presentasi ddt jumat

Upload: efendirahmad9461158

Post on 11-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dasar-dasar Rekayasa Transportasi

TRANSCRIPT

  • Oleh:

    Rahmad Efendi (1122004002)

    Civil Engineering Student, Bakrie University

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 1 November 29 th, 2013

  • 1. Pendahuluan

    Geometris jalan adalah suatu bangun jalan raya yang menggambarkan tentang bentuk/ukuran jalan raya baik yang menyangkut penampang melintang, memanjang, maupun aspek lain yang terkait dengan bentuk fisik jalan.

    Empat hal yang harus diperhatikan oleh Perancang Jalan (Street) dan Jalan Raya (Highway), diantaranya:

    Desain Lokasi;

    Desain Alinyemen;

    Desain Persimpangan Jalan;

    Desain Akses.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 2

    November 29 th, 2013

  • 2. Desain Lokasi

    Insinyur

    Perencana

    Ahli Ekonomi

    Ahli Ekologi

    Ahli Sosial

    Informasi yang dibutuhkan dalam desain dan perencanaan lokasi adalah sebagai berikut:

    Tata Guna Lahan, Penyebaran Penduduk, dan Kepadatan Penduduk;

    Struktur Geologis Suatu Daerah;

    Potensi Pengembangan Industri, Pertanian, Pemukiman, atau Rekreasi di masa depan;

    Jalan biasa dan Jalan Raya yang telah ada di daerah itu;

    Utilitas dan Fasilitas yang ada di daerah ini;

    Foto-foto dari fitur pengendalian;

    Peta-peta fotogrametrik dari daerah bersangkutan.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 3 November 29 th, 2013

  • 3. Kriteria Desain dan Pengendalian Desain

    Desain Alinyemen yang meliputi Pengendalian dan Kriteria Desain

    Kendaraan-Kendaraan Desain; (Lihat gambar 6-1 a s.d d).

    Kendaraan dan Dampak yang ditimbulkannya; (Lihat Contoh 1 pada halaman 160).

    Kemampuan Pengemudi;

    Pengolahan Informasi;

    Waktu Reaksi

    Kecepatan

    Kesalahan Pengemudi

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 4

    November 29 th, 2013

  • 3.1 Kendaraan-kendaraan Desain

    Kendaraan Desain merupakan suatu faktor penting dalam menentukan desain jalan raya.

    AASTHO (2001) menyatakan bahwa kunci penentu desain geometris jalan raya adalah ciri-ciri fisik dan bentuk berbagai ukuran kendaraan yang menggunakan jalan raya.

    Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh pendesain seperti Ground Clearance, Ujung Kendaraan (Overhange), dan lengkungan vertikal pada jalan raya

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 5 November 29 th, 2013

  • Gambar 3.1 Contoh Rute tikungan dari Truk Semi Trailer

    Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa Radius Menikung minimum dari kendaraan desain.

    Hal ini distandarisasikan oleh AASTHO.

    Radius Menikung Minimum kendaraan desain disesuaikan dengan dimensi kendaraan yang di desain.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 6 November 29 th, 2013

  • 3.2 Kendaraan dan Dampak yang Ditimbulkannya

    Perencanaan jalan raya dipengaruhi oleh percepatan dan perlambatan kendaraan.

    Lahan yang bersebelahan dengan jalan raya akan dipengaruhi oleh polusi udara akibat emisi kendaraan dan juga kebisingan akibat aktivitas kendaraan.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 7 November 29 th, 2013

  • 3.3 Kemampuan Pengemudi

    Performa pengemudi merupakan komponen penting yang harus diperhatikan dalam mendesain jalan raya. Hal ini dapat berupa pengendalian, petunjuk, dan navigasi.

    Pengolahan Informasi

    Waktu Reaksi.

    Kecepatan.

    Kesalahan Pengemudi.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 8 November 29 th, 2013

  • 3.4 Karakteristik Lalu-lintas

    3.4.1 Volume Lalu Lintas Satuan umum untuk mengukur lalu-lintas adalah lalu lintas

    harian rata-rata (average daily traffic) atau ADT.

    ADT merupakan volume total selama suatu periode waktu tertentu (dalam keseluruhan hari), lebih besar daru satu hari dan kurang dari satu tahun, dibagi dengan jumlah hari dalam periode tersebut.

    Volume kendaraan yang digunakan dalam desain geometris jalam raya adalah volume kendaraan pada jam puncak/sibuk (Peak Hour) yang diperkirakan melalui volume per jam desain (design hourly volume, DHV).

    Penyebaran satu arah (directional distribution, D) pada jalan raya biasanya menentukan persentase pada arah perjalanan yang lebih banyak.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 9 November 29 th, 2013

  • Contd (3.4)

    3.4.2 Kecepatan Operasional

    Kecepatan jalan raya biasanya dipengaruhi oleh enam kondisi, yaitu:

    Kemampuan pengemudi, Karakteristik kendaraan; Karakteristik fisik dari jalan raya dan bahu-bahu jalan; Cuaca; Kepadatan (kehadiran kendaraan lain); Persyaratan kecepatan.

    Kecepatan Operasional (Operating speed)

    Kecepatan Arus-Bebas (Free-Flow Speed)

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 10 November 29 th, 2013

  • Contd (3.4)

    3.4.3 Kecepatan Desain

    Kecepatan desain adalah suatu kecepatan yang khusus digunakan untuk menentukan berbagai fitur desain geometris dari jalan (AASHTO, 2001).

    Kecepatan desain harus disesuaikan dengan kecepatan pengemudi rata-rata.

    Batas maksimum untuk kecepatan desain yang rendah atau yang lebih rendah lagi adalah 45 mil/jam dan batas minimum untuk kecepatan desain yang tinggi adalah 50 mil/jam.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 11 November 29 th, 2013

  • Contd (3.4)

    Kecepatan Gerak

    Kecepatan Gerak (Running Speed) yang besarnya sama dengan jarak tempuh kendaraan dibagi dengan waktu kendaraan tersebut dalam keadaan bergerak.

    Kecepatan Spot (Kecepatan di tempat), besarnya akan sama dengan kecepatan gerak rata-rata apabila kendaraan tersebut bergerak kontinu.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 12 November 29 th, 2013

  • Contd (3.4)

    3.4.5 Kecepatan Arus-Bebas Merupakan kecepatan lalu-lintas ketika kepadatan

    mendekati nol.

    Seperti yang terlihat pada gambar 6-4, disana terlihat bahwa kecepatan lalu-lintas pada jalan raya multi lajur tidak sensitif terhadap volume lalu lintas sampai pada tingkat arus sebesar 1400 kendaraan per jam per lajur (Passenger cars per hour per lane-pc/h/ln).

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 13 November 29 th, 2013

  • 3.5 Kapasitas Jalan Raya dan Kontrol-kontrol Desain

    Kapasitas kendaraan merupakan tingkat maksimum per jam dimana orang atau kendaraan dalam keadaan normal diperkirakan akan dapat melintasi suatu titik atau bagian yang sama dari satu lajur jalan selama periode waktu tertentu dibawah kondisi jalan, lalu-lintas dan pengendalian normal.

    Biasanya dilhat juga berdasarkan konsep tingkat pelayanan (Level of Service) dari suatu jalan raya.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 14 November 29 th, 2013

  • Contd (3.5)

    3.5.1 Tingkat Kemacetan yang dapat diterima Intinya kebutuhan lalu lintas tidak boleh melebihi

    kapasitasnya, volume lalu-lintas desain per lajur tidak boleh melebihi dimana lalu-lintas masih dapat membebaskan diri dari antrian panjang, adanya keleluasaan pengendara dalam menentukan kecepatan, kondisi operasional yang harus menyediakan sedikit kebebasan dari tekanan pengemudi, adanya batasan-batasan praktis suatu jalan tol yang ideal, dan perilaku pengguna kendaraan terhadap kondisi operasional yang buruk.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 15 November 29 th, 2013

  • Contd (3.5)

    3.5.2 Pengendalian Akses

    Pengaturan yang membatasi akses publik ke dan berbagai properti yang terletak di dekat fasilitas jalan raya. Pengaturan ini dibagi menjadi pengendalian penuh atas akses, pengendalian sebagian atas akses, dan peraturan-peraturan untuk jalan-jalan pribadi (driveway and approach regulation).

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 16 November 29 th, 2013

  • Contd (3.5)

    3.5.3 Penentuan Desain Beberapa pengedalian utama dalam desain jalan raya:

    Lalu-lintas harian rata-rata (ADT)

    Desain volume per jam (DHV)

    Penyebaran satu arah (directional distribution, D)

    Persentase Truk (T)

    Kecepatan Desain (v)

    Tingkat pelayanan desain (LOC)

    Pengendalian Akses (AC)

    Persentase ADT (K)

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 17 November 29 th, 2013

  • 4. Elemen-elemen Desain

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 18 November 29 th, 2013

  • Jarak Penglihatan untuk Pengambilan Keputusan;

    Jarak Penglihatan untuk Mendahului di Jalan Dua-Lajur;

    Ketinggian Mata Pengemudi dan Ketinggian Objek.

    Contd (4.1)

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 19 November 29 th, 2013

  • Contd (4)...

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 20 November 29 th, 2013

  • Contoh Soal Lengkungan Transisi

    Sebuah lengkungan transisi dibutuhkan untuk menghubungkan suatu bagian melingkar dengan suatu bagian lurus dari suatu jalan raya di luar kota. Jika kecepatan desain di jalan raya ini adalah 65 mil/jam dan radius kelengkungan dari bagian melingkar adalah 1000 ft, tentukan panjang kelengkungan transisi. (Diasumsikan C = 2)

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 21

    Penyelesaian

    November 29 th, 2013

  • Contd (4)

    4.3 Alinyemen Vertikal

    Kemiringan (Grade);

    Lajur Tanjakan;

    Ramp Keluar Darurat;

    Lengkungan Vertikal;

    Lengkungan Vertikal Puncak;

    Lengkungan Vertikal Lembah (Sag Vertical Curve)

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 22

    November 29 th, 2013

  • Alinyemen Vertical Puncak

    November 29 th, 2013 C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 23

  • SAG VERTICAL CURVE

    November 29 th, 2013 C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 24

  • 5. Elemen-elemen Penampang Melintang

    Karakteristik Perkerasan;

    Kemiringan Silang Perkerasan;

    Lebar Lajur;

    Bahu Jalan;

    Pembatas Tepi Jalan;

    Kanal Drainase;

    Penghalang Lalu Lintas;

    Median;

    Jalur Sepeda dan Jalur Pejalan Kaki;

    Hak-Prioritas-Jalan.

    C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 25 November 29 th, 2013

  • C. Jotin Khisty and B. Kent Lall 26 November 29 th, 2013