presentasi pajak 3

13
Penafsiran Hukum Pajak, Ketetapan Pajak, & Daluwarsa Pajak By Kelompok 3

Upload: dipa-wahyoe

Post on 07-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Pajak 3

Penafsiran Hukum Pajak, Ketetapan Pajak, & Daluwarsa PajakBy Kelompok 3

Page 2: Presentasi Pajak 3

Nama Kelompok

1. I Putu Dipa Wahyu Pratama 1306205077

2. Made Yunitri Deviani1406205052

3. Made Ristia Sari1406205139

Page 3: Presentasi Pajak 3

Outline Materi Penafsiran Historis Penafsiran Sosiologis Penafsiran Sistematik Penafsiran Otentik Penafsiran Tata Bahasa

Penafsiran Analogis Penafsiran Acontrario Macam-macam Ketetapan

Pajak Daluwarsa Penetapan

Page 4: Presentasi Pajak 3

Penafsiran Historis Penasiran historis adalah penafsiran atas suatu UU dengan

melihat pada sejarah demikian, dibuatnya suatu UU.

Untuk dapat memahami penafsiran historis yang demikian, tentu hanya dapat diketahui dari dokumen-dokumen rapat pada waktu dibuatnya UU.

Misalnya, dokumen rapat para pembuat UU, dokumen rapat pembaha antara pemerintah dengan DPR, dan dokumen surat-surat lainnya yang dibuat secara resmi, baik oleh pemerintah maupun pemerintah dengan DPR.

Dengan menggunakan penafsiran historis dapat diketahui maksud dari pembuat UU atas isi dari suatu UU.

Page 5: Presentasi Pajak 3

Penafsiran Sosiologis Penafsiran sosiologis adalah penafsiran atas suatu ketentuan

dalam UU yang disesuaikan dengan perkembangan kehidupan masyarakat.

Seperti diketahui bahwa kehidupan suatu masyarakat selalu berkembang (bersifat dinamis) sedangkan UU yang bentuknya tertulis tidak bisa selalu mengikuti kehidupan masyarakat yang selalu lebih cepat perkembangannya.

Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian antara UU yang sifatnya tertulis dengan perkembangan (perubahan) kehidupan suatu masyarakat.

Page 6: Presentasi Pajak 3

Penafsiran Sistematik Penafsiran sistematik adalah penafsiran atas suatu ketentuan

dalam UU dengan mengaitkannya dengan ketentuan (pasal-pasal) lain dari UU dimaksud (dalam satu UU) atau dengan mengaitkannya dengan ketentuan (pasal-pasal) lain dari UU yang lainnya.

Karena suatu UU terdiri atas pasal-pasal, maka ketentuan atas suatu pasal yang tidak jelas dapat diketahui dengan melihat/mengaitkannya dengan arti atau maksud dari pasal-pasal lainnya atas suatu UU yang lainnya, sehingga membentuk suatu sistem yang saling berhubungan.

Page 7: Presentasi Pajak 3

Penafsiran Otentik Penafsiran otentik adalah penafsiran atas suatu ketentuan dalam

undang-undang dengan melihat apa yang telah dijelaskan dalam undang-undang tersebut.

Biasanya dalam suatu undang-undang terdapat sebuah pasal mengenai ketentuan umum yang isinya menjelaskan arti atau maksud ketentuan yang telah diatur.

Penafsiran Tata Bahasa Penafsiran tata bahasa adalah suatu ketentuan dalam undang-

undang berdasarkan bunyi kata-kata secara keseluruhan dalam kalimat-kalimat yang disusun oleh pembuat undang-undang.

Page 8: Presentasi Pajak 3

Penafsiran Analogis Penafsiran analogis adalah penafsiran atas suatu ketentuan dalam

undang-undang dengan cara memberi kiasan (ibarat analog) pada kata-kata yang tercantum dalam undang-undang, sehingga suatu peristiwa yang sebenarnya tidak termasuk dalam suatu ketentuan jadi termasuk berdasarkan analog yang dibuat.

Penafsiran Acontrario Penafsiran A Contrario merupakan suatu penafsiran atas suatu

ketentuan dalam undang-undang yang didasarkan pada perlawanan pengertian antara soal yang dihadapi dan soal yang diatur dalam suatu undang-undang.

Berdasarkan perlawanan pengertian tersebut, ditarik suatu kesimpulan bahwa soal yang dihadapi tidak diatur dalam pasal undang-undangnya atau dengan kata lain soal yang dihadapi berada di luar ketentuan pasal suatu undang-undang.

Page 9: Presentasi Pajak 3

Macam – Macam Ketetapan Pajak

1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

Page 10: Presentasi Pajak 3

2) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

1) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar (SKPKB) adalah surat

ketetapan pajak yang

menentukan besarnya jumlah

pokok pajak, jumlah kredit pajak,

jumlah kekurangan pembayaran

pokok pajak, besarnya sanksi

administrasi, dan jumlah pajak

yang masih harus dibayar.

Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar Tambahan (SKPKBT)

adalah surat ketetapan pajak

yang menentukan tambahan

atas jumlah pajak yang telah

ditetapkan.

Page 11: Presentasi Pajak 3

4) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

3) Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

(SKPLB) adalah surat ketetapan pajak

yang menentukan jumlah kelebihan

pembayaran pajak karena jumlah kredit

pajak lebih besar daripada pajak yang

terutang atau seharusnya tidak terutang.

Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah

surat ketetapan pajak yang menentukan

jumlah pokok pajak sama besarnya

dengan jumlah kredit pajak atau pajak

tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

◙ Selain empat jenis surat ketetapan pajak tersebut, Direktur Jendral Pajak dapat menerbitkan surat lain dengan nama Surat Tagihan Pajak (STP) maupun Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). Surat Tagihan Pajak merupakan surat tagihan yang hanya mengenakan pajak sejumlah sanksi berupa sanksi bunga dan/ atau denda kepada Wajib Pajak. Sedangkan atas pokok pajaknya ditagih melalui produk hokum sarana administrasi yang disebut surat ketetapan pajak.

Page 12: Presentasi Pajak 3

Daluwarsa Penetapan Daluwarsa penetapan merupakan suatu batasan waktu yang

ditentukan undang-undang untuk dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atas utang pajak Wajib Pajak, yang tujuannya tidak lain agar Wajib Pajak memperoleh kepastian hokum atas hutang pajaknya.

•menetapkan kedaluwarsa penetapan adalah selama 10 (sepuluh) tahun.

Pasal 13 UU KUP No.16 Tahun 2000

•masa kedaluwarsa penetapan menjadi 5 (lima) tahun

UU No. 28 Tahun 2007 sebagai perubahan

atas UU No. 16 Tahun 2000

Page 13: Presentasi Pajak 3

Any Question ?