laporan praktikum biologi i

25
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM PERCOBAAN 1 PENGENALAN MIKROSKOP Nama : Dale Akbar Yogaswara NIM : J1C111015 Asisten : Rizki Rahmadina

Upload: akbar-d-yogaswara

Post on 14-Aug-2015

84 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Biologi untuk S1 biologi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Biologi I

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

PERCOBAAN 1

PENGENALAN MIKROSKOP

Nama : Dale Akbar Yogaswara

NIM : J1C111015

Asisten : Rizki Rahmadina

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2011

Page 2: Laporan Praktikum Biologi I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai abad ke empat sebelum masehi, orang masih berpendapat bahwa

benda-benda disekitar dapat dilihat karena mata mengeluarkan sinar-sinar

penglihatan. Anggapan ini didukung oleh Plato (429-348 SM) dan Euclides (287-

212 SM) oleh karena pada mata binatang dimalam hari tampak bersinar. Pendapat

tersebut ditentang oleh Aristoteles (384-322 SM) karena pada kenyataan kita tidak

dapat melihat benda-benda di dalam ruang yang gelap. Namun demikian,

Aristotelas tidak dapat menjelaskan mengapa mata dapat melihat benda ( Gabriel,

1988 ).

Barulah pada sekitar abad ke 11, Alhazan (965-1038 M) seorang Mesir di

Iskandaria berpendapat bahwa benda disekitar itu dapat dilihat oleh karena benda-

benda tersebut memantulkan cahaya atau memancarkan cahaya yang masuk ke

dalam mata. Teori ini diterima hingga abad 20 ini ( Gabriel, 1988 ).

Dalam waktu 350 tahun terakhir kita telah maju jauh dalam hal

perlengkapan yang dapat digunakan untuk studi mikroskopik mikroorganisme.

Mikroskop yang kita pakai di laboratorium bukan lagi mikroskop ‘sederhana’

(lensa tunggal) seperti yang dibuat dan digunakan oleh Leeuwenhock, tetapi

mikroskop yang kita sebut mikroskop majemuk karena mempunyai dua pangkal

lensa. Satu perangkat terdapat dekat benda (objek) yang dipelajari, dan karena itu

disebut objektif. Perangkat lain yaitu adalah okuler, yaitu yang dekat mata

( Gabriel, 1988 ).

Tetapi dalam literatur lainnya, menyebutkan bahwa dua ilmuwan Jerman,

yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah dan anak) pada tahun 1590 lah

yang pertama kali membuat mikroskop. Penemuan ini lah yang mendorong

ilmuwan lain untuk membuat alat yang sama dan menyempurnakannya ( Hessty,

2007 ).

Pancaindera manusia memiliki kemampuan daya pisah terbatas, oleh

karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati

Page 3: Laporan Praktikum Biologi I

hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu, alat bantu itu adalah

mikroskop yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang

sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun

( Johnsn, 1994 ).

Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing–masing mempunyai tujuan

penggunaan tertentu dengan bermacam kelengkapan pula. Mikroskop yang sering

digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya, baik yang berlensa okuler

tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler maupun berlensa okuler ganda

atau yang dikenal mikroskop binokuler ( Leeson, 1990 ).

Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop cahaya harus

berukuran kecil dan tipis, agar dapat ditembus oleh cahaya (sinar matahari atau

lampu) ( Gabriel, 1988 ).

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengenali bagian–bagian mikroskop,

memahami kegunaannya dan terampil menggunakannya.

Page 4: Laporan Praktikum Biologi I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pancaindra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat, mengharuskan

manusia untuk membuat alat yang dapat membantu dalam mengamati benda

/organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Salah satu alat bantu yang

sering digunakan dalam pengamatan dalam bidang biologi adalah mikroskop

(latin, mikro = kecil, dan scopium = penglihatan ) ( Gabriel, 1988 ).

Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antonius Van Leuweenhook

(1675). Antonius Van Leuweenhook adalah orang yang pertama kali melihat

bakteri dengan menggunakan suatu alat optik yang terdiri dari lensa-lensa

bikonveks. Dari hasil penemuan itu, sehingga membuka peluang untuk melakukan

penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik

penyebabnya penyakit (Tipler, 1991).

Mikroskop terdiri dari berbagai tipe yaitu mikroskop cahaya, baik yang

berlensa okuler tunggal yang dikenal dengan mikroskop monokuler maupun yang

berlensa okuler ganda atau yang dikenal dengan mikroskop binokuler. Mikroskop

adalah alat yang berfungsi untuk melihat benda mikroskopik transparan/tembus

pandang/benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa

( Gabriel, 1988 ).

Mikroskop cahaya berdasarkan kontruksinya serta kegunaannya, maka

mikroskop cahaya dapat dibagi lagi menjadi sebagai berikut :

a. Mikroskop stereo

b. Mikroskop medan gelap

c. Mikroskop fluorosensi

d. Mikroskop fase kontras

e. Mikroskop interferensi

f. Mikroskop polarisasi

g. Mikroskop ultraviolet

Page 5: Laporan Praktikum Biologi I

Bagian mikroskop yang memegang peranan penting dalam penggunaannya

adalah:

a. Bagian mikroskop yang mengatur perbesaran.

b. Bagian mikroskop yang mengatur cahaya.

Pada mikroskop elektron digunakan sinar elektron yang mempunyai

gelombang yang sangat pendek bergantung pada voltase yang digunakan. Daya

pisah mikroskop kira–kira 0,2 mikro, apabila daya pisah yang digunakan adalah

maksimum.

Mikroskop elektron mampu membesarkan butiran terperinci dengan

perbesaran yang tinggi disebabkan penggunaan elektron dan bukannya cahaya

untuk menyebar materi, pembesaran sehingga 500.000 kali ganda. Mikroskop

elektron pertama ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll pada tahun 1931.

Terdapat 2 jenis dasar mikroskop elektron yaitu mikroskop elektron transmisi

(Transmission electron microscope, TEM) dan mikroskop elektron payar

(scanning electron microscpe, SEM) ( Gabriel, 1988 ).

Page 6: Laporan Praktikum Biologi I

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 20 Oktober 2011,

pukul 08.00–10.00 WITA bertempat di ruang biologi 1 Laboratorium Dasar

FMIPA, Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum yang telah dilakukan adalah

mikroskop cahaya monokuler dan binokuler, kaca benda, kaca penutup, pinset,

pipet, pipet tetes, kuas, air, preparat dan lain–lain.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1 Mencari Bidang Penglihatan

a. Dinaikkkan tabung dengan menggunakan makrometer (pemutar kasar)

hingga lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila

revolver diputar-putar.

b. Ditempatkan lensa obkjektif dengan perbesaran lemah (4X atau 10X)

dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisi satu poros

dengan lensa okuler).

c. Dibuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya

belakang.

d. Diatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, hingga terlihat

lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler

dan mikroskop dapat digunakan

2. Mencari Bayangan Sediaan

a. Dinaikkan tabung mikroskop dengan menggunakan makrometer,

hingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.

b. Diletakkan sediaan yang akan diamati di tengah-tengah lubang meja

benda, penjepit digunakan agar sediaan tidak tergeser.

Page 7: Laporan Praktikum Biologi I

c. Diputar makrometer ke belakang sampai penuh sambil menempatkan

noda sediaan tepat di bawah lensa objektif dengan permukaan atas

kaca penutup hanya ± 1 mm.

d. Dibidikkan mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke

depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang

jelas.

e. Diputar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan

pembesaran kuat. Kemudian fungsi mikrometer dimainkan secara

perlahan dan hati-hati (bila digunakan lensa objektif 100X, maka di

atas sediaan perlu perlu ditetesi minyak imersi terlebih dahulu).

3. Mempersiapkan Bahan untuk Diamati

a. Digunting potongan huruf dari koran (kecuali huruf O, I, A, H) dan

diletakkan di gelas objek.

b. Dibasahi objek dengan 1-2 tetes air kemudian ditutup dengan kaca

penutup dan diamati di bawah mikroskop

c. Digambar hasil pengamatan dan diberi keterangan perbesaran gambar.

4. Memelihara Mikroskop

a. Diangkat dan dibawa selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan

memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain

menyangga pada dasar atau kakinya

b. Dicondongkan posisi tabung bila diperlukan tapi cukup dilakukan

dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Setelah selesai

harus ditegakkan kembali.

c. Diusahakan lensa objektif lemah (4X atau 10X) berada satu poros di

bawah lensa okuler. Kedudukan tabung diatur sedemikian rupa

sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja

benda.

d. Diatur kedudukan penjepit sediaan dan cermin dengan rapi pada posisi

tegak agar debu tidak banyak menempel.

Page 8: Laporan Praktikum Biologi I

e. Dibersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol

sesegera mungkin dan dikeringkan dengan kain lap yang bersih jika

digunakan minyak imersi dalam pengamatan.

f. Dibersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dari

bahan yang halus (flanel) setiap kali mikroskop akan digunakan.

Page 9: Laporan Praktikum Biologi I

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

A. Mikroskop Cahaya Monokuler

Page 10: Laporan Praktikum Biologi I

Keterangan :

1. Lensa Okuler 8. Panggung

2. Tabung 9. Cermin

3. Makrometer 10. Kaki / dasar

4. Mikrometer 11. Lengan

5. Lensa obyektif

6. Penjepit

7. Diafragma

Page 11: Laporan Praktikum Biologi I

B. Mikroskop Cahaya Binokuler

Page 12: Laporan Praktikum Biologi I

Keterangan :

1. Lensa Okuler 9. Cermin

2. Tabung 10. Kaki / dasar

3. Makrometer 11. Lengan

4. Mikrometer 12. Kabel listrik

5. Lensa obyektif 13. Pengatur penjepit

6. Penjepit 14. ON / OFF

7. Panggung 15. Pengatur alat

8. Diafragma

4.2 Pembahasan

A. Pengertian Mikroskop dan Bagian-Bagian Serta Fungsinya

Mikroskop adalah alat yang berfungsi untuk melihat benda mikroskopik

transparan/tembus pandang/benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat

dengan mata biasa ( Gabriel, 1998 ).

Bagian bagian mikroskop:

1. Lensa okuler

Lensa okuler berfungsi sebagai penerus bayangan dari lensa

objektif yang akan diperbesar agar dapat terlihat lebih jelas dimata.

Biasanya lensa okuler terdiri dari beberapa jenis. Jenis yang langsung

menyatu dengan tabung, dengan bentuk lurus dari lensa okuler ke lensa

objektif dan ada juga yang dipermudah dengan lensa okuler yang dapat

diputar ke segala arah untuk memudahkan penglihatan. Lensa okuler

memiliki ukuran perbesaran 5X, 10X, 12,5X, dan 15X.

2. Tabung

Berfungsi sebagai penghubung antara lensa objektif dan lensa

okuler. Tempat mengatur jarak antara benda dengan lensa objektif yang

dapat diatur melalui makrometer.

Page 13: Laporan Praktikum Biologi I

3. Makrometer

Makrometer digunakan sebagai pengatur jarak tabung, lensa

objektif dengan objek yang diamati. Untuk memperbesar atau

memperjelas bagian yang diamati dengan adanya makrometer perjelasan

hasil perbesaran sangat ditentukan. Makrometer juga dapat disebut

sebagai penggerak atau pengatur kasar.

4. Mikrometer

Layaknya makrometer, mikrometer juga berfungsi sebagai alat

untuk memperjelas objek yang diamati. Hanya saja tampilan yang

dihasilkan lebih halus dari makrometer. Hasil yang diperoleh dapat

menyempurnakan hasil yang ditampilkan makrometer. Karena itu

mikrometer juga biasa disebut sebagai penggerak halus.

5. Lensa objektif

Terletak pada benda yang disebut revolver. Letaknya dekat dengan

objek yang diamati. Lubang pada revolver yang disediakan untu lensa

objektif biasanya ada tiga lubang.

Lensa objektif berfungsi sebagai alat untuk memperbesar objek

yang diamati secara lebih halus dan lebih jelas. Akan diteruskan pada

lensa okuler yang kemudian diteruskan ke mata pengamat. Lensa

objektif pada umumnya dapat dijumpai dengan tiga ukuran lensa, yaitu:

4X, 10X, 40X, dan 45X.

Tipe dari lensa objektif yang biasa digunakan pada banyak

mikroskop adalah akromat, semi akromat (flourit), apokromat, plan

akromat (plan), dan plan apokromat (plan apo).

6. Penjepit

Penjepit berfungsi merekatkan kaca yang berisi objek penelitian,

dengan adanya penjepit objek yang diamati dapat diletakan tanpa

tergerak dari posisinya. Pengamatan terhadap objek pun dapat dilakukan

tanpa bergesernya objek dari panggung.

Page 14: Laporan Praktikum Biologi I

7. Diafragma

Terletak di bawah panggung sediaan. Berfungsi mengatur

intensitas cahaya yang diperlukan dalam pengamatan terhadap objek.

Pengaturan intensitas cahaya sangat diperlukan dalam pengamatan.

Karena intensitas cahaya yang berlebih atau kurang dapat membuat

objek yang diamati kurang jelas terlihat, dengan pengaturan intensitas

cahaya dapat diperoleh hasil maksimal dari objek yang diamati.

Diafragma memiliki bagian yang dapat diputar atau digeser

tangkainya ke salah satu arah, dengan memperbesar atau memperkecil

lubang yang ada di diafragma.

8. Panggung

Panggung atau dapat disebut meja benda berfungsi sebagai tempat

peletakan kaca tempat meletakan objek yang akan diamati dengan

lubang ditengahnya untuk meloloskan cahaya yang dipantulkan melalui

cermin penerus cahaya yang terletak di bawah panggung.

9. Cermin

Befungsi sebagai pemantul cahaya untuk diteruskan kepada objek

yang akan diamati. Cermin dapat diatur arahnya untuk mendapatkan

cahaya yang tepat untuk penerangan objek yang akan diamati. Pada

cermin sealu dilengkapi dua sisi yang berbeda. Permukaan datar yang

berfungsi untuk sumbercahaya yang cukup terang untuk menerangi

objek. Permukaan cekung digunakan untuk keadaan saat cahaya yang

diperlukan kurang mencukupi, dan dengan permukaan yang cekung

dapat diteruskan cahaya yang dapat lebih dipusatkan agar cahayanya

lebih terang.

10. Kaki atau dasar

Dapat disebut juga basis, berfungsi sebagai penyangga badan

mikroskop agar dapat diletakan. Basis dapat berentuk persegi, tapal

kuda, dan lain-lain.

Page 15: Laporan Praktikum Biologi I

11. Lengan

Lengan berfungsi sebagai penghubung antara tabung dengan kaki

dan bagian dari meja benda. Letaknya dapat diatur dengan dimiringkan

atau didatarkan. Bagian lengan terhubung dengan pilar yang terhubung

di atas kaki.

B. Perbedaan Mikroskop Monokuler dan Binokuler

~ Mikroskop cahaya monokuler

- Merupakan mikroskop yang terdiri dari satu lensa okuler dan lensa

objektif tiga buah terdiri atas alat optik dan non optik.

- Berfungsi untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan

tranparan ( tembus pandang ) yang terdiri dari dua dimensi.

- Sumber cahaya berasal dari lingkungan yang dipantulkan cermin,

masuk melalui diagfagma.

~ Mikroskop cahaya binokuler

- Secara keseluran memiliki kesamaan dengan mikroskop

monokuler, hanya saja mempunyai lensa okuler ganda.

- Menggunakan listrik

C. Perbedaan Mikroskop Cahaya dengan Mikroskop Listrik

Perbedaan keduanya hanya terletak dari sumber pencahayaan mikroskop

tersebut. Mikroskop cahaya mendapatkan cahaya dari lingkungan sekitar,

sedangkan mikroskop listrik mendapatkan sumber pencahayaan dari listrik.

D. Cara Menggunakan Mikroskop dengan Benar

1. Membawa Mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi

tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lensa mikroskop dan

tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.

2. Menggerakan tabung perlu dicondongkan posisinya, maka cukup

dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Setelah

selesai harus ditegakan kembali.

Page 16: Laporan Praktikum Biologi I

3. Memutar makrometer, micrometer dan engsel penggerak secara

perlahan dan hati-hati

4. Mengikuti prosedur penggunaan mikroskop.

Page 17: Laporan Praktikum Biologi I

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah pelaksanaan praktikum, kesimpulan yang didapat adalah sebagai

berikut:

1. Mikroskop memungkinkan para peneliti untuk meneliti rincian sel dan

makromolekul yang tidak tampak dengan mata biasa.

2. Pada mikroskop cahaya, benda yang diamati harus dipotong atau diiris

setipis mungkin dan transparan, tidak mengamati sel hidup dengan jelas,

perbesarannya masih kalah dengan mikroskop binokuler.

3. Keuntungan mikroskop cahaya adalah penggunaanya yang praktis, sumber

cahaya berasal dari cahaya matahari atau lampu dan mudah dipindahkan.

4. Pada mikroskop binokuler terdapat kelebihan berupa kemampuan

pembesaran bayangan yang lebih baik, objeknya bisa berupa benda tiga

dimensi, dapat mengamati sel hidup dan bayangan dapat diperjelas di

dalam sebuah layar monitor.

5. Pada mikroskop binokuler kekurangnnya yaitu penggunaannya yang lebih

sulit dari mikroskop cahaya dan penggunaan listrik bagi monitor sehingga

tidak hemat.

5.2 Saran

Sebelum melakukan praktikum sebaiknya kita harus mengetahui fungsi dan

kegunaan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum nanti, termasuk

mikroskop. Setelah kita mengetahui fungsi alat dan bagian-bagiannya, diharapkan

kita mampu melaksanakan praktik dengan baik dan benar serta mengurangi

terjadinya kecelakaan saat praktikum berlangsung.

Page 18: Laporan Praktikum Biologi I

DAFTAR PUSTAKA

Johnsn, Kult. E. 1994. Histologi dan Biologi Sel. Binapura Aksala. Jakarta.

Leeson, C. Rolanda, dkk. 1990. Histologi, ECG. Jakarta.

F, Gabriel J. 1988. Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran, Denpasar, Bali.

Utami, Hessty P. 2007. Mengenal Cahaya dan Optik. Ganesa Exact. Jakarta.

Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk sains dan teknik. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.