“praktik manajemen laba dan evaluasi kinerja … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING(Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI tahun 2005-2009) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : SEPTIAN WAHYU A. P. NIM. F0307081 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: trannhan

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

“PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA

PERUSAHAAN DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING”

(Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI tahun 2005-2009)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

SEPTIAN WAHYU A. P.

NIM. F0307081

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

T ” Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan

mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.”

(Amsal 9:10)

T ” Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,

yang menaruh harapannya pada TUHAN!”

(Yeremia 17:7)

T ”Giving my Best, in everything I do,,,”

T “Just keep believing on ur dreams, and make it

happen,,,”

(Agnes Monica)

Page 5: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk...............

Ø My Awesome GOD, and heavenly Father, Jesus Christ,,, “I tried

to give all my best in this work, Lord.. thank’s for the

blessings..thank’s for the love, and thank’s for the faith..Love U

God”

Ø My Dad, Mom, my Little Sister, Grandma,

Uncles, Aunties, etc,,,,,”thank’s for every

support,,I love u all..”

Ø The “Gumoongs” of PMK FE, thank’s for ur support and

prayers..hehehe, kangen kumpul2, n’ pelayanan bareng lagi sama

kalian...

Ø “Accounting AGENTS 007”,,,,sukses buat kita

semua,,,,”sharing is caring...”

Page 6: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat dan syukur untuk Tuhan Yesus Kristus, buat kasih

setia, pertolongan, penyertaan, dan berkat-berkat yang sangat luar biasa dalam

hidup penulis sampai saat ini, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA

PERUSAHAAN DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING” (Studi kasus

pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI tahun 2005-2009), sebagai

tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi,

Jurusan Akuntansi, Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Dr. Payamta, M.Si., Ak., CPA., selaku pembimbing skripsi atas semua

kritik, saran, dan perhatianya yang sangat membantu penulis untuk

mencapai hasil yang terbaik.

4. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen, serta karyawan FE UNS, terimakasih-ku

ucapkan atas semua ilmu yang telah dibagi.

Page 7: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan

demi perbaikan yang berkelanjutan.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membutuhkan di kemudian hari. Terimakasih dan God bless you all...

Surakarta, Juli 2011

Septian Wahyu A. P.

Page 8: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

HALAMAN MOTTO ...............................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

ABSTRAK ................................................................................................

ABSTRACT ................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................

A. Latar Belakang Masalah…......................................................

B. Perumusan Masalah.................................................................

C. Tujuan Penelitian.....................................................................

D. Manfaat Penelitian...................................................................

ii

iii

iv v

vi

viii

xi

xii

xiii

xiv 1

1

11

11

12

Page 9: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................

A. Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offerings).............

B. Manajemen Laba.....................................................................

C. Teori Signal (Signalling Theory).............................................

D. Teori Keagenan (Agency Theory)............................................

E. Konsep Akrual.........................................................................

F. Kinerja Operasi Perusahaan.....................................................

G. Kerangka Pemikiran.................................................................

H. Penelitian Terdahulu................................................................

I. Pengembangan Hipotesis dan Hipotesis..................................

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………….....

A. Desain Penelitian...................................................................

B. Populasi dan Sampel..............................................................

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...............................

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya...............................

E. Teknik dan Analisis Data.....................................................

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………....................

A. Hasil Pengumpulan Data.........................................................

B. Statistik Deskriptif ..................................................................

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan......................................

14

14

17

20

21

23

24

26

26

29

34

34

34

37

38

43

48

48

49

52

Page 10: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1. Uji Normalitas....................................................................

2. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan................................

a. Pengujian Hipotesis................................................

b. Pembahasan............................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................

A. Kesimpulan.............................................................................

B. Keterbatasan...........................................................................

C. Saran.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

52

54

54

70

80

80

81

81

Page 11: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1

IV.1

IV.2

IV.3

IV.4

IV.5

IV.6

IV.7

IV.8

IV.9

IV.10

IV.11

IV.12

IV.13

IV.14

IV.15

IV.16

IV.17

IV.18

Tabel Kerangka Pemikiran.............................................

Tabel Prosedur Pengambilan Sampel.............................

Tabel Statistik Deskriptif Total Accrual........................

Tabel Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan.................

Tabel Test of Normality Kinerja Perusahaan..................

Tabel Ringkasan Hasil Perhitungan Total Accruals.......

Tabel Hasil Non Discretionary Accruals sebelum IPO..

Tabel Hasil Non Discretionary Accruals setelah IPO....

Tabel Hasil Discretionary Accruals...............................

Tabel Hasil Uji Homogenitas Variansi..........................

Tabel Hasil Uji Homogenitas Covarian.........................

Tabel Hasil Uji MANOVA...........................................

Tabel Hasil Uji MANOVA...........................................

Tabel Hasil Uji Wilcoxon ROA.....................................

Tabel Hasil Uji Wilcoxon ROE.....................................

Tabel Hasil Uji Wilcoxon GPM.....................................

Tabel Hasil Uji Wilcoxon OPM.....................................

Tabel Hasil Uji Wilcoxon NPM.....................................

Tabel Hasil Uji Hipotesis...............................................

26

48

49

51

53

55

56

57

57

59

60

61

62

64

65

66

67

68

69

Page 12: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel..............................................

Lampiran 2 Data NI dan CFO sebelum IPO......................................

Lampiran 3 Data NI dan CFO setelah IPO........................................

Lampiran 4 Data Total Accruals sebelum dan setelah IPO...............

Lampiran 5 Data Discretionary Accruals...........................................

Lampiran 6 Data Rasio Kinerja Keuangan sebelum IPO...................

Lampiran 7 Data Rasio Kinerja Keuangan setelah IPO.....................

Lampiran 8 Statistik Deskriptif menggunakan SPSS 16....................

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas Discretionary Accruals.................

Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas Data Kinerja Keuangan.................

Lampiran 11 Hasil Uji Wilcoxon Discretionary Accruals....................

Lampiran 12 Hasil Uji MANOVA Kinerja Keuangan.........................

Lampiran 13 Hasil Uji Wilcoxon ROA................................................

Lampiran 14 Hasil Uji Wilcoxon ROE.................................................

Lampiran 15 Hasil Uji Wilcoxon GPM.................................................

Lampiran 16 Hasil Uji Wilcoxon OPM.................................................

Lampiran 17 Hasil Uji Wilcoxon NPM.................................................

Page 13: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Page 14: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

“PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA

PERUSAHAAN DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING”

(Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI tahun 2005-2009)

ABSTRAK

SEPTIAN WAHYU A. P.

NIM. F0307081

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meneliti keberadaan manajemen laba pada perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO, dan melakukan evaluasi kinerja keuangan perusahaan-perusahaan tersebut, sebagai bukti keberadaan manajemen laba tersebut. Penelitian ini menghitung discretionary accruals satu tahun sebelum IPO dan satu tahun setelah IPO untuk melihat keberadaan manajemen laba. Untuk meneliti evaluasi kinerja keuangan digunakan beberapa rasio keuangan seperti ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM.

Metode dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan menggunakan Uji statistik non parametrik berupa Uji Wilcoxon dan Uji Manova sebagai alat uji penelitian, karena distribusi data tidak normal. Sampel yang digunakan yaitu perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada tahun 2005-2009. Hasil dari seleksi data dengan menggunakan metode purposive sampling menyatakan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 37 perusahaan dan dikarenakan menggunakan rentang waktu penelitian 2 kali 5 tahun maka jumlah sampel yang ada 74 sampel.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat indikasi manajemen laba di sekitar IPO, (2) evaluasi kinerja keuangan secara simultan menunjukkan adanya perbedaan kinerja pada waktu sebelum dan setelah IPO. Evaluasi secara parsial ROA juga menunjukkan ada perbedaan kinerja sebelum dan setelah IPO. Evaluasi kinerja secara parsial ROE, GPM, OPM, dan NPM tidak menunjukkan adanya perbedaan kinerja sebelum dan setelah IPO.

Kata Kunci: Manajemen Laba, Evaluasi Kinerja, Initial Public Offerings.

Page 15: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

“PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA

PERUSAHAAN DI SEKITAR INITIAL PUBLIC OFFERING”

(Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI tahun 2005-2009)

ABSTRACT

SEPTIAN WAHYU A. P.

NIM. F0307081

The purpose of this study was to examine the existence of earnings management in companies that go public, and evaluate the financial performance of such companies, as evidence of the existence of earnings management. This study compute the discretionary accruals of one year before the IPO and one year after the IPO to examine the existence of earnings management. To investigate the evaluation of financial performance used some financial ratios like ROA, ROE, GPM, OPM and NPM.

The method of sampling using purposive sampling and using non-parametric statistical test of Wilcoxon test and MANOVA test as a tool of research trials, because the data distribution is not normal. The sample used is a company doing an IPO on the Indonesia Stock Exchange in 2005-2009. The results of data selection by using purposive sampling method that samples used in this study as many as 37 companies and due to the use of the study period of 5 years in 2 times the existing number of samples 74 samples.

The results of statistical analysis showed that: (1) there is no indication of earnings management around the IPO, (2) the simultaneous evaluation of financial performance reflects differences in performance on the time before and after the IPO. Partial evaluation of return on assets (ROA) also showed differences in performance before and after the IPO. Performance evaluation of partial ROE, GPM, OPM and NPM showed no difference in performance before and after the IPO.

Keywords: Earnings Management, Performance Evaluations, Initial Public

Offerings.

Page 16: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan, dalam usaha pencapaian tujuan-tujuannya, akan membuat

perencanaan-perencanaan baik dalam bidang pembelanjaan, produksi, dan

pemasaran. Riyanto (1994), menyatakan bahwa masalah dana pembelanjaan

merupakan masalah utama dalam perusahaan, dimana ketika perusahaan

gagal mendapatkan dana untuk menjalankan satu fungsi dalam perusahaan,

maka akan menghambat setiap proses lain dalam perusahaan.

Pada saat perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk melakukan

ekspansi, atau melakukan perkembangan dalam usahanya, maka pertumbuhan

perusahaan yang seharusnya dapat berjalan lancar menjadi terhambat. Dalam

usaha pemenuhan dana ini, perusahaan akan dihadapkan pada beberapa

pilihan mengenai sumber dana perusahaan: (1) laba ditahan, (2) utang kepada

kreditur, (3) penawaran saham kepada publik atau Initial Public Offerings

(IPO). Masing-masing pilihan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan.

Laba ditahan merupakan sumber dana yang berasal dari internal

perusahaan sendiri, dalam pemakaiannya perusahaan tidak harus memberikan

konsekuensi apapun, akan tetapi dana yang diperoleh dari cara ini, jumlahnya

terbatas (Andriyanti, 2007) dalam Hastoro dan Yuliana (2010).

Utang kepada kreditur adalah pilihan kedua yang lebih fleksibel,

dimana perusahaan dapat memperoleh dana tanpa batasan tertentu, akan

Page 17: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tetapi utang ini menuntut pembayaran bunga dan ketika perusahaan gagal

membayar kewajibannya, kreditur berhak memaksa perusahaan untuk

melikuidasi aset perusahaan yang menjadi agunan utang tersebut (Andriyanti,

2007) dalam Hastoro dan Yuliana (2010).

Penawaran perdana kepada publik (Initial Public Offerings atau IPO)

merupakan pilihan ketiga bagi perusahaan. IPO, menurut Payamta (1998),

dapat diartikan sebagai penjualan saham oleh perusahaan untuk yang pertama

kalinya. Kelebihan IPO dibanding dengan sumber dana yang lain adalah,

adanya peningkatan sumber dana perusahaan, yang juga meningkatkan pos

modal saham dalam laporan keuangan, sehingga ekuitas perusahaan

meningkat, sehingga perusahaan bebas untuk melakukan investasi dari dana

tersebut.

Setelah melakukan IPO, maka struktur perusahaan yang sebelumnya

merupakan perusahaan tertutup, berubah menjadi perusahaan publik atau

perusahaan terbuka. Dari perubahan struktur perusahaan tersebut, maka

timbul konsekuensi yang harus diterima oleh perusahaan. Salah satu

konsekuensi yang harus diterima oleh perusahaan adalah, adanya kewajiban

transparansi atas pelaporan keuangan dalam perusahaan. Transparansi ini

menjadi begitu penting, karena menyangkut kepentingan para stakeholders

perusahaan seperti kreditur, supplier, terlebih bagi investor modal yang telah

menanamkan dananya pada perusahaan, dan hal ini merupakan salah satu

bentuk tanggung jawab perusahaan kepada mereka.

Page 18: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kewajiban transparansi ini hanya akan diberlakukan pada perusahaan

setelah IPO, sedangkan untuk periode sebelum IPO, perusahaan tidak akan

diwajibkan untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara terbuka

kepada publik. Sebelum melakukan IPO, perusahaan dituntut untuk

menyajikan laporan prospektus perusahaan, sebagai salah satu syarat untuk

melakukan IPO. Prospektus ini merupakan satu-satunya informasi yang

dimiliki investor mengenai perusahaan dan laporan keuangan perusahaan

pada periode sebelum IPO, sehingga informasi yang dimiliki oleh investor

mengenai perusahaan sangatlah terbatas. Keterbatasan informasi yang

diperoleh investor mengenai perusahaan ini disebut asimetri informasi.

Dengan adanya asimetri informasi pada periode sebelum IPO, manajemen

perusahaan cenderung akan melakukan manajemen laba pada periode

sebelum IPO tersebut, dengan tujuan untuk membentuk persepsi investor

yang positif terhadap perusahaan (Kiswara, 1999) dalam Saiful (2004).

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dari investor, sebelum

menanamkan modalnya dalam perusahaan adalah, tingkat keuntungan dari

perusahaan tersebut (Hastoro dan Yuliana, 2010). Hal ini menyebabkan

munculnya kecenderungan manajemen untuk membuat laba agar terlihat baik

di mata investor, terlebih di sekitar periode IPO perusahaan tersebut, agar

investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.

Tindakan mengelola laba agar terlihat lebih baik inilah yang disebut

dengan manajemen laba. Schipper (1989) dalam Wild et. al., (2005)

mendefinisikan manajemen laba sebagai intervensi manajemen dengan

Page 19: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sengaja dalam proses penentuan laba, yang biasanya untuk memenuhi tujuan

pribadi. Irawan dan Gumanti (2010) menyatakan bahwa perusahaan yang

memiliki laba yang konsisten, memiliki harga saham yang relatif lebih tinggi,

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki laba tidak konsisten. Hal ini

menjelaskan, mengapa manajemen memiliki kecenderungan untuk

menggunakan metode akuntansi tertentu, untuk mengatur laba sebelum

melakukan IPO, adalah untuk menarik minat investor.

Manajemen laba dapat menyebabkan pengungkapan informasi dalam

pelaporan kinerja perusahaan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Hal ini dapat mengakibatkan para pemakai laporan keuangan tidak

memperoleh informasi keuangan yang akurat untuk dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan (Wahyuningsih, 2007). Salah satu pemakai dari

laporan keuangan tersebut ialah investor. Kecenderungan manajemen untuk

melakukan manajemen laba di periode sekitar IPO, akan sangat berpengaruh

pada pengambilan keputusan investor. Investor bisa saja salah menentukan

langkah, dengan melakukan investasi pada perusahaan yang sebenarnya

kurang prospektif, akan tetapi tidak dapat dideteksi oleh investor, karena

tertutup oleh laba yang meyakinkan. Hal ini dapat menyesatkan investor

dalam mengestimasi return yang diharapkan akan diterima investor di masa

mendatang.

Akibat dari adanya praktik manajemen laba dalam perusahaan, seperti

telah diungkapkan oleh Lo (2007), dalam penelitian Al-khabash dan Al-

Thuneibat, (2009), yaitu bahwa melakukan manajemen laba dapat merugikan

Page 20: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

banyak pihak. Pihak-pihak yang berpotensi untuk dirugikan, kembali lagi,

adalah investor modal, bank atau kreditur, pemerintah atau regulator,

supplier, customer, dan pesaing. Pihak-pihak tersebut dapat menjadi korban

dikarenakan, mereka dapat membuat keputusan atas dasar informasi yang

tidak tepat (Al-khabash dan Al-Thuneibat, 2009).

Schipper, (1989) dalam Wild et. al. (2005) menyatakan bahwa asal-

usul munculnya manajemen laba adalah dari kebijakan akuntansi itu sendiri.

Kebijakan akuntansi akrual, disebut-sebut sebagai penyebab manajemen

dapat melakukan manajemen laba, karena manajemen akan memiliki

kebebasan untuk mengaplikasikan kebijakan akuntansi dalam perusahaan.

Akuntansi akrual menjadi salah satu pilihan untuk melakukan manajemen

laba karena, dalam pengaplikasian akuntansi akrual, manajemen diberikan

kebebasan untuk memilih metode akuntansi mana, yang akan digunakan

dalam pelaporan keuangan perusahaan. Kebebasan ini memberikan

kesempatan kepada manajemen, untuk mengatur laba dengan cara mengatur

angka-angka akrual, sehingga akan diperoleh laba yang diinginkan. Metode

ini disebut sebagai metode discretionary accruals.

Alasan penggunaan metode discretionary accruals, sebagai alat untuk

melakukan manajemen laba dikarenakan sifat dari akrual itu sendiri yang

dipandang sebagai metode yang lebih baik daripada metode cash, karena

dengan digunakannya metode accrual, akan mengurangi masalah waktu dan

ketidakcocokan (mismatching) dalam pengukuran arus kas (Dechow, 1994)

dalam Wahyuningsih (2007). Dijelaskan juga bahwa discretionary accruals

Page 21: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

merupakan bagian dari total accrual, yang dalam perhitungan laba total

accrual tersebut terdiri atas discetionary dan non discretionary accrual. Non

discretionary accrual merupakan komponen akrual yang terjadi secara alami

atau wajar seiring dengan perubahan aktivitas perusahaan. Discretionary

accrual adalah komponen akrual yang berasal dari rekayasa manajemen

(earning management). Discretionary accrual berhubungan dengan harga

saham, laba yang akan datang, serta aliran kas (Subramanyam, 1996) dalam

Wahyuningsih (2007).

Beneish (2001) dalam Wahyuningsih (2007), menyatakan penyebab

berkembangnya manajemen laba yang berbasis akrual: (1) Akuntansi akrual,

merupakan bagian dari prinsip akuntansi yang berterima umum, sedangkan

manajemen laba lebih mudah terjadi pada laporan yang berbasis akrual,

daripada laporan yang berbasis kas. (2) Mempelajari akuntansi akrual, akan

mengurangi masalah dalam mengukur dampak, dari berbagai pilihan metode

akuntansi terhadap laba. (3) Apabila indikasi manajemen laba tidak dapat

diamati dari akrual, maka investor tidak akan dapat menjelaskan dampak dari

manajemen laba pada penghasilan yang dilaporkan perusahaan.

Dalam praktik, metode yang diterapkan dalam pelaporan akuntansi,

dapat mempengaruhi hasil akhir dari laporan keuangan perusahaan. Hal ini

dapat menjadi keuntungan bagi manajemen, karena mereka dapat memilih

metode yang akan dipakai dalam pelaporan akuntansi perusahaan mereka,

baik dalam perhitungan keuntungan ataupun penilaian keuangan. Dengan

adanya kesempatan untuk menggunakan metode tertentu seperti ini, maka

Page 22: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

akan memicu manajemen untuk melaporkan keuntungan yang diinginkan,

dan mencapai tujuan manajemen sendiri, sehingga kualitas laporan keuangan

menurun.

Berbicara mengenai hubungan antara praktik manajemen laba, dengan

kinerja perusahaan, dapat dilihat bahwa sebenarnya perubahan kinerja

perusahaan merupakan suatu bukti dari ada atau tidaknya praktik manajemen

laba dalam perusahaan. Demi menarik minat investor, manajemen cenderung

memberikan sinyal positif kepada calon investor. Sinyal positif yang ingin

diberikan manajemen kepada calon investor, dapat diwujudkan dengan cara

melakukan manajemen laba untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam

prospektus penawaran, sehingga nilai perusahaan dimata investor akan

meningkat. Namun, sinyal positif ini tidak akan bertahan dalam waktu yang

panjang, hal ini tercermin dalam laporan keuangan yang menyatakan adanya

penurunan kinerja yang dilaporkan oleh perusahaan (Teoh et. al., 1998)

dalam Suprianto (2008). Manajemen laba yang dilakukan pada periode

sekitar IPO, meskipun akan menambah nilai perusahaan, karena laba

perusahaan terlihat baik dimata calon investor, dan mengakibatkan respon

pasar yang positif pada periode tersebut, akan tetapi praktik manajemen laba

ini, juga mengakibatkan penurunan kinerja (underperformance) beberapa

tahun setelah penawaran perdana (IPO) (Suprianto, 2008). Dengan

melakukan manajemen laba sebelum IPO, manajemen menggeser laba

periode mendatang ke periode sebelum IPO, sehingga yang terjadi pada

Page 23: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

periode setelah IPO, laba perusahaan akan menurun, sehingga dapat

dikatakan bahwa kinerja perusahaan menurun setelah IPO.

Penilaian kinerja suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting

dilakukan oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah, maupun oleh

stakeholder yang lain, karena menyangkut distribusi kesejehteraan diantara

mereka (Payamta, 1998). Investor akan sangat bergantung pada isi dari

laporan keuangan, yang merupakan sumber utama informasi keuangan

mengenai perusahaan (Jones 2010: 370) untuk menilai kinerja perusahaan

tersebut. Untuk menilai kinerja perusahaan, dapat digunakan rasio-rasio

keuangan. Suatu rasio keuangan akan bermanfaat bila diinterpretasikan dalam

perbandingan dengan (1) rasio tahun sebelumnya, (2) standar yang ditentukan

sebelumnya, (3) dan rasio pesaing (Wild, et. al., 2005: 38).

Rasio Tingkat Pengembalian atas investasi (Return On Investment)

dipergunakan untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia

pendanaan ekuitas dan utang (Wild, et. al., 2005: 39). Rasio-rasio tersebut

adalah, Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE).

Rasio Kinerja Operasi (Operating Performance Ratio) dipergunakan

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui

pendapatan yang diterima perusahaan dari aktivitas operasinya pada suatu

periode tertentu. Adapun rasio yang digunakan untuk analisis adalah Gross

Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin

(NPM), dan sebagainya.

Page 24: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Penelitian mengenai manajemen laba dalam akuntansi, menarik untuk

dilakukan, karena manajemen laba itu sendiri sering dilakukan oleh

manajemen perusahaan, yang biasanya untuk memenuhi kepentingan pribadi,

akan tetapi keberadaannya tidak dapat dipersalahkan. Bukti dari pernyataan

diatas adalah, banyaknya penelitian yang membahas tentang manajemen laba,

antara lain: Aharony et. al. (1993), Gioielli dan Carvalho (2008), Teoh et. al.

(1998), Irawan dan Gumanti (2010), Saiful (2004), Hastoro dan Yuliana

(2010). Akan tetapi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, ditemukan bahwa hasilnya tidak konsisten, dan cenderung

membingungkan.

Beberapa penelitian terdahulu mengenai manajemen laba di sekitar

IPO, telah banyak dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut tidak bisa

memberikan hasil yang konsisten, tetapi cenderung memberikan hasil yang

berbeda-beda. Beberapa peneliti menyatakan menemukan adanya indikasi

manajemen laba disekitar IPO, akan tetapi beberapa peneliti lain menyatakan

bahwa hasil penelitiannya tidak menemukan adanya indikasi manajemen laba

disekitar IPO. Aharony et. al. (1993) menyatakan bahwa manajemen laba

tidak ditemukan dalam periode sekitar IPO. Penelitian yang dilakukan oleh

Gioielli dan Carvalho (2008) tidak menemukan manajemen laba di periode

sebelum dan setelah IPO, hanya menemukan manajemen laba tepat pada

periode IPO dilakukan. Namun berbeda dengan penelitian Friedlan (1994)

dalam (Suprianto, 2008), dan Teoh et. al. (1998) yang menemukan bukti kuat

bahwa manajemen laba dilakukan pada periode sebelum IPO.

Page 25: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Penelitian serupa juga dilakukan oleh beberapa peneliti di Indonesia,

antara lain, Joni dan Jogiyanto (2009), menemukan adanya manajemen laba

pada periode sebelum dan setelah IPO, hasil yang sama ditunjukkan pada

penelitian Hastoro dan Yuliana (2010), yang menemukan bahwa manajemen

laba lebih besar ketika periode satu tahun sebelum IPO, daripada satu tahun

setelah IPO. Penelitian Saiful (2004) secara parsial menemukan bahwa dua

tahun sebelum dan setelah IPO terdapat manajemen laba, akan tetapi pada

periode satu tahun sebelum dan setelah IPO tidak ditemukan adanya indikasi

manajemen laba. Penelitian Irawan dan Gumanti, (2010), serta Irawan dan

Gumanti (2005), tidak menemukan adanya manajemen laba di sekitar IPO,

dan mendukung hasil dari Aharony et. al., (1993).

Penelitian mengenai evaluasi kinerja operasi disekitar periode IPO

pernah dilakukan oleh Saiful (2004), Hastoro dan Yuliana (2010), dan

Suprianto (2008), penelitian tersebut hanya membahas mengenai Return on

Asset (ROA) saja, sebagai proksi kinerja operasi, padahal sebenarnya masih

banyak rasio lain untuk menilai kinerja operasi perusahaan. Wild et. al.

(2005) dalam bukunya menyatakan beberapa rasio profitabilitas yang dapat

digunakan untuk melakukan analisis profitabilitas perusahaan, antara lain,

ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM.

Mengingat begitu pentingnya masalah manajemen laba bagi para

stakeholder perusahaan yang melakukan IPO, dan masih adanya perbedaan

hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengenai manajemen laba disekitar

IPO, serta masih sedikitnya penelitian yang mengkaji tentang kinerja operasi

Page 26: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

perusahaan dalam periode di sekitar IPO, menjadi motivasi dilakukannya

penelitian ini. Untuk mengkaji lebih dalam mengenai manajemen laba dan

kinerja keuangan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO, maka

diambil sebuah judul “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN

EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DI SEKITAR INITIAL PUBLIC

OFFERING” (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI

tahun 2005-2009).

Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Saiful (2004) yang

meneliti mengenai hubungan manajemen laba dengan kinerja operasi dan

return saham di sekitar IPO, dan penelitian Hastoro dan Yuliana (2010) yang

meneliti masalah manajemen laba disekitar Penawaran Harga Saham Perdana

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya

yaitu, (1) penelitian ini mencoba untuk mengkaji lebih dalam mengenai

manajemen laba dalam perusahaan yang melakukan IPO pada rentang waktu

yang berbeda, yaitu tahun 2005-2009, dan melakukan evaluasi kinerja operasi

dalam periode sebelum dan setelah IPO, (2) mengubah sampel, dengan tidak

membedakan jenis perusahaan yang terdaftar di BEI agar sampel lebih luas,

dan dapat digeneralisasi, (3) menambah variabel kinerja keuangan ROE

(Return on Equity), GPM (Gross Profit Margin), OPM (Operating Profit

Margin), dan NPM (Net Profit Margin) sebagai proksi tambahan untuk

menggambarkan kinerja operasi lebih mendalam.

Page 27: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini dapat

dirumuskan ke dalam dua permasalahan.

1 Adakah indikasi manajemen laba yang dilakukan perusahaan, selama

periode sebelum dan setelah IPO?

2 Apakah ada perbedaan antara kinerja keuangan perusahaan sebelum

IPO dengan setelah IPO?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1 Untuk menguji secara empiris mengenai keberadaan manajemen laba

selama periode sebelum dan setelah IPO.

2 Untuk menguji secara empiris perbedaan kinerja keuangan perusahaan,

sebelum dan setelah IPO.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara

lain adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Akademis

Secara Akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi perkembangan teori di Indonesia, khususnya mengenai

masalah manajemen laba dan pasar modal.

Page 28: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Manajemen Perusahaan

Penulis berharap agar penelitian ini dapat menjadi wacana

serta referensi bagi penentuan kebijakan-kebijakan perusahaan

serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan.

b. Bagi Investor

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi para

investor ataupun calon investor untuk lebih mengerti tentang

kelayakan suatu perusahaan sebagai tempat berinvestasi, sehingga

tidak mengalami kerugian dikemudian hari.

c. Bagi Pemerintah

Bagi regulator, terutama BAPEPAM penelitian ini dapat

bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan

kebijakan-kebijakan dalam pasar modal terkhusus terkait masalah

manajemen laba.

Page 29: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offerings)

Initial Public Offerings (IPO) adalah penjualan saham perusahaan

untuk pertama kali yang dilakukan di pasar perdana (Suprianto, 2008).

Setelah perusahaan melakukan penjualan saham, maka struktur kepemilikan

perusahaan tersebut akan berubah, dan hal ini menuntut adanya transparansi

informasi dalam perusahaan. Perusahaan ini harus memberikan informasi

yang transparan kepada publik baik dalam periode sebelum IPO ataupun

periode setelah IPO.

Pada periode sebelum IPO, transparansi tersebut diperlukan sebagai

prasyarat untuk pengajuan IPO, misalnya laporan prospektus, sedangkan

untuk periode setelah IPO, perusahaan harus melaporkan setiap informasi dan

mengungkapkannya sebagai konsekuensi, karena telah menjadi perusahaan

publik yang tercatat dalam pasar modal.

Beberapa keuntungan berikut, akan diterima perusahaan ketika menjadi

perusahaan publik:

1. Sumber Pendanaan

Masalah yang sering menjadi kendala utama dalam perusahaan

adalah, kurangnya dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan

modal kerja atau untuk ekspansi usaha. Salah satu pilihan yang dapat

diambil adalah dengan cara menjadi perusahaan publik, dengan menjual

Page 30: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sahamnya sehingga kendala keuangan dapat teratasi. Dengan menjual

sahamnya kepada publik seperti ini, perusahaan akan memperoleh dana

dalam jumlah yang besar.

2. Keuntungan Kompetitif dalam Usaha

Setelah menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh

banyak keuntungan untuk pengembangan usaha di masa mendatang, antara

lain, perusahaan dapat mengajak para partner kerjanya (supplier, buyer)

menjadi salah satu pemegang saham perusahaan, dengan cara menjual

saham perusahaan kepada mereka. Pada saat hal tersebut terjadi, hubungan

antara perusahaan dan partner-nya tidak lagi hanya sebatas hubungan

bisnis, tetapi akan terjalin suatu hubungan yang lebih baik, yaitu loyalitas

mereka terhadap perusahaan akan meningkat, karena mereka memiliki

kepentingan dalam perusahaan, yaitu sebagai pemegang saham.

3. Kesempatan Merger atau Akuisisi atas Perusahaan Lain.

Merger atau akuisisi merupakan salah satu usaha yang banyak

dilakukan manajemen untuk mengembangkan perusahaan yang

dijalankannya. Dengan adanya merger atau akuisisi, maka suatu

perusahaan dapat dibeli kepemilikannya oleh perusahaan lain. Melakukan

merger atau akuisisi merupakan kebebasan bagi setiap perusahaan yang

terdaftar di pasar modal. Perusahaan publik yang sahamnya

diperdagangkan di bursa, akan lebih mudah melakukan pembiayaan untuk

merger atau akuisisi, melalui penerbitan saham baru, yang digunakan

sebagai alat pembiayaan merger atau akuisisi tersebut.

Page 31: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

4. Kemampuan Going Concern yang lebih baik

Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan

untuk tetap dapat bertahan dalam kondisi apapun termasuk dalam kondisi

yang dapat mengakibatkan bangkrutnya perusahaan, seperti gagalnya

pembayaran hutang kepada pihak ketiga, perubahan pasar yang

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bertahan di bidang

usahanya. Dengan menjadi perusahaan publik, kemampuan perusahaan

untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan tertutup.

5. Meningkatkan Citra Perusahaan

Dengan menjadi perusahaan publik, maka perusahaan akan selalu

mendapat perhatian media dan komunitas keuangan. Hal ini berarti bahwa

perusahaan tersebut terus dipublikasi, sehingga dapat citra perusahaan

akan meningkat. Peningkatan citra tersebut tentunya akan memberikan

dampak positif bagi pengembangan usaha di masa depan.

Suatu perusahaan yang memutuskan untuk menjual sahamnya, untuk

menjadi perusahaan publik, memiliki beberapa kewajiban yang harus

dilakukan. Payamta (1998) dalam penelitiannya menyatakan beberapa

konsekuensi yang harus dilakukan perusahaan publik tersebut:

1. Kewajiban keterbukaan (full disclosure) mengenai informasi yang

disajikan ke publik.

2. Kewajiban mengikuti peraturan pasar modal.

3. Perubahan gaya manajemen menjadi formal.

Page 32: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4. Kewajiban membayar deviden atau bunga.

5. Kewajiban untuk selalu berusaha meningkatkan pertumbuhan

perusahaan.

B. Manajemen Laba

Rizqiani (2009), mengatakan bahwa perilaku manajemen laba dapat

diartikan sebagai perilaku manajemen memanipulasi laba dengan mengurangi

alokasi pada pos aktiva tidak berwujud yang memiliki implikasi jangka

panjang seperti riset dan pengembangan, iklan dan promosi serta pelatihan

karyawan untuk tujuan jangka pendek. Definisi lain dari manajemen laba

adalah, intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba,

yang biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi (Schipper, 1988) dalam Wild

et. al., (2005).

Scott (2000) dalam Saiful (2004) menyatakan bahwa ada dua cara

berpikir mengenai manajemen laba, yang pertama manajemen laba adalah

tindakan oportunistik manajemen untuk memaksimalkan utilitasnya. Kedua,

perspektif kontrak efisien, ketika manajemen laba dilakukan untuk

menguntungkan semua pihak didalam kontrak.

Scott (2006), dan Wahyuningsih (2007) menyatakan beberapa faktor

yang mendorong manajemen untuk melakukan manajemen laba. (1) Rencana

bonus (bonus schemes). Manajer yang bekerja berdasarkan kontrak bonus

akan mengatur laba yang dilaporkan supaya terlihat baik, sehingga bonus

yang akan diterima di masa depan dapat dimaksimalkan. (2) Kontrak hutang

(debt covenant). Perusahaan menaikkan laba agar rasio debt to equity berada

Page 33: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pada posisi yang diinginkan oleh perusahaan. (3) Motivasi politik (political

motivation). Ketika perusahaan mengalami periode keuntungan yang tinggi,

manajemen justru memiliki kecenderungan untuk melakukan manajemen

laba, dengan menurunkan laba untuk mengurangi visibilitasnya, agar

mendapatkan kemudahan dan fasilitas tertentu dari pemerintah. (4) Motivasi

pajak (taxation motivation). Perusahaan akan cenderung memilih metode

akuntansi yang dapat menyebabkan laba yang harus dilaporkan lebih rendah,

sehingga pajak yang harus dibayar kepada pemerintah juga menjadi rendah.

(5) Pergantian Chief Executive Officer (CEO). CEO yang mendekati akhir

jabatannya akan cenderung melakukan income maximization untuk

meningkatkan bonus mereka. (6) Penawaran saham perdana (Initial Public

Offerings). Perusahaan yang akan melakukan IPO cenderung melakukan

income increasing untuk menarik minat calon investor.

Beberapa strategi manajemen dalam melakukan earning management

menurut Wild et. al., (2005) dan Scott (2006) adalah:

1. Meningkatkan Laba (Increasing Income), yaitu strategi manajemen

untuk membuat laba yang dilaporkan pada periode kini meningkat,

sehingga kinerja perusahaan dipandang baik.

2. Mandi Besar (Big Bath), yaitu strategi yang dilakukan melalui

penghapusan sebanyak mungkin pada satu periode, biasanya dipilih

periode yang terburuk.

3. Meminimalkan Laba (Income Minimalization), yaitu strategi yang

hampir sama seperti mandi besar tetapi tidak seekstrim itu. Tipe ini

Page 34: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dipilih oleh perusahaan yang memiliki visibilitas secara politik,

selama periode tertentu memiliki profitabilitas yang tinggi.

4. Perataan Laba (Income Smoothing), yaitu strategi yang dilakukan

manajer untuk meningkatkan atau menurunkan laba yang

dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya, misal tidak melaporkan

bagian laba pada periode baik ini untuk disimpan dan dilaporkan

pada masa mendatang ketika keadaan buruk, sehingga tren laba

terlihat baik.

Manajemen laba yang dipaparkan dalam penelitian ini adalah

manajemen laba di dalam periode sekitar IPO. Ketika perusahaan melakukan

penawaran sahamnya untuk yang pertama kali (IPO), maka perusahaan akan

membuat laporan prospektus, yang merupakan satu-satunya bahan bagi calon

investor untuk mengetahui nilai perusahaan tersebut. Dengan keterbatasan

informasi yang dimiliki oleh calon investor atau disebut juga asimetri

informasi, akan mendorong manajemen untuk memanfaatkan kesempatan ini

atau disebut juga opportunistic behaviour untuk mempengaruhi keputusan

calon investor dengan mengatur tingkat laba perusahaan (Irawan dan

Gumanti, 2010), dan (Elwakiel, 2005).

Hastoro dan Yuliana (2010) dalam penelitiannya, menyatakan bahwa

discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba ditemukan lebih besar

pada periode satu tahun sebelum IPO jika dibandingkan dengan periode satu

tahun setelah IPO.

Page 35: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Teori Signal (Signalling Theory)

Teori sinyal muncul karena adanya asimetri informasi antara

perusahaan dengan pihak eksternal. Hal ini menjelaskan mengapa perusahaan

mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada

pihak eksternal, yaitu karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai

perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor,

kreditor). Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya

perusahaan memberi sinyal kepada pengguna laporan keuangan, yang berupa

informasi mengenai apa yang telah dilakukan manajemen untuk mewujudkan

tujuan pemilik perusahaan, yang dapat berupa promosi atau informasi lain

yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari yang lain (Sari

dan Zuhrotun (2006).

Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan, menyebabkan

mereka memberikan penilaian yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan

dapat meningkatkan nilainya, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah

satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah, dengan memberikan

sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat

dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan

yang akan datang (Wolk et. al., 2000).

Gumanti (2009) mengemukakan bahwa bagaimanapun bentuk sinyal

yang dikeluarkan, dimaksudkan untuk menyampaikan sesuatu agar pihak

eksternal memberikan penilaian yang berbeda atas perusahaan. Teori sinyal

mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan

Page 36: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa

informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk

merealisasikan keinginan pemilik.

D. Teori Keagenan (Agency Theory)

Pemikiran teori ini, didasarkan atas adanya perbedaan informasi antara

atasan dan bawahan, atau antara kantor pusat dan cabang, dari sudut pandang

teori ini, prinsipal (pemilik atau manajemen puncak) membawahi agen

(karyawan atau manajer yang lebih rendah) untuk melaksanakan kinerja yang

efisien (Ikhsan dan Ishak, 2008).

Pada dasarnya teori keagenan ini mulai muncul ketika seorang yang

disebut prinsipal (pemilik) mempekerjakan seorang lain yang disebut agen

untuk melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan pemilik dan pengambilan

keputusan dalam pekerjaan tersebut. Contohnya ketika pemilik atas saham

suatu perusahaan (prinsipal), mempekerjakan seorang CEO (agen) untuk

menjalankan perusahaan. Pemisahan kepemilikan dalam perusahaan seperti

ini dapat memicu timbulnya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen

(Jensen dan Meckling, 1976) dalam Wahyuningsih (2007).

Konflik kepentingan seperti ini sudah pasti akan terjadi, dimana

manajemen tetap akan memikirkan kepentingannya dibanding memikirkan

kepentingan pemilik, sehingga dalam praktiknya manajemen akan mengelola

perusahaan dan berusaha membuat kinerja yang sepertinya bernilai lebih

dimata pemilik. Pernyataan tersebut didukung oleh Jensen dan Meckling

(1976) dalam Wahyuningsih (2007), yaitu konflik kepentingan antara

Page 37: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

manajemen dan pemilik akan semakin besar ketika kepemilikan manajemen

atas perusahaan semakin kecil. Manajemen cenderung akan mementingkan

diri sendiri dibanding perusahaan, akan tetapi ketika kepemilikan manajemen

atas perusahaan besar, maka manajemen akan berusaha membuat kinerja

yang baik bagi perusahaan karena akan berdampak bagi dirinya sendiri.

Untuk meminimalkan konflik kepentingan tersebut diperlukan sebuah

laporan pertanggungjawaban yang baik dari agen kepada prinsipal. Laporan

tersebut berupa laporan keuangan yang dibuat dengan data-data keuangan dan

akuntansi dalam perusahaan, sehingga dengan adanya laporan tersebut,

diharapkan prinsipal dapat menilai kinerja dari agen yang dipekerjakannya

dan laporan tersebut juga digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi

bagi agen tersebut berdasarkan kinerja yang dicapai.

Laporan keuangan tersebut agar lebih dapat dipercaya harus diaudit

oleh auditor independen, sehingga pemilik dapat sepenuhnya mempercayai

angka-angka yang dibuat manajemen sebagai pertanggungjawabannya, tanpa

tertipu oleh adanya salah saji atau perekayasaan informasi keuangan oleh

manajemen demi kepentingannya sendiri.

Dalam kaitannya dengan manajemen laba disekitar IPO, kecenderungan

yang dimiliki manajemen ketika memanfaatkan asimetri informasi calon

investor adalah melakukan manajemen laba, untuk menarik perhatian calon

investor.

Page 38: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

E. Konsep Akrual

Didalam akuntansi terdapat dua jenis basis pengukuran, accrual basic

dan cash basic. Accrual basic mengakui pendapatan pada saat transaksi dan

mengakui beban yang terkait dengan pendapatan tersebut pada periode yang

sama, tanpa memperhatikan penerimaan kas atas pendapatan tersebut.

Dengan dasar akrual, transaksi diakui dan dicatat pada saat kejadian dalam

laporan keuangan pada periode yang bersangkutan (Wahyuningsih, 2007).

Sedangkan cash basic mengakui penghasilan dan beban atas dasar kas tunai

yang diterima.

Konsep akrual sesuai dengan konsep dasar akuntansi yaitu matching

principle (menandingkan pendapatan dengan beban). Dalam konsep ini,

pengakuan beban atau pendapatan diakui dalam satu periode akuntansi tanpa

mempertimbangkan adanya penerimaan kas tunai. Dengan demikian, aset,

kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya, bukan

pada saat kas atau setara kas diterima.

Selanjutnya, konsep akrual seperti ini memungkinkan dilakukannya

manajemen laba oleh manajemen untuk menaikkan atau menurunkan angka

akrual dalam laporan laba rugi (Hidayati & Zulaikha, 2003) dalam

Wahyuningsih (2007). Perekayasaan laba juga dapat dilakukan dengan

mendistorsi laba dengan cara menggeser periode pengakuan biaya dan

pendapatan (Fischer & Rozenzweig, 1995) dalam Wahyuningsih (2007).

Konsep akrual terdiri atas discretionary accrual dan non discretionary

accrual. Discretionary accrual adalah pengakuan laba akrual atau beban yang

Page 39: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

bebas, tidak diatur, dan merupakan pilihan kebijakan manajemen, sedangkan

non discretionary accrual adalah pengakuan laba akrual yang wajar, tidak

dipengaruhi kebijakan manajemen, serta tunduk pada suatu standar atau

prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan jika standar tersebut dilanggar

akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan (Wahyuningsih, 2007).

F. Kinerja Operasi Perusahaan

Perusahaan yang akan melakukan IPO akan berusaha menggeser laba

periode yang akan datang ke periode sekarang untuk menarik perhatian calon

investor. Hal ini akan mengakibatkan laba periode sekarang dilaporkan lebih

tinggi dibandingkan dengan laba periode yang akan datang. Sehingga laba

dan kinerja perusahaan setelah IPO cenderung menurun (Suprianto, 2008).

Ahmad-Zaluki (2008) juga menyatakan bahwa dalam waktu IPO sampai tiga

tahun setelahnya kinerja operasi perusahaan terus menurun, hal ini

disebabkan perusahaan tersebut melakukan manajemen laba ketika go public.

Hastoro dan Yuliana (2010) menemukan penurunan kinerja setelah IPO

yang diperlihatkan dari turunnya Return on Asset (ROA). Begitu juga hasil

dari penelitian Saiful (2004), dinyatakan bahwa kinerja operasi setelah IPO

turun. Penelitian tersebut juga hanya menggunakan ROA sebagai proksi

kinerja operasi. Akan tetapi berbeda dengan temuan Gonzalez (2008), yang

tidak menemukan adanya penurunan kinerja operasi bank setelah IPO.

Dalam hubungannya dengan IPO, kinerja operasi adalah faktor penting

yang harus diketahui dan dipertimbangkan oleh calon investor sebelum

memutuskan akan menempatkan uangnya pada suatu perusahaan. Perusahaan

Page 40: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

yang baik akan membuat kinerja yang baik pula, dalam hal ini calon investor

harus dapat melihat kecenderungan kinerja perusahaan di masa depan dengan

mempertimbangkan manajemen laba yang mungkin dilakukan manajemen

perusahaan, yang nantinya dipastikan akan berimbas pada kinerja operasi di

masa depan.

Salah satu alat analisis kinerja operasi yang berhubungan dengan

investor adalah analisis profitabilitas, yaitu evaluasi atas tingkat

pengembalian investasi perusahaan. Analisis ini mencakup evaluasi atas dua

sumber daya perusahaan dan profitabilitasnya, juga evaluasi atas margin

(bagian penjualan yang tidak tertutup biaya) dan perputaran (pemakaian

modal) (Wild, et. al., 2005). Analisis profitabilitas yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah Tingkat pengembalian atas investasi (ROI) yang

didalamnya ada Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Dan

yang kedua adalah kinerja operasi, yang didalamnya berisi margin laba kotor

(GPM), margin laba operasi (OPM), dan margin laba bersih (NPM).

Page 41: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

G. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Tabel II. 1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sebelum IPO Beda Setelah IPO

Discretionary Accruals ? ?

Return on Asset ? ≠ ?

Return on Equity ? ≠ ?

Gross Profit Margin ? ≠ ?

Operating Profit Margin ? ≠ ?

Net Profit Margin ? ≠ ?

Ada Perbedaan

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mengenai topik ini dilakukan oleh Saiful

(2004) yang berjudul “Hubungan Manajemen Laba (Earnings Management)

dengan Kinerja Operasi dan Return Saham di Sekitar IPO”. Penelitian ini

menghasilkan temuan bahwa terjadi manajemen laba di periode sekitar IPO,

pada periode dua tahun sebelum IPO dan dua tahun setelah IPO, akan tetapi

tidak ditemukan adanya manajemen laba pada periode satu tahun sebelum IPO

dan satu tahun setelah IPO. Selain itu ditemukan juga bahwa pada periode

Page 42: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

setelah IPO kinerja operasi lebih rendah, begitu juga return saham pada

periode setelah IPO rendah.

Penelitian lain tentang manajemen laba adalah penelitian Aharony et.

al., (1993), penelitian ini tidak menemukan adanya manajemen laba di sekitar

periode IPO, hasil ini berkebalikan dengan penelitian Friedlan (1994).

Penelitian lain adalah penelitian Hastoro dan Yuliana (2010) yang

berjudul “Manajemen Laba Disekitar Penawaran Harga Saham Perdana

(Initial Public Offering / IPO) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”, penelitian ini meneliti tentang penerapan manajemen

laba perusahaan pada periode sekitar IPO, dan menguji pengaruhnya terhadap

ukuran perusahaan dan kinerja operasional perusahaan. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa, ditemukan adanya manajemen laba yang lebih besar

pada periode sebelum IPO, dibanding dengan periode setelah IPO. Ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan dan kinerja operasional berpengaruh.

Penelitian ini mengambil variabel dalam rentang tahun 2000 sampai 2008, dan

menguji data dengan menggunakan uji beda dengan uji statistik one sample t-

test dengan taraf signifikansi 0,05, statistik deskriptif, dan uji statistik.

Joni dan Jogiyanto (2009) menemukan adanya manajemen laba dari

periode dua tahun sebelum IPO sampai lima tahun setelah IPO. Penelitian ini

menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu Instrumental Variable seperti

pada penelitian Kang dan Sivaramakrishnan (1995).

Penelitian Irawan dan Gumanti (2010), dan Irawan dan Gumanti

(2008), tidak menemukan adanya manajemen laba disekitar IPO, hasil ini

Page 43: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

berbeda dengan penelitian Hastoro dan Yuliana (2010), Suprianto (2008),

akan tetapi mendukung hasil penelitian Aharony (1993) dan hasil penelitian

Saiful (2004) secara parsial, yang menyatakan tidak menemukan manajemen

laba pada periode satu tahun sebelum dan setelah IPO.

Penelitian mengenai kinerja perusahaan secara khusus di periode sekitar

IPO adalah penelitian Payamta (1998), yang berjudul “Evaluasi Kinerja

Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusahaan Publik di

Bursa Efek Jakarta (BEJ).” Penelitian ini menemukan bahwa secara serentak

tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja bank yang diukur dengan rasio

CAMEL untuk periode sebelum ataupun sesudah IPO.

Ahmad-Zaluki (2008), meneliti kinerja operasi perusahaan dengan

menggunakan proksi current accruals, dan menemukan hasil bahwa kinerja

operasi perusahaan cenderung turun sampai tiga tahun setelah IPO, yang

dipengaruhi oleh manajemen laba.

Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian yang

dilakukan kali ini, akan meneliti ada tidaknya manajemen laba di sekitar IPO.

Selanjutnya, sebagai buktinya akan dilakukan evaluasi atas kinerja keuangan,

yang diproksikan pada beberapa rasio profitabilitas yang sering dijumpai

dalam laporan keuangan perusahaan, atau database keuangan yang lazim

digunakan. Rasio-rasio tersebut yaitu: Return on Asset (ROA) dan Return on

Equity (ROE), margin laba kotor (GPM), margin laba operasi (OPM), dan

margin laba bersih (NPM) dari laporan keuangan perusahaan yang melakukan

IPO pada tahun 2005-2009.

Page 44: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

I. Pengembangan Hipotesis dan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan masalah

penelitian yang belum dibuktikan kebenarannya (Priyatno, 2010). Penelitian

ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya manajemen laba di periode

perusahaan melakukan IPO, yaitu pada satu tahun sebelum dan sesudah IPO,

dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, sebagai bukti ada tidaknya

manajemen laba.

Manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, terlebih

di periode sekitar IPO, dapat membuat investor tertarik akan perusahaan

mereka, hal ini dirasa menguntungkan oleh perusahaan, tetapi jika investor

tidak cukup cakap dalam memilih perusahaan, maka ia tidak akan bisa

memilih mana perusahaan yang sebenarnya layak untuk didanai.

Perusahaan yang melakukan manajemen laba menjelang IPO berusaha

menggeser laba periode yang akan datang ke periode sekarang, sehingga laba

periode sekarang akan dilaporkan lebih tinggi daripada laba mendatang, hal

ini akan mengakibatkan kinerja perusahaan menurun pada periode setelah IPO

(Saiful, 2004).

a. Manajemen Laba dan IPO

IPO merupakan pasar perdana bagi suatu perusahaan untuk

menawarkan efeknya (saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya)

kepada publik. Bagi suatu perusahaan, IPO merupakan sarana untuk

mendapatkan modal untuk pengembangan bisnis perusahaan dan sebagai

parameter bahwa perusahaan tersebut telah melakukan pengelolaan

Page 45: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

perusahaan dengan terbuka. Fabozzi (1999) dalam Hastoro dan Yuliana

(2010) menyatakan bahwa IPO bermanfaat untuk memberikan

keuntungan kompetitif pengembangan usaha, meningkatkan kemampuan

going concern, dan meningkatkan citra perusahaan.

Hastoro dan Yuliana (2010) melakukan penelitian mengenai

manajemen laba di sekitar IPO pada 32 perusahaan manufaktur dan

menemukan bahwa tingkat manajemen laba ditemukan lebih besar ketika

sebelum IPO dibandingkan setelah IPO. Saiful (2004) melakukan

penelitian serupa dan mendapatkan hasil yang sama dengan penelitian

Hastoro dan Yuliana (2010), yaitu manajemen laba periode dua tahun

sebelum IPO lebih besar dibanding dua tahun setelah IPO. Berkebalikan

dengan temuan tersebut, penelitian Saiful (2004) pada periode satu tahun

sebelum IPO, dan satu tahun setelah IPO tidak menemukan adanya

manajemen laba.

Teoh et al. (1998b) dalam Gioielli dan Carvalho (2008)

menyatakan bahwa manajemen laba memang lebih banyak ditemukan

pada perusahaan yang melakukan IPO jika dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak melakukan IPO.

Hasil penelitian yang berbeda, dinyatakan oleh Irawan dan

Gumanti (2010), yaitu tidak ditemukannya indikasi manajemen laba pada

periode sebelum dan setelah IPO, hasil tersebut mendukung penelitian

Gumanti dan Swastika (2005), Irawan dan Gumanti (2008) dan Aharony

(1993).

Page 46: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil temuan dari

penelitian-penelitian sebelumnya belumlah konsisten, dan masih

membingungkan, sehingga dari kesimpulan tersebut, diajukan hipotesis

sebagai berikut:

Ha1: Terdapat indikasi manajemen laba dalam perusahaan yang

terdaftar di BEI, dalam periode sebelum dan setelah IPO.

b. Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan

Saiful (2004) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan

manajemen laba sebelum IPO akan menggeser pendapatan di masa depan

menjadi pendapatan periode ini, sehingga laba ketika IPO terkesan baik.

Hal ini mempengaruhi laba atau kinerja perusahaan setelah IPO yang

lebih rendah jika dibanding dengan sebelum IPO.

Kinerja operasi menurut Hastoro dan Yuliana (2010), adalah

kemampuan kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan

yang telah direncanakan. Hastoro dan Yuliana (2010) menyatakan alat

pengukuran kinerja operasi yaitu dengan analisis rasio, seperti rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

Beberapa penelitian yang sudah ada, seperti penelitian Saiful

(2004), Hastoro dan Yuliana (2010), Suprianto (2008), Laughran dan

Ritter (1997) hanya menggunakan ROA sebagai proksi kinerja operasi,

sedangkan untuk menilai kinerja suatu perusahaan, terdapat berbagai

macam rasio pengukur. Dalam penelitian ini, akan dipakai beberapa rasio

keuangan khususnya rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk

Page 47: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau

keuntungan. Profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan

antara laba dengan aset atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Rasio-rasio tersebut adalah: Return on Asset (ROA) dan Return on Equity

(ROE). margin laba kotor (GPM), margin laba operasi (OPM), dan

margin laba bersih (NPM).

Return on Asset (ROA) adalah indikator kemampuan perusahaan

untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki. Return on

Equity (ROE) adalah indikator kemampuan perusahaan dalam mengelola

modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih. Margin laba kotor

(GPM) adalah perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan

harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini

menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

Margin laba operasi (OPM) adalah margin yang mengukur tingkat

keuntungan perusahaan dari kegiatan operasi utamanya. Margin laba

bersih (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih

sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai

berikut:

Ha2: Terdapat perbedaan Kinerja keuangan perusahaan yang

diukur dengan rasio profitabilitas antara sebelum dan setelah

IPO.

Page 48: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Untuk mengetahui kinerja-kinerja keuangan perusahaan tersebut

secara parsial, yaitu dilihat dari masing-masing rasio keuangan apakah

berbeda dalam periode sebelum IPO dan setelah IPO, dan apakah akan

mendukung hasil kinerja yang diukur secara serentak, maka diajukan

hipotesis sebagai berikut:

Ha3: Berdasarkan tingkat pengembalian aktiva (ROA), terdapat

perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah

IPO.

Ha4: Berdasarkan tingkat pengembalian ekuitas (ROE), terdapat

perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah

IPO.

Ha5: Berdasarkan margin laba kotor (GPM), terdapat perbedaan

kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Ha6: Berdasarkan margin laba operasi (OPM), terdapat perbedaan

kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Ha7: Berdasarkan margin laba bersih (NPM), terdapat perbedaan

kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Page 49: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian studi peristiwa (event study)

karena meneliti keberadaan manajemen laba dengan menggunakan

perhitungan discretionary accruals dan mengevaluasi kinerja pada perusahaan

yang melakukan IPO disekitar periode IPO dengan menggunakan uji

Peringkat Tanda Wilcoxon (Wilcoxon’s Signed Ranks Test) dan Uji Manova.

Penggunaan alat uji ini didasarkan atas pernyataan Manurung (1993) dalam

Payamta (1998) yaitu, data yang ada pada BEI tidak mencerminkan data yang

berdistribusi normal, sehingga metode non parametrik dianggap lebih sesuai

dalam penelitian yang mengunakan data-data di BEI.

B. Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau

hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Menurut

pendapat lain, populasi dapat pula didefinisikan sebagai totalitas

semua nilai yang mungkin, hasil hitungan ataupun pengukuran

kuantitatif tentang karakteristik tertentu semua anggota kumpulan

lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatnya (Sudjana, 2002 : 6).

Page 50: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Dalam setiap penelitian ilmiah selalu dihadapkan pada

masalah populasi dan sampel, karena populasi dan sampel penelitian

merupakan sumber data yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

penelitian. Populasi penelitian yang bersifat ilmiah dapat diperoleh

dengan motede yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

pula.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go

public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005-

2009. Penggunaan semua sektor dalam penelitian ini dikarenakan

terbatasnya perusahaan yang melakukan IPO setiap tahunnya dan

untuk memperluas sampel penelitian, sehingga dengan menggunakan

semua sektor diharapkan hasil penelitian ini nanti dapat

digeneralisasikan ke setiap sektor. Dengan memilih tahun 2005-2009

peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai manajemen laba pada

perusahaan yang melakukan IPO.

2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006 : 123).

Pengertian lain, sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti

(Priyatno, 2010 : 8). Dengan demikian sampel lebih kecil dari

populasi.

Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan IPO pada tahun 2005-

2009 yang dipilih dengan metode purposive sampling. Dalam

Page 51: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

purposive sampling, pemilihan kelompok subjek didasarkan pada ciri

atau sifat yang dipandang memiliki sangkut paut yang erat dengan ciri

atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Purposive Sampling adalah metode pengambilan informasi dari

target-target tertentu yang memberi informasi yang diperlukan oleh

peneliti berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya

(Sekaran, 2006 : 136). Dengan metode purposive sampling ini

diharapkan dapat mewakili populasinya dan tidak menimbulkan bias

bagi tujuan penelitian. Sampel dipilih dengan kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan, memiliki

laporan keuangan lengkap minimal 2 tahun sebelum IPO dan

tetap terdaftar minimal 1 tahun setelah IPO berturut-turut

selama periode 2005 sampai dengan 2009 untuk

membandingkan adanya manajemen laba 1 tahun sebelum IPO

dan 1 tahun setelah IPO. Dalam hal ini dibutuhkan data

perusahaan dari tahun 2003 sampai 2010 untuk menghitung

discretionary accruals.

b. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah komponen-

komponen dalam laporan keuangan, seperti laba bersih,

penjualan, arus kas, total aset, ROA, ROE, GPM, OPM, dan

NPM.

Page 52: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Data rasio keuangan didapatkan dari Indonesian Capital

Market Directory (ICMD), dan dari ringkasan kinerja, yang

terdapat pada website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1 Sumber Data

Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari annual report ataupun laporan keuangan auditan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2005-2010 yang telah dipublikasikan dan tersedia di database IDX

Statistics 2005-2010 serta Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) tahun 2006-2010. Data dalam penelitian ini juga diperoleh

dari homepage BEI yaitu www.idx.co.id.

2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan metode Content analysis,

yaitu metode pengumpulan data penelitian dengan menggunakan

teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu

dokumen (antara lain : iklan, kontrak kerja, laporan, notulen, rapat,

surat, jurnal, majalah, surat kabar dll).

Content analysis dilaksanakan dengan cara melakukan

observasi atas laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel

penelitian. Observasi dilakukan dengan objek penelitian laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen tahun 2005-2010.

Page 53: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dengan metode Content analysis, laporan keuangan yang telah

diidentifikasi sesuai dengan kriteria yang dijadikan data dalam

penelitian ini kemudian dianalisis guna mendapatkan data mengenai

discretionary accruals dan total accruals yang merupakan data untuk

mengetahui ada tidaknya earning management perusahaan di sekitar

IPO.

Selain menggunakan metode Content analysis, dalam

pengumpulan data juga digunakan metode dokumentasi. Dengan

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,

catatan harian dan sebagainya. Dengan metode dokumentasi ini data

dalam neraca dan laporan laba/rugi dikumpulkan guna menghitung

nilai rasio kondisi keuangan perusahaan, discretionary accruals dan

total accruals.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel adalah suatu konsep yang beragam atau bervariasi (Priyatno,

2010 : 8). Menurut pengertian lain, variabel dapat juga diartikan sebagai

obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian

(Arikunto, 2002 : 96).

a. Manajemen Laba

Dalam penelitian ini untuk mengukur ada tidaknya

manajemen laba digunakan pendekatan total accruals untuk mencari

discretionary accruals. Pemakaian model pendekatan ini sama dengan

Page 54: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

model Jones, Healy dan Angelo (dalam Hastoro dan Yuliana, 2010),

yang berpendapat bahwa total accrual terjadi dari discretionary

accruals dan non discretionary accrual, dimana total accruals di

dalam discretionary accruals tidak mudah terobsesi sedangkan non

discretionary accruals cenderung stabil. Sehingga pengujian ada

tidaknya earning management ditekankan pada discretionary

accruals.

1. Menghitung Total accruals (TAC):

TACit = (NIit - CFOit) / Ait-1

Keterangan:

TACit = Total accruals perusahaan i pada periode t

NIit = Laba bersih/ net income perusahaan i periode t

CFOit = Cashflow operasi perusahaan i tahun t

Ait-1 = Total aset perusahaan i tahun t - 1

2. Menghitung Non discretionary accruals (NDA):

NDAt = α1(1/Ait-1) + α2(REVit /Ait-1) + α3(ATit /Ait-1) +

eit...

Keterangan:

NDAt = Non discretionary accruals perusahaan i periode t

REVit =.Pendapatan perusahaan i periode t dikurangi

.....pendapatan tahun t - 1

ATit = Aset tetap perusahaan i tahun t

Ait-1 = Total aset perusahaan i tahun t - 1

Page 55: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

α1,2,3 = Parameter spesifik perusahaan

eit = Sampel eror

Estimasi parameter spesifik perusahaan (α1 α2 α3) diperoleh

dari model analisis regresi Ordinary Least Square (OLS)

seperti tertulis dalam penelitian Hastoro dan Yuliana, (2010):

TACit / Ait-1 = α1(1/Ait-1) + α2(REVit /Ait-1) + α3(PPEit

/Ait-1) + eit...

Keterangan:

PPEit = Aset tetap perusahaan i periode t

3. Menghitung Discretionary accruals (DAC):

DACit = TACit - NDAit

Keterangan:

DACit = Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t

TACit = Total accruals perusahaan i pada periode t

NDAit = Non discretionary accruals perusahaan i periode t

4. Dari persamaan-persamaan diatas, maka dapat disimpulkan

suatu persamaan untuk menghitung nilai proksi discretionary

accruals sebagai berikut:

DAit=TACit / Ait-1 – [ α1(1/Ait-1) + α2(“REVit /Ait-1) +

α3(PPEit /Ait-1) ]

Page 56: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

b. Kinerja Keuangan Perusahaan

Profitabilitas suatu perusahaan berbanding lurus dengan ROA

(Return On Asset) dari perusahaan tersebut pula, yaitu jika ROA

meningkat maka profitabilitas pun meningkat. Begitu juga dengan

ROE (Return on Equity), GPM (Gross Profit Margin), OPM

(Operating Profit Margin), dan NPM (Net Profit Margin), semuanya

adalah bagian dari rasio profitabilitas, yang berbanding lurus dengan

laba atau profitabilitas perusahaan. Berangkat dari konsep tersebut,

maka penelitian ini menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu, ROA,

ROE, GPM, OPM, dan NPM untuk mengetahui profitabilitas

perusahaan sebelum IPO maupun setelah IPO untuk diperbandingkan

kinerjanya.

1. Untuk menguji ROA digunakan persamaan:

ROAit = NIit / TAit

Keterangan:

TAit = Total aset perusahaan i pada periode t

NIit = Laba bersih/ net income perusahaan i periode t

ROAit = Return on Asset perusahaan i periode t

2. Untuk menguji ROE digunakan persamaan:

ROEit = NIit / Eit

Keterangan:

Eit = Ekuitas pemegang saham perusahaan i pada periode t

Page 57: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

NIit = Laba bersih/ net income perusahaan i periode t

ROEit = Return on Equity perusahaan i periode t

3. Untuk menguji GPM digunakan persamaan:

GPMit = (Salit - HPPit)/ Salit

Keterangan:

Salit = Penjualan perusahaan i pada periode t

HPPit = Harga pokok penjualan perusahaan i periode t

GPMit = Margin laba kotor perusahaan i periode t

4. Untuk menguji OPM digunakan persamaan:

OPMit = OPit / Salit

Keterangan:

Salit = Penjualan perusahaan i pada periode t

OPit = Laba operasi perusahaan i periode t

OPMit = Margin laba operasi perusahaan i periode t

5. Untuk menguji NPM digunakan persamaan:

NPMit = NIit / Salit

Keterangan:

Salit = Penjualan perusahaan i pada periode t

NIit = Laba bersih perusahaan i periode t

NPMit = Margin laba bersih perusahaan i periode t

Page 58: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Setelah kelima rasio diuji secara serentak perbedaannya,

kemudian dilakukan pengujian secara parsial untuk kelima rasio

tersebut, untuk melihat apakah memang terdapat perbedaan kinerja

antara periode sebelum dan setelah IPO, ketika diuji secara parsial

maupun bersama-sama.

E. Teknik dan Analisis Data

Data penelitian dianalisis dan diuji dengan beberapa uji statistik yang

terdiri dari statistik deskriptif dan uji statistik inferensial untuk pengujian

hipotesis.

1 Analisis Statistik Deskriptif

Pengujian statistik desktiptif digunakan untuk memberi gambaran

profil data sampel juga untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam

penelitian ini, yaitu akan memberikan gambaran umum dari tiap variabel

penelitian.

Peneliti menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari mean,

standar deviasi, nilai maksimum dan minimum. Variabel yang digunakan

adalah discretionary accruals dengan total aset, penjualan, dan laba bersih

sebagai variabel untuk mendukung terjadinya gejala manajemen laba.

Page 59: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2 Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis

yang diajukan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan perhitungan discretionary accruals sesuai model Jones,

Healy, dan Angelo yang diadopsi dari penelitian Hastoro dan Yuliana

(2010), uji Peringkat Tanda Wilcoxon (Wilcoxon’s Signed Ranks Test) dan

Uji Manova.

Penggunaan alat uji ini didasarkan atas pernyataan Hildebrand

(1991) dalam Payamta (1998), bahwa alat uji statistik non parametrik ini

akan memberikan hasil lebih tepat untuk dua populasi yang berdistribusi

berkelanjutan, tidak memerlukan uji normalitas, dan lebih konservatif

untuk dua populasi yang berdistribusi diskrit. Meskipun uji Manova

menghendaki adanya normalitas distribusi data, akan tetapi jika asumsi ini

dilanggar akan diambil jalan tengah dengan menyesuaikan (mereduksi)

degree of freedom (df) pada numerator dan denominator F test dengan

mengalikannya dengan faktor epsilon (e) Hair dkk (1995) dalam Payamta

(1998).

Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan perhitungan

discretionary accruals setiap perusahaan pada periode sebelum IPO dan

setelah IPO dan menentukan hipotesis yang diambil. Untuk pengujian

hipotesis kedua, sebelum melakukan pengujian hipotesis kedua, terlebih

dahulu akan dilakukan pengujian hipotesis ketiga sampai ketujuh.

Awalnya setiap rasio akan diuji bedanya antara periode sebelum dan

Page 60: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

setelah IPO dengan menggunakan Uji Peringkat Tanda Wilcoxon

(Wilcoxon’s Signed Ranks Test), untuk melihat ada tidaknya perbedaan

kinerja antara sebelum dan setelah IPO. Setelah itu akan dilakukan

pengujian hipotesis kedua, yaitu semua rasio tersebut akan diuji secara

serentak dengan menggunakan Uji Manova, agar dapat dibandingkan

kinerja sebelum dan setelah IPO secara keseluruhan.

Uji Peringkat Tanda Wilcoxon (Wilcoxon’s Signed Ranks Test)

adalah uji statistik yang digunakan untuk mengevaluasi perlakuan tertentu

pada dua pengamatan yaitu sebelum dan sesudah perlakuan tertentu. Jain

dan Kini (1994, 1996) dalam Payamta (1998) menggunakan uji ini untuk

membuktikan perbedaan sebelum dan sesudah IPO. Payamta (1998)

menyatakan langkah-langkah melakukan pengujian dengan alat ini :

1. Mencari beda (D) antara variabel Xi dan Yi. Di=Xi-Yi

2. Memberi jenjang (rank) setiap delta (D) dalam bentuk harga

mutlaknya. Jika ada dua atau lebih beda yang sama, beri jenjang

rata-ratanya.

3. Bubuhkan tanda positif atau negatif secara terpisah untuk tiap-

tiap beda sesuai dengan tanda dari beda itu. Beda 0 tidak

diperhatikan.

4. Jumlahkan nilai jenjang baik positif maupun negatif. Jumlah

jenjang terkecil merupakan nilai T.

Page 61: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

5. Menghitung jumlah N yaitu jumlah kasus yang nilai D nya tidak

nihil (bukan nol)

6. Hitung nilai Z dengan rumus :

7. Bandingkan nilai T yang diperoleh dari uji jenjang bertanda

dengan nilai Tα yang dihitung dengan nilai Z, dan membuat

kesimpulan dengan kriteria:

· Ho diterima jika T ≥ Tα, artinya masing-masing accrual

berbeda secara signifikan untuk tahun-tahun sebelum dan

sesudah IPO.

· Ho ditolak jika T < Tα, artinya masing-masing accrual

tidak berbeda secara signifikan untuk tahun-tahun sebelum

dan sesudah IPO.

Alat uji yang kedua adalah Uji Manova, yaitu alat analisis yang

digunakan untuk menguji keseluruhan accrual pada hipotesis kedua secara

serentak, yaitu menguji perbedaan kinerja sebelum dan setelah IPO dengan

menggunakan variabel ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM.

Variabel-variabel diatas akan diolah dengan bantuan program

SPSS. Pengujian statistik menggunakan uji peringkat tanda Wilcoxon akan

memberikan dasar untuk membedakan masing-masing variabel kinerja

antar waktu, sedangkan pengujian menggunakan Manova akan

Page 62: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menunjukkan perbedaan antar waktu untuk keseluruhan variabel secara

simultan.

Page 63: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang

melakukan IPO pada tahun 2005-2009, untuk periode satu tahun sebelum IPO

dan satu tahun setelah IPO. Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan

metode purposive sampling, dengan metode ini diharapkan dapat mewakili

populasinya dan tidak menimbulkan bias bagi tujuan penelitian.

Tabel IV.1

Prosedur Pengambilan Sampel

NO Kriteria Pelanggaran Kriteria

Akumulasi

1 Perusahaan yang melakukan IPO tahun:

2005

2006

2007

2008

2009

8

12

22

19

13

2 Total Perusahaan yang melakukan IPO 74

3 Laporan keuangan dan rasio hitung tidak disajikan lengkap selama periode penelitian, dan data sebelum IPO tidak dapat ditemukan. Masuk dalam kategori outliers data

(37)

37

Jumlah sampel total selama periode penelitian 74

Sumber: ICMD tahun 2006-2010, Fact Book (2006-2010), dan website BEI (www.idx.co.id)

Page 64: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan pada bab III,

diperoleh sebanyak 74 sampel (berdasarkan akumulasi 2 kali 5 tahun

penelitian, masing-masing 37 perusahaan untuk periode sebelum dan setelah

IPO).

B. Statistik Deskriptif

Variabel-variabel penelitian ini terdiri atas discretionary accrual

sebagai proksi manajemen laba, dan Return on Asset (ROA), Return on Equity

(ROE), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net

Profit Margin (NPM) sebagai proksi kinerja perusahaan. Hasil analisa data

melalui pengolahan statistik deskriptif dari variabel-variabel penelitian

tersebut disajikan pada tabel IV.2 sampai tabel IV.4.

Dalam penelitian ini, digunakan discretionary accruals sebagai ukuran

atau proksi dari variabel manajemen laba. Discretionary accruals terdiri atas

total accruals (TAC), total asset (A), aset tetap (TA), dan pendapatan (REV).

Tabel IV.2

Statistik Deskriptif Total Accrual

Sebelum IPO Setelah IPO No Total Accrual

Mean Std. Dev Mean Std. Dev

1

2

3

Net Income

Cashflow operating

Total Asset

90.380

189.760

1.458.000

111.051

515.617

2.283.620

344.750

328.500

3.090.800

803.046

1.257.430

5.650.950

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16

Page 65: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Hasil statistik deskriptif pada Tabel IV.2 menunjukkan variabel-

variabel penyusun total accruals, yaitu net income, cashflow operating, dan

total asset. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan

rata-rata net income dari periode sebelum IPO sebesar 90.380, dengan standar

deviasi sebesar 111.051 dan di periode setelah IPO sebesar 344.750 dengan

standar deviasi sebesar 803.046. Hal serupa terjadi juga pada cashflow

operating dan total asset yang mengalami kenaikan dari periode sebelum IPO

ke setelah IPO.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, sementara dapat

disimpulkan bahwa tidak terlihat adanya indikasi manajemen laba dalam

perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel, karena antara kenaikan total

asset dan cashflow operating, diikuti juga dengan kenaikan kinerja perusahaan,

yaitu berupa kenaikan laba bersih.

Kenaikan-kenaikan tersebut diakibatkan dari adanya suntikan modal

dari investor pada periode IPO, sehingga secara normal akan menaikkan total

aset dan akan meningkatkan arus kas operasi, dan sewajarnya laba bersih

perusahaan juga akan meningkat.

Page 66: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel IV.3

Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan

Sebelum IPO Setelah IPO No Kinerja Perusahaan

Mean Std. Dev Mean Std. Dev

1

2

3

4

5

ROA

ROE

GPM

OPM

NPM

1,473

2,504

0,256

-1,958

-2,552

1,082

1,213

0,181

0,959

1,192

1,946

2,470

0,288

-1,895

-2,304

0,985

1,006

0,173

0,971

1,131

Tabel IV.4 adalah tabel statistik deskriptif dari setiap kinerja keuangan

dalam sampel. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa yang mengalami

kenaikan rata-rata hanyalah ROA, sedangkan rasio-rasio yang lain mengalami

penurunan dari periode sebelum IPO ke periode setelah IPO. Padahal dalam

Tabel IV.2 terjadi kenaikan rata-rata laba bersih, dimana seharusnya kenaikan

laba bersih didukung dengan kenaikan rasio profitabilitas, yang saling

berbanding lurus. Perbedaan yang ada tidak terpaut banyak, dan hasil ini belum

dapat digunakan untuk pengambilan keputusan hipotesis.

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16

Page 67: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Uji Normalitas

Langkah pertama adalah menentukan normalitas distribusi data.

Hipotesis untuk menilai normalitas data adalah:

Ho : data yang discretionary accruals berdistribusi normal.

Ha : data yang discretionary accruals tidak berdistribusi normal.

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesa nol

agar distribusi data normal. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah data terdistribusi secara normal sebelum dilakukan pengujian

selanjutnya dengan alat uji tertentu terhadap data-data yang ada.

Pengujian normalitas data ini menggunakan uji Normality Plot dari

menu explore. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kenormalan

data, sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Dari hasil uji ini, akan

ditentukan alat uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Selanjutnya, dilakukan uji normalitas untuk variabel-variabel

kinerja perusahaan, yaitu ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM periode

sebelum dan setelah IPO. Berikut ini tabel hasil uji normalitas masing-

masing variabel kinerja:

Page 68: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel IV.4

Tabel Test of Normality Kinerja Perusahaan

Hasil output SPSS menunjukkan semua nilai Sig. ROAsblm sampai

NPMstlh sebesar 0,000. Pengujian ini menggunakan α = 0,05. Untuk

pengambilan keputusan, akan dibandingkan antara p-value/ Sig dengan a.

Nilai Sig. ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM, baik sebelum IPO maupun

setelah IPO semuanya sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan, bahwa

untuk semua variabel kinerja perusahaan, baik sebelum ataupun sesudah,

p-value < a, berarti keputusan yang diambil adalah H0 ditolak, atau

dengan kata lain data tidak berdistribusi normal.

Untuk pengujian hipotesis kedua, yang akan menguji semua rasio

secara simultan, akan dilakukan dengan alat uji MANOVA. Penggunaan

alat uji MANOVA ini membutuhkan normalitas data, maka dari itu,

dilakukan usaha untuk memenuhi syarat ini, yaitu prosedur normalitas

berupa konversi data dengan menu SPSS “COMPUTE” Ln pada variabel-

Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

SEBELUM IPO

ROA Sig. = 0,000 ROE Sig. = 0,000 GPM Sig. = 0,000 OPM Sig. = 0,001 NPM Sig. = 0,000

ROA Sig. = 0,000 ROE Sig. = 0,000 GPM Sig. = 0,000 OPM Sig. = 0,000 NPM Sig. = 0,000

SETELAH IPO

ROA Sig. = 0,000 ROE Sig. = 0,200 GPM Sig. = 0,000 OPM Sig. = 0,003 NPM Sig. = 0,000

ROA Sig. = 0,000 ROE Sig. = 0,000 GPM Sig. = 0,000 OPM Sig. = 0,000 NPM Sig. = 0,000

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 69: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

variabel tersebut, agar syarat uji MANOVA dapat terpenuhi, dan

pengujian hipotesis kedua dapat dilaksanakan.

Berdasarkan hasil diatas, selanjutnya dapat ditentukan alat

pengujian hipotesis ketiga sampai ketujuh. Uji beda kinerja perusahaan

secara parsial, dilakukan pada masing-masing variabel ROA, ROE, GPM,

OPM, dan NPM. Hasil uji normalitas diatas menyatakan bahwa, data

kinerja perusahaan juga tidak normal, sehingga pengujian Ha3-Ha7

menggunakan alat uji statistik non parametrik yaitu Uji Peringkat Tanda

Wilcoxon (Wilcoxon Signed Ranks Test).

2. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

a. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dibagi dalam dua

bagian. (1) Pengujian indikasi keberadaan manajemen laba di sekitar

IPO, dan (2) evaluasi kinerja keuangan di sekitar IPO.

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah untuk menguji

keberadaan praktik manajemen laba pada perusahaan yang melakukan

IPO dengan menggunakan proksi discretionary accruals (DAC)

dengan cara melakukan uji beda pada periode satu tahun sebelum IPO

dengan periode satu tahun setelah IPO. Digunakan alat uji Regresi

Linier sebagai alat bantu untuk menentukan koefisien α1, α2, α3 dalam

model non discretionary accruals, sehingga bisa dilanjutkan dengan

perhitungan discretionary accruals, untuk menguji hipotesis pertama

ini.

Page 70: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Ha1: Terdapat indikasi manajemen laba dalam perusahaan yang

terdaftar di BEI, selama periode sebelum dan setelah IPO.

Untuk pengambilan keputusan akan dilihat pada hasil

perhitungan discretionary accruals, jika hasil discretionary accruals

menunjukkan nilai positif (+), berarti dalam periode tersebut terdapat

indikasi manajemen laba, sebaliknya jika menunjukkan nilai negatif

(-), maka pada periode tersebut tidak terindikasi terdapat manajemen

laba (Hastoro dan Yuliana, 2010).

Tabel IV.5

Tabel Ringkasan Hasil Perhitungan Total Accruals

Tabel di atas menunjukkan ringkasan hasil pengujian total

accruals. Dari ringkasan hasil pengujian di atas, maka dapat dilihat

bahwa rata-rata total accruals pada periode sebelum maupun setelah

IPO adalah positif (+), dengan nilai minimum -0,30 dan -0,14,

sehingga dapat dilihat bahwa range total accrual tersebar dari (-)

sampai (+). Hasil ini hanya sebagai permulaan untuk mencari

discretionary accruals. Selanjutnya dihitung nilai non discretionary

accruals dengan memasukkan persamaan tersebut dalam model

TAC sebelum TAC setelah Mean Minimum Maximum Sum Std. Deviation Variance

0,3351 -0,30 12,33 12,40 2,0327 4,132

0,0349 -0,14 0,38 1,29 0,10782 0,012

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 71: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

regresi SPSS, sehingga dapat diketahui masing-masing koefisien α1,

α2, α3, agar dapat menghitung discretionary accruals.

Perhitungan masing-masing koefisien α pada persamaan non

discretionary accruals, dibantu dengan software SPSS 16, diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel IV.6

Tabel Hasil Perhitungan Non Discretionary Accruals sebelum IPO

Berdasarkan hasil regresi diatas, dapat kita lihat pada kolom

Standardized Coefficients, masing-masing koefisien α1, α2, α3 yaitu

0,882; 0,108; 0,013 yang merupakan pasangan pada masing-masing

variabel independen penyusun non discretionary accruals sebelum

IPO. Tabel selanjutnya akan memperlihatkan hasil perhitungan

masing-masing koefisien untuk non discretionary accruals setelah

IPO.

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -6.019E-5 .000 -4.043 .000

x1 10.950 .631 .882 17.343 .000

x2 2.829E-5 .000 .108 2.236 .032

1

x3 2.398E-5 .000 .013 .832 .411

a. Dependent Variable: y

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 72: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel IV.7

Tabel Hasil Perhitungan Non Discretionary Accruals setelah IPO

Berdasarkan hasil regresi diatas, dapat kita lihat pada kolom

Standardized Coefficients, masing-masing koefisien α1, α2, α3 yaitu

0,032; 0,078; 0,099 yang merupakan pasangan pada masing-masing

variabel independen penyusun non discretionary accruals setelah IPO.

Dengan demikian dapat dilakukan perhitungan discretionary accruals

untuk menentukan ada atau tidaknya manajemen laba pada masing-

masing periode.

Tabel IV.8

Tabel Hasil Perhitungan Discretionary Accruals

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -5.335E-9 .000 -.063 .950

x1 .003 .019 .032 .162 .872

x2 6.465E-8 .000 .078 .398 .693

1

x3 1.011E-7 .000 .099 .592 .558

a. Dependent Variable: y

DAC sebelum DAC setelah Mean Minimum Maximum Sum Std. Deviation Variance

-0,1154 -2,13 0,03 -4,27 0,348 0,121

-0,0519 -0,24 0,00 -1,92 0,480 0,002

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 73: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat bahwa rata-rata dari

discretionary accruals adalah negatif (-), baik pada periode sebelum

IPO sebesar -0,1154 maupun setelah IPO sebesar -0,0519, sehingga

tidak dapat dikatakan bahwa, terdapat indikasi manajemen laba pada

periode sebelum maupun setelah IPO. Dari pengambilan kesimpulan

ini, maka dapat dikatakan bahwa Ha1 tidak didukung.

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah untuk menguji

kinerja keuangan perusahaan secara simultan selama periode IPO,

apakah terdapat perbedaan dalam kinerja-kinerja tersebut, yang

menunjukkan adanya kemungkinan atau indikasi manajemen laba

didalamnya. Dalam pengujian ini digunakan lima kinerja keuangan

yaitu ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM. Kelimanya akan diuji

secara simultan dengan uji MANOVA. Untuk pengujian ini

diperlukan data dengan distribusi yang normal, sehingga dilakukan

penyesuaian terhadap data dengan menu COMPUTE “Ln” pada SPSS.

Ha2: Terdapat perbedaan Kinerja keuangan perusahaan yang diukur

dengan rasio profitabilitas antara sebelum dan setelah IPO.

Proses pengambilan keputusan dalam uji ini, akan dilakukan

dalam tiga tahap, yang pertama adalah menentukan homogenitas

variansi dengan menggunakan tabel Levene’s Test of Equality of Error

Variancesa dari output SPSS. Pengambilan keputusan didasarkan atas

koefisien dalam kolom Sig. Jika, p (sig) > 0,05 maka Ho diterima. Ho

Page 74: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

diterima berarti variansi data adalah sama (homogen) berarti bisa

dilakukan uji selanjutnya.

Tabel IV.9

Tabel Hasil Uji Homogenitas Variansi

Berdasarkan hasil diatas, dapat dilihat bahwa pada tingkat

signifikansi 5%, diperoleh p(sig) untuk semua rasio adalah > 0,05,

sehingga kesimpulannya adalah Ho diterima, hal ini berarti varian

dalam data ini adalah sama, dan dapat dilanjutkan untuk pengujian

tahap kedua.

Pengujian tahap kedua adalah uji homogenitas covarian dengan

tabel Box’s test of equality of covariance matricesa dari SPSS.

Pengambilan keputusan didasarkan atas koefisien dalam kolom Sig.

Jika, p(sig) > 0,05 maka Ho diterima. Ho diterima berarti covarian

data adalah sama (homogen) berarti bisa dilakukan uji MANOVA.

F df1 df2 Sig. ROA ROE GPM OPM NPM

1,057 2,529 0,038 0,012 0,000

1 1 1 1 1

72 72 72 72 72

0,307 0,116 0,846 0,913 0,987

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 75: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel IV.10

Tabel Hasil Uji Homogenitas Covarian

Berdasarkan hasil diatas, dapat dilihat bahwa diperoleh p (sig)

sebesar > 0,05, sehingga kesimpulannya adalah Ho diterima, hal ini

berarti covarian dalam data ini adalah sama, dan dapat dilanjutkan

untuk pengujian MANOVA.

Pengujian yang terakhir adalah uji MANOVA dilihat dari tabel

multivariate tests dan tests of between-subjects effect. Pengambilan

keputusan didasarkan atas koefisien dalam kolom Sig. Jika, p (sig) >

0,05 maka Ha diterima. Ha diterima berarti terdapat perbedaan antara

kinerja keuangan sebelum dan setelah IPO.

Box's M 19,638 F 1,211 df1 15 df2 2,087E4 Sig. 0,254

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 76: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel IV.11

Tabel Hasil Uji MANOVA

Multivariate Testsb

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Pillai's Trace .953 2.732E2a 5.000 68.000 .000

Wilks' Lambda .047 2.732E2a 5.000 68.000 .000

Hotelling's Trace 20.092 2.732E2a 5.000 68.000 .000

Intercept

Roy's Largest Root 20.092 2.732E2a 5.000 68.000 .000

Pillai's Trace .215 3.735a 5.000 68.000 .005

Wilks' Lambda .785 3.735a 5.000 68.000 .005

Hotelling's Trace .275 3.735a 5.000 68.000 .005

IPO

Roy's Largest Root .275 3.735a 5.000 68.000 .005

a. Exact statistic

b. Design: Intercept + IPO

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 77: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel IV.12

Tabel Hasil Uji MANOVA

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 78: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berdasarkan hasil diatas, dapat dilihat dalam kolom Sig. IPO

semua nilai sebesar 0,005 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Ha

diterima, yang berarti terdapat perbedaan kinerja keuangan antara

sebelum IPO dan setelah IPO. Sehingga dapat diambil keputusan

untuk menerima Ha2. Terdapat perbedaan antara kinerja keuangan

sebelum IPO dan setelah IPO, berdasarkan rasio profitabilitas.

Hipotesis ketiga sampai ketujuh dalam penelitian ini adalah

untuk menguji masing-masing kinerja keuangan perusahaan secara

parsial selama periode IPO, apakah terdapat perbedaan dalam kinerja-

kinerja tersebut, yang menunjukkan adanya kemungkinan atau

indikasi manajemen laba didalamnya. Pengujian masing-masing

kinerja tersebut akan dilakukan dengan Uji Wilcoxon. Masing-masing

hipotesis akan membahas satu rasio keuangan.

Ha3: Berdasarkan tingkat pengembalian aktiva (ROA), terdapat

perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Hipotesis ketiga akan membuktikan ada tidaknya perbedaan

kinerja sebelum dan setelah IPO dilihat dari ROA. Untuk

pengambilan keputusan akan dilihat pada tabel Test Statistics.

Langkah pertama akan dibandingkan antara Z hitung (output tabel)

dengan Z tabel (terdapat dalam tabel-Z). Kemudian akan dilakukan

pengujian hipotesis dengan membandingkan p-value yang

(ditunjukkan dengan koefisien Asymp Sig. pada output SPSS) dengan

α (0,05). Apabila Z hitung > Z tabel maka Ha akan diterima, begitu

Page 79: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

juga apabila p-value < α maka Ha akan diterima. Berikut hasil

pengujian ROA dalam uji Wilcoxon:

Tabel IV.13

Tabel Hasil Uji Wilcoxon ROA

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan tingkat

signifikansi 5%. Dari hasil pengujian di atas, maka dapat dilihat

bahwa Z hitung sebesar 2,648 (tanda – tidak relevan dalam uji dua

sisi) > Z tabel yaitu sebesar 1,96 (lihat tabel Z untuk tingkat α sebesar

0,05) maka disimpulkan bahwa Ha diterima. Selanjutnya dengan

melihat probabilitas, diperoleh angka Sig. sebesar 0,008 < 0,05 berarti

Ha diterima, sehingga dari kedua dasar pengambilan keputusan diatas,

dapat diambil keputusan untuk menerima Ha3. Terdapat perbedaan

antara kinerja sebelum dan setelah IPO, berdasarkan ROA.

Ha4: Berdasarkan tingkat pengembalian ekuitas (ROE), terdapat

perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Hipotesis keempat akan membuktikan ada tidaknya perbedaan

kinerja sebelum dan setelah IPO berdasarkan ROE. Untuk

pengambilan keputusan sama dengan hipotesis sebelumnya, yaitu

Z Hitung Asymp. Sig. (2-tailed)

-2,648 0,008

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 80: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

akan membandingkan Z hitung dengan Z tabel, kemudian

membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi. Apabila Z

hitung > Z tabel maka Ha akan diterima, begitu juga apabila p-value <

α maka Ha akan diterima. Berikut hasil pengujian ROE dalam uji

Wilcoxon:

Tabel IV.14

Tabel Hasil Uji Wilcoxon ROE

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan tingkat

signifikansi 5%. Dari hasil pengujian di atas, maka dapat dilihat

bahwa Z hitung sebesar 0,234 (tanda – tidak relevan) < Z tabel yaitu

sebesar 1,96 (lihat tabel Z untuk tingkat α sebesar 0,05) maka

disimpulkan bahwa Ha ditolak. Selanjutnya dengan melihat

probabilitas, diperoleh angka Sig. sebesar 0,815 > 0,05 berarti Ha

ditolak, sehingga dari kedua dasar pengambilan keputusan diatas,

dapat diambil keputusan untuk menolak Ha4. Kesimpulannya, tidak

terdapat perbedaan antara kinerja sebelum dan setelah IPO,

berdasarkan ROE.

Z Hitung Asymp. Sig. (2-tailed)

-0,234 0,815

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 81: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Ha5: Berdasarkan margin laba kotor (GPM), terdapat perbedaan

kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Hipotesis kelima ingin membuktikan ada tidaknya perbedaan

kinerja sebelum dan setelah IPO berdasarkan rasio GPM. Untuk

pengambilan keputusan sama dengan hipotesis sebelumnya, yaitu

akan membandingkan Z hitung dengan Z tabel, kemudian

membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi. Apabila Z

hitung > Z tabel maka Ha akan diterima, begitu juga apabila p-value <

α maka Ha akan diterima. Berikut hasil pengujian GPM dalam uji

Wilcoxon:

Tabel IV.15

Tabel Hasil Uji Wilcoxon GPM

Berdasarkan hasil pengujian GPM di atas, maka dapat dilihat

bahwa Z hitung sebesar 1,895 (tanda – tidak relevan) < Z tabel yaitu

sebesar 1,96 (lihat tabel Z untuk tingkat α sebesar 0,05) maka

disimpulkan bahwa Ha ditolak. Selanjutnya dengan melihat

probabilitas, diperoleh angka Sig. sebesar 0,058 > 0,05 berarti Ha

ditolak, sehingga dari kedua dasar pengambilan keputusan diatas,

Z Hitung Asymp. Sig. (2-tailed)

-1,895 0,058

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 82: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

dapat diambil keputusan untuk menolak Ha5. Kesimpulannya, tidak

terdapat perbedaan antara kinerja sebelum dan setelah IPO,

berdasarkan GPM.

Ha6: Berdasarkan margin laba operasi (OPM), terdapat perbedaan

kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Hipotesis keenam ingin membuktikan ada tidaknya perbedaan

kinerja sebelum dan setelah IPO berdasarkan rasio OPM. Syarat

pengambilan keputusan sama dengan hipotesis sebelumnya, yaitu

akan membandingkan nilai Z dan membandingkan probabilitas

dengan tingkat signifikansi. Apabila Z hitung > Z tabel maka Ha akan

diterima, begitu juga apabila p-value < α maka Ha akan diterima.

Berikut hasil pengujian OPM dalam uji Wilcoxon:

Tabel IV.16

Tabel Hasil Uji Wilcoxon OPM

Berdasarkan hasil pengujian OPM di atas, maka dapat dilihat

bahwa Z hitung sebesar 1,039 (tanda – tidak relevan) < Z tabel yaitu

sebesar 1,96 (lihat tabel Z untuk tingkat α sebesar 0,05) maka

disimpulkan bahwa Ha ditolak. Selanjutnya dengan melihat

Z Hitung Asymp. Sig. (2-tailed)

-1,039 0,299

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 83: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

probabilitas, diperoleh angka Sig. sebesar 0,299 > 0,05 berarti Ha

ditolak, sehingga dari kedua dasar pengambilan keputusan diatas,

dapat diambil keputusan untuk menolak Ha6. Kesimpulannya, tidak

terdapat perbedaan antara kinerja sebelum dan setelah IPO,

berdasarkan rasio OPM.

Ha7: Berdasarkan margin laba bersih (NPM), terdapat perbedaan

kinerja perusahaan antara sebelum dan setelah IPO.

Hipotesis terakhir ingin membuktikan, ada tidaknya perbedaan

kinerja sebelum dan setelah IPO berdasarkan rasio NPM. Syarat

pengambilan keputusan sama dengan hipotesis sebelumnya, yaitu

akan membandingkan nilai Z dan membandingkan probabilitas

dengan tingkat signifikansi. Apabila Z hitung > Z tabel maka Ha akan

diterima, begitu juga apabila p-value < α maka Ha akan diterima.

Berikut tabel hasil pengolahan data NPM:

Tabel IV.17

Tabel Hasil Uji Wilcoxon NPM

Dari tabel hasil pengujian NPM di atas, maka dapat dilihat

bahwa Z hitung sebesar 1,901 (tanda – tidak relevan) < Z tabel yaitu

Z Hitung Asymp. Sig. (2-tailed)

-1,901 0,057

Sumber: Data hasil olahan SPSS 16.

Page 84: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

sebesar 1,96 (lihat tabel Z untuk tingkat α sebesar 0,05) maka

disimpulkan bahwa Ha ditolak. Selanjutnya dengan melihat

probabilitas, diperoleh angka Sig. sebesar 0,057 > 0,05 berarti Ha

ditolak, meskipun hanya terpaut sedikit. Sehingga dari kedua dasar

pengambilan keputusan diatas, dapat diambil keputusan untuk

menolak Ha7. Kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan antara kinerja

sebelum dan setelah IPO, berdasarkan rasio NPM.

Tabel IV.18

Tabel Hasil Hipotesis

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 16

No. Hipotesis Z Sig. Kesimpulan

1 Ha1 - - Tidak Didukung

2 Ha2 - 0,005 Didukung

3 Ha3 -2,648 0,008 Didukung

4 Ha4 -0,234 0,815 Tidak Didukung

5

6

7

Ha5

Ha6

Ha7

-1,895

-1,039

-1,901

0,058

0,299

0,057

Tidak Didukung

Tidak Didukung

Tidak Didukung

Page 85: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

b. Pembahasan

Penelitian ini merupakan studi untuk mengamati indikasi

keberadaan praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen

perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2005-2009 dan

melakukan evaluasi kinerja keuangan perusahaan pada periode sekitar

IPO tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati variabel

discretionary accruals (digunakan perhitungan total accruals dan non

discretionary accruals untuk mencari discretionary accruals) dan

lima variabel rasio keuangan (ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM).

Penelitian dilakukan terhadap 37 perusahaan dengan jumlah

sampel total 74 (2 kali 5 tahun penelitian, yaitu sebelum dan setelah

IPO) yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling selama

tahun 2005-2009.

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya yang menyatakan bahwa

penelitian ini menggunakan berbagai macam variabel seperti

discretionary accruals dan berbagai macam rasio kinerja keuangan.

Maka di pembahasan ini akan diungkapkan hasil pengujian hipotesa

yang telah dilakukan, dan akan dicoba untuk dibandingkan dengan

beberapa teori terdahulu yang memiliki tema penelitian yang hampir

serupa.

Penelitian ini merupakan penelitian Modifikasi dari penelitian

Hastoro dan Yuliana (2010), Saiful (2004) dan Payamta (1998).

Hastoro dan Yuliana, menguji ada tidaknya manajemen laba dengan

Page 86: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

model Jones, Healy dan Angelo, dengan tahun 2000-2008 sebagai

tahun penelitiannya dan sebanyak 32 perusahaan sebagai sampel.

Saiful menggunakan model yang berbeda, dan tahun penelitian 1991-

1994, dan sebanyak 44 perusahaan sebagai sampel. Payamta

melakukan evaluasi kinerja perbankan di sekitar IPO, pada sampai

akhir tahun 1996, sebanyak 22 bank digunakan sebagai sampel.

Penelitian ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan

penelitian Hastoro dan penelitian Saiful, yaitu terdapat adanya

penambahan variabel dan pengambilan rentang waktu penelitian yang

berbeda, penelitian ini juga memasukkan semua jenis perusahaan.

Dengan menggunakan uji beda melalui SPSS, penulis

mengungkapkan indikasi manajemen laba dan evaluasi kinerja

keuangannya pada perusahaan yang melakukan IPO.

Penelitian ini ingin melihat ada tidaknya manajemen laba pada

perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO pada tahun sampel 2005-

2009, dikarenakan hasil-hasil penelitian sebelumnya masih belum

konsisten. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa manajemen laba

yang diproksikan dengan discretionary accruals, setelah dihitung

secara manual dan dengan bantuan software SPSS berupa statistic

descriptive dan uji regresi linear untuk mencari koefisien pada

persamaan non discretionary accruals dan menghitung persamaan

discretionary accruals, ditemukan bahwa hasil perhitungan

discretionary accruals baik pada periode sebelum maupun setelah IPO

Page 87: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

semuanya negatif (-). Diperlihatkan pada rata-rata discretionary

accruals periode sebelum IPO sebesar -0,1154 maupun setelah IPO

sebesar -0,0519. Dengan demikian dari hasil perhitungan tersebut,

pengambilan keputusan dilakukan untuk menolak Ha1 atau dengan

kata lain, tidak ditemukan adanya indikasi manajemen laba pada

periode sebelum maupun setelah IPO.

Hasil ini diperkuat oleh, hasil perhitungan rata-rata net income

pada satu tahun sebelum IPO sebesar 90.380, dan mengalami

kenaikan pada satu tahun setelah IPO sebesar 344.750, kenaikan ini

bisa dianggap normal, karena cashflow operating juga mengalami

kenaikan, dimana pada satu tahun sebelum IPO diperlihatkan angka

cashflow operating sebesar 189.760, dan pada satu tahun setelah IPO

naik menjadi 328.500. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya

kenaikan kinerja laba (net income) disebabkan oleh kenaikan arus kas

operasi (cashflow operating). Hasil ini sekaligus mematahkan

anggapan awal, bahwa manajemen laba disekitar IPO selalu berupa

Income Increasing.

Irawan dan Gumanti (2010) menyatakan bahwa, besaran

earning bisa diatur dengan menggunakan metode akuntansi akrual,

akan tetapi cashflow operating mencerminkan kondisi keuangan yang

sebenarnya, dan tidak bisa dimanipulasi dengan cara apapun.

Pernyataan tersebut menguatkan temuan penelitian ini, yaitu

ditemukan bahwa terdapat peningkatan net income, maka normalnya

Page 88: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

cashflow operating juga sudah semestinya meningkat, karena

diasumsikan dengan adanya peningkatan modal, maka kinerja juga

akan meningkat.

Berdasarkan hasil pengujian ini, tidak dapat dikatakan, bahwa

secara signifikan terdapat manajemen laba di sekitar IPO, karena

adanya manajemen laba akan terlihat dengan adanya perubahan

signifikan secara statistik discretionary accruals, sehingga

kesimpulannya adalah, hasil penelitian ini tidak mendukung Ha1.

Temuan ini bisa terjadi, kemungkinan karena:

1. Manajemen perusahaan telah melakukan earning management

jauh-jauh hari sebelum dibuat laporan prospektus, karena untuk

dapat melakukan IPO sebuah perusahaan harus sudah stabil

secara keuangan. Salah satu syarat untuk mengajukan diri

menjadi perusahaan publik adalah, laporan keuangan perusahaan

telah diaudit oleh akuntan publik, dan dalam opininya harus

dinyatakan bahwa perusahaan tersebut sehat. Sehingga ketika

mendekati waktu IPO, kemungkinan perusahaan telah dalam

kondisi yang benar-benar stabil sehingga tidak diperlukan lagi

Income increasing selama proses go public, dan jika memang

terdapat manajemen laba, seharusnya akuntan publik yang

mengaudit laporan keuangan perusahaan akan dapat

menemukannya, dan akan mengungkapkannya dalam laporan

Page 89: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

auditornya. Ini salah satu alasan mengapa keuangan perusahaan

terlihat baik dan laba perusahaan terlihat normal.

2. Perusahaan telah menjalankan Good Corporate Governance

(GCG) dalam masa setelah go public, dimana dalam usaha

penerapan GCG ini, perusahaan dalam pengelolaannya dituntut

untuk mencerminkan transparansi, akuntabilitas, responsibility,

dan fairness sesuai dengan UU No. 40 Tahun. 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Semua prinsip tersebut harus dilakukan oleh

setiap perusahaan publik, yang memiliki tanggung jawab kepada

shareholders dan stakeholders. Undang-undang yang mengatur

mengenai GCG tersebut bisa jadi sebagai salah satu faktor yang

mendukung hasil penelitian ini. Salah satu tujuan dari penerapan

GCG adalah untuk mengakui dan melindungi hak dan kewajiban

para shareholders dan setiap stakeholders dari perusahaan

terkait. Ketika perusahaan diwajibkan dalam keterbukaan dan

diminta lebih mengedepankan kepentingan shareholders, maka

kemungkinan manajemen dapat melakukan manajemen laba

akan semakin kecil. Hal ini menjelaskan mengapa kinerja

perusahaan setelah IPO meningkat.

Penjelasan ini memberikan keyakinan penulis, bahwa hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Irawan dan Gumanti (2010), Irawan dan Gumanti (2008) yang

mengungkapkan bahwa manajemen laba tidak dilakukan oleh

Page 90: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

manajemen pada periode sebelum ataupun setelah go public. Karena

menurut Irawan dan Gumanti, kenaikan laba bersih juga diikuti

dengan kenaikan arus kas operasi, padahal cashflow operating adalah

hasil yang murni, dimana angka tersebut tidak mungkin dapat

dimanipulasi dengan cara apapun.

Penelitian Gonzalez (2008) mengenai IPO dalam perusahaan

perbankan di Spanyol, juga tidak berhasil menemukan adanya

manajemen laba yang ditandai dengan penurunan kinerja operasi.

Penelitian Saiful (2004) jika dilihat secara parsial, juga tidak

menemukan adanya manajemen laba pada periode satu tahun sebelum

dan satu tahun setelah IPO.

Meskipun konsisten dan mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Irawan dan Gumanti (2010), dan Irawan dan Gumanti (2008)

akan tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

Hastoro dan Yuliana (2010), Teoh et. al. (1998), dan Suprianto (2008)

dimana, manajemen laba berupa Income increasing dapat ditemukan

pada periode sebelum dan setelah IPO. Hastoro dan Yuliana

menemukan bahwa dengan membandingkan DAC periode sebelum

dan setelah IPO, pada periode sebelum IPO, DAC lebih tinggi

dibandingkan setelah IPO. Hal berarti ada indikasi manajemen laba

dengan cara mendistorsi laba masa depan yang digunakan untuk masa

sekarang.

Page 91: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Pembahasan selanjutnya mengenai, hasil pengujian untuk

mengukur kinerja keuangan secara keseluruhan, maka secara simultan

semua rasio keuangan diuji dengan uji MANOVA, dan pengujian ini

menghasilkan dukungan untuk Ha2, yaitu secara signifikan dapat

dikatakan terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum IPO dan

setelah IPO. Jika kita lihat kembali Tabel IV.10 hasil penelitian diatas,

akan kita temukan bahwa pada kolom “Sig. IPO” sebesar 0,005 <

0,05, ini menunjukkan bahwa Ha diterima, yang berarti terdapat

perbedaan kinerja keuangan antara sebelum IPO dan setelah IPO.

Hal ini seharusnya dapat membuktikan bahwa kemungkinan

terdapat manajemen laba di sekitar IPO, karena perubahan laba yang

signifikan terjadi pada periode tersebut. Akan tetapi hasil ini justru

tidak mendukung hipotesis pertama, sehingga untuk mempertegas

pengambilan kesimpulan dari temuan ini, maka dilakukan pengujian

secara parsial untuk masing-masing rasio tersebut.

Setelah dilakukan pengujian parsial masing-masing rasio

menggunakan Uji Wilcoxon, satu-satunya rasio yang mendukung

pernyataan Ha2 adalah ROA, yang menunjukkan sig. sebesar 0,008 <

0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa Ha3 didukung, atau dinyatakan

terdapat perbedaan kinerja sebelum dan setelah IPO, dilihat dari ROA.

Hasil pengujian Ha2 dan Ha3 tersebut, memberikan kesimpulan

bahwa, penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, yang

dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka (2007), Saiful (2004), dan

Page 92: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Hastoro dan Yuliana (2010). Penelitian Saiful (2004), dan Hastoro dan

Yuliana (2010) menyatakan bahwa ada perbedaan kinerja operasi

perusahaan sebelum IPO dan setelah IPO. Penelitian Ujiyantho dan

Pramuka (2007) menemukan bahwa earning management tidak

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan terkhusus cashflow

return on asset, sehingga tinggi rendahnya kinerja keuangan

perusahaan tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya earning management.

Hal ini mampu menjelaskan mengapa Ha2 dan Ha3 tidak mendukung

Ha1, karena seharusnya ketika tidak ditemukan manajemen laba, akan

dibuktikan dengan kinerja perusahaan yang tidak berbeda sebelum dan

setelah IPO.

Hasil yang berbeda ditunjukkan dari pengujian parsial rasio-

rasio yang lain, diperlihatkan bahwa semua rasio selain ROA

mendukung penolakan Ha1, yaitu tidak ditemukannya perbedaan

kinerja secara signifikan antara rasio sebelum dengan rasio sesudah.

Rasio-rasio yang menyatakan bahwa tidak ditemukan perbedaan

kinerja antara sebelum dan setelah IPO adalah ROE, GPM, OPM, dan

NPM, masing masing nilai sig. dalam tabel hasil pengujian SPSS

adalah ROE=0,815; GPM=0,058; OPM=0,299; dan NPM=0,057.

Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa semuanya > 0,05,

sehingga dapat dikatakan bahwa hasil tersebut tidak signifikan.

Kesimpulannya adalah, Ha4, Ha5, Ha6, dan Ha7 tidak didukung

atau tidak terdapat perbedaan kinerja sebelum dan setelah IPO dilihat

Page 93: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

dari ROE, GPM, OPM, dan NPM, sehingga hasil pengujian ini

mampu membuktikan hasil penolakan Ha1, yaitu tidak ditemukannya

indikasi manajemen laba, dibuktikan dengan tidak adanya perbedaan

kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah IPO.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa, penelitian ini

mendukung penelitian sebelumnya dilakukan oleh Gonzalez (2008),

Payamta (1998), Suprianto (2008), dan Saiful (2004) secara parsial.

Penelitian Suprianto (2008) menyatakan bahwa, tidak ditemukan

adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja sebelum IPO dengan

setelah IPO, dimana dalam penelitian tersebut, ditemukan adanya

manajemen laba dalam perusahaan sampel. Penelitian Gonzalez

(2008) dan penelitian Payamta (1998) juga tidak menemukan adanya

perbedan kinerja sebelum IPO dengan setelah IPO, pada perusahaan

perbankan. Penelitian Saiful (2004) secara parsial menjelaskan bahwa

terdapat hubungan antara manajemen laba dengan perbedaan kinerja

operasi sebelum dan setelah IPO, sehingga ditolaknya Ha1, dibuktikan

oleh ditolaknya pula Ha4, Ha5, Ha6, dan Ha7.

Meskipun hasil penelitian ini mendukung penelitian-penelitian

diatas, akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung beberapa

penelitian sebelumnya, antara lain: Teoh et. al. (1998), Joni dan

Jogiyanto (2009), dan Hastoro dan Yuliana (2010). Hasil penelitian

Hastoro dan Yuliana (2010), yang dikatakan tidak mendukung

Page 94: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

penelitian ini yaitu, ditemukannya kinerja setelah IPO lebih rendah

daripada sebelum IPO.

Dilihat secara parsial kinerja keuangan sebelum dan setelah IPO

tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, akan tetapi dilihat

secara simultan, terdapat perbedaan secara signifikan. Hal ini bisa

diterima karena pada dasarnya, rasio-rasio keuangan tersebut adalah

berbanding lurus dengan laba bersih perusahaan, jadi ketika laba

meningkat maka rasio tersebut juga meningkat, begitu pula

sebaliknya, jika laba turun, maka rasio juga akan menurun.

Hal ini terlihat, ketika hipotesis pertama tidak didukung, atau

dengan kata lain tidak terdapat indikasi manajemen laba sebelum IPO

dan setelah IPO, maka hal ini juga direspon oleh sebagian besar rasio

keuangan yang ada (ROE, GPM, OPM, dan NPM) yang juga

menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja antara periode sebelum

dan setelah IPO. Sedangkan untuk perbedaan hasil pengujian ROA

dan simultan dengan MANOVA, dapat dijelaskan dari hasil penelitian

Ujiyantho dan Pramuka (2007), yang menyatakan bahwa, ada atau

tidaknya earning management, tidak mempengaruhi kinerja keuangan

perusahaan, terkhusus cashflow return on asset.

Page 95: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data terhadap 74 sampel dengan menggunakan Uji

Wilcoxon dan Uji MANOVA pada tingkat signifikansi 5%, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan berikut ini.

1 Tidak terdapat indikasi manajemen laba dalam perusahaan yang

terdaftar di BEI, selama periode IPO, atau Ha1 tidak didukung. Temuan

ini sesuai dengan hasil temuan dari penelitian Irawan dan Gumanti

(2010) dan tidak konsisten dengan hasil penelitian dari Hastoro dan

Yuliana (2010) dan Suprianto (2008).

2 Berdasarkan hasil pengujian semua rasio kinerja keuangan secara

simultan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kinerja

keuangan perusahaan sebelum dan setelah IPO, atau Ha2 didukung.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hastoro dan Yuliana

(2010), Saiful (2004), dan Ujiyantho dan Pramuka (2007). Selanjutnya,

berdasarkan hasil pengujian rasio keuangan secara parsial, diperoleh

kesimpulan yang berbeda-beda pada setiap rasio, untuk ROA,

dinyatakan terdapat perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan

setelah IPO, atau Ha3 didukung. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Hastoro dan Yuliana (2010), Saiful (2004), dan Ujiyantho dan

Page 96: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Pramuka (2007). Berdasarkan pengujian ROE, GPM, OPM, dan NPM

dinyatakan tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan antara

sebelum dan setelah IPO, atau Ha4, Ha5, Ha6, Ha7 tidak didukung. Hasil

ini sesuai dengan penelitian Suprianto (2008), Gonzalez (2008), dan

Payamta (1998).

B. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya menggunakan periode satu tahun sebelum IPO dan

satu tahun setelah IPO, sehingga untuk melihat tren manajemen laba

secara jangka panjang tidak dimungkinkan.

2. Penelitian ini tidak membedakan sampel ke dalam jenis-jenis

perusahaan, dengan memasukkan semua bidang usaha ke dalam

sampel penelitian, sehingga untuk melihat kecenderungan manajemen

laba dalam bidang usaha tertentu tidaklah dimungkinkan.

C. Saran

Dengan berbagai telaah dan analisa yang telah penulis lakukan, serta

berdasarkan keterbatasan dari peneliti, maka dapat diberikan saran sebagai

berikut :

1. Saran Teoritis

a. Penelitian yang selanjutnya, diharapkan untuk memperpanjang tahun

pengamatan dan memperpanjang periode tahun sebelum dan setelah

Page 97: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

IPO sehingga dapat melihat kecenderungan tren manajemen laba

dalam jangka panjang.

b. Menggunakan sektor atau berbagai sektor di dalam BEI dengan

mengelompokkan pada masing-masing bidang usaha, sehingga dapat

melihat tren manajemen laba secara spesifik.

2. Saran Praktis

a. Kepada para investor dan calon investor yang hendak melakukan

investasi sebaiknya berhati – hati dalam memilih perusahaan dan

sebaiknya tidak berinvestasi pada perusahaan yang memiliki

kecenderungan melakukan manajemen laba.

b. Kepada manajemen perusahaan hendaknya dapat mengatur kebijakan

akuntansi perusahaannya dengan baik sehingga setiap kebijakan

yang diambil tidak bertujuan untuk kepentingan manajemen sendiri,

akan tetapi juga memperhatikan kepentingan investor perusahaan

dan semua stakeholder perusahaan.

c. Bagi pemerintah khususnya BAPEPAM, agar mengenali manajemen

laba pada sektor privat dengan baik, sehingga dapat membuat suatu

regulasi, yang melindungi kepentingan investor.

Page 98: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Aharony, J., Lin, C. J., dan Loeb, M. P. 1993. “Initial Public Offerings, Accounting Choices, and Earnings Management.” Contemporary Accounting Research Vol 10, No. 1, p. 61-81. Abstract from: Wiley Online Library, http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1911-3846.1993.tb00382.x/abstract. Diakses 16 Juli 2011, 21:09 WIB.

Ahmad-Zaluki, N. A. 2008. “Post-IPO Operating Performance and Earnings

Management.” International Business Research, Vol. 1, No. 2. April 2008. Al-khabash, A.A., and Al- Thuneibat, A.A. 2009. “Earning Management Practices

from The Perspective of External and Internal Auditors”. Managerial Auditing Journal, Vol. 24 No. 1. p.58-80.

Asri, D. P. B. 2009. “Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.” Yogyakarta: Karya Ilmiah Fakultas Hukum, Universitas Janabadra. http://www.janabadra.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=136:pelaksanaan-good-corporate-governance-gcg-dalam-undang-undang-no-40-tahun-2007-tentang-perseroan-terbatas&catid=45:karya-ilmiah-fakultas-hukum&Itemid=91. Diakses 17 Juli 2011, 17:08 WIB.

Elwakiel, H. 2005. “Earnings Management: Accounting Policy Choices before

Going Public.” Rotterdam: Master Thesis, Erasmus University. Friedlan, J. M. 1994. “Accounting Choices of Issuers of Initial Public Offerings.”

Contemporary Accounting Research Vol 11. Abstract from: Wiley Online Library, http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1911-3846.1994.tb00434.x/abstract. Diakses 16 Juli 2011, 21:27 WIB.

Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gioielli, S. P. O., and Carvalho, A. G. D. 2008. “The Dynamics of Earnings

Management in IPOs and Role of Venture Capital.” http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1134932. Diakses 18 Juni 2011, 18:57 WIB.

Gonzalez, V. M. 2008. “The Post-Issue Operating Performance of IPO Banks.”

Spanish Ministerio de Ciencia y Tecnologia and FEDER, Project BEC2000-0982. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=9&ved=0CGoQFjAI&url=http%3A%2F%2Fwww.unioviedo.es%2Fvmendez%2Fdescargas%2

Page 99: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

FPerformance%2520of%2520IPO%2520banks.pdf&rct=j&q=the%20post%20issue%20operating%20performance%20of%20IPO%20firms&ei=FioZTvfFItHhrAfNnozQAQ&usg=AFQjCNGP9rtMx61RJ6zsJTl4fjlU__xelA&cad=rja. Diakses 10 Juli 2011, 11:29 WIB.

Hair, J. F., Anderson. R. E., Tatham. R. L., and Black W. C. 1998. Multivariate

Data Analysis, 5th edition. Prentice-Hall International, Inc. Hastoro, H.A., dan Yuliana A. 2010. “Manajemen Laba Disekitar Penawaran

Harga Saham Perdana (Initial Public Offering / IPO) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Indonesia Stock Exchange. Fact Book. Jakarta. 2008. _________. Fact Book. Jakarta. 2009. _________. Fact Book. Jakarta. 2010. _________. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. 2008. _________. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. 2009. _________. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. 2010. Irawan, M. A., dan Gumanti, T. A. 2010. “Indikasi Earnings Management Pada

Initial Public Offering.” Journal from JIPPTUMG, http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=9&ved=0CD8QFjAI&url=http%3A%2F%2Fsmartaccounting.files.wordpress.com%2F2011%2F03%2Fearning-management-sebelum-go-public.pdf&rct=j&q=panduan%20wilcoxon%20uji%20satu%20sisi&ei=q5sJTqv6FMvjrAfAzqC-Dw&usg=AFQjCNF7orMj2Z_6EafAZ6NxlfqeENMpvw&cad=rja. Diakses 28 Juni 2011, 16:17 WIB.

_________. 2008. “Earnings and Cashflows Performance Surrounding IPO.”

Pontianak: Simposium Nasional Akuntansi XI. Jakarta Stock Exchange. Fact Book. Jakarta. 2006. _________. Fact Book. Jakarta. 2007. _________. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. 2005. _________. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. 2006.

Page 100: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

_________. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta. 2007. Jones, C. P. 2010. Investments Principles and Concepts, 11th edition. John Wiley

& Sons, Inc. Joni dan Jogiyanto, H. M. 2009. “Hubungan Manajemen Laba Sebelum IPO dan

Return Saham dengan Kecerdasan Investor Sebagai Variabel Pemoderasi.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 12, No. 1, Januari 2009.

Krishnan, G.V. 2003. “Audit Quality and The Pricing of Discretionary Accruals,”

Auditing: A Journal of Practice and Theory.” Vol. 22, No. 1:109. Payamta. 1998. Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah

Menjadi Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Yogyakarta: Tesis Universitas Gadjah Mada.

Priyatno, D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom. Riyanto, B. 1994. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan

Badan Penerbit Gadjah Mada. Rizqiani, D.R. 1999. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Proporsi Dewan Komisaris

Independen, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Perilaku Miopik Manajemen.” www.google.com. Diakses 30 April 2011, 21:30 WIB.

Saiful. 2004. “Hubungan Manajemen Laba (Earnings Management) dengan

Kinerja Operasi dan Return Saham di Sekitar IPO.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7 No. 3 September 2004.

Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo. _________. 2003. Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo. Sari, R. C., dan Zuhrotun. 2006. “Keinformatifan Laba di Pasar Obligasi dan

Saham: Uji Liquidation option Hypothesis.” Padang: Simposium Nasional Akuntansi IX.

Scott, W. R. 2006. Financial Accounting Theory, 4th edition. Canada: Pearson

Prentice Hill. Sekaran, U. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

Page 101: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Siegel, S. 1997. Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu- Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sulistyo, J. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala. Suprianto, D. 2008. Analisis Pengaruh Manajemen Laba dengan Kinerja Operasi

dan Return Saham di Sekitar IPO. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah. http://generasiinfo.files.wordpress.com/2010/03/resume-skripsi-analisis-pengaruh-manajemen-laba-dengan-kinerja-operasi-dan-return-saham-di-sekitar-ipo.pdf. Diakses 18 Juni 2011. 18:00 WIB.

Teoh, S. H., Welch, I., dan Wong, T. J. 1998. “Earnings Management and the

Long-Run Market Performance of Initial Public Offerings.” The Journal of Finance Vol.53, No. 6.

Ujiyantho, M. A., dan Pramuka, B. A. 2007. “Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan.” Makassar: Simposium Nasional Akuntansi X. http://repository.binus.ac.id/content/F0812/F081266166.pdf. Diakses 17 Juni 2011. 16:27 WIB.

Wahyuningsih, D. R. 2007. Hubungan Praktik Manajemen Laba dengan Reaksi

Pasar atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Semarang: Tesis Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/15491/1/Dwi_Retno_Wahyuningsih.pdf. Diakses 18 Juni 2011. 20:34 WIB.

Wild, J.J., Subramanyam, K.R., dan R.F. Halsey. 2005. Financial Information

Analysis. Jakarta: Salemba Empat. www.idx.co.id.

Page 102: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAMPIRAN

Page 103: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 1

Data Perusahaan Sampel yang Melakukan IPO tahun 2005-2009

NO TAHUN KODE NAMA PERUSAHAAN

1 2005 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk

2 2005 MICE Multi Indocitra Tbk

3 2006 MAIN Malindo Feedmill Tbk

4 2006 TOTL Total Bangun Persada Tbk

5 2006 CPRO Central Proteinaprima Tbk

6 2007 SGRO Sampoerna Agro Tbk

7 2007 MNCN Media Nusantara Citra Tbk

8 2007 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk

9 2007 DEWA Darma Henwa Tbk

10 2007 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk

11 2007 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

12 2007 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk

13 2007 CTRP Ciputra Property Tbk

14 2007 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

15 2007 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

16 2008 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk

17 2008 TRIL Triwira Insanlestari Tbk

18 2008 ELSA Elnusa Tbk

19 2008 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk

20 2008 GZCO Gozco Plantations Tbk

21 2008 TPIA Tri Polyta Indonesia Tbk

Page 104: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 2008 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

23 2008 INDY Indika Energy Tbk

24 2008 KBRI Kertas Basuki Rachmat Ind. Tbk

25 2008 ADRO Adaro Energy Tbk

26 2008 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk

27 2008 BYAN Bayan Resources Tbk

28 2008 TRAM Trada Maritime Tbk

29 2008 SIAP Sekawan Intipratama Tbk

30 2009 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

31 2009 TRIO Trikomsel Oke Tbk

32 2009 INVS Inovisi Infracom Tbk

33 2009 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk

34 2009 BWPT BW Plantation Tbk

35 2009 BCIP Bumi Citra Permai Tbk

36 2009 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk

37 2009 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Sumber: ICMD tahun 2006-2010.

Page 105: “PRAKTIK MANAJEMEN LABA DAN EVALUASI KINERJA … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vii 5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 2

Data Net Income dan Cashflow Operating Perusahaan sebelum IPO (dalam jutaan Rupiah) NO KODE NAMA PERUSAHAAN NET

INCOME SEBELUM

CFO SEBELUM

1 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 77.220 194.536

2 MICE Multi Indocitra Tbk 17.506 18.296

3 MAIN Malindo Feedmill Tbk 47.058 46.498

4 TOTL Total Bangun Persada Tbk 62.120 45.585

5 CPRO Central Proteinaprima Tbk 232.943 234.521

6 SGRO Sampoerna Agro Tbk 112.671 258.014

7 MNCN Media Nusantara Citra Tbk 289.590 160.000

8 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 619 -5.016

9 DEWA Darma Henwa Tbk 25.870 343,484

10 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 10.000 -132.157

11 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 93.897 -102.819

12 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 27.011 -16.447

13 CTRP Ciputra Property Tbk -27 77.723

14 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

19.958 40.155

15 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 209.750 720.446

16 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 916 -6.369

17 TRIL Triwira Insanlestari Tbk 18.678 -10.709

18 ELSA Elnusa Tbk 102.790 -142.145

19 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk 13.459 54.300