praktikum getaran mekanis whirling shaft dan getaran bebas dengan peredaman coulomb

Upload: abraham-lingga

Post on 04-Apr-2018

408 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    1/17

    PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS

    LAPORAN

    Whirling Shaft dan Getaran Bebas dengan Peredaman Coulomb

    Abraham TP Lingga 1006758470

    DOSEN : DR. IR. WAHYU NIRBITO MSME

    ASISTEN : RAKA CAHYA PRATAMA

    DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK 2012

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    2/17

    BAB I

    TUJUAN

    Dalam praktikum mata kuliah getaran mekanis ini terdapat dua macam percobaan

    yakni Whirling Shaft dan Peredaman Coulomb.

    Percobaan pertama yakni whirling shaftbertujuan :

    1. Mengamati fenomena whirling pada poros yang berputar yang kecil panjang.

    2. Mengetahui nilai putaran kritis dari poros yang berputar.

    3. Membandingkan putaran kritis yang didapat secara praktek dengan putaran kritis yang

    didapat secara teori.

    Pecobaan kedua yakni peredaman coulomb bertujuan:

    1. Mengukur massa dari suatu objek melalui periode naturalnya.

    2. Membandingkan massa objek yang didapat melalui periode natural dengan massa

    yang dengan menggunakan timbangan.

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    3/17

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1. Percobaan pertama, Whirling Shaft

    Ketika suatu poros berputar, maka akan terjadi fenomena whirling , yaitu

    fenomena dimana poros berputar akan mengalami defleksi yang diakibatkan oleh gaya

    sentrifugal yang dihasilkan oleh eksentrisitas massa poros. Fenomena ini terlihat sebagai

    poros yang berputar pada sumbunya dan pada saat yang sama poros yang berdefleksi

    juga berputar relatif mengelilingi sumbu poros.

    Fenomena whirling terjadi pada setiap sistem poros, baik yang seimbang

    maupun tidak. Pada sistem yang seimbang, fenomena ini dapat disebabkan oleh defleksi

    statis atau gaya magnetik yang tidak merata pada mesin mesin elektrik.

    Defleksi awal ini membuat poros berputar dalam keadaan bengkok . Gaya

    sentrifugal yang terjadi akan terus membuat defleksi terjadi sampai keadaan seimbang

    yang berkaitan dengan kekakuan poros tercapai. Poros yang berputar melewati putaran

    kritisnya lalu akan mencapai keadaan setimbang.

    Skema whirling shaft:

    Gambar 1. Whirling ShaftSystem

    Dimana : M = massa beban (kg)

    h = defleksi awal (m)

    y = defleksi sentrifugal (m)

    (h+y) = defleksi total (m)Maka, gaya sentrifugal radialnya adalah :

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    4/17

    yang sama dengan gaya elastis pada poros, maka :

    Dimana : k = elastisitas poros (N/m)Sehingga didapat perbandingan :

    Jika adalah frekuensi alami getaran poros, maka :

    Dimana : defleksi statis dari poros yang mengalami pembebanan W = Mg pada titik

    tengahnya (m)

    kecapatan kritis angular dari sistem

    Lalu didapat :

    Jika , maka , ini merupakan kondisi untuk terjadinya whirlingyang besar.

    Maka :

    Kondisi pada percobaan :

    1) Piringan berada ditengah poros :

    Dimana : E = Modulus Young untuk logam poros (Pa)

    I = Momen Inersia Area Poros (m4) =

    Sehingga didapat persamaan untuk putaran kritis :

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    5/17

    Catatan : Nc dalam rps (rotation per second)

    2) Piringan tidak berada ditengah poros :

    Catatan : Nc dalam rps (rotation per second)

    Percobaan kedua, Peredaman Coulomb

    Gambar 2. Sistem Massa-2 Pegas dengan Peredaman Coulomb

    Bila objek bergerak ke kanan dan dilepas, maka gaya yang bekerja pada sistem adalah

    gaya pegas dan gaya gesekan

    Dalam persamaan gerak :

    Dengan penyelesaian :

    Jika t = 0, maka :

    , maka :

    , maka :

    Karena tidak selalu 0, maka B = 0

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    6/17

    Maka penyelesaiannya berbentuk :

    Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa peredaman dalam sistem terjadi karena

    amplitudo gerakan berkurang secara kontinu. Setiap setengah siklus, amplitudo getaran

    berkurang sebesar .

    Mencari frekuensi natural :

    Dari persamaan gerak :

    Dengan :

    dan

    Maka :

    Sehingga :

    Dalam frekuensi :

    Dalam perioda :

    Dalam percobaan, akan dilakukan perbandingan antara massa objek yang diukur dengan

    timbangan dengan massa objek yang didapat dengan menggunakan rumus :

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    7/17

    Setelah itu, persentase kesalahan akan dihitung dengan menggunakan rumus :

    BAB III

    METODOLOGI

    3.1. Percobaan pertama, Whirling Shaft

    a) Menentukan panjang poros dan memasang beban pada poros. Panjang poros disini

    adalah jumlah dari jarak beban dari pangkal poros (bearing 1) dengan jarak ujung

    poros (bearing 2) dari beban. Jarak dari bearing 1 dengan beban adalah a dan jarak

    dari bearing 2 dengan beban adalah b.

    b) Menentukan jarak bearing 1 dengan beban (a) sebesar 25,5 cm dan jarak dari bearing

    2 dengan beban (b) bervariasi yakni 35 cm, 40 cm, 45 cm, 50 cm dan 55 cm.

    c) Menaikan kecepatan secara perlahan dan mengamati putaran kritis ketika gejala

    whirling terjadi.

    d) Mencatat pengukuran putaran kritis (Nc) terhadap jarak b yang berbeda-beda.

    e) Mengulangi percobaan untuk jarak b selanjutnya.

    f) Menghitung putaran kritis secara teori berdasarkan dimensi poros dan data-data beban

    pada poros

    g) Membandingkan nilai putaran kritis teori dengan praktek serta menganalisa.

    Percobaan kedua, Peredaman Coulomb

    a) Memperhatikan dengan baik dan mengikuti pengarahan dari assisten praktikum.

    b) Melakukan langkah-langkah pemeriksaan awal alat yaitu ke-4 pegas terpasang dengan

    baik pada posisinya serta pegas terkait pada baut dan kaitan pegas tidak pada posisi

    mudah lepad dari baut maupun terlalu ke bawah sehingga pegasnya bersentuhan

    dengan bantalan.

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    8/17

    c) Mengecek dudukan obyek beban yaitu orang di kursi sesuai dengan rancangan bentuk

    kursi agar objek yang diteliti tidak bergerak (tidak terjadi perubahan titik pusat massa

    obyek) yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

    d) Memegangi alat percobaan dengan kuat agar tidak bergerak ketika percobaan

    dilakukan.

    e) Meletakkan objek pada alat (pada percobaan ini, objek yang di apply pada alat adalah

    salah satu praktikan).

    f) Menarik kebelakang obyek pada dudukannya sejauh defleksi awal X0 sesuai

    pengarahan dari assisten praktikum. Tarik bagian bawah dari dudukannya karena bila

    yang ditarik bagian atas dudukan / sandaran maka dudukan dapat terlepas dari

    penumpunya, yaitu bantalan bantalan yang telah dipasang.

    g) Melepas obyek beserta dudukan, mengamati gerak osilasi dan menghitung jumlah

    osilasi sampai osilasi berhenti. Men-start stopwatch saat obyek dilepas danstopwatch

    dihentikan saat gerak osilasi berhenti. Menghitung jumlah gerak osilasi dan mengukur

    lama waktunya sehingga didapat periode satu gerak osilasi / getaran.

    h) Mengulangi langkah f dan g untuk nilai X0 yang berbeda sampai 5 kali pengulangan.

    i) Menghitung frekuensi getaran pribadi dari sistem untuk masing masng pengulangan

    dengan menggunakan data data yang sudah ada.

    j) Menghitung massa obyek percobaan kemudian dibandingkan dengan massa obyek

    dengan ditimbang.

    k) Menghitung persentase error dari pembandingan massa obyek.

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    9/17

    BAB IV

    DATA & ANALISIS

    4.1. Perolehan Data

    Percobaan pertama, Whirling Shaft

    N

    o.

    a

    (cm)

    b

    (cm)

    Nc eks

    (rpm)

    1 25,5 35 980

    2 25,5 40 840

    3 25,5 45 790

    4 25,5 50 780

    5 25,5 55 750

    D beban = 67 mm = 0,067 m

    R beban = 0,0335 m

    Tebal = 15 mm = 15 x 10-3 m = 0,015 m

    Material = Aluminium

    E = 69 GPa

    = 2700 kg/m3

    Nc teoritis = x 60 (rpm)

    Pecobaan kedua, Peredaman Coulomb

    No

    .

    Xo

    (m)

    n

    n

    t (sekon)

    tPerc 1 Perc 2 Perc3 perc 1 perc 2 perc 3

    1 7 9 9 9 9 13,2 13,27 13,37 13,28

    2 8 10 10 10 10 14,93 14,4 14,97

    14,766

    67

    3 9 11 11 11 11 17,57 16,4 17,02

    16,996

    67

    4 10 12,5 12,5 12,5 12,5 18,79 18,52 17,28

    18,196

    67

    5 11 13 13 13 13 18,95 19,41 18,89

    19,083

    33

    m = 49 kg

    k = 1000 N/m (4 paralel)

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    10/17

    k total = 250 N/m

    4.1.1. Pengolahan Data

    Percobaan pertama, Whirling Shaft

    massa beban = x V

    = 2700 kg/m3 x 5,285 x 10-5 m3

    = 0,143 kg

    V (volume) = r 2 t

    = (3,14)x(0,0335 m)2(0,015 m)

    = 5,285 x 10-5 m3

    I (momen Inertia)=

    =

    = 9,887 x 10-7 m4

    Penghitungan Nc teoritis:

    No

    .

    a

    (m) b (m)

    m

    (kg) E (kPa) I (m^4) L (m)

    Nc teo

    (rpm)

    10,255 0,35 0,143

    69000000

    0,0000009887 0,605

    3152,235014

    2

    0,25

    5 0,4 0,143

    690000

    00

    0,0000009

    887 0,655

    2869,91876

    8

    3

    0,25

    5 0,45 0,143

    690000

    00

    0,0000009

    887 0,705

    2646,61634

    6

    4

    0,25

    5 0,5 0,143

    690000

    00

    0,0000009

    887 0,755

    2464,97442

    2

    5

    0,25

    5 0,55 0,143

    690000

    00

    0,0000009

    887 0,805

    2313,89792

    4

    Penghitungan %Error

    N0

    . Nc eks (rpm) Nc teo (rpm) %E (%)

    1 980 3152,235014 68,91094745

    2 840 2869,918768 70,73087889

    3 790 2646,616346 70,15056598

    4 780 2464,974422 68,35666963

    5 750 2313,897924 67,58716138

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    11/17

    Percobaan kedua, Peredaman Coulomb

    Tabel penghitungan massa experiment

    No

    . Xo (m) n t (s) T (s) f (Hz)

    k

    (N/m) m (kg)

    1 7 9 13,28

    1,4755

    56

    0,6777

    11 250

    13,801

    68

    2 8 10

    14,766

    67

    1,4766

    67

    0,6772

    01 250

    13,822

    47

    3 9 11

    16,996

    67

    1,5451

    52

    0,6471

    86 250

    15,134

    32

    4 10 12,5

    18,196

    67

    1,4557

    33

    0,6869

    39 250

    13,433

    35

    5 11 13

    19,083

    33

    1,4679

    49

    0,6812

    23 250

    13,659

    74

    Tabel penghitungan %Error

    No

    . Xo (m)

    m exp

    (kg)

    m teo

    (kg) %E (%)

    1 7 13,80168 49

    71,833

    31

    2 8 13,82247 49

    71,790

    88

    3 9 15,13432 49

    69,113

    64

    4 10 13,43335 49 72,585

    5 11 13,65974 49

    72,122

    98

    4.1.2. Grafik

    Percobaan pertama, Whirling Shaft

    Grafik L vs %E

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    12/17

    Grafik L vs Nc

    Keterangan: Series1 = Nc Eksperimen

    Series2 = Nc Teoritis

    Percobaan kedua, Peredaman Coulomb

    Grafik Xo vs %E

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    13/17

    Grafik T vs %E

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    14/17

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    15/17

    tentu menimbulkan perbedaan yang cukup besar antara hasil eksperimen dengan hasil

    penghitungan.

    Faktor kedua adalah kesulitan dalam menentukan posisi titik tumpu shaft. Hal ini

    dikarenakan ketidak tersediaan titik tengah pada bheban maupun pada bearing. Hal ini

    menimbulkan ketidak akuratan praktikan dalam menentukan jarak b. Sehingga dalam

    eksperimen praktikan tidak dapat mengambil atau menentukan hasil yang presisi. Hal ini

    tentu dapat juga menimbulkan perbedaan yang cukup signifikan antara hasil eksperimen

    dengan hasil penghitungan atau teoritis.

    Percobaan kedua, Peredaman Coulomb

    Pada hasil percobaan yang telah diolah, terdapat perbedaan yang sangat besar antara hasil

    eksperimen terhadap hasil yang didapat melalui penghitungan atau teoritis. Perbedaan ini

    terletak pada rentang 69% sampai 73%. Tentu angka tersebut merupakan angka yang cukup

    besar. Error atau perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa factor.

    Faktor pertama adalah ketidak tepatan para praktikan dalam mengukur posisi awal

    atau Xo. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh alat ukur yang dipakai. Pada praktikum ini,

    kami memanfaatkan tiga penggaris. Pengukuran dengan menggunakan penggaris merupakan

    pengukuran yang tidak akurat sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh ketidak tepatan dalam

    mengukur yang disebabkan oleh beban atau objek yang harus ditahan. Ketika ditahan, tentu

    objek tidak bias tetap diam pada posisi yang ditentukan . Hal ini menyebabkan posisi awal

    akan selalu berubah-ubah sehingga menyebabkan error pada hasil praktikum.

    Faktor kedua adalah adanya gaya-gaya luar yang tidak diperlukan karena akan

    mempengaruhi gaya pada pegas. Ketika menentukan jarak dan menahan objek, terdapat

    kemungkinan adanya gaya berlebih dalam arti yang mendorong objek ketika dilepaskan. Hal

    ini menyebabkan objek tidak lagi bergerak karena adanya konstanta pegas dengan murni,

    tetapi juga karena adanya gaya dorong sehingga hasil yang didapatkan tentunya akan berbeda

    pula.

    Faktor ketiga adalah ketidaktepatan dalam dalam menentukan waktu yang dibutuhkan

    objek pada saat mulai bergerak sampai berhenti. Hal ini dikarenakan eksperimen ini

    dilakukan oleh bukan satu praktikan saja dan setiap praktikan memiliki tugas yang berbeda-

    beda. Sehingga orang yang melepas objek dan yang memegang stopwatch adalah berbeda.

    Hal ini menyebabkan timbulnya perbedaan waktu yang sebenarnya dengan waktu yang

    diukur.

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    16/17

    Faktor yang terakhir adalah ketidak akuratan dalam menentukan apakah objek atau

    beban sudah berhenti atau belum Hal ini dikarenakan pada detik-detik terakhir, beban

    bergerak sangat pelan dan hamper sulit untuk dilihat. Sehinga sangat sulit menentukan

    jumlah ayunan yang telah terjadi. Hal ini menyebabkan terjadinya error yang lumayan besar.

  • 7/30/2019 PRAKTIKUM GETARAN MEKANIS Whirling Shaft Dan Getaran Bebas Dengan Peredaman Coulomb

    17/17

    BAB V

    KESIMPULAN

    Percobaan pertama, Whirling Shaft

    1. Berdasarkan grafik, dapat disimpulkan bahwa semakin panjang shaft, maka putaran

    kritisnya semakin lambat. Artinya semakin panjang saftnya maka putaran kritis akan

    terjadi pada kecepatan yang lebih lambat.

    2. Penempatan titik beban pada shaft menentukan titik putaran kritis pada shaft tersebut.

    3. Berdasarkan kajian teoritis yang dilakukan, bila beban ditempatkan semakin ditengah,

    maka putaran kritis akan terjadi pada kecepatan yang lebih cepat.

    4. Panjang saft berbanding terbalik dengan kecepatan yang menyebabkan putaran kritis.

    Percobaan kedua, Peredaman Coulomb

    1. Semakin besar jarak Xo, maka semakin besar pula frekuensi pribadi sistem getaran

    bebas tersebut.

    2. Semakin besar jarak Xo, maka semakin kecil periode getaran bebas tersebut.

    3. Frekuensi dan waktu yang diperlukan oleh sistem sampai benar-benar berhenti adalah

    berbanding terbalik.