas
masalah sebagai berikut:
1. Imunisasi
Program Imunisasi yang dicanangkan pemerintah dikatakan berhasil jika
cakupan target imunisasi mencapai target Universal Child Imunization (UCI)
yaitu 100%. Namun, berdasarkan hasil survey lapangan dan indepth interview
yang dilakukan pada bayi dan balita di RT 08 RW 02 didapatkan 4 dari 75 bayi
dan balita belum mendapatkan imunisasi lengkap.
Adapun alasan ibu tidak membawa bayi dan balitanya datang ke posyandu
untuk imunisasi diantaranya: anak sedang sakit/tidur ketika jadwal imunisasi,
tidak tahu jadwal imunisasi, dan orang tua sibuk. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pengetahuan dan sikap ibu atau anggota keluarga yang lain rendah tentang
pentingnya imunisasi pada bayi dan balita.
2. Kehamilan Resiko Tinggi
Di wilayah RT 08 RW II Kelurahan Tanah Kalikedinding terdapat 8 orang
ibu hamil dan 3 diantaranya (37,5%) merupakan kehamilan resiko tinggi yang
disebabkan karea: riwayat perdarahan (skor 10), riwayat abortus (skor 6), usia saat
hamil >35 tahun (skor 6). Pengkajian dilakukan mengunakan KSPR (Kartu Skor
Poedji Rochjati) serta indepth interview kepada 8 ibu hamil.
Kehamilan resiko tinggi harus dideteksi sedini mungkin untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan kegawatdaruratan, yang berperan dalam hal ini adalah:
kader, ibu hamil itu sendiri, serta anggota keluarganya. Oleh karena itu penting
memberikan pengetahuan tentang cara mencegah dan mendeteksi dini kehamilan
resiko tinggi serta tindakan yang harus diambil ketika terjadi tanda-tanda bahaya
kehamilan.
3. Sampah
Berdasarkan hasil kuesioner dan indepth interview diketahui bahwa setiap
rumah di RT 08 RW II telah memiliki bak sampah yang diletakkan didepan
rumah. Setiap rumah sudah membuang sampah rumah tangga yang dihasilkan ke
dalam tempat sampah. Pengambilan sampah pada setiap rumah dilakukan oleh
petugas kebersihan. Dari hasil indepth interview sebagian besar warga
menyatakan bahwa petugas kebersihan hanya datang 1-2 kali seminggu, sehingga
sampah yang ditimbun sudah menimbulkan bau dan keluar belatung. Di wilayah
RT 08 RW II juga tidak memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Dari hasil FGD diketahui bahwa permasalahan tentang sampah sudah
pernah dilakukan intervensi oleh mahasiswa PKL periode tahun sebelumnya
dengan memberikan pelatihan tentang pembuatan TAKAKURA dari sampah
rumah tangga, namun kesadaran dan kemauan masyarakat tetap rendah.
Masyarakat hanya melakukan diawal kemudian seiring berjalannya waktu
Takakura tidak lagi berjalan. Adapun alasannya seperti: malas, tidak ada waktu
untuk membuat Takakura, harga keranjang yang digunakan mahal, keranjang
Takakura hilang diambil pemulung. Oleh karena itu penting dibangkitkan kembali
kesadaran masyarakat dimulai dari hal yang paling sederhana dari pengolahan
sampah yaitu pemilahan sampah organik dan anorganik.
Selain hal tersebut diatas, pada saat MUSRENBANG disampaikan oleh
Bapak Lurah bahwa permasalahan sampah sebaiknya diangkat untuk diintervensi
agar dapat merubah sikap dan perilaku masyarakat Tanah Kalikedinding.