prinsip pengukuran besaran listrik

3
Prinsip Pengukuran Besaran Listrik Pada pengukuran Listrik, terdapat prinsip-prinsip dalam melakukan pengukuran besaran Listrik. Prinsip-prinsip pengukuran tersebut diantaranya yaitu pengukuran arus, pengukuran tegangan, pengukuran tegangan dan arus yang besar, pengukuran daya, alat ukur daya (wattmeter), pengukuran faktor daya, pengukuran energi listrik, pengukuran induktansi, pengukuran kapasitansi, dan pengukuran jarak jauh, Pada pengukuran arus, alat ukur (amperemeter) dipasangs seri dengan beban dan ideal harus memiliki nilai hambatan dalam amperemeter yang sangat kecil (Ib’ Ib) agar besarnya error nilai pembacaan menjadi kecil dan dikatakan akurat. Prinsip pengukuran tegangan voltmeter dipasang paralel dengan bebab, tetepai hambatan dalam amperemeter dibuat sangat besar melebihi R beban agar nilai yang terbaca semakin akurat dan memikin error yang kecil. Pada pengukuran arus dan tegangan yang besar perlu digunakan alat bantu yaitu Potensial Traformator (PT) yang digunakan untuk menurunkan tegangan menjadi tegangan rendah tidak lebih dari 100V dan Current Tranformator (CT) yang digunakan untuk menurunkan arus menjadi arus rendah tidak lebih dari 5 Ampere. Pengukuran Daya dibagi manjadi 2 jenis yaitu pada sumber DC dan AC. Pada DC, karena murni resistif maka dinyatakan dalam P = V . I = I 2 . R, sedangkakan pada AC menggunakan daya sesaat gelombang sinus bergantung dengan beban yang bervariasi Nama : V. Tri Frebrina Harisetyawan NPM : 1206222326

Upload: vallentinus-febrinan-h

Post on 30-Sep-2015

40 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pengukuran Besaran Listrik

TRANSCRIPT

Nama : V. Tri Frebrina HarisetyawanNPM : 1206222326No:

Prinsip Pengukuran Besaran ListrikPada pengukuran Listrik, terdapat prinsip-prinsip dalam melakukan pengukuran besaran Listrik. Prinsip-prinsip pengukuran tersebut diantaranya yaitu pengukuran arus, pengukuran tegangan, pengukuran tegangan dan arus yang besar, pengukuran daya, alat ukur daya (wattmeter), pengukuran faktor daya, pengukuran energi listrik, pengukuran induktansi, pengukuran kapasitansi, dan pengukuran jarak jauh, Pada pengukuran arus, alat ukur (amperemeter) dipasangs seri dengan beban dan ideal harus memiliki nilai hambatan dalam amperemeter yang sangat kecil (Ib Ib) agar besarnya error nilai pembacaan menjadi kecil dan dikatakan akurat. Prinsip pengukuran tegangan voltmeter dipasang paralel dengan bebab, tetepai hambatan dalam amperemeter dibuat sangat besar melebihi R beban agar nilai yang terbaca semakin akurat dan memikin error yang kecil. Pada pengukuran arus dan tegangan yang besar perlu digunakan alat bantu yaitu Potensial Traformator (PT) yang digunakan untuk menurunkan tegangan menjadi tegangan rendah tidak lebih dari 100V dan Current Tranformator (CT) yang digunakan untuk menurunkan arus menjadi arus rendah tidak lebih dari 5 Ampere. Pengukuran Daya dibagi manjadi 2 jenis yaitu pada sumber DC dan AC. Pada DC, karena murni resistif maka dinyatakan dalam P = V . I = I2. R, sedangkakan pada AC menggunakan daya sesaat gelombang sinus bergantung dengan beban yang bervariasi yaitu beban resistif, kapasitif dan induktif. Alat ukur Daya mempunyai rangkaian khusus perkalian, harga-harganya tidak didapat secara langsung yaitu jenis thermocouple, dan penunjukkannya berbanding lurus dengan perkalian tersebut yaitu tipe induksi dan elektrodinamis. Pada wattmeter, nilai error diakibatkan daya yang dibutuhkan kumparan tetap untuk menghasilkan medan magnet dan daya yang hilang karena jatuh tegangan diujung terminal. Pnegukuran Daya di 3 Fasa yaitu 3 kawat dilakukan dengan menggunakan 2 wattmeter biasa 1 fasa yang hasilnya meruapakan hasil jumlah secara aljabar. Pengukuran Faktor Daya, yaitu nilai nilai sudut antara daya kompleks (S) terhadap daya nyata (P) yang nilainya bergantung dengan karakteristik jenis bebannya seperti beban resistif, kapasitif dan induktif. Pengukurannya menggunakan Elektrodinamik, Ferrodinamik, dan besi berputar yang mana besarnya arus, tegangan dan daya pada rangkaian AC dibandingkan lalu membentuk sudut putar yang sebanding dengan perpindahan sudut fasa antara arus dan tegangan dalam rangkaian kumparannya ( = (k tan ) = F1 . ). Pengukuran energi listrik yaitu pengukuran beban yang dihitung dalam waktu untuk mengetahui jumlah energy yang dikonsumsi oleh beban menggunakan alat ukur Wattmeter atau Kwhmeter. Pencatatan energi yang terpakai beban dihitung dari jumlah putaran piringan aluminium yang dihubungkan ke roda-roda angka penunjuk yang mana Torsi piringannya sebanding dengan V dan I sehingga daya yang lebih besar sebanding dengan kecepatan putar piringan. Pengukuran Induktansi dan Kapsitansi terdapat 2 cara yang sama yaitu Metode Amperemeter Voltmeter dan Wattmeter dimana pada induktansi mengetahui arus I dalam lilitan digunakan Amperemeter dan besarnya tegangan U lalu menghitung besarnya impedansi dan induktansi. Pada pengukuran Kapasitansi yaitu mencari besarnya frekuensi bolak-balik dan besarnya kapasitansi dapat diketahui. Telemetring berfungsi tidak hanya untuk pengukuran tetapi monitoring, dan pengendalian jarak jauh yang memiliki bagian utama yaitu Master Station, Remote Area, dan Repeater Area. Difungsikan pada tempat sulit terjangkau, mengandung tegangan induksi yang besar, memperhatikan aspek keamanan, dan efisien pengukuran.