praktiku farmasi klinik
DESCRIPTION
Sirosis dan DMTRANSCRIPT
PROBLEM BASED LEARNING
LEVEL 2
“DM DAN SIROSIS”
Oleh
Kelompok 1 shift B :
1. MAHMUDATUS SHOLIHAH 122210101019
2. SENDY PUSPITOSARY 122210101045
3. NOVIALDA NITIYACASSARI 122210101089
BAGIAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER
2015
Prob lem
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ibu. Rukiyah
MRS : 6 April 2012
Usia : 65 th
Diagnosa Utama : HCAP, DM tipe II, SH Child Pugh B, Anemia, Intake
sulit Dehidrasi
b. RPS (Riwayat Penyakit Sekarang):
Pasien BAB cair sejak 3 hari SMRS, 2 bulan lau pasien dirawat karena sesak
nafas. Riwayat pengobatan metformin 3x500 mg, metformin XR 1x500mg
pada malam hari. 2 minggu SMRS mengeluh batuk, dahak, putih, nafsu
makan menurun, riwayat jatuh.
c. RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Pasien menderita gangguan jantung dan liver. Imobilisasi sejak 2005.
d. RPK (Riwayat Penyakit Keluarga) : -
e. Riwayat Sosial Ekonomi : -
f. Data Pemeriksaan Fisik, Laboratorium, dan Penunjang Lain
APTT
Test Normal 8/4 11/4 13/4 14/4 17/4
Pasien 31.0-47.0
60.7 80.6 69.2 62.2 64.3
Kontrol 32.4 34.1 31.4 31.4 31.2
Rasio 1.87 2.36 2.2 1.98 2.06
Albumin
Test Normal 7/4 11/4 14/4 17/4
Albumin
3.4-4.8 g/dL 1.96 2.28 2.18 2.5
Asam Urat
Test Normal 7/4
Asam urat <5.7 mg/dl 11.2↑
Bilirubin
Test Normal 8/4
Bilirubin Total <1.00 mg/dl 1.21↑
Bilirubin Direk < 0.30 mg/dl 0.60↑
Bilirubin Indirek
0.10-0.70 mg/dl
0.61
Elektrolit
Test Normal 7/4 11/4 13/4 14/4 17/4
Natrium 132-147 meq/L
132 134 128 128 131
Kalium 3.30-5.40 meq/L
2.85 ↓
2.66 ↓
2.49↓ 3.34 2.48↓
Klorida 94.0-111.0 meq/L 97.8 98.6 93.5 95.6 95
Darah Perifer Lengkap
Test Normal 7/4 11/4 14/4 17/4
Hb 12.0-14.0 9.8 ↓ 8.8↓ 7.8↓ 9.8↓
Hct 37.0-43.0 30.1 27.2 23.9 30.2
Eri 4.00-5.00 3.61 3.26 2.90 3.63
Trombosit 150-400 rb/ul
144↓ 83↓ 58↓ 46 ↓
Pemeriksaan Lain
Test Normal 8/4
Calcium 8.8-10.2 mg/dl 7.9 ↓
Creatinin 0.6-1.2 mg/dl 0.6
SGOT <27 U/L 32
SGPT < 36 U/L 17
g. Data Pengobatan
Obat 4/6 4/7 4/8 4/9 4/10 4/114/1
2 4/134/1
4 4/154/1
6 4/17
O2 3L/menit bila sesak v
IUFD Triofusin 500 cc/12 jam v v v stop v
NS 500 + KCl 25 meq/12jam v v v V v v v stop v
Transfusi Albumin 20% v v v v v
Transfusi FFP v v
Transfusi PRC v
Cefpirom 2x1 gr v v v v v v v v V v v v
Fluimucil 3xCI v v v v v v v v V v v v
New diatab 2xtiap diare v v v v v v v v V v v v
Smecta 3 x1 sachet v v v v v v v v V v v v
Omeprazole 1x 40mg i.v v v v v v v v v V v v v
Ondansetron 3x4 gr i.v v v stop
Aldacton 1x25 mg p.o v v v v v v v v V v v v
Lasik 1x20 mg i.v v v v v v v v v V v v v
Curcuma 3x200mg v v v v v v v v V v v v
Captopril 2x6,25 v v v v v v v v V v v v
mg
Ascardia 1x80 mg (tunda)
Minosep 2x1 obat kumur v v v v v v v v V v v V
Cavit D3 3x1 p.o v v v v v v v v V v v V
Sistenol 3x500 mg p.o v v v v v v v v V v v v
Humulin R corrected dose kelipatan 5 v v v v v v v v V v v v
Vitamin K v v v v v v V v v v
KSR 3x1 v v v
h. Monitoring Perkembangan Kondisi PasienTanggal Subjektif/Objektif
6 April 2012
Subjektif
Pasien batuk, ada dahak , nafsu makan berkurang. Pasien punya riwayat gangguan jantung, Pasien BAB cair sejak 2 hari.
Objektif
Hb ↓ 9,39 (13-16)
Hct ↓ 26,9((40-48)
Leu 7,74 (5,00-10,00)
Trb ↓ 134(150-400 x 103)
Alb ↓ 1,7(3,4-4,8)
PT 14,3/12,0
APTT 45,1/3,5 = 1,3
Tanggal Subjektif/Objektif
7 April 2012
Pasien mau bunuh diri tidak mau makan.
GDS 30’sbm = 236. Pasien transfusi albumin
Hb ↓ 9,8 (13-16)
Hct ↓ 30,1((40-48)
Leu 6,94 (5,00-10,00)
Trb ↓ 144(150-400 x 103)
Alb ↓ 1,96(3,4-4,8)
LED 68 (1-10mm)
Fe/TiBC/Ferritin 44/44/1730
Asam urat 11,2 (<5.7)
Kalium 2,85 (3.3-5.4)
8 April 2012
Pasien dipasang NGT dan tranfusi albumin. Tinja lembek
Hb ↓ 10,7 (13-16)
Hct ↓ 33,6((40-48)
Leu 5,030(5,00-10,00)
Trb ↓ 95(150-400 x 103)
Alb ↓ 2,63(3,4-4,8)
HbA1C 4,6
Ca darah 7,9
Ca ion 1,08
LDL 101
HDL 10
Tanggal Subjektif/Objektif
AST 32 (<27)
ALT 17 (<36)
CMG 189
APTT 60.7/32.4
Biakan pus resisten cefpirome
Biakan Urin steril
9 April 2012
Sda
Transfusi Albumin
10 April 2012
Transfusi Albumin, masih ada hipokalemia
11 April 2012
Keadaan lemas berkurang, makan via NGT.
Hasil kultur pus ada staphylococus sensitif cotrimoxazol, tetrasiklin, vancomycin, tigercylin
PT = 17,3/11,3
APTT 80,6/34,1 = 2,36
GDS = 250
TD 120/70
Alb 2.28
Kalium 2.66
12 April 2012
Sda
Ada anemia dan hipokalemia
Alb 2,28
Kalium 2,6
Hb 8,8 Hct 27,2 Trb 83
Tanggal Subjektif/Objektif
LED 13
14 April 2012
Anemia, Hb 7,8 Hct 23,9 Trb 82,4
Alb 2,18
APTT 62,5/32.4
PT 14,2
Kalium 3.34
15 April 2012
Sda ditemukan leukosit, eritrosit, darah dalam urin
Creatinin urin 0,6 (0,72-1,51)
Ureum darah 51 (n<50)
16 April 2012
Sda
GDS 146
17 April 2012
Sda
APTT 64.3/31.2
Alb 2.5
Kalium 2,48
Buatlah assesment soap kasus di atas!
Assesment SOAP
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ibu. Rukiyah
Umur : 65 Tahun
Diagnosa : HCAP, DM tipe II, SH Child Pugh B, Anemia, Intake
sulit dehidrasi
II. SUBYEKTIF
2.1. Keluhan Utama
Pasien BAB cair sejak 3 hari SMRS, 2 bulan lau pasien dirawat karena
sesak nafas. Riwayat pengobatan 2 minggu SMRS mengeluh batuk,
dahak, putih, nafsu makan menurun, riwayat jatuh.
2.2. Keluhan Tambahan
2.3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menderita gangguan jantung dan liver. Imobilisasi sejak 2005.
2.4. Riwayat Pengobatan
Metformin 3x500 mg, metformin XR 1x500mg pada malam hari.
2.5. Riwayat Keluarga/Sosial : -
2.6. Alergi Obat : -
III.OBYEKTIF
Tanda Vital dan Pemeriksaan Laboratorium
APTT
Test Normal 8/4 11/4 13/4 14/4 17/4
Pasien 31.0-
47.0
60.7 80.6 69.2 62.2 64.3
Kontrol 32.4 34.1 31.4 31.4 31.2
Rasio 1.87 2.36 2.2 1.98 2.06
Albumin
Test Normal 7/4 11/4 14/4 17/4
Albumi
n
3.4-4.8 g/dL 1.96 2.28 2.18 2.5
Asam Urat
Test Normal 7/4
Asam urat <5.7 mg/dl 11.2↑
Bilirubin
Test Normal 8/4
Bilirubin Total <1.00 mg/dl 1.21↑
Bilirubin Direk < 0.30 mg/dl 0.60↑
Bilirubin
Indirek
0.10-0.70
mg/dl
0.61
Elektrolit
Test Normal 7/4 11/4 13/4 14/4 17/4
Natrium 132-147
meq/L
132 134 128 128 131
Kalium 3.30-5.40
meq/L
2.85
↓
2.66
↓
2.49↓ 3.34 2.48↓
Klorida 94.0-111.0
meq/L 97.8 98.6 93.5 95.6 95
Darah Perifer Lengkap
Test Normal 7/4 11/4 14/4 17/4
Hb 12.0-14.0 9.8 ↓ 8.8↓ 7.8↓ 9.8↓
Hct 37.0-43.0 30.1 27.2 23.9 30.2
Eri 4.00-5.00 3.61 3.26 2.90 3.63
Trombosit 150-400
rb/ul
144↓ 83↓ 58↓ 46 ↓
Pemeriksaan Lain
Test Normal 8/4
Calcium 8.8-10.2 mg/dl 7.9 ↓
Creatinin 0.6-1.2 mg/dl 0.6
SGOT <27 U/L 32
SGPT < 36 U/L 17
IV. ASSESMENTProblem Medik dan Drug Related Problem Pasien
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
Sirosis hati
Child Pugh B
APTT
yang
melebihi
nilai
normal
Bilirubin
total dan
bilirubin
direk
yang
melebihi
normal
SGOT
melebihi
nilai
normal
Aldacton 1x25
mg p.o
Transfusi
albumin 20%
Lasik
(furosemid)
Ondansetron
3x4 gr i.v
Omeprazole 40
mg i.v
Aldacton merupakan
obat golongan
spironolakton yang
diindikasikan untuk
mengatasi udema
dan asites pada
sirosis hati (BNF).
Transfusi albumin
digunakan untuk
mengatasi
hipoalbuminaria
yang dikarenakan
disfungsi hati karena
sirosis (DIH edisi
17)
Furosemide (lasik)
Albumin memiliki
kontraindikasi pada
penderita gagal
jantung dan anemia
berat.(BNF)
Penggunaan lasik
pada pasien ini tidak
tepat karena pasien
sudah menderita asam
urat tinggi sehingga
penggunaan
furosemid dapat
memperparah. Selain
itu juga memiliki efek
samping yaitu dapat
menimbulkan
Plan :
Pemberian transfusi
albumin sudah benar dan
kadar albumin juga
sudah naik, namun
transfusi albumin perlu
dihentikan karena
memilii kontra indikasi
pada pasien yaitu
penderita gagal jantung
dan anemia berat
sehingga dapat
memperparah kondisi
pasien.
Lasix dihentikan
Ondansetron tetap
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
adalah diuretik kuat
yang digunakan
untuk menejemen
udema yang
berhubungan dengan
gagal jantung dan
penyakit hati. (DIH
edisi 17)
Ondansetron
digunakan untuk
terapi penyakit hati.
Dosis maksimum
perhari untuk
kerusakan hati
adalah 8 mg.
(BNF:797)
Omeprazole
gangguan
gastrointestinal.
Dosis Ondansetron
yang diberikan pada
pasien terlalu tinggi
yaitu 12 gram perhari.
Menurut BNF, dosis
ondansetron untuk
liver disease adalah
maksimal 8 mg per
hari.
Dosis omeprazole
yang diberikan pada
pasien terlalu tinggi
yaitu 40 mg per hari.
Menurut BNF, dosis
omeprazole untuk
diberikan, namun
dsisnya diturunkan .
Omeprazole diturunkan
dosisnya menjadi 20 mg
per hari.
Monitoring :
Monitoring kadar
elektrolit
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
digunakan untuk
terapi penyakit hati,
dosis per hari tidak
lebih dari 20 mg
(BNF:797).
terapi heart disease
adalah maksimum 20
mg perhari
Diabetes
mellitus tipe
2
Riwayat
penyakit
pasien
Humulin R Humulin R adalah
insulin reguler yang
digunakan untuk
terapi DM tipe 1 dan
DM tipe 2
(tergantung pada
tidak adanya
insulin) (DIH).
Pasien memiliki
riwayat pengobatan
metformin 3x500
mg , dan metformin
- Plan :
Merekomendasikan kepada
dokter untuk melanjutkan
terapi humulin R.
Monitoring :
Mengontrol kadar gula
darah.
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
XR 1x500 mg.
Gangguan Jantung
Riwayat Penyakit Terdahulu
Captopril 2x6,25 mg
Captopril merupakan golongan ACEI yang direkomendasikan untuk gangguan jantung (CHF)
Dosis yang digunakan kurang adequate (DIH Ed 17)
Plan :Dosis captopril dinaikkan menjadi 3x sehari dengan dosis 6,25 mg sebagai dosis awal (DIH Ed 17)
Monitoring :Perlu adanya monitoring efek samping captopril yaitu batuk. Perlu monitoring kadar kalium pada penggunaan captopril bersama spironolacton karena dapat menyebabkan hiperkalemia.
Hipokalemia Data lab
yang
menunjukk
an kadar
Vitamin K
KSR 3x1
Vitamin k
dibutuhkan unruk
faktor pembekuan
darah yang
- Plan :
Terapi vitamin K, KSR
dan NS+KC tetap
dilanjutkan karena kadar
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
kalium
yang
menurun
NS 500 =+
KCLl 25
meq/12 jam
diindikasikan untuk
meningkatkan kadar
kalsium dalam
tubuh.
KSR dan NS + KCl
mengandung kalium
yang juga
diindikasikan untuk
meningkatkan kadar
kalium.
.
kalium masih berada
dibawah rentang normal.
Pasien perlu
mengkonsumsi makanan
yang tinggi kalium untuk
meningkatkan kalium
dalam tubuh
Monitoring :
Kadar kalium dalam tubuh
Informasi:
Terapi ini dihentikan
apabila kadar kalium dalam
tubuh sudah normal.
Defisiensi kalsium
Cavit D3 Suplemen kalsium untuk pencegahan
- Plan :Suplemen ini dapat
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
osteoporosis setelah menopause
digunakan saat diperlukan seperti saat kadar kalsium menurun
Monitoring :Perlu monitoring kadar kalsium dalam tubuh.
Informasi :Dapat dibantu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium.
Anemia Diagnosa utama
Transfusi PRC Transfusi FFP
PRC (Packed Red Cell) merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah dipekatkan dengan memisahkan komponen-komponen yang lain. Packed cells
Pemberian transfusi PRC dan FFP masih belum dapat mengatasi anemia pasien dimana sampai akhir pengobatan, pasien masih mengalami anemia.
Plan :Ditambahkan lagi transfusi PRC dan FFP hingga mencapai nilai normal
Monitoring :Jumlah Hb, Hct, Eri, dan Trombosit dimonitoring
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
banyak dipakai dalam pengobatan anemia.
FFP (Fresh Frozen Plasma) memiliki indikasi untuk pasien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi faktor pembekuan
hingga normal.
Informasi :Konsumsi makanan untuk membantu mengatasi anemia.
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
HCAP Bilirubin
total
1,21 ↑
LED 68 (1-
10mm)
Cefpirom 2x1 gr Cefpirom adalah
antibiotik golongan
sefalosporin generasi
ke-4 yang bersifat
bakterisidal dan tahan
terhadap enzim β -
laktamase. Cincin β -
Penggunaan cefpirom
dapat menimbulkan
efek samping diare
pada GIT hingga 1-
10% (DIH, Adverse
Reaction).
Pasien resisten
Plan :
Direkomendasikan
untuk diberikan obat
antidiare untuk
mengatasi efek samping
diare dari penggunaan
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
Fluimucil 3x Cl
laktamnya bekerja
dengan cara
mengganggu sintesis
polimer dinding sel
bakteri, yaitu
peptidoglikan (DIH,
Mechanism of Action).
Fluimucil mengandung
N-acetylcysteine
mempunyai aktivitas
fluidifikasi melalui
gugus sulfhidril bebas
cefpirom
Penggunaan Fluimucil
3xCl melebihi dosis
cefpirom
Penggunaan cefpirom
diganti dengan antibiotik
golongan tetrasiklin,
cotrimoxazol,
vancomycin, tigercylin
Perlu dilakukan
pengaturan dosis ulang
pada penggunaan obat
fluimucil
Obat sistenol sebaiknya
dihentikan
Monitoring :
Tes bilirubin total
Informasi :
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
Sistenol 3x500
mg p.o
pada sekret mukoid atau
mukopurulen dengan
cara memutus jembatan
disulfida intramolekul
dan intermolekul dalam
agregat glikoprotein.
Dosis dewasa 10 ml 2-
3x/sehari (DIH,
Mechanism of Action)
Sistenol mengandung
PCT dan N-
acetylcysteine yang
dapat mengobati
batuk berdahak dan
mengatasi demam
(MIMS hal 123).
Pasien menderita sirosis
hati, penggunaan obat
golongan NSAID dapat
mempengaruhi sirosis
hati (BNF 2005 hal 220).
-
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
O2 3L/menit bila
sesak
PCT merupakan obat
NSAID (BNF 2005
hal 220).
Merupakan terapi yang
dapat memenuhi
kebutuhan O2 dalam
tubuh saat waktu yang
diperlukan (MIMS)
-
Diare S : Pasien
BAB cair
sejak 3 hari
SMRS
O : -
New diatab 2X
tiap diare
New diatab berisi
attapulgit, dimana
Attapulgit
merupakan obat
diare golongan
adsorben yang
bekerja dengan
menyerap kuman
- Plan :
obat-obat lain diberikan
dalam waktu yang terpisah
dengan Smecta.
Monitoring :
Wujud tinja tidak cair atau
lembek
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
Smecta 3x1
sachet
dan toksin penyebab
diare, yang
merupakan terapi
simptomatik untuk
diare non spesifik
(penyebab diare
belum pasti) dengan
mengabsorbsi toksin
dan virus penyebab
diare
Dosis yang
digunakan telah
sesuai
Smecta berisi
Dioctahedral
smectite
Adanya interaksi
smecta dengan obat-
obat lain.
Informasi :
-
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
Dioctahedral
smectite (DS), suatu
aluminosilikat
nonsistemik
berstruktur filitik,
secara in vitro telah
terbukti dapat
melindungi barrier
mukosa usus dan
menyerap toksin,
bakteri, serta
rotavirus. Smectite
mengubah sifat fisik
mukus lambung dan
melawan mukolisis
yang diakibatkan
Daya serap dari
Smecta bisa
mengganggu waktu
atau daya penyerapan
dari obat-obat lain.
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
oleh bakteri. Zat ini
juga dapat
memulihkan
integritas mukosa
usus seperti yang
terlihat dari
normalisasi rasio
laktulose-manitol
urin pada anak
dengan diare akut.
Intake
makanan
sulit
S : Nafsu
makan
pasien
menurun
IUFD Triofusin
500cc/12 jam
Curcuma 3x200
mL
Triofusin 500 ml
mengandung Fructose
60 g, glucose 33 g,
xylitol 30 g (MIMS)
Curcuma sebagai obat
penambah nafsu
- Plan :
Perlu dilakukan assessment
penyebab pasien tidak nafsu
makan
Monitoring :
Kadar gula darah dan nafsu
Problem Medik
Subjek / Objektif
Terapi Analisa DRP Plan dan Monitoring
makan makan pasien
Informasi :
-
- - Minosep 2x1 obat kumur
Minosep digunakan sebagai pembersih mulut, plak dan obat sariawan
Pemasangan NGT dimungkinkan menyebabkan sariawan atau menumpuknya bakteri di mulut
- Plan :Perlu dilanjutkan terapinya selama pasien masih menggunakan NGT
Monitoring :-
Informasi :-
DAFTAR PUSTAKA
American Pharmacist Association. 2008. Drug Information Handbook A
Comprehensive Resource for all Clinicians and Healthcare Proffesionals.
Lexicomp. USA.
Anonim. 2009. British National Formulary. London : Pharmaceutical Press.
Anonim. 2014. MIMS Petunjuk Konsultasi. Jakarta : PT. BIP
Dipiro, joseph,T. 2008 . Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Seventh
Edition.London. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Sukandar,Elin, dkk. 2013. ISO Farmakoterapi 1. Jakarta. PT.ISFI Penerbitan
Elin Yulinah et al,. 2013. ISO Farmakoterapi. Jakarta. PT.ISFI