proposal presentasi jumat
TRANSCRIPT
CVCVIrfan NurDinas Kesehatan Kab.Bone
Watampone, 18 Desember 1980Pendidikan1. AKPER Makassar (2002)2. UNHAS Makassar (sementara)
OrganisasiPerawat Nasional Indonesia (PPNI) Kab. Bone
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN HOME CARE DALAM PELAKSANAAN HOME CARE TERHADAP REHABILITASI DAMPAK TERHADAP REHABILITASI DAMPAK GANGGUAN MOTORIK PENDERITA GANGGUAN MOTORIK PENDERITA
STROKE DI WATAMPONESTROKE DI WATAMPONE
Irfan NurC. 121 08 542
Semakin banyaknya pelayanan kesehatan
Berbagai pelayanan memberikan service yang lebih memuaskan pelanggan
cost tinggi Penanganan stroke: LOS (length of stay/lama tinggal di RS) ber + panjang
penderita/keluarga merasa keberatan dengan biaya yang harus dibayar untuk biaya perawatan
Pasien Dirawat di Rumah (Home Care)Home Care bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan yang diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga, sehingga klien tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatannya.
PendKes sebagai Intervensi PendKes sebagai Intervensi Keperawatan MandiriKeperawatan Mandiri
((Kusnanto dikutip dari Perry & PotterKusnanto dikutip dari Perry & Potter))
Intervensi Keperawatan:ObservasiKonselingPendkesTindakan pemenuhan Kebutuhan ADL /
KDM
Tujuan pendidikan ad/ mengembangkan atau Tujuan pendidikan ad/ mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut
yang terdiri dari :yang terdiri dari :
Ranah kognitif (cognitive domain)Ranah afektif (affective domain)Ranah psikomotor (psychomotor domain).
Rumusan masalahRumusan masalah
- Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan home care pada rehabilitasi penderita stroke di Watampone.
TujuanTujuanTujuan Khusus: Untuk mengidentifikasi rehabilitasi dampak gangguan
motorik penderita stroke sebelum pemberian pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan home care.
Untuk mengetahui perkembangan hasil rehabilitasi dampak gangguan motorik penderita stroke setelah pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan home care.
Untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan home care pada rehabilitasi dampak gangguan motorik penderita stroke di Watampone.
Defenisi (BAB II)Defenisi (BAB II)Pendidikan Kesehatan merupakan suatu
proses perubahan perilaku yang dinamis dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia yang meliputi komponen pengetahuan, sikap, ataupun praktik yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat, serta merupakan komponen dari program kesehatan.
Home Care Menurut Depkes RI (2002) Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Misbach (2008) stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.
Stroke dapat menyebabkan lima Stroke dapat menyebabkan lima jenis cacat yaitu: jenis cacat yaitu:
Kelumpuhan atau masalah pengendalian gerakan (motor control)
Gangguan Sensory dan NyeriMasalah dengan dengan bahasa (aphasia)Masalah dengan pikiran dan memoriGangguan emosi
Pendidikan Kesehatan dalam
pelaksanaan Home Care
Rehabilitasi dampak gangguan motorik penderita
stroke
Proses perubahan pengetahuan
UmurJenis kelamin
Sosial ekonomiPekerjaan
Pendidikan
Materi penyuluhan Metode penyuluhan Peneliti/pendidik:Tingkat pendidikan dan pengetahuan pendidik/penelitiAlat-alat bantu
Kerangka Konsep
Hipotesis Hipotesis
Pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan home care berpengaruh terhadap rehabilitasi dampak gangguan motorik pada penderita stroke di Watampone.
Rancangan Penelitian :Rancangan Penelitian :Desain penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode Pre-eksperimental dengan one group pretest-postest design yaitu penelitian yang menggunakan satu kelompok subyek, pengukuran dilakukan sebelum dan setelah pemberian perlakukan pada subyek. Perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap sebagai efek perlakuan
PopulasiPopulasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita stroke yang mengalami gangguan motorik dan pernah berobat di RSUD Tenriawaru Bone serta bertempat tinggal dalam Watampone.
Sampel Sampel
Penelitian ini menggunakan sampling non-probability dengan metode purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya
Kriteria InklusiKriteria Inklusi
Penderita stroke yang bersedia menjadi responden.
Penderita stroke yang masih mengalami gangguan Aktivity Daily Living (ADL).
Kriteria EkslusiKriteria Ekslusi
Penderita stroke yang tidak mengalami gangguan motorik.
Penderita stroke yang memiliki anggota keluarga serumah dengan petugas kesehatan.
Responden pindah alamat.
Defenisi Operasional Kriteria ObyektifDefenisi Operasional Kriteria Obyektif
a. Pendidikan Kesehatan Pemberian informasi/pengetahuan tentang
sesuatu hal dengan cara menyuluh dan menggunakan media penyuluhan. Dalam penelitian ini menggunakan media leaflet dan poster.
b. Rehabilitasi dampak gangguan motorik penderita stroke.
Dampak gangguan motorik penderita stroke adalah pencapaian kemampuan penderita stroke yang dinilai dari observasi peneliti.
Kriteria ObyektifKriteria ObyektifBaik : Rehabilitasi dampak gangguan
motorik penderita stroke baik apabila penderita dinilai mampu melakukan 14-27 kemampuan motorik yang diobservasi.
Kurang : Rehabilitasi dampak gangguan motorik penderita stroke kurang apabila penderita dinilai mampu melakukan 1-13 kemampuan motorik yang diobservasi.
Sst …selengkapnya dalam ProposalMoga proposalnya diterima, perbaikan kami nantikan
Sekian…. Wassalam…..