presentasi perpajakan (pbb)

20
Pajak Bumi & Bangunan

Upload: iffa-tabahati

Post on 24-May-2015

2.323 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Pajak

Bumi & Bangunan

Page 2: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Bumi

adalah permukaan bumi dan

tubuh bumi yang ada

dibawahnya.

Page 3: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Bangunan

konstruksi teknik yang ditanam

atau dilekatkan secara tetap

pada tanah dan/atau perairan;

Page 4: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Obyek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Obyek Pajak:

• digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

• digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;

Page 5: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Obyek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Obyek Pajak:

• merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;

• digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan atas perlakuan timbal balik;

• digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.

Page 6: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Subjek Pajak

orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan

Page 7: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Penghitungan Pajak

Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak

Tarif PBB = 0,5%

Dasar Pengenaan Pajak =

Nilai Jual Kena Pajak

Page 8: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Nilai Jual Kena Pajak

ditetapkan serendah-rendahnya

20% dan setinggi-tingginya 100%

ari Nilai Jual Obyek Pajak.

Page 9: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Nilai Jual Kena Pajak

• obyek pajak perkebunan sebesar 40% (empat puluh per seratus) dari Nilai Jual Obyek Pajak;

• obyek pajak kehutanan sebesar 40% (empat puluh per seratus) dari Nilai Jual Obyek Pajak;

• obyek pajak pertambangan sebesar 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Jual Obyek Pajak;

• obyek pajak lainnya : – sebesar 40% dari Nilai Jual Obyek Pajak apabila Nilai

Jual Obyek Pajaknya Rp 1.000.000.000,00 atau lebih; – sebesar 20% dari Nilai Jual Obyek Pajak apabila Nilai

Jual Obyek Pajaknya kurang dari Rp 1.000.000.000,00

Page 10: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Nilai Jual Objek Pajak

harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Obyek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan obyek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Obyek Pajak pengganti;

Page 11: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak

setinggi-tingginya Rp 12.000.000 untuk

setiap Wajib Pajak, ditetapkan oleh

Kepala Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak atas nama Menteri

Keuangan dengan mempertimbangkan

pendapat Pemerintah Daerah setempat.

Page 12: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Perhitungan Pajak didasarkan

pada keadaan Objek Pajak

tanggal 1 Januari

Page 13: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Administrasi

Dalam rangka pendataan, Subyek Pajak wajib mendaftarkan Obyek Pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Obyek Pajak.SPOP harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan kepada Dirjen Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak Obyek Pajak, selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Obyek Pajak oleh Subyek Pajak.

Page 14: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak

Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat

Pemberitahuan Pajak Terhutang.

Page 15: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Pajak yang terhutang berdasarkan

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang

harus dilunasi selambat lambatnya

enam bulan sejak tanggal diterimanya

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang

oleh Wajib Pajak.

Page 16: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Dirjen Pajak mengeluarkan SKP dalam hal :

apabila Surat Pemberitahuan Obyek Pajak tidak disampaikan dan setelah ditegor secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam Surat Tegoran; apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terhutang lebih besar dari jumlah pajak yang dihitung berdasarkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak yang disampaikan oleh Wajib Pajak.

Page 17: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Denda sebesar 25 % atas pajak

yang tidak atau kurang dibayar

Page 18: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas ;

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang;

Surat Ketetapan Pajak.

Page 19: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

•Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT dan SKP kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya

•Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima, memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan

Page 20: PRESENTASI PERPAJAKAN (PBB)

10% pemerintah Pusat

90% Daerah, dengan rincian :

– 16,2% untuk provinsi

– 64,8% untuk kabupaten/kota

– 9% biaya pemungutan

PBB dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Imbangan sbb :