prioritas masalah

4
a. Cakupan pelayanan KB Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program nasional untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Dari data puskesmas indikator tidak mencapai target nasional yaitu 60%. Hal ini menyebabkan pelayanan KB masih merupakan suatu masalah di puskesmas Komyos Soedarso. Pelayanan KB dilakukan agar dapat menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan, gizi anak, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan angka pengangguran, dan akhirnya dapat meningkatkan status sosial ekonomi dan kesejahteraan suatu keluarga. Akan tetapi, secara nasional walaupun belum mencapai target, hal-hal ini telah menunjukkan suatu perbaikan. Oleh karena itu untuk besarnya masalah diberi poin tidak terlalu besar. Dari data statistik, jumlah penduduk usia produktif jauh lebih rendah dibanding populasi yang berusia >40 tahun. Seiring dengan meningkatnya penyakit infeksi dan penyakit lainnya yang sering diderita balita dan anak, pelayanan KB menjadi suatu ancaman berkurangnya generasi muda. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan dari maslah ini diberi poin sedikit. Dari tahun ke tahun, kenaikan besarnya masalah tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Rendahnya atau statisnya pencapaian menyebabkan RI (rate of increase) diberi poin sedikit.

Upload: heryanto-andreas

Post on 03-Feb-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

evapro

TRANSCRIPT

Page 1: prioritas masalah

a. Cakupan pelayanan KB

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program nasional untuk menekan laju

pertumbuhan penduduk. Dari data puskesmas indikator tidak mencapai target nasional

yaitu 60%. Hal ini menyebabkan pelayanan KB masih merupakan suatu masalah di

puskesmas Komyos Soedarso.

Pelayanan KB dilakukan agar dapat menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga

diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan, gizi anak, menurunkan angka

kematian ibu dan bayi, menurunkan angka pengangguran, dan akhirnya dapat

meningkatkan status sosial ekonomi dan kesejahteraan suatu keluarga. Akan tetapi,

secara nasional walaupun belum mencapai target, hal-hal ini telah menunjukkan suatu

perbaikan. Oleh karena itu untuk besarnya masalah diberi poin tidak terlalu besar.

Dari data statistik, jumlah penduduk usia produktif jauh lebih rendah dibanding populasi

yang berusia >40 tahun. Seiring dengan meningkatnya penyakit infeksi dan penyakit

lainnya yang sering diderita balita dan anak, pelayanan KB menjadi suatu ancaman

berkurangnya generasi muda. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan dari maslah ini

diberi poin sedikit.

Dari tahun ke tahun, kenaikan besarnya masalah tidak menunjukkan perubahan yang

berarti. Rendahnya atau statisnya pencapaian menyebabkan RI (rate of increase) diberi

poin sedikit.

Sekarang ini, begitu banyak metode dan teknologi KB yang berkembang dan dapat

diakses bahkan di puskesmas. Sumber daya manusia yang tersedia dan kompeten untuk

pelayanan KB pun sudah banyak baik dari dokter, bidan, maupun perawat. Oleh karena

itu, kelayakan teknologi dan sumber daya yang tersedia diberi poin cukup tinggi.

b. Jumlah TTU yang sehat

Jumlah TTU yang sehat merupakan suatu indikator lingkungan yang sehat.Apabila terjadi

masalah pada aspek ini, maka dapat menimbulkan masalah lain tidak hanya dari segi

kesehatan individu dan masyarakat, tetapi juga lingkungan. Masalah ini tidak cuukup

besar karena dari tolok ukur 80% dapat tercapai 52,94%. Namun, jumlah TTU yang sehat

masih menjadi suatu masalah sehingga untuk prevalensi diberi poin sedang.

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa masalah yang ditimbulkan tidak hanya

kesehatan tetapi juga lingkungan. TTU yang sehat ini sangat dipengaruhi oleh perilaku

Page 2: prioritas masalah

juga di kehidupan sehari-harinya, sehingga akibat yang ditimbulkan oleh sedikitnya TTU

yang sehat tidak terlalu tinggi.

Data dari puskesmas hanya ada tahun 2010, sehingga tidak dapat melihat kenaikan

besarnya masalah. RI diberi poin rendah karena dari tahun ke tahun masalah kesehatan

lingkungan selalu ada.

Masalah ini sangat berhubungan dengan perilaku, mungkin telah ada himbauan untuk

hidup bersih dari berbagai media. Namun, mungkin saja ada keterbatasan dalam

mengakses media yang ada sehingga untuk kelayakan teknologi diberi poin rendah.

Sedangkan untuk sumber daya yang tersedia sudah cukup banyak walaupun tidak ada

data pasti, kami beri poin sedang.

c. Rumah bebas jentik

Masalah ini tidak terlalu besar karena rendahnya angka kejadian DBD dan malaria di

lingkungan puskesmas. Akan tetapi, bukan berarrti program telah berhasil mungkin

banyak pasien DBD dan malaria di lingkungan puskesmas tersebut berobat ke tempat

lainnya. Oleh karena itu, untuk besarnya masalah diberi poin rendah.

Dengan menggiatkan program rumah bebas jentik, telah ikut mengurangi populasi

nyamuk, terutama yang membawa agen penyebab DBD dan malaria. Akibat yang

ditimbulkan dari rumah yang banyak jentik sangat besar tidak hanya bagi orang di rumah

itu tapi juga lingkungannya karena dapat saja genangan air yang ada terdapat nyamuk

yang menimbulkan penyakit. DBD pernah menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) sehingga

akibat yang ditimbulkan diberi poin besar.

Data dari puskesmas hanya ada tahun 2010, sehingga tidak dapat melihat kenaikan

besarnya masalah. RI diberi poin rendah.

Kelayakan teknologi disini mencakup media massa dan elektronik, ABATE, kelambu

dengan insektisida, banyaknya berbagai macam jenis anti nyamuk sehingga kami beri

poin cukup tinggi. Untuk sumber daya yang tersedia masih rendah dengan bukti masih

belum semuanya rumah di lingkungan kerja puskesmas yang diperiksa.