preferensi makan burung bondol jawa - …/prefere... · kandungan amilosa padi dianalisis dengan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA
(Lonchura leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI
KULTIVAR PADI (Oryza sativa)
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Sains
Oleh:
Tira Mayasari
NIM. M 0408087
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Skripsi
PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA
(Lonchura leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI
KULTIVAR PADI (Oryza sativa)
Oleh:
TIRA MAYASARI
NIM. M 0408087
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing :
Pembimbing I
Prof. Dr. Sugiyarto, M. Si
NIP. 19670430 199203 1 002
Pembimbing II
Dr. Agung Budiharjo, M.Si
NIP. 19680823 200003 1 001
Surakarta, September 2012
Mengetahui
Ketua Jurusan Biologi
Dr. Agung Budiharjo, M.Si.
NIP. 19680823 200003 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
SKRIPSI
PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA
(Lonchura leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI
KULTIVAR PADI (Oryza sativa)
Oleh :
Tira Mayasari
NIM. M 0408087
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal..........................
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Surakarta, September 2012
Penguji I
Dr. Sunarto, M. S
NIP. 19540605 199103 1 002
Penguji II
Dra. Noor Soesanti H, M. Si
NIP. 19540326 198103 2 001
Penguji III
Prof. Dr. Sugiyarto, M. Si
NIP. 19670430 199203 1 002
Penguji IV
Dr. Agung Budiharjo, M.Si.
NIP. 19680823 200003 1 001
Mengetahui
Dekan FMIPA
Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M. Sc. (Hons)., Ph.D
NIP. 19610223 198601 1 001
Ketua Jurusan Biologi
Dr. Agung Budiharjo, M.Si.
NIP. 19680823 200003 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya
sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka
gelar kesarjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau dan /atau dicabut.
Surakarta, Juli 2012
Tira Mayasari
NIM. M0408087
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA
(Lonchura leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI
KULTIVAR PADI (Oryza sativa)
Tira Mayasari
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Burung bondol jawa merupakan burung pemakan biji khususnya padi.
Tingginya populasi burung bondol jawa dapat menyebabkan penurunan hasil
produksi padi. Populasi burung ini dipengaruhi oleh ketersediaan padi sebagai
makanannya. Burung bondol jawa memakan berbagai kultivar padi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui preferensi makan burung bondol jawa terhadap
berbagai kultivar padi.
Penelitian dilakukan di Desa Sanggrahan, Pucangan, Kartasura pada bulan
April 2012. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan perlakuan 7
kultivar padi, yaitu IR 64, Ciherang, Beras Merah, Situ Bagendit, Memberamo,
Inpari 13, Bondojudo dengan 3 ulangan. Burung bondol jawa sebanyak 45 ekor,
berisi 15 ekor tiap kandang berukuran (2 m x 0,6 m x 0,6 m). Pengamatan
dilakukan pagi hari jam 07.00 sampai 08.00 WIB dan sore hari jam 14.00 sampai
15.00 WIB. Kandungan amilosa padi dianalisis dengan metode Iodo kolorimetri.
Data preferensi makan burung bondol jawa dianalisis dengan ANAVA dan uji
lanjut Tukey HSD.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa preferensi makan burung bondol
jawa dari yang paling tinggi ke rendah adalah beras merah, situ bagendit,
bondojudo, ciherang, IR 64, inpari 13, memberamo. Kadar amilosa dari yang
paling tinggi ke rendah yaitu beras merah, situ bagendit, bondojudo, ciherang, IR
64, inpari 13, Memberamo. Terdapat korelasi positif antara kadar amilosa dengan
preferensi makan burung bondol jawa (R2
= 0,8015).
Kata kunci : Bondol Jawa, kultivar padi, amilosa, preferensi makan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
FEED PREFERENCES OF SCALY-BREASTED JAVA BIRD
(lonchura leucogastroides) TO VARIOUS
RICE CULTIVARS (Oryza sativa)
Tira Mayasari
Department of Biology, Faculty of Mathematicts and Natural Sciences,
Sebelas Maret University, Surakarta
ABSTRACT
Scaly-breasted Java bird is a seed eating birds, especially rice. The high
population of Scaly-breasted Java bird can cause a decrease in rice production.
This populations are influenced by the preferences of the bird feeder. Scaly-
breasted birds eat a variety java rice cultivars. Until now there has been no
information on what is preferred by rice Scaly-breasted Java birds. This study
aims to determine the feeding preferences of Scaly-breasted Java birds to various
rice cultivars.
The study was conducted at the Village Sanggrahan, Pucangan, Kartasura
in April 2012. This study compiled using complete randomized block design with
treatment 7 rice cultivars that is IR 64, Ciherang, Beras Merah, Situ Bagendit,
Memberamo, Inpari 13, Bondojudo with 3 replications. Scaly-breasted Java birds
was using 45 birds, each cage contains 15 birds with size of (2 m x 0, 6 m x 0, 6
m). Observations were done every morning from 07.00 WIB to 08.00 WIB and
every afternoon from 14.00 WIB to 15.00 WIB. Amylose content of rice was
analyzed by iodo colorimetric method. Data of feeding preferences were analyzed
using analysis of varians (ANAVA) and Tukey HSD test.
The results showed that the feeding preferences of Java Scaly-breasted
birds from the highest to lowest is Beras Merah, situ bagendit, bondojudo,
Ciherang, IR 64, Inpari 13, Memberamo. Amylose content from the highest to
lowest is Beras Merah, situ bagendit, bondojudo, Ciherang, IR 64, Inpari 13,
Memberamo. There is a positive correlation between high levels of amylose with
Scaly-breasted bird feeding preferences of Java (R2 = 0.8015).
Keywords: Scaly-breasted Java, rice cultivars, amylose, feed preferences.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Butuh kesabaran dan kerja keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan…….
Kegagalan adalah sesuatu yang tertunda…………
Pandai-pandailah mengambil kesempatan yang selalu datang pada diri kita ……
Orang yang tidak pernah berusaha melakukan sesuatu pekerjaan maka ia tak akan
pernah berhasil. _Catheral_
Nilai dari sebuah kesuksesan bukan terletak pada hasil, melainkan pada proses yang
digunakan. _Prof. dr. Hamka_
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
bapak dan ibu tercinta,
Farel Ramadhan,
serta adik-adikku,
yang senantiasa memberikan dukungan,
kasih sayang, dan do’anya.
terimakasih ..........................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA (Lonchura
leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI KULTIVAR PADI (Oryza sativa)”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Biologi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Penelitian dilaksanakan di Desa Sanggrahan,
Pucangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Analisis kandungan amilosa kultivar
padi dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan dan Hasil Pertanian
UNS Surakarta dari bulan April 2012.
Dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini,
khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi I dan selaku
pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan
masukan kepada penulis.
2. Dr. Agung Budiharjo, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi II dan selaku
ketua jurusan Biologi yang telah memberikan kritik dan saran dalam
penyempurnaan skripsi ini.
3. Dr. Sunarto, M.S. selaku dosen penelaah I yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan skripsi.
4. Dra. Noor Soesanti H, M.Si. selaku dosen penelaah II yang telah memberikan
arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
5. Keluargaku yang telah memberikan dukungan moral maupun materil,
kasih sayang serta doa restu.
6. Bapak dan ibu Sarwoko yang telah membantu serta memberikan ijin dalam
proses penelitian.
7. Farel Ramadhan yang selalu membantu dan mendukung dalam penelitian ini.
8. Ratna Nugraheni, Noor Endah, Septiana, Ainun Nadhifah, dan Erna Susilowati
yang telah membantu dalam proses pengerjaan proposal dan laporan skripsi.
9. Angelia Arum Prameta, Febria Eka Putri yang telah memberi semangat dan
dukungan dalam bentuk persahabatan.
10. Teman-temanku tersayang biologi angkatan 2008 yang telah mendukung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penyusunan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Tira Mayasari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Judul skripsi ……………………………………………………………
Persetujuan skripsi ……………………………………………………..
Pengesahan skripsi ……………………………………………………..
Pernyataan ……………………………………………………………..
Abstrak …………………………………………………………………
Abstract ………………………………………………………………...
Motto …………………………………………………………………..
Persembahan …………………………………………………………...
Kata Pengantar …………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………….
Daftar Gambar …………………………………………………………
Daftar Tabel ……………………………………………………………
Daftar Lampiran ……………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..
A. Latar Belakang …………………………………………………...
B. Rumusan Masalah ………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………….
A. Tinjauan Pustaka ……………...…………………………………….
1. Burung Pemakan Biji Padi …………………………………….
2. Kultivar Padi …………………………………………………...
3. Amilosa pada Padi ……………………………………………..
B. Kerangka Pemikiran ………………………………………………..
BAB III METODE PENELITIAN ..…………………………………...
A. Waktu dan Tempat ……………………………………………..
B. Bahan dan Alat ......................................................................
C. Rancangan Percobaan ………………………………………….
D. Cara Kerja ………………………………………………..............
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiii
xiv
xv
1
1
3
3
3
4
4
4
7
13
16
17
17
17
18
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
1. Persiapan Kandang …………………………………….............
2. Persiapan Hewan Uji …………………………………..............
3. Pengujian Preferensi Pakan ……………………………............
4. Analisis Kandungan Amilosa ………………………………….
a. Persiapan tumbukan beras kultivar …………………………..
b. Pembuatan larutan Iod ……………………………………….
c. Standarisasi amilosa …………………………………………
d. Pengukuran kadar amilosa …………………………………...
E. Analisis Data …………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………..
BAB V PENUTUP …….………………………………………………
A. Kesimpulan ………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………...
UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………..
RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………
18
18
19
19
19
19
20
20
21
22
30
30
30
31
34
49
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bondol Jawa (L. leucogastroides) ……………………….
Gambar 2. Padi IR 64 ………………………………………………..
Gambar 3. Padi Ciherang ……………………………………………
Gambar 4. Padi Situ Bagendit ……………………………………….
Gambar 5. Padi Memberamo ………………………………………..
Gambar 6. Padi Bondojudo ………………………………………….
Gambar 7. Padi Inpari 13 ……………………………………………
Gambar 8. Padi Beras Merah ………………………………………..
Gambar 9. Struktur amilosa …………………………………………
Gambar 10. Kerangka pemikiran penelilitian ……………………….
Gambar 11. Histogram rata-rata preferensi makan burung bondol
jawa pagi hari dan sore hari…………...………………...
Gambar 12. Grafik rata-rata total bulir padi yang dimakan burung
bondol jawa ……………………………………………..
Gambar 13. Grafik korelasi antara preferensi makan dan kandungan
amilosa padi …………………………………………….
Halaman
7
9
10
11
11
12
13
14
15
17
22
24
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Preferensi jumlah bulir yang dimakan burung bondol jawa
pagi hari (jam 07.00-08.00 wib dan sore hari (jam 14.00-15.00
wib) ……………………………………………..................................
Tabel 2. Data hasil kadar amilosa berbagai kultivar padi …………...
Halaman
23
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Preferensi Makan Burung Bondol Jawa pagi hari...
Lampiran 2. Data Preferensi Makan Burung Bondol Jawa sore hari...
Lampiran 3. Perhitungan amilosa kurva standar …………………….
Lampiran 4. Perhitungan kadar amilosa padi ………………………..
Lampiran 5. Analisis Anava dengan uji lanjut Tukey HSD …………
Lampiran 6. Gambar kandang burung dan tempat pakan burung …...
Lampiran 7. Hasil uji amilosa padi ………………………………….
Halaman
34
36
38
39
43
47
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki 1.539 jenis burung yang merupakan 17% dari total
jenis burung di dunia. Indonesia berada pada tingkat pertama di dunia karena
sebanyak 381 atau 4%nya merupakan jenis burung penetap. Burung sebagai
indikator keanekaragaman hayati karena burung mempunyai sifat-sifat yang
mendukung, yaitu dapat hidup di seluruh habitat daratan di dunia, peka terhadap
perubahan lingkungan serta penyebaran geografisnya telah diketahui.
Keanekaragaman jenis burung di suatu tempat tidak sama dengan tempat lainnya.
Keberadaan burung di suatu habitat berkaitan erat dengan faktor-faktor fisik
lingkungan seperti tanah, air, temperatur, cahaya matahari serta faktor-faktor
biologis yang meliputi vegetasi dan satwa lainnya (Sulistyadi, 2010).
Burung memiliki kemampuan untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak
pada habitat yang sesuai dengannya. Salah satu cara untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya adalah dengan mengkonsumsi makanan. Salah satu hal
yang menyebabkan burung berlimpah pada suatu lokasi adalah tersedianya bahan
makanan. Beberapa faktor yang berperan dalam menentukan perolehan makanan
pada suatu organisme antara lain: ketersediaan sumber makanan, kondisi lokasi
mencari makan, waktu mencari makan, jenis pakan yng tersedia serta perilaku
mencari makan yang dimiliki (Elfidasari, 2005).
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Padi merupakan sumber makanan pokok hampir 40% dari populasi
penduduk dunia dan makanan utama dari penduduk Asia Tenggara (Ziyadah,
2011; Setiaji, 1981). Burung pemakan biji padi merupakan burung yang memiliki
dinamika populasi yang tinggi. Burung tersebut datang secara berkelompok ke
area persawahan dan memakan biji padi sehingga dapat menyebabkan
menurunnya hasil produksi padi (AAK, 1990; Prawiradilaga, 1990).
Populasi burung bondol jawa (Lonchura leucogastroides) yang ada sangat
dipengaruhi oleh preferensi atau kesukaan makan burung. Jika terjadi perubahan
beberapa kultivar padi yang dibudidayakan, maka akan terjadi pula perubahan
populasi burung pemakan biji padi (Aprianto, 2006). Perubahan populasi burung
dapat mempengaruhi keseimbangan alam antara jumlah burung dengan jumlah
makanan yang tersedia pada suatu wilayah. Terdapat 4 varietas padi yaitu
Japonica, Indica, Javanica atau Japonica tropis dan Intermediate ( tipe tanaman
yang berada antara Indica dan Japonica). Keempat varietas padi tersebut saat ini
banyak dilakukan pengembangan pemuliaan tanaman sehingga dihasilkan kultivar
padi yang bermacam-macam, misalnya : Inpari 10, Cisadane, Way Apo Buru, Lok
ULo Inpara 1, Ciasem, Situ Bagendit dan sebagainya (Sumari, 2011).
Berbagai jenis kultivar padi yang ada menyebabkan adanya perbedaan
kandungan amilosa masing-masing kultivar padi. Amilosa merupakan polimer
tidak bercabang yang bersama-sama dengan amilopektin menjadi komponen
penyusun pati. Dalam masakan, amilosa memberi efek keras atau pera bagi pati
atau tepung (Gunasoraya, 2011).
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Adanya burung pemakan biji khususnya jenis padi, perlu adanya upaya
pengendalian jumlah populasi burung yang ada, karena burung dapat menjadi
hama bagi tanaman bila jumlahnya tidak terkendali. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengetahui preferensi/ kesukaan makan pada burung
pemakan biji. Selain itu dapat juga mengetahui hubungan antara preferensi burung
terhadap berbagai jenis kultivar padi yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana preferensi makan burung Bondol Jawa terhadap berbagai kultivar
padi ?
2. Bagaimana hubungan antara preferensi makan burung Bondol Jawa terhadap
kandungan amilosa kultivar biji padi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui preferensi makan burung bondol jawa terhadap berbagai kultivar
padi.
2. Mengetahui hubungan antara preferensi makan burung bondol jawa terhadap
kandungan amilosa kultivar biji padi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
jenis kultivar padi yang tidak disukai oleh burung bondol jawa sehingga dapat
digunakan untuk mengendalikan hama padi dari burung. Serta dapat memberikan
informasi dalam sistem pengelolaan area persawahan yang baik dan
berkelanjutan.
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Preferensi makan burung bondol jawa dari yang paling tinggi ke rendah
adalah beras merah, situ bagendit, bondojudo, ciherang, IR 64, inpari 13,
memberamo.
2. Preferensi makan burung bondol jawa dipengaruhi oleh kadar amilosa padi
yaitu semakin tinggi kadar amilosa padi maka preferensi makan burung
bondol jawa juga semakin tinggi.
B. Saran
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai preferensi makan burung
bondol di Indonesia.
2. Para petani diharapkan untuk menanam padi secara serempak dan jenis padi
yang berbeda-beda, agar terhindar dari hama burung bondol.
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA
(Lonchura leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI
KULTIVAR PADI (Oryza sativa)
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Sains
Oleh:
Tira Mayasari
NIM. M 0408087
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGESAHAN
Naskah Publikasi
PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA
(Lonchura leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI
KULTIVAR PADI (Oryza sativa)
Oleh:
TIRA MAYASARI
NIM. M 0408087
Telah disetujui untuk dipublikasikan
Pembimbing I
Prof. Dr. Sugiyarto, M. Si
NIP. 19670430 199203 1 002
Pembimbing II
Dr. Agung Budiharjo, M.Si
NIP. 19680823 200003 1 001
Surakarta, September 2012
Mengetahui
Ketua Jurusan Biologi
Dr. Agung Budiharjo, M.Si.
NIP. 19680823 200003 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PREFERENSI MAKAN BURUNG BONDOL JAWA
(Lonchura leucogastroides) TERHADAP BERBAGAI
KULTIVAR PADI (Oryza sativa)
FEED PREFERENCES OF SCALY-BREASTED JAVA BIRD
(lonchura leucogastroides) TO VARIOUS
RICE CULTIVARS (Oryza sativa)
Tira Mayasari, Sugiyarto, Agung Budiharjo
Department of Biology, Faculty of Mathematicts and Natural Sciences,
Sebelas Maret University, Surakarta
ABSTRACT
Scaly-breasted Java bird is a seed eating birds, especially rice. The high
population of Scaly-breasted Java bird can cause a decrease in rice production.
This populations are influenced by the preferences of the bird feeder. Scaly-
breasted birds eat a variety java rice cultivars. Until now there has been no
information on what is preferred by rice Scaly-breasted Java birds. This study
aims to determine the feeding preferences of Scaly-breasted Java birds to various
rice cultivars.
The study was conducted at the Village Sanggrahan, Pucangan, Kartasura
in April 2012. This study compiled using complete randomized block design with
treatment 7 rice cultivars that is IR 64, Ciherang, Beras Merah, Situ Bagendit,
Memberamo, Inpari 13, Bondojudo with 3 replications. Scaly-breasted Java birds
was using 45 birds, each cage contains 15 birds with size of (2 m x 0, 6 m x 0, 6
m). Observations were done every morning from 07.00 WIB to 08.00 WIB and
every afternoon from 14.00 WIB to 15.00 WIB. Amylose content of rice was
analyzed by iodo colorimetric method. Data of feeding preferences were analyzed
using analysis of varians (ANAVA) and Tukey HSD test.
The results showed that the feeding preferences of Java Scaly-breasted
birds from the highest to lowest is Beras Merah, situ bagendit, bondojudo,
Ciherang, IR 64, Inpari 13, Memberamo. Amylose content from the highest to
lowest is Beras Merah, situ bagendit, bondojudo, Ciherang, IR 64, Inpari 13,
Memberamo. There is a positive correlation between high levels of amylose with
Scaly-breasted bird feeding preferences of Java (R2 = 0.8015).
Keywords: Scaly-breasted Java, rice cultivars, amylose, feed preferences.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENDAHULUAN
Burung memiliki kemampuan untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak
pada habitat yang sesuai dengannya. Salah satu hal yang menyebabkan burung
berlimpah pada suatu lokasi adalah tersedianya bahan makanan (Elfidasari, 2005).
Burung pemakan biji padi merupakan burung yang memiliki dinamika populasi
yang tinggi. Burung tersebut datang secara berkelompok ke area persawahan dan
memakan biji padi sehingga dapat menyebabkan menurunnya hasil produksi padi
(AAK, 1990; Prawiradilaga, 1990).
Populasi burung bondol jawa (Lonchura leucogastroides) yang ada sangat
dipengaruhi oleh preferensi atau kesukaan makan burung. Jika terjadi perubahan
beberapa kultivar padi yang dibudidayakan, maka akan terjadi pula perubahan
populasi burung pemakan biji padi (Aprianto, 2006). Berbagai jenis kultivar padi
yang ada menyebabkan adanya perbedaan kandungan amilosa masing-masing
kultivar padi. Amilosa merupakan polimer tidak bercabang yang bersama-sama
dengan amilopektin menjadi komponen penyusun pati. Dalam masakan, amilosa
memberi efek keras atau pera bagi pati atau tepung (Gunasoraya, 2011).
Adanya burung pemakan biji khususnya jenis padi, perlu adanya upaya
pengendalian jumlah populasi burung yang ada, karena burung dapat menjadi
hama bagi tanaman bila jumlahnya tidak terkendali. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengetahui preferensi/ kesukaan makan pada burung
pemakan biji. Selain itu dapat juga mengetahui hubungan antara preferensi burung
terhadap berbagai jenis kultivar padi yang ada.
BAHAN DAN METODE
Hewan uji yang digunakan adalah burung bondol jawa yang diperoleh dari
penjual burung di Pasar Hewan Depok Solo sebanyak 45 ekor dimasukkan dalam
kandang (2 m x 0,6 m x 0,6 m) sebanyak 3 buah, sedangkan kultivar padi yang
digunakan adalah IR 64, Ciherang, Situ Bagendit, Memberamo, Beras Merah,
Bondojudo, Inpari 13. Bahan yang digunakan untuk uji amilosa padi yaitu tepung
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
beras, tepung kentang, natrium hidroksida, asam asetat, kalium iodin, dan
aquades.
Cara Kerja
Seluruh bagian kandang diperiksa dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum
digunakan. Tempat minum burung diletakkan dalam kandang. Burung diadaptasi
terlebih dahulu dalam kandang pemeliharaan selama 14 hari dengan diberi
makan padi Inpara 1 dan air setiap hari. Pengujian dilakukan selama 9 hari
berturut-turut untuk setiap hewan uji. Penempatan bulir padi diletakkan pada
tempat pakan dalam kandang yang letaknya diacak setiap hari untuk masing-
masing kandang. Kultivar padi yang diberikan dihitung jumlah bijinya setiap
hari dan diganti dengan yang baru. Perhitungan preferensi makan burung dengan
cara menghitung selisih pakan sebelum dan sesudah perlakuan. Pada
pengamatan ini masing-masing kandang disediakan pakan sekitar 200 biji per
kultivar padi. Perhitungan sisa pakan dilakukan saat penggantian pakan baru.
Preferensi makan dihitung dari jumlah total bulir padi yang dimakan.
Pengujian kandungan amilosa padi menggunakan metode Iodo kolorimetri
(Juliano, 1971) sebagai berikut :
Sebanyak 5 gram gabah digiling dengan mesin pemecah kulit, kemudian
disosoh dengan pasir selama 20 menit. Lalu beras putih yang telah bersih dari
kulitnya dibuat tepung dengan penumbuk beras (Aliawati, 2003). Sebanyak 2
gram kalium iodin (KI) dan 200 mg iodin dilarutkan ke dalam aquades hingga
volumenya 100 ml dalam gelas piala 1000 ml, kemudian dikocok dengan alat
pengocok sampai larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 1000 ml,
dikocok kembali sampai merata sehingga diperoleh larutan I-KI (Liswardani,
2010).
Standarisasi amilosa bertujuan untuk mendapatkan kurva standar yang
menunjukkan hubungan antara nilai penyerapan cahaya dengan konsentrasi
amilosa. Tepung kentang 40 mg dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Lalu
ditambah dengan 1 ml etanol 95% dan 9 ml NAOH 1N. larutan dipanaskan
pada penangas air bersuhu 100 0C selama 10 menit dan kemudian didinginkan.
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
Larutan tersebut dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml sebanyak 5 buah,
masing-masing 1, 2, 3, 4, 5 ml. Kemudian ditambahkan asam asetat 1 N masing-
masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1 ml serta masing-masing ditambah 2 ml larutan
iodin lalu diencerkan sampai volume 100 ml. Larutan digojok dan dibiarkan
selama 20 menit. Absorban diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimum untuk warna biru.
Kemudian dibuat kurva standar yaitu hubungan antara kadar amilosa dengan
absorbansinya (Liswardani, 2010).
Pengukuran kadar amilosa yaitu tepung beras 100 mg dimasukkan ke
dalam labu ukur 100 ml dan diberi 1 ml etanol 95% dan 9 ml NAOH 1 N.
Larutan dipanaskan pada penangas air bersuhu 100 0C selama 10 menit dan
didinginkan selama 1 jam. Larutan kemudian diencerkan dengan aquades hingga
menjadi 100 ml. Larutan lalu diambil sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam labu
ukur 100 ml dan ditambahkan 1 ml asam asetat 1 N serta 2 ml iodin lalu
diencerkan sampai volume 100 ml. larutan digojok dan didiamkan selama 20
menit lalu diukur absorbannya dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 625 nm.
Kadar amilosa dihitung dengan rumus di bawah ini :
Kadar amilosa (%) = dimana X =
keterangan :
FP = factor pengencer
Y = peubah tak bebas / rata-rata absorbansi sampel
X = peubah bebas
a = konstanta
b = kemiringan (Liswardani, 2010)
Analisis Data
Data yang diperoleh berupa preferensi/ kesukaan burung bondol jawa pada
berbagai kultivar padi dianalisis dengan ANAVA untuk melihat perbedaan antar
perlakuan, apabila terjadi beda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Tukey
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
HSD. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan preferensi makan
burung bondol jawa terhadap kandungan amilosa kultivar padi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Preferensi makan burung bondol jawa (Lonchura leucogastroides)
menunjukkan pada pagi dan sore hari diketahui bahwa padi beras merah banyak
disukai oleh burung bondol jawa. Padi beras merah yang dimakan pada pagi hari
(101 bulir) dan pada sore hari (136 bulir). Padi memberamo merupakan kultivar
padi yang kebanyakan tidak disukai oleh burung bondol jawa (Gambar 1).
Gambar 1. Histogram rata-rata preferensi makan burung bondol jawa pagi hari
dan sore hari
Data preferensi yang diperoleh pada saat pagi hari dengan sore hari
berbeda. Dari histogram konsumsi makan burung bondol jawa pada sore hari lebih
banyak daripada pagi hari. Hal ini dikarenakan burung bondol jawa pada pagi hari
belum banyak yang beraktivitas sehingga mengakibatkan konsumsi makan burung
lebih sedikit. Dari rata-rata konsumsi makan burung bondol jawa pagi dan sore
hari diketahui bahwa urutan preferensi dari ketujuh padi dari yang paling tinggi ke
0
50
100
150
200
250
jum
lah
bu
lir y
ang
dim
akan
kultivar padi
sore
pagi
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
rendah yaitu beras merah, situ bagendit, bondojudo, ciherang, IR 64, inpari 13,
memberamo.
Tabel 1. Preferensi bulir padi yang dimakan oleh burung bondol jawa pagi
(jam 07.00-08.00 wib) dan sore hari (jam 14.00-15.00 wib)
No Kultivar Pagi Hari Sore Hari Rata-rata pagi dan sore Kadar amilosa (%)
1. Memberamo 49 69 59 a 25,56
2. Inpari 13 58 85 71 a b 29,09
3. IR 64 63 89 76 a b 29,55
4. Ciherang 73 95 83 a b 34,93
5. Situ Bagendit 80 110 86 b 37,49
6. Bondojudo 76 98 86 b 37,00
7. Beras Merah 101 136 118 c 38,58
Rata-rata 71 97 83
Keterangan : angka pada kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada uji Tukey HSD pada taraf α= 5%
Preferensi makan burung bondol jawa pada pagi hari dan sore hari adalah
beras merah yang paling banyak jika dibandingkan dengan kultivar padi yang lain,
sedangkan yang paling sedikit yaitu memberamo (Tabel 1.). Preferensi makan
burung bondol jawa diketahui yang paling banyak dimakan berturut-turut adalah
padi beras merah, situ bagendit, bondojudo, ciherang, IR 64, inpari 13, dan
memberamo. Preferensi makan burung bondol jawa pada beras merah lebih tinggi
dan berbeda nyata dibandingkan keenam padi lainnya. Sedangkan pada keenam
kultivar padi tidak berbeda nyata.
Preferensi makan burung bondol jawa berbeda-beda antara kultivar yang
satu dengan yang lainnya, meskipun burung bondol jawa menyukai semua biji
padi. Hal ini disebabkan karena adanya ketersediaan pakan burung bondol jawa
yaitu berbagai kultivar padi yang melimpah. Namun, padi beras merah lebih
banyak disukai oleh burung bondol jawa dibandingkan dengan kultivar padi
lainnya. Perbedaan struktur tanah mempengaruhi jenis padi yang ada di suatu
daerah.
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Gambar 2. Grafik rata-rata total bulir padi yang dimakan burung bondol jawa
Pada saat hari terakhir terjadi penurunan preferensi makan pada beras
merah. Hal ini disebabkan burung bondol jawa mulai bosan dengan jenis pakan
yang diberikan selalu sama sehingga burung bondol jawa mulai beradaptasi
dengan mengganti preferensi makannya. Selain itu burung bondol jawa juga
memiliki tembolok sebagai penyimpan makanan sementara sehingga dapat
mengurangi jumlah bulir padi yang dimakan. Preferensi makan burung bondol
jawa terjadi penurunan pada hari ke-2 dan naik kembali pada hari ke-3. Hal ini
disebabkan karena burung masih beradaptasi terhadap pakan kultivar padi yang
diberikan.
Berdasarkan pernyataan Prahara (2000) dalam Riyadi (2011) bahwa
jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari sangat tergantung pada
berbagai faktor diantaranya bobot tubuh burung, jenis pakan, dan tingkat
metabolisme. Burung bondol jawa dapat makan per hari sebanyak 10% dari berat
tubuhnya. Pada pagi hari burung bondol jawa makan antara 24 sampai 43 bulir
padi, sedangkan pada sore hari makan antara 37 sampai 54 bulir padi dari ketujuh
kultivar padi yang diberikan.
Selain itu adanya perbedaan jenis padi menyebabkan komposisi amilosa
dan amilopektin dalam biji padi juga berbeda. Perbedaan komposisi susunan ini
menyebabkan adanya nasi yang pulen atau pera. Kandungan amilosa pada biji
0
150
300
450
600
750
900
1 2 3 4 5 6 7 8 9
jum
lah
pad
i yan
g d
imak
an
Hari ke-
pagi hari
sore hari
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
padi dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri untuk mengetahui
perbandingan jumlah kadar amilosa dari ketujuh kultivar padi (Tabel 1). Kadar
amilosa yang paling tinggi dari hasil analisis yaitu beras merah (38,58%) dan yang
terendah adalah memberamo (25,56%).
Menurut Kusmiadi (2010) menyatakan perbandingan antara amilosa dan
amilopektin dalam biji padi merupakan faktor dalam menentukan mutu rasa dan
tekstur nasi. Kandungan amilosa tersebut berkorelasi positif dengan tingkat
kelemahan, kelengketan, warna dan kilap. Kandungan amilosa yang semakin
tinggi akan menghasilkan volume yang semakin besar tanpa kecenderungan
mengempes. Hal ini dikarenakan amilosa mempunyai kemampuan retrogradasi
yang lebih besar. Padi dengan kandungan amilosa tinggi menghasilkan biji yang
pera dan kering, sedangkan padi beramilosa rendah menghasilkan biji yang
lengket dan lunak.
Setelah diketahui kandungan amilosa yang terdapat dalam biji padi, maka
dapat diketahui korelasi antara preferensi makan burung bondol jawa terhadap
kandungan amilosa padi (Gambar 3).
Gambar 3. Grafik korelasi antara preferensi makan dan kandungan amilosa padi
Pada grafik dapat dilihat bahwa ada korelasi positif antara preferensi
makan burung bondol jawa terhadap kandungan amilosa padi. Dari hasil tersebut
y = 3.086x - 30.938 R² = 0.8463
y = 3.6415x - 23.364 R² = 0.7572
45
65
85
105
125
145
24 26 28 30 32 34 36 38 40
pre
fere
nsi
mak
an (
bu
lir)
kadar amilosa (%)
pagi
sore
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
dapat dikemukakan bahwa semakin tinggi kandungan amilosa padi, maka
preferensi makan burung bondol jawa akan semakin tinggi pula. Kandungan
amilosa pada beras merah yang paling tinggi dan hal itu berakibat pada preferensi
atau kesukaan makan burung bondol jawa juga yang paling tinggi. Kandungan
amilosa pada memberamo yang paling rendah sehingga preferensi makan burung
bondol jawa juga yang paling rendah.
Sumari (2011) juga menyatakan semakin tinggi kandungan amilosa pada
biji padi, burung semakin suka untuk memakannya. Tekstur biji padi dengan
amilosa tinggi membuat biji padi lebih kering, padat, dan besar. Hal itu
memungkinkan burung untuk mematuk dan memilih biji padi lebih mudah.
Burung bondol jawa dapat menjadi hama bagi petani karena jumlah
populasinya yang melimpah pada suatu wilayah. Upaya pengendalian hama
burung ini salah satunya dapat dengan cara menanam kultivar padi yang berbeda-
beda. Hal ini dapat mengurangi terjadinya penurunan produksi padi akibat
serangan burung karena burung memiliki insting untuk memilih padi yang
beramilosa tinggi. Selain itu dapat dengan cara menanam padi secara serempak
(waktu yang sama) pada suatu area sehingga tidak terjadi perbedaan waktu
memanen. Jika terjadi perbedaan waktu menanam padi maka akan terjadi pula
perbedaan waktu memanen yang dapat menyebabkan burung bondol jawa akan
semakin banyak yang datang ke area tersebut karena tersedianya makanan yang
melimpah yaitu padi yang telah menguning. Jika penanaman padi dilakukan
secara serempak maka burung bondol jawa yang datang ke area persawahan akan
berkurang akibat persediaan makanan yang terbatas.
KESIMPULAN
1. Preferensi makan burung bondol jawa dari yang paling tinggi ke rendah adalah
beras merah, situ bagendit, bondojudo, ciherang, IR 64, inpari 13, memberamo.
2. Preferensi makan burung bondol jawa dipengaruhi oleh kadar amilosa padi
yaitu semakin tinggi kadar amilosa padi maka preferensi makan burung bondol
jawa juga semakin tinggi.
8