prinsip dan praktik ekonomi islam k13

24
Kelompok 3 1. Hevliza Tiara 2. Sri Devi Wahyuni 3. Vina Prisunarti Putri 4. Yulia Insyirah 5. Yuvita Ayu Shafira Yulia SDW Tiara Vina Ayu

Upload: hevliza-tiara

Post on 09-Aug-2015

249 views

Category:

Education


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Kelompok 31. Hevliza Tiara2. Sri Devi Wahyuni3. Vina Prisunarti Putri4. Yulia Insyirah5. Yuvita Ayu Shafira

Yulia SDW TiaraVina Ayu

Page 2: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam

Page 3: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

A. Pengertian Mu’āmalah

• Mu’āmalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dsb).

• Sementara dalam fiqh Islam berarti tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewa-menyewa, upah-mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya.

Page 4: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

B. Macam-Macam Mu’āmalah

1. Jual Beli• Jual-beli menurut syariat agama ialah kesepakatan tukar-

menukar benda untuk memiliki benda tersebut selamanya. Melakukan jual-beli dibenarkan, sesuai dengan firman Allah Swt. berikut ini:

• Artinya:”... dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (Q.S. al-Baqarah/2: 275).

Page 5: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Apabila jual-beli itu menyangkut suatu barang yang sangat besar nilainya, dan agar tidak terjadi kekurangan di belakang hari, al-Qur’ãn menyarankan agar dicatat, dan ada saksi, lihatlah penjelasan ini pada Q.S. al-Baqarah/2: 282.

Page 6: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

a. Syarat-syarat Jual-BeliSyarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Islam tentang jual-beli adalah sebagai berikut.1)Penjual dan pembeli haruslah:a)Ballighb)Berakal sehat,c)Atas kehendak sendiri

2)Uang dan barangnya haruslah:a)halal dan suci. Haram menjual

arak dan bangkai, begitu juga babi dan berhala, termasuk lemak bangkai tersebut;

Page 7: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

b) Bermanfaat. Membeli barang-barang yang tidak bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta atau pemboros.

Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”(Q.S. al-Isrā’/17: 27)

c) Keadaan barang dapat diserahterimakan. Tidak sah menjual barang yang tidak dapat diserahterimakan. Contohnya, menjual ikan dalam laut atau barang yang sedang dijadikan jaminan sebab semua itu mengandung tipu daya.

Page 8: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

d) Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli.e) Milik sendiri, sabda Rasulullah saw., “Tak sah jual-beli melainkan atas barang yang dimiliki.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

3) Ijab QobulSeperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga sekian.” Pembeli menjawab, “Baiklah saya beli.” Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika suka sama suka.” (HR. Ibnu Hibban)

Page 9: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

b. Khiyār

1) Pengertian Khiyār Khiyār adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau membatalkannya.

2) Macam-Macam Khiyāra) Khiyār Majelis, adalah selama penjual dan pembeli masih berada di tempat berlangsungnya transaksi/tawar-menawar, keduanya berhak memutuskan meneruskan atau membatalkan jual-belib) Khiyār Syarat, adalah khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-beli.

Page 10: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

c) Khiyār Aibi (cacat), adalah pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya jika terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut, namun hendaknya dilakukan sesegera mungkin.

Page 11: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Riba

1) Pengertian RibāRibā adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal ini sering terjadi dalam pertukaran bahan makanan, perak, emas, dan pinjam-meminjam. Ribā, apa pun bentuknya, dalam syariat Islam hukumnya haram. Sanksi hukumnya juga sangat berat. Diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan bahwa, “Rasulullah mengutuk orang yang mengambil ribā, orang yang mewakilkan, orang yang mencatat, dan orang yang menyaksikannya.” (HR. Muslim).

Page 12: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Syarat:

a) sama timbangan ukurannya; atau

b) dilakukan serah terima saat itu juga,

c) secara tunai.

Apabila tidak sama jenisnya, seperti emas dan

perak boleh berbeda takarannya, namun tetap

harus secara tunai dan diserahterimakan saat itu

juga. Kecuali barang yang berlainan jenis dengan

perbedaan seperti perak dan beras, dapat

berlaku ketentuan jual-beli sebagaimana barang-

barang yang lain.

Page 13: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Macam-Macam Ribā

a) Ribā Faḍli, adalah pertukaranbarang sejenis yang tidak samatimbangannya.

b) Ribā Qorḍi, adalah pinjam meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat mengembalikannya.

c) Ribā Yādi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun penjual dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah terima

d) Ribā Nas³’ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian.

Page 14: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Utang-piutang

Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorangdengan catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian

Rukun Utang-piutangRukun utang-piutang ada tiga, yaitu:1) yang berpiutang dan yang berutang2) ada harta atau barang3) Lafadz kesepakatan. Misal: “Saya utangkan ini kepadamu.” Yang berutangmenjawab, “Ya, saya utang dulu, beberapa hari lagi (sebutkan denganjelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi.”

Page 15: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Sewa-menyewa

Pengertian Sewa-menyewaSewa-menyewa dalam fiqh Islam disebut ijārah, artinya imbalan yang harusditerima oleh seseorang atas jasa yang diberikannya.

Syarat dan Rukun Sewa-menyewa1) Yang menyewakan dan yangmenyewa haruslah telah ballig danberakal sehat.2) Sewa-menyewa dilangsungkan ataskemauan masing-masing, bukankarena dipaksa. 3) Barang tersebut menjadi haksepenuhnya orang yang menyewakan,atau walinya.4) Ditentukan barangnya serta keadaandan sifat-sifatnya.

Page 16: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

5) Manfaat yang akan diambil daribarang tersebut harus diketahui secarajelas oleh kedua belah pihak6) Berapa lama memanfaatkan barangtersebut harus disebutkan denganjelas.7) Harga sewa dan cara pembayarannyajuga harus ditentukandengan jelas serta disepakati bersama.

Dalam hal sewa-menyewa atau

kontrak tenaga kerja, haruslah

diketahui secara

jelas dan disepakati bersama

sebelumnya hal-hal berikut :

1) Jenis pekerjaan dan jam kerjanya.

2) Berapa lama masa kerja.

3) Berapa gaji dan bagaimana

sistem pembayarannya: harian,

bulanan,

mingguan ataukah borongan?

4) Tunjangan-tunjangan seperti

transpor, kesehatan, dan lain-lain,

kalau ada.

Page 17: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

Rukun dan Syarat Syirkah

1) Dua belah pihak yang berakad (‘aqidani). Syarat orang yang melakukan akad adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah) melakukan taṡarruf (pengelolaan harta).2) Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup pekerjaan atau modal.Adapun syarat pekerjaan atau benda yang dikelola dalam syirkah harus halaldan diperbolehkan dalam agama dan pengelolaannya dapat diwakilkan.3) Akad atau yang disebut juga dengan istilah ṡigat. Adapun syarat sah akad harusberupa taṡarruf, yaitu adanya aktivitas pengelolaan.

Syirkah

Secara bahasa, kata syirkah (perseroan) berarti mencampurkan dua bagian ataulebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian yang satu dengan bagianyang lainnya. Menurut istilah, syirkah adalah suatu akad yang dilakukan oleh duapihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuanmemperoleh keuntungan.

Page 18: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

b. Macam-Macam Syirkah1) Syirkah ‘InānSyirkah ‘inān adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing- masingmemberi kontribusi kerja (amal) dan modal (mal). Syirkah ini hukumnya bolehberdasarkan dalil sunah dan ijma’ sahabat2) Syirkah ‘AbdānSyirkah ‘abdān adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masinghanya memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (amal).Konstribusi kerja itu dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis naskah) ataupunkerja fisik (seperti tukang batu). Syirkah ini juga disebut syirkah ‘amal.3) Syirkah WujūhSyirkah wujūh adalah kerja sama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan,atau keahlian (wujuh) seseorang di tengah masyarakat. Syirkah wujūh adalahsyirkah antara dua pihak yang sama-sama memberikan kontribusi kerja (amal)dengan pihak ketiga yang memberikan konstribusi modal (mal).4) Syirkah MufāwaḍahSyirkah mufāwaḍah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yangmenggabungkan semua jenis syirkah di atas.5) MuḍārabahMuḍārabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihakpertama menyediakan semua modal (ṡāhibul māl), pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha (muḍarrib).

Page 19: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

6) Musāqah, Muzāra’ah, dan Mukhābarah

a) MusāqahMusāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang pemilik kebun menyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti akan dibagi dua menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad.

b) Muzāra’ah dan MukhābarahMuzāra’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari petani. Sementara mukhābarah ialah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari pemilik lahan.

Page 20: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

D. PerbankanPengertian PerbankanBank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana masyarakat dan disalurkannya kembali dengan menggunakan sistem bunga. Dengan demikian, hakikat dan tujuan bank ialah untuk membantu masyarakat yang memerlukan, baik dalam menyimpan maupun meminjamkan, baik berupa uang atau barang berharga lainnya dengan imbalan bunga yang harus dibayarkan oleh masyarakat pengguna jasa bank.• Bank dilihat dari segi penerapan bunganya, dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu seperti berikut.a. Bank Konvensionalb. Bank Islam atau Bank Syar³’ah

Page 21: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

E. Asuransi Syar³’ah1. Prinsip-Prinsip Asuransi Syar³’ah Asuransi berasal dari bahasaBelanda, assurantie yang artinya pertanggungan.Allah Swt. menegaskan hal ini dalam beberapa ayat, di antaranya berikut ini:

Artinya: “...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...” (Q.S. al-Māidah/5: 2)2. Perbedaan Asuransi Syar³’ah dan Asuransi Konvensionalberbeda dengan yang berlaku di sistem asuransi konvensional, yang menggunakan prinsip transfer risiko. Seseorang membayar sejumlah premi untuk mengalihkan risiko yang tidak mampu dia pikul kepada perusahaan asuransi.Perbedaan yang lain, pada asuransi konvensional dikenal dana hangus, di mana peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi ketika ingin mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo.

Page 22: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

1. Muāmalah ialah kegiatan tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya.

2. Syirkah (perseroan) berarti suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Syirkah ada beberapa macam: syirkah `inān,syirkah ‘abdān, syirkah wujūh, dan syirkah mufāwaḍah.

KESIMPULAN

Page 23: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13

3. Muḍārabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan semua modal (ṡāhibul māl), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha (muḍarrib).

4. Musāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang pemilik kebun menyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti dibagi dua menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad.

5. Bank Islam atau bank syariah, yaitu bank yang menjalankan operasinya menurut syariat Islam. Bank syariah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya: muḍārabah, musyārakah, waḍ³’ah, qarḍulhasān, dan murābahah.

Page 24: Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13