print peee

4
Fase 4. Diagnosis Pendidikan dan Organisasional Determinan perilaku yang mempengaruhi status kesehatan seseorang atau masyarakat Tahapan keempat dari Precede/Procede Model, adalah tahap diagnosa yang berkenaan dengan pendidikan dan organisasi. Pada tahap ini mempelajari perilaku dan kondisi lingkungan yang berhubungan dengan status kesehatan dan kualitas hidup kemudian untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku dan kondisi lingkungan tersebut. Diagnosa yang berkenaan dengan pendidikan dan organisasi adalah mengenali faktor-faktor yang harus dirubah untuk memulai dan mempertahankan perubahan perilaku dan lingkungan, faktor-faktor ini akan menjadi tujuan atau sasaran langsung dari program. Anderson dalam teori perilakunya menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi tindakan seseorang dalam menggunakan pelayanan kesehatan yaitu Faktor predisposisi/ Faktor pemudah (predisposing factor) Komponen predisposisi merupakan faktor-faktor yang menggambarkan karakteristik individu yang mempunyai kecenderungan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Komponen predisposisi ini terdiri dari : 17) 1. Demografi, seperti : umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, status perkawinan 2. Struktur sosial, meliputi : suku, ras, status sosial, kebudayaan, pendidikan, jenis pekerjaan 3. Kepercayaan tentang kesehatan, misalnya kepercayaan terhadap penyakit, dokter, petugas kesehatan dan lainnya. pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan dan nilai atau norma yang diyakini seseorang ?? Faktor pemudah adalah faktor pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku. Misalnya pengetahuan, sikap,keyakinan dan nilai yang dimiliki oleh seseorang. Contoh seseorang tidakmerokok karena mereka yakin bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan. Faktor predisposisi (predisposing factor) merupakan antiseden dari perilaku yang menyediakan alasan utama atau motivasi untuk berperilaku tersebut. Predisposing factor dimana termasuk didalamnya pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai, kemampuan dan kebutuhan yang dirasakan yang berhubungan dengan motifasi seseorang atau kelompok untuk bertindak. b) Faktor pemungkin (enabling factor), Faktor pemungkin adalah kondisi faktor lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang yang membuat seseorang mampu melakukan tindakan pelayanan kesehatan. Termasuk dalam komponen ini adalah sumber daya yang dimiliki keluarga maupun masyarakat, misalnya tingkat pendapatan (status ekonomi), keikutsertaan dalam program asuransi kesehatan yang ada, ketersediaan petugas yang dapat memberikan pelayanan. Faktor pemungkin adalah faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Ternasuk didalamnya keterampilan petugas kesehatan, ketersediaan sumber daya dan komitmen masyarakat atau pemerintah terhadap kesehatan. Contoh petugas penyuluhan menyarankan agar masyarakat dapat mengkonsumsi tempe, karena selain murah juga mengandung gizi yang tinggi. Tetapi karena di daerah tersebut tidak ada produsen tempe, maka hal tersebut tidak dapat diterapkan. . Faktor pemungkin (enabling factors) merupakan antiseden dari perilaku yang memungkinkan suatu motifasi dapat direalisasikan. Faktor pemungkin sering berupa kondisi lingkungan, yang memfasilitasi dari pelaksanaan suatu tindakan baik individu maupun organisasi, termasuk didalamnya adalah ketersediaan, keterjangkauan, kemampuan pelayanan kesehatan dan sumber

Upload: -ully-childiztt-

Post on 24-Jun-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Print Peee

Fase 4. Diagnosis Pendidikan dan Organisasional Determinan perilaku yang mempengaruhi status kesehatan seseorang atau masyarakatTahapan keempat dari Precede/Procede Model, adalah tahap diagnosa yang berkenaan dengan pendidikan dan organisasi. Pada tahap ini mempelajari perilaku dan kondisi lingkungan yang berhubungan dengan status kesehatan dan kualitas hidup kemudian untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku dan kondisi lingkungan tersebut. Diagnosa yang berkenaan dengan pendidikan dan organisasi adalah mengenali faktor-faktor yang harus dirubah untuk memulai dan mempertahankan perubahan perilaku dan lingkungan, faktor-faktor ini akan menjadi tujuan atau sasaran langsung dari program. Anderson dalam teori perilakunya menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi tindakan seseorang dalam menggunakan pelayanan kesehatan yaitu

Faktor predisposisi/ Faktor pemudah (predisposing factor) Komponen predisposisi merupakan faktor-faktor yang menggambarkan karakteristik individu yang mempunyai kecenderungan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Komponen predisposisi ini terdiri dari : 17)1. Demografi, seperti : umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, status perkawinan2. Struktur sosial, meliputi : suku, ras, status sosial, kebudayaan, pendidikan, jenis pekerjaan3. Kepercayaan tentang kesehatan, misalnya kepercayaan terhadap penyakit, dokter, petugas kesehatan dan lainnya.pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan dan nilai atau norma yang diyakini seseorang

?? Faktor pemudah adalah faktor pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku. Misalnya pengetahuan, sikap,keyakinan dan nilai yang dimiliki oleh seseorang. Contoh seseorang tidakmerokok karena mereka yakin bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan.

Faktor predisposisi (predisposing factor) merupakan antiseden dari perilaku yang menyediakan alasan utama atau motivasi untuk berperilaku tersebut. Predisposing factor dimana termasuk didalamnya pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai, kemampuan dan kebutuhan yang dirasakan yang berhubungan dengan motifasi seseorang atau kelompok untuk bertindak.

b) Faktor pemungkin (enabling factor), Faktor pemungkin adalah kondisi faktor lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang yang membuat seseorang mampu melakukan tindakan pelayanan kesehatan. Termasuk dalam komponen ini adalah sumber daya yang dimiliki keluarga maupunmasyarakat, misalnya tingkat pendapatan (status ekonomi), keikutsertaan dalam program asuransi kesehatan yang ada, ketersediaan petugas yang dapat memberikan pelayanan.

Faktor pemungkin adalah faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Ternasuk didalamnya keterampilan petugas kesehatan, ketersediaan sumber daya dan komitmen masyarakat atau pemerintah terhadap kesehatan. Contoh petugas penyuluhan menyarankan agar masyarakat dapat mengkonsumsi tempe, karena selain murah juga mengandung gizi yang tinggi. Tetapi karena di daerah tersebut tidak ada produsen tempe, maka hal tersebut tidak dapat diterapkan.

. Faktor pemungkin (enabling factors) merupakan antiseden dari perilaku yang memungkinkan suatu motifasi dapat direalisasikan. Faktor pemungkin sering berupa kondisi lingkungan, yang memfasilitasi dari pelaksanaan suatu tindakan baik individu maupun organisasi, termasuk didalamnya adalah ketersediaan, keterjangkauan, kemampuan pelayanan kesehatan dan sumber daya masyarakat. Juga termasuk didalamnya kondisi hidup yang menghalangi untuk bertindak, seperti ketersediaan transportasi. Faktor pemungkin juga meliputi ketrampilan baru seseorang, organisasi maupun masyarakat untuk melaksanakan suatu perubahan perilaku maupun lingkungan.

c) Faktor penguat (reinforcingfactor) seperti perilaku orang lain yang berpengaruh (tokoh masyarakat, guru, petugas kesehatan, orang tua, pemegang keputusan) yang dapat mendorong orang untuk berperilaku. Pada fase ini setelah diidentifikasi faktor pendidikan dan organisasional, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai berdasarkan faktor predisposisi yangtelah diidentifikasi. Selain itu, berdasarkan faktor pemungkin dan penguat yang telah diidentifikasi ditetapkan tujuan organisasional yangakan dicapai melalui upaya pengembangan organisasi dan sumber daya.

?? Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan kelompok yang dipercaya oleh masyarakat. Contoh petugas kesehatan memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan, atau selalu minumair yang sudah dimasak. Ketiga faktor penyebab tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor penyuluhan dan faktor kebijakan. peraturan serta organisasi. Semua faktor faktor tersebut merupakan ruang lingkup promosi kesehatan. ??

Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor-faktor yang akan datang dari perilaku yang memberikan penghargaan (reward) atau perangsang untuk perilaku tersebut dan menyumbang kelangsungan dan pengulangan perilaku tersebut. Faktor penguat

Page 2: Print Peee

merupakan konsekwensi dari tindakan yang menentukan apakah pelaku akan menerima umpan balik yang positif atau negatif dan apakah didukung secara sosial setelah melakukan perilaku tersebut. Yang termasuk dalam faktor penguat adalah konsekuensi fisik dari perilaku yang mungkin terpisah dengan konteks sosial. Keuntungan sosial, keuntungan fisik, reward yang nyata (keuntungan ekonomi) merupakan faktor penguat perilaku. Reinforcing factor juga meliputi sesuatu yang merugikan atau hukuman yang akan menghentikan perilaku positif tersebut. . Faktor predisposisi adalah faktor yang mempermudah pengambilan keputusan keluarga dan bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit yang terdiri dari pengetahuan,kepercayaan, nilai/norma, sikap, persepsi dan riwayat kehamilan sebelumnya.i. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap tindakan merujuk ibu bersalin kerumah sakit yang dipengaruhi oleh intensitas perhatian danpersepsinya terhadap rujukan ibu bersalin ke rumah sakit.ii. Kepercayaan adalah keyakinan dan pendapat atau pemikirankeluarga dan bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit.iii. Nilai/norma adalah disposisi yang lebih luas dan sifatnya lebih mendasar dan stabil yang merupakan bagian dari cirri kepribadian keluarga atau bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit.iv. Sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengankesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap tindakan merujuk ibu bersalin ke rumah sakit yang dilakukan oleh keluarga dan bidan.v. Persepsi adalah suatu proses yang timbul akibat adanya aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosional atas tindakan merujuk ibu bersalin ke rumah sakit yang dilakukan oleh keluarga dan bidan. vi. Riwayat kehamilan sebelumnya adalah faktor predisposisi yangmerupakan indikasi untuk mengenali risiko/bahaya pada persalinan ibu sehingga menjadi bahan evaluasi untuk keluarga atau bidan tetap melaksanakan persalinan di tempat bidan atau melakukan rujukan ke rumah sakit. e. Faktor penguat adalah faktor penguat bagi terjadinya pengambilan keputusan keluarga dan bidan dalam merujuk ibu bersalin kerumah sakit yaitu keluarga. Keluarga adalah keluarga batih atau keluarga besar yang terdiri dari orangtua (orangtua kandung atau mertua), saudara, kerabat, dan atau anak, yang memberikan pengaruh besar dalam pengambilan keputusan pihak keluarga dan bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakitf. Faktor pemungkin adalah faktor yang mendukung atau memfasilitasi terjadinya pengambilan keputusan keluarga dan bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit yang terdiri dari kondisi geografis, jarak ke rumah sakit, biaya, fasilitas transportasi, kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, ketersediaan alat, obatdan bahan habis pakai, serta transfusi darah i. Kondisi geografis adalah wilayah tempat tinggal ibu bersalin dan fasilitas persalinan yang tersedia (sistem transportasi masyarakat, sistem donor berjalan, dan sistem pendanaan masyarakat) yang mempengaruhi keputusan keluarga dan bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit.ii. Jarak ke rumah sakit adalah kilometer yang harus ditempuh ibu bersalin dari rumah atau tempat praktek bidan ke rumah sakitiii. Biaya adalah besarnya rupiah yang dikeluarkan atau ditanggung oleh keluarga ibu bersalin dalam menggunakan pelayanan persalinan.iv. Fasilitas transportasi adalah ketersediaan transportasi umum atau pribadi untuk membawa ibu bersalin ke rumah sakit.v. Kualitas tenaga kesehatan adalah tingkat kemampuan bidan dalam melaksanakan persalinanvi. Kuantitas tenaga kesehatan adalah banyaknya penolong persalinan (bidan atau dokter) di wilayah tempat tinggal ibu bersalin.vii. Ketersediaan alat kesehatan adalah kelengkapan alat pelayanan persalinan yang dimiliki oleh bidan yang menolong persalinan.viii. Ketersediaan obat adalah kelengkapan obat yang dimiliki oleh bidan yang menolong persalinan.ix. Ketersediaan bahan habis pakai adalah kelengkapan bahan habis pakai yang dimiliki oleh bidan yang menolong persalinan.x. Ketersediaan transfusi darah adalah kelengkapan fasilitas untuk transfusi darah yang dibutuhkan saat melakukan persalinan di bidan. Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu

Faktor lingkungan adalah segala faktor bail: fisik. biologis maupun social budaya yang langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi derajat kesehatan. Promosi kesehatan adalah -proses memandirikan masyarakat agar dal memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Ottawa Charter 1986).Prom kesehatan lebih menekankan pada lingkungan untuk terjadinya perubahan perilaku. Contohnya masyarakat dihimbau untuk membuang sampah di tempatnya, selanjutnya diterbitkan peraturan dilarang membuang sampah sembarangan. Himbauan dan peraturan tidakakan berjalan, apabila tidak diikuti dengan penyediaan fasilitas tempat sampah yangmemadai.

Gambar 2.2. berikut ini menggambarkan secara detail beberapa hubungan antara tiga faktor dengan perilaku dan menunjukkan bagaimana mereka dapat mempengaruhi perilaku melalui berbagai jalan. Faktor ini (garis 1 dalam gambar) dalam hubungan sebab mungkin cukup untuk memulai suatu perilaku, tetapi akan tidak mencukupi jika orang tersebut tidak memiliki ketrampilan ataupun sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perilaku tersebut. Motivasi yang diikuti penempatan atau menggunakan sumber daya (garis 2) akan memungkinkan berperilaku tersebut (faktor pemungkin). Hasil dari perilaku ini biasanya diikuti oleh reaksi perilaku tersebut (garis 3) yang berupa emosi, fisik maupun sosial (reinforcing factors). Reinforcement memperkuat perilaku (garis 4), sumber daya yang akan datang (garis 5), dan motifasi (garis 6). Reward dan kepuasaan dari perilaku akan membuat perilaku lebih menarik pada kesempatan berikutnya, faktor penguat saat ini akan menjadi faktor predisposisi untuk waktu yang akan datang (garis 7).