laporan praktikum kesehatan lingkungan

30
LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN “PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN RASA PANDAN DAN JERUK)” Kelompok 10B : Mega Dwi R. 101011226 Giovanny Anggasta 101011241 Pramelia Septiyanti 101011244 Afiniar Nilamsari M. 101011260 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013

Upload: wesley

Post on 07-Jan-2016

178 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. Kelompok 10B : Mega Dwi R. 101011226 Giovanny Anggasta 101011241 Pramelia Septiyanti 101011244 Afiniar Nilamsari M. 101011260. “PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN RASA PANDAN DAN JERUK)”. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

“PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN RASA PANDAN DAN

JERUK)”Kelompok 10B :

Mega Dwi R. 101011226Giovanny Anggasta 101011241Pramelia Septiyanti 101011244Afiniar Nilamsari M. 101011260 

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS AIRLANGGA 2013

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

LATAR BELAKANG Standar Nasional Indonesia (SNI) Telur asin ini

merupakan standar nasional yang disusun selain untuk melindungi konsumen dari segi kesehatan dan keselamatan, untuk melindungi produsen dan mendukung perkembangan industri hasil peternakan.

Telur itik merupakan sumber makanan yang memiliki nilai gizi cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kandungan protein dan lemak yang tinggi dibandingkan dengan telur ayam (Moutney, 1976).

Sama seperti produk peternakan lainnya, telur juga mudah mengalami kerusakan. Karena sifatnya yang mudah rusak tersebut, maka perlu adanya upaya mengawetkan telur untuk mempertahankan kualitas sekaligus meningkatkan nilai ekonominya.

PENDAHULUAN

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

RUMUSAN MASALAH Pengasinan telur dapat digunakan sebagai usaha

menghilangkan bau amis tersebut telur itik diolah menjadi telur asin. Hal ini memungkinkan karena telur itik memiliki pori-pori kulit telur yang lebih besar, tidak seperti telur ayam. Pori-pori ini menguntungkan saat proses pengasinan karena garam dapat berpenetrasi ke dalam telur itik. Agar konsumen tidak merasa bosan, perlu dilakukan suatu inovasi, yaitu dengan menambahkan esense pada telur yang diasinkan. Bagaimanakah metode pembuatan telur asin esense?

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

TUJUAN

Tujuan Umum : Untuk mempraktikkan cara pembuatan telur asin

dengan menggunakan esense

Tujuan Khusus : Mengetahui metode pembuatan telur asin dengan

menggunakan esense. Melakukan pembuatan telur asin dengan rasa jeruk

dan agar dapat menciptakan rasa yang khas dan berbeda.

MANFAAT Mengetahui bagaimana proses pembuatan telur asin

dengan menggunakan esense rasa jeruk dan pandan serta melihat tingkat keawetan telur sebelum dan sesudah diasinkan.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

DASAR TEORI

PENGERTIAN TELUR Telur merupakan bahan pangan yang mengandung zat gizi yang

lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup. Protein telur memiliki susunan asam amino esensial yang lengkap sehingga dijadikan standar untuk menentukan mutu protein dari bahan lain.

PENGERTIAN TELUR ASIN Telur asin merupakan salah satu produk hasil olahan

telur yang telah mengalami proses pengawetan agar mempunyai daya simpan yang lebih lama . Pengasinan telur merupakan salah satu upaya untuk mengawetkan telur segar, mengurangi bau amis serta menciptakan rasa yang khas.

Kenaikan zat gizi yang cukup berarti adalah pada kadar kalsiumnya, yaitu dari 56 mg pada telur itik segar menjadi 120 mg pada telur asin.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

METODE PENGASINAN TELUR1. Metode kering

Metode ini dapat dilakukan dengan cara membuat adonan yaitu dengan mencampur abu gosok, garam, kemudian ditambahkan dengan air hingga terbentuk pasta (bila dikepal menggumpal).

2. Metode cair

Metode ini dapat dilakukan dengan cara memanaskan air sampai hangat atau agak panas, kemudian masukkan garam aduk hingga larut dan dinginkan. Sebelum telur dimasukkan kedalam wadah perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang aman dan rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telur pada saat proses perendaman.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

PELAKSANAAN

LOKASI PRAKTIKUM Dilaksanakan di rumah di rumah Afiniar Nilamsari

Maulidya, dengan alamat Gubeng Kertajaya VB/55 Surabaya

WAKTU PELAKSANAANPraktikum dilaksanakan pada tangal 21 April dan 28 april

2013

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

METODE PRAKTIKUM

RANCANG BANGUN Pada praktikum ini akan dilakukan dengan menggunakan

metode pengasinan. Telur akan direndam air yang telah dicampur dengan garam abu gosok, dan larutan esense kemudian diperam selama satu minggu. Setelah itu telur akan direbus sebelum dikonsumsi. Pengeraman dilakukan dengan cara sederhana yaitu dengan disimpan pada baskom lalu di taruh ditempat yang aman.

ALAT DAN BAHAN1. Alat 2. Bahan

BaskomGaram

Ember plastik Abu gosok

Kompor Essense jeruk dan pandan

Panci pengukus Telur

Kain kering

Timbangan

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

Alat dan Bahan

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

PROSEDUR KERJA

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

PENJELASAN :

1. Pemeriksaan Telur

Memastikan semua telur dalam keadaan baik. Kemudian cuci semua telur sampai bersih dan keringkan.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

2. Membuat Adonan

Campur garam dan abu gosok. Jika sudah tercampur masukkan essense dan aduk sampai menjadi pasta.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

LANGKAH

Pencampuran Adonan

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

3. Membaluri telurBaluri telur dengan adonan yang sudah dibuat. Pastikan semua permukaan telur tertutup adonan.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

Pembalutan Telur Bebek

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

4. Penyimpanan

Susun telur kedalam baskom. Letakkan baskom di tempat yang rata dan tidak terkena matahari. Kemudian tunggu selama 10 hari.

5. Pengolahan

Bersihkan telur yang sudah disimpan selama 10 hari dari adonan. Kemudian rebus telur selama ± 20 menit sebelum dikonsumsi.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN
Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

HASIL & PEMBAHASAN

HASILPraktikum ini membandingkan cara pembuatan telur asin dengan menggunakan komposisi :

1. Abu gosok + garam (perbandingan 50 gr : 100 gr), dan esense (2 sendok makan, 20gr)

2. Abu gosok + garam (perbandingan 100gr : 100gr), dan esense (3 sendok makan, 30gr)

Syarat Mutu Telur Asin (SNI 01-4277-1996)

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN
Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

PEMBAHASAN

Peraturan yang digunakan adalah SNI syarat mutu telur asin (SNI 01-4277-1996)

1. Warna

Pada percobaan pertama, warna pada telur asin merasuk, hal ini dikarenakan pemberian esense sebanyak 2 sendok makan. Pada telur asin rasa pandan warnanya masih hijau pudar, begitu juga dengan telur asin rasa jeruk yang berwarna orange pudar. Pada percobaan kedua dengan menambahkan esense sebanyak 1 sendok makan, warna telur asin rasa pandan lebih berwarna hijau terang, namun pada telur asin rasa jeruk warnanya tetap orange pudar.

2. Bau

Pada percobaan pertama maupun kedua tidak ada perubahan pada telur asin.

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

3. RasaPada percobaan pertama, rasa telur asin terlalu asin dan rasa pandan maupun jeruk ada sedikit. Hal ini dikarenakan faktor perbandingan jumlah garam dan abu gosok, dengan lebih banyak jumlah garamnya dan jumlah pemberian esense yang kurang (2 sendok makan). Sedangkan pada percobaan kedua, rasa telur asin sudah pas untuk rasa asinnya karena faktor penambahan jumlah abu gosok, sehingga perbandingan jumlah garam dan abu gosok seimbang yaitu 1:1. Namun, rasa pandan maupun jeruk tetap terasa sedikit walaupun pemberian esense sudah ditambah.

4. KenampakanPada percobaan pertama maupun kedua tidak ada masalah dengan kenampakan telur asin.

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

5. KeawetanUntuk keawetan telur asin ini semakin banyak garam yang digunakan maka semakin awet yaitu sekitar 10 hari,

namun kekurangannya pada rasa yang dihasilkan akan semakin asin.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

LAMPIRAN

TABEL SYARAT BAKU MUTU TELUR ASIN (SNI 01-4277-1996)

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

HASIL PERCOBAAN YANG BELUM BERHASIL

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

HASIL PERCOBAAN 1

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

HASIL PERCOBAAN 2

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

Uji Coba Rasa

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

Kendala Masalah Waktu

Sebelum melakukan percobaan pertama sudah dilakukan percobaan awal dengan estimasi waktu 2 minggu atas dasar literatur. Hasilnya telur menjadi busuk dan berwarna hitam. Kemungkinan disebabkan beberapa faktor yaitu penambahan esense dan waktu yang terlalu lama sehingga menyebabkan telur menjadi busuk.

Menentukan Kualitas Telur

Pada percobaan awal belum mengetahui cara menentukan kualitas telur yang baik, sehingga hal ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab busuknya telur asin di percobaan awal.

Menentukan Komposisi

Dalam membuat adonan abu gosok, garam, dan esense belum diketahui perbandingan komposisi yang tepat. Sehingga menyebabkan warna telur asin yang kurang terang dan rasa esense (pandan dan jeruk) yang kurang.

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

KESIMPULAN & SARANKESIMPULAN

Jika dilihat dari hasil percobaan 1 dan 2 maka dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan sudah memenuhi syarat baku mutu telur asin (SNI 01-4277-1996). Kami melakukan pengamatan secara ORGANOLEPTIK.

Karena dari segi bau dan kenampakan tidak ditemukan bau yang menyengat dan tidak ada kerusakan pada telur. Untuk warna dan rasa terdapat perbedaan jika dibandingkan dengan telur asin pada umunya. Hal ini dikarenakan penambahan essense rasa pandan dan jeruk pada proses pembuatan telur asin.

SARAN

Untuk menghasilkan telur asin essense dengan warna, bau, rasa, dan kenampakan yang lebih baik maka dibutuhkan percobaan lanjutan. Misalnya dengan menemukan komposisi adonan yang tepat, yaitu perbandingan komposisi anatara abu gosok dan garam.

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

DAFTAR PUSTAKA

Yupardhi, W.Sayang dkk. 2011. Inovasi Aneka Rasa Telur Asin Dan Warna Kulitnya (Studi Pembuatan Telur Asin U.D. Winandi, Denpasar). Universitas Udayana : Denpasar

Manfaat Membuat Telur Asin, 2013 http://tipsmembuattelurasin.blogspot.com/2012/10/manfaat-telur-itik.html, diakses pada 20 Maret 2013

Rumah Belajar, Pembuatan Telur Asin, 2012. http://belajar.kemdiknas.go.id/index5.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahuan%20Populer/view&id=184&uniq=1441, diakses pada 25 Maret 2013