presentasi kasus obsgyn plasenta previa

33
PRESENTASI KASUS PLASENTA LETAK RENDAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Obstetrik dan Ginekologi di RSUD Salatiga Disusun oleh Bachtiar Arif Nur Hidayat 20090310153 Diajukan Kepada dr. Agung Suprihandono, Sp.OG i

Upload: fidya-sapita

Post on 10-Apr-2016

25 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

PRESENTASI KASUS

PLASENTA LETAK RENDAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan

Klinik Bagian Ilmu Obstetrik dan Ginekologi di RSUD Salatiga

Disusun oleh

Bachtiar Arif Nur Hidayat

20090310153

Diajukan Kepada

dr. Agung Suprihandono, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

i

Page 2: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

HALAMAN PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS

PLASENTA LETAK RENDAH

Telah disetujui dan dipresentasikan

Pada tanggal 14Agustus 2014

Menyetujui

Dokter Pembimbing

dr. Agung Suprihandono, Sp.OG

ii

Page 3: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas presentasi kasus Plasenta Letak

Rendah ini. Sholawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW.

Presentasi kasus ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat pendidikan

profesi kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

setulusnya kepada :

1. dr. Agung Suprihandono, Sp.OG selaku dosen pendidik klinik

2. Rekan-rekan dokter muda, serta semua pihak yang telah membantu

Penulisan presentasi kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna.Semoga selanjutnya tulisan

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

iii

Salatiga, 14 Agustus 2014

Bachtiar Arif N.H

Page 4: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I.......................................................................................................................2

A. Identitas Pasien.............................................................................................2

B. Anamnesis.....................................................................................................2

C. Pemeriksaan Fisik.........................................................................................4

D. Status Obstetrik.............................................................................................5

E. Pemriksaan Penunjang..................................................................................5

F. Diagnosis.......................................................................................................6

G. Terapi............................................................................................................6

H. Follow Up Kasus...........................................................................................6

BAB II......................................................................................................................9

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................9

1. Plasenta Letak Rendah..................................................................................9

A. Definisi......................................................................................................9

B. Etiologi......................................................................................................9

C. Patofisologi................................................................................................9

D. Gejala Klinis............................................................................................11

E. Diagnosis.................................................................................................12

F. Penatalaksanaan.......................................................................................13

G. Prognosis.................................................................................................16

BAB II....................................................................................................................18

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN................................................................18

1. Pembahasan dan Kesimpulan......................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iv

Page 5: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

BAB I

STATUS OBSTETRI

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. A

Umur : 31 Tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Paritas : G3P2A0

Pekerjaan : PNS

Tanggal masuk : 08 Agustus 2014

B. Anamnesis

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan USG

didapatkan hasil bahwa posisi dari plasenta ibu terletak di bawah

janin.Perdarahan dari jalan lahir (-). Riwayat perdarahan dari jalan lahir

sebelumnya (-)

2. Riwayat Haid

Menarche : 14 Tahun

Siklus Haid : 30 hari

Jumlah : Sedang

Lama : 8 Hari

HPHT : 1 November 2013

HPL : 8 Agustus 2014

2

Page 6: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

3. Riwayat Kehamilan Sekarang

Pasien G3 P2 A0 hamil 40minggu .Datang dikarenakan hasil

dari pemeriksaan USG didapatkan bahwa plastenta letak rendah.Pasien

tidak mengeluhkan keluar darah dari kemaluan dan tidak memiliki

riwayat perdarahan dari jalan lahir selama kehamilan ini.Pasien juga

mengaku selama kehamilan ini tidak pernah mempunyai keluhan.

4. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu

a. Anak pertama, wanita berusia 5,5 tahun. Lahir spontan dengan

usia kehamilan aterm. Persalinan ditolong oleh bidan, dengan

berat badan lahir 3500 gr, dan keadaan anak sehat

b. Anak kedua, laki-laki berusia 2,5 tahun. Lhir spontan dengan usia

kehamilan aterm. Persalinan ditolong oleh bidan, dengan berat

badan lahir 3600 gr, dan keadaan anak sehat

c. Hamil ini

5. Riwayat penyakit dahulu

Pasien menyangkal menderita penyakit; kencing manis, darah

tinggi, jantung, ginjal dan asma.

6. Riwayat Keluarga

Pasien menyangkal dalam keluarganya ada yang menderita

penyakit;kencing manis, darah tinggi, jantung dan asma.

7. Riwayat kontrasepsi

Pasien mengaku hanya memakai KB suntik 3 bulan, dan hanya

memakai sebanyak 2 kali suntik.

3

Page 7: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

C. Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaraan : Compos Mentis

3. Vital Sign :

TD : 100/70 mmHg

HR : 80x/mnt

RR : 20x/mnt

S : 36,5oC

4. Kepala : mesochepal (dbn)

5. Kulit : turgor dan elastisitas baik (dbn).

6. Mata : conjunctica anemis -/-, sclera ikterik -/-

7. Telinga : tidak ada secret, tidak ada perdarahan (dbn).

8. Hidung : tidak ada secret, tidak ada perdarahan (dbn).

9. Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, lidah tidak tremor

10. Dada

Inspeksi : bekas luka (-), retraksi (-)

Perkusi : sonor +/+

Palpasi : pengembangan dada simetris +/+Fremitus (+) normal

Auskultasi :vesikuler +/+, suara tambahan ronkhi (-), wheezing (-)

4

Page 8: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

11. Perut :

Membesar, sesuai umur kehamilan, tinggi fundus uteri 3 jaridibawah

processus xyphoideus, stria gravidarum (+), janin tunggal, puka, presentasi

kepala, kepala belum masuk panggul, his jarang, DJJ = 135x/menit, TFU

= 33 cm.

12. Anggota gerak: akral hangat, tidak ada edema, tidak ada varices

D. Status Obstetrik

1. Pemeriksaan luar

Leopold I : tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proc.Xiphoideus (33

cm),teraba bagian lunak, tidak melenting kesan bokong.

Leopold II : teraba tahanan terbesar pada sebelah kanan, teraba

bagiankecil pada bagian kiri, kesan punggung kanan.

Leopold III :teraba bagian bulat, keras, dan melenting. Kesan kepala.

Leopold IV :bagian terbawah janin belum masuk panggul teraba 5/5

bagian

Letak anak : memanjang preskep, DJJ: (+) 135x/mnt reguler TBJ:

29454 gram. HIS :(-). Perdarahan pervaginam (-)

2. Pemeriksaan Dalam

Inspekulo : tidak dilakukan

VT : tidak dilakukan

E. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

Hb : 11,4 g/Dl

5

Page 9: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

Golongan darah : B

Leukosit : 6,75 x 103/uL

Eritrosit : 4,04 x 106/uL

Trombosit : 188 x 103/uL

HbsAg : Negative

F. Diagnosis

G1P0A0 hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah

G. Terapi

Observasi his, djj, dan kemungkinan terjadi perdarahan

H. Follow Up Kasus

Hari 1. Tanggal 8 Agustus 2014

S : Kenceng-kenceng jarang, perdarahan pervaginam (-), gerak janin (+), air ketuban pecah (-)

O : KU : baik, compos mentis, tidak tampak anemisTD : 120/80 mmHg N : 88 x/menitRR : 20 x/menitSuhu : 36,5˚CDJJ (+) 135x/menitHis (-) Palpasi : janin tunggal, letak memanjang, puka, presentasi kepala, TFU = 33 cmPD : tidak dilakukan

A : G1P0A0 hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah

6

Page 10: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

Hari 2. Tanggal 9 Agustus 2014

S : Kenceng-kenceng jarang, perdarahan pervaginam (-), gerak janin (+), air ketuban pecah (-)

O : KU : baik, compos mentis, tidak tampak anemisTD : 120/80 mmHg N : 84 x/menitRR : 22 x/menitSuhu : 36,5˚CDJJ (+) 136x/menitHis (-) Palpasi : janin tunggal, letak memanjang, puka, presentasi kepala, TFU = 33 cmPD : tidak dilakukan

A : G1P0A0 hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah

Telah dilakukan seksio saesaria jam 16.30. Bayi lahir denganjenis kelamin perempuan. Aphgar Score 8-9-10, berat badan lahir 3400 gr, panjang badan 48 cm. Lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar lengan atas 12 cm. Anus (+), cacat (-)

Hari 3. Tanggal 10 Agustus 2014

S : Nyeri bekas jahitan (+), mual (-), muntah (-), pusing (+), BAK (+), BAB (-), Buang angin (+), perdarahan pervaginam (+) seperti mens, kaki sudah bisa digerakkan, ASI (-)

O : KU : baik, compos mentisTD : 100/70 mmHg N : 78 x/menitRR : 20 x/menitSuhu : 36,5˚C

A : P1A0 post SC pada hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah hari 1

Hari 4. Tanggal 11 Agustus 2014

S : Nyeri bekas jahitan berkurang, mual (-), muntah (-), pusing (-), BAK (+), BAB (-), Buang angin (+), mobilisasi (+) duduk, ASI (-)

O : KU : baik, compos mentisTD : 110/80 mmHg N : 80 x/menitRR : 20 x/menitSuhu : 36˚C

7

Page 11: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

A : P1A0 post SC pada hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah hari 2

Hari 5. Tanggal 12 Agustus 2014

S : Nyeri bekas jahitan berangsur berkurang, mual (-), muntah (-), pusing (-), BAK (+), BAB (-), Buang angin (+), mobilisasi (+), ASI (+)

O : KU : baik, compos mentisTD : 110/70 mmHg N : 80 x/menitRR : 20 x/menitSuhu : 36˚C

A : P1A0 post SC pada hamil 40 minggu dengan plasenta letak rendah hari 3. BLPL

8

Page 12: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Plasenta Letak Rendah

A. Definisi

Plasenta letak rendah (Low Lying Placenta) adalah plasenta yang

berimplantasi pada segmen bawah rahim sedemikian rupa sehingga tepi

bawahnya berada pada jarak kurang 2 cm dari ostium uteri internum.Jarak

yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak normal.

B. Etiologi

Penyebab blatokista berimplantasi pada segmen bawah Rahim

belumlah diketahui dengan pasti. Mungkin secara kebetulan saja blatokista

menimpa desidua di daerah segmen bawah rahim tanpa latar belakang lain

yang mungkin. Teori lain mengemukakan sebagai salah satu penyebabnya

adalah vaskularisasi desidua yang tidak memadai, mungkin akibat dari

proses radang atau atrofi. Paritas tinggi, usia lanjut, cacat rahim misalnya

bekas bedah sesar, kerokan, miomektomi berperan dalam menaikan

insiden terjadinya blatokista berimplantasi pada segmen bawah rahim.

C. Patofisologi

Pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trimester ketiga

dan mungkin juga lebih awal, oleh karena telah mulai terbentuknya

segmen bawah rahim, tapak plasenta akan mengalami pelepasan.

9

Page 13: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

Sebagaimana diketahui tapak plasenta terbentuk dari jaringan maternal

yaitu bagian desidua basalis yang bertumbuh tinggi menjadi bagian dari

uri. Dengan melebarnya isthmus uteri menjadi segmen bawah rahim, maka

plasenta yang berimplantasi disitu sedikit banyak akan mengalami laserasi

akibat pelepasan pada desidua sebagai tapak plasenta. Demikian pula pada

waktu serviks mendatar (effacement) dan membuka (dilatation) ada bagian

tapak plasenta yang terlepas. Pada tempat laserasi itu akan terjadi

perdarahan yang berasal dari sirkulasi maternal yaitu dari ruangan

intervillus dari plasenta. Oleh karena fenomena pembentukan segmen

bawah rahim itu perdarahan pada plasenta previa pasti akan terjadi

(unavoidable bleeding). Perdarahan di tempat itu relatif dipermudah dan

diperbanyak oleh karena segmen bawah rahim dan serviks tidak mampu

berkontraksi dengan kuat.karena elemen otot yang dimilikinya sangat

minimal, dengan akibat pembuluh darah pada tempat itu tidak akan

tertutup dengan sempurna. Perdarahan akan berhenti karena terjadi

pembekuan kecuali jika ada laserasi mengenai sinus yang besar dari

plasenta pada mana perdarahan akan akan berlangsung lebih banyak dan

lebih lama.

Oleh karena pembentukan segmen bawah rahim itu akan

berlangsung progresif dan bertahap, maka laserasi baru akan mengulang

kejadian perdarahan. Demikianlah perdarahan akan berulang tanpa sesuatu

sebab lain (causeless). Darah yang keluar berwarna merah segar tanpa rasa

nyeri (painless).

10

Page 14: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

Pada plasenta previa parsialis atau letak rendah, perdarahan baru

terjadi pada waktu mendekati atau mulai persalinan.Perdarahan pertama

biasanya sedikit tetapi cenderung lebih banyak pada perdarahan

berikutnya.Berhubung tempat perdarahan terletak dekat ostium uteri

internum, maka perdarahan lebih mudah mengalir keluar rahim dan tidak

membentuk hematoma retroplasenta yang mampu merusak jaringan lebih

luas dan melepaskan tromboplastin ke dalam sirkulasi maternal.Dengan

demikian, sangat jarang terjadi koagulopati pada plasenta previa.

D. Gejala Klinis

Kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah perdarahan

tanpa nyeriyang biasanya baru terlihat setelah kehamilan mendekati akhir

trimester kedua atausesudahnya.Namun demikian, banyak peristiwa

abortus mungkin terjadi akibat lokasiabnormal plasenta yang sedang

tumbuh.Sering perdarahan akibat plasenta previaterjadi tanpa tanda-

tanda peringatan pada wanita hamil yang sebelumnya tampak sehat-sehat

saja.Tidak nyeri dan perdarahan pervaginam berwarna merah terang

padaumur kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga

merupakan tanda utama plasenta.

Ciri-ciri plasenta previa :

1. Perdarahan tanpa nyeri

2. Perdarahan berulang

3. Warna perdarahan merah segar

4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah

11

Page 15: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

5. Timbulnya perlahan-lahan

6. Waktu terjadinya saat hamil

7. His biasanya tidak ada

8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpas

9. Denyut jantung janin ada

10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina

11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul

12. Presentasi mungkin abnormal

E. Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan adanya gejala-gejala klinis dan

beberapa pemeriksaan,antara lain:

1. Anamnesis

Gejala pertama yang membawa pasien ke dokter atau rumah sakit

ialah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada

kehamilan lanjut (trimester III), puncak insidens pada kehamilan 34

minggu. Sifat perdarahannya tanpa sebab (causeless),tanpa nyeri

(painless), dan berulang (recurrent). Perdarahan timbul tanpa

sebabapapun. Kadang-kadang perdarahan terjadi sewaktu bangun tidur ;

pagi hari tanpadisadari tempat tidur sudah penuh darah. Perdarahan

cenderung berulang denganvolume yang lebih banyak sebelumnya.

12

Page 16: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan luar Inspeksi dapat dilihat perdarahan yang keluar

pervaginam banyak atau sedikit, darah beku dan sebagainya. Jika telah

berdarah banyak maka ibu akan kelihatan anemis.

Palpasi janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih

rendah-Sering dijupai kesalahan letak janin bagian terbawah janin

belum turun , apabila letak kepala, biasanya kepalamasih goyang atau

terapung (floating) atau mengolak di atas pintu atas panggul. Bila cukup

pengalaman, dapat dirasakan suatu bantalan pada segmen bawah rahim

terutama pada ibu yang kurus.Pemeriksaan dalam sangat berbahaya

sehingga kontraindikasi untuk dilakukan kecuali fasilitas operasisegera

tersedia.

3. Pemeriksaan dengan Alat

Pemeriksaan inspekulo, adanya darah dari ostium uteri

eksernum.Pemeriksaan USGTransvaginal Ultrasonografi dengan

keakuratan dapat mencapai 100 %identifikasi plasenta

previa.Transabdominal ultrasonografi dengan keakuratan berkisar 95

%.MRI dapat digunakan untuk membantu identifikasi plasenta akreta,

inkreta,dan plasenta perkreta.

F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pasiendengan plasenta previa terbagi atas

penatalaksanaan pasif danaktif.

13

Page 17: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

1. Penatalaksanaan pasif (ekspektatif)

Jumlah perdarahan sedikit tidak membahayakan ibu dan janin

Kehamilan < 36 minggu dan taksiran berat janin < 2500gr 

Belum ada tanda-tanda inpartu

a. Pasien tirah baring di tempat tidur semua aktifitas dikurangi

b. Observasi DJJ dan jumlah perdarahan

c. Periksa golongan darah dan siapkan tranfusi darah whole blood

d. Periksa Hb dan Ht secara berkala

e. Lakukan pemeriksaan terhadap letak plasenta(misalnya USG) setelah

perdarahan berkurang

f. Bila perdarahan banyak, atau perdarahan sedikit-sedikit tapi sering la

kukan penatalaksanaan aktif, apalagi bila kehamilan sudah mencapai 

36 minggu dantaksiran berat janin 2500gr

2. Penatalaksanaan aktif 

Bila perdarahan sudah membahayakan ibu dan janin

Kehamilan telah cukup 36 minggu atau taksiran janin 2500gr

Sudah ada tanda-tanda inpartu.

Pemeriksaan dalam dilakukan di dalam kamar operasi dengan persiapan

operasi sudahdilakukan.Dalam penatalaksanaan aktif untuk

mengeluarkan bayi dipilih2 cara persalinan yaitu:

a. Persalinan pervagina

Pemecahan ketuban (Amniotomi), karena denga amniotomi

diharapkan bagianterbawah janin akan menekan plasenta dan bagian

14

Page 18: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

plasenta yang berdarah., selain itu bagian plasenta yang berdarah

dapat bebas mengikuti regangan segmen bawah rahim.

Indikasi Amniotomi:

Multigravida dengan plasenta previa parsialis atau marginalis atau

plasenta letak renda dengan pembukaan > 5 cm

Plasenta previa lateralis dan marginalis dengan IUFD. Setelah

ketuban dipecahkan lakukan drip oxitosin 5 unit dalam 500cc D

5%.

Versi braxton hicks dan pemasangan cunam willet, dilakukan

bila amniotomitidak berhasil untuk menghentikan perdarahan.Versi

braxtonhicks melakukan tamponade plasenta dengan bokong, versi

dengan 2 jari menurunkan kaki,setelah kaki di keluarkan di ikat

dengan kassa, dan diberi beban 50-100 gr, tetapi pembukaan harus

dapat dilalui 2 jari (2-3 cm), jarang digunakan karena

dapatmenimbulkan robekan segmen bawah rahim. Biasanya

dilakukan pada janin yangsudah mati.

Pemasangan cunam willet.Prinsipnya tamponade plasenta

dengan kepala, kulit kepala di klem dengan cunamwillet, lalu cunam

di ikatkan dengan kain kasa dan di beri beban 50-100gr,

dilakukan pada janin yang sudah mati.

b. Sectio caesarea

Indikasi SC pada penderita plasenta previa adalah:

Plasenta previa totalis mutlak dilakukan SC

15

Page 19: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

Plasenta previa parsialis pada primingavida

Plasenta previa dengan perdarahan banyak dan berulang

Plasenta previa dengan panggul sempit dan letak lintang

Prinsip utama dalam melakukan seksio cesarea adalah untuk me

nyelamatkan ibu, sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya

harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilakukan.Persiapan darah

penggantiuntuk stabilisasi dan pemulihan kondisi ibu dan perawatan

lanjut pasca bedahtermasuk pemantauan perdarahan, infeksi, dan

keseimbangan cairan masuk-keluar.

Tujuan seksio sesarea :

Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera

berkontraksidan menghentikan perdarahan. Tempat implantasi

plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi sehingga serviks

uteri dan segmen rahim menjadi tipis dan mudah robek. Selain itu

bekas tempat implantasi plasenta sering menjadi sumber

persarahan karean adanya vaskularisasi dan susuan serabut otot

dengan korpus uteri.

Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan

pada serviks uteri, jika janin dilahirkan pervaginam.

G. Prognosis

Sejak diperkenalkan penatalaksanaan pasif pada penderita

plasenta previa,kematian perinatal berangsur-angsur berkurang, kematian

16

Page 20: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

yang timbul biasanya karena prematuritas, yang salah satu sebab

persalinan prematur adalah plasenta previa .

17

Page 21: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

BAB II

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

1. Pembahasan dan Kesimpulan

Dari kasus tersebut didapatkan bahwa penderita merupakan pasien

dengan G3 P2 A0 yang telah dilakukan pemeriksaan penunjang berupa

pemeriksaan USG oleh dokter speisalis dan ditemukan bahwa plasenta letak

rendah.Dari hasil anamnesis, tidak menunjang tanda-tanda dari plasenta letak

rendah dikarenakan pada plasenta letak rendah perdarahan baru terjadi pada

waktu mendekati atau mulai persalinan.Pasien juga menyatakan bahwa tidak

ada keluhan sama sekali selama kehamilan ini.

Dari pemeriksaan fisik, palpasi janin letak janin bagian terbawah

janin belum turun , letak kepala masih goyang atau terapung (floating) atau

mengolak di atas pintu atas panggul. Yang merupakan salah satu ciri-ciri dari

plasenta letak rendah

• Dan pada kasus tersebut tidak dilakukan pemeriksaan dalam berupa vagina

tuche, karena kemungkinan jika dilakukan pemeriksaan dalam akan

memprofokasi terjadinya perdarahan setelah mengetahui hasil dari

pemeriksaan USG didapatkan plasenta letak rendah. Keputusan untuk

tidak dilakukan persalinan pervaginam karena pada pasien ini keadaan

kehamilan sehat, dan baik dimana indikasi persalinan pervaginam jika

plasenta previa marginalis ataulateralis pada multipara dan anak sudah

meninggalatau prematur. Dan jika pembukaan serviks sudah agak besar

(4-5cm), ketuban dipecah.

18

Page 22: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

Oleh karena itu kemungkinan diputuskan akan dilakukan tindakan

seksiocesarea adalah untuk mencegah kemungkinan terjadinya robekan

pada serviks uteri, jika janin dilahirkan pervaginam yang dapat mengancam

nyawa ibu.

.

19

Page 23: PRESENTASI KASUS OBSGYN plasenta previa

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham Gary F, Leveno J Kenneth , Bloom L Steven , Hauth C John ,III Gilstrap Larry , Wenstrom D Katharine . Williams Obstetrics 22NDEDITION 2005.

2. Wiknjosastro Hanifa , Saifuddin Bari Abdul , Rachimhadhi Trijatmo . IlmuKebidanan , edisi ketiga , cetakan keempat ; Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo , 1997

20