20 sirkumsisi

13
Sirkumsisi I NYOMAN WAWAN TIRTHA YASA

Upload: gek-ujik

Post on 13-Dec-2014

196 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: 20 sirkumsisi

Sirkumsisi

I NYOMAN WAWAN TIRTHA YASA

Page 2: 20 sirkumsisi

• Anatomi preputium penis• Etiologi, macam, diagnosis dan rencana

pengelolaan phimosis• Tehnik operasi sirkumsisi dan komplikasinya• Work-up penderita phimosis• Perawatan penderita phimosis pra operatif

dan pasca operasi

Page 3: 20 sirkumsisi
Page 4: 20 sirkumsisi
Page 5: 20 sirkumsisi
Page 6: 20 sirkumsisi
Page 7: 20 sirkumsisi

• DefinisiSuatu tindakan pembedahan yang berupapembuangan preputium penis

• Ruang lingkup– Phimosis merupakan suatu keadaan dimana preputium penis

tidak dapat ditarik sehingga glans penis tidak kelihatan. – Terjadi karena kelainan kongenital atau didapat. – Pada yang didapat sebagian besar oleh karena balanopostitis

Page 8: 20 sirkumsisi

• Indikasi operasi– Obtruksi, balanopostitis

• Kontra indikasi operasi:– Umum– Khusus (inoperable)

• Diagnosis Banding (tidak ada)• Pemeriksaan Penunjang (tidak ada)

Page 9: 20 sirkumsisi

• Persiapan pra operasi :– Anamnesis– Pemeriksaan Fisik– Pemeriksaan penunjang– Informed consent

• Melakukan Operasi • Penanganan komplikasi• Follow up dan rehabilitasi

Page 10: 20 sirkumsisi

Tehnik Operasi • Setelah penderita diberi narkose, penderita di letakkan dalam posisi

supine. • Desinfeksi lapangan pembedahan dengan antiseptik kemudian

dipersempit dengan linen steril. • Preputium di bersihkan dengan cairan antiseptik pada sekitar glans penis. • Preputium di klem pada 3 tempat. • Preputium di gunting pada sisi dorsal penis sampai batas corona glandis. • Dibuat teugel pada ujung insisi. • Teugel yang sama dikerjakan pada frenulum penis. • Preputium kemudian di potong melingkar sejajar dengan korona glandis. • Kemudian kulit dan mukosa dijahit dengan plain cut gut 4.0 atraumatik

interupted.

Page 11: 20 sirkumsisi
Page 12: 20 sirkumsisi

• Komplikasi operasi– Perdarahan, hal ini untuk saat ini jarang terjadi.

• Mortalitas (tidak ada)• Perawatan Pascabedah

– Pasca bedah penderita dapat langsung rawat jalan, diobservasi kemungkinan komplikasi yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan.

– Pemberian antibiotik dan analgetik • Follow-up

– Tidak terdapat follow up khusus pada penderita pasca sirkumsisi

Page 13: 20 sirkumsisi

• TERIMAKASIH