bahan presentasi pajak

47
BENDAHARA MAHIR PAJAK

Upload: peter-johnson

Post on 28-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAHAN PRESENTASI PAJAK

TRANSCRIPT

Page 2: BAHAN PRESENTASI PAJAK

BelanjaJasa

mengidentifikasipengeluaran anggaran sesuai dengan Kode

Mata Belanja Anggaran Kegiatan/Proyek

Bela

nja

gaji/

Honor

ari

um

Belanja

barang

modal HIB

AH

Page 3: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PENJELASAN UMUM PAJAK TERKAIT DENGAN PENGELUARAN TERSEBUT

a. PPh Pasal 21b. PPh Pasal 22c. PPh Pasal 23

d. PPh Pasal 4 (2)e. PPN

f. Bea Meterai

IDENTIFIKASI

MENGHITUNG DAN MELAPORKAN

Page 4: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PAJAK PENGHASILAN PPH PASAL 21

Peraturan terkait pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 21 adalah:

1. Pasal 21 Undang-undang PPh;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010;

5. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2009

Page 5: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PNS yang penghasilan berasal dari APBN/APBN

PPh Pasal 21 yang terutang atas penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang menjadi beban APBN atau APBD ditanggung oleh Pemerintah atas beban APBN atau APBD

Syarat-syarat

PENGHASILAN TETAP DAN TERATUR SETIAP BULAN

JIKA TIDAK

BERARTI FINAL

Page 6: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPH PASAL 21Berdasarkan PP No. 80 tahun 2010 JO KMK NOMOR

262/PMK.03/2010PASAL 3

HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN DENGAN NAMA APAPUN Yg diterima oleh Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/ POLRI yg sumber dananya berasal dari Keuangan Negara atau Keuangan Daerah : a. 0% PNS gol. I dan II, anggota TNI dan anggota Polri

gol. Pangkat Tamtama dan Bintara dan Pensiunannya.

b. Tarif sebesar 5% (lima persen) PNS gol. III, anggota TNI dan anggota Polri gol. Pangkat Perwira Pertama dan Pensiunannya.

c. Tarif sebesar 15% (lima belas persen) PNS gol. IV, anggota TNI dan anggota Polri gol. Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi dan Pensiunannya.

(Dikenakan PPh Pasal 21 bersifat final)

Tidak termasuk biaya perjalanan dinas

Page 7: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PMK-45/PMK.05/2007 JO PMK07/PMK05/2008 Biaya

Perjalanan Dinas

Biaya perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), terdiri :

a. uang harian, terdiri dari uang makan, uang saku, dan transport lokal;

b. biaya transport pegawai;

c. biaya penginapan;

d. uang representatif

e. sewa kendaraan dalam kota

TIDAK DIKENAKAN PPH

Page 8: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Penerima Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21/26 (Pasal 3)

Pegawai Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, THT, JHT, termasuk ahli warisnyaBukan pegawai :

Tenaga ahliSeniman/pekerja seni, pembawa acaraOlahragawanPenasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderatorPengarang, peneliti, penerjemahPemberi jasa dalam segala bidangAgen iklanPengawas dan pengelola proyekPembawa pesanan/yang menemukan langganan/perantaraPetugas penjaja barang daganganPetugas dinas luar asuransiDistributor MLM, Direct Selling

Page 9: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Penerima Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21/26 (Pasal 3)

Peserta kegiatan Peserta perlombaan Peserta rapat, konferensi, sidang,

pertemuan, kunjungan kerja Peserta/anggota kepanitiaan Peserta pendidikan, pelatihan dan

magang Peserta kegiatan lainnya

Page 10: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Penghasilan Yang Tidak Dipotong PPh Pasal 21

Pembayaran manfaat atau santunan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna dan bea siswa

Natura/kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah

Iuran pensiun kepada dana pensiun yang telah disahkan Menkeu, iuran THT/JHT yang dibayar pemberi kerja

Zakat/sumbangan wajib keagamaan dari badan/lembaga yang dibentuk/disahkan pemerintah

Bea siswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l UU PPh

Pasal 8 ayat (1)

Page 11: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PENERIMA PENGHASILAN

Pegawai

Pegawai Tetap

Pegawai Tidak Tetap

Bukan Pegawai

Peserta Kegiatan

Penerima Pensiun

Page 12: BAHAN PRESENTASI PAJAK

TARIF PPhPs. 17 ayat (1) huruf a UU PPh

SAMPAI DENGANRp 50 JUTA

DIATAS Rp 250 JUTA SAMPAI DENGAN

Rp 500 JUTA

5%

15%

25%

TARIFLAPISAN PENGHASILAN

KENA PAJAK

DI ATAS Rp 50 JUTASAMPAI DENGAN

Rp 250 JUTA

30%DI ATAS Rp 500 JUTA

Page 13: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPH PASAL 21 : PESERTA KEGIATAN

TARIF PS. 17 DITERAPKAN ATAS :

PEMBAYARAN YANG BERSIFAT UTUH DAN

TIDAK DAPAT DIPECAH

JUMLAH PENGHASILAN

BRUTO

Page 14: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPh Pasal 21 :Bukan Pegawai Atas Imbalan Berkesinambungan

Memiliki NPWP dan Hanya Menerima Ph Dari Pemotong Pajak Ybs serta tidak

memperoleh Ph Lain

Tidak Punya NPWP Atau Menerima Penghasilan Dari Selain Pemotong

Pajak Yang Bersangkutan

Tarif Pasal 17 atas Jumlah Kumulatif Penghasilan Kena Pajak

PKP adalah 50% dari Penghasilan Bruto Dikurangi PTKP per bulan

Tarif Pasal 17 atas Jumlah Kumulatif Penghasilan Kena Pajak

Menyerahkan fotokopi kartu NPWP dan bagi wanita kawin menyerahkan fotokopi

NPWP suami serta fotokopi surat nikah & KK

PKP adalah 50% dari Penghasilan Bruto

Page 15: BAHAN PRESENTASI PAJAK

TARIF PS. 17

50% dari JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

X

PPh Pasal 21 :Bukan Pegawai Atas Imbalan Tidak

Berkesinambungan

Page 16: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Setiap ADA TRANSAKSI

Isi Surat Setoran PajakNPWP Bendahara, dittd BendaharaNon PNS : 411121 – 100Honor PNS : 411121 – 402

JIKA MEMAKAI UANG PERSEDIAAN ATAU NON LS Bayar Ke Bank / Kantor PosSebelum Tgl. 10 Bulan Berikutnya

KEWAJIBAN ADMINISTRASI PPh 21Setiap Bulan

Page 17: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Setiap Akhir Bulan

Kumpulkan bukti potong pph 21, SSP Baik LS/Setor sendiri, rekap di daftar bukti potong dan Tuangkan Ke Dalam SPT Masa PPh 21

Sampaikan SPT + SSP Lb. 3 Ke Kantor PajakSebelum Tgl. 20 Bulan Berikutnya

KEWAJIBAN ADMINISTRASI PPh 21Setiap Bulan

Page 18: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Pajak PenghasilanPPh Psal 22

TATA CARA DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 SEHUBUNGAN DENGAN PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG DAN KEGIATAN DI BIDANG IMPOR ATAU KEGIATAN USAHA DI BIDANG LAIN

KMK154/PMK.03/2010 dan Per-57/PJ/2010 Jo

PER-15/PJ/2011

Page 19: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atau PPh Pasal 22 dilakukan sehubungan dengan pembayaran atas pembelianbarang seperti: komputer, meubeler, mobil dinas, ATK dan barang lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak penyedia barang

Penjelasan :

Page 20: BAHAN PRESENTASI PAJAK

BUKAN OBYEK PPH PASAL 22Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b, huruf c dan, huruf d, berkenaan dengan:

Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp.2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;

Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan benda-benda pos.

Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).Pasal 2 ayat (2)

Page 21: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Pengertian PPh Pasal 22

Pajak Penghasilan Sehubungan Dengan

• Pembayaran atas pembelian barang • mekanisme pembayaran langsung

(LS)• pembayaran yang dilakukan dengan

mekanisme uang persediaan (UP)

Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), bendahara pengeluaran, dan Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh

KPA

Jumlah Pembayaran minimal 2 juta dan tidak terpecah-pecah

PPh Pasal 22 sebesar 1.5% dari Pembelian (tidak termasuk PPN)

Page 22: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Setiap Ada Pembayaran

Isi Surat Setoran PajakNPWP atas nama Rekanan, tetapi dittd BendaharaKode Jenis Setoran : 411122 – 900

Lakukan Rekapitulasi, kumpulkan ssp lbr 3Tuangkan Ke Dalam SPT Masa PPh 22

Bayar Ke Bank / Kantor Pos hari yang sama

Sampaikan SPT + SSP Lb. 3 Ke Kantor PajakSebelum Tgl. 14 Bulan Berikutnya

KEWAJIBAN ADMINISTRASI PPh 22Setiap Bulan

Berikan SSP Lb. 1 Ke RekananKumpulkan SSP Lb. 3

Page 23: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPH PASAL 23/26Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 atau PPh Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang dibayarkan oleh bendahara kepada pihak lain. Penghasilan yang dibayarkan tersebut antara lain: Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, royalti, hadiah/penghargaan. dan imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan dan jasa lain.

Page 24: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPH PASAL 23/26

Peraturan terkait pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 23 adalah: Pasal 23 Undang-Undang PPh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008

Page 25: BAHAN PRESENTASI PAJAK

JENIS PPH PASAL 23

sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas:

1. dividen 2. bunga 3. royalti

4. hadiah, penghargaan, bonus

Page 26: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Jasa lain tersebut yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23 antara lain:

a. Jasa penilai (appraisal);b. Jasa aktuaris;c. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;d. Jasa perancang (design);e. Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas), kecuali yang

dilakukan oleh bentuk usaha tetap (BUT);f. Jasa penunjang di bidang penambangan migas;g. Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang

penambangan selain migas;h. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar

udara; i. Jasa penebangan hutan;

j. Jasa pengolahan limbah;

k. Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services)

Page 27: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Jasa lain tersebut yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23 antara lain:

j. Jasa pengolahan limbah;k. Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services) l. Jasa perantara dan/atau keagenan;m. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga ,

kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI;n. Jasa kustodian/pemyimpanan /penitipan, kecuali yang

dilakukan oleh KSEI;o. Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara;p. Jasa mixing film;q. Jasa sehubungan dengan software computer,

termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;r. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik,

telepon, air, gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;

Page 28: BAHAN PRESENTASI PAJAK

JENIS JASA LAIN s. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan

mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;

t. Jasa maklon;

u. Jasa penyelidikan dan keamanan;

v. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;

w. Jasa pengepakan;

x. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi;

y. Jasa pembasmian hama;

z. Jasa kebersihan atau cleaning service;

aa. Jasa catering atau tata boga.

Page 29: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Setiap ADA TRANSASKI 23

CARA Isi Surat Setoran PajakNPWP atas nama Bendahara, dittd BendaharaKode Jenis Setoran : 411124 – 104

KEWAJIBAN ADMINISTRASI PPh 23Setiap Bulan

JIKA MEMAKAI UP NON LS Bayar Ke Bank / Kantor Pos Sebelum Tgl. 10 Bulan Berikutnya

Berikan Bukti Potong PPh 23 Ke Rekanan

Page 30: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Setiap Akhir Bulan

KEWAJIBAN ADMINISTRASI PPh 23Setiap Bulan

Kumpulkan bukti potong 23 rekap di daftar bukti potong dan Tuangkan Ke Dalam SPT Masa PPh 23

Sampaikan SPT + SSP Lb. 3 Ke Kantor PajakSebelum Tgl. 20 Bulan Berikutnya

Page 31: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PAJAK PENGHASILAN PPH PASAL 4 AYAT 2

Pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 4ayat (2) atau PPh Pasal 4 ayat (2) adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan antara lain melalui pemotongan atau pemungutan pajak yang bersifat final atas penghasilan tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

ANTARA LAIN:1. PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

2. PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

3. JASA KONSTRUKSI

Page 32: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PERATURAN PAJAK PEMOTONGAN PASAL 4 AYAT 2

1. Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang PPh;

2. PP Nomor 48 Tahun 1994 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 71Tahun 2008;

3. PP Nomor 29 Tahun 1996 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 5 Tahun 2002;

4. PP Nomor 51 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 40 Tahun2009;

5. Keputusan Menteri Keuangan 635/KMK.04/1994 sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2008;

6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 120/KMK.03/2002;

Page 33: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PERATURAN PAJAK PEMOTONGAN PASAL 4 AYAT 2

6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996 sebagaimana telah diubahdengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 120/KMK.03/2002;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187/PMK.03/2008 sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.03/2009;

8. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-227/PJ./2002.

Page 34: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Setiap Ada transaksi

Isi Surat Setoran PajakNPWP atas nama Bendahara, dittd BendaharaKode Jenis Setoran : 411128

KEWAJIBAN ADMINISTRASI PPh 4(2)

Setiap Bulan

Bayar Ke Bank / Kantor PosSebelum Tgl. 10 Bulan Berikutnya

Buat dan Berikan Bukti Potong PPh 4 (2) Ke Rekanan

Page 35: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Setiap Akhir Bulan

KEWAJIBAN ADMINISTRASI PPh 4(2)

Setiap Bulan

Lakukan Rekapitulasi, kumpulkan bukti potong buat daftar bukti potong Tuangkan Ke Dalam SPT Masa PPh 4 (2)

Sampaikan SPT + SSP Lb. 3 Ke Kantor PajakSebelum Tgl. 20 Bulan Berikutnya

Page 36: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPN Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN merupakan pelunasan pajak yang dikenakan atas setiap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa dari pihak ketiga, misal pembelian alat tulis kantor, pembelian seragam untuk keperluan dinas, pembelian komputer, pembelian mesin absensi pegawai,perolehan jasa konstruksi, perolehan jasa pemasangan mesin absensi, perolehan jasa perawatan AC kantor, dan perolehan jasa atas tenaga keamanan.

Page 37: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPN

Aturan Pelaksanaan UU No. 42 Tahun 2009PMK.80/PMK.03/2008

PMK 563/KMK.03/2003

Page 38: BAHAN PRESENTASI PAJAK

PPN dan PPn BM tidak dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah dalam hal :

a. pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;b. pembayaran untuk pembebasan tanah;c. pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang

menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mendapat fasilitas PPN tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan PPN;

d. Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak oleh PT (PERSERO) PERTAMINA;

e. pembayaran atas rekening telepon;f. pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan

oleh perusahaan penerbangan; ataug. pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa

yang menurut ketentuan Perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.

Page 39: BAHAN PRESENTASI PAJAK

Barang Kena Pajak yang tidak dikenakan PPN

a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang

diambil langsung dari sumbernya;

b. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;

c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering;

d. uang, emas batangan, dan surat berharga.

Page 40: BAHAN PRESENTASI PAJAK

JENIS JASA YANG TIDAK DIKENAI PPN

a. jasa pelayanan kesehatan medis;

b. jasa pelayanan sosial;

c. jasa pengiriman surat dengan perangko;

d. jasa keuangan;

e. jasa asuransi;

f. jasa keagamaan;

g. jasa pendidikan;

h. jasa kesenian dan hiburan;

i. jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;

j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;

Page 41: BAHAN PRESENTASI PAJAK

JASA Yang tidak dikenakan PPN

k. jasa tenaga kerja;

l. jasa perhotelan;

m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum;

n. Jasa penyediaan tempat parkir;

o. Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;

p. Jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan

q. Jasa boga atau katering

Page 42: BAHAN PRESENTASI PAJAK

42

a. PPN yg dipungut bendahara negeri wajib disetorkan ke bank persepsi atau kantor pos paling lambat tanggal 7 bulan berikutnya setelah masa pajak.

b. Penyetoran PPN menggunakan SSP, dibuat rangkap 5, atas nama rekanan dan dittd Bendahara- Lembar Ke-1 untuk PKP rekanan- Lembar Ke-2 untuk KPP Pratama melalui KPPN- Lembar Ke-3 untuk PKP rekanan guna dilampirkan pada SPT masa PPN- Lembar Ke-4 untuk bank persepsi atau kantor pos atau pertinggal untuk KPPN

TATA CARA PENYETORAN DAN PELAPORAN PPN

Tata Cara Penyetoran

a. Rekanan membuat Faktur Pajak 3 rangkap (Arsip Bendahara, PKP Rekanan, Dilapor ke KPP).

b. Pada setiap lembar Faktur Pajak wajib dibubuhi cap “disetor tanggal….” dan dittd Bendahara.

c. Pemungutan PPN dilaporkan di KPP Pratama menggunakan SPT Masa PPN Pemungut (formulir 1107 PUT ) paling lambat akhir bulan berikutnya, dengan dilampiri SSP dan Faktur Pajak lembar ke-3.

d. Apabila dalam satu bulan tidak terdapat pemungutan/penyetoran, laporan tetap dibuat dan diisi Nihil.

Tata Cara Pelaporan

Page 43: BAHAN PRESENTASI PAJAK

KEWAJIBAN PENYETORAN DAN PELAPORAN

JENIS PAJAK TANGGAL PENYETORAN

TANGGAL PELAPORAN

PPH PASAL 21 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak Berakhir

Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak Berakhir

PPH PASAL 22 Disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaanpembayaran

Paling lama 14 hari setelah Masa Pajak Berakhir

PPH PASAL 23 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak Berakhir

Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak Berakhir

PASAL 4 AYAT 2 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak Berakhir

Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak Berakhir

Page 44: BAHAN PRESENTASI PAJAK

KEWAJIBAN PENYETORAN DAN PELAPORAN

JENIS PAJAK

TANGGAL PENYETORAN TANGGAL PELAPORAN

PPN a. Bendahara pengeluaran sebagai Pemungut PPN paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir;

b. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN harusdisetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepadaPengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah melalui KPPN.berakhir.

a. Paling lama akhirbulan berikutnyasetelah Masa Pajakberakhir;

b. Paling lama akhirbulan berikutnyasetelah Masa Pajak

Page 45: BAHAN PRESENTASI PAJAK

SANKSI PERPAJAKAN

SANKSIADMINISTRASI

SANKSIPIDANA

DENDA

BUNGA

KENAIKAN

KURUNGANDAN

DENDA

PENJARADAN

DENDA

ALPA SENGAJA

Page 46: BAHAN PRESENTASI PAJAK

04/19/2023 46

SANKSI ADMINISTRASI

DENDAPs. 7 UU KUP

BUNGAPs.8(2), 13(2), 14(3), 19(2)&(3) UU KUP

KENAIKANPs. 13(3), 15(2) UU KUP

Rp 100.000

Rp 1.000.000

• SPT MASA PPh Ps.21/22/23/26 TERLAMBAT/ TIDAK DISAMPAIKAN

• SPT TAHUNAN PPh Badan TERLAMBAT/ TIDAK DISAMPAIKAN

2%/BULANmaks 24 BULAN

• PEMBETULAN SENDIRI SPT

• HASIL PENELITIAN SPT AKIBAT SALAH TULIS DAN/ATAU SALAH HITUNG

• HASIL PEMERIKSAAN (SKPKB)

• IZIN PENUNDAAN PENYAMPAIAN SPT

• IZIN MENGANGSUR ATAU MENUNDA PEMBAYARAN

50%SPT TIDAK

DISAMPAIKAN SETELAH DITEGUR

TERTULIS

100%TIDAK MEMENUHI

KETENTUAN PSL 28 & 29 UU KUP

100%

KARENA DITERBITKAN

SKPKBT

PAJAK YANG TIDAK/KURANG DIBAYAR

DARI

Rp 500.000SPT Masa PPN Terlambat/Tidak Disampaikan

Page 47: BAHAN PRESENTASI PAJAK

SANKSI PIDANA

ALPAPs. 38 UU KUP

SENGAJAPs. 39 UU KUP

• TIDAK MENYAMPAIKAN SPT

• MENYAMPAIKAN SPT:

• ISINYA TIDAK BENAR

• TIDAK LENGKAP

• MELAMPIRKAN KETERANGAN YANG ISINYA TIDAK BENAR

• TIDAK MENDAFTARKAN DIRI, MENYALAHGUNAKAN NPWP/NPPKP

• TIDAK MENYAMPAIKAN SPT

• MENYAMPAIKAN SPT :

• ISINYA TIDAK BENAR

• TIDAK LENGKAP

• MEMPERLIHATKAN PEMBUKUAN/ PENCATATAN PALSU

• TIDAK MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN/PENCATATAN

• TIDAK MENYETORKAN PAJAK YANG DIPUNGUT/DIPOTONG

KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 1 TAHUNDAN

DENDA SETINGI-TINGGINYA 2 KALI

PENJARA SELAMA-LAMANYA 6 TAHUNDAN

DENDA SETINGI-TINGGINYA 4 KALI

MENIMBULKAN KERUGIANPADA PENDAPATAN NEGARA