praktikum 2

9
PRAKTIKUM 2 ANALISIS KUANTITATIF GLUKOSA DARAH METODE HAGEDRON –JENSEN I. TUJUAN KHUSUS 1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemeriksaan kadar gula darah untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit diabetes mellitus. II. SKENARIO Seorang dokter gigi menunda pencabutan gigi seorang pasien karena dari pemeriksaan riwayat penyakit diketahui pasien tersebut menderita penyakit diabetes mellitus. Dokter gigi merujuk pasien ke laboratorium untuk mengetahui kadar gula pasien. III. DASAR TEORI Pengendapan protein darah dengan Zn hidroksida pada suhu 100 C, glukosa dalam filtrate dioksidasi oleh larutan kalium ferisianida alkali yang dibufer pada pH 11,5 yang diberikan berlebih. Dalam reaksi ini terjadi kalium ferosianida yang akan diikat oleh Zn sulfat. Kelebihan kalium ferisianida dititrasi secara iodemetrik. Dari banyaknya ferisianida yang digunakan untuk mengoksidkan glukosa , dapat di ketahui banyaknya glukosa yang ada. Banyaknya ferisinida dapat

Upload: amalianaayunisa

Post on 16-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan praktikum

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM 2ANALISIS KUANTITATIF GLUKOSA DARAHMETODE HAGEDRON JENSEN

I. TUJUAN KHUSUS 1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemeriksaan kadar gula darah untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit diabetes mellitus.

II. SKENARIOSeorang dokter gigi menunda pencabutan gigi seorang pasien karena dari pemeriksaan riwayat penyakit diketahui pasien tersebut menderita penyakit diabetes mellitus. Dokter gigi merujuk pasien ke laboratorium untuk mengetahui kadar gula pasien.

III. DASAR TEORIPengendapan protein darah dengan Zn hidroksida pada suhu 100 C, glukosa dalam filtrate dioksidasi oleh larutan kalium ferisianida alkali yang dibufer pada pH 11,5 yang diberikan berlebih. Dalam reaksi ini terjadi kalium ferosianida yang akan diikat oleh Zn sulfat. Kelebihan kalium ferisianida dititrasi secara iodemetrik. Dari banyaknya ferisianida yang digunakan untuk mengoksidkan glukosa , dapat di ketahui banyaknya glukosa yang ada. Banyaknya ferisinida dapat diketahui dari banyaknya natrium triosulfat yang dalam titrasi iodemetrik ini2K3Fe(CN)6 + 2Kl 2KF4(CN)6 + I26 O2 + C6H12O6 6CO2 + 6H2O2K4Fe(CN)6 + 3ZnSO2 K2Zn3(Fe(CN6)2 + 2 K2SO4 I2 + 2Na2S2O3 Na2SO6 + 2 NalDari jumlah K-ferricyanida yang bereaksi dengan glukosa, banyaknya glukosa dapat diketahui.

Reagen 1. 0,45 % ZnSO4 2. 0,1 NaOH yang baru 3. Larutan K-ferricyanida (1,65 gram K-ferricyanida + 174 gram K2HPO4 + 11,2 gram KOH + akuades dijadikan 1 liter). Larutan ini dapat tahan sampai 1 bulan.4. Larutan KL, ZnSO4, NaCl (10 gram ZnSO4 dan 10 gram NaCl dilarutan dengan akuades menjadi 200 ml). Kemudian tiap akan dipergunakan tambahkan 5 gram Kl untuk tiap 200 ml.5. Larutan 5% asam asetat6. Larutan amilum 1% dalam NaCl7. Larutan Na thiosulfat 0,005 N (dibuat baru dalam akuades masak)8. Larutan Kl 0,005 N (1,178 gram dalam 1 liter akuades yang dimasak)

IV. CARA KERJA1. Siapkan 2 tabung reaksi.2. Masukkan kedalam keduanya NaOH 1 ml dan ZnSO4 0,45 % 5 ml.3. Tabung 1 sebagai blanko dan tabung 2 sebagai sampel.4. Pada tabung 1 akan timbul endapan gelatinous.5. Pada tabung 2 ditambahkan darah 1 tetes dan diberi antikoagulan NaF (10 mgram NaF/1 ml darah).6. Tabung sampel dan blanko dimasukkan dalam pemanas air tunggu sampai mendidih selamat 5 menit.7. Disaring dengan kertas saring Whatman 42 atau kapas yang telah dibasahi akuades mendidih.8. Kemudian bilas kedua tabung dengan 2 pipet akuades hangat. Akuades bilasan juga dilewatkan saringan, masukkan ke dalam filtrat semula.9. Ke dalam filtrat ditambahkan 3 ml K-ferricyanida dan dimasukkan dalam pemanas air sampai mendidih selama 10 menit. Dinginkan kemudian tambah larutan KI ZnSO4 NaCl 2 ml dan asam asetat 2 ml.10. Iodium yang terbebas dititrasi dengan 0,005 N Na-thiosulfat dengan indikator amilum 1 % 3 tetes. Titrasi dihentikan setelah warna biru tepat hilang.11. Menentukan titer Na thiosulfat: masukkan 2 ml larutan Kl dalam Erlenmeyer, tambahkan 2 ml larutan Kl ZnSO4 NaCl dan 2 ml HCl 5 %. Kemudian dititrasi dengan Na thiosulfat menggunakan indikator amilum 1 %.

V. PERHITUNGAN Setiap ml Na-thiosulfat 0,005 N yang digunakan sesuai dengan 174 mgram glukosa/100 ml darah.Misalkan :1. Titrasi blanko ( a)2. Titrasi sampel ( b )Maka Na-thiosulfat yang digunakan untuk mentitrasi iodium yang dibebaskan oleh K-ferricyanida = (a-b), dan kadar glukosa tiap 100 ml darah = ( a- b ) x 174 mgram. Nilai normal pada keadaan puasa: 80-120 mgram/100 ml darah.

VI. HASILTitrasi a = 1Titrasi b = 0,5Perhitungan titrasi Iodium= ( a- b ) x 174= ( 1- 0,5 ) x 174= 0,5 x 174= 87 mgram/100 ml darah

VII. KESIMPULANJadi dari hasil praktikum yang telah kelompk kami lakukan, didapatkan hasil perhitungan kadar gula darah sebesar 87 mgram/100 mL darah, yang berarti normal dan tidak mengalami penyakit diabetes mellitus, karena kadar normal gula darah adalah sebesar 80-120 mgram/100 ml darah.

LAMPIRAN

Laporan sementara:

Memanaskan kedua tabung selama 5 menit Menyaring blanko dan sampel

Memanaskan kembali kedua tabung selama 10 menit

DAFTAR PUSTAKAAnna Poedjiadi, 1994.Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit UI-Press: Jakarta.Ekawati,Evy Ratnasari.2012.Hubungan Kadar Glukosa darah TerhadapHypertriglyceridemia Pada Penderita Diabetes Mellitus.Surabaya.Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Ganong, W.F. 2001.Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC.Lubsan,N.Bekker, H.J., De Vries.L.A.1947.Gorter E dan De Groof.W.C.Klinische Diagnostik druk.