praktikum kesehatan lingkungan.pdf

19
Kegiatan 5 A. Judul Identifikasi Vektor Nyamuk B. Tujuan Mengidentifikasi jentik Dan nyamuk dewasa sebagai vector Penyakit. C. Dasar Teori Nyamuk termasuk family Culicidae dan merupakan family yang sangat besar yang terdiri dari 31 genus dan ratusan spesies, genus yang terbesar yang penting untuk ilmu kedokteran adalah Anophelesa,Culex,Aedes,dan Mansonia. Nyamuk mempunyai bagian mulut yang panjang dan hanya betina yang menghisap darah. Telur diletakan diatas air atau ditempat lembab. Larva dan pupa kedua-duanya hidup didalam air, nyamuk dewasa keluar dari pupa dan kawin pada umur 1 samapai 2 hari, yang betina menghisap darah setiap 4 sampai 5 hari untuk kemudia bertelur Pada bab ini akan dibahas 3 jenis nyamuk penyebab Demam berdarah, malaria dan penyakit filariais. 1. NyamukAedes spp Aedes spp merupakan Spesies nyamuk yang terdiri dari Aedes aegypti dan Aedes albopiktus yang hidup di daerah tropis dan merupakan vektor utama penyakit demam berdarah yang hidup aktif di siang hari dan lebih senang mengisap darah manusia, biasanya ketahanan hidup Spesies ini tergantung pada ketinggian permukaan laut dan tidak di temukan di daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan laut. Tempat perindukan Aedes spp adalah di dalam rumah dan diluar rumah, nyamuk Aedes aegypti biasa aktif di dalam rumah biasanya hinggap dibaju baju yang bergantungan dan berada di tempat yang gelap seperti di bawah tempat tidur, dan mempunyai ciri pada tubuhnya tampak bercak hitam putih bila di lihat dengan kaca pembesar di sisi kanan kiri punggungnya tampak dua garis berwarna putih, suka bertelur di air yang bersih seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga segar yang berisi air dan lain nya dan menetas di dinding bejana air, telur ( jentik ) nyamuk Aedes aegypti bisa bertahan 2-3 bulan. Sedangkan nyamuk Aedes albopiktus biasanya aktif di luar rumah dan banyak terdapat di kebun ( pekarangan rumah) misalnya

Upload: nurul-hidayah-eka-setiawaty

Post on 17-Sep-2015

48 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Identifikasi vektor Nyamuk

TRANSCRIPT

  • Kegiatan 5

    A. Judul

    Identifikasi Vektor Nyamuk

    B. Tujuan

    Mengidentifikasi jentik Dan nyamuk dewasa sebagai vector Penyakit.

    C. Dasar Teori

    Nyamuk termasuk family Culicidae dan merupakan family yang sangat besar

    yang terdiri dari 31 genus dan ratusan spesies, genus yang terbesar yang penting untuk

    ilmu kedokteran adalah Anophelesa,Culex,Aedes,dan Mansonia. Nyamuk mempunyai

    bagian mulut yang panjang dan hanya betina yang menghisap darah. Telur diletakan

    diatas air atau ditempat lembab. Larva dan pupa kedua-duanya hidup didalam air,

    nyamuk dewasa keluar dari pupa dan kawin pada umur 1 samapai 2 hari, yang betina

    menghisap darah setiap 4 sampai 5 hari untuk kemudia bertelur

    Pada bab ini akan dibahas 3 jenis nyamuk penyebab Demam berdarah, malaria

    dan penyakit filariais.

    1. NyamukAedes spp

    Aedes spp merupakan Spesies nyamuk yang terdiri dari Aedes aegypti

    dan Aedes albopiktus yang hidup di daerah tropis dan merupakan vektor

    utama penyakit demam berdarah yang hidup aktif di siang hari dan lebih

    senang mengisap darah manusia, biasanya ketahanan hidup Spesies ini

    tergantung pada ketinggian permukaan laut dan tidak di temukan di daerah

    dengan ketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan laut.

    Tempat perindukan Aedes spp adalah di dalam rumah dan diluar rumah,

    nyamuk Aedes aegypti biasa aktif di dalam rumah biasanya hinggap dibaju

    baju yang bergantungan dan berada di tempat yang gelap seperti di bawah

    tempat tidur, dan mempunyai ciri pada tubuhnya tampak bercak hitam putih

    bila di lihat dengan kaca pembesar di sisi kanan kiri punggungnya tampak

    dua garis berwarna putih, suka bertelur di air yang bersih seperti di

    tempayan, bak mandi, vas bunga segar yang berisi air dan lain nya dan

    menetas di dinding bejana air, telur ( jentik ) nyamuk Aedes aegypti bisa

    bertahan 2-3 bulan. Sedangkan nyamuk Aedes albopiktus biasanya aktif di

    luar rumah dan banyak terdapat di kebun ( pekarangan rumah) misalnya

  • pada kaleng-kaleng bekas,botol plastik, ban mobil bekas, tempurung dan

    pelepah kelapa, bambu pagar dan lain nya yang menampung air hujan di

    halaman rumah.

    Cirinya hampir sama dengan nyamuk Aedes aegypti bila di lihat dengan

    kaca pembesar ( mikroskop ) tampak di medium punggung nya ada garis

    putih, waktu menggigit nya juga sama pada pagi dan sore hari Penularan

    penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang

    mengisap darah. Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada siang

    hari, aktivitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari, dengan 2

    puncak aktivitas antara pukul 08.00-13.00 dan antara jam 15.00-17.00. Hal

    itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya

    untuk Aedes spp memproduksi telur.Nyamuk jantan tidak membutuhkan

    darah, dan memperoleh energi dari nectar bunga ataupun tumbuhan, Jenis

    ini menyenangi area yang gelap dan lembab.

    Nyamuk Aedes spp biasanya berukuran lebih kecil jika dibandingkan

    dengan ukuran nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus).Telur Aedes spp

    mempunyai dinding bergaris-garis dan membentuk bangunan menyerupai

    gambaran kain kasa.Sedangkan larva Aedes spp Nyamuk Aedes spp

    dewasa memiliki ukuran sedang, dengan tubuh berwarna hitam

    kecoklatan.Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan garis-garis putih

    keperakan seperti gambar dibawah ini (Gambar 1.Spesies Nyamuk Aedes

    aegypti dan Gambar 2.Spesies Nyamuk Aedes albopictus).

    Gambar 1 Nyamuk Aedes aegypti Gambar 2. Nyamuk Aedes albopictus

  • 2. Nyamuk Anopheles Sp

    Nyamuk Anopheles sp adalah adalah nyamuk vektor penyakit malaria,

    Nyamuk Anopheles memiliki tubuh yang langsing dan 6 kaki panjang dan

    memiliki sayap yang bersisik

    Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup , yang termasuk dalam

    metamorfosa sempurna. Yang berarti dalam siklus hidupnya terdapat

    stage/fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi kondisi lingkungan,

    misal : suhu, adanya zat kimia/biologisdi tempat hidup.

    Nyamuk anopelesakan meletakkan telurnya dipermukaan air satu

    persatu ataubergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai

    alat pengapung.

    Anopheles sp mempunyai habitat pada tempat-tempat air yang tidak

    mengalir, air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah, di airpayau,

    di tempat yang terlindung matahari dan ada juga yang mendapat sinar

    matahari langsung.

    Dalam perkembang biakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam

    tempat yaitu tempat berkembang biak (breeding places), tempat untuk

    mendapatkanunpan/darah (feeding places) dan tempat untuk beristirahat

    (reesting palces) Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictusclan anopheles

    vagus senang berkembang biak di air payau.Tempat yang langsung

    mendapat sinar matahari disenangi nyamuk anophelessundaicus, anopheles

    mucaltus dalam berkembang biak.Breeding palces yang terlindung daTi

    sinar matahari disenangi anopheles vagus,anopheles barbumrosis untuk

    berkembang biak.

    Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk anopheles

    vagus, indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang biak.Air yang

    tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi anopheles

    acunitus, vagus, barbirotus, anullaris untuk berkembang biak.nyamuk ini

    bila menggigit mempunyai perilaku bila siap menggigit langsung keluar

    rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap darah adalahnyamuk

    betina.Salah satu ciri khas dari nyamuk anophelesadalah pada saat

    posisi istirahat menungging.

  • 3. Nyamuk Culex sp

    Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektor

    penyakit yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese

    enchepalitis, St Louis encephalitis.

    Nyamuk dewasa dapat berukuran 4 10 mm (0,16 0,4 inci). Dan

    dalam morfologinya nyamuk memiliki tiga bagian tubuh umum: kepala,

    dada, dan perut. Nyamuk Culex yang banyak di temukan di Indonesia yaitu

    jenis Culex quinquefasciatus.

    Nyamuk betina menghisap darah untuk proses pematangan telur,

    berbeda dengan nyamuk jantan. Nyamuk jantan tidak memerlukan

    darah tetapi hanya menghisap sari bunga.Setiap nyamuk mempunyai

    waktu menggigit, kesukaan menggigit, tempat beristirahat dan

    berkembang biak yang berbeda-beda satu dengan yang lain.

    a. Tempat berkembang biak

    Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang tempat

    misalnya di air bersih dan air yang kotor yaitu genangan air, got

    terbuka dan empang ikan.

    b. Perilaku makan\

    Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama

    pada malam hari.Nyamuk Culex sp suka menggigit binatang

    peliharaan, unggas, kambing, kerbau dan sapi. Menurut penelitian

    yang lalu kepadatan menggigit manusia di dalam dan di luar rumah

    nyamuk Culex sp hampir sama yaitu di luar rumah (52,8%) dan

    kepadatanmenggigit di dalam rumah (47,14%), namun ternyata

    angka dominasi menggigit umpan nyamuk manusia di dalam

    rumah lebih tinggi (0,64643) dari nyamuk menggigit umpan

    orang di luar rumah (0,60135).

    c. Kesukaan beristirahat

    Setelah nyamuk menggigit orang atau hewan nyamuk tersebut

    akan beristirahat selama 2 sampai 3 hari. Setiap spesies nyamuk

    mempunyai kesukaan beristirahat yang berbeda-beda.

  • Nyamuk Culex sp suka beristirahat dalam rumah.Nyamuk ini

    sering berada dalam rumah sehingga di kenal dengan nyamuk

    rumahan.

    d. Aktifitas menghisap darah

    Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama

    pada malam hari (nocturnal).Nyamuk Culex sp menggigit beberapa

    jam setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit. Dan

    puncak menggigit nyamuk ini adalah pada pukul 01.00-02.00

    Nyamuk dewasa merupakan ukuran paling tepat untuk

    memprediksi potensi penularan arbovirus.[14] Larva dapat di temukan

    dalam air yang mengandung tinggi pencemaran organik dan dekat

    dengan tempat tinggal manusia. Betina siap memasuki rumah-rumah di

    malam hari dan menggigit manusia dalam preferensi untuk mamalia

    lain.

    D. Alat dan Bahan

    Identifikasi Jentik

    1. Alat

    - Mikroskop -Cawan Petri

  • - Pipet - objek gelas

    - Deck gelas -

    2. Bahan

    - Alcohol - sampel Jentik / larva

  • E. Cara Kerja

    Identifikasi Jentik Nyamuk

    1. Pengambilan Sampel (jentik /larva )

    2. Jentik atau larva yang berada didalam gelas plastic dipindahkan kedalam cawan

    petridish dengan menggunakan pipet plastic lalu di matitikan dengan formalin

    10% / alcohol 70%

    3. Setelah larva atau jentik nyamuk mati maka dipindahkan keatas slides

    mikroskop dengan menggunakan jarum kemudian tetesi dengan Canada

    balsam/ gliserol lalu tutup seluruh permukaan larva atau jenitk dengan

    menggunakan deck gelas,jika terdapat gelembung udara maka dikeluarkan

    dengan jarum.

  • 4. Jentik / larva yang sudah dibuat preparat maka diidentifikasi dengan

    menggunakan mikroskop dengan menggunakan perbesaran : lensa obyektif 40

    x dan lensa okuler 10 x .

    Identifikasi Nyamuk

    1. Sampel nyamuk dewasa dari larva atau pupa yang ditaruh dalam gelas

    plasitk yang berisi 100 ml.

    2. Sampel dipindahkan ke gelas plastic kering yang sudah dilubangi .matikan

    nyamuk dengan eter atau chloroform setelah mati dada nyamuk ditusuk

    dengan jarum pentul dan dilengketkan pada gabus.

  • Identifikasi sampel dibawah mikroskop.

    F. Hasil Pengamatan

    Hari ke

    Tahap

    perkembang

    an

    Hasil Pengamatan

    Foto pengamatan Warna Bentuk Ukuran

    1-3

    Telur

    berwarna

    hitam

    Berbentuk

    rakit, ber-

    kumpul dan

    beroper-

    kulum

    0,08 mm

    terjadi

    setelah

    1-2

    hari

    telur

    meneta

    s

    Larva Instar

    1

    duri-duri

    (spinae)

    pada dada

    belum

    jelas dan

    corong

    pernapasan

    berukuran

    1-2 mm

  • pada siphon

    belum jelas.

    terjadi

    setelah

    2-3

    hari

    telur

    meneta

    s

    Instar 2 Bagian

    corong

    kepala

    menghita

    m

    duriduri

    belum jelas

    , corong kepala mulai menghitam.

    2,53,5 mm

    III

    terjadi

    setelah

    3-4

    hari

    telur

    meneta

    s

    Instar 3 berwarna

    coklat

    kehitama

    n

    duri-duri

    dada mulai

    jelas dan

    corong

    pernapasan

    berwarna

    coklat

    kehitaman

    4-5 mm

    terjadi

    setelah

    4-6

    hari

    telur

    meneta

    s

    Instar 4

    hitam warna

    kepala gelap

    5-6 mm

    pupa

    terjadi

    setelah

    6-7

    hari

    telur

    meneta

    Pupa Hitam berbentuk

    seperti

    koma, berukuran besar namun lebih ramping dibandingkan dengan pupa

    berukuran

    besar

    namun

    lebih

    ramping

    dibandingka

    n dengan

  • s spesies nyamuk lain. Pasa paddle tak berduri

    pupa

    spesies

    nyamuk

    lain

    dewasa

    terjadi

    setelah

    9-10

    hari

    telur

    meneta

    s

    Nyamuk

    dewasa

    kaki dan

    sayapnya

    berwarna

    dasar

    hitam

    dengan

    bintik -

    bintik

    putih

    Antena

    berbulu

    lebat

    (membedak

    an dengan

    betina).

    Skutelum

    berlobus

    satu (dari

    dorsal)

    G. Pembahasan

    Hasil dari pengamatan Jentik nyamuk Pada praktikum Identifikasi vector

    nyamuk dari telur,larva,pupa,dan nyamuk menunjukkan bahwa nyamuk dan jentik

    nyamuk yang diamati adalah jenis nyamuk Culex karena dapat di identifikasi

    berdasarkan pada bentuk telur,larva,pupa dan nyamuk.

    Klasifikasi

    Klasifikasi Culex adalah sebagai berikut:

    Kingdom : Animalia

    Phylum : Arthropoda,

    Class : Insecta,

    Ordo : Diptera,

    Family : Culicidae

    Genus : Culex

    Nyamuk Culex merupakan jenis serangga yang masuk pada kelas Hexapoda orde

    Diptera.Pada umumnya nyamuk mengalami 4 tahap dalam siklus hidupnya

  • (metamorfosis), yaitu telur, larva, pupa dan dewasa.Nyamuk Aedes aegypti mengalami

    metamorfosis sempurna, yaitu telur larva pupa dewasa.Stadium telur, larva dan

    pupa hidup didalam air, sedangkan stadium dewasa hidup diluar air.

    Nyamuk Culex dapat diamati mulai dari stadium telur kemudian larva dan pupa

    serta stadium dewasanya.Berikut ini merupakan penjelasannya.

    a. Telur

    Gambar . Telur Culex

    Dari hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop telur culex

    berbentuk rakit, berkumpul dan beroperkulum Lonjong seperti peluru Ujungnya

    tumpul dan Tidak tahan keringberwarna hitam dengan ukuran 0,08 mm. Telur-

    telur yang berwarna putih ini kemudian berubah warna menjadi semakin gelap, dan

    dalam beberapa jam menjadi hitam legam. Warna gelap ini berfungsi untuk

    melindungi telur-telur tersebut agar tidak terlihat oleh serangga maupun burung

    pemangsa.Nyamuk Culex sp. betina dapat meletakkan telur sampai 100 butir setiap

    datang waktu bertelur.Telur-telur tersebut diletakkan di atas permukaan air dalam

    keadaan menempel pada dinding vertikal bagian dalam tempat-tempat

    penampungan air. Nyamuk Culex sp. betina lebih menyukai tempat penampungan

    air yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya dibandingkan dengan tempat

    penampungan air yang terbuka, karena tempat penampungan air yang tertutup

    longgar tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga mengakibatkan ruang di

    dalamnya lebih gelap Telur akan menetas dalam waktu 1 sampai 3 hari pada suhu

    30 C, sementara pada suhu 16 C telur akan menetas dalam waktu 7 hari. Telur

    dapat bertahan lama tanpa media air dengan syarat tempat tersebut lembab. Telur

    dapat bertahan sampai berbulan-bulan pada suhu -2 C sampai 42 C.

  • b. Larva

    Larva nyamuk Culex memiliki bentuk siphon langsing dan kecil yang

    terdapat pada abdomen terakhir dengan rambut siphon yang berkelompok-

    kelompok, bentuk comb scale lebih dari satu baris, jentik nyamuk culex

    membentuk sudut di tumbuhan air (menggantung).Larva Culex sp. mempunya

    ciri-ciri yaitu Adanya corong udara pada segmen yang terakhir.ada segmen

    abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus

    hairs), Pada corong udara terdapat pectin.Sepasang rambut serta jumbai akan

    dijumpai pada corong (siphon).Pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan

    terdapat comb scale sebanyak 8-21 atau berjajar 1 sampai 3.Bentuk individu

    dari comb scale seperti duri.Pada sisi thorax terdapat duri yang panjang

    dengan bentuk kurva danadanya sepasang rambut di kepala.

    Stadium larva berlangsung selama 6-8 hari.Stadium larva terbagi menjadi

    empat tingkatan perkembangan atau instar.

    Instar I terjadi setelah 1-2 hari telur menetasberukuran 1-2 mm, duri-duri

    (spinae) pada dada belum jelas dan corong pernapasan pada siphon belum jelas.

    Gambar larva pada instar 1

    instar II terjadi setelah 2-3 hari telur menetasberukuran 2,53,5 mm, duri

    duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.

  • Gambar larva Instar2

    instar III terjadi setelah 3-4 hari telur menetasberukuran 4-5 mm, duri-duri

    dada mulai jelas dan corong pernapasan berwarna coklat kehitaman

    Gambar Larva Instar 3

    dan instar IV terjadi setelah 4-6 hari telur menetasberukuran 5-6 mm dengan

    warna kepala gelap.

    Gambar Larva instar 4

    Sejumlah larva-larva berubah warna, menyesuaikan dengan warna tempat di

    mana mereka berada, hal ini berfungsi sebagai kamuflase agar tidak mudah terlihat

    oleh pemangsa.Larva-larva ini berubah warna melalui berbagai proses kimia yang

    terjadi pada tubuhnya. Tidak diragukan lagi bahwa telur, larva maupun nyamuk

    betina bukanlah yang menciptakan sendiri ataupun mengendalikan berbagai proses

    kimia yang mengakibatkan perubahan warna tersebut seiring dengan perjalanan

    metamorfosis nyamuk

    corong kepala

    mulai menghitam

    corong pernapasan

    berwarna coklat

    kehitaman

  • Ketika periode inkubasi telur telah berlalu, para larva lalu keluar dari telur-

    telur mereka dalam waktu yang hampir bersamaan.Larva (jentik nyamuk) yang

    makan terus-menerus ini tumbuh sangat cepat hingga pada akhirnya kulit

    pembungkus tubuhnya menjadi sangat ketat dan sempit.Hal ini tidak

    memungkinkan tubuhnya untuk tumbuh membesar lagi.Ini pertanda bahwa

    mereka harus mengganti kulit.Pada tahap ini, kulit yang keras dan rapuh ini

    dengan mudah pecah dan mengelupas.Para larva tersebut mengalami dua kali

    pergantian kulit sebelum menyelesaikan periode hidup mereka sebagai larva.

    Jentik nyamuk mendapatkan makanan dengan cara yang menakjubkan.

    Mereka membuat pusaran air kecil dalam air dengan menggunakan bagian ujung

    dari tubuh mereka yang ditumbuhi bulu sehingga mirip kipas.Kisaran air tersebut

    menyebabkan bakteri dan mikro-organisme lainnya tersedot dan masuk ke dalam

    mulut larva nyamuk. Proses pernapasan jentik nyamuk, yang posisinya terbalik di

    bawah permukaan air, terjadi melalui sebuah pipa udara yang mirip dengan

    "snorkel" (pipa saluran pernapasan) yang biasa digunakan oleh para penyelam.

    Tubuh jentik mengeluarkan cairan yang kental yang mampu mencegah air untuk

    memasuki lubang tempat berlangsungnya pernapasan.

    c. Pupa

    Pupa berbentuk seperti koma, berukuran besar namun lebih ramping

    dibandingkan dengan pupa spesies nyamuk lain. Pasa paddle tak berduri.Pupa

    merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada

    stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga

    dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai

    dua hari.Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk,

    dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva

    menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.

    Pada tahap larva (jentik), terjadi pergantian kulit sekali lagi.Pada tahap ini,

    larva tersebut berpindah menuju bagian akhir dari perkembangan mereka

  • yakni tahap kepompong (pupal stage).Ketika kulit kepompong terasa sudah

    sempit dan ketat, ini pertanda bagi larva untuk keluar dari kepompongnya.

    Selama masa perubahan terakhir ini, larva nyamuk menghadapi tantangan

    yang membahayakan jiwanya, yakni masuknya air yang dapat menyumbat

    saluran pernapasan. Hal ini dikarenakan lubang pernapasannya, yang

    dihubungkan dengan pipa udara dan menyembul di atas permukaan air, akan

    segera ditutup. Jadi sejak penutupan ini, dan seterusnya, pernapasan tidak lagi

    melalui lubang tersebut, akan tetapi melalui dua pipa yang baru terbentuk di

    bagian depan nyamuk muda. Tidak mengherankan jika dua pipa ini muncul ke

    permukaan air sebelum pergantian kulit terjadi (yakni sebelum nyamuk keluar

    meninggalkan kepompong).

    Gambar Pupa Culex

    d. Nyamuk Dewasa

    Nyamuk Culex Dewasa memiliki Antena berbulu lebat (membedakan dengan

    betina).Skutelum berlobus satu (dari dorsal).Hinggap sejajar dengan

    dinding.Kemunculan nyamuk dari kepompong diawali dengan robeknya kulit

    kepompong di bagian atas.Resiko terbesar pada tahap ini adalah masuknya air ke

    dalam kepompong.Untungnya, bagian atas kepompong yang sobek tersebut dilapisi

    oleh cairan kental khusus yang berfungsi melindungi kepala nyamuk yang baru

    "lahir" ini dari bersinggungan dengan air.Masa-masa ini sangatlah kritis.Sebab

    tiupan angin yang sangat lembut sekalipun dapat berakibatkan kematian jika

    nyamuk muda tersebut jatuh ke dalam air.Nyamuk muda ini harus keluar dari

    kepompongnya dan memanjat ke atas permukaan air dengan kaki-kakinya sekedar

    menyentuh permukaan air.

  • Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin dan

    nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu 24-36 jam.

    Darah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan

    telur.Stadium dewasa terjadi setelah 9-10 hari telur menetas. Meskipun umur

    nyamuk Culex sp. betina di alam pendek yaitu kira-kira 2 minggu, tetapi waktu

    tersebut cukup bagi nyamuk Culex sp. betina untuk menyebarkan virus dengue

    dari manusia yang terinfeksi ke manusia yang lain.

    Gambar Nyamuk Culex dewasa

    H. Kesimpulan

    Dari hasil Pengamatan Praktikum identifikasi Vektor nyamuk dapat

    disimpulkan bahwa nyamuk dan jentik yang diamati merupakan Nyamuk Jenis Culex

    tapi belum jelas spesies dari nyamuk culex tersebut.Nyamuk Culex mengalami 4 tahap

    dalam siklus hidupnya (metamorfosis), yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Pada

    Stadium Larva memliki 4 tingkatan yaitu Instar 1,instar 2,instar 3 dan instar 4.Nyamuk

    Culex merupakan Vektor dari Penyakit Filariasis.

    Antena berbulu

    lebat

    (membedakandeng

    an betina).

  • Daftar Pustaka

    Fahmi, F. 2009. Pemeriksaan Jentik Berkala.

    http://www.docstoc.com/docs/20753000/Pemeriksaan-Jentik-Berkala.

    Rosyidi, A. 2007.Mosquito Trap.http://rosyidi.com/mosquito-trap/: PKL Agam Rosyidi

    dan Pamby Yudardidi Puskesmas Kepanjen Malangdengan bimbingan dr.Hadi

    Puspita. Sitasi tanggal 18 Mei 2013

    Yudahstuti, R. 2011. Pengendalian Vektor dan Rodent.Surabaya : Pustaka Melati.

    Team Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Kesehatan Lingkungan. FIKK: Universitas

    Negri Gorontalo