preskas

23

Upload: joseph-sanders

Post on 18-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

FK

TRANSCRIPT

1

Anestesiologi KematianKepaniteraan klinik angkatan 2008 1Kematian 2Mati Batang Otak

2

KematianDefinisi dan penentuan kematian1

3

Mati menurut ilmu kedokteran didefinisikan sebagai berhentinya fungsi sirkulasi dan respirasi secara permanen (mati klinis). Dengan adanya perkembangan teknologi ada alat yang bisa menggantikan fungsi sirkulasi dan respirasi secara buatan, definisi kematian berkembang menjadi kematian batang otakKematian batang otak dapat bermakna tidak perlunya lagi life support (penyokong kehidupan) atau sebagai suatu syarat mutlak diperkenankannya donor organ untuk transplantasiDefinisi

4

Pada masa dini kematian inilah, pemulaian resusitasi dapat diikuti dengan pemulihan semua fungsi sistem organ vital termasuk fungsi otak normal, asalkan diberi terapi optimal

Mati klinis adalah henti nafas (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti sirkulasi (jantung) total dengan semua aktivitas otak terHENTI.

Tetapi tidak ireversibel. Mati Klinis

5

Mati biologis merupakan proses nekrotisasi semua jaringan, dimulai dengan neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira 1 jam tanpa sirkulasi, diikuti oleh jantung, ginjal, paru dan hati yang menjadi nekrotik selama kira-kira 2 jam tanpa sirkulasi, dan akhirnya kulit selama beberapa jam atau hariMati biologis (kematian semua organ) selalu mengikuti mati klinis bila tidak dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau bila upaya resusitasi dihentikan.Mati Biologis

6

Mati otak (MO, kematian otak total) adalah mati serebral ditambah dengan nekrosis sisa otak lainnya, termasuk serebelum, otak tengah dan batang otak.Mati serebral (kematian korteks) adalah kerusakan ireversibel (nekrosis) serebrum, terutama neokorteks.Mati Serebral

7

Ini harus diBEDAkan dari mati serebral yang EEGnya tenang dan dari mati otak, dengan tambahan ketiadaan semua refleks saraf otak dan upaya nafas spontan. Mati sosial (status vegetatif yang menetap, sindroma apalika) merupakan kerusakan otak berat ireversibel pada pasien yang tetap tidak sadar dan tidak responsif, tetapi mempunyai elektroensefalogram (EEG) aktif dan beberapa refleks yang utuh. Mati Sosial

8

Seorang pasien yang telah ditetapkan mengalami kematian batang otak berarti secara klinis dan legal formal telah meninggal dunia. Hal ini dituangkan dalam pernyataan IDI tentang Mati dalam SK PB IDI No.336/PB IDI/a.4 tertanggal 15 Maret 1988 yang disusul dengan SK PB IDI No.231/PB.A.4/07/90. Dalam fatwa tersebut dinyatakan bahwa seorang dikatakan mati, bila Fungsi pernafasan dan jantung telah berhenti secara pasti atau irreversible, atauTerbukti telah terjadi kematian batang otakPENENTUAN KEMATIAN

Untuk tujuan transplantasi organ, penentuan mati didasarkan pada mati batang otak.Sebelum dilakukan pengambilan organ, semua tindakan medis diteruskan agar organ tetap baik

Diagnosis mati jantung (henti jantung ireversibel) ditegakkan bila telah ada asistol listrik membandel (intractable, garis datar pada EKG) selama paling sedikit 30 menit, walaupun telah dilakukan RJP dan terapi obat yang optimal.Penentuan Henti Jantung

2Mati batang otakBefinisi dan Diagnosis

12

DefinisiKematian batang otak didefnisikan sebagai hilangnya seluruh fungsi otak, termasuk fungsi batang otak, secara ireversibel. Tiga tanda utama manifestasi kematian batang otak adalah koma dalam, hilangnya seluruh refleks batang otak, dan apnea.

Diagnosis kematian batang otak merupakan diagnosis klinis.Diagnosis MBO barangkali merupakan diagnosis paling penting yang pernah dibuat oleh dokter, karena bila telah dipastikan, normalnya ventilator akan dilepaskan dari pasien dan henti jantung akan terjadi tidak lama kemudian.Diagnosis MBO mempunyai dua komponen utama, yaitu Keadaan pra kondisiTes klinik fungsi batang otakDiagnosis Mati Batang Otak

Keadaan Pra KondisiPasien dalam keadaan koma dengan henti napas, yaitu tidak responsif dan dibantu ventilator.Penyebabnya adalah kerusakan otak struktural yang tidak dapat diperbaiki lagi, yang disebabkan oleh gangguan yang dapat menuju MBO.

Koma dalam: tidak adanya respon motorik serebral terhadap rangsang nyeri di seluruh ekstremitas (nail-bed pressure) dan penekanan di supraorbital.

Sebelum melakukan tes formal, kita harus memastikan bahwa pasien tidak menunjukkan postur abnormal (deserebrasi dan dekortikasi) dan tidak mempunyai refleks okulo-sefal aktif (fenomena mata kepala boneka) atau aktivitas kejangTes klinik yang dilakukan antara lain:Refleks batang Otak (semua refleks harus negatif)Tes ApneaTes Klinik Fungsi Batang Otak

Tidak ada refleks cahayaTidak ada refleks korneaTidak ada refleks vestibulo-okularTidak ada refleks okulo-sefalikTidak ada respon motor dalam distribusi saraf kranial terhadap rangsang adekuat pada area somatik (kuku, supraorbita, TMJ)Tidak ada refleks muntah (gag reflex) atau refleks batuk terhadap rangsang oleh kateter isap yang dimasukkan ke dalam trakeaHilangnya Refleks Batang Otak

Preoksigenasi dengan 100% O2 selama 10 menitBeri 5% CO2 dalam 95% O2 selama 5 menit berikutnyaLepaskan pasien ventilator. Insuflasikan trakea dengan 100% O2 : 6 L/menit melalui kateter intratrakea lewat karinaLepas dari ventilator selama 10 menitTes Apnea

Jika refleks batang otak semua hasilnya negatif dan tes apnea menunjukkan tidak adanya gerakan pernapasan, maka pasen dinyatakan MATI BATANG OTAK.

Pertanyaan ?

TERIMA KASIH

23