print wawancara

35
Saya sudah lama belajar bagaimana memenangkan situasi saat kita INTERVIEW. Kenapa topik ini diangkat ? Mungkin diantara kita juga pernah mengalami kesulitan saat kita di interview: mungkin gemetar, takut, engga PD dll. ITU LUMRAH GAN semua orang akan mengalami demikian. Yang menyedihkan, kenyataannya kita sudah mempersiapkan siang-malam untuk menghadapi interview ini, padahal kita tahu hal ini merupakan hidup mati kita diterima/diteruskan ke sesi berikutnya !!!. Bukan Masalah Teknis !! (Padahal Sudah Belajar Mati-matian!!) Tapi justru kita tidak siap MENTAL dan Kekurang tahuan kita tentang bagaimana menyiapkan MENTAL tsb, FATAL yah??? Bukannya mau sombong atau menonjolkan diri tetapi disini saya mau kasih Resepnya , supaya agan kalau wawancara / interview /sidang atau apapun bisa sukses dan mendapatkan hasil yang maksimal, mau tahu caranya silahkan simak di bawah ini (oh ya gan sesuatu akan berhasil jika dilatih sebelum tampil 1. PERKENALKAN DIRI ANDA Perkenalkan Diri anda dengan Mantap dan JELAS, sekali lagi gan Yang JELAS..!!! teknik yang di pakai 3P P(Pause), P(Part), P(Punch), kira2x seperti ini contohnya : Nama saya Budi Santoso nah kalo menggunakan teknik 3 P kita harus mantap cara memperkenalkan : Nama Saya (pause, artinya jeda sejenak a second lah, sebelum menyebut nama!!!) Budi (Part, artinya dipisah sejenak jika nama kita ada nama belakangnya, tetapi jangan dikebut nyebutin nama pertama dengan nama belakangnya ya..!!! a second too Santoso (Punch, artinya ada penekanan kata dibelakang dengan nanda yg agak sedikit naik (bukan membentak ya gan, nanti interviewer kita pingsan) Nah Jadi cara perkenalan dengan teknik 3P (pause,Part,Punch) 2. EYE CONTACT Kalau agan sedang interview pastikan jaga EYE CONTACT, artinya kalau sedang berbicara matanya tertuju ke matanya si interview, buat apa sih kontak mata ini??? Hal ini dimaksudkan mengukur tingkat PD agan, kenapa?? dengan kontak mata si interviewer langsung bisa mengukur tingkat PD agan. yang perlu dihindari : 1. MELOTOT (apalagi yang interview cewek dan cantik pula, udah melotot terus netes dah tu iler ), juga hindari melihat HIDUNG, JIDAT, RAMBUT, apalagi bagian lainnya, pokoknya lihat matanya. (hati2x gan interview tahu kalo agan engga eye contact)

Upload: dewiayu-novita

Post on 11-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Wawancara

TRANSCRIPT

Saya sudah lama belajar bagaimana memenangkan situasi saat kita INTERVIEW. Kenapa topik ini diangkat ? Mungkin diantara kita juga pernah mengalami kesulitan saat kita di interview: mungkin gemetar, takut, engga PD dll. ITU LUMRAH GAN semua orang akan mengalami demikian. Yang menyedihkan, kenyataannya kita sudah mempersiapkan siang-malam untuk menghadapi interview ini, padahal kita tahu hal ini merupakan hidup mati kita diterima/diteruskan ke sesi berikutnya !!!. Bukan Masalah Teknis !! (Padahal Sudah Belajar Mati-matian!!) Tapi justru kita tidak siap MENTAL dan Kekurang tahuan kita tentang bagaimana menyiapkan MENTAL tsb, FATAL yah??? Bukannya mau sombong atau menonjolkan diri tetapi disini saya mau kasih Resepnya , supaya agan kalau wawancara / interview /sidang atau apapun bisa sukses dan mendapatkan hasil yang maksimal, mau tahu caranya silahkan simak di bawah ini (oh ya gan sesuatu akan berhasil jika dilatih sebelum tampil1. PERKENALKAN DIRI ANDAPerkenalkan Diri anda dengan Mantap dan JELAS, sekali lagi gan Yang JELAS..!!! teknik yang di pakai 3P P(Pause), P(Part), P(Punch), kira2x seperti ini contohnya :

Nama saya Budi Santoso nah kalo menggunakan teknik 3 P kita harus mantap cara memperkenalkan :  Nama Saya  (pause, artinya jeda sejenak a second lah, sebelum menyebut nama!!!)

Budi   (Part, artinya dipisah sejenak jika nama kita ada nama belakangnya, tetapi jangan dikebut nyebutin nama pertama dengan nama belakangnya ya..!!! a second too

Santoso   (Punch, artinya ada penekanan kata dibelakang dengan nanda yg agak sedikit naik (bukan membentak ya gan, nanti interviewer kita pingsan)

Nah Jadi cara perkenalan dengan teknik 3P (pause,Part,Punch)

2. EYE CONTACT

Kalau agan sedang interview pastikan jaga EYE CONTACT, artinya kalau sedang berbicara matanya tertuju ke matanya si interview, buat apa sih kontak mata ini??? Hal ini dimaksudkan mengukur tingkat PD agan, kenapa?? dengan kontak mata si interviewer langsung bisa mengukur tingkat PD agan. yang perlu dihindari :

1. MELOTOT (apalagi yang interview cewek dan cantik pula, udah melotot terus netes dah tu iler ), juga hindari melihat HIDUNG, JIDAT, RAMBUT, apalagi bagian lainnya, pokoknya lihat matanya. (hati2x gan interview tahu kalo agan engga eye contact)

2. JELALATAN (saat agan interview tapi matanya kemana-mana , persis maling gitu loh )

3. FOKUS DI SATU TITIK (maksudnya saat agan interviewer selalu melihat kebawah atau keatas, persis seperti orang gak PD dan menunggu keajaiban datang )

3. JABAT TANGAN dengan MANTAP

Jabat tangan jangan dianggap enteng gan, disini si Interviewer sudah bisa melihat Karakter Positif agan misalnya : Semangat, Antusias, Aktif, PD,dsb. Dan Bisa juga si interviewer bisa menilai Karakter Negatif agan tapi tentu tidak semua tapi hanya sekilas saja (tapi cukup mewakili). Seharusnya bagaimana Jabat Tangan yang Mantap itu ?? :

1. Sebelum Jabat tangan pastikan kondisi telapak agan kering (tdk basah, berminyak dsb) kenapa..?? sangat tidak nyaman gan kalo tangan kita basah atau berminyak bagi si interviewer. Saya tau biasanya telapak tangan kita berkeringat. mungkin saja kita stress . Nah , bagaimana kalau telapak kita sudah dikeringkan tapi masih basah terus (berarti agan kelainan JANTUNG ) engga usah khawatir ada trik dari ane tapi jangan diketawaiin ya..?? janji..?? : SEKA/KERINGKAN TELAPAK

TANGAN AGAN di CELANA/ROK AGAN..?? (bahasa kerennya MEPER ) tapi jangan keliatann MEPER-nya ,pake teknik halus yaitu pura2x pegang saku depan atau belakang, dan harus CEPAT !! (dont try this at home).

2. Jabat Tangan Si Interviewer dengan sedikit lebih ERAT (bukan bikin patah tagan si interviewer ya gan?? ) jabat tangan seperti biasanya dan jangan jabat tangan membalikan telapak tangan kita sehingga mirip gaya salaman kita ke orang tua telapak tangan dibalik lalu telapak tangan Ortu kita dicium (don’t do that). Hindari juga jabatan tangan yang cuma asal nempel aja, hal ini tidak baik karena terkesan melecehkan si interviewer (kesannya jijay bajay )

3. Jangan Lama2x salamannya sudah kenalin nama boleh dilepas..siapa yang duluan nge-lepasin?? saya atau interviewer..?? lebih baik karena kita yang bertamu atau datang enaknya nunggu isyarat dia ngelapasin tangannya. nah kalo interviewernya ngga mau ngelepasin gimana gan..?? yah itu mah nasib mungkin doi “demen” sama agan/aganwati..

4. DUDUK HARUS PROFESIONAL

Gan ini penting juga setelah agan kenali nama, eye contact, dan jabat tangan, ini juga engga kalah penting yaitu cara kita duduk di ruang interview. Saya sering meng-interview beratus orang dan saya suka memperhatikan gaya mereka saat duduk, kenapa penting sih gan? Penting banget!! si Interviewer sudah bisa melihat sikap agan saat memasuki ruang interviewer, apakah agan siap, menganggap remeh, malu2x,atau mungkin terlalu PD (ini sih parah!!). Nah inilah yang harus dilakukan :

1. Duduk Yang Tegap, jika kursinya ada senderan Hindari bersandar (jadi tegap, bukan nunduk)

2. Posisi Tangan , jika didekat kita ada meja, letakan tangan diatas meja , tetapi yang mesti dihindari adalah : tangan dilipat diatas meja (mirip anak SD), telapak tangan terbuka (persis kek orang berdoa “oh tuhan tolonglah aku”), bertopang (dagu mirip kalo kita lagi “bokek”), nah ini yang pernah saya temui, tanganya sih di meja, tetapi tuh tangan yg di interview “NGGRATIL” alias pegang2x alat tulis/kertas/lembar kerja saya.. Atau yang paling aman jika mejanya jauh dari jangkauan, letakan tangan diatas paha kita it’s oke juga (lebih elegan)

3. Jangan Selonjor, apalagi kaki atau dengkul naik keatas tepi meja (jelas engga sopan)

4. Dan pancarkan Energi , lempar senyum, dan PD agan dalam posisi duduk yang sempurna yaitu TEGAP

5. PIKIR SEBELUM BICARA

Ini engga boleh terjadi gan, jika kita sedang akan ditanyakan oleh si interviewer kita memotong pembicaraan atau langsung menjawab pertanyaan yg belum selesai ditanyakan.!! (don’t do that is not polite, it’s jerk). Dengarkan dulu sampai selesai. ada tata cara yang mesti diikuti :

1. LISTEN (dengarkan dulu pertanyaannya sampai selesai)

2. REPHRASE (Ulangi pertanyaannya secara singkat , tapi bukan MEM-BEO artinya mengulangi persis pertanyaannya si interviewer, jika agan melakukan pem-beoan malah timbul kesan TIDAK CERDAS, contoh:Interviewer : Tadi anda katakan selain kerja anda mendapatkan pendapatan dari tempat yang lain kalau boleh tahu besar mana …??Kita(gunakan REPHRASE) : maksud bapak SIDE INCOME ??? (perhatikan rephrase-nya tidak mem-beo bukan..? tapi esensi-nya sama)

3. CHECK (cek artinya memastikan bahwa konfirmasi rephrase-nya benar, contoh kalimat cek : betul begitu pak/bu??? )

4. ANSWER (nah ini yang penting yaitu baru jawab dengan singkat,padat, lugas dan jangan menambahkan bunga kalimat yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan)

5. RE-CHECK (Re-cek, artinya memastikan jawaban agan sudah menjawab kebutuhannya, contohnya : apa sudah menjawab pak/bu, seperti itu pak cerita/kronologinya, hindari : jelas pak !! (kesannya kek si interviewer bodo banget), Ngerti pak !! (kesannya kek guru ke murid)

Oke gan kalo mau jawab harus dipikir dulu !! (jangan asal NJEPLAK!!, terburu-buru) kesan yang ditimbulkan adalah kita kelihatan tidak profesional (apalagi Bo’Ong , dont do that) Tata Pikiran Agan sebelum berbicara.

Nah teknik lima diatas tadi sebenarnya teknik BUYING TIME (a second). sambil melakukan 5 langkah tadi sambil kita berpikir mencari jawaban yang MATANG

Memahami Pertanyaan Saat Interview : Sebuah Catatan KecilBeberapa minggu lalu seorang teman di komunitas otomotif yang baru lulus dari Teknik Kimia UI, bertanya soal pertanyaan2 standar wawancara, hemm ternyata ini topik yang menarik, karena bukan melulu diperlukan bagi yang baru lulus, namun yang juga memutuskan untuk pindah kerja. Banyak orang menghadiri interview namun dengan persiapan yang salah, dengan tulisan ini semoga bisa membantu pembaca untuk lebih siap dalam sesiinterview. 

Sumber tulisan ini sebagian besar dari pengalaman saya pribadi,  khususnya saat mengikuti interview empat leveldi sebuah perusahaan multinasional. Berikut pertanyaan2 yang bisa saya catat, dan barangkali bisa berguna bagi yang memutuskan untuk hijrah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Namun materi ini saya coba perkaya dengan beberapa pengalaman interview saya sebelumnya dengan perusahaan-perusahaan multinasional lain-nya, sehingga dapat lebih komprehensif. 

*** Pertanyaan mengenai sikap

1. Kenapa pindah dari perusahaan sebelumnya ? Untuk pertanyaan seperti ini jawablah dengan positif, tidak ada gunanya menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya. 

2. Apa prinsip dan tujuan hidup anda ? Bagaimana mungkin seseorang bisa sampai pada tujuan-nya jika dia sendiri tidak tahu mau kemana, jadi pastikan anda memiliki tujuan hidup yang jelas. 

3. Sudah berapa perusahaan yang ada dalam sejarah karir anda ? Semakin banyak perusahaan yang pernah anda masuki, akan semakin sulit anda diterima, karena kebanyakan perusahaan menginginkan karyawan yang loyal. 

4. Kenapa anda memilih perusahaan kami ? Sepertinya saat menjawab ini saya pernah salah, yakni dengan menjawab saya tidak melamar di perusahaan anda, namun HRD manager anda lah yang melamar saya. Kesan dari jawaban saya mungkin menjadi terlalu over confidence, sehingga terasa kurang pas, apalagi kalau perusahaan incaran perusahaan besar yang kadang memiliki gengsi tersendiri.  

5. Coba ceritakan secara singkat, perjalanan karir anda ? Disini anda dapat menceritakan momen2 penting dalam perjalanan karir anda. Pada situasi yang saya alami, pertanyaan nya sangat detail termasuk alasan keluar dari setiap perusahaan. 

6. Beberapa tahun dari sekarang, apa yang anda inginkan terjadi pada diri anda ? Saya menjawab pertanyaan ini dengan yang memang selama ini ada dalam pikiran saya yakni memiliki bisnis sendiri. Tahun lalu, seorang sahabat pernah mengirim quote If You Don't Design Your Own Life Plan Chances Are You'll Fall Into Someone Else's Plan. Quote ini terus menerus terekam dalam pikiran saya. 

7. Sebutkan beberapa hal yang menurut anda seharusnya membuat kami memilih anda ? Saat pertanyaan seperti ini muncul, anda harus menyiapkan diri anda dengan pencapaian2 yang sudah anda lakukan, agar dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai sosok anda. 

*** Pertanyaan tentang keluarga

1. Pertanyaan tentang keluarga ? Misalnya pekerjaan istri, sekolah anak2, karena kebanyakan karyawan sukses adalah karena dukungan yang baik dari keluarga. 

2. Jika anda harus menyampaikan 3 hal terpenting dalam hidup pada anak anda, apa yang anda pilih untuk disampaikan ? Beberapa diantaranya adalah memiliki integritas, selalu amanah terhadap semua kepercayaan yang diberikan, menghargai orang lain, dll. Pertanyaan ini mungkin salah satu yang terunik yang pernah harus saya jawab. 

3. Apa profesi orang tua anda ? Pertanyaan ini juga untuk memberikan pemahaman terhadap latar belakang anda. Kadang sekolah setiap anak juga menjadi bagian dari pertanyaan. 

*** Pertanyaan mengenai skill manajerial 

1. Berapa banyak team yang harus melapor langsung pada anda ? Pertanyaan ini untuk membantu mengukur kapasitas manajerial anda, karena semakin banyak yang report ke anda, maka akan semakin teruji kemampuan manajerial anda. 

2. Bagaimana anda memotivasi team ? Pada awalnya adalah kita sendiri untuk dapat memberikan contoh, lalu memberikan pendekatan yang berbeda pada setiap member, serta memberikan kesempatan untuk feedback, dan melakukan kontrol terhadap rencana yang sudah disepakati bersama. 

3. Jika team anda ada yang tidak perform, dapatkan anda menghukumnya ? Bagi saya suatu putusan tentunya didasari oleh data yang akurat dan valid, dan ini menjadi bekal pengambilan keputusan yang baik. Dalam banyak hal data yang tepat akan membuat proses ini menjadi lebih mudah. Sebagai manager anda kadang dituntut untuk menyampaikan bukan cuma kabar suka namun juga kabar duka, atau teguran dan bukan cuma pujian. 

*** Pertanyaan mengenai aspek bisnis

1. Bagaimana menghadapi customer sulit ? Saya berpendapat, eskalasi ke level

yang lebih tinggi harus dilakukan, meski kadang menimbulkan luka/friksi, namun itu adalah satu2nya alternatif, jika anda menghadapi jalan buntu. 

2. Bagaimana memastikan semua customer anda membayar tepat waku ? Bagi saya kunci dari setiap proses pembayaran adalah deliverables, sehingga jumlah approver dan adanya approver pengganti jika approver yang direncanakan tidak available, redefinisi ulang periode pekerjaan, review per minggu untuk mempersingkat prosesreview bulanan, dan tentu saja mekanisme reminder letter yang konsisten dijalankan. 

3. Jika anda berhadapan dengan customer, kebanyakan mereka berada di level mana ? COO/CIO atau CEO ? Pertanyaan seperti ini untuk mengukur kualitas network anda, yakni sekedar dengan tipe influencer atau bahkan anda memiliki network dengan kelas decision maker. 

4. Berapa target anda dan berapa realisasinya dalam beberapa tahun terakhir ? Dalam kasus ini ada baiknya ada membuat catatan kecil, mengingat fluktuasi kurs dan billion=milyar atau million=juta, kadang menimbulkan kesulitan tersendiri. 

5. Apa ide, bisnis baru atau produk baru anda bagi perusahaan kami ? Pada level-level tertentu, seorang kandidat diharapkan dapat membawa hal-hal baru, yang lebih membantu bisnis perusahaan tujuan, jadi semakin tinggi level yang anda incar, model pertanyaan inilah yang harus dapat anda jawab. 

*** Pertanyaan menunjukkan ketertarikan (biasanya diajukan di fase terakhir)

1. Sekiranya kami memutuskan anda bergabung dengan perusahaan kami, apakah anda memiliki pekerjaan yang sedang berlangsung, dan bagaimana anda akan menyelesaikannya ? Pertanyaan ini selain menunjukkan minat juga mengecek seberapa besar tanggung jawab anda meski korelasinya lebih ke perusahaan asal.

2. Kapan paling cepat anda dapat bergabung ? Ingat setiap perusahaan dan level tertentu memiliki aturan yang berbeda beda, ada yang 1 month notice namun ada juga yang 3 month notice, jadi pastikan jawaban anda sesuai dengan aturan perusahaan asal, tanpa memberikan harapan berlebihan. 

3. Berapa gaji yang anda inginkan ? Saat ini HRD masing-masing perusahaan memiliki mekanisme untuk mengecek gaji anda saat ini, bisa salinan melalui slip asli, surat keterangan dari perusahaan asal, atau juga transaksi rekening gaji anda di Bank, sehingga jawablah dengan jujur dan jelaskan persentase kenaikan yang anda inginkan, hati2 dengan terminologi gross dan net yang seringkali menyesatkan. 

Demikian lah beberapa pertanyaan interview, yang kadang dilakukan dalam bahasa asing, dan bahkan oleh orang yang bukan merupakan native speaker sehingga membuat kita cukup kesulitan dalam menebak maksud pertanyaan. Situasi ini kadang menjadi lebih buruk karena dalam prakteknya bisa saja dilakukan secara conference call. 

Namun jangan sekali sekali berusaha menjawab jika anda tidak mengerti pertanyaan yang dimaksud, lebih baik ditanyakan ulang maksud pertanyaan-

nya, sehingga mereka menggunakan pertanyaan dengan kalimat yang lebih simpel.  Akhir kata demikianlah summary pengalaman saya selama interview, semoga bermanfaat. 

1. Wawancara Standar

Wawancara standar atau tradsional merupakan tipe wawancara kerja yang paling sering digunakan. Saat menjalani wawancara ini, Anda umumnya akan diwawancarai oleh seorang pewawancara. Dia bisa merupakan staf personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.

Pertanyaan yang diajukan bertujuan mengetahui atau menguji apakah Anda kandidat yang tepat. Beberapa pertanyaan yang biasa diajukan adalah:

Ceritakan tentang diri Anda? Mengapa Anda ada di sini sekarang? Berada di mana Anda dalam lima tahun ke depan?

Sebagai contoh, Anda bisa menjawab pertanyaan “Ceritakan tentang diri Anda?” dengan rumus Sekarang-Masa Lalu-Masa Depan. Lebih rincinya, ceritakan posisi Anda sekarang, informasikan pengalaman dan keterampilan Anda, dan utarakan mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan tersebut.

Jika Anda seorang lulusan Jurusan Kimia, jawaban dengan rumus tersebut mungkin seperti ini:

“Saya lulusan Kimia dari Universitas Padjajaran. Saat penelitian, saya mensitesis katalis plastik dari bahan organik. Katalis yang dihasilkan dikarakterisasi dengan ICP dan NMR. Hasil uji aplikasi katalis menunjukkan bahwa rendemen plastik lebih banyak 10% dibanding rendemen katalis konvensional. Pengalaman dan keterampilan saya dalam membuat katalis plastik tersebut menjadi alasan saya tertarik bekerja di PT Plastik Jaya.”

2. Wawancara Perilaku

Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa lalu Anda untuk memprediksi perilaku masa depan Anda. Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat mempengaruhi kinerja seseorang. Dengan kata lain, kandidat yang perilakunya baik di masa lalu, akan baik juga di masa depan sehingga dia dapat bekerja dengan baik.

Di tipe wawancara ini, pewawancara bisa menanyai Anda dengan pertanyaan seperti ini:

Apa keberhasilan terbesar Anda? Apa kegagalan terbesar Anda? Apa yang Anda lakukan ketika sedang tidak kuliah? Bagaimana cara Anda menyelesaikan tiga tugas kuliah yang berbeda?

Kunci menjawab pertanyaan wawancara perilaku adalah dengan menggunakan teknik STAR (situation, task, action, and result). Anda menyebutkan situasi yang dihadapi, tugas yang didapatkan, tindakan yang dilakukan, dan hasil/pelajaran yang Anda peroleh.

Contoh penerapan teknik STAR ini bisa Anda lihat di postingan Cara Membuat Jawaban Wawancara Kerja yang Baik dan Berbobot.

3. Wawancara Situasional

Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional fokus pada kinerja masa depan Anda. Umumnya, pewawancara kerja akan memberi Anda sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara Anda menyelesaikan masalah tersebut.

Contoh masalah:

Atasan Anda sedang di luar kota karena tugas perusahaan selama empat hari kerja. Saat berada di luar kantor tersebut, dia menugaskan Anda menulis sebuah laporan untuk seorang klien, dan dia meminta draf laporan itu selesai dalam dua hari. Pada tenggat hari yang ditentukan, setelah mengerjakan draf tersebut, Anda berpikir semuanya sudah lengkap. Namun, ketika Anda mengecek email terbaru dari atasan Anda, ada beberapa pertanyaan yang jawabannya akan sulit dimasukkan dalam draf laporan tersebut. Apa yang akan Anda lakukan?

Apa pun masalah yang akan diberikan pada Anda, kiat menjawabnya adalah:

Jujur dan spesifik Ketahui masalah, jelaskan solusi, dan tindakan yang akan Anda lakukan. Jika masalah terkait keahlian Anda, masukkan keahlian tersebut dalam jawaban

Anda untuk menunjukkan bahwa Anda akan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

4. Wawancara Kasus

Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana Anda menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik. Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana Anda menangani kasus yang diberikan.

Beberapa contoh kasus pada wawancara jenis ini adalah:

Sebuah bank online tumbuh dengan baik, namun bank tersebut belum untung karena belum bisa mencapai target profit. Apa yang salah dengan bank tersebut?

Anda menjadi konsultan untuk salah satu toko sepatu terbesar di kota Anda. Penjualan toko tersebut mulai turun dan manajemen toko berpikir untuk menjual makanan cepat saji di lokasi toko. Apa yang akan Anda rekomendasikan pada manajemen toko sepatu tersebut?

Anda menjadi konsultan untuk sebuah firma kecil yang menjual produk berkualitas dan ternama. Sebuah perusahaan besar mulai menjual produk sejenis dengan menggunakan teknonologi terbaru. Apa saran Anda untuk pemilik firma tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan wawancara kasus, bagi jawaban Anda menjadi lima bagian:

Identifikasi masalah – Tulis masalah dalam buku atau kertas yang disediakan. Ketahui faktor yang yang terlibat – Identifikasi faktor-faktor yang terlibat pada

masalah tersebut. Faktor ini bisa berupa sistem, peralatan, material, orang, kustomer, dan lain-lain.

Indentifikasi penyebab – Untuk setiap faktor yang Anda tulis pada langkah di atas, tulis sejumlah penyebab terkait faktor tersebut. Sebagai contoh, penyebab yang mungkin untuk faktor peralatan adalah rusak atau tidak dikalibrasi.

Pilih solusi terbaik – Dari sejumlah penyebab, tentukan penyebab utama dan solusinya. Jelaskan juga alasan Anda mengambil soulis tersebut. Jika diperlukan, buat diagram alir soulis tersebut lengkap dengan pemantauannya.

Informasikan pelajaran yang diperoleh – Informasikan pelajaran apa yang Anda peroleh dari kasus tersebut.

5. Wawancara via Telepon

Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara si kandidat. Sebagai contoh, Anda melamar posisi Chemist di perusahaan asing yang berlokasi di Australia. Si perusahaan asing tersebut akan mewawancarai Anda via telepon yang umumnya sebagai saringan pertama apakah Anda kompeten atau tidak untuk mengikuti wawancara selanjutnya.

Meskipun via telepon, Anda tetap harus menjalani tipe wawancara ini dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri Anda layaknya akan menjalani wawancara tatap muka.

6. Wawancara Presentasi

Dalam wawancara presentasi, Anda akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan. Waktu yang diberikan kepada Anda adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit untuk presentasi.

Kunci sukses menjalani wawancara ini adalah mempersiapkan bahan presentasi dengan cepat (maksimal 10 menit). Dalam lima menit pertama persiapan Anda, buat garis besar masalah dan tulis sejumlah solusi potensial yang muncul di kepala Anda.

Dalam lima menit kedua, lingkari solusi yang menurut Anda paling baik dan tulis poin-poin cara mengaplikasikan solusi tersebut. Saat menulis poin-poin tersebut, identifikasi juga sumber daya yang Anda perlukan. Gunakan sisa waktu 20 menit untuk mempresentasikan solusi tersebut.

7. Wawancara Panel

Biasanya, dalam wawancara panel Anda akan diwawancara oleh lima pewawancara. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan. Kuncinya, jangan gugup kalau Anda menghadapai wawancara jenis ini. Gunakan teknik-teknik menjawab yang telah saya uraikan pada jenis wawancara kasus, situasional, atau perilaku.

Dengan mengetahui jenis-jenis wawancara kerja di atas, Anda yang notabene fresh graduate bisa percaya diri menghadapi wawancara kerja di perusahaan apa pun. Jika memungkinkan, beli satu atau dua buku yang membahas pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di suatu wawancara kerja. Persiapkan juga dokumen-dokumen terkait yang sekiranya akan ditanyakan pewawancara kerja.

“Disclaimer:Tulisan ini merupakan hasil observasi sebagai Rekruiter selama 4 tahun terakhir. Mohon jangan digeneralisasi. Kalau ada yang tersinggung, mohon maaf ya!Adalah sebuah rahasia umum di mana terdapat berbagai tipe pekerja berdasarkan tempat belajarnya. Anak UGM dikenal lugu, tidak neko-neko, dan rendah hati. Anak UI dikenal fleksibel dan cepat belajar. Anak ITB dikenal sebagai ‘pemikir makro’, besar omong, dan kaku luar biasa. Apakah stereotipe ini benar adanya? Saya tidak berani mengamini dengan sepenuh hati karena belum melakukan penelitian secara ilmiah. Dari pengamatan yang saya lakukan selama rentang 4 tahun belakangan (dalam kapasitas sebagai head-hunter, pastinya), beberapa karakteristik dapat saya verifikasi. Anak UGM memang terbukti lugu, tidak ambisius; anak UI dengan fleksibilitasnya, dan anak ITB dengan kekakuan dan kesombongannya. Hal terakhir ini yang ingin saya angkat. Kenapa? Karena karakteristik ini sangat menonjol dan sangat mengganggu proses rekrutmen.Tidak hanya ITB junior, tapi para senior ITB juga terjangkit virus kaku dan sombong ini. Kekakuan yang mereka tunjukkan dapat saya maklumi karena mereka adalah orang-orang teknik. Secara ilmiah, sudah pernah dibuktikan bahwa ilmu-ilmu eksak, terutama teknik memang membentuk pribadi yang kaku. Selanjutnya, virus sombong. Pernah dengar cerita Narcissus? Saya yakin pernah. Dan inilah penyakit akut yang menjangkiti (hampir) seluruh anak ITB.Hampir semua anak ITB yang saya temui memiliki gejala self-oriented yang begitu tinggi. Bukan sekali atau dua kali saya menemui anak ITB yang berbicara tentang prestasi dan mimpi mereka. Mimpi atau cita-cita biasanya diskalakan dalam ukuran makro: “Proyek….Nasional,” “Se-Indonesia.” adalah kata-kata yang sering saya dengar. Diucapkan dengan mimik muka luar biasa yakin dan nada tinggi. Ketika bicara soal jejaring, mereka selalu mau menjadi “yang kenal dengan…” (Biasanya orang-orang terkenal, minimal menteri). Mereka juga bukan anggota tim yang baik karena selalu mau menang sendiri. Hal ini biasanya terjadi dalam lingkungan kerja non-ITB. Yang terakhir, mereka adalah pemuja diri sendiri.Appraisal bagaimana yang mereka lakukan? Begini kira-kira contohnya:Jumat lalu saya menemui seorang kandidat, lulusan ITB. Ketika saya tanya soal prestasinya dia berulang kali menekankan hal-hal berikut:(1) Pencapaian nilai kimia yang sempurna (100) di mana hanya terjadi 5 tahun sekali, orang satu2nya di antara 1,400 mahasiswa lain (diulang 3 kali)(2) Pemimpin yang sangat baik, excellent! (diulang minimal 3 kali)(3) Sangat bisa segalanya.(4) Semua orang kenal saya.(5) Ada lowongan regional manager Asia tapi tidak diambil dan kalaupun dia yang maju, sekitar 98% kemungkinan dia pasti jadi (diulang 2 kali)Dan hal-hal tersebut diceritakan berulang-ulang, dengan berulang kali penghentian kalimat pada bagian2 tertentu. Hal ini untuk memberi efek penekanan dan pujian (Serius, dia mengharapkan itu). Perilaku yang ia tunjukkan selama wawancara adalah “You listen to me, and answer my questions. dedicate your time for me. You need me.” Ketika saya bertanya apakah dia ada pertanyaan mengenai proses maupun klien saya, dia hanya mengajukan beberapa pertanyaan. Lucunya, ketika saya

menutup wawancara dengan dalih ada urusan lain, dia malah bilang “Oh pantesan ibu buru-buru. Jadi kapan saya bisa tanya2 ibu lagi?” (Lhoh??) Setelah itu dia masih berusaha nyerocos menceritakan kehebatannya di konteks pekerjaan.Baiklah, saya tidak ada masalah dengan kandidat yang menceritakan prestasi kerja. Saya malah senang. Soalnya orang Indonesia cenderung menggunakan “Kami” dan malu-malu jika saya minta cerita soal prestasi kerja. Tapi ketika hal tersebut diceritakan dengan terlalu bersemangat, dengan nada sombong dan penuh keyakinan, hal tersebut jadi memuakkan. Kandidat lain yang juga adalah alumni ITB dengan kepercayaan diri luar biasa menjual gelar S2 yang ia dapatkan di Jerman untuk meminta gaji tinggi. Tidak tanggung-tanggung, cukup EUR 5,000. Iya, EURO, bukan Dollar. Per tahun? Tidak, per bulan. Katanya, standar gaji S2 di Jerman segitu. Oh, Tuan Pintar, sebaiknya kamu ke Jerman aja, jangan di sini.Teman saya yang lulusan ITB lain lagi, nggak mau kerja. Mau wirausaha. Sayangnya, karena tidak memiliki pengalaman, ia berulang kali gagal. Ia tidak mau belajar dari pengusaha yang sudah maju, memilih produk2 jualan yang kurang komersil, dan tidak memiliki jejaring yang mendukung. Pikirannya sempit, tidak tahu medan yang ia masuki tapi sombongnya luar biasa. Hmmm.Ini adalah hal lain yang masuk virus Narsisus, menghargai diri begitu tinggi sampai tidak memperhatikan standar yang ada. Tidak hanya soal gaji, soal kerjaan pun mereka sangat pemilih. Hanya mau perusahaan A, B, atau C. Kalau tidak, mau kerja sendiri karena mereka terlalu ‘bagus’, over-standard untuk bekerja dalam sebuah organisasi.Pertanyaan saya:Ada apa sebenarnya dengan para alumni ini? Apa sebenarnya yang diajarkan di ITB? Kenapa para lulusannya memiliki kesombongan terprogram – yang secara kolektif terjadi?. Kalau yang saya dengar, ini berasalah dari ‘cuci otak’ pada masa plonco. Sumber lain mengatakan ini juga berasal dari persaingan internal ITB yang tidak sehat. Semacam seleksi alam, di mana sang pemenang akan menjadi sangat berkuasa. Sifat inipun kemudian terbawa ke kehidupan kerja. Tapi ini baru asumsi dan opini sekelumit orang, saya tidak berani mengatakan hal tersebut memang terbukti.Jika ada yang membaca ini dan termasuk alumni ITB yang menyangkal, ya nggak papa juga. Kan di awal sudah dikatakan bahwa ini adalah hasil observasi saya selama bekerja sebagai Head Hunter. Saya cuma mau berpesan: Janganlah jadi Narsisus. Kami sudah tahu anda hebat, tetapi tidak perlu membesar-besarkan kehebatan anda. Kami tahu persis anda pintar, dan mungkin terpintar se-Indonesia. biarkan prestasi anda yang bicara. Kalau tidak bisa se-Indonesia, jadi paling pintar se-Bandung saja masih oke kok. Jangan biarkan imej yang melekat di ITB adalah Produser Narsisus. Sudah cukup banyak Narsisus di negeri ini.

Explain how you would be an asset to this organization?

Tell Me About Your Self!

What kind of person would you refuse to work with?

Are you applying for other jobs?

Waktu itu sempet ditanyain juga berapa expected basic salary yang diharapin sebagai field engineer. Dan waktu itu walaupun saya tau kalo gaji di service oil company itu gila-gilaan tp saya jawabnya : There is general standard for fresh graduated basic salary, but if include other benefit it becomes more than standard basic salary. Terus ditanyain brp dan dengan polosnya aku jawab : Standard basic salary for fresh graduated is 5 million, langsung deh 2 usernya ngakak (pasti mereka mikir aku bodoh banget,haha)

1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka

merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.

2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.

3. Apa kelemahan utama Anda?Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.

4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.

5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.

6. Prestasi apa yang dibanggakan?Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

7. Berapa gaji yang Anda harapkan?Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.

8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.

NEGOISASI GAJI Kontributor: CDC - FT - UI (24.05.2004 00:00) 

Suatu saat, anda sudah berhasil melewati beberapa tahapan wawancara di suatu perusahaan. Sang manajer terlihat antusias dan tertarik untuk merekrut anda. Kemudian dia melontarkan satu pertanyaan, "Berapa gaji yang anda inginkan ?". Jika tidak mempersiapkan diri untuk pertanyaan ini, pastilah anda bingung, harus menjawab apa. 

Negoisasi gaji merupakan salah satu bagian tersulit dalam mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Jika anda menyebutkan angka yang terlalu tinggi, perusahaan mungkin akan mengurungkan niatnya merekrut anda. Sebaliknya, jika jumlah yang diminta terlalu rendah, anda diterima, namun gaji yang didapatkan dibawah standar yang seharusnya dibayarkan perusahaan tersebut. Setelah bekerja selama beberapa waktu, ternyata anda mengetahui fakta tersebut, pastilah anda akan merasa kecewa. Dan satu lagi yang patut diketahui, meminta kenaikan gaji, walaupun mungkin, bukanlah proses yang mudah. Untuk "memenangkan" negosisasi gaji pada saat interview, ikuti petunjuk berikut : 

PERATURAN NO. 1 : Dapatkan Informasi 

Sebelum wawancara,manfaatkan networking anda. Anda bisa mendapatkan informasi dari teman atau senior anda yang bekerja di perusahaan tersebut/industri serupa, terutama untuk divisi atau posisi yang sama. Sumber lain adalah internet atau tabloid yang memuat mengenai survey/informasi gaji. 

PERATURAN NO. 2 : Mendengarkan 

Di awal wawancara, jangan pernah langsung menyebutkan berapa gaji yang anda inginkan. Semakin lama anda "menunda", maka semakin banyak informasi yang bisa didapatkan untuk "memenangkan" negoisasi gaji. Langkah awal, pada saat wawacara, anda sebaiknya "mencari tahu" dari sang pewawancara, ada berapa banyak kandidat untuk posisi tersebut, dan telah berapa lama lowongan tersebut dibuka. Jika lowongan tersebut telah dibuka dalam waktu yang lama, ada kemungkinan perusahaan kesulitan untuk mendapatkan kandidat yang memenuhi kualifikasi. Jika anda high qualified, mungkin anda bisa mendaptkan nominal yang dinginkan. 

PERATURAN KE 3 : Berlatih 

Anda boleh menyebutkan sejumlah angka pada saat bernegoisasi. Tetapi jangan terlalu tinggi dari standar gaji yang berlaku untuk industri/perusahaan tersebut. Jika ini terjadi, pewawancara malah menganggap anda tidak serius. Ini berarti anda kehilangan kesempatan. Jika anda menginginkan sejumlah nominal yang tinggi untuk gaji anda, katakanlah sejumlah gaji pada top range, tunjukkah bahwa kualifikasi anda memang pantas untuk itu. Sebelum hari wawancara, anda bisa mempersiapkan "pidato" selama 1-2 menit yang mendeskrisikan apa yang anda bisa berikan untuk perusahaan jika anda diterima bekerja di tempat tersebut. 

Satu hal yang harus dingat, pada saat perusahaan memberikan penawaran, anda tidak harus memberikan jawaban saat itu juga. Anda bisa minta waktu untuk mempertimbangkan semuanya dalam mengambil keputusan. Jika tawaran perusahaan lebih rendah dari yang anda harapkan, anda bisa saja menolak. Apalagi pada saat bersamaan, ada tawaran yang lebih menggiurkan dari

perusahan lain. Namun, ada hal lain yang patut dipertimbangkan, apakah posisi yang ditawarkan nerupakan langkah strategis untuk perkembangan karir anda. 

BEBERAPA SITUASI DALAM NEGOSISASI GAJI 

1. Perusahaan melakukan "secreening phobe call" 

Yang harus anda lakukan adalah bertanya dengan sopan mengenai kisaran gaji untuk posisi tersebut. Jika si penelpon tidak memberikan informasi untuk hal tersebut, anda sebaiknya merespon dengan mengatakan, "Berdasarkan informasi yang saya dapatkan mengenai standar gaji untuk industri ini, mencakup gaji pokok, lembur, training, dan fasilitas yang ada, asuransi kesehatan, biaya perjalanan, jenjang karir, bonus, komisi, dan jenis profit sharing lainnya, gaji yang saya inginkan berkisar Rp xxx,- sampai dengan Rp yyy,- (berikan kisaran yang luas). Saya bersedia datang untuk wawancara pada hari X jam Y. Apakah Bapak/ibu bersedia mempertimbangkan ?. 

2. Jika pewawancara mengajukan pertanyaan mengenai gaji pada saat awal wawancara, anda punya 3 pilihan : 

Berusaha menunda negoisasi dengan mengatakan, "Saya melamar untuk posisi ini karena sangat tertarik akan bidang ini dan perusahaan anda. Tetapi saya rasa saya baru bisa membahas masalah gaji dengan anda setelah kita berdua "yakin" bahwa saya memang memenuhi kualifikasi untuk posisi ini." Memberikan respon yang tidak spesifik dengan mengatakan, "Selama saya dibayar sesuai standar perusahaan anda dan tanggung jawab yang harus saya penuhi untuk posisi ini, saya rasa tidak ada masalah." "Membalikkan" pertanyaan kepada pewawancara. Jika pewawancara melontarkan pertanyaan di awal wawancara , "Jika anda diterima bekerja di sini, berapa gaji yang anda inginkan ?”. Maka anda bisa menjawab seperti ini, “Saya sangat tertarik untuk berkerja di sini, menjadi bagian dari perusahaan ini. Tetapi sebelumnya saya ingin mengetahui, untuk kualifikasi kandidat dengan latar pendidikan dan keahlian seperti saya, berapakah standar gaji di perusahaan ini ?”. 3. Negoisasi gaji di pertengahan wawancara 

Perusahaan menawarkan gaji dalam kisaran yang sesuai/bisa anda terima. Pewawancara mengatakan, "Gaji untuk posisi ini berkisar dari Rp xxx,- sampai dengan Rp yyy,- Apakah anda bersedia menerima tawaran ini ?. Yang harus anda katakan, "Saya sangat menghargai tawaran ini. Saya sangat tertarik untuk mengaplikasikan yang telah saya pelajari selama kuliah di perusahaan ini. Jumlah yang anda sebutkan tadi adalah yang seperti saya harapkan untuk gaji pokok, ditambah dengan beberapa aspek lainnya seperti asuransi, uang lembur, dan fasilitas lainnya. Anda hanya tertarik pada top range dari gaji yang di tawarkan. Yang harus anda katakan, "Terimakasih atas tawaran anda untuk bergabung dengan perusahaan ini. Saya yakin berbagai keahlian yang saya miliki merupakan benefit bagi perusahaan ini. Berdasarkan apa yang saya ketahui mengenai standar gaji dan penawaran dari perusahaan lain, saya harus mengatakan bahwa saya hanya bisa mengatakan "ya" untuk kisaran atas dari jumlah yang Bapak/Ibu sebutkan tadi. Jika anda sama sekali tidak tertarik dengan gaji yang ditawarkan. Yang harus anda katakan, "Terimakasih atas tawaran Bapak/Ibu untuk bergabung dengan perusahaan ini. Saya sangat tertarik untuk mengaplikasikan yang telah saya pelajari selama kuliah di perusahaan ini. Namun ada beberapa perusahaan lain yang juga memberikan tawaran kepada saya, untuk posisi yang sama dan gaji yang lebih tinggi. Tentu saja, uang bukan faktor penentu utama, saya juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti training, jenjang karir,dan sebagainya. Pewawancara tidak menyebutkan jumlah kisaran gaji. Yang harus anda katakan, "Dari apa yang saya ketahui, berdasarkan standar industri, gaji pokok untuk posisi ini adalah sebesar Rp xxx. Dan berdasarkan pendidikan dan keahlian yang saya miliki, saya mengharapkan gaji pada middle range, katakanlah Rp yyy. Baagimana menurut Bapak/Ibu ?”. 

4. Jika pewawancara memberikan penawaran di akhir wawancara. Ini berarti pewawancara sangat tertarik untuk merekrut anda. Yang harus anda katakan, "Saya siap untuk menerima penawaran terbaik dari perusahaan ini." Dan jika gaji ditawarkan memang seperti apa yang anda inginkan, katakan, "Hal terpenting bagi saya adalah kesempatan untuk bergabung di perusahaan ini, dan saya yakin gaji yang ditawarkan sangat kompetitif." 

Petunjuk untuk "FRESH GRADUATES". 

Perusahaan memilih anda karena kualifikasi yang dimiliki, bukan gaji yang anda sebutkan. Perusahaan menerima anda bekerja adalah untuk meningkatkan profit mereka. Dalam wawancara, anda harus meyakinkan bahwa anda mampu mengerjakan tugas/tanggung jawab untuk posisi tersebut. Jika tidak, mereka tidak akan memberikan penawaran apapun bagi anda. Jika anda belum memiliki pengalaman kerja, ingat akan kualitas anda yaitu pendidikan dan keahlian. Dua hal itulah yang akan membuat anda sukses di dunia kerja. Apa yang membuat perusahaan memutuskan menerima anda ?. 95% nya berdasarkan kepribadian, antusiasme, dan keahlian anda. 5% nya adalah karena keahlian khusus yang anda miliki. PERATURAN NO. 4 : Jika Penawaran Resmi Telah Dibuat 

Jika penawaran resmi telah dibuat, ajukan pertanyaan sebagai berikut : 

Apakah ada kesempatan promosi untuk posisi ini ?. Untuk posisi atau level apa ?. Kapan dan bagaimanakah penilaian kinerja pegawai untuk posisi ini ?. Apakah penilaian tersebut termasuk untuk review gaji ?. Seperti apakah peningkatan gaji yang ditawarkan untuk 3-5 tahun mendatang ?. PASTIKAN BAHWA PENAWARAN GAJI TELAH MENCAKUP KESELURUHAN DAN DALAM BENTUK TERTULIS. PASTIKAN ANDA TELAH MENGEVALUASI KESELURUHAN KOMPENSASI YANG DITAWARKAN, BUKAN HANYA GAJI. Selain gaji, biasanya perusahaan juga memberikan kompensasi dalam bentuk : 

Asuransi kesehatan (dengan atau tanpa mencakup perawatan gigi & mata) .Walaupun perusahaan tidak meng-cover semua biaya, fasilitas ini akan membuat anda membayar lebih murah. Asuransi jiwa. Asuransi kecelakaan, terutama untuk pegawai yang sering bepergian/jenis pekerjaan dengan risiko tinggi. Peningkatan gaji untuk 3-5 tahun pertama. Apakah hanya peningkatan pertahun ?. Atau ada peningkatan gaji/pemberian bonus berdasarkan prestasi kinerja ?. Fasilitas cuti. Biaya pensiun (berlaku untuk perusahaan tertentu). Profit sharing. Stock option. Beberapa perusahaan menerapkan sistem pembagian saham kepada karyawan. Training atau pendidikan tertentu. Uang lembur & transportasi. Fasilitas kredit kendaraan/rumah. PERATURAN NO. 5 : Hal lain yang harus diperhatikan 

Ucapkan terimakasih atas penawaran yang diberikan. Jangan langsung bernegoisasi pada saat pewawancara menyebutkan penawaran. Mintalah waktu untuk mempertimbangkan kompensasi secara keseluruhan, bukan hanya gaji. Pada saat bernegoisasi, jangan katakan, “Saya meminta …". Yang terbaik anda harus mengatakan, “Saya mengharapkan..,". Terkadang gaji yang ditawarkan mungkin lebih rendah dari yang anda inginkan. Sebelum meng-iya-kan atau menolak, pertimbangkanlah faktor lain seperti reputasi perusahaan, budaya perusahaan, suasana kerja, macam asuransi yang ada, training dan pendidikan, dan sebagainya. 

diambil dari MIGAS Indonesia

1. Ceritakan tentang diri anda !

Jawab : Ceritakan tentang riwayat pekerjaan anda dari pertama kali sampai dengan sekarang. Jawablah dengan singkat dan jelas.

2. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini ?Jawab : Ceritakan pengalaman kerja yang berhubungan dengan bidang yang anda lamar. Jika belum punya pengalaman di bidang itu, ceritakan terus terang anda punya keinginan untuk belajar dengan cepat di bidang baru tersebut.

3. Apakah anda merasa diri anda sukses ?Jawab: Jawablah YA. Dan ceritakan singkat kenapa anda merasa andasukses. Yaitu anda telah menetapkan target hidup, dan sebagian telah anda capai. Dan saat ini anda berada di jalur yang tepat untuk meraih semua target hidup anda tersebut.

4. Apa pendapat rekan kerja anda terhadap diri anda ?Jawab: Jawablah komentar-komentar rekan kerja anda terhadap diri anda yang dapat menunjang karir anda

5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ?Jawab: Sebelum wawancara ada baiknya anda caritahu informasi mendalam tentang profil perusahaan yang anda lamar sehingga anda mampu menjawab pertanyaan ini dengan baik. Pengetahuan anda tentang perusahaan bisa menjadi nilai tambah anda

Untuk sukses dalam sebuah job interview, anda harus memperlihatkan respon yang positif untuk semua pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, untuk membantu Anda agar bisa lebih baik dalam menghadapi wawancara kerja, berikut ini diberikan daftar pertanyaan yang paling sering ditanyakan.

Pertanyaan yang biasa ditanyakan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori utama yaitu :

1. Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda dapat melakukan pekerjaan tersebut.. Pertanyaan ini berhubungan dengan keahlian, pendidikan, dan pengalaman. Contoh: Kenapa kami mesti menerima saudara? Kenapa anda mau bekerja di perusahaan ini? Mata pelajaran apa yang paling anda sukai semasa sekolah?

2. Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda akan melakukan pekerjaan tersebut. . Pertanyaan ini berhubungan dengan perilaku kerja, kemampuan untuk melalui, dan motivasi menuju sukses. Contoh: Apa yang ingin anda raih dalam 10 tahun kedepan? Apa yang akan anda lakukan? Kenapa anda memilik jurusan……semasa kuliah?

3.Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda dapat bersosialisasi dengan baik. . Pertanyaan ini berhubungan dengan hubungan antar individu, fokus fleksibilitas dan kepribadian. Contoh : Dapatkah anda menggambarkan suasana dan kondisi bekerja yang menurut anda paling ideal dalam hubungannya dengan karyawan lain? Jika saya bertanya pada perusahaan tempat anda bekerja sebelumnya, menurut anda apa yang akan dikatakan oleh mereka? Sebutkan tiga orang yang anda hormati dan kagumi ?

48 Pertanyaan Yang Paling Sering Ditanyakan Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pewawancara. Jangan menghapalkan jawabannya. Pewawancara tidak mencari jawaban yang spesifik, mereka akan tertarik pada respon anda dan kualitas yang

ditampilkan dari respon tersebut. Tidak ada jawaban yang sangat “benar” untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1.Apa rencara jangka panjang dan rencana jangka pendek anda, kapan dan kenapa anda merencanakan hal tersebut, dan apa persiapan anda untuk mencapainya?

2.Apa tujuan spesifik anda, selain yang berhubungan dengan pekerjaan, yang anda miliki untuk 10 tahun kedepan?

3.Menurut anda, apa yang akan anda lakukan 5 tahun lagi?

4.Apa yang sebenarnya ingin anda lakukan dalam hidup ini?

5.Apa tujuan jangka panjang dari karir anda?

6.Bagaimana anda mencapai tujuan karir anda?

7.Apa reward terpenting yang anda harapkan dari karir anda?

8.Apa yang anda harapkan anda peroleh dalam waktu 5 tahun?9.Mengapa anda memilik karir yang telah anda persiapkan tersebut ?

10.Menurut anda mana yang lebih penting, uang atau tipe pekerjaan?

11.Apa kelebihan dan kelemahan anda?

12.Bagaimana anda mendeskripsikan diri anda sendiri?13.Bagaimana teman atau guru anda yang sangat dekat dengan anda, menjelaskan diri anda?14.Bagaimana pendidikan mempersiapkan anda untuk karir yang sedang dijalani?15.Kenapa kami mesti menerima saudara?

16.Apa kualifikasi yang anda miliki, yang anda pikir menjadi modal anda menuju sukses?

17.Bagaimana anda menentukan atau mengukur tingkat kesuksesan?

18.Menurut anda, apa yang dibutuhkan perusahaan seperti kami agar dapat memetik kesuksesan?

19.Bagaimana cara anda untuk memberikan kontribusi terhadap perusahaan ini?

20.Kualitas apa yang harus dimiliki oleh seorang manajer yang sukses?

21.Jelaskan hubungan seperti apa yang harus dimiliki oleh atasan dan bawahan?

22.Hasil apa yang anda peroleh yang memberikan anda kepuasan maksimal? Kenapa?

23.Jelaskan prestasi anda semasa kuliah?

24.Jika anda mempekerjakan mahasiswa yang baru lulus, apa kualitas yang anda pertimbangkan?

25.Kenapa anda memilih tempat kuliah anda?

26.Apa dasar anda dalam memilih jurusan ?

27.Apa mata kuliah yang paling anda senangi? Apa yang paling anda tidak senangi?

28.Apakah anda suka melakukan penelitian independen?

29.Apa perubahan yang akan anda lakukan di Universitas tempat anda kuliah?

30.Apakah menurut anda, nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda?

31.Apa yang telah anda pelajari dari kegiatan ekstrakurikuler?

32.Apakah anda berniat untuk sekolah lagi? 33.Suasana kerja seperti apa yang membuat anda merasa nyaman bekerja?34.Bagaimana anda bekerja dibawah tekanan?

35.Pekerjaan paruh waktu seperti apa yang membuat anda tertarik? Dan kenapa?

36.Bagaimana anda mendeskripsikan pekerjaan ideal bagi anda setelah anda lulus kuliah?

37.Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini?

38.Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami?

39.Apa hal yang paling penting dalam pekerjaan anda?

40.Kriteria seperti apa yang anda gunakan, untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat anda nanti bekerja?

41.Bagaimana dengan pilihan wilayah bekerja?

42.Maukah anda dipindahtugaskan ke daerah lain? Apakah pemindahtugasan tersebut menggangu anda?43.Apakah anda mau melakukan travelling?

44.Apakah anda mau mengikuti pelatihan selama paling kurang 6 bulan?

45.Apa masalah besar yang pernah anda temui dan bagaimana anda menyelesaikannya?

46.Apa yang dapat anda pelajari dari kesalahan yang anda buat?

Pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin1.Ceritakan tentang diri anda.2.Apa yang anda ketahui tentang posisi dimana anda sekarang sedang diwawancarai?3.Apa yang anda pelajari dari tiga posisi terakhir anda?4.Apakah anda menyukai pekerjaan anda? Kenapa?5.Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai?6.Kenapa anda ingin merubah karir anda?7.Apakah anda memiliki pengalaman sebagai supervisor atau admin?. Ceritakan kepada saya.8.Bagaimana gaya manajemen anda?9.Bagaimana keahlian people-management? Berikan satu atau dua contoh.10.Seberapa bagus anda berkomunikasi secara lisan dan tulisan?Berikan beberapa contoh.11.Dapatkan anda memenuhi deadlines? Jika iya, berikan contoh. 12.Berikan contoh keputusan yang

anda buat, yang menguntungkan perusahaan.13.Apa yang akan dikatakan oleh rekan kerja anda mengenai diri anda?14.Apa yg dapat memotivasi anda?15.Apa hobi anda?16.Apa yang anda lakukan di waktu senggang anda?17.Apakah anda mau melakukan perjalanan untuk posisi ini? 18.Jika karir anda menghendaki, apakah anda mau dipindahtugaskan dengan kenaikan jabatan?19.Apa persyaratan gaji anda?20.Apa yang akan dikatakan atasan anda tentang anda? (source : Lakeland.com)

Tips dan Trik Sukses Wawancara KerjaPosted by admin Sep - 6 - 2013 CATEGORIES: TIPS DAN TRIK 3 Comments

Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan.

1. Ceritakan tentang diri andaErina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar. “Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya,” kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti “Di mata anda, siapa anda?” atau “Ceritakan sesuatu tentang anda”, banyak pelamar menatap pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.

“Saya merasa biasa-biasa saja” atau “tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang diri saya” seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara. “Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti itu,” tegas Erina.

Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan “Saya Eliana Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya.”Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. “Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah,” kata Erina Collins.Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan anda. Kalau telah menemukan poin-poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.

2. Hati-hati pertanyaan jebakanSiapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara. Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan bicara. Dalam hal ini, Erina memberi contoh

pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja.

“Ketika itu saya tanya ‘apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja? tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?’ dan pelamar itu menjawab ’saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat gaji saya naik.’ Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya,” ungkap Erina.Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau anda menjawab “saya menginginkan ritme kerja yang teratur dan terjadwal. Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji.” Atau kalau anda ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab “saya sering telat dan lupa waktu.” Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya “kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku agenda.” atau “saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan lebih cepat.”

Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti “Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?” sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya “Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini.” Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja anda. “Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan,” ujar Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik kalau anda menjawab “sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah.”

3. Semangat dan bahasa tubuhDalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara, karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja dengan tidak berlebihan.

Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata “saya merasa…” atau “saya kurang…” dan sebaiknya gunakan “saya pikir…”, “menurut pendapat saya..”, “saya yakin…”, “saya optimis…”. Kata-kata “saya merasa…” atau “saya kurang…” mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.

Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara kerja. Selamat bersaing! (Lily Bertha Kartika/ berbagai sumber)

KETERAMPILAN PALING DICARI PERUSAHAANApakah anda punya salahsatunya ..?Seperti tiap orang yang ingin karirnya maju, masa depan karir anda juga ditentukan keterampilan yang anda miliki dan dapat anda ‘jual’ pada perusahaan. Dan para pencari kerja dengan keterampilan yang diinginkan perusahaan pencari kerja itulah, yang akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan.

Sebenarnya, anda dapat meningkatkan keterampilan yang anda miliki lho, tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan, bakat, kecukupan dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat ketidakpastian ekonomi seperti sekarang ataupun saat mendatang, maka lebih baik anda mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan karir anda dalam waktu dekat. Berikut ini 8 keterampilan yang paling dicari saat ini,menurut penelitian Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat.

1. Keterampilan bahasa asingPada jaman modern seperti ini, penguasaan bahasa asing sudah menjadi syarat mutlak di semua perusahaan ketika mereka membuka lowongan pekerjaan. Karena itu, mereka yang menguasai

bahasa asing seperti Inggris, Jepang, China, Jerman dan Perancis, acapkali lebih disukai dan diprioritaskan dalam ujian saringan masuk di sebuah perusahaan. Bidang kerja spesifik yang masuk kategori ini misalnya penterjemah, diplomat dll.

2. Keterampilan teknis tentang mesinSaat ini, teknologi adalah mutlak diperlukan di semua bidang usaha. Bagian instalasi yang memperbaiki sebagian besar jaringan listrik suatu gedung, peralatan elektronik dan sebagainya. Insinyur, bagian telekomunikasi, ahli otomotif, ahli transportasi adalah sebagian diantara bidang kerja yang masuk dalam kategori ini.3. Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusiaUmumnya, perusahaan yang mempunyai pegawai lebih dari satu orang, tentu mempunyai masalah yang berhubungan erat dengan bagaimana melakukan interaksi timbal balik di perusahaan itu. Sehingga sudah pasti, sukses sebuah perusahaan sangat bergantung pada bagaimana para pegawai di semua lini perusahaan itu dapat saling bekerja sama. Mereka yang bergerak di bidang kerja ini umumnya memang memahami dan menangani segala kebutuhan para pekerja di suatu perusahaan.

4. Keterampilan di bidang pemrograman komputerPerusahaan masa kini telah sangat bergantung pada sistem komputerisasi yang canggih. Itulah sebabnya, mereka membutuhkan orang-orang yang mengerti secara detil seluk beluk program komputer. Jika anda mempunyai keterampilan berupa penguasaan seluk beluk tentang HTML, Visual Basic, Unix atau SQL Server, anda akan menjadi salahsatu aset besar perusahaan dan berpeluang meningkatkan karir anda.

5. Keterampilan MengajarSebagai bagian dari komunitas modern yang selalu berkembang setiap waktu, perusahaan masa kini kerap menginginkan anak buahnya mempuanyai pengetahuan yang multi dimensi, bahkan yang bukan bidang kerjanya. Sebab itu, kini banyak perusahaan menggaji pengajar khusus untuk meberikan kursus tambahan bagi karyawannya, misalnya perpajakan, bisnis manajemen, pelayanan sosial atau manajemen administrasi. Mereka yang memiliki pengetahuan multi disipliner semacam ini biasanya kerap ‘dikejar’ banyak perusahaan untuk memberikan ’short course’ bagi pegawai mereka.

6. Keterampilan manajemen keuanganSeperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan penasihat bisnis, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan mereka. Oleh karena itulah, anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.

7. Keterampilan ilmu kimia dan matematikaBanyak sekali kemajuan besar di dunia ini tercipta dari beragam penemuan di bidang kimia dan obat-obatan. Oleh karena itu, kebutuhan pasar kerja terhadap sumber daya manusia di bidang kimia, fisika, biologi ini akan selalu tinggi dan tidak akan pernah surut. Bidang kerja yang termasuk di dalamnya misalnya apoteker, ahli pangan dan obat-obatan, peneliti, dll.

8. Keterampilan memecahkan masalahBerbagai tugas yang kita hadapi setiap harinya, baik secara personal dan juga dari segi bisnis merupakan hal yang kompleks yang kerap terjadi. Mereka yang mampu mengidentifikasi berbagai masalah, mencari solusi, membuat keputusan-keputusan yang efektif adalah nilai tambah yang paling dicari perusahaan. Yang masuk dalam kategori ini misalnya bidang kerja bisnis administrasi, konsultan manajemen, administrasi negara, ilmu pengetahuan, obat-obatan atau insinyur.

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENGEMBANGAN KARIER

Karier merupakan sesuatu yang amat penting dalam kehidupan pribadi maupun sosial seseorang. Dalam konsultasi karier di Kompas banyak pertanyaan berkisar pada pengembangan karier, baik dari kalangan non manajer maupun manajer.Misalnya: Saya sekarang sudah bekerja di suatu jabatan selama 5 tahun. Kapan waktu yang tepat untuk pindah jabatan atau naik jabatan? Bagaimana meningkatkan karier dalam situasi bisnis yang tidak menentu? “Organisasi tempat saya bekerja tidak memungkinkan saya untuk naik pangkat, apakah yang harus saya lakukan dalam pengembangan karier saya?

Tulisan ini membahas mengenai perubahan yang terjadi dalam pola karier seseorang dan bagaimana strategi kita agar pengembangan karier kita dapat terjamin. Pengembangan karier tradisional

Dalam pandangan tradisional, pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada waktu dibutuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Sifatnya paternalistik, dari atas

kebawah dan tersentralisasi.Jadi yang dilakukan karyawan adalah bekerja sebaik mungkin, mengikuti semua pelatihan yang diberikan, menunggu kesempatan kenaikan jabatan dan biasanya menurut saja menduduki jabatan yang ditawarkan oleh perusahaan.Pengembangan karier tradisional pada umumnya berupa kenaikan karier secara vertikal dari satu jenjang pekerjaan tertentu ke jenjang berikutnya. Jadi seseorang diharapkan mendalami suatu bidang pekerjaan tertentu kemudian menduduki jabatan manajerial.

Pengembangan karier yang sifatnya vertikal dimungkinkan karena bentuk organisasi yang sifatnya hirarkis/birokratis. Pengembangan karier tradisional kurang memberikan kesempatan kepada seseorang yang memiliki kompetensi teknikal yang tinggi namun tidak memiliki kemampuan manajerial., karena tidak tersedia jalur spesialis.Namun beberapa perusahaan besar yang mempunyai sistem pelatihan dan pengembangan yang terintegrasi memberikan kesempatan kepada para karyawannya untuk pindah jalur profesi atau memberikan kesempatan kepada karyawannya menjadi generalis.Tantangan Lingkungan Bisnis

Tantangan eksternal seperti globalisasi, persaingan, kemajuan teknologi, tuntutan pelanggan, mendorong suatu organisasi untuk berubah. Situasi ekonomi serta persaingan yang tajam mendorong organisasi melakukan restrukturisasi, perampingan organisasi, desentralisasi, merger, pemanfaatan IT dsb.

Struktur organisasi yang bersifat hirarkis dianggap terlalu lamban untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Organisasi dalam situasi yang sangat dinamis harus mampu bergerak secara cepat dan luwes.Struktur organisasi yang lebih datar/ horisontal dianggap lebih tepat untuk keadaan sekarang karena jarak antara konsumen dengan pengambil keputusan lebih dekat.

Bahkan struktur organisasi yang bersifat network dimana suatu organisasi hanya memiliki pusat yang kecil dan fungsi fungsi organisasi dilaksanakan secara outsourcing., dianggap sebagai struktur yang cocok untuk situasi ini.Tantangan lingkungan bisnis ini membuat rasa aman karyawan menjadi hilang. Tempat seseorang dalam suatu organisasi tiba-tiba bisa hilang. Hal ini dapat menimbulkan masalah besar dalam kehidupan seseorang.Seseorang tidak dapat lagi menggantungkan hidupnya pada organisasi. Tanggung jawab pengembangan karier seseorang didorong menjadi tanggung jawab individu.

Seseorang harus mencari nilai tambah bagi dirinya sendiri sehingga lebih luwes dalam mencari pekerjaan termasuk menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri (entrepreneurship). Job security yang hilang harus digantikan menjadi career security.Paradigma Baru Pengembangan Karier

Sejalan dengan perubahan struktur organisasi maka pengembangan karier yang bersifat tradisional dianggap tidak cukup luwes untuk memunuhi kebutuhan organisasi dan karyawan pada saat ini.

Tantangan dunia bisnis menuntut pola kerja yang sifatnya lintas fungsi dan tim kerja. Seseorang yang bekerja di bidang pemasaran harus memiliki pengetahuan keuangan, sumber daya manusia, produksi atau operasi. Seseorang dapat pula mengembangkan karier ke bidang spesialis dan profesional tanpa harus melalui bidang manajerial.

Pada beberapa perusahaan imbalan yang diterima oleh seorang profesional dapat melebihi imbalan dari seorang manajer. Pilihan penting lain adalah menciptakan lapangan kerja untuk anda sendiri dan orang lain.

Nah orang-orang yang berani mangambil risiko, peka terhadap tantangan bisnis dapat memilih alternatif ini. Jadi arah pengembangan karier pada saat ini lebih variatif, bisa vertikal, horisontal, dapat juga horisontal dulu kemudian vertikal. Agar anda memiliki career security lebih aktiflah meningkatkan ketrampilan dan kompetensi, sehingga anda benar-benar menjadi sangat ahli atau memiliki keahlian yang bersifat multiskill.

Kiat-Kiat Memperoleh Career Security :· Tetapkan sasaran karier anda, teknikal, manajerial, profesional, fungsional atau menjadi wirausaha.· Carilah seorang mentor yang mengetahui kekuatan dan kelemahan anda.· Jangan membatasi karier anda hanya dalam satu bidang saja, karena akan mengurangi fleksibilitas ruang gerak anda.· Berpartisipasi dalam setiap kesempatan pelatihan dan pengembangan di organisasi anda, meskipun anda tidak yakin manfaatnya untuk saat ini.

· Pendidikan S2 antara lain di bidang bisnis dapat memberikan lebih banyak pilihan dalam meningkatkan karier, termasuk pilihan menjadi entrepreneur.· Berkontribusilah jika anda dipilih menjadi anggota suatu proyek kerja, karena akan memperluas kompetensi lintas fungsi dan meningkatkan kerja kelompok.· Tingkatkan jejaring kerja anda baik didalam maupun diluar organisasi tempat anda bekerja.· Tingkatkan ketrampilan hubungan antar manusia anda seperti komunikasi, kepemimpinan, motivasi, negosiasi dsb.· Perbarui ketrampilan teknikal anda termasuk pengetahuan dalam bidang IT .· Jangan mudah berpuas diri, selalu mencoba cara kerja yang lebih baik.· Berpegang teguh pada etika yang berjalan seiring dengan sukses karier anda.Nah siapkah anda untuk meningkatkan karier sesuai dengan perubahan paradigma baru organisasi?Juliati T. Gunadi MBA Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya (Tim Konsultasi Karier pada [email protected])

Bila surat lamaran Anda tidak dibalasBila anda sudah mengirimkan surat lamaran dan ternyata tidak mendapat balasan, ada beberapa kemungkinan mengapa surat lamaran anda tidak dibalas. Tentunya, pertama-tama anda harus melamar pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat anda sendiri, yang harus dicerminkan dalam surat anda. Kemudian, kita perlu memahami bagaimana suatu perusahaan menyeleksi surat lamaran yang diterimanya. Bagi perusahaan, surat lamaran dapat dianggap sebagai saringan pertama bagi calon karyawannya. Biasanya, yang ingin diketahui pertama-tama adalah apakah persyaratan mutlak yang biasanya tercantum dalam iklan terpenuhi atau tidak.Persyaratan mutlak itu meliputi misalnya, pendidikan terendah, jumlah pengalaman kerja, dan juga apakah pengalaman itu relevan dengan pekerjaan yang ditawarkan. Tentu saja kesan pertama penting sekali. Surat yang lipatannya kurang rapi, salah tulis atau ketik menimbulkan kesan kurang baik. Bila surat lamaran anda lengkap, dilampiri keterangan-keterangan sesuai persyaratan, maka kesan pribadi yang tampil dari surat lamaran anda akan menentukan apakah anda akan diundang untuk wawancara atau tidak. Surat yang mencerminkan penulis yang berkepribadian menarik akan mendapatkan lebih banyak perhatian.Tampilkanlah diri anda secara wajar, jujur dan profesional. Sebutkanlah lowongan yang dilamar secara jelas. Ceritakanlah secara ringkas apa yang mendorong anda untuk melamar pekerjaan itu dan bagaimana anda secara pribadi merasa akan dapat berkembang dan juga berkontribusi kepada perusahaan itu. Janganlah membuat surat yang terlalu panjang. Satu lembar sudah cukup. Sertakan lampiran berupa riwayat pekerjaan, pendidikan, salinan ijazah dan hal-hal lain yang diminta.Cara berpakaian yang baik dalam wawancaraBerpakaian yang “baik” dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:· Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau “kebiasaan” berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai “orang aneh’, disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.· Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis., mengkilap, ngejreng).· Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).· Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik, toch ini bukan acara pesta).· Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.Berapa gaji yang anda minta ?Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan, bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun imbalan yang diberikan Anda mau.Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan -jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun. Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan diplomatis: ” Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini. Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal Rp. …/tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.

Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik.

Variasi pertanyaan dalam wawancaraBagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi. Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara

Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :· Mengapa anda memilih jurusan tersebut?· Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.· Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.· Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?· Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?· Siapakah yang membiayai studi anda?· Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?· Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling baik?

Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :· Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda· Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk menceritakan mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon dijelaskan.· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan bagaimana anda menyelesaikan hal tersebut· Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?· Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?· Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?

Pertanyaan mengenai sasaran anda :· Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?· Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?· Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?· Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?· Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?

Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :· Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda masuki?· Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk bekerja disini?· Apakah yang anda cari dalam bekerja?· Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?· Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?

Pertanyaan yang perlu dicermati :· Tolong buka jendela tersebut ( ada tanda “sedang dicat mohon ditutup”)· Kita lanjutkan wawancara ini tanggal 27 Desember 2000 (lebaran).

CV = Kesuksesan Anda

(Jika anda mengelolanya dengan benar)

Curiculum Vitae (CV) anda ibarat cermin bagi perekrut di perusahaan yang anda lamar. Dengan membacanya, seorang rekruiter akan segera bisa membayangkan seperti apa anda, bahkan sebelum mereka melihat anda. Profesionalkah, lamban atau tukang mengeluh?.Karenanya,berhati-hatilah dalam membuat Curiculum Vitae (CV) atau daftar riwayat hidup anda.Kalau salah memasukkan informasi, bukan tak mungkin kesempatan anda melayang.

1. Wajah CV.Siapa yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan menarik?perumpamaan itupun berlaku ketika anda membuat CV. Sekalipun anda pintar dan profesional, perekrut tak akan tertarik membaca

CV anda jika terlihat tidak menarik. Karenanya, kertas dan huruf adalah hal yang perlu diperhatikan dengan seksama untuk memastikan CV anda dibaca sampai selesai.

a. Kertas : jangan menggunakan kertas bergaris, berwarna atau yang desainnya meriah.Kesan yang timbul dengan menggunakan kertas jenis ini adalah : tidak profesional dan kuno.Sebaiknya gunakan kertas HVS putih polos dan ketik lamaran anda menggunakan komputer. Jangan pernah mengirimkan fotokopi CV, karena anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang anda lamar. Biasakan mengeprint beberapa set CV anda sekaligus, sehingga anda tak akan kerepotan ketika tiba-tiba harus mengirim lamaran.

b. Huruf : Usahakan mengetik CV anda dengan komputer, karena akan lebih terjamin kerapihannya dibanding kalau anda menggunakan mesin tik manual.Untuk jenis huruf yang pantas dalam pengetikan CV, gunakan pilihan huruf yang sederhana tapi jelas terbaca, misalnya : Arial atau Times New Roman. Jangan memilih huruf yang membuat efek ukiran, karena akan memusingkan orang yang membacanya dan mengesankan anda seorang amatiran. Gunakan tinta hitam.

2. Isi CVUntuk ‘menjual’ diri anda pada perusahaan yang anda lamar, sebaiknya kemukakan hal-hal yang pantas diketahui. Adalah hal yang mutlak untuk menampakkan kejujuran dalam CV anda, tetapi bukan berarti anda mengobral diri anda dengan menuliskan hal-hal yang tidak perlu, misalnya tinggi dan berat badan, kondisi kesehatan atau jumlah anak.

a. Data diri : pada bagian ini jelaskanlah hal-hal yang secara prinsip harus diketahui perusahaan tempat anda melamar, yaitu : nama lengkap, tempat/tanggal lahir, alamat dan nomor telephone.

b. Pendidikan : pada bagian ini yang perlu disebutkan adalah sertifikat yang berkaitan dengan pendidikan formal anda, nama lembaga pendidikan tempat anda pernah menimba ilmu, bidang studi, prestasi, penghargaan atau kursus yang signifikan dengan pendidikan anda. Kalau anda pernah mendapatkan beasiswa, penghargaan sebagai pemenang lomba karya tulis atau pernah kursus bahasa asing atau komputer, maka tuliskanlah dengan singkat dan jelas.

c. Pengalaman Kerja : Sebutkan dengan singkat dan jelas di perusahaan mana saja anda pernah bekerja. Jika anda pernah bekerja kurang dari enam bulan di suatu perusahaan, sebaiknya jangan ditulis kecuali ada hal khusus yang anda yakini baik untuk perkembangan karir anda.Tuliskan dengan singkat apakah anda pernah mempunyai prestasi di tempat kerja anda yang lama.Hindari untuk menyebutkan nama bos anda yang lama atau nomor telephone perusahaan anda yang lama.

d. Aktivitas dan keterampilan khusus : point ini sifatnya tidak harus. Jika anda memang mempunyai kegiatan atau keterampilan yang memang mendukung, tuliskanlah. Misalnya : mengikuti perkumpulan filateli, sekretaris atau punya keterampilan menulis steno, manajemen dll.

e. Minat : Sebutkan dengan singkat minat anda yang anda yakin positif dan signifikan untuk peningkatan karir anda.

1. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba mencari informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan yang Anda lamar.

Semakin banyak Anda tahu tentang perusahaan tersebut, akan semakin baik. Cari informasi perusaaan lewat internet atau sumber lain.

Saat pewawancara menanyakan tentang perusahaan yang Anda lamar, mereka akan terkesan dengan pengetahuan Anda.

2. Perkirakan jenis pertanyaan macam apa yang akan ditanyakan oleh pewawancara.

Pertanyaan umum yang sering ditanyakan antara lain mengapa Anda ingin bekerja untuk perusahaan tersebut, apa tujuan karir Anda, apa rencana masa depan Anda, dll.

Anda harus melatih pertanyaan-pertanyaan ini dan memberikan jawaban yang ringkas dan jelas.

Berlatih dengan keluarga atau teman merupakan salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mempersiapkan wawancara kerja.

3. Ketika pergi untuk wawancara, pertimbangkan pakaian Anda. Pemilihan pakaian yang tepat amat penting saat wawancara kerja.

Pakaian formal merupakan pilihan terbaik. Cobalah untuk tidak mengenakan pakaian yang terlalu penuh warna yang dapat mengalihkan perhatian pewawancara.

4. Berusahalah untuk datang lebih awal. Datang lebih awal penting agar Anda dapat memulai wawancara dengan hati yang tenang.

Selain terburu-buru, datang terlambat tidak memberikan kesan yang baik kepada pewawancara.

Itu sebab, penting untuk memperkirakan waktu tempuh perjalanan dan kondisi jalan (macet atau lancar) agar dapat datang ke wawancara kerja lebih awal.

5. Saat memulai wawancara, cobalah untuk tersenyum dan menjabat tangan pewawancara untuk memecah kebekuan dan memberikan kesan awal yang baik

Saat menjawab pertanyaan usahakan untuk menatap ke arah pewawancara pada mata mereka. Hal ini akan menunjukkan rasa percaya diri Anda.

Jangan tertawa atau tersenyum saat pewawancara mengajukan pertanyaan dengan nada serius. Pandai-pandailah untuk membaca suasana saat wawancara kerja.

6. Beberapa pertanyaan mungkin memaksa Anda untuk berbohong. Tapi jangan pernah lakukan hal ini karena pewawancara bisa saja menebak ketika Anda tidak mengatakan yang sebenarnya.

7. Jangan terburu-buru menjawab pertanyaan. Dengar pertanyaan pewawancara sampai selesai. Setelah itu pikirkan sejenak sebelum Anda menjawab.

Jika pewawancara membuat pernyataan negatif tentang sesuatu dari resume Anda, tetaplah tenang. Mereka ingin melihat bagaimana Anda bereaksi selama wawancara.

8. Jawab pertanyaan to the point dengan ringkas dan jelas. Jangan malah bercerita panjang lebar yang tidak berhubungan langsung dengan pertanyaan pewawancara.