presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

31
TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR

Upload: boymar

Post on 05-Dec-2014

557 views

Category:

Technology


3 download

DESCRIPTION

gambar teknik

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

TEKNIK GAMBAR

MANUFAKTUR

Page 2: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

TUJUAN PEMBELAJARAN;

1. Siswa dapat menerapkan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan2. Siswa dapat menggunakan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan

Page 3: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan:1. Toleransi2. Suaian

3. Nilai kekasaran dan tanda pengerjaan4. Simbol-simbol dan tanda pengerjaan pengelasan

5. Penggunaan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan untuk membuat gambar detail komponen mesin

Page 4: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

1. TOLERANSI LENIER DAN GEOMETRI

Toleransi berasal dari bahasa Yunani yaitu “tolerate” dengan arti diperbolehkan

Toleransi merupakan selisih harga-harga

batasan ukuran maksimum yang diizinkan

batasan ukuran minimum yang diizinkan

Contoh : suatu benda kerja diberikan ukuran Ø40±0,5 berapakah toleransi yang diizinkan?Jawab : batasan ukuran maksimum yang diizinkan adalah 40 + 0,5 = 40,5 mm

batasan ukuran minimum yang diizinkan adalah 40 – 0,5 = 39,5 mmmaka toleransinya adalah 1,0 mm

Umumnya toleransi diberikan pada gambar kerja, yaitu:1. Toleransi poros, meliputi benda padat bulat, segi empat dan bentuk prisma dengan disimbolkan huruf “h” 2. Toleransi lubang, meliputi lubang bulat (bor), lubang pada bantalan, alur pasak, rongga-rongga pada blok

mesin, celah antara dua bidang (alur pasak) dengan disimbolkan huruf “H”

Toleransi Lenier

Page 5: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Gambar a di bawah melukiskan ketentuan-ketentuan tersebut, dan dalam prakteknya diganti oleh bagan diagram gbr b yang disederhanakan

Gambar a

Gambar b

Page 6: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Toleransi Umum

Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar

Tab

el T

ole

ran

si

Um

um

Tab

el T

ole

ran

si

Um

um

un

tuk

Ra

diu

s d

an

C

ha

mfe

rTa

be

l To

lera

nsi

U

mu

m u

ntu

k S

ud

ut

Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000 >1000-2000

Penyimpangan yang diizinkan

Teliti ±0,05 ±0,05 ±0,1 ±0,15 ±0,2 ±0,3 ±0,5

Sedang ±0,1 ±0,1 ±0,2 ±0,3 ±0,5 ±0,8 ±1,2

Kasar - ±0,2 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±0,3

Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000

Penyimpangan yang diizinkan

Teliti, Sedang

±0,2 ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8

Kasar ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8 ±16

Panjang sisi terpendek (mm) s.d. 10 >10-50 >50-120 >120-400

Penyimpangan yang diizinkan

Dalam derajat dan menit

±10 ±30' ±20' ±10'

Dalam mm tiap 100 mm

±1,80 ±0,9 ±0,6 ±0,2

Contoh

Page 7: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Toleransi ISO

Nilai toleransi standar ditentukan oleh ISO/R 286 ( ISO system of limits and Fits/Sistem ISO untuk Limit dan Suaian). Kualitas toleransi dibagi menjadi 18 tingkat, yang disebut toleransi standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1 sampai IT 16.Nilai toleransi meningkat dari IT 01 sampai dengan IT 16. IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan teliti; alat ukur, instrumen optik . IT 5 samapai dengan IT 11 dipakai dibidang pemesinan, untuk pekerjaan teliti dan biasa Tingkat IT 12 sampai dengan IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar.

Untuk tingkat toleransi IT 5 s/d IT 16, nilai toleransinya ditentukan oleh satuan toleransi I, sebagai berikut: 

I dalam satuan micronD dalam satuan mm

KW.IT IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16

Nilai 7 i 10 i 16 i 25 i 40 i 64 i 100 i 160 i 250 i 400 i 640 i 1000 i

KW. IT IT 01 IT 0 IT 1

Nilai 0,3 + 0,0008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,020 D

Nilai toleransi standar untuk kwalitas 5 s/d 16

Nilai toleransi standar untuk kwalitas 0,1, 0 dan 1

Contoh : suatu poros dengan diameter 27 mm. Jika poros tersebut dikerjaakan pada mesin bubut dengan KW. IT 9, berapakah toleransinya?Jawab: untuk ukuran Ø 27 mm dengan kualitas IT 9, maka toleransinya = 40 iMaka Jadi toleransinya adalah 40.i = 40.1,377 = 55,08 micron atau dibulatkan = 55 micron

IT = International Tolerance

Page 8: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Fungsi dari toleransi geometri untuk membuat komponen yang mempunyai fungsi mampu tukar seperti komponen mesin otomotif, sehingga komponen tersebut dapat dibuat pada tempat yang berbeda dengan peralatan yang berbeda pula.

Karakteristik geometrik meliputi : ukuran, bentuk, dan kehalusan permukaan.Penyimpangan umum yang terjadi pada karakteristik geometrik material diakibatkan olah :1. Penyetelan mesin perkakas2. Pengukuran dimensi produk3. Gerakan mesin perkakas4. Keausan pahat5. Perubahan temperatur6. Besarnya gaya pemotongan.

Toleransi Geometri

Dalam proses pembuatan komponen mesin dengan menggunakan mesin perkakas diperbolehkan adanya penyimpangan ukuran maupun bentuk. Terjadinya penyimpangan tersebut misalnya terjadi pada pasangan poros dan lubang. Agar poros dan lubang yang berpasangan nantinya bisa dirakit, maka ditempuh cara sebagai berikut :1. Membiarkan adanya penyimpangan ukuran poros dan lubang. Pengontrolan ukuran sewaktu

proses pembuatan poros dan lubang berlangsung tidak diutamakan. Untuk pemasangannya dilakukan dengan coba-coba.

2. Membiarkan adanya penyimpangan kecil yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pengontrolan ukuran sangat dipentingkan sewaktu proses produksi berlangsung. Untuk perakitannya semua poros pasti bisa dipasangkan pada lubangnya.

Page 9: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Lambang Toleransi Geometri

Page 10: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Toleransi bentuk adalah penyimpangan bentuk benda kerja yang diizinkanapabila dibandingkan dengan bentuk yang dianggap ideal

Toleransi Bentuk

Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisiyang digunakan sebagai patokan (datum feature).

Toleransi Posisi

Page 11: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Penyajian pada Gambar Kerja

Lambang

Bidang sebagai patokanSumbu sebagai patokan

Sumbu dari Beberapa Lubang sebagai Patokan

Penerapan ukuran dalam kotak

praktik Penitik (Senter) boleh bergeser asal janganlebih dari f 0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada antara 9,99 mm-10,01 mm dan ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-11,01 mm

Page 12: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Bagian yang Ditoleransi

Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung garis penunjuknya, bagian yang ditoleransi ditunjukkan dengan anak panah, berakhir pada hal-hal berikut.1. Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah bidang.2. Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu.3. Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari beberapa lubang/bagian (seperti pada patokan).

Page 13: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Contoh Penggunaan

operator diberi keleluasaan untuk menentukan bidang patokan dan bidang yang ditoleransi (memilih salah satu)

patokan adalah bidang yang ditempeli oleh segi tiga patokan (sebelah kiri).

Page 14: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

2. SUAIAN

Dua benda yang berhubungan mempunyai ukuran-ukuran yang berbeda sebelum dirakit. Perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakaian tertentu dari pasangan ini , disebut suaian .

Gambar dibawah menunjukkan diagram daerah toleransi untuk tiga jenis suaian tersebut. Tiap-tiap suaian harus dipilih sesuai persyaratan fungsional dari pasangan bersangkutan

Jenis Suaian1. Suaian Longgar

(Clearance Fit)

2. Suaian Pas (Transition Fit)

3. Suaian Paksa (Interference Fit)

Page 15: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Sistem Satuan Lubang dan Poros

Dua sistem suaian dapat digunakan pada sistem ISO, terhadap garis nol, yaitu garis dengan penyimpangan nol dan merupakan ukuran dasar.Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi dari ukuran dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang, yaitu huruf besar untuk lubang dan huruf kecil untuk poros, seperti terlihat pada gambar a dan b.

(a)

Page 16: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

(b)

Page 17: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Lubang dasar

Lambang dan kwalitas untuk poros

Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa

b c d e f g h js k m n p r s t u x

H 5 4 4 4 4 4

H 65 5 5 5 5

6 6 6 6 6 6 6 6

H 7(6) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

7 7 (7) 7 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7)

H 8

7 7

8 8 8

9

H 98 8

9 9 9 9

H 10 9 9 9

Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum.Sistem Lubang Dasar

Page 18: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum.Sistem Poros Dasar

Poros dasar

Lambang dan kwalitas untuk lubang

Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa

B C D E F G H Js K M N P R S T U X

h 4 5 5 5 5

h 5 6 6 6 6 6 6

h 66 6 6 6 6 6 6 6

(7) 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

h 77 7 (7) 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7)

8 8

h 88 8 8 8

9 9 9

h 9

8 8 8

9 9 9 9

10 10 10

Page 19: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Penulisan Toleransi

Penyajian toleransi dengan angka dimulai dengan ukuran dasarnya, diikuti harga penyimpamgannya

a. Toleransi suaian dengan lambang ISOKomponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar

Ukuran dasar Lambang toleransi

Jika di samping lambang-lambang,diperlukan mencatumkan nilai penyimpangannya maka harus diperlihatkan dalam kurung .

(-0,020)30 F7 (-0,0061)

b. Toleransi dengan angkaKomponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar Ukuran dasar Nilai penyimpangan

Jika salah satu penyimpangan mempunyai nilai nol, maka nyatakan nilai nol.

+0,128 -0,2

c.Toleransi pada gambar susunan

ǿ12H7/h6

( 0 )ǿ12 h6 (-0.013)

(+0,021) ǿ12 F7 (+0,020)

Page 20: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

3. NILAI KEKASARAN DAN TANDA PENGERJAAN

Nilai Kekasaran

Kekasaran permukaan dari bagian mesin dan juga bekas pengerjaannya merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin mutu bagian-bagian seperti misalnya suaian atau ketahanannya. Penunjukkkan konfigurasi permukaan yang mencakup kekasaran permukaan, arah bekas pengerjaaan, metoda pengerjaan dsb, diperlukan untuk menjamin tujuan-tujuan diatas. Ketentuan-ketentuan dan cara-cara penunjukkan dari konfigurasi permukaan akan dijelaskan menurut ISO/R 468 (kekasaran permukaan) dan ISO 1302 (cara penunjukkan permukaan).

Penunjukkan Kekasaran PermukaanHarga-harga yang menentukan persyaratan kekasaran ditambahkan pada lambang-lambang diperlihatkan pada gambar berikut;

(a) Lambang dasar (b) Hasil pengerjaan (c) Hasil pengerjaan dgn mesin

tanpa pembuangan

Simbol dasar terdiri dari dua garis dengan panjang yang tidak sama(perbandingan 2 : 1) yang membentuk sudut 60 0

satu sama lain. Simbol digunakan hanya jika diberikan keterangan, untuk memperjelas cara pengerjaan benda tersebut.

Page 21: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Proses PengerjaanHarga kekasaran

Ra (dlm micron) Lambang

Pemotongan dengan api 200-50 N 12

Gergaji 25 N 11

Pemotongan dengan abrasive 12,5 N 10

Mesin gunting 12,5-3,2 N 9

Membersihkan dengan pasir 25 N 11

Mesin skrap 6,3-1,6 N 8

Mesin frais 6,3-1,6 N 8

Mesin bubut 6,3-0,8 N 7

Mesin gerinda 1,6-0,4 N 6

Broaching 3,2-0,8 N 7

Honing 0,4-0,2 N5

Dipoles 0,2-0,1 N4

0,1 N3

0,05 N2

0,025 N1

Tabel harga kekasaran

Page 22: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Kondisi permukaan harus mempunyai kekasaran minimum N6 dan maksimum N8.

Tanda Pengerjaan dan Harga Kekasaran

Kondisi permukaan yang dihasilkan dari suatu cara produksi harus mempunyai kekasaran maksimum N8.

Gambar. Lambang Pengerjaan untuk

Semua Proses

Kondisi permukaan yang dikerjakan dengan mesin harus mempunyai kekasaran maksimum N9.

Gambar. Lambang Pengerjaan dengan

Mesin

Kondisi permukaan harus mempunyai kekasaran maksimum N8 dengan proses yang tidak menghasilkan tatal. Misalnya dirol atau permukaan tersebut tidak dikerjakan lagi (hasil dari pabrik baja).

Gambar. Lambang Pengerjaan tanpa Tatal

Gambar. Lambang Kekasaran Minimum dan Maksimum

Page 23: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Proses pengerjaan Kelebihan ukuran untuk proses berikutnya

Arah alur bekas pengerjaan yang diinginkan

Lambang dengan Perintah Khusus

Lambang lengkap (jarang dipakai)Posisi keterangan-keterangan permukaan pada lambang ditunjukkan pada berikut ini;

d

b

e

a c (f)

a. Nilai kekasaran Ra dalam micrometer atau mikroinchi . Angka kelas kekasaran N 1 hingga N 12

b. Cara produksi, pengerjaan atau pelapisanc. Panjang contohd. Arah bekas pengerjaane. Kelebihan ukuran untuk pengerjaan lanjutf. Nilai kekasaran lain

Page 24: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Penyajian pada Gambar

atau

Page 25: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Simbol-simbol proses pengelasan

4. Pengerjaan pengelasan

Page 26: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar
Page 27: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Tanda pengerjaaan pengelasan

Tampak Sebenarnya

Pada Gambar Kerja (dengan lambang)

Lambang las lengkap (jarang ditemui pada gambar kerja)

Keterangan :1= ukuran dasar penampang potong las2= panjang pengelasan3= lambang las (biasanya sesuai kampuh/lihat tabel standar)4= lambang untuk pengelasan sekeliling benda kerja5= informasi lain yang perlu, misalkan proses pengelasan (dengan kode angka)6= anak panah dan garis penunjuk (garis tipis kontinyu)7= lambang untuk pengelasan di lapangan (jarang dicantumkan)

Page 28: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Letak lambang berdasarkan penggunaan proyeksi

anak panah menunjuk pada permukaan las

Tampak Sebenarnya

Metode E

Metode A

Page 29: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Las sudut, ukuran dasar penampang potong lasnya menurut metode proyeksi yang digunakan

Jika di kiri lambang las kosong, berarti ukuran dasar las sama dengan tebal benda kerja yang tipis.

Jika di kanan lambang las kosong, berarti dilas sepanjang benda kerja.

Jika dilas sekeliling benda kerja maka lambang lingkaran harus dicantumkan

(1) Permukaan las harus rata

(2) Permukaan las harus cembung

(3) Permukaan las harus cekung

Lambang permukaan las

Page 30: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

Contoh gambar kerja pengelasan

Page 31: Presentation1 menerapkan aturan teknik gambar

5. Penggunaan Aturan Teknik Gambar Mesin Dan Tanda Pengerjaan Untuk Membuat Gambar Detail Komponen Mesin