preskes anestesi analgesi untuk sirkumsisi pada bayi edit

7
Resume Jurnal ANALGESI UNTUK SIRKUMSISI PADA BAYI Oleh : Rizky Mas’ah G99141130 Pembimbing : Dr.MH. Sudjito, SpAn.KNA KEPANITERAAN KLINIK SMF ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

Upload: scribdkiky

Post on 26-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tulisan ini adalah resume jurnal mengenai perbandingan beberapa teknik anestesi dan prosedur sirkumsisi yang dilakukan pada bayi

TRANSCRIPT

Page 1: Preskes Anestesi Analgesi Untuk Sirkumsisi Pada Bayi Edit

Resume Jurnal

ANALGESI UNTUK SIRKUMSISI PADA BAYI

Oleh :

Rizky Mas’ah

G99141130

Pembimbing :

Dr.MH. Sudjito, SpAn.KNA

KEPANITERAAN KLINIK SMF ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2014

Page 2: Preskes Anestesi Analgesi Untuk Sirkumsisi Pada Bayi Edit

ANALGESI UNTUK SIRKUMSISI PADA BAYI

Tindakan sirkumsisi laki-laki adalah salah satu operasi tertua dan paling

umum dilakukan di seluruh dunia. Tindakan ini dapat dilakukan pada berbagai usia,

dan dengan teknik bedah yang berbeda, karena alasan agama, budaya maupun alasan

medis. Tujuan kami adalah untuk memeriksa dan membandingkan berbagai metode

anestesi dan prosedur bedah yang berbeda yang dilaporkan dalam literatur yang

diterapkan untuk tindakan sirkumsisi pada bayi. Penelitian dilakukan dengan

membandingkan makalah yang diterbitkan sejak tahun 2000 di PubMed, MEDLINE,

EMBASE dan Cochrane: 14 studi memenuhi kriteria inklusi, sebagian besar dari

mereka menunjukkan bahwa gabungan intervensi farmakologis dan non-farmakologis

merupakan pilihan analgesik terbaik, khususnya ketika blok saraf dorsalis penis

dikombinasikan dengan intervensi lain. Data menunjukkan penurunan secara drastis

dari nyeri punggung dengan blok pada saraf penis, yang ditambah dengan

acetaminophen, sukrosa oral atau krim analgesik topikal. Namun, tidak ada prosedur

yang secara pasti dapat menghilangkan rasa sakit, karena gold standart prosedur

untuk melakukan sirkumsisi benar – benar belum ditetapkan.

Meringankan kesakitan penderita adalah salah satu tujuan yang paling penting

bagi penyedia layanan kesehatan. Bayi baru lahir yang kesakitan dapat

membahayakan perkembangan otak bayi melalui beberapa mekanisme yaitu berupa

peningkatan produksi radikal bebas. Tindakan sirkumsisi adalah salah satu tindakan

yang paling menyakitkan bagi bayi baru lahir. Oleh karena itulah para penyedia

layanan kesehatan selama ini berupaya untuk menemukan cara untuk menghilangkan

nyeri akibat tindakan sirkumsisi. Namun sayangnya sampai saat ini belum ada gold

standart mengenai teknik analgesi yang baik guna tatalaksana nyeri untuk tindakan

sirkumsisi. Sirkumsisi pada neonatus tampaknya merupakan tindakan yang

sederhana, dengan prosedur yang cepat, dan dapat sembuh dalam waktu 1 minggu

Page 3: Preskes Anestesi Analgesi Untuk Sirkumsisi Pada Bayi Edit

dengan risiko efek yang rendah bila dilakukan oleh profesional yang terlatih. Secara

tradisional, lembaga kesehatan Amerika Serikat mempromosikan sirkumsisi sebagai

tindakan pencegahan terhadap risiko kanker penis, infeksi saluran kemih, penyakit

menular seksual, dan bahkan kanker serviks pada pasangan seksual. Tiga metode

operasi yang paling umum untuk sirkumsisi bayi yang baru lahir meliputi:

penggunaan perangkat Plastibell, penjepit Gomco dan penjepit Mogen.

Penelitian ini melakukan pencarian pada penelitian yang diterbitkan PubMed,

MEDLINE, EMBASE dan Cochrane. Dalam penelitian yang diterbitkan dalam 12

tahun terakhir dengan usia rata-rata pasien yang disirkumsisi adalah 11 bulan atau

kurang.

Di antara total 77 makalah yang ditemukan, diterbitkan sampai tahun 2000,

hanya 14 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan strategi farmakologis

yang utama digunakan adalah:

- Krim EMLA: campuran dari anestesi lokal, berupa lidokain 2,5% dan prilokain

2,5%, yang menghasilkan efek analgesia pada kulit, EMLA digunakan sebagai krim

topikal untuk setengah distal bagian bawah penis 60-90 menit sebelum prosedur

dilakukan.

- Blok saraf dorsalis penis (DPNB): anestesi regional yang sering digunakan adalah

0,4 ml lidokain 1% yang disuntikkan ke fascia bawah pangkal penis di arah jam

10:00 dan 02:00 dengan menggunakan jarum no 27.

- Blok subkutan sulcus corona glandis (RB): 0,8 ml lidokain 1% tanpa epinefrin,

disuntikkan melingkar dalam sulcus. Intervensi farmakologis lainnya yang digunakan

adalah: pemberian acetaminophen, lidokain krim, fentanyl, dan tylenol.

Sedangkan untuk terapi non-farmakologis nya adalah: pemberian ASI, sukrosa

solution 20%, larutan dekstrosa 50%, dan audio-stimulasi dengan musik.

Data mengungkapkan heterogenitas besar yang berkaitan dengan ukuran

sampel, skala nyeri, kombinasi farmakologi dengan analgesia non-farmakologi dan

Page 4: Preskes Anestesi Analgesi Untuk Sirkumsisi Pada Bayi Edit

teknik bedah. Penelitian yang terpilih menunjukkan data bahwa penggunaan DPNB,

berkaitan dengan tylenol. Sedangkan DPNB dengan EMLA dan acetaminophen dapat

mengurangi respon nyeri, tetapi tidak secara total. acetaminophen tampaknya lebih

efektif (nyeri yang skornya dibandingkan dengan batas atas skala sangat rendah),

tetapi disini cukup mengejutkan bahwa skor skala nyeri pada penderita didapatkan

begitu rendah ketika menggunakan plasebo. Secara khusus, DPNB tampaknya lebih

efektif apabila digunakan dengan tylenol dan sukrosa solutio yang dikombinasikan

dengan blok subcutan sulcus korona glandis. Selain itu, prosedur pembedahan dengan

penjepit Mogen tampaknya kurang menyakitkan dan dirasa paling aman dibanding

teknik lain.

Baru-baru ini, terdapat teknik non-farmakologis yang dapat digunakan untuk

mengatasi nyeri baik pada bayi yang lahir cukup bulan maupun prematur, yang

disebut "Sensorial Saturasi" (SS). Teknik ini dilakukan dengan menarik perhatian

bayi dengan rangsangan taktil, pendengaran, perasa dan visual, sehingga untuk

mengurangi hingga menghilangkan persepsi untuk stimulus nyeri. Teknik ini

didasarkan pada konsep neuro-fisiologis, dimana otak bayi yang baru lahir mampu

"menyaring" rangsangan perifer melalui "gate control system". Dengan cara ini,

rangsangan yang terkumpul di reseptor pusat, menghasilkan "kumpulan rangsang

sensorik" yang mengacuhkan rangsang nyeri.

Kesimpulannya, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan

pendekatan analgesik yang lebih baik untuk membuat prosedur dalam tatalaksana

nyeri untuk tindakan sirkumsisi pada bayi. Metode yang ada saat ini belum menjamin

analgesia seluruhnya selama prosedur sirkumsisi.