praktikum biologi

10
PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR GINJAL DAN UJI URIN KELOMPOK 2 Anggota : 1. Aisyah Rohmana Nuril Huda (XIA1/02) 2. Rika Nurilmiah (XIA1/27) 3. Rizal Ardy Firmansyah (XIA1/29) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LUMAJANG R-SMA-BI

Upload: ryka-rieka-reika

Post on 12-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

praktikum biologi tentang urine

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM BIOLOGI

PRAKTIKUM BIOLOGI

STRUKTUR GINJAL DAN UJI URIN

KELOMPOK 2

Anggota : 1. Aisyah Rohmana Nuril Huda (XIA1/02)

2. Rika Nurilmiah (XIA1/27)

3. Rizal Ardy Firmansyah (XIA1/29)

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LUMAJANGR-SMA-BI

SMA NEGERI 2 LUMAJANGJALAN HOS COKROAMINOTO NO.159 (0334)881036

Page 2: PRAKTIKUM BIOLOGI

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGGinjal merupakan bagian terpenting tubuh. Ginjal adalah organ ekskresi

dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Di dalam tubuh, ginjal memiliki berbagai peranan. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Urin penderita penyakit dan urin orang normal berbeda karakteristiknya. Oleh karena itu, perlu diadakannya suatu percobaan pengamatan struktur ginjal dan penelitian urin normal dan urin penderita penyakit. Diambilah sebagai contoh ginjal kambing dan urin normal dengan urin penderita diabetes melitus.

B. TUJUAN1. Mengetahui struktur ginjal kambing2. Mengetahui pH urin3. Mengetahui kandungan senyawa-senyawa seperti ammonia, glukosa, klorin dan

protein pada urin

C. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana struktur ginjal?2. Apa fungsi tiap bagian ginjal?3. Bagaimana proses urinasi?4. Berapa pH urin normal?5. Senyawa-senyawa apa saja yang terkandung pada urin normal dan urin

penderita diabetes melitus?6. Apa perbedaan urin normal dan urim penderita diabetes melitus?

D. MANFAAT1. Manfaat secara Umum : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

landasan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan pengembangan ke arah yang lebih baik.

2. Manfaat secara Khusus : Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk memahami struktur ginjal dan perbedaan urin normal dengan penderita diabetes melitus

Page 3: PRAKTIKUM BIOLOGI

BAB II

PEMBAHASAN

LANDASAN TEORIGinjal merupakan organ sistem urinaria yang terletak disebelah kanan dan kiri tulang belakang di luar rongga peritonium. Setiap ginjal mempunyai panjang 6 sampai 7,5 cm, dan tebal 1,5 sampai 2,5 cm. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gr. Ginjal terdiri atas struktur halus kurang lebih 1 juta nefron pada setiap ginjal. Bagian nefron meliputi suatu glomerolus dimana cairan di filtrasikan, dan suatu tubulus yang merupakan tempat cairan diubah menjadi urine dalam perjalannya ke pelvis ginjal, dan selanjutnya ke ureter sampai kandung kemih untuk dikeluarkan dari tubuh. Cairan yang di filtrasikan melalui glomerolus ke dalam kapsula bowman disebut filtrat glomerolus yang dibentuk setiap menit dalam semua nefron kedua ginjal. Proses pembentukan filtrat tersebut dinamakan laju filtrasi glomerolus (LFG / GFR). Orang normal mempunyai LFG rata-rata 125 ml/mt atau 180 liter per hari. Kurang lebih 80% filtrat terdiri atas air, elektrolit, glukosa,protein dan asam amino di kembalikan ke aliran darah melalui reabsorpsi pada tubulus proksimus. Zat lain seperti urea,kreatinin, hidrogen dan amonia disekresikan melalui urine.

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

Proses pembentukan urine melalui serangkaian proses yaitu filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi yang terjadi pada nefron. Filtrasi (penyaringan), hal ini terjadi di glomerulus. Sifat filtrasi ini tidak selektif, sehingga semua plasma dan komponennya yang berukuran kecil seperti air, urea, asam amino, keratin, glukosa, dan vitamin dapat melewati proses filtrasi. Hasil proses filtrasi ini disebut filtrate glomerulus atau urine primer.

Proses reabsorpsi,terjadi pada tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal. Tujuan reabsorpsi adalah menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh, seperti glukosa, air, asam amino, vitamin, ion-ion Na+, K+, Cl-. Di dalam tubulus kontortus distal juga terjadi augmentasi dari ion K+, H+ dan amonia. Duktus kolektivus membawa filtrate dari tubulus distal menuju pelvis renalis ginjal. Pada tubulus ini terjadi reabsorpsi NaCl secara aktif. Demikian juga terjadi reabsorpsi air. Hasil proses yang terjadi pada tubulus kolektivus menghasilkan urine sekunder, yang kemudian dikeluarkan ke pelvis renalis.

Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau

Page 4: PRAKTIKUM BIOLOGI

cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis.

Sistem urin adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.

Urin bersal dari penyaringan darah oleh ginjal yang dialirkan memelaui uretra selanjutnya dikeluarkan dari tubuh urin. banyak mengandung bebrapa zat seperti glukosa, garam-garam, asam amino. Urin ditampung dalam kantung urin sampai sekitar 300 cc .

Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5 urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.

Perubahan warna

a. Hijau : kadar glukosa 1 %

b. Merah : kadar glukosa 1,5 %

c. Orange : kadar glukosa 2 %

d. Kuning : kadar glukosa 5 %

Volume urin normal per hari adalah 900 – 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi.

Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang.

a. Keruh.Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.

b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan kelenjar prostat.

Page 5: PRAKTIKUM BIOLOGI

c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.

d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak terdapat dalam minuman berenergi.

BAB III

EKSPERIMEN

PRAKTIKUM PENGAMATAN STRUKTUR GINJAL DAN UJI URINE

Tujuan : - Mengetahui struktur ginjal

- Mengetahui pH urine

- Mengetahui kandungan amonia, glukosa, protein dan klorin pada urine

Alat : Bahan :

1. Gelas beker2. 6 tabung reaksi

3. Bunsen4. Kaki tiga

Page 6: PRAKTIKUM BIOLOGI

5. Penjepit tabung reaksi6. 2 pipet tetes7. Pisau8. Baki9. Lup

1. Ginjal kambing2. Urine normal

3. Urine penderita diabetes melitus4. Indikator universal5. Larutan AgNO3

6. Benedict7. Spirtus8. Biuret9. Korek api

Cara kerja:

A. Mengamati struktur ginjal1. Potong ginjal menjadi dua secara melintang2. Amati bagian struktur ginjal3. Gunakan lup untuk mempermudah pengamatan4. Catat bagian-bagian struktur ginjal

B. Uji Urinea. Mengukur pH Urin

1. Masukkan kertas indikator universal ke dalam urin 2. Amati perubahan kertas indikator universal3. Bandingkan dengan warna standar pH4. Catat pH-nya

b. Mengenal bau ammonia, hasil penguraian urea dalam urine1. Masukkan urine ke dalam tabung reaksi setinggi 1 cm2. Panaskan dengan lampu spiritus3. Hiruplah aromanya4. Catat aroma yang tercium

c. Mengetahui kandungan Klor dalam Urine1. Masukkan urine ke dalam tabung reaksi setinggi 1,5 cm2. Tambahkan 5 tetes AgNO3 5%3. Tungu beberapa saat, lihat dan catat apa yang terjadi

d. Uji Glukosa1. Isi 2 tabung reaksi dengan urine normal dan urine penderita diabetes masing-

masing setinggi 1,5 cm2. Tambahkan 5 tetes larutan benedict (fehling A dan B) pada tiap urine3. Panaskan dengan api lampu spirtus4. Lihat dan catat perubahan yang terjadi setelah mendidih

e. Uji protein1. Masukkan urine ke tabung reaksi setinggi 1,5 cm2. Tambahkan larutan biuret 5 tetes

Page 7: PRAKTIKUM BIOLOGI

3. Tunggu beberapa saat, lihat dan catat apa yang terjadi

Data Pengamatan:

A. GINJAL

B. UJI URINE1. pH Urine

pH urine normal = 62. Uji Kandungan Amonia

Tidak tercium aroma glukosa3. Uji Kandungan Glukosa

Jenis Urine Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskanPenderita diabetes melitus Kuning Merah bataNormal Kuning Hijau muda

4. Uji Kandungan ProteinUrine normal tidak berubah warna, berarti urine negatif mengandung protein

5. Uji Kandungan ClorineAgNO3 seperti terpisah dengan urine dan terbentuk endapan berukuran sangat kecil

BAB IV

Page 8: PRAKTIKUM BIOLOGI

ANALISA DATA

A. STRUKTUR GINJAL

B. UJI URINE1. pH urine

Berdasarkan pengamatan

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULANB. SARAN

Pada uji ammonia, diharapkan tidak terlalu lama memanaskan karena urine yang dipanaskan akan meledak. Alat-alat yang digunakan harus steril.